PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

6
Jadilah diri sendiri

Transcript of PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

Page 1: PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

Jadilah diri sendiri

Page 2: PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

ditentukan oleh perangkat indrawi kita, maka hanya dalam bentuk-bentuk itulah kitamenggambarkan eksitensi segala hal. Kant dengan pemikirannya membangun pemikiranbaru, yakni yang disebut denagan kritisisme yang dilawankan terhadap seluruh filsafatsebelumnnya yang ditolaknya sebagai dogmatisme. Artinya, filsafat sebelumnnya yangditolaknya sebagai dogmatism. Artinya, filsafat sebelum dianggap kant domatis karenabegitu saja kemampuan rasio manusia dipercaya, padahal batas rasio harus diteliti dulu.

Yang dimaksud dengan dogmatisme adalah filsafat yang mendasarkanpandangannya kepada pengertian Allah atau subtansi atau monade, tanpa menghiraukanrasio telah memiliki pengertian tentang hakekatnya sendiri, luas dan batas kemampuannya.Filsafat bersifat dogmatis menerima kebenaran-kebenaran asasi agama dan dasar ilmupengetahuan begitu saja, tanpa mempertanggung jawabkan secara kritis. Dogmatismemenganggap pengenalan obyektif sebagai hal yang sudah sendirinya. Sikap demikian,menurut kant adalah ssalah. Orang harus bertanya: “bagaimana pengenalan obyektifmungkin?”. Oleh karena itu penting sekali menjawab pertanyaan mengenai sysrat syaratkemungkinan adanyua pengenalan dan batas batas pengenalan itu.

Filsafat kant disebut dengan kritisime. Itulah sebab ketiga karyanya yang besardisebut “kritik”, yaitu kritik der reinen vernunft, atau kritik atas rasio murni (1781), kritikder praktischen vernunft, atau kritik atas rasio praktis (1788) dan kritik der urteilskraft,atau kritik ats daya pertimbangan (1790).

Secara harfiah kata kritik berarti pemisahan. Filsafat kant bermaksud membed-bedakan antara pengenalan yang murni dan yang tidak murni, yang tiada kepastiannya. Iaingin membersihkan pengenalan dari keterikatan kepada segala penampakan yang bersiifatsementara. Jadi filsafatnya dimaksud sebagai penyadaran atas kemampuan—kemampuanrasio secar obyektif dan menentukan batas-batas kemampuannya, untuk member tempatkepada iman dan kepercayaan.

Menurut Kant, pemikiran telah mencapai arahnya yang pasti didalam ilmupengetahuan pasti alam, seperti yang telah disusun oleh newton. Ilmu pengetahuanpasti-alam itu telah mengajarkan kita, bahwa perlu sekali kita terlebih dahulu secara akritismeneliti pengenalan.

Pertanyaannya kenapa Immanuel Kant menyatakan filsafatnya kritisisme:Karena kant menggabungkan kedua faham yang bersebrangan, yaitu rasionalisme eropayang teoritis, a priori, sesuai rasio, dan terinspirasi oleh plato, serta empirisme Inggris yangberpijak kepada pengalaman, a posteori, dan terinspirasi oleh aristoteles. Pertama Kantberanggapan kedua paham tersebut sama baiknya dan biasa digabungkan untuk mencapaihal yang sempurna.

A priori digunakan, kontras dengan a posteriori, unutk mengacu kepadakesimpulan-kesimpulan yang diasalkan dari apa yang sudah ditentukan, dan bukan daripengalaman. A priori berarti tidak bergantung pada pengalaman inderawi.

A posteriori menurut istilah adalah menunjukkan sejenis pengetahuan yang dapat

Page 3: PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

dicapai hanya dari pengalaman, maka dari itu pengetahauan dapat dirumuskan hanyasetelah observasi dan eksperimen. Lawan dari a priori.

Kant sebenarnya meneruskan perjuangan Thomas Aquinas yang pernahmelakukannya. Kant sendiri semula ia berpegang teguh kepada rasionalisme, karena diaadalah orang jerman yang semula memegang teguh tentang ajaran rasionalisme. Namun iajuga tertarik tentang empirisme yang dikembangkan oleh David Hume seorang filosofinggris. Dan sejak itulah kant merasa bahwa rasionalisme dan empirisme dapat digabungkandan merupakan sebuah bagian yang dapat melengkapi satu sama lain.

