PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN...

128
PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJAR (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 594/Pid.B/1012 PN.DPK) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: M. DERIFKA DWI SEPTA NIM: 1113045000002 PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1439 H

Transcript of PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN...

Page 1: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJAR

(Analisis Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 594/Pid.B/1012 PN.DPK)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

M. DERIFKA DWI SEPTA

NIM: 1113045000002

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1439 H

Page 2: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan
Page 3: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan
Page 4: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan
Page 5: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

i

ABSTRAK

M. Derifka Dwi Septa. 111304500002. Pemidanaan Terhadap Pelaku

Tawuran Pelajar (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor:

594/Pid.B/1012/PN.DPK). Hukum Pidana Islam (Jinayah). Fakultas Syariah dan

Hukum. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulah Jakarta.

Dalam penelitian skripsi ini membahas mengenai bagaimana pandangan

Hukum Positif Indonesia dan Hukum Islam terhadap pelaku tawuran pelajar dan

apa sanksi yang dapat di berikan tehadap pelaku tawuran pelajar. Metode

penelitian dalam penelitian ini berjenis penelitian hukum normatif. Pengumpulan

data dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian

hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder.

Pada jenis penelitian hukum normatif, penelitian ini berjenis penelitian

perbandingan hukum. Sedangkan metode penelitian yang digunakan oleh penulis

adalah penelitian kualitatif yang berasal dari bahan-bahan hukum.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim Pengadilan

Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah sesuai

karena telah memenuhi ketentuan pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP Jo Undang-undang

No. 3 Tahun 1997. Sedangkan dalam hukum islam tindak pidana pelaku tawuran

pelajar tergolong tindak pidana yang dihukumi dengan jarimah qishash dan diyat

dengan dasar hukum yang terdapat pada Al-quran Surat Al-baqarah Ayat 178.

Kata Kunci : Pemidanaan, Tawuran, Tawuran antar pelajar, Analisis Putusan

Pengadilan Negeri Depok Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK.

Pembimbing : Dr. Burhanudin, S.H., M.H.

Daftar Pustaka : Tahun 1976 sampai Tahun 2014

Page 6: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

ii

KATA PENGANTAR

حيم حمن اللر بسم اهلل الر

Segala puji, dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan taufik, hidayah-Nya serta memberikan berkah, kasih dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJAR (Analisa

Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor 594/Pid.B/1012PN.DPK)”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang

telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah sampai zaman yang penuh

peradaban dan ilmu pengetahuan.

Penulis bersyukur dengan tiada henti karena pada akhirnya tugas akhir dalam

jenjang pendidikan Strata Satu (S1) yang penulis hadapi telah selesai dikerjakan.

Serta tak lupa penulis meminta maaf apabila dalam penulisan skripsi ini ada yang

kurang berkenan dihati pembaca.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini di

selesaikan karena mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu

sebagai ungkapan rasa hormat yang mendalam, penulis menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. M. Nurul Irfan, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Proggram Studi

Hukum Pidana Islam (Jinayah) dan Bapak Nurrohim, LLM selaku sekertaris

Jurusan Prodi Hukum Pidana Islam (Jinayah) yang telah memberikan arahan

dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

4. Ibu Prof. Hj. Amany Lubis, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Page 7: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

iii

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan tak lupa juga kepada segenap staf dan

karyawan Perpustakaan.

5. Bapak Dr. Burhanuddin, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Skripsi ini,

yang mana dengan kesabaran, keistiqomahan dan keikhlasan memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Kepada kedua orang tua Ayahanda Drs. Samin dan Ibunda Maria Susilawati,

S.pd, sujud syukurku kepada kalian atas do’a, pengorbanan dan memberikan

motivasi terbesar kalian selama ini, “allahummagfirlii waliwalidayya

warhamhuma kama rabbayani shogiro”. dan kakaku M. Rifki Pratama Putra

serta adikku M. Firdaus Dewantri Al-Fakir yang selalu memberi support.

7. Tidak lupa pula, tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua guru-guru

penulis yang telah memberikan dorongan, bimbingan serta arahan untuk

mengajarkan ilmu dam keistiqomahan dalam mendidik penulis.

8. Seluruh teman-teman angkatan Hukum Pidana Islam 2013 Ahmad Syamsul,

Arya Charirunnisa, Syamazka Zakirni, Lubna Zahraty, Keken Rizka Fitri

Assolihat, Alpen Nambri, M. Johar Fatin, Rian Maulana, M. Arsy Nuril Fikry,

dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas

segala canda tawa dan keluh kesah selama dikelas, mohon maaf lahir dan batin

atas kesalahan penulis, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan

tentunya kalian semua yang terbaik selama pembelajaran dikelas.

9. Untuk keluarga besar Himpunan Keluarga Mahasiswa Alumni Tebuireng

(HIKMAT) Jabodetabek secara kolektif yang tidak mungkin di sebutkan dalam

lembar kertas pendek ini. Penulis merasa adanya transformasi baru untuk

mengenal orientasi Organisasi yang lebih baik demi terwujudnya manusia yang

beriman, dan bermanfaat.

10. Keluarga besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisyariat Fakultas

Syariah dan Hukum (PMII Komfaksyahum) yang telah berbagi ilmu yang tidak

ternilai, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

iv

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak

mengurangi rasa hormat penulis dan telah memberikan kontribusi yang cukup

besar dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga dalam Skripsi ini bermanfaat dan dapat di gunakan

sebagai rujukan penyusunan Skripsi lainnya di masa mendatang. Penulis pun

sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh

karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini

selanjutnya.

Ciputat, 13 Oktober 2017

Penulis

Page 9: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6

D. Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu .................................................. 7

E. Kerangka Konseptual ................................................................................ 7

F. Metode Penelitian...................................................................................... 8

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 11

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAKU TAWURAN PELAJAR

A. Teori Pemidanaan ..................................................................................... 12

1. Pengertian Pemidanaan ....................................................................... 12

2. Jenis Pemidanaan dalam Kasus Tawuran Pelajar ............................... 14

B. Pengertian dan Faktor Penyebab Tawuran Pelajar.................................... 15

1. Pengertian Tawuran Pelajar ................................................................ 15

2. Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran Pelajar .................................... 17

C. Tindak Pidana Tawuran dalam Persfektif Hukum Pidana Indonesia........ 19

1. Perkelahian Pelajar Secara Perorangan ............................................... 19

2. Perkelahian Pelajar Secara berkelompok ............................................ 21

D. Ketentuan Batas Usia Pemidanaan dan Penyelesaian Perkara

Pidana Anak .............................................................................................. 22

1. Batas Usia Pemidanaan Anak ............................................................. 22

2. Penyelesaian Perkara Pidana Anak ..................................................... 26

Page 10: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

vi

BAB III TINDAK PIDANA PELAKU TAWURAN PELAJAR DALAM

HUKUM ISLAM

A. Tindak Pidana Pelaku Tawuran Pelajar

dalam Hukum Islam .................................................................................. 31

B. Sanksi Pidana Pelaku Tawuran Pelajar dalam Hukum Pidana Islam ....... 37

1. Qisha>sh karena melakukan jarimah penganiayaan.............................. 37

2. Qisha>sh karena melakukan jarimah pembunuhan ............................... 40

C. Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tawuran Pelajar .............................. 44

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI DEPOK NOMOR

594/Pid.B/1012PN.DPK

A. Deskripsi Kasus ......................................................................................... 47

B. Dakwaan, Tuntutan dan Putusan ............................................................... 50

C. Analisis Putusan dalam Tinjauan Hukum Positif dan

Hukum Islam ............................................................................................. 53

1. Analisis Putusan dalam Tinjauan Hukum Positif ............................... 53

2. Analisis Putusan dalam Tinjauan Hukum Islam ................................. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 60

B. Saran-Saran Penulis .................................................................................. 61

Page 11: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja

sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum

cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang

paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba

walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering

menimbulkan kekawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi

lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan

menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-

sama masih dalam masa mencari identitas diri mereka masing-masing. Kesalahan-

kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut

sebagai problematika remaja.1

Problematika remaja adalah bermacam-macamnya problem yang dihadapi

oleh para remaja akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya tersebut.

Kemajuan zaman yang berarti bahwa kemajuan yang kompleks itulah yang

menyebabkan timbulnya fase remaja yang panjang, yang berlangsung kira-kira

dari umur 13 tahun sampai dengan umur 21 tahun. Dalam masa yang panjang

tersebut, para remaja mempersiapkan dirinya dengan bekal ilmu pengetahuan dan

kecakapan, serta keterampilan yang memungkinkannya untuk masuk kedalam

masyarakat orang dewasa dan sanggup berintegrasi serta serasi dengan mereka.

Apabila seorang remaja hidup dalam masyarakat yang mengerti persoalan yang

dilaluinya, lalu memperlakukannya berdasarkan pengertian dan penghargaan,

serta memberi kesempatan yang cukup baginya untuk menyatakan diri maka, akan

berkuranglah problem kejiwaan yang dialaminya. Akan tetapi, apabila siremaja

tersebut hidup dalam masyarakat dimana orang tua dan guru-gurunya tidak

mengerti akan perubahan cepat yang dilaluinya tersebut, serta tidak memberikan

kesempatan baginya untuk mengembangkan pribadinya, atau malahan

1Vina Dwi Laning, Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, (Jakarta: Cempaka

Putih, 2008), h.81.

Page 12: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

2

menghadapinya dengan kesal dan tekanan-tekanan maka, problem remaja akan

berkembang dan bertumpuk-tumpuk antara satu dan lainnya, karena setiap

problem yang tidak diselesaikan, akan menyebabkan bertambahnya problema

pada periode berikutnya.2

Penyimpangan tingkah laku atau perbuatan perbuatan melanggar hukum

oleh anak dibawah umur disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor itu antara lain

adanya dampak negatif dari perkembangan yang pesat, arus globalisasi di bidang

komunikasi dan informasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

perubahan gaya hidup sebagian orang tua. Perkembangan tersebut sangat

berpengaruh terhadap nilai dan perilaku anak. Selain itu anak yang kurang atau

tidak memperoleh kasih sayang, asuhan, bimbingan dan pembinaan dari orang tua

asuh akan mudah terseret dalam arus pergaulan masyarakat dan lingkungannya

yang kurang sehat, kurangnya pengawasan akan mudah membawa pengaruh

terhadap anak yang dapat merugikan perkembangan pribadi anak.3

Kata tawuran mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga sebagian masyarakat

luas di indonesia, dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “tawuran” dapat

diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Secara psikologis,

perkelahian yang melibatkan pelajar yang berusia remaja digolongkan sebagai

salah satu bentuk kenakalan remaja (Juvenile Deliquency).4 Tawuran biasanya

berasal dari masalah kecil karena persoalan pribadi yang tersinggung hingga

kemudian muncul menjadi gerakan pembelaan atas nama solidaritas teman dan

harga diri membela teman, bahkan terkadang sebagai bentuk membela nama baik

sekolah yang dianggap rendah atau dihina oleh pelajar sekolah lain.

Fenomena tawuran pelajar yang merupakan bagian dari kekerasan di

masyarakat dan telah berulang kali terjadi menjadikannya sebagai fenomena yang

berkelanjutan, dimana objeknya sama namun pelakunya yang beralih dari generasi

2Zakiah Daradjat, Problema Remaja di Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), Cet.

Ke-3, h. 36. 3Yani Suryani, Pemidanaan Anak Di Indonesia Terhadap Pelaku Pencurian Dalam

Persfektif Hukum Islam. (Skrpsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014). H.3. 4M Lukman Fatahullah Rais, Tindak Pidana Perkelahian Pelajar, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1997), h. 28.

Page 13: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

3

kegenerasi selanjutnya. Masalah perkelahian antar pelajar atau lebih sering

dikenal dengan kata tawuran pelajar yang sering terjadi belakangan ini, adalah

masalah kejahatan yang diancam dengan hukuman.

Di Indonesia, perkelahian yang dilakukan oleh pelajar saat ini cukup

ekstrim, dilihat dari para pelaku tawuran pelajar yang disertai dengan senjata

tajam sebagaimana menurut, Kunarto didalam bukunya yang berjudul “Merenungi

Kritik Polri”, beliau mengatakan bahwa: “perkelahian anak dewasa ini sangat

hebat. Senjata-senjata seperti rantai, potongan kayu, besi, pisau, samurai, dan batu

dapat ditemukan ketika mereka melakukan tawuran dijalan”.5

Pembahasan mengenai kekerasan masih tetap merupakan masalah yang

hangat dibicarakan banyak orang, baik yang berhubungan dengan kuantitas dan

kualitas dari kekerasan tersebut, maupun yang lain sebagainya. Yang pasti

kekerasan senantiasa saja muncul silih berganti dan akan berputar terus menerus

secara turun menurun serta kemungkinan besar tidak bisa hilang dari muka bumi.

Soedjono Dirdjosisworo menginformasikan, bahwa :

“Hukum memang telah diadakan sedemikian rupa untuk mengatur

kehidupan manusia, namun demikian kekerasan-kekerasan yang

dilakukan anggota masyarakat masih saja terjadi disana-sini, aparat

penegak hukum pun tidak pernah berhenti menangani perkara pencurian,

kekerasan, perampokkan, penodongan, perampasan, pembunuhan, yang

disertai dengan berencana dan berkelompok. Perbuatan-perbuatan

tersebut adalah merupakan suatu kejahatan atau dengan istilah lain tindak

criminal (berasal dari kata Crime atau kejahatan, Criminal yaitu pelaku

kejahatan”.6

Kejahatan itu dapat saja terjadi disebabkan oleh masalah sosial seperti

adanya kecemburuan sosial antara yang kaya dan yang miskin, dari yang dewasa

bahkan juga ada yang masih anak-anak. Seiring dengan perkembangan dan

perubahan jaman, kejahatan juga semakin berkembang dengan bertambahnya

angka kejahatan dan bertambahnya macam-macam jenis kejahatan.7 Hal ini dapat

menjadikannya pemicu seseorang sehingga melakukan tindak kejahatan, seperti

5Kunarto, Merenungi Kritik Terhadap Polri, (Jakarta: Citra Manunggal, 1996), h. 362.

6 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1990),

h. 316. 7Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h. 193

Page 14: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

4

halnya yang terjadi dikalangan remaja atau pelajar yang cenderung semakin

meningkat intensitasnya. Kenakalan para pelajar ini semakin luas jangkauannya,

yaitu dari sekedar perkelahian antar sekolah yang biasa, telah menyebar dan

berkembang luas dari jenis dan perbuatan anarkis lain yang dilakukan terhadap

para pelajar tersebut.

bilamana kita mengacu pada Pasal 45 Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP) Mengenai anak-anak yang dapat diajukan ke dalam sidang pengadilan

adalah bila mana anak tersebut telah mencapai umur 16 Tahun. Sedangkan, bila

kita melihat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak, pasal 1 ayat (3) yang menetapkan batas usia anak yang dapat

dijatuhi hukuman atau sanksi pidana sangat berbeda. Ketentuan pasal ini berbunyi

Anak yang berkonflik dengan hukum yang selanjutnya disebut anak adalah anak

yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas)

tahun yang diduga melakukan tindak pidana.

Dalam pergaulan sehari-hari, masalah batas umur antara kata dewasa dan

kata anak merupakan problema yang rumit. Klarifikasi umur akan menentukan

dapat tidaknya seseorang dijatuhi hukuman serta dapat tidaknya suatu tindak

pidana dipertanggung jawabkan kepadanya.

Berbeda dengan ajaran islam, kekerasan dalam pandangan ajaran agama

islam adalah perbuatan yang bersifat memaksa dalam arti kata memaksakan

kehendak dengan cara memerintah ataupun permohonan yang harus dilaksanakan

atau wajib untuk dilaksanakan apabila perintah itu tidak dilaksanakan maka ada

konsekwensi atau tindakan-tindakan yang berupa kekerasan. Manusia melakukan

kekerasan kepada sesamanya dengan mengatasnamakan agama karena bentuk

kekerasan inilah yang kita kenal sebagai kekerasan teologis, yaitu dengan

menggunakan dalil-dalil dan dalih agama untuk melegitiminasi kepada

penggunaan kekerasan dalam jihad besar dan perjuangan suci melawan kelompok-

kelompok lain.8

Hak-hak kewajiban setiap manusia menurut hukum islam dapat dibagi

kedalam 4 katagori, yaitu : hak hak Allah Swt. yang harus dipenuhi manusia,

8 Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: Grafindo, 2008), h.76.

Page 15: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

5

hak-hak diri sendiri, hak-hak manusia lain, dan hak-hak makhluk lain dan benda-

benda potensial yang dikaruniakan untuk kemanfaatan hidup manusia.9

Tujuan hukum islam terbagi atas tiga katagori. Pertama, tujuan primer yang

disebut al-dlaruriyyat, yakni tujuan hukum untuk menjamin kelangsungan hidup

dan kebutuhan primernya. Tujuan hukum primer (al-qulliyat al-khams atau

Maqasid al-syari‟ah), yakni Memelihara agama (hifdz al-din), Memelihara jiwa

(hifdz al-nafs), Memelihara akal (hifdz al-„aql), Memelihara keturunan dan

kehormatan (hifdz al-„irdl), dan Memelihara harta (hifdz al-mal)10

Berdasarkan uraian tersebut diatas yang menjadi alasan penulis untuk

meneliti lebih jauh mengenai ancaman sanksi pidana yang di berikan untuk para

pelajar yang melakukan perilaku kekerasan dalam tawuran pelajar. Dalam hal ini

penulis mengambil judul mengenai “PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU

TAWURAN PELAJAR (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor:

594/Pid.B/1012/PN.DPK)”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dengan melihat uraian latar belakang tersebut, peneliti dapat

mengidentifikasi beberapa masalah, yaitu : pertama, kasus kekerasan dalam

tawuran, dapat terjadi pada siapa saja. Kedua, faktor kurangnya kasih sayang serta

pengawasan oleh orang tua dan guru dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya

perilaku tawuran pelajar. Ketiga, lemahnya peraturan pemerintah dalam upaya

penegakan dan pencegahan tawuran pelajar. Keempat, kurangnya pemahaman

yang terjadi akibat dampak dari perbuatan tawuran pelajar tersebut. Dari beberapa

identifikasi masalah yang telah diuraikan tersebut diatas, tidak semua menjadi

fokus kajian dalam penelitian ini, terkait fokus pembatasan masalah dalam

penelitian ini akan dijelaskan pada sub berikutnya.

9Abu A‟la Al Maududi, Dasar-dasar Aqidah Islam, terjemahan, Elwin Siregar, (Jakarta:

Media Da‟wah, 1986), h. 172-197. 10

Abd. Shomad, Hukum Islam : Panorama Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia,

(Jakarta: Kencana, 2010), h. 63.

Page 16: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

6

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah dan tersusun secara sistematis

pada tema pembahasan yang menjadi tema yang terarah, maka perlu penulis

uraikan masalah. Disini penulis hanya akan membahas bagaimana sanksi

penerapan pidana pelaku tawuran pelajar di Pengadilan Negeri Depok.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dan uraian, dapat diuraikan beberapa

masalah yang dirumuskan dengan pertanyaan penelitian (research question),

yaitu:

a. Bagaimana pandangan hukum positif Indonesia dan Hukum Islam terhadap

pelaku tawuran antar pelajar ?

b. Apa sanksi yang diberikan terhadap pelaku tawuran pelajar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penulisan ini, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai

oleh penulis, tujuan yang dimaksud diantaranya :

a. Untuk mengetahui pandangan hukum positif Indonesia dan hukum islam

terhadap pelaku tawuran antar pelajar.

b. Untuk mengetahui sanksi yang dapat diterapkan terhadap pelaku tawuran

antar pelajar.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat atau kegunaan penelitian ini :

a. Dalam rangka pengembangan dan perluasaan wawasan pengetahuan

terhadap perilaku tawuran antar pelajar.

b. Dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai faktor apa saja

yang melatarbelakangi penyebab terjadinya tawuran para pelajar.

c. Dalam rangka menambah literatur perpustakaan dalam bidang hukum

mengenai ancaman tindak pidana bagi pelajar yang melakukan tawuran.

Page 17: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

7

D. Tinjauan Terhadap Penelitian Terdahulu

Adapun review yang di gunakan oleh penulis adalah karya ilmiah yang

berkenaan dengan penelitian:

1. Skripsi oleh Muh. Farid Abidin dengan judul “Diskresi Kepolisian terhadap

Pelaku Tawuran Pelajar di Kota Yogyakarta ”, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas

Syari‟ah dan Hukum. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta .

Dalam skripsi ini membahas mengenai:

Upaya kepolisian terhadap pertanggungjawaban pidana pelaku tawuran pelajar

yang terjadi di kota Yogyakarta.

2. Skripsi oleh Maman Abdul Rahman dengan judul “Pertanggungjawaban Pidana

Anak Menurut Hukum Pidana Islam dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun

2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak”, Jurusan Perbandingan Hukum.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam Skripsi ini membahas mengenai:

Sanksi pidana bagi anak menurut hukum positif Indonesia yaitu Undang-

undang Pengadilan Anak dan ditinjau dari persfektif Hukum Islam yaitu Fiqh

Jinayah.

3. Jurnal yang di buat oleh Nur Hayati dan Tohap Alfan Fakultas Hukum

Universitas Esa Unggul Jakarta 2012 dengan judul Pertanggung Jawaban

Pidana Pelaku Tawuran Antar Pelajar. Menjelaskan tentang:

Sebab dan penyebab terjadinya tawuran antar pelajar dan penjelasan pengenai

bentuk tindak pidana dalam penerapan tawuran antar pelajar.

E. Kerangka Konseptual

Dalam mengkonsep permasalahan penegakan hukuman para pelaku tindak

pidana kekerasan khususnya tawuran para pelajar ini, penulis akan

membandingkan sudah seefektif mana penegakan hukuman para pelaku

tawuran pelajar tersebut, mengingat para pelajar tersebut merupakan orang

yang masih di katakan cacat hukum atau belum bisa di mintai pertanggung

jawabannya dari segi faktor usia yang mayoritas para pelajar tersebut belum

mencapai umur 18 tahun. Sedangkan perilaku tawuran para pelajar bisa di

Page 18: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

8

katakan sebagai perilaku turun temurun yang sudah mengalir dari tahun

ketahun. Diantara faktor dari pelaku tawuran tersebut dan upaya

penanggulangan dari pihak aparat penegak hukum yang ada, ada banyak hal

yang menyababkan para pelajar tersebut melakukan tindak pidana kekerasan

seperti tawuran, antara lain karena adanya jati diri yang harus di buktikan

dengan kekerasan, terlebih-lebih untuk menunjukkan siapa yang terhebat di

antara pelajar tersebut dan juga belum lagi faktor dari para senior-senior

mereka yang sudah terlebih dahulu ikut melakukan tindakan kekerasan tawuran

tersebut. Upaya pencegahan dan penanggulangan dari pelaku tawuran tersebut

selama ini di rasa belum maksimal, melihat masih tingginya tawuran para

pelajar yang masih sering terjadi di kota-kota besar, bahkan sudah sampai

merosok keplosok desa. Kurang efektifnya sistem pemidanaan bagi anak

(pelajar) tersebut, berdampak pada peningkatan terjadinya perilaku tawuran

para pelajar tersebut. Karena hukuman yang diterima dirasa kurang efektif,

sehingga fungsi hukuman sebagai efek jera di rasa kurang tercapai.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kepustakaan (library research) atau penelitian hukum normatif.

Yaitu penelitian hukum yang di lakukan dengan cara meneliti bahan pustaka

atau data sekunder. Pada jenis penelitian hukum normatif, penelitian ini

berjenis penelitian perbandingan hukum. Pengertian hukum normatif yaitu,

pendekatan terhadap suatu masalah yang menitik beratkan kepada ketentuan-

ketentuan hukum yang berlaku.11

Sedangkan metode penelitian yang

digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif yang berasal dari bahan-

bahan hukum. Data kualitatif tersebut berupa uraian penjelasan yang tersusun

dalam kalimat dan tata bahasa yang berkaitan dengan penelitian hukum.

11

Fahmi Muhammad Ahmadi, Metode Penelitian Hukum”, Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, Desember 2010, h. 6.

