pemilihan bahan dan proses
-
Upload
didikkurnianto -
Category
Documents
-
view
51 -
download
2
description
Transcript of pemilihan bahan dan proses
Penjelasan Tabel Pemilihan Material dan Proses
Tabel 1.Pemilihan material dan proses pengerjaan yang sesuai
Proses pengerjaan bahan di tandai dengan (X) yang berarti direkomendasi, (0)
direkomendasi tetapi sulit dikerjakan dan tanpa tanda tidak direkomendasi seperti pada tabel
1 di atas.
A. Cetakan pasir ( sand casting )
Cetakan dibuat dengan jalan memadatkan pasir, pasir yang akan digunakan adalah
pasir alam atau pasir buatan yang mengandung tanah lempung. Pasir ini biasanya dicampur
pengikat khusus, seperti air, kaca, semen, resin ferol, minyak pengering. Bahan tersebut akan
memperkuat dan memper mudah operasi pembuatan cetakan. Pasir cetak harus mempunyai
sifat-sifat yang baik dalam proses penuangan meliputi:
a. distribusi besar butir pasir yang cocok.
b. kadar air atau kadar aditif dalam pasir cetak.
c. hubungan antara permeabilitas, kekuatan geser, dan kekuatan tekan terhadap
kadar air serta bahan aditif dalam pasir cetak.
d. perbedaan karakteristik antara pasir basah, pasir kering, dan pasir kering tanpa
dengan pemanasan.
e. Mampu di pakai lagi supaya ekonomis.
f. Pasir harus murah.
g. Tahan panas terhadap temperatur logam pada saat di tuang ke cetakan.
Pasir cetak yang lazim di gunakan di dalam industri pengecoran adalah :
Pasir silika, pasir zirkon, dan pasir olivin
Proses sand casting direkomendasikan untuk logam-logam dengan titik leleh yang
cukup tinggi ( contoh : irons, steel, alumunium, cooper,magnesium, nicel ) agar proses
pembekuan dapat merata dan tidak terlalu cepat. Proses ini cukup sulit dilakukan pada logam
zinc karena zinc cenderung lebih cepat membeku sebelum mengisi seluruh cetakan pasir.
Sedangkan untuk logam refractory metals memiliki bahan komposisi yang bervariasi titik
lelehnya (sulit dibentuk dengan proses pengecora
B. Penempaan timpa dengan die tertutup (closed die forging)
Proses ini merupakan proses penempaan dengan cetakan yang tertutup sehingga
logam yang ditempa harus memiliki sifat mampu tempa (steel). Proses ini tidak
direkomendasikan untuk logam – logam dengan kekerasan yang terlalu tinggi (cooper) dan
logam – logam dengan kekerasan yang terlalu rendah (allumunium,zinc)
Dikenal dua jenis mesin penempaan timpa yaitu: palu uap dan palu gravitasi. Pada
palu uap pembenturan tekanan impak terjadi akibat gaya palu dan die ketika mengenai die
bawah tetap. Untuk mengangkat palu digunakan udara atau uap. Dapat diatur tinggi jatuhnya
dengan program, oleh karena itu dapat dihasilkan benda kerja yang lebih uniform.
Palu tempa impak terdiri dari dua silinder yang berhadapan dalam bidang horisontal,
yang menekan impeler dan die. Bahan diletakkan pada bidang impak dimana kedua bagian
die bertemu. Deformasi dalam bahan menyerap energi. Pada proses ini bahan mengalami
deformasi yang sama pada kedua sisinya; waktu kontak antara bahan dan die lebih singkat,
energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan proses tempa lainnya dan benda
dipegang secara mekanik.
Setelah selesai, semua benda tempa rata-rata tertutup oleh kerak harus dibersihkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencelupkannya dalam asam, penumbuhan peluru atau
tumbling, tergantung pada ukuran dan komposisi benda tempa Bila selama penempaan terjadi
distrosi, operasi pelurusan atau menempatkan ukuran dapat dilakukan .
Keuntungan dari operasi penempaan ialah struktur kristal yang halus dari logam,
tertutup lubang-lubang, waktu pemesinan yang meningkatnya sifat-sifat fisis. Baja karbon,
baja paduan besi tempa, tembaga paduan aluminium dan paduan magnesium dapat ditempa.
