PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III,...

37
PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag) Dalam Bidang Aqidah dan Filsafat Islam Oleh: SUKMAWATI TODANGA 150201007 JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2019

Transcript of PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III,...

Page 1: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Dalam Bidang Aqidah dan Filsafat Islam

Oleh:

SUKMAWATI TODANGA

150201007

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) AMBON

2019

Page 2: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi
Page 3: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi
Page 4: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

DAFTAR SINGKATAN

Dkk : dan kawan-kawan

H : Tahun Hijriyah

h. : halaman

Ibid : ibidem

M : Tahun Masehi

SM : Sebelum Masehi

no. : nomor

Q.S : al-Qur‟an Surat

Saw : shallallahu alaihi wasallam

SWT : subhanahu wataala

Terj. : terjemah

t.th : tanpa tahun

Vol. : volume

iii

Page 5: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

ABSTRAK

Hidup kerohanian itu adalah perjuangan manusia dalam dirinya sendiri dalam

mencapai kesempurnaan. Menurut penyelidikan para ahli, memang ada perjuangan

yang amat hebat di antara keinginan dan kesucian dari gangguan-gangguan hawa

nafsu. Hidup dalam kerohanian adalah ikhtiar mengalahkan gangguan hawa nafsu

sehingga tercapai kemajuan yang sempurna yang dinamai insan kamil.

Bahwa Tuhan bersifat wujud (ada). Wujud Tuhan tidak memakai sebab dan

tidak memerlukan perantara ada-Nya karena ia adalah zat yang wajibul wujud, yakni

Tuhan itu wajib ada tidak boleh tidak. Ada dengan sendiri-Nya dan buat selama-

lamanya lagi pula ada-Nya tidak memakai permulaan dan tidak diakhir suatu masa,

untuk itu Allah Swt. bersifat ada dan ada-Nya itu tidak mengenal batas.

Dalam masalah sifat-sifat Tuhan ini Buya Hamka juga mengemukakan

pemikiramya yang berisikan ingin memberikan kejelasan tentang hal tersebut yang

ada kesamaanya dengan sifat-sifat manusia sebagaimana peryataan berikut:

Maka kalau dikatakan Tuhan Allah bersifat mendengar bukanlah artinya

pendengaranya itu sama dengan pendengaran kita yang memakai telinga macam ini.

Kalau dia melihat, bukanlah artinya alat penglihatan-Nya adalah mata sebagaimana

mata kita yang diberikan-Nya ini. Kalau Dia berkata tidaklah. Dia berlidah dan

bermulut sebagaimana kita. Alhasil : sifat alam yang dijadikan oleh Tuhan, tidaklah

serupa dengan sifat Tuhan sebab Tuhan bukanlah alam, dan alam bukan Tuhan

Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Sedangkan teori yang

digunakan dalam penelitian adalah teorinya Hamka tentang (tauhid) Semua data

primer berupa karya Hamka akan direduksi dengan menggunakan metode deskripsi

dan metode Interpretasi. Dan data sekunder berupa buku-buku, majalah ilmiah, arsip,

dan artikel yang berkaitan langsung dengan tema penelitian ini dari berbagai sumber

tertulis.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Pemurnian tasawuf terletak pada

tauhid dan hidup kerohanian.

Kata Kunci: Pemurnian Tasawuf, pemurnian Tauhid dan Rohani

iv

Page 6: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

MOTTO

Ÿω ÷β t“ øtrB āχ Î) ©!$# $ oΨyè tΒ ( ∩⊆⊃∪

"Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita."

( At-Taubah 9:40)

¨β Î) yìtΒ Î�ô£ãè ø9 $# # Z�ô£ç„ ∩∉∪ s

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

(QS As-Syrah 98:6)

v

Page 7: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Guru-guruku,

Ayahanda dan Ibunda serta Kakak, Adikku tercinta.

Teman-teman AFI seangkatan.

vi

Page 8: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji

bagi Allah yang menguasai alam sesmesta. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan pada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya.

Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan limpahan rahmatNya,

sehingga atas kehendakNya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Namun demikian, skripsi ini juga tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu proses penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Oleh karena itu, dengan selesainya skripsi ini, rasa terimakasih yang tulus dan

rasa hormat saya haturkan kepada.

1. Dr. Hasbollah Toisuta, M. Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Ambon

2. Dr. Ye Husen Assagaf, M. Fil.I, Selaku Dekan FUD (Fakultas Ushuluddin dan

Dakwah) IAIN Ambon

3. Hakis, M. Sos.I, selaku Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Ambon

4. H. Baco sarluf, M. Fil. I, dan Darma, MM, selaku pembimbing, dengan bijak

untuk membukakan pintu konsultasi penulisan skripsi ini .

5. Dewan Penguji Skripsi yang telah berkenan memberikan koreksi, evaluasi, dan

arahan kepada penulis agar penulisan Skripsi ini lebih baik dan bernilai.

