PEN GAR UH PELAKSANAAN DAKW AH ISLAM DI MASJID AS-SALAM ... · PDF fileC. Pengaruh Pelaksanaan...
Transcript of PEN GAR UH PELAKSANAAN DAKW AH ISLAM DI MASJID AS-SALAM ... · PDF fileC. Pengaruh Pelaksanaan...
PEN GAR UH PELAKSANAAN DAKW AH ISLAM DI MASJID AS-SALAM TERHADAP MOTIV AI KERJA
KARYAWAN STEKPI JAKARTA SELATAN
Skripsi Diajukan U'1tuk Memeuuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Saijana Ilmu Sosial Islam (S. SOS. I)
Oleh:
Ferra Asmara
103051028615
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGARUH PELAKSANAAN DAKWA.H ISLAM DI MASJID AS-SALAM TERl:l[ADAP MOTIVAI KERJA
KARYA WAN STEKPI JAKARTA SELATAN
Shi psi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilnm Sosial Islam (S. SOS. I)
Oleh:
Ferra Asmara
NIM: 103051028615
Pembimbing
~·
! Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si
NIP: 150293230
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIA:RAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ABSTRAK
Ferra Asmara Pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terlrndap motivasi kerja karyawan STEKPI Jakarta Selatan, di bawah bimbingan Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si.
Pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEI(]lI memprlihatkan kolerasi yang sangat erat antara masjid sebagai pelaksana kegiatan dan dakwah Islam yang diapresiasikan dalam kegiatan masjid, karena masjid dan dakwah mempakan dua faktor yang saling mengisi dan berkesinambungan. Dengan demikian masjid yang didirikan di dalam suatu lokasi tertentu hams berperan sebagai tempat atau media dakwah. Dakwah ini pada dasarnya meliputi berbagai aspek kegiatan termasuk di dalamnya masalah sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Oleh karena itu masjid As-Salam tumt be11Jaiiisipasi di dalam pengembangan dakwah yang te1jadi dalam lingkungai1 STEI(]lI. Dakwah dianggap penting sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan syiar Islam dan kehidupan beragama di dalam masyarakat khususnya karyawan STEKPI. Pelaksanaan dakwah Islam melalui masjid As-Salam menca.\::up berbagai kegiatan yang di dalamnya memiliki motivasi kerja untuk karyawan, sebagaimana yang dicontohkan Rasuluallah SAW dan sahabat-sahabatnya yang menggunakan masjid sebagai tempat pengajaran dan pendidikan Islam, bahkan melalui masjid pula Rasulullah menyampaikan wahyu Allah kepada para sahabat.
Akan tetapi pelaksanaan dakwah Islam di rnasjid pada umumnya saat ini terlihat giat jika ada peringatan hari besar Islam saja dan pembinaan ajaran keagamaan mulai jarang diadakan padahal semestinya pelaksanaan dakwah Islam pada saat ini hams diperkokoh ditengah umat. Tetapi dalam kemelut ini masjid As-Salam tetap mempertahankan eksistensinya sebagai masjid yang sarat akan kegiatan yang be1iujuan untuk membina karyawan agar menjadi karyawan yang beriman dan bertaqwa.
Maka dari itu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan dakwah Islam terhadap motivasi kerja karyawai1 STEKPI. Perin diadakan penelitian yang dapat membuktikan apakah pelaksanaai1 dakwah Islam di masjid As-Salam STEKPI sudah signifikan untuk mempengarnhi motivasi ke1ja karyawan. Dan apakah ada faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam STEI(]lI.
Untuk mengetahui hal tersebut penulis melakukan metode yang bersifat koleratif analitis yaitu metode yang digunakan untuk diolah berdasarkan data yang ada untuk mengetahui nilai antara variable bebas dan variable terikat. Kemudian peneliti menganalisa serta menginterpetasikan melalui data yang terkumpul dengan menggunakan regresi linier sederhai1a untuk mendapatkan hasil uji t.
Setelah dilakukan penelitian akhirnya didapatkan hasil bahwa pelaksanaan dakwah Islam berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan, terlihat dari nilai koefisien kolerasi sebesar 0.8680 dan nilai determinasi 42.6% hasil ini diperkuat dari uj i t test berupa yang mengatakan pengaruh pelaksanaan dakwah Islam terhadap motivasi ke1ja karyawan signifikan.
KATA PENGANTAR
Bismillalzirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang menggerakkan alam
semesta dan isinya. Dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan
kepada semua hamba-Nya, sehingga akhimya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat Takdzim Allah semoga selalu tetap terlimpahkan
kepada sang lokomotif perubahan Islam yaitu nabiyullah Muhammad Saw abni
'Abdillah, beserta ahlul bait, sahabat dan para pengikutnya, termasuk kita
umatnya ilaa yaumil qiyamah.
Sebagai manusia biasa maka penulis menyadari akan berbagai kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu Disadari bahwa penyelesaian skripsi ini berkat
bantuan, bimbingan dan dorongan berbagai pihak, untuk itu dengan segala
kerendahan hati maka dalarn kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang tidak terhingga kepada :
1. Pimpinan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Murodi, M.A., serta
Pudek I, II, III, yang telah memberi izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
2. Drs. Wahidin Saputra, MAg., dan Umi MusyaiTafah, M.Ag., selaku ketua dan
sekretaris jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam
penyelesaian penulisan skripsi.
4. Drs. Jumroni, M.Si. dan Drs. Hasanuddin, MA. Selaku dosen penguji I dan II,
lerimakasih alas semua petunjuk dan saran-sarannya.
5. Dra. Umaimah Wahid, M.Si. Dosen akademik yang telab banyak meluangkan
waklunya untuk penulis.
6. Para dosen Fakullas Dakwah dan Komunikasi, lerimabsih alas ilmu clan
pengelahuannya yang lelah diberikan kepada penulis selam menunlut ilmu
dibangku kuliah, semoga ilmu yang diberikannya dapal bermanfaal khususnya
bagi penulis. Para karyawan perpustakaan FDK lerimakasih banyak lelah
menunjukkan referensi yang bagus kepada penulis.
7. Terislimewa kedua orang lua Bapak (Ahn) dan Ibu tercinta sert1 kakak-kakak,
para keponakan dan keluarga besar aim. H. Muhammad Yamin penulis
halurkan terima kasih clan rasa hormat yang mendalam atas cinta, kasih, jerih
payah, dan do'a yang liada putusnya untuk keberhasilan penulis.
8. Penulis juga lidak lupa ucapkan lerimaksih unluk para sahabal yang sudah
menyertai dan mewarnai kehidupan penulis selama menuntul ilnu di UIN
SyarifHidayatullah Jakarta. Terimakasih untuk Komala, Siti, Lola, Ayik, Ade,
Ucim, Agung, Juam, Yudi clan unluk sahabat dan rekan-rekan di VOC, Anggi,
Uwi, Ina, Rini, Deni, Tutu!, Intan, fawir, lennakasih sudah menjadi sahabat
yang baik selama ini. Semoga kila sernua letap keep in touch walaupun jarak
memisahkan amiin.
9. Rekan-rekan di STEKPI terimakasih atas support yang telah kalian berikan
kepada penulis, Bp. Mansyur, Ibu. Atin yang sudah menjadi sahabat yang
mengerti emosi saya, Bp. Penang, Bp. DG, Bp. Zed, Bp. Jamil yang sudah
begitu toleran kepada penu!is, dan semua reka-rekan yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Pada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tanpa
mengurangi rasa honnat, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak Input dari
segala kekurangan, saran dan kritik yang membangunselalu penulis harapkai1 dari
anda pembaca yang budiman, sehingga menjadi catatan kebaikan untuk penulis
dalam mengembangkan ilmu.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik tersebut penulis
kembalikan, semoga Allah membalas jasa dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi penulis
klmsusnya.
Alltamdulillaltirrabbi 'aalamiin.
Jakarta, 27 Juni 2008
Penulis
DAFTARISI
ABSTRAK ............................................................................... i
KATAPENGANTAR .............................................................. ii
DAFT AR rsr ...................................................................... ... v
DAFT AR TABEL. .................................................................. viii
DAFT AR LAMPIRAN ............................................................. IX
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ................................................. I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 6
D. Metodologi Penelitian .................................................... 7
1. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 7
2. Penentuan Responden .............................................................. 8
3. Data dan Sumber Data ............................................................. 9
4. Subjek daa Objek Pcnelitian .................................................... 9
5. Metode Pengumpulam Data ..................................................... 9
a. Interview ............................................................................ 9
b. Studi Kepustakaan ............................................................. 10
c. Angket ................................................................................ 10
6. Variabel Penelitian ................................................................... 10
7. Definisi Operasional Variabel.. ................................................ 11
a. Variabel Bebas ................................................................... 11
b. Variabel Terikat. ................................................................ 13
8. Analisis Data ............................................................................ 14
E. Tinjauan Pustaka ........................................................... 15
F. Sistematika Penulisan ...................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Dakwah... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
1. Definisi Dakwah ................................................... 18
2. Unsur-Unsur Dakwah ............................................. 21
3. Pelaksanaan Dakwah .............................................. 25
B. Masjid ........................................................................ 27
1. Fnngsi Masj id ...................................................... 28
2. Masjid sebagai Pusat Dakwah .................................... 29
C. Motivasi Kerja Karyawan ............................................. 29
1. Definisi Motivasi Ketja.......................................... 29
2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Kerja .............................. 34
a. Fungsi Motivasi Kerja ........................................ 34
b. Tujuan Motivasi Ketja ........................................ 35
3. Jenis-Jenis Motivasi Kerja ....................................... 35
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ketja .......... 37
BAB III GAMBARAN UMUM MASJID AS-SALAM
A. Sejarah dan Perkembangan Masjid AS-Salam ... . . . . . . . . . . . . . . . 39
B. Visi dan Misi Masjid As-Salam .................................... 42
C. Struktur Organisasi ................................................... 43
D. Sarana dan Prasarana ................................................. 43
E. Program Kegiatan Dakwah Masjid As-Salan1 ..................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Kegiatan Pelaksanaan Dakwah Islam di Masjid As-Salam ....... 47
B. Faktor Pendukung dan Penghambat. ................................. 50
1. Faktor Pendukung .................................................. 50
2. Faktor Penghambat.. .............................................. 52
C. Pengaruh Pelaksanaan Dakwah Islam di Masjid As-Salam
terhadap Motivasi Kerja Karyawan STEK.PI Jakarta
Selatan.................................................................. 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................. 80
B. Saran ..................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................... 83
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkanjenis kelamin ..................... 53
Tabel 2. Karakteristik responden berdasarkan perbedaan usia .................. 54
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ............ 55
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan ................. 56
Tabel 5. Karakteristik karyawan tentang kegiatan pelaksanaan
dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI
(Ta'lim/Dhuha) ................................................................... 57
Tabel 6. Karakteristik karyawan tentang motivasi ke1ja karyawan ........... 62
Tabel 7. Hasil kuesioner variabel x (pelaksanaan dakwah Islam)
dan variabel y (motivasi keija) ..................... " ........................ 74
Tabel 8. Hasil prediksi kolerasi variabel pelaksanaan dakwah Islam (x)
terhadap motivasi kerja karyawan ....................................... 76
DAFT AR LAMPIRAN
Norn or
1. Surat Permohonan Penelitian
2. Surat Keterangan dan Masjid As-Salam STEKPI
3. Berita Acara Wawancara
4. Kuisioner Penelitian
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Dakwah adalah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta' ala
sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan al<l1lak I:llam. Dakwah dapat
mempengaruhi setiap orang yang terlibat di dalamnya dan pengaruh yang
diberikan bisa berjangka pendek manpun berjangka panjang.
Suatu kegiatan dakwah yang baik tidak akan terlaksana tanpa adanya
kelengkapan dari unsur-unsur dakwah itu sendiri. Salah satu dari unsur
dakwah itu adalal1 metode dakwah. Cukup banyak metode dakwah yang
dikemulrnkan dan dipraktekkan oleh para dai dalam menyampaikan pesan
dakwah seperti ceramah, diskusi, bimbingan dan penyuluhan, nasehat, panutan
dan sebagainya.
Agar terjadi pengaruh yang baik, dakwah harus dilakukan secara
fleksibel dan maksud fleksibel disini adalah bahwa pelaksanaan dakwah harus
sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Umpamanya dakwah yang dilakukan
pada masyarakat pedesaan sebaiknya dilalcukan sesuai dengan kondisi mereka,
misalnya dari segi pakaian yang dikenakan oleh dai atau dari gaya bahasa
sebaiknya disesuaikan dengan kondisi mereka. Begitu pun pada masyaralrnt
kola, para pekerja atau karyawan, sehingga diharapkan pelaksanaan kegiatan
dakwa11 ini dapat mempengaruhi motivasi ke1ja mereka sehari-hai·i.
2
Kerja itu sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mencapai apa yang
diinginkannya dalam hidupnya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk
keluarga dan lingkungan sekitarnya. Hampir di setiap sudut kehidupan kita
akan menyatrnikan begitu banyak orang yang beke1ja, karena dengan bekerja
mereka dapat memenuhi kebutuhannya, yaitu:
1. Kebutuhan fisik dan rasa aman yang berkaitan dengan pemuasan fungsi
jasmaniah antara lain seperti lapar, haus, tempat tinggal, dan tentunya rasa
aman dalam menilanati semuanya itu.
2. Kebutuhan sosial, yang menuqjukan ketergantungan satu sarna lain
sehingga beberapa kebutuhan dapat terpuaskan karena ditolong oleh orang
lain.
3. Kebutuhan ego yang berhubungan dengan keinginan untuk bebas
mengerjakan sesuatu sendiri dan merasa puas bila berhasil
menge1jakannya dan kebutuhan yang tak kalah pentingnya adalah
kebutuhan spiritual yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan ketenangan
dan ketentraman manusia bukan hanya untuk di dunia tetapi membawa
keselamatan di akhirat. 1
Bekerja daiam perspektif Islam tidak merupakan pemenuhan keperluan
hidup, tetapi ia merupakan panggilan dan keharusan agama yang dinilai sejajar
dengan ibadah atau menjadi bagian dari ibadah. 2 Hal ini ten tu tidak terlepas
dari niat yang menjadi awal dari perbuatan kita. Dengan kata lain, setiap
1 Netty Ha11aty, Pos Polver Syndro1n sebagai Gangguan Mental_pada A1asa Pensiun, l\A<'llr<>l<>h ni'°'lr""; A,-,..-.att fJ,,J,,,..+..,,. "lf\fY')\ t. 1
3
pekerjaan yang dilandasi oleh sebuah komitmen sebagai pengabdian kepada
Allah SWT, maka semua pekerjaan itu bernilai ibadah. Sebalilmya ketika
kerja dilandasi oleh kehendak-kehendak yang bersifat duniawiyah semata,
maka ia akan menghasilkan dunia semata yang akan menjerumuskannya pada
kepentingan hedonisme, materialisme dan dalam titik yang ekstrim akan
melupakan Allal1 SWT.3
Setiap lembaga atau perusahaan memiliki waktu pribadi untuk para
karyawannya agar dapat melaksanakan kewajiban spiritualitasnya di dalam
beker:ja. Bahkan ada banyak perusahaan atau pun lembaga yang menyediakan
waktu k.husus untuk memenuhi spritualitas karyawannya dengan pelaksanaan
kegiatan dakwah Islam.
Salah satu lemhaga yang melak.ukan ha! ini adalal1 Sekolah Tinggi
Ilnrn Ekonomi Keuangan dan Perbank.an Indonesia (STEKPI). Sebagai salah
satu perguruan tinggi swasta di Jakarta STEKPI merupak.an salah satu
perguruan tinggi swasta yang mempunyai kegiatan pelaksanaan dak.wah yang
cukup signifikan untuk. para karyawannya. Dengan adanya pelaksanaan
dakwah Islam ini, tentunya pihak penyelenggara yang diambil dari pengelola
Masjid As-Salam yang notabene adalah karyawan STEKPI itn sendiri
mengharapkan bahwa pelaksanaan dakwah Islam ini sendiri dapat
mempengaruhi motivasi kerja para karyawannya.
Motivasi k.erja adalah aktivitas yang dilakuk.an oleh seseorang k.arena ada
dorongan tanggung jawab dan adanya suatu arah seria tujuan yang luhur yang
secara dinamis memberikan malma ba!li dirinva sehin!l!la danat mew11i11rllrnn
4
apa yang diinginkan agar dirinya mempunyai arti. Tinggi rendahnya motivasi
ke1ja tersebutlah yang akan menjadi penentu bagi hasil kerja seseorang.
Tujuan motivasi kerja itu sendiri adalah mendorong karyawan agar bekerja
secara efektif, meningkatkan produktivitas ke1ja, meningkatkan disiplin ke1ja,
meningkatkan kestabilan pegawai, meningkatkan kesejahteraan pegawai, ·
meningkatkan prestasi ke1ja, mempertinggi moral pegawai, meningkatkan rasa
tanggung jawab pada tugasnya, meningkatkan efektivitas dan efesiensi,
memperdalam kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya, dan memperbesar
partisipasi pegawai terhadap peke1jaannya.
Dengan adanya tujuan motivasi ke1ja ini maka tentunya kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam sarat akan manfaat yang
positif. Dalam penelitian ini pengaruh pelaksanaan dakwah Islam terhadap
motivasi kerja karyawan sangai penting. Karena tanpa adanya stimulan yang
mendukung karyawan untuk beke1ja lebih giat, maka tidak menutup
kemungkinan bahwa produktivatas karyawan dalam beke1ja akan menurun
bahkan memberikan basil yang tidak bagus.
Konstribusi pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam ini sangat
bagus dalam mmbina motivasi kerja untuk para karyawan. Karena dengan
adanya motivasi kerja maka karyawan akan merasa tergerak untuk
memberikan hasil terbaik di dalam pekerjaannya.
Motivasi yang timbul dengan sendirinya dalam diri seseorang akan lebih
menyadarkan orang itu untuk bertanggung jawab tehadap pekerjaan yang
dikerjakannya.
5
Pelaksanaan dakwah Islam itu sendiri tidak terlepas dari peranan masjid
As-Salam sebagi tempat pelaksanaan dakwah Islam itn sendiri. Masjid As
Salam sebagai pusat kegiatan Islam yang ada di STEKPI memberikan
kontribusi yang sangat bagus dalam menc1ptakan program-program kerja yang
dapat diikuti oleh karyawan dan tidak menggangu jadwal kerja mereka.
