PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf ·...

248

Transcript of PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf ·...

Page 1: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 2: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 3: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

ii

RINGKASAN EKSKUTIF

Sesuai dengan RPJMK Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017, Visi Kabupaten Aceh Barat

Daya “ KABUPATEN ACEH BARAT DAYA YANG ISLAMI, SEJAHTERA, DAN

MANDIRI MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DAERAH YANG BERBASIS

KEARIFAN LOKAL” . Untuk mencapai visi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah

menetapkan 7 (Tujuh) misi, yaitu :

1) Misi Kesatu : Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good

governance), bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan Undang-Undang

Pemerintah Aceh (UUPA);

2) Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan

masyarakat, sosial dan budaya yang berlandaskan Syariat Islam;

3) Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan;

4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);

5) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan;

6) Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing

dan berwawasan lingkungan, dan

7) Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan saran untuk

mempercepat tumbuhnya iklim investasi yang kondusif.

Tujuan dan Sasaran dalam tahun 2016, telah dirumuskan berbagai Tujuan dan Sasaran

strategis beserta indikator kinerjanya. Pencapaian Tujuan tercermin pada capaian indikator

makro Kabupaten Aceh Barat Daya yang merupakan capaian kumulatif dari indikator manfaat

(benefits) dan dampak (impacts) dari seluruh program/kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah

maupun partisipasi dari masyarakat Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya. Indikator makro

Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya sebagian telah dilakukan pengukuran melalui prosedur

tertentu oleh Bappeda dan BPS Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya.

A. Pencapaian Indikator Makro Pembangunan

Saat penyusunan LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016, Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Aceh Barat Daya belum mempublikasikan data-data daerah khusus untuk

Page 4: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

iii

tahun 2016, sehingga data yang disajikan untuk pencapaian beberapa indikator makro ini masih

mempergunakan data pada tahun 2015 yang tersaji dalam buku Kabupaten Aceh Barat Daya

Dalam Angka Tahun 2016 dan PDRB daerah Tahun 2016 atau data perkiraan sementara dengan

rincian sebagai berikut :

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Berdasarkan angka perhitungan sementara dari Bappeda Kabupaten Aceh Barat Daya

tahun 2016 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat tercapai sebesar 64,34 poin pada tahun

2015. Angka IPM tahun 2016 belum bisa merealisasikan target IPM yang telah ditentukan oleh

daerah sebesar 65,00 poin. Meskipun demikian IPM tahun 2016 mengalami kenaikan

dibandingkan tahun 2015 yang bernilai sebesar 63,77 poin. Pada tahun 2015, Kabupaten Aceh

Barat Daya menduduki peringkat ke 19 dari 23 kabupaten/kota se Provinsi Aceh untuk besaran

nilai IPM.

Klasifikasi IPM versi UNDP adalah (i) interval 0-50 dikategorikan rendah; (ii) 0-80

dikategorikan sedang, dengan menengah bawah antara 0-66, dan menengah atas 66-80; dan (iii)

Interval 80-100 dikategorikan tinggi. Berdasarkan angka klasifikasi diatas, maka angka IPM

Kabupaten Aceh Barat Daya tergolong ke dalam kelompok masyarakat menengah bawah, atas

Prediksi dan realisasi beberapa komponen pembentuk IPM, yaitu :

a) Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 2015 berdasarkan data BPS Kabupaten Aceh

Barat Daya sebesar sebesar 64,2 Tahun dan tahun 2016 berdasarkan data dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya besaran AHH Kabupaten naik 0,15 poin atau

dengan angka AHH 64,35 Tahun;

b) Angka Melek Huruf (AMH) tahun 2016 berdasarkan data dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebesar 99,28 persen;

c) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) ) Tahun 2015 berdasarkan data BPS Kabupaten Aceh

Barat Daya sebesar 7.9 tahun;

2. Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya berdasarkan data dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2016 sebanyak

156.845 jiwa, pencapaian jumlah penduduk meningkat sebanyak 16.156 Jiwa jika dibandingkan

dengan jumlah penduduk tahun 2015, yaitu sebanyak 140.689 jiwa.

Page 5: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

iv

3. Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2016

meningkat sebesar 2,14 % jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai angka

1,85 %.

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengganguran Terbuka

(TPT)

Hasil pendataan BPS Provinsi Aceh tahun 2016 tercatat bahwa Tingkat Partisipasi

Kabupaten Aceh Barat Daya terjadi kenaikan yang stabil. Pada tahun 2014 terjadi penurunan

TPAK jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Tahun 2013) dengan persentase partisipasi

58.18% menjadi 55.3%. Tahun 2015 angka TPAK Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami

kenaikan yang cukup mengembirakan dari 55.3% menjadi 62.26% atau naik sebesar 7.3%.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2012.

begitu juga halnya pada tahun 2015 persentase TPT Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami

kenaikan persentase 4.87 % dari tahun 2014 yang bernilai 6.79. Meningkatnya Angka

Penggangguran Terbuka pada tahun 2015 dikarenakan kurangnya minat para penduduk usia

muda (<15 Tahun keatas) untuk berwiraswasta, bertani atau berkebun dan minimnya lapangan

pekerjaan yang ada didaerah.

Dari 23 Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya mendapat urutan

ke 16 (enam) di bawah kabupaten/kota Bireun untuk persentase TPAK dan urutan ke 6 (enam)

di bawah kabupaten/kota Banda Aceh untuk persentase TPT.

5. Jumlah Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2015

sebesar 25.930 ribu orang atau naik dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin dari tahun

2014 sebesar 24. 970 ribu orang.

B. Pencapaian Sasaran Strategis

Untuk mendukung pencapaian indikator makro Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya

tersebut, pengukuran kinerja juga mencakup pengukuran tingkat capaian sasaran strategis yang

menggambarkan kualitas capaian keluaran (output) atau hasil (outcome) dari program/kegiatan

yang dilaksanakan tahun 2016. Capaian indikator kinerja sasaran strategis Pemerintah

Page 6: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

v

Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2016 pada masing-masing Misi, diikhtisarkan

sebagai berikut:

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 adalah sebagai berikut :

Misi Kesatu: Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good

governance), bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan Undang-Undang

Pemerintah Aceh (UUPA);

Rata - rata capaian Misi Pertama sebesar 93,49%. Misi Pertama dicapai dengan 3 (tiga)

sasaran dan 24 (dua puluh empat) indikator sasaran, dimana 3 (tiga) indikator sasaran atau

12,50% berkategori sangat baik, 13 (tiga belas) indikator sasaran atau 54,17% berkategori Baik,

3 (tiga) indikator sasaran atau 12,50% berkategori cukup, dan 5 (lima) indikator sasaran atau

20,83 % berkategori kurang.

Misi Kedua: Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan

masyarakat, sosial dan budaya yang berlandaskan Syariat Islam;

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 pada Misi Kedua sebesar 101,70%. Misi kedua dicapai hanya dengan 1(satu) sasaran dan

4 (empat) indikator sasaran, dimana 1 (satu) indikator sasaran atau 25 % berkategori sangat

baik, dan 3 (tiga) indikator sasaran atau 75 % berkategori baik sekali.

Misi Ketiga: Menerapkan Nilai-Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan

Kehidupan Masyarakat Dan Penanggulangan Kemiskinan;

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 pada Misi Ketiga sebesar 90,09%. Misi Ketiga dicapai dengan 2 (dua) sasaran dan 7

(Tujuh) indikator sasaran, dimana 1 (satu) indikator sasaran atau 14,29% berkategori sangat

baik, 2 (dua) indikator sasaran atau 28,57% berkategori baik sekali, 2 (dua) indikator sasaran

atau 28,57 % berkategori baik, 1 (satu) indikator sasaran atau 14,29 % berkategori cukup, dan 1

(satu) indikator sasaran atau 14,29 % berkategori kurang.

Misi Keempat: Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM);

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 pada Misi Keempat sebesar 125%. Misi Kempat dicapai dengan 1 (satu) sasaran dan 1

Page 7: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

vi

(satu) indikator sasaran, dimana 1 (satu) indikator sasaran tersebut 100 % berkategori sangat

baik

Misi Kelima: Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan

Kesehatan;

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 pada Misi Kelima sebesar 88,34%. Misi Kelima dicapai dengan 2 (dua) sasaran dan 26

(dua puluh enam) indikator sasaran, dimana 4 (empat) indikator sasaran atau 15,38%

berkategori sangat baik, 14 (empat belas) indikator sasaran atau 53,85% berkategori baik sekali,

4 (empat) indikator sasaran atau 15,38% berkategori baik, 1 (satu) indikator sasaran atau 3,85%

berkategori cukup, dan 3 (tiga) indikator sasaran atau 11,45 % berkategori kurang.

Misi Enam: Menggali dan Mengembangkan Potensi Daerah Secara Optimal yang

Berdaya Saing Dan Berwawasan Lingkungan;

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 pada Misi Enam sebesar 89,43%. Misi Keenam dicapai dengan 3 (tiga) sasaran dan 5

(lima) indikator sasaran, dimana 2 (dua) indikator sasaran atau 40% berkategori sangat baik, 2

(dua) indikator sasaran atau 40% berkategori baik sekali dan 1 (satu) indikator sasaran atau

20% berkategori kurang.

Misi Tujuh: Mengembangkan Kawasan Strategis Melalui Peningkatan Prasarana dan

Saran Untuk Mempercepat Tumbuhnya Iklim Investasi Yang Kondusif;

Rata-rata pencapaian sasaran Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 pada Misi Ketujuh sebesar 113,19%. Misi Ketujuh dicapai dengan 2 (dua) sasaran dan 4

(empat) indikator sasaran, dimana 2 (dua) indikator sasaran atau 50% berkategori sangat baik, 1

(satu) indikator sasaran atau 25% berkategori baik sekali, dan 1 (satu) indikator sasaran atau

25% berkategori kurang.

Page 8: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

vii

DAFTAR ISIHalaman

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Ringkasan Eksekutif.............................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................... vii

Daftar Gambar ..................................................................................................... ix

Daftar Grafik ........................................................................................................ x

Daftar Tabel .......................................................................................................... xi

Daftar Lampiran ................................................................................................... xxi

Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang........................................................................ 1

1.2. Gambaran Umum Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat ......Daya........................................................................................ 2

1.2.1. Organisasi Pemerintah Aceh Barat Daya ................ 2

1.2.2. Sumber Daya Aparatur Pemerintah ......................... 7

1.3. Gambara Umum Wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya ...... 9

1.3.1. Letak Geografis ....................................................... 9

1.3.2. Administratif............................................................. 10

1.3.3. Demografi.................................................................. 11

1.3.3.1. Kependudukan ......................................... 11

1.4. Gambaran Umum Perekonomian ......................................... 14

1.4.1. Tinjauan Ekonomi..................................................... 14

1.4.2. Sektor - Sektor Penentu PDRB................................. 16

1.4.2.1. Pertanian dan Tanaman Pangan................. 16

1.4.2.2. Perkebunan .............................................. 19

1.4.2.3. Perikanan ................................................. 20

1.4.2.4. Peternakan ............................................... 21

1.4.2.5. Perdagangan dan Jasa Lainnya ................ 22

1.4.2.6. Pertambangan dan Bahan Galian ............. 24

Page 9: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

viii

BAB II Perencanaan dan Perjanjian ............................................................ 35

2.1. Visi dan Misi ................................................................... 35

2.1.1. Visi ................................................................... 35

2.1.2. Misi ................................................................... 36

2.1.3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan......... 38

2.2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)......... 53

2.3. Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) Aceh ......

Barat Daya Tahun 2016.......................................................... 53

2.4. Perjanjian Kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 54

BAB III Akuntabilitas Kinerja ................................................................... 58

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja .............................................. 58

3.2. Pencapaian Indikator Makro Kabupaten Aceh Barat Daya ...Berdasarkan Fokus Aspek Pembangunan Daerah dalam ......RPJMK 2012-2017................................................................. 61

3.2.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)....................... 62

3.2.1.1. Komponen - Komponen Penghasil NilaiIPM............................................................ 63

3.2.1.2. Laju Pertumbuhan Penduduk..................... 64

3.2.1.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(TPAK)...................................................... 65

3.2.1.4. Jumlah Angka Penduduk Miskin............... 67

3.3. Evaluasi dan Analisis Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran...... 69

3.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahunan 2016 terhadap ......Target RPJMD/RPJMK.......................................................... 189

3.5. Realisasi Anggaran ............................................................... 192

3.5.1. Realisasi Anggaran Program Pada PerjanjianKinerjaTahun 2016.................................................... 192

3.5.2. Akuntabilitas Keuangan .......................................... 198

3.5.3. Pengelolaan Pendapatan Daerah............................... 199

3.5.4. Pengelolaan Belanja Daerah...................................... 204

3.5.4.1. Target dan Realisasi Belanja..................... 204

3.5.5. Pengelolaan Pembiayaan ......................................... 206

BAB IV Penutup ................................................................................... 207

Page 10: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Barat Daya............................... 10

Gambar 1.2 Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016..................... 33

Gambar 3.1 Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total RealisasiPendapatan Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016........ 201

Page 11: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

x

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1.1 PDRB Kabupaten Aceh Barat Daya atas Dasar Harga Berlaku(ADHB) Tahun 2011 - 2015............................................................. 15

Grafik 1.2 Kontribusi Sektor Perdagangan Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2011 - 2015............................................................................ 23

Grafik 1.3 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Galian Kabupaten AcehBarat Daya Tahun 2011 - 2015......................................................... 25

Grafik 1.4 Kontribusi Kategori Industri Pengolahan Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2011 - 2015.................................................................. 26

Grafik 1.4.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor Industri KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2011 - 2015............................................... 31

Grafik 1.5 Struktur PDRB Aceh Barat Daya Tahun 2015................................. 32

Page 12: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat DayaBerdasarkan PP 18 Tahun 2016 dan Permendagri No 95 Tahun2016.................................................................................................. 3

Tabel 1.2. Komposisi PNS berdasarkan Golongan dilingkungan PemerintahKabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016....................... 7

Tabel.1.3.. Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan PemerintahKabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016....................... 8

Tabel.1.4. Komposisi PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan dilingkunganPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016.... 8

Tabel.1.5. Gambaran Umum Kecamatan Dilingkungan PemerintahKabupaten Aceh Barat Daya............................................................ 11

Tabel.1.6. Jumlah Penduduk per Kecamatan Kondisi 31 Desember 2016........ 11

Tabel.1.7. Jumlah Penduduk per Usia Penduduk dan Sex Ratio Kondisi 31Desember 2016................................................................................. 13

Tabel 1.8.. Pembagian Zona Kawasan Industri Di Kabupaten Aceh BaratDaya.................................................................................................. 16

Tabel 1.9. Luas Tanam, Luas Panen dan Hasil Produksi Tanaman Pangan diKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015........................................ 18

Tabel 1.10. Luas Tanam, Luas Panen dan Hasil Produksi TanamanPerkebunan di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015................ 19

Tabel 1.11. Luas Perikanan dan Jumlah Nelayan Per Kecamatan di KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2015.......................................................... 21

Tabel 1.12. Jumlah Populasi Ternak dan Unggas Per Kecamatan di KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2015.......................................................... 21

Tabel 1.13. Perkembangan Pembangungan Pasar Tradisional di KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2005 - 2016............................................... 22

Tabel 1.14. Keadaan Perusahaan Air Minum dalam Kemasan yang Terdaftardi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015.................................... 26

Tabel 1.15. Aneka Jenis Industri, Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja danBesaran Nilai Investasi dan Produksi per Kecamatan di KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2015.......................................................... 27

Page 13: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xii

Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya 2012-2017 Berdasarkan Misi.1.......... 28

Tabel 2.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017 Berdasarkan Misi.2......... 42

Tabel 2.3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017 Berdasarkan Misi.3......... 44

Tabel 2.4. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017 Berdasarkan Misi.4......... 46

Tabel 2.5. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017 Berdasarkan Misi.5......... 47

Tabel 2.6. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017 Berdasarkan Misi.6 ....... 49

Tabel 2.7. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan PembangunanKabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017 Berdasarkan Misi.7......... 51

Tabel 2.8. Perjanjian Kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016.......... 54

Tabel 3.1. Skala yang Digunakan untuk Indikator Sasaran BermaknaProgress Positif................................................................................. 60

Tabel 3.2. Skala yang Digunakan untuk Indikator Sasaran BermaknaProgress Negatif............................................................................... 61

Tabel 3.3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2010 - 2016.................................................................. 62

Tabel 3.4. Indeks Pembangunan Manusia(IPM) Kabupaten/Kota se ProvinsiAceh 2015......................................................................................... 62

Tabel 3.5. Besaran Poin Nilai Komponen Pembentuk Indeks PembangunanManusia (IPM) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2010 - 2015... 63

Tabel 3.6. Laju Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan Kabupaten AcehBarat Daya........................................................................................ 64

Tabel 3.7. Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang TermasukAngkatan Kerja menurut Daerah Tempat Tinggal dan JenisKelamin di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015..................... 65

Tabel 3.8. Nilai TPAK dan TPT Kabupaten/Kota se ProvinsiAceh 2007 -2015.................................................................................................. 66

Tabel 3.9. Garis Kemiskinan Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya 2010-2015..................................................................................................

Page 14: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xiii

Tabel 3.10. Garis Kemiskinan Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya 2010-2015.................................................................................................. 68

Tabel 3.11. Perbandingan dan Rata - Rata Capain Kinerja Misi BerdasarkanPerjanjian Kinerja Tahun 2015 - 2016 ........................................... 69

Tabel 3.12. Perbandingan dan Rata - Rata Capain Kinerja Sasaran StrategisBerdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 - 2016 ...................... 70

Tabel 3.13. Perbandingan Target, Realisasi dan Persentase Capaian PerIndikatorUntuk Perjanjian Kinerja Tahun 2015 - 2016.................... 71

Tabel 3.14. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorMeningkatnya Nilai Perolehan LAKIP KabupatenTahun 2015 -2016............................................................................. 75

Tabel 3.15. Perolehan Nilai LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2013- 2015................................................................................................ 76

Tabel 3.16. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat (IKM)Tahun 2015 -2016 ........................................................................... 79

Tabel 3.17. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorMeningkatya Angka Perolehan Nilai Standar Pelayanan MinimalTahun 2015 -2016............................................................................. 80

Tabel 3.18. Perbandingan Rata - Rata Nilai SPM PemerintahKabupatenAceh Barat Daya Untuk 6 (enam) Bidang UrusanTahun 2014 - 2016............................................................................ 80

Tabel 3.19. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Analisis Jabatan Tahun 2015 -2016............................. 82

Tabel 3.20. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD yang Telah ditetapkandengan PERDA (Qanun) Tahun 2015 -2016.................................... 83

Tabel 3.21. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkandengan PERDA/PERKADA (Qanun) Tahun 2015 -2016................ 84

Tabel 3.22. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang telah ditetapkandengan PERKADA (Perbup) Tahun 2015 -2016............................. 85

Tabel 3.23. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentasePenjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Tahun 2015 -2016... 87

Page 15: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xiv

Tabel 3.24. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Buku “Kabupaten Dalam Angka” dan TersedianyaBuku “PDRB Kabupaten” Tahun 2015 -2016.................................. 87

Tabel 3.25 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanCabang Olahraga yang mendulang Prestasi Tahun 2015 -2016....... 88

Tabel 3.26 Perbandingan Jumlah Cabang Olaharaga yang Berprestasi OlehPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016.......... 89

Tabel 3.27. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentasePenduduk yang telah memiliki e -KTP Tahun 2015 -2016.............. 90

Tabel 3.28. Perbandingan Jumlah Jumlah Penduduk Berusia >17 tahun atauyang Telah Menikah dan Memiliki e-KTP Pada Tahun 2015-2016 91

Tabel 3.29. Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator CakupanKepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 Penduduk Tahun 2015-2016................................................................................................. 93

Tabel 3.30. Perbandingan Jumlah Akta Kelahiran yang Telah di TerbitkanDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015-2016.......................... 93

Tabel 3.31. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator RasioPendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG) Tahun2015 -2016........................................................................................ 95

Tabel 3.32. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator RasioTenaga Penyuluh Pertanian Terhadap Luas Areal PersawahanTahun 2015 -2016............................................................................. 96

Tabel 3.33. Perbandingan Jumlah PNS/THL-TBPP Di Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2015-2016 .................................................................. 97

Tabel 3.34. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator TingkatPenyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman,Keindahan) di Kabupaten Tahun 2015 -2016................................... 98

Tabel 3.35. Perbandingan Jumlah Pelanggaran K3 dan yang TerselesaikanDilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun2015 - 2016....................................................................................... 99

Tabel 3.36. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPelayanan Bencana Kebakaran Tahun 2015 -2016.......................... 100

Tabel 3.37. Data Luas dan Cakupan Pelayanan WMK Di Kabupaten AcehBarat Daya ...................................................................................... 101

Page 16: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xv

Tabel 3.38. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentaseKorban Bencana yang Menerima Bantuan Selama Masa TanggapDarurat Tahun 2015 -2016............................................................... 102

Tabel 3.39. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Hasil AuditBPK dengan Opini Terbaik Tahun 2015 -2016................................ 103

Tabel 3.40. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorMenurunnya Penyimpang Terhadap Anggaran Tahun 2015 -2016. 104

Tabel 3.41. Perbandingan Orbik. Rekomendasi dan Temuan DilingkunganPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016.......... 105

Tabel 3.42. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator JumlahAuditor Bersertifikasi Tahun 2015 -2016......................................... 106

Tabel 3.43. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya WebsitePemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya( www.acehbaratdaya.go.id ) Tahun 2015 -2016............................. 107

Tabel 3.44. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)Online ( www.lpse.acehbaratdaya.go.id) Tahun 2015 -2016........... 108

Tabel 3.45. Rekapitulasi Pelaksanaan Sistem Pengadaan secara Elektronik(SPSE) pada LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2013 -2016 ................................................................................................ 109

Tabel 3.46. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorTersedianya Buku Berita Daerah dan Lembaran Daerah Tahun2015 -2016........................................................................................ 110

Tabel 3.47. Jumlah Peraturan Daerah yang Telah Dibukukan MenjadiLembaran Daerah Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015dan 2016........................................................................................... 110

Tabel 3.48. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPenegakan Syariat Islam Secara Kaffa Tahun 2015 -2016.............. 111

Tabel 3.49. Perbandingan Jenis dan Jumlah Pelanggaran di LingkunganPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 – 2016......... 112

Tabel 3.50. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorCakupanTPA Aktif Tahun 2015 -2016 .......................................... 113

Tabel 3.51. Perbandingan Jumlah TPA Aktif dan Santri Pada Kabupaten AcehBarat Daya 2015 - 2016.................................................................... 114

Tabel 3.52 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPemberdayaan Dayah dan Pasantren Tahun 2015 -2016................. 116

Page 17: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xvi

Tabel.3.53. Perbandingan Dayah/Pasantren Pada Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 -2016............................................................................. 116

Tabel 3.54. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPeningkatan ZIS (Zakat, Infaq dan Sadakah) Tahun 2015 -2016.... 118

Tabel 3.55. Besaran Peneriman Zakat, Infaq dan Sadaqah Pada KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015............................................... 118

Tabel 3.56. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanKoperasi Aktif dan Koperasi Sehat Tahun 2015 -2016.................... 121

Tabel 3.57. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2015 -2016................ 124

Tabel 3.58. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorProduktivitas Padi Per Hektare Tahun 2015 -2016.......................... 125

Tabel 3.59. Hasil - Hasil Pertanian Padi Pada Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016............................................................................ 126

Tabel 3.60. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian IndikatorProdutivitas Hasil Perikanan Tahun 2015 -2016.............................. 127

Tabel 3.61. Perbandingan Hasil Produktivitas Perikanan Darat dan Laut PerKecamatan Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016..... 128

Tabel 3.62. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator RasioNelayan yang Memiliki Sarana Tangkap dan Pengolahan IkanTahun 2015 -2016............................................................................. 130

Tabel 3.63. Perbandingan Jumlah Penduduk yang Bekerja Sebagai NelayanDikabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016 ........................ 130

Tabel 3.64. Jumlah Armada Penangkap Ikan Dikabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 ..................................................................................... 131

Tabel 3.65. Jumlah Armada Penangkap Ikan Dikabupaten Aceh Barat DayaTahun 2016....................................................................................... 131

Tabel 3.66. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanLahan Pertanian yang Dapat Teraliri Oleh Irigasi Tahun 2015-2016................................................................................................. 133

Tabel 3.67. Luas Lahan Sawah Berdasarkan Klasifikasi Irigasi Per Kecamatandi Kabupaten Aceh Barat Daya........................................................ 134

Tabel 3.68. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanDana APBK untuk Peningkatan/Profesionalisme PNS Tahun 2015-2016................................................................................................. 136

Page 18: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xvii

Tabel 3.69. Besaran Anggaran Daerah Untuk Peningkatan ProfesionalismePNS Melalui Pengembangan Kopetensi Tahun 2016....................... 136

Tabel 3.70. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentaseAngka Melek Huruf Tahun 2015 -2016........................................... 138

Tabel 3.71. Perbandingan Angkat Melek Huruf Di Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2012 - 2016.................................................................. 139

Tabel 3.72. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentaseAngka Kelulusan Tahun 2015 -2016................................................ 139

Tabel 3.73. Perbandingan Data Kelulusan Siswa SD/SMP/SMA dan yangSederajat Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016.... 142

Tabel 3.74. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Rasio Guruyang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IV Tahun 2015 -2016................ 144

Tabel 3.75. Jumlah Siswa di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016.. 145

Tabel 3.76. Perbandingan Jumlah Guru Berkualifikasi S1/D.IV PadaKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016............................. 145

Tabel 3.77 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator NilaiAPK/APM Tahun 2015 -2016.......................................................... 147

Tabel 3.78 Perbandingan Angka Jumlah Siswa Pada Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2009 - 2016.................................................................. 147

Tabel 3.79 Rumus Dalam Menentukan Besaran Angka APK dan APM ......... 148

Tabel 3.80 Perbandingan Nilai APK/APM Pada Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016............................................................................ 148

Tabel 3.81 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator Nilai Ujian/ UN Tahun 2015 -2016.................................................................... 150

Tabel 3.82 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator AngkaKematian Bayi Tahun 2015 -2016.................................................... 151

Tabel 3.83 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator RasioPosyandu per Satuan Balita Tahun 2015 -2016................................ 153

Tabel 3.84 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanDesa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Tahun 2015 -2016............................................................................. 155

Tabel 3.85 Perbandingan Jumlah dan Persentase Desa UCI di KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016............................................... 155

Page 19: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xviii

Tabel 3.86. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPuskesmas yang Menyelenggarakan Rawat Inap Tahun 2015-2016................................................................................................. 157

Tabel 3.87. Jumlah Puskesmas di Lingkungan Kabupaten Aceh Barat DayaPada Tahun 2016.............................................................................. 157

Tabel 3.88. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanBalita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tahun 2015 -2016............. 159

Tabel 3.89. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanKunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2015 -2016................................... 160

Tabel 3.90. Jumlah Ibu Hamil K4 di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015- 2016................................................................................................ 160

Tabel 3.91. Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanKomplikasi Kebidangan yang Ditangani Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2015 -2016................................................................... 161

Tabel 3.92. Jumlah Kasus dan Persentase Cakupan Komplikasi Kebidananyang Ditangani Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016.................................................................................................. 162

Tabel 3.93 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang MemilikiKompetensi Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016.... 164

Tabel 3.94 Perbandingan Jumlah Ibu Bersalin/Nifas di Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2015 - 2016..................................................................

Tabel 3.95 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPelayanan Nifas Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015-2016................................................................................................. 165

Tabel 3.96 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanNeonatus dengan Komplikasi yang ditangani Di Kabupaten AcehBarat Daya Tahun 2015 -2016.......................................................... 166

Tabel 3.97 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPelayanan Anak Balita Di Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 -2016............................................................................. 167

Tabel 3.98 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanPenjaringan Kesehatan Siswa SD Setingkat Di Kabupaten AcehBarat Daya Tahun 2015 -2016.......................................................... 168

Tabel 3.99 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanDesa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan

Page 20: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xix

Epidemilogi <24 jam Pada Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 -2016............................................................................. 169

Tabel 3.100 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanDesa Siaga Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016...... 170

Tabel 3.101 Jumlah Desa Siaga Per Kecamatan di Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2016.............................................................................. 170

Tabel 3.102 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanLahan Persawahan Rakyat yang Terbantu Pengadaan Bibitnya DiKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016.............................. 171

Tabel 3.103 Jumlah Bantuan Benih Padi Berdasarkan Luas Lahan PadaKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015........................................ 172

Tabel 3.104 Jumlah Bantuan Benih Padi Berdasarkan Luas Lahan PadaKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016........................................ 173

Tabel 3.105 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentasePengelolaan Sampah Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015-2016................................................................................................. 174

Tabel 3.106 Kapasitas Sampah yang Tertangani per Tahun Di Kabupaten AcehBarat Daya Tahun 2015 dan 2016.................................................... 175

Tabel 3.107 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator CakupanDAS yang direboisasi Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun2015 -2016........................................................................................ 176

Tabel 3.108 Nama DAS dan SUB DAS Di Kabupaten Aceh Barat Daya........... 177

Tabel 3.109 Perbandingan Luas Area Reboisasi DAS dan SUB DAS diKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016 ............................ 178

Tabel 3.110 Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator PersentasePeningkatan PAD Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016 179

Tabel 3.111 Perbandingan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015 - 2016.............................. 179

Tabel 3.112 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PersentaseQanun/Pajak Daerah/Retribusi yang Telah Disahkan DiKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016.............................. 183

Tabel 3.113 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator PanjangJalan Baru yang Terbangun dan Cakupan Jalan rusak yangDiperbaiki Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016....... 184

Page 21: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xx

Tabel 3.114 Status Jalan dan Panjang Jalan yang diperbaiki/ditingkatkan PadaKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016............................. 184

Tabel 3.115 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator JembatanBaru yang Terbangun Pada Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016............................................................................ 186

Tabel 3.116 Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator JumlahPasar Tradisional dan Modern yang Terbangun Pada KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016............................................... 187

Tabel 3.117 Perbandingan Pembangunan dan Revitalisasi Pasar Di KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016............................................... 187

Tabel 3.118 Perbandingan Realisasi PK 2016 terhadap Target RPJMD/RPJMK2016 Kabupaten Aceh Barat Daya................................................... 189

Tabel 3.119 Realisasi Anggaran Program Pada Perjanjian Kinerja KabupatenAceh Barat Daya Tahun 2016.......................................................... 192

Tabel 3.120 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Aceh BaratDaya Tahun 2016.............................................................................. 200

Tabel 3.121 Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total RealisasiPendapatan Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 ...... 200

Tabel 3.123 Realisasi Komponen Pendapatan Pajak Daerah terhadap TotalRealisasi Pendapatan Pajak DaerahKabupaten Aceh Barat DayaTahun 2016....................................................................................... 202

Tabel 3.124 Realisasi Komponen Retribusi Daerah terhadap Total RealisasiRetribusi Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016............ 203

Tabel 3.125 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun2016.................................................................................................. 205

Tabel 3.126 Realisasi Komponen Belanja Daerah Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2016....................................................................................... 206

Page 22: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumen Kelengkapan

Rencana Aksi Atas Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh BaratDaya Sesuai Rekomendasi Badan Pengawas Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) PerwakilanAceh No. LEV-0337/PW01/3/2016 Tanggal 6 September 2016

Penghargaan yang diterima oleh Kabupaten Aceh Barat Daya

1. Penghargaan OPINI Terbaik (WTP);

2. Penghargaan Rekonsiliasi IWP dan Data;

3. Juara.I Penyelenggaraan Ujian Nasional Berintegritas;

4. Penghargan Eliminasi Malaria;

5. Penghargaan Anugerah Literasi Prioritas;

6. Penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara (APN);

7. Penghargaan Kerajinan Inovatif;

8. Penghargaan Produk Makanan Unggulan;

9. Penghargaan Kategori Lomba Penilaian dan Pembinaan Desa Kerajinan;

10. Penghargaan Kategori Lomba Penilaian Laporan Terbaik;

11. Penghargaan Pembina Kerajinan Terbaik;

12. Penghargaan Capaian Luas Tanam;

13. Penghargaan Program UPSUS;

14. Penghargaan Saman Dance;

15. Penghargaan Warisan Budaya;

16. Juara MTQ;

Page 23: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) perlu

dilakukan penataan pada tiga pilar utama yaitu Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi.

Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten

Aceh Barat Daya, ketiga pilar tersebut sangat penting diterapkan guna untuk memperoleh hasil

yang maksimal dalam penyusunan Laporan AKIP.

Transparansi merupakan prinsip keterbukaan atau kebebasan bagi setiap orang untuk

memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan atas pelaksanaan

program/kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai harus disampaikan secara terbuka kepada yang

membutuhkan informasi tersebut.

Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan, dengan kata lain

akuntabilitas sebagai kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang

memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

Dari uraian di atas maka dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menjelaskan bahwa Akuntabilitas adalah perwujudan

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi/program suatu

organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta diperjanjikan

sebelumnya dan disampaikan secara periodik sesuai dengan aturan dan perundang-undangan.

Akuntabilitas juga merupakan instrument untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian

hasil pada pelayanan publik. Dalam hal ini diperlukan reviu dan evaluasi kinerja yang dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil serta cara - cara yang digunakan untuk

mencapai semua itu. Pengendalian (control) sebagai bagian penting dalam manajemen yang

baik adalah hal yang saling menunjang dengan akuntabilitas. Dengan kata lain pengendalian

Page 24: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2

tidak dapat berjalan efesien dan efektif bila tidak ditunjang dengan mekanisme akuntabilitas

yang baik demikian juga sebaliknya.

Penyusunan LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 merupakan alat kendali

penilaian kinerja secara kualitatif sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi

Pemerintah dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang Good Governance. Disusun dengan

berdasarkan pada :

a) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Pelaporan Instansi Pemerintah;

b) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

c) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2. Gambaran Umum Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat Daya

1.2.1. Organisasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

Organisasi Pemerintah adalah sebuah lembaga tempat berkumpulnya Pegawai Negeri

Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dalam menjalankan wewenang

dan kekuasaan mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan politik suatu negara atau

bagian-bagiannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemerintah merupakan sebuah organisasi

yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengelola sistem pemerintah dan menetapkan kebijakan

untuk mencapai tujuan Organisasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya.

Organisasi Pemerintah sebagaimana yang diamanahkan Undang - Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Republik Indonesia dibagi atas Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten dan Kota, yang menyatakan bahwa Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan

daerah dan masing-masing mempunyai pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan urusan

pemerintahan diatur dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014, yaitu

melaksanakan Urusan Pemerintahan Absolut, Pemerintahan Konkruen dan Urusan

Pemerintahan Umum.

Page 25: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3

Urusan Pemerintahan Absolut adalah : urusan yang sepenuhnya menjadi kewenangan

Pemerintah Pusat.Urusan Pemerintahan Umum adalah urusan yang menjadi urusan yang

menjadi urusan pemerintahan baik di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Urusan Pemerintahan Konkruen adalah : urusan pemerintahan yang dibagi antara

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Urusan

Pemerintahan Konkruen yang diserahkan ke daerah.

Menindaklanjuti Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, maka Pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dalam peraturan

perintah tersebut yang menjadi kewenangan daerah sehingga urusan pemerintahan daerah terdiri

dari Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan

Wajib terdiri atas :

a) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan dasar; dan

b) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.

Dengan berpedoman pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 95 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Aceh, maka Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat Daya mengeluarkan Perda (Qanun) Nomor 8 Tahun 2016 tanggal 26 Oktober 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Kabupaten Aceh Barat Daya.

Tabel 1.1.Nomenklatur Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya

Berdasarkan PP 18 Tahun 2016 dan Permendagri No 95 Tahun 2016

NONOMENKLATUR

ORGANISASI PERANGKATKABUPATEN

TIPE KETERANGAN

1 Sekretariat Daerah A Melaksanakan Urusan PenunjanganPemerintahan Urusan PemerintahanSekretariat Daerah

2 Sekretariat DPRD C Melaksanakan Urusan PenunjangPemerintahan Melaksanakan UrusanWajib Keistimewaan dan KekhususanAceh Urusan PemerintahanSekretariat DPRK

3 Inspektorat A Melaksanakan Urusan PenunjangPemerintahan Melaksanakan Urusan

Page 26: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

4

NONOMENKLATUR

ORGANISASI PERANGKATKABUPATEN

TIPE KETERANGAN

Wajib Keistimewaan dan KekhususanAceh Urusan Pemerintahan Inspektorat

4 Dinas Pendidikan B Melaksanakan Urusan Wajib PelayananDasar Urusan PemerintahanPendidikan

5 Dinas Kesehatan B Melaksanakan Urusan Wajib PelayananDasar Pemerintahan Kesehatan

6 Dinas Pekerjaan Umum danPenataan Ruang

B Hasil peleburan Dinas PekerjaanUmum dengan Melaksanakan UrusanWajib Pelayanan Dasar UrusanPemerintahan Pekerjaan Umum danPenataan Ruang

7 Dinas Perumahaan Rakyat,Kawasan Pemukiman danLingkungan Hidup

B Hasil peleburan Dinas PekerjaanUmum dan Badan Lingkungan Hidup,Kebersihan dan Pertamanan denganMelaksanakan Urusan Wajib PelayananDasar Urusan PemerintahanPerumahan Rakyat dan KawasanPermukiman

8 Satuan Polisi Pamong Praja danWilayatul Hisbah

C Melaksanakan Urusan Wajib PelayananDasar Urusan PemerintahanKetentaraman dan Ketertiban UmumSerta Perlindungan Masyarakat(Sub.Pol. PP)

9 Dinas Sosial B Hasil Peleburan Dinas Sosial, TenagaKerja dan Transmigrasi denganMelaksanakan Urusan Wajib PelayananDasar Urusan Pemerintahan Sosial

10 Dinas Pendudukan dan PencatatanSipil

B Melaksanakan Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Urusan PemerintahanAdministrasi Kependudukan danPencatatan Sipil

11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat,Pengendalian Penduduk danPemberdayaan Perempuan.

A Melaksanakan Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Penggabungan UrusanPemerintahan PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak,Pemberdayaan Masyarakat dan Desaserta Pengendalian Penduduk danKeluarga Berencana

12 Dinas Penanaman Modal danPelayanan Terpadu Satu Pintu

B Melaksanakan Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Urusan PemerintahanPenanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu.

Page 27: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5

NONOMENKLATUR

ORGANISASI PERANGKATKABUPATEN

TIPE KETERANGAN

13 Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi

B Melaksanakan gabungan Urusan WajibNon Pelayanan Dasar dan UrusanWajib Plihan Urusan PemerintahanTenaga Kerja dan Transmigrasi

14 Dinas Komunikasi, Informatika danPersandian

B Melaksanakan Penggabungan UrusanWajib Non Pelayanan Dasar UrusanPemerintahan Komunikasi danInformatika, Persandian serta Statistikdalam bentuk Seksi

15 Dinas Perhubungan B Melaksanakan Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Urusan PemerintahanPerhubungan (Wil.Daratan)

16 Dinas Koperasi, Usaha Kecil danMenengah, Perindustrian danPerdagangan

B Melaksanakan gabungan Urusan WajibNon Pelayanan Dasar dan UrusanWajib Pilihan Urusan PemerintahanKoperasi, Usaha Kecil dan Menengah,Perindustrian serta Perdagangan.

17 Dinas Kebudayaan, Pemuda danOlahraga

C Melaksanakan Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Urusan PemerintahanKebudayaan dan Pemuda Olahraga.

18 Dinas Pertanian dan Pangan B Hasil Peleburan Dinas Pertanian danBadan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan sertamelaksanakan gabungan Urusan WajibNon Pelayanan Dasar dan UrusanWajib Pilihan Urusan PemerintahanPangan dan Pertanian.

19 Dinas Kelautan dan Perikanan C Melaksanakan Urusan Wajib PilihanUrusan Pemerintahan Koperasi, UsahaKecil dan Menengah, Perindustrianserta Perdagangan.

20 Dinas Perpustakaan dan Arsip C Melaksanakan Urusan Wajib NonPelayanan Dasar Urusan PemerintahanPerpustakaan dan Kearsipan.

21 Badan Perencanaan PembangunanDaerah

A Melaksanakan Urusan PenunjanganPemerintahan Urusan PemerintahanPerencanaan, Penelitian danPengembangan.

22 Badan Keuangan B Melaksanakan Urusan PenunjanganPemerintahan Urusan PemerintahanKeuangan

23 Badan Kepegawaian danPengembangan Sumber Daya

B Melaksanakan Urusan PenunjanganPemerintahan Urusan Pemerintahan

Page 28: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

6

NONOMENKLATUR

ORGANISASI PERANGKATKABUPATEN

TIPE KETERANGAN

Manusia Kepegawaian24 Dinas Syariat Islam Melaksanakan Urusan Wajib

Keistimewaan dan Kekhususan AcehUrusan PemerintahanPenyelenggaraan KehidupanBeragama dalam Bentuk PelaksanaanSyariat Islam

25 Dinas Pendidikan Dayah Melaksanakan Urusan WajibKeistimewaan dan Kekhususan AcehUrusan Pemerintahan

26 Sekretariat MajelisPermusyawaratan Ulama

Melaksanakan Urusan WajibKeistimewaan dan Kekhususan AcehUrusan Pemerintahan Peran Ulamadalam Penetapan Kebijakan Aceh

27 Sekretariat Majelis Adat Aceh Melaksanakan Urusan WajibKeistimewaan dan Kekhususan AcehUrusan PemerintahanPenyelenggaraan Kehidupan Adat yangbersendikan Agama Islam.

28 Sekretariat Majelis PendidikanDayah

Melaksanakan Urusan WajibKeistimewaan dan Kekhususan AcehUrusan PemerintahanPenyelenggaraan Pendidikan yangBerkualitas serta

29 Sekretariat Baitul Mal Melaksanakan Urusan WajibKeistimewaan dan Kekhususan AcehUrusan Pemerintahan PengelolaanZakat, Infaq, Sadaqah dan Waqaf

30 Badan Penanggulangan BencanaKabupaten

Melaksanakan Urusan LembagaLainnya

31 Sekretariat Kopri Melaksanakan Urusan LembagaLainnya

32 Rumah Sakit Umum TengkuPeukan

Melaksanakan Urusan PelayananKesehatan Khusus

33 Dinas Pertanahan Kabupaten34 Kesbangpol Melaksanakan Urusan Lembaga

Lainnya35 Kecamatan Babahrot

A Melaksanakan Urusan PendukungUrusan Pemerintahan

36 Kecamatan Kuala Batee37 Kecamatan Jeumpa38 Kecamatan Susoh39 Kecamatan Blangpidie

Page 29: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

7

NONOMENKLATUR

ORGANISASI PERANGKATKABUPATEN

TIPE KETERANGAN

40 Kecamatan Setia41 Kecamatan Tangan – tangan42 Kecamatan Manggeng43 Kecamatan Lembah Sabil

Sumber : Data dari Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setdakab. Aceh Barat Daya, 2016

1.2.2. Sumber Daya Aparatur Pemerintah

Setiap Organisasi Pemerintahan, baik tingkat propinsi maupun daerah, memerlukan

penataan organisasi sumber daya aparatur pemerintah agar organisasi dapat berjalan secara

sistematis dan efisien. Pengembangan sumber daya aparatur merupakan sesuatu yang penting

dalam organisasi guna untuk menanggapi setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan

eksternal organisasi, dimana perubahan lingkungan eksternal dapat dikembangkan melalui

peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya aparatur. Pengembangan sumber daya

aparatur bermakna perwujudan tanggung jawab dalam dalam menjalankan kegiatan untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Aparatur dituntut untuk mampu memaksimalkan kapasitas potensial yang dimilikinya,

kemudian diaplikasikan secara langsung ke dalam ketugasan pokok dan fungsi mereka sebagai

sosok customer atau pelayan yang responsif terhadap keinginan, keperluan atau yang

dikebutuhkan baik internal maupun eksternal.

Dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, maka Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat Daya, saat ini jumlah aparatur sebanyak 3.881 orang yang terdiri dari :

a) Pegawai Negeri Sipil menurut golongan per 31 Desember 2016 adalah sebagai

berikut :

Tabel.1.2.Komposisi PNS berdasarkan Golongan dilingkungan

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016

No Golongan / Status Kepegawaian Jumlah(Orang)

1 Golongan. I 272 Golongan. II 9473 Golongan. III 1.9014 Golongan. IV 1.006

Sumber : Data BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Page 30: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

8

Dari Tabel 1.2. di atas, terlihat bahwa jumlah Pegawai Negeri Sipil yang paling

banyak adalah pada PNS golongan III, yakni sebanyak 1.901 orang (48,98 persen),

kemudian golongan II sebanyak 947 orang ( 24,40 persen). Sedangkan pegawai

golongan IV ada sebanyak 1.006 orang (25,92 persen) dan pegawai dngan goloongan

I adalah yang paling sedikit sebanyak 27 orang (0,69 persen).

b) Jumlah PNS yang menduduki Jabatan Struktural sebanyak 580 orang yang terdiri

jabatan Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator dan jabatan pengawas, dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel.1.3.Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah

Kabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016

No Jabatan/Esselonering Jumlah(Orang)

1 Jabatan Pimpinan Tinggi/Eselon.II 302 Jabatan Administrator/Eselon.III 1593 Jabatan Pengawas/Eselon.IV (Pengawas) 391

Sumber : Data BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Dilihat dari tabel di atas maka dari jumlah keseluruhan aparatur yang ada di

Kabupaten Aceh Barat Daya hanya 14,944 persen.

c) Jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut jenjang pendidikan :

Tabel.1.4.Komposisi PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan dilingkunganPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016

No Jenjang PendidikanJumlah(Orang)

1 SD 262 SMP 233 SLTA 9874 D1 885 D2 2706 D3 4457 Sarjana Muda -8 D4 289 S1 1.934

10 S2 8011 S3 -

Sumber : Data BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Page 31: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9

Dilihat dari tabel di atas komposisi PNS di Kabupaten Aceh Barat Daya dapat dilihat,

PNS di Kabupaten Aceh Barat Daya paling banyak berpendidikan S.1, yakni 1.934

orang (49,83 persen) dan SLTA sebanyak 987 orang (25,43 persen). Jumlah pegawai

yang berpendidikan SLTA ke bawah adalah sebanyak 49 orang, sedangkan pegawai

dengan pendidikan SLTA ke atas adalah sebanyak 3.832 orang. Masih terdapat

pegawai yang berpendidikan setingkat SD dan SLTP di Kabupaten Aceh Barat Daya,

yakni sebanyak 49 orang (1,26 persen), sedangkan jumlah pegawai yang

berpendidikan pasca sarjana masih sangat sedikit, yakni 80 orang (2,06 persen).

d) Jumlah SDM Aparatur yang telah Mendapatkan Penghargaan / Pengembangan

Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah harta yang paling penting bagi suatu

organisasi. Karena itu, SDM harus mendapatkan perhatian yang serius agar sasaran

organisasi dapat tercapai. Salah satu sasaran yang dapat digunakan oleh para

pimpinan dalam rangka melaksanakan investasi terhadap SDM di dalam organisasi

adalah dengan melakukan pengembangan terhadap kapasitas SDM tersebut.

pengembangan SDM aparatur sangat penting, karena dapat meningkatkan

kemampuan aparatur, baik kemampuan professionalnya, wawasannya,

kepemimpinannya maupun pengabdiannya, sehingga pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja organisasi. Pengembangan SDM aparatur pada suatu organisasi

akan mencakup berbagai faktor, seperti diklat, perencanaan dan manajemen karir,

peningkatan kualitas dan produktivitas kerja, serta peningkatan kesehatan dan

keamanan kerja.

1.3. Gambaran UmumWilayah Kabupaten Aceh Barat Daya

1.3.1. Letak Geografis

Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan salah satu dari 23 Kabupaten/Kota yang berada di

bawah wilayah administrasi Provinsi Aceh. Posisi geografis Aceh Barat Daya sangat

strategis karena berada di bagian barat Provinsi Aceh yang menghubungkan lintasan koridor

barat dengan berbatasan langsung laut lepas (Samudera Hindia), menjadi hilir dari sungai-sungai

besar yang mengalir perairan lepas serta mempunyai topografi yang sangat fluktuatif, mulai dari

datar (pantai) sampai bergelombang (gunung dan perbukitan) dengan potensi daerah dibidang

perkebunan, pertanian, perikanan dan perdagangan. .

Page 32: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

10

Dari jalur darat Kestrategisan Kabupaten Aceh Barat Daya sangat strategis karena terletak

dipertengahan lintasan jalur darat aceh barat daya selatan sehingga dari dulunya kabupaten aceh

barat daya terkenal dengan sebutan Kota Dagang dan Kota Padi Sigupai.

Secara geografis Kabupaten Aceh Barat Daya terletak di bagian Timur Propinsi Aceh

yaitu berada pada 96º 34’ 57” – 97º 09 ’19” Bujur Timur dan 3º 34’ 24” - 4º 05’ 37” Lintang

Utara. Secara administrasi Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki batas Sebelah Utara: dengan

Kabupaten Gayo Lues, Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia, Sebelah Barat dengan

Kabupaten Nagan Raya dan Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Selatan.

1.3.2. Administratif

Kabupaten Aceh Barat Daya berdasarkan data revisi RJMK Tahun 2012 -2016, Kabupaten

Aceh Barat Daya terbagi menjadi 9 Kecamatan, 23 Kemukiman,dan 152 Gampong. Pada

tanggal 11 November 2016 berlokasi di Pendopo Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya

perwakilan Kementerian Dalam Negeri Kasubdit Fasilitasi Penamaan dan Kode Desa Dra. Roos

Maryati, M.Si telah menyerahkan SK Definitif terhadap 20 Gampong di Kabupaten Aceh Barat

Daya yang diserahkan langsung oleh Bupati Aceh Barat Daya, Ir. Jufri Hasanuddin yang

merupakan hasil pemekaran beberapa gampong yang tersebar di 8 kecamatan di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya.

Gambar.1.1. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Barat Daya

Sumber : Data BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Page 33: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

11

Tabel.1.5Gambaran Umum Kecamatan DilingkunganPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

KECAMATANJumlah Desa Luas Wilayah

(Ha)Kemukiman SebelumPemekaran

DesaBaru

TotalDesa

1. Babahrot 2 7 7 14 52.828,062. Kuala Batee 3 18 3 21 31.482,423. Jeumpa 2 10 2 12 22.928,694. Susoh 5 28 1 29 1.905,355. Blangpidie 4 19 1 20 58.122,216. Setia 1 6 3 9 4.120,277. Tangan - tangan 2 15 15 6.322,978. Manggeng 3 17 1 18 5.551,869. Lembah Sabil 1 12 2 14 4.943,19

Jumlah 23 132 20 152 188,205,02

Dari Gambar 1.1. dan Tabel 1.7. di atas jelas terlihat bahwa kecamatan terbesar di

Kabupaten Aceh Barat Daya adalah Kecamatan Blangpidie dengan luas wilayah 58.122,21 Ha

atau 30,88% dari luas wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya secara keseluruhan, sedangkan

kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Susoh dengan luas wilayah 1.905,35

Ha atau 1,01% dari seluruh luas wilayah kabupaten yaitu 1.882,05 Km2 atau 188.205,205 Ha.

1.3.3. Demografi

1.3.3.1. Kependudukan

Jumlah penduduk pada tahun 2016 sebanyak 156.845 jiwa. Terdiri dari Penduduk

laki-laki dan perempuan yang tersebar ke 9 (sembilan) kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh

Barat Daya. Rincian penduduk perkecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel.1.6Jumlah Penduduk per Kecamatan

Kondisi 31 Desember 2016

KECAMATANJumlah Penduduk

per Jenis Kelamin (jiwa) Luas Wilayah(Ha)

Kepadatan(jiwa/km2)

Laki - Laki Perempuan1. Babahrot 10.913 10.254 528,28 412. Kuala Batee 11.299 11.005 176,99 1263. Jeumpa 5.864 5.843 367,12 324. Susoh 12.874 12.565 19,05 1.3365. Blangpidie 12.548 12.433 473,68 536. Setia 4.772 4.523 43,92 2127. Tangan - tangan 7.180 7.011 132,92 1078. Manggeng 8.119 7.844 40,94 3909. Lembah Sabil 5.818 5.980 99,15 119

Jumlah 79.387 77.458 1882,05 84

Page 34: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

12

Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya per 31 Desember 2016 sebanyak

1882,05 jiwa, terdiri atas 79.387 jiwa laki-laki (50,61 %) dan sebanyak 77.458 jiwa perempuan

(49,38 %). Kecamatan Susoh merupakan kecamatan terpadat dengan jumlah penduduk 25.439

jiwa atau 16,22 persen dari total penduduk Aceh Barat Daya. Sedangkan yang terendah adalah

Kecamatan Setia dengan 5,93 persen dari total penduduk.

Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya Akhir Tahun 2016

sebesar 84 jiwa/km2. Jumlah penduduk tersebut secara keseluruhan tersebar di 9 Kecamatan dan

152 Gampong yang berbeda kepadatannya. Ada yang jauh berada diatas rata-rata dan ada juga

yang dibawah rata-rata. Kecamatan Susoh menempati posisi pertama dalam hal kepadatan

penduduk. Sebanyak rata-rata sebanyak 1.336 jiwa yang menempati pada tiap luas wilayah 1

km2. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan penduduk pada Kecamatan Jeumpa dengan

jumlah kepadatan penduduk per 1 Km2 adalah sebesar 32 jiwa. Hal ini menjadikan kecamatan

tersebut sebagai daerah yang paling jarang penduduknya.

Page 35: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

13

Tabel.1.7Jumlah Penduduk per Usia Penduduk dan Sex Ratio

Kondisi 31 Desember 2016

KECAMATAN

Luas

Wilayah

(Ha)

Jenis Kelamin dan Umur PendudukSex

RatioLaki - Laki Perempuan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

1. Babahrot 528,28 9.884 10.221 10.572 10.611 10.913 9.338 9.656 9.979 9.997 10.254 106

2. Kuala Batee 176,99 10.616 10.885 11.137 11.120 11.299 10.333 10.581 10.795 10.797 11.005 103

3. Jeumpa 367,12 5.488 5.637 5.759 5.799 5.864 5.449 5.566 5.728 5.753 5.843 101

4. Susoh 19,05 12.369 12.494 12.677 12.741 12.874 12.072 12.213 12.378 12.390 12.565 103

5. Blangpidie 473,68 12.023 12.217 12.397 12.392 12.548 11.747 11.975 12.203 12.225 12.433 101

6. Setia 43,92 4.532 4.609 4.709 4.720 4.772 4.263 4.398 4.522 4.495 4.523 106

7.Tangan - tangan 132,92 6.699 6.826 6.949 7.028 7.180 6.654 6.742 6.883 6.906 7.011 103

8. Manggeng 40,94 7.637 7.777 7.944 7.949 8.119 7.496 7.672 7.764 7.724 7.844 104

9. Lembah Sabil 99,15 5.626 5.683 5.793 5.820 5.818 5.698 5.758 5.835 5.830 5.980 98

Jumlah 1882,05 74.874 76.349 77.937 78.180 79.387 73.050 74.561 76.087 76.117 77.458 103

Sumber : Data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Page 36: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

14

Jika dilihat dari tabel di atas, Sex Ratio penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun

2016 sebesar 103, artinya dalam 100 (seratus) orang perempuan terdapat sebanyak 103 (seratus

tiga) jiwa penduduk laki-laki. Kecamatan Lembah Sabil menempati Sex Ratio terendah yaitu

98 jiwa. Hal ini berarti dari 100 (seratus) orang perempuan terdapat sebanyak 98 (sembilan

puluh delapan) jiwa. Angka tertinggi ditempati oleh Kecamatan Babahrot dan Setia

masing-masing sebesar 106 Jiwa laki-laki.

1.4. Gambaran Umum Perekonomian

1.4.1. Tinjauan Ekonomi

Kondisi Ekonomi Kabupaten Aceh Barat Daya dari tahun ketahun relatif stabil,

Perekonomian Aceh Barat Daya sebagai kesatuan ekonomi yang menyeluruh dapat

digambarkan dengan Pendapatan Domestik Ratio Bruto (PDRB). secara definisi PDRB dapat

diartikan bahwa PDRB merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau

dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi

dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen

atau nonresiden. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu :

a) Pendekatan produksi;

b) Pendekatan pengeluaran, dan

c) Pendekatan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan

(riil).

Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi maka pendekatan yang dilakukan adalah

pendekatan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan konstan (rill), maka jika kita

tinjau dari pendekatan ini, PDRB Kabupaten Aceh Barat Daya terus meningkat selama 5 tahun

terakhir.

Page 37: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

15

Grafik 1.1.PDRB Kabupaten Aceh Barat Daya atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

Tahun 2011 - 2015

Sumber : Data BPS, Buku PDRB Menurut Lapangan UsahaKabupaten Aceh Barat Tahun 2011 - 2015

Pada tahun 2015 dalam grafik 1.x diatas jelas terlihat bahwa PDRB ADHB Aceh Barat

Daya meningkat sebesar Rp. 203,68 miliar dari Rp. 2,766 triliun pada tahun 2014.

Dibandingkan tahun 2010, PDRB ADHB Aceh Barat Daya meningkat Rp. 732,24 miliar.

Peningkatan PDRB ini merupakan dukungan dari beberapa sektor penggerak dan potensi

unggulan daerah, terdapat dalam beberapa zona/kawasan perekonomian. Dalam Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Barat Daya yang mulai disusun semenjak tahun

2008 dan melalui proses yang panjang dan dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan

mendapatkan bantuan dari Kementrian PU untuk penyiapan data mentah berupa citra spot 5 dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kawasan strategis (KLHS). RTRW Kabupaten Aceh Barat

Daya disusun berdasarkan arahan kebijakan RTRW Aceh adalah kawasan pusat perdagangan

dan distribusi Aceh (Aceh Trade and Distribution Center/ATDC) Zona Selatan sebagai lokasi

pusat agroindustri yang berada di kawasan industri terpadu dan kawasan strategis Kabupaten

Aceh Barat Daya, yaitu :

Page 38: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

16

Tabel 1.8Pembagian Zona Kawasan IndustriDi Kabupaten Aceh Barat Daya

Zona Kecamatan Arah Pengembangan

1 Babahrot, Kuala Batee.

Manggeng dan Lembah

Sabil

Kawasan Agropolitan, kawasan ini ditetapkan pemanfaatan

ruangnya untuk mendukung dan mengembangkan sektor

pertanian.

2 Blangpidie Kawasan Perkotaan, kawasan ini ditetapkan untuk

mendukung kebutuhan pengembangan perkotaan dan untuk

mendukung kegiatan perkotaan seperti kegiatan

perdagangan, jasa dan permukiman,

3 Kawasan pesisir Kuala

Batee, Susoh, Setia,

Tangan - Tangan

Manggeng dan Lembah

Sabil,

Kawasan Minapolitan, kawasan ini ditetapkan pemanfaatan

ruangnya untuk mendukung sektor kegiatan produksi

perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan

hasil laut, konservasi kelautan dan pariwisata.

4 Babahrot dan Lembah

Sabil

Kawasan Pertambangan, kawasan ini ditetapkan

pemanfaatan ruangnya untuk mendukung sektor

pertambangan. Wilayah ini memiliki potensi pertambangan

yang cukup besar terutama potensi bijih besi dan emas.

5 Susoh Kawasan Pendidikan kawasan ini ditetapkan pemanfaatan

ruangnya untuk mendukung sektor pendidikan dan

ditetapkan sebagai kawasan pendidikan bagi wilayah

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Sumber : Data diolah dari RTRW Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

1.4.2. Sektor - Sektor Penentu Nilai PDRB

1.4.2.1. Pertanian dan Tanaman Pangan

Selain dikenal dengan “Kota Dagang” yang terletak dijalur strategis barat selatan

provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Barat Daya juga terkenal dengan sebutan “Bumoe Brueh

Sigupai”. Bumi Padi Sigupai merupakan varietas padi lokal yang menjadi kebanggaan

Kabupaten Aceh Barat Daya sehingga menjadi ikon daerah. Sektor pertanian merupakan

Page 39: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

17

sektor utama di Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada tahun 2015, hasil panen pertanian padi

Kabupaten Aceh Barat Daya melebihi target nasional (produksi rata-rata nasional 6 ton

GKP per hektare) yaitu 8,2 ton Gabah Kering Panen (GKP). Hal ini tak terlepas dari

beberapa faktor. Di antaranya penerapan teknologi, penggunaan benih unggul, perbaikan

irigasi, pemakaian pupuk berimbang serta kerja sama dengan semua pihak. Dalam tahun

2016 diperkirakan hasil panen tanaman padi di Kabupaten Aceh Barat Daya dengan luas

lahan sawah di Kabupaten Aceh Barat Daya 11.178 hektar dengan pengairan Teknis 4.418

hektar, semi teknis 4.278 hektar, Sederhana 2.331 hektar, dan tadah hujan 151 hektar

dengan hasil panen yang bervariasi mulai dari 7,2 ton/hektar sampai 10,4 ton/hektar dan

umumnya sawah-sawah di Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan sawah produktif.

