Pemetaan Penggunaan Lahan Desa Gedog Wetan

download Pemetaan Penggunaan Lahan Desa Gedog Wetan

of 23

description

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bentuk penggunaan lahan suatu wilayah terkait dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan semakin intensifnya aktivitas penduduk di suatu tempat berdampak pada makin meningkatnya perubahan penggunaan lahan. Pertumbuhan dan aktivitas penduduk yang tinggi terutama terjadi di daerah perkotaan, sehingga daerah perkotaan pada umumnya mengalami perubahan penggunaan lahan yang cepat. Menurut Miller (1988), sebanyak 43 % pend

Transcript of Pemetaan Penggunaan Lahan Desa Gedog Wetan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bentuk penggunaan lahan suatu wilayah terkait dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan semakin intensifnya aktivitas penduduk di suatu tempat berdampak pada makin meningkatnya perubahan penggunaan lahan. Pertumbuhan dan aktivitas penduduk yang tinggi terutama terjadi di daerah perkotaan, sehingga daerah perkotaan pada umumnya mengalami perubahan penggunaan lahan yang cepat. Menurut Miller (1988), sebanyak 43 % penduduk dunia tinggal di wilayah perkotaan. Sementara menurut Simmond (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta hektar lahan hijau (pertanian, kehutanan, perkebunan, dan lainlain) telah berubah peruntukannya menjadi lahan perkotaan.Dengan demikian, penggunaan lahan menjadi bagian yang penting dalam usaha melakukan perencanaan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan keruangan di suatu wilayah dan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan tindakan yang sitematis dan terorganisir dalam penyediaan lahan, serta tepat pada waktunya, untuk peruntukan pemanfaatan dan tujuan lainnya sesuai dengan kepentingan masyarakat.

Untuk mengetahui penggunaan lahan di desa Gedog Wetan maka diperlukan sebuah pemetaan yang dapat diolah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), sehingga data yang dihasilkan menjadi lebih tepat dan menarik. Dengan alasan ini maka pada penelitian ini penulis mengambil judul "Pemetaan Penggunaan Lahan Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen Kabupaten Malang Tahun 2009 Dengan Menggunakan Software Arc View GIS 3.3. B. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penggunaan lahan desa Gedog Wetan berdasarkan luas wilayahnya. 2. Untuk melakukan pemetaan penggunaan lahan di desa Gedog Wetan tahun 2009 dengan menggunakan software Arc View yang berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG).

C. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat bagi Pengembangan Pengetahuan: Menyajikan data penggunaan lahan desa Gedog Wetan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dengan memanfaatkan software Arc View. 2. Manfaat bagi Pembangunan Hasil penelitian ini semoga dapat memberikan sumbangan pikiran bagi Aparat Pemerintahan Desa Gedog Wetan dan bagi seluruh warga desa Gedog Wetan. D. RUANG LINGKUP KAJIAN Ruang lingkup dalam pembahasan SIG ini hanya mengacu pada peta desa Gedog Wetan terbagi atas peta adminitrasi. Pembagian jalan serta sungai dan penggunaan lahannya. Serta bagimana hubungan antara SIG dengan pembuatan peta-peta yang telah disebutkan diatas.