Masjid itu sendiri dapat berfungsi sebagai pusat pernbinaan umat. Masjid
merupakan media dakwah yang berlaku sepanjang masa mulai dari zaman
Rasulullah Saw sampai sekarang. Bahkan pada masa Rasulullah masjid
dijadikan sebagai tempat yang paling efektif untuk mengumpulkan kaum
muslinrnya dalam menyusun dan menghimpun potensi umat Islam.4
Maka sukses atau tidaknya suatu pelaksanaan dakwah itu bukanlah diukur
lewat gelak tawa atau tepuk tangan pendengarnya, bukan pula dengan ratap
ta11gis mereka. Adapun keberhasilan tersebut diukur mela!ui, antara lain pada
atsar (bekas) yang ditinggalkan dalarn benak jamaahnya ataupun kesa11 yang
terdapat dalam jiwa yang kemudian tercermin dalam tingkah laku mereka.
Dari pemaparan di atas terlihat betapa pentingnya pelaksaanaan dakwah Islam
dalam sebuah lembaga pendidikan, maka dari pada itu penulis tertarik untuk
menulis skripsi yang be1judul: "PENGARUH PELAKS:ANAAN DAKWAH
ISLAM DI MASJID AS-SALAM TERHADAP NfOTIVASI KERJA
KARY A WAN STEKPI JAKARTA SELATAN".
6
B. Pcmbatasan dan Pcrumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas, tentang pengaruh
pelaksanaan dalcwal1 Islam yang ada di Masjid As-Salam STEKPI terhadap
motivasi kerja karyawannya, malca banyak permasalahan yang bisa dibahas
oleh karena itu penulis akan mengerucutkan pennasalalrnn ini agar fokus
terhadap permasalahan tertentu. Penulis hanya membatasi diri pada
permasalalrnn pelaksanaan dakwah Islam yang diadakan untuk karyawan saja.
Mengacu pada pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penelitian ini akan dirunmskan sebagai berikut:
a. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan dakwah Islam yang diadakan oleh
Masjid As-Salam terhadap motivasi kerja karyawan STEKPI?
b. Apakah ada pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam
terhadap motivasi kerja lrnryawan STEKPI?
C. Tujuau dan Manfaat Penclitian
a. Tujuan Penclitian
a. Untuk mengetalmi seberapa besar pengaruh pelaksanaan dakwah Islam
di Masjid STEKPI terhadap motivasi kerja karyawan STEKPI.
b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di
Masjid As-Salam STEKPI terhadap motivasi kerja karyawan
b. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Manfaat secara akademis adalah dapat memberikan kontribusi dan
7
b. Manfaat Praktisi
Manfaat secara praktisi adalah sebagai bahan masukan bagi pihak
STEKPI agar dapat mencapai suatu tujuan yang ditentukan.
D. Metodologi penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode koleratif analisis
yaitu penelitian yang dioiah berdasarkan data yang ada untuk mengetahui nilai
antara variable x (pelaksanaan dakwah Islam) dan variable y (motivasi ketja
karyawan). Jadi peneliti di dalan1 penelitian ini akan berusaha untuk mencari
nilai kolerasi antara variable x dan variable y untuk mengetahui tentang
gambaran pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam terhadap
motivasi ke1ja karyawan STEKPI. Adapun pendekatan yang dilakukan pada
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang
memungkinkan pencatatan hasil penelitian dalam bentuk angka.
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Desember 2007, dimulai dari
bersilaturahmi ke STEKPI sampai tahap pengumpulan data yang langsung
didapat melalui pengurus masjid As-Salam, yang semuanya dilakukan
secara incidental (sesuai keperluan untuk keperluan data yang dibutuhkan).
Adapun penelitian ini dilaksanakan di kampus STEKPI JI. TMP. Kalibata,
Jakarta Selatan 12760, Telp. 021-7980011, Fax. 021-7981352, email.
www.stekpi.ac.id I [email protected].
8
2. Penentuan Responden
h. 149.
a. Populasi
Populasi merupakan kumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek
penelitian, populasi dapat berupa lembaga, individu, kelompok
dokuman atau konsep-konsep. 5 Sedangkan populasi yang ·akan diteliti
adalah karyawan STEKPI khususnya yang beragama Islam yang
berjumlah 90 orang pada tahun 2008.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilh.6sample yaitu
sebagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam
suatu penelitian, dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi
untuk mewakili seluruh populasi. Sample mempakan percontohan
representative dari populasi. Untuk mendapatkan sample yang
representative maka digunakan teknik purposive sampling dimana
pengambilan sample didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertemu
yang dipandang mempunyai kaitan erat dengan ciri atau sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya.7 Yaitu karyawan STEKPI yang
berperan aktif dalam kegiatan pelaksanaan dakwah Islam.Untuk
mendapatkan hasil yang akurat maka dalam penulisan ini sample yang
digunakan adalah sampling jenuh, ha! ini karena seluruh populasi yang
ada sebanyak 30 responden yang akan dijadikan sampel.
5 Manase Malo,dkk., Metodologi Penelitian Sosia/, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1997),
(,"' .
9
3. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yaitu:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau
informan berupa catatan tertulis hasil wawancara, angket dan
dokumentasi.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis
yang terdapat dalam buku dan literatur yang berhubungan dengan judul
penulisan.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang
dapat memberikan informasi, mereka terdiri dari pengelola Masjid As
Salam dan karyawan STEKPI.
Sedar.gkan yang menjadi objek penelitian ini adalah pelaksanaan
dakwah Islam di Masjid As-Salam terhadap motivasi ke1ja karyawan
STEKPI.
5. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini adalah:
a. Interview
Interview atau wawancara ialah tehnik dalam upaya menghimpun
data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan
masalah tertentu, yang sesuai dengan data8• Adapun data yang
diperoleh melalui teknik ini adalah dengan earn tanya jawab secara
10
lisan dan bertatap muka langsung antara seorang atau beberapa
pewawancara dengan seseorang atau beberapa interviewer. Pada
penelitian ini peneliti mewawancarai ketua pengurus Masjid As-Salam
yaitu bapak TB Mansyur untuk mengetahui tentang gambaran umum
masjid As-Salam dan untuk mengetahui seputar kegiatan dakwah
Masjid As-Salam.
b. Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mengumpulkan
buku-buku, diktat, brosur, jurnal dan buletin yang berkaitan dengan
judul pembahasan.
c. Angket, yaitu sejumlal1 pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden penelitian.
Dalam penelitian ini angket akan diberikan pada 30 orang karyawan
yang aktif dalam mengikuti kegiatan dakwah Islam.
6. Variabcl Pcnelitian
Untuk meneliti pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As
Salam STEKPI terhadap motivasi ke1ja karyawan penulis rnenggunakan
beberapa variabel. Sebagai variabel bebas atau variabel pengaruh dalarn
penelitian ini adalah pelaksanaan dakwah Islam, sedangkan sebagai
variabel terikat atau variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalal1
motivasi ke~ja karyawan.
11
7. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas
1) Pelaksanaan Dakwah adalah proses atau earn melaksanakan
rancangan yang dibuat untuk mengajak sasaran dakwah menuju
kebaikan.
Indikator:
a) Adan ya Mubalighat atau Da'i
b) Adanya Audience atau Mad'u
c) Adanya Materi atau Pesan Dakwah
d) Adanya Wasilah atau Media Dakwah
e) Adanya Thariqah atau Metode Dakwah
f) Adanya Fasilitas atau Tempat berlangsungnya proses
pelaksanaan dakwah
2) Pelaku dakwah adalah orang yang melaksanakan dakwah baik
secara lisan maupun tulisan dalam menyampaikan pesan/materi
dakwah.
lndikator:
a) Latar belakang pendidikan mubalighat atau da'i.
b) Ga ya bicara atau penyampaian pesan mubalighat.
c) Gaya bahasa atau bahasa yang digunakan dalam penyampaian
pesan.
d) Karakter atau pembawaan diri mubalighat.
e) Penguasaan materi mubalighat.
12
3) Sasaran dakwah adalah orang yang menjadi target sasaran dalam
penyampaian materi atau pesan dakwah baik secara individu
maupun kelompok.
Indikator:
a) Antusiasme atau ketertarikan mad'u.
b) Kebutuhan mad'u dalam mengisi jiwa spiritualnya.
c) Pemahamanmad'u.
d) Feedback atau pengaruh terhadap mad'u.
4) Materi dakwah adalah pesan-pesan yang disampaikan oleh
mubalighat kepada mad'u.
Indikator:
a) Pembahasan materi disesuaikan oleh kondisi mad'u.
b) Pembahasan materi yang segar sebaiknya dikaitkan dengan
masalah sosial yang sedang berkembang.
c) Materi dakwah biasanya dibnat berdasarkan tema-tema
tertentu.
5) Washilah Dakwah adalah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah.
Indikator:
a) Adanya buku teks untuk berdakwah.
b) Adanya penggunaan audio visual seperti tv, film/video.
6) Thariqah Dakwah adalah metode atau cara-cara tertentu yang
dilakukan oleh pelaku dakwah.
13
Indikator:
a) Gaya penyampaian pesan.
b) Sisipan-sisipan humor.
7) Fasuitas Dakwah adalah fasilitas yang disediakan oleh penanggung
jawab kegiatan unyuk kemudahan dan kenyamanan
berlangsungnya pelaksanaan dakwah.
Indikator:
a) Tempat kegiatan.
b) Kursi dan meja
c) AC
d) Mix, wirwless, sondsistem.
e) Dan sebagainya.
b. Variabel Terikat
Motivasi Kerja adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang
untuk bekerja dengan baik.
Indikator:
a) Adanya dorongan untuk meraih tingkat kehidupan yang layak.
b) Adanya rasa terlindung dan tentram clalam beke1ja.
c) Adanya kondisi-kondisi ke1:ia yang menyenangkan.
d) Adanya suasana dan rasa kekeluargaan da tempat kerja.
e) Adanya perlakuan yang adil dari atasan.
f) Adanya pengaknan dan penghargaan terhadap sumbangan dan jasa
yang diperbuat.
14
h) Adan ya kesempatan untuk tetap memiliki rasa harga diri.
8. Analisis Data
Teknik analisa data untulc mencari seberapa kuat pelaksanaan dakwah
Islam di Masjid As-Salam STEKPI terhauap motivasi kerja karyawan,
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberikan skor terhadap variabel x (pelaksanaan dakwah Islam) dan
variabel y (motivasi kerja karyawan) dengan menggunakan skala
like1t, yaitu sebagai berikut: sangat setuju (5), setuju (4), netral (3),
tidak setuju (2), sangat tidak setuju (I).
b. Perhitungan Produk Momen, yaitu untuk mengetahui lcuat tidaknya
hubungan pelaksanaan dakwah Islam (variabel x) dengan motivasi
kerja karyawan (variabel y) dengan menggunakan rumus koefisieu
regresi sederhana dan rumus kolerasi produk momen, runrns yang
digunakan adalah sebagai berikut:9
Rumus Koefisien Regresi Sederhana
Y=a+bx
Rum us Kolerasi Produk Mom en
N . .L.xy-Ix·LY r = I
~[N.Ix' -(Ix)2][N.Iy' -(Iy)']
10
9 Rochaety Ety, Tresnaty Ratih dan Latief Abdul Madjid; Metodologi Penelitian Bisnis
15
Kuat tidaknya peranan variabel yang disebutkan diatas, maka dapat
dinyatakan dalam nilai r yang besarnya berkisar antara - I <r< 1
dimana:
r = - I atau mendekati - I, maka peranan (kolerasi) antara dua
variabel yaitu variabel x (pelaksanaan dakwah Islam) dan variabel y
(motivasi kerja karyawan) dikatakan sangat lemah dan negative.
r = 0 atau mendekati 0, maka peranan (kolerasi) antara dua variabel
yaitu variabel (x) dan variabel (y)tidak ada atau lemah sama sekali.
r = 1 atau mendekati 1, maka peranan (kolerasi) antara dua variabel
yaitu variabel (x) dan variabel (y) dikatakan sangat kuat dan positif.
E. Tin.jauan Pustaka
Dalam menentukan judul ini, penulis melakukan cbservasi ke berbagai
perpustakaan untuk mencari referensi yang berhubungan dengan penelitian
penulis. Dan penulis menemukan beberapa referensi penelitian lain yang
membahas tentang pelaksanaan dakwah Islam yang dilakukan di masjid, salah
satunya yaitu dari skripsi yang beijudul "Analisis Pelaksanaan Dakwah di
Masjid Al-Barkah Balimatraman Tebet Jakarta Selatan" oleh Siti Rachmawati
yang membahas tentang pelaksanaan dakwah Islam yang dilaksanakan di
masjid.
Di dalam skripsinya ini Siti Rachmawati membahas tentang pelaksanaan
dakwah di masjid Al-Barkah. Sedangkan isi slaipsi saya sendiri membahas
tentang Pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam terhadap motivasi
1 1 1 T 1 '.
16
As-Salam STEKPI Kalibata. Dan hubnngan skripsi kami adalah kesamaan
dalam penelitian pelaksanaan dakwah yang dilaksanakan di masjid. Maka dari
pada itu penulis merasa terbantu dalam menentukan arah tulisan penelitian ini.
17
F. Sistematika Penulisan
BABI : PENDAHULUAN
Memuat tentang Latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertian dakwah, unsur
unsur dakwah, pelaksanaan dakwah, Masjid, Fungsi Masjid,
Masjid sebagai Pusat Dakwah dan definisi motivasi kerja, fungsi
dan tujuan motivasi ke1ja, jenis-jenis motivasi kerja.
BAB III : GAMBARAN UMUM MASJID AS-SALAM STEI<PI
Berisi tentang sejarah dan perkembangan Masjid As-Salam
STEKPI, visi dan misi Masjid As-Salam STEKPI, struktur
organisasi, program kegiatan dakwah Masjid As-Salam STEKPI.
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Berisi tentang kegiatan pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As
Salam STEKPI, peran Masjid As-Salam STEKPI terhadap
motivasi kerja karyawan, faktor pendukung dan penghambat,
pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI
terhadap kinerja karyawan, uji regresi dan koefisien kolerasi.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Dakwah
1. Definisi Dakwah
Dakwah ditinjau dari segi bahasa, berasal dari bahasa Arab, yaitu (Da'aa,
Yad'uu, Da'watan) yang berarti menyeru, memanggil, mengajak. 1 Istilah
dakwah digunakan dalam Al-Qur'an baik dalam bentuk fl 'ii maupun dalam
bentuk masdar be1jumlah lebih dari seratus kata. Kata dakwah yang diberi arti
ajakan atau seruan maksudnya adalah seruan kepada Islam dan ajakan kepada
Islam.2 Sedangkan secara terminologi dakwah ialah kegiatan mengajak,
mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah untuk meneliti
jalan Allah dan istiqomah Ji jalan-Nya se1ia be1juang bersama meninggikan
agama Allah.3
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah dapat diartikan
sebagai sisi positif dari ajakan untuk menuju keselamatan dunia akhirat.
Dalam memberikan definisi dakwah para ulama memberikan definisi yang
berbeda-beda, antara lain:
Menurut Syekh Ali Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin,
mengatakan dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebqiikan dan
mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah
1 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: HIDAKARYA Agung, 1989) h. 127. 2 Ibid, h. 3. 3 Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), Cet-l, h. 4.
19
mereka dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat. 4
Syekh Muhammad Khidr Husain dalam bukunya al-Dakwah ila al Ishlah
mengatakan dakwah adalah upaya untuk memotivasi orang agar oerbuat baik
dan mengikuti jalan petunjuk, dan melakukan amr ma 'ruf nahi munkar
dengan tujuan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. 5
Toha Yahya Oemar, mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak
manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan untuk kemashlahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan
akhirat. 6
Dari uraian di alas dapat dilihat bahwa esensi dakwah adalah aktivitas dan
upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun kolektif, dari syang
tidak baik kepada situasi yang lebih baik. 7
Dakwah adalah setiap kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta' ala
sesuai dengan garis aqidah, syariat dan akhlak Islam. Secara terminologi
dakwah itu dapat diartikan sebagai sisi positif dari ajakan untuk menuju
keselamatan dunia akhirat.
4 Syekh Ali Makhfudh, Hidayat al-Mursyidin ila Thuruq al-Wa 'zi wa al-Khitabat(h) (Beirut, Dar al-Ma'arif, t.t), h.17.
5 Syekh Muhammad Khidr Husain, Ad Dakwah ila al-Jshlah, h. 17. 6 Toha Yahya Oemar, I/mu Dalovah, (Jakm1a: Wijaya, 1992), Cet ke-5. 7 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubaha Sosial, (Yogyakarta, PLP2M, 1985), h. 5.
20
Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam . dengan
dakwah, Islam dapat tersebar dan cliterima oleh manusia. Sebaliknya tanpa
dakwah Islam akan semakinjauh dari masyarakat dan selaitjutnya akan lenyap
dari permukaan bumi. Dalain kehidupan bermasyarakat, dakwah berfungsi
menata kehidupan yang agamis menuju terwnjudnya masyarakat yang
harmonis dan bahagia. Ajaran Islam yang disiarkan melalui dakwah dapat
menyelamatkan manusiadan masyarakat pada umumnya dari hal-hal yang
dapat membawa pada kehancuran.8
Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsafan atau usaha mengubah
situasi yang buruk kepada situasi yang lebih baik dan sernpurna, baik terhadap
pribadi maupun masyarakat. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan
kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya. Secara tidak
langsung, dakwah bukan semata-mata timbul dari pribadi atau golongan,
walaupun setidak-tidaknya harus ada kelompok (tha'ifah) yang
melaksanakannya. Perwujudan dakwah itu sendiri bukan sekedar usaha
peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup
saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang
ini, dakwah harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam
secara lebih menyeluruh dalam aspek kehidupan.
8 Moh Ali Aziz,, J/mu Dakwah, h. 37.
22
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 71 :
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalalunenjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyeuruh yangrna'furf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allahd an Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rnhmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha B ij aksana."
Sedangkan berdasarkan komponen komunikasi da 'i adalah pengirim atau
komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
lv!ad'u (Mitra Dakwah/Objek Dakwah) Obyek dakwah atau lebih dikenal
dengan istilah mad'u ialah manusia yang menjadi sasaran atau penerima
dakwah baik sebagai individu maupun kelompok. Yaitu manusia yang
menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai
individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam
maupun tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. 12
Berdasarkan komponen komunikasi mad'u adalah penerima atau komunikan
(receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
12 Ibid., h. 94.
23
Maddah (Materi Dakwah) merupakan isi pesan yang disampaikan da'I
pada mad'u. adapun yang menjadi materi dakwah ialah seluruh ajarna Islam
yang secara garis besar dikelompokkan menjadi : aqidah yang meliputi,
rukun iman, syari'ah yang meliputi ibadah dan muamalah, akhlak yang
meliputi akhlak terhadap khalik dan akhlak terhadap makhluk. 13 Dalam ha!
ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran Islam itu
sendiri. Berdasarkan komponen komunikasi maddah adalah pesan (message)
adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak
lain.
Wasilah (Media Dakwah) yaitu alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. Media dakwah
merupakan alat yang digunakan untuk melakukan dakwah. Ada berbagai
macam media dakwah, diantaranya :
(1) Spoken words, yaitu media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi
yang dapat ditangkap dengan indra telinga seperti radio,telepon.
(2) Printed writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar,
lukisan, dan sebagainya yang dapat ditangkap dengan indra mata seperti
koran, majalah.
(3) Audio visual, yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup yang
dapat didengar sekaligus dapat dilihat seprti TV, Film, Video. 14
Media dakwah berdasarkan sifatnya:
13 Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, h. 94-95. 14 Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, h. 121.
24
(I) Media tradisional, yaitu berbagai macam seni pertunjukkan yang secara
tradisional dipentaskan di depan umum terutama sebagia sarana hiburan
yang memiliki sifat komunikatif contoh : ludruk, wayang, drama.
(2) Media modern, media yang dilahirkan dari teknologi seperti TV, Radio,
Pers, dan sebagainya. 15
Thariqoh (Metode Dakwah) ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh
seorang da'i (komunikator) kepada mad'u untulc mencapai suatu tujuan atas
dasar hikmah dan kasih sayang. 16 Bentuk-bentuk dalcwah secara umum
dijelaslcan di dalam Al-Qur'an dalam surat an-Nahl : 125
"Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia/ah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petwy'uk."
Dari ayat diatas dapat difahami bahwa metode dakwah merupakan jalan
atau cara yang dipalcai juru dakwah untulc menyampaikan ajaran materi
dakwah (Islam). 17 Dalam komunikasi metode dakwah ini lebih dikenal
sebagai approach, yaitu cara-cara yang dilakukan oleh seorang da 'i atau
komunikator untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan
15 Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, h. 149. 16 M. Yunan Yusuf, Metode Dakwah, (Jakaita: Kencana, 2003), Cet-1, h. 7.
17 Ibid, h. 123.
25
kasih sayang.18 Dengan kata lain, pendekatan dakwah harus bertumpu pada
suatu pandangan human oriented menetapkan penghargaan yang mulia pada
diri manusia. Hal tersebut didasari karena Islam sebagai agama salam yang
menebarkan rasa damai menempatkan manusia pada prioritas utama, aiiinya
penghargaan manusia itu tidaklah dibeda-bedakan menurut ras, suku, dan lain
sebagainya.
Atsar (Efek Dakwah) sering disebut dengan/eed back (umpan balik) yang
merupakan suatu tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikan.
3. Pclaksanaan Dakwah
Sebelum membahas tentang arti pelaksanaan dakwah, kita pahami <lulu
arti dari pelaksanaan dan dakwah. Pelaksanaan menurut kamus bahasa
Indonesia ialah proses atau cara melaksanaan rancangan. 19 Sedangkan
dakwah ialah suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para
pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke
jalan Allah dan secara be1iahap menuju peri kehidupan yang Islami.20
Jadi pelaksanaan dakwah ialah proses atau cara melaksanakan rancangan
yang dibuat untuk mengajak sasaran dakwah menuju kebaikan. Pelaksanaan
dakwah Islam sudah ada sejak zaman para nabi yang membawa risalah dari
Allah SWT sampai sekarang. Pelaksanaan dakwah Islam yang dilaksai1akan
18 Toto Tasmara, Komunikasi Dak-wah, (Jakmta, Gaya Media Pe1tama, 1997), h. 43. 19 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka,
1988), h. 488 20 Didin Hafiduddin, Fungsionalisasi Masjid, h. 37.
26
tidak lain adalah untuk membuat manusia memiliki kualitas aqidah, ibadah,
se1ia akblak yang tinggi.
Bisri Afandi mengatakan bahwa yang diharapkan oleh dakwah adalah
terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik kelakuan adil maupun aktual,
baik pribadi maupun keluarga masyarakat,dan memiliki cara berfikir yang
lebih luas serta cara hidup yang lebih baik ditinjau dari segi kualitas maupun
kuantitas keimanan Islam manusia. Pelaksanaan dakwah memiliki andil besar
dalam menyiarkan dan menyebarkan agama Islam. Begitupun pelaksanaan
dakwah yang dilaksanakan di STEKPI.
Ahmad Hasyimi berkata: Sesungguhnya dakwah itu bukan tugas
kelompok yang khusus di mana orang lain terbebas dari tanggung jawab.
Sebagaimana tiap-tiap muslim dibebankan tanggung jawab, sepe1ii halnya
tiap-tiap muslim dibcbankan tugas sholat, zakat, bersikap benar dan jujur,
maka setiap muslim juga diwajibkan memindahkan keimanan di dalam hati
yang kosong, menuntun orang yang bingung dan berpulang ke jalan Allah
yang !urns. Karena itu, dakwah ke jalan Allah sama dengan sejumlah
keutamaan jiwa dan tusas-tugas syariah yang tidak khusus dengan seorang
muslim saja, tetapi mencakup semua muslim. 21
Muhanunad Ghozali dalam bukunya Ma 'alahi Fid Dakwah Wad Du 'ah
berkata: kaum nmslimin haruslah membagi kegiatan untuk sempurnanya
risalah dakwah ini, seperti halnya kerajaan lebah yang membagi-bagi
21 A. Hasyimi, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur 'an, (Jkarta: Bintang Mulya, 1971), Cet. Ke-l, h. 161-162
27
tugasnya untuk bergotong-royong. Nyatanya sekarang kita berada dalam suatu
zaman di mana spesialisasi ilmu pengetahuan menjadi ciri khasnya. Dalam
zaman ini ilmu pengetahuan telah melaut begitu rupa, patutlah sekelompok
ulama mengkhususkan diri dengan mempelajari dakwah Islam saja. Mereka
yang menghabiskan usianya inilah yang disebut (du'ah ilallah) juru dakwah
kejalan Allah. 22
Pelaksanaan dakwah adalah salah satu wujud kewajiban muslim untuk
melakukan berbagai ha! yang berhubungan dengan dakwah. Kewajiban
dakwah bagi setiap muslim tersebut hanyalah terbatas sesuai dengan kapasitas
keman1puannya. Islam tidak menuntut manusia di luar kemampuamwa.
Sedangkan orang yang tidak mampu untuk berdakwah dengan berbagai sebab
tidak terkena kewajiban ini sesuai dengan gugumya kewajiban haji bagi orang
yang tidak mampu.
B. Masjid
Kata masjid dari segi bahasa dian1bil dari akar kata sajada-sujud yang
berarti patuh, taat serta tunduk dengan penuh hormat clan takzim. 23 Menurut
istilah, masjid ialah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung
kepatuhan kepada Allah semata.
Dari pengertian masjid baik secara bahasa maupun istilah dapat
disimpulkan bahwa masjid ialah sebagai tempat pemersatu umat Islam dalam
22 Ibid, h., h. 163 23 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an, (Bandung, Mizan, 2000), h. 459.
-~·~ "1PUSTll1<MN UTAMA
I - ~-'~S~A~~-0-~l\K~~TA melakukan kegiatan keagamaan seperti: shalat, I'tikaf, membacaAl-Qur' an dan
28
kegiatan-kegiatan muamalah.
1. Fungsi Masjid
Bila dilihat dari akar katanya yaitu sujud, dapat dipahami bahwa 1!mgsi
masjid ialah sebagai tempat melakukan ibadah, namnn fnngsi masjid tidak
terbatas sebagia tempat sujud saja, masih banyak fi.mgsi-fungsi yang dimiliki
oleh masjid.
Moh. E. Ayyub mengemukakan 9 fungsi masjid.
a. Masjid merupakan tempat ibadah umat Islam dan sebagai sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah.
b. Masjid adalah tempat kaum muslimin beritikaf, membersihkan diri,
menggembleng batin sehingga selalu terpelihara keseimbangan antara jiwa
dan raga serta keutuhan kepribadian.
c. Masjid ialah tempat bermusyawarah kaum muslimin atas berbagai kesulitan.
d. Masjid ialah tempat kaum muslimin konsultasi alas berbagai kesulitan.
e. Masjid ialah tempat membina keutuhan ikatan jamaal1 dan kegotong
royongan dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
f. Masjid dengan majlis ta'limnya merupakan wahana untuk meningkatkan
kecerdasan dan ihnu pengetahuan.
g. Masjid ialah tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader pimpinan
umat.
29
h. Masjid ialah tempat menghimpun, menyimpan dan menyalurkan dana.
Masjid ialah tempat melaksanakan pengaturan dan supervise social.24
2. Masjid sebagai Pusat Dakwah
Dakwah dan masjid merupakan dua faktor yang erat sekali hubungannya satu
sama lain, saling isi mengisi diantara keduanya, salah satu fungsi masjid ialah
sebagai tempat melakukan pembinaan umat. Salah satu cara untuk mewujudkan
fungsinya ialah melalui kegiatan dakwah. Antara masjid dan dakwah tidak dapat
terpisahkan karena masjid menjadi bagian dari dakwah yaitu sebagai media
dakwah. Masjid merupakan media dakwah yang berlaku sepanjang masa mulai
dari zaman Rasulullah Saw sampai sekarang. Bahkan pada masa Rasulullah
masjid dijadikan sebagai tempat yang paling efektif untuk mengumpulkan kaum
muslimnya dalam menyusun dan menghimpun potensi umat Islam.25
C. Motivasi Kerja
1. Definisi Motivasi Kerja
Dalarn Karnus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atan kelompok orang
24 Moh. E Ayyub, Manajemen Masjid, (Jakmta: Gema Insani, 1997), cet-lll h. 7 25 R. H. A. Soenarto. Afqur 'an Dan Terjemahannya (.Jakarta Yayasan Penyelenggaraan
Penerjemahan Al-Qur'an: l 973) h.64
30
tertentu tergerak melak:ukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendak:inya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 26
Kata motivasi berasal dari Bahasa Inggris yang merupakan kata kerja "To
Motive" yang bera1ii "mendorong, menyebabkan". Motivasi bisa pula "alasan,
day a, batin, dorongan. "27
Beberapa pendapat mengemukak:an tentang motivasi. Morgan mengatakan
bahwa motivasi adalah dorongan atau kekuatan yang dimiliki individu untuk
mengarahkan tingkah laku pada tujuan tertentu.28 Woodworth mengemukakan
bahwa dorongan itu memiliki tiga karakteristik, yaitu:
a. Intensitas
Intensitas dari dorongan menunjuk pada fak:ta bahwa dorongan itu bersifat
mengaktifkan. Pengaktifan tingkah laku oleh dorongan bervariasi dari
taraf yang rendah (mimpi) sampai taraf yang tinggi (marah, takut). Dan
taraf dorongan ini dipengaruhi oleh emosi.
b. Arah
Dorongan bersifat mengarahkan. Dorangan bisa mengarahkan pada
tingkah laku mendekat (approach behaviour) a tau pun tingkah laku
menghindar (avoidance behaviour).
26 W. J. S. Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet ke-8, h. 283
27 John Echols and Hasan Saldi, Kamus Inggris Indonesia, (Jakaita: PT. Gramedia, 1991), Cet ke-12, h. 97
28 Morgan et. Al., Introduction to Psychology, (New York: Mc Grow, l 986), h.269
h.61
31
c. Persistensi
Dorongan tidak hanya mengarahkan tingkah lakn orgasme ke arah tertentu
(mendekat atau menghindar) tetapi juga sebagai pemelihara kontinuitas
tingkah laku sampai dengan ke tujuan tertentu. Sebelum sampai pada
tujuan dorongan akan terns aktif dan tingkah laku pun akan tetap kukuh
atau terns berlangsung. 29
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan
mendorong tingkah laku seseorang agar ia dapat terdorong untuk be1iindak
melakukan sesuatu hingga mencapai basil atau tujuan.
Kerja mernpakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi segala kebutuhannya dan untuk mencapai apa yang diinginkan
dalam hidupnya, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarga dan
lingkungan sekitarnya. Jadi yang dimaksud kerja adalah segala kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup.
Hampir di setiap sudut kehidupan kita akan menyaksikan begitu banyak
orang yang beke1ja, sebab dengan bekerja ia akan memenuhi kebutuhannya,
yaitu:
a. Kebutuhan fisik dan rasa aman yang berkaitan dengan pemuasan fungsi
jasmaniah antara lain seperti lapar, haus, tempat tinggal, dan tentunya rasa
aman dalam menikmati semuanya itu.
29 E. Koswara, Molivasi, Teori don Penelitiannya, (Bandung: Angkasa, 1989), Cet. Ke-10,
32
b. Kebutuhan sosial, yang menm1iukan ketergantungan satu sama lain
sehingga beberapa kebutuhan dapat terpuaskan karena ditolong oleh orang
lain.
c. Kebutuhan ego yang berhubungan dengan keinginan untuk bebas
mengerjakan sesuatu sendiri dan merasa puas bila berhasil
mengerjakannya dan kebutuhan yang tak kalah pentingnya adalah
kebutuhan spiritual yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan
ketenangan dan ketentraman manusia bukan hanya untuk di dunia tetapi
membawa keselamatan di akhirat.30
Waiau demikian menurut Toto Tasmara tidaklah semua aktivitas manusia
dapat dikategorikan sebagai bentuk pekerjaan. Karena di dalam makna
pekerjaan terkandung tiga aspek yang perlu dipenuhi secara nalar, yaitu:
a. Bahwa aktivitasnya dilakukan ada dorongan tanggung jawab (pelaksanaan
dakwah Islam sebagai dorongan motivasi).
b. Bahwa apa yang dia lakukan tersebut di lakukan secara kesengajaan,
sesuatu yang direncanakau, karenanya terkandung di dalamnya suatu
gabungan antara rasa dan rasio (yang dipengaruhi oleh pelaksanaan
dakwah Islam).
c. Bahwa yang dia lakukan itu dikarenakan adanya sesuatu arah dan tujuan
yang luhur (Aim, Goal), yang secra dinamis memberikan makna bagi
dirinya, bukan hanya sekedar kepuasan biologis statis, tetapi adalah
30 Netty 1-lartaty, Pos Power Syndrom sebagai Gangguan Mental pada Masa Pensiun, Makalah Diskusi dosen, (Jakai1a: 2002), h.1
33
sebuah kegiatan untuk mewujudkan apa yang diinginkannya agar dirinya
mempunyai arti.31
Di sisi lain makna "bekerja" bagi seorang muslim adalah suatu upaya
yang sungguh-sungguh dengan mengerahkan seluruh aset, fikir dan dzikirnya
untuk mengaktualisasikan atau menampakan mii dirinya sebagai hamba Allah
yang hams menundukkan dunia dan menempatkan dirinya sebagai bagian dari
masyarakat yang terbaik (Khoiro Ummah) atau dengan kata lain dapat juga
kita katakan bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya.
Hasil pekerjaan yang baik hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang mau
bekerja keras, yang dalam Islam bekerja keras bukanlah sekedar memenuhi
naluri untuk kepentingan perut. Islam memberikan pengarahan kepada satu
tujuan filosofis yang luhur dan mulia, yakni untuk berta 'abbud dm1 mencari
keridhoan Allah Swt. Kerja memiliki penge1iian yang luas selain memiliki
makna psikologis dan sosial, lebih dari itu kerja memiliki nilai-nilai religius,
yang mengharuskan umat beragama untuk mentaatinya selama hidup di dunia
rm.
Adapun pengertian motivasi kerja itu sendiri adalah kemauan ke1ja yang
timbul karena ada dorongan dalmn pribadi karyawan yang bersangkutan
sebagai hasil integrasi keseluruhm1 dari pada kebutuhan pribadi, pengaruh
31 Toto Tasmara, Etas Ke1ja Pribadi Muslim, (Yogyakmta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995), Cet. Ke-2, h. 27
34
lingkungan fisik, dan pengaruh Iingkungan sosial dimana kekuatannya
tergantung dari pada proses pengintegrasian tersebut. 32
Dalam definisi lain disebutkan pula bahwa motivasi kerja adalah suatu
perangsang dan pendorong bagi para pegawai untuk bekeija segiat-giatnya.33
Dengan demikian pengertian dari motivasi ·. ke~ja adalah aktivitas yang
dilakukan karena ada dorongan tanggung jawab dan adanya sesuatu arah serta
tujuan yang luhur yang secara dinamis memberikan makna bagi dirinya
sehingga dapat mewujudkan apa yang diinginkan agar dirinya mempunyai
arti.Tinggi rendahnya motivasi kerja tersebutlah yang akan menjadi penentu
bagi hasil ke1ja seseorang.
2. Fungsi dan Tujuan Motivasi Kerja
h. 136
a. Fungsi Motivasi Kcrja
Secara umum, motivasi berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan
dan kegiatan individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi motivasi kerja
adalah:
1 ). Pendorong timbulnya perbuatan.
2). Penggairah dalam aktivitas
3). Penggerak, seperti mesin bagi mobil, besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan. 34
"Panji Anuraga, Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-2, h. 77 33 Aang Tebjanastita, dkk., Manqjemen Kepegmvaian, (Bandung: Armico, 1992), Cet. Ke-3,
34 A. Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: CV. Remaja Rosdakarya, 1989), Cet. Ke-8, h. 63.
35
b. Tujuan Motivasi Kerja
Adapun tujuan motivasi kerja apabila dilihat secara umum adalah untuk
mendorong para bawahan agar meningkatkan semangat ke1ja atau
produktivitas kerja mereka.
Menurut Mlayu P. Hasibuan bahwa tujuan motivasi ke1ja adalah:
1. Mendorong karyawan agar bekerja secara efektif.
2. Meningkatkan produktivitas kerja.
3. Meningkatkan disiplin kerja.
4. Meningkatkan kestabilan pegawai.
5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
6. Meningkatkan prestasi kerja.
7. Mempertinggi moral pegawai.
8. Meningkatkan rasa tanggung jawab pa<la tugasnya.
9. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi.
I 0. Memperdalam kecintaan pegawai terhadap pekerjaannya.
11. Memperbesar partisipasi pegawai terhadap pekerjaannya.
Berdasarkan adanya tujuan dari motivasi ke1ja tersebut maka selazimnya
setiap pedagang memiliki motivasi ke1ja yang tinggi dalam melakukan
peke1jaannya dengan diimbangi usaha dan tanggung jawab yang besar untuk
menghidupi dan mensejahterakan keluarganya.
3. Jenis-Jenis Motivasi Kerja
Abraham Moslow merupakan salah satu tokoh yang mengembangkan
suatu konsep teori motivasi kerja yang dikenal dengan hirarki kebutuhan
37
optimal, yang dapat memberikan hasil guna yang besar bagi usahanya dan
kesejahteraan keluargannya.
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja
Motivasi sangat diperlukan dalam melakukan peke1jaan, terutama dalam
menciptakan kerja yang optimal. Dalam menciptakan motivasi ke1ja para
pegawai ada beberapa fackor yang diperlukan. Adapun beberapa faktor
tersebut adalah:
I. Adanya tingkat kehidupan yang layak.
2. Adanya rasa terlindung dan tentram dalam beke1ja.
3. Adanya kondisi-kondisi keija yang menyenangkan.
4. Suasana dan rasa kekelnargaan.
5. Perlaknan yang adil dari atasannya.
6. Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan dan 1asa yang
diperbuatnya.
7. Terdapat perasaan berhasil dan kesadaran untuk ingin berkembang.
8. Kesempatan untuk tetap memiliki rasa harga diri.36
Dari nraian di atas, maka jelaslah bahwa apabila seseorang merasa senang
dengan apa yang ada disekelilingnya secara otomatis dapat membantu
menumbuhkan motivasi dalam melakukan peke1jaannya. Dan orang beke1ja
bukanlah semata-mata untuk mencari makan saja, tetapi juga untuk dihargai,
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran, memperoleh status social dan
36 Panji Anuraga, Psiko/ogi Kepemimpinan., h .83.
38
sebagainya. Maka sumber motivasi adalah kenyataan bahwa tiap-tiap orang
ingin dihargai dan dibutuhkan.
Faktor-faktor tersebut akan mendorong para pegawai dalam ha! ini
khususnya para karyawan STEKPI untuk beke1ja secara maksimal dan akan
menghasilkan penghasilan yang baik pula untuk dirinya dan untuk
kesejahteraan keluaganya.
Rasulullah Saw memandang suci motivasi ke~ja, yaitu:
1. Rasulullah Saw melarang umatnya meminta-minta dan memohon derma,
serta menyuruh penderita cacat mempergunakan lengan dan kekuatannya
untuk berusaha memperoleh kesejahteraan hidupnya. Rasulullah
memberinya dorongan (motivasi) agar tidak lemah dan mengharapkan
belas kasih orang lain.
2. Rasulullah melarang umatnya duduk dan berpangku tangan menyerah atas
kesusahan-kesusahannya, karena utang atau terdesak oleh kebutnhan dan
mendorongnya untuk beke~ja, seperti larangan zakat kepada yang mampu
berusaha dan anjurannya untuk bersikap menahan diri.37
Dari uraian diatas mengandung pokok bagi orang Islam untuk
menggunakan kekuatannya dan mempeke1jakan kedua tangannya, yaitu
mencari anugerah Allah dalam melaksanakan pekerjaan.
37 Ahmad Muhammad Al-'Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip dan Tzljuan Ekonomi Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cet. Ke-I, h.143.
BAB III
GAMBARAN UMUM MASJID AS-SALAM
A. Sejarah dan Perkembangan Masjid As-Salam STEKPI
Masjid As-Salam yang terletak di JI. Kampus STEKPI No. I l(alibata
Jakarta Selatan 12760, merupakan masjid yang berada di bawah nanngan
Sekolah Tinggi Ilnrn Keuangan dan Perbankan Indonesia atau STEKPI. 1
Bila berbicara tentang sejarah masjid maka tidak terlepas dari andil H.
Omar Abdalah, karena beliau adalah pendiri masjid as-Salam. Dalam
mendirikan masjid ini beliau turut dibantu oleh rekan sepe1juangnnya dalam
berdakwah yaitu H. Abdul Ghani dan H. Efendi Ishak. Nama masjid as-Salam
ini diambil dari nama istri H. Omar abdalah yang bernama Hj. Sa!amah.
Masjid As-Salam ini dibangun pada tahun 1987, berdirinya masjid ini
diawali dengan keinginan dari para pendirinya agar masjid ini menjadi tempat
pusat kegiatan bagi para warga STEKPI khususnya dan masyarakat luar
umumnya. Sepe1ti kegiatan sholat be1jamaah, kegiatan diskusi tentang agama
Islam dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bernilai positif.
Pembangunan masjid ini mendapatkan respon positif dari para
mahasiswa, karyawan STEKPI dan masyarakat sekitar STEKPI. Masjid ini
mulai beroperasional pada tahun 1988, saat itu masjid ini menjadi tempat yang
sarat dengan kegiatan baik itu untuk mahasiswa, karyawan maupun
masyarakat sekitar STEKPI, seperti kegiatan pada hari besar Islam contohnya
40
pada saat bulan Ramadhan,hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, Maulid
Nabi SAW dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat
shalat saja namun juga dijadi1rnn sebagai tempat pengajian. Bahkan sejak
masjid ini berdiri mmasjid ini sarat dengan kegiatan seperti pengkajian tentang
syariat atau ajaran agama Islam untuk karyawan clan mahasiswa. Setiap
sebulan sekali akan dihaclirkan seorang mualim atau ustadz yang akan
memberikan kaj ian ten tang Islam.
Bangunan masjicl ini terdiri dari tiga lantai . pada lantai I terclapat
perpustakaan masj id clan dipergunakan sebagai secretariat kegiatan kerohanian
mahasiswa. Seclangkan lantai 2 dan 3 merupakan tempat ibadah sholat clan
kegiatan ceramah keagamaan dan lainnya. 2
Maksucl dan tujuan diclirikannya Masjid as-Salam ini adalah sebagai
pusat kegiatan pelaksanaan clakwah Islam untuk warga STEKPI dan
masyarakat sekitarnya. Awalnya kegiatan dakwah pada Masjid ini lebih fokus
kepacla kegiatan dakwah yang berhubungan dengan mahasiswa. Kegiatan ini
lebih pada kegiatan sholat be1jamaah untuk karyawan dan mahasiswa dan
sebagai tempat untuk bertukar pikiran yang tentunya menjadi bahan diskusi
untuk memperdalam spritualitas mereka. Kegiatan ini terns berkembang dan
pada tahun 1992 kegiatan ini lebih dikembangkan lagi menjadi salah satu unit
kegiatan mahasiswa (UKM) di STEKPI. Kegiatan ini diberi nama yang sama
dengan Masjidnya, yaitu UKM As-Salam.
41
Pembinaan kegiatan ini dilakukan oleh pihak Masjid as-Salam itu
sendiri. Dan pada tahun itu pula diadakan kegiatan khusus untuk karyawan.
Kegiatan tersebut diberi nama ta'lim karyawan . kegiatan ini diadakan pada
waktu siang hari, diawali dengan sholat dzuhur betjamaah dan setelah itu ada
tausiyah-tausiyah dari ustadz yang diundang. Namun kegiatan ini kurang
efisien dilakukan di dalam Masjid, karena pada saat ceramah berlangsung ada
beberapa karyawan atau mahasiswa yang baru memulai sholat. Tempat
kegiatan ini pun dialihkan ke ruang seminar 3 yang berada di Iantai 4.gedung
perkuliahan. Kegiatan ini diadakan satu bulan sekali. Kegiatan ini berkembang
dan diminati oleh para karyawan, maka pihak Pembina Masjid pun membuat
kegiatan mingguan yang tepatnya dilaksanakan tiap dua minggu sekali, yaitu
kegiatan dhuha bersama yang tempat pelaksanaannya diadakan di dalam
Masjid as-Salam.3
Kedua kegiatan ini terus betjalan dan berkembang sampai sekarang,
ha! ini dikarenakan kesadaran para karyawan muslim yang membutuhkan
sokongan kegiatan yang akan menambah nilai spiritulitas mereka di dalam
beke1ja.
Masj id AS-Salam sebagai pusat kegiatan Islam yang ada di STE KP I
memberikan kontribusi yang sangat bagus dalam menciptakan program
program kerja yang dapat diikuti oleh karyawan dan tidak mengganggu
aktivitas kerja mereka. Masjid itu sendiri dapat berfungsi sebagai pusat
pembinaan umat. Masjid merupakan media dakwah yang berlaku sepanjang
masa mulai dari zaman Rasulullah Saw sampai sekarang. Bahkan pada masa
42
Rasulullah Masjid dijadikan sebagai tempat yang paling efektif untuk
mengumpulkan kaum muslimnya dalam menyusun dan menghimpun potensi
umat Islam. 4
B. Visi dan Misi Masjid As-Salam STEKPI5
1. Visi
Menjadikan warga STEKPI (karyawan dan mahasisawa) sebagai insan
yang beriman dan be1iaqwa. Maksudnya disini adalah bahwa Visi ini
menjadi acuan agar pengurus terus meningkatkan pelaksanaan dakwah
Islam di dalam masjid, sehingga seluruh pelaksanaan dakwah Islam di
masjid dapat menjadikan karyawan menjadi beriman dan bertaqwa serta
dapat menerapkannya di dalam motivasinya untuk bekerja dengan niat
beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu V'/a Ta,ala.
2. Misi
Melaksanakan kegiatan pelaksanaan dakwah Islam yang menjadi stimulan
untuk mempengaruhi motivasi kerja karyawan seperti kegiatan-kegiatan
dakwah Islam, berikut ini:
a. Mengadakan Khutbah Jum'at,
b. Mengadakan Ta'lim,
c. Kuliah Dhuha,
d. Kuliah Ramadhan,
e. Kajian-kajian Islam,
4 R. H. A. Soenarto. Al-Qur 'an dan Terjemahannya (Jaka11a Yayasan Penyelenggaraan Pene1jemahan Al-Qur'an: 1973), h. 64
5 "'
43
f. Kajian-kajian Tafsir,
g. Peringatan hari-hari besar Islam.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan elemen yang penting untuk
mempertahankan kelanggengan dan perkembangan kegiatan dakwah Islam,
karena aspek ini akan menjadi dasar dari pembagian dan mekanisme tugas
serta tanggung jawab dari personel yang terlibat selanjutnya akan sangat
berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas yang dihasilkan.
Masjid As-Salam STEKPI memiliki struktur organisasi sebagai
berikut:6
Ketua Masjid As-Salam Bpk. Drs. TB Mansyur MA
Sekretaris & Bendahara Bpk. Budi Septiono SH
Biro Sholat Jum'at Bpk. Mujayyin S Sos I
Biro Ta'lim & Dhuha Bpk. Dadang Suhanda
Manager UPZ Bpk. Agni Alam Awirya MM (Unit Pengelola Zakat)
Marbot Masjid Bpk. Rahmani
D. Sarana dan Prasarana
Dalam melakukan suatu kegiatan di msjid hendaknya masjid tersebut
memiliki sarana dan prasarana, adapun sarana yang dimiliki masjid
As-Salam adalah: 7
44
I. Bangunan utama yang dimiliki masjid as-Salam yaitu ruang yang
disediakan khusus untuk melaksanakan peribadatan sepe1ii shalat,
dengan karpet yang bersih, diberi tanda shaf shalat dengan garis, podium
atau mimbar yang nyaman bagi khotib, mihrab imam yang luas dan
nyaman. Ruang pengaturan sound sistem yang terletak disisi mihrab dan
ruang istirahat untuk iman1 dan khatib. Disamping itu juga di masjid
As-Salam terdapat ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara
mer~jadi lancar, kipas angin, penerangan yang memadai, tempat
menyimpan al-Quran,dan beberapajam dinding.
2. Tempat thaharah (bersuci), sudah sepantasnya masjid memiliki atau
menyediakan tempat wudhu yang bersih untuk pria dan wanita, karena
hal tersebut menyangkut aurat jamaah yang harus te1iutup. Masjid as
Salam pun telah menyediakan tempat wudlm dan kamar mandi untuk
pria dan wanita secara terpisah.
3. Gudang, ada banyak barang-barang masjid yang penggunaannya hanya
pada waktu tertentu saja seperti karpet untuk digelar di bagian luar pada
hari Jumat, kotak-kotak amal, dan sebagainya. Untuk meletakan barang
barang tersebut pengurus masjid meletakannya di sebuah gudang.
4. Halaman Dan Parkir, alangkah cantiknya jika masjid memiliki halaman
yang cukup luas dan asri agar masjid be1iambah asri dan indah. Di
samping itu, halaman yang bersih, indah, dan asri dapat juga
dimanfaatkan untuk menampung jamaah bila suatu ruangan dalam
masjid sudah tidak memadai lagi. Di samping itu halaman parkir
45
kendaraan yang luas Jnga diperlukan sehingga manakala jamaah
membawa kendaraan ke masjid mudah memarkirkannya, dan
keamanam1ya pun terjamin.
Dalam memelihara sarana dan prasarana yang ada pastinya masjid
memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk pemeliharaa setiap bulannya.
Biaya tersebut antara lain untuk membiyai kegiatan rutin dalam mengelola
masjid. Tanpa ketersediaan dana yang memadai, hampir semua gagasan
memakmurkan masjid tidak dapat terlaksana.
Di masjid As-Salam dana yang diperoleh untuk mengelola masjid
didapat dari pihak STEKPI yang menyediakan anggaran khusus untuk
masjid dan kegiatan-kegiatan yang berlmbungan dengan dakwah Islam.
Sealain itu masjid as-Salam juga mempunyai menejemen yang bagus
sehingga masjid ini pun memberikan wadah untuk para mahasiswa agar
dapat belajar dan berpraktek menjadi entemprener yang merupakan salah
satu point unggulan di STEKPI.
E. Program Kegiatan Dakwah Masjid As-Salam
Berberapa program kegiatan dakwah yang diadakan dan dilaksanakan
oleh Masjid As-Salam STEKPI, yaitu: 8
a. Kegiatan Khutbah Jum'at, kegiatan ini tentunya dilaksanakan pada hari
Jum'at, bertepatan dengan pelaksanaan sholat Jum'at untuk warga
STEKPI dan sekitarnya.
46
b. Ta'lim Karyawan, kegiatan ini dilaksanakan satu bulan sekali. Kegiatan
ini biasanya diisi dengan materi dakwah yang terjadi pada kehidupan
sehari-hari dan kajian-kajian tentang Islam, misalnya: kajian Tafsir, baca
dan tulis Al-Qur'an (bekerja sama dengan Masjid Istiqlal), tausiyah
taus1yah agama yang terup date. Dimulai pukul 13.00-1400 wib.
c. Kuliah Dhuha, kegiatan ini dilaksanakan satu bulan dua kali. Kegiatan
ini diawali dengan sholat dhuha bersama setelah sholat dhuha kegiatan
dilanjutkan dengan ceramah atau kajian-kajian agama dari ustadz yang
bersangkutan hadir pada kegiatan tersebut. Dimulai dari pukul 07.00-
08.00 wib.
d. Knliah Ramadhan, dilaksanakan setiap hari pada bulan Ramadhan.
Kegiatan ini dimulai dengan sholat Dzuhur berjamaah dilanjntkan
dengan bimbingan rohani dan ceramah dari pihak yang bersangkutan.
e. Peringatan Hari Besar Islam, kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari
besar Islam, misalnya: Hari Raya Idul Adha, pada hari raya ini karyawan
STEKPI yang ingin berkurhan dan beramal bisa melalui pihak yang
bersangkutan dengan kegiatan ini. 9
Menurnt H. Fachrnddin masjid adalah tempat dimana manusia
menyembah Allah, intinya melaksanakan kegiatan keagamaan dan
muamalah. 10 Maka dari pada itu dengan diadakannya pelaksanaan dakwah
Islam di masjid As-Salam STEKPI dapat mempengarnhi motivasi kerja
karyawan sehari-hari.
9 Wawancara pribadi dengan TB Mansyur, Jakarta, Rabu, 30 Januari 2008, pukul:
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kegiatan Pelaksanaan Dakwah Islam di Masjid As-Salam
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu kegiatan pastinya akan
mempengaruhi orang yang terlibat di dalamnyakarena dengan komunikasi kita
membentuk saling pengertian menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih
sayang, menyebarkan pengetahuan serta berbagi ilmu dan melestarikan
peradaban. Untuk itu dalam memelihara komunikasi kita sebagai manusia
diwajibkan berperan aktif dalam berkomunikasi. Slaah satunya adalah dengan
membuat suatu kegiatan yang positif dan dapat berpengaruh di dalam kehidupan
kita sehari-hari.
STEKPI sebagai salah satu pelaksana kegiatan yang care terhadap
karyawannya membuat suatu kegiatan yang bermanfaat dan dapat berperan
clengan baik clalam mempengaruhi kegiatan sehari-hari karyawan khususnya
clalam bekerja, maka dari itu STEKPI membuat kegiatan pelaksanaan clakwah
Islam yang diharapkan dapat mempengaruhi motivasi ke1ja karyawannya di
clalam menge1jakan tugas sehari-hari.
STEKPI sendiri memusatkan kegiatan pelaksanaan dakwah Islam ini di
bawah tanggung jawab clan bimbingan pegurus masjicl As-Salam STEKPI (majid
STEKPI). Di masjicl as-Salam ini kegiatan pelaksanaan clakwah Islam untuk
karyawan ialah melalui kegiatan dakwah yang meliputi:
48
1. Khutbah Jum'at
1) Khutbah Jum'at merupakan salah satu kegiatan dakwah di masjid as
Salam yang dilakukan secara rutinpada hari Jum'at. Kegiatan diawali
dengan khutbat jum'at, kemudian sholat Jum'at, kemudian ceramah
tentang kajian agama Islam. Meskipun khutbah Jum'at di Masjid As
Salam STEKPI merupakan kegiatan yang ditangani langsung oleh biro
khutbah Jum'at yaitu Bpk. Mujayyin S. Sos. I. jika khutbah Jum'at yang
berlangsung di Masjid As-Salam STEKPI tidak ditangani dengan baik,
bisa jadi pelal(Sanaan sholat Jum'at yang dilaksanakan di STEKPI gaga!
dilaksanakan. Yang mengikuti kegiatan sholat Jum'at ini adalah warga
STEKPI itu sendiri yang terdiri dari karyawan dan mahasiswa tidak
ketinggalan pula masyarakat sekitar kampus STEKPI dan tamu yang
berkunjung ke STEKPI. Menurut Bpk. TB Mansyur kegiatan khutbah
Jum'at ini hams diorganisir dengan baik agar para jamaa11 yang ikut pada
pelaksanaan sholat Jum'at ini dapat mendapatkan kajian khutbah yang
gampang difalmmi dan diserap dengan baik, maka dari itu biro sholat
Jum'at selalu mengundang ustadz yang berkompeten pada materi khutbah
yang akan dibahas tersebut.
2. Ta'lim Karyawan
Kegiatan ini rutin dilakukan setiap sebulan sekali. Setelah masing-masing
karyawan sudah melaksanakan sholat dzuhur, maka kegiatan ini dimulai
dengan makan siang bersama, setelah makan siang selesai para karyawan
49
langsung memenuhi tempat yang dipakai untuk kegiatan ta'lim karyawan ini.
Biasanya acara dimulai pada pukul 13.00 s/d 14.00. Materi yang diberikan
mengenai kajian Islam yang langsung diberikan oleh rnualim atau ustadz yang
berkompeten dalam materi yang alrnn disan1paikan. Adapun karyawan yang
aktif hadir dalam kegiatan ini kurang lebih berjumlah 30 orang. Tidak semua
karyawan dapat mengikuti kegiatan ini, karena sebagian karyawan akan
kembali sibuk untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing dalam
memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga STEKPI, khususnya
mahasiswa.
3. Dhuha Bersama.
Kegiatan ini ditangani langsung oleh Bpk. Dadang Kegiatan ini diadakan
setiap dua minggu sekali, kegiatan ini dilaksanakan pada hari yang ditentukan
(biasanya hari Rabu) dan dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 07.00 pagi
sampai dengan pukul 09.00 pagi. Meskipun kegiat(rn ini dimulai sejak pagi
nanrnn karyawan yang menghadiri rnasjid as-Salam cukup banyak terlihat dari
jumlah karyawan lebih dari 30 orang. Berdasarkan observasi penulis dalam
mengikuti pengajian ini, susunan acara pada pengiijian ini, diawali dengan
sholah dhuha bersama dengan tt\juan membiasakan jamaah untuk
melaksanakan sholat dhuha, pembahasan materi diberikan langsung oleh
mualim atau ustadz yang berkompeten dalam materi yang akan disampaikan.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan acara coffee break dan sarapan bersama.
50
4. Kuliah Ramadhan
Tentunyan kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Yang
dilaksanakan setiap hari pada bulan Ramadhan. Kegiatan ini dimulai dengan
sholat Dzuhur berjamaah dilanjutkm1 dengan bimbingan rohani clan ceramah
dari pihak yang bersangkutan
5. Peringatan Hari Besar Islam.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari besar Islam, misalnya: Hari Raya
Idul Adha, pada hari raya ini karyawan STEKPI yang ingin berkurban dan
beramal bisa melalui pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini.
Dengan adanya berbagai kegiatan pelaksanaan dakwah Islam untuk karyawan
ini diharapkan bahwa karyawan akan terns tennotivasi dalam bekerja, karena
kegiatan ini dibuat untuk merefresh kejenuhan karyawan dalam bekerja, maka
dari itu pelaksanaan kegiatan dakwah Isiam ini adalah salah satu stimulan dan
pengingat dalam men-charge kejenuhna pikiran karyawan yang sudah
terkuras di dalarn beke1j a.
B. Faktor Pendukung dan Pengbambat
1. Faktor Pendukung
Dm·i beberapa keberhasilan yang telah dicapai oleh pengurus Masjid As
Salam STEKPI di dalam pelaksanaan dakwah Islam ini, seperti
penghimpunan dana (empati clan simpati sesama karyawanjika ada salah satu
dari mereka yang terkena musibah), pmtisipasi karyawan dalam merayakan
51
hari besar agama Islam (berkurban di STEKPI pada saat Idul Adha), unit
pengelola zakat (kepedulian sosial), kerjasama dengan PPPA dalam
bershodaqoh tiap bulan (karyawan yang mendaftar), memiliki networking
yang cukup luas dengan lembaga dan orang yang bergerak pada kegiatan yang
sama, tidak terlepas dari beberapa factor pendukung diantaranya:
a) Para Pengurus
Dalam mengembangan pelaksanaan dakwah Islam ini dibuatlah kegiatan
kegiatan yang sarat akan manfaat dan nilai positif oleh pengurus. Guna
memperlancar dalam pengembangan operasional pelaksanaan dakwah Islam
dibutuhkan dukungan permodalan yang ditanggung oleh pihak keuangan
STEKPI yang besarnya tergantung dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tentunya ha! ini dilakukan oleh pengurus yang secara garis besar adalah
karyawan STEKPI.
Para pegurus temyata sangat bertanggung jawab terhadap kegiatan
kegiatan yang dibuat dalam pelaksanaan dakwah Islam ini. Hal tersebut
berdasarkan kualitas kegiatan yang selalu diadakan oleh para pengurus.
b) Karyawan STEKPI
Lingkungan karyawan dalam ha! ini meliputi karyawan tetap, kontrak dan
karyawan outshorting yang beke1ja di STEKPI walupun bukan sebagai
karyawan tetap tetapi mereka tetap turut berpartisipasi dalam kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam bergab1mg dengan karyawan tetap STEKPI.
c) Sarana Penunjang Operasional
52
Menunjang operasional pelaksanaan dakwah Islam, pihak STEKPI
menyediakan sarana berupa ruang seminar 3 lantai 4 gedung kuliah yang
berfungsi sebagai tempat untuk diadakannya kegiatan pelaksanaan dakwah
Islam. Selain tempat yang nyaman sarana yang mendukung kegiatan ini
sungguh memadai sepe1ii: AC, microfon, LCD, dan peralatan lain yang
menunjang kegiatan ini.
d) Narasumber dan Materi atau Pesan Dakwah
Berbicara tentang kegiatan pelaksanaan dakwah Islam maka tidak terlepas
dari materi pesan yang akan disampaikan kepada karyawan. Tentunya
narasumber di dalam kegiatan ini adalah da'I yang berkompeten dalam
bidangnya, seperti Ustd. Yusuf Mansyur yang kompeten dalam pemberian
materi tentang shodaqoh.
2. Faktor Penghambat
Sejak awal pertumbuhannya kegiatan ta'lim dan dhuha karyawan
mendapatkan respon yang baik dari segenap karyawan STEKPI karena
kegiatan ini dapat memacu semangat para karyawan dalam bekerja yang lebih
baik lagi. Akan tetapi masih ada beberapa karyawan yang memang kurang
tertarik dengan kegiatan ini. selain itu masalah waktu pelaksmman kegiatan ini
pun kadang masih meleset dengan jadwal ym1g seharusnya. Misalnya kadang
sampai sebulan tidak ada kegiatan sama sekali, tetapi itu semua memang tidak
terlepas dari kesibukan para pengurus yang juga karyawan STEKPI itu
sendiri.
53
Faktor itulah yang sering kali dirasakan sebagai penghambat pelaksanaan
dakwah Islam ini. Namun demikian para pengurus meyakini bahwa setiap
kendala pasti ada jalan keluarnya. Untuk itulah para pengurus tidak henti-
hentinya memanfaatKan setiap peluang yang dapat mengembangkan
pelaksanaan dakwah Islam dim as yang akan datang.
C. Pcngaruh Pclaksanaan Dakwah Islam di Masjnd As-Salam tcrhadap
Motivasi Kcrja Karyawan STEKPI Jakarta Selatan
Dalarn penelitian ini yang dijadikan sebagai responden adalah karyawan
STEKPI dan yang dijadikan sample adalah 30 orang karyawan yang aktif dalam
kegiatan pelaksanaan kegiatan dakwah Islam.
Sebelumnya dari 30 angket yang tersebar, penulis mendapatkan referensi
mengenai identitas responden yang penulis klasifikasikan menjadi empat bagian
yaitu, identitas responden berdasarkan jenis kelamin, identitas responden
berdasarkan perbedaan usia, identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan
dan identitas responden berdasarkan jenis pekerjaan.
Adapun frekuensi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel I. Karakteristik Responden berclasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Responden
Nilai /Jumlah Prosentase (%)
Laki-laki 15 50
Perempuan 15 50
Jumlah 30 100
54
Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa identitas responden berdasarkan jenis
kelamin jumlahnya adalah sama. Dengan data tersebut maka dapat diketahui bahwa
laki-laki dan perempuan memiliki minat yang sama pada pelaksanaan kegiatan
dakwah ini. Adapun Identitas Responden berdasarkan Perbedaan Usia dapat dilihat
pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Karakteristik Responden berd:asarkan perbedaan usia
Usia Responden Nilai/Jumlah Prosentase (%) 26-30 3 10
31-35 5 17 - -
36-40 9 30
41-45 10 34
46-50 1 3
51-55 I 3
56-60 1 3 -Jumlah 30 100
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa identitas responden yang berusia 26-
35 tahun berjumlah 8 orang (27%), responden yang berusia 36-45 tahun berjumlah 19
orang (64%), sedangkan responden yang berusia 46-60 tahun be1jumlah 3 orang
(3%).
Berdasarkan Tabel 2 responden yang berusia 36-45 tahun merupakan kaiyawan
terbanyak dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan dakwah Islam. Hal tersebut
mengartikan bahwa mereka yang berusia 36-45 tahun lebih dominan dan te1im·ik
tentang agama secara lebih agar bisa menjalankan kehidupan sehari-harinya sesuai
dengan norma-norma agama yang berlaku.
55
Adapun identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut:
Tabet 3. Karaktcristik Rcsponden berdasarlmn tingkat pendidikan
Tingkat Pcndidikan Nilai /J11mlah Proscntase (%)
Responden .
Sl-S3 15 50 D3 1 3
SMU 12 40 SLIP 2 7
Jumlah 30 100
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa identitas responden dengan tingkat
pendidikan S 1-S3 sebanyak 15 orang ( 50% ), sementara responden dengan tinkat
pendidikan Diploma sebanyak 1 oranp; (3%), responden dengan tingkat pendidikan
SMU sebanyak 12 orang ( 40% ), dan respond en dengan tingkat pendidikan SL TP
sebanyak 2 orang (7%).
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan
Saijana dan SMU lebih banyak yang mengikuti kegiatan pelaksanaai1 dakwah Islam,
karena keinginan mereka untuk memperbanyak dan memperdalam kajian keagamaan
pada kegiatan ini yang jauh lebih baik dan bermanfaat dibanding hanya membaca dan
mendengar.
Adapun identitas responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut:
56
Tabcl 4. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis pekerjaan
Jenis Pekerjaan Nilai /Jumlah Prosentase (%)
Respond en
Staf 16 54 Divisi Keuangan 2 7 Div. Sarana dan
Prasarana 2 7
Div. Stake Holders 2 7
Div. Student Counselor 1 3 Div. Kemahasiswaan 1 3
Kajur 1 3 -Sekjur 1 3
Koperasi 1 3
Operator 2
~ 7
Driver atau Sopir 1 3
Jumlah 30 100
Berdasarkan Tabet 4 menunjukkan bahwa karyawan STEKPI yang aktif
mengikuti pelaksanaan dakwah Islam ini sebagian besar adalah Staf. Data
rnenunjukan bahwa yang berprofesi sebagai Staf ada 16 orang (54%), berprofesi
sebagai Div. Keuangan, Div. Sarana dan Prasarana, Div Stake Holders ada 6 orang
(21%), berprofesi sebagai Div. Student Counselor, Div. Kemahasiswaan, Kajur,
Sekjur, Koperasi, Operator Driver atau Sopir ada 8 orang (25% ).
NO
1
2
--
3
4
5
6
7
8
PERPUST Al<'°IAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
57
Tabel S. KarakteristikKaryawan tentang lkegiatan pelaksanaan dakwah
Islam Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha)
PERNYATAAN SS s N TS STS Kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha) untuk (19X5) (9X4) (IX3) (OX2) (!XI) karyawan merupakan kegiatan 95
--36 3 0 1
yang positif dan sarat akan manfaat
La tar belakang Pendidikan (12X5) (15X4) (IX3) (IX2) (IX!) Ustadz menyampaikan --- --yang 60 60 3 2 1 kajian dakwah (Ta'lim /Dhuha) berpengaruh terhadap kualitas profesinya sebagai Da'i
(7X5) (17 X4) (5X3) (IX2) (OX!) Intonasi bicara Ustadz mudah --- --- --
untuk didengar (TIDAK terlalu 35 68 15 2 0
oelan dan TIDAK terlalu keras)
Bahasa yang digunakan Ustadz (IOX5) (14X4) (5X3) (OX2) (!XI) -- --- ---
saat Ceramah jelas dan mudah 50 56 15 0 1 untuk dimengerti
Gaya bicara dan gaya bahasa (6X5) (IOX4) (IOX3) (3X2) (OX!) ---
Da'i saat berceramah TIDAK 30 40 30 6 0
menjemukan.
Kharisma Da'i yang sedang (4X5) (13X4) (10X3) (1X2) (IX!) ceramah membuat and a 20
---52 30 2 I
termotivasi untuk mengikuti ceramahnya.
Say a malas mengikuti (OX!) (3X2) (9X3) (13X4) (3X5) Ta' lim/Dhuha jika Ustadznya
--- --- --0 6 27 52 15
tidak terkenal
Say a semangat mengikuti (5X5) (8X4) (6X3) (8X2) (!XI) Ta'lim/Dhuha jika Ustadznya
--- ---25 32 18 16 I
terkenal
SKOR
1:55
126
120
122
106
105
100
92
58
Da'i yang menguasai (9X5) (10X4) (9X3) (OX2) (lXl) 113 materinya saat berceramah ---
45 40 27 0 1 membuat saya semangat untuk berinteraksi (bertanya dan
9 menanggapi ceramahnya).
Da'i yang TIDAK menguasai (lXl) (5X2) (15X3) (5X4) (3X5) 91
10 materinya saat berceramah 1 10 45 20 15 membuat anda tetap mengikuti Ta'lim/Dhuha
Sa ya sangat menantikan (3X5) (14X4) (l 1X3) (1X2) (lXl) 107 -- ---
kegiatan Ta 'lim/Dhuha 15 56 33 2 1 11
Kesimpulan Tabel 5:
Dari jawaban pertanyaan nomor 1 dapat diketahui. bahwa responden yang
menjawab sangat setuju atas pernyataan kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid
As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha) untuk karyawan merupakan kegiatan yang positif
dan sarat akan manfaat sebanyak 19 orang (63%), sementara responden yang
menjawab setuju sebanyak 9 orang (30%), sedangkan responden yang menjawab
netral 1 orang (3%), dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1
orang (3%). Berdasarkan data tersebut responden yang menjawab sangat setuju
sebanyak 19 orang (64%) ditambah dengan pendengar yang menjawab setuju
sebanyak 9 orang (30%), jadi responden yang memahami bahwa kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha) untuk
kmyawan merupakan kegiatan yang positif dan sarat akan manfaat sebanyak 28 orang
(93%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan mengetahui dan paham terhadap
' kegiatan tersebut.
59
Dari jawaban pemyataan nomor 2 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang (40%), responden yang menjawab setuju
sebanyak 15 orang (50%), responden yang menjawab netral, tidak setuju dan sangat
tidak setuju masing-masing sebanyak 1 orang (3%) Artinya bahwa karyawan
memahami dan sangat setuju akan pentingnya latar belakang pendidikan Ustadz yang
menyampaikan kajian dakwah (Ta'lim/Dhuha) berpengaruh terhadap kualitas profesinya
sebagai Da'i.
Dari jawaban pernyataan nomor 3 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (23%), responden yang menjawab setuju
sebanyak 17 orang (57%), responden yang menjawab netral sebanyak 5 orang (17%),
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (3%). Artinya bahwa
sebanyak (80%) karyawan menyukai jika intonasi bicara Ustadz mudah untuk
didengar (TIDAK terlalu pelan dan TIDAK terlalu keras) karena dengan begitu
mereka merasa nyanmn dalam mendengarkan materi dakwah yang sedang
disampaikan.
Dari jawaban pernyataan nomor 4 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (33%), responden yang menjawab setuju
14 orang ( 4 7% ), responden yang menjawab netral 5 orang (17% ), responden yang
menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (3 % ). Hal ini menyatakan sebanyak
(80%) karyawan yang menyukai dan memahami bahasa yang digunakan Ustadz saat
Ceramah jelas dan mudah untuk dimengerti.
Dari jawaban pernyataan nomor 5 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setltju sebanyak 6 orang (20%), responden yang menjawab setuju
60
dan netral masing-masing sebanyak 10 orang (33%), responden yang menjawab tidak
setuju sebanyak 3 orang (10%). Hal ini menunjukan sebanyak (53%) karyawan setuju
bahwa gaya bicara dan gaya bahasa Da'i saat berceramah TIDAK menjemukan.
Dari jawaban pernyataan nomor 6 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (13%), responden yang menjawab setuju
13 orang (43%), responden yang menjawab netral 10 orang (33%), responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-masing sebanyak 1 orang
(3%). Hal ini menyatakan sebanyak (56%) karyawan yang setuju bahwa kharisma
Da'i yang sedang ceramah memotivasi karyawan untuk mengikuti ceramahnya.
Dari jawaban pernyataan nomor 7 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab setuju 3 orang (10%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%),
responden yang menjawab tidak sett\ju 13 orang (43%), responden yang menjawab
sangat tidak setuju 3 orang (10%). Hal ini menyatakan sebanyak (53%) karyawan
yang tidak setuju bahwa karyawan malas mengikuti Ta'lim/Dhuha jika Ustadznya
tidak terkenal.
Dari jawaban pernyataan nomor 8 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (17%), responden yang menjawab setuju 8
orang (27%), responden yang menjawab netral 6 orang (20%), responden yang
menjawab tidak setuju 8 orang (27%), responden yang menjawab sangat tidak setuju
1 orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (44%) karyawan yang setuju bahwa
karyawan semangat mengikuti Ta'lim/Dhuhajika Ustadznya terkenal.
Dari jawaban pernyataan nomor 9 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang (30%), responden yang menjawab setuju
61
10 orang (33%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%), responden yang
menjawab tidak setuju I orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (63%) karyawan
yang setuju bahwa Da'i yang menguasai materinya saat berceramah membuat
karyawan semangat untuk berinteraksi (be1ianya dan menanggapi ceramahnya).
Dari jawaban pernyataan nomor I 0 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak I orang (3%), responden yang menjawab setuju 5
orang (17%), responden yang menjawab netral 15 orang (50%), responden yang
menjawab tidak setuju 5 orang (17%), responden yang menjawab sangat tidak setuju
3 orang (10%). Hal ini menyatakan sebanyak (50%) karyawan bersikap netral
terhadap Da'i yang TIDAK menguasai materinya saat berceramah tetapi tetap
membuat karyawan tetap mengikuti Ta'lim/Dhuha.
Dari jawaban pernyataan nomor 11 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebai1yak 3 orang (! 0% ), 1esponden yang menjawab setuju
14 orang (47%), responden yang meajawab netral 11 orang (37%), responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-masing sebanyak I orang
(3%). Hal ini menyatakan sebanyak (57%) karyawan yang setuju bahwa karyawan
sangat menantikan kegiatan Ta'lim/Dhuha.
Dari pernyataan karyawan tentang kegiatan pelaksanaan dakwah Islam
Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha) dapat diambil kesimpulan bahwa skor
tertinggi yaitu 135, skor tersebut menerangkan bahwa karyawan telah memahami
pentingnya kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI
(Ta'lim/Dhuha) untuk karyawan merupakan kegiatan yang positif dan sarat akan
manfaat. Sedangkan skor yang paling terendah yaitu 91, menerangkan bahwa
62
walaupun Da'i tidak menguasai materinya saat berceramabmembuat karyawan tetap
mengikuti pelaksanaan kegiatan Ta'lim/Dlmha.
Tabel 6. Karakteristik Karyawan tentang motivasi kerja karyawan
NO PERNYATAAN SS s N TS STS SKOR Motivasi merupakan stimulus (13X5) (14X4) (2X3) (OX2) (IX!) 128
1 yang sang at diperlukan dalam --- --- --
bekerja untuk menciptakan giat 65 56 6 0 I keria vano aktif dan baik
(9X5) (13X4) (5X3) (IX2) (OX!) 114 2 --- --- --
Say a bekerja untuk meraih 45 52 15 2 0 kehidupan yang layak.
Sa ya bekerja agar keluarga (6X5) (13X4) (7X3) (3X2) (OX!) 109 3 --- ---
say a menjadi keluarga yang 30 52 21 6 0 berkecukupan.
(7X5) (15X4) (7X3) (IX2) (OX!) 118 --- ---
4 Suasana tempat ke1ja saya 35 60 21 2 0 nyaman
~
(12X5) (16X4) (2X3) (OX2) (OX!) 130 ---
5 Say a merasa terlindung dan 60 64 6 0 0 tentram bekerja di STEKPI
lntensif yang dibuat oleh (4X5) (IOX4) (13X3) (2X2) (IX!) !04 --
6 STEKPI membuat say a jadi 20 40 39 4 I lebih giat dalam bekerja.
·-Asuransi Kesehatan dan (7X5) (16X4) (7X3) (OX2) (OX!) 120 keselamatan membuat
--- --- --
7 J!Wa 35 64 21 0 0 saya terlindung beke1ja di STEKPI Suasana lingkungan ke1ja saya (3X5) (14X4) (IOX4) (2X2) (!Xl) 116 sangat kekeluargaan sehingga
--8 15 56 40 4 I
saya menjadi lebih giat dalam bekerja. Rasa kekeluargaan di dalam (5X5) (16X4) (7X3) (IX2) (IX!) 113 Lingkungan ke1ja membuat
--- --- --
9 25 64 21 2 1 saya dan rekan kerja saling memberi motivasi Kritikan rekan sekerja dapat (OXl) (IX2) (1 IX3) (14X4) (3X5) 106 mengurangi semangat saya
-- --0 2 33 56 15
10
-
63
11 Saya cenderung menge1jakan (OX!) (1X2) (l !X3) (14X4) (2X5) 101 sesuatu dengan santai dan
---0 2 33 56 10
TIDAK risan. 12 Saya merasa semangat bekerja (OX!) (5X2) (12X3) (l!X4) (2X5) 100
karena ada persaingan dengan ---0 10 36 44 10
kawan sendiri
13 Sa ya menjadi malas beke1ja (!XI) (3X3) (3X3) (19X4) (3X5) 110 jika harus bersaing dengan
-- ---1 9 9 76 15
kawan sendiri 14 Penghargaan yang diadakan (10X5) (6X4) (9X3) (4X2) (OX!) 109
oleh Pimpinan memotivasi -- ---
50 24 27 8 0 saya untuk bekerja lebih baik lagi.
15 Punislunent yang diberikan (2Xl) (3X2) (10X3) (13X2) (2X5) 74 oleh Pimpinan membuat
-- ---2 6 30 26 10
semangat Kerja say a berkurang.
16 Punislunent (jika terlambat (OX!) (4X2) (15X3) (6X4) (2X5) 87 datang) yang diberikan atasan -- ---
0 8 45 24 10 TIDAK sesuai dengan semangat kerja saya.
17 Jika suatu pekerjaan menarik (1X5) (9X4) (8X3) (7X2) (3Xl) 82 perhatian banyak orang, maka
-- ---5 36 24 14 3
saya akan be1juang keras untuk
-- mendapatkannya. 18 Sa ya merasa terganggu jika (OX5) (OX4) (7X3) (17X2) (5Xl) 60
rekan kerja ---mempunym 0 () 21 34 5 motivasi yang lebih baik dari pada saya.
19 Merupakan kebanggan (6X5) (10X4) (7X3) (6X2) (OX!) 103 tersendiri bagi saya j ika basil --- --
30 40 21 12 0 kerja saya lebih baik dari yang lain, meskipun banyak rekan ke1:ja yang iri
20 Saya cenderung menge1jakan (4X5) (20X4 (2X3) (2X2) (OX!) 110 sesuatu peke1jaan untuk
-- ---20 80 6 4 0
memenuhi dan mencapai tarn et.
21 Dengan bekerja ilmu yang saya (8X5) (17X4) (2X3) (IX2) (OX!) 116 dapatkan dibangku sekolah
---40 68 6 2 0
tidak sia-sia
.
64
22 Sa ya akan segera (14XS) (15X4) (1X3) (OX2) (OX!) 133 menyelesaikan setiap pekerjaan ---
70 60 3 0 0 saya tanpa disuruh orang lain
23 Sa ya akan segera (OXl) (OX2) (1X3) (18X4) (8XS) l!S menyelesaikan setiap pekerjaan
--0 0 3 72 40
saya jika sudah ada teguran keras dari Atasan.
24 Lebih baik beker.ia sendiri (2X5) (2X4) (9X3) (12X2) (2Xl) 71 tanpa bantuan rekan ke1ja.
---10 8 27 24 2
25 Saya iri jika ada orang yang (IX5) (7X4) (5X3) (10X2) (6Xl) 74 lebih giat beke~ja daripada -- ---
5 2.8 15 20 6 saya.
26 Saya akan minta saran dari (5X5) (18X4) (SX3) (2X2) (OX!) 116 orang yang lebih giat beke1ja
---2S 72 15 4 0
daripada saya agar saya juga bisa bekerja dengan giat.
27 Atasan Ke1ja say a TIDAK (SXS) (12X4) (9X3) (3x2) (lxl) 107 pilih kasih dalam memberikan
---2S 48 27 6 1
penghargaan
28 Perilaku Atasan Kerja say a (7xS) (10x4) i13x3) (Ox2) (OX!) 114 memberikan kenyamanan 35 40 39 0 0 sehingga say a merasa betah dan terdorong beke1j a untuk lebih baik lagi.
29 Dengan beke1ja lebih giat saya (!XS) (11X4) (9X3) (SX2) (3Xl) 89 berhasil dalam
---merasa s 44 27 10 3 mencukupi kehidupan yang !a yak
30 Dengan Motivasi dalam diri (!XS) (18X4) (9X3) (2X2) (OX!) 108 saya , saya ingin beke1ja lebih
--~ ---s 72 27 4 0
baik lagi untuk mengembangkan kemapuan diri saya.
31 Perilaku Atasan saya membuat (OX!) (1X2) ilOX3) (ISX4) (4XS) 112 saya berada dibawah tekanan --
0 2 30 60 20 sehingga saya jadi malas bekeria
32 Dengan beke1ja membuktikan (3X5) (20X4 (7X3) (OX2) (OX!) 116 saya menjadi orang yang
-----' ---15 80 21 0 0
berguna untuk keluarga saya.
65
33 Kritikan yang ditujukan kepada (6X5) (18X4) (4X3) (OX2) (!XI) 115 jadikan sebagai
--- --saya, say a 30 72 12 0 1 rambu-rambu dan menjadi perhatian pad a kesempatan berikutnva.
34 Penghargaan yang diadakan (3X5) (22X4 (2X3) (!X2) (OX!) 111 oleh Pimpinan merupakan sifat -- ---
15 88 6 2 0 yang Positif.
-Kesimpulan Tabel 6:
Dari jawaban pertanyaan nomor 1 dapat diketalmi bahwa responden yang
menjawab sangat setuju atas pernyataan motivasi merupakan stimulus yang sangat
diperlukan dalam beke1:ja untuk menciptakan giat kerja yang aktif dan baik sebanyak
13 orang (43%), sementara responden yang menjawab setuju sebanyak 14 orang
(47%), sedangkan responden yang menjawab netral 2 orang (7%), dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (3%). Berdasarkan data tersebut
responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang (43%) ditambah dengan
pendengar yang menjawab setuju sebanyak 14 orang (47%), jadi responden yang
memahami dan setuju bahwa Motivasi merupakan stimulus yang sangat diperlukan
dalam beke1ja untuk menciptakan giat ke1ja yang aktif dan baik sehanyak 27 orang
(90%). Hal ini menunjukan bahwa karyawan mengetahui dan memahami tentang
motivasi ke1ja tersebut.
Dari jawaban pernyataan nomor 2 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang (30%), responden yang menjawab setuju
13 orang (43%), responden yang menjawab netral .5 orang (17%), responden yang
menjawab tidak setuju I orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (73%) karyawan
yang setuju bahwa mereka beke1ja untuk meraih kehidupan yang layak.
66
Dari jawaban pernyataan nomor 3 dapat diketalmi babwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (20%), responden yang menjawab setuju
13 orang (43%), responden yang menjawab netral 7 orang (23%), responden yang
menjawab tidak setuju 3 orang (10%). Hal ini menyatakan sebanyak (63%) karyawan
setuju bahwa mereka agar keluarga mereka menjadi keluarga yang berkecukupan.
Dari jawaban pernyataan nomor 4 dapat diketalmi bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (23%), responden yang menjawab setuju
15 orang (50%), responden yang menjawab netra[ 7 orang (23%), responden yang
menjawab tidak setujn 1 orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (73%) karyawan
setuju bahwa suasana tempat ke1ja mereka di STEKPI nyaman.
Dari jawaban pernyataan nomor 5 dapat diketabui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang (40%), responden yang menjawab setuju
16 otang (53%), responden yang menjawab netrnl 2 orang (7%). Hal ini menyatakan
sebanyak (93%) karyawan setuju bahwa suasana tempat ke1ja mereka di STEKPI
nyaman.
Dari jawaban pernyataan nomor 6 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (13%), responden yang menjawab setuju
10 orang (33%), responden yang menjawab netral 13 orang (43%), responden yang
me11jawab tidak setuju 2 orang (7%), responden yang menjawab sangat tidak setuju 1
orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (46%) karyawan setuju bahwa intensif
yang dibuat oleh STEKPI membuat mereka jadi lebih giat dalam bekerja.
Dari jawaban pernyataan nomor 7 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (17%), responden yang menjawab setuju
67
16 orang (53%), responden yang menjawab netral 7 orang (23%). Hal ini menyatakan
sebanyak (70%) karyawan setuju bahwa asuransi kesehatan dan keselamatan jiwa
membuat mereka terlindung beke1ja di STEKPI.
Dari jawaban pernyataan nomor 8 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (7%), responden yang menjawab setuju 14
orang (47%), responden yang menjawab netral 10 orang (33%), responden yang
menjawab tidak setuju 2 orang (7%), responden yang menjawab sangat tidak setuju 1
orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (54%) karyawan setuju bahwa suasana
lingkungan kerja mereka di STEKPI sangat kekeluargaan sehingga mereka menjadi
lebih giat dalam bekerja.
Dari jawaban pernyataan nomor 9 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (17%), responden yang menjawab setuju
16 orang (53%), responden yang menjawab netral 7 orang (23%), responden yang
menjawab tidak setuju 1 orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (70%) karyawan
setuju bahwa rasa kekeluargaan di dalam Lingkungan ke1:ja membuat mereka dan
rekan kerja saling memberi motivasi.
Dari jawaban pernyataan nomor I 0 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab setuju I orang (3%), responden yang menjawab netral 11 orang (37%),
responden yang menjawab tidak setuju 14 orang (47%), responden yang menjawab
sangat tidak setuju 3 orang (10%). Hal ini menyatakan sebanyak (57%) karyawan
tidak setuju bahwa kritikan rekan seke1ja dapat mengurangi semangat mereka.
Dari jawaban pernyataan nomor 11 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab setuju 6 orang (20%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%),
68
responden yang menjawab tidak setuju 11 orang (37%), responden yang menjawab
sangat tidak setuju 2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (44%) karyawan tidak
setuju bahwa mereka cenderung menge1jakan sesuatu dengan santai dan TIDAK
nsau.
Dari Jawaban pernyataan nomor 12 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab setuju 5 orang (17%), responden yang menjawab netral 12 orang (40%),
responden yang menjawab tidak setuju 11 orang (37%), responden yang menjawab
sangat tidak setuju I orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (40%) karyawan tidak
setuju bahwa mereka merasa semangat bekerja karena ada persaingan dengan kawan
sendiri.
Dari jawaban pernyataan nomor 13 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak I orang (3%), responden yang menjawab setuju 3
orang (10%), responden yang menjawab netral 3 orang (10%), respcnden yang
menjawab tidak setuju 19 orang (63%), responden yang mer\jawab sangat tidak setuju
3 orang (10%). Hal ini menyatakan sebanyak (66%) karyawan tidak setuju bahwa
mereka menjadi malas bekerjajika hams bersaing dengan kawan sendiri.
Dari jawaban pernyataan nomor 14 dapat diketalmi bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang (33%), responden yang menjawab setuju
6 orang (20%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%), responden yang
menjawab tidak setuju 4 orang (13%). Hal ini menyatakan sebanyak (53%) karyawan
setuju bahwa penghargaan yang diadakan oleh Pimpinan memotivasi mereka untuk
bekerja lebih baik lagi.
69
Dari jawaban pernyataan nomor 15 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (7%), responden yang menjawab setuju 3
orang (10%), responden yang menjawab netral 10 orang (33%), responden yang
menjawab tidak setuju 13 orang (43%), responden yang meruawab sangat tidak setuju
2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (50%) karyawan tidak setuju bahwa
punishment yang diberikan oleh Pimpinan membuat semangat Ke1ja mereka
berkurang.
Dari jawaban pernyataan nomor 16 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab set1tju 4 orang (13%), responden yang meqjawab netral 15 orang (50%),
responden yang menjawab tidak setuju 6 orang (20%), responden yang menjawab
sangat tidak setuju 2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (50%) karyawan
bersikap netral terhadap punishment (jika terlambat datang) yang diberikan atasan
TIDAK sesuai dengan semangat kerja mereka.
Dari jawaban pernyataan nomor 17 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak I orang (3%), responden yang menjawab setuju 9
orang (30%), responden yang me1tjawab netral 8 orang (27%), responden yang
menjawab tidak setuju 7 orang (23%), responden yang meqjawab sangat tidak setuju
3 orang (10%). Hal ini menyatakan sebanyak (33%) karyawan tidak setuju bahwajika
suatu pekerjaan menarik perhatian banyak orang, maka saya akan berjuang keras
untuk mendapatkannya.
Dari jawaban pernyataan nomor 18 dapat diketalmi bahwa responden yang
menjawab netral 7 orang (23%), responden yang menjawab tidak setuju 17 orang
(57%), responden yang menjawab sangat tidak setuju 5 orang (17%). Hal ini
70
menyatakan bahwa sebanyak (57%) karyawan merasa terganggu jika rekan ke1ja
mempunyai motivasi yang lebih baik dari pada mereka.
Dari jawaban pemyataan nomor 19 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (20%), responden yang menjawab setuju
10 orang (33%), responden yang meujawab netral 7 orang (23%), responden yang
menjawab tidak setuju 6 orang (20%). Hal ini menyatakan sebanyak (53%) karyawan
setuju bahwa Merupakan kebanggan tersendiri bagi mereka jika hasil kerja mereka
lebih baik dari yang lain, meskipun banyak rekan kerja yang iri.
Dari jawaban pernyataan nomor 20 dapat diketalmi bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (13%), responden yang menjawab setuju
20 orang (67%), responden yang menjawab netral 2 orang (7%), responden yang
menjawab tidak setuju 2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (80%) karyawan
setuju bahwa mereka cenderung mcngerjakan sesuatu peke1jaan untuk memenuhi dan
mencapai target.
Dari jawaban pernyataan nomor 21 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang (27%), responden yang menjawab setuju
17 orang (57%), responden yang menjawab netral 2 orang (7%), responden yang
meqjawab tidak setuju I orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (84%) karyawan
setuju bahwa dengan beke1ja ilmu yang mereka dapatkan dibangku sekolah tidak sia
sia.
Dari jawaban pernyataan nomor 22 dapat diketahui bahwa responden yang
me11jawab sangat setuju sebanyak 14 orang (47%), responden yang menjawab setuju
15 orang (50%), responden yang menjawab netral I orang (3%). Hal ini menyatakan
71
sebanyak (97%) karyawan setuju bahwa mereka akan segera menyelesaikan setiap
pekerjaan mereka tanpa disuruh orang lain.
Dari jawaban pernyataan nomor 23 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab netral I orang (3%), responden yang menjawab tidak setuju 18 orang
(60%), responden yang menjawab sangat tidak setuju 8 orang (27%). Hal ini
menyatakan bahwa sebanyak (87%) karyawan tidak setuju bahwa mereka akan segera
menyelesaikan setiap pekerjaan mereka jika sudah ada teguran keras dari atasan.
Dari jawaban pernyataan nomor 24 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang (7%), responden yang menjawab setuju 2
orang (7%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%), responden yang
menjawab tidak setuju 12 orang (40%), responden yang menjawab sangat tidak setuju
2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (47%) karyawan tidak setuju bahwajika
lebih baik beke1ja sendiri tanpa bantuan rekan kerja.
Dari jawaban pernyataan nomor 25 dapat diketahui bahwa responden yang
me1~jawab sangat setuju sebanyak 1 orang (3%), responden yang menjawab setuju 7
orang (23%), responden yang menjawab netral 5 orang (17%), responden yang
menjawab tidak setuju 10 orang (33%), responden yang menjawab sangat tidak setuju
6 orang (20%). Hal ini menyatakan sebanyak (53%) karyawan tidak setuju bahwa
mereka iri jika ada orang yang lebih giat beke1ja daripada mereka.
Dari jawaban pernyataan nomor 26 dapat diketahui bahwa responden yang
meqjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (17%), responden yang menjawab setuju
18 orang (60%), responden yang menjawab netral 5 orang (17%), responden yang
meqjawab tidak setuju 2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (77%) karyawan
72
setuju bahwa mereka akan minta saran dari orang yang lebih giat bekerja daripada
mereka agar mereka juga bisa bekerja dengan giat.
Dari jawaban pernyataan nomor 27 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (17%), responden yang menjawab setuju
12 orang ( 40% ), responden yang menjawab netral 9 orang (30% ), responden yang
menjawab tidak setujn 3 orang (10%), responden yang menjawab sangat tidak setuju
orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (57%) karyawan setuju bahwa atasan kerja
mereka TIDAK pilih kasih dalam memberikan penghargaan.
Dari jawaban pernyataan nomor 28 dapat diketalmi bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang (23%), responden yang menjawab setuju
10 orang (33%), responden yang menjawab netral 13 orang (43%). Hal ini
menyatalrnn sebanyak (56%) karyawan setuju bahwa perilaku atasan kerja mereka
memberikan kenyamanan sehingga mereka merasa betah dan terdorong bekerja untuk
lebih baik lagi.
Dari jawaban pernyataan nomor 29 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak I orang (3%), responden yang menjawab setuju 11
orang (37%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%), responden yang
menjawab tidak setuju 5 orang (17%), responden yang menjawab sangat tidak setuju
3 orang ( 10% ). Hal ini menyatakan sebanyalc ( 40%) karyawan setuju bahwa dengan
bekerja lebih giat mereka merasa berhasil dalam mencukupi kehidupan yang layak
Dari jawaban pernyataan nomor 30 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 1 orang (3%), responden yang menjawab setttju 18
orang (60%), responden yang menjawab netral 9 orang (30%), responden yang
73
menjawab tidak setuju 2 orang (7%). Hal ini menyatakan sebanyak (63%) karyawan
setuju bahwa dengan motivasi dalam diri mereka, mereka ingin bekerja lebih baik
lagi untuk mengembangkan kemapuan diri mereka.
Dari jawaban pemyataan nomor 31 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab setuju sebanyak 1 orang (3%), responden yang rnenjawab netral 10 orang
(33%), responden yang menjawab tidak setuju 15 orang (50%), responden yang
menjawab sangat tidak setttiu 4 orang (13%). Hal ini menyatakan sebanyak (63%)
karyawan tidak setuju bahwa perilaku atasan mereka membuat mereka berada
dibawah tekanan sehingga mereka jadi malas beke1ja.
Dari jawaban pernyataan nomor 32 dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang (I 0%), responden yang menjawab setuju
20 orang (67%), responden yang menjawab netral 7 orang (23%). Hal ini menyatakan
sebanyak (70%) karyawan setuju bahwa dengan beke~ja membuktikan mereka
menjadi orang yang berguna untuk keluarga mereka.
Dari jawaban pernyataan nomor 313dapat diketahui bahwa responden yang
menjawab setuju sebanyak 6 orang (20%), responden yang menjawab netral 18 orang
(60%), responden yang menjawab tidak setuju 4 orang (13%), responden yang
menjawab sangat tidak setuju I orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (80%)
karyawan setuju bahwa kritikan yang ditujukan kepada mereka, mereka jadikan
sebagai rambu-rambu dan menjadi perhatian pada kesempatan berikutnya.
Dari jawaban pernyataan nomor 34 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab
sangat setuju sebanyak 3 orang (10%), responclen yang menjawab setuju 22 orang
(73%), responden yang menjawab netral 2 orang (7%), responden yang menjawab
74
tidak setuju I orang (3%). Hal ini menyatakan sebanyak (83%) karyawan setuju
bahwa penghargaan yang diadakan oleh Pimpinan merupakan sifat yang positif.
Dari pernyataan karyawan tentang motivasi ke1ja diambil kesimpulan bahwa
skor tertinggi yaitu 133, skor tersebut menerangkan bahwa karyawan telah
memahami pentingnya menyelesaikan setiap pekerjaan tanpa harus disuruh orang
lain. Sedangkan skor yang paling terendah yaitu 60, mencrangkan bahwa karyawan
akan merasa terganggu jika rekan ke1ja mempunyai motivasi yang lebih baik dari
pada mereka.
D. Uji Regresi dan Koefisien Kolerasi
Dari hasil penelitian di lapangan penulis memiliki data sebagai berikut:
Tabet 7. Hasil Kuesioner Variabel X (Pelaksanaa11 Dakwah Islam) dan
Variabcl Y (Motivasi Kerja)
No Resp Variabel
x y
1 36 162 2 39 170
3 42 170 4 43 178 5 14 158 6 38 200 7 37 169 8 41 163 9 38 156 10 38 156 11 38 180 12 39 150
75
13 43 168 14 36 177 15 38 149 16 30 162 17 28 111 18 46 171 19 18 92 20 46 163 21 45 176 22 41 165 23 34 153 24 43 167 --25 49 167 26 39 168 27 43 156 28 44 174 29 45 160 30 49 172 --
Jumlah 1160 41863
Regresi linier sederhana mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang
dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier, yang melibatkan satu variable
bebas yaitu pelaksanaan dakwah Islam sebagai alat prediksi besarnya nilai
variable terikat yaitu motivasi ke1ja karyawan.
Prediksi pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI
terhadap motivasi ke1ja karyawan adalah sebagai berikut:
76
Tabel 8. Hasil prcdiksi kolerasi variable pclaksanaain dakwah Islam (X)
tcrhadap motivasi kerja karyawan {Y)
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N x 39,5667 6,33917 30 y 162,1000 19,56660 30
Correlations
x y Pearson Correlation x 1,000 ,680
y ,680 1,000 Sig. (1-tailed) x
' ,000 y ,000 '
N x 30 30 y 30 30
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 ya
' Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: X
Model Summary
Chanae Statistics
Adjusted Mode R P- Square R Square 1 ,6808 ,462
a.Predictors: (Constant), Y
b.Dependent Variable: X
,443
t'>td. Error o ~Square he Estimat< Chanqe - Chanoe df1 df2
4,73303 ,462 24,022 1 28 iq. F Chane
,000
Durbin-V\J at son 1,976
77
Sum of Model Souares df Mean Souare F Sia. 1 Regression 538, 122 1 538, 122 24,02 2 ,ooo•
Residual 627,245 28 22,402 Total 1165,367 29
a. Predictors: (Constant), Y
b. Dependent Variable: X
Coefficieilts
nstandardize< andardizE llinearit Coefficients oefficient ~onfidence lnterva Correlations Statis
Mod· B Id. Erf' Beta t Siq. wer Bou 1oer Bou ero-ord< Partial Part bleranc VIF 1 (Const 3,880 7,332 ,529 ,601 -11,140 18,899
y ,220 ,045 ,680 4,901 ,000 ,128 ,312 ,680 ,680 ,680 1,000 1,000
aoependent Variable: X
Coefficient Correlation$'
Model y 1 Correlations y 1,000
Covariances y 2,018E-03
a. Dependent Variable: X
Collinearity Diagnostics
Condition Variance Pronortions
Model Dimension Einenvalue Index IConstantl y 1 1 1,993 1,000 ,00 ,00
2 6,969E-03 16,911 1,00 1,00
a. Dependent Variable: X
Residuals Statistics>
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 24, 1339 47,9105 39,5667 4,30766 30 Residual -9,9105 8,3546 ,0000 4,65071 30 Std. Predicted Value -3,583 1,937 ,000 1,000 30 Std. Residual -2,094 1,765 ,000 ,983 30
a. Dependent Variable: X
78
Berdasarkan Tabel 8 terlibat basil pengbitungan anlisis koefisien regresi
sederbana adalab sebagai berikut:
a. Dari basil perbitungan diperoleb angka kolerasi 0.680, artinya bubungan
kedua variable sangat kuat. Kolerasi positif menunjukkan babwa bubungan
yang searah. Artinya semakin sering mengadakan pelaksanaan dakwab Islam,
maka pengarubnya terbadap motivasi kerja karyawan akan meningkat. Untuk
melibat bubungan kedua variable tersebut signifikan atau tidak, dilibat dari
angka probabilitas (sig) sebesar 0,000 lebib kecil dari 0,05. ketentuan yang
berlaku jika probabilitas < 0,05 maka terdapat bubungan yang signifikan
antara pelaksanaan dakwah Islam terbadap motivasi kerja karyawan,
sebaliknya jika probabilitas > 0,05 malca bubungan kedna variable tidak
signifikan.
b. Untuk menentukan besarnya pengarub pelaksanaart dakwab Islam terbadap
motivasi ke1ja karyawan, maka digunakan angka R Square atau Koefisien
Determinasi (KD). Besarnya angka R Square adalab 0,462 artinya 46,2%
variabilitas motivasi kerja karyawan yang te1jadi dapat dijelaskan oleb
variable pelaksanaan dakwab Islam, atau besarnya pengarub pelaksanaan
dakwab Islam terhadap motivasi kerja karyawan sebesar 46,2%, sedangkan
sisanya 53,8% (I 00% - 46,2%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variable
pelaksanaan dakwah Islam.
c. Untuk menguji hiotesis apakah pelaksanaan dakwah Islam berpengaruh secara
linier terhadap motivasi kerja karyawan, dengan cara membandingkan angka
signifikansi sebesar 0,000 dengan 0,05. Hasil angka 0,000 < dari 0,05 malca
79
H0
ditolak dan menerima H 1 • Aiiinya hubungan kedua variable Iinier. Maka
model regresi yang digunakan sudah benar dan la yak.
d. Koefisien regresi: Bahwa persamaan regresi untuk pe!aksanaan kegiatan
dakwah Islam dengan motivasi kerja karyawan yaitu:
Y= 3,880 + 0,220 X
a) Angka konstanta sebesar 3,880 menyatakan bahwa jika tidak ada
pelaksanaan dakwah Islam, maka motivasi kerja karyawan sebesar 39%
(dibulatkan dari 3,880 = 3,9 X 100%).
b) Koefisien regresi 0,220 menyatakan bahwa setiap diadakannya kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam maka akan meningkatkan motivasi kerja
karyawan sebesar 22% (0,220 X 100%) per satu kali kegiatan.
c) Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variable independent
Hipotesis:
H0
= Koefisiensi regresi tidak signifikan
H1
= Koefisiensi signifikan
Berdasrkan probabilitas
Jika probabilitas > 0,05 maka H0
diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka H0
ditolak
Karena probabilitas 0,000 < 0,05 maka H0
ditolak dan t hitung > t Tabel
yaitu 4.901 > 2.0141 maka pengaruh pelaksanaan dakwah Islam terhadap
motivasi ke1j a kaeyawan signifikan.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUP
80
Dari hasil analisa penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam untuk karyawan STEKPI yang diselenggarakan oleh
Masjid As-Asalam dapat diperoleh kesimpulan:
1. Besarnya pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam terhadap
motivasi kerja karyawan STEKPI adalah sebesar 46,2%, ha! ini terbukti dari
nilai determinasi. Artinya bahwa besarnya pengaruh pelaksanaan dakwah
Islam di masjid As-Salam terhadap motivasi kerja karyawan STEKPI sebesar
46,2%.
2. Pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam memiliki pengaruh terhadap
motivasi ke1ja karyawan STEKPI, hal ini terbukti dari nilai koefisiensi
kolerasi sebesar 0.680 artinya bahwa hubungan kedua variable sangat kuat
dan memiliki kolerasi positif yang menunjukkan bahwa hubungan searah.
A1iinya semakin sering mengadakan kegiatan pelaksanaan dakwah Islam di
masjid As-Salam maka pengarulmya terhadap rnotivasi kerja karyawan
STEKPI akan rneningkat.
3. Hasil ini diperkuat dari uji t test yang mengatakan pengaruh pelaksanaan
dakwah Islam di masjid As-Salam terhadap motivasi keija karyawan STEKPI
signifikan.
81
B. SaranSaran
Terpengaruhnya motivasi kerja karyawan yang sangat baik terhadap kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam yang di kelola oleh pengurus Masjid As-Salam
STEKPI perlu ditingkatkan dan dipertahankan, namun untuk lebih meningkaii<an
dan mempertahankan pengaruh tersebut, penulis menyampaikna saran sebagai
berikut:
1. Kegiatan pelaksanaan dakwah Islam yang di selenggarakan oleh pihak Masjid
As-Salam STEKPI, dapat terus ditingkatkan baik dari segi acara, isi maupun
narasumbernya, karena kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi karyawan
STEKPI maupun masyarakat luas, sehingga karyawan bisa ten.is mengikuti
acarn tersebut.
2. Pengurus kegiatan pelaksanaan dakwah Islam tidak menutup diri dari kritikan
dan saran dari para karyawan dan sebagai bahan evaluasi dari setiap kebijakan
yang diambil, untuk pengembangan kegiatan pelaksanaan dakwah Islam ini.
3. Teruskan pe1juangan di dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan islami
yang sarat akan nilai yang positif dan manfaat yang banyak, sehingga dapat
menambahkan nilai-nilai moral dan sosial kepada orang-orai1g yang
mengikuti setiap kegiatan tersebut, sehingga dapat membangun citra STEKPI
sebagai Perguruan Tinggi yang penuh dengan kemaslahatan umat.
DAFTAR PUSTAKA
Al-'Assal, Ahmad Muhammad dan Karim, Abdul, Sistem Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung: CV. Pustaka Selia, 1999), Cet. Ke-I.
Anuraga, Panji, Psikologi Kepemimpinan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke-2
Ayyub, Moh E, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema lnsani, 1997), cet ke-3
Aziz, Moh Ali, I/mu Dakwah, (Jakarta, Prenada Media, 2004), cet ke-1
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian I/mu Dakwah, (Jakarta, Logos Waeana llmu, 1997), eel ke-1
BPK, Pusat Pendidikan dan Pe/atihan Pegawai, (Jakarta, Pusdiklat Pegawai BPK RI, 2007), buku peserta pelatihan
Cangara, Hafied, Pengantar I/mu Komunikasi, (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2003), eel ke-1
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1990), eet ke-3
Didong, Rustam, Buku Pedoman STEKPI 2005-2006, (Jakarta, STEI<J>I, 2005-2006)
Echols, John dan Saldi, Hasan, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 1991), Cet ke-12
Koswara, E, Motivasi, Teori don Penelitiannya, (Bandung: Angkasa, 1989), Cet. Ke-10
Laporan PDIA, Proyek Penelitian Keagamaan Pusat Dokumentasi dan Informasi
Agama (PDIA) Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, (Jakarta,
Direktori Majlis Taklim DK! JAYA, 1980-1981)
Mubarok, Aehmad, Psikologi Dalovah, (Jakarta, PT Pusataka Firdaus, 1999),
cet ke-1
Nasuhi, Hamid, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), (Jakarta, CeQDA, 2007), cet ke-1
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), C:et ke-R
Rochaety, Ety, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta, Mitra Wacana Media, 2007), cet ke-1
Rusyan, A. Tabrani, Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, (Bandu0g: CV. Remaja Rosdakarya, 1989), Cet. Ke-8
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai, (Jakat1a, LP3S, 1989), cet ke-1
Soenarto, Alqur 'an Dan Terjemahannya (Jakarta, Yayasan Penyelenggaraan Pene1jemahan Al-Qur'an: 1973)
Tasmara, Toto, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995), Cet. Ke-2,
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta, Gaya Media Pranata, i 997), cet ke-2
Tebjanastita, Aang, dkk, Manajemen Kepegawaian, (Bandung: Armico, 1992), Cet. Ke-3
DEP ARTEJVIEN AGA1\1A UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FROGRAM NON REGULER
Jin. Ir H. Juanda No.95 ciputat
Nomor: Ft.51/PP .04/20/IX/2007 Lamp : 1 ( satu ) Proposal Hal : Bimbingan skripsi
Kepada Yth. Noor Bekti Negoro,SE,M.Si
Telcpon/Fax: 7432728/74703580
Jakarta, 27 September 2007
Dosen fakultas Dakwah dan komunikasi UlN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assa/amu 'alaikum Wr. Wb Bersama ini kami kirirnkan kepada saudara sebuah judul berikut out line skripsi yang
diajukan oleh mahasiswa program non reguler fakultas dakwah dan komunikasi UIN syarif hidayatullah jakarta, dengan data sebagai berikul:
Nama NIM Jurusan Judul skripsi
: Ferra Asmara : 103051028615 : Kornunikasi dan Penyiaran Islam : Pengamh Pclaksanaan Da.kwah Islam Di Masjid As
Salam STEKPI Terlrndap Motivasi Kerja Karymvm1
Penuh harapan kami kiranya saudara bersedia untuk membimbing rnahasiswa terse but dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi c!alam waktu 6 bulan (27 September 2007- 27 Maret 2008).
