pemimpin reformasi.docx

10
A. Masa Kepemimpinan B.J. Habibie Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi. Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya untuk mengizinkan Timor Timur untuk mengadakan referendum yang berakhir dengan berpisahnya wilayah tersebut dari Indonesia pada Oktober 1999. 1. Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie: a. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan Kabinet ini dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI. b. Mengadakan reformasi dalam bidang politik Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas, rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh Independen. c. Kebebasan menyampaikan pendapat. Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. d. Refomasi dalam bidang hukum Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, dan instansi peradilan

description

pemimpin reformasi

Transcript of pemimpin reformasi.docx

Page 1: pemimpin reformasi.docx

A. Masa Kepemimpinan B.J. Habibie

Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter

Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie juga

melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi.

Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya untuk

mengizinkan Timor Timur untuk mengadakan referendum yang berakhir dengan berpisahnya

wilayah tersebut dari Indonesia pada Oktober 1999.

1. Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie:

a. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan

Kabinet ini dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang

merupakan perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI.

b. Mengadakan reformasi dalam bidang politik

Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas,

rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya

Serikat Buruh Independen.

c. Kebebasan menyampaikan pendapat.

Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang

ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka

umum.

d. Refomasi dalam bidang hukum

Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan

berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru, hukum hanya

berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga sulit bagi masyarakat

kecil untuk mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan penguasa.

e. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI

Jenderal TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara

bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari area

politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan negara. Anggota yang masih

menduduki jabatan birokrasi diperintahkan untuk memilih kembali kesatuan ABRI atau

pensiun dari militer untuk berkarier di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam

DPR/MPR makin berkurang dan akhirnya ditiadakan.

Page 2: pemimpin reformasi.docx

f. Mengadakan sidang istimewa

Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12

ketetapan.

g. Mengadakan pemilu tahun 1999

Pelaksanaan pemilu 1999 dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan

JURDIL (jujur dan adil).

2. Masalah yang dihadapi

Masalah yang ada yaitu ditolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie yang

disampaikan pada sidang umum MPR tahun1999 sehingga beliau merasa bahwa kesempatan

untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi sangat kecil dan kemudian dirinya tidak

mencalonkan diri pada pemilu yang dilaksanakan.

B. Masa Kepemimpinan Abdurrahman Wahid

Pada pemilu yang diselenggarakan pada 1999, partai PDI-P pimpinan Megawati

Soekarnoputri berhasil meraih suara terbanyak (sekitar 35%). Tetapi karena jabatan presiden

masih dipilih oleh MPR saat itu, Megawati tidak secara langsung menjadi presiden.

Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB, partai dengan suara terbanyak kedua saat itu, terpilih

kemudian sebagai presiden Indonesia ke-4. Megawati sendiri dipilih Gus Dur sebagai wakil

presiden.

Masa pemerintahan Abdurrahman Wahid diwarnai dengan gerakan-gerakan separatisme

yang makin berkembang di Aceh, Maluku dan Papua. Selain itu, banyak kebijakan Abdurrahman

Wahid yang ditentang oleh MPR/DPR.

1. Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur:

a. Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya

Gus Dur memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas,

kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya tiong hua.

b. Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen yang

dianggapnya tidak efesien

Gus Dur menghilangkan departemen penerangan dan sosial untuk mengurangi

pengeluaran anggaran dan membentuk Dewan Keamanan Ekonomi Nasional.

Page 3: pemimpin reformasi.docx

c. Memanfaatkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer

Gus Dur mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginannya.

2. Masalah yang dihadapi:

a. Gus Dur tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan TNI-Polri.

b. Masalah dana non-budgeter Bulog dan Bruneigate yang dipermasalahkan oleh anggota

DPR.

c. Dekrit Gus Dur tanggal 22 Juli 2001 yang berisikan pembaharuan DPR dan MPR serta

pembubaran Golkar.

Hal tersebut tidak mendapat dukungan dari TNI, Polri dan partai politik serta

masyarakat sehingga dekrit tersebut malah mempercepat kejatuhannya. Dan sidang

istimewa 23 Juli 2001 menuntutnya diturunkan dari jabatan.

C. Masa Kepemimpinan Megawati Soekarno Putri

Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi diumumkan

menjadi Presiden Indonesia ke-5. Megawati dilantik di tengah harapan akan membawa

perubahan kepada Indonesia karena merupakan putri presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang

lebih stabil, namun Indonesia pada masa pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahan

yang berarti dalam bidang-bidang lain.

1. Kebijakan-kebijakan pada masa Megawati:

a. Memilih dan Menetapkan

Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga persatuan

dan kesatuan. Upaya ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang mengakibatkan

kepercayaan dunia internasional berkurang.

b. Membangun tatanan politik yang baru

Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan

MPR/DPR, dan pemilihan presiden dan wapres.

c. Menjaga keutuhan NKRI

Page 4: pemimpin reformasi.docx

Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh,

Ambon, Papua, Poso. Hal tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa lepasnya

Timor Timur dari RI.

d. Melanjutkan amandemen UUD 1945

Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman.

e. Meluruskan otonomi daerah

Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang

pelaksanaan otonomi daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan

terhadap daerah-daerah.

f. Penundaan pembayaran hutang

Megawati meminta penundaan pembayaran hutang sebesar US$ 5,8 milyar pada

pertemuan Paris Club ke-3 dan mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar

Rp 116.3 triliun.

g. Kebijakan privatisasi BUMN

Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan

melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan mengurangi

beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia

menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak kontroversi, karena BUMN yang

diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.

h. Realisasi pendirian KPK

Di masa ini juga direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi

belum ada gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi

membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan

mengganggu jalannya pembangunan nasional.

