Penanganan Perdarahan GI
description
Transcript of Penanganan Perdarahan GI
Penanganan Perdarahan Gastrointestinal
Denis ari
Perdarahan SCBA Perdarahan SCBB
Manifestasi klinik pada umumnya
Hematemesis dan / melena
Hematokesia
Aspirasi nasogastrik Berdarah Jernih
Rasio (BUN/Kreatinin) Meningkat > 35 Normal
Auskultasi usus Hiperaktif Normal
Membedakan perdarahan saluran cerna bagian atas atau bawah
Perdarahan saluran makanan proksimal dari ligamentum treitz.
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (SCBA)
hemodinamik tidak stabil → infus cairan kristaloid, menggunakan dua jarum diameter besar (minimal 16G) dan pasang monitor CVP (central venous pressure)
kirim pemeriksaan darah → menentukan golongan darah, kadar hemoglobin, hematokrit, trombosit, lekosit
curiga diastesis hemoragik → tes Rumpel-Leede
Stabilisasi hemodinamik perdarahan saluran cerna
Sarana diagnostik : endoskopi gastrointestinal,
radiografi dengan barium, radionuklid, danangiografi.
Diagnosis penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas
Non endoskopiKumbah lambung lewat pipa nasogastrik dengan air suhu kamar.
Endoskopi
Terapi radiologiAngiografi perlu dipertimbangkan bila perdarahan tetap berlangsung dan belum bisa ditentukan asal perdarahan
Pembedahan bila terapi medik, endoskopi dan radiologi dinilai gagal
Terapi perdarahan SCBA
Perdarahan yang berasal dari usus di sebelah bawah ligamentum Treitz.
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah (SCBB)
Resusitasi Resusitasi perdarahan SCBB akut mengikuti protokol perdarahan SCBA.
Perdarahan SCBA yang hebat juga menimbulkan darah segar di anus → pasang NGT (nasogatric tube) pada kasus-kasus yang perdarahannya kemungkinan dari SCBA
Prinsip – prinsip penatalaksanaan
Medikamentosa Beberapa perdarahan saluran cerna bagian bawah dapat diobati secara medikamentosa. Ex. Hemoroid fisura ani, ulkus rektum soliter, angiodisplasia,IBD.
Terapi Endoskopi.
Kolonoskopi → untuk ablasi dan reseksi polip yang berdarah atau mengendalikan perdarahan yang timbul pada kanker kolon.
Sigmoidoskopi dapat mengatasi perdarahan hemoroid internal dengan ligasi maupun teknik termal.
Angiografi Terapeutik.Kolonoskopi gagal →angiografi untuk tindakan terapeutik.
Embolisasi arteri dengan polyvinyl alcohol atau mikrokoil telah menggantikan vasopresin intraartery → mengatasi perdarahan saluran cerna bagian bawah.
Embolisasi angiografi →pilihan terakhir; dapat menimbulkan infark kolon sebesar 13-18%.
Terapi Bedah.beberapa kasus (ex: divertikel Meckel atau keganasan) → bedah merupakan pendekatan utama setelah keadaan pasien stabil.
Pada kasus dengan perdarahan berulang tanpa diketahui sumber perdarahannya maka hemikolektomi kanan atau hemikolektomi subtotal dapat dipertimbangkan dan memberikan hasil yang baik.