Alas perhatian dan kesediaan saudara, kami ucapkan terima kasih Wassalamu 'a/aikum Wr. Wb.,
DEP ARTEMEN AGAIVIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
FROGRAM NON REGULER
Jin. Ir H. Juanda No.95 ciputat 15412 Tclcpon/Fax: 7432728174703580
Nomor: Ft.51/PP.04/20/IX/2007 Lamp : 1 ( satu) Proposal
Jakarta, 04 Oktober 2007
Hal : Observasi/riset
Kepada Yth. Ketua Masjid As Salam STEKPI Di TPM kalibata Jakarta selatan
Assalamu 'alaikum wr. wb Dekan fakultas dakwah dan komunikasi UIN syarif hiclayatullah jakarta
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini,
Nam a Nornor pokok Jurusan I smestcr Program
: li err a Asn1ara : 103051028615 : Komunikasi Penyiaran Islam (KP! ) I IX : SI
bermaksud melaksanakan penelitian I wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang beijuclul Pengaruh Pelaksanaan Dakwah Islam Di masjid As Salam STEKPI Terhadap !Vlotivasi Ke1ja Karyawan
untuk melengkapi data yang berkaitan dengan juclul skripsi di atas, kami memohon Bapak/lbu kiranya dapat menerima mahasiswa kami tersebut untuk melaksanakan penelitian/wawancara.
Atas perhatian clan kesediaan Bapak/ !bu, kami ucapkan terima kasih Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.,
TeJT1busan: l. pembaulu dekan I
. 2' -
~,Al;'.I ,.
1M~am_ Surat keterangall\
No.040/Masjid Assalam-Prog/ix/2008
l1."-dl!Ull1U~ 0 1 Cf'<\.l l
Jin. T:\fP Kalihara. Jakarta 127f T<lp. : 7911 1336, 79~ 136~
Masjid Assalam STEKPI menerangkan bahwa:
Nama Lengkap : Ferra Asmara
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 19 September 1984
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam
Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam
Program : SI
NIM : 103051028615
Kam pus : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Telah melakukan observasi di Masjid Assalam STEK:PI JI. Taman Pahlawan
(TMP) Kalibata, Jakarta 12760 sejak Desember 2007 hingga Juni 2008 pada kegiatan
pelaksanaan dakwah Islam Ta'lim/Dhuha karyawan. Demikian surat keterangan ini kami
buat untuk digunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 25 Juni 2008
Ketua Masjid Assalam STEKPI
Ors TB Mansyur Ma'mun
Lampi ran
BERITAACARA WAWANCARA
Wawancara dengan ketua pengurus masjid As-Salam STEKPI,
Nama Interviewer : Ferra Asmara
Nama Interview : Drs TB Mansyur Ma'mnn
Waktu : Rabu, 30 Januari 2008 Pukul 15.30
Tempat : Ruang Property atau Personalia
T. Kapan masjid As-Salam STEKPI didirikan?
.J. Masjid As-Salam ini dibangun pada tahun 1987, berdirinya masjid ini diawali
dengan keinginan dari para pendirinya agar masjid ini menjadi tempat pusat
kegiatan bagi para warga STEKPI khususnya dan masyarakat luar umumnya.
Seperti kegiatan sholat berjamaah, kegiatan diskusi tentang agama Islam dan
kegiatan-kegiatan lainnya yang bernilai positif.
T. Siapa pendiri masjid mi?
J. H. Omar Abdalah, H. Abdul Ghani dan H. Efendi Ishak
T. Mengapa dinamakan masjid As-Salam?
J. Nama masjid As-Salam ini diambil dari nama istri H. Omar abdalah yang
bernamaHj. Salamah.
T. Apa tujua~ya didirikan masjid ini?
J. Maksud dan tujuan didirikannya Masjid as-Salam ini adalah sebagai pusat
kegiatan pelaksanaan dakwah Islam untuk warga STEKPI dan masyarakat
sekitarnya. Awalnya kegiatan dakwah pada Masjid ini lebih fokus kepada
kegiatan dakwah yang berhubungan dengan mahasiswa. Agar menjadikan
-----
masyarakat STEKPI khususnya karyawan agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT dan mengikuti sunah-sunah yang telah diajarkan
oleh Rasulullah SAW.
T. Apa visi dan inisi majid As-Salam?
J. Visinya adalah menjadikan warga STEKPI (karyawan dan mahasisawa) sebagai
insan yang beriman dan bertaqwa dan misinya mengadakan berbagai kegiatan
kegiatan dakwah Islam, seperti: mengadakan Khutbah Jum'at, mengadakan
Ta'lim, kuliah Dhuha, kuliah Ramadhan, kajian-kajian Islam, kajian-kajian
Tafsir, dan peringatan hari-hari besar Islam.
T. Siapakah target pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam ini?
J. Seluruh masyarakat STEKPI yaitu karyawan dan mahasiswa khususnya dan
warga sekitar umumnya, seprti para pedangang di PJP (Pusat Jajanan Pancoran).
T. Apa saja saran dau prasarana yang disediakan oleh masjid As-Salam?
J. Bangunan utama yang dimiliki masjid as-Salam, tempat thaharah (bersuci ),
gudang, serta halaman dan parkir.
T. Bagaimana perkembangan Masjid As-Sala,1!1 di STEKPI dalam pelaksanaan
dakwah Islam untuk karyawan?
J. Dalam perkembangannya, masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat shalat saja
namunjuga dijadikan sebagai tempat pengajian. Bahkan sejak rnasjid ini berdiri
masjid ini sarat dengan kegiatan seperti pengkajian tentang syariat atau ajaran
agarna Islam untuk karyawan dan mahasiswa. Setiap sebulan sekali akan
dihadirkan seorang rnualirn atau ustadz yang akan rnernberikan kajian tentang
Islam.
T. Siapa saja membina pelaksanaan dakwah Islam di masjid As-Salam?
J. Pembinaan kegiatan ini dilakukan oleh pihak Masjid as-Salam itu sendiri.
T. Apa saja program kegiatan yang diadakan untuk karyawan?
J. Berberapa p7ogram kegiatan dakwah yang diadakan dan dilaksanakan oleh masjid
As-Salam STEKPI, yaitu kegiatan Khutbah Jum'at, Ta'lim Karyawan, Kuliah
Dhuha, Kuliah Dhuha, dan Peringatan Hari Besar Islam
T. Bagaimanakah pengaruh kegiatan ini terhadap motivasi kerja karyawan?
J. Alhamdulillah sejauh ini bagus.
T. Apa yang bapak harapkan dengan adanya pelaksanaan dakwah Islam di masjid
As-Salam Stekpi?
J. Sa ya selalu positif bahwa masjid As-Salam sebagai pusat kegiatan Islam yang ada
di STEKPI memberikan kontribusi yang sangat bagus dalam menciptakan
program-program kerja yang dapat diikuti oleh karyawan dan ti dale mengganggu
aktivitas kerja mereka. Masjid itu sendiri dapat berfungsi sebagai pusat
pembinaan umat. Masjid merupakan media dakwah yang berlaku sepanjang masa
mulai dari zaman Rasulullah Saw sampai sekarang. Bahkan pada masa Rasulullah
Masjid dijadikan sebagai tempat yang paling efektifuntuk mengumpulkan kaum
muslimnya dalam menyusun dan menghimpun potensi umat Islam.
Interview Interviewer
k Ors. TB Mansyur Ferra Asmara
RI SET KARY AW AN STEKPI
Kuesioner: Pengaruh Pelaksanaan Dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI terhadap Motivasi Kerja Karya\ 'an
Tujuan: Dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan, kami ingin mengetahui pendapat anda tentang peranan pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI. Dalam mewujudkan upaya tersebut, silahkan tunjukan seberapa jauh anda setuju atau tidak setuju dengan pemyataan berikut mengenai pengaruh pelaksanaan dakwah Islam di Masjid As-Salam STEKPI terhadap Motivasi Kerja Karyawan.
}> Petunjuk: I. Mohon bantuan dan kesediaan Anda untuk menjawab seluruh
pemyataan yang ada, apabila Anda sebagai karyawan STEKPI 2. Berilah tanda (X) pada kolom yang Anda pilih sesuai dengan
pengalaman dan kesan serta harapan Anda atas pelaksanaan dakwah Islam yang telah diterapkan dalam STEKPI, dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan
3. Keterangan: SS: Sangat Setuju S: Setuju
N: Netral STS: Sangat Tidak Setuju TS: Tidak Setuju
Sebagai Referensi (mohon untuk diisi) Na ma:
Umur:
Jabatan:
Jenis Kelamin: ( ) Laki-laki ( ) Perempnan
Pendidikan Terakhir: ( ) SMP/MTS ( ) SMU/ALIY AH
( ) D3 ( ) s1 .. s:-1
PERNYATAAN Berdasarkan pengalaman anda mengikuti kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha), setuju atau tidak sctujuhkah anda dengan pemyataan ini:
NO PERNYATAAN SS s N TS STS Kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid
1 As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha) untuk karyawan merupakan kegiatan yang positif dan sarat akan manfaat Latar belakang Pendidikan Ustadz yang menyampaikan kajian dakwah (Ta'lim
2 /Dhuha) berpengaruh terhadap kualitas profesinya sebagai Da'i
3 lntonasi bicara Ustadz mudah untuk di den gar (TIDAK terlalu pelan dan TIDAK terlalu keras)
4 Bahasa yang digunakan Ustadz saat Ce ram ah jelas dan mud ah untuk dimengerti
5 Gaya bicarn dan gaya bahasa Da'i saat
I berceramah TIDAK menjemukan.
Kharisma Da'i yang sedang ceramah
5 membuat and a termotivasi untuk mengikuti ceramahnya.
7 Say a malas mengikuti Ta'lim/Dhuha jika Ustadznya tidak terkenal
8 Saya semangat mengikuti Ta'lim/Dhuha jika Ustadznya terkenal
Da'i yang menguasai materinya saat berceramah membuat say a semangat
9 untuk berinteraksi (bertanya dan rrtenartggapi ceramahnya).
10 Da'i yang TIDAK menguasai materinya saat bercerarrtah riieriibliat anda tetap mengikuti Ta'lim/Dhuha
Say a sangat menantikan kegiatan Ta'lim/Dhuha
11
NO PERNYATAAN SS s N TS STS Sa ya selalu memahami isi ceramah walaupun saya TIDAK selalu mengikuti T a'lim/Dhuha
12 Say a selalu memahami isi ceramah
13 Ta'lim/Dhuha Saya mengamalkan isi ceramah yang disampaikan kepada Ustadz dalam
14 kehidupan sehari-hari
15 Perilaku saya didasari oleh jiwa spritual sava Tempat pelaksanaan Ta'lim/Dhuha
16 nyaman dipakai selama ceramah berlangsung
17 Fasilitas di tempat ceramah membuat saya nvaman menoikuti Ta'lim/Dhuha
18 Pada saat acara penggunaan AC-nya berlebihan
19 Mix, Wireless dan Soundsystem TIDAK pemah trouble pada saat acara sedang berlangsung Da'i selalu membawa buku teks untuk
20 ceramahriya 2'1 Da'I menggunakan audio visual (TV,
Film, Video) untuk sebagai alat Bantu ceramah
22 Metode Mubalighat dalam menyampaikan Materi dengan cara dialog interaktif
23 Metode Da'i I Ustadz dalam menyampaikan materi dengan cara ceramah
24 Diperlukannya penggunaan metode lain dalam penyampaian materi dakwah oleh Da'i I Ustadz
25 Secara TIDAK langsung Ta'lim/Dhuha menjadi kebutuhan spiritual sava
PERNYATAAN Berdasarkan pengalaman anda mengikuti kegiatan pelaksanaan dakwah Islam Masjid As-Salam STEKPI (Ta'lim/Dhuha), setuju atau tidak se:tujuhkah anda dengan pernyataan ini: Pemyataan tentang: Motivasi Kerja Karyawan
NO PERNYATAAN SS s N TS STS 1 Motivasi rnerupakan stimulus yang sangat
dipertukan dalarn bekerja untuk menciotakan aiat keria vana aktif dan baik
2 Saya bekerja untuk meraih kehidupan yang layak.
3 Saya bekerja agar keluarga saya menjadi keluarga yang berkecukupan. --
4 Suasana tempat kerja sava nyaman
5 Say a merasa terlindung dan ten tram bekerja di STEKPI Intensif yang dibuat oleh STEKPI
6 membuat saya jadi lebih giat dalam bekeria.
7 Asuransi Kesehatan dan keselamatan jiwa membuat saya terlindung bekerja di STEKPI
8 Suasana lingkungan kerja saya sangat kekeluargaan sehingga saya menjadi lebih giat dalam bekerja.
9 Rasa kekeluargaan di dalam Lingkungan kerja membuat saya dan rekan kerja sating memberi motivasi
10 Kritikan rekan sekerja dapat mengurangi semangat saya Say a cenderung mengerjakan sesuatu dengan santai dan TIDAK risau.
11 Saya merasa semangat bekerja karena ada oersaingan dengan kawan sendiri
12 Saya menjadi malas bekerja jika harus bersaing dengan kawan sendiri
13 Penghargaan yang diadakan oleh Pimpinan memotivasi say a untuk bekeria lebih baik lagi.
NO PERNYATAA4N s SS N TS STS
14 Punishment yang diberikan oleh Pimpinan membuat semangat Kerja saya berkurang.
15 Punishment Gika terlambat datang) yang diberikan atasan TIDAK sesuai dengan semangat keria saya.
16 Jika suatu pekerjaan menarik perhatian banyak orang, maka saya akan berjuang keras untuk mendapatkannva.
17 Saya merasa terganggu jika rekan kerja mempunyai motivasi yang Iebih baik dari pada sava.
18 Merupakan kebanggan tersendiri bagi saya jika hasil kerja saya Iebih baik dari yang Jain, meskipun banyak rekan kerja yang iri
19 Say a cenderung mengerjakan sesuatu pekerjaan untuk memenuhi dan mencapai target.
20 Dengan bekerja ilmu yang say a dapatkafi dibattgkU sekolah tidak sia-sia
21 Saya akan segera menyelesaikan setiap pekerjaan saya tanpa disuruh orang lain
22 $aya akan segera menyelesalkan setiap pekerjaan saya jika sudah ada teguran keras dari Atasan.
23 Lebih baik bekerja sendiri tanpa bantuan rekan keria.
24 Saya iri jika ada orang yang lebih giat bekeria daripada sava.
25 Saya akan minta saran dari orang yang lebih giat bekerja daripada saya agar saya juga bisa bekeria dengan giat.
26 Atasan Kerja saya TIDAK pilih kasih dalam memberikan oenghargaan
27 Perilaku Atasan Kerja saya memberikan kenyamanan sehingga saya merasa betah dan terdorong bekerja untuk lebih baik lagi.
-·
NO PERNYATAAN s SS N TS STS
28 Dengan bekerja lebih giat saya merasa berhasil dalam mencukupi kehidupan yanglayak
29 Dengan Motivasi dalam diri saya , saya in gin bekerja lebih baiK lagi untuk mengembangkan kemapuan diri saya.
30 Perllaku Atasan say a membuat saya berada dibawah tekanan sehingga saya iadi malas bekeria
31 Dengan bekerja membuktikan saya menjadi orang yang berguna untuk keluarga saya.
32 Kritikan yang ditujukan kepada saya, saya jadikan sebagai rambu-rambu dan menjadi perhatian pada kesempatan berikutnva.
33 Penghargaan yang diadakan oleh Pimpinan merupakan sifat yang Positif.
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N x 39,5667 6,33917 30 y 162, 1000 19,56660 30
Correlations
x y Pearson Correlation x 1,000 ,680
y ,680 1,000 Sig. (1-tailed) x
' ,000 y ,000
' N x 30 30
y 30 30
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 ya
' Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: X
Model Summ<ll-y
Adjusted Mode R R Square R Square 1 ,680• ,462
a.predictors: (Constant), Y
b.Dependent Variable: X
,443
)td. Error o he Estima!E
4,73303
Chanae Statistics
R Square Change "Chanrn df1 df2
,462 24,022 1 28
Jurbin-VI ig. F Chang a ts on
,000 1,976
Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 538, 122 1 538, 122 24,022 ,oooa
Residual 627,245 28 22,402 Total 1165,367 29
a. Predictors: (Constant), Y
b. Dependent Variable: X
Coefficieilts
nstandardizec andardizE Coefficients oefficient ~onfidence lnteNa Correlations lineari' Sta ti
Mod B td. Em Beta t Sig. werBou iper Bou 3ro-ord Partial Part pleranc VIF 1 (Const 3,880 7,332 ,529 ,601 -11,140 18,89SI
y ,220 ,045 ,680 4,901 ,000 ,128 ,31~'. ,680 ,680 ,680 1,000 1,00(
aoependent Variable: X
Coefficient Correlation$'
Model y 1 Correlations y 1,000
Covariances y 2,018E-03
a. Dependent Variable: X
Collinearity Diagnostics
Condition Variance Prooortions Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) y ·-1 1 1,993 1,000 ,00 .00
2 6,969E-03 16,911 1,00 1,00
a. Dependent Variable: X
Residuals Statistics>
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 24,1339 47,9105 39,5667 4,30~766 30 Residual -9,9105 8,3546 ,0000 4,65071 30 Std. Predicted Value -3,583 1,937 ,000 1,000 30 Std. Residual -2,094 1,765 ,000 ,D83 30
a. Dependent Variable: X