Untuk sayuran dan buah-buahan Komoditas sayuran yang paling banyak di hasilkan

pada tahun 2015 adalah terong, dengan luas tanam 22 Ha dengan produksi 110 ton.

Komoditas kedua yang paling banyak dihasilkan adalah cabe rawit dengan luas tanam 54 Ha.

Komoditas-komoditas lain yang juga banyak diusahakan yaitu cabe besar, ketimun, bayam,

dan kangkung dengan luas tanam masing-masing 70 Ha, 22 Ha, 71 Ha,dan 55 Ha.

Subsektor Tanaman Bahan Pangan merupakan salah satu andalan sektor pertanian.

Subsektor ini mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, kacang kedele,

kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Pada tahun 2015, data dari dinas

pertanian dan peternakan, produksi tanaman jagung, kacang kedele, kacang tanah, kacang

hijau, ubi kayu dan ubi jalar meningkat dibanding tahun 2014. Berdasarkan Buku

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 dapat terlihat jelas terjadi kenaikan tanaman

bahan pangan lainya sebagai berikut :

Page 40: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

18

Tabel 1.9Luas Tanam, Luas Panen dan Hasil Produksi Tanaman Pangan

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

Sumber : Data diolah dari Buku Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka Tahun 2016

KECAMATAN

JAGUNG UBI KAYU/KETELA POHON UBI JALAR KACANG TANAH KACANG KEDELAI KACANG HIJAU

LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

Produksi(Ton)

LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

Produksi(Ton)

LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

Produksi(Ton)

LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

Produksi(Ton)

LuasTanam(Ha)

LuasPanen(Ha)

Produksi(Ha)

1. Babahrot 175 40 1 2 21,04 1 2 16,22 5 5 11,00 155 - - 3 3 1,532. Kuala Batee 329 62 - - 0,00 - - 0,00 4 5 10,64 50 - - - - -3. Jeumpa 48 10 - 4 48,08 2 2 16,24 8 5 11,05 - - - - - -4. Susoh 2 24 2 - 0,00 - 3 24,36 - 1 2,20 - - - - - -5. Blangpidie 2 2 9 9 94,50 4 5 40,50 9 12 26,49 - - - - - -6. Setia 33 1 - 1 10,52 1 - 0,00 - - - - - - - - -7. Tangan - tangan 20 35 2 2 21,06 1 1 8,12 3 3 6,67 - - - 2 2 1,558. Manggeng 14 1 21 20 211,00 12 10 81,00 3 4 8.80 4 - - 2 2 3,089. Lembah Sabil - 12 8 11 115,50 4 8 64,80 11 9 19,98 15 - - 2 2 1,54

Tahun

2015 623 187 43 49 515,70 25 31 251,24 43 44 96,83 224 - - 9 9 13,842014 385 415 65 56 586,92 71 54 437,88 179 167 364,47 67 46 82,84 34 32 49,072013 276 26 47 29 304,44 55 46 267,50 125 106 233,88 10 9 13,83 10 9 13,832012 213 95 49 58 609,72 54 60 510,65 2.866 1.517 3.268,48 17 18 27,7 17 18 27,7

Page 41: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

19

1.4.2.2. Perkebunan

Sektor perkebunan telah memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap

perekonomian nasional umumnya dan Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya. Sektor

perkebunan dapat memberikan lapangan pekerjaan yang cukup luas bagi masyarakat. Di

Kabupaten Aceh Barat Daya hingga tahun 2016 tercatat 3 (tiga) Perusahaan Lokal yang

bergerak di perkebunan sawit yaitu PT. Cemerlang Abadi luas areal 7.516 Ha, PT. Dua

Perkasa Lestari luas areal 2.599 Ha dan PT. Watu Gede Utama luas areal 2.697 Ha.

Perusahaan - perusahaan tersebut berlokasi di Kecamatan Babahrot yang merupakan salah

satu sentral produksi kelapa sawit terbesar di Kabupaten Aceh Barat Daya. Selain

perkebunan milik perusahaan, pada saat ini trend usaha perkebunan kelapa sawit juga

sangat diminati oleh masyarakat umum. Areal perkebunan di Aceh Barat Daya hingga tahun

2015 tercatat seluas 28.082 Ha dengan beraneka ragam jenis komoditas seperti Karet 828

Ha, Kelapa Dalam 2.079 Ha, Kepala Sawit 17.308 Ha, Kopi 737 Ha, Cengkeh 200 Ha, Pala

2.719 Ha, Pinang 372 Ha, Kakao 3.816 Ha, Sagu 5 Ha, Nilam 16Ha, dan Tembakau 2 Ha.

Jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penambahan luas lahan sekitar 399,77 yaitu

dari 27.682,23 Ha (data RTRWK) menjadi 28.082 Ha pada tahun 2015. Kelapa sawit

merupakan komoditas yang mengalami peningkatan luas area paling tinggi yaitu sebesar

10.785 ha (2011), tahun 17.000 ha (2012) dan menjadi Kepala Sawit 17.308 Ha (2015).

Pertumbuhan luas areal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tren tanaman dikalangan

petani akibat dari tingginya harga maupun permintaan pasar terhadap ini.

Tabel 1.10Luas Tanam, Luas Panen dan Hasil Produksi Tanaman Perkebunan

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015No Komoditas Luas Area Produk

si Produktivitas PekebunTBM TM TR JLH1 Karet 250 324 254 828 152 650 1.1522 Kelapa Dalam 208 1.521 35p 2.079 1.080 710 4.0283 Kelapa Sawit 2.585 10.179 4544 17.308 169.094 16.612 9.4604 Kopi 386 201 150 737 128 637 1.2315 Cengkeh 88 83 29 200 33 392 3196 Pala 551 1.452 716 2.719 579 399 8007 Pinang 73 229 70 372 155 700 4.9818 Kakao 313 2.808 695 3.816 2.040 726 809 Sagu - 5 - 5 13 1.000 5010 Nilam 3 13 - 16 8 615 4211 Tembakau 2 - - 2 - - 6

Jumlah 4.459 16.815 6.808 28.082 173.282 22.441 22.149Sumber : Data diolah dari Buku Abdya dalam Angka Tahun 2016

Page 42: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

20

1.4.2.3. Perikanan

Hasil perikanan di Kabupaten Aceh Barat Daya di dominasi oleh perikanan tangkap.

Sebagai mana yang telah ditetapkan dalam RTRWK, Kawasan Minapolitan, yaitu Kawasan

pesisir Kuala Batee, Susoh, Setia, Tangan - Tangan Manggeng dan Lembah Sabil yang

pemanfaatan ruangnya untuk mendukung sektor kegiatan produksi perikanan tangkap,

perikanan budidaya, industri pengolahan hasil laut, konservasi kelautan dan pariwisata.

Produksi perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya sepanjang tahun 2015 sebesar 12.914,16

ton didominasi oleh perikanan laut/tangkap. Sebanyak 48,08 % dari jumlah tersebut

dihasilkan dari Kecamatan Susoh sebagai kecamatan penghasil perikanan terbesar.

Kecamatan Susoh juga unggul dari segi jumlah nelayan yaitu 3.030 orang yang terdiri dari

2.789 orang nelayan aktif dan 241 orang berprofesi sebagai nelayan musiman. Jumlah ini

mencakup 64,91% dari jumlah keseluruhan penduduk yang berprofesi sebagai nelayan

dalam tahun 2015 yang berjumlah 4.668 orang.

Kecamatan Susoh juga ditetapkan sebagai kawasan minapolitan perikanan tangkap,

karena di sana ada PPI (pelabuhan pendaratan ikan) Ujong Serangga berdasarkan SK

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 35/KEPMEN-KP/2013 tentang Penetapan

Kawasan Minapolitan. di Indonesia jumlah kawasan tersebut ada di sekitar 179

kabupaten/kota di 33 provinsi. Sektor Perikanan di Kabupaten Aceh Barat Daya didominasi

oleh usaha Perikanan Tangkap.

Untuk produksi perikanan budidaya Kecamatan Kuala Batee merupakan kecamatan

dengan produksi terbesar yang berjumlah 38,45 Ha atau 16,76% dari 229,33 Ha dari luas

keseluruhan lahan produksi prikanan budidaya. Masih rendahnya budidaya perikanan darat

ini dikarenakan masih sulitnya untuk mendapatkan bibit unggul didaerah. Meskipun

demikian Pemerintah Aceh Barat Daya telah berusaha untuk meningkatkan produksi

perikanan darat dengan di resmikannya Balai Benih Ikan (BBI) pada Tahun 2012. Salah

satu keberhasilan BBI Kabupaten Aceh Barat Daya yaitu berhasilnya melakukan

pembenihan dan pengembangbiakan ikan kerling yang merupakan ikan yang hidup dialam

bebas. Pembibitan Ikan Kerling ini merupakan yang pertama di Provinsi Aceh dengan

jumlah bibit berhasil 3.000 ekor dengan sistem manipulasi suhu yang dibuat seperti suhu

sesuai dengan habitatnya di alam bebas.

Page 43: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

21

Tabel 1.11Luas Perikanan dan Jumlah Nelayan Per Kecamatan

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

No KomoditasPerikanan Jumlah Nelayan Jumlah

Laut Budidaya Perairan Tetap Sambilan

1 Babahrot - 18,09 21,51 39,60 - 21 21

2 Kuala Batee 383,74 38,45 10,52 432,71 134 34 168

3 Jeumpa - 17,00 3,30 20,30 - - -

4 Susoh 6.175,39 26,20 9,62 6.211,21 2.789 241 3030

5 Blangpidie - 14,84 15,49 30,33 - 21 21

6 Setia 526,61 23,56 6,86 557,03 173 80 253

7 Tangan - tangan 1.107,54 27,41 5,44 1.140,39 144 113 257

8 Manggeng 3.838,88 35,33 11,16 3.885,37 425 100 525

9 Lembah Sabil 564,32 28,45 4,45 597,22 287 106 393

Jumlah 12.596,48 229,33 88,35 12.914,16 3.952 716 4.668

Sumber : Data diolah dari Buku Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka Tahun, 2016

1.4.2.4. Peternakan

Sektor peternakan di Kabupaten Aceh Barat Daya masih belum terkelola secara

intensif. Petani yang mengusahakan peternakan masih beragam jenisnya dan pengusahakan

masih secara tradisional. Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan peternakan adalah sapi ,

kerbau, kambing, ayam dan itik.

Kecamatan Susoh. Jenis unggas dengan populasi terbesar adalah ayam buras dengan

jumlah populasi 202.941 ekor dari keseluruhan populasi unggas sebanyak 296.662 ekor

unggas atau 68,41%.

Tabel 1.12Jumlah Populasi Ternak dan Unggas Per Kecamatan

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

No Komoditas Sapi Kerbau Kambing DombaUnggas

Buras Petelur Daging Itik Puyuh

1 Babahrot 708 181 1.017 1.591 38.320 - 1.500 10.767 -

2 Kuala Batee 232 510 1.253 56 28.056 200 500 2.212 -

3 Jeumpa 64 166 937 225 12.892 - - 9.343 -

4 Susoh 379 429 3.143 1.255 23.376 1.200 3.750 11.431 25

5 Blangpidie 67 420 845 54 44.150 2.500 1.900 23.890 -

Page 44: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

22

No Komoditas Sapi Kerbau Kambing DombaUnggas

Buras Petelur Daging Itik Puyuh

6 Setia 9 678 392 42 7.276 - 2.030 3.581 -

7 Tangan - tangan 149 902 1.020 176 24.259 - 1.053 8.092 103

8 Manggeng 68 489 397 26 10.347 600 - 2.898 -

9 Lembah Sabil 301 425 1.494 422 14.265 - 1.000 5.046 100

Jumlah 1.999 5.200 10.598 3.847 202.941 4.500 11.733 77.260 228

Sumber : Data diolah dari Buku Kabupaten Aceh Barat Daya dalam Angka Tahun 2016

1.4.2.5. Perdagangan dan Jasa Lainnya

Kota Blangpidie, ibu kota Kabupaten Aceh Barat Daya, sejak dahulu terkenal

dengan sebutan kota dagang yang merupakan pusat perdagangan pesisir barat selatan

Aceh. Pada awalnya Blangpidie menjadi kota “Kota Dagang” di karenakan Hasil bumi

yang melimpah sehinga menjadi salah satu faktor awal dari dimulainya proses

perdagangan di Negeri Breuh Sigupai ini.

Perdagangan di Kabupaten Aceh Barat Daya didominasi dengan pedagang enceran

yang melakukan penjualan kembali barang-barang yang di datangan dari kota luar

kabupaten. Pasar yang tersedia di Kabupaten Aceh Barat Daya hanya pasar - pasar

tradisional yang terdapat di setiap kecamatan. Pasar Tradisional ini berperananan penting

dalam mendukung jual beli baik antar desa, kecamatan maupun kabupaten/ kota.

Tabel 1.13Perkembangan Pembangungan Pasar Tradisionaldi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2005 - 2016

No KomoditasJumlah Pasar (Unit)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 20161 Babahrot 1 12 Kuala Batee 1 1 13 Jeumpa 2 14 Susoh 1 1 2 15 Blangpidie 1 1 1 16 Setia 1 1 17 Tangan -

tangan1 1 1

8 Manggeng 2 2 29 Lembah

Sabil1 1

Jumlah 4 2 1 1 2 2 6 2 4 7Sumber : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh Barat Daya Tahun 2016

Page 45: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

23

Dari tabel di atas di ketahui bahwa pembangunan pasar tradisional dilakukan

dengan terarah dan proposional dalam hal pembangunan dilakukan dengan melihat

kebutuhan dan pemerataan antar diwilayah. Kecamatan Susoh merupakan kecamatan

dengan perkembangan pasar tertinggi, hal ini disebabkan karena Kecamatan Susoh

merupakan kecamatan terpadat di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Grafik 1.2. Kontribusi Sektor PerdaganganKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2011 - 2015

Sumber : Buku PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

Sebagai penyumbang PDRB terbesar kedua setelah pertanian, lapangan usaha

Perdagangan yang mencakup perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan

sepeda motor, memiliki konstribusi sebesar 17,47 persen pada tahun 2015. Kontribuasi

sektor perdagangan selama 5 (lima) tahun terakhir terhadap nilai PDRB terus mengalami.

Kontribusi sektor perdagangan ini akan berbanding lurus dengan kontribusi pada sektor

pertanian, hal ini menunukkan bahwa semakin tinggi nilai kontribusi Sektor maka dengan

sendirinya akan berdampak baik pada laju kontribusi sektor perdagangan. Pertumbuhan

kategori ini selama 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Bila dibandingkan

Page 46: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

24

dengan tahun 2014 maka Pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2015 adalah sebesar 1,81

persen . Angka ini merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

1.4.2.6. Pertambangan dan Bahan Galian

Potensi pertambangan di Kabupaten Aceh Barat Daya terdiri dari potensi bahan galian

batuan, mineral bukan logam dan potensi bahan galian logam. Potensi tersebut relatif

besar dan menyebar diseluruh wilayah kabupaten, adapun jenis potensi tambang tersebut

adalah:

1. Potensi Bahan Galian Batuan, Mineral Bukan Logam:

a) Bahan Galian Sirtu;

b) Bahan Galian Granit;

c) Bahan Galian Andesit dan Basalt;

d) Bahan Galian Marmer;

e) Bahan Galian Batulempung (Tanah Liat);

f) Bahan Galian Pasir Pantai;

g) Bahan Galian Tanah Urug (Tanah Timbun);

h) Bahan Galian Batu Gamping ;

i) Bahan Galian Batubara.

2. Potensi Bahan Galian Logam

a) Bahan Galian Emas dan Mineral Pengikutnya;

b) Bahan Galian Bijih Besi;

c) Bahan Galian Nikel.

Potensi pertambangan yang besar dengan kekayaan bahan galian yang melimpah

sebagaimana tersebut diatas tidak dapat tereksploitasi secara keseluruhan. Untuk kategori

pertambangan dan bahan galian yang memberi kontribusi kepada daerah terhadap total

PDRB adalah Pertambangan dan Penggalian Lainnya, yaitu sebesar 1,38 persen pada tahun

2015. Ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana yang lebih berkontribusi

adalah Pertambangan Bijih Logam/Bijih Besi oleh PT. Bumi Babahrot dengan total

cadangan sebesar 46.656.000 Mt yang terdapat pada luas lahan 550 Ha. Kontribusi sub

kategori tersebut terus mengalami penurunan.

Page 47: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

25

Grafik 1.3.Kontribusi Sektor Pertambangan dan Galian

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2011 - 2015

Sumber : Data Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka, 2016

Potensi bahan galian batuan, mineral bukan logam secara umum dari tahun 2011 -

2015 mengalami pertumbuhan yang negatif. Kontribusi terhadap PDRB tahun ke tahun

relatif sama. Pertambangan dan penggalian lainnya di dominasi soleh pasir dan batu. Dalam

tahun 2015 menurut data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat

Daya, terdapat 7 perusahaan yang mengantungi izin dan aktif melakukan penambangan

bahan galian pasir dan batu. Dari total jumlah perusahaan tersebut hanya 3 perusahaan

galian pasir dan batu yang melakukan produksi yaitu PT. Pelita Nusa Perkasa dengan luas

area pertambangan 2Ha, total cadangan 272.272 M3 dan jumlah produksi 37.837,54 M3,

CV. Manggeng Makmur Lestari dengan luas area 5Ha, total cadangan 260.000 M3 dan

jumlah produksi 8.673 M3, CV. Mitra Ulfika dengan luas area 2Ha dan jumlah produksi

150.318 M3 serta 1 perusahaan galian batu gamping yaitu PT. Mita Tuwah dengan luas area

1Ha total cadangan 280.000 M3 dan jumlah produksi 28.000 M3.

Terdapat 3 (tiga) perusahaan bahan galian batuan, mineral bukan logam yang tidak

produksi adalah PT. Kenpura Alam Nanggroe, PT. Ie Alang Duta Global, CV. Ujong Raja

Batu.

Page 48: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

26

Industri

Sektor industri yang paling banyak diminati dan berkembang di Kabupaten Aceh

Barat Daya adalah Industri pengolahan/manufaktur. Secara global Industri

pengolahan/manufaktur khususnya industri makanan dan minuman denga kontribusi sebesar

1,57 persen atau meningkat 0,03 persen dibandingkan tahun 2011. Industri kimia, farmasi

dan obat tradisional menempati peringkat kedua dengan peranan sebesar 0,87 persen persen

pada tahun 2015 atau meningkat dari tahun 2011 yang peranannya sebesar 0,79 persen.

Grafik 1.4Kontribusi Kategori Industri Pengolahan

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2011 - 2015

Sumber : Buku PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

Dari Grafik 1.3. diatas menunujkkan bahwa untuk industri makanan dan minuman

memberikan kontribusi terbesar di sektor industri. Untuk industri minuman dalam tahun

2015 terdapat 5 perusahaan minuman kemasan yang aktif berproduksi, yaitu :

Tabel 1.14.Keadaan Perusahaan Air Minum dalam Kemasan yangTerdaftar di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

No NamaPerusahaan

JumlahProduksi No.Sipa No.Izin

SNINo.IzinBP-POM

Analisa Lab.Kesehatan

1 CV. HidupBaru (Ie Clean) 450.000 M3 546.2/424/2013

Tmt Mei 201601-3553-

2006 265201001022 097/Menkes/Sk/VII/202

2CV.PrimaPerkasa Lestari(Adan)

2.072.440 M3546.2/203/2012Tmt Mei 2015

01-3553-2006 265201004024 M-10

3 CV.SumberBaru Jaya Baru Produksi 92 Tahun 2014

Tmt Februari 201701-3553-

2006 265201001015 454/Lab-Eks/2013

Page 49: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

27

No NamaPerusahaan

JumlahProduksi No.Sipa No.Izin

SNINo.IzinBP-POM

Analisa Lab.Kesehatan

(Ie Dikila)

4

CV.BustanDayahManyang (IeManyang)

5 M3

546.2/430/2010Tmt Desember

2013

01-3553-2006 265201001038 415-Kim

5 CV.Ukhra Jaya(Ie Abdya) 45.000 M3 546.2/368/2010

Tmt Oktober 201301-3553-

2006 265201002003 907/Menkes/Sk/VII/2002

Sumber : Buku Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka Tahun 2016

Ditinjau 12 jenis produksi industri (Industri Pengilingan Padi - padian, tepung dan

makanan ternak, makanan, Minuman, Penggergajian dan Pengawetan, barang-barang dari

kayu dan anyaman, Barang - Barang Kimia, Pengolahan Tanah Liat, Barang - barang dari

Semen, Rajutan, Pakaian Jadi, Barang Logam Lainnya dan Pengolahan Lainnya) Industri

Pengilingan Padi - padian, tepung dan makanan ternak memberikan nilai investasi terbesar

dalam tahun 2015 dengan nilai Rp. 9.059.500.000 dengan nilai produksi Rp.

75.496.000.000,- . Hal ini dikarenakan sektor pertanian merupakan sektor terbesar di

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Untuk nilai investasi terkecil adalah industri Rajutan dengan nilai investasi

Rp.169.000.000,- dan nilai produksi Rp. 758.000.000,- . Industri Rajutan hanyalah industri

rumahan (Home Industri) yang pada umumnya dikerjakan oleh ibu - ibu rumah tangga di

waktu senggang. Hal inilah yang menyebabkan industri ini masih sangat kecil nilainya

sehingga diharapkan kepada pemerintah daerah untuk dapat lebih memperhatikannya

dengan cara memberikan modal usaha atau pelatihan sehingga dapat meningkatkan hasil

dan profesionalisme para pelaku Industri Rajutan.

Tabel 1.15Aneka Jenis Industri, Jumlah Unit Usaha, Tenaga Kerja dan Besaran Nilai Investasi dan

Produksi Per Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

No Jenis Produksi Industri Kecamatan UnitUsaha

TenagaKerja

NilaiInvestasi(Rp. 000)

NilaiProduksi(Rp. 000)

1Pengigilingan Padi - Padian,Tepung dan Makanan Ternak

Babahrot 12 47 1.015.000 9.317.000Kuala Batee 22 98 1.977.000 3.251.000Jeumpa 2 32 300.000 1.155.000Susoh 6 24 320.000 2.435.000Blangpidie 15 70 710.000 2.341.000Setia 12 62 1.592.000 8.842.000Tangan - tangan 16 55 1.352.5000 31.500.000Manggeng 30 105 1.618.000 12.251.000Lembah Sabil 2 6 175.000 4.404.000

Jumlah 117 499 9.059.500 75.496.000

Page 50: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

28

No Jenis Produksi Industri Kecamatan UnitUsaha

TenagaKerja

NilaiInvestasi(Rp. 000)

NilaiProduksi(Rp. 000)

2 Makanan

Babahrot 4 8 42.500 114.200Kuala Batee 13 29 205.000 376.800Jeumpa 4 11 85.000 454.000Susoh 51 140 880.500 9.507.735Blangpidie 29 105 658.000 1.807.625Setia 5 15 87.500 120.000Tangan - tangan 2 6 7.500 24.050Manggeng 13 59 312.500 2.793.350Lembah Sabil 2 4 50.000 80.000

Jumlah 123 377 2.328.500 15.271.760

3 Minuman

Babahrot 2 2 35.000 10.367.500Kuala Batee 2 7 165.000 230.000Jeumpa - - - -Susoh 9 59 1.686.000 3.257.300Blangpidie 16 94 3.204.000 6.637.300Setia 1 1 15.000 2.900Tangan - tangan 3 4 55.000 99.000Manggeng 3 6 55.000 37.500Lembah Sabil 1 2 40.000 173.000

Jumlah 37 175 5.255.000 20.804.500

4Penggergajian dan

Pengawetan

Babahrot 4 18 2.407.000 76.420.750Kuala Batee 1 2 200.000 405.000Jeumpa - - - -Susoh 29 31 225.000 1.702.500Blangpidie 7 28 955.000 557.250Setia 4 14 87.000 1.605.000Tangan - tangan 1 2 25.000 153.000

Manggeng 4 21170.000

2.245.000

Lembah Sabil - - - -Jumlah 50 116 4.069.000 83.088.500

5Barang-barang dari Kayu dan

Anyaman

Babahrot 28 92 1.635.000 7.026.000Kuala Batee 24 72 1.130.000 4.756.400Jeumpa 3 6 90.000 267.000Susoh 18 94 1.425.000 6.780.700Blangpidie 43 215 370.000 15.417.750Setia 4 9 103.000 159.000Tangan - tangan 15 60 845.000 2.945.550Manggeng 12 39 440.000 2.690.000Lembah Sabil 5 30 125.000 31.800

Jumlah 152 617 6.163.000 40.074.200

6Barang-barang Kimia

Lainnya

Babahrot 2 5 65.000 184.500Kuala Batee 3 8 90.000 607.000Jeumpa 2 23 300.000 3.420.000Susoh 2 7 395.000 359.856Blangpidie 1 4 150.000 1.080.000Setia 1 1 15.000 125.000Tangan - tangan - - - -Manggeng - - - -Lembah Sabil - - - -

Jumlah 11 48 1.015.000 5.776.356

7 Pengolahan Tanah LiatBabahrot 1 12 15.000 378.000Kuala Batee - - - -Jeumpa 1 20 200.000 2.496.000

Page 51: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

29

No Jenis Produksi Industri Kecamatan UnitUsaha

TenagaKerja

NilaiInvestasi(Rp. 000)

NilaiProduksi(Rp. 000)

Susoh - - - -Blangpidie 5 41 390.000 668.300Setia - - - -Tangan - tangan 3 23 395.000 961.500Manggeng 1 8 30.000 378.000Lembah Sabil - - - -

Jumlah 11 104 1.030.000 4.881.800

8 Barang-barang dari Semen

Babahrot 2 5 120.000 1.420.000Kuala Batee - - - -Jeumpa - - - -Susoh 5 19 235.000 1.257.500Blangpidie 5 20 150.000 982.500Setia - - - -Tangan - tangan 1 6 50.000 187.500Manggeng 2 6 85.000 300.000Lembah Sabil 1 4 35.000 375.000

Jumlah 16 60 675.000 4.522.500

9 Rajutan

Babahrot - - - -Kuala Batee 2 2 10.000 150.000Jeumpa - - - -Susoh 4 4 34.000 330.000Blangpidie 3 20 105.000 256.000Setia - - - -Tangan - tangan - - - -Manggeng 3 3 20.000 22.000Lembah Sabil - - - -

Jumlah 12 29 169.000 758.000

10 Pakaian Jadi

Babahrot 19 34 543.000 1.543.850Kuala Batee 28 47 675.000 2.367.400Jeumpa 7 10 133.000 371.400Susoh 38 69 1.143.000 3.225.800Blangpidie 64 168 2.222.000 8.000.280Setia 5 24 151.000 636.000Tangan - tangan 23 55 670.000 2.486.600Manggeng 21 49 580.000 1.753.500Lembah Sabil 18 35 448.000 1.525.500

Jumlah 223 491 6.565.000 21.910.330

11 Barang Logam Lainnya Babahrot 2 4 80.000 343.680Kuala Batee 3 3 40.000 100.800Jeumpa - - - -Susoh 5 13 515.000 1.445.000Blangpidie 20 36 1.747.000 6.145.850

Setia 1 2 15.00036.000

Tangan - tangan - - - -Manggeng 1 2 60.000 450.000Lembah Sabil - - - -

Jumlah 32 60 2.457.000 8.521.330

12 Pengolahan Lainnya

Babahrot 1 3 100.000 1. 300.000Kuala Batee 1 3 40.000 360.000Jeumpa - - - -Susoh 3 10 80.000 400.000Blangpidie 2 20 800.000 576.000Setia - - -

Page 52: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

30

No Jenis Produksi Industri Kecamatan UnitUsaha

TenagaKerja

NilaiInvestasi(Rp. 000)

NilaiProduksi(Rp. 000)

Tangan - tangan - - - -Manggeng 2 18 600.000 380.800Lembah Sabil 1 2 30.000 75.000

Jumlah 10 56 1.650.000 3.091.800Sumber :Data diolah dari Buku Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka Tahun 2016

Pada tabel 1.16 dapat diketahui bahwa pelaku usaha / industri kecil yang paling

banyak di minati oleh masyarakat Aceh Barat Daya adalah industri pakaian jadi. Tingginya

minat masyarakat untuk menekuni usaha ini dikarenakan mudahnya dibidang pemasaran.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kabupaten Aceh Barat Daya selain dikenal

dengan julukan “Bumi Breuh Sigupai” juga terkenal dengan “Kota Dagang” di bagian

Wilayah Barat Selatan Provinsi Aceh. Kota Blangpidie merupakan tempat berbelanja para

penduduk dari kabupaten lain seperti Aceh Selatan, Simeulue dan Nagan Raya yang berada

sekitar Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pelaku industri pakaian jadi terbanyak terdapat di Kecamatan Blangpidie, 64 Unit

Industri dengan serapan tenaga kerja 168 orang. Serapan tenaga kerja terbesar adalah

industri barang - barang dari kayu sebanyak 617 Orang dan 34,84% (215 orang) terdapat di

kecamatan Blangpidie. Secara umum dunia industri yang ada pada saat ini di Kabupaten

Aceh Barat Daya hanya berskala kecil atau rumah tangga. Masih rendahnya minat terhadap

sektor ini dikarenakan mayoritas pekerjaan penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya adalah

petani, nelayan dan pedagang. Dunia industri hanya dilakukan sebagai sampingan dan

bukan mata pencaharian pokok (utama).

1) Struktur Ekonomi

Laju pertumbuhan industri Kabupaten Aceh Barat Daya setiap tahunnya tidak

terjadi perubahan yang fluktuatif dan umumnya cenderung mengalami pertumbuhan

negatif. Kenaikan laju pertumbuhan ekonomi dalam kondisi 5 tahun adalah industri

makanan dan minuman dari 4,50 persen ditahun 2014 menjadi 6,07 persen pada tahun

2015 atau naik 1,57 persen. Demikian juga halnya dengan Industri pengolahan yang

mengalami kenaikan dengan persentase sangat rendah < 1 persen setelah mengalami

Page 53: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

31

perlambatan pada tahun 2104 yaitu 0,14 persen dari 3,83 persen ditahun 2014 menjadi

3,97 persen pada tahun 2015.

Sementara itu, industri kayu dan furnitur mengalami penurunan yang sangat tajam

jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun - tahun sebelumnya, yaitu

sebesar 5,13 persen. Pada tahun 2014 laju pertumbuhan untuk sektor industri kayu dan

furnitur 2,98 persen menjadi - 2,15 persen pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena

diterbitkannya Instruksi Presiden No. 6/2013 Tentang Penundaan Pemberian Izin Baru

dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut sehingga

sulitnya para pelaku industri untuk mendapatkan bahan dasar kayu, juga disebabkankan

dengan serta kecenderungan masyarakat untuk mempergunakan produk kayu/furnitur

atau logam yang didatangkan dari luar daerah.

Grafik 1.4.Laju Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor IndustriKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2011 - 2015

Sumber : Buku PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

Dengan adannya penentuan zona ekonomi yang membuat terarah dan

terpetakannya perekonomian serta pembangunan yang di dukung dengan sektor

pendukung lainnya dapat menjadikan proses pembangunan dapat berjalan lebih baik

seiring pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus dan berkesinambungan, Perubahan

mendasar pada struktur ekonomi Aceh Barat Daya terjadi dari perekonomian tradisional

yang didominasi sektor pertanian (primer) menuju perekonomian modern yang

didominasi oleh sektor non primer, terutama industri manufaktur.

Page 54: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

32

Grafik 1.5.Struktur PDRB Aceh Barat Daya Tahun 2015

Sumber : Buku PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

Mengingat sampai dengan penyusunan LAKIPDA Aceh Barat Daya belum

diterbitkannya PDRB Tahun 2016 maka dalam penyusunan struktur ekonomi dalam

laporan ini masih mengacu pada PDRB Tahun 2015.

Dengan mengacu pada nilai PDRB Tahun 2015 tersebut, maka struktur ekonomi

Aceh Barat Daya tahun 2015 masih didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan dengan peranan sebesar 29.86 persen terhadap PDRB. Peranan kategori

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Aceh Barat Daya cenderung mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 peranannya masih sekitar 25,65 persen

dan terus naik hingga tahun 2013, menurun pada 2014, dan kembali naik pada 2015.

Kategori dengan peranan kedua terbesar adalah Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan peranan sebesar 17,47 persen. Kategori ini

terus mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang sebesar 15,37 persen. Kategori

Konstruksi menempati urutan ketiga sebesar 15,03 persen pada tahun 2015, juga

meningkat dari tahun 2011 sebesar 12, 98 persen. Sementara itu, kategori Pertambangan

dan Penggalian yang pada tahun 2011 menempati urutan ke-4 sebesar 11,51 persen,

pada tahun 2015 turun ke peringkat ke- 13 dengan sebesar 1,59 persen.

Page 55: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

33

1.5. Sistematika Penyajian

Laporan Kinerja adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan kewajiban suatu

Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pencapaian

sasaran strategis organisasi yang berkaitan dengan Visi dan Misi organisasi melalui berbagai

program dan kegiatan tahunan. Sistematika Laporan Kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Alur pikir penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

Daya tahun 2016 dan keterkaitan dengan Laporan Kinerja SKPK disajikan dalam Gambar 1.6.

Gambar 1.6Alur Pikir Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten Barat Daya Tahun 2016

LAKIP KABUPATEN2016

RENSTRA SKPK

2012 - 2017

RENJA 2016

RKA 2016

DPA 2016

PK SKPK 2016

RPJMK Kabupaten Aceh Barat Daya

2012 - 2017

RKPD 2016

RAPBK 2016

APBK 2016

PK Kabupaten 2016

LAKIP SKPK2016

Page 56: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

34

Adapun sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun

Anggaran 2016 dan ringkasan dari masing-masing Bab adalah sebagai berikut :

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang Latar Belakang, Organisasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya,

Kondisi Ekonomi, Gambaran Umum Demografis, dan Sistematika Penyajian.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Berisi gambaran singkat mengenai RPJMK Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun

2012-2017 dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016,

RPJMK menguraikan secara singkat pernyataan visi dan misi Kabupaten Aceh Barat Daya,

Perjanjian Kinerja menguraikan sasaran strategis Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2016.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Berisi uraian hasil pencapaian kinerja 71 (tujuh puluh satu) indikator kinerja, pencapaian

indikator makro, serta evaluasi dan analisis akuntabilitas pencapaian sasaran tahun 2016

dibandingkan dengan tahun 2015 dan RPJMK termasuk didalamnya menguraikan secara

sistematis keberhasilan/ kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta

langkah-langkah antisipasi yang akan diambil, Selain itu juga menyajikan realisasi keuangan

Page 57: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

35

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

2.1. VISI DAN MISI

2.1.1. VISI

Visi adalah tujuan yang hendak dicapai di masa depan dengan berbagai tahapan. Jika yang

ingin dicapai dalam bentuk program maka Visi itu akan di breakdown kedalam

program-program dengan tahapan/jangka pendek dan program jangka Panjang. Berdasarkan

kondisi yang dihadapi Kabupaten Aceh Barat Daya serta Permasalahan dan tantangan yang

dihadapi dalam 5 (lima) tahun mendatang dengan memperhitungkan potensi dan keunggulan

daerah yang dimiliki, maka visi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya yang tertuang dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012 -

2017 adalah sebagai berikut :

“ KABUPATEN ACEH BARAT DAYA YANG ISLAMI, SEJAHTERA, DAN

MANDIRI MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DAERAH YANG

BERBASIS KEARIFAN LOKAL”

Visi diatas memiliki 5 (lima) hal mendasar, yaitu :

1. Islami : adalah akhlaq/perilaku masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya di

seluruh tatanan kehidupan yang senantiasa dijiwai oleh nilai moralitas,

etika dan budi pekerti yang luhur berlandaskan Syariat Islam.

2. Sejahtera : adalah kondisi yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten

Aceh Barat Daya dengan terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan

rohaniah (fisik, mental, spritual dan emosional) dalam berbagai aspek

kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

3. Mandiri : adalah kondisi Kabupaten Aceh Barat Daya yang mampu memenuhi

kebutuhan daerahnya sendiri di berbagai bidang dengan mengurangi

ketergantungan kepada daerah lainnya.

Page 58: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

36

4. Potensi Daerah : adalah seluruh potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Aceh Barat Daya

yang dapat digali dan dikembangkan, baik yang bersumber dari alam,

manusia dan sosial budaya.

5. Kearifan Lokal : adalah gagasan-gagasan/nilai-nilai/pandangan-pandangan yang bersifat

lokal yang bijaksana, penuh kearifan, dan bernilai baik yang tertanam

dan diikuti oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya.

2.1.2. MISI

Untuk memujudkan Visi dengan 5 hal mendasar sebagai mana tersebut di atas dituangkan

dalam misi - misi utama Pemerintah Kabupaten, yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik (good

governance), Bersih Dan Berwibawa (clean government) berdasarkan

Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA). Maksud dari Misi ini adalah : untuk

mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam ruang lingkup tatanan birokrasi

pemerintahan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stake holder), tidak

hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga perubahan pada tingkat; struktur,

sistim administrasi dan tingkah laku (the ethics being) melalui reformasi birokrasi

secara total, diantaranya pelurusan orientasi, memperkuat komitmen, membangun

kultur baru, rasionalisasi, memperkuat payung hukum dan peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia. Selain itu diperlukan langkah eksternal berupa komitmen

dan keteladanan elit politik di daerah dan pengawasan masyarakat sehingga akan

memunculkan sistim pemerintahan yang amanah, bersih dan bebas Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme (KKN) yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Menerapkan Nilai-Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan

Kehidupan Masyarakat, Sosial Dan Budaya Yang Berlandaskan Syariat Islam.

Maksud dari Misi ini adalah : untuk mewujudkan masyarakat Aceh Barat Daya yang

mengedepankan nilai-nilai moral dan etika berlandaskan syariat islam di seluruh

aspek kehidupan untuk menciptakan rasa aman dan damai dalam hubungan interaksi

sosial dan budaya.

Page 59: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

37

3. Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan

Masyarakat Dan Penanggulangan Kemiskinan. Maksud dari Misi ini adalah :

untuk mengembangkan sektor usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui

pemberdayaan sumberdaya lokal sehingga memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan pengembangan usaha skala mikro Iebih

diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan masyarakat

berpendapatan rendah.

4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Maksud dari Misi ini

adalah : untuk membangun birokrasi yang kokoh,utamanya kepada profesionalisme

sumber daya aparatur pemerintahan yang memiliki kapasitas dan kredibilitas tinggi

melalui sinergisitas yang baik antara pemerintah, masyarakat dan swasta. Birokrasi

sebagai salah satu aktor dalam pembangunan harus mampu dan dapat dipercaya,

sehingga dapat menjalankan kewajibannya dalam melayani masyarakat secara prima.

5. Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan.

Maksud dari Misi ini adalah : merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

Daya dalam membangun sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, yang pada

gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif dan dilandasi akhlak

mulia dalam lingkup perspektif kurikulum, sistim, struktur dan proses pendidikan

serta kemudahan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh lapisan

masyarakat.

6. Menggali Dan Mengembangkan Potensi Daerah Secara Optimal Yang Berdaya

Saing Dan Berwawasan Lingkungan. Maksud dari Misi ini adalah : untuk

menumbuh kembangkan potensi-potensi daerah yang bernilai ekonomis dan

mempunyai keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya alam yang

ramah lingkungan dan berkelanjutan serta pemanfaatan sumber daya manusia

setempat.

7. Mengembangkan Kawasan Strategis Melalui Peningkatan Prasarana Dan

Sarana Untuk Mempercepat Tumbuhnya Iklim Investasi Yang Kondusif.

Maksud dari Misi ini adalah : meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur untuk

menumbuhkan dan mengembangkan kawasan terpadu maupun kawasan strategis,

Page 60: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

38

sehingga dapat memunculkan peluang investasi kondusif di pasar lokal ,regional dan

global serta mendatangkan sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah

daerah.

2.1.3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan

Tujuan dan sasaran strategis merupakan perwujudan visi melalui pelaksanaan misi yang

telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten

Aceh Barat Daya 2012-2017, diperlukan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten

Aceh Barat Daya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan

strategi dan arah kebijakan pembangunan ini sangat penting karena akan digunakan sebagai

pedoman dan acuan oleh seluruh SKPK di Kabupaten Aceh Barat Daya dalam menentukan

program prioritas untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Hal ini diperlukan dalam upaya untuk

mencapai dan mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya 2012-2017.

Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun keempat dan

kelima juga dipengaruhi oleh tujuan dan arah pembangunan Nasional yang tertuang dalam

RPJM Nasional Tahun 2015-2019 terutama pada sembilan Program Prioritas Nasional

(NawaCita). Untuk mengetahui secara rinci arah dan kebijakan pembangunan berdasarkan

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan masing-masing misi Pemerintah Aceh

Barat Daya Tahun 2012-2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1.Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya 2012-2017Berdasarkan Misi.1

Misi.1 :Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (cleangovernment) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan1. Melakukan

reformasi birokrasipemerintahan

1. Perbaikan tatakelolapemerintahan yangefektif dan efisien

1. Peningkatan kapasitasOrganisasi PerangkatKabupaten

1. Peningkatankapasitaskelembagaanpemerintah daerah

2. Peningkatankapasitas Lembagalegislatif

3. Peningkatankoordinasi antara

Page 61: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

39

Misi.1 :Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (cleangovernment) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakanpemerintah daerahdengan pemerintahdan pemerintahdaerah lainnya

4. Pengembangkanteknologi informasidan aplikasitelematika dalamrangkae-goverment,eprocurement dane-development

2. Penyediaan regulasi /produk hukum yangmengakomodasinilai-nilai agama,kearifan lokal,dan nilai-nilai hidup lainnya yangberkeadilan gunamendukungpenyelenggaraanpemerintahan

1. Penyempurnaandata basekelembagaan danAparatur

2. Peningkatan peranUlama dalamPenyusunanrencanapembangunan

3. Peningkatan kualitasdan sinergitasperencanaanpembangunan daerahdan pengendalianpembangunan

1. Sinergi dankoordinasiperencanaan daerah

2. PembentukanForum KoordinasiProgramPembangunan lintassektoral (ForumKoordinasi AcehBarat Daya)terhadap usulanmasyarakat

3. Peningkatankonsistensiperencanaanpembangunan yangpartisipatif

4. Peningkatankegiatan penelitiandan pengembangandalam rangkamendukungpenyelenggaraanpemerintahandaerah

5. Pengembangkandata dan statistikpembangunan

Page 62: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

40

Misi.1 :Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (cleangovernment) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan6. Efektivitas

pengendalian danEvaluasipembangunan

4. Peningkatan sistempengawasan danpengendalian internalyang efektif

1. Intensifikasipembinaan dalamrangka pengendalianinternal

5. Peningkatanefektifitas danefisiensi belanjadaerah

1. Pelaksanaanperencanaanpenganggaranbelanja berbasiskinerja

2. Pelaksanaanpengendalianbelanja sesuaidengan dokumenanggaran

6. Peningkatanpendapatandaerah

1. Peningkatankualitaskebijakanpengembanganpendapatan daerah

2. PelaksanaanIntensifikasipendapatan aslidaerah

7. PeningkatankapasitasKelembagaanPemerintah daerah

1. Penyusunananalisis jabatan dankebutuhan aparatur

8. Peningkatan kapasitaspemuda, prestasi dansarana olahraga

1. Peningkatan aktifitasdan partisipasipemudaDalam pembangunandan pembinananpengembanganolahraga

2. Meningkatnyakinerja dan pelayanankepada masyarakat

1. Peningkatankualitaspelayananadministrasipublik

1. Peningkatanpelayananadministrasikependudukan danpencatatan sipilyangsesuai denganprinsippelayanan prima

2. Peningkatan 1. Peningkatan

Page 63: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

41

Misi.1 :Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (cleangovernment) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakanpenanggulanganbencana danbahayakebakaran

cakupanpelayanan dan peranserta masyarakatdalamkesiapsiagaanpengendalianbencana dan bahaya

3. Peningkatanketentraman danketertibanmasyarakat

1. Peningkatan sumberdaya perlindunganmasyarakat(Linmas)

2. Peningkatanpenyelesaianpelanggaran K3(ketertiban,ketentraman,keindahan)

4. Peningkatanprogram KeluargaBerencana danKeluargaSejahtera

1. PeningkatanPelayananKomunikasiInformasi danedukasi KeluargaBerencana danKeluarga Sejahtera

3. Terciptanyapemerintahan yangbaik (goodgovernance), bersihdan berwibawa(clean government)berdasarkan UUPA

1. Perwujudan kepastianhukum Dan dipercayadalam penyelenggaraanPemerintahanyang baik

1. Optimalisasipengkajian produkhukum daerah dandata hukum

2. Penyebarluasan danpeningkatanpemahamanmasyarakatterhadap produkhukum daerah

3. OptimalisasipenyelesaianPersoalan hukum

2. PencegahanKKN melaluipenegakansistem integritasaparatur negara

1. PemantapanKebijakanpengawasan

2. Peningkatanefektivitas sistempengawasan

3. Peningkatankuantitas dankualitas internalauditor danpengelola keuanganKabupaten

Page 64: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

42

Misi.1 :Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (cleangovernment) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan4. Pemantapan

penerapan sistempengendalian internpemerintah melaluipenyusunanpedoman danpeningkatankapasitas auditor

5. Pengembangankebijakan danpenerapan disiplinpegawai, netralitasPNS, penerapankode etik, paktaintegritas; danpembatasan konflikkepentingan.

6. PelaksanaanPengadaanBarang/Jasa secaraElektronik

3. Peningkatanpartisipasimasyarakat dalampengawasan

1. Peningkatan peranmasyarakat dalammengawasi danmengadukanpenyalahgunaan danmalpraktikkewenangan

2. Perbantuanpemerintah dalampembenahan tatakelolapemerintahan.

Tabel 2.2.Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017Berdasarkan Misi.2

Misi.2 :Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yangberlandaskan Syariat Islam.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan1. Menerapkan

nilai-nilaikeagamaanberdasarkan SyariatIslam

1. Terciptanya sosialbudaya masyarakatberdasarkan SyariatIslam

1. Peningkatanpelayananpemerintahkepadamasyarakat rawansosial dan

1. ImplementasiSyariat Islam dalamsetiap sendikehidupanbermasyarakatdalam bidang

Page 65: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

43

Misi.2 :Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yangberlandaskan Syariat Islam.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakanmeningkatkankerukunankehidupanberagama

hukum, ekonomi,sosial dan budaya

2. PeningkatanPemahaman nilai-nilai agama dankebangsaan

3. Peningkatanpemberdayaanmasyarakatmiskin dan anakterlantar

2. Peningkatan kehidupansosial dan ekonomiMasyarakat berbasisDayah/Pesantren

1. PeningkatanSwadayamasyarakat Dalampengelolaan BadanUsaha di Dayah/Pesantren

2. Meningkatnyaketaqwaan dalamberagama

1. Peningkatanpembangunansarana danprasaranalembagakeagamaan sertakesadarankehidupanberagama

1. PeningkatanKebijakanpemerintahTerhadapPembangunansarana danprasaranaLembagakeagamaan

2. Peningkatanpemahamantentang ajaranagama

1. Penyelenggaraanperingatan hari-haribesar keagamaan

2. PenataanPenyelenggaraanPelaksanaan ibadahhaji

3. Pengikutsertaankafilah ketingkatProvinsi danNasional

3. PemerataanPembangunansarana danprasaranakeagamaan

3. Meningkatnyakesadaran dannilai-nilaikeagamaanmasyarakat sesuaidengan Syariat Islam

1. Peningkatankesadaranmasyarakat danpendayagunaanzakat, infaq dansadaqah

1. Peningkatankapasitas danperan lembagalembaga pelaksanaSyariat Islam sepertiMahkamah

Page 66: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

44

Misi.2 :Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yangberlandaskan Syariat Islam.

Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanSyar’iah, BaitulMaal, dan WilayatulHisbah

2. Penataan lembagaKeuangan syariah

1. Penyusunanqanunpenegakkan nilai nilaisyariat Islam

2. Penegakansyariat Islamsecara kaffah

Tabel 2.3.Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017Berdasarkan Misi.3

Misi.3 :Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangankemiskinan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan1. Memberdayakan

ekonomi kerakyatan1. Meningkatnya

produktivitas per -ekonomian rakyat

1. Peningkatanproduktivitas sektorpertanian danpeternakan, perkebunandan kehutanan danperikanan dan kelautan

1. Peningkatanproduktifitas dannilai tambah hasilproduksi

2. Peningkatanpengelolaan sumberdaya alam

2. Peningkatan ekonomiMasyarakat berbasisekonomi kerakyatan

1. Peningkatankualitas sumberdaya pelakuUMKM melaluifasilitasi ermodalan,promosi, kerjasamausaha dan informasiusaha

2. Penumbuhankewirausahaan danenterpreunership dimasyarakat

3. Peningkatanpembinaan koperasidan lembagakeuangan mikro

2. Tersedianyalapangan kerja baru

1. Penciptaantumbuhnyainvestasi,

1. Perluasankesempatan kerjadan Penciptaan

Page 67: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

45

Misi.3 :Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangankemiskinan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakankhususnya investasipadat karya agartercipta kesempatankerja

lapangan kerja baru2 Pembinaan iklim

bagi perluasanlapangan kerja,Peningkatanefisiensi danproduktifitas

2. Pengembanganpotensi industri kecildan kerajinan rakyat

1. Optimalisasi sektorUMKM

3. Fasilitasi penumbuhanWirausaha baru danwirausaha yang berdayasaing danpengembanganinkubator bisnisKUMKM yangDilaksanakan bersamaperguruan tinggidan pelaku bisnis

3. Menurunnya tingkatpengangguran

1. Pembukaan lapangankerja baru yangberorientasi padapengembanganUMKM

1. Peningkatanangkatan kerja yangproduktif danterampil dalamberwirausaha

2. Penyelenggaraandiklat dalam usahameningkatkanKreatifitas masyarakat

4. Menurunnya jumlahdan persentasependuduk miskin

1. Pemberian modalusaha dan santunankepada masyarakatmiskin

1. Peningkatan tarafhidup dankesejahteraanmasyarakat

2. Peningkatan jumlahpenduduk dalamcluster menengah

2. PenyelenggaraanDiklat keterampilankerja

3. Pemberian beasiswaPendidikan bagipenduduk miskin

5. Meningkatnyapendapatanmasyarakat

1. Pemberdayaan sektorusaha masyarakat yangberbasis industri rumahtangga

1. Penciptaankemandirian dankesejahteraanmasyarakat

2. Pengelolaan komoditasunggulan daerah yangbernilai ekonomi

Page 68: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

46

Tabel 2.4.Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017Berdasarkan Misi.4

Misi.4 :Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan1. Meningkatkan

kualitas SDMaparatur pemerintahdan masyarakat

1. Meningkatnyakualitas dan keahlianSDM aparaturpemerintah danmasyarakat

1. PenyelenggaraanDiklat aparatur dalamRangka meningkatkankompetensi sumberdaya aparatur yangterencana sesuaidengan prioritasKebutuhan pemerintahdaerah

1. Peningkatankualitasdan kompetensiSumber DayaAparaturpemerintahDaerah dan Desadenganmengefektifkanpenyelenggaraandiklat danpemberian tugasbelajar

2. Pemberian Beasiswa S1,S2 dan S3 bagi aparaturdaerah

2. Tersedianyaprasarana pendukungpeningkatan kinerjaSDM aparaturpemerintah danmasyarakat

1. Pembangunan Saranadan PrasaranaPemerintahan

1. Peningkatankualitaspengelolaankelembagaan SKPKyang menyangkutadministrasi,kinerja, SDM,saranadanprasarana sertakeuangan

3. Meningkatnyakinerja SDMaparatur pemerintah

1. Penerapan rewarddan punishment bagiaparatur

1. Peningkatan keseja-hteraan pegawai

2. Penataan SDMaparatur untukMeningkatkanpelayanan danpemberdayaanMasyarakatkhususnya wilayahterpencil

4. Meningkatnyawawasanpengetahuanmasyarakat

1. Pengelolaan manajemenkepegawaian yang padakebutuhan pelayananprima

1. Peningkatanpelayananadminitrasikepegawaian yangtransparan, cepat,tepat dan akuntabel

Page 69: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

47

Tabel 2.5Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017Berdasarkan Misi.5

Misi.5 :Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan1. Meningkatkan

kualitaspenyelenggaraanpendidikan danpelayanan kesehatan

1. Tersedianyaprasarana dan saranapendidikan dankesehatan

1. PeningkatanMutu dan pemerataanAkses kesempatanbelajar PendidikanAnak Usia Dini,Pendidikan dasar danMenengah sertapendidikan kejuruanterutama di daerahdaerah terpencil yangdidukung oleh saranadan prasarana endidikanyang Memenuhi standar

1. PeningkatanKualitas Sarana danPrasaranaPendidikan Dasardan Menengah

2. PeningkatanKompetensi danKesejahteraan Guruserta TenagaKependidikan

3. Peningkatankemampuan danbudaya bacamasyarakatkhususnya padausia sekolah

2. Peningkatan kuantitas,kualitas dan fungsisarana prasaranapelayanan kesehatan diPuskesmas danjaringannya

1. Peningkatankualitasketersediaan saranaprasarana kesehatandan kefarmasian

2. Pembinaan danPelaksanaanregulasi Pelayanankesehatan

3. Peningkatan sumberdaya manusiakesehatan

2. Terpenuhinyakebutuhan dasarpendidikan dankesehatan

1. Peningkatan aksespendidikan melaluipendidikan formal, nonformal maupunInformal

2. Penurunan angkakematian ibu dananak, membiasakanPemeriksaan kehamilanpada instalasi ataupuskesmas

1. Peningkatanpelayanan kesehatanterutama Ibu danAnak

2. PeningkatanKeluarga Sadar Gizi

3. Peningkatan pelayanankesehatan masyarakat

1. Pengembangansistem kesehatan

2. Peningkatanupaya pencegahan,pemberantasandan pengendalianpenyakit menular

Page 70: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

48

Misi.5 :Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakanserta tidak menular

3. Peningkatan mutuPelayanankesehatan dasardan rujukan

4. Pengembanganpelayananpuskesmas 24 jam

3. Meningkatnyakualitaspenyelenggaraanpendidikan

1. Penataan RintisanSekolah BertarafInternasional (RSBI)SMP, SMA, SMK sertamewujudkan SekolahBertaraf Internasional(SBI)

1. Peningkatankualitas siswadalam persainganglobal

2. Penerapanpenggunaansistim teknologidalam prosesbelajar mengajar

3. Peningkatan jumlahsarana dan prasaranyang layak dalamKegiatanpembelajaran

2. Peningkatan jumlahdaya tampungSMP/MTs danSMA/SMK

4. Meningkatnyakualitas pelayanandan derajatkesehatanmasyarakat

1. Peningkatan kualitassarana prasaranapelayanan kesehatanRumah Sakit

1. Peningkatankualitas dankuantitas tenagakesehatan

2. Peningkatankecukupan obatdan perbekalankesehatan

2. Peningkatan upayapreventif dan promosikesehatan

1. Peningkatan peranserta masyarakat dibidang kesehatanmenuju Desa SiagaAktif dan keluargasiaga

Page 71: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

49

Tabel 2.6Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017Berdasarkan Misi.6

Misi.6 :Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan

Tujuan Sasaran Strategis Arah Kebijakan1. Menumbuh

kembangkan potensidaerah yang berdayasaing danberwawasanlingkungan

1. Menggali potensidaerah yang berdayasaing secara optimal

1. Peningkatan produksi,produktivitas dankualitas produkpertanian

1. Peningkatanpengelolaanpotensi pertaniandan perikananSeoptimal mungkindengan prinsip-prinsip agribisnis

2. Fasilitasi Pelaksanaaninovasi dan teknologipertanian, perkebunan,dan peternakan yangRamah lingkungan

2. Meningkatnyaproduktivitas sektorunggulan daerah

1. Peningkatan nilaitambah, sarana sertapengolahan hasilpertanian, perkebunan,peternakan, perikanandan kehutanan.

1. PeningkatanProduktivitas lahanbudidaya pertaniandan perikananmelalui upayaintensifikasi,diversifikasi,optimalisasi, danrehabilitasi lahan-lahan yangterlantar

2. Percepatanpemanfaatanmekanisasi di sektorindustri kerajinan,pertanian danperikanan, termasukmotorisasi armadaperikanan dalamupaya eningkatkandaya jelajah danProduktivitasnelayan

3. Mampu bersaingdengan daerah lain

1. Pengembangan potensiekonomi daerah

1. Pengembanganindustri kreatif

2. Peningkatanrevitalisasi pasartradisional

3. PeningkatanFasilitasipengembanganusaha bagipedagang/usahainformal

Page 72: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

50

Misi.6 :Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan

Tujuan Sasaran Strategis Arah Kebijakan2. Pengembangan

Pariwisata berbasisbudaya

1. Peningkatankeunggulan daya tarikdan promosiwisata untukpeningkatan dayabeli masyarakat

2. Peningkatanpromosi dankerjasamapariwisata

3. Pengembangangerakan sadarwisata

4. Pelestarian nilai -nilai BudayaKabupaten AcehBarat Daya

4. Terpeliharanyakualitas lingkungan

1. PeningkatanKualitas lingkunganhidup

1. Peningkatanpelestarianlingkungan hidup

2. Peningkatanupaya pemulihandan konservasisumberdaya air,udara hutan danlahan

3. PengelolaanDaerah AliranSungai (DAS)

2. Peningkataan kinerjaPengelolaanPersampahan

1. Peningkatanpenangananpersampahan

5. Meningkatnyapendapatan daerah

1. PenuntasanQanun PAD

2. Optimalisasi Pajak danRetribusi Daerah

1. Optimalisasi jenis-jenis pungutanpajak daerah danretribusi daerahyang sudah ada.

3. Pembentukan BUMDsebagai salah satuAlternatif pembiayaandaerah

1. Pendayagunaanaset daerah untukmewujudkanKemakmuran rakyat

2. Pembinaan BUMDuntuk dapatberbisnis secaraterfokus danterspesialisasiDengan pengelolaanyang bersih,transparan dan

Page 73: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

51

Misi.6 :Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan

Tujuan Sasaran Strategis Arah Kebijakanprofessional

Tabel 2.7Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kabupaten Aceh Barat Daya, 2012-2017Berdasarkan Misi.7

Misi.7 :Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnyaiklim investasi yang kondusif

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. MengembangkanKawasan strategisuntuk mempercepatpertumbuhaninvestasi

1. BerkembangnyaKawasan strategisuntuk mempercepatPertumbuhaninvestasi di daerah

1. Penyusunan masterplanKawasan strategis

1. Penetapan wilayahstrategis erdasarkanpada struktur ruanguntuk meningkatkankemajuanperekonomiandaerah.

2. Pengembanganwilayahpegunungan danpesisir

3. Sosialisasi RTRWKabupaten AcehBarat Daya

2. Penyediaan rumah layakhuni dan terjangkau

1. Pengembanganperlindungan danpemenuhan hakdasar warga miskindalam halketersedianperumahan

2. MeningkatnyaKualitasprasarana dansaranapembangunanuntuk mendukunginvestasi (darat,laut dan udara)

1. Pembangunan jaringanjalan dan JembatanUntuk menunjangAktivitas perekonomianmasyarakat

1. Peningkatanjaringantransportasi

2. Peningkataninfrastruktur dasardalam pelayananpublik

3. Pemantapan kondisitransportasi jalanguna mendukungpelayananpergerakan orang,barang, dan jasa

2. PeningkatanPembangunan DaerahTertinggal

1. Penyediaan EnergiListrik di daerahterpencil

3. Kerjasamapembangunan

Page 74: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

52

Misi.7 :Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnyaiklim investasi yang kondusif

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Infrastruktur dasardengan pihak swasta

4. Peningkatan Kapasitasdan KualitasPengelolaan SumberDaya Air

1. Pengembangan danPengelolaan SistemIrigasi

3. Terciptanyapusat-pusatpertumbuhan(growth center)ekonomi

1. Penyusunan masterplanpusat pertumbuhanekonomi

1. Pengembanganmutu dan ProduksiPertanian dikawasan baru

2. Pengembangankawasanpermukiman diwilayah yangmemiliki potensikeunggulan daerah

2. Pembangunan saranadan prasarana kawasancepat tumbuh

4. Meningkatnyajumlah investor daninvestasi di daerah

1. Pengembanganlingkungan yang bagidunia usaha

1. Peningkatanpelayanan perizinansesuai denganprinsip pelayananterpadu yang proinvestasi

2. Penciptaanketenteraman danketertiban yangkondusif

3. Pemerataanpenyediaan saranadan prasaranapembangunan untukmendukunginvestasi

2. Pengembangan Energidan Sumber DayaMineral

1. Pengelolaan Energidan Sumber DayaMineral denganmemperhatikanprinsipkeberlanjutan dankearifan lokal

3. Pengembanganpengolahan hasil-hasilKomoditi unggulandaerah

1. Peningkatan nilaitambah darikomoditi unggulandaerah

Page 75: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

53

2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat (2016)

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya tahun keempat (2016)

ditekankan pada pemantapan capaian pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun

sebelumnya dengan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap upaya yang telah

dilakukan oleh pemerintah daerah. Selain itu, pembangunan di tahun keempat ini juga diarahkan

pada evaluasi kebijakan, program dan kegiatan sebagai upaya mensinergikan capaian

pembangunan di masing-masing bidang/sektor pembangunan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun keempat ini lebih memfokuskan pada

peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan iklim investasi melalui badan usaha milik

daerah yang berfungsi sebagai motor penggerak dalam peningkatan pendapatan daerah.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat dan perluasan lapangan kerja yang merupakan prioritas

utama dengan mengedepankan kepada usaha skala kecil dan menengah. Di samping itu,

penataan kawasan strategis yang bernilai ekonomis juga akan terus dilakukan terutama kawasan

yang sudah memperlihatkan kemajuan dan perkembangan di lintas sektoral dan regional.

Pada tahap pembangunan tahun keempat ini, kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten

Aceh Barat Daya diharapkan sudah mengalami penurunan dan pembangunan di desa dan

kecamatan sudah memperlihatkan pertumbuhan dan pemerataan yang cukup signifikan.

Akses jalan sebagai alur distribusi barang dan jasa terutama yang menjangkau di daerah

pedalaman ataupun terisolir sudah dapat diselesaikan dengan baik. Wilayah yang dikategorikan

rawan bencana sudah dapat teratasi, peningkatan mutu pendidikan dan layanan kesehatan sudah

menjadi lebih baik sesuai dengan target standar pelayanan minimal (SPM), serta peningkatan

nilai tambah produk komoditas unggulan sebagai aset potensi daerah sudah menunjukkan hasil

nyata sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah.

2.3 Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) Aceh Barat Daya Tahun 2016

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten (RPJMK) Kabupaten Aceh Barat

Daya 2012 - 2017 yang diamanatkan oleh Qanun Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Qanun Nomor 2 Tahun 2014 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Barat aya Tahun 2012-2017 yang

berisikan perencanaan yang bersifat makro sehingga perlu dijabarkan dalam perencanaan yang

lebih mikro pada setiap tahunnya, dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan

Page 76: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

54

Kabupaten (RKPK). Oleh karena itu, maka Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK)

Tahun 2016 yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 15 Tahun 2015

Tentang Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) Aceh Barat Daya ini disusun dan

disesuaikan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten (RPJMK)

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017. Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten

(RKPK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat Daya Tahun 2016 sesuai dengan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK)

Perubahan yang terdapat pada amanat Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 9

Tahun 2016 Tanggal 18 Oktober 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten

(APBK) Aceh Barat Daya dan amanat Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 35

Tahun 2016 Tanggal 18 Oktober 2016 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran dan Pendapatan

dan Belanja Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016.

Ringkasan Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat Daya Tahun 2016 dapat dijabarkan sebagai berikut :

2.4 Perjanjian Kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Pada tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah menetapkan Perjanjian

Kinerja (PK) yang merupakan pernyataan Komitmen dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

Daya, dalam rangka mewujudkan tekad dan janji untuk mencapai sasaran strategis dalam

waktu 1 (satu) tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan Rencana Kerja

Pembangunan Kabupaten (RKPK) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 yang telah disusun.

Adapun Perjanjian Kinerja (PK) Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 adalah : \

Tabel 2.8Perjanjian Kinerja Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2016

No SASARAN STRATEGISKABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET

Misi.1 :Melakukan reformasi birokrasi menuju pemerintahan yang baik (good governance), bersih dan berwibawa (cleangovernment) berdasarkan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA).1. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang

efektif dan efisien1. Meningkatnya Nilai Perolehan

LAKIP KabupatenCC

2. Tersedianya Indeks Kepuasaan Tersedia

Page 77: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

55

No SASARAN STRATEGISKABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET

Layanan Masyarakat (IKM)3. Meningkatnya angka perolehan

Nilai Standar Pelayanan Minimal55,00

4. Tersedianya Analisis Jabatan Tersedia5. Tersedianya dokumen

perencanaan RPJMD yg telahditetapkan dengan PERDA(Qanun)

Tersedia

6. Tersedianya DokumenPerencanaan RPJMD yang telahditetapkan dengan PERDA/PERKADA (Qanun)

Tersedia

7. Tersedianya DokumenPerencanaan RKPK yg telahditetapkan dengan PERKADA(Perbup)

Tersedia

8. Persentase Penjabaran ProgramRPJMD kedalam RKPD 50%

9. Tersedianya Buku “Aceh BaratDaya Dalam Angka “ Tersedia

10. Tersedianya Buku “PDRBKabupaten” Tersedia

11. Cakupan Cabang Olah Raga yangmendulang Prestasi 75%

2. Meningkatnya kinerja dan pelayanankepada masyarakat

1. Persentase Penduduk yang telahmemiliki e-KTP 55%

2. Cakupan Kepemilikan AktaKelahiran 80%

3. Rasio Pendampingan KeluargaBerencana Gampong (PPKBG)Terhadap Akseptor KB

0,01

4. Rasio Tenaga Penyuluh Pertanianterhadap Luas Areal Persawahan 0,015

5. Tingkat penyelesaian pelanggaranK3 (ketertiban, ketentraman dankeindahan) di Kabupaten (%).

6. Cakupan Pelayanan BencanaKebakaran 25%

7. Persentase Korban Bencana yangmenerima bantuan selama masatanggap darurat

100%

3. Terciptanya pemerintah yang baik (goodgovernance), bersih dan berwibwa (cleangovernment) berdasarkan UUPA

1. Hasil audit BPK dengan opiniterbaik WTP

2. Menurunnya penyimpanganterhadap anggaran

35%

3. Jumlah Auditor Bersertifikasi 6 Orang4. Tersedianya Website Pemerintah

Kabupanten Aceh Barat Daya(www.acehbaratdaya.go.id)

Tersedia

5. Tersedianya Layanan Pengadaan Tersedia

Page 78: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

56

No SASARAN STRATEGISKABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET

Secara Elektronik (LPSE) online(www.lpse.acehbaratdaya.go.id)

6. Tersedianya buku berita daerahdan lembaran daerah Tersedia

Misi.2 :Menerapkan nilai-nilai keagamaan secara terpadu dalam tatanan kehidupan masyarakat, sosial dan budaya yangberlandaskan Syariat Islam.1. Terciptanya sosial budaya masyarakat

berdasarkan Syariat Islam1. Cakupan Penegakan Syariat Islam

secara Kaffah (%) 85%

2. Cakupan TPA Aktif (%) 1003. Cakupan Pemberdayaan Dayah

dan Pasantren (%) 100

4. Cakupan Peningkatan Zakat,Infak dan Sedekah (ZIS) (%)

65%

Misi.3 :Memberdayakan ekonomi kerakyatan dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan penanggulangankemiskinan.1. Meningkatnya produktivitas

perekonomian rakyat1. Cakupan Koperasi Aktif (%) 55%2. Cakupan Koperasi Sehat (%) 15%3. Cakupan Pertumbuhan Usaha

Mikro dan Kecil (%) 25%

4. Produktivitas Padi Per Hektare 8 Ton5. Produktivitas Hasil Perikanan 21.474 Ton

2. Meningkatnya pendapatan masyarakat 1. Rasio Nelayan yang MemilikiSarana Tangkap dan PengolahanIkan

5,00

2. Cakupan Lahan Pertanian/Perkebunan yang dapat teralirioleh irigasi (%)

100%

Misi.4 :Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).1. Meningkatnya kualitas dan keahlian

SDM Aparatur pemerintah danmasyarakat

1. Cakupan Dana APBK untukpeningkatan/profesionalisme PNS(%)

0,20%

Misi.5 :Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.1. Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan1. Persentase Angka Melek Huruf 100%2. Persentase Angka Kelulusan 100%3. Rasio guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV100%

4. APK SD/MI/ PAKET A 100%5. APK SMP/MTS/ PAKET B 100%6. APK SMA/SMK/MA/PAKET C 100%7. APM SD/MI/PAKET A 80%8. APM SMP/MTS/PAKET B 80%9. APM SMA/SMK/MA/PAKET C 80%

10. Rata-Rata Nilai UNAS SD/MI 80%11. Rata-Rata Nilai UNAS SMP/MT 80%12. Rata-Rata Nilai UNAS SMP/MT 80%

Page 79: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

57

No SASARAN STRATEGISKABUPATEN INDIKATOR KINERJA TARGET

2. Meningkatnya kualitas Pelayanan danDerajat Kesehatan Masyarakat

1. Angka Kematian Bayi 23/1.000 Kelahiranhidup

2. Rasio Posyandu per satuan balita 3,55/100 balita3. Cakupan desa/kelurahan

Universal Child Immunization 75%

4. Cakupan puskesmas yangmenyelenggarakan rawat inap. 25%

5. Cakupan balita gizi burukmendapat perawatan 100%

6. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 92%7. Cakupan kompilasi kebidanan

yang ditangani 95%

8. Cakupan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan

92%

9. Cakupan pelayanan nifas 90%10. Cakupan neonates dengan

komplikasi yang ditangani 20%

11. Cakupan pelayanan anak balita 43%12. Cakupan penjaringan kesehatan

Siswa SD setingkat 30%

13. Cakupan desa/kelurahanmengalami KLB yang dilakukanpenyelidikan Epidemiologi < 24Jam

100%

14. Cakupan Desa Siaga Aktif 55%Misi.6 :Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan1. Meningkatnya produktivitas sektor

unggulan daerah1. Cakupan lahan persawahan rakyat

yang terbantu pengadaan bibitnya.100%

2. Terpeliharanya Kualitas lingkungan 1. Persentase pengelolaan sampah 60%2. Cakupan DAS yang direboisasi

(Penghijauan) 2%

Misi.7 :Mengembangkan kawasan strategis melalui peningkatan prasarana dan sarana untuk mempercepat tumbuhnya ikliminvestasi yang kondusif12

.Meningkatnya Pendapatan Daerah 1. Persentase Peningkatan PAD 5%

2. Persentase Qanun / Pajak Daerahdan Retribusi yang telah disahkan 100%

13.

Meningkatnya kualitas prasaranadan sarana

1. Panjang jalan baru yangterbangun

25 km

2. Jembatan baru yang terbangun 5 Unit3. Cakupan jalan rusak yang

diperbaiki5%

14.

Terciptanya pusat-pusat pertumbahan 1. Jumlah Pasar Tradisional danModern yang terbangun 5 Unit

Page 80: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

58

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 ini berpedoman

pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja. Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan

dengan membandingkan realisasi setiap indikator sasaran strategis dengan target kinerja untuk

mengetahui tingkat capaian atau selisih kinerja (Performance Gap). Tingkat capaian atau selisih

kinerja tersebut menjadi acuan dalam penetapan kebijakan perencanaan tahunan Pemerintah

Kabupaten Aceh Barat Daya untuk peningkatan pencapaian kinerja di masa yang akan datang

(Performance Improvement).

Anggaran Berbasis Kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk

mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan manfaat yang

dihasilkan. Dalam melakukan penyusunan anggaran berbasis kinerja prinsip – prinsip yang

harus diperhatikan adalah :

1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran.

Anggaran harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan,

sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau

proyek yang dianggarkan. Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama

untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan

masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat.

Masyarakat juga berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas rencana ataupun

pelaksanaan anggaran tersebut.

Page 81: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

59

2. Disiplin Anggaran.

Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sedangkan belanja

yang dianggarkan pada setiap pos/pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran

belanja. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian

tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan

melaksanakan kegiatan/proyek yang belum/tidak tersedia anggarannya. Dengan kata

lain, bahwa penggunaan setiap pos anggaran harus sesuai dengan kegiatan/proyek

yang diusulkan.

3. Keadilan Anggaran.

Pemerintah pusat/daerah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya

secara adil tanpa diskriminasi agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok

masyarakat dalam pemberian pelayanan.

4. Efisiensi dan Efektifitas Anggaran

Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat

guna, tepat waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan.

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat

menghasilkan peningkatan dan kesejahteraan yang maksimal.

5. Disusun dengan Pendekatan Kinerja

Anggaran yang disusun dengan pendekatan kinerja mengutamakan upaya

pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input

yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari biaya atau

input yang telah ditetapkan. Selain itu harus mampu menumbuhkan profesionalisme

kerja di setiap organisasi kerja yang terkait.

Dari hal tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen pembangunan

berbasis kinerja bukan hanya sekedar melaksanakan program / kegiatan yang sudah

direncanakan. Tetapi esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi

untuk mendorong perubahan, dimana program / kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat

yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik keluarannya, maupun dampak dan hasil

Page 82: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

60

x100%Target

Realisasi%Capaian

x100%Target

Target)-(Realisasi -Target %Capaian

yang diharapkan. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah

satu pilarnya adalah akuntabilitas akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan

telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung biasnya

dirasakan oleh masyarakat. Oleh Karena itulah, pengendalian dan pertanggung jawaban program

/ kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

kepada publik telah dicapai sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh

Barat Daya untuk membangun akuntabilitas kinerja ini dalam mendorong pelembagaan

pengendalian, evaluasi yang transparan dan berorientasi pada perbaikan pelayanan publik.

Dalam pengukuran tingkat keberhasilan setiap indikator kinerja menggunakan 2 (dua) rumus.

yaitu :

1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik

(Progress Positif). maka digunakan rumus :

2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja (Progress

Negatif). maka digunakan rumus :

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian kinerja dari setiap sasaran strategis.menggunakan skala pengukuran sebagaimana tertera dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.

Tabel 3.1Skala yang Digunakan untuk Indikator Sasaran

Bermakna Progress PositifNo Rentang Capaian Kategori Capaian1. > 100 Sangat Baik2. 85 - 100 Baik Sekali3. 70 - 85 Baik4. 55 - 70 Cukup5. < 55 Kurang

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003

Page 83: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

61

Tabel 3.2Skala yang Digunakan untuk Indikator Sasaran

Bermakna Progress NegatifNo Rentang Capaian Kategori Capaian1. > 100 Kurang2. 85 - 100 Cukup3. 70 - 85 Baik4. 55 - 70 Baik Sekali5. < 55 Sangat Baik

Sumber : Diolah dari Keputusan Kepala Lan No. 239/IX/6/8/2003

3.2. Pencapain Indikator Makro Kabupaten Aceh Barat Daya berdasarkan Fokus AspekPembangunan Daerah dalam RPJMK 2012 -2017.

Dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017. yaitu :

“Kabupaten Aceh Barat Daya Yang Islami. Sejahtera. Dan Mandiri Melalui Pemberdayaan

Potensi Daerah Yang Berbasis Kearifan Lokal” menjadi sesuatu yang konkrit. relevan.

terumuskan dan dapat diukur. maka perlu adanya suatu indikator yang dapat digunakan sebagai

acuan pencapaian visi dan misi secara makro.

Pada Bab.II RJMK Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2012 - 2017 dapat ditemukan

beberapa aspek penting yang menjadi fokus pembangungan kabupaten selama 5 tahun. Secara

umum aspek yang telah terfokus pada satu tujuan tertentu tersebut, dapat ditentukan dari

indikator - indikator pengukurnya. Aspek - aspek penting yang terkandung dalam RPJMK

Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015 - 2017 adalah :

a) Aspek Kesejahteraan Masyarakat. yang terfokus kepada :

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Fokus Kesejahteraan Sosial

Fokus Syariat Islam. Seni Budaya dan Olahraga

b) Aspek Pelayanan Umum. yang terfokus kepada :

Fokus Layanan Urusan Wajib

c) Aspek Daya Saing Daerah. yang terfokus kepada :

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

Secara makro indikator pengukur aspek - aspek yang terfokus diatas bermuara pada

indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jumlah Penduduk. Laju Pertumbuhan Penduduk

(LPP). Jumlah Penduduk yang telah memiliki e-KTP. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Page 84: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

62

(TPAK). Jumlah Penduduk Miskin. Pertumbuhan Ekonomi. dan Laju Pertumbuhan Ekonomi

(LPE). Berikut ini rincian penjelasan dari indikator makro Kabupaten Aceh Barat Daya :

3.2.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Aceh Barat Daya berdasarkan data

publikasi BPS Kabupaten Aceh Daya selalu meningkat setiap tahunnya.

Tabel 3.3Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2010 - 2016No 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 60.91 61.75 62.15 62.62 63.08 63.77 64.34*

Sumber : Diolah dari Data BPS Kabupaten Aceh Barat Daya 2016* Angka Sementara dari BAPPEDA Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Tabel 3.3 terlihat bahwa angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Aceh

Barat Daya kondisi 2010 - 2016 terus mengalami kenaikan, dari target daerah sebesar 65.00

poin. terealisasi mencapai 64.34 poin. Kondisi ini menunjukkan pencapaian daerah tidak

tercapai sebagaimana yang ditargetkan. namun jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) tahun 2015 poin capaian naik sebesar 0.57 poin.

Tabel 3.4Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh 2015

Sumber : Data BPS Provinsi Aceh Tahun 2015

Page 85: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

63

Data Publikasi BPS Provinsi Aceh 2015 merilis nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Aceh Barat Daya peringkat ke 19 dari seluruh kabupaten/kota (23 Kab/Kota) yang

ada di Provinsi Aceh dengan pertumbuhan 1.09%. Kabupaten/Kota dengan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi untuk wilayah Provinsi Aceh adalah Kota Banda Aceh

sebesar 83.25 poin dan IPM terendah adalah Kota Subulussalam 61.32 poin dengan persentase

pertumbuhan 1.25% dan 1.53%.

Peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada setiap kabupaten disebabkan

karena adanya peningkatan realisasi dari seluruh komponen Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) dalam kurun waktu 2010 – 2015, baik komponen pendidikan (angka melek huruf dan

rata-rata lama sekolah). kesehatan (angka harapan hidup) maupun komponen ekonomi

(kemampuan daya beli masyarakat).

3.2.1.1. Komponen - Komponen Penghasil Nilai IPM

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis

sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup. Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu dimensi mencakup umur

panjang dan sehat; pengetahuan dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki

pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan.

digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan

digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk

mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap

sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai

pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Realisasi komponen pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan

estimasi BPS Tahun 2016 dengan data terpublikasi 2015 yaitu :

Tabel 3.5Besaran Poin Nilai Komponen Pembentuk

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2010 - 2015

Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Komponen Tahun2100 2011 2012 2013 2014 2015

Angka Harapan Hidup 63.44 63.55 63.63 63.69 63.72 64.2

Page 86: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

64

Komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Komponen Tahun2100 2011 2012 2013 2014 2015

Harapan Lama Sekolah 12.9 12.94 12.98 13.02 13.11 13.2Rata - Rata Lama Sekolah 6.9 7.49 7.53 7.69 7.86 7.9Pengeluaran Per Kapita diSesuaikan (rupiah/kapita/bulan) 6.608 6.655 6.828 6.966 7.056 7.303

Sumber : Diolah dari Data BPS Kabupaten Aceh Barat Daya 2016

3.2.1.2. Laju Pertumbuhan Penduduk

Perubahan jumlah penduduk antar tahun menggambarkan angka pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 naik

sebesar 0,29 % persen ( dari 1.85 menjadi 2,14). Bila dicermati pertumbuhan penduduk antar

kecamatan yang tercakup dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya hasil proyeksi penduduk

tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk

terbesar terdapat di Kecamatan Babahrot sebesar 2,52% dan sementara di Kecamatan

Blangpidie. sebagai ibukota Kabupaten Aceh Barat Daya pertumbuhan penduduknya 2,15%

persen, hampir mendekati rata- rata laju pertumbuhan penduduk kabupaten (2,14%)

Adapun perkembangan penduduk di Kecamatan Lembah Sabil menjadi kecamatan dengan

Laju Pertumbuhan penduduk terendah sebesar 1,85%. Pertumbuhan penduduk tahun 2014- 2015

tingkat kecamatan disajikan pada Tabel 3.6. berikut :

Tabel 3.6Laju Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan

Kabupaten Aceh Barat Daya

KECAMATANJumlah Penduduk

(RibuJiwa)Laju PertumbuhanPenduduk (%)

2010 2014 2015 2016 *) 2015 2016 *)

1. Babahrot 16.504 17.941 18.272 21.167 1.84 2.52

2. Kuala Batee 17.834 19.467 19.826 22.304 1.84 2.26

3. Jeumpa 9.532 10.395 10.587 11.707 1.85 2.08

4. Susoh 21.012 22.944 23.367 25.439 1.84 1.93

5. Blangpidie 20.191 22.039 22.446 24.981 1.85 2.15

6. Setia 7.500 8.159 8.309 9.295 1.94 2.17

7. Tangan - tangan 11.571 12.592 12.825 14.191 1.85 2.06

Page 87: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

65

KECAMATAN Jumlah Penduduk(RibuJiwa)

Laju PertumbuhanPenduduk (%)

8. Manggeng 12.738 13.890 14.146 15.963 1.84 2.28

9. Lembah Sabil 9.823 10.7143 10.911 11.798 1.85 1.85

Jumlah 126.705 138.140 140.689 156.845 1.85 2,14Sumber : Data Olah dari Buku Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka Tahun 2016

*) Data Disdukcapil Kabupaten Aceh Barat Daya

3.2.1.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Dalam kerangka ekonomi makro pengangguran terbuka secara nasional diperkirakan

dapat diturunkan menjadi 5 - 6 persen pada tahun 2015. Pemerintah tingkat pusat dan daerah

menaruh perhatian besar pada masalah pengangguran dan rendahnya kualitas tingkat hidup

pekerja. Masalah tersebut sudah lama menjadi masalah serius selama 40 tahun lebih

pembangunan ekonomi Indonesia. Pembangunan ketenagakerjaan diantaranya dimaksudkan

untuk memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.

mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan

kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja

dalam mewujudkan kesejahteraan. dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan

keluarganya.

Tabel 3.7Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Termasuk

Angkatan Kerja menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamindi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

Uraian Angkatan Kerja BukanAngkatanKerja

JumlahMenurut Daerah TempatTinggal Bekerja Pengangguran

Terbuka Jumlah

Perkotaan 13.482 967 14.449 6.786 21.235Perdesaan 40.971 6.222 47.193 30.577 77.770

Total 54.453 7.189 61.642 37.363 99.005

Menurut Jenis KelaminLaki - Laki 36.328 3.260 39.588 8.926 48.514Perempuan 18.125 3.929 22.054 28.437 50.491

Total 54.453 7.189 61.642 37.363 99.005

Jumlah Angkatan Kerja berdasarkan daerah tempat tinggal di perkotaan sebanyak 13.482

jiwa dari total Angkatan Kerja penduduk perkotaaan sebanyak 14.449 jiwa, pengangguran

terbuka sebanyak 967 jiwa, untuk Jumlah Bukan Angkatan Kerja sebanyak 6.786 jiwa dari total

Page 88: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

66

keseluruhan penduduk bertempat tinggal di perkotaan sebanyak 21.235 jiwa, sedangkan untuk

Angkatan Kerja penduduk daerah tempat tinggal di perdesaan sebanyak 40.971 jiwa dari total

Angkatan Kerja sebanyak 47.193 jiwa, pengangguran terbuka sebanyak 6.222 jiwa, untuk

jumlah Bukan Angkatan Kerja sebanyak 30.577 jiwa dari total keseluruhan penduduk bertempat

tinggal di perdesaan sebanyak 77.770 jiwa

Angkatan Kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki bertempat tinggal di perkotaan

sebanyak 36.328 jiwa dari jumlah Angkatan Kerja masyarakat sebanyak 39.588 jiwa, untuk

pengangguran terbuka sebanyak 3.260 jiwa, sebanyak 8.926 jiwa bertempat tinggal di perkotaan

Bukan Angkatan Kerja dari total keseluruhan masyarakat yang bertempat tinggal di perkotaan

sebanyak 48.514 jiwa, sedangka untuk Angkatan Kerja berdasarkan jenis kelamin perempuan

yang bertempat tinggal di perdesaan sebanyak 18.125 jiwa dari jumlah Angkatan Kerja

masyarakat sebanyak 22.054 jiwa, untuk pengangguran terbuka sebanyak 3.929 jiwa, sebanyak

28.437 jiwa bertempat tinggal di perdesaan Bukan Angkatan Kerja dari total keseluruhan

masyarakat yang bertempat tinggal di perdesaan sebanyak 50.491 jiwa. Penduduk usia kerja

yang termasuk dalam bukan angkatan kerja (BAK) terdiri atas mereka yang sekolah . mengurus

rumah tangga dan lainnya seperti lanjut usia. cacat jasmani. dll

Tabel 3.8Nilai TPAK dan TPT

Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh 2007 - 2015WILAYAH TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (Persen) TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (Persen)

ACEH 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

SIMEULUE 60.85 54.89 56.46 63.72 66.35 60.55 57.19 53.41 57.81 8.45 8.63 12.42 12.25 7.36 8 6.42 5.57 8.51

ACEH SINGKIL 58.21 58.65 64.81 64.15 64.95 62.16 59.08 65.17 63.83 10.86 10.22 7.81 9.31 7.67 8.96 11.07 6.08 7.03

ACEH SELATAN 62.13 60.93 58.32 58.87 64.13 61.72 61.41 63.66 58.63 8 8.83 9.83 11.34 6.41 7.21 7.95 9.49 10.01

ACEH TENGGARA 62.74 54.31 62.06 63.76 64 68.35 61.11 71.37 71.03 9.45 9.59 11.53 9.9 7.69 13.04 16.82 9.51 9.79

ACEH TIMUR 61.43 61.37 61.78 64.2 63.65 62.96 65.13 67.87 63.14 12.9 11.73 6.7 6.13 7.97 7.26 11.42 10.61 13.89

ACEH TENGAH 77.87 77.63 79.04 79.06 65.24 68.69 72.72 72.23 74.58 3.87 4.91 4.31 2.55 6.1 2.22 2.42 3.32 3.13

ACEH BARAT 56.09 56.4 57.85 58.98 65.45 57.61 60.28 61.42 63.67 8.39 7.23 4.63 3.52 6.39 6.21 7.42 5.86 6.77

ACEH BESAR 57.5 55.85 60.38 61.22 64.21 59.7 57.87 59.09 61.9 12.99 12.05 13.54 11.6 7.93 13.15 13.15 10.53 6.81

PIDIE 66.09 62.54 60.78 64.89 62.49 65.04 65.46 65.6 64.34 7.21 7.87 6.78 7.56 6.92 7.19 8.88 11.73 10.25

BIREUEN 61.12 61.07 65.45 67.34 62.75 60.38 62.18 63.95 62.38 7.7 7.53 9.05 7.32 7.65 9.97 9.57 9.02 11.02

ACEH UTARA 60.26 54.98 61.11 59.94 63 60.2 62.09 55.88 55.65 13.35 14.02 11 12.78 8.68 15.47 17.97 13.58 17.05

ACEH BARAT

DAYA58.8 60.23 59.41 58.9 64.25 54.25 58.14 55.3 62.26 5.24 5.54 7.21 6.14 6.83 11.97 10.3 6.79 11.66

GAYO LUES 59.85 63.17 63.96 74.99 65.24 73.3 74.78 77.3 79.09 5.63 4.33 6.56 4.72 6.93 2.97 1.2 0.37 2.24

ACEH TAMIANG 64.64 62.18 61.13 63.62 64.75 65.28 58.93 62.16 63.44 12.15 11.17 9.9 8.03 6.71 9.19 10.49 9.75 14.03

NAGAN RAYA 55.04 65.61 67.83 61.38 66.1 59.41 60.26 63.74 59.51 6.85 5.03 4.84 3.94 7.13 7.63 7.77 3.69 3.97

ACEH JAYA 62.3 59.44 67.34 66.49 66.97 61.5 60.58 65.47 71.04 13.58 10.39 6.39 7.78 6.29 5.9 9.68 9.48 4.91

BENER MERIAH 75.25 72.22 74.68 78.31 66.86 72.02 76.46 78.57 85.94 4.83 3.4 2.57 2.25 5.19 1.41 0.63 0.74 1.04

PIDIE JAYA - 61.83 65.04 63.09 63.1 63.44 60.81 62.66 63.64 - 8.48 5.16 5.81 7.95 8.52 12.82 8.16 9.18

Page 89: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

67

WILAYAH TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (Persen) TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (Persen)

BANDA ACEH 63.25 63.01 62.93 53.65 61.72 57.06 59.79 59.58 61.05 7.91 11.43 9.78 11.56 8.52 7.17 9.02 10.24 12

SABANG 66.12 61.82 67.25 67.81 65.96 56.65 58.56 64.88 71.42 9.68 11.38 11.66 10.02 6.06 9.53 12.5 7.48 7.62

LANGSA 55.98 56.97 59.64 61.22 61.7 58.85 56.51 57.94 63.43 12.12 11.28 14.74 12.95 7.61 8.79 11.74 9.89 8.55

LHOKSEUMAWE 61.42 52.32 54.61 57.73 62.07 55.34 56.77 59.1 59.38 18.71 14.35 13.26 11.83 7.63 10.88 7.46 11.23 13.06

SUBULUSSALAM - 58.66 52.98 54.99 64.54 59.77 63.77 66.71 65.9 - 12.22 4.34 4.28 8.18 8.25 9.85 8.55 8.24

Sumber : Data BPS Provinsi Aceh Tahun 2016

Hasil pendataan BPS Provinsi Aceh tahun 2016 tercatat bahwa Tingkat Partisipasi

Kabupaten Aceh Barat Daya terjadi Stabil kenaikannya. Pada tahun 2014 terjadi penurunan

TPAK jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Tahun 2013) dengan persentase partisipasi

58.18% menjadi 55.3%. Tahun 2015 angka TPAK Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami

kenaikan yang cukup mengembirakan dari 55.3% menjadi 62.26% atau naik sebesar 7.3%.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2012.

begitu juga halnya pada tahun 2015 persentase TPT Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami

kenaikan persentase 4.87 % dari tahun 2014 yang bernilai 6.79. Meningkatnya Angka

Penggangguran Terbuka pada tahun 2015 dikarenakan kurangnya minat para penduduk usia

muda (<15 Tahun keatas) untuk berwiraswasta. bertani atau berkebun dan minimnya lapangan

pekerjaan yang ada didaerah.

