PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH...

77
PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH UNTUK MEMINIMALISIR RESIKO DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah Disusun Oleh : ADHITA SONA MEI LINAWATI 092503002 PROGRAM D3 PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Transcript of PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH...

Page 1: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

PENANGANAN KREDIT MACET

AKAD MURABAHAH UNTUK MEMINIMALISIR RESIKO

DI BMT FOSILATAMA SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Disusun Oleh :

ADHITA SONA MEI LINAWATI

092503002

PROGRAM D3 PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

ii

DEPARTEMEN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS SYARI’AH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

Jalan Prof. Dr. Hamka Km. 02 Semarang Telp./Fax. (024) 601291

PENGESAHAN

Nama : Adhita Sona Mei Linawati

NIM : 092503002

Fakultas : Syari’ah

Jurusan : D3 Perbankan Syari’ah

Judul : PENANGANAN KREDIT MACET AKAD

MURABAHAH UNTUK MEMINIMALISIR RESIKO

DI BMT FOSILATAMA SEMARANG

Telah diujikan oleh Dewan Penguji Program Diploma III Perbankan Syari’ah

Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan

predikat Cumlaude/Baik/Cukup, pada tanggal 21 Mei 2012.

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun

akademik 2011/2012.

Semarang, 21 Mei 2012

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Muhammad Shoim, S.Ag. M.H H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag

NIP. 19711101 200604 1 003 NIP. 19690709 199703 1 001

Penguji Pembimbing

Dr. Ali Murtadho, M.Ag H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag. NIP. 19710830 199803 1 003 NIP. 19690709 199703 1 001

Page 3: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

iii

DR. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag.

Dosen Fakultas Syari’ah

IAIN Walisongo Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lampiran : 3 Eksemplar

Hal : Naskah Tugas Akhir

A.n. Sdri. Adhita Sona Mei Linawati

Kepada Yth.

Ketua Program Studi D3 Perbankan Syari’ah

di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya

kirim naskah Tugas Akhir saudari:

Nama : Adhita Sona Mei Linawati

NIM : 092503002

Jurusan : D3 Perbankan Syari’ah

Judul :PENANGANAN KREDIT MACET AKAD

MURABAHAH UNTUK MEMINIMALISIR RESIKO

DI BMT FOSILATAMA

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir saudari tersebut dapat segera

diujikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

DR. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag. NIP.19690709 199703 1 001

Page 4: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

iv

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas

Akhir ini tidak berisi materi yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain.

Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Mei 2012

Deklarator

Adhita Sona Mei Linawati

NIM.092503002

Page 5: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

v

MOTTO

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (kebaikan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

(QS. Al-Maidah : 2)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu.”

(QS. An-Nisa’ : 29)

Jauhilah puji diri, karena seorang ahli ibadah yang terus mengagumi diri sendiri, pada akhirnya akan dikatakan oleh Allah Yang Maha Suci,

catatlah hambaku (itu) diantara orang-orang yang sombong.”

(Muhammad SAW)

Page 6: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

vi

KATA PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah, serta

inayah-Nya.

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a, motivasi, kasih

sayang, serta pengorbanan yang tidak ternilai dan tidak akan pernah

terbalaskan.

3. Kakakku Vika tersayang yang selalu memberikan support dan bantuan

disetiap aku kesulitan dalam menyelesaikan tugas kuliah dan juga tugas

kerja, serta yang paling penting dalam pembuatan Tugas Akhir ini sampai

selesai. Makasih atas bantuannya mbak.

4. Sahabat-sahabat terbaikku SMA, yang selalu tegak berdiri bersama-sama

dalam suka maupun duka, meskipun terkadang ada perselisihan diantara

kita tapi itu takkan membuat persahabatan kita bubar.

5. Seseorang yang ada dihatiku setelah Tuhanku dan keluargaku, yaitu

Lukman. Aku menyayangimu bukan melihat siapa dirimu, tapi aku

menyayangimu karena Tuhanku. Semoga kita bisa mendapatkan ridho

Tuhan. Terimakasih selalu ada dan bantu disaat aku kesulitan.

6. Temen-temen baikku dan seperjuangan D3 Perbankan Syari’ah, semoga

pertemanan kita tetap terjalin meskipun nantinya jarak kita berjauhan.

7. Semua temen-temen KoPer’S (Komunitas Perbankan Syari’ah) angkatan

2009.

8. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 7: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

vii

KATA PENGANTAR

Robbishrlohlii shodri wayassirli amri wahlul uq datammillisaani yafqohu qouli…

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan sekalian alam, Maha dari segala

Maha, Sang Pengampun dan Pemberi Taufik bagi kita makhluk-Nya yang tak

pernah lelah dan bosan untuk memberikan rahmat sehingga sampai saat ini kita

masih mendapat ketapan iman dan islam. Sholawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW pembawa rahmat bagi sekalian umat,

kepada sanak keluarga, sahabat dan para penerus perjuangan beliau hingga akhir

zaman.

Dan dengan izin-Nya, Alhamdulillah penulis bisa menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul “Penanganan Kredit Macet Akad Murabahah di BMT

Fosilatama Semarang”.

Tidak ada gading yang tak retak, karena disana Maha Sempurna Allah

SWT yang mengemban dari segala kesempurnaan. Saya sebagai hamba-Nya tak

luput dari kekurangan khususnya dalam penyusunan Tugas Akhir yang saya

ajukan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

dalam ilmu Perbankan Syari’ah. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Drs. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Bapak Drs. H. Wahab Zaenuri, MM selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Page 8: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

viii

4. Bapak DR. H. Mohamad Arja Imroni, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Manajer KJKS BMT FOSILATAMA Semarang beserta staf karyawan yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan PKL

dan menimba ilmu.

6. Bapak dan Ibu tercinta yang mengasuh, mendidik, melindungi, serta

memberikan do’a dan dukungan moril maupun materiil.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas semua kebaikan

yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi bahasa, isi, maupun analisisnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

konstruktif sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi sempurnanya Tugas

Akhir ini.

Akhirnya, semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat untuk semua pembaca.

Semarang, Mei 2012

Penulis

Adhita Sona Mei Linawati

NIM. 092503002

Page 9: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

ix

ABSTRAK

Pemberian kredit yang tertuang dalam suatu perjanjian tidak dapat

dilepaskan dari prinsip kepercayaan, yang sering menjadi sumber malapetaka

bagi kreditur sehubungan dengan kredit macet. Berbagai unsur seperti safety,

soundness, without substantial risk – pun dalam perundang-

undangan/peraturan perlu mendapatkan perhatian, karena dalam kenyataannya

kurang memuaskan untuk menyelesaikan permasalahan kredit macet.

Dan kriteria sebagai kredit macet apabila terdapat tunggakan angsuran

pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari, atau kerugian

operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau dari segi hukum maupun

kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.

Penyelesaian pembiayaan macet melalui cara damai dapat dilakukan

antara lain dengan keringanan pembayaran tunggakan pokok, penjualan agunan,

pengambilalihan aset debitur oleh Lembaga Keuangan, novasi pembiayaan

bermasalah kepada pihak ketiga dengan kompensasi asset perusahaan debitur

kepada pihak ketiga.

Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama suatu Lembaga

Keuangan. Di lain pihak, penyaluran kredit mengandung resiko bisnis terbesar

dalam Lembaga Keuangan. Oleh karena itu, pengelolaan kredit merupakan

kegiatan yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap Lembaga

Keuangan.

Page 10: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN ..………………………………………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ….…………………….. iii

HALAMAN DEKLARASI ..…………………………………………. iv

HALAMAN MOTTO ………………………………………………….. v

KATA PERSEMBAHAN………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. viii

ABSTRAK ....…………………………………………………………… x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. xi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………….…. 1

1.2. Rumusan Masalah …………………………………….… 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………..….….. 4

1.3.1. Tujuan Penelitian ………………………………….….. 4

1.3.2. Manfaat Penelitian ……………………………….…… 5

1.4. Tinjauan Pustaka ………………………..…………….… 5

1.4.1. Definisi Operasional Penelitian………………………. 5

1.4.2. Definisi Kredit ……………………………………….. 6

1.4.3. Definisi Kredit Macet …………………………….….. 6

1.4.4. Definisi Pembiayaan ……………………………….… 6

1.4.5. Definisi Murabahah ………………………………..… 7

1.4.6. Definisi Resiko ………………………………………. 7

Page 11: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

xi

1.5. Metode Penelitian ……………….…………………….….. 8

1.5.1. Jenis Data …………………………………………….. 8

1.5.2. Teknik Pengumpulan Data …………………………… 9

1.5.3. Teknik Analisis Data ……………………………….…. 10

1.6. Kerangka Tertulis …………………..………………….… 10

BAB II : GAMBARAN UMUM BMT FOSILATAMA

2.1. Sejarah Pendirian BMT Fosilatama ……..……………… 12

2.1.1. Latar Belakang Pendirian ………………………….…. 12

2.1.2. Gambaran Singkat BMT Fosilatama …………………. 13

2.2. Visi dan Misi BMT Fosilatama …………..…………….... 15

2.2.1. Visi BMT Fosilatama ………………………………… 15

2.2.2. Misi BMT Fosilatama ………………………………… 15

2.3. Susunan Manajemen BMT Fosilatama …..…………...….. 16

2.4. Struktur Organisasi ………………………..…………..…. 17

2.5. Produk-produk BMT Fosilatama …………...……………. 18

2.5.1. Funding/Penghimpunan ………………………….…… 18

2.5.2. Lending/Pembiayaan …………………………………. 24

BAB III : PEMBAHASAN

3.1. Teknis Murabahah ………………………………………….. 26

3.1.1. Definisi Murabahah ……………………………...….. 26

3.1.2.Landasan Syari’ah …………………………………….. 28

3.1.3.Rukun dan Syarat Murabahah ………………………… 29

3.1.4.Karakteristik Murabahah ……………………………… 30

Page 12: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

xii

3.1.5.Tujuan Pembiayaan Murabahah …………………...….. 32

3.2. Praktik Pembiayaan Murabahah di BMT Fosilatama ……… 33

3.2.1.Skema Teknis Pembiayaan Murabahah ……………..... 33

3.2.2.Persyaratan Pembiayaan ………………………………. 33

3.2.3.Pengajuan Permohonan Pembiayaan ………………….. 34

3.2.4.Persetujuan Akad Murabahah ………………………… 34

3.2.5.Contoh Perhitungan Praktis Pembiayaan Murabahah … 37

3.2.6.Pembayaran atau Pelunasan Murabahah ……………… 38

3.2.7.Analisa terhadap Pembiayaan Murabahah ……………. 39

3.3. Pokok Permasalahan ………………………………………… 40

3.3.1.Faktor Penyebab Munculnya Kredit Macet …………… 40

3.3.2.Resiko dalam Pembiayaan Murabahah ……………….. 42

3.3.3.Cara Pencegahan Terjadinya Kredit Macet …………… 44

3.3.4.Strategi Penanganan Kredit Macet Akad Murabahah

dan Dalil Tentang Kredit Macet dalam Fatwa DSN…... 47

3.4. Analisis ……………………………………………………… 53

BAB IV : PENUTUP

4.1. Kesimpulan ………………………………..……………... 61

4.2. Saran ……………………………………………………… 62

4.3. Penutup …………………………………………………… 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 13: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

