PEMISAHAN SENYAWA OBAT

2
Untuk memisahkan berbagai senyawa digunakan Stas-Otto-Gang (catatan: dalam bahasa Jerman Gang bearti cara) yang disederhanakan. Tahap analisis yang ditemukan sekitar tahun 1850 ini berasal dari Jean Servais Stas, professor dalam ilmu kimia di Brussel, yang tidak lama kemudian diubah menjadi lebih praktis oleh Friedrich Julius Otto, professor dalam ilmu kimia farmasi di Braunschweigh. Cara analisis didasarkan atas pembagian senyawa ke dalam fase air dan fase yang tak tercampurkan dengan air, yakni fase pelarut organic. Pemisahan sebagian besar campuran obat yang dilakukan dengan membaginya hanya ke dalam dua pelarut tidaklah cukup; pemisahan baru akan mantap jiak diterapkan prinsip kedua Stas-Otto-Gang, yakni yang menyangkut pembentukan atau pun penguraian garam. Prinsip ini menyangkut perbedaan kalarutan; garam lebih bersifat hidrofil, sedangkan asam atau basanya lebih lipofil. Kebasaan atau pun keasaman kelarutan, serta keragaman sifat lipofil pelarut memungkinkan pemisahan lebih lanjut. Tahap pembentukan garam Asam organic, berbagai jenis fenol, dan zat netral dalam suasana asam diekstraksi dengan dengan eter; dinyatakan sebagai fraksi I. Sebelum dikocok dengan eter, lebih baik jika larutan air diasamkan dengan asam sulfat sebab asam organic kuat akan lebih mendesak kembali disosiasi obat yang besifat asam; sama halnya dengan asam tartrat yang kadang- kadang ditambahkan. Yang tak terekstraksi adalah asam organic bergugus hidrofil, misalnya asam tartat itu sendiri, asam sitrat, berbagai asam amino, dan berbagai asam sulfonat. Demikian juga senyawa fenol hodrofil seperti asam askorbat. Pengocokan fraksi eter I eter dengan larutan basa menyebabkan berbagai asam karbonat dan fenol masuk ke fasa air dalam bentuk garamnya, sedangkan eter tertinggak berbagai zat netral yang kelarutannya tak dipengaruhi basa. Fase eter yang diperoleh dengan cara tersebut dunyatakan sebagai fraksi IB. Larutan basa diasamkan kembali dengan asam sulfat, kemudian dikocok dengan eter; di peroleh fraksi IA yaitu faksi eter yang mengandung

Transcript of PEMISAHAN SENYAWA OBAT

Page 1: PEMISAHAN SENYAWA OBAT

Untuk memisahkan berbagai senyawa digunakan Stas-Otto-Gang (catatan: dalam bahasa Jerman Gang bearti cara) yang disederhanakan. Tahap analisis yang ditemukan sekitar tahun 1850 ini berasal dari Jean Servais Stas, professor dalam ilmu kimia di Brussel, yang tidak lama kemudian diubah menjadi lebih praktis oleh Friedrich Julius Otto, professor dalam ilmu kimia farmasi di Braunschweigh. Cara analisis didasarkan atas pembagian senyawa ke dalam fase air dan fase yang tak tercampurkan dengan air, yakni fase pelarut organic. Pemisahan sebagian besar campuran obat yang dilakukan dengan membaginya hanya ke dalam dua pelarut tidaklah cukup; pemisahan baru akan mantap jiak diterapkan prinsip kedua Stas-Otto-Gang, yakni yang menyangkut pembentukan atau pun penguraian garam. Prinsip ini menyangkut perbedaan kalarutan; garam lebih bersifat hidrofil, sedangkan asam atau basanya lebih lipofil. Kebasaan atau pun keasaman kelarutan, serta keragaman sifat lipofil pelarut memungkinkan pemisahan lebih lanjut.

Tahap pembentukan garam

Asam organic, berbagai jenis fenol, dan zat netral dalam suasana asam diekstraksi dengan dengan eter; dinyatakan sebagai fraksi I. Sebelum dikocok dengan eter, lebih baik jika larutan air diasamkan dengan asam sulfat sebab asam organic kuat akan lebih mendesak kembali disosiasi obat yang besifat asam; sama halnya dengan asam tartrat yang kadang-kadang ditambahkan.

Yang tak terekstraksi adalah asam organic bergugus hidrofil, misalnya asam tartat itu sendiri, asam sitrat, berbagai asam amino, dan berbagai asam sulfonat. Demikian juga senyawa fenol hodrofil seperti asam askorbat.

Pengocokan fraksi eter I eter dengan larutan basa menyebabkan berbagai asam karbonat dan fenol masuk ke fasa air dalam bentuk garamnya, sedangkan eter tertinggak berbagai zat netral yang kelarutannya tak dipengaruhi basa. Fase eter yang diperoleh dengan cara tersebut dunyatakan sebagai fraksi IB.

Larutan basa diasamkan kembali dengan asam sulfat, kemudian dikocok dengan eter; di peroleh fraksi IA yaitu faksi eter yang mengandung asam, berbagai fenol, dan senyawa yang dengan basa dari eter masuk ke dalam fase air, misalnya ureida.

Memisahkan