Dari 23 Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya mendapat urutan

ke 16 (enam) di bawah kabupaten/kota Bireun untuk persentase TPAK dan urutan ke 6 (enam)

di bawah kabupaten/kota Banda Aceh untuk persentase TPT.

3.2.1.4. Jumlah Penduduk Miskin

Hasil perhitungan BPS Provinsi Aceh yang dipublikasikan melalui situs resmi

http://aceh.bps.go.id pada maret 2015. jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran

per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Kabupaten Aceh Barat Daya

mencapai 25.930 jiwa dari 140.689 jiwa (18.43 persen). Kondisi penduduk miskin ini bertambah

dari tahun sebelumnya pada tahun 2014 yang berjumlah 24.970 jiwa dari 138.410 jiwa (18.04

persen). terjadi kenaikan 0.39%. Hal ini sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk yang

mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Page 90: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

68

Tabel 3.9Garis Kemiskinan

Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya 2010- 2015

Tahun GarisKemisikinan (Rp)

Penduduk MiskinJumlah Persentase

2010 252.217 25.2 19.932011 274.089 25.3 19.492012 297.858 24.6 18.512013 283.117 25.7 18.922014 288.713 24.97 17.99

2015 *) Tidak terdata 25.93Sumber : Data Olah Buku Kabupaten Aceh Barat daya Dalam Angka Tahun 2016

*) BPS Provinsi Aceh

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2015 dari 23

Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh berada di peringkat ke 14 di bawah Kabupaten Bener Meriah.

Penduduk Miskin Provinsi Aceh Maret 2015 berjumlah 851.890 jiwa dan Kabupaten

Aceh Barat Daya menyumbang angka kemiskinan sebesar 3.04 persen. Aceh Utara merupakan

daerah penyumbang angka kemiskinan terbesar Provinsi Aceh dalam tahun 2015 (periode maret)

sebesar 13.08 persen (111.440 jiwa penduduk)

Tabel 3.10Garis Kemiskinan

Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya 2010- 2015

No WILAYAHJumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

2014(Maret)

2015(Maret)

ACEH 881.27 851.591 SIMEULUE 17.53 18.122 ACEH SINGKIL 20.04 24.843 ACEH SELATAN 28.4 29.614 ACEH TENGGARA 27.12 30.145 ACEH TIMUR 63.03 63.486 ACEH TENGAH 32.81 34.267 ACEH BARAT 43.9 41.368 ACEH BESAR 62.37 62.279 PIDIE 83.73 88.22

10 BIREUEN 72.22 73.1411 ACEH UTARA 112.7 111.4412 ACEH BARAT DAYA 24.97 25.9313 GAYO LUES 18.57 19.3214 ACEH TAMIANG 39.91 40.3815 NAGAN RAYA 31.91 31.3216 ACEH JAYA 14.24 13.8517 BENER MERIAH 30.25 29.3118 PIDIE JAYA 31.87 31.81

Page 91: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

69

No WILAYAHJumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

2014(Maret)

2015(Maret)

19 BANDA ACEH 19.42 19.320 SABANG 5.59 5.8621 LANGSA 19.76 19.2222 LHOKSEUMAWE 22.48 23.1523 SUBULUSSALAM 14.61 15.25Sumber : Data BPS Aceh, 2015

3.3. Evaluasi dan Analisis Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran

Evaluasi adalah penilaian atas hasil pengukuran kinerja sedangkan analisis adalah

pengungkapan rinci mengenai hasil pengukuran kinerja Indikator yang terdapat dalam misi dan

sasasaran strategis yang telah tercapai sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun

2016. untuk melakukan evaluasi dan analisis perlu dilakukan pembandingan - pembandingan

agar indikator yang diukur terlihat lebih jelas keberhasilan atau hal sebaliknya.

Untuk mempertajam hasil evaluasi dan analisis, maka tim penyusun LAKIPDA

Kabupaten Aceh Barat Daya telah melakukan simpulan rata - rata. Dalam perjanjian Kinerja

Tahun 2016 yang disusun berdasarkan RPJMK Aceh Barat Daya 2012 - 2017 terdapat 7 (tujuh),

14 (Empat Belas) Sasaran Strategis dan 71 (Tujuh Puluh Satu) Indikator Kinerja yang telah

ditetapkan Oleh Kepala Daerah. Adapun Rata - Rata Realisasi dan Capaian berdasarkan Misi,

Sasaran Strategis dan Indikator beserta angka pembanding dengan tahun 2015 dapat dijabarkan

sebagai berikut :

Tabel 3.11Perbandingan dan Rata - Rata Capain Kinerja MisiBerdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 - 2016

No M I S I

2015 2016CAPAIANKINERJA

(%)

KATEGORICAPAIAN

CAPAIANKINERJA

(%)

KATEGORICAPAIAN

1. Melakukan Reformasi Birokrasi MenujuPemerintahan Yang Baik ( GoodGovernance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang– Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)

82,73 Baik Sekali 93,49 Baik Sekali

2. Menerapkan Nilai – Nilai KeagamaanSecara Terpadu Dalam Tatanan KehidupanMasyarakat, Sosial Dan Budaya YangBerlandaskan Syariat Islam

122,37 Sangat Baik 101,70 Sangat Baik

3. Memberdayakan Ekonomi KerakyatanDalam Rangka Peningkatan PendapatanMasyarakat Dan PenanggulanganKemiskinan

90,17 Baik Sekali 90,09 Baik Sekali

Page 92: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

70

No M I S I

2015 2016CAPAIANKINERJA

(%)

KATEGORICAPAIAN

CAPAIANKINERJA

(%)

KATEGORICAPAIAN

4. Meningkatkan Kualitas Sumber DayaManusia (SDM) 22,29 Kurang 125 Sangat Baik

5. Meningkatkan Kualitas PenyelenggaraanPendidikan Dan Pelayanan KesehatanMasyarakat

83,30 Baik 88,34 Baik Sekali

6. Menggali dan Mengembangkan PotensiDaerah Secara Optimal yang BerdayaSaing dan Berwawasan Lingkungan

66,76 Cukup 89,43 Baik Sekali

7. Mengembangkan Wawasan StrategisMelalui Peningkatan Prasarana dan SaranaUntuk Mempercepat Tumbuhnya IklimInvestasi yang Kondusif

77,74 Baik 113,19 Sangat Baik

Persentase Capaian Rata - Rata Per Misi 77,99 Baik 100,18 Sanga Baik

Tabel 3.12Perbandingan dan Rata - Rata Capain Kinerja Sasaran Strategis

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 - 2016

NO SASARAN STRATEGISTAHUN 2015 TAHUN 2016

CAPAIANKINERJA%

KATEGORICAPAIAN

CAPAIANKINERJA

KATEGORICAPAIAN

1 Perbaikan tatakelola pemerintahanyang efektif dan efisien 86,63 Baik Sekali 75,55 Baik

2 Meningkatnya kinerja dan pelayanankepada masyarakat 67,90 Cukup 86,28 Baik Sekali

3 Terciptanya pemerintah yang baik(good governance), bersih danberwibwa (clean government)berdasarkan UUPA

93,67 Baik Sekali 118,65 Sangat Baik

4 Terciptanya sosial budaya masyarakatberdasarkan Syariat Islam 122,37 Sangat Baik 101,70 Sangat Baik

5 Meningkatnya produktivitasperekonomian rakyat 81,42 Baik 93,18 Baik Sekali

6 Meningkatnya pendapatanmasyarakat 100 Sangat Baik 87,01 Baik Sekali

7 Meningkatnya kualitas dan keahlianSDM Aparatur pemerintah danmasyarakat

22,29 Kurang 125 Sangat Baik

8 Meningkatkan kualitaspenyelenggaraan pendidikan 85,15 Baik Sekali 85,53 Baik Sekali

9 Meningkatkan kualitas pelayanandan derajat kesehatan masyarakat 81,45 Baik 91,15 Baik Sekali

10 Meningkatnya produktivitas sektorunggulan daerah 100 Baik Sekali 100 Baik Sekali

11 Terpeliharanya kualitas lingkungan 37,27 Kurang 56,90 Cukup12 Meningkatnya Pendapatan Daerah 63 Cukup 111,40 Sangat Baik13 Meningkatnya kualitas prasarana

dan sarana pembangunan untukmendukung investasi

55,48 Kurang 86,39 Baik Sekali

Page 93: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

71

NO SASARAN STRATEGISTAHUN 2015 TAHUN 2016

CAPAIANKINERJA%

KATEGORICAPAIAN

CAPAIANKINERJA

KATEGORICAPAIAN

14 Meningkatkan jumlah Investor yangberinvestasi di daerah 100 Baik Sekali 140 Sangat Baik

Persentase Capaian Rata - Rata perSasaran Strategis 78,33 Baik 97,05 Baik Sekali

Untuk melihat tingkat keberhasilan suatu indikator kerja pemerintah daerah, maka

indikator tersebut haruslah dilakukan pembandingan dengan indikator lain, dalam hal ini

pembandingan yang dilakukan adalah dengan indikator yang telah dilaksanakan pada tahun

2015. Pembandingan dilakukan per indikator terhadap target, realisasi dan capaian kinerja itu

sendiri yang dapat kita lihat pada tabel 3.13. berikut ini :

Tabel 3.13Perbandingan Target, Realisasi dan Persentase Capaian Per Indikator

Untuk Perjanjian Kinerja Tahun 2015 - 2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Misi.1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran. 1Perbaikan tatakelola pemerintahan yang efektif dan efisien

1. Meningkatnya Nilai PerolehanLAKIP Kabupaten CC C 0,00% CC C 0,00%

2. Tersedianya Indeks KepuasaanLayanan Masyarakat (IKM)

Tersedia1.0

DokumenAda 100,00%

Tersedia1.0

DokumenTidak Ada 0,00%

3. Meningkatnya angka perolehanNilai Standar PelayananMinimal

55,00 51,84 94,25% 55,00 54,08 98,33%

4. Tersedianya Analisis Jabatan Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

5. Tersedianya dokumenperencanaan RPJPD yg telahditetapkan dgn PERDA(Qanun)

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

6. Tersedianya DokumenPerencanaan RPJMD yangtelah ditetapkan denganPERDA/PERKADA (Qanun)

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

7. Tersedianya DokumenPerencanaan RKPD yg telahditetapkan dengan PERKADA

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Page 94: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

72

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

(Perbup)8. Persentase Penjabaran Program

RPJMD kedalam RKPD345

Program189

Program 54,78% 345Program

228Program 66,08%

9. Tersedianya Buku “KabupatenDalam Angka “

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

10. Tersedianya Buku “PDRBKabupaten”

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

Tersedia1.0

DokumenAda 100%

11. Cakupan Cabang Olah Ragayang mendulang Prestasi 70% 72,72% 103,88% 75% 50% 66,66%

Sasaran. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan kepada Masyarakat12. Persentase Penduduk yang telah

memiliki e-KTP 50% 40% 80% 55% 96.35% 175.18%13. Cakupan Kepemilikan Akta

Kelahiran 80% 68,08% 85,10% 80% 93,85% 117,31%

14. Rasio Pendampingan KeluargaBerencana Gampong (PPKBG)Terhadap Akseptor KB

0,15 0,0085 5,67% 0,15 0,0043 4,3%

15. Rasio Tenaga PenyuluhPertanian terhadap Luas ArealPersawahan

0,015 0,0085 56,67% 0,015 0,0089 59,33%

16. Tingkat penyelesaianpelanggaran K3 (ketertiban,ketentraman, keindahan) dikabupaten (%).

100% 100% 100% 100% 100% 100%

17. Cakupan Pelayanan BencanaKebakaran 25% 38,04% 47,84% 25% 38,04% 47,84%

18. Persentase Korban Bencanayang menerima bantuan selamamasa tanggap darurat

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sasaran. 3Terciptanya Pemerintah yang Baik (Good Governance), bersih dan berwibawa (Clean Goverment) BerdasarkaUUPA19. Hasil audit BPK dengan opini

terbaik WTP WDP 71% WTP WTP 100%

20. Menurunnya penyimpanganterhadap anggaran 35% 32% 91% 35% 60% 28,57%

21. Jumlah Auditor Bersertifikasi 5 Orang 5 Orang 100% 6 Orang 17 Orang 283,33%22. Tersedianya Website

Pemerintah Kabupanten AcehBarat Daya(www.acehbaratdaya.go.id)

Tersedia Ada 100% Tersedia Ada 100%

23. Tersedianya LayananPengadaan Secara Elektronik(LPSE) online(www.lpse.acehbaratdaya.go.id)

Tersedia Ada 100% Tersedia Ada 100%

24. Tersedianya buku berita daerahdan lembaran daerah Tersedia Ada 100% Tersedia Ada 100%

Misi. 2Menerapkan Nilai - Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat, Sosial danBudaya yang Berlandaskan Syariat IslamSasaran. 4

Page 95: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

73

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Terciptanya Sosial Budaya Masyarakat Berdasarkan Syariat Islam25. Cakupan Penegakan Syariat

Islam secara Kaffa (%) 50% 84% 168% 85% 100% 117,64%

26. Cakupan TPA Aktif (%) 95% 100% 105,26% 100% 99,19% 99,19%27. Cakupan Pemberdayaan Dayah

dan Pasantren (%) 100% 96,22% 96,22% 100% 98,11% 98,11%

28. Cakupan Peningkatan ZIS (%) 55% 60.02% 120% 65% 59,71% 91,86%Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat DanPenanggulangan KemiskinanSasaran. 5Meningkatkan Produktifivitas Perekonomian Rakyat29. Cakupan Koperasi Aktif (%) 55% 52,91% 96,2% 55% 25,26% 45,92%30. Cakupan Koperasi Sehat (%) 15% 12,69% 84,5% 15% 11,57% 77,13 %31. Cakupan Pertumbuhan Usaha

Mikro dan Kecil (%) 25% 15,09% 60,36% 25% 46,29% 185,16%

32. Produktivitas Padi Per Hektare 7 Ton 7,41 Ton 105,86% 8 Ton 7,60 Ton 95%33. Produktivitas Hasil Perikanan 21.474

Ton12.922,52

Ton 60,17% 21.474Ton

13.461Ton 62,68%

Sasaran. 6Meningkatnya PendapatanMasyarakat34. Rasio Nelayan yang Memiliki

Sarana Tangkap danPengolahan Ikan

4,00 4,00 100% 5,00 4,00 80%

35. Cakupan Lahan Pertanian/Perkebunan yang dapat teralirioleh irigasi (%)

100% 100% 100% 100% 94,01% 94,01%

Misi. 4Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)Sasaran. 7Meningkatkan Kualitas dan Keahlian SDM Aparatur Pemerintah dan Masyarakat36. Cakupan Dana APBK untuk

peningkatan/profesionalismePNS (%)

0,20 0,05% 22,29% 0,20 0,25% 125%

Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidiakn dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran. 8Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan37. Persentase Angka Melek Huruf 100% 96,51% 96,51% 100% 99,28% 99,28%38. Persentase Angka Kelulusan 100% 97,92f% 97,92% 100% 99,91% 99,91%39. Rasio guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV 100 100% 100% 100 100% 100%40. APK SD/MI/ PAKET A 100 97,78 97,78% 100 95,29 95,29%41. APK SMP/MTS/ PAKET B 100 87,65 87,56% 100 83,01 83,01%42. APK SMA/SMK/MA/

PAKET C 100 66,68 66,68% 100 82,28 82,28%

43. APM SD/MI/PAKET A 80 88,88 111,1% 80 87,56 109,45%44. APM SMP/MTS/PAKET B 80 67,97 84,96% 80 63,62 79,52%45. APM SMA/SMK/MA/

PAKET C 80 54,50 68,12% 80 67,13 83,91%

46. Rata-Rata Nilai UNAS SD/MI 80 56,41 70,51% 80 63,67 79,58%47. Rata-Rata Nilai UNAS 80 56,25 70,31% 80 50,30 62,87%

Page 96: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

74

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

SMP/MT48. Rata-Rata Nilai UNAS

SMP/MT 80 56,30 70,40% 80 41,06 51,32%

Sasaran. 9Meningkatkan Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat49. Angka Kematian Bayi 23/1.000

KelahiranHidup

15/1.000Kelahiran

Hidup134,78%

23/1.000Kelahiran

Hidup

14/1.000Kelahiran

Hidup139,13%

50. Rasio Posyandu per satuanBalita

3,55/100Balita 2/100 Balita 56,34% 3,55/100

Balita1,49/100

Balita 41,97%

51. Cakupan desa/kelurahanUniversal Child Immunization 100% 80,9% 80,9% 100% 74,2% 74,2%

52. Cakupan Puskesmas yangmenyelenggarakan rawat inap. 25% 23,07% 92,28% 25% 23,07% 92,28%

53. Cakupan balita gizi burukmendapat perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

54. Cakupan Kunjungan ibu hamilK4 91% 97,5% 107,14% 92% 88,86% 96,58%

55. Cakupan kompilasi kebidananyang ditangani 100% 57% 57% 95% 90% 94,73%

56. Cakupan pertolongan persalinanoleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan

90% 89% 99,89 92% 91% 98,91%

57. Cakupan pelayanan nifas 90% 89,95% 99,94% 90% 91% 101,11%58. Cakupan neonatus dengan

komplikasi yang ditangani 100% 15% 15% 100 78% 78%

59. Cakupan pelayanan anak balita 92% 79,92% 86.86% 92% 87% 94,56%60. Cakupan penjaringan kesehatan

Siswa SD setingkat 30% 14,34% 47,8% 30% 15,12% 50,4%

61. Cakupan desa/kelurahanmengalami KLB yangdilakukan penyelidikanEpidemiologi < 24 Jam

100% 100% 100% 100% 100% 100%

62. Cakupan Desa Siaga Aktif 55% 34,84% 63,34% 55% 63,15% 114,18%Misi. 6Menggali dan Mengembangkan Potensi Daerah Secara Optimal yang Berdaya Saing dan BerwawasanLingkunganSasaran. 10Meningkatkan Produktivitas Sektor Unggulan Daerah63. Cakupan lahan persawahan

rakyat yang terbantu pengadaanbibitnya.

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Sasaran. 11Terpeliharannya Kualitas Lingkungan64. Persentase pengelolaan sampah 60% 44,42% 74,03% 60% 64,98% 108,3%65. Cakupan DAS yang direboisasi

(Penghijauan) 2% 0,10% 0,5% 2% 0,11% 5,5%

Sasaran. 12Meningkatnya Pendapatan Daerah66. Persentase Peningkatan PAD 7% 1,82% 26% 5% 6,14% 122,8%67. Persentase Qanun / Pajak

Daerah dan Retribusiyang telah disahkan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Misi.7

Page 97: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

75

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)

Mengembangkan Wawasan Strategis Melalui Peningkatan Prasarana dan Sarana Untuk MempercepatTumbuhnya Iklim Investasi yang KondusifSasaran.13Meningkatnya Kualitas Prasarana dan Sarana Pembangunan Untuk Mendukung Investasi68. Panjang jalan baru yang

terbangun 18 Km 21,23 Km 118,44% 25 km 42,840 Km 171,36%69. Jembatan baru yang terbangun 21 Unit 5 Unit 23% 5 Unit 4 Unit 80%70. Cakupan jalan rusak yang

diperbaiki 5% 2,25% 25% 5% 0,39% 7,8%

Sasaran. 14Tercipatanya pusat - pusat pertumbuhan (growth center) ekonomi71. Jumlah Pasar Tradisional dan

Modern yangterbangun

5 Unit 5 Unit 100% 5 Unit 7 Unit 140%

Rata - Rata Capaian Indikator

Adapun rincian capaian kinerja dari masing-masing indikator kinerja untuk mendukung

pencapaian Misi dan Sasaran Strategis diuraikan dalam tabel Perbandingan Target, Realisasi dan

Capaian per indikator sebagai berikut :

Tabel 3.14Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Meningkatnya Nilai Perolehan LAKIP KabupatenTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

1. Meningkatnya NilaiPerolehan LAKIPKabupaten

CC C 0,00% CC C 0,00%

Berdasarkan surat Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Kabupaten Aceh Barat Daya yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) Republik Indonesia Nomor

B/10/AA.05/2017 tanggal 17 Januari 2017 yang isinya menyatakan LAKIP Kabupaten Aceh

Barat Daya memperoleh nilai 45.26 dengan predikat penilaian “C”.

Page 98: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

76

Tabel 3.15Perolehan Nilai LAKIP

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2013 - 2015No Uraian Bobot

(%)Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Pemda SKPK Total Pemda SKPK Total Pemda SKPK Total1 Perencanaan

Kinerja30% - - 16.01 - - 13.34 9.59 5.35 14.94

2 PengukuranKinerja

25% - - 7.78 - - 6.05 5.13 2.11 7.23

3 Pelaporan Kinerja 15% - - 6.31 - - 5.51 4.81 2.99 7.804 Evaluasi Internal 10% - - 1.30 - - 3.85 3.82 0.00 3.825 Pencapaian

Sasaran/KinerjaOrganisasi

20% - - 9.17 - - 7.13 11.47 0.00 11.47

Jumlah 100% - - 40.57 - - 35.38 34.81 10.45 45.26Sumber Data : Bagian Organisasi dan Kepegawaian Setdakab. Aceh Barat Daya Tahun 2016

Tabel 3.14. menampilkan nilai perolehan LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya 2013 -2015.

tabel tersebut diatas jelas terlihat bahwa terjadi kenaikan nilai sebesar 9.88 poin dari tahun

sebelumnya. Hingga tahun 2016 untuk LAKIP tahun 2015 target daerah dengan predikat “CC”

belum tercapai. Masih banyak kekurangan dan kelemahan LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya

yang harus diperbaiki.

Hasil laporan evaluasi LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya oleh Badan Pengawasan

Keuagan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh terhadap 5 (lima) komponen besar

Manajemen Kinerja yang meliputi : perencanaan Kinerja. pengukuran kinerja. pelaporan kinerja

Evaluasi Internal dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi melalui surat Nomor

LEV-0337/PW01/3/2016 memperlihatkan kontribusi terbesar hingga nilai pencapaian LAKIP

tidak maksimal khususnya LAKIP SKPK dengan nilai “0.00” pada komponen Evaluasi Internal

dan Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi.

Secara garis besar hambatan - hambatan yang terjadi dalam pencapaian target 5 (lima)

komponen besar sebagaimana terurai diatas adalah :

a) Perencanaan Kinerja. dalam komponen tersebut tujuan yang ditetapkan belum

sepenuhnya dilengkapi dengan ukuran keberhasilan. tidak semua tujuan memiliki

target, kualitas RENSTRA masih sangat rendah karena tidak selaras dengan

RPJMK. indikator kinerja dalam RPJMK dan RENSTRA tidak selaras sehingga

masih belum memenuhi kriteria indikator yang baik serta pengimplementasian

RENSTRA belum maksimal dan perlu diawasi secara berkala oleh instansi terkait

yang berwenang dalam melakukan pengawasan dan pembinaan.

Page 99: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

77

b) Pengukuran Kinerja tidak dapat dilakukan ukur secara maksimal sebagaimana

mestinya dengan meninjau dari segi pemenuhan pengukuran. kualitas pengukuran

dan implementasi pengukuran dikarenakan tidak adanya mekanisme pengumpulan

data yang baik sehingga indikator kinerja yang ada tidak dapat terukur. tidak adanya

keselarasan indikator kinerja antara atasan dan bawahan yang dikarenakan tidak

adanya monitoring internal secara berkala terhadap Kinerja. kelengkapan dan

keabsahan data.

c) Pelaporan Kinerja, dalam hal pemenuhan pelaporan, penyajian informasi Kinerja,

dan pemanfaatan indikator kinerja tidak dapat terpenuhi dengan nilai maksimal

dikarenakan informasi yang disajikan tidak mencapai IKU. tidak adanya

perbandingan realisasi dengan tahun sebelumnya dan informasi kinerja belum

sepenuhnya digunakan dalam pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja.

d) Evaluasi Internal tidak berjalan maksimal khususnya pada SKPK dilingkungan

Kabupaten Aceh Barat Daya hal ini dikarenakan komponen evaluasi seperti

pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi dan pemanfaatan evaluasi tidak terpenuhi.

Penyebab utamanya adalah tidak dilakukannya evaluasi secara berkala dan tidak

ada tindak lanjut terhadap hasil evaluasi tersebut.

e) Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi bobot maksimal 20% tidak bisa tercapai,

karena untuk bobot SKPK adalah 0.00%. Penyebab utamanya adalah pencapaian

sasaran masih berorientasi kepada output semata.

Untuk menyelesaikan hambatan - hambatan tersebut diatas perlu dilakukan perubahan

- perubahan mendasar, diantaranya :

a) Revisi RMJMD/RPJMK sebagai pondasi dasar dalam perencanaan daerah yang

nantinya di selaraskan dengan RENSTRA SKPK yang ada di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya. Hal ini telah dilakukan oleh pemerintah

Daerah dalam hal ini BAPPEDA Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai

penanggungjawab terhadap dokumen perencanaan daerah. Revisi RPJMK

Kabupaten Aceh Barat Daya telah ditetapkan melalui Qanun Kabupaten Aceh Barat

Daya Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh

Page 100: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

78

Barat Daya Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017.

b) Evalusi Internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Daya

dengan membentuk TIM Evaluasi dan Reviu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) Tahun 2016 dan PK Tahun 2017 pada SKPK di Lingkungan

Kabupaten Aceh Barat Daya dikeluarkannya Surat Perintah Tugas (SPT) Nomor

094/02/SPT-RV/2017 tanggal 03 Januari 2017.

Tujuan utama disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah adalah

sebagai media pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Daerah

dalam penyelenggaraan pemerintahan selama 1 (satu) tahun. Adapun manfaat disusunnya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah bagi penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten

Aceh Barat Daya adalah :

a) Peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

b) Meningkatkan kredibilitas dan meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat

kepada Pemerintah Daerah.

c) Mengetahui dan menilai (mengevaluasi) keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan tugas dan tanggungjawab Pemerintah Daerah.

d) Sebagai sumber informasi untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan

pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah

Daerah secara berkesinambungan.

e) Sebagai salah satu dasar penyempurnaan dokumen perencanaan tahun berikutnya.

f) Mendorong Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tugas tanggung jawab dan

fungsinya secara baik dan transparan. serta dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat.

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 nilai LAKIP

Kabupaten Aceh Barat Daya hanya memperoleh nilai 45.26 dengan tingkat akuntabilitas C.

sehingga target CC tidak dapat tercapai dengan capaian kinerja sebesar 0.00%.

Page 101: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

79

Tabel 3.16Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat (IKM)Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

2. Tersedianya IndeksKepuasaan LayananMasyarakat (IKM)

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100,00%

Tersedia1.0

Dokumen

TidakTersedia 0,00%

Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat

Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya adalah melakukan penilaian dan penyusunan Indeks

Kepuasaan Masyarakat (IKM). Tupoksi ini tertuang dalam Kegiatan Pengukuran IKM pada di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya melalui Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan tidak dapat dilaksanakan

sebagaimana mestinya dikarenakan tidak adanya pengajuan anggaran oleh Bagian Organisasi

dan Kepegawain Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya ke Pemerintah Daerah melalui

Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK).

Hambatan utama tidak diajukannya penganggaran tersebut mengingat padatnya jadwal

kegiatan Penyusunan Perangkat Daerah berdasarkan UU 23 Tahun 2014 dan PP 18 tahun 2016

sehingga seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Bagian Organisasi dan

Kepegawaian terfokus ke Penyusunan Perangkat Daerah yang harus diselesaikan hingga bulan

desember 2016.

Untuk mengatasi permasalahan sebagai mana diuraikan diatas, perlu diambil langkah -

langkah konkrit kedepan, hingga di kemudian hari tidak ada program/kegiatan yang tidak di

anggarkan/dilaksanakan dengan cara menambah jumlah personil dan memberikan

pendidikan/pelatihan hingga SDM yang ada agar menjadi lebih terampil dan cakap dalam

melaksanakan Tupoksinya.

Indikator ini sangat penting artinya bagi pemerintah daerah jika dilihat dari tujuan

dilaksakannya Survey IKM yaitu untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara

berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas

Page 102: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

80

pelayanan publik selanjutnya. Pengukuran kepuasan merupakan elemen penting dalam proses

evaluasi kinerja dimana tujuan akhir yang hendak dicapai adalah menyediakan pelayanan yang

lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif berbasis dari kebutuhan masyarakat. Suatu pelayanan

dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna

layanan. Kepuasan masyarakat dapat juga dijadikan acuan bagi berhasil atau tidaknya

pelaksanaan program yang dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik dalam hal ini

adalah para Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang bernaung di bawah pemerintah

Kabupaten Aceh Barat Daya. Capaian kinerja indikator ini 0.00% dengan krieteria capaian

“ KURANG”.

Tabel 3.17Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Meningkatya Angka Perolehan Nilai Standar Pelayanan MinimalTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

3. Meningkatnya angkaperolehan Nilai StandarPelayanan Minimal

55,00 51,84 94,25% 55,00 54,08 98,33%

Standar Pelayanan Minimal (SPM) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

dilaksanakan pengukurannya oleh Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah

Kabupaten Aceh Barat Daya Pengukuran ini dilakukan terhadap 6 (enam) Bidang Urusan

pelayanan sebagaimana diuraikan dalam tabel 3.17. dibawah ini.