pembangunan (an obstacle to economic growth). Pandangan ini berasal dari

para pemikir barat. Bahkan tidak sedikit intelektual muslim yang juga ikut

meyakininya. Kesimpulan yang agak tergesa-gesa ini hampir dapat dipastikan

timbul karena kesalahpahaman terhadap islam. Seolah-olah islam merupakan

agama yang hanya berkaitan dengan masalah ritual, bukan sebagai suatu

sistem yang komprehensif dan mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk

pembangunan ekonomi serta industri perbankan sebagai salah satu motor

penggerak roda perekonomian.

Telah terjadi pengetahuan umum bahwa perkembangan ekonomi

islam identik dengan perkembanganya lembaga keuangan syari’ah. Bank

syari’ah sebagai penggerak utama lembaga keuangan yang islami menjadi

pemacu bagi perkembangan teori dan praktik ekonomi islam secara

mendalam.

Tujuan utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika

ini tiada lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek

kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan As- Sunnah.

Kemunculan perbankan syari’ah disebabkan oleh keinginan

masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi

Page 14: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

2

secara umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip syari’ah, khususnya yang

berkaitan dengan pelarangan praktek riba. Disamping itu, perbankan syari’ah

ditujukan untuk meningkatkan mobilitas dan transaksi masyarakat yang

selama ini belum terlayani oleh jasa perbankan konvensional.

Selain perbankan syari'ah, adapula lembaga keuangan syari'ah non

bank yang beroperasi dan mempunyai tujuan sama dengan perbankan syari'ah

dalam perekonomian umat islam. Sebagai upaya untuk memperbaiki dan

mengangkat harkat dan derajat pengusaha kecil baik dalam skala makro

maupun mikro sangatlah dibutuhkan keikutsertaan berbagai pihak dalam

kerangka konsep ukhuwah dan kepedulian. Dari sisi makro, bahwa sebagian

besar masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang berada pada posisi

terpinggir, padahal mereka sebenarnya dapat memberikan kontribusi yang

besar dalam meningkatkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan

makmur, bila mereka berada pada lingkungan yang kondusif dan memiliki

peluang dan kesempatan. Dari sisi mikro, bahwa keterbatasan masyarakat

pengusaha kecil adalah sebagian besar dari aspek permodalan, sumber daya

manusia, maupun manajemen. Dari sinilah mereka membutuhkan adanya

institusi yang secara langsung menaungi keberadaannya.1

Untuk mewujudkan pembangunan tersebut, maka BMT Fosilatama

Semarang sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) ikut

berpartisipasi dalam mewujudkan pengembangan usaha-usaha kecil mikro.

Hal ini dapat dilihat dengan adanya penerapan murabahah di BMT

1 Abstraksi, Profil BMT, BMT Fosilatama Semarang, 2011, hlm.1

Page 15: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

3

Fosilatama Semarang. Pembiayaan murabahah merupakan suatu pembiayaan

dengan prinsip jual beli, baik untuk tujuan konsumtif maupun produktif. Hal

ini sejalan dengan semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk

membiayai segala kebutuhannya.

Pembiayaan murabahah sangat tepat diterapkan untuk

mengakomodasi nasabah terhadap kebutuhan barang. Pihak BMT Fosilatama

Semarang dapat membantu memenuhi kebutuhan ini dengan membiayai

pembelian barang tersebut dengan harga beli (pokok) ditambah dengan

margin keuntungan yang telah disepakati.2 Sebagai lembaga keuangan non

bank, BMT Fosilatama Semarang berperan dalam memperbaiki dan

mengembangkan perekonomian umat, yang ditujukan dalam kegiatan

utamanya yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana kepada masyarakat.

Namun seringkali dalam kaitannya dengan pembiayaan selalu ada

permasalahan didalamnya. Permasalahan yang sering terjadi terutama di

BMT Fosilatama Semarang salah satunya ialah kredit macet. Kredit macet

sangat erat kaitannya dalam pembiayaan dan hampir tidak lepas diantara

keduanya. Oleh karenanya, dibutuhkan penanganan dalam pembiayaan

bermasalah tersebut untuk meminimalisirkan tingkat kredit macet.

Karena pentingnya pembahasan tersebut, penulis merasa tertarik

untuk mengkaji pembiayaan murabahah yang merupakan penyaluran dana

yang dilaksanakan di BMT Fosilatama Semarang. Oleh karena itu penulis

2 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Rajawali Perss,

2004, hlm 105

Page 16: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

4

mengambil judul "Penanganan Kredit Macet Akad Murabahah untuk

Meminimalisir Resiko di BMT Fosilatama Semarang".

1.2. Rumusan Masalah

Pada dasarnya penanganan kredit macet sangat penting untuk

meminimalisir resiko dalam pembiayaan bermasalah bagi BMT Fosilatama

Semarang. Karena pentingnya penanganan kredit macet, maka penulis

berminat untuk melakukan analisis.

1. Apa saja yang dilakukan oleh BMT Fosilatama Semarang untuk

menganalisa pembiayaan?

2. Bagaimana cara penanganan kredit macet pada BMT Fosilatama

Semarang ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan suatu kegiatan pasti mempunyai tujuan

tertentu yang ingin dicapai. Demikian pula dengan penyusunan Tugas

Akhir ini penulis mempunyai tujuan :

1. Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh BMT Fosilatama

Semarang untuk menganalisa pembiayaan.

2. Untuk mengetahui cara penanganan kredit macet pada BMT

Fosilatama Semarang.

Page 17: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

5

1.3.2. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi:

a. Penulis

Dapat menambah pengetahuan serta wawasan penulis tentang BMT

Fosilatama Semarang.

b. Civitas Akademik

1. Dapat menambah masukan serta bacaan yang mungkin bisa

bermanfaat bagi semua mahasiswa serta dapat menambah

pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya dan diharapkan

dapat berguna sebagai literatur bagi penulis yang dapat dijadikan

sebagai bahan perbandingan.

2. Dapat memberikan informasi pada pihak praktisi dan akademis di

Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

1.4. Tinjauan Pustaka

1.4.1. Definisi Operasional Penelitian

Definisi Operasional Penelitian adalah menjelaskan secara

singkat tentang penelitian di dalam penulisan Laporan Akhir ini. Dari

judul yang dibahas penulis, ada beberapa istilah penting yang bersifat

konseptual dan mempunyai cakupan yang luas. Oleh karena itu, untuk

memudahkan pengertian dari permasalahan yang dimaksud maka penulis

perlu memberikan definisi operasional.

Page 18: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

6

1.4.2. Definisi Kredit

Dalam UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

1.4.3. Definisi Kredit Macet

Kredit macet atau problem loan adalah kredit yang mengalami

kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan

atau karena kondisi di luar kemampuan debitur.

1.4.4. Definisi Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan

pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank

syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau

pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

dikerjakan oleh orang lain.

Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa “pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana

untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit”.

Page 19: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

7

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan

menyatakan bahwa “Pembiayaan berdasarkan prinsip syari'ah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.”3

1.4.5. Definisi Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah perjanjian pembiayaan

berdasarkan akad jual beli antara pihak bank dan nasabah. Bank membeli

barang yang diinginkan oleh nasabah dan menjualnya kepada nasabah

sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang telah

disepakati bersama.

1.4.6. Definisi Resiko

Menurut Karim (2004: 63) secara bahasa risiko berarti suatu

kejadian negatif, uncertainty (ketidak pastian) dan the future is unknown

(waktu yang akan datang tidak dapat diketahui). Risiko adalah

probabilitas suatu hasil yang berbeda dari hasil yang diharapkan (Karim,

2004: 64).

Menurut Hasbullah (2004: 29), risiko adalah potensi terjadinya

suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kegiatan bank.

3 http://id.shvoomg.com/writing-and-speaking/pengertian-pembiayaan, diakses pada tgl

23 april 2012

Page 20: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

8

Menurut Idroes (2008: 4), risiko adalah ancaman atau

kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak

yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Rivai, et, al (2007: 792), risiko merupakan kejadian

potensial, baik yang dapat diperkirakan maupun tidak dapat diperkirakan

yang bedampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank.

Dari uraian diatas yang telah dikemukakan oleh para ahli ekonomi

tentang definisi risiko, dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti yang dapat

menimbulkan kerugian, keadaan yang memburuk karena terjadinya suatu

peristiwa.

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan di dalam laporan penelitian ini adalah

menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Dalam penelitian penulis mendapatkan data kualitatif yang

berupa pengertian serta makna dari pembiayaan musyarakah yang

diperoleh dari BMT Fosilatama Semarang.

Page 21: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

9

2. Data kuantitatif

Penulis juga mendapatkan data kuantitatif yang berupa uraian

dan penjelasan yang berkaitan dengan segala sesuatu mengenai

permasalahan yang dibahas.

1.5.2. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh melalui :

1. Data sekunder

Data sekunder adalah pengumpulan data dengan mempelajari

masalah yang berhubungan dengan objek yang diteliti melalui buku-

buku pedoman yang berhubungan dengan masalah yang dibahas

berupa Penanganan Kredit Macet Akad Murabahah.

2. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek

penelitian berupa wawancara kepada pimpinan, karyawan dan

karyawati BMT Fosilatama Semarang mengenai permasalahan yang

sedang penulis teliti. Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan

pengamatan secara langsung ke objek penelitian.

Page 22: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

10

b. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab atau wawancara secara langsung

dengan pihak-pihak yang dianggap dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian ini.4

c. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara melihat catatan-catatan serta

buku yang berhubungan dengan penelitian ini, dan kemudian diolah

menjadi penunjang dalam pembahasan.

1.5.3. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dilakukan klarifikasi yang

sesuai dengan pokok-pokok bahasan kemudian, dituliskan dalam tulisan

yang utuh dan sistematik. Selanjutnya menganalisa data tersebut dengan

menggunakan metode analisis data dan deskriptif.

1.6. Kerangka Tertulis

Penulis dalam menyusun Tugas Akhir yang berjudul “Penanganan

Kredit Macet Akad Murabahah untuk Meminimalisir Resiko di BMT

Fosilatama Semarang” terdiri dari 4 ( empat bab ), yaitu :

4 Husen Umar, Research Method’s In Finance and Banking, Jakarta: Gramedia Pustaka,

2000, hlm. 116

Page 23: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

11

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan

Manfaat, Tinjauan Pustaka, Kerangka Tertulis, Hipotesis, dan

Metode Penelitian.

Bab II : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang gambaran secara umum mengenai

perusahaan yang diteliti.

Bab III : PENYAJIAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian secara rinci mengenai objek

yang menjadi bahan laporan.

Bab IV : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 24: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

12

BAB II

GAMBARAN UMUM BMT FOSILATAMA

2.1 Sejarah Pendirian BMT Fosilatama5

2.1.1 Latar Belakang Pendirian

Dari rasa keprihatinan beberapa tokoh masyarakat Banyumanik

akan keadaan ekonomi yang terjadi secara nasional , maka dibentuklah

suatu Lembaga Keuangan Syari’ah.

Lembaga Keuangan ini dibentuk dengan harapan bisa

bersentuhan langsung dengan masyarakat kelas bawah yang merasakan

dampak krisis moneter secara nasional ini. Disamping itu belum

adanya komitmen dari lembaga perbankan untuk menciptakan usaha

yang lebih adil untuk lebih mensejahterakan masyarakat. Bunga Bank

menjadi dasar operasional perbankan (konvensional) juga masih

menjadi perdebatan dikalangan umat Islam.

Menyadari akan hal tersebut, timbul kesadaran untuk mencoba

memikirkan bentuk alternatif sebagai wujud peran serta dalam

pembangunan masyarakat. Akhirnya disepakati untuk merintis

berdirinya BAITUL MAAL WAT- TAMWIL (BMT) berkantor di

Masjid Al Muhajirin, Banyumanik , Semarang.

Tujuan yang utama adalah pengenalan Program BMT dengan

merekrut anggota masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap

5 Abstrak, Profil BMT, BMT Fosilatama Semarang, 2011, hlm. 1

Page 25: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

13

BMT, dengan modal awal dari pendiri sebesar Rp. 15.250.000,00.

BMT FOSILATAMA mulai beroperasi yaitu pada tanggal 5 Pebruari

1997.

Sejak tanggal 10 Oktober 2002 BMT berbadan Hukum

Koperasi Simpan Pinjam yang kemudian lebih dikenal dengan nama

“BMT FOSILATAMA”. Tahun ini menjadi awal titik balik dari

perkembangan BMT FOSILATAMA, dibawah pengurus baru ini BMT

FOSILATAMA dapat berkembang dengan baik, karena pengurus dan

anggota Koperasi saling bahu membahu untuk memajukan BMT yang

mereka cintai. anggota Koperasi yang merupakan cikal bakal

bangkitnya BMT FOSILATAMA selanjutnya disebut sebagai Dewan

Pendiri dari Koperasi BMT Fosilatama.

2.1.2. Gambaran Singkat BMT Fosilatama6

Setelah adanya surat edaran dari ICMI Pusat Jakarta yaitu untuk

memfasilitasi pembentukan BMT (Baitut Tamwil) di wilayah masing

- masing, maka ICMI ORSAT Banyumanik pun mengambil inisiatif

membentuk BMT di wilayah Banyumanik dan sekitarnya, bahkan

ICMI ORSAT Banyumanik sudah mengirim peserta untuk pelatihan

awal yang diadakan oleh PINBUK JATENG.

Tapi pada pelaksanaannya menghadapi beberapa kendala yang

akhirnya diputuskan untuk melibatkan beberapa unsur yang ada dalam

6 Ibid, hlm.12

Page 26: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

14

masyarakat di wilayah Banyumanik dan sekitarnya. Dengan adanya

kesepakatan semua unsur ini maka pada hari Jum’at Tanggal 8

November 1996, di rumah Bapak H. Hasan Toha Putra, MBA Jalan

Durian Raya 27 c Banyumanik Semarang, diadakan rapat pertama kali

membahas pembentukan BMT. Dan dilanjutkan rapat kedua pada hari

Jum’at Tanggal 15 November 1996 di Jalan Meranti Barat IV / 225

Semarang di rumah Bapak Slamet Nur Sangaji.

Dilihat dari urutan kejadian ini, maka dapat dilihat bahwa ide

awal pendirian BMT sebenarnya datang dari ICMI ORSAT

Banyumanik, karena adanya surat edaran dari ICMI Pusat Jakarta

untuk memfasilitasi pembentukan BMT di wilayah masing – masing.

Maka dalam dukungannya pada pendirian BMT, ICMI ORSAT

Banyumanik mengeluarkan surat dengan Nomor 003 / P3B / ICMI /

IX / 1996 Tanggal 18 November 1996 tentang dukungan berdirinya

BMT.

Setelah beberapa kali diadakan pertemuan / Rapat maka pada

hari Jum’at Tanggal 22 Nopember 1996 ditetapkan dan disahkan

berdirinya Kelompok Swadaya Masyarakat BMT FOSILATAMA

bertempat di Masjid Al Muhajirin serta diputuskan untuk berkantor di

Masjid Al Muhajirin Jl. Cemara Raya NO. 1 Banyumanik Semarang.

Page 27: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

15

2.2 Visi dan Misi BMT Fosilatama7

2.2.1. Visi

1. Menjadi Lembaga Keuangan Syari’ah yang mengedepankan

pada keunggulan personal, keunggulan manajemen dan

keunggulan tekhnologi sehingga menjadi Lembaga Keuangan

Syari’ah yang professional.

2. Menjadi Lembaga Keuangan Syari’ah yang mengedepankan

pada keunggulan personal, keunggulan manajemen dan

keunggulan tekhnologi sehingga menjadi Lembaga Keuangan

Syari’ah kepercayaan ummat.

3. Menjadi Lembaga Keuangan Syari’ah untuk membangun

ekonomi ummat secara professional.

2.2.2. Misi

1. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

kemajuan lingkungan kerja pada umumnya.

2. Menumbuh kembangkan usaha produktif bagi anggota dan

masyarakat.

3. Bekerja secara professional, amanah, ihlas dan sesuai dengan

kaidah syari’ah.

7 Ibid, hlm. 12

Page 28: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

16

2.3 Susunan Manajemen BMT Fosilatama

a. Pengurus

Ketua : Drs. H. Zainal Hidayat, MA

Sekretaris : Djoko Tjahjono

Bendahara : Drs. M. Cholil

b. Pengawas

Ketua : Klimi Hadiwijaya,SE

Anggota : Drs. Amir Syarif, BS

Anggota : Suyatno, Spd

c. Dewan Syariah

Ketua : Drs. H.M. Zawawi

Anggota : M. Rais AS, BA

Anggota : Drs. Abdul Wahab, SY

d. Pengelola

Manajer Pusat : Budi Harjo, SH

Accounting/Kabag. Operasional : Dewi Haryanti

Marketing Lending : Sungkono

Marketing Funding : Sukino

Administrasi Pembiayaan : Tri Rahayu

Teller Pusat : Nurmalia Handayani, SE

Manajer Cabang : Purwanto, Sos

Administrasi Pembiayaan : Nirwanah, Sag

Page 29: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

17

Teller : Nanik Lestari

Marketing Funding : Eko Rudiyono

2.4 Struktur Organisasi8

8 Ibid, hlm. 12

DEWAN SYARI’AH 1. Drs. HM. ZAWAWI

2. Drs. ABDUL WAHAB

3. ZAINAL MUHTAROM

BADAN PENGURUS KETUA : M. RAIS AS BA

SEKRETARIS : Drs. ZAINAL HIDAYAT .MA

WK. SEK. : DJOKO TJAHYONO

BENDAHARA : H. AUNUR ROFIQ

BADAN PENGAWAS 1. KLIMI HADI WIJAYA SE

2. MAHFUDZ ALI SH..Msi 3. H CHUSNU YAZID

BUDI HARJO, SH

MANAGER

DEWI HARYANTI

PEMBUKUAN

NIRWAMAH S.Ag

KASIR/TELLER

DIDIK PRIYATMOKO

MARKETING

SUNGKONO

MARKETING

Page 30: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

18

2.5 Produk-Produk BMT Fosilatama9

Sistem yang digunakan oleh BMT FOSILATAMA baik dalam

produk Funding (Penghimpunan) maupun Lending (Pembiayaan) adalah

sistem Syari’ah (Bagi Hasil).

Produk – produk BMT FOSILATAMA terbagi atas produk

penghimpunan dana dan produk penyaluran dana kepada para anggota.

2.5.1 Funding/Penghimpunan

Produk penghimpunan dana, yang dirancang khusus atas

dasar Syari’ah ( dengan sistem bagi hasil ) terdiri dari beberapa jenis

simpanan, antara lain :

� Si RELA (Simpanan Sukarela)

Yaitu Simpanan Mudharabah yang penarikan dan

penyetorannya dapat dilakukan setiap saat. Bagi hasil diberikan

setiap bulan atas saldo rata – rata harian dan langsung menambah

simpanan tersebut.

