Penafsiran dalam Hukum Pajak.pptx
-
Upload
tpusdikasari -
Category
Documents
-
view
557 -
download
8
Transcript of Penafsiran dalam Hukum Pajak.pptx
Penafsiran dalam Hukum Pajak
Pengertian Penafsiran Hukum Pajak
Penafsiran peraturan perundang-undangan adalah cara mencari dan menetapkan pengertian pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan sesuai dengan keadaan di mana peraturan perundang-undangan tersebut dilaksanakan dengan tidak menyimpang dari yang dikehendaki serta maksud dari pembuat undang-undang dengan tujuan agar tercipta suatu keadilan dalam pelaksanaan peraturan.
Penafsiran Historis
Penafsiran historis adalah penafsiran dengan cara meneliti sejarah dari undang-undang yang bersangkutan dalam hal ini dibagi menjadi dua, yaitu:1. Sejarah hukumnya2. Sejarah undang-undangnya
Penafsiran Sosiologis
Penafsiran sosiologis adalah penafsiran atas suatu ketentuan dalam suatu undang-undang yang disesuaikan dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
Penafsiran Sistematik
Penafsiran sistematik adalah penafsiran dengan cara menghubungkan suatu pasal dengan pasal yang lain dalam suatu perundangan yang sama atau perundangan yang lain.
Penafsiran Otentik
Penafsiran otentik adalah penafsiran yang dilakukan secara resmi yaitu sesuai dengan maksud si pembuat undang-undang sebagaimana dinyatakan dalam memori penjelasan undang-undang tersebut.
Contoh penafsiran otentik
a. Kitab Undang-Undang Hukum Sipil (pasal 521-581, pasal 513,524,515,516,518)
b. Kitab Undang-Undang Hukum Pidanac. Ordonansi Pajak Upahd. Undang-Undang Pajak Penjualan 1951
Penafsiran Tata Bahasa
Penafsiran tata bahasa adalah penafsiran atas suatu ketentuan dalam undang-undang berdasarkan bunyi kata-kata secara keseluruhan dalam kalimat-kalimat yang disusun oleh penyusun undang-undang.
Penafsiran Analogis
Penafsiran analogis adalah penafsiran atas suatu ketentuan dalam undang-undang dengan cara memberi kiasan (ibarat analog) pada kata-kata yang tercantum dalam undang-undang.Penafsiran analogis ini tidak boleh dipakai dalam undang-undang pajak karena dapat merugikan Wajib Pajak dan tidak adanya kepastian hukum terhadap peristiwa yang terjadi.
Penafsiran A. Contrario
Penafsiran a contrario adalah penafsiran yang berdasarkan atas pengingkaran, artinya berlawanan pengertian antara persoalan yang dihadapi dengan soal yang diatur dalam suatu pasal perundang-undangan.Berdasarkan penafsiran ini disimpulkan bahwa perkara yang dihadapi berada di luar perundang-undangan.
Penemuan Hukum
Penemuan hukum adalah segala cara untuk menentukan mana yang merupakan hukum dan mana yang tidak. Jadi sistem ini lebih luas dari penafsiran saja sebab harus mengisi kekosongan-kekosongan dalam perundang-undangan.Jadi, penemuan hukum dilakukan apabila sudah diupayakan dengan segala macam cara penafsiran dan tidak juga ditemukan dalam undang-undang.