6. Staf Administrasi di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Ambon.

vii

Page 9: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

viii

Page 10: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN ......……………….....…………… ………..………. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................... ………….............. ii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................. iv

MOTTO ...................................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUA ………………………….………………….....……....……1

A. Latar Belakang ............................................................... ........................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................. ............................................... 6

E. Definisi Operasional ............................................................................................... 6

F. Metode Penelitian ................................................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………....………......……… 11

A. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................. ................................... 11

B. Pengertian Tasawuf …….......….……..........…….…………...............……......... 12

C. Pemurnian dalam Islam .................................................... ................................... 15

D. Pemurnian Islam Para masa Nabi, Sahabat, dan Tabi’in ........ ............................. 26

BAB III LATAR BELAKANG KEHIDUPAN HAMKA ................................... 35

ix

Page 11: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

A. Biografi Hamka …………….……….....................................................….…..... 35

B. Pemikiran Hamka .................................................................................................. 37

C. Karya-karya Hamka .............................................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................ ............................ ................ 44

A. Latar Belakang Pemikiran Tasawuf Hamka ............................... ......................... 44

B. Pemikiran Hamka tentang pemurnian ............................... ................................... 46

C. Penyimpangan dan Pemurnian Tasawuf Hamka .................................................. 53

D. Kritik Konstrusi Hamka Terhadap Tasawuf .................................. ..... ................ 54

BAB V PENUTUP …………….……...............................................................….. 62

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 62

B. Saran .......................................................................... ........................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

x

Page 12: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemurnian berasal dari kata “murni”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

“murni” berarti asli, tidak bercampur dengan usur lain. Pemurnian berarti

tindakan/proses membuat sesuatu menjadi asli.

Adanya pengertian Pemurnian yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

tindakan untuk membersihkan akidah yang telah kotor sehingga kembali bersih

seperti aslinya.

Melihat pengertian pemurnian di atas, maka gerakan Muhammad ibn Abd al-

Wahhab dapat dikatakan gerakan pemurnian, sebab ia berusaha untuk membersihkan

akidah umat Islam yang telah dikotori oleh syirik, bid’ah dan khurafat agar kembali

murni seperti akidah umat Islam pada masa Nabi, sahabat dan tabi’in.

Gerakan tersebut tidak dapat dikatakan gerakan pembaharuan karena: Pertama,

gerakan ini timbul bukan sebagai reaksi terhadap perkembangan modern di barat,

akan tetapi ia merupakan gerakan yang muncul dari dalam Islam sendiri, sebagai

reaksi terhadap kondisi masyarakat Islam saat itu. Kedua, yang dilakuka

1

Page 13: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Muhammad ibn Abd al-Wahhab bukan menciptakan pemahaman baru, akan tetapi

dia mengembalikan umat Islam kepada Islam yang murni.1

Usaha purifikasi yang biasa disebut sebagai gerakan tadjdih, islah, al-tandif

atau salaf akan muncul dalam masyarakat yang di pandang telah menyimpang dari

ajarang Islam yang asli. Gerekan purifikasi mempunyai semboyan “kembali pada

Al-Qur’an dan Sunah” dalam arti gerakan untuk mengembalikan ajaran Islam

kelandasaan utamanya yaitu apa yang termaktub dalam Al-Qur’an dan hadis

Rasulullah saw. Usaha pemurnian/purifikasi itu sebenarnya tidak hanya di ajukan

untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan aqidah tetapi berkembang

kemasalah-masalah yang meyangkut ibadah dan mu’amalah duniawiyah.

Gerakan pencarian kemurnian Islam telah menjadi perhatian para pemikir

Muslim dari zaman klasik hingga zaman modern sekarang ini di berbagai kawasan

Islam.

Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka

purifikasi agama. Yang pertama kali ialah gerakan Hambali yang dipelepori oleh

Abu Muhammad al-Barbahari. Dengan kata lain, ia di pandang sebagai pelopor

gerakan puritan pertama dalam sejarah Islam. Situasi masyarakat Islam pada saat

itu ditandai dengan beberapa penyimpanan. Pertama, penyimpanan aqidah telah

melanda umat Islam karena pengaruh filsafat Yunani yang kemudian muncul

dalam masyarakat Islam dalam bentuk ilmu kalam dan filsafat. Penyimpanan

macam ini dilakukan oleh aliran Mu’tazilah dan Asy’ariyah. Kedua, bid’ah dan

1Rusli, Ris’an, Pembaharuan Pemikiran Modern dalam Islam (Ed. 1-Cet ke-2, Jakarta: PT

Rajawali Pers, 2014), hlm. 14

2

Page 14: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

khurafat juga menjamur di kalangan umat Islam, sehingga timbul upacara-upacara

ritual yang tidak berpangkal pada ajaran Allah swt. dan Nabi. Penyimpangan

seperti ini dilakukan oleh Syi’ah. Al-barbahari dan gerakan Hamblinya pada awal

abad ke-10 menyerukan perlawanan terhadap penyimpanan itu dengan cara

kembali kepada aqidah salaf.