1. Keistimewaan Si RELA

a). Bagi hasil menarik

b). Dapat dengan leluasa dalam melakukan transaksi

c). Bebas biaya administrasi

9 Brosur BMT Fosilatama

Page 31: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

19

2. Manfaat

a). Pemanfaatan saldo yang tersimpan dipergunakan untuk

pemberdayaan ekonomi mikro produktif yang halal dan

bermanfaat.

b). Investasi jangka panjang dengan bagi hasil bersaing dengan

sektor usaha riil.

3. Persyaratan

a). Menyerahkan fotocopy

b). Menyetorkan simpanan minimal Rp. 10.000,- yang sekaligus

sebagai saldo minimal

c). Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000

� Si SUQUR

1. Keistimewaan Si SUQUR

a). Bagi hasil kompetitif

b). Bebas biaya administrasi

c). Mendapat souvenir cantik

2. Manfaat

a). Dapat melaksanakan ibadah qurban dengan rencana, mudah

dan murah (hanya dengan Rp. 100.000,-/ bln. 7 anggota

dapat berqurban seekor sapi setiap bulan).

b). Saldo yang tersimpan dipergunakan untuk pemberdayaan

ekonomi ummat.

Page 32: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

20

c). Menjaga niat suci ibadah qurban karena simpanan hanya

dapat diambil apabila akan dipergunakan.

3. Persyaratan

a). Menyerahkan fotocopy identitas diri.

b). Menyetor simpanan minimal Rp. 100.000,- yang sekaligus

sebagai saldo minimal.

� Si SUKA

Yaitu produk simpanan yang berguna untuk investasi

jangka panjang, dengan jangka waktu yang beragam, yaitu 6 bulan

dan 12 bulan.

1. Keistimewaan Si SUKA

a). Bagi hasil kompetitif

b). Bebas biaya administrasi

c). Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan

d). Mendapat souvenir cantik

2. Manfaat

a). Ikut berperan dalam pemberdayaan ekonomi mikro

produktif yang halal karena jaminan pemanfaatan atas saldo

simpanan.

b). Sarana investasi jangka pendek sebelum digunakan untuk

pengembangan usaha.

Page 33: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

21

c). Pilihan Jangka Waktu

Jangka Waktu Si SUKA Nisbah (%)

6 Bulan 45: 55

12 Bulan 50: 50

� Si MAPAN (Simpanan Masa Depan)

Adalah Simpanan Masa Depan dengan akad Wadi’ah Yad

amanah yang bertujuan untuk membantu anggota mewujudkan

cita-citanya, sekolah anak, persiapan pernikahan, pensiun, umroh,

kepemilikan rumah, dll.

1. Keistimewaan Si MAPAN

a). Jangka waktu dan penggunaan simpanan sesuai keinginan

anggota

b). Besarnya setoran simpanan sesuai kemampuan anggota

c). Mendapatkan bagi hasil setiap bulan

d). Bebas biaya administrasi

e). Konsultasi perencanaan

f). Mendapat souvenir cantik

2. Manfaat

a). Ikut berperan dalam pemberdayaan ekonomi mikro

produktif yang halal karena jaminan pemanfaatan atas

saldo simpanan.

Page 34: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

22

b). Sarana investasi jangka panjang sebelum digunakan untuk

mewujudkan cita-cita.

� Si ZAWA

Adalah Simpanan Ziarah dan Wisata yang dipersiapkan

untuk sarana wisata keluarga dan ziarah Auliya’ secara bersama

(jama’ah) maupun keluarga.

1. Keistimewaan Si ZAWA

a). Jangka waktu dan penggunan simpanan sesuai keinginan

anggota

b). Besarnya setoran simpanan tergantung tujuan

c). Bagi hasil yang digunakan untuk ziarah dan wisata

d). Bebas biaya administrasi

e). Mendapat souvenir cantik

f). 2 tahun simpanan kembali tanpa potongan apapun

2. Manfaat

a). Ikut berperan dalam pemberdayaan ekonomi mikro

produktif yang halal karena jaminan pemanfaatan saldo

simpanan.

b). Sarana investasi jangka panjang sebelum digunakan untuk

mewujudkan cita-cita berwisata hati.

Page 35: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

23

� Sertifikat Simpanan Sukarela

Yaitu sertifikat tanda kepemilikan Penyertaan Modal

bernominal antara Rp 250.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,-

yang akan mendapat bagi hasil atas laba tahunan BMT

FOSILATAMA.

� Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib

Merupakan dana atas keanggotaan di tingkat

Koperasi. Penempatan ini memiliki akad Musyarakah ( akad

Penyertaan ) yang berlaku atasnya segala ketentuan dan resiko

penempatan modal pada Koperasi.

� Modal Penyertaan

Adalah simpanan khusus anggota yang bertujuan untuk

penguatan modal BMT dan berhak atas bagian SHU sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

1. Keistimewaan Modal Penyertaan

a). SHU menarik

Maksudnya adalah SHU (Sisa Hasil Usaha) diperoleh setiap

tahun selama modal penyertaan belum diambil.

b). Investasi Jangka Panjang

Maksudnya adalah simpanan ini bisa menjadi investasi

untuk masa depan.

Page 36: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

24

c). Dapat dipindah tangankan

Maksudnya adalah simpanan ini bisa dipindah tangankan

atau diwariskan kepada ahli warisnya jika pemilik

meninggal.

d). Dapat dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan

Maksudnya adalah nasabah yang mengajukan pembiayaan

tidak memberikan jaminan baik berupa BKBP maupun

sertifikat tetapi nasabah mempunyai modal penyertaan maka

bisa dipergunakan untuk jaminan.

e). Mendapat souvenir cantik

2. Manfaat

a). Ikut berperan dalam pemberdayaan ekonomi mikro

produktif yang halal karena jaminan pemanfaatan atas

saldo simpanan.

b). Sarana investasi jangka panjang yang dapat diwariskan

sekaligus sebagai bagian pemilik BMT FOSILATAMA.

2.5.2. Lending/Pembiayaan

a. Pembiayaan Murabahah (MBA)

Yaitu pembiayaan yang diberikan untuk pembelian suatau

barang yang diperlukan anggota. Anggota membayar secara

tangguh/angsur sesuai waktu yang disepakati, dengan terlebih

Page 37: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

25

dahulu anggota sepakat akan margin/keuntungan terhadap

koperasi.

b. Pembiayaan Mudharabah (MDA)

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota, dengan

semua modal yang berasal dari pihak BMT dan pembagian

keuntungan yang diperoleh anggota disepakati diawal.

c. Pembiayaan Musyarakah (MSA)

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk kerja

sama saling memupuk modal.

d. Pembiayaan Al-Ijarah (AI)

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota dalam hal

pembiayaaan sewa beli rumah, toko, mobil, rehab rumah, dll.

e. Pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil (BBA)

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota dengan cara

jual beli yang dibayar secara mengangsur.

f. Paras

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk

pembiayaan anggota Rumah Sehat.

g. Qordhul Hasan

Yaitu pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk

kebajikan.

Page 38: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

26

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Teknis Murabahah

3.1.1. Definisi Murabahah

Secara istilah, terdapat definisi yang diberikan ulama.

Diantaranya, Ibnu Rusyd Al Maliki mengatakan Murabahah adalah

jual beli komoditas dimana penjual memberikan informasi kepada

pembeli tentang harga pokok pembelian barang dan tingkat

keuntungan yang diinginkan. Menurut Imam Al Kasani, Murabahah

merupakan bentuk jual beli dengan diketahuinya harga awal ( harga

beli ) dengan adanya tambahan keuntungan tertentu.10

Sedangkan dalam profil BMT Fosilatama diterangkan bahwa

murabahah adalah menjual dengan harga awal ditambah dengan

keuntungan yang disepakati dan dibayar pada saat jatuh tempo.11

Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa Murabahah

adalah jual beli dengan dasar adanya informasi dari pihak penjual

terkait dengan harga pokok pembelian dan tingkat keuntungan yang

diinginkan. Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli amanah

( atas dasar kepercayaan ), sehingga harga pokok pembelian dan

tingkat keuntungan harus diketahui secara jelas. Murabahah adalah

jual beli dengan harga jual sama dengan harga pokok pembelian

10 Syafi’I Antonio, Bank Syariah dan Teori Kepraktian, Jakarta : Gema Insani, 2001, hlm. 101 11 Abstraksi, Profil BMT, BMT Fosilatama Semarang, 2011, hlm. 1

Page 39: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

27

ditambah dengan tingkat keuntungan tertentu yang disepakati kedua

pihak.

Murabahah menekankan adanya pembelian komoditas

berdasarkan permintaan nasabah dan adanya proses penjualan kepada

nasabah dengan harga jual yang merupakan akumulasi dari biaya beli

dan tambahan profit yang diinginkan. Dengan demikian, pihak BMT

diwajibkan men-disclose (menerangkan) tentang harga beli dan

tambahan keuntungan yang diinginkan kepada nasabah.

Dalam konteks ini, BMT tidak meminjamkan uang kepada

nasabah untuk membeli komoditas tertentu, akan tetapi seharusnya

pihak BMT-lah yang berkewajiban untuk membelikan pesanan

nasabah dari pihak ketiga, dan baru kemudian dijual kembali kepada

nasabah dengan harga yang disepakati kedua pihak.

Murabahah berbeda dengan jual beli biasa (Musawamah)

dimana dalam jual beli Musawamah terdapat proses tawar-menawar

antar penjual dan pembeli untuk menentukan harga jual, dimana

penjual juga tidak menyebutkan harga beli dan keuntungan yang

diinginkan.12 Berbeda dengan Murabahah, harga beli dan margin yang

diinginkan harus dijelaskan kepada pembeli.

Menurut pandangan ulama fiqh, Murabahah merupakan

bentuk jual beli yang diperbolehkan. Murabahah mencerminkan

transaksi jual beli dimana harga jual merupakan akumulasi dari biaya-

12 Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syari’ah, Jakarta : Paramadina, 2004, hlm. 119

Page 40: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

28

biaya yang telah dikeluarkan untuk mendatangkan objek transaksi

(harga pokok pembelian) dengan tambahan keuntungan tertentu yang

diinginkan penjual (margin), dimana harga beli dan jumlah

keuntungan yang diinginkan diketahui oleh pembeli. Dalam arti

pembeli diberitahu berapa harga belinya dan tambahan keuntungan

yang diinginkan.

3.1.2. Landasan Syari’ah

a. Al-Qur’an13

وأحل الله البيع وحرم الربا

Artinya: … Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba …. (Q.S Al-Baqarah:275)

b. Al-Hadist14

PQل رa`ل ا[ Z_ اVW XSYZ VT [\PZ VW. ] أPQ RSTل

cdaو RSdW . fgرPhi\وا _jا k\ا lSm\ا fآom\ا VYSp ثrs

lSmd\ t uSmd\ oSvw\PT om\ط اryوا.

)RjPz VTروا} ا(

13 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, hlm.122 14 A. Hasan, Bulughul Maraam, Bangil : CV. Pustaka Tamaam, 1991, hlm. 496

Page 41: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

29

Dari Suhaib Ar-Rumi r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tiga

hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara

tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum

dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual” (H.R.

Ibnu Madjah).

c. Ijma’

Umat islam telah berkonsensus tentang keabsahan jual beli, karena

manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang

dihasilkan dan dimiliki oleh oranglain. Oleh karena itu, jual beli

adalah salah satu jalan untuk mendapatkan secara sah.15

3.1.3. Rukun dan Syarat Murabahah

Murabahah (jual beli) dianggap sah setelah memenuhi rukun dan

syarat jual beli:

a. Rukun Murabahah

1. Ba’i : Bank/Penjual

2. Musytari : Nasabah/Pembeli

3. Mabi’ : Barang

4. Tsaman : Harga jual (dan margin)

5. Ijab Qabul : Dituangkan dalam bentuk pembiayaan

b. Syarat Murabahah16

1. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah

15 Muhammad, Sistem dan Prosedur Bank sayari’ah, Yogyakarta : UII Press, 2000, hlm. 20 16 Syafi’i Antonio, Lock, cit, hlm. 102

Page 42: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

30

2. Kontrak pertama harus sah sesuai rukun yang diterapkan

3. Kontrak harus bebas dari riba

4. Penjual harus menyampaikan kepada pembeli bila terjadi cacat

atas barang sesudah pembelian

5. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

Secara prinsip, jika syarat (1), (4), atau (5) tidak terpenuhi,

pembeli memiliki pilihan:

a). Melanjutkan pembelian seperti apa adanya

b). Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas

barang yang dijual

c). Membatalkan kontrak

3.1.4. Karakteristik Murabahah

Karakteristik murabahah dalam ekonomi islam harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:17

1. Akad yang digunakan dalam pembiayaan murabahah adalah akad

jual beli. Implikasi dari penggunaan akad jual beli mengharuskan

adanya penjual dan pembeli. Penjual dalam hal ini adalah BMT,

sedangkan pembeli adalah anggota yang membutuhkan barang.

Adapun kewajiban BMT selaku penjual, menyerahkan barang yang

17 Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syari’ah, Yogyakarta : UII Press, 2009, hlm. 148

Page 43: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

31

diperjualbelikan kepada anggota. Sedangkan anggota berkewajiban

membayar harga barang tersebut.

2. Harga yang ditetapkan oleh pihak penjual (BMT) tidak dipengaruhi

oleh frekuensi waktu pembayaran.

3. Keuntungan dalam pembiayaan murabahah berbentuk margin

penjualan yang sudah termasuk harga jual.

4. Pembayaran harga barang dilakukan secara tidak tunai.

5. Dalam pembiayaan murabahah memungkinkan adanya jaminan,

karena sifat dari pembiayaan murabahah merupakan jual beli yang

pembayarannya tidak dilakukan secara tunai.

Dalam konteks Lembaga Keuangan Syari’ah, beberapa argumen

diajukan untuk mendukung keabsahan dari harga yang lebih tinggi

untuk pembayaran tunda, antara lain:

a. Dalam perspektif syari’ah tidak ada yang melarangnya

b. Bahwa masa yang akan datang menurut Ali Kafi’i fuqoha

kontemporer “kebiasaan urf yakni tunai yang diberikan segera

lebih tinggi daripada yang diberikan pada masa yang akan dating”.

c. Peningkatan ini tidak menentang waktu yang diizinkan untuk

pembayaran, dank arena itu tidak menyamakan riba islam yang

dilarang dalam Al-Qur’an.

d. Peningkatan dibayar pada waktu penjualan, bukan setelah

penjualan terjadi.

Page 44: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

32

e. Peningkatan karena faktor-faktor yang mempengaruhi pasar seperti

permintaan dan persediaan, dan peningkatan atau jatuhnya nilai

beli dari uang sebagai akibat inflasi atau deflasi.

f. Penjual melakukan aktivitas komersial yang produktif dan dikenal.

3.1.5. Tujuan Pembiayaan Murabahah

Murabahah juga mempunyai tujuan, diantaranya adalah:18

a. Bagi BMT untuk mencari pembiayaan. Maksudnya adalah dalam

operasi Lembaga Keuangan Syari’ah, motif pemenuhan pengadaan

asset atau modal kerja merupakan alasan utama yang mendorong

datang ke bank, pada gilirannya pembiayaan yang diberikan akan

membantu memperlancar arus kas (cash flow) yang bersangkutan.

b. BMT mendapat keuntungan dari margin murabahah

c. BMT memiliki pengalaman untuk produk tertentu dengan transaksi

murabahah. Yang artinya, satu pihak yang berkontrak (pemesan

pembelian) meminta pihak lain (pembeli) untuk membeli sebuah

aset.

d. Memberikan pendanaan untuk nasabah yang membutuhkan

e. Menjadi alternatif jual beli yang bebas riba

18 Muhammad, op., cit, hlm. 148

Page 45: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

33

3.2. Praktik Pembiayaan Murabahah di BMT Fosilatama

3.2.1. Skema Teknis Pembiayaan Murabahah19

2. Akad Jual Beli

6. Bayar

3.2.2. Persyaratan Pembiayaan

Untuk menjadi calon nasabah pembiayaan murabahah,

BMT Fosilatama menerapkan prosedur-prosedur tertentu yang harus

dipenuhi bagi calon nasabah yaitu dengan membuat persyaratan yang

telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Diantaranya, nasabah mengisi formulir pembiayaan dengan

melampirkan:20

a. Fotokopi KTP suami istri

b. Fotokopi Kartu Keluarga

c. Fotokopi rekening listrik/PAM/telepon

d. Fotokopi Agunan/Jaminan (BPKB + STNK, sertifikat rumah/

bangunan, Surat Ijin Pasar)

19 Syafi’i Antonio, op., cit, hlm. 100 20 Formulir Pembiayaan BMT Fosilatama

1. Negosiasi dan persyaratan

Nasabah Bank

Suppiler Penjual

3. Beli barang 4. Kirim

5. Terima barang dan dokumen

Page 46: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

34

e. Surat persetujuan suami istri

3.2.3. Pengajuan Permohonan Pembiayaan

Setelah syarat administrasi dipenuhi, selanjutnya nasabah

pembiayaan mengajukan permohonan menjadi calon anggota dengan

mengisi formulir yang sudah dipersiapkan BMT Fosilatama.

Diharapkan calon nasabah mematuhi segala peraturan yang tertera

dalam AD/ART. Dalam pengisian formulir pembiayaan diterangkan

bahwa BMT Fosilatama berhak melakukan penilaian kelayakan usaha

termasuk menolak permohonan tanpa menyebutkan alasan.

3.2.4. Persetujuan Akad Murabahah

Sebelum menyetujui permohonan pembiayaan yang

diajukan oleh nasabah, BMT Fosilatama perlu melakukan penelitian

secara mendalam terhadap calon nasabah sehingga dikatakan layak

mendapatkan pembiayaan. Sehingga jaminan hanya berfungsi untuk

berjaga-jaga atau melindungi pembiayaan apabila macet. Dalam proses

persetujuan pembiayaan dilakukan beberapa tahap, diantaranya:

a. Tahap survei/kunjungan

Tahap ini berfungsi untuk menilai kelayakan calon nasabah

serta meneliti dan mencocokan kebenaran dokumen dan data-data

yang diserahkan nasabah. Dalam tahap ini dilakukan on the spot

atau kegiatan pemeriksaan lapangan dan wawancara untuk

meninjau kebenaran usaha dan jaminan. Apabila sesuai, maka

Page 47: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

35

marketing officer membuat rangkuman hasil pelaksanaan survei

dan kesimpulan hasil pengecekan.

b. Tahap Analisis

Tahap ini mengacu pada prinsip The C’s of Credit, yaitu:

1. Character, keadaan atau watak calon nasabah baik

dalamkehidupan pribadi maupun bermasyarakat.

2. Capacity, kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman

pokok beserta marginnya.

3. Capital, jumlah modal dana sendiri yang dimiliki calon nasabah.

4. Collateral, barang yang diserahkan oleh nasabah sebagai agunan

terhadap pembayaran yang diterimanya.

5. Condition, kondisi dunia usaha, prospek ekonomi dan kepastian

hukum.

c. Rapat Komisi

Rapat komisi dihadiri oleh manajer, kabag marketing,

pembantu lapangan (PL), serta kabag operasional yang

mengetahui kondisi keuangan BMT. Dalam rapat ini akan

dibahas mengenai pengajuan pembiayaan yang diajukan nasabah

dengan pertimbangandata survei dan analisis. Kemungkinan-

kemungkinan keputusan yang diterapkan diantaranya:

1. Diterima permohonan pembiayaan

2. Diterima sebagian permohonan pembiayaan

Page 48: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

36

3. Ditolak permohonan pembiayaan

d. Administrasi Pembiayaan

Untuk tahap selanjutnya setelah permohonan pembiayaan

diterima, maka antara nasabah dan BMT Fosilatama melakukan

kesepakatan mengenai administrasi pembiayaan. Beberapa hal yang

akan ditetapkan diantaranya adalah:

1. Jumlah pembiayaan yang akan dicairkan beserta tanggal

pencairannya.

2. Besarnya margin pembiayaan murabahah.

3. Tanggal jatuh tempo pembayaran pinjaman pokok beserta

marginnya. Untuk BMT Fosilatama, maksimal pembiayaan

muarabahah adalah 3 bulan.

4. Biaya administrasi pembiayaan, biaya materai, dan biaya tagih

bila nasabah tidak membayar angsuran pada saat jatuh tempo.

5. Setiap nasabah pembiayaan harus punya rekening simpanan di

BMT Fosilatama, meskipun tidak dibatasi besar kecilnya dan

dapat dilakukan secara fleksibel. Rekening simpanan ini

dimaksudkan untuk memudahkan nasabah bila tidak dapat

mengangsur sesuai dengan tanggal jatuh tempo maka dapat

dipotongkan saldo simpanan dan harus dengan persetujuan

nasabah.

Page 49: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

37

e. Tahap Pencairan

Proses pencairan pembiayaan ini melibatkan manajer, kabag

marketing, kabag operasional, dan teller. Akad pembiayaan akan sah

apabila telah memenuhi syarat dan rukun pembiayaan. Pada saat

akad juga terjadi pengikatan jaminan.

f. Tahap Monitoring

Yang dimaksud pada tahap ini adalah BMT Fosilatama ikut

memonitor aktifitas nasabah, serta memantau data angsuran jatuh

tempo selama masa pembiayaan berlangsung.

3.2.5. Contoh Perhitungan Praktis Pembiayaan Murabahah

BMT Fosilatama sebagai salah satu koperasi jasa keuangan

syari’ah berpartisipasi dalam mewujudkan pengembangan usaha-usaha

mikro. Maka dalam melayani pembiayaan murabahah masih seputar

pembiayaan konsumtif dan modal kerja, sehingga tidak memerlukan

dana yang cukup besar. Untuk itu, perhitungannya pun masih

sederhana.21

Contoh:

Seorang nasabah mengajukan permohonan pembiayaan untuk

usaha catering sebesar Rp. 3.000.000,- kepada BMT Fosilatama.

Kemudian antara BMT Fosilatama dan nasabah sepakat margin

21 Hasil Wawancara dengan Bagian Adm. Pembiayaan (Tri Rahayu) BMT Fosilatama, tgl 13 April 2012

Page 50: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

38

murabahah adalah Rp. 90.000.000,- dan masa jatuh tempo 3 bulan.

Maka perhitungannya adalah:

Harga beli Rp. 3.000.000,-

Margin Rp. 90.000.000,-

Jangka waktu 3 bulan

Untuk bulan pertama dan bulan kedua angsuran marginnya sebesar Rp.

30.000.000,- dan untuk bulan ketiga angsuran margin + pokoknya

adalah Rp. 3.030.000.000,-

3.2.6. Pembayaran atau Pelunasan Murabahah

Dalam melakukan pembayaran atau pelunasan pembiayaan

murabahah, nasabah dapat datang sendiri ke kantor BMT Fosilatama

atau menggunakan jasa Pembantu Lapangan (PL) yang selalu

memantau data angsuran jatuh tempo. Bila nasabah mengalami

keterlambatan pembayaran maka dikenai biaya tagih sesuai dengan

kesepakatan pada saat akad. Kemudian jika pembiayaan murabahah

sudah lunas, barang jaminan akan dikembalikan lagi kepada nasabah.

Untuk nasabah yang bermasalah dalam pembiayaan

murabahah sebagian hanya mengalami kemunduran pada saat

pembayaran jatuh tempo, dikarenakan dari pihak nasabah sendiri yang

mengalami problem. Untuk mengatasi tersebut, BMT Fosilatama

Page 51: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

39

melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada nasabah dan mencari

penyelesaian sebaik mungkin.22

3.2.7. Analisa terhadap Pembiayaan Murabahah

Baik bank syari’ah maupun bank konvensional dalam

memberikan pembiayaan atau kredit kepada nasabah berupaya

menjaga agar investasinya aman dan menguntungkan. Untuk itu,

Lembaga Keuangan Syari’ah menerapkan prinsip-prinsip dalam

menilai calon debiturnya untuk menganalisa pembiayaan, yaitu dengan

menggunakan The C’s of Credit, berupa:23

1. Character

Penilaian watak debitur terutama mengenai i’tikad baik,

kejujuran, sifat dan kepribadian. Hal ini dapat dilihat dari

perilaku nasabah selama menjadi partner atau menanyakan

kepada orang-orang terdekat nasabah, saudara dan tempat

bekerja.

2. Capacity

Kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman pokok

beserta marginnya.

22 Hasil Wawancara dengan Kabag. Operasional (Dewi Haryanti) BMT Fosilatama, tgl 13 Apil 2012 23 Suharsimi Arikuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 1996, hlm.135

Page 52: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

40

3. Capital

Tingkat financial atau modal yang dimiliki oleh debitur sendiri,

biasanya bisa dilihat dari pendapatan nasabah per bulan

dikurangi pengeluarannya.

4. Collateral

Nilai barang jaminan yang digunakan oleh debitur sepadan

dengan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh BMT. Nilai

jaminan diharapkan lebih besar dari jumlah pembiayaan,

dimungkinkan jika nilai jaminan mengalami penurunan, pihak

BMT tidak dirugikan.

5. Condition

Kondisi dunia usaha, prospek ekonomi dan kepastian hokum.

Bertujuan untuk melihat dan memprediksi resiko yang akan

terjadi.

3.3. Pokok Permasalahan

3.3.1. Faktor Penyebab Munculnya Kredit Macet

Munculnya kredit bermasalah termasuk di dalamnya kredit macet, pada

dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses.

Terjadinya kredit macet dapat disebabkan baik oleh pihak kreditur

(BMT) maupun debitur (nasabah).

• Faktor-faktor penyebab yang merupakan kesalahan pihak kreditur

(BMT) adalah:

Page 53: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

41

1. Keteledoran BMT mematuhi peraturan pemberian kredit yang

telah digariskan.

2. Terlalu mudah memberikan kredit, yang disebabkan karena tidak

ada patokan yang jelas tentang standar kelayakan permintaan

kredit yang diajukan.

3. Konsentrasi dana kredit pada sekelompok debitur atau sektor

usaha yang beresiko tinggi.

4. Kurang memadainya jumlah eksekutif dan staf bagian kredit

yang berpengalaman.

5. Lemahnya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para

eksekutif dan staf bagian kredit.

6. Jumlah pemberian kredit yang melampaui batas kemampuan

BMT.

7. Lemahnya kemampuan BMT mendeteksi kemungkinan

timbulnya kredit bermasalah, termasuk mendeteksi arah

perkembangan arus kas (cash flow) debitur lama.

• Sedang faktor-faktor penyebab kredit macet yang diakibatkan karena

kesalahan pihak debitur (nasabah) antara lain:

1. Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan, yang disebabkan

merosotnya kondisi ekonomi umum dan/atau bidang usaha

dimana mereka beroperasi.

Page 54: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

42

2. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan,

atau karena kurang berpengalaman dalam bidang usaha yang

mereka tangani.

3. Problem keluarga, misalnya perceraian, kematian, sakit yang

berkepanjangan, atau pemborosan dana oleh salah satu atau

beberapa orang anggota keluarga debitur.

4. Kegagalan debitur pada bidang usaha atau perusahaan mereka

yang lain.

5. Kesulitan likuiditas keuangan yang serius.

6. Munculnya kejadian di luar kekuasaan debitur, misalnya perang

dan bencana alam.

7. Watak buruk debitur (yang dari semula memang telah

merencanakan tidak akan mengembalikan kredit).

3.3.2. Resiko dalam Pembiayaan Murabahah

Resiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan murabahah antara

lain:24

1. Default atau Kelalaian

Artinya nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

24 Syafi’I Antonio, op., cit, hlm. 107

Page 55: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

43

2. Fluktuasi Harga Komparatif

Ini terjadi bila harga suatu barang di pasar naik setelah BMT

membelikannya untuk nasabah. BMT tidak mengubah harga jual beli

tersebut.

3. Penolakan Nasabah

Barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai

sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah

tidak mau menerima. Karena itu, sebaiknya dilindungi dengan

asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa spesifikasi

barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila BMT telah

menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, barang

tersebut akan menjadi milik BMT. Dengan demikian BMT

mempunyai resiko untuk menjualnya kepada pihak lain.

4. Dijual

Karena murabahah bersifat jual beli dengan hutang, maka ketika

kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah

bebas melakukan apapun terhadap asset miliknya tersebut. Karena

termasuk untuk menjualnya, resiko untuk default akan besar.

Page 56: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

44

3.3.3. Cara Pencegahan Terjadinya Kredit Macet

Setiap penyaluran kredit oleh BMT tentu mengandung resiko,

karena adanya keterbatasan kemampuan manusia dalam memprediksi

masa yang akan datang. Apalagi dalam situasi dan kondisi ‘lingkungan’

yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian seperti sekarang ini.

Beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh BMT dalam menekan

atau mengurangi seminimal mungkin resiko pemberian kreditnya,

adalah:

1. Penilaian/Analisis terhadap Permohonan Kredit

Setiap permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, tentu

harus dilakukan penilaian secara seksama oleh pejabat BMT.

Terlebih lagi untuk pemberian kredit jangka panjang, seperti kredit

investasi misalnya. Mengingat semakin lama jangka waktu kredit,

maka semakin tinggi faktor ketidakpastiannya, sehingga semakin

besar pula resiko yang dihadapi BMT.

Dalam penilaian kredit, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan

yaitu prinsip 5 C + 1C, yang meliputi:25

25 Edi Wibowo, DKK, Mengapa Memilih Bank Syariah, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005, hlm. 79

Page 57: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

45

a. . Character

Penilaian watak debitur terutama mengenai i’tikad baik,

kejujuran, sifat dan kepribadian. Hal ini dapat dilihat dari perilaku

nasabah selama menjadi partner atau menanyakan kepada orang-

orang terdekat nasabah, saudara dan tempat bekerja.

b. Capacity

Kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman pokok

beserta marginnya.

c. Capital

Tingkat financial atau modal yang dimiliki oleh debitur sendiri,

biasanya bisa dilihat dari pendapatan nasabah per bulan dikurangi

pengeluarannya.

d. Collateral

Nilai barang jaminan yang digunakan oleh debitur sepadan

dengan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh BMT. Nilai

jaminan diharapkan lebih besar dari jumlah pembiayaan,

dimungkinkan jika nilai jaminan mengalami penurunan, pihak

BMT tidak dirugikan.

e. Condition

Kondisi dunia usaha, prospek ekonomi dan kepastian hukum.