BAB II DASAR TEORI A. PENGGUNAAN LAHAN Istilah penggunaan lahan (land use), berbeda dengan istilah penutup lahan (land cover). Perbedaannya, istilah penggunaan lahan biasanya meliputi segala jenis kenampakan dan sudah dikaitkan dengan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan, sedangkan penutup lahan mencakup segala jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi yang ada pada lahan tertentu. Kedua istilah ini seringkali digunakan secara rancu. Suatu unit penggunaan lahan mewakili tidak lebih dari suatu mental construct yang didisain untuk memudahkan inventarisasi dan aktivitas pemetaan (Malingreau dan Rosalia, 1981). Identifikasi, pemantauan dan evaluasi penggunaan lahan perlu selalu dilakukan pada setiap periode tertentu, karena ia dapat menjadi dasar untuk penelitian yang mendalam mengenai perilaku manusia dalam memanfaatkan lahan. Dengan demikian, penggunaan lahan menjadi bagian yang penting dalam usaha melakukan perencanaan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan keruangan di suatu wilayah. Prinsip kebijakan terhadap lahan pedesaan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan pengadaan lahan untuk menampung berbagai aktivitas di pedesaan. Dalam hubungannya dengan optimalisasi penggunaan lahan, kebijakan penggunaan lahan diartikan sebagai serangkaian kegiatan tindakan yang sitematis dan terorganisir dalam penyediaan lahan, serta tepat pada waktunya, untuk peruntukan pemanfaatan dan tujuan lainnya sesuai dengan kepentingan masyarakat (Suryantoro, 2002). B. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem berbasis komputer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, manipulasi, menganalisa dan menampilkan informasi spasial. Sistem iformasi ada beberapa macam, antara lain : Sistem informasi ilmu dan teknologi. Sistem informasi manajemen. Sistem informasi sumber daya/lingkungan. Ada lima sumber data yang dapat dimasukkan ke dalam SIG. Kelima r data itu saling berkaitan, melengkapi dan mendukung. Kelima sumber data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Data Peta Data peta adalah data yang telah terekam pada data peta kertas atau film yang kemudian dikonversikan ke dalam bentuk digital, misalnya peta iklim, dan peta tanah. 2. Data Lapangan Data lapangan adalah data yang diperoleh langsung dari data pengukuran di lapangan. Misalnya jumlah curah hujan di suatu wilayah, pH tanah dan sensus penduduk di suatu daerah. 3. Data Citra Data citra adalah data yang diperoleh dari penginderaan jauh. Sebelum dikonversi ke dalam bentuk digital, citra yang berupa foto udara atau radar diinterpretasikan terlebih dahulu. Sementara citra yang diperoleh melalui satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah dikoreksi. 4. Data Statistik Data yang diperoleh dari penelitian secara sistematis dan matematis. Data ini juga disebut juga sebagai data kuantitatif. 5. Data GPS GPS merupakan sistem radio navigasi dan penentuan posisi engan menggunakan satelit. Nama formal dari GPS adalah NAVSTAR GPS (NAVigation Satellite and Rangging Global Positioning Systems). GPS ini dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca dan didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang diteliti, dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia. Tahap Tahap Kerja SIG, antara lain : Masukan (input) Pengolahan Data Keluaran (output)

Komponen Komponen SIG, antara lain : Perangkat Keras (Hardware). Perangkat Lunak (Software. Brainware. Data.

C. PEMETAAN DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW Prinsip pengolahan data dalam SIG secara sederhana dapat digambarkan dengan sebuah cara overlay atau tumpang susun beberapa peta berwarna yang tergambar pada kertas transparasi diatas sebuah overhead projector (OHP). Dalam pengolahan digital SIG, masing-masing satuan pemetaan memiliki bobot tertentu. Pembobotan dilakukan dengan scoring. Editing terhadap data raster seringkali diperlukan untuk menyempurnakan hasil dan visualisasi. Editing dilakukan seperti pada pelurusan,

penghalusan, pemotongan, penambahan, pewarnaan dan lain-lain. Software yang dapat digunakan dalam editing data digital seperti Arc Info dan Arc View. Untuk software Arc View memiliki kemampuan pengolahan digital dan editing serta layout hasil olahan data digital tersebut. Arc View merupakan sebuah software pengolah data spasial. Software ini memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah data spasial. Arc View memiliki kemampuan dalam pengolahan atau editing arc, menerima atau konversi dari data digital lain, seperti CAD, atau dihubungkan dengan data image seperti format JPG, TIFF, atau image gerak. Format JPG dapat digunakan dalam Arc View jika sudah dubah menjadi format TIFF. Isi proyek dari Arc View terdiri dari View, Tabel, Grafik, Layout dan Scirpt. 1. View View berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari View ini dapat dilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image dengan format JPG, CAD, Arc Info, atau software pengolah data spasial lain. Format .JPG dapat diterima jika sudah diubah ke format TIFF, view juga dapat menerima data atau citra satelit.