Page 19: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

9

2. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan studi pustaka (library research) yang objek

utamanya berupa buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan, surat

kabar dan sumber lainnya yang berkaitan secara langsung dengan obyek yang

di teliti.

a. Bahan hukum primer, terdiri dari Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP), Undang Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2012 tentang

Sistem Peradilan Pidana Anak, Serta bahan-bahan hukum yang mempunyai

kekuatan mengikat yang berupa sumber hukum nasional yang didapat dari

Berita Negara Republik Indonesia.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang memberi

penjelasan mengenai bahan hukum primer yang berupa penelitian dan

penulisan di bidang hukum yang didapat dari buku, jurnal, majalah, surat

kabar, makalah-makalah, skripsi, dan tesis.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan

tentang bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Dalam penelitian

ini digunakkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah, Koran dan

lainnya.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini menggunakan teknik

analisis data kualitatif dengan cara memperoleh data kemudian di uraikan

untuk memberikan gambaran (deskriptif). Metode deskriptif yaitu, metode

yang bertujuan untuk memberikan gambaran suatu gejala masyarakat tertentu.

Yakni dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh dan

faktor-faktor yang merupakan pendukung dan relevan terhadap objek yang di

pilih, sehingga dapat di tarik kesimpulan dari hal yang di jadikan objek

penelitian.12

Data yang di klarifikasikan maupun di analisis untuk

mempermudah dan menghadapkan pada pemecahan masalah. Adapun metode

analisis data yang di gunakan dalam skripsi ini adalah metode isi secara

kulitatif. Dalam analisis ini, semua data yang di analisis adalah berupa teks.

12

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 58.

Page 20: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

10

Analisis kualitatif digunakan untuk menemukan, mengidentifikasi dan

menganalisa teks dokumen untuk memahami, signifikasi dan relevansi teks

atau dokumen.

4. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penulisan skripsi

yang mengacu pada “Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2017 Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta”.

Page 21: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

11

G. Sistematika Penulisan

Sebelum sampai pada materi pembahasan atau uraian lebih lanjut, maka

untuk memudahkan dalam mengikuti pembahasan materi penulisan ini perlu

kiranya penulis memberikan suatu sistematika pembahasan yang terdiri dalam

lima (5) bab, tiap bab terdiri dari sub-sub bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, kerangka teori dan

konseptual, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan umum mengenai kenakalan remaja, batas usia anak,

teori pemidanaan, peraturan yang mengatur tentang sanksi bagi

pelaku tawuran.

BAB III : Menguraikan beberapa masalah yang berkaitan dengan tindak

pidana pelaku tawuran pelajar. Pertanggung jawaban pidana, serta

upaya penanggulangan pelaku tawuran pelajar dalam Hukum

Islam.

BAB IV : Analisis Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor:

594/Pid.B/1012/PN.DPK. Mengenai tindak pidana dan fakor

penyebab pelajar melakukan tawuran dalam pandangan hukum

positif dan hukum pidana islam.

BAB V : Bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dari hal-hal yang telah

di bahas dalam bab-bab sebelumnya, juga memuat saran-saran

yang diharapkan dapat berguna bagi setiap pembaca.

Page 22: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

12

BAB II

TINJAUAN UMUM MENGENAI PELAKU TAWURAN PELAJAR

A. Teori Pemidanaan

1. Pengertian Pemidanaan

Pemidanaan adalah tahap penetapan sanksi atau pemberian sanksi dalam

hukum pidana atau dapat di katakan sebagai penghukuman. Secara sederhana

dapat di kemukakan bahwa hukum pidana merupakan hukum yang mengatur

tentang perbuatan-perbuatan yang di larang oleh undang-undang beserta sanksi

pidana yang dapat dijatuhkannya kepada pelaku.1

Menurut Prof. Sudarto bahwa istilah “penghukuman” dapat di sempitkan

artinya, yakni penghukuman dalam perkara pidana, yang kerap kali

bersinonim dengan “pemidanaan” yang biasa disebut sebagai pemberian atau

penjatuhan pidana oleh hakim. Penghukuman dalam arti yang demikian,

mempunyai makna sama dengan sentence atau voorwaardelijk veroordeeld

yang sama artinya dengan dihukum bersyarat atau di pidana bersyarat.2

Pemidanaan bisa kita artikan sebagai sanksi dalam pelanggaran hukum,

kata “pidana” pada umumnya diartikan sebagai hukum. Sedangkan

pemidanaan diartikan sebagai penghukuman. Secara tradisional teori-teori

pemidanaan (Dasar-dasar pembenaran dan tujuan pidana) pada umumnya dapat

dibagi dalam dua kelompok, yaitu:

A. Teori absolut atau teori pembalasan (retributive/vergeldings.)

B. Teori relatif atau teori tujuan (utilitarian/doeltheorieen).3

Teori absolut atau teori pembalasan (retributif/doeltheorieen). Menurut

teori ini, setiap kejahatan harus diikuti dengan pidana (tidak boleh tidak, tanpa

tawar menawar). Seseorang mendapat pidana karena telah melakukan

kejahatan. Tidak dilihat akibat-akibat apapun yang mungkin timbul dari

1Bambang Waluyo, Pidana dan Pemidanaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h.6.

2Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, (Bandung: PT

Alumni 2010), Cet IV, h.1. 3Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, h.10.

Page 23: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

13

dijatuhkannya pidana.4 Maka, pemberian pidana disini ditujukan sebagai

bentuk pembalasan terhadap orang yang telah melakukan kejahatan atau

sebagai bentuk pembalasan yang diberikan oleh negara yang bertujuan untuk

memberikan efek jera bagi penjahat, akibat dari perbuatannya.

Teori relatif atau teori tujuan (utilitarian/doeltheorieen). Menurut teori ini,

berprinsip terhadap penjatuhan pidana, guna menyelenggarakan tertib

masyarakat, yang bertujuan untuk membentuk suatu prevensi kejahatan atau

upaya agar dikemudian hari kejahatan yang telah dilakukan tidak terulang

lagi.5 Prevensi ini ada dua macam, yaitu prevensi khusus atau spesial dan

prevensi umum atau general. Dalam prevensi khusus, sesuatu yang membuat

takut ini ditujukan kepada sii penjahat, sedangkan dalam prevensi umum

diusahakan agar para oknum semua juga takut akan menjalankan kejahatan.6

Kedua prevensi ini, berdasar atas gagasan mulai dengan ancaman akan

dipidana dan kemudian dengan dijatuhkannya pidana, orang akan takut

melakukan kejahatan.

Sedangkan secara teoritis, terdapat satu lagi teori pemidanaan, yaitu teori

gabungan (verenigings theorien). Merupakan suatu bentuk kombinasi dari teori

absolut dan relatif, yang berusaha untuk menggabungkan pemikiran di dalam

teori absolut dan relatif. Di samping mengakui bahwa penjatuhan pidana

diadakan untuk membalas perbuatan pelaku, juga dimaksudkan agar pelaku

dapat diperbaiki sehingga bisa kembali kemasyarakat, perbaikan si pelaku

(reforming the offender) bertujuan untuk memperbaiki tingkah laku si pelaku

sehingga muncul kesadaran si pelaku untuk cenderung tidak melakukan

kejahatan lagi walaupun tanpa adanya rasa ketakutan dan ancaman pidana.7

Penjatuhan suatu pidana kepada seseorang tidak hanya berorientasi pada upaya

untuk membalas tindakan orang itu, tetapi juga agar ada upaya untuk mendidik

4Wirjono Prodjodikiro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, (Bandung: PT Refika

Aditama,2008), h.23. 5Djoko Prakoso, Hukum Panitensier di Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, 1998), h. 47.

6WirjonoProdjodikiro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, h.23.

7Marlina, Hukum Panitensier, (Bandung: Refika Aditama, 2011), h. 51.

Page 24: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

14

atau memperbaiki orang itu sehingga tidak melakukan kejahatan lagi yang

meugikan dan meresahahkan masyarakat.8

Menurut Adami Chazawi, “teori gabungan ini dapat dibedakan menjadi

dua golongan besar, yaitu :9

a. teori gabungan yang mengutamakan pembalasan, tetapi pembalasan itu

tidak boleh melampaui batas dari apa yang perlu dan cukup untuk

dapatnya di pertahankan tata tertib msyarakat.

b. teori gabungan yang mengutamakan perlindungan tata tertib

masyarakat, tetapi penderitaan atas jatuhnya pidana tidak boleh lebih

berat dari pada perbuatan yang dilakukan oleh terpidana.

2. Jenis Pemidanaan dalam Kasus Tawuran Pelajar.

Permasalahan tindak pidana kekerasan seperti tawuran yang dilakukan

oleh para pelajar merupakan kejahatan yang selalu menimbulkan gangguan dan

keresahan dalam masyarakat. Walaupun didalam undang undang tidak diatur

secara spesifik mengenai tawuran tersebut, akan tetapi unsur-unsur perbuatan

dari perilaku tawuran tersebut merupakan perbuatan yang melanggar hukum.

Dalam kasus tindak pidana pelaku tawuran yang dilakukan oleh para

pelajar terdapat dua jenis pemidanaan, yang pertama diatur oleh Kitab Undang-

undang Hukum Pidana pada pasal 170 dan Undang-undang Nomor 11 Tahun

2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Apabila dikaitkan dengan unsur pasal 170 KUHP maka tindak pidana

kekerasan seperti tawuran adalah barang siapa dengan terang-terangan dan

dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang

diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.10

Serta,

bilamana dikaitkan pula dengan pasal 1 ayat (3) Undang-undang Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yaitu Anak yang

berkonflik dengan hukum yang selanjutnya disebut anak adalah yang telah

8Mahrus Ali, Dasar-Dasar Hukum Pidana, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h. 191-192.

9Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana 1, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2010) h. 162-

163. 10

Andi hamzah, Kitab Undang-undang hukum pidana, pasal 170

Page 25: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

15

berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun

yang diduga melakukan tindak pidana.11

Dengan pengertian tersebut diatas, seorang pelajar bisa dikatagorikan

melakukan kekerasan terhadap orang apabila memenuhi unsur dalam KUHP

dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak tanpa melihat sebab yang timbul akibat tindak pidana yang dilakukan.

B. Pengertian dan Faktor Penyebab Tawuran Pelajar

1. Pengertian Tawuran Pelajar

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai

perkelahian yang meliputi banyak orang. Secara Etimologis tawuran

merupakan bentuk konflik sosial yang mana konflik tersebut berasal dari kata

kerja configere, yang berarti saling memukul, dan merupakan ciri yang tak

terhindarkan dari kepentingan negara dalam kondisi anarkis.12

Tawuran

merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan

oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Tawuran adalah perilaku

agresi dari seorang individu atau kelompok. Agresi merupakan suatu cara

untuk melawan dengan sangat kuat, menyerang, membunuh atau menghukum

orang lain, dengan kata lain dapat didevinisikan sebagai tindakan yang

dmaksud untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain.13

Pelajar adalah seorang yang sedang menginjak remaja. Dalam kamus

umum bahasa Indonesia menyebutkan bahwa pelajar adalah murid (pada

sekolah lanjutan). Salah satu sisi kehidupan pelajar, khususnya di Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) adalah perkelahian ramai-ramai (Tawuran) atau

perkelahian antar pelajar. Tawuran antar pelajar merupakan salah satu

kenakalan yang dilakukan oleh pelajar. Dalam kecakapan didalam hukum,

11

Undang-undang Republik Indonesia Nomor .11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 12

Imam Anshori Saleh, Tawuran Pelajar, (Jakarta: UD. Adipura, 2004), Cet. 2, h. 87. 13

Kartini Kartono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. 6, h.

19

Page 26: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

16

pelajar yang merupakan terminologi yang sering digunakan untuk orang yang

masih menempuh pendidikan sampai pada lanjutan tingkat atas, dapat

digunakan sebagai orang yang belum dewasa.14

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja

digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (Juvenile

delinquency). Secara etimologis, istilah Juvenile Delinquensi berasal dari

bahasa latin Juvenils, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik

masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja, dan delinquere yang berarti

terabaikan, mengabaikan. Kemudian diperluas menjadi jahat, asosial, kriminal,

pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau, penteror, tidak dapat diperbaiki

lagi, durjana, dursila, dan lain-lain.15

Juvenile Delinquensi biasa disebut

sebagai kenakalan anak, tindakan yang dilakukan oleh anak merupakan

manisfestasi dari kepuberan remaja tanpa ada maksud merugikan orang lain.

Dalam hal katagori perilaku anak (pelajar) yang membuat dia harus

berhadapan dengan hukum terdapat 2 (dua) katagori, yaitu:16

1). Status Offence adalah perilaku kenakalan anak yang apabila dilakukan

oleh orang dewasa tidak dianggap sebagai kejahatan, seperti tidak

menurut, membolos sekolah atau kabur dari rumah.

2). Juvenile Deliquency adalah perilaku anak yang apabila dilakukan oleh

orang dewasa dianggap sebagai kejahatan atau pelanggaran hukum.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan delinkuensi sebagai tingkah

laku yang menyalahi secara ringan norma dan hukum yang berlaku dalam

suatu masyarakat. Kenakalan remaja merupakan suatu kelainan tingkah laku,

14

Nur Hayati, dan Tohap Alfan, Pertanggung Jawaban Pidana Pelaku Tawuran Antar

Pelajar, vol. 9 no. 1, 4 (2012), h. 3. 15

Nandang Sambas, Peradilan Pidana Anak di Indonesia dan Instrumen Internasional

Perlindungan Anak Serta Penerapannya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) h. 13. 16

M. Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk di Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 20013), Cet. 3.,

h. 33.

Page 27: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

17

perbuatan ataupun tindakan remaja yang bersifat asosial, bertentangan dengan

agama, dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.17

Kenakalan remaja dalam hal perkelahian, dapat digolongkan kedalam 2

jenis delikuensi, yaitu:18

1. Delikuensi Situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang

“mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat

adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara tepat.

2. Delikuensi Sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada didalam

suatu organisasi tertentu, geng atau perkumpulan yang mana memaksa mereka

untuk bisa menunjukkan jati diri kelompoknya tersebut melalui sebuah

perkelahian. Disini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus

dipatuhi dan diikuti anggotanya. Termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh

suatu kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh

kelompoknya. Seperti yang kita ketahui pada masa remaja, seorang remaja akan

cenderung membuat sebuah gank, yang mana akan membuat para remaja ini

bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus

dipatuhi, karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.

2. Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran Pelajar

Kegemaran berkelahi secara massal diantara anak-anak sekolah lanjutan di

kota-kota besar, disebabkan oleh dua faktor, yaitu:19

Faktor internal atau Faktor endogen berlangsung melalui proses

internalisasi-diri yang keliru oleh anak-anak remaja dalam menanggapi

lingkungan disekitarnya serta semua pengaruh yang dapat mempengaruhi

tingkah laku mereka. Tingkah laku tersebut merupakan suatu reaksi yang salah

atau irrasional dari proses belajar, dalam bentuk ketidakmampuan belajar

mereka melakukan adaptasi terhadap lingkungan sekitar. Dengan kata lain,

anak-anak remaja tersebut melakukan mekanisme pelarian diri dan pembelaan

17

Maidim Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan Pidana

Anak di Indoesia, (Bandung: Refika Aditama, 2013), Cet. 3, h. 56. 18

Kartini Kartono, Kenakalan Remaja, h. 102 19

Kartini Kartono, Kenakalan Remaja, h. 109

Page 28: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

18

diri yang salah atau tidak rasional dalam wujud: kebiasaan agresi, dan

pelanggaran terhadap norma-norma sosial dan hukum formal, diwujudkan

dalam bentuk kejahatan, kekerasaan, kebiasaan berkelahi massal dan lain

sebagainya.

Faktor eksternal atau faktor eksogen dikenal juga sebagai pengaruh alam

sekitar, faktor sosial atau faktor sosiologis adalah semua perangsang dan

pengaruh luar yang menimbulkan tingkah laku tertentu terhadap anak remaja

(tindak kekerasan, kejahatan, perkelahian massal dan lain sebagainya). Faktor

eksternal yang menyebabkan kenakalan remaja, yaitu:20

a. Faktor lingkungan Keluarga.

Baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah

rumah tangga, perlindungan lebih yang diberikan orang tua penolakan

orang tua, ada pasangan suami-istri yang tidak pernah bisa memikul

tangung jawab sebagai ayah dan ibu, pengaruh buruk dari orang tua,

tingkah laku kriminal, asusila. Suasana keluarga yang menimbulkan

rasa kekawatiran dan tidak nyaman tersebut, dapat menimbulkan

bahaya psikologis yang membuat anak remaja berbuat kekersan.

b. Faktor lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan seperti kualitas

pengajar yang kurang bermutu dan sekolah yang buruk serta berdisiplin

rendah dapat menyebabkan para siswa tidak mematuhi semua peraturan

menjadi agresif serta melakukan perkelahian di luar sekolah untuk

melampiaskan kekesalan atas gejala akibat frustasinya tersebut.

Faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar sendiri diartikan berbeda-beda

oleh masing-masing kelompok masyarakat. Menurut Asrorun Ni’am Sholeh

berpendapat bahwa “tawuran pelajar adalah akibat dari akumulasi nilai,

pandangan, sikap, dan relasi sosial yang tercela dan diwariskan secara turun

temurun yang memadat menjadi tradisi atau budaya dilingkungan siswa.

20

Nurhayati, dan Tohap Alfan, Pertanggung Jawaban Pidana Pelaku Tawuran Antar

Pelajar, Lex Jurnalica 9, 1 (april, 2012), h. 2.

Page 29: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

19

Tradisi ini bukan hanya disosialisasikan di dalam sekolah tetapi juga diluar

sekolah, bahkan di dalam lingkngan masyarakat. Para pelaku tersebut

mengimitasi sikap dan prilaku-prilaku di sekitar mereka”.21

C. Tindak Pidana Tawuran dalam Persfektif Hukum Pidana Indonesia

Hukum pidana atau criminal law merupakan salah satu dari bagian hukum

suatu negara yang mengancam setiap orang dengan pidana apabila tidak

mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga yang berwenang. Sanksi

yang diterapkan pada jenis hukum pada umumnya bersifat strict dan memaksa.

Oleh karena itu terhadap perbuatan tertentu hukum pidana diterapkan sebagai

sanksi yang terakhir (ultimum remidium) apabila ada sanksi lain yang lebih

memadai, dipersilahkan untuk menerapkan sanksi tersebut.

Dalam hukum pidana Indonesia perbuatan tawuran antar pelajar, dimana

pelakunya bersifat kelompok merupakan tindak pidana yang dilakukan lebih dari

satu orang disebut dengan bentuk penyertaan (deelneming), yang meliputi:22

1. Pembuat, terdiri dari: Pelaku (pleger), menyuruh melakukan (doen pleger),

turut serta (mede pleger), dan penganjuran (uitlokker).

2. Pembantu, terdiri dari: pembantu pada saat kejahatan dilakukan, dan

pembantuan sebelum kejahatan dilakukan.

Untuk lebih memperjelas tentang kejahatan perkelahian pelajar, maka masalah

tersebut dibagi menjadi 2 kelompok:

1. Perkelahian Pelajar Secara Perorangan

Pasal-pasal dari KUHP yang memuat ketentuan yang berkaitan dengan

perkelahian pelajar secara perseorangan diantaranya:23

21

Asrorun Ni’am Sholeh, Detik-detik Perlindungan Anak, (Depok: Pena Nusantara,

2013), h. 20. 22

Erdianto Efendi, Hukum Pidana Indonesia Suatu pengantar, (Bandung: Refika

Aditama, 2011), h. 75. 23

Andi Hamzah, Delik-delik tertentu didalam KUHP, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), Cet.

4, h. 68-75.

Page 30: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

20

a. Pasal 351 (Penganiayaan)

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan

bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka berat yang bersalah diancam dengan pidana

penjara paling lama lima tahun.

(3) Jika mengakibatkan mati, diancam degan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

b. Pasal 352 (penganiayaan ringan)

(1) Kecuali yang disebut di dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang tidak

menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau

pencaharian, diancam sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling

lama tiga bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana

dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kejahatan itu terhadap orang

yang bekerja padanya, atau menjadi bawahannya.

(2) Percobaan untuk melakukan kejahatan itu tidak dipidana.

c. Pasal 353 (penganiayaan yang dipikirkan lebih dulu)

(1) Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling

lama empat tahun.

(2) Jika perbuatan itu mengalami luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana

penjara paling lama tujuh tahun.

(3) Jika perbuatan itu mengalami kematian, yang bersalah diancam dengan pidana

penjara paling lama Sembilan tahun.

d. Pasal 354 (penganiayaan berat)

(1) barangsiapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam karena melakukan

penganiayaan berat dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

(2) Jika perbuatan itu mengalami kematian, maka yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sepuluh tahun.

e. Pasal 355 (penganiayaan berat yang yang dipikirkan lebih dulu)

(1) Penganiayaan berat yang dipikirkan lebih dahulu (met voor bedachten rade)

diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

Page 31: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

21

(2) Jika perbuatan itu mengalami kematian, diancam dengan pidana penjara paling

lama lima belas tahun.

2. Perkelahian Pelajar Secara berkelompok

Pasal-pasal dari KUHP yang memuat ketentuan yang berkaitan dengan

perkelahian pelajar secara berkelompok diantaranya:

a. Pasal 170 (penyerangan dengan tenaga bersama terhadap orang atau

barang)

(1) Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan

terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima

tahun enam bulan.

(2) Yang bersalah diancam:

1. Dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun, jika ia dengan segaja

menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan

luka-luka;

2. Dengan pidana penjara paling lama Sembilan tahun jika kekerasan

mengakibatkan luka berat;

3. Dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun jika kekerasan

mengakibatkan maut.

4. Pasal 89 tidak berlaku bagi pasal ini.

b. Pasal 358 (turut serta melakukan penyerangan)

Mereka yang sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian di mana terlibat

beberapa orang, selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus di

lakukan olehnya, diancam:

(1) Dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan jika akibat

penyerangan atau perkelahian itu ada yang luka-luka berat;

(2) Dengan pidana penjara paling lama empat tahun, jika akibatnya ada yang mati.

Dalam pasal tersebut sanksi hukum tetap diberlakukan pada pelajar

perorangan maupun berkelompok bagi mereka yang terbukti terlibat perkelahian.

Oleh karena itu, perbuatannya harus dipertanggung jawabkan secara hukum yang

berlaku.

Page 32: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

22

D. Ketentuan Batas Usia Pemidanaan dan Penyelesaian Perkara Pidana Anak

1. Batas Usia Pemidanaan Anak

Pada umumnya, pembatasan umur anak relatif identik dengan batas usia

pertanggung jawaban pidana (criminal liability/criminal responsibility) seorang

anak yang dapat diajukan ke dalam persidangan peradilan pidana anak. Artinya,

batasan umur sebagai batas usia minimal dikatagorikan sebagai anak. Akan tetapi,

hal ini bukan berarti sebagai batas usia pertanggung jawaban pidana (criminal

liability/criminal responsibility) seorang anak untuk dapat dilakukan proses

peradilan dan penahanan. Saat ini hukum positif (ius constitutum/ius operatum)

Peradilan Pidana Anak Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun

2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang disahkan dan diundangkan pada

tanggal 30 Juli 2012. Kemudian dalam ketentuan Pasal 108 undang-undang ini,

ditentukan bahwa “undang-udang ini mulai berlaku setelah 2 (dua) tahun,

terhitung sejak tanggal diundangkan”, sehingga sejak tanggal 31 Juli 2014

undang-undang ini efektif telah berlaku, menggantikan undang-undang

sebelumnya (Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak) dan

diterapkan dalam peraktek peradilan.24

Dalam hal pemidanaan anak, ada batasan usia minimal dan maksimal anak

tersebut dapat dijatuhi sanksi pidana. Batas usia anak adalah pengelompokkan

usia maksimal sebagai wujud kemampuan anak dalam status hukum, sehingga

anak tersebut beralih status menjadi usia dewasa atau menjadi sorang subyek

hukum yang dapat bertanggung jawab secara mandiri terhadap perbuatan-

perbuatan dan tindakan-tindakan hukum yang dilakukan oleh anak tersebut.25

Ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 (selanjutnya disingkat UU

SPPA) dikenal terminologi anak yang berhadapan dengan hukum, yaitu anak yang

berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak

yang menjadi saksi tindak pidana. Anak yang berkonflik dengan hukum adalah

anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan

24

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, (Bandung: P.T. Alumni

2014), Cet. 1, h. 2-3 25

Maulana Hasan Wadong, Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, (Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2000), h. 24.