2. Masalah yang dihadapi

Tidak ada masalah yang berarti dalam masa pemerintahan Megawati kecuali peristiwa Bom

Bali dan perebutan pulan Ligitan dan Sipadan.

D. Masa Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono

Page 5: pemimpin reformasi.docx

Pada tahun 2004, Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden secara langsung pertamanya.

Ujian berat dihadapi Megawati untuk membuktikan bahwa dirinya masih bisa diterima mayoritas

penduduk Indonesia. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru bernama Partai Demokrat,

Susilo Bambang Yudhoyono, muncul sebagai saingan yang hebat baginya.

Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat dengan

pimpinannya, Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada Indonesia.

Karisma Yudhoyono berhasil menarik hati mayoritas pemilih dan Demokrat memenangkan

pemilu legislatif pada awal 2004, yang diikuti kemenangan Yudhoyono pada pemilihan presiden.

1. Kebijakan-kebijakan pada masa SBY (Susilo Bambang Yudhoyono):

a. Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.

b. Konversi minyak tanah ke gas.

c. Memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai).

d. Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB.

e. Buy back saham BUMN

f. Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil.

g. Subsidi BBM.

h. Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.

i. Meningkatkan sektor pariswisata dengan mencanangkan “Visit Indonesia 2008″.

j. Pemberian bibit unggul pada petani.

k. Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

2. Masalah yang dihadapi:

a. Masalah pembangunan ekonomi yang ala kadarnya sangat memperihatinkan karena

tidak tampak strategi yang bisa membuat perekonomian Indonesia kembali bergairah.

Angka pengangguran dan kemiskinan tetap tinggi.

b. Penanganan bencana alam yang datang bertubi-tubi berjalan lambat dan sangat tidak

profesional. Bisa dipahami bahwa bencana datang tidak diundang dan terjadi begitu

cepat sehingga korban kematian dan materi tidak terhindarkan. Satu-satunya unit

pemerintah yang tampak efisien adalah Badan Sar Nasional yang saat inipun terlihat

kedodoran karena sumber daya yang terbatas. Sementara itu, pembentukan komisi hanya

menjadi pemborosan yang luar biasa.

Page 6: pemimpin reformasi.docx

c. Masalah kepemimpinan SBY dan JK (Jusuf Kalla) yang sangat memperihatinkan. SBY

yang ‘sok’ kalem dan berwibawa dikhawatirkan berhati pengecut dan selalu cari aman,

sedangkan JK yang sok profesional dikhawatirkan penuh tipu muslihat dan agenda

kepentingan kelompok. Rakyat Indonesia sudah melihat dan memahami hal tersebut.

Selain itu, ketidakkompakan anggota kabinet menjadi nilai negatif yang besar.

d. Masalah politik dan keamanan cukup stabil dan tampak konsolidasi demokrasi dan

keberhasilan pilkada Aceh menjadi catatan prestasi. Namun, potensi demokrasi ini

belum menghasilkan sistem yang pro-rakyat dan mampu memajukan kesejahteraan

bangsa Indonesia. Tetapi malah mengubah arah demokrasi bukan untuk rakyat

melainkan untuk kekuatan kelompok.

e. Masalah korupsi. Mulai dari dasar hukumnya sampai proses peradilan, terjadi

perdebatan yang semakin mempersulit pembersihan Republik Indonesia dari koruptor-

koruptor perampok kekayaan bangsa Indonesia. Misalnya pernyataan JK yang

menganggap upaya pemberantasan korupsi mulai terasa menghambat pembangunan.

f. Masalah politik luar negeri. Indonesia terjebak dalam politk luar negeri ‘Pahlawan

Kesiangan’. Dalam kasus Nuklir Korea Utara dan dalam kasus-kasus di Timur Tengah,

utusan khusus tidak melakukan apa-apa. Indonesia juga sangat sulit bergerak diantara

kepentingan Arab Saudi dan Iran. Selain itu, ikut serta dalam masalah Irak jelas

merupakan dikte Amerika Serikat yang diamini oleh korps Deplu. Juga desakan peranan

Indonesia dalam urusan dalam negeri Myanmar akan semakin menyulitkan Indonesia di

masa mendatang. Singkatnya, Indonesia bukan lagi negara yang bebas dan aktif karena

lebih condong ke Amerika Serikat.

Daftar pustaka

http://arisdjunaedi.wordpress.com/2012/03/28/masa-reformasi-sekilas-cerita-tahun-1998-s-d-

2004/ akses 22 Oktober 2013

http://indonesiaindonesia.com/f/2392-indonesia-era-reformasi/ akses 22 Oktober 2013

Page 7: pemimpin reformasi.docx

http://raenw.blogspot.com/2012/09/perkembangan-pemerintahan-pada-era.html akses 22

Oktober 2013