2. Tabel Tabel merupakan data atribut dan data spasial. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial. Arc View dapat membentuk jaringan basis data dengan menggunakan fasilitas tabel ini. Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya. Hubungan yang tebentuk ini memungkinkan pengguna data untuk mengambil berbagai data yang berupa tabe1, teks, peta atau gambar. 3. Grafik (Chart) Grafik merupakan alat penyaji data yang efektif. Dengan menggunkan grafik ini Arc View dapat digunakan sebagai analisis yang baik terhadap sebuah fonomena. Arc View memiliki variasi grafik yang beraneka ragam. Masing-masing grafik terebut memiliki sifat atau karakteristik terhadap data yang disajikan. Grafik terhubung dengan data atribut label berupa numeric. 4. Layout (layout) Layout merupakan tempat mengatur tata letak dan rancangan dari peta akhir. Penambahan berbagai simbol, label, dan atribut peta lain dapat dilakukan pada layout. 5. Script (script) Script adalah makro dalam Arc View. Dengan makro ini kemampuan Arc View dapat diperluas dengan membuat sebuah program aplikasi yang nantinya dapat di Add Ins pada Arc View. Program aplikasi yang dapat dibuat dengan script misalnya otomasi analisis data spasial, dan lain-lain (Budiyanto Eko, 2002). Arc View dapat menerima berbagai macam sumber data yang selanjutnya akan diolah. Secara langsung Arc View dapat menerima data vector yang berasal dari software Arc Info. Sumber data lain adalah data yang berasal dari : Citra satelit dengan format BSQ, BIL, BIP Data raster dengan format BMP, JPG, TIFF Data ERDAS Data tabular Arc Info dBase

BAB III METODE PENELITIAN A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Cek lapangan Cek lapangan merupakan cara untuk mengumpulkan data secara terrestrial. Dari cek lapangan dapat diperoleh data yang mungkin tidak dapat diperoleh dari foto udara sehingga peta tentative hasil interpretasi dapat diperbaiki sesuai dengan data terbaru dan dapat menjadi peta aktual. Cek lapangan juga dapat berfungsi mengumpulkan data untuk keperluan pengujian ketelitian hasil interpretasi, sehingga dapat diperoleh dua jenis tingkat ketelitian sesuai dengan dua jenis foto udara yang digunakan. 2. Studi dokumentasi Studi dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data hasil interpretasi foto udara. Dokumen tersebut berupa peta-peta (administrasi, topografi, RUTRK, dan lainlain), monografi, catatan bentuk dan luas penggunaan lahan dan sebagainya. B. ANALISA DATA Untuk mengetahui penggunaan lahan desa Gedog Wetan maka perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. C. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan adalah : 1. Alat

1 unit Komputer. 1 unit Printer. Software ArcView 3.3. Citra Satelit Desa Gedog Wetan

2. Bahan

D. BAGAN ALIR PEMETAAN Kriteria : Penggunaan Lahan Desa Gedog Wetan

Overlay Citra Satelit Desa Gedog Wetan

Dikoreksi Geometri

Digitasi

Editing

Input Data

Data Profil Desa Gedog Wetan

Visualisasi

Layout

Analisis

BAB IV HASIL KAJIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL KAJIAN 1. PROFIL DESA GEDOG WETAN a. Kondisi Geografis Desa Gedog Wetan adalah sebuah desa di Kecamatan Turen Kabupaten Malang yang lokasinya berada di sebelah selatan Kecamatan Turen dengan jarak kurang lebih 4 Km. Luas Desa ini adalah 446,343 Ha. Desa Gedog Wetan terdiri dari dari 2 dan 15 RW(Rukun Warga) yaitu :

Dusun : Dusun Mulyo dan Dusun Mulyoasri. RW : RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 05, RW 06A, RW 06B, 07, RW08, RW 09A, RW 09B, RW 10, RW 11, RW 12A, RW 12B.