Gerakan purifikasi kedua juga timbul di kalangan masyarakat Hambali,

yaitu gerakan Ibnu Taimiyah di Damaskus pada abad ke-14. Ibnu Taimiyah

memandang bahwa Islam telah dikotori oleh Taswuf dan tarekat yang sama sekali

tidak berorientasi kepada sunah Nabi Muhammad saw. Tarekat yang di maksud

mengetengahkan konsep-konsep wali, wasilah, dan karamah yang mengandung

unsur khurafat dan syirik. Ibnu Taimiyah berusaha menghilangkan itu semua

dengan menyerukan “kembali pada Tauhid”2

Gerakan Pemurnian Islam pada umumnya dipahami sebagai gerakan yang

mengajak umat Islam untuk mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan tuntunan

Al-Qur’an dan al-Sunnah. Gerakan Pemurnian Islam muncul sebagai antitesis

terhadap praktik keagamaan umat muslim yang menyatukan prinsip-prinsip dasar

ajaran Islam dan budaya, tradisi dan segala hal yang dinilai tidak bersumber pada

Al-Qur’an dan Al-Sunah. Secara historis, Gerakan permurnian Islam dihubungkan

dengan ekspresi dan aktualisasi Islam pada masa Nabi Muhammad Saw dan

generasi sahabatnya. Aktualisasi Islam dalam kehidupan masa Nabi Muhammad

2Duriana, Pemurnian Tasawuf Ibnu Taimiyah: Implikasinya Terhadap Pengalaman

Keruhanian Muhamadiyah, Disertasi: Makassar, 2012. Hlm 81-82

3

Page 15: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

SAW dan para sahabatnya nilai sebagai pengalaman ajaran Islam yang paling

ideal, murni dan belum tercampur serta terpengaruh dari budaya lain.3

Pada awal timbulnya, tasawuf mempunyai maksud yang suci, yaitu hendak

memperbaiki budi pekerti manusia. Semua orang bisa menjadi sufi, tidak perlu

memakai pakaian tertentu, atau memakai bendera tertentu, atau menyendiri sekian

hari lamanya di dalam kamar, atau mengadu kening dengan kening guru.

Di zaman Nabi Muhammad Saw hidup, semua orang menjadi sufi. Nabi dan

para sahabatnya, semuanya memiliki akhlak yang tinggi, berbudi mulia, sanggup

menderita lapar dan haus. Jika mereka beroleh kekayaan, tidaklah melekat dalam

hati mereka. Suasana kehidupan mereka serba biasa, dan mereka pun tidak

menamai diri mereka sebagai sufi.

Agama Islam adalah agama yang menyeru umatnya mencari rezeki dan

mengambil sebab-sebab mencapai kemuliaan, ketinggian, dan keagungan dalam

perjuangan hidup bangsa-bangsa. Bahkan, Agama Islam menyerukan menjadi

yang dipertuan di dalam alam dengan dasar keadilan, memungut kebaikan di

manapun juga bersuannya, dan memperbolehkan mengambil peluang mencari

kesenangan yang diizinkan.4

Hamka menyuarakan kembali makna hakiki tasawuf memiliki semangat

juang, kemajuan dan terlihat aktif secara sosial kemasyarakatan: “adapun tasawuf

yang suci murni bukanlah lari dari gelombang hidup. Tasawuf yang sejati adalah

3Rahman Abdul, Gerakan Pemurnian Islam di Surakarta (Studi Tentang Mejelis

Tafsir al-Qur’an (MTA) Tahun1972-1992 M) Tesis Yokyakarta, 2015), hlm. 1 4Hamka, Tasawuf Modern, Bahagia itu Dekat dengan Kita Ada di dalam Diri Kita, (Cet ke-

1, Jakarta: PT Republika Penerbit, 2015), hlm. 5

4

Page 16: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

panduan dari menempuh hidup. Tasawuf yang sejati bukanlah lari dari hutan,

melainkan lebur ke dalam masyarakat. sebab masyarakat perlu bimbingan rohani.5

Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu Islam yang menekankan dimensi

atau aspek spiritual dalam Islam. Dalam kaitannya dengan manusia, tasawuf lebih

menekankan aspek rohaninya ketimbang aspek jasmaninya. Dalam kaitannya

dengan kehidupan, ia lebih menekankan kehidupan akhirat ketimbang kehidupan

dunia yang fana.6

Fungsi dari tasawuf adalah untuk memeperkokoh akhlak dari pengaruh-

pengaruh luar, terutama pengaruh harta kekayaan dan kekuasaan, untuk membina

sikap “zuhud”, sikap yang menyebabkan hati tak dikuasai oleh hal-hal yang

duniawi sehingga sampai melupakan Allah swt.7

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: Pemurnian Tasawuf Menurut Pandangan Hamka

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka penulis dapat

merumuskan permasalahan pokok yang menjadi inti permasalahan dalam

penulisan ini yaitu:

1. Bagaimana latar belakang Pemikiran Tasawuf Hamka.?

2. Bagaimana Pemurnian Tasawuf Hamka.?

5Zaprulkha, Ilmu Tasawuf: Sebuah Kajian Tematik, (Cet ke-1, Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2016), hlm. 259 6Bangun Nasution, Ahmad, Dan Rayani Hanun Siregar, Akhlak Tasawuf: Pengenalan,

Pemahaman, dan Pengaplikasikannya (Disertai Biografi dan Tokoh-tokoh Sufi), (Cet ke-1,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 12 7Damami, Mohammad, Tasawuf Positif (Dalam Pemikiran Hamka), (Cet ke 1, Yogjakarta:

PT Fajar Pustaka Baru, 2000), hlm. 170

5

Page 17: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk memahami Pemikiran Tasawuf Menurut Pandangan Hamka

2. Untuk mengetahui Pemurnian Tasawuf Menurut Pandangan Hamka

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk memeberikan masukan tentang Latar Belakang Hamka.

2. Untuk memberikan masukan tentang Permunian Tasawuf Hamka

E. Definisi Operasional

1. Pemurnian

Pemurnian berasal dari kata “murni”, dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, “murni” berarti asli, tidak bercampur dengan usur lain. Pemurnian

berarti tindakan/proses membuat sesuatu menjadi asli.