Page 33: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

23

belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana. Anak yang menjadi korban

tindak pidana (Anak Korban) adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas)

tahun yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang

disebabkan oleh tindak pidana. Anak yang menjadi saksi tindak pidana (Anak

Saksi) adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang dapat

memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan

pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang didengar,

dilihat, dan atau dialaminya sendiri. (Pasal 1 angka 2, 3, 4 dan 5 UU SPPA).26

Aspek dan dimensi dalam undang-undang ini menentukan bahwa apabila waktu

anak melakukan tindak pidana (tempus delicti) belum berumur 18 (delapan belas)

tahun, kemudian diajukan ke sidang pengadilan setelah anak tersebut melampaui

umur 18 (delapan belas) tahun dan belum mencapai umur 21 (dua puluh satu)

tahun, tetap diajukan ke sidang anak. Kemudian, batasan usia anak yang bisa

dikenakan penahanan adalah telah berumur 14 (empat belas) tahun hingga

berumur 18 (delapan belas) tahun dan diduga melakukan tindak pidana dengan

ancaman pidana penjara 7 (tujuh) tahun keatas.27

Bagi anak yang masih berumur 8 (delapan) hingga 12 (dua belas) tahun hanya

dikenakan tindakan, sedangkan terhadap anak yang berusia di atas 12 (dua belas)

tahun hingga 18 (delapan belas) tahun tidak hanya tindakan yang dapat

dijatuhkan, tetapi dapat pula dijatuhkan pidana.28

Dalam hal pidana penjara, dibedakan menjadi tiga katagori, yaitu:29

a. Pidana penjara yang dapat dijatuhkan kepada anak paling lama ½ (satu perdua) dari

maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa.

b. Pidana penjara terhadap anak hanya dilakukan sebagai upaya terakhir.

c. Jika tindak pidana yang dilakukan anak merupakan tindak pidana yang diancam dengan

pidana mati atau pidana penjara seumur hidup, pidana yang dijatuhkan adalah pidana

penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun.

26

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, h. 4. 27

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, h. 35. 28

Eva Achjani Zulfa, Gugurnya Hak Menuntut, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), Cet. 2,

h. 156 29

Pasal 81 ayat (2), ayat (5) dan ayat (6), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Page 34: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

24

Sementara itu bagi anak yang belum berumur 12 (dua belas) tahun melakukan

atau diduga melakukan tindak pidana, maka penyidik, pembimbing

kemasyarakatan dan pekerja sosial profesional mengambil keputusan untuk :30

a. Menyerahkannya kembali kepada orang tua /wali; atau

b. Mengikutsertakannya dalam program pendidikan, pembinaan, dan pambimbingan di

instansi yang menangani bidang kesejahteraan sosial, baik di tingkat pusat maupun

daerah, paling lama 6 (enam) bulan.

Dalam ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) pengadilan

anak dilakukan terhadap anak yang belum berumur 16 (enam belas) tahun dimana

terhadap mereka dapat dijatuhi pidana, dikembalikan kepada orang

tuanya/wali/pemeliharanya tanpa pidana apapun atau dijadikan Anak Negara,

dikalau dijadikan anak negara sampai berumur 18 (delapan belas) tahun dan bila

dijatuhi pidana maka maksimum pidana pokoknya dikurangi sepertiga (-1/3) dan

bila diancam pidana mati/seumur hidup lamanya pidana maksimal 15 (lima belas)

tahun serta pidana tambahan sesuai ketentuan pasal 10 huruf b KUHP tidak dapat

diterapkan pada pasal 45, pasal 46, dan pasal 47 KUHP. Dalam sidang pengadilan

anak secara sepintas diatur dalam ketentuan pasal 153 ayat (3) Kitab Undang-

undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang pada pokoknya menentukan apabila

terdakwanya anak-anak dilakukan dengan pintu tertutup dan apabila tidak

dilakukan secara demikian menyebabkan batalnya putusan demi hukum (pasal

153 ayat (4) KUHAP).31

Dari beberapa pasal KUHP diatas, jelaslah kiranya bahwa jenis-jenis pidana

yang tidak dapat dijatuhkan bagi anak-anak yang belum dewasa itu adalah :32

a. Pidana mati,

b. Pidana tambahan berupa pencabutan hak, dan

c. Pidana tambahan berupa pengumuman putusan hakim.

30

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal

21 ayat (1). 31

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, h. 23-24. 32

Lamintang dan Theo lamintang, Hukum Panitensier Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika,

2010), Cet. 1, h. 164-165.

Page 35: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

25

Dengan demikian, apabila hakim telah memutuskan akan menjatuhkan pidana

bagi seorang anak yang belum dewasa, maka yang dapat ia jatuhkan hanyalah:

a. Pidana penjara selama-lamanya 15 tahun,

b. Pidana kurungan,

c. Pidana denda berikut pidana kurungan,

d. Pidana tambahan berupa penyitaan benda-benda tertentu.

Adanya batasan usia pada anak dimaksudkan agar ada perlindungan dan

pembinaan terhadap anak, karena pada dasarnya anak merupakan sumber daya

manusia yang akan menjadi penerus generasi bangsa.

Perbandingan sanksi pidana baik pokok maupun tambahan menurut

Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun

1997, diantaranya:33

Undang-undang No.3 Tahun 1997 Undang-undang No. 11 Tahun 2012

Pidana Pokok Pidana Pokok

a. Pidana Penjara;

b. Pidana kurungan;

c. Pidana denda; atau

d. Pidana Pengawasan.

a. Pidana peringatan;

b. Pidana dengan syarat:

1). Pembinaan di luar lembaga;

2). Pelayanan masyarakat; atau

3). Pengawasan.

c. Pelatihan kerja;

d. Pembinaan dalam lembaga; dan

e. Penjara

Pidana Tambahan Pidana Tambahan

a. Perampasan barang-barang

tertentu dan atau pembayaran

ganti rugi.

a. Perampasan keuntungan yang

diperoleh dari tindak pidana;

atau

b. Pemenuhan kewajiban adat.

33

Wahyu Iswantoro, Analisis Perbandingan Sanksi Pidana Terhadap Anak di Tinjau dari

Hukum Pidana Anak Indonesia dan Belanda, (Skripsi S-1 Fakultas Hukum, Universitas

Muhammadiyah Malang, 2013), h. 56.

Page 36: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

26

2. Penyelesaian Perkara Pidana Anak

a. Sistem Peradilan Pidana Anak (Juvenile Justice System) Indonesia

Istilah sistem peradilan pidana anak merupakan terjemahan dari istilah The

Juvenile Justice System, yaitu suatu istilah yang di gunakan sedefinisi dengan

institusi yang tergabung dalam pengadilan, yang meliputi polisi, jaksa penuntut

umum dan penasehat hukum, lembaga pengawasan, pusat-pusat penahanan

anak, dan fasilitas-fasilitas pembinaan anak.34

Sistem Peradilan Pidana Anak

(Juvenile Justice System) Indonesia hakikatnya hampir identik dengan Sistem

Peradilan Pidana pada umumnya (Criminal Justice System). Tegasnya bila

membicarakan konteks Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia maka sifatnya

integral, menyatu dan berkorelasi dengan Sistem Peradilan Pidana yang

berlaku dan dikenal di indonesia sekarang ini, sedangkan disisi lainnya ada

beberapa perbedanaan antara juvenile justice system dengan criminal justice

system. Secara teoritis, dalam kepustakaan baik menurut ruang lingkup sistem

Anglo-Saxon maupun Eropa Kontinental terminologi peradilan pidana sebagai

sebuah sistem relatif masih diperdebatkan.35

Sistem Peradilan Pidana dalam Undang-undang Sistem Peradilan Pidana

Anak berarti keseluruhan proses penyelesaian perkara anak yang berhadapan

dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai dengan tahap pembimbingan

setelah menjalani pidana. Hakikatnya, sepanjang tidak ditentukan lain (lex

specialist derogat lex (legi) generalist) maka secara mutasis mutandis Sistem

Peradilan Pidana berlaku juga untuk Sistem Peradilan Pidana Anak, makna

Sistem Peradilan Pidana Anak adalah segala unsur Sistem Peradilan Pidana

yang terkait di dalam penanganan kasus-kasus kenalakan anak. Pertama, polisi

sebagai institusi formal ketika anak nakal pertama kali bersentuhan dengan

sistem peradilan, yang juga akan menentukan apakah anak akan dibebaskan

atau akan diproses lebih lanjut. Kedua, jaksa dan lembaga pembebasan

bersyarat yang juga akan menentukan apakah anak akan dibebaskan atau

34

Setya Wahyudi, Implementasi Ide Diversi dalam Pembaharuan Sistem Peradilan

Pidana Anak di Indonesia, (Yogyakarta: Genta Publishing, 2011), h. 35. 35

Lilik Mulyadi, Kompilasi Hukum Pidana dalam Persfektif Teoritis dan Praktik

Peradilan, (Bandung: Mandar Maju, 2010), h. 55.

Page 37: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

27

diproses kepengadilan anak. Ketiga, pengadilan anak tahapan ketika anak akan

ditempatkan dalam pilihan-pilihan, mulai dari dibebaskan sampai dimasukan

dalam institusi penghukuman.36

Pada akhirnya Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak memberikan

difinisi bahwa keseluruhan proses penyelesaian perkara anak yang berhadapan

dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai dengan tahap pembimbingan

setelah menjalani pidana.37

b. Diversi dan Peradilan Berbasis Musyawarah (Restorative Justice)

Diversi adalah proses pelimpahan anak yang berkonflik dengan hukum

dari sistem peradilan pidana ke proses informal seperti mengembalikan kepada

lembaga-lembaga sosial masyarakat baik pemerintah atau non pemerintah.

Diversi bertujuan untuk menghindarkan anak berhadapan dengan hukum dari

efek negatif yang ada selama proses-proses peradilan berlangsung. Selain itu,

diversi juga sebagai jalan keluar atas besarnya biaya yang harus dikeluarkan

oleh negara jika anak menempuh proses peradilan pidana formil.38

Pelaksanaan

diversi oleh aparat penegak hukum didasari oleh kewenangan aparat penegak

hukum yang disebut discretion atau dalam bahasa Indonesia disebut diskresi.

Diskresi telah diketahui oleh polisi, tetapi diversi merupakan istilah di luar

dari kepolisian yang digunakan untuk menyebut tindakan diluar sistem

peradilan yang diambil terhadap anak yang melakukan pelanggaran hukum.

Diskresi adalah prinsip yang telah ditetapkan dalam hukum yang berlaku

umum, artinya mungkin saja secara formal tidak ada dalam hukum tertulis

tetapi telah dikembangkan menjadi praktik yang dapat diterima. Diskresi

didasarkan pada prinsip bahwa setiap orang dapat melakukan pelanggaran

ringan yang tidak memerlukan intervensi hukum dan/atau pengadilan.39

36

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, h. 108-109. 37

Pasal 1 ayat (1), Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 38

Restaria F. Hutabarat dkk, Memudarnya Batas Kejahatan dan Penegakan Hukum,

(Jakarta: Lembaga Bantuan Hukum, 2012), h. 17. 39

M. Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk di Hukum, Cet. 3., h. 111.

Page 38: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

28

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam Undang-undang Sistem Peradilan Pidana

anak, diskresi diberikan kepada penyidik untuk bisa mengupayakan diskresi.40

Diversi wajib diupayakan pada tingkat penyidikan, penuntutan, dan

pemeriksaan perkara anak dipengadilan negri.41

Kewajiban mengupayakan

diversi dari mulai penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan perkara anak di

pengadilan negri, dilaksanakan dalam hal tindak pidana yang dilakukan;

(a) Diancam dengan pidana penjara bawah 7 (tujuh) tahun;

(b) Bukan merupakan pengulangan tindak pidana.42

Proses diversi dilakukan melalui musyawarah dengan melibatkan anak dan

orang tua/walinya, korban dan/atau orang tua/walinya, pembimbing

kemasyarakatan, dan Pekerja Sosial Profesional berdasarkan pendekatan

keadilan restoratif.43

Apabila diperlukan dalam hal musyawarah tersebut dapat

melibatkan Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau masyarakat.44

Proses diversi wajib memperhatikan:45

(a) Kepentingan Korban;

(b) Kesejahteraan dan tanggung jawab anak;

(c) Penghindaran stigma negatif;

(d) Penghindaran pembalasan;

(e) Keharmonisan masyarakat; dan

(f) Kepatutan, kesusilaan, dan ketertiban umum.

Dalam proses penegakkan hukum pidana anak, aparat penegak hukum

(penyidik, penuntut umum, dan hakim) dalam melakukan diversi harus

40

Ibid, h. 136. Pasal 29 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak menerangkan bahwa, (1) Penyidik wajib mengupayakan diversi dalam waktu paling

lama 7 (tujuh) hari setelah penyidikan dimulai; (2) Proses diversi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah dimulainya diversi; (3) Dalam hal proses

diversi berhasil mencapai kesepakatan, penyidik menyampaikan berita acara diversi beserta

kesepakatan diversi kepada ketua pengadilan negeri untuk dibuat penetapan; (4) Dalam hal diversi

gagal, penyidik wajib melanjutkan penyidikan dan melimpahkan perkara ke Penuntut Umum

dengan melampirkan berita acara diversi dan laporan penelitian kemasyarakatan. 41

Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 42

Pasal 7 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 43

Pasal 8 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 44

Pasal 8 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 45

Pasal 8 ayat (3) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak.

Page 39: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

29

mempertmbangkan katagori tindak pidana, umur anak, hasil penelitian

kemasyarakatan dari Bapas dan dukungan lingkungan keluarga dan

masyarakat.46

Kesepakatan diversi harus mendapatkan persetujuan korban dan/atau

keluarga anak korban serta kesediaan anak dan keluarganya. Kecuali untuk

tindak pidana berupa pelanggaran, tindak ringan, tindak pidana tanpa korban

dan nilai kerugian korban tidak lebih dari nilai upah minimum provinsi

setempat.47

Agar proses pemulihan dapat tercapai sesuai dengan keadilan

restoratif.

Hasil bentuk-bentuk kesepakatan diversi antara lain dapat berupa:48

(a) Perdamaian dengan atau tanpa ganti kerugian;

(b) Penyerahan kembali kepada orang tua/wali;

(c) Keikutsertaan dalam pendidikan atau pelatihan di lembaga pendidikan atau LPKS

paling lama 3 (tiga) bulan; atau

(d) Pelayanan masyarakat.

Ketentuan mengenai pelaksanaan mengenai pedoman pelaksanaan proses

diversi, tata cara, dan kordinasi pelaksanaan Diversi diatur dengan Peraturan

Pemerintah.49

Peradilan Berbasis Musyawarah (Restorative Justice) merupakan suatu

proses penyelesaian yang melibatkan pelaku, korban, keluarga mereka dan

pihak lain yang terkait dalam suatu tindak pidana, secara bersama-sama

mencari penyelesaian terhadap tindak pidana tersebut dan impikasinya dengan

menekankan pemulihan dan bukan pembalasan.50

Proses keadilan restoratif merupakan proses keadilan yang sepenuhnya

dijalankan dan dicapai oleh masyarakat dan ditujukan untuk mencegah

dilakukannya kembali tindak pidana. Hal ini menjadikan keadilan sebagai

46

Pasal 9 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 47

Pasal 9 ayat (2) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak. 48

Pasal 11 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak. 49

Pasal 15 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak. 50

Pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak.

Page 40: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

30

suatu yang penuh dengan pertimbangan dalam menanggapi kejahatan dan

menghindari terjadinya stigmatisasi. Dengan demikian, penerapan asas

keadilan restorative akan membawa pandangan baru dalam hukum pidana dan

Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Kebijakan restorative process

merupakan suatu kebijakan yang dibuat untuk menggantikan kebijakan tentang

penghukuman yang dilakukan oleh peradilan pidana yang sebelumnya

memiliki kebijakan tentang penghukuman.51

Dimensi Restorative Justice hakikatnya mengacu pada aspek kearifan

lokal hukum adat yang berlandaskan alam pikiran kosmis, magis dan religius

berkorelasi dengan aspek sosiologis dari cara pandang dan budaya masyarakat

Indonesia. Oleh karena itu, keadilan restoratif merupakan suatu proses diversi,

yaitu semua pihak yang terlibat dalam suatu tindak pidana tertentu bersama-

sama mengatasi masalah serta menciptakan suatu kewajiban untuk membuat

segala sesuatunya menjadi lebih baik dengan melibatkan korban, anak dan

masyarakat dalam mencari solusi untuk memperbaiki, rekonsiliasi, dan

menentramkan hati yang tidak berdasarkan pembalasan.52

Ide mengenai restorative justice masuk dalam pasal 5 Undang-undang

Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang megatakan

bahwa, Sistem Peradilan Pidana Anak wajib mengutamakan pendekatan

keadilan restorative.53

51

M. Hatta Ali, Peradilan Sederhana Cepat & Biaya Ringan Menuju Keadilan Restoratif,

(Bandung: PT. Alumni, 2012) Cet. 1 h. 81. 52

Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, h. 163. 53

M. Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk di Hukum, Cet. 3., h. 134-135.

Page 41: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

31

BAB III

TINDAK PIDANA PELAKU TAWURAN PELAJAR DALAM HUKUM

ISLAM

A. Tindak Pidana Pelaku Tawuran Pelajar dalam Hukum Islam

Hukum pidana Islam merupakan terjemahan dari kata fiqh jinayah. Fiqh

Jinayah adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak pidana atau perbuatan

kriminal yang dilakukan oleh orang-orang mukallaf (orang yang dapat dibebani

kewajiban), sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang terperinci

dari Alqur’an dan hadis. Tindakan kriminal dimaksud, adalah tindakan-tindakan

kejahatan yang menggangu ketentraman umum serta tindakan melawan peraturan

perundang-undangan yang bersumber dari Alqur’an dan hadis.1 Tindak pidana

atau jari>mah tersebut merupakan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syara‟,

yang diancam dengan hukuman had atau ta’zi >r.

Menurut istilah, jinayah adalah perbuatan yang dilarang oleh syara’ baik

perbuatan itu merugikan jiwa atau harta benda ataupun yang lainnya.2 Adapun

kebanyakan menggunakan kata-kata jinayah hanya merupakan untuk perbuatan

yang mengenai jiwa atau anggota badan, serta diartikan pula sebagai pelanggaran

yang dibuat manusia yang berkehendak kepada pembalasan, atau hukuman yang

setimpal di dunia dan di akhirat yang mendapat hukuman dari Allah Swt.

Menurut Sayid Sabiq, dalam bukunya fiqh sunnah memberikan suatu batasan

tentang jinayah, yaitu:3

و كم ف حز انفؼم ان و زاد تاانخاح ف ػزف انشزع : كم فؼم يحز ان ا ف ن يغ ي ؼم يظز انشزع

ال ان انؼزض ا انفؼم ا فس ا ان ا اقغ ػه انذ ضزر ي

Artinya: “Yang dimaksud dengan jinayat menurut istilah syara‟ adalah

setiap perbuatan yang diharamkan, dan perbuatan yang diharamkan itu adalah

setiap perbuatan yang diancam dan dicegah oleh syara‟, karena perbuatan

1Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. 2, h. 1.

2A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 27.

3Sayid Sabiq, Fiqh Sunah, (Bandung: Al-maarif, 1990), h. 43.

Page 42: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

32

tersebut dapat mendatangkan kemudharatan atau kerusakan pada agama, jiwa,

akal, kehormatan, dan harta.”

Mengenai unsur tindak pidana dalam hukum Islam, menurut Ahmad Hanafi

bahwa unsur tindak pidana adalah setiap jarimah mempunyai unsur-unsur umum

yang harus dipenuhi, yaitu:4

a. Adanya nash yang melarang perbuatan dan mengancamkan hukuman

terhadapnya, dan unsur ini biasa disebut sebagai unsur “formil” dalam

hukum positif, dan “rukun syar‟i” dalam hukum islam.

b. Adanya tingkah laku yang membentuk jarimah, baik berupa perbuatan-

perbuatan ataupun sikap tidak berbuat, unsur ini biasa disebut sebagai

unsur “materil” dalam hukum positif dan “rukun maddi” dalam hukum

islam.

c. Pembuat adalah orang mukallaf, yaitu orang yang dapat dimintai

pertanggungjawaban terhadap jarimah (tindak pidana) yang diperbuatnya,

dan unsur ini biasa disebut dengan unsur “moril” dalam hukum positif,

serta “rukun adab‟i” dalam hukum islam.

Dalam pembagian tindak pidana, apabila dilihat dari segi hukuman yang

diberikan dalam hukum Islam terdapat beberapa jenis tindak pidana atau jarimah.

Dimana jarimah tersebut diberikan kepada pelakunya berdasarkan berat ringannya

hukuman. Jenis-jenis tindak pidana tersebut yaitu:

a. Jari>mah Hudud

Secara etimologis, hudud yang merupakan bentuk jama dari kata had

yang berarti المىع (larangan, pencegahan). Adapun secara terminologis,

Al-Jurjani mengartikan sebagai sanksi yang telah ditentukan dan yang

wajib dilaksanakan secara haq karena Allah swt.5

b. Jari>mah qisha>sh dan diyat

Qisha>sh menurut bahasa adalah memotong, sedangkan menurut istilah

adalah jarimah yang dijatuhi hukuman setimpal dengan perbuatannya.

4A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, h. 6.

5M. Nurul Irfan & Masyofah, Fiqh Jinayah, (Jakarta: Amzah, 2014), cet. 2, h. 13-14.

Page 43: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

33

Diyat adalah hukuman pokok bagi pembunuhan dan penganiayaan semi

sengaja dan tidak sengaja

c. Jari>mah ta’zi >r

Ta’zi >r adalah peraturan-peraturan larangan yang perbuatan pidana dan

ancamannya tidak secara tegas disebutkan dalam al-Qur’an, akan tetapi

diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan hakim.

Dalam hukum pidana islam (Jina>yah) tindak pidana pelaku tawuran pelajar

dapat diqiyaskan tergolong dalam tindak pidana yang dihukumi dengan jari>mah

qisha>sh dan diyat. jari>mah qisha>sh dan diyat adalah jarimah yang diancam dengan

hukuman qisha>sh atau diyat. Baik qisha>sh maupun diyat keduanya adalah

hukuman yang sudah ditentukan oleh syara’. Perbedanaannya dengan hukuman

Had adalah bahwa hukuman had merupakan hak Allah, sedangkan qisha>sh dan

diyat adalah hak manusia.6 Dalam hubungannya dengan hukuman qisha>sh dan

diyat pengertian hak manusia disini adalah bahwa hukuman tersebut bisa

dihapuskan atau dimaafkan oleh pihak korban atau keluarganya. Dalam fiqh

jinayah, sanksi qisha>sh ada dua macam, yaitu:7

1). Qisha>sh karena melakukan jarimah pembunuhan.

2). Qisha>sh karena melakukan jarimah penganiayaan.

Menurut Masyrofah berpendapat bahwa, “tidak setiap pelaku tindak pidana

pembunuhan pasti diancam dengan sanksi qishas, segala sesuatunya tersebut harus

diteliti secara mendalam mengenai motivasi, cara, faktor pendorong, dan teknis

ketika melakukan jarimah pembunuhan tersebut”.8 Apabila diperhatikan dari sifat

perbuatan seseorang dan/atau beberapa orang dalam melakukan pembunuhan,

maka dapat diklarifikasi atau dikelompokkan. Ulama fiqh membedakan jarimah

pembunuhan menjadi tiga katagori, yaitu:9

6Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2004), h. 18. 7Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, h. 19.

8M. Nurul Irfan & Masyofah, Fiqh Jinayah, h. 5.

9Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, h. 24.

Page 44: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

34

1. Pembunuhan Sengaja

Pembunuhan sengaja (amd) adalah perbuatan yang dilakukan oleh

seorang dengan tujuan untuk membunuh orang lain dengan

menggunakan alat yang dipandang layak untuk membunuh.

2. Pembunuhan Tidak Sengaja (Tersalah)

Pembunuhan tidak sengaja (Khata) adalah perbuatan yang dilakukan

oleh seseorang dengan tidak ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan

orang lain meninggal dunia. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa

seseorang melakukan penebangan pohon yang kemudian pohon yang

ditebang tersebut tiba-tiba tumbang dan menimpa orang yang lewat

kemudian orang yang tertimpa tersebut meninggal dunia.

3. Pembunuhan Semi Sengaja

Pembunuhan semi sengaja adalah perbuatan yang sengaja dilakukan

oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan mendidik. Sebagai

contoh, seorang guru memukulkan kepada kaki seorang muridnya, tiba-

tiba muridnya yang dipukul tersebut meninggal dunia, maka perbuatan

guru tersebut dinyatakan sebagai pembunuhan semi sengaja.