Wilayah Desa Gedog Wetan berbatasan dengan : Utara Timur Selatan Barat b. Kondisi Fisiografis Wilayah Desa Gedog Wetan merupakan wilayah dataran rendah. Suhu udaranya rata-rata relatif rendah. Rata-rata suhu udara mencapai 23,52oC, dengan suhu tertinggi mencapai 29,32 oC, dan suhu terendah mencapai 19,50oC. Dengan curah hujan 98 mm/th. c. Topografi Topografi keseluruhan wilayah desa Gedog Wetan merupakan dataran rendah. Dibagian utara merupakan dataran rendah dengan ketinggian ruang bervariasi antara : Desa Talok. : Desa Rembun Kec. Dampit. : Desa Tawang Rejeni. : Desa Gedog Kulon.

330-360 m dpl, dibagian selatan merupakan dataran rendah diselingi daerah perbukitan dengan ketinggian antara 360-430 m dpl. Berikut klasifikasi topografi Desa Gedog Wetan : Luas Wilayah Ketinggian Dataran Perbukitan/Pegunungan

: 446,343 Ha. : 381 m dpl. : 416,343 Ha. : 30,000 Ha.

d. Penduduk Jumlah penduduk Desa Gedog Wetan seluruhnya sebanyak 8.147 jiwa, yang terdiri dari 3.950 jiwa laki-laki dan 4.197 jiwa wanita. Mata pencaharian penduduk Desa Gedog Wetan, kecamatan Turen, kabupaten Malang terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu: 1. Petani 2. Pekerja di sektor jasa yang meliputi jasa pemerintahan/nonpemerintahan,jasa lembaga keuangan,jasa perdagangan, jasa angkutan dan transportasi,jasa keterampilan serta jasa-jasa lainnya. 3. Pekerja di sektor industri 2. LANGKAH KERJA Mengubah Titik Koordinat Peta dari Geografis ke UTM1. Kita buka aplikasi Transformasi Koordinat Versi 1.01 (dari BAKOSURTANAL).

Kemudian isikan di kolom lintang untuk titik x dan kolom bujur untuk titik y. Kemudian klik Geografis >> UTM seperti gambar berikut :

2. Setelah keempat titik koordinat sudah diubah ke UTM, maka hasilnya adalah :i. (x) 8o 1200 = 685436,202 ii. (x) 8o1200 = 688190,988 iii. (x) 8o1330 = 688179,208 iv. (x) 8o1330 = 685424,595

(y) 112o4100 = 9093203,122 (y) 112o4230 = 9093191,489 (y) 112o4230 = 9090426,208 (y) 112o4100 = 9090438,152

Registrasi Peta1. Aktifkan software ArcView GIS 3.3. Setelah tampilan jendela Welcome to ArcView

GIS, pada bagian create a new project pilih opsi as a blank project, selanjutnya klik tombol OK.2. Selanjutnya akan dibawa ke jendela utama ArcView.

Pada project window pilih

menu View. Kemudian klik tombol New. Maka akan ditmapilkan sebuah jendela view View Window baru yang kosong.3. Kemudian klik Extensions lalu aktifkan JPEG Image Support (apabila data peta

yang dipakai memiliki format JPEG ) dan Register and Transform Tool klik OK.

4. Selanjutnya klik Add Themes untuk membuka citra satelit desa Gedog Wetan dan

klik OK.5. Langkah berikutnya klik View pilih Register and Transform.