Kerugian ialah timbulnya inklusi kerak dan mahalnya die sehingga tidak ekonomis untuk
membentuk benda dalam jumlah yang kecil.
Gambar . Penempaan timpa dengan die tertutup
Keuntungan proses penempaan
a. Menempa dapat menghasilkan potongan yang lebih kuat daripada dengan proses
lain.
b. Beberapa logam dapat ditempa dingin,misalnya besi dan baja.
c. Panas menempa mencegah pengerasan kerja yang akan dihasilkan dari
pembentukan dingin, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan
pengoperasian mesin sekunder di potong.
Kerugian antara lain:
a. Penempaan produksi melibatkan pengeluaran modal signifikan untuk mesin,
tooling, fasilitas dan personil.
b. Dalam kasus menempa panas, suhu tinggi tungku akan dibutuhkan untuk
memanaskan ingot atau billet. Dikarenakan oleh alat tempa yang besar dan palu
untuk menekan dan bagian yang menghasilkan, serta bahaya yang melekat dalam
pekerjaan dengan logam panas, bangunan khusus adalah alat yang sering
dibutuhkan untuk operasi.
c. Dalam kasus menempa drop operasi, ketentuan harus dibuat untuk menyerap
kejutan dan getaran yang dihasilkan oleh palu. Sebagian besar operasi penempaan
akan memerlukan penggunaan pembentuk logam-mati, yang harus tepat dan hati-
hati dalam penggunaan dan perawatan dengan benar yang akan membentuk benda
kerja, serta untuk menahan kekuatan luar biasa dalam penggunaan.
C. Permanent Mold Casting
Permanen mold casting adalah pembuatan logam dengan cetakan dipadukan dengan
tekanan hidrostastik. Cara ini tidak praktis untuk pengecoran yang berukuran besar dan ketika
menggunakan logam dengan titik didih tinggi. Logam bukan baja seperti alumunium, seng,
timah, magnesium, perunggu bila dibuat dengan cara ini hasilnya baik. Cetakan ini terdiri
atas dua atau lebih bagian yang digabung dengan sekrup, klam, plat atau alat lain yang dapat
dilepas setelah produk mengeras. Pada umumnya, permanen molds dibuat dari close-grain
dan dijepit satu sama lain.
Permanent mold casting mempunyai hasil ahir permukaan yang bagus dan detail yang
tajam. Diperoleh keseragaman hasil dengan berat 1ons sampai 50 pound. Toleransinya
berkisar dari 0.0025 inchi sampai 0.010 inchi. Permanent mold casting termasuk otomatis,
sehingga dapat diperoleh produk yang cukup banyak.
Gambar.Permanent mold casting
Proses ini menggunakan cetakan yang terbuat dari logam dengan titik leleh yang jauh
lebih tinggi daripada logam yang dicor sehingga untuk logam-logam dengan titik leleh tinggi
(steel, copper, nicel) harus menggunakan cetakan dengan titiknya lelehnya lebih tinggi (tidak
direkomendasikan menggunakan Permanent mold casting). Pada bahaan refractory metals
dan titanium tidak bisa dikerjakan pada proses Permanent mold casting karena logam dengan
titik leleh tinggi berkisar 1668ºC sehingga logam tersebut tidak bisa dikerjakan pada
Permanent mold casting.
D. Die casting
Die-casting dapat didefinisikan sebagai proses pemaksaan logam dengan ditekan oleh
hydrolic atau pneumatic sampai menjadi besi mati atau hasil cetakan. Proses ini
menggunakan punch dan die yang terbuat dari bahan dengan titik leleh tinggi ( steel )
sehingga direkomendasikan untuk logam alumunium dan magnesium ( logam dengan titik
leleh rendah ). Proses Die-casting direkomendasikan juga untuk logam zinc karena proses
penekanan hydrolik dapat dengan cepat menekan logam zinc dalam bentuk cair menjadi
benda cetakan yang di inginkan, walaupun logam zinc yang cenderung memiliki sifat lebih
cepat membeku. Sedangkan pada steel,nicel,irons memiliki titik leleh yang sama dengan
pembuat cetakan Die-casting, sehingga untuk logam-logam dengan titik leleh tinggi harus
menggunakan cetakan dengan titiknya lelehnya lebih tinggi sehingga bahan tersebut tidak
bisa dikerjakan pada Die-casting.Pada bahaan refractory metals dan titanium tidak bisa
dikerjakan pada proses Die-casting karena logam dengan titik leleh tinggi berkisar 1668ºC
sehingga logam tersebut tidak bisa dikerjakan pada Die-casting. Tekanan yang digunakan
die-casting berkisar antara 80 - 40.000 psi. Mesin die-casting bisa digolongkan menjadi :
1. hot chamber (ruang panas)
Gambar Proses pengecoran cetak tekan ruang panas
Tahapan Pengecoran:
a. Cetakan ditutup dan plunger ditarik ke atas, logam cair masuk ke dalam ruang
(chamber).