Immanuel Kant mengkritik empirisme, ia berpendapat bahwa empirisme harusdialandasi dengan teori teori dari rasionalisme sebelum dianggap sah melalui prosesepistomologi, itu merupakan penjelasan melalui bukunya yang berjudul critique of purereason (kritik atas rasio murni), selain karyanya tersebut Immanuel Kant juga menulis bukuyang menyatakan filsafat kritisisme yaitu adalah kritik atas rasio praktis (etika) yangterakhir adalah kritik atas pertimbangan (judgment).

Anggapan kant tentang empirisme, bahwa empirisme (pengalaman) itu bersifatrelative tanpa adanya landasan teori.Ø Kritik atas pertimbangan (judgment)

Kosekuensi dari “ kritik atas rasio murni dan kritik atas rasio praktis” menimbulkanadanya dua kawasan yang tersendiri, yaitu kawasan keperluan mutlak dibidang alam dankawasan kebebasan tingkah laku manusia.

Sebuah ide bukanlah merupakanpengetahuan. Karena ide harus dikombinasiakndengan idea lain sehingga menjadi pertimbangan melalui subjek dan predikat.Pertimbangan ada dua macam:a) Pertimbangan analitik, menganalisis suatu idea tanpa menambah sesuatu yang baru

baginya.b) Pertimbangan sintetik, memperluas subjek dan menambah pengetahhuan baginya.

Tidak setiap pertimbangan secara pasti merupakan pengetahuan ilmiah. Suatupertimbangan bagi pengetahuan ilmiah harus benar, menghasilkan kemestian danuniversalitas.

Ø Kritik atas akal praktisKarya pertama kant adalah kritik atas rasio murni (yang menurut Scopenhauer

merupakan buku terpenting ysng pernah ditulis dieropa). Dalam buku ini kantmelakukan revolusi kopernikan dalam bidang filsafat, sebagaimana coppernicusmenjatuhkan gambaran dunia tradisiaonal dengan mempermaklumkan bahwa bukanmatahari yang mengitari bumi, akan tetapi bumilah yang mengitari matahari.

Salah satu kesimpulan dari revolusi itu adalah bahwa menurut kant pengetahuandalam arti yang sesungguhnya hanya mungkin dalam bidang indrawi. Ini karena hanyadalam bidang itu ada kaitannya dengan relitas sendiri meskipun hanya dalam bentukyang telah diterjemahkan kedalam bahasa a priori pengertian kita.

Page 4: PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

a) ) Kritik atas akal murni menghasilakan sketisisme yang beralasan.b) Kehendak buakannya akal yang membentuk dasar bagi kemampuan kita dan benda-benda.

Tuhan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan dalam pengabdian pada yang dicita-citakan.

c) Akal praktis adalh berkuasa dan lebih tinggi dari pada akl teoritis.d) Agama dalam ikatan akal terdiri dari moralitas. Kristianitas adalah moralitas yang abadi.

Ø Kritik atas pertimbangana) Kritik atas pertimbangan menghubungkan diantara kehendak dan pemahaman.b) Kehendak cernderung menuju yang baik, kebenaran adalah objek dari pemahaman.c) Pertimbangan yang terlibat terletak diantara yang benar dan yang baik.

§ Estetika adalah cirinya tidak teoritis maupun praktis, ini dalah gejala yang ada padadasar subjektif.

§ Teologi adalah teori tentang fenomena, ini adalah bertujuan: (a) subjektif(menciptakan kesenangan dan keselarasan)dan (b) objektif (menciptakan yangcocok melalui akibat-akibat dari pengalaman).

Ø Kritik atas rasio praktis (Etika)Pandangan kant tentang etika yakni kant sepakat dengan anggapan paling dasar

kebanyakan aliran etika normative kontemporer, ia menolak Relativisme, Skeptisisme,dan Domatisme dalam Etika, ia berpendapat bahwa penilaian dan tindakan moral bukanurusan perasaan pribadi (moral sentimen) atu keputusan sewenag-wenang (decisionism)dan bukan masalah asal usul social-kultural, sopan santun, atau adat istiadat(Relativisme kultural). Ia berpendapat bahwa tindakan manusia dibawah ketertarikanmoral mutlak dan dapat dituntut pertanggungjawabannya oleh orang lain.