6. Selanjutnya , akan muncul dialog Registrasi and Transform (tert version). Pilih

tombol Source yang tersedia kemudian klik pada peta di titik yang sama seperti pada lokasi yang diketahui koordinatnya. Masukan nilai koordinatnya sesuai dengan data titik koordinat citra satelit desa Gedog Wetan pada kolom x dan y pada bagian destination seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

7. Setelah semua proses registrasi selesai, maka langkah selanjutnya adalah mendigitasi peta. Digitasi Peta1. Setelah geogreferensi dan registrasi peta selesai dilakukan, kemudian mulai dengan

digitasi dengan membedakan tiap jenis data yang akan didigit, yaitu berupa data

titik(point), data garis (line),dan data area (polygon) caranya adalah dengan memilih menu View klik New Theme.

2. Karena yang akan didigitasi pertama adalah seluruh wilayah desa Gedog Wetan, maka setelah muncul New Theme pilih Polygon klik OK lalu simpan data tersebut sesuai dengan keinginan kita.

3. Setelah proses digitasi seluruh wilayah desa Gedog Wetan dilakukan maka hasilnya adalah sebagai berikut :

4. Kemudian dilanjutkan dengan mendigitasi penggunaan lahan desa Gedog Wetan. Hasilnya seperti gambar berikut ini :

Memasukkan Data Atribut1. Setelah proses digitasi penggunaan lahan selesai, kemudian dilanjutkan dengan

mengisi data atribut. Klik Start Editing pada layer peta yang akan diisi data atributnya.2. Selanjutnya klik Open Theme Table pada menu bar. 3. Kemudian klik Edit pilih Add Field. Setelah itu, aturlah Name, Type dan Width-nya.

4. Selanjutnya isilah data atribut sesuai tema penelitian kita. Prosesnya seperti gambar di

bawah ini :

5. Kemudian klik File => Extensions aktifkan Geoprocessing, Xtools 6/1/01 dan

Xtools Extension-Meters/Hectares.

6. Klik View => GeoProcessing Wizard klik Dissolve fatures based on an attribute

klik Next dan Finish. Terus simpan di folder yang telah ditentukan.

7. Selanjutnya klik Xtools rubah Select Input Theme dengan klasifikasi.shp klik OK.

Terus simpan di folder yang telah ditentukan.

8. Klik Open Theme Table untuk melihat hasilnya.

Layout Peta Langkah dalam layout peta yaitu : a. Menyiapkan peta yang telah dibuat1) Klik View => Layout.

2) Klik Page Setup, maka akan muncul jendela page setup klik ukuran kertas, dengan

ukuran A4. Klik ukuran layout, dengan centimeters klik OK.

3) Tempatkan peta yang kita buat pada layout dengan klik view frame klik OK.

b. Mengedit Judul Peta1) klik icon Text. 2) Tempatkan kursor pada layout isi judul peta klik OK.

3) Untuk mengganti ukuran huruf, aktifkan judul peta kemudian klik windows. 4) Klik Show Symbol Windows. Pilih ukuran kilik OK.

c. Mengedit Skala1) Klik icon Scale Bar Frame pilih skala peta yang akan dibuat. 2) Secara otomatis skala peta akan muncul, jika kita ingin merubah maka pilih perintah

user scale maka kita bisa merubah skala peta sendiri klik OK.

d. Mengedit Orientasi1) Klik icon North Arrow, akan muncul jendela orientasi berikut ini. 2) Pilih bentuk orientasi klik OK.

3) Petunjuk arah pada orientasi berbahasa inggris untuk merubahnya aktifkan orientasi.

Seperti gambar di bawah ini :

4) Klik kanan kemudian pilih simplify double klik huruf yang akan diganti maka akan

muncul jendel text. Ganti huruf penunjuk arah klik OK. d. Mengedit Legenda1) Klik icon Legend Frame. 2) Pilih legenda peta yang akan kita buatk lik OK.

e. Memberi Grid1) Klik Graticules and grid, maka akan muncul jendela graticule and grid wizard

berikut ini.

