PEMETAAN URUSAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB DALAM PENGUATAN PROGRAM KKBPK DALAM KERANGKA UU...

19
2015 PEMETAAN URUSAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB DALAM PENGUATAN PROGRAM KKBPK DALAM KERANGKA UU NOMOR 23 TAHUN 2014 DR. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

description

Disampaikan oleh Direktur Urusan Pemerintahan Daerah I, Kemendagri dalam acara Rapat Kerja Reguler Bappeda se Sumatera SelatanPalembang, 8 April 2015

Transcript of PEMETAAN URUSAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB DALAM PENGUATAN PROGRAM KKBPK DALAM KERANGKA UU...

  • 2015

    PEMETAAN URUSAN BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB DALAM PENGUATAN PROGRAM KKBPK DALAM KERANGKA UU NOMOR 23 TAHUN 2014

    DR. KURNIASIH, SH, M.SiDIREKTUR URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I

    DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

  • ARTICLE 1 Const. 1945 INDONESIA IS A UNITARY STATE

    ARTICLE 18 Const. 1945NKRI DIVIDED INTO PROVINCIAL REGIONS AND AREAS OF THE PROVINCE IS DIVIDED INTO REGENCY AND CITY, WHICH EACH PROVINCE, REGENCY, AND THE CITY HAS ORGANIZED LOCAL GOVERNMENT LEGISLATION*N K R IProvince : 34

    Regency : 415

    City : 93WITH LARGE AND SMALL ISLANDS WITH DIVERSITY AND POPULATION CULTURE AND CUSTOMS, RELIGION AND NATURAL RESOURCES AND THE WEALTHSConsidering Law No. 23/2014 on Local Government542 Autonomous Regions

  • LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN UU NOMOR 23 TAHUN 2014Menjamin efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Menata manajemen pemerintahan daerah yang lebih responsif, akuntabel, transparan dan efisien.Menata keseimbangan tanggung jawab antar tingkatan/susunan pemerintahan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan.Menata pembentukan daerah agar lebih selektif sesuai dengan kondisi dan kemampuan daerah. Menata hubungan antara pusat dan daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.Menimbang:...... bahwa penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia;bahwa efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan antardaerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara;.........Perlu didukung Aparatur Sipil Negara yang cukup dan berkualitas*

  • KEKUASAAN PEMERINTAHANPasal 5Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Kekuasaan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam berbagai Urusan Pemerintahan.Dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Presiden dibantu oleh menteri yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan tertentu.2Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) di Daerah dilaksanakan berdasarkan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.134

  • KEKUASAAN PEMERINTAHANPasal 6Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan sebagai dasar dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan.Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah.Presiden memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.12Pasal 7

  • dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana. Memprioritaskan pelaksanaan urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

  • URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB

    NoPelayanan DasarNon Pelayanan Dasar1Pendidikan;Tenaga kerja;2Kesehatan;Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak; 3Pekerjaan umum dan penataan ruang;Pangan;4Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; Pertanahan;5Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; Lingkungan hidup;6Sosial.Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;7Pemberdayaan masyarakat dan desa;8Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;9Perhubungan; 10Komunikasi dan informatika;11Koperasi, usaha kecil, dan menengah;12Penanaman modal;13Kepemudaan dan olah raga;14Statistik;15Persandian;16Kebudayaan;17Perpustakaan;18Kearsipan.

  • URUSAN PEMERINTAHAN PILIHANKelautan dan Perikanan;Pariwisata;Pertanian;Kehutanan;Energi dan sumber daya mineral;Perdagangan;Perindustrian; danTransmigrasi.

  • PEMETAAN URUSAN WAJIB NON PELAYANAN DASARPASAL 24 AYAT 3TUJUAN

    Dilakukan untuk menentukan intensitas Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar

    DASAR

    Jumlah PendudukBesarnya APBDLuas WilayahDigunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

  • PEMETAAN URUSAN PILIHANPASAL 24 AYAT 4TUJUAN

    Dilakukan untuk menentukan Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan PilihanDASAR

    Potensi Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Pemanfaatan LahanDigunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

  • Melakukan pemetaan urusan wajib non pelayanan dasar dan urusan pilihan yg diprioritaskan oleh setiap provinsi dan kab/kota dikoordinasikan oleh Mendagri Ditetapkan dengan Permen setelah mendapat rekomendasi MendagriDasar untuk pembinaan pusat kpd daerah dalam pelaksanaan urusan wajib non yandas dan urusan pilihan secara nasionalDigunakan oleh daerah untuk penetapan kelembagaan, perencanaan dan penganggaranPembinaan kepada daerah dikoordinasikan oleh MendagriSinergitas Pembangunan Pusat dan Daerah Mencapai Tujuan Nasional`

  • URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (PSL 25)Urusan Pemerintahan yang merupakan kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang pelaksanaannya di daerah dilaksanakan oleh gubernur, bupati/walikota di wilayahnya ANGGARAN :Pelaksanaan urusan dibiayai dari APBN.PELAKSANA :Di daerah dilaksanakan oleh gubernur, bupati dan walikota sebagai wakil pemerintah pusat dibantu oleh instansi vertikal. Camat melaksanakan kewenangan bupati/walikota di tingkat kecamatanPERTANGGUNGJAWABAN:Gubernur bertanggung jawab kepada presiden melalui Mendagri dan bupati/walikota betanggung jawab kepada Mendagri melalui gubernur wakil Pemerintah Pusat.*

  • KEPALA DAERAHKEDUDUKAN GUBERNUR WAKIL PEMERINTAH PUSAT Memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang mjd kewenangan daerah provinsi (dibiayai dari APBD)melaksanakan tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat (dibiayai APBD)Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan tugas lain (Pasal 91)Melaksanakan tugas dan wewenang lain selain yang diatur dalam Pasal 91Membentuk perdaDibantu perangkat daerahTidak membentuk perdaDibantu perangkat gubernur sbg wakil Pemerintah PusatDibiayai APBNPelaksana urusan pemerintahan umum (APBN)*Tidak membentuk perdaDibantu instansi vertikal (kesbangpol kemendagri)Dibiayai APBN

  • **DASAR PEMETAAN URUSAN Pasal 211 ayat (2)Nomenklatur Perangkat Daerah dan unit kerja pada Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan dibuat dengan memperhatikan pedoman dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang membidangi Urusan Pemerintahan tersebut.

  • Pada saat UU ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan secara langsung dengan daerah wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya pada UU ini

  • Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

  • SURAT EDARAN MENDAGRITENTANGPENYENGGARAAN URUSAN*

  • TERIMA KASIH

    *******************