Ketiga macam pembunuhan tersebut diatas disepakati oleh jumhur ulama,

kecuali imam malik mengenai hal ini, Abdul Qadir Audah mengatakan, perbedaan

pendapat yang mendasar bahwa Imam Malik tidak mengenal jenis pembunuhan

semi-sengaja, karena menurutnya didalam Alqur’an hanya ada jenis pembunuhan

sengaja dan tersalah. Barang siapa menambah satu macam lagi, berarti ia

menambah ketentuan nash.10

Dari ketiga jenis tindak pidana pembunuhan tersebut, sanksi hukuman

qishash hanya berlaku pada jenis pembunuhan jenis pertama, yaitu jenis

pembunuhan sengaja. Nash yang mewajibkan hukuman qishash ini tidak hanya

berdasarkan Alqur’an, tetapi juga hadis nabi dan tindakan para sahabat.

10

M. Nurul Irfan & Masyofah, Fiqh Jinayah, h. 6.

Page 45: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

35

Sementara itu, qisha>sh yang diisyaratkan karena melakukan jarimah

penganiayaan, secara eksplisit dijelaskan oleh Allah Swt. sebagai berikut:

ن والجروح وكتبنا عليهم فيها أن النفس بالنفس والعين بالعين والنف بالنف والذن بال ن بالس ذن والس

المون قصاص فمن تصدق به فهو كفارة له ومن لم يحكم ئك هم الظ فأول بما أنزل الل

Artinya: "Dan kami telah tetapkan mereka di dalamnya (At-Taurat)

bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan

hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada

qishashnya"(Q S. Al-Maidah: 45).

Pertama, penganiayaan berupa memotong atau merusak anggota tubuh

korban, seperti memotong tanngan, kaki, atau jari; mencabut kuku; mematahkan

hidung; memotong zakar atau testis; mengiris telinga merobek bibir; mencungkil

mata, melukai pelupuk dan bagian ujung mata, merontokkan dan mematahkan

gigi, serta menggunduli dan mencabut rambut kepala, janggut, alis atau kumis.

Kedua, menghilangkan fungsi anggota tubuh korban, walaupun secara fisik

masih utuh. Misalnya merusak pendengaran, membutakan mata menghilangkan

fungsi daya penciuman dan rasa, membuat korban bisu, membuat korban impoten

atau mandul, serta membuat korban tidak dapat menggerakkan tangan dan

kakinya (lumpuh), tidak hanya itu, pengeniayaan dari segi psikis, seperti

intimidasi dan teror, sehinggga korban menjadi stress atau bahkan gila, juga

termasuk dalam katagori ini.11

Ketiga, dalam bahasa arab, terdapat perbedaan istilah antara penganiayaan di

bagian kepala dan tubuh. Penganiayaan dibagian kepala disebut Al-Syajja>j,

sedangkan dibagian tubuh disebut Al-jirah{ah lebih jauh, Abu Hanifa secara

khusus memahami bahwa istilah Al-Syajja>j hanya dipakai pada penganiayaan

fisik di bagian kepala dan wajah, tapatnya dibagian tulang, seperti tulang dahi,

kedua tulang pipi, kedua tulang pelipis dan tulang dagu. Dengan merinci jenis-

jenis luka di bagian kepala dan wajah, Abu Hanifah mengemukakan sebelas

istilah yang berbeda satu sama lain, yaitu sebagai berikut:

11

M. Nurul Irfan & Masyofah, Fiqh Jinayah, h. 10-11.

Page 46: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

36

1. Al-Kharisah, yaitu pelukaan pada bagian permukaan kulit kepala yang

tidak sampai mengeluarkan darah.

2. Al-Dami’ah, yaitu pelukaan yang berakibat keluar darah, tetapi hanya

menetes seperti dalam tetesan ari mata.

3. Al-Damiyyah, yaitu pelukaan yang berakibat darah mengucur keluar

cukup deras.

4. Al-Ba^di’ah, yaitu pelukaan yang berakibat terkoyaknya atau

terpotongnya daging di bagian kepala korban.

5. Al-Mutala^hamah, yaitu pelukaan yang berakibat terpotongnya daging

bagian kepala lebih banyak dan lebih parah di banding kasus Al-Ba^di’ah.

Dua istilah terakhir ini memang sangat mirip, sehingga Muhammad bin

Yusuf Al-Syaibani menggangap bahwa, Al-Ba^di’ah ialah pelukaan yang

dapat mengoyak daging, mengeluarkan darah, dan bekas lukanya

berwarna hitam.

6. Al-Samha^q, yaitu pelukaan yang berakibat terpotongnya daging hingga

tampak lapisan antara kulit dan tulang kepala. Istilah ini disebut juga Al-

Syajjah.

7. Al-Mudiha^h, yaitu pelukaan yang lebih parah dari pada Al-Samha^q. tulang

korban mengalami keretakan kecil, seperti goresan jarum.

8. Al-Hasyimah, yaitu pelukaan yang berakibat remuknya tulang korban.

9. Al-Manqalah, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan tulang korban

menjadi remuk dan bergeser dari tempatnya semula.

10. Al-A#mah, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan tulang menjadi remuk

dan bergeser, sekaligus tampak lapisan tipis antara tulang tengkorak dan

otak.

11. Al-Damighah, yaitu penganiayaan yang lebih parah daripada Al-A#mah.

Lapisan tipis antara tulang tengkorak dan otak menjadi robek dan

menembus otak korban.

Keempat, penganiayaan di bagian tubuh korban. Jenis yang disebut dengan

istilah Al-Jarh ini, terdiri atas dua macam, yaitu Al-Ja^’ifah dan Ghair Al-Ja^’ifah

maksud dari Al-Ja^’ifah ialah pelukaan yang menembus perut atau dada korban.

Adapun yang disebut dengan Ghair Al-Ja^’ifah ialah segala jenis pelukaan yang

tidak berhubungan dengan bagian dalam tubuh korban.

Kelima, penganiayaan yang tidak termasuk ke dalam empat katagori diatas.

Penganiayaan ini tidak mengakibatkan timbulnya bekas luka yang tampak dari

Page 47: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

37

luar, tetapi mengakibatkan kelumpuhan, penyumbatan darah, gangguan syaraf,

atau luka dalam di bagian organ vital.12

B. Sanksi Pidana Pelaku Tawuran Pelajar Dalam Hukum Pidana Islam

1). Qisha>sh karena melakukan jarimah penganiayaan.

Dalam hal qisha>sh karena melakukan jarimah penganiayaan, terdapat dua

jenis penganiayaan, yaitu:

1. Penganiayaan sengaja

Penganiayaan sengaja dalam hal ini, pelaku dengan sengaja melakukan

penganiayaan terhadap seseorang, sehingga perbuatannya tersebut

mengakibatkan luka atau cidera serta menghilangkan fungsi anggota badan

seseorang yang dianiaya tersebut.13

Terhadap penganiayaan sengaja

tersebut, hukum islam memberikan hukuman dengan hukuman qisha>sh ,

berdasarkan sabda Nabi SAW.:

قود إل أن يسضى أولياء المقتول، وأن في أن مه اعتبط مؤمىا قتل عه بيىت، فئو

بل، وفي الوف إذا أوعب يت مائت مه ال يت، وفي الىفس الد يت وفي اللسان الد جدع الد

يت، وفي العيى لب الد يت وفي الص يت، وفي الركس الد يت وفي البيضتيه الد يه الشفتيه الد

يت، وفي المأمو جل الواحدة وصف الد يت وفي الس يت، وفي الجائفت ثلث الد مت ثلث الد

جل بل، وفي كل أصبع مه أصابع اليد والس يت، وفي المىقلت خمس عشسة مه ال الد

بل، وفي الموضحت خمس ه خمس مه ال بل، وفي الس بل، وأن عشس مه ال مه ال

ب ألف ديىاز ل الر جل يقتل بالمسأة وعلى أ . )زواي الىسائي(الس

Artinya: “Bahwasanya barangsiapa dengan sengaja membunuh orang

mukmin tanpa membuat kesalahan, maka hukumannya adalah qishash,

kecuali jika wali si terbunuh memaafkan. Diyat jiwa 100 ekor unta,

memotong hidung keseluruhannya 100 ekor unta, memotong lidah

diyatnya penuh, memotong dua bibir juga diyatnya penuh, memotong dua

pelir diyatnya penuh, memotong kemaluan juga diyatnya penuh,

memecahkan tulang sulbi juga diyatnya penuh, merusak biji mata juga

12

M. Nurul Irfan & Masyofah, Fiqh Jinayah, h. 12-13. 13

A. Djazuli, Fiqh Jinayat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1977), h. 58.

Page 48: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

38

diyatnya penuh, memotong sebelah kaki diyatnya separuh, luka di kepala

yang sampai ke otak sepertiga diyat, tusukan yang sampai ke dalam perut

sepertiga diyat, tusuk tikaman yang dapat menggeserkan tulang atau

memecahkannya diyatnya 15 ekor unta, tiap jari tangan atau kaki kena

diyat 10 ekor unta, memecahkan satu gigi diyatnya 5 ekor unta, luka yang

sampai kelihatan tulangnya diyatnya 5 ekor unta, kemudian orang laki-

laki dibunuh karena membunuh orang perempuan. Untuk orang yang

punya emas diyatnya 1.000 dinar" (HR. An-Nasa-iy).

2. Penganiayaan tersalah

Peganiayaan tersalah atau tidak sengaja adalah sama halnya dengan

pembunuhan tidak sengaja, akan tetapi dalam penganiayaan tidak sengaja,

tidak membawa korban kepada kematian. Pada penganiayaan tidak

sengaja ini, pelaku jarimah dalam melakukan sesuatu, perbuatannya tidak

ada niat ataupun kehendak untuk merugikan atau membinasakan orang

lain. Kekeliruan pada penganiayaan ini, ada dua macam, yaitu pelaku

dengan sengaja melakukan perbuatannya, akan tetapi tidak menghendaki

akibatnya, kekeliruan tersebut adakalanya terdapat pada perbuatan itu

sendiri. Kedua, pelaku memang tidak sengaja berbuat serta akibat yag

ditimbulkan dari perbuatannya tersebut juga tidak ada maksud sama sekali

atau dalam arti perbuatan tersebut terjadi atas kelalaiannya.14

Adanya

perbedaan dalam melakukan perbuatan, mencegah persamaan hukum bagi

penganiayaan sengaja dan tersalah, disamping itu tidak memungkinkan

penerapan hukuman qisha>sh pada penganiayaan tersalah karena qisha>sh

memerlukan keserupaan antara suatu yang diperbuat oleh pelaku

penganiaya dan niat dari pada perbuatan tersebut dilakukan.15

14

A. Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, h. 331. 15

Abdul Qodir Audah, Al-Tasyri’ Al-Jina>i’ Al-Islami>, (Bairut: Darul Ka>tit Al-‘Azali) h.

670.

Page 49: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

39

Adapun jenis-jenis jarimah penganiayaan yaitu, sebagai berikut:

1. Memotong anggota tubuh atau bagian yang semakna dengannya.

2. Menghilangkan fungsi anggota tubuh, walaupun secara fisik anggota

tubuh tersebut masih utuh.

3. Melukai dibagian kepala korban.

4. Melukai dibagian tubuh korban.

5. Melukai bagian-bagian tubuh lain yang belum disebutkan.16

Mengenai pelaksanaan qisha>sh terhadap anggota tubuh tertentu, diisyaratkan

beberapa hal sebagai berikut:17

1. Harus aman dari ketidakadilan. Jika terjadi ketidakadilan di dalamnya,

qisha>sh tidak boleh dilaksanakan.

2. Qisha>sh dapat dilaksanakan, dan jika tidak dapat dilaksanakan, maka

tidak dilakukan, tetapi diganti dengan diyat.

3. Organ tubuh yang akan dipotong harus sesuai dengan nama dan tempat

organ tubuh yang telah dirusak oleh pelaku. Jika pelaku merusak tangan

kiri korban, maka ia tidak boleh di qisha>sh dengan memotong tangan

kanannya.

4. Adanya kesamaan dalam kesehatan dan kesempurnaan antara organ tubuh

yang dirusak dengan organ tubuh yang hendak di qisha>sh . Sebagai

contoh, tangan lumpuh tidak boleh di qisha>sh atas tangan yang sehat.

5. Jika luka terjadi di kepala atau wajah, di dalamnya tidak ada qisha>sh .

semua luka yang tidak dapat di qisha>sh karena vitalitasnya, maka tidak di

qisha>sh . Sebagai contoh, tidak ada pada pemecahan tulang, akan tetapi

dikenakan diyat terhadap pelakunya tersebut.

16

Abdul Qodir Audah, Al-Tasyri’ Al-Jina>i’ Al-Islami>, h.205. 17

Abdur Rahman, Tindak Pidana dalam Syariat Islam, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992),

Cet. 1, h. 24.

Page 50: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

40

2). Qisha>sh karena melakukan jarimah pembunuhan.

Sanksi tindak pidana dalam hukum islam adalah sesuai dengan perbuatan

yang dilakukan oleh pelaku tersebut. Sanksi pidana dalam hukum islam

merupakan upaya untuk memberikan balasan yang setimpal, sehingga mampu

menghilangkan niat balas dendam dengan cara yang lebih berat dan lebih tidak

beradab.

Kisas terhadap jiwa, dalam arti membunuh si pembunuh hanya boleh

dilakukan pada pembunuhan disengaja, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu

„alaihi wa sallam:

د ق قتم ػايذاف ي

“Barang siapa yang membunuh dengan sengaja, maka ia dijatuhi al qawad.”

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam juga bersabda:

م قتم ن قت قاد ي إيا أ د ا أ : إي ز انظز تخ ف

“Barangsiapa salah satu dari orangnya dibunuh, maka ia mempunyai dua

pilihan, ia diberi diyat atau diberi kisas.”

Sanksi hukuman qisha>sh yang diberlakukan terhadap pelaku pembunuhan

sengaja (terencana) juga terdapat dalam firman Allah Swt. sebagai berikut:18

كى انقصاص ف انقته آيا كتة ػه ا انذ ا أ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qisha>sh berkenaan

dengan orang-orang yang dibunuh”. (Q.S Al-Baqarah (2) : 178)

Dalam ayat tersebut berisi tentang hukuman qisha>sh bagi pembunuh yang

melakukan kejahatannya secara sengaja dan apabila pihak keluarga korban tidak

memaafkan pelaku, maka berlakulah hukuman qisha>sh kepada pelaku tersebut.

Namun, apabila pihak keluarga korban memaafkan pelaku, maka sanksi qisha>sh

tidak berlaku kepadanya akan tetapi beralih menjadi hukuman diyat.

Perbuatan yang menjadi sebab dikenakannya hukuman diyat adalah sebagai

berikut:19

1. Pembunuhan tersalah. (tidak sengaja)

18

Abdur Rahman, Tindak Pidana dalam Syariat Islam, h.622. 19

A. Djazuli, Fiqh Jinayat, h. 51.

Page 51: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

41

Perbuatan dalam pembunuhan tersalah (tidak sengaja) terjadi terhadap

kelalaian pelaku. Dalam hal ini, tidak dikenakan hukuman qisha>sh bagi

pelaku tersebut, akan tetapi diwajibkannya terhadap diyat ringan. Dasar

hukumnya adalah firman Allah Swt. dalam surah An-Nisa’ ayat 92, yaitu:

فتحرير رقبة مؤمنة ودية وما كان لمؤمن أن يقتل مؤمنا إل خطأ ومن قتل مؤمنا خطأ

دقوا فإن كان من قوم ع دو لكم وهو مؤمن فتحرير رقبة مؤمنة مسلمة إلى أهله إل أن يص

فمن لم يجد وإن كان من قوم بينكم وبينهم ميثاق فدية مسلمة إلى أهله وتحرير رقبة مؤمنة

عليما حكيما فصيام شهرين متتابعين توبة وكان الل من الل

“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang

lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh

seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang

hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan

kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga

terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada

perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si

pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si

terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa

yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa

dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan

adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S An-Nisa’

ayat 92).

2. Pembunuhan semi-sengaja.

Pembunuhan semi-sengaja merupakan pembunuhan yang memenuhi tiga

unsur, yaitu korban adalah orang yang haram dibunuh, tindakan tersebut

merupakan hal yang wajar dan tidak membunuh, dan tindakan tersebut

dilakukan secara sengaja. Sebagai contoh melempar dengan sandal,

artinya sengaja melempar akantetapi tidak termasuk untuk membunuh.

Pembunuhan ini termasuk ke dalam kejahatan yang tidak dikenakan

qisha>sh , tetapi diwajibkan diyat. Berdasarkan sabda Nabi SAW:

“Ketahuilah bahwa korban pembunuhan semi sengaja, yaitu pembunuhan

dengan cemeti atau tongkat, mendapatkan seratus ekor unta, empat puluh

Page 52: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

42

darinya bunting”. (hadis hasan diriwayatkan oleh Abu Daud, an-Nasa’i

dan ibnu majah).

Pemililik hak qisha>sh dalam hal ini sebagai pelaku, tidak dapat memperoleh

hak qisha>sh kecuali telah terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut, yaitu:20

1. Pemilik qisha>sh tersebut seorang mukallaf. Jika ia anak kecil, maka

pelaku tersebut ditahan sampai anak kecil tersebut mencapai usia balig.

Jika ia orang gila, maka pembunuh tersebut ditahan sampai orang gila

tersebut sembuh dari gilanya.

2. Semua pemilik darah, dalam hal ini keluarga korban sepakat untuk

meminta qisha>sh. Jika ada sebagian dari mereka ada yang memaafkan

pembunuh, maka qisha>sh tidak dapat dilakukan, dan sebagian lain yang

tidak memaafkan pembunuh berhak mendapatkan diyat.

3. Tidak ada tindakan yang berlebihan dalam pelaksanaan qisha>sh. Dalam

hal ini orang yang di qisha>sh tersebut adalah orang yang melakukan

pembunuhannya, tidak termasuk keluarganya. Jika pelakunya wanita

hamil, maka qisha>sh dilaksanakan setelah ia melahirkan dan menyapih

anaknya.

4. Dalam pelaksanaan qisha>sh dilakukan di depan sultan atau wakilnya agar

aman dan tidak ada tindakan yang berlebihan di dalamnya.

5. qisha>sh dilakukan dengan alat tajam. Akan tetapi, sebagian ulama

berpendapat bahwa, pembunuh di qisha>sh dengan alat yang ia bunuh. Jika

ia membunuh dengan batu, maka ia di qisha>sh dengan batu, dan jika

dengan pedang, maka dengan pedang.

Memaafkan pelaku pembunuhan juga diperkenankan bagi keluarga korban.

Hal ini berdasarkan firman Allah Swt.:

20

Asadulloh Al Faruq, Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Islam, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009) h. 69-70.

Page 53: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

43

لك تخفيف من ربكم ورحمة فمن فمن عفي له من أخيه شيء فاتباع بالمعروف وأداء إليه بإحسان ذ

لك فله عذاب أليم اعتدى بعد ذ

“Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,

hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah

(yang diberi maaf ) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara

yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu

dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya

siksa yang sangat pedih”. (Q.S Al-Baqarah (2) : 178).

Turut serta melakukan tindak pidana yang dilakukan oleh lebih dari satu

orang dalam tawuran pelajar menurut hukum islam dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:21

1. Keterlibatan Secara Langsung.

Keterlibatan secara langsung terjadi apabila dalam suatu tindak pidana

dilakukan secara langsung oleh beberapa orang. Mereka melakukan

tindak pidana tersebut bisa karena kebetulan atau terjadi dengan tiba-tiba (

tawafuq), atau tindak pidana terjadi karena telah direncanakan bersama-

sama (tamalu).

2. Keterlibatan Secara Tidak Langsung.

Orang yang dianggap terlibat secara tidak langsung adalah siapa saja yang

terlibat secara sengaja dengan mengadakan perjanjian dengan orang lain

untuk melakukan suatu tindak pidana, atau karena ia memaksa, atau , atau

menghasut, atau memberi bantuan menyuruh melakukan karena alasan

apapun yang bisa menyababkan terjadinya suatu tindak pidana.

Menurut penulis pada dasarnya dalam syariat islam, banyak sedikitnya pelaku

tindak pidana tidak mempengaruhi hukuman. Namun demikian, masing-masing

pelaku bisa mendapatkan hukuman berbeda karena keadaan mereka sendiri.

Dalam hal pemidanaan terhadap para pelajar yang turut serta melakukan tawuran

pelajar, menurut hemat penulis, penetapan tersebut dapat dibuktikan dengan

keterlibatan mereka masing-masing, jadi dalam hal ini, keterlibatan baik secara

21

Asadulloh Al Faruq, Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Islam, h. 90-91.

Page 54: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

44

langsung maupun tidak langsung hakim (qadhi) memiliki kebebasan dalam

menentukan besar kecilnya hukuman tersebut.

C. Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tawuran Pelajar

Pertanggungjawaban pidana dalam syariat islam adalah pembebanan terhadap

seseorang atas suatu perbuatan yang telah dilarang yang dikerjakan dengan

kemauan sendiri dan sadar akibat dari perbuatannya tersebut.22

Pelanggaran atau

kejahatan terhadap ketentuan hukum dapat berupa berbuat atau tidak berbuat.

Pelaku jarimah dapat dihukum apabila perbuatannya dapat dipersalahkan. Setiap

peristiwa pidana tersebut harus mengandung sifat-sifat melawan hukum,

perbuatan tersebut dapat dipersalahkan dan perbuatan yang dilakukan merupakan

yang dalam hukum dinyatakan sebagai perbuatan yang dihukum.23

Dalam hukum Islam, dikatakan bahwa pelaku jarimah dapat dipersalahkan

apabila pelaku tersebut sudah berakal, cukup umur, dan bebas bekehendak.24

Dalam artian pelaku tersebut terlepas dari unsur paksaan dan dalam keadaan sadar

yang penuh. Syarat berakal tersebut berdasarkan firman Allah Swt. dalam surah

An-Nisa ayat 43, yang berbunyi:

ا يا تقن تؼه حت تى سكار أ لج آيا ل تقزتا انص ا انذ ا أ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan

mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan”

Adapun syarat cukup umur atau dewasa berdasarkan hadis Nabi Saw. yang

diriwayatkan oleh Ali dan Umar ra:25

لثح ػ انج انغهب ػه ػقه حت فق ػ انائى حت ستقظ ػ انصث حت حتهىرفغ انقهى ػ ث

22

Abd. Salam Arief, Fiqh Jinayah, ( Yogyakarta: Ideal, 1987), h. 45. 23

Haliman, Hukum Pidana Syari‟at Islam menurut Ajaran Ahl al-Sunnah, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1991), h. 66. 24

Abd. Salam Arief, Fiqh Jinayah, h. 4. 25

Abu Dawud, Sunan Abi Dawud, (Beirut: Dar al-Fikr, 1994), h. 289.

Page 55: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

45

“Diangkat pena dari tiga (golongan), orang gila yang hilang akalnya hingga

sadar, dari orang yang tidur hingga terjaga dan dari anak kecil hingga bermimpi

(dewasa)” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah)

Sedangkan syarat bebas berkehendak yaitu:26

رفغ ػ ايتا نخطأانسا يا استكزا ػه

Unsur-unsur jarimah dalam hukum pidana islam, yaitu:27

1. Adanya nas yang melarang dan mengancam perbuatan itu.

2. Adanya tingkah laku yang membentuk jarimah.

3. Pelaku adalah Mukallaf

Menurut Marsum, “pada dasarnya orang yang melakukan jarimah tersebut

dihukum, tetapi ada yang diantaranya tidak dihukum karena mabuk, gila dan

belum dewasa.28

Dalam penetapan sahnya pemberian hukuman kepada mukallaf

ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Sang Mukallaf harus dapat memahami dalil takhlif, yaitu ia harus mampu

memahami nas-nas hukum yang dibebankan al-Qur’an dan sunnah, baik

secara langsung maupun melalui perantara.

2. Sang Mukallaf harus orang yang ahli dengan sesuatu yang dibebankan

kepadanya, pengertian ahli secara etimologis adalah kelayakan atau layak.

Pada dasarnya, tawuran pelajar dilakukan oleh anak-anak remaja yang

umurnya berkisar antara empat belas hingga tujuh belas tahun. Dalam islam,

Seseorang dituntut hukuman apabila ia telah baligh, jika perempuan, ditandai

dengan menstruasi, dan jika laki-laki, ditandai dengan mimpi basah. Melihat hal

ini, M. Nurul Irfan berpendapat bahwa, “Usia para pelaku tawuran pelajar, pada

26

Abd. Salam Arief, Fiqh Jinayah, h. 30. 27

Marsum, Jinayat (HPI), (Yogyakarta: Lokakarya, 1989), Cet. 2, h. 6. 28

Marsum, Jinayat (HPI), h. 174.