2) Klik next isi grid interval. Pilihlah display grid as tic marks atau line klik next. 3) Pilih border viewframe atau border graticule grid pilih line color klik preview dan

finish.

f. Menyimpan Layout1) Klik file. 2) Klik export format pilih lokasi penyimpanan klik JPEG dan OK peta hasil layout

tersimpan

Hasil Pemetaan Penggunaan Lahan desa Gedog Wetan

B. PEMBAHASAN Desa Gedog Wetan adalah sebuah desa di Kecamatan Turen Kabupaten Malang yang lokasinya berada di sebelah selatan Kecamatan Turen dengan jarak kurang lebih 4 Km. Luas Desa ini adalah 446,343 Ha dengan kalsifikasi dataran seluas 416,343 Ha dan perbukitan seluas 30,000 Ha. Desa Gedog Wetan terdiri dari dari 2 dan 15 RW. Wilayah Desa Gedog Wetan merupakan wilayah dataran rendah. Suhu udaranya rata-rata relatif rendah. Rata-rata suhu udara mencapai 23,52oC, dengan suhu tertinggi mencapai 29,32o

C, dan suhu terendah mencapai 19,50oC. Dengan curah hujan 98 mm/th. Desa Gedog

Wetan terletak di ketinggian tempat 381 m dpl. Berdasarkan penelitian dan pemetaan penggunaan lahan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penggunaan lahan di desa Gedog Wetan terdiri dari : Pemukiman, Perkebunan, Sawah Irigasi, Ladang/Tegalan, Tanah Lapang, Pabrik Gamping dan Makam. Dengan Kasigikasi sebagai berikut :

No.

Penggunaan Lahan

Luas Wilayah (Ha)

1 2 3 4 5 6 7

Ladang/Tegalan Sawah Irigasi Pemukiman Perkebunan Pabrik Gamping Makam Tanah Lapang

163,688 130,000 104,622 43,944 1,663 1,604 0,822

Jumlah

446,343 Ha

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan yang paling luas adalah Ladang/Tegalan dengan luas wilayah 163,688 Ha dan yang terkecil adalah Tanah Lapang dengan luas wilayah 0,822 Ha. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Desa Gedog Wetan adalah sebuah desa di Kecamatan Turen Kabupaten Malang yang lokasinya berada di sebelah selatan Kecamatan Turen dengan jarak kurang lebih 4 Km. Luas Desa ini adalah 446,343 Ha dengan kalsifikasi dataran seluas 416,343 Ha dan perbukitan seluas 30,000 Ha. Desa Gedog Wetan terdiri dari dari 2 dan 15 RW. Wilayah Desa Gedog Wetan merupakan wilayah dataran rendah Berdasarkan penelitian dan pemetaan penggunaan lahan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa penggunaan lahan di desa Gedog Wetan terdiri dari : Pemukiman, Perkebunan, Sawah Irigasi, Ladang/Tegalan, Tanah Lapang, Pabrik Gamping dan Makam. penggunaan lahan yang paling luas adalah Ladang/Tegalan dengan luas wilayah 163,688 Ha dan yang terkecil adalah Tanah Lapang dengan luas wilayah 0,822 Ha. B. SARAN Bagi para pembaca, diharapkan mencari sumber lain yang terkait dengan materi yang dibahas dalam laporan ini sebagai referensi tambahan. Serta diharapkan pula para pembaca mencari data-data yang relevan dan akurat, agar dapat mempermudah dalam

mempelajari SIG. Selain itu, dalam melakukan penelitian mengenai Sistem Informasi Geografi lebih baik menggunakan data yang terbaru, sehingga produk yang dihasilkan lebih akurat dalam pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA http://mbojo.wordpress.com/2007/04/11/arcview-gis/ Kartiningsih, DE.2005. Penentuan Posisi Obyek Wisata dan Prasarana Wisata

Dataran Tinggi Dieng Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara Menggunakan GPS Berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG). Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. http://id.wikipedia.org/wiki/Gedog Wetan-Turen-Malang (diakses pada tanggal 5 Mei

2011). Wardiyatmoko, K.2005. Geografi SMA Untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga.