Penanganan Bencana Berbasis Komunitas
-
Upload
rendra-permana -
Category
Documents
-
view
106 -
download
2
Transcript of Penanganan Bencana Berbasis Komunitas
Penanganan Bencana Berbasis Komunitas
Rendra PermanaPuslitbang Kebijakan Publik dan Kewilayahan LPPM Universitas Padjadjaran
Menyamakan Persepsi BencanaThe Crunch Model*)
Gempabumi,banjir,longsor, tsunami,dll
RESIKO BENCANAManusia, properti, lingkungan
bahayaKejadian yang secara fisik potensial merusak, fenomena alam atau aktivitas manusia yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa atau luka, kerusakan properti, hancurnya kehidupan sosial dan ekonomi atau terjadinya degradasi lingkungan (Living with A Risk, UN-ISDR,2004)
kerentananKondisi yang ditentukan oleh faktor fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan atau proses yang meningkatkan kepekaan masyarakat dari dampak bahaya (Living with A Risk, UN-ISDR,2004)
*) Paul Venton & Bob Hansford(2006), modifikasi oleh Rendra Permana
Gempabumi,banjir,longsor, tsunami,dll
Hazard Reduction
HAZARD ANALYSIS & MONITORING
EARLY WARNING
PREPAREDNESS bahayaKejadian yang secara fisik potensial merusak, fenomena alam atau aktivitas manusia yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa atau luka, kerusakan properti, hancurnya kehidupan sosial dan ekonomi atau terjadinya degradasi lingkungan (Living with A Risk, UN-ISDR,2004)
EMERGENCY MANAGEMENT
Manusia, properti, lingkungan
Vulnerability Reduction
Vulnerability Assesments & Analysis
The progression of VulnerabilityRoot Causes Dynamic Pressures Unsafe Condition
Advocacy Education Awareness
Advocacy Development
Development Mitigation Preparedness
kerentananKondisi yang ditentukan oleh faktor fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan atau proses yang meningkatkan kepekaan masyarakat dari dampak bahaya (Living with A Risk, UN-ISDR,2004)
The incremental number of climatic hazards (e.g. floods, drought and storms) and the great and increasing number of vulnerability factors, such as inadequate legislation, knowledge gaps or settlements in endangered areas, are the driving forces behind these so-called natural disasters.
They demand a paradigm shift from culture of reaction to culture of prevention (Annan, 1999)
Annan, K. (1999): Facing the Humanitarian Challenge.Towards a Culture of Prevention. Report on Work of Organization. New York: United Nations (UN).
TERDAPAT PENINGKATAN KEJADIAN BENCANA DENGAN KERUGIAN KORBAN JIWA DAN HARTA BENDA. RESIKO BENCANA JUGA DIPERKIRAKAN MENINGKAT DI MASA DATANG, KHUSUSNYA DI NEGARA BERKEMBANG (GTZ, 2002)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :
PENINGKATAN KEJADIAN ALAMIAH EKSTRIM, TERUTAMA KARENA PERUBAHAN IKLIM DI BUMI (GLOBAL WARMING)
PENINGKATAN KERENTANAN POPULASI TERHADAP KEJADIAN ALAMIAH EKSTRIM TERSEBUT
Deutsche Gesellschaft fr Technische Zusammenarbeit (GTZ), Disaster Risk Management-Working Concept, 2002
Mengapa Berbasis Komunitas ? Peningkatan trend kejadian bencana dan kerugian akibat bencana. Yang paling menderita/ merasakan kerusakan bencana adalah masyarakat. Realita dan fakta menunjukkan bahwa masyarakat first responder garis depan. Masyarakatlah yang menangani kesulitan-kesulitan yang terjadi akibat bencana sebelum ada pertolongan dari luar. Pergeseran fokus dari manejemen kedaruratan ke manajemen resiko bencana dimana keterlibatan masyarakat di dalamnya adalah sebuah keniscayaan. Mengkoreksi pendekatan top down dalam penanganan bencana
Pendekatan Tradisional vs Pendekatan Berbasis KomunitasPendekatan Tradisional Bencana tidak dapat dicegah Pendekatan Berbasis Komunitas Bencana dapat dicegah. Kita dapat bersiap untuk menghindar (to avoid) dan mengurangi (to reduce) kerusakan/kerugian akibat bencana Menekankan pada aktivitas penanganan sebelum terjadi bencana yakni pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan Masyarakat terdampak bencana adalah partisipan aktif dalam membangun kehidupan dan penghidupannya. Kapasitas masyarakat diperkuat dan digunakan.
Menekankan pada respon kedaruratan dan recovery (saat dan setelah terjadi bencana) Masyarakat terdampak bencana adalah korban yang tidak berdaya dan penerima pasif bantuan dari luar
Karakteristik Penanganan Bencana Berbasis Komunitas Partisipasi Prioritas diberikan pada yang paling rentan (vulnerable) mis. anak-anak, wanita, lansia, dll Pengenalan kapasitas saat ini dan strategi untuk bertahan hidup Langkah-langkah pengurangan resiko bencana yang spesifik, berdasarkan analisa resiko bencana komunitasnya Tujuannya adalah untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas Sasarannya adalah membangun masyarakat yang aman, dan tangguh menghadapi bencana Mengaitkan pengurangan resiko bencana dan pembangunan Pihak luar berperan sebagai fasilitator dan membantu (supporting)
Apa yang dilakukan?a. Risk assessment Peoples perceptions of risk Hazard assessment Vulnerability assessment Capacity assessment Participatory tools Community risk assessment design b. Risk reduction measures Public awareness and early warning system Evacuation Strengthening livelihood and community health Coordination and networking Formation and strengthening of community Disaster Management Organisation