Adanya pengertian pemurnian yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah tindakan untuk membersihkan akidah yang telah kotor sehingga kembali

bersih seperti aslinya.8

2. Tasawuf

Tasawuf adalah sikap mental yang selalu memelihara kesucian dan

kebersihan jiwa, tekun beribadah, sederhana, dekat dengan Tuhan dan bijaksana.

Sikap jiwa yang demikian pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.9

8 Rusli, Ris’an, Pembaharuan Pemikiran Modern dalam Islam (Ed. 1-Cet ke-2, Jakarta: PT

Rajawali Pers, 2014), hlm. 13 9Bangun Nasution, Ahmad Dan Rayani Hanun Siregar, M.H, Akhlak Tasawuf:

Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasikannya (Disertai Biografi dan Tokoh-tokoh Sufi), (Cet

ke-1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 279

6

Page 18: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Dengan demikian definisi operasional dari judul penilitian ini adalah

mengenai upaya pemurnian akidah yang dilakukan oleh Hamka dalam bidang

Tasawuf

F. Metode penelitian

1. Jenis Penelitian

Secara metodologis, penelitain ini merupakan penelitian Kualitatif

kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini semuanya

bersumber dari pustaka ( library research) dalam arti semua sumber datanya

berasal dari bahan-bahan tertulis. Sehingga data serta informasi yang digunakan

merujuk pada data yang bersumber dari berbagai literartur maupun tulisan.

Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan di dalam rumusan masalah

berdasarkan pembacaan dan penelusuran terhadap data-data yang berhubungan

dengan tema yang akan diteliti.10

2. Pendekatan Penelitian

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan historis.11

dan sufistik. Pendekatan historis digunakan untuk menganalisis sejarah hidup

Hamka sekaligus mengetahui kondisi sosial pada masanya. Pendekatan ini

dilakukan karena hasil-hasil pemikiran seorang tokoh, termasuk Hamka tidak

terlepas dari kondisi sosialnya. Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah

sumber-sumber yang berisi informasi tentang masa lampau yang berkaitan

dengan kehidupan Hamka.

10Muh. Ilham, konsep zuhud dalam pemikiran, makassar: Tesis 2014, hlm. 15

Tasawuf hamka 11

Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam (Cet. III; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999),

hlm. 46-47

7

Page 19: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Adapun pendekatan dan sufistik adalah pendekatan yang digunakan

untuk melihat dan membiarkan tradisi tasawuf berbicara atas namanya

sendiri menyangkut uraian yang dipaparkan. Pendekatan ini adalah cara

pandang spiritual yang biasa diterapkan para sufi dengan memandang segala

sesuatu sebagai tanda Tanda-tandaNya. tanda inilah yang menjadi sumber

inspirasi bagi para sufi, sekaligus sebagai sarana untuk menghayati dan

mendekati-Nya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dari sumber utama dan sumber Tambahan, maka

penulis menggunakan teknik penelitian kepustakaan. Adapun sumber data yang

digunakan dibagi dalam dua kelompok, yaitu Sumber Data Utama Primer dan

data skunder. pertama. Data primer adalah sumber utama yang dapat memberikan

informasi, fakta dan gambarang peristiwa yang diinginkan dalam penelitian. Atau

sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan. Dalam penelitian kualitatif,

sumber data utama itu adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau di

wawancarai. Adapun sumber primer yang digunakan buku, karya-karya Tasawuf

Hamka.

Adapun sumber data skunder yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

data berupa buku-buku, majalah Ilmiah, Arsip, dan artikel yang berkaitan

langsung dengan tema penelitian ini dari berbagai sumber tulisan.

Sumber data berupa buku yang dimaksud termaksud Disertai, Tesis dan

Skripsi yang mampu memberikan gambaran mengenai keadaan seseorang atau

masyarkat tempat kajian/penelitian dilakukan. Selain itu tentu saja majalah ilmiah,

8

Page 20: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

termaksud jurnal ilmia yang memuat hasil kajian dan penelitian yang dapat

memberikan informasi awal untuk sebuah penelitian yang dilakukan.

Termaksud sumber data tambahan yang tidak bisa diabaikan dalam

penelitian kualitatif adalah Dokumen arsip, baik memiliki perorangan (pribadi)

Maupun dokumen sebuah institusi yang bersifat resmi kelembagaan. Dokumen-

dokumen ini memiliki arti penting bagi seorang peneliti kualitatif, terutama yang

terkait dengan data-data umum, data-data kependudukan, monografi dan

sebagainya.12

4. Teknik Analisis Data

Dalam penenlitian kualitataif, teknik analisis data yang digunakan sudah

jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan

dalam Skripsi.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan

di lakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.13

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, Selanjunya di kembangkan menjadi hipotesis.

Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,

Selanjutkan dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat

disimpulakan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data

yang dikumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-

12

Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif: Panduang Penelitian Beserta Contoh Proposal

Kualitatif (Cet-1, Bandung: PT Alfabeta, 2015), hlm. 69-70.

13Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet ke-24, Bandung, PT Alfabeta, 2014),

hlm. 87

9

Page 21: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis

tersebut berkembangan menjadi teori.14

14

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cet ke-24, Bandung, PT

Alfabeta, 2016), hlm. 245

10

Page 22: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

BAB III

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN HAMKA

A. Biografi Hamka

1. Riwayat Hidup Hamka

Nama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan

julukan Hamka adalah seorang ulama, sastrawan, sejarawan, dan juga politikus

yang sangat terkenal di Indonesia. Buya Hamka juga seorang pembelajari yang

otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi

dan politik, baik Islam maupun Barat. Hamka pernah ditunjuk sebagai menteri

agama dan juga aktif dalam perpolitikan Indonesia. Hamka lahir di desa kampung

Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta, 24

Juli 1981 pada umur 73 tahun.

Hamka juga diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan buat orang

Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti

ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin

Amrullah, yang dikenal sebagai Haji Rasul, yang merupakan pelopor Gerakan

Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906.

Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau. Masa kecil Hamka dipenuhi

gejolak batin karena saat itu terjadi pertentangan yang keras antara kaum adat dan

kaum muda tentang pelaksanaan ajaran Islam. Banyak hal-hal yang tidak

dibenarkan dalam Islam, tapi dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat sehari-

hari. Putra Hamka bernama H. Rusydi Hamka, kader PPP, anggota DPRD DKI

35

Page 23: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Jakarta. Anak Angkat Buya Hamka adalah Yusuf Hamka, Chinese yang masuk

Islam.41

2. Riwayat Pendidikan Hamka

Hamka di Sekolah Dasar Maninjau hanya sampai kelas dua. Ketika usia 10

tahun, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ

Hamka mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah

mengikuti pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal

seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M.

Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo.

Sejak muda, Hamka dikenal sebagai seorang pengelana. Bahkan ayahnya,

memberi gelar Si Bujang Jauh. Pada usia 16 tahun ia merantau ke Jawa untuk

menimba ilmu tentang gerakan Islam modern kepada HOS Tjokroaminoto, Ki

Bagus Hadikusumo, RM Soerjopranoto, dan KH Fakhrudin. Saat itu, Hamka

mengikuti berbagai diskusi dan training pergerakan Islam di Abdi Dharmo

Pakualaman, Yogyakarta.

3. Riwayat karier hamka

Hamka bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing

Tinggi, Medan. Pada tahun 1929 di Padang Panjang, Hamka kemudian dilantik

sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah,

Padang Panjang dari tahun 1957-1958. Setelah itu, beliau diangkat menjadi rektor

Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta.

41

https://bio.or.id/biografi-buya-hamka/

36

Page 24: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Sejak perjanjian Roem-Royen 1949, ia pindah ke Jakarta dan memulai

kariernya sebagai pegawai di Departemen Agama pada masa KH Abdul Wahid

Hasyim. Waktu itu Hamka sering memberikan kuliah di berbagai perguruan tinggi

Islam di Tanah Air.

Dari tahun 1951 hingga tahun 1960, beliau menjabat sebagai Pegawai

Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia. Pada 26 Juli 1977 Menteri Agama

Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali, melantik Hamka sebagai Ketua Umum Majlis

Ulama Indonesia tetapi beliau kemudian meletakkan jabatan itu pada tahun 1981

karena nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.

4. Wafatnya hamka

Pada tanggal 24 Juli 1981 Hamka telah pulang ke rahmatullah. Jasa dan

pengaruhnya masih terasa sehingga kini dalam memartabatkan agama Islam.

Beliau bukan sahaja diterima sebagai seorang tokoh ulama dan sastrawan di

negara kelahirannya, bahkan jasanya di seantero Nusantara, ter masuk Malaysia

dan Singapura, turut dihargai.42

B. Pemikiran Hamka

Dari beberapa buku Hamka yang jadi referensi utama dalam utama tulisan

ini, Hamka memposisikan Tasawuf sebagai jalan ketiga untuk mencari Allah swt,

selain jalan seni dan Filsafat. Hamka juga menyatakan bahwa Tasawuf tunjuannya

yakni untuk memperbaiki budi pekerti dan mencari kebersihan batin.

42

Ibid

37

Page 25: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Menerapkan Tasawuf di era sekarang tidak boleh “ekslusif”. Maksudnya

Tasawuf yang sejati bukanlah lari ke hutan, melainkan melebur ke dalam

Masyarakat, sebab kata Hamka masyarakat perlu akan bimbingan rohani. Hamka

menambahkan, “Bila anda menjadi insyinyur, peneliti, ahli kapal terbang lalu

hidup ditengah umat manusia, pintarkan mereka, cari kekayaan yang halal

sebanyak-banyaknya, bangun kerjasama yang baik. Bertebaranlah dimuka bumi.

Itulah Tasawuf dari al-Quran”.

Berkaca kepada Tokoh Sufi Junaid al-Baghdady, Orang dapat bertasawuf

sambil berniaga. Junaid dulunya membuka toko Kain di tengah kota Baghdad.