Page 56: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

46

dasarnya telah memasuki usia baligh, dan disebut sebagai mukalaf yang dimintai

pertanggungjawaban pidana”.29

Mengenai pertanggungjawaban pidana, belum cukup umur (minderjarig)

merupakan hal yang dapat memperingan pemidanaan. Pada dasarnya sistem

pemidanaan bagi anak didasarkan kepada kemampuan bertangggungjawab, sistem

yang mendasarkan kepada kemampuan bertanggungjawab, dan batas usia tertentu

bagi seorang anak, menurut penulis tidak dianut lagi dalam hukum pidana di

Indonesia. Namun, yang dianut sekarang ini adalah sistem pertanggungjawaban

yang menyatakan bahwa semua anak, asal jiwanya sehat dianggap mampu

bertanggungjawab dan dapat dituntut.

29

M. Nurul Irfan, Gratifikasi dan Kriminalisasi Seksual, (Jakarta: Amzah, 2014), h. 109.

Page 57: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

47

BAB IV

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI DEPOK NOMOR

594/Pid.B/1012PN.DPK

A. Deskripsi Kasus

Kronologis kasus yang penulis sebutkan berikut ini adalah salinan dari Surat

Putusan Pengadilan Negeri Depok Nomor : 594/Pid.B/1012/PN.DPK, penulis

salin sesuai dengan apa adanya, dengan maksud agar kronologis tersebut tidak ada

penambahan maupun pengurangan. Kutipan tersebut adalah sebagai berikut:

Sebelum menganalisis kasus dari tindak pidana ini, perlu di jabarkan secara

kronologis tentang tindak pidana tawuran pelajar yang di lakukan oleh 2 orang

terdakwa atas nama 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin dan 2.Lerian Dian

Syah bin Syah Hamka alias Rebes. Pada hari rabu tanggal 12 September 2012

sekitar jam 14.30, bertempat di jalan raya sawangan perempatan masjid

mampang, Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Atau

setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah

hukum Pengadilan Negeri Depok, dengan terang-terangan dan dengan tenaga

bersama mengunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan mati.

Pada waktu dan tempat tersebut di atas berawal dari saudara Apri (tidak

tertangkap/DPO) berkumpul bersama-sama temannya yakni saksi Mochamad

Ridwansyah alias Iwan, Ade Salam alias Jepang, Ari Kurniawan, Samsul Bahri,

Isan Setiawan alias Ambon, Ridho Sudrajat, M. Sihabudin alias Boak, Iyos

Maulana Yudha, M. Mahade Saputra alias Kucing. Terdakwa 1. Yuda Komarudin

bin Amir Syarifudin dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias

Rebes dari SMK Pancoran Mas di pangkalan angkot S-16 membawa senjata tajam

seperti celurit dan ikat pinggang berkepala besi mereka berangkat dengan berjalan

kaki menuju ke jalan Raya Sawangan perempatan Masjid Mampang untuk

mencari truk menuju Parung Bingung.

Kemudian sesampainya di Jalan Raya Sawangan perempatan Masjid

Mampang, saat sedang menunggu truk saksi Mochamad Ridwansyah alias Iwan

melihat rombongan pelajar SMK “Baskara”, karena keadaan lalu lintas yang

Page 58: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

48

macet, pelajar dari SMK Pancoran Mas langsung menyerang pelajar dari SMK

Baskara yang berada di atas truk, terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka

alias Rebes, meminta senjata tajam berupa celurit kepada saksi M. Mahade

Saputra alias kucing dengan mengatakan “ada barang gak?, kasih gue senjata

dong, gue yang megang”, lalu saksi M. Mahade Saputra alias kucing mengambil

celurit bergagang kayu yang di bungkus kain wol berwarna hijau, kuning merah,

biru dari dalam tas miliknya dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka

alias Rebes langsung mengambil celurit tersebut.

Kemudian di awali dengan terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin

mengambil batu yang berada di dekat tiang listrik dan langsung melemparnya

yang mengenai kepala korban Dedi Triyuda alias Abu yang duduk di atas truk di

pinggir sebelah kiri, sehingga membuat korban Dedi Triyuda alias Abu jatuh

terlentang dengan kaki kiri jatuh menggantung di bak truk yang oleh terdakwa 2.

Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes langsung membacok dengan

celurit yang di bawanya yang mengenai paha kiri korban Dedi Triyuda alias Abu

lalu saksi Rizky Ulya alias Toket langusung menarik jaket korban Dedi Triyuda

alias Abu.

Kemudian setelah itu murid-murid dari SMK Baskara turun dari truk dan

melakukan Tawuran / perkelahian dengan murid-murid dari SMK Pancoran Mas,

karena membuat lalu lintas macet dan mengganggu, membuat masyarakat yang

berada di tempat kejadian memisahkan atau membubarkan tawuran tersebut.

Kemudian terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin bersama

terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes bersama-sama

temannya dari SMK Pancoran Mas langsung kabur masuk ke gang samping

masjid Mampang menuju kewarung nenek di belakang SMK Pancoran Mas, di

warung nenek menunjukan celurit yang di pegang yang di ujungnya ada noda

darahnya kepada teman-temannya sambil mengatakan “gue abis dapat daging nih,

gue abis baret anak Baskara sampe celurit kucing copot gagangnya”, dan saudara

Apri juga mengatakan telah membacok pelajar dari SMK Baskara, setelah itu

terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes mengembalikan

Page 59: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

49

celurit yang dipegangnya kepada saksi M. Mahade Saputra alias Kucing untuk di

simpan.

Kemudian setelah tawuran, karena mengalami luka pada bagian kepada dan

kaki sebelah kirinya korban Dedi Triyuda alias Abu berjalan sempoyongan yang

di bantu oleh teman-temannya, yakni saksi Yobie Ari Yuandana, Muhammad

Rifqi dan Rahmat Ikhasan dengan dibantu oleh seorang yang tidak di ketahui

identitasnya, korban Dedi Triyuda alias Abu dibawa dengan mengendarai sepeda

motor menuju kearah Sawangan dan korban Dedi Triyuda alias Abu di bawa ke

Apotek Depok Dua, jalan raya Keadilan Rt. 11/Rw. 01 Kelurahan Rangkapan

Jaya, Kecamatan Depok Dua, sampai pada akhirnya di bawa oleh petugas ke

polisian ke rumah sakit.

Kemudian dari perbuatan terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin

bersama terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes

mengakibatkan korban saudara Dedi Triyuda alias Abu meninggal dunia dengan

luka-luka sebagaimana:

Visut Et Repertum No.R/044/SKK B/IX/2012 Rumkit Bhy Tk.I tanggal 18

September 2012, yang dibuat oleh Dr. Arif Wahyono selaku dokter spesialis

forensik rumah sakit bhayangkara Tk.I R Said Sukanto Kramat Jati Jakarta, yang

telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Dedi Triyuda alias Abu pada

tanggal 12 September 2012 jam 19.15 Wib, dengan hasil pemeriksaan:

1. Pada kepala kiri, tiga sentimeter dan garis pertengahan depan, dua

sentimeter diatas batas tumbun rambut depan, seratus enam puluh empat

sentimeter diatas tumit, terdapat luka terbuka, dengan dasar tulang

tengkorak, dengan tepi rata, sudut tajam, apabila dirapatkan membentuk

garis dengan panjang tiga sentimeter.

2. Pada tungkai kiri sisi dalam, dua puluh empat sentimeter di bawa taju

depan tulang usus, tujuh puluh dua sentimeter di atas tumit, terdapat luka

terbuka, dasar otot, dengan tepi rata, terdiri dari sudut lancip-tumpul, bila

di rapatkan membentuk garis, dengan panjang dua koma lima sentimeter.

3. Pada tungkai kiri atas sisi belakang, dua puluh empat sentimeter di bawa

taju depan tulang usus, terdapat luka lecet berbentuk tidak beraturan,

Page 60: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

50

berbatas tegas berwarna ungu kehitaman, berukuran empat sentimeter kali

tiga sentimeter.

4. Tepat pada lutut kanan sisi dalam, terdapat luka lecet berbentuk lonjong,

berbatas tegas, berwarna merah, berukuran dua koma lima sentimeter kali

satu sentimeter.

Kesimpulan: Pada pemeriksaan terhadap mayat seorang laki-laki yang berusia

antara lima belas tahun sampai dua puluh tahun dan bergolongan darah B ini, pada

pemeriksaan di temukan luka terbuka pada kepala dan tungkai atas kiri akibat

kekerasan benda tumpul. Selanjutnya ditemukan resapan darah pada kulit kepala

daging dalam, patah berkeping tulang tengkorak, robeknya selaput keras otak,

terpotongnya pembuluh nadi utama pada tungkai atas kiri akibat kekerasan tajam,

sebab mati akibat kekerasan tajam pada tungkai atas kiri yang menyebabkan

terpotongnya pembuluh nadi utama pada tungkai atas kiri sehingga

mengakibatkan pendarahan, perkiraan waktu kematian antara satu sampai dua jam

setelah makan terakhir.

B. Dakwaan, Tuntutan dan Putusan

1. Dakwaan

Dalam kasus tindak pidana tawuran pelajar yang terjadi di wilayah hukum

Pengadilan Negeri Depok, surat dakwaan yang di buat Jaksa Penuntut Umum

adalah sebagai berikut:

1. Nama lengkap : Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin

Tempat lahir : Bogor

Umur : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tinggal : Jalan H. Suaib Rt. 06/Rw. 02 Kelurahan Kerukut,

Kecamatan Limo, Kota Depok.

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar kelas III SMK Pancoran Mas

Pendidikan : SMP

2. Nama lengkap : Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes

Page 61: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

51

Tempat lahir : Jakarta

Umur : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tinggal : Kampung Grogol Rt. 01/Rw. 01 Kelurahan Grogol,

Kecamatan Limo, Kota Depok

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar kelas III SMK Pancoran Mas

Pendidikan : SMP

Berdasarkan uraian tersebut di atas, bahwa kedua terdakwa atas nama terdakwa

1. Yuda komarudin bin Amir Syarifudin dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin

Syah Hamka alias Rebes terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana: “secara bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan

orang mati” sebagaimana di atur dan di ancam pidana dalam pasal 170 ayat (3)

huruf e KUHP yang unur-unsurnya terdiri dari :

1. Unsur barang siapa;

2. Unsur di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang;

3. Unsur secara bersama-sama;

4. Unsur yang mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia;

2. Tuntutan

a. Menyatakan terdakwa 1. Yuda komarudin bin Amir Syarifudin dan terdakwa

2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “secara bersama-sama

melakukan kekerasan yang mengakibatkan orang mati”.

b. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I dan Terdakwa II dengan dijatuhi

pidana dalam pasal 351 ayat 3 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP Jo

Undang-undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak .

c. Menetapkan kepada para terdakwa dihukum untuk membayar biaya perkara

yang timbul karenanya.

Page 62: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

52

3. Putusan Hakim

Dalam perkara putusan Nomor: 594/Pid.B/1012/PN.DPK hakim Sugeng

Warnanto, SH. Sebagai Hakim Ketua Majlis, Sapto Supriyono, SH. dan Nenny

Yulianny, SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dibantu oleh Siti

Rohani, SH., sebagai panitera pengganti, dihadiri oleh S. Arnold Siahaan, SH.

sebagai Penuntut Umum serta dihadiri para terdakwa dan penasihat hukumnya.

Memutuskan setelah membaca surat-surat perkara, mendengar keterangan

sanksi-saksi dan terdakwa, menimbang dan sebagainya dengan memperhatikan

pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP Jo Undang-undang No. 3 Tahun 1997 Tentang

Pengadilan Anak, mengadili dengan menyatakan bahwa terdakwa 1. Yuda

komarudin bin Amir Syarifudin dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah

Hamka alias Rebes terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan

orang mati, dengan hukuman pidana penjara masing-masing 6 (enam) tahun.

Menetapkan agar lamanya pidana yang dijatuhkan dikurangkan seluruhnya

dengan lamanya para terdakwa berada dalam tahanan, memerintahkan agar

para terdakwa tetap dalam tahanan, menyatakan barang bukti berupa 1 (satu)

buah batu, clurit bergagang warna coklat, clurit putih bergagang kayu warna

coklat, ikat pinggang berwarna hitam berkepala besi berganbar burung. Tas

berwarna merah bertuliskan loqeex, celana seragam sekolah berwarna abu-abu

(robek disebalah kiri), switer berwarna hitam, celana dalam berwarna hitam

dan biru, boxer berwarna hitam, werpak SMK Baskara, ikat pinggang warna

hitam dan sepasang sepatu merek Tomkins. Dikembalikan kepada Jaksa

Penuntut Umum untuk digunakan dalam perkara terdakwa M. Mahade Saputra.

Serta, membebankan kepada para terdakwa untuk membayar beaya perkara

masing-masing sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).

Page 63: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

53

C. Analisis Putusan dalam Tinjauan Hukum Positif dan Hukum Islam

1. Analisis Putusan dalam Tinjauan Hukum Positif

Berdasarkan pemaparan kasus tersebut di atas, maka penulis berpendapat

dalam hukum positif, putusan yang di jatuhkan oleh Majelis Hakim sebagaimana

di sebutkan di atas terhadap penerapan hukum yang di jadikan dasar putusan bagi

kedua terdakwa mengacu pada hukum pidana materil di Indonesia, yaitu pasal 170

KUHP Jo Undang-undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.

Dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap kedua terdakwa, yaitu

1. Yuda komarudin bin Amir Syarifudin dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin

Syah Hamka alias Rebes terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana “secara bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan

orang mati” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat 2 ke-3

KUHP. Jaksa penuntut umum mendakwa dengan pidana penjara masing-masing

selama 6 (enam) tahun dikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan

dengan perintah para terdakwa tetap ditahan. Serta menetapkan supaya para

terdakwa dibebani biaya perkara masing masing sebesar Rp. 1.000,- (seribu

rupiah).

Terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum di dukung dengan bukti-bukti yang

terungkap di persidangan, kemudian Hakim menyatakan para Terdakwa terbukti

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “secara bersama-sama

melakukan kekerasan yang mengakibatkan orang mati”. Atas dasar itu kepada

para Terdakwa di pidana dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun.

Terhadap penegakkan hukum kasus tersebut di atas, analisis penulis adalah

dakwaan Jaksa Penuntut Umum sudah tepat dan sesuai dengan perbuatan yang

dilakukan oleh kedua terdakwa, yaitu pasal 351 ayat 3 KUHP “penganiayaan yang

mengakibatkan mati”, Jo pasal 55 ayat (1) “mereka yang melakukan, menyuruh,

dam turut serta melakukan perbuatan” serta pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP “yang

bersalah diancam: pidana penjara paling lama dua belas tahun, jika kekerasan

mengakibatkan maut”.

Terhadap putusan Pengadilan Negeri Depok yang mengadili terdakwa

masing-masing menjatuhkan pidana penjara selama 6 (enam) tahun, adalah sudah

Page 64: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

54

tepat dan memenuhi ketentuan Undang-undang, karena menurut Majelis Hakim

pasal yang tepat di kenakan pada para terdakwa adalah dakwaan kedua, yaitu

pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP dengan ancaman hukuman penjara paling lama dua

belas tahun, jika mengakibatkan maut. serta berdasarkan Undang-undang Nomor

3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak. Menurut analisis penulis, dalam putusan

terhadap pelaku telah sesuai, karena melihat kedua terdakwa masih dibawah umur

18 tahun, yang mana menurut undang-undang ini berdasarkan pasal 26 ayat (1)

“paling lama ½ (satu perdua) maksimum ancaman pidana penjara bagi orang

dewasa. Akan tetapi Undang-undang ini telah diganti sejak tanggal 30 Juli 2012

dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak yang mulai efektif berlaku 2 tahun setelah tanggal pengundangannya, yaitu

tanggal 31 juli 2014 efektif telah berlaku.

Dengan telah memenuhinya unsur-unsur tindak pidana tersebut dan di

kenakan sanksi pidana yang sesuai dengan perbuatannya menurut Undang-undang

tersebut di atas, dengan demikian hukuman tersebut di berikan agar tidak

melakukan pengulangan terhadap perbuatan tindak pidana kekerasan seperti

tawuran yang dilakukan oleh para pelajar. Sebagai efek jera dan pembelajaran

terhadap para pelajar yang melakukan tawuran. Serta untuk menjadi orang yang

lebih baik di masa mendatang (sesuai dengan tujuan pemidanaan dari aliran

modern). Selain itu yang lebih utama adalah untuk menyadarkan kepada para

pelajar yang akan melakukan tindak pidana kekerasan seperti tawuran, agar

mereka berfikir dua kali akibat dampak yang diperbuatnya apabila melakukan

tawuran.

2. Analisis Putusan dalam Tinjauan Hukum Islam

Pada kasus tersebut di atas, jelas sekali bahwa kedua terdakwa yaitu, Yuda

Komarudin bin Amir Syarifudin dan terdakwa Lerian Dian Syah bin Syah Hamka

alias Rebes melakukan suatu Jari>mah, yaitu melakukan pemufakatan jahat untuk

melakukan tindak pidana kekerasan yang mengakibatkan luka bahkan mati. Pada

hari rabu tanggal 12 September 2012 sekitar jam 14.30, bertempat di Jalan Raya

Page 65: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

55

Sawangan Perempatan Masjid Mampang, Kelurahan Mampang Kecamatan

Pancoran Mas, Kota Depok.

Pada waktu dan tempat tersebut di atas berawal dari saudara Apri (tidak

tertangkap/DPO) berkumpul bersama-sama temannya yakni saksi Mochamad

Ridwansyah alias Iwan, Ade Salam alias Jepang, Ari Kurniawan, Samsul Bahri,

Isan Setiawan alias Ambon, Ridho Sudrajat, M. Sihabudin alias Boak, Iyos

Maulana Yudha, M. Mahade Saputra alias Kucing. Terdakwa 1. Yuda Komarudin

bin Amir Syarifudin dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias

Rebes dari SMK Pancoran Mas di pangkalan angkot S-16 membawa senjata tajam

seperti celurit dan ikat pinggang berkepala besi mereka berangkat dengan berjalan

kaki menuju ke Jalan Raya Sawangan Perempatan Masjid Mampang untuk

mencari truk menuju Parung Bingung.

Kemudian sesampainya di Jalan Raya Sawangan Perempatan Masjid

Mampang, saat sedang menunggu truk saksi Mochamad Ridwansyah alias Iwan

melihat rombongan pelajar SMK “Baskara”, karena keadaan lalu lintas yang

macet, pelajar dari SMK Pancoran Mas langsung menyerang pelajar dari SMK

Baskara yang berada diatas truk, terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka

alias Rebes, meminta senjata tajam berupa celurit kepada saksi M. Mahade

Saputra alias kucing dengan mengatakan “ada barang gak?, kasih gue senjata

dong, gue yang megang”, lalu saksi M. Mahade Saputra alias kucing mengambil

celurit bergagang kayu yang di bungkus kain wol berwarna hijau, kuning merah,

biru dari dalam tas miliknya dan terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka

alias Rebes langsung mengambil celurit tersebut.

Kemudian di awali dengan terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin

mengambil batu yang berada di dekat tiang listrik dan langsung melemparnya

yang mengenai kepala korban Dedi Triyuda alias Abu yang duduk di atas truk di

pinggir sebelah kiri, sehingga membuat korban Dedi Triyuda alias Abu jatuh

terlentang dengan kaki kiri jatuh menggantung di bak truk yang oleh terdakwa 2.

Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes langsung membacok dengan

celurit yang di bawanya yang mengenai paha kiri korban Dedi Triyuda alias Abu

Page 66: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

56

lalu saksi Rizky Ulya alias Toket langusung menarik jaket korban Dedi Triyuda

alias Abu.

Kemudian setelah itu murid-murid dari SMK Baskara turun dari truk dan

melakukan Tawuran / perkelahian dengan murid-murid dari SMK Pancoran Mas,

karena membuat lalu lintas macet dan mengganggu, membuat masyarakat yang

berada di tempat kejadian memisahkan atau membubarkan tawuran tersebut.

Kemudian terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin bersama

terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes bersama-sama

temannya dari SMK Pancoran Mas langsung kabur masuk ke gang samping

masjid Mampang menuju kewarung nenek di belakang SMK Pancoran Mas, di

warung nenek menunjukan celurit yang di pegang yang di ujungnya ada noda

darahnya kepada teman-temannya sambil mengatakan “gue abis dapat daging nih,

gue abis baret anak Baskara sampe celurit kucing copot gagangnya”, dan saudara

Apri juga mengatakan telah membacok pelajar dari SMK Baskara, setelah itu

terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes mengembalikan

celurit yang di pegangnya kepada saksi M. Mahade Saputra alias Kucing untuk di

simpan.

Kemudian setelah tawuran, karena mengalami luka pada bagian kepada dan

kaki sebelah kirinya korban Dedi Triyuda alias Abu berjalan sempoyongan yang

di bantu oleh teman-temannya, yakni saksi Yobie Ari Yuandana, Muhammad

Rifqi dan Rahmat Ikhasan dengan dibantu oleh seorang yang tidak diketahui

identitasnya, korban Dedi Triyuda alias Abu dibawa dengan mengendarai sepeda

motor menuju kearah Sawangan dan korban Dedi Triyuda alias Abu dibawa ke

Apotek Depok Dua, jalan raya Keadilan Rt. 11/Rw. 01 Kelurahan Rangkapan

Jaya, Kecamatan Depok Dua, sampai pada akhirnya dibawa oleh petugas

kepolisian kerumah sakit.

Kemudian dari perbuatan terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin

bersama terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes

mengakibatkan korban saudara Dedi Triyuda alias Abu meninggal dunia.

Mengenai perbuatan yang dilakukan oleh kedua terdakwa 1.Yuda Komarudin

bin Amir Syarifudin bersama terdakwa 2. Lerian Dian Syah bin Syah Hamka alias

Page 67: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

57

Rebes telah melakukan jari>mah qisha>sh dan diyat yang berkaitan dengan

kekerasan terhadap jiwa seseorang, yang menyebabkan luka bahkan meninggal

dunia.

Dalam penerapan jari>mah qisha>sh dan diyat yang berwenang untuk

memberikan ketentuan hukuman maksimal dan minimal dalam pengadilan adalah

penguasa atau hakim kepada pelaku tindak pidana atau pelanggaran yang

ancaman hukumannya ditentukan oleh nash (Al-quran dan hadis).1

Ketentuan jari>mah qisha>sh terhadap pelaku pembunuhan sengaja (terencana)

terdapat dalam firman Allah Swt. sebagai berikut:

كم القصاص ف القتلىا ا الذه آمىا كتب عل أ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qisha>sh berkenaan

dengan orang-orang yang dibunuh”. (Q.S Al-Baqarah (2) : 178).

Dalam ayat tersebut, hukuman qisha>sh bagi pembunuh hanya berlaku

terhadap pembunuhan sengaja serta pihak keluarga korban tidak memaafkan

pelaku. Namun, apabila keluarga korban ternyata memaafkan pelaku, maka sanksi

qisha>sh tidak berlaku dan beralih menjadi hukuman Diyat.

Mengenai pelaksanaan hukuman Diyat terhadap pelaku tindak pidana baik

pembunuhan maupun penganiayaan yang dimaafkan oleh korban atau keluarga

korban, yang dimaksud dengan Diyat adalah sejumlah uang atau harta yang harus

dibayar oleh pelaku tindak pidana karena kematian atau kerusakan anggota badan.

Dasar hukumnya adalah firman Allah Swt. dalam surah An-Nisa’ ayat 92, yaitu:

فتحرير رقبة مؤمنة ودية وما كان لمؤمن أن يقتل مؤمنا إلا خطأ ومن قتل مؤمنا خطأ

داقوا فإن كان من قوم عدو لكم وهو مؤمن فتحرير رقبة مؤمنة مسلامة إلى أهله إلا أن يصا

من لم يجد ف وإن كان من قوم بينكم وبينهم ميثاق فدية مسلامة إلى أهله وتحرير رقبة مؤمنة

عليما حكيما وكان اللا فصيام شهرين متتابعين توبة من اللا

“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain),

kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin

karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman

serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika

1Muhammad Said Al-Asymawi, Nalar Krtis Syariah, (Yogyakarta: Lkis Group, 2012), h.

148.

Page 68: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

58

mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada

perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh)

membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan

hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah

ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada

Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S An-Nisa’ ayat

92).

Selain itu juga terdapat dalam Hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan

oleh Abu Dawud, ra dan Tirmidzi ketentuan tentang besarnya uang atau harta

yang harus dibayar: 2

ي رفع : ) ة,عه جد ب, عه أب به شع ق عمز التزمذي :مه طز د, دا أخزج أب ن حقة, ة ثإلث الد

ن جذعة, ثإلث ا(. ألد ا أ و بط ن خلفة ف أربع

Artinya: “Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan dari jalan Amar dan Ibnu

Syu‟aib, dari Ayahnya, dari Kakeknya, Radhiyallahu „anhu dalam hadis mafu‟:

“Diriwayatkan 30 ekor hiqqah, 30 ekor jadz‟ah, dan 40 ekor unta bunting yang

diperutnya ada anaknya”.

Namun demikian untuk menjatuhkan hukuman kepada seseorang yang diduga

telah melakukan suatu tindak pidana atau jarimah didalam hukum islam, harus

memperhatikan beberapa hal yang erat kaitannya dengan pertanggungjawaban

pidana. Pertanggungjawaban pidana adalah kebebasan seseorang untuk

melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan atau biasa disebut sebagai akibat

yang ditimbulkan atau tidak diupayakan atas dasar kemauannya sendiri.3

Mengenai pertanggungjawaban pidana itu sendiri, dapat terhapus karena

adanya sebab-sebab tertentu. Alasan penghapus pertanggungjawaban pidana itu

sendiri, menurut penulis dapat disebabkan karena perbuatannya itu sendiri atau

perbuatannya termasuk dalam katagori perbuatan mubah (yang dibolehkan).

Pemikiran yang semacam inilah yang mendasari dibentuknya ketentuan umum

perihal faktor-faktor yang menyebabkan tidak dipidananya sii pembuat.4

2Ibn Hajar Al-Asqolani, Bulughul Marom, (Riyad: Darull Qabas,2014), h. 222.

3Rahmad Djatmika, Filsafat Hukum Islam dalam Berbagai Bidang,(Jakarta: Bumi

Aksara, 1992), h. 228. 4Alfitra, Hapusnya Hak Menuntut & Menjalankan Pidana, (Jakarta: Raih Asa Sukses,

2012), Cet. 1, h. 50.

Page 69: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

59

Sedangkan alasan penghapus pertanggungjawaban pidana atau hapusnya

hukuman pidana karena kondisi pelaku jarimah, antara lain:

1. Karena paksaan atau terpaksa yang dalam hukum pidana islam disebut

ikrah, yaitu perbuatan yang terjadi atas seseorang dikarenakan orang lain

sehingga perbuatan itu luput dari kerelaannya atau dari kemauan bebas

orang tersebut.

2. Karena gila.

3. Karena mabuk.

4. Karena belum dewasa.5

Berdasarkan uraian tersebut, menurut penulis dalam kasus tawuran pelajar

yang terjadi diwilayah daerah hukum Pengadilan Negri Depok ini, secara esensial

terdakwa 1.Yuda Komarudin bin Amir Syarifudin bersama terdakwa 2. Lerian

Dian Syah bin Syah Hamka alias Rebes sudah mampu bertanggungjawab atas

kejahatan yang dilakukannya tersebut. Karena telah memasuki fase usia berfikir

penuh (sempurna), yang mana menurut Imam Abu Hanifah dan pendapat yang

populer dalam mazdhab Maliki. Pada fase ini seseorang dikenai tanggungjawab

atas pidana yang dilakukannya apapun jenisnya.6

5Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat Islam dalam

Wacana dan Agenda, (Jakarta: Gema Insani Pres, 2003), Cet. 1, h. 189-191. 6Makhrus Munajat, Reaktualisasi Pemikiran Hukum Pidana Islam, (Yogyakarta:

Cakrawala, 2006), h.29.

Page 70: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan sebelumnya, maka dapat di

tarik beberapa kesimpulan sebagai bentuk acuan terhadap permasalahan dalam

skripsi ini, antara lain:

1. Menurut pandangan hukum positif Indonesia perbuatan perkelahian yang di

lakukan pelajar usia remaja (tawuran) merupakan perbuatan yang di golongkan

sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (Juvenile delinquency). Juvenile

Deliquency adalah perilaku anak yang apabila di lakukan oleh orang dewasa

dianggap sebagai kejahatan atau pelanggaran hukum. Dalam hukum pidana di

Indonesia perbuatan tawuran antar pelajar, dimana pelakunya bersifat

kelompok merupakan tindak pidana yang dilakukan lebih dari satu orang

disebut dengan bentuk penyertaan (deelneming). mengenai kejahatan

perkelahian pelajar, masalah tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

Perkelahian secara perseorangan dan perkelahian secara berkelompok.

Sedangkan, dalam Hukum Pidana Islam (Jina>yah) tindak pidana pelaku

tawuran pelajar dapat diqiyaskan tergolong dalam tindak pidana yang

dihukumi dengan jari>mah qisha>sh dan diyat. jari>mah qisha>sh dan diyat adalah

jarimah yang diancam dengan hukuman qisha>sh atau diyat. Baik qisha>sh

maupun diyat keduanya adalah hukuman yang sudah ditentukan oleh syara’.

2. Sanksi yang dapat di berikan dalam hukum pidana positif Indonesia di

antaranya:

1. Pasal 351 (Penganiayaan)

2. Pasal 352 (penganiayaan ringan)

3. Pasal 353 (penganiayaan yang dipikirkan lebih dulu)

4. Pasal 354 (penganiayaan berat)

5. Pasal 355 (penganiayaan berat yang yang dipikirkan lebih dulu)

Page 71: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

61

6. Pasal 170 (penyerangan dengan tenaga bersama terhadap orang atau

barang)

7. Pasal 358 (turut serta melakukan penyerangan)

Menurut hukum Islam sanksi terhadap pelaku tawuran pelajar dapat di

qiyaskan menjadi jari>mah qisha>sh dan diyat. yang mana hukuman pokoknya

adalah qisha>sh, (apabila menyebabkan meninggal dunia dan keluarga korban

tidak memaafkan pelaku). Sedangkan hukuman penggantinya adalah diyat,

(bilamana keluarga korban memaafkan pelaku dan hukuman terhadap

penganiayaan). karena perbuatan tersebut berkaitan dengan kekerasan terhadap

jiwa seseorang, yang menyebabkan luka bahkan meninggal dunia.

B. Saran-Saran Penulis

setelah berbagai uraian pada bab-bab tersebut di atas, penulis bermaksud

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah melalui aparat penegak hukum agar memberi bantuan

hukum bagi para pelajar yang terlibat tawuran dari awal penyidikan

hingga pendampingan dalam proses pengadilan.

2. Bagi aparat penegak hukum agar menegakkan hukum seadil-adilnya dan

menghukum seberat-beratnya untuk para pelajar yang terlibat melakukan

tawuran agar menimbulkan efek jera dan sebagai pembelajaran untuk

pelajar yang lain supaya tidak ikut serta melakukan tawuran.

Sehingganya, angka kekerasan seperti tawuran pelajar dapat berkurang

atau bahkan menghilang dikemudian hari.

3. Bagi orang tua supaya ikut andil didalam mencegah para pelajar yang

melakukan tawuran dengan cara memberikan kasih sayang yang tulus

kepada anak-anaknya melalui pendekatan dan penjelasan bahwa hal yang

dilakukan dalam tawuran merupakan perbuatan yang dapat dijatuhi

hukuman pidana.

4. Khususnya bagi para guru pengajar disekolah-sekolah, sebagai pengganti

sementara orang tua mereka agar bisa terus mengawasi dan memotivasi

Page 72: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

62

murid-muridnya supaya tidak terlibat dalam hal melakukan tindak pidana

seperti tawuran yang di lakukan oleh muridnya tersebut.

Page 73: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

DAFTAR PUSTAKA

Al Faruq, Asadulloh, Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Islam, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009.

Al Maududi, Abu A’la, Dasar-dasar Aqidah Islam, terjemahan, Elwin Siregar,

Jakarta: Media Da’wah, 1986.

Al-Asqolani, Ibn Hajar, Bulughul Marom, Riyad: Darull Qabas,2014.

Al-Asymawi, Muhammad Said, Nalar Krtis Syariah, Yogyakarta: Lkis Group,

2012.

Alfitra, Hapusnya Hak Menuntut & Menjalankan Pidana, Jakarta: Raih Asa

Sukses, 2012.

Ali, M. Hatta, Peradilan Sederhana Cepat & Biaya Ringan Menuju Keadilan

Restoratif, Bandung: PT. Alumni, 2012.

Ali, Mahrus, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Ali, Zainuddin, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Arief, Abd. Salam, Fiqh Jinayah, Yogyakarta: Ideal, 1987.

Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2010.

Daradjat, Zakiah, Problema Remaja di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1978.

Dawud, Abu, Sunan Abi Dawud, Beirut: Dar al-Fikr, 1994.

Djamil, M. Nasir Anak Bukan Untuk di Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 20013.

Djatmika, Rahmad, Filsafat Hukum Islam dalam Berbagai Bidang,Jakarta: Bumi

Aksara, 1992.

Djazuli, A., Fiqh Jinayat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1977.

Page 74: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Dwi Laning, Vina Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya, Jakarta:

Cempaka Putih, 2008.

Efendi, Erdianto, Hukum Pidana Indonesia Suatu pengantar, Bandung: Refika

Aditama, 2011.

F. Hutabarat, Restaria dkk, Memudarnya Batas Kejahatan dan Penegakan

Hukum, Jakarta: Lembaga Bantuan Hukum, 2012.

Fatahullah Rais, Lukman Tindak Pidana Perkelahian Pelajar, Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1997.

Gultom , Maidim, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Peradilan

Pidana Anak di Indoesia, Bandung: Refika Aditama, 2013.

Haliman, Hukum Pidana Syari’at Islam menurut Ajaran Ahl al-Sunnah, Jakarta:

Bulan Bintang, 1991.

Hamzah, Andi , Delik-delik tertentu didalam KUHP, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Hanafi, Ahmad Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2005.

Hayati, Nur dan Tohap Alfan, Pertanggung Jawaban Pidana Pelaku Tawuran

Antar Pelajar, vol. 9 no. 1, 4 (2012).

Irfan, M. Nurul & Masyofah, Fiqh Jinayah, Jakarta: Amzah, 2014.

Irfan, M. Nurul, Gratifikasi dan Kriminalisasi Seksual, Jakarta: Amzah, 2014.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Grafindo, 2008.

Kartono, Kartini, Kenakalan Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Kunarto, Merenungi Kritik Terhadap Polri, Jakarta: Citra Manunggal, 1996.

Page 75: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Lamintang, Theo dan Lamintang, Hukum Panitensier Indonesia, Jakarta: Sinar

Grafika, 2010.

Marlina, Hukum Panitensier, Bandung: Refika Aditama, 2011.

Marsum, Jinayat (HPI), Yogyakarta: Lokakarya, 1989.

Muhammad Ahmadi, Fahmi, Metode Penelitian Hukum”, Lembaga Penelitian

UIN Jakarta, Desember 2010.

Mulyadi, Lilik, Kompilasi Hukum Pidana dalam Persfektif Teoritis dan Praktik

Peradilan, Bandung: Mandar Maju, 2010.

Mulyadi, Lilik, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Bandung: P.T.

Alumni 2014.

Munajat, Makhrus, Reaktualisasi Pemikiran Hukum Pidana Islam, Yogyakarta:

Cakrawala, 2006.

Nawawi Arief, Barda dan Muladi, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Bandung:

PT Alumni 2010.

Prakoso, Djoko, Hukum Panitensier di Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1998.

Prodjodikiro, Wirjono, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia, Bandung: PT

Refika Aditama,2008.

Qodir Audah, Abdul, Al-Tasyri’ Al-Jina<i’ Al-Islami<, Bairut: Darul Ka<tit Al-‘Azali

Rahman, Abdur, Tindak Pidana dalam Syariat Islam, Jakarta: PT Rineka Cipta,

1992.

Sabiq, Sayid, Fiqh Sunah, Bandung: Al-ma’arif, 1990.

Page 76: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Sambas, Nandang, Peradilan Pidana Anak di Indonesia dan Instrumen

Internasional Perlindungan Anak Serta Penerapannya, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013.

Santoso, Topo, Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat Islam

dalam Wacana dan Agenda, Jakarta: Gema Insani Pres, 2003.

Sholeh, Asrorun Ni’am, Detik-detik Perlindungan Anak, Depok: Pena Nusantara,

2013.

Shomad, Abd., Hukum Islam : Panorama Prinsip Syariah dalam Hukum

Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010.

Soekanto, Soerjono , Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

1990.

Suryani, Yani Pemidanaan Anak Di Indonesia Terhadap Pelaku Pencurian

Dalam Persfektif Hukum Islam. Skripsi S-1 Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor .11 Tahun 2012 Tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak.

Wadong , Maulana Hasan, Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2000.

Wahyudi, Setya, Implementasi Ide Diversi dalam Pembaharuan Sistem Peradilan

Pidana Anak di Indonesia, Yogyakarta: Genta Publishing, 2011.

Waluyo, Bambang, Pidana dan Pemidanaan, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Wardi Muslich, Ahmad, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar

Grafika, 2004.

Zulfa, Eva Achjani, Gugurnya Hak Menuntut, Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.

Page 77: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idP U T U S A N

Nomor : 594/Pid.B/1012/PN.DPK

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Depok yang mengadili perkara-perkara pidana dengan acara

biasa pada peradilan tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

dengan terdakwa :

I Nama Lengkap : YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN;

Tempat Lahir : Bogor; Umur/tanggal lahir : 17 Tahun/05 Maret 1995; Jenis Kelamin : Laki – laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Jalan H. Suaib RT.06/RW.02

Kelruahan Krekut, Kecamatan Limo, Kota Depok;

Agama : Islam; Pekerjaan : Pelajar Kelas III SMK

Pancoran Mas; Pendidikan : SMP;II.Nama Lengkap : LERIAN DIAN SYAH Bin

SYAH HAMKA Alias REBES; Tempat Lahir : Jakarta; Umur/tanggal lahir : 17 Tahun/21 Februari 1995; Jenis Kelamin : Laki – laki; Kebangsaan : Indonesia; Tempat tinggal : Kampung Grogol RT.01/

RW.01 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok;

Agama : Islam; Pekerjaan : Pelajar Kelas III SMK

Pancoran Mas; Pendidikan : SMP;

Para Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum : JUSPER SIHOMBING, SH.,

dari Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Depok berdasarkan Penetapan Ketua Majelis

Hakim tanggal 23 Oktober 2012 ;

• Terdakwa I ditahan sejak tanggal 14 September 2012 sampai dengan sekarang

ini ;

• Terdakwa II ditahan sejak tanggal 17 Oktober 20012 sampai dengan sekarang

ini ;

Halaman 1 dari 52 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 78: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idPengadilan Negeri tersebut ;

Setelah membaca berkas perkara ;

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan, keterangan saksi-saksi dan

keterangan Para Terdakwa ;

Setelah pula memperhatikan barang bukti yang diajukan ke persidangan ;

Setelah mendengar pembacaan Surat Tuntutan, Penuntut Umum yang pada

pokoknya menuntut agar Terdakwa IRWANSYAH Alias ABEL Bin SAHRONI, agar

diputuskan :

1. Menyatakan bahwa Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN dan

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Als REBES, telah trbukti secar

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan terang-terangan dan

tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakiatkan maut,”

sebagaimana diatur dalam Pasal 170 ayat (2), Ke-3 KUHP Jo UU No.3 Tahun 1997

tentang Pengadilan Anak dalam dakwaan kesatu kami;

2. Menjatuhkan pidana terhadap para Terdakwa masing-masing selama 6 (enam) tahun

dikurangi selama Para Terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah Terdakwa

tetap ditahan ;

3. Menyatakan barang bukti :

• Sebuah ikat pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung;

• Sebuah tas berwarna merah bertuliskan Loqeex;

• Sebuah batu;

• Sebuah clurit bergagang kayu warna coklat;

• Sebuah clurit putih bergagang kayu yang dibungkus kain wul warna hijau,

kuning, merah, biru;

• Satu potong celana Sekolah warna abu-abu yang robek sebelah kiri;

• Satu potong switer warna hitam;

• Satu potong kaos warna biru;

• Satu potong celana boxer warna hitam;

• Satu potong celana dalam warna hitam;

• Satu potong celana dalam warna biru;

• Satu potong werpak SMK Baskara;

• Satu potong dasi warna abu-abu;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 79: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Satu buah ikat pinggang warna hitam

• Sepasang sepatu merek Tomkins;

• Satu clurit putih bergagang kayu warna coklat;

Dipergunakan dalam perkara atas nama Terdakwa M. Mahade Saputra;

4. Menetapkan supaya Para Terdakwa dibebani biaya perkara masing-masing sebesar

Rp.1.000,-(seribu rupiah) ;

Bahwa atas tuntutan tersebut Penasihat hukum Terdakwa telah mengajukan

pembelaan, tertatanggal 8 Nopember 2012 yang pada pokoknya menurut Penasihat

Hukum Terdakwa, sebagaimana fakta yang diperoleh dalam persidangan, terbukti bahwa

yang terjadi adalah perkelaian antara Pelajar SMK Pancoran Mas dengan Pelajar SMK

Baskara, dan dalam perkelaian antara pelajar tersebut telah ada yang jadi korban yaitu

seorang anak SMK Baskara, dimana dalah satu pelaku tawuran dari SMK Pancoran Mas

adalah Kedua Terdakwa ;

Bahwa dengan demikian menurut Penasihat Hukum Para Terdakwa, Para

Terdakwa tidak bermaksud untuk melakukan penganiayaan kepada korban, tetapi

ditujukan kepada sekolompok pelajar SMK Baskara ;

Bahwa dengan demikian kurang tepat klasifikasi yang diajukan oleh Penuntut

Umum yaitu menggunakan tenaga bersama untuk melakukan penganiayaan, sebab

Terdakwa yang satu dengan Terdakwa yang kedua tidak saling mengetahui perbuatan

mereka tersebut dilakukan kepada seseorang ;

Bahwa dengan demikian unsur tersebut adalah kurang tepat, sehingga haruslah

dikesampingkan, sehingga Para Terdakwa dinyatakan tidak terbukti telah melakukan

tindak pidana sebagaimna dakwaan Penuntut Umum kesatu Penuntut Umum;

Bahwa selain itu Para Terdakwa juga mengajukan pembelaan lisan yang pada

pokonya Paa Terdakwa menyesali perbuatannya, dan berjanji tidak akan mengulangi

sertaa mohon keringanan hukuman, karena Para Terdakwa masih ingin melanjutkan

sekolahnya ;

Bahwa atas nota pembelaan tersebut, Penuntut Umum menyatakan tetap pada

tuntutannya, demikian pula pada giliran terakhir Para Terdakwa dan Penasihat hukumnya

tetap pada nota pembelaannya ;

Bahwa oleh Penuntut Umum, Terdakwa diajukan ke persidangan ini dengan surat

dakwaan sebagai berikut :

Kesatu :

Bahwa mereka Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN bersama

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES pada hari Rabu

Halaman 3 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 80: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idtanggal 12 September 2012 sekitar jam 14.30 Wib atau setidak – tidaknya pada suatu

waktu dalam bulan September 2012 bertempat di Jalan Raya Sawangan Perempatan

Masjid MampangKelurahan mampang, kecamatan Pancoran mas, Kota Depok atau

setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum

Pengadilan Negeri Depok, dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan mati, perbuatan mana

mereka Terdakwa lakukan dengan cara – cara sebagai berikut :

• Bahwa awalnya saudara Apri (tidak tertangkap/DPO) berkumpul bersama-sama

teman-temannya yakni saksi Mochamad Ridwansyah Alias Iwan, Ade Salam Alias

Jepang, Ari Kurniawan, Samsul Bahri, Isan Setiawan Alias Ambon, Ridho

Sudrajat, M.Sihabudin Alias Boak, Iyos Maulana yudha, M. Mahade Saputra Alias

Kucing (Terdakwa dalam berkas perkara terpisah), Terdakwa I. YUDA

KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin

SYAH HAMKA Alias REBES dari SMK Pancoran Mas di panggkalan angkot S-16

untuk membawa senjata tajam seperti celurit dan ikat pinggang berkepala besi

mereka berangkat dengan berjalan kaki menuju ke jalan Raya Sawangan

perempatan Mesjid Mampang untuk mencari truk menuju Parung Bingung;

• Bahwa sesampinya di Jalan Raya Sawangan perempatan Mesjid Mampang, saat

sedang memunggu truk saksi Mochamad Ridwansyah Alias Iwan melihat

rombongan pelajar dari SMK “Baskara”, karena keadaan lalu lintas yang macet,

pelajar dari SMK Pancoran Mas langsung menyerang pelajar dari SMK Baskara

yang berada diatas truk, Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA

Alias REBES meminta senjata tajam clurit kepada saksi M.Mahade Saputra Alias

Kucing dengan mengatakan “ada barang gak, kasih gwe senjata dong, gwe yang

megang”, lalu saksi M. Mahade Saputra Alias Kucing mengambil celurit

bergangan kayu yang dibungkus kain wol yang berwarna hijau, kuning merah, biru

dari dalam tas miliknya dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA

Alias REBES langsung mengabil celurit tersebut;

• Bahwa diawali dengan Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN

mengabil batu yang berada didekat tiang listrik dan langsung meleparnya yang

mengenai kepala korban Dedi Triyuda Alias Abu yang duduk diatas truk dipinggir

sebelah kiri sehingga membuat korban Dedi Triyuda Alias Abu jatuh terletang

dengan kaki kiri jatuh menggantung di baktruk yang oleh Terdakwa II LERIAN

DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES langsung membacok clurit yang

dibawanya yang mengenai paha kiri korban Dedi Triyuda Alias Abu lalu saksi

Rizky Ulya Alias Toket langsung menarik jaket korban Dedi Triyuda Alias Abu;

• Bahwa setelah itu murid-murid dari SMK Baskara turun dari truk dan melakukan

tauran /perkelahian dengan murid-murid dari SMK Pancoran mas, karena

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 81: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idmembuat lalu lintas macet dan menggangu, membuat masyarakat yang berada

ditempat kejadaian memisahkan atau membubarkan tauran tersebut ;

• Bahwa Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN bersama

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES bersama

teman-temannya dari SMK Pancoran Mas langsung kabur masuk ke gang

samping Mesjid Mampang menuju ke warung nenek di belakang SMK Pancoran

Mas, diwarung nenek menunjukan celurit yang dipegang yang diujungnya ada

noda darahnya kepada teman-temannya sambil mengatakan “Gwe abis dapat

daging nie, gwe abis berate aman anak Baskara sampe clurit kucing copot

gagangnya” dan saudara Apri juga mengatakan telah emmbacok pelajar dari SMK

baskara, setelah itu Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias

REBES mengembalikan clurit yang dipegangnya kepada saksi M. Mahade

Saputra Alias Kucing untuk disimpan;

• Bahwa setelah tauran karena mengalami luka pada bagian kepala dan kaki

sebelah kirinya koban Dedi Triyuda Alias Abu berjalan sempoyongan yang dibatu

oleh teman-temanya yakni saksi Yobie Ari Yuandana, Muhammad Rifqi dan

Rahmat Ikhsan dengan dibatu oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya

korban Dedi Triyuda Alias Abu dibawa dengan mengedarai sepeda motor menuju

kea rah Sawangan dan korban Dedi Triyuda Alias Abu dibawa ke Apotek Depok

Dua Jalan Raya Keadilan RT.11/RW.01 No.41 Kelurahan Rangkapan jaya,

Kecamatan Depok Dua, samping akhirnya dibawa oleh petugas Kepolisian

kerumah sakit;

• Bahwa dari perbautan Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN

bersama Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES

mengakibatkan korban saudara Dedi Triyuda Alias abu meninggal dunia dengan

luka-luka sebagimana :

Visum Et Repertum No.R/044/SK B/IX/2012/Rumkit Bhy Tk.I tanggal 18 September

2012, yang dibuat oleh Dr. Arif Wahyono selaku Dokter Spesialis Forensik pada

instansi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R Said Sukanto

Keramat Jati Jakarta, yang telah melakukan pemeriksaan terhadap jenasah Dedi

Triyudha Alias Abu pada tanggal 12 September 2012 jam 19.15 Wib, dengan hasil

pemeriksaan :

Luka-luka :

1. Pada kepala kiri, tiga sentimeter dan garis pertengahan depan, dua sentimeter

diatas batas tumbun rambut depan, seratus enam puluh empat sentimeter diatas

tumit, terdapat luka terbuka, dengan dasar tulang tengkorak, dengan tepi rata,

sudut tajam, apabila dirapatkan membetuk garis dengan panjang tiga setimeter;

Halaman 5 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 82: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id2. Pada tungkai kiri sisi dalam, dua puluh empat sentimeter dibawa taju depan tulang

usus, tujuh puluh dua sentimeter diatas tumit, terdapat luka terbuka, dasar otot,

dengan tepi rata, terdiri dari sudut lancip-tumpul, bila dirapatkan membentuk garis,

dengan panjang dua koma lima sentimeter;

3. Pada tungkai kiri atas sisi belakang, dua puluh empat sentimeter dibawa taju

depan tulang usus, terdapat luka lecet berbentuk tidak beraturan, berbatas tegas

berwarna ungu kehitaman, berukuran empat sentimeter kali tiga sentimeter;

4. Tepat pada lutut kanan sisi dalam, terdapat luka lecet berbentuk lonjong, berbatas

tegas, berwarna merah, berukuran dua koma lima sentimeter kali satu sentimeter;

Kesimpulan :

Pada pemeriksaan terhadap mayat seorang laki-laki yang berusia antara lima belas

tahun sampai dua puluh tahun dan bergolongan darah B ini, pada pemeriksaan

ditemukan luka terbuka pada kepala dan tungkai atas kiri akibat kekerasan tajam, luka

lecet pada lutut dan tungkai bawah kanan akibat kekerasan tumpul. Selanjutnya

ditemukan resapan darah pada kulit kepala daging dalam, patah berkeping tulang

tengkorak, robeknya selaput keras otak , terpotongnya pembuluh nadi utaman pada

tungkai atas kiri akibat kekerasan tajam, sebab mati akibat kekerasan tajam pada

tungkai atas kiri yang menyebabkan terpotongnya pembuluh nadi utama pada tungkai

atas kiri sehingga mengakibatkan pendarahan, perkitaan waktu kematian antara satu

sampai dua jam setelah makan terakhir;

Perbuatan Terdakwa diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

170 ayat 2 ke-3 KUHP Jo Undang-Undang No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak;

A T A U

Kedua :

Bahwa mereka Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN bersama

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES pada hari Rabu

tanggal 12 September 2012 sekitar jam 14.30 Wib atau setidak – tidaknya pada suatu

waktu dalam bulan September 2012 bertempat di Jalan Raya Sawangan Perempatan

Masjid MampangKelurahan mampang, kecamatan Pancoran mas, Kota Depok atau

setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum

Pengadilan Negeri Depok, dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama

menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan mati, perbuatan mana

mereka Terdakwa lakukan dengan cara – cara sebagai berikut :

• Bahwa awalnya saudara Apri (tidak tertangkap/DPO) berkumpul bersama-sama

teman-temannya yakni saksi Mochamad Ridwansyah Alias Iwan, Ade Salam Alias

Jepang, Ari Kurniawan, Samsul Bahri, Isan Setiawan Alias Ambon, Ridho

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 83: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idSudrajat, M.Sihabudin Alias Boak, Iyos Maulana yudha, M. Mahade Saputra Alias

kucing (Terdakwa dalam berkas perkara terpisah), Terdakwa I. YUDA

KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin

SYAH HAMKA Alias REBES dari SMK Pancoran Mas di panggkalan angkot S-16

untuk membawa senjata tajam seperti celurit dan ikat pinggang berkepala besi

mereka berangkat dengan berjalan kaki menuju ke jalan Raya Sawangan

perempatan Mesjid Mampang untuk mencari truk menuju Parung Bingung;

• Bahwa sesampinya di Jalan Raya Sawangan perempatan Mesjid Mampang, saat

sedang memunggu truk saksi Mochamad Ridwansyah Alias Iwan melihat

rombongan pelajar dari SMK “Baskara”, karena keadaan lalu lintas yang macet,

pelajar dari SMK Pancoran Mas langsung menyerang pelajar dari SMK Baskara

yang berada diatas truk, Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA

Alias REBES meminta senjata tajam clurit kepada saksi M.Mahade Saputra Alias

Kucing dengan mengatakan “ada barang gak, kasih gwe senjata dong, gwe yang

megang”, lalu saksi M. Mahade Saputra Alias Kucing mengambil celurit

bergangan kayu yang dibungkus kain wol yang berwarna hijau, kuning merah, biru

dari dalam tas miliknya dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA

Alias REBES langsung mengabil celurit tersebut;

• Bahwa diawali dengan Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN

mengabil batu yang berada didekat tiang listrik dan langsung meleparnya yang

mengenai kepala korban Dedi Triyuda Alias Abu yang duduk diatas truk dipinggir

sebelah kiri sehingga membuat korban Dedi Triyuda Alias Abu jatuh terletang

dengan kaki kiri jatuh menggantung di baktruk yang oleh Terdakwa II LERIAN

DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES langsung membacok clurit yang

dibawanya yang mengenai paha kiri korban Dedi Triyuda Alias Abu lalu saksi

Rizky Ulya Alias Toket langsung menarik jaket korban Dedi Triyuda Alias Abu;

• Bahwa setelah itu murid-murid dari SMK Baskara turun dari truk dan melakukan

tauran /perkelahian dengan murid-murid dari SMK Pancoran mas, karena

membuat lalu lintas macet dan menggangu, membuat masyarakat yang berada

ditempat kejadaian memisahkan atau membubarkan tauran tersebut ;

• Bahwa Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN bersama

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES bersama

teman-temannya dari SMK Pancoran Mas langsung kabur masuk ke gang

samping Mesjid Mampang menuju ke warung nenek di belakang SMK Pancoran

Mas, diwarung nenek menunjukan celurit yang dipegang yang diujungnya ada

noda darahnya kepada teman-temannya sambil mengatakan “Gwe abis dapat

daging nie, gwe abis berate aman anak Baskara sampe clurit kucing copot

gagangnya” dan saudara Apri juga mengatakan telah emmbacok pelajar dari SMK

Halaman 7 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 84: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idbaskara, setelah itu Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias

REBES mengembalikan clurit yang dipegangnya kepada saksi M. Mahade

Saputra Alias Kucing untuk disimpan;

• Bahwa setelah tauran karena mengalami luka pada bagian kepala dan kaki

sebelah kirinya koban Dedi Triyuda Alias Abu berjalan sempoyongan yang dibatu

oleh teman-temanya yakni saksi Yobie Ari Yuandana, Muhammad Rifqi dan

Rahmat Ikhsan dengan dibatu oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya

korban Dedi Triyuda Alias Abu dibawa dengan mengedarai sepeda motor menuju

kea rah Sawangan dan korban Dedi Triyuda Alias Abu dibawa ke Apotek Depok

Dua Jalan Raya Keadilan RT.11/RW.01 No.41 Kelurahan Rangkapan jaya,

Kecamatan Depok Dua, samping akhirnya dibawa oleh petugas Kepolisian

kerumah sakit;

• Bahwa dari perbautan Terdakwa I. YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN

bersama Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES

mengakibatkan korban saudara Dedi Triyuda Alias abu meninggal dunia dengan

luka-luka sebagimana :

Visum Et Repertum No.R/044/SK B/IX/2012/Rumkit Bhy Tk.I tanggal 18 September

2012, yang dibuat oleh Dr. Arif Wahyono selaku Dokter Spesialis Forensik pada

instansi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK. I R Said Sukanto

Keramat Jati Jakarta, yang telah melakukan pemeriksaan terhadap jenasah Dedi

Triyudha Alias Abu pada tanggal 12 September 2012 jam 19.15 Wib, dengan hasil

pemeriksaan :

Luka-luka :

1. Pada kepala kiri, tiga sentimeter dan garis pertengahan depan, dua sentimeter

diatas batas tumbun rambut depan, seratus enam puluh empat sentimeter

diatas tumit, terdapat luka terbuka, dengan dasar tulang tengkorak, dengan tepi

rata, sudut tajam, apabila dirapatkan membetuk garis dengan panjang tiga

setimeter;

2. Pada tungkai kiri sisi dalam, dua puluh empat sentimeter dibawa taju depan

tulang usus, tujuh puluh dua sentimeter diatas tumit, terdapat luka terbuka,

dasar otot, dengan tepi rata, terdiri dari sudut lancip-tumpul, bila dirapatkan

membentuk garis, dengan panjang dua koma lima sentimeter;

3. Pada tungkai kiri atas sisi belakang, dua puluh empat sentimeter dibawa taju

depan tulang usus, terdapat luka lecet berbentuk tidak beraturan, berbatas

tegas berwarna ungu kehitaman, berukuran empat sentimeter kali tiga

sentimeter;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 85: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id4. Tepat pada lutut kanan sisi dalam, terdapat luka lecet berbentuk lonjong,

berbatas tegas, berwarna merah, berukuran dua koma lima sentimeter kali satu

sentimeter;

Kesimpulan :

Pada pemeriksaan terhadap mayat seorang laki-laki yang berusia antara lima belas

tahun sampai dua puluh tahun dan bergolongan darah B ini, pada pemeriksaan

ditemukan luka terbuka pada kepala dan tungkai atas kiri akibat kekerasan tajam, luka

lecet pada lutut dan tungkai bawah kanan akibat kekerasan tumpul. Selanjutnya

ditemukan resapan darah pada kulit kepala daging dalam, patah berkeping tulang

tengkorak, robeknya selaput keras otak , terpotongnya pembuluh nadi utaman pada

tungkai atas kiri akibat kekerasan tajam, sebab mati akibat kekerasan tajam pada

tungkai atas kiri yang menyebabkan terpotongnya pembuluh nadi utama pada tungkai

atas kiri sehingga mengakibatkan pendarahan, perkitaan waktu kematian antara satu

sampai dua jam setelah makan terakhir;

Perbuatan Terdakwa diatas sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal

351 ayat 3 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo Undang-Undang No.3 tahun 1997

tentang Pengadilan Anak;

Bahwa untuk membuktikan surat dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan

saksi-saksi, untuk didengar keterangan di persidangan, yaitu :

1. Saksi ACHMAD EFENDI, dibawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah orang tua Dedi Triyuda Alias Abu Bin Achmad Efendi

(almarhum), yang telah meninggal karena peristiwa tawuran pada hari Rabu,

tanggal 12 September 20012 ;

• Bahwa hal ini diketahui saksi setelah saksi menerima telepon dari Saudara

saksi yang menanyakan apa betul kalau Dedi Triyuda kena musibah ;

• Bahwa saksi yang waktu itu sedang nyopir taksi di daerah Grogol, kemudian

membelokkan taksinya menuju arah pulang ;

• Bahwa sesampainya di pintu Tol Tanjung Barat, saksi telah dijemput oleh

keluarganya dan diantar ke Rumah Sakit Kramatjati ;

• Bahwa sesampainya di sana saksi langsung masuk ke Unit Gawar Darurat dan

mendapati anaknya (Dedi Triyuda), telah meninggal dunia ;

• Bahwa saksi tidak melihat luka pada tubuh anaknya, karena jenazah anaknya

telah dikafani ;

• Bahwa ketika berangkat anak saksi dalam keadaan sehat walafiat ;

Halaman 9 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 86: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa setelah 2 (dua) minggu dari kejadian itu, ada Keluarga Para Terdakwa

melalui Pihak Kepolisian Polsek Mampang, mengundang saksi untuk

melakukan pertemuan dengan keluarga Para Terdakwa;

• Bahwa atas ajakan tersebut saksi mewakilkan Saudaranya untuk

menghadirinya, dengan pesan secara pribadi saksi telah memaafkan Para

Terdakwa, namun saksi tidak akan menerima santunan dalam bentuk apapun

dari Keluarga Para Terdakwa ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak anaknya, sedangkan bukti selebihnya

sksi tidak mengetahuinya ;

Bahwa atas keterangan saksi tersebut Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan ;

2. Saksi RIZKY MULYA Alias Tokek Bin Bahudin, dibawah sumpah yang pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah tersebut ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi yang ada dalam truk tersebut antara

lain : Mirza; Aditya; Rahman; M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan;

Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai di jalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 87: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas yang ada di seberang jalan

teman-teman saksi yang sedang di atas truk dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk di samping kiri bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan

kemudian lari ;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Trdakwa ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit

Kramajatjati;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa II membacok Dedi Triyuda ;

Halaman 11 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 88: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

3. Saksi MIRZA ARIANTO, di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi antara lain : Mirza; Aditya; Rahman;

M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan; Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

• Bahwa kemudian teman-teman yang sesang di atas truk diserang oleh anak

anak dari SMK Pancoran Mas dari arah kiri dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Trdakwa ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 89: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

4. Saksi ADITYA RAHMAN, di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi antara lain : Mirza; Aditya; Rahman;

M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan; Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

• Bahwa kemudian teman-teman yang sesang di atas truk diserang oleh anak

anak dari SMK Pancoran Mas dari arah kiri dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

Halaman 13 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 90: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Trdakwa ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

5. Saksi MUHAMAD IRFAN Bin HAKIM di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 91: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi antara lain : Mirza; Aditya; Rahman;

M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan; Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

• Bahwa kemudian teman-teman yang sesang di atas truk diserang oleh anak

anak dari SMK Pancoran Mas dari arah kiri dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Terdakwa ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Halaman 15 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 92: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idTomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

6. Saksi NOVANSYAH Bin MANGSI di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut ;

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi antara lain : Mirza; Aditya; Rahman;

M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan; Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

• Bahwa kemudian teman-teman yang sesang di atas truk diserang oleh anak

anak dari SMK Pancoran Mas dari arah kiri dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Trdakwa ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 93: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

7. Saksi HARIYANSYAH Bin SYAMSUDIN, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi antara lain : Mirza; Aditya; Rahman;

M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan; Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

Halaman 17 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 94: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa kemudian teman-teman yang sesang di atas truk diserang oleh anak

anak dari SMK Pancoran Mas dari arah kiri dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Trdakwa ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

8. Saksi RIDWANSYAH Bin ROPI ROSAD, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK FAJAR Sawangan Depok ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 95: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa saksi pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30

wib saksi bersama-sama anak-anak SMK BASKARA pulang sekolah dengan

naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk saksi duduk di tengah belakang papan kayu truk, Mirza,

Irfan, Aditya duduk di atas papan kayu truk, sedangkan Rizky berdiri, Dedi

Triyuda dudi di sebelah kiri Rizky, Hariansyah duduk di atas Kepala Truk,

Aldiansyah, Imam Muzaki duduk di tengah belakang ;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang, telah mengeroyok anak-anak SMK BASKARA yang sedang

naik di atas truk ;

• Bahwa saksi tahu kalau yang mengeroyok adalah anak-anak SMK BASKARA,

karena dilihat dari seragamnya ;

• Bahwa pengeroyokan tersebut dilakukan dengan lemparan-lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terletang dengan kaki

kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yang membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala

besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi dan anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke

perumahan Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh teman saksi yang

turun dari angkot, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

Halaman 19 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 96: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

9. Saksi AHMAD ALDIANSYAH Alias ALDY Bin CECEP AHMAD, di bawah sumpah

yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

• Bahwa di dalam truk saksi duduk di tengah belakang papan kayu truk, Mirza,

Irfan, Aditya duduk di atas papan kayu truk, sedangkan Rizky berdiri, Dedi

Triyuda dudi di sebelah kiri Rizky, Hariansyah duduk di atas Kepala Truk,

Aldiansyah, Imam Muzaki duduk di tengah belakang ;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 97: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih ada

sepuluh orang melakukan pengeroyokan kepada anak-anak SMK BASKARA

yang di atas truk;

• Bahwa saksi tahu kalau yang mengeroyok adalah anak-anak SMK Pancoran

Mas, karena kelihatan dari seragam sekolah yang dipakaianya ;

• Bahwa pengeroyokan tersebut dilakukan dengan lemparan-lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terletang dengan kaki

kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yang membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala

besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi dan anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke

perumahan Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh teman saksi yang

turun dari angkot, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

Halaman 21 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 98: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idhitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

10. Saksi YOBIE ARI YUANDANA Bin MAKMUR, di bawah sumpah yang pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik Angkutan Kota

(angkot) ;;

• Bahwa sesampainya di jalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok saksi melihat

teman-temannya yang sedang naik truk semen dikeroyok oleh anak-anak SMK

Pancoran Mas ;

• Bahwa anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih ada sepuluh orang;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak Saksi

IMAM MUZAKI Bin BUDI HARTONO, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik truk semen;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 99: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa di dalam truk temen-temen saksi antara lain : Mirza; Aditya; Rahman;

M. Irfan; Novansyah; Hariansyah; Ridwan; Ahmad Aldiansyah; Iman Muzaki;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok yang berteriak “Baskara”;

• Bahwa ketika itu jumlah anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih

ada sepuluh orang;

• Bahwa kemudian teman-teman yang sedang di atas truk diserang oleh anak

anak dari SMK Pancoran Mas dari arah kiri dengan lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada yang

membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala besi;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri yang ketika itu duduk di truk sebelah kiri;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi melihat ada 2 (dua) orang anak SMK Pancoran Mas yang

membawa clurit, yang itu Para Terdakwa ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

Halaman 23 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 100: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idbilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

11. Saksi MUHAMMAD RIFQI Alias KOMENG Bin JAYADI, di bawah sumpah yang

pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA, Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK BASKARA sudah ada rasa permusuhan sejak dulu,

walaupun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalahnya ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya : Yobi, Rahmat, Iksan Fadil, ulang sekolah dengan

naik angkutan kota (angkot), sedangkan teman-teman lain pulang naik truk

semen;

• Bahwa angkot yang dinaiki saksi posisinya di belakang truk semen yang dinaiki

oleh teman-teman anak SMK BASKARA yang lain ;

• Bahwa ketika truk sampai dijalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok tiba-tiba dari arah

sebelah kanan ada siswa SMK Pancoran Mas Depok menyerang anak-anak

SMK BASKARA yang sedang naik truk semen tersebut ;

• Bahwa anak-anak SMK Pancoran Mas yang menyerang kurang lebih ada 10

(sepuluh) orang ;

• Bahwa pengeroyokan tersebut dilakukan dengan lemparan-lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terletang dengan kaki

kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yang membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala

besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 101: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa saksi dan anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke

perumahan Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh teman saksi yang

turun dari angkot, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

12. Saksi HARIYANSYAH Bin SYAMSUDIN, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK BASKARA Sawangan Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik Angkutan Kota

(angkot) ;

Halaman 25 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 102: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa sesampainya di jalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok saksi melihat

teman-temannya yang sedang naik truk semen dikeroyok oleh anak-anak SMK

Pancoran Mas ;

• Bahwa anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih ada sepuluh orang;

• Bahwa pengeroyokan tersebut dilakukan dengan lemparan-lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yang membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala

besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi dan anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke

perumahan Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh teman saksi yang

turun dari angkot, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 103: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idhitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

13. Saksi RAHMAN IKSAN FADIL Alias ZAENAL, di bawah sumpah yang pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas Depok ;

• Bahwa antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara telah ada masalah sejak

lama, namun saksi tidak tahu apa yang menjadi masalah antara 2 (dua)

sekolah ;

• Bahwa pada hari Rabu Tanggal 12 September 2012 sekitar pukul 14.30 wib

saksi dan teman-temannya pulang sekolah dengan naik Angkutan Kota

(angkot), bersama-sama dengan Mohammad Rifki, Yobie dan lain-lain ;

• Bahwa sesampainya di jalan Sawangan perempatan Masjid Mampang,

Kelurahan Mampang Kecamatan Pancoran Mas kota Depok saksi melihat

teman-temannya yang sedang naik truk semen dikeroyok oleh anak-anak SMK

Pancoran Mas ;

• Bahwa anak-anak SMK Pancoran Mas Depok kurang lebih ada sepuluh orang;

• Bahwa pengeroyokan tersebut dilakukan dengan lemparan-lemparan batu;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (temen saksi)

yang duduk paling samping kiri ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yang membawa clurit dan ada yang membawa ikat pinggang berkepala

besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

Halaman 27 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 104: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa sebetulnya saksi dan teman-temannya akan melawan tapi karena anak-

anak SMK Pancoran Mas ada yang membawa clurit menjadi takut dan lari;

• Bahwa saksi dan anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke

perumahan Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh teman saksi yang

turun dari angkot, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

14. Saksi MOHAMMAD RIDWANSYAH Alias IWAN, di bawah sumpah yang pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 105: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke perumahan

Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh temannya yang turun dari

angkuan kota, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

Halaman 29 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 106: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

15. Saksi ADE SALAM Alias ALAN Alias JEPANG Alias YUKI, di bawah sumpah yang

pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 107: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke perumahan

Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh temannya yang turun dari

angkuan kota, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

16. Saksi ARI KURNIAWAN Bin AGUS, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

Halaman 31 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 108: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke perumahan

Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh temannya yang turun dari

angkuan kota, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 109: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

17. Saksi IKSAN SETIAWAN Alias AMBON BiN SARNO, di bawah sumpah yang pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

Halaman 33 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 110: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke perumahan

Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh temannya yang turun dari

angkuan kota, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 111: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idbilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

18. Saksi RIDO SUDRAJAT Bin YAYAN, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke perumahan

Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh temannya yang turun dari

Halaman 35 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 112: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idangkuan kota, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

19. Saksi MOHAMMAD SIHABUDIN Alias SIHAB Alias BOAK Bin NIZAR, di bawah

sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 113: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa anak-anak SMK BASKARA akhirnya turun dan lari ke perumahan

Maharaja, sedangkan Dedi Triyuda ditolong oleh temannya yang turun dari

angkuan kota, yang kemudian oleh masyarakat Sawangan Dedi Triyuda

dibawa ke rumah sakit, dengan dibonceng sepeda motor ;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

Halaman 37 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 114: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idwarna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

20. Saksi YOS MAULANA YUDHA Alias IYOS, di bawah sumpah yang pada pokoknya

menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Page 115: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa pada waktu itu saksi berada di belakang Terdakwa I dan Terdakwa II;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

• Bhwa clurit yang dipakai oleh Komar adalah clurit saksi yang dipinjam oleh

Terdakwa II ;

• Bahwa Komar thu kalau saksi memiliki clurit karena pernah melihat ketika main

ke rumah saksi ;

• Bahwa clurit yang dipegang oleh Rebes adalah milik saksi Mahade Saputra

Alias Kucing yang dipinjam ketika akan tawuran ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

21. Saksi MAHADE SAPUTRA Alias KUCING Bin MUSRIZAL, di bawah sumpah yang

pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

• Bahwa saksi adalah siswa SMK Pancoran Mas ;

Halaman 39 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Page 116: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa antara SMK BASKARA Sawangan Depok dengan SMK PANCORAN

MAS sering terjadi tawuran ;

• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 sudah ada rencana untuk

tawuran antara SMK BASKARA Sawangan Depok, dengan SMK Pancoran

Mas Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, saksi telah berkumpul dengan

Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I

yang saksi tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian saksi dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke

Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu angkutan kota, saksi

melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen yang melintas di situ dan

berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi tersebut, teman-teman saksi menyerang anak-

anak SMK BASKARA yang sedang naik truk semen, dengan cara melempari

batu ;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibar lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit dan ada yang

membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan dan ada yang membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa pada waktu itu saksi berada di belakang Terdakwa I dan Terdakwa II;

• Bahwa ketika itu Dedi Triyuda telah mengeluarkan darah dari Kepala dan

kakinya ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bahwa saksi melihat yang melempar batu dan mengenai Kepala Dedi Triyuda

adalah Terdakwa Yuda Komarudin, sedangkan yang membacok adalah

Terdakwa Lerian Diansyah Alias Rebes ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Page 117: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bhwa clurit yang dipakai oleh Komar adalah clurit saksi yang dipinjam oleh

Terdakwa II ;

• Bahwa Komar thu kalau saksi memiliki clurit karena pernah melihat ketika main

ke rumah saksi ;

• Bahwa clurit yang dipegang oleh Rebes adalah milik Kucing yang dipinjam

ketika akan tawuran ;

• Bahwa kepada saksi diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1

(satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu yang

dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, saksi

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti 3 (tiga)

bilah clurit, saksi mebenarkan clurit yang bergagang warna-warni tersebut yang

dipakai Terdakwa membacok Dedi Triyuda ;

• Atas keterangan saksi tersebut, Para Terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan;

Bahwa di persidangan juga telah didengar keterangan Para Terdakwa, yang pada

pokoknya menerangkan sebagai berikut :

TERDAKWA I :

• Bahwa Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Bin AMIR SYARIFUDIN adalah siswa

SMK Pancoran Mas Depok ;