Bertujuan untuk melihat dan memprediksi resiko yang akan

terjadi.

Page 58: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

46

f. Constraint

Dalam pemberian kredit, BMT perlu juga mengetahui dan

mempertimbangkan hambatan (constraint) yang mungkin muncul

di lapangan. BMT perlu mengetahui tanggapan masyarakat

setempat terhadap rencana investasi yang akan dilakukan oleh

calon debiturnya, karena bisa saja masyarakat setempat menolak

rencana investasi tersebut. Sebagai contoh seorang debitur

mengajukan kredit untuk membangun sebuah peternakan babi

misalnya. Nah, pihak BMT perlu mengetahui bagaimana tanggapan

masyarakat setempat, apakah menerima atau menolak kehadiran

peternakan tersebut.

2. Pemantauan Penggunaan Kredit

Setelah BMT memutuskan untuk memberikan kredit kepada

debiturnya, bukan berarti bahwa tugas BMT sebagai perantara

keuangan selesai sampai di situ, melainkan itulah awal mula tugas

BMT yang sesungguhnya dalam penyaluran kredit. BMT senantiasa

harus memantau kredit yang telah disalurkannya. Apakah debitur

benar-benar menggunakan kreditnya sesuai dengan permohonan

semula, atau digunakan untuk keperluan lain? Bagaimana

perkembangan dan prospek usaha debitur? Bagaimana keadaan

perekonomian nasional secara keseluruhan, kondusif atau tidak bagi

perkembangan usaha debitur? Dan pertanyaan-pertanyaan lain

Page 59: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

47

berkaitan dengan prospek kredit yang telah disalurkan oleh BMT.

Pertanyaan-pertanyaan ini penting dijawab, dalam rangka

mengantisipasi kemungkinan tersendat atau macetnya kredit yang

telah disalurkan BMT.

3. Jaminan Kredit

Jaminan kredit (collateral) atau agunan sebenarnya tidaklah mutlak

sifatnya, tetapi perlu, guna mengantisipasi kemungkinan tidak

tertagihnya kredit yang disalurkan bank. Di samping status dan

kondisi jaminan, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan oleh

bank adalah dalam cara pengikatannya. Pengikatan jaminan kredit

ini harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini

berkaitan dengan eksekusi jaminan, apabila kelak debitur ingkar janji

(wan prestasi) atau tidak mampu melunasi kreditnya.

3.3.4. Strategi Penanganan Kredit Macet Akad Murabahah dan Dalil

Tentang Kredit Macet dalam Fatwa DSN

Untuk menyelamatkan dan menyelesaikan kredit yang dikategorikan

macet, BMT Fosilatama melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

1. Penyelamatan Kredit

Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah

penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali

Page 60: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

48

antara BMT sebagai kreditur dan nasabah peminjam sebagai

debitur. Mengenai penyelamatan kredit bermasalah sebelum

diselesaikan melalui lembaga hukum adalah dengan melalui

alternatif penanganan secara berikut:26

a. Rescheduling (Penjadwalan Ulang)

Yaitu perubahan syarat kredit hanya menyangkut jadwal

pembayaran dan atau jangka waktu termasuk masa tenggang

(grace period) dan perubahan besarnya angsuran kredit. Tentu

tidak kepada semua debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh

pihak BMT, melainkan hanya kepada debitur yang

menunjukkan itikad dan karakter yang jujur dan memiliki

kemauan untuk membayar atau melunasi kredit (willingness to

pay). Di samping itu, usaha debitur juga tidak memerlukan

tambahan dana atau likuiditas.

1). Memperpanjang jangka waktu kredit

Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam

masalah jangka waktu kredit misalnya perpanjangan jangka

waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga si

debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk

mengembalikannya.

26 Hasil Wawancara dengan Kabag. Operasional (Dewi Haryanti) BMT Fosilatama, tgl 18 April 2012

Page 61: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

49

2). Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka

waktu kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran

kreditnya diperpanjang pembayarannya pun misalnya dari

36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah

angsuran pun menjadi mengecil seiring dengan penambahan

jumlah angsuran.

b. Reconditioning (Persyaratan Ulang)

Yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang

tidak terbatas. Dengan cara mengubah berbagai persyaratan

yang ada seperti:

1). Kapitalisasi bunga

Yaitu bunga dijadikan hutang pokok.

2). Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu

Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu

tertentu, maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda

pembayarannya, sedangkan pokok pnjamannya tetap harus

dibayar seperti biasa.

3). Penurunan suku bunga

Page 62: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

50

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan

beban nasabah. Sebagai contoh jika bunga per tahun

sebelumnya dibebankan 20 % diturunkan menjadi 18 %. Hal

ini tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan.

Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran

yang semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat

membantu meringankan nasabah.

4). Pembebasan bunga

Dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah

dengan pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi

membayar kredit tersebut. Akan tetapi nasabah tetap

mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya

sampai lunas.

c. Restructuring (Penataan Ulang)

Yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut:

1). Penambahan dana bank

2). Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi

pokok kredit baru

3). Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi

penyertaan modal sementara

Page 63: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

51

d. Penyitaan jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah

sudah benar-benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak

mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya.

2. Write-Off

Berdasarkan pasal 1 angka 24 Peraturan Menteri Keuangan No.

28/PMK.05/2010 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Penerusan Pinjaman, yang dimaksud Write-Off adalah proses

penghapusan hak tagih atau upaya tagih secara perdata atas suatu

piutang.27 Sedangkan menurut BMT Fosilatama, Write-Off adalah

tindakan administratif Lembaga Keuangan untuk

menghapusbukukan kredit macet di neraca sebesar kewajiban

debitur, bersifat sangat rahasia dan secara yuridis tidak menghapus

tagih BMT kepada debitur.

a. Syarat Kondisi Write-Off

1). Penghapusan hanya boleh dilakukan kepada nasabah yang

pembiayaannya sudah tergolong macet, akan tetapi

27 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007, hlm. 64

Page 64: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

52

berdasarkan analisis BMT, secara material masih ada

sumber meskipun sangat terbatas jumlah untuk membayar.

2). Penghapusan tagihan hanya dilakukan kepada nasabah yang

pembiayaannya sudah macet dan berdasarkan analisis

ekonomi pihak BMT, nasabah yang bersangkutan nyata-

nyata tidak mempunyai sumber dan kemampuan untuk

membayar.

b. Klasifikasi Write-Off

1). Hapus buku, yaitu penghapusbukuan seluruh pembiayaan

nasabah yang tergolong macet, akan tetapi masih akan tetap

ditagih.

2). Hapus tagih, yaitu penghapusbukuan dan penghapus tagihan

seluruh pembiayaan nasabah yang sudah nyata-nyata

macet.

3. Dalil Tentang Kredit Macet dalam Fatwa DSN

1. Firman Allah Q.S. Al-Baqarah (2):280

βÎ)uρ šχ% x. ρ èŒ ;ο u�ô£ ãã îο t�Ïà oΨ sù 4’ n<Î) ;ο u�y£ ÷� tΒ 4 βr& uρ (#θè%£‰ |Á s? ×�ö�yz óΟ à6 ©9 ( βÎ)

óΟ çFΖä. šχθ ßϑn=÷ès? ∩⊄∇⊃∪

Page 65: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

53

“dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui.”

2. Hadis Nabi riwayat jama’ah

..... cd~ ���\ا _�z

“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang

mampu adalah suatu kezaliman…”

3.4. Analisis

Pemberian kredit yang tertuang dalam suatu perjanjian tidak dapat

dilepaskan dari prinsip kepercayaan, yang sering menjadi sumber malapetaka

bagi kreditur sehubungan dengan kredit macet. Berbagai unsur seperti safety,

soundness, without substantial risk – pun dalam perundang-

undangan/peraturan perlu mendapatkan perhatian, karena dalam

kenyataannya kurang memuaskan untuk menyelesaikan permasalahan kredit

macet.

Dan kriteria sebagai kredit macet apabila terdapat tunggakan angsuran

pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari, atau kerugian

operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau dari segi hukum maupun

kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.

Page 66: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

54

Penyelesaian pembiayaan macet melalui cara damai dapat dilakukan

antara lain dengan keringanan pembayaran tunggakan pokok, penjualan agunan,

pengambilalihan aset debitur oleh Lembaga Keuangan, novasi pembiayaan

bermasalah kepada pihak ketiga dengan kompensasi asset perusahaan debitur

kepada pihak ketiga.

Penyelesaian pembiayaan macet melalui saluran hukum tidak dilakukan

oleh semua BMT, karena penyelesaian pembiayaan macet melalui hukum

tergantung kebijakan dari pihak BMT. Namun jika ada BMT yang memakai jalur

hukum dalam penyelesaan kreditnya, maka antara lain dengan penyelesaian

pembiayaan melalui pengadilan negeri, yang mencakup somasi/peringatan dan

gugatan, penyerahan pengurusan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang

Negara, permohonan pernyataan kepailitan melalui pengadilan niaga,

penyelesaian pembiayaan macet melalui kejaksaaan, penyelesaian pembiayaan

dengan mengajukan klaim.

Apabila seluruh upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah tersebut

telah dilakukan dan ternyata pembiayaan belum lunas, maka pihak BMT dapat

melakukan penghapusbukuan pembiayaan macet. Kebijakan penghapusbukuan

ini harus dipertanggungjawabkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Walaupun pembiayaan macet telah dihapuskan, namun pihak BMT tetap

mempunyai kewajiban untuk menagih, karena penghapusbukuan pembiayaan

macet hanya merupakan tindakan akuntansi dalam pengelolaan aset Lembaga

Keuangan yang berpengaruh terhadap perhitungan laba rugi dan struktur

permodalan bank.