Bahkan beliau bertasawuf sambil bertani, bertasawuf sambil bekerja mengais

rezeki.

a. Adab seorang Sufi

Dalam pembahasan berjudul, “Beginilah adab kaum Sufi”, disitu ditekankan

bahwa inti dari Tasawuf adalah Adab, Ia merupakan buah ihsan. Terkait

pemikiran Tasawuf modern Hamka, Penulis mendapati bahwa Hamka cukup

perhatian dalam persoalan adab ini. 43

Seorang sufi yang mengharamkan pada diri sendiri barang yang dihalalkan

Allah, tidak mau cari Rezeki, membelakangi hiruk pikuk dunia dan membenci

kerajaan (politik). Tasawuf yang demikian bukanlah ajaran Islam. Hamka juga

mengingatkan Zuhud yang melemahkan bukanlah bawaan Islam. Semangat Islam

adalah semangat berjuang, bukan semangat pemalas dan melempem

43

https://www.academia.edu/9521524/Intisari_Tasawuf_Buya_Hamka

38

Page 26: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

b. Tawasul dan Karomah Wali

Di dunia Tasawuf, pembaca akan mengenal yang namanya Tawasul dan

Karomah wali. 2 Istilah ini amat populer di kalangan pesantren. Bagi Hamka,

yang seperti ini bukanlah Tasawuf yang sejati dan dapat menodai Tauhid. “Dasar

tasawuf adalah Tauhid, bila orang yang mengaku bertasawuf mengadakan Haul

dan bertawasul ke makam guru (mursyid), maka yang demikian belum dikatakan

mengenal Tauhid dan Tasawuf yang sejati.” Tulis Hamka dalam bukunya.

Kekeramatan wali tak luput dari kritik Hamka. Kisah kewalian seseorang

menjadi hal yang wajib di sebagian kitab-kitab Sufi dan dipercayai pula.

Meskipun kisah keramat-keramat itu tidak mendapat kesaksian dari banyak orang

dan tidak tertulis di al-Quran. Yang seperti ini hanya “tambahan”.13 Dari sini,

konsep Tasawuf Hamka dapat penulis kategorikan bercorak purifikasi

(pemurnian). Tasawuf yang bercorak pemurnian biasanya disebut mazhab

Tasawuf Salafi. Penulis tidak heran karena Posisi Hamka yang dididik di

lingkungan Islam modernis. Tentunya amat mewarnai pandangan Hamka terkait

beberapa ajaran Tasawuf yang dianggap Bid’ah oleh kalangan Muhammadiyah.44

C. Karya-karya Hamka

Menurut Ensiklopedi Oxford yang ditulis oleh John. L. Espisto bahwa

karya-karya Hamka terdapat 94 karya yang telah ia tulis selama masa hidupnya.

Namun dalam tulisan ini penulis akan berusaha menguraikan karya Hamka, yang

dirasakan ada kaitannya dengan penelitian ini.

44

Ibid

39

Page 27: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Pertama, Tafsir al-Azhar. Buku ini Tafsir al-Azhar pertama kali diterbitan

oleh penerbit Pembimbing Masa pimpinan H. Mahmud. Dalam penerbitan ini

hanya merampungkan juz pertama sampai juz keempat. Setelah itu diterbitkan juz

30 dan juz 15 sampai juz 29 dengan penerbit yang berbeda yakni Pustaka Islam,

Surabaya. Pada akhirnya juz 5 sampai dengan juz 14 diterbitkan dengan penerbit

yang berbeda pula yakni Yayasan Nurul Islam, Jakarta. Dilihat dari metode

penafsiran yang dipakai, tafsir ini menggunakan metode tahlili sebagai pisau

analisisnya, terbukti ketika menafsirkan surat al-Fatihah ia membutuhkan sekitar

24 halaman untuk mengungkapkan maksud dan kandungan dari surat tersebut.

Berbagai macam kaidah-kaidah penafsiran dari mulai penjelasan kosa kata, asbab

an-nuzul ayat, munasabat ayat, berbagai macam riwayat hadits, dan yang lainnya

semua itu disajikan oleh Hanka dengan cukup apik, lengkap dan mendetail. 45

Kedua, buku Tasawuf Modern: Dalam buku ini Hamka memuat konsep

tasawuf modern yang terdiri dari 12 Bab yang berkaitan dengan pemikirannya

tentang tasawuf modern.

Ketiga, Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf: dari Masa Nabi

Muhammad SAW. Hingga Sufi-sufi Besar: Dalam buku ini Hamka menjelaskan

pertumbuhan hidup kerohanian mulai dari masa Nabi hingga perkembangan

tasawuf di Indonesia dan mengembalikan tasawuf ke Pangkalnya di Indonesia.

45

hariyanto, selamet, epistemologi tasawuf modern (telaah atas buku tasawuf modern karya

hamka), Surakarta: Skripsi 2017, hlm.30

40

Page 28: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Keempat, Pandangan Hidup Muslim: Dalam buku ini Hamka memberi

perhatian lebih tentang pandangan seorang Muslim dalam menjalankan segala

aktivitas yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan maupun nilai-nilai ketuhanan.

Kelima, Falsafah Hidup: Dalam buku ini Hamka memberi penjelasan

tentang falsafah hidup, yang mana secara seluruhan pembahasannya ada 8 bab.

Dalam buku ini Hamka seakan- akan menegaskan bahwa seorang Muslim juga

memiliki falsafat hidup yang berbeda dari pada falsafat hidup orang barat yang

sedang berkembang.

Keenam, Dari Hati ke Hati: Dalam buku ini Hamka mengemukan bahwa

deislamisasi, dan indoktrinisasi serta westernisasi, bukanlah isu-isu kontemporer,

sebab isu-isu tersebut sudah sejak belanda masuk ke nusantara. Selain dalam buku

Hamka juga menyuroti segala permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat

atau ummat seperti agama, politik, dan sosial budaya juga masalh tolerasi dan

kerukunan beragama yang ada di Indonesia.