Etika kant tentu saja tidak tanpa problematika. Friedrich Scheler dan BejaminConstant menuduh kant bahwa ia telah jatuh kedalam RIGORISME, Hegel mengkritikbahwa kant melepaskan moralitas dari lingkungan social, Scheler dan Nicolai Hartmannmenolak FORMALISME-nya dan Scheler juga menuduh bahwa etika kant meruapakanGesinnungsethik yang hanya memperhatikan sikap batin dan melalaikan pelaksanaan.Etika kewajiban kant juga dianggap biang keladi “ketaatan Prussia” yang menjadi cirrikhas angkatan bersenjata dan korps pegawai negeri Prussia.

Dalam kritiknya antara lain kant menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalahbersifat umum, mutlak dan pengertian baru. Untuk itu ia membedakan tiga aspekputusan. Pertama, putusan analitis a priori, dimana predikat tidak menambah sesuatuyang baru pada subyek, karena termasuk didalamnya (misalnya, setiap bendamenempati ruang). Kedua putusan sintesis aposteriori, misalnya pernyataan misalnyameja itu bagus disini predikat dihubungkan dengan subyek berdasakan pengalamanindrawi. Ketiga , putusan sintesis apriori, dipakai sebagai suatu sumber pengetahuankendati bersifat sintesis, tetapi bersifat apriori juga, misalnya, putusan yang berbunyi

Page 5: PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

Diposkan oleh latief shomari di 20.55

Label: Sejarah

segala kejadian mempunyai sebab.Kaidah moral adalah imperative kategoris. Akidah ini memerintah tanpa syarat,

kategoris. Kaidah ini merupakan asas fundamental.1. Berindaklah selalu sehingga kamu dapat menjadi dalil atau asa yang dapat

menentukan dari tindakanmu untuk menjadi kaidah universal (susatu patokan a prioridan bukan hasil dari pengalaman).

2. Ini adalah tes yang sesungguhnya tentang apa yang benar da salah. Ini memerintahpertimbangan-pertimbanagan moral.

Ø Pendekatan kepada etikaKekacauaan dizaman kita sekarang ini telah ditambah oleh tiga aspek pendekatan

yang berbeda beda kepada problema moralitas. Pertama adalah kecondongan lama yangmendorong manusia untuk prebegang kepada kepercayaan atau tindakan yang biasadiketahui, dan menguatkan kecenderunga itu dengan suatu kepercayaan kepadakekuasaan yang mutlak. Pendekatan kedau adalah anggapan bahwa moralitas itubersifat relative sepenuhnya dan tidak dapat ukuran moral, merka itu disebut denganrelativis dan menganggap bahwa moralitas adalah soal pendapat pribadi, atau kelompok.

Kesimpulan Filsafat Immanuel kant yakni kritisisme adalah penggabungan antara aliran filsafatsebelumnya yakni Rasionalisme yang dipelopori oleh Rene Descartes dan empirisme yangdipelopori oleh David Hume. Kant mempunyai tiga karya yang sangat penting yakni kritikatas rasio murni, kritik atas rasio praktis, kritik atas pertimbangan. Ketiga karyanya inilahyang sangat mempengaruhi pemikiran filosof sesudahnya, yang mau tak mau menggunakanpemikiran kant. Karena pemikiran kritisisme mengandung patokan-patokan berfikir yangrasional dan empiris.Kritik Kant mengatakan bahwa pengalaman kita berada dalam bentuk-bentuk yangditentukan oleh perangkat indrawi kita, maka hanya dalam bentuk-bentuk itulah kitamenggambarkan eksitensi segala hal, kelemahan dari pendapatnya ini bahwa pengalamanditentukan oleh perangkat indrawi, dari pernyataan ini kant mengabaikan pengalaman yangtimbul dari luar indarwi, yakni misalkan metafisika, psikologi, karena pengalaman ini tidakbersifat indrawi, secara tidak langsung kant menentang pengalaman yang tidak indrawi ataumetafisik. Sehingga seseorang tidak dapat menggambarkan eksistensi sesuatu.

+1   Rekomendasikan ini di Google

Page 6: PEMIKIRAN IMMANUEL KANT9.pdf

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.