• pada pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 ada rencana tawuran antara

SMK Pancoran Mas, dengan SMK Baskara, Sawangan, Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, Terdakwa I telah berkumpul

dengan teman-temannya antara lain : Apri, Rebes, Komar, Kucing, Iyos, Giok,

Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I yang Terdakwa I tidak kenal ;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

Halaman 41 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Page 118: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa kemudian Terdakwa I, Terdakwa II dan teman-temannya memutuskan

untuk berangkat ke Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu

angkutan kota, Saksi Iwan melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen

yang melintas di situ dan berterian “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi Iwan tersebut, Terdakwa I, Terdakwa II dan

teman-temannya menyerang anak-anak SMK BASKARA yang sedang naik

truk semen, dengan cara melempari batu ;

• Bahwa lemparan batu Terdakwa I mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibat lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa saksi melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2 (dua)

orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit, seangkan saksi

Muhade membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan lambat, karena jalan macet ;

• Bahwa kemudian Terdakwa II membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa kemudian Terdakwa I dan teman-temannya lari masuk gang karena

takut dikejar oleh anak-anak SMK Baskara ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

• Bhwa clurit yang dipakai oleh Komar adalah clurit saksi yang dipinjam oleh

Terdakwa II ;

• Bahwa kepada Terdakwa diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah

batu, 1 (satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu

yang dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, Terdakwa I

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Page 119: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idmembenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti lain

adalah barang-barang yang dipergunakan tawuran pada waktu itu;

TERDAKWA II :

• Bahwa Terdakwa I LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES

adalah siswa SMK Pancoran Mas Depok ;

• pada pada hari Rabu, tanggal 12 September 2012 ada rencana tawuran antara

SMK Pancoran Mas, dengan SMK Baskara, Sawangan, Depok ;

• Bahwa pada hari itu sekitar pukul 14.00 WIB, Terdakwa Ii DAN Terdakwa I

telah berkumpul dengan teman-temannya antara lain : Apri, Komar, Kucing,

Iyos, Giok, Encek dan 3 (tiga) orang anak klas I yang Terdakwa II tidak kenal;

• Bahwa pada waktu itu Apri merencanakan untuk tawuran dengan anak-anak

SMK BASKARA, Sawangan Depok, di Warung Bingung Sawangan ;

• Bahwa kemudian Terdakwa I, Terdakwa II dan teman-temannya memutuskan

untuk berangkat ke Warung Bingung, namun ketika sedang menunggu

angkutan kota, Saksi Iwan melihat anak-anak SMK BASKARA naik truk semen

yang melintas di tempat itu dan berteriak “Baskara” ;

• Bahwa dengan teriakan saksi Iwan tersebut, Terdakwa I, Terdakwa II dan

teman-temannya menyerang anak-anak SMK BASKARA yang sedang naik

truk semen, dengan cara melempari batu ;

• Bahwa lemparan batu Terdakwa I mengenai kepala Dedi Triyudha (Anak SMK

BASKARA) yang duduk paling samping kiri truk semen ;

• Bahwa akibat lemparan batu tersebut Dedi Triyuda jatuh terlentang dengan

kaki kiri menggantung di samping bak truk ;

• Bahwa Terdakws II melihat siswa-siswa SMK Pancoran Mas Depok ada 2

(dua) orang yaitu Terdakwa I dan Terdakwa II membawa clurit, sedangkan

saksi Muhade membawa ikat pinggang berkepala besi dan diputar-putar ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas Depok mengejar truk yang

sedang berjalan lambat, karena jalan macet ;

• Bahwa kemudian Terdakwa II membacokan cluritnya pada kaki Dedi Triyudha

bagian bawah sebelah kiri ;

• Bahwa kemudian Terdakwa II dan teman-temannya lari masuk gang karena

takut dikejar oleh anak=anak SMK Baskara ;

• Bahwa sore harinya Dedi Triyudha meninggal dunia di rumah sakit;

Halaman 43 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Page 120: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa clurit yang dipakai oleh Terdakwa II Komar adalah clurit milik saksi

Muhade Alias Kucing yang dipinjam oleh Terdakwa II ;

• Bahwa kepada Terdakwa II diperlihatkan barang bukti berupa : 1 (satu) buah

batu, 1 (satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit bergagang kayu

yang dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah ikat

pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna

hitam, 1 (satu) potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna

hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK Baskara, 1 (satu) potong dasi warna

abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek

Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat, Terdakwa I

membenarkan itu seragam dan werpak Dedi Triyuda, sedangkan bukti lain

adalah barang-barang yang dipergunakan tawuran pada waktu itu;

Bahwa selain saksi-saksi tersebut Penuntut Umum juga mengajukan barang bukti

berupa : 1 (satu) buah batu, 1 (satu) clurit bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit

bergagang kayu yang dibungkus kain wul warna hijau, kuning, merah, biru, 1 (satu) buah

ikat pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1 (satu) buah tas

berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam Sekolah warna

abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna hitam, 1 (satu) potong kaos

warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam

warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK

Baskara, 1 (satu) potong dasi warna abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam;

sepasang sepatu merek Tomkins, dan 1 (satu) buah clurit bergagang kayu warna coklat

yang telah disita sesuai dengan hUkum, sehingga barang bukti tersebut dapat dijadikan

sebagai alat bukti dalam perkara ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi, keterangan para

Terdakwa dan barang bukti tersebut, ternyata satu sama lain saling berhubungan dan

bersesuaian, sehingga didapat fakta sebagai berikut :

• Bahwa benar antara SMK Pancoran Mas dan SMK Baskara sudah lama ada

masalah, walaupun para siswa tersebut tidak tahu apa yang menjadikan

penyebabnya ;

• Bahwa benar Para Terdakwa adalah para Pelajar SMK Pancoran Mas,

Sawangan Depok

• Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 12 September 2012, sekitar pukul 14.30

WIB anak-anak SMK Pancoran Mas antara lain : Apri, Giok, Iyos, Iwan, Encek

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Page 121: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddan lain-lain dan kedua Terdakwa, telah berkumpul di Jalan Raya Sawangan,

perempatan Mesjid Mampang, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran

Mas Kota Depok dengan niat akan tawuran dengan pelajar SMK Baskara

Sawangan ;

• Bahwa ketika itu saksi Apri mengatakan kalau sudah janjian dengan anak-anak

SMK Baskara untuk tawuran di Parung Bingung, Sawangan, Depok ;

• Bahwa Benar ketika itu Terdakwa I membawa clurit putih bergagang kayu

coklat, sedangkan Terdakwa II membawa clurit putih bergagang kayu

dibungkus kain wul warna-warni ;

• Bahwa benar kemudian ketika Terdakwa I dan Terdakwa II serta teman-

temannya tersebut akan berangkat ke Parung Bingung, dari seberang jalan

Saksi Iwan berteriak “Baskara” dan Para Terdakwa dengan teman-temannya

melihat anak-anak Baskara pulang dengan naik truk semen ;

• Bahwa kemudian Para Terdakwa dan teman-temannya menyerang anak-anak

SMK Baskara yang sedang naik truk semen tersebut ;

• Bahwa serangan tersebut berupa lemparan batu ke arah anak-anak di atas truk

tersebut, yang berjalan lambat karena jalan keadaan jalan macet ;

• Bahwa kemudian Terdakwa I dengan membawa clurit ikut mengejar truk yang

dinaiki anak-anak SMK Baskara tersebut ;

• Bahwa setelah mendapatkan sebuah batu, dengan tangan kiri, Terdakwa I

melempar batu itu kepada anak-anak yang sedang naik truk semen tersebut;

• Bahwa lemparan batu tersebut mengenai Kepaka Dedi Triyuda ;

• Bahwa akibat lembaran batu tersebut, Dedi Triyuda, jatuh terlentang dengan

kaki kiiri menggantung disamping truk ;

• Bahwa kemudian Terdakwa II membacokkan clurit yang dibawa tersebut pada

kaki Dedi Triyuda pada tungkit sebelah kiri ;

• Bahwa akibat lembaran batu dan bacokan clurit tersebut, Dedi Triyuda

mengalami pendarahan pada kepala dan kaki kirinya ;

• Bahwa kemudian anak-anak SMK Pancoran Mas, lari masuk gang, dan anak-

anak SMK Baskara juga melarikan diri ;

• Bahwa kemudian Dedi Triyuda ditolong oleh saksi Mohamad Robi, saksi

Hariansyah dan temannya yang baru turun dari mobil angkutan kota, dan

dibonceng oleh masyarakat untuk di bawa ke Klinik ;

Halaman 45 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Page 122: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa karena klinik tersebut tidak dapat menangani luka-luka Dedi Triyuda,

maka Dedy Triyuda dibawa ke Rumah sakit Kramat Jati ;

• Bahwa akibat banyak mengeluarkan darah, maka Dedi Triyuda meninggal

dunia ;

Menimbang, bahwa setelah mendapatkan fakta sebagaimana tersebut di atas,

kemudian akan dipertimbangkan apakah Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR

Bin AMIR SYARIFUDIN dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias

REBES terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana

sebagaimana surat dakwaan Penuntut Umum ;

Menimbang, bahwa unuk seseorang dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana,

maka seluruh unsur pasal dakwaan tersebut haruslah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa karena oleh Penuntut Umum Terdakwa diajukan ke

persidangan ini dengan surat dakwaan yang disusun secara alternatif, maka Majelis

Hakim langsung dapat memilih pasal dakwaan mana yang sesuai atau relevan dengan

fakta-fakta tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, menurut Majelis Hakim

pasal yang tepat dikenakan pada Para Terdakwa adalah dakwaan ke dua yaitu pasal 170

ayat (3) huruf e KUHP, yang unsur-unsurnya terdiri dari :

1. Unsur barang siapa :

2. Unsur di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang ;

3. Unsur secara bersama-sama ;

4. Unsur yang mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia ;

Ad.1. Unsur Barang siapa :

Bahwa yang dimaksud dengan unsur barang siapa dalam hukum pidana adalah

orang atau badan hukum, dengan identitas sebagaimana disebutkan dalam surat

dakwaan oleh Penuntut Umum yang diajukan ke persidangan karena didakwa telah

melakukan tindak pidana ;

Bahwa sebagaimana di persidangan, setelah ditanyakan kepada Para Terdakwa

ternyata identitas yang tertera dalam surat dakwaan sama dengan identitas

Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR SYARIFUDIN dan

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES ;

Bahwa dengan demikian unsur barang siapa telah terpenuhi ;

Ad.2. Unsur di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Page 123: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idBahwa pengertian di muka umum adalah tempat yang tidak tertutup dan mudah

untuk didatangi atau terlihat oleh setiap orang, sedangkan yang dimaksud

melakukan kekerasan terhadap orang adalah mempergunakan tenaga yang tidak

kecil secara tidak sah;

Bahwa berdasarkan fakta sebagaimana tersebut di atas, ternyata pada hari Rabu,

tanggal 12 September 2012 Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin

AMIR SYARIFUDIN dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias

REBES bersama dengan teman-temannya antara lain : Apri, Giok, Iyos, Iwan,

Encek dan lain-lain telah berkunpu di Jalan Raya Sawangan, perempatan Mesjid

Mampang, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dan

merencanakan akan tawuran dengan anak-anak SMK BASKARA Sawangan di

Warung Bingung, kemudian mereka berniat untuk menuju ke Warung Bingung ;

Bahwa ketika Terdakwa I dan Terdakwa II bersama dengan teman-temannya

tersebut di atas sedang menunggu angkutan kota untuk menuju Warung Bingung,

dari seberang jalan Saksi Apri melihat anak-anak SMK Baskara antara lain :Dedi

Triyuda, Mirza, Aditya, Rahman, M. Irfan, Novansyah, Hariansyah, Ridwan, Ahmad

Aldiansyah, Imam Muzaki sedang naik truk semen dan melintas di tempat tersebut,

saksi Iwan berteriak “Baskara” ;

Bahwa dengan teriakan tersebut Terdakwa I dan Terdakwa II beserta teman-

temannya berlari menuju anak-anak SMK Baskara yang sedang naik di atas truk

semen;

Bahwa kemudian Para Terdakwa dan teman-temannya menyerang anak-anak SMK

Baskara yang sedang naik truk semen tersebut dengn cara melempari dengan batu,

mengacung-acungkan clurit, dan memutar-mutar ikat pinggang berkepala besi;

Bahwa setelah Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR

SYARIFUDIN mendapatkan batu di pinggir jalan, kemudian melemparkan batu

tersebut ke arah kerumunan anak-anak yang sedang di atas truk, yang mengenai

kepala Dedi Triyuda ;

Bahwa akibat kena lemparan batu tersebut, Tri Yuda jatuh telentang kemudian

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES, mengejarnya

dan menyabetkan clurit yang dibawanya pada kaki Dedi Triyuda sebelah kiri bawah;

Bahwa dalam nota pembelaannya Penasihat hukum Para Tedakwa menyebutkan

hal tersebut bukan merupakan penganiayaan atau kekerasan terhadap seseorang

adalah tidak tepat karena sebenarnya yang terjadi adalah tawuran antara anak-

anak SMK Pancoran Mas dengan anak-anak SMK Baskara, maka sebagaimana

telah diuraikan di atas, Terdakwa I telah melakukan pelemparan batu dan mengenai

kepala Dedy Triyuda, kemudian Terdakwa II menyabetkan clurit yang dipegangnya

Halaman 47 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Page 124: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpada kaki kiri Dedy Triyuda, yang mengakibatkan luka-lula, sehingga nota

pembelaan Penasihat hukumPara Terdakwa tersebut tidak beralasan ;

Bahwa karena pelemparn dan penyabetan clurit yang dilakukan oleh Para

Terdakwa kepada Dedy Triyuda dilakukan oleh Para Terdakwa tersebut dilakukan

di Jalan Raya Sawangan perempatan Mesjid Mampang, Kelurahan Mampang,

Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok adalah tempat yang terbuka yang mudah

dilihat dan didatangi oleh umum, sehingga unsur ini telah terpenuhi ;

Ad3. Unsur secara bersama-sama ;

Bahwa yang dimaksud yang dilakukan secara bersama-sama adalah perbuatan

tersebut dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih ;

Bahwa sebagaimana fakta persidangan sebagaimana tersebut di atas setelah

Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR SYARIFUDIN dan

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES bersama-sama

dengan teman-temannya antara lain : Apri, Giok, Iyos, Iwan, Encek dan lain-lain,

berkumpul di Jalan Raya Sawangan perempatan Mesjid Mampang, Kelurahan

Mampang, Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok dan merencanakan tawuran,

kemudian mereka bermaksud akan berangkan menuju ke Warung Bingung dengan

mengendarai angkutan kota ;

Menimbang, bahwa setelah mereka mendengar teriakan dari saksi Iwan dengan

ucapan “Baskara” dari seberang jalan, mereka lalu lari ke arah truk yang sedsang

berjalan pelan karena jalan macet dan menyerang anak-anak SMK Baskara yang

duduk di atas truk semen, antara lain :Dedi Triyuda, Mirza, Aditya, Rahman, M.

Irfan, Novansyah, Hariansyah, Ridwan, Ahmad Aldiansyah, Imam Muzaki dan lain-

lain ;

Bahwa penyerangan tersebut antara lain berupa lemparan-lemparan batu, dimana

Terdakwa I dan Terdakwa II ikut menyerang dengan masing-masing membawa

clurit ;

Bahwa setelah lemparan batu dari Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR

Bin AMIR SYARIFUDIN mengenai kepala Dedi Triyuda, Triyuda jatuh terletang di

atas bak truk dengan kaki kiri menggantung ke samping bank truk ;

Bahwa kemudian Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias

REBES, mengejarnya dan membacokkan clurit yang dibawanya pada kaki kiri Dedi

Triyuda tersebut ;

Bahwa dengan apa yang diuraikan di atas, bahwa selain perbuatan tersebut

dilakukan oleh Terdakwa I dan Terdakwa II, juga diikuti oleh Apri, Giok, Iyos, Iwan,

Encek dan lain-lain ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Page 125: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idBahwa dengan demikian unsur secara bersama-sama telah terpenuhi ;

Ad.4. Unsur yang mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia ;

Bahwa sebagaimana fakta persidangan tersebut di atas setelah lemparan batu dari

Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR SYARIFUDIN mengenai

kepala Dedi Triyuda, sehingga Dedi Triyuda jatuh terletang di atas bak truk dengan

kaki kiri menggantung, kemudian Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH

HAMKA Alias REBES mengejarnya truk semen yang dalam keadaan jalan macet

tersebut dan membacokkan clurit yang yang dibawanya pada kaki kiri Dedi Triyuda;

Bahwa, karena dari Kepala dan kaki Dedi Triyuda terus mengeluarkan darah dan

anak-anak SMK Baskara maupun SMK Pancoran Mas lari, kemudian saksi

MOHAMAD RIFKI dan HAERIANSYAH dan kawan-kawannya yang ketika itu

sedang naik angkutan kota, mereka turun dan menolong Dedi Triyuda ;

Bahwa Kemudian Dedi Triyuda di bawa ke Poliklinik, namun karena darah yang

keluar terlalu banyak, maka Dedi Triyuda dibawa ke UGD Rumah Sakit Kramatjati ;

Bahwa setelah sampai di rumah sakit Kramatjati Dedi Triyuda meninggal dunia,

dimana ketika saksi ACHMAD EFFENDI (ayah Dedi Triyuda) sampai di Rumah

Sakit Kramatjati, Dedi Triyuda sudah dikafani ;

Bahwa berdasarkan Visum et repertum yang dibuat oleh Dr. Arif Wahyono, dokter

pemerintah dari Rumah sakit Kramatjati Nomor : R/044/SK B/IX/2012/Rumkit Bhy

Tk.I tanggal 18 September 2012 dalam kesimpulannya Dedy Triyuda meninggal

dunia karena pendarahan yang berlebihan;

Bahwa dengan demikian unsur ini juga telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa, dengan demikian seluruh unsur dakwaan kedua Penuntut

Umum yaitu pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP Jo Undang-Undang No.3 tahun 1997 Tentang

Pengadilan Anak telah terpenuhi ;

Menimbang, bahwa karena seluruh unsur dakwaan kedua pasal 170 ayat 2 ke-3

KUHP Jo Undang-Undang No.3 tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak telah terpenuhi,

maka Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR SYARIFUDIN dan

Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES telah terbukti secara

sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kedua

Penuntut Umum ;

Menimbang, bahwa karena di persidangan tidak ditemukan alasan pemaaf atau

pembenar yang dapat menghapuskan pertanggung jawaban pidana, maka Terdakwa I

YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR SYARIFUDIN dan Terdakwa II LERIAN

DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias REBES dinyatakan bersalah dan harus dijatuhi

pidana yang setimpal dengan kesalahannya ;

Halaman 49 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Page 126: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana terlebih dahulu

akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan maupun meringankan kepada diri Para

Terdakwa ;

Hal-hal yang memberatkan :

• Perbuatan Para Terdakwa meresahkan masyarakat dan berdampak negatif

terhadap perilaku para pelajar ;

• Perbuatan Para Terdakwa tidak mencerminkan moral maupun sikap pelajar

yang merupakan orang berpendidikan ;

• Perbuatan Para Terdakwa mengakibatkan saksi ACHMAD EFFENDY

kehilangan seorang anak laki-lakinya ;

Hal-hal yang meringankan :

• Para Terdakwa berlaku sopan di persidangan dan mengakui terus terang

perbuatannya, sehingga mempermudah pemeriksaan ;

• ParaTerdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi

lagi ;

• Para Terdakwa belum pernah dihukum ;

Menimbang, bahwa karena Para Terdakwa selama ini berada dalam tahanan,

maka lamanya pidana yang dijatuhkan dikurangkan seluruhnya dari lamanya Para

Terdakwa berada dalam tahanan ;

Menimbang, bahwa karena tidak ada alasan untuk mengeluarkan Para Terdakwa

dari tahanan, serta untuk mempermudah pelaksanaan putusan nanti, maka Para

Terdakwa diperintahkan tetap berada dalam tahanan ;

Menimbang, bahwa karena barang bukti berupa : 1 (satu) buah batu, 1 (satu) clurit

bergagang warna coklat, 1 (satu) clurit putih bergagang kayu yang dibungkus kain wul

warna hijau, kuning, merah, biru, dan 1 (satu) buah clurit putih bergagang kayu warna

coklat, 1 (satu) buah ikat pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung, 1

(satu) buah tas berwarna merah bertuliskan Loqeex, 1 (satu) pootong Celana Seragam

Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri), 1 (satu) potong switer warna hitam, 1 (satu)

potong kaos warna biru, 1 (satu) potong celana boxer warna hitam, 1 (satu) potong celana

dalam warna hitam, 1 (satu) potong celana dalam warna biru, 1 (satu) potong werpak SMK

Baskara, 1 (satu) potong dasi warna abu-abu, 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam;

sepasang sepatu merek Tomkins, karena masih dipergunakan sebagai barang bukti

dalam perkara lain, maka barang bukti tersebut dikembalikan kepada Penuntut Umum

untuk dipergunakan pada perkara dengan Terdakwa M. Mahade Saputra ;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Page 127: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa karena Para Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi

pidana, maka kepada para Terdakwa juga harus dihukum untuk membayar beaya perkara

yang timbul karena itu ;

Mengingat pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP Jo Undang-Undang No.3 tahun 1997

Tentang Pengadilan Anak, serta pasal-pasal dalam peraturan perundang yang

bersangkutan :

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa I YUDA KOMARUDIN Alias KOMAR Bin AMIR

SYARIFUDIN dan Terdakwa II LERIAN DIAN SYAH Bin SYAH HAMKA Alias

REBES telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak

pidana : “ Seara Bersama-sama melakukan kekerasan yang mengakibatkan orang

mati”

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I dan Terdakwa II oleh karena itu dengan

pidana penjara masing-masing selama 6 (enam) tahun ;

3. Menetapkan agar lamanya pidana yang dijatuhkan dikurangkan seluruhnya

dengan lamanya Para Terdakwa berada dalam tahanan ;

4. Memerintahkan agar Para Terdakwa tetap dalam tahanan ;

5. Menyatakan barang bukti berupa :

• 1 (satu) buah batu;

• 1 (satu) clurit bergagang warna coklat;

• 1 (satu) clurit putih bergagang kayu yang dibungkus kain wul warna hijau,

kuning, merah, biru;

• 1 (satu) buah clurit putih bergagang kayu warna coklat;

• 1 (satu) buah ikat pinggang berwarna hitam berkepala besi bergambar burung;

• 1 (satu) buah tas berwarna merah bertuliskan Loqeex;

• 1 (satu) pootong Celana Seragam Sekolah warna abu-abu (robek sebelah kiri);

• 1 (satu) potong switer warna hitam;

• 1 (satu) potong kaos warna biru;

• 1 (satu) potong celana boxer warna hitam;

• 1 (satu) potong celana dalam warna hitam;

• 1 (satu) potong celana dalam warna biru;

• 1 (satu) potong werpak SMK Baskara;

Halaman 51 dari 44 Putusan 594/Pid.B/2012/PN.Dpk

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Page 128: PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TAWURAN PELAJARrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42273/1/M... · Negeri Depok dalam Putusan Nomor 594/Pid.B/1012/PN.DPK sudah ... dengan

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• 1 (satu) potong dasi warna abu-abu;

• 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam; sepasang sepatu merek Tomkins;

dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara dengan

Terdakwa M. Mahade Saputra ;

6. Membebankan kepada Para Terdakwa untuk membayar beaya perkara masing-

masing sebesar Rp. 2.500,-- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikian diputus dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Kamis, tanggal

08 Nopember 2012, oleh kami : SUGENG WARNANTO, SH., sebagai Hakim Ketua

Majelis, SAPTO SUPRIYONO, SH. dan NENNY YULIANNY, SH., MKn., masing-masing

sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada persidangan yang terbuka untuk

umum pada hari Senin, tanggal 19 Nopember 2012, oleh Ketua Majelis Hakim tersebut

dengan didampingi oleh Para Hakim Anggota, dibantu oleh SITI ROHANI, SH., Panitera

Pengganti, dihadiri oleh S. ARNOLD SIAHAAN, SH Penuntut Umum, Para Terdakwa dan

Penasihat Hukumnya.

HAKIM-HAKIM

ANGGOTA :

1. SAPTO

SUPRIYONO,

SH

2. NENNY

YULIANNY,

SH.,M.Kn

KETUA MAJELIS HAKIM,

SUGENG WARNANTO, SH

PANITERA PENGGANTI,

SITI ROHANI, SH

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52