Ketujuh, Lembaga Budi: Dalam buku ini terdapat sebelas persamalah budi

pekerti (akhlak) yang dipaparkan Hamka, mulai dari budi yang mulia, penyebab

budi menjadi rusak hingga renungan tentang budi.

Kedelapan, Lembaga Hidup: Dalam buku ini Hamka menjelaskan tentang

hak dan kewajiban manusia sebagai makhluk sosial, beragama yang merupakan

bagian dari cita-cita luhur Islam.

Dari beberapa karya di atas tersebut, disamping dicetak dan dipublikasikan

di dalam negeri, juga dicetak dan dipublikasikan di luar negeri, yaitu Malaysia

41

Page 29: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

dan Singapura. Diantaranya ialah Pelajaran Agama Islam, Prinsip dan

Kebijaksanaan Dakwah Islam, dan Tafsir al-Azhar. Selain itu, terdapat pula karya

Hamka yang dibukukan menjadi satu yang diberi judul Mutiara Filsafat, yakni

Tasawuf Modern, Falsafah Hidup, Lembaga Hidup, dan Lembaga Budi.

Sepanjang hidupnya, hamka sudah menerbitkan lebih dari 60 buku, makalah

dan ratusan Artikel yang tersebar di berbagai media massa. Berikut ini beberapa

karya tulis Hamka yang menjadi buku rujukan di Perguruan tinggi: Tasawuf

Modern, Perkembangan Tasawuf dari Abad ke abad, Islam dan Kebatinan,

Renungan Tasawuf, Tafsir al-Azhar, Falsafah Hidup, dan Sejarah Umat Islam .

Karya beliau tidak hanya beredar di dalam negeri, tetapi juga terbit di

Singapura, Thailand dan Malaysia. Di Malaysia pada tahun 1960 dan 1970-an,

Hamka dikenal melalui Novel-novelnya yang dibaca para remaja Malaysia kala

itu. Tenggelamnya kapal Van wijck, Merantau ke Deli dan Di bawah lindungan

Ka’bah. Selain itu menurut Mohd Azmi Abdul hamid, kelompok aktivis Islam

seperti ABIM dan PKPIM sering menjadikan karya beliau sebagai rujukan dalam

usrah mingguan.

Masih menurut Mohd azmi, pengaruh Buya hamka juga sampai ke

Thailand, terutama dibagian selatan seperti: Yala, Pattani, Narathiwat, Songkhla

dan Satun. Nama Hamka dikenal berawal dari pelajar Thailand yang mengikuti

program S2 dan S3 pengajian Tamadun Islam di Malaysia. Kabarnya kader-kader

42

Page 30: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Hamka kini memimpin gerakan dan sekolah Muhammadiyah di daerah Chena,

Songkhla.46

46

Ibid, hlm.31-34

43

Page 31: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis mengenai Pemurnian Tasawuf Hamka yang

ada dalam bukunya Perkembangan dan Permurnian Tasawuf, dapat diambil

kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Latar Belakang pemikiran Tasawuf Hamka

hidup kerohanian itu adalah perjuangan manusia dalam dirinya sendiri

dalam mencapai kesempurnaan dan ikhtiar mengalahkan gangguan hawa nafsu

sehingga tercapai kemajuan yang sempurna.

Lain dari itu yang dituju dalam hidup kerohanian, ialah penuh keinsyafan

akan alam. Dengan menunjukan perhatian atas alam, nampaklah keindahan atas

ciptaan sang Khalik. Lantaran itu kian lama kian bertambah perhatian atas

alam,sehingga timbul `isyq (rindu). Maka fana-lah (tenggelam) diri kemanusiaan

di dalam baqa-nya zat ketuhanan. Dan insyaf lah diri itu akan kesatuannya dengan

segala maujud dan timbulah keyakinan serta hilang segala keraguan.

Apabila hidup kerohanian telah menjadi kerinduan, dengan sendirinya akan

mempunyai pandangan sendiri tentang arti kaya atau miskin. Lantaran itu orang-

orang yang masuk dalam hidup kerohanian ini, tidaklah beda antara memakai

pakaian mahal maupun pakaian murah. Mereka tetap wara` (tawadu`), sederhana,

62

Page 32: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

ta`abud (berbakti), zuhud. Dan kehidupan yang seperti inilah yang telah dimulai

oleh Nabi saw dan para sahabat pilihan.

2. Pemikiran Hamka tentang pemurnian

Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang Wujud Allah, tentang

sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya

dan tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya, juga

membahas tentang para Rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan

apa yang wajib ada pada diri mereka, apa yang boleh dihubungkan (nisbah)

kepada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkanya kepada diri mereka.

B. Saran

1. Saran Akademik

Penulis harus mengakui bahwa hasil penelitian ini merupakan hasil

pembacaan penulis terhadap buku perkembangan dan pemurnian Tasawuf

Hamka. Untuk itu, demi kepentingan pengembangan intelektual keilmuan di

Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam khususnya Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin

dan Dakwah IAIN Ambon.

2. Saran Umum

Kepada masyarakat umum diharapkan untuk banyak membaca tentang

literatur karya Hamka, terutama tentang buku Perkembangan dan Pemurnian

Tasawuf Hamka, sebab buku ini sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan di

masa kini. Banyak pemikiran-pemikiran yang diuraikan Hamka untuk menempuh

63

Page 33: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

atau memperoleh hidup kerohanian dan bertauhid, sebagaimana cita-cita

masyarakat secara umum adalah hidup kerohanian.

64

Page 34: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahannya

Aam Amiruddin. Bedah Masalh Kontemporer Tanya-Jawab Aqidah & Akhlak,

(Cet ke-1, Bandung: PT Khazanah Intelektual, 2006)

Abdul Rahman, Gerakan Pemurnian Islam di Surakarta (Studi Tentang Mejelis

Tafsir al-Qur’an (MTA) Tahun1972-1992 M) Tesis Yokyakarta, 2015)

Ahmad Bangun Nasution, Dan Siregar, Rayani Hanun, Akhlak Tasawuf:

Pengenalan, Pemahaman, dan Pengaplikasikannya (Disertai Biografi dan

Tokoh-tokoh Sufi), (Cet ke-1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013)

Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam (Cet. III; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999)

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf dan karakter mulia, (Cet-14, Jakarta: Rajawali

Pers, 2015)

Anita Salama, Khurafat dalam Perspektif Islam, Skripsi, Lampung: 2017.

Amin Syukur, Zuhud di Abad Modern, (Cet ke-1, Yogyakarta: PT pustaka pelajar,

1997)

Duriana, Pemurnian Tasawuf Ibnu Taimiyah:Implikasinya Terhadap Pengalaman

Keruhanian Muhamadiyah, Disertasi: Makassar, 2012

Duriana, Tasawuf di Dunia Islam, (Cet-1, Jakarta: PT Hilliana Press 2007

Page 35: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Fatiiinadhiroh Minut, Pemikiran Hamka tentang aspek tauhid, Surabaya: Skripsi,

1997.

Hamka, Tasawuf Modern, Bahagia itu Dekat dengan Kita Ada di dalam Diri Kita,

(Cet ke-1, Jakarta: PT Republika Penerbit, 2015)

Hamka, Tasawuf Perkembangan dan Pemurnian, (Cet ke-1, Jakarta: PT Pustaka

Abdi Bangsa, 2016)

Hamka, Lembaga Budi, (Cet ke-1, Jakarta: PT Pustaka Abdi Bangsa, 2016)

Ibrahim, Metodologi Penelitian Kualitatif: Panduang Penelitian Beserta Contoh

Proposal Kualitatif (Cet-1, Bandung: PT Alfabeta, 2015)

Mohammad Damami, Tasawuf Positif (Dalam Pemikiran Hamka), (Cet ke

Yogjakarta: PT Fajar Pustaka Baru, 2000)

Masrur, Pemikiran dan Corak Tasawuf Hamka Dalam Tafsir Al-Azar, Jurnal

Studi Islam: Palembang, 2016

Muh Ilham, Konsep Zuhud Dalam Pemikiran Tasawuf Hamka, Tesis: Makassar,

2014

Mauliana, Takhayul dalam Prekfektif Masyaraka (Studi Kasus Di Gampong

Meunasah Baroh, Kecamatan Simpang Kramat, Kabupaten Aceh Utara),

Banda Aceh, 2018

Page 36: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Melisa Satriani, pengaruh majelis pengkajian tauhid tasawuf terhadap kehidupan

sosial keagamaan masyarakat kecamatan labuhan haji kabupaten aceh

selatan, banda aceh: Skripsi,

Minut Fatiiinadhiroh, Pemikiran Hamka tentang aspek tauhid, Surabaya: Skripsi,

1997.

Nurlailah, Akidah Akhlak untuk MA Kelas X, (Cet ke-1, Bandung: PT. Sewu

(Srikandi Empat Widya Utama, 2016)

Ris’an Rusli, Pembaharuan Pemikiran Modern dalam Islam (Ed. 1,-Cet ke-2,

Jakarta: PT Rajawali Pers, 2014)

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cet ke-24,

Bandung, PT Alfabeta, 2016)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet ke-24, Bandung, PT Alfabeta,

2014)

Shalih bin Fauzan Abdullah Al Fauzan, Kitab Tauhid 3, (Cet ke-1, Jakarta: PT

Kantor Atase Agama, 2002)

Selamet Hariyanto, Epistemologi Tasawuf Modern (telaah atas buku tasawuf

modern karya hamka), Surakarta: Skripsi 2017

Usep Taufik Hidayat, Menyelami Kedalaman Tasawuf Hamka, Jurnal, 2015

Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf: Sebuah Kajian Tematik, (Cet ke-1, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2016)

Page 37: PEMURNIAN TASAWUF MENURUT PANDANGAN HAMKA SKRIPSIrepository.iainambon.ac.id/404/1/BAB I, III, V.pdf · Islam. Sejarah Islam mengenal gerakan-gerakan yang muncul dalam rangka purifikasi

Zaprulkhan, Signifikansi revitalisasi tasawuf hamka dan said nursi bagi

kehidupan masyarakat kontemporer, Bangka Belitung, jurnal. 2013.

Zainal Arifin Djamaris, Islam Aqidah dan Syaria’ah ( Ed. 1. Cet ke-1, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 1996)

http://jasapenulisanmakalah.blogspot.com/2018/06/perkembangan-hukum-islam-

pada-masa-tabiin.html?m=1

https://www.academia.edu/9521524/Intisari_Tasawuf_Buya_Hamka