Page 67: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

55

Penghapusan pembiayaan macet ini bersifat sangat rahasia dan bukan

merupakan penghapusan/pembebasan hutang debitur, tetapi semata-mata hanya

merupakan tindakan intern Lembaga Keuangan yang bersifat administrasi yaitu

pemindahbukuan dari rekening intrakompatibel ke ekstrakompatibel. Oleh

karena itu, secara yuridis kreditur masih mempunyai kewajiban untuk menagih

serta pembiayaan macet yang dihapuskan masih merupakan aset Lembaga

Keuangan yang tetap dikelola.

Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama suatu Lembaga

Keuangan. Di lain pihak, penyaluran kredit mengandung resiko bisnis

terbesar dalam Lembaga Keuangan. Oleh karena itu, pengelolaan kredit

merupakan kegiatan yang sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap

Lembaga Keuangan.

Untuk meminimalisir resiko bagi Lembaga Keuangan, maka perlu

dilakukan upaya penanganan kredit macet dengan cara sebagai berikut:

1. Penyelamatan Kredit

Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah

penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara BMT

sebagai kreditur dan nasabah peminjam sebagai debitur. Mengenai

penyelamatan kredit bermasalah sebelum diselesaikan melalui lembaga

hukum adalah dengan melalui alternatif penanganan secara berikut:

Page 68: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

56

a. Rescheduling (Penjadwalan Ulang)

Yaitu perubahan syarat kredit hanya menyangkut jadwal pembayaran

dan atau jangka waktu termasuk masa tenggang (grace period) dan

perubahan besarnya angsuran kredit. Tentu tidak kepada semua

debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh pihak BMT, melainkan

hanya kepada debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yang

jujur dan memiliki kemauan untuk membayar atau melunasi kredit

(willingness to pay). Di samping itu, usaha debitur juga tidak

memerlukan tambahan dana atau likuiditas. Perubahan syarat kredit

terdiri dari :

1).Memperpanjang jangka waktu kredit

Dalam hal ini si debitur diberikan keringanan dalam masalah

jangka waktu kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit

dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga si debitur mempunyai

waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.

2). Memperpanjang jangka waktu angsuran

Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu

kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran kreditnya

diperpanjang pembayarannya pun misalnya dari 36 kali menjadi 48

kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran pun menjadi mengecil

seiring dengan penambahan jumlah angsuran.

Page 69: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

57

b. Reconditioning (Persyaratan Ulang)

Yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang tidak

terbatas. Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada

seperti:

1). Kapitalisasi bunga

Yaitu bunga dijadikan hutang pokok.

2). Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu

Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu,

maksudnya hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya,

sedangkan pokok pnjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.

3). Penurunan suku bunga

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebih meringankan beban

nasabah. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya

dibebankan 20 % diturunkan menjadi 18 %. Hal ini tergantung dari

pertimbangan yang bersangkutan. Penurunan suku bunga akan

mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin mengecil, sehingga

diharapkan dapat membantu meringankan nasabah.

Page 70: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

58

4). Pembebasan bunga

Dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada nasabah dengan

pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar kredit

tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban untuk

membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

c. Restructuring (Penataan Ulang)

Yaitu perubahan syarat kredit yang menyangkut:

1). Penambahan dana bank

2). Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok

kredit baru

3). Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan

modal sementara

d. Penyitaan jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah

benar-benar tidak punya itikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi

untuk membayar semua hutang-hutangnya.

Page 71: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

59

2. Write-Off

Berdasarkan pasal 1 angka 24 Peraturan Menteri Keuangan No.

28/PMK.05/2010 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Penerusan

Pinjaman, yang dimaksud Write-Off adalah proses penghapusan hak tagih

atau upaya tagih secara perdata atas suatu piutang. Sedangkan menurut

BMT Fosilatama, Write-Off adalah tindakan administratif Lembaga

Keuangan untuk menghapusbukukan kredit macet di neraca sebesar

kewajiban debitur, bersifat sangat rahasia dan secara yuridis tidak

menghapus tagih BMT kepada debitur.

a. Syarat Kondisi Write-Off

1). Penghapusan hanya boleh dilakukan kepada nasabah yang

pembiayaannya sudah tergolong macet, akan tetapi berdasarkan

analisis BMT, secara material masih ada sumber meskipun sangat

terbatas jumlah untuk membayar.

2). Penghapusan tagihan hanya dilakukan kepada nasabah yang

pembiayaannya sudah macet dan berdasarkan analisis ekonomi

pihak BMT, nasabah yang bersangkutan nyata-nyata tidak

mempunyai sumber dan kemampuan untuk membayar.

Page 72: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

60

b. Klasifikasi Write-Off

1). Hapus buku, yaitu penghapusbukuan seluruh pembiayaan nasabah

yang tergolong macet, akan tetapi masih akan tetap ditagih.

2). Hapus tagih, yaitu penghapusbukuan dan penghapus tagihan

seluruh pembiayaan nasabah yang sudah nyata-nyata macet.

Page 73: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

61

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas mengenai Penanganan Kredit Macet Akad

Murabahah di BMT Fosilatama, penulis dapat menyimpulkan beberapa

kesimpulan, diantaranya:

1. Setiap permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, tentu harus

dilakukan penilaian secara seksama oleh pejabat BMT. Terlebih lagi untuk

pemberian kredit jangka panjang, seperti kredit investasi misalnya.

Mengingat semakin lama jangka waktu kredit, maka semakin tinggi faktor

ketidakpastiannya, sehingga semakin besar pula resiko yang dihadapi

BMT. Dalam penilaian kredit, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan

yaitu prinsip 5 C + 1C, yang meliputi: character, capacity, capital,

collateral, condition, constrain.

2. Pengelolaan kredit macet di BMT FOSILATAMA telah sesuai dengan

arahan, pedoman, dan kebijakan. Adapun penanganan kredit macet

menggunakan cara sebagai berikut:

a. Penyelamatan kredit, yaitu suatu langkah penyelesaian kredit

bermasalah melalui perundingan kembali antara BMT sebagai kreditur

dan nasabah peminjam sebagai debitur. Adapun macam penyelamatan

Page 74: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

62

kredit, berupa: rescheduling (penjadwalan ulang), reconditioning

(persyaratan ulang), restructuring (penataan ulang), liquidation

(likuidasi), penyitaan jaminan.

b. Write-Off, yaitu tindakan administratif Lembaga Keuangan untuk

menghapusbukukan kredit macet di neraca sebesar kewajiban debitur,

bersifat sangat rahasia dan secara yuridis tidak menghapus tagih BMT

kepada debitur.

4.2. Saran

Dengan semakin berkembangnya masyarakat dan tuntutan pelayanan

yang semakin tinggi, maka Lembaga Keuangan baik bank maupun non bank

sangat dibutuhkan bagi masyarakat untuk menunjang kebutuhannya. Untuk

itu dari penulisan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang dapat

bermanfaat. Maka dari itu penulis menyarankan:

1. Sumber Daya Manusia (SDM) BMT FOSILATAMA supaya lebih

menguasai konteks fiqih bermuamalah yang telah diaplikasikan kedalam

produk-produk Lembaga Keuangan Syari’ah. Karena terdapat

kesalahpahaman persepsi mengenai definisi murabahah, dimana

pembiayaan bai’ bitsaman ajil yang diterapkan di BMT FOSILATAMA

sebenarnya adalah pembiayaan murabahah yang sistem pembayarannya

bai’ bitsaman ajil (angsuran).

Page 75: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

63

2. Dengan dikeluarkannya Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank,

diharapkan masyarakat yang mayoritas muslim lebih memilih Lembaga

Keuangan Syari’ah sebagai partner usahanya.

3. Dari hasil praktik di BMT FOSILATAMA, masih banyak yang perlu

dibenahi antara lain:

a. Faktor internal manajemen BMT FOSILATAMA yang meliputi:

1). Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkualitas dan

kuantitas, misalnya: pembinaan terhadap SDM yang ada secara

berkelanjutan, baik secara teori maupun secara implikasi di

lapangan.

2). Peningkatan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang mendukung.

3). Lebih meningkatkan kebersamaan tim dalam bekerja agar tetap

dibanggakan dan lebih dipercaya oleh nasabah.

b. Faktor eksternal BMT FOSILATAMA yang meliputi:

1). Perluasan jaringan disekitar Banyumanik melalui tokoh-tokoh

masyarakat.

2). Penyuluhan pada masyarakat sekitar tentang pentingnya

penggunaan produk-produk Lembaga Keuangan Syari’ah yang

dikelola dengan sistem Syari’ah.

Page 76: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

64

3). Peningkatan jaringan kemitraan dengan kelembagaan syari’ah

lainnya.

4). Lebih mensosialisasikan organisasi agar mudah diakses oleh

kalangan masyarat luas.

5). Mengkampanyekan kepada masyarakat untuk produktif bukan

konsumtif dengan membantu memberi pembiayaan produktif.

Dengan banyaknya masyarakat yang memiliki sikap produktif

akan mempengaruhi daerah tertentu untuk memperoleh

pendapatan lebih sehingga daerah tersebut lebih sejahtera.

4.3. Penutup

Alhamdulillahirabbil alamiin… Penulis panjatkan kepada Allah SWT,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berstudi kasus di

BMT Fosilatama. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir

ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan.

Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kemajuan intelektual

insan akademik pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Page 77: PENANGANAN KREDIT MACET AKAD MURABAHAH …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain... · DI BMT FOSILATAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

65

DAFTAR PUSTAKA

Abstraksi, Profil BMT, BMT Fosilatama Semarang, 2011

Antonio, Syafi’i, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2001

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta, 1996

Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema

Insani, 2001

Muhammad, DR. M.Ag., Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syari’ah,

Yogyakarta: UII Press, 2009

Puspopranoto, Suwardjo, Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan, Jakarta:

LP3ES Indonesia, 2004

Remy, Sjahdeini Sutan, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2007

Saeed, Abdullah, Bank Islam dan Bunga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Umar, Husein, Research Method’s in finance and Banking, Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2000

Wibowo, Edi, dkk, Mengapa Memilih Bank Syari’ah, Bogor: Ghalia Indonesia,

2005