b. Plunger menekan logam cair dalam cetakan sehingga mengalir masuk ke
dalam rongga cetak, tekanan dipertahankan selama proses pendinginan.
c. Plunger ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku
ditekan keluar dengan menggunakan pin ejektor.
d. Proses pengecoran selesai.
2. Cold chamber
Salah satu ciri dari cold – chamber proses mesin penuang terdiri dari ruang berbentuk
silinder bertekanan, umumnya beroperasi secara hidrolis, yang mana memberikan tekanan
kepada bahan yang ingin di cetak, kemudian cetakanya tertutup. Hanya logam cair yang
diserok ke dalam silinder.
Penekan dijalankan dan ditekan sampai menutup. Setelah logam solid lalu pusatnya
dilepas, tekanannya dihilangkan, dan hasil pengecoran dikeluarkan dari separo cetakan yang
diam atau tetap. Mesin Coldchamber dapat digunakan untuk pengecoran aluminium,
magnesium, atau kuningan. Dengan metode ini dapat dihasilkan produk mulai dari 100
sampai 150 buah per jam.
Gambar Proses pengecoran cetak ruang dingin
Keuntungan pengecoran cetakan tekan:
a. Laju produksi tinggi.
b. Sangat ekonomi untuk produksi massal.
c. Dimensi benda cor akurat.
d. Permukaan benda cor halus.
e. Dapat mencetak benda cor yang sangat tipis hingga 0,5 mm.
f.Pendinginan cepat dengan ukuran butir kristal yang sangat halus sehingga hasil pengecoran
memiliki kekuatan yang lebih baik.
E. Investment casting
Pada proses ini sesuai untuk proses produksi dalam skala besar dan dengan
satu kali kerja (injeksi) sehingga logam yang di cor harus tetap leleh dalam jangka
waktu injeksi tersebut (contoh : steel, alumunium, copper).
F. Extrusion
Proses ini direkomendasikan untuk logam-logam dengan modulus elastisitas
yang cukup tinggi karena proses extrusion cenderung dilakukan pada cold working
(contoh: steel, nicel, refractory metals, titanium).
G. Cold heading
Proses ini dilakukan dengan menggunakan Cold heading dan logam yang
daapat di kerjakan adalah Steel,aluminium,dan coper, yang susah di kerjakan adalah
nikel.
H. Stamping, deep draw
Proses ini dilakukan dengan cold working dan logam yang dikerjakan harus
memiliki modulus elastisitas tinggi (contoh: steel, allumunium, copper,
nicel).Sedangkan yg direkomendasikan namun susah dip roses adalah
Magnesium,Titanium dan Zinc karena modulus elastisitas agak rendah, sedangkan
yang tidak dapat di lakukan sama sekali adalah Irons dan refactory metals karena
modulus elastisitas sangat rendah.
I. Screw machine
Pembuatan dengan menggunakan proses ini direkomendasikan untuk logam-
logam alloy/paduan berkekuatan tinggi (tegangan tinggi), contoh: baja, allumunium,
nicel, copper. sedangkan logam berkekuatan (tegangan) sedang dan rendah adalah
irons,magnesium,refractory metals,titanium,dan zinc.
J. Powder Metallurgy
Metallurgi serbuk merupakan proses pembentukan logam tanpa adanya
pelelehan / pengecoran. Proses ini direkomendasikan untuk pengolahan logam-logam
daur ulang (refractory metals) dan logam-logam paduan dengan bahan komposisi
yang bervariasi titik lelehnya (sulit dibentuk dengan proses pengecoran) seperti
irons,steel,dan coper.