Tabel 3.18Perbandingan Rata - Rata Nilai SPM

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat DayaUntuk 6 (enam) Bidang Urusan Tahun 2014 - 2016

No Realisasi SPM Bidang UrusanNilai rata-rata dalam2 (dua) semester

2014 (%) 2015 (%) 2016%1 Pendidikan Dasar 88.88 77.76 93.95*)2 Kesehatan 83.28 67.21 54.29*)3 Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang23.91 80.18 52.37*)

4 Perumahan Rakyat 13.30 13.33 55.33*)5 Sosial 33.28 20.42 68.57*)

Page 103: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

81

No Realisasi SPM Bidang UrusanNilai rata-rata dalam2 (dua) semester

2014 (%) 2015 (%) 2016%6 Pemerintahan Dalam Negeri 0 52.11 0

Total rata-rata capaian 40.44 51.84 54.08*)Sumber Data : Bagian Organisasi SetdaKab. Aceh Barat Daya Tahun 2016

*) Angka Sementara hasil perhitungan Bagian Organisasi SetdaKab. Aceh Barat Daya

Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah melakukan penyusunan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diserahkan langsung kepada Biro Organisasi Provinsi

Aceh per 6(enam) bulan/semester. Semester I diserahkan ke Biro Organisasi dengan Surat

Nomor. 065/299/2016 tanggal 29 Juli 2016 dan Semester II Nomor. 065/269/2016 tanggal 19

Desember 2016 yang ditujukan kepada Gubernur Aceh Up. Kepala Biro Organisasi Setda.

Aceh.

Hingga saat penyusunan LAKIP tahun 2016, penilaian rata - rata capaian kabupaten yang

dikeluarkan oleh Gubernur Aceh melalui Biro Organisasi belum diterbitkan sehingga

pemerintah daerah kabupaten/kota se aceh khususnya Kabupaten Aceh Barat Daya belum dapat

mengetahui angka perolehan untuk 6 (enam) bidang urusan pemerintahan yang menjadi tolak

ukur dalam standar pelayanan minimal.

Angka perolehan SPM yang tertera di tabel 3.17 diatas untuk tahun 2016 merupakan nilai

data olah dari Bagian Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat

Daya berdasarkan rata - rata per semester yang telah disampaikan, Jika dibandingkan dengan

nilai rata - rata tahun sebelumnya (2015), terjadi peningkatan yaitu dari 51.84% menjadi 54.08%

atau naik 2.24% di tahun 2016, namun hal ini belum mencapai target 55%.

Penyebab tidak tercapainya angka target ini dikarenakan adanya beberapa target

indikator yang telah dihapuskan atau telah mencapai target nasional sementara item indikator

tersebut tetap menjadi faktor pembagi dalam perolehan angka rata - rata. Kendala lain yang

ditemukan adalah sulitnya mencari rata - rata capaian khususnya indikator - indikator bidang

pemerintahan dalam negeri sehingga tim penyusun berkesimpulan untuk memberikan angka

“0(nol)” meskipun hal tersebut ada dilaporkan oleh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK)

pelaksana indikator itu sendiri.

Outcome yang diharapkan dengan adanya indikator ini adalah pemerintah daerah dapat

mengukur kemampuan dan keberhasilannya dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat

Page 104: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

82

yang mengacu pada batas minimal tingkat cakupan dan kualitas pelayanan dasar yang

harus mampu dicapainya.

Berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja pemerintah

daerah tahun 2016, pemerintah daerah telah hampir mendekati target yaitu 54.08% (target

daerah 55%) atau dengan capaian kinerja 98.33% dengan kategori capaian “BAIK SEKALI”

Tabel 3.19Perbndingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Tersedianya Analisis Jabatan

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

4. Tersedianya AnalisisJabatan

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Untuk capaian indikator kinerja ini melalui leading sector Bagian Organisasi dan

Kepegawaian Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya dan Badan Kepegawaian,

Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Aceh Barat Daya telah melakukan

penyusunan Analisa Jabatan (ANJAB) pada tahun 2013 yang telah disahkan dalam bentuk

Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya sehingga target tersedia dokumen Analisis

Jabatan dapat tercapai dengan Capaian Kinerja sebesar 100% dan kategori capaian “BAIK

SEKALI”. Dalam dokumen LAKIP 2015, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya melalui

Bagian Organisasi dan Kepegawaian telah memperjanjikan bahwa dalam tahun 2016 Pemeritah

Kabupaten Aceh Barat Daya melalui Bagian Organisasi dan Kepegawaian akan melakukan

penyempurnaan Analisa Jabatan berdasarkan peraturan perundangan – undangan yang berlaku,

namun hal ini tidak bisa tercapai dikarenakan adanya perubahan perangkat daerah berdasarkan

UU 23 tahun 2014 dan PP nomor 18 tahun 2016 sehinggga penyempurnaan analisa jabatan yang

telah tersedia akan dilakukan pada tahun 2017.

Page 105: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

83

Tabel 3.20Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD yangTelah ditetapkan dengan PERDA (Qanun)

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

5. Tersedianya dokumenperencanaan RPJPD ygtelah ditetapkan dgnPERDA (Qanun)

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Untuk Capaian Indikator Kinerja ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kabupaten Aceh Barat Daya telah menyusun dan telah disahkannya dengan

Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2005-2025, sehingga target 1 (satu)

dokumen dapat tercapai dengan capaian kinerja sebesar 100% dan kategori capaian “BAIK

SEKALI”. Capaian kinerja 100% ini disebabkan oleh tercapainya regulasi RPJPD Kabupaten

Aceh Barat Daya Tahun 2005-2025 menjadi Qanun (Perda) dimana sebelumnya masih dalam

bentuk Peraturan Bupati (Perbup) yaitu Nomor: 10 Tahun 2007 dan ini sesuai dengan amanat

Pasal 13 ayat 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RPJP Daerah ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

Manfaat dari adanya dokumen RPJP ini adalah sebagai pedoman bagi arah kebijakan

pembangungan Kabupaten Aceh Barat Daya untuk 20 tahun dan merupakan rujukan bagi Calon

Kepala Daerah dalam menyusun Visi dan Misinya.

Page 106: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

84

Tabel 3.21Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMDyang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA (Qanun)

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

6. Tersedianya DokumenPerencanaan RPJMD yangtelah ditetapkan denganPERDA/PERKADA(Qanun)

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Tersedia1.0

DokunenTersedia 100%

Pada tahun 2016 RPJMD/RPJMK Kabupaten Aceh Barat Daya telah melakukan revisi

terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012 –

2017. Perubahan atas dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten

Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017, dokumen ini dilakukan karena beberapa pertimbangan

sebagai berikut :

1) Hasil Evaluasi tahun ketiga terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Kabupaten Aceh Barat Daya ditemukan adanya beberapa target capaian

dan realisasi yang harus direvisi sesuai dengan capaian selama 3 (tiga) tahun

periode pelaksanaan.

2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang mewajibkan daerah

untuk mengalokasikan 10% dari dana perimbangan selain Dana Alokasi Khusus

(DAK).

3) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, sehingga

harus dilakukan penyesuaian Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK).

4) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019, sehingga daerah harus menyesuaikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten (RPJMK) dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Page 107: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

85

5) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 tentang Tindak

Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang

mengharuskan Pemerintah Daerah untuk melakukan penyesuaian dokumen

Perencanaan Daerah sesuai Kelembagaan Perangkat Daerah yang dibentuk

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah.

Revisi Rencana Pembangungan Jangka Menengah Kabupaten (RPJMK) Aceh Barat Daya

disahkan melalui Qanun Daerah Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Qanun

Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2012-2017. Dengan direvisinya RPJMK Aceh

Barat Daya diharapkan dapat memberikan bebeapa manfaat diantaranya. sebagai berikut :

1) Sebagai dasar acuan penyusunan rencana kerja pemerintah daerah/kabupaten

(RKPK/RKPD) yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD).

2) Sebagai dasar acuan penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang

disebut sebagai Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD).

3) Sebagai dasar acuan bagi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam

penyusunan RENSTRA-SKPK dan RENJA-SKPK.

Indikator Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan

PERDA/PERKADA (Qanun) dapat tersedia sebagaimana yang ditargetkan dengan capaian

100% dan kategori “BAIK SEKALI”.

Tabel 3.22Perbndingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPDYang telah ditetapkan dengan PERKADA (Perbup)

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

7. Tersedianya Dokumen Tersedia Tersedia 100% Tersedia Tersedia 100%

Page 108: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

86

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Perencanaan RKPD ygtelah ditetapkan denganPERKADA (Perbup)

1.0Dokumen

1.0Dokumen

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) Aceh Barat Daya tahun

2016 merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata

Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014.

Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten (RKPK) Aceh Barat Daya tahun 2016

merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Aceh

Barat Daya 2012-2017 dengan memperhatikan Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Tahun

2016.

Dengan berpedoman pada peraturan dan regulasi sebagaimana tersebut diatas. maka

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah menetapkan Peraturan Bupati Aceh Barat Daya

Nomor 15 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 28 Tahun 2016 tentang Rencana

Kerja Pembangunan. Target Sasaran dari indikator ini adalah tersedianya dokumen Perencanaan

RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA (PERBUP) dengan capaian 100% dan

berkategori “BAIK SEKALI”.

Page 109: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

87

Tabel 3.23Perbndingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPDTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

8. Persentase PenjabaranProgram RPJMD kedalamRKPD

345Program

189Program 54,78% 345

Program228

Program 66,08%

Persentase penjabaran program RPJM kedalam RKPD tahun 2016 meningkat dimana

pada tahun 2015 sebesar 54,78% sedangkan pada tahun 2016 sebesar 66,08% dengan katagori

(CUKUP), terjadi peningkatan sebesar 11.3% dari tahun 2015. Dari 228 program yang ada

dalam RKPD 2016 yang menjadi Penetapan Kinerja (PK) tahun 2016 adalah 66 program atau

28,94%.

Tabel 3.24Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Buku “Kabupaten Dalam Angka” danTersedianya Buku “PDRB Kabupaten”

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien

9. Tersedianya Buku“Kabupaten Dalam Angka”

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

10. Tersedianya Buku “PDRBKabupaten”

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Sejak tahun 2014, kerjasama pembuatan “Buku Kabupaten Dalam Angka” tidak

dilanjutkan sehingga untuk pembuatan “Buku Kabupaten Dalam Angka” dilaksanakan

sepenuhnya oleh BPS Kabupaten Aceh Barat Daya. Sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten

Aceh Barat Daya membuat buku “Profil Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya”. Buku

ini merupakan buku sejenis dengan apa yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Aceh Barat Daya

Page 110: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

88

yang merupakan seri penerbitan yang menyajikan data dari berbagai aspek sosial dan ekonomi

di Kabupaten Aceh Barat Daya. Buku profil Pembangunan Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2016 menguraikan tentang geografi, pemerintahan, penduduk dan tenaga kerja, social, pertanian,

industri, perdagangan, perhubungan dan komunikasi, keuangan dan pendapatan regional.

Sementara untuk buku PDRB sepenuhnya dibuat/disusun dan dipublikasikan oleh BPS

Kabupaten Aceh Bart Daya. Secara umum buku PDRB Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2016

memuat informasi tentang :

a) Metode Estimasi dan Sumber Data, berisikan : Pengeluaran konsumsi akhir rumah

tangga; Pengeluaran konsumsi akhir LNPRT; Pengeluraran konsumsi akhir

pemerintah; Pembentukan modal tetap Bruto; Perubahan inventori dan Ekspor

impor, dan

b) Tinjauan perekonomian berdasarkan PDRB menurut pengeluaran, berisikan :

Tinjauan agregat PDRB menurut pengeluaran; Konsumsi rumah tangga; Konsumsi

lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT); Konsumsi pemerintah;

Pembentukuan modal tetap bruto; Perubahan inventori; Ekspor barang dan jasa luar

negeri; Impor luar negeri dan Ekspor dan impor antar daerah, dsb.

Berdasarkan target, kedua buku tersebut untuk tahun 2016 tersedia di Kabupaten Aceh

Barat Daya dengan realisasi 100% dan Capaian 100% serta kategori capaian “ BAIK

SEKALI”

Tabel 3.25Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Cabang Olahraga yang mendulang PrestasiTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 1Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efesien11. Cakupan Cabang Olah Raga

yang Mendulang Prestasi 70% 72,72% 103,88% 75% 66,66% 88,88%

Page 111: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

89

Potensi olahraga Kabupaten Aceh Barat Daya secara umum masih perlu perhatian

khusus Prestasi pemuda Abdya khususnya di bidang olahraga mengalami pasang surut. Hal

ini dapat terlihat ditabel 3.25 dibawah ini :

Tabel 3.26Perbandingan Jumlah Cabang Olaharaga

yang Berprestasi Oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016

No

Tahun 2015 Tahun 2016

Nama Event / PerlombaanCabang Olahraga

yang diikutiMedali Nama Event / Perlombaan

Cabang Olahraga

yang diikutiMedali

1 Kejuaraan tingkat Se-Sumatra Anggar Perunggu Kejurda IKASI Aceh Anggar Emas

2 Kejuaraan Nasional Anggar Perunggu Kejurda IKASI Aceh Anggar Perak

3 Kids dandim 0101 Taekwondo Emas Kejurda IKASI Aceh Anggar Perunggu

4 Sulaiman Cup I Taekwondo Perak Kejurda IKASI Aceh Anggar Perunggu

5 Sulaiman Cup I Taekwondo Perunggu Kejurda IKASI Aceh Anggar Perunggu

6 O2SN Tingkat Provinsi Catur Emas PRA PON Anggar Perunggu

7 O2SN Ting.SMA Se Aceh Catur Perunggu Kejurda IMI Aceh Seri II Balap Motor Perunggu

8 Paralimpic Game Se Aceh Renang Emas Kejurda IMI Aceh Seri III Balap Motor Perunggu

9 O2SN Tingkat SMA Pencak Silat Emas BRI Cup Tapak Tuan Bulu Tangkis Emas

10 O2SN Tingkat SMA Pencak Silat Perunggu BRI Cup Tapak Tuan Bulu Tangkis Perak

11 Paralimpic Game Se Aceh Tolak Peluru Emas BRI Cup Tapak Tuan Bulu Tangkis Perunggu

12 Paralimpic Game Se Aceh Lompat Jauh Emas POPDA Langsa Bulu Tangkis Perunggu

13 IMI Motor Sport Balap Motor Perak Asel War Kejurda FPTI Aceh Panjat Tebing Perak

14 O2SN Tingkat Provinsi Karate Perak

15 PORDA Bulu Tangkis Perunggu

Sumber : Data Olah Dinas Kebudayaan. Pariwisata Pemuda dan Olah Raga. 2016

Tahun 2016, terjadi penurunan dalam hal perolehan medali dibandingkan tahun 2015.

Pada tahun 2016 prestasi olahraga yang diperoleh kabupaten hanya 2 Emas, 3 Perak dan 8

Perunggu. Turunnya prestasi olahraga Kabupaten Aceh Barat Daya dikarenakan oleh beberapa

permasalahan mendasar, yaitu :

a) Peralatan sarana – prasarana pendukung olahraga yang ada belum memadai.

b) Belum maksimalnya pemanduan bakat dan pembibitan usia dini dalam peningkatan

prestasi olahraga.

c) Masih Kurangnya tenaga pelatih yang memiliki latar belakang ilmu pendidikan

dalam olahraga.

Page 112: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

90

d) Masih kuranganya tenaga pelatih yang berpengalaman . baik sebagai atlet maupun

sebagai pelatih. dan

e) Tidak adanya pelatihan yang dilakukan secara intensif dan kontinyu.

Perlu keterlibatan setiap unsur dan element yang ada, dalam hal ini pemerintah daerah

sebagai motor utama untuk melakukan pembenahan - pembenahan permasalahan

sebagaimana tersebut diatas. Selain menambah anggaran pembinaan dan untuk kelengkapan

sarana/prasarana olahraga, pencarian bibit-bibit unggul sejak usia dini dengan melibatkan unsur

sekolah dapat juga menjadi salah satu solusi penting dalam hal peningkatan prestasi olahraga

daerah .

Untuk lebih meningkatnya prestasi olah raga di Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan

Outcome yang diharapkan dari indikator ini, disamping itu dengan adanya indikator ini

diharapkan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan daerah melalui progam - program yang

dilaksanakan melalui dinas terkait khususnya untuk dunia olahraga para penerus bangsa.

Target peningkatan 75% dari tahun sebelumnya sebagaimana yang telah dijanjikan tidak

dapat terpenuhi. Dalam tahun 2016 berdasarkan target 75% seharusnya medali yang diperoleh

dari beraneka cabang olah raga yang dipertandingkan adalah adalah 26 medali (15 medali tahun

2015 + 75% dari tahun 2015). Maka dapat diambil suatu simpulan bahwa realisasi tahun 2016

untuk 13 medali adalah 50% dengan Capaian indikator 66.66%. persentase tersebut memiliki

kriteria kategori “CUKUP”

Tabel 3.27Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Persentase Penduduk yang telah memiliki e -KTPTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat12. Persentase Penduduk yang

Telah Memiliki e-KTP 50% 40% 80% 55% 96.35% 175.18%

Seiring dengan terus berkembangnya jumlah penduduk, maka pemerintah juga berharap

pendataan penduduk dengan ditandai adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara elektronik

Page 113: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

91

harus sejalan. Fungsi utama di berlakukannya e-KTP secara nasional ini adalah untuk mencegah

terjadinya pemalsuan dan penggandaan data, karena dengan adanya e-KTP ini maka warga

negara indonesia hanya butuh satu Kartu Tanda Penduduk yang berlaku secara nasional tanpa

ada istilah “KTP Lokal”.

Tabel 3.28Perbandingan Jumlah

Jumlah Penduduk Berusia >17 tahun atau yangTelah Menikah dan Memiliki e-KTP

Pada Tahun 2015 -2016

Tahun Jumlah TotalPenduduk

Jumlah Penduduk Berusia >17tahun atau yang Telah Menikah

(Orang/Jiwa)

Jumlah Penduduk Berusia >17tahun atau yang Telah Menikah dan

Memiliki e-KTP(Orang/Jiwa)

2015 154.024 43.298 108.2882016 156.841 105.584 109.578

Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2016

Pada tabel 3.26 diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk Jumlah

Penduduk Berusia >17 tahun atau yang Telah Menikah dan Memiliki e-KTP dari 108.288 jiwa

menjadi 109.578 jiwa di tahun 2016, penambahan sebesar 1.290 jiwa (1.19%). Penambahan ini

jika dilihat dari Jumlah Penduduk Berusia >17 tahun atau yang Telah Menikah masih sangat

kecil karena jumlah Penduduk Berusia >17 tahun atau yang Telah Menikah bertambah dari

43.298 jiwa menjadi 105.584 jiwa atau bertambah sebesar 62.286 (143.85%).

Sangat minimnya penambahan penduduk yang memiliki e-KTP setiap tahunnya

dikarenakan beberapa masalah mendasar yang selalu terjadi sejak di mulainya program e-KTP

tahun 2011, adapun kendala yang sering terjadi adalah :

a) Masih rendahnya kesadaran penduduk akan arti pentingnya memiliki e-KTP

sehingga mereka merasa enggan untuk melakukan perekaman e-KTP itu sendiri.

b) Sering tidak tersedianya/habis blangko e-KTP, sehingga masyarakat yang telah

melakukan perekaman harus berulang kali datang ke Kantor Camat untuk mengambil

blangko e-KTP dan hal ini terkadang membuat masyarakat merasa dipersulit dan

untuk enggan kembali

c) Sering tidak tersedianya/habis blangko e-KTP, sehingga masyarakat yang telah

melakukan perekaman harus berulang kali datang ke Kantor Camat untuk mengambil

blangko e-KTP dan hal ini terkadang membuat masyarakat merasa dipersulit dan

Page 114: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

92

untuk enggan kembali.

d) Masih buruknya koneksi jaringan, sehingga pelaksanaan perekaman sering terganggu.

e) Rendahnya “Pemeliharaan” terhadap alat - alat pendukung perekaman e-KTP

sehingga banyak alat - alat perekaman di kecamatan yang rusak.

f) Masih banyaknya ditemukan data penduduk dengan NIK ganda.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan diatas. Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya yang telah dan akan melakukan beberapa solusi

dan pemecahan, diantaranya :

a) Lebih meningkatkan solialisasi kepada penduduk arti pentingnya sebuah e-KTP dan

dokumen kependudukan lainnya. Hal ini telah dilakukan melalui pemasangan Baliho

ukuran “Besar” yang bisa dilihat dan dibaca oleh setiap masyarakat di setiap

kecamatan untuk melakukan Pengurusan Dokumen - Dokumen Kependudukan

secara gratis.

b) Melakukan kerjasama dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama agar

menyampaikan kepada masyarakat untuk melakukan perekaman di kantor camat

setempat (berdomisili), hal ini telah dilakukan, bahkan melalui Panitia Mesjid pada

saat Jum’atan.

c) Melakukan pemanggilan ulang kepada masyarakat yang telah melakukan perekaman

jika blangko KTP telah ada, hal ini dilakukan bagi masyarakat yang telah memberikan

no.telp/hp kepada petugas.

d) Melakukan perekaman KTP secara keliling ke desa - desa dengan mobil operasional

dinas.

Dengan target 55% pada dokumen perjanjian kinerja tahun 2016 capaian kinerja yang

terealisasi jauh melampaui target yaitu sebesar 96.35% yang dihitung dari pembagian Jumlah

Penduduk Berusia >17 tahun atau yang Telah Menikah ( 105.584 jiwa) dengan Jumlah

Penduduk Berusia >17 tahun atau yang Telah Menikah dan telah memiliki e-KTP (109.578 jiwa)

dan dikalikan 100% dalam kurun waktu satu tahun. Persentase capaian yang diperoleh dari

target tersebut diatas adalah sebesar 175.18%, salah satu faktor penyebab melonjaknya angka

capaian ini adalah antusiasnya masyarakat untuk ikut PILKADA yang mengharuskan

Page 115: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

93

masyarakat memiliki e-KTP sebagai salah satu syarat utama agar dapat memberikan suaranya.

Kategori Capaian dengan perolehan persentase ini adalah “ SANGAT BAIK”.

Tabel 3.29Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran per 1.000 PendudukTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat13. Cakupan Kepemilikan Akta

Kelahiran per 1.000penduduk

80% 68,08% 85,10% 80% 93,85% 117,31%

Secara nasional capaian untuk cakupan kepemilikan akta kelahiran masih rendah, namun

untuk Kabupaten Aceh Barat Daya cakupan kepemilikan akta kelahiran ini sudah cukup

menggembirakan. Tahun 2016, target 80% oleh pemerintah daerah dapat terpenuhi dengan

sangat baik , namun capaian yang bisa dipaparkan hanyalah capaian kepemilikan akta kelahiran

tahun berjalan saja dikarenakan kurangnya data pendukung pada Disdukcapil Kabupaten Aceh

Barat Daya.

Tabel 3.30Perbandingan Jumlah

Akta Kelahiran yang Telah di TerbitkanDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015-2016

No Uraian 2015 20161 Akte kelahiran yang telah

diterbitkan dalam 1 Tahun 6.639 6.290

2 Jumlah Kelahiran tahun padatahun bersangkutan 2.695 2.098

3 Jumlah Penduduk Lahir yangMemperoleh Akte kelahiranyang diterbitkan pada tahunbersangkutan

1.835 1.969

Sumber : Data Olah dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKabupaten Aceh Barat Daya. 2016

Kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator ini adalah selain kurangnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya membuat/mengurus Akta kelahiran bagi seorang

penduduk, regulasi yang agak berbelit dan sulit membuat masyarakat khususnya dipedesaan

Page 116: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

94

enggan mengurusnya, seperti kelengkapan saksi, surat keterangan kelahiran, surat nikah dan lain

sebagainya yang dianggap masyarakat terlalu memberatkan. Selain itu kedala yang sering terjadi

adalah habisnya blangko keterangan Akte Kelahiran dan harus menunggu dari pusat yang

membutuhkan waktu cukup lama.

Solusi yang harus dilaksanakan adalah memberikan pengertian kepada masyarakat betapa

arti pentingnya selembar surat Akte Kelahiran bagi seorang warga negara sebagai penunjuk

identitas dirinya selain KTP. Bekerjasama dengan dunia pendidikan khususnya sekolah -

sekolah untuk mendata salah satu kelengkapan dokumen kependudukan yaitu akta kelahiran

murid dan para siswa dengan cara menjadikan akta kelahiran sebagai salah satu syarat yang

harus dan wajib dipenuhi oleh seorang murid/siswa. Bekerjasama dengan rumah sakit,

puskesmas dan para tenaga medis yang membantu persalinan seperti bidan dan klinik bagi pihak

swasta untuk dapat membantu mengeluarkan rekomendasi keterangan kelahiran tanpa harus

dilaporkan atau diurus oleh ibu yang melahirkan sehingga masyarakat merasa di permudah

dalam melakukan pengurusan. Selain itu peningkatan pelayanan kepada masyarakat oleh para

petugas dinas kependudukan dan pencatatan sipil dengan cara menginformasikan kembali

berupa SMS kepada masyarakat yang akan melakukan pengurusan di saat blangko Akte

Kelahiran yang habis telah tersedia kembali dapat meningkatkan angka kepedulian masyarakat

karena mereka merasa terlayani. Melakukan pendataan dan pelayanan secara keliling juga

merupakan salah satu solusi alternatif yang perlu dipertimbangkan di masa yang akan datang.

Pemerintah daerah berharap dengan adanya indikator ini, seluruh masyarakat Kabupaten

Aceh Barat Daya khususnya bayi lahir hidup agar dapat memiliki Akte Kelahiran serta proses

dalam pengurusannya dapat terakomodir dengan baik oleh instansi terkait (Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil).

Berdasarkan data di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Barat Daya

dalam tahun 2016 sebagaiman terpapar pada tabel 3.17 diatas jelas terlihat pemerintah daerah

dalam tahun 2016 telah menerbitkan akte kelahiran sebanyak 6.290 lembar. Dari jumlah tersebut

diperuntukan bagi bayi yang lahir pada tahun 2016 sebanyak 1.969 Akta Kelahiran dari total

jumlah kelahiran tahun 2016 sebanyak yaitu 2.098 jiwa. sisanya merupakan akta untuk

penduduk yang lahir sebelum tahun 2016.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2015), jumlah kelahiran 2.695 jiwa bayi

lahir hidup sedangkan yang melakukan pengurusan untuk bayi tersebut hanya berjumlah 1.835

Page 117: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

95

jiwa bayi, sisanya merupakan akta kelahiran penduduk sebelum tahun 2015, terjadi peningkatan

yang cukup menggembirakan dari 68.08% (tahun 2015) menjadi 93.85% (tahun 2016). Target

80% diawal tahun 2016 dapat tercapai dengan sangat baik, secara persentase capaian

realisasinya nya adalah 117.31% dengan kategori “SANGAT BAIK”

Tabel 3.31Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Rasio Pendampingan Keluarga Berencana Gampong (PPKBG)Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat14. Rasio Pendampingan

Keluarga BerencanaGampong (PPKBG)terhadap Akseptor KB

0,15 0,0085 5,67% 0,15 0,0043 4,3%

Jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Aceh Barat Daya setiap tahunnya

selalu terjadi peningkatan. Pada tahun 2015 jumlah peserta KB yang tercatat pada Badan

Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera sebanyak 14.062

pasangan dan pada tahun 2016 jumlah peserta KB menjadi 30.003 pasangan, Penambahan yang

cukup menggembirakan.

Tahun 2016, dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya terjadi penambahan

desa Definif sebanyak 20 buah desa dari 132 desa menjadi 152 desa. Terjadinya penambahan

jumlah peserta KB dan penambahan jumlah desa definitif tidak seiring dengan penambahan

jumlah Pendamping Keluarga Berencana Gampong (PPKBG). sehingga target dari instansi

Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera untuk 2

orang tenaga PPKBG perdesa tidak dapat tercapai. Hingga akhir tahun 2016, jumlah tenaga

PPKBG hanya 132 orang. Jadi dapat disimpulkan masih banyak desa yang tidak memiliki

tenaga PPKBG.

Hambatan utama yang dihadapi dalam rencana penambahan tenaga PPKBG adalah

selain masih minimnya dana alokasi anggaran juga dikarenakan masih sangat kurangnya sarana

Page 118: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

96

dan prasana pendukung para petugas PPKBG. Untuk alat peraga KIA sampai akhir tahun 2016

masih tersedia 60 alat peraga yang alokasi dananya diambil dari DAK, selain itu sulitnya

mencari tenaga PPKBG juga merupakan jadi kendala dalam pemenuhan rasio petugas terhadap

jumlah peserta KB. Masyarakat pada umumnya beranggapan hal tersebut merupakan tugas dari

pemerintah daerah khususnya para tenaga medis dan tenaga kesehatan saja.

Untuk menghadapi kendala dan hambatan yang terjadi sebagaimana tersebut diatas,

dengan segala keterbatasan yang ada, para petugas PPKBG tetap bekerja maksimal. Mereka

mensiasati kelemahan - kelemahan tersebut dengan cara ikut serta dalam setiap kegiatan

posyandu. Sehingga setiap program dan kegiatan yang telah terprogram dan ingin dilakukan

oleh parat petugas PPKBG tersebut dapat terlaksana beriringan dengan pelaksanaan posyandu.

Hal ini terbukti cukup efektif dengan semakin tingginya kesadaran dan kemauan masyarakat

khususnya dipedesaan untuk ikut serta dalam program Keluarga Berencana (KB) seperti yang

telah di tetapkan oleh pemerintah.

Hasil/outcome yang dapat dirasakan dengan adanya indikator ini adalah dapat semakin

bertambahnya jumlah para peserta KB khususnya bagi Pasangan Usia Subur (PUS). Indikator

ini juga menjadi salah tolak ukur keberhasilan program KB.

Rasio yang didapat dari jumlah peserta KB sebagaimana yang tersebut diatas adalah

30.003 pasangan : 132 petugas PPKBG atau 227 Pasangan : 1 petugas PPKBG (0.0043) dengan

realisasi 0.0043 atau persentase capaian 43%. Kategori capaian dengan persentase tersebut

adalah “KURANG”.

Tabel 3.32Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Rasio Tenaga Penyuluh Pertanian Terhadap Luas Areal PersawahanTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat15. Rasio Tenaga Penyuluh

Pertanian Terhadap LuasAreal Persawahan 0,015 0,0085 56,67% 0,015 0,0089 59,33%

Page 119: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

97

Hingga tahun 2016, luas daerah persawahan yang terdata pada Kabupaten Aceh Barat

Daya seluas 11.178 Ha yang tersebar di 9 Kecamatan dan 152 Desa. Keberhasilan Kabupaten

Aceh Barat Daya dalam bidang pertanian khususnya komoditi sawah selain di dukung oleh

pengadaan bibit, alsintan dan irigasi, faktor tenaga penyuluh juga memiliki arti penting dalam

pencapaian tersebut (hasil panen padi melebihi target nasional 65.ton/Ha). Periode 2 (dua)

tahun terakhir. 2015 - 2016 terjadi penambahan total jumlah tenaga penyuluh PNS/THL-TBPP

dari 95 orang menjadi 99 orang tenaga penyuluh. Para tenaga penyuluh tersebut di distribusikan

per kecamatan. Adapun jumlah tenaga penyuluh yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya tahun

2015 - 2016. dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.33Perbandingan Jumlah PNS/THL-TBPP

Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015-2016

No KECAMATAN

Luas Area

Persawahan

(Ha)

2015 2016

Penyuluh

PNS

Berdasarkan

Pendidian

(Orang)

Jum

lah

(Ora

ng)

Penyuluh

THL -TBPP

Berdasarkan

Pendidian

(Orang)

Jum

lah

(Ora

ng)

Jum

lah

PNS/

THL-

TBPP

(Ora

ng)

Penyuluh

PNS

Berdasarkan

Pendidian

(Orang)Ju

mla

h(O

rang

)

Penyuluh

THL -TBPP

Berdasarkan

Pendidian

(Orang)

Jum

lah

(Ora

ng)

Jum

lah

PNS/

THL-

TBPP

(Ora

ng)

S1 D3

SPP/

SPM

A

S1 D3

SPP/

SPM

A

S1 D3

SPP/

SPM

A

S1 D3

SPP/

SPM

ABP4K 3 - - 3 - - - - 3 3 - - 3 - - - - 3

1 Babahrot 1.050 1 - 3 4 2 5 7 11 1 - 3 4 2 7 9 13

2 Kuala Batee 2.151 2 - 2 4 1 6 7 11 2 - 2 4 1 8 9 13

3 Jeumpa 1.306 3 - - 3 3 - 5 8 11 3 - - 3 3 - 5 8 11

4 Susoh 1.168 3 - 1 4 4 1 4 9 13 3 - 1 4 4 1 4 9 13

5 Blangpidie 836 4 - - 4 5 - 2 7 11 4 - - 4 5 - 2 7 11

6 Setia 1.148 5 - 1 6 1 - 2 3 9 5 - 1 6 1 - 2 3 9

7 Tangan - tangan 1.700 4 - 2 6 - - 3 3 9 4 - 2 6 - - 3 3 9

8 Manggeng 1.232 4 - - 4 4 - 1 5 9 4 - - 4 4 - 1 5 9

9 Lembah Sabil 287 4 - - 4 4 - - 4 8 4 - - 4 4 - - 4 8

Jumlah 11.178 33 - 9 42 33 1 32 57 95 3 - 9 42 3 1 32 57 99

Sumber : Data Olah Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Barat Daya. 2016

Berdasarkan tabel 3.31 diatas terlihat bahwa jumlah tenaga penyuluh yang ada masih

sangat rendah dibandingkan dengan luas areal persawahan secara keseluruhan. Tahun 2016,

jumlah tenaga penyuluh yang ada (PNS/THL-TBPP) 99 orang untuk lahan seluas 11.178 Ha

dengan Rasio 11.178 : 99 sebesar 0.0088 atau 0.88% atau 1 orang untuk 112 Ha. Tidak banyak

perubahan dan penambahan dibandingkan tahun 2015 dengan jumlah tenaga penyuluh yang ada

Page 120: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

98

(PNS/THL-TBPP) 95 orang untuk lahan seluas 11.178 Ha dengan Rasio 11.178:95 sebesar

0.0084 atau 0.84% atau 1 orang untuk 117 Ha. Hanya terjadi penambahan secara rata - rata 5 Ha

yang tersedia tenaga penyuluh dibandingkan dengan luas area persawahan.

Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan rasio tenaga penyuluh adalah kurangnya

tamatan SPP/SPMA atau disiplin ilmu pertanian dan penyuluhan, kurangnya peminat disiplin

ilmu tenaga penyuluh dan pertanian merupakan salah satu kendala tidak terpenuhinya kuota

tenaga penyuluh yang diinginkan.

Dengan adanya indikator ini diharapkan luas areal persawahan dan tenaga penyuluh dapat

berimbang sehingga bidang pertanian khususnya komoditas padi dapat swasembada pangan dan

menjadikan Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai sebagai salah lumbung padi nasional.

Target pemerintah daearah 0.015 atau 167 orang tenaga penyuluh PNS/THL-TBPP atau 1

orang tenaga penyuluh : 66 Ha lahan persawahan pada tahun 2016 sangat jauh dari perencanaan

dan perjanjian sebagaimana tertera dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2016. Capaian

Kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan target yang telah ditentukan adalah 59,33% dengan

kategori Capaian “CUKUP”.

Tabel 3.34Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)di Kabupaten Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat16. Tingkat Penyelesaian

Pelanggaran K3 (Ketertiban,Ketentraman, Keindahan) diKabupaten

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penertiban pelanggaran K3 merupakan penegakan Peraturan Pemerintah. PERDA

dan/atau Peraturan Kepala Daerah (Qanun dan Peraturan Bupati) yang dilakukan oleh Satuan

Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) beserta seluruh kesatuannya berkewajiban untuk menjaga

dan menegakan Peraturan Pemerintah. PERDA dan/atau Peraturan Kepala Daerah (Qanun dan

Peraturan Bupati) serta menyelesaikan setiap terjadi pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah.

Page 121: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

99

PERDA dan/atau Peraturan Kepala Daerah (Qanun dan Peraturan Bupati) yang dilakukan oleh

warga masyarakat, badan hukum maupun aparat pemerintah itu sendiri.

Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya terdapat beberapa Peraturan

Pemerintah. Perda/Qanun yang memuat tentang K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) yang

rutin dilakukan penertiban oleh SATPOL PP. diantaranya :

Tabel 3.35Perbandingan Jumlah Pelanggaran K3 dan yang Terselesaikan

Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016

No Peraturan/Perda/Qanun Mengatur Tentang

Tahun 2015 Tahun 2016

JumlahPelanggaran

JumlahPelanggaran

yangterselesaikan

JumlahPelanggaran

JumlahPelanggaran

yangterselesaikan

1 PP No. 53 Tahun 2010 Disiplin PegawaiNegeri Sipil 12 12 12 12

2 Qanun No. 2 Tahun 2008 Penertiban Hewan 8 8 9 93 Perda No.3 Tahun 2007 Penertiban Pasar 12 12 17 174 Qanun No.9 Tahun 2009 Penertiban Galian. C 7 7 1 1

Jumlah 39 39 39 39Sumber : Data olah Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP) dan WH. Tahun 2016

Perbandingan jumlah pelanggaran K3 dan yang terselesaikan secara keseluruhan untuk

tahun 2015 dan 2016 adalah sama, yaitu berjumlah 39 pelanggaran dan keseluruhannya dapat

terselesaikan dengan baik (100%).

Meskipun seluruh kasus K3 dapat terselesaikan, namun dilapangan hambatan -

hambatan selalu terjadi misalnya saja untuk K3 Penertiban Hewan, kendala yang dihadapi para

petugas dilapangan adalah tidak tersedianya kandang bagi ternak yang terjaring dalam operasi

penertiban sehingga sulit untuk melaksanakan penegakkan K3 secara rutin dan kontinyu.

Meskipun telah dilakukan penertiban dan memberlakukan denda bagi pemilik ternak namun

langkah pemerintah daerah tersebut belumlah berhasil sepenuhnya. Sampai saat ini masih

banyak hewan ternak yang berkeliaran dijalanan dan ditempat keramaian umum yang sering

dapat menimbulkan kecelakaan kendaraan selain merusak keindahan kota, Selain itu kendala

terbesar yang dihadapi para petugas SATPOL-PP dan WH dilapangan adalah kurangnya

kesadaran masyarakat untuk menjaga K3 dilingkungannya.

Solusi yang telah dan/atau dapat dilakukan oleh pemerintah daerah adalah :

Page 122: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

100

a) Setiap SKPK/Instansi Pemerintah Daerah memberikan/mengeluarkan kartu izin

keluar jam kerja bagi PNS sehingga tidak ada PNS yang berkeliaran di dalam jam

dinas tanpa sepengetahuan atasan dan alasan yang penting.

b) Membuat Kandang penampungan sementara yang dapat menampung ternak yang

terjaring dalam operasi penertiban hewan ternak.

c) Menempatkan petugas di titik - titik pasar yang sering dijadikan tempat berdagang

kaki lima secara liar agar dapat dilakukan tindakan pencegahan disaat para pedagang

akan menggelar lapak dagangannya.

d) Melibatkan unsur masyarakat. perangkat desa. tokoh adat dan agama di sekitar

tempat pusat penggalian/tambang galian C untuk dapat bersama - sama menjaga dan

menertibkan penambang galian C guna kelestarian alam sekitar tambang itu sendiri.

e) Lebih menggiatkan dan menambah intensitas sosialisasi K3 ke desa - desa dengan

cara himbauan langsung dengan mobil patroli dan selebaran - selebaran himbauan

yang langsung di sebarkan ke setiap desa, sehingga jika terjadi tindakan oleh para

petugas SATPOL - PP dan WH masyarakat sudah mengetahui terlebih dahulu sanksi

yang akan diterimanya.

f) Merangkul para aparat desa, tokoh adat dan tokoh agama untuk dapat berperan aktif

bersama petugas dalam menegakkan peraturan khususnya tentang K3 (ketertiban,

ketentraman dan keindahan).

Diharapkan dengan adanya indikator ini menghasilkan Outcome terciptanya lingkungan

yang tertib, aman, nyaman dan asri. Indikator ini dapat berjalan sesuai target dengan capaian

kinerja 100% dan kriteria Capaian “BAIK SEKALI”.

Tabel 3.36Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Pelayanan Bencana KebakaranTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat17. Cakupan Pelayanan

Bencana Kebakaran 25% 38,04% 47,84% 25% 38,04% 47,84%

Page 123: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

101

Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Kabupaten Aceh Barat Daya tidak ada

perubahan dari tahun sebelumnya (2015), adapun data luas dan Cakupan Pelayanan WMK

Kabupaten Aceh Barat Daya adalah :

Tabel 3.37Data Luas dan Cakupan Pelayanan WMK

Di Kabupaten Aceh Barat Daya

No. Kecamatan Luas(Km2)

JumlahPenduduk(Jiwa)

KepadatanPenduduk(Jiwa/Km)

Rata - rataKepadatanPenduduk

WMKJumlahmobil

Pemadam

LuasPer

WMK(Km2)

CakupanRata2Pelayanper WMK

(%)

Rata2WMK

Kabupaten(%)

1 Babahrot 528.28 21.167 40

83

WMK.IIIPos Kuala

Batee 2 Unit 1.072.39 16.47

38.04

2 Kuala Batee 176.99 22.304 126

3 Jeumpa 367.12 11.707 31

4 Susoh 19.05 25.439 1.335WMK.II

PosBlangpidie

3 Unit 536.25 32.945 Blangpidie 473.68 24.981 52

6 Setia 43.92 9.295 211

7 Tangan-Tangan 132.91 14.191 106WMK.I PosManggeng 2 Unit 273 64.718 Manggeng 40.94 15.963 389

9 Lembah Sabil 99.15 11.798 118

Total 1.882.05 156.845 -

Jelas terlihat pada tabel 3.35 diatas bahwa rata - rata WMK Kabupaten Aceh Barat Daya

masih jauh dari target nasional ( rata - rata 25%) dan target yang telah dijanjikan dalam

dokumen Perjanjian Kinerja (PK) kabupaten tahun 2016 (menambah 2 WMK). hal ini

disebabkan karena :

a) Kepadatan penduduk Kabupaten Aceh Barat Daya secara rata - rata kabupaten

masih belum membutuhkan penambahan WMK (83 Jiwa /KM).

b) Konsentrasi penduduk masih terpusat ke daerah Kecamatan Susoh (rata -rata 1.335

Jiwa/KM) sementara untuk kecamatan lainnya jumlah penduduknya masih jarang

jika dibandingkan dengan luas daerah sehingga masih belum diperlukan

penambahan.

Solusi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah dengan mendirikan pos -

pos Pemadam kebakaran di kecamatan yang perkiraan posisinya dapat segera menjangkau

daerah yang tidak memiliki pos pemadam kebakaran. Hal ini dilakukan agar WMK dapat di

terpenuhi guna meminimalisasi waktu dan jarak tempuh jika terjadi bencana kebakaran.

Langkah alternatif untuk memenuhi persentase WMK adalah dengan cara membagi jumlah unit

Page 124: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

102

mobil dan personil pemadam kebakaran sesuai dengan kepadatan, luas daerah dan kebutuhan

kecamatan itu sendiri.

Outcame yang diharapkan dari indikator ini adalah dapat tercakupnya seluruh kawasan

dilingkungan Kabupaten Aceh Barat Daya jika terjadi bencana kebakaran dengan jumlah WMK

yang masih terbatas seperti saat ini.

Target untuk 25% cakupan WMK sebagai mana standar nasional tidak dapat tercapai

sebagaimana yang telah dijanjikan dalam dokumen perencanaan kinerja (PK) 2016 yang lalu.

Persentase WMK Kabupaten Aceh Barat Daya adalah 38.04%. Semakin kecil persentase WMK

semakin baik. maka rumus capaian yang di pakai dalam menghitung persentase capaian adalah

rumus Progress Negative. Persentase Realiasi Capaian WMK adalah 47.84% dengan kategori

capaian “SANGAT BAIK”

Tabel 3.38Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Persentase Korban Bencana yang Menerima BantuanSelama Masa Tanggap Darurat

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 2Meningkatnya Kinerja dan Pelayanan Kepada Masyarakat18. Persentase Korban Bencana

yang Meneriman BantuanSelama Masa TanggapDarurat.

80 100 125% 100 100 100%

Kurun waktu tahun 2016, tercatat bencana pada Badan Penanggulangan Bencana

Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya dengan rekapitulasi data sebagai berikut : (a). Bencana

tenggelam di laut 2 kejadian; (b). Bencana kebakaran 27 kejadian; (c). Bencanan Angin

kencang/abrasi 3 kejadian dan (d). Bencana Banjir 1 Kejadian.

Jumlah bencana di Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2016 berkurang dari tahun

sebelumnya. Dari kejadian - kejadian bencana sebagaimana tersebut diatas tidak keseluruhan

yang mendapatkan bantuan tanggap darurat dikarenakan bencana yang dialami masyarakat pada

saat itu bukanlah bencana besar, tetapi hanya bencana kecil dengan kerugian ± Rp. 5.000.000.-

tanpa ada menelan korban jiwa kecuali bencana tenggelam dilaut yang terjadi diawal tahun 2016.

Page 125: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

103

Untuk bencana kebakaran, berdasarkan pantauan dan data dari Dinas BPBK Aceh Barat Daya

jumlah penerima bantuan selama tanggap darurat adalah 426 jiwa. Para korban mendapatkan

bantuan logistik dan tempat tinggal sementara (tenda penampungan) hingga mendapatkan

tempat tinggal yang layak, sebagian besar korban bencana enggan tinggal di tenda penampungan

karena mereka lebih memilih tinggal bersama sanak saudaranya.

Hingga tahun 2016, Dinas BPBK Aceh Barat Daya tidak ada mengalami hambatan yang

berarti, seluruh kejadian bencana dapat tertanggulangi dengan baik berkat kerjasama unsur -

unsur terkait lainnya. Target 100% untuk indikator bantuan selama tanggap darurat dapat

terpenuhi dengan baik yaitu terealisasi 100% dengan Kategori capaian “BAIK SEKALI”

Tabel 3.39Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Hasil Audit BPK dengan Opini TerbaikTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 3Terciptanya Pemerintah yang baik (good governance) bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan UUPA19. Hasil Audit BPK dengan

Opini Terbaik WTP WDP 0,00% WTP WTP 100%

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah pernyataan profesional pemeriksa

mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan (LK) yang

berdasarkan pada 4 kriteria. yakni:

1) Kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah (SAP);

2) Kecukupan pengungkapan;

3) Kepatuhan terhadap peraturan per-UU, dan

4) Efektivitas sistem pengendalian intern (SPI)

Pada tahun 2016 jumlah pemerintah daerah kabupaten/kota BPK memberikan 312 opini

WTP, 187 opini wajar dengan pengecualian (WDP), 30 tidak memberikan pendapat atau 4

opini tidak wajar. Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya termasuk salah satu

Page 126: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

104

pemerintah daerah yang memperoleh predikat WTP setelah penantian selama 14 Tahun lamanya

sejak berdirinya Kabupaten Aceh Barat Daya.

Manfaat langsung Opini WTP oleh BPK tidaklah langsung dirasakan oleh masyarakat

namun dengan tertibnya atau terkelolanya dengan baik keuangan daerah ini, maka tentu

berimplikasi terhadap banyak hal, baik itu kepada pemerintah maupun masyarakat. Seperti

halnya penambahan anggaran untuk daerah, penambahan anggaran program maupun bantuan ke

masyarakat dan lain sebagainya.

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 atas Indikator

Hasil audit BPK dengan opini terbaik dapat tercapai atas Opini WTP dengan capaian kinerja

sebesar 100% dan kategori “ SANGAT BAIK”.

Tabel 3.40Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Menurunya Penyimpang Terhadap AnggaranTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 3Terciptanya Pemerintah yang baik (good governance) bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan UUPA20. Menurunya Penyimpangan

Terhadap Anggaran WTP WDP 0,00% WTP WTP 100%

Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten

Aceh Selatan terus berbenah diri untuk menuju arah yang lebih baik. Pemerintah daerah terus

melakukan pembaharuan, perbaikan dan pembangunan baik dalam bentuk sarana maupun

prasarana. Pembenahan di bidang anggaran baik tatacara penyusunan anggaran, pelaksanaan

anggaran serta seluruh kegiatan yang menyangkut anggaran menjadi salah satu perhatian utama

pemerintah daerah yang dimotori oleh Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Daya. Selain

melakukan pengawasan, inspektrorat Kabupaten Aceh Barat Daya juga melakukan pembinaan

terhadap SKPK - SKPK yang ada dilingkungan pemerintah daerah untuk dapat berjalan dan

bekerja sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku. Inspektorat terus berusaha menekan

penyimpangan - penyimpangan yang terjadi, hal ini dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

Page 127: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

105

Tabel 3.41Perbandingan Orbik. Rekomendasi dan Temuan

Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016

No Uraian

2015 2016Rencana/yang

diterbitkan

Realisasi/Terlaksana/

ditindaklanjutiPersentase

Rencana/yang

diterbitkan

Realisasi/Terlaksana/

ditindaklanjutiPersentase

1

Jumlah Orbikdalam ProgramKerja PengawasanTahunan (PKPT)

39 SKPK 39 SKPK 100% 15 SKPK 9 SKPK 60%

2 JumlahRekomendasi 121 Rekomendasi 46 Rekomendasi

3 Jumlah Temuan 108 temuan 36 temuan

Dari tabel 3.39 diatas jelas terlihat bahwa terjadi penurunan angka Orbik (Objek

Pemeriksaan) di tahun 2016 dibandingkan tahun sebelumnya 2015. Pada tahun 2015 terdapat 39

Orbik yang terlaksana pada PKPT dan keseluruhannya dapat terlaksana. Ditahun 2016 terdapat

15 Orbik pada PKPT dan hanya 9 Orbik yang dapat ditindak lanjuti.

Pada tahun 2016 Adapun yang menjadi hambatan sehingga tidak tercapainya target

antara lain dikarenakan keterbatasan personil dan waktu pemeriksaan, pada waktu yang

bersamaan juga terdapat beberapa orang personil yang harus mengikuti Bimtek dan Diklat, serta

adanya perubahan Rencana Kinerja Tahun 2016 yaitu adanya perubahan alokasi anggaran.

Upaya awal dalam menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan melakukan

koordinasi dengan Inspektorat Aceh, sehingga dalam tahun 2016 berdasarkan hasil rapat

koordinasi dengan seluruh Inspektorat Kabupaten/Kota di Banda Aceh, diambil kata sepakat

bahwa untuk memaksimalkan jumlah SKPK yang masuk dalam pengawasan. Inspektorat Aceh

turut melakukan pengawasan langsung terhadap terhadap 3 (tiga) SKPK, yaitu Dinas Pendidikan.

Dinas Kesehatan dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Kabupaten Aceh Barat Daya.

Hasil akhir/outcome yang diharapkan dari indikator ini adalah bahwa seluruh SKPK

yang ada dilingkungan pemerintah daerah kabupaten, khususya Kabupaten Aceh Barat Daya

dapat terawasi dan terbina oleh baik oleh pejabat dan istansi yang berwewenang, dalam hal ini

inspektorat beserta seluruh jajarannya.

Berdasarkan target pemerintah daerah untuk melakukan penurunan penyimpangan

terhadap anggaran yang berindikatorkan jumlah orbik terhadap temuan dan rekomendasi sebesar

35% tidaklah tercapai, meskipun demikian berdasarkan rumus progress negatif hasil yang

Page 128: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

106

diperoleh terhadap realisasi adalah 60% dan persentase capaian 28.57% dengan kategori

capaian “SANGAT BAIK” .

Tabel 3.42Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Jumlah Auditor Bersertifikasi

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 3Terciptanya Pemerintah yang baik (good governance) bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan UUPA21. Jumlah Auditor

Bersertifikasi WTP WDP 0,00% WTP WTP 100%

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam

melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi

dilingkungan pemerintah, maka Auditor tersebut dinamakan auditor pemerintah yang bertugas

melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Dalam tahun 2016

penambahan jumlah auditor bersertifikasi dilingkungan pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

khususnya pada instansi Inspektorat mengalami kenaikan jauh dari yang telah ditargetkan. Pada

pertengahan tahun 2015 jumlah auditor yang telah bersertifikasi adalah 9 orang auditor.

Penyebab rendahnya target pada perjanjian kinerja dikarenakan para auditor tersebut menerima

sertifikat kelulusan pada pertengahan tahun 2016. Pada akhir tahun 2016 periode ke dua.

bertambah 8 orang auditor yang ada dilingkungan Inspektorat dinyatakan lulus.

Hingga akhir tahun 2016, jumlah auditor yang telah bersertifikasi pada lingkungan

Inspektorat berjumlah 17 orang. Hal ini telah melampaui jauh dari “Ekspetasi” disaat

penyusunan perjanjian kinerja tahun 2016. Dengan adanya tenaga auditor yang bersertifikasi

diharapkan fungsi pengawasan dan pembinaan untuk mencapai pemerintahan yang bersih dan

transparan di lingkungan pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya dapat terwujud. Meskipun

demikian, dalam perjalanannya untuk mendapatkan sertifikasi itu tidak terlepas dari beberapa

kendala. yaitu : Sulitnya mendapat kesempatan untuk mengikuti diklat sertifikasi auditor dan

Biaya yang dibutuhkan sangat besar.

Namun kendala tersebut dapat teratasi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat Daya melalui Inspektorat Kabupaten Aceh Barat Daya dengan cara meminta penambahan

Page 129: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

107

kuota untuk mengikuti diklat sertifikasi ke PUSBIN BPKP Penambahan anggaran untuk Bimtek

Auditor.

Dengan adanya indikator ini. maka kepedulian pemerintah tentang arti pentingnya

auditor semakin membaik sehingga jumlah auditor bersertifikasi akan bertambah guna

meningkatkan pembinaan dan pengawasan dilingkungan Pemerintah Daerah.

Realisasi indikator ini adalah 17 orang auditor bersertifikasi dengan Persentase Capaian

283.33% dan berkategori capaian “SANGAT BAIK”.

Tabel 3.43Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Website Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya( www.acehbaratdaya.go.id ) Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 3Terciptanya Pemerintah yang baik (good governance) bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan UUPA22. Tersedianya website

Pemerintah Kabupaten AcehBarat Daya(www.acehbaratdaya.go.id)

Tersedia Ada 100% Tersedia Ada 100%

Hingga tahun 2016. dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya

tersedia 3 (tiga) Situs/Website Resmi yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah. yaitu :

a) www.acehbaratdaya.go.id dikelola oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan

Informasi Kabupaten Aceh Barat Daya. Dengan pemberlakuan PP 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah maka pengelolaan website www.acehbaratdaya.go.id di

ambil alih oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian. hal ini mulai

berlaku tanggal 01 januari 2017.

b) www.humas.acehbaratdayakab.go.id dikelola oleh Bagian Humas dan Protokoler

Setdakab. Aceh Barat Daya.

c) www.jdih.acehbaratdayakab.go.id dikelola oleh Bagian Hukum Setdakab. Aceh

Barat Daya yang khusus mempublikasi peraturan - peraturan daerah.

Page 130: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

108

Kendala utama yang dihadapai dalam pengelolaan situs/website resmi pemerintah daerah

ini adalah kurangnya SDM yang handal dalam mengelola website sehingga website yang ada

masih belum maksimal dalam pengelolaannya. Peran serta dan perhatian lebih pemerintah

daerah sangat diharapkan untuk tercetaknya SDM yang handal dalam pengelolaan dimasa yang

akan datang. Pembekalan tambahan seperti Diklat dan BIMTEK secara berkala perlu dilakukan

mengingat ilmu pemograman dan komputer merupakan ilmu bergerak yang selalu mengikuti

perkembangan teknologi.

Secara umum 3 (tiga) website resmi pemerintah daerah Kabupaten Aceh Barat Daya

sebagai salah satu sumber informasi dan acuan yang terpercaya dapat dirasakan manfaatnya

bagi masyarakat luas. Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016

atas Indikator Tersedianya Website Pemerintah Kabupanten Aceh Barat Daya

(www.acehbaratdaya.go.id) dapat tersedia dengan capaian kinerja sebesar 100% dan kategori

“ SANGAT BAIK”.

Tabel 3.44Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Online( www.lpse.acehbaratdaya.go.id) Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 3Terciptanya Pemerintah yang baik (good governance) bersih dan berwibawa (clean goverment) berdasarkan UUPA23. Tersedianya website

Pemerintah Kabupaten AcehBarat Daya(www.acehbaratdaya.go.id)

Tersedia Ada 100% Tersedia Ada 100%

LPSE adalah suatu sistem yang dibentuk untuk menciptakan nilai-nilai good governance

dalam suatu layanan pengadaan barang dan atau jasa yang dilindungi oleh APENDO (aplikasi

pengaman dokumen) dari Badan inteligen negara (BIN). LPSE sebagai system tentu dirancang

sedemikian rupa agar mengurangi kontak antara panitia pengadaan dan rekanan yang

dimungkinkan akan terjadi korupsi. Selain itu juga supaya proses pengadaan lebih transparan

dan akuntabel.

Dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya telah tersedia LPSE yang

melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah Kabupaten Aceh Barat

Page 131: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

109

Daya. Aplikasi yang digunakan oleh LPSE adalah aplikasi baku untuk seluruh Indonesia

dikembangkan oleh LKPP. Aplikasi yang dikembangkan bersifat kode sumber terbuka, bebas

lisensi, dan bebas biaya, tidak bergantung kepada merk tertentu dan mendapatkan dukungan

penuh dari LKPP.

Tabel 3.45Rekapitulasi Pelaksanaan

Sistem Pengadaan secara Elektronik (SPSE)pada LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2013 - 2016

No TAJUMLAH PEMBERIAN USER ID JUMLAH

PAKETLELANGE-PROC

JUMLAH PAGULELANGE- PROCPPK ANGGOTA

POKJA PENYEDIA

1 2013 18 10 20 153 90.650.120.000.002 2014 31 10 8 259 247.829.400.000.003 2015 38 7 20 282 401.433.211.000.004 2016 15 7 13 211 736.756.660.000.000

Sumber data : Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab. Aceh Barat Daya. Tahun 2016

Tersedianya LPSE pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya sangat bermanfaat bagi

masyarakat (rekanan) dan pemerintah. Bagi masyarakat khususnya para rekanan dengan adanya

sistem e-procurement waktu pengurusan pengadaan lebih efesien dan singkat dikarenakan tidak

perlu bolak-balik untuk memberikan keterangan berkas-berkas terkait yang dibutuhkan serta

meminimalisasi melengkapi berkas-berkas secara manual karena seluruh kegiatan dilakukan

secara online. Jika ada masalah atau hal-hal yang masih belum dimengerti, rekanan bisa

menghubungi petugas secara online untuk mempertanyakan semua semua hal terkait dengan

pengadaan. Selain itu, rekanan cukup datang sekali ke LPSE untuk mendapatkan account

number yang akan digunakan untuk mengikuti lelang. Setelah itu, pengiriman berkas dapat

dilakukan secara online tanpa harus datang ke LPSE.

Dilingkungan pemerintah daerah, penyelenggaran pengadaan barang dan jasa

terselenggara lebih kompetitif dan berkualitas dengan adanya pengadaan lelang secara

elektronik terkait praktek transparansi dan pelayananan yang akuntabel.

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 atas Indikator

Tersedianya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) online

( www.lpse.acehbaratdaya.go.id ) dapat tersedia dengan capaian kinerja sebesar 100%

berkategori “BAIK SEKALI”.

Page 132: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

110

Tabel 3.46Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Tersedianya Buku Berita Daerah dan Lembaran DaerahTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 1Melakukan Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) Bersih Dan Berwibawa(Clean Government) Berdasarkan Undang – Undang Pemerintahan Aceh (UUPA)Sasaran Strategis. 3Terciptanya Sosial Budaya Masyarakat Berdasarkan Syariat Islam24. Tersedianya Buku Berita

Daerah dan LembaranDaerah

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Tersedia1.0

DokumenTersedia 100%

Berita daerah merupakan kumpulan Peraturan Bupati sedangkan lembaran daerah

kumpulan dari Qanun yang telah disahkan. Untuk memudahkan para Satuan Kerja Perangkat

Kabupaten (SKPK) yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya dalam mematuhi Peraturan Daerah,

maka Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya telah membukukan semua

Peraturan Bupati dan Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya.

Tabel 3.47Jumlah Peraturan Daerah

yang Telah Dibukukan Menjadi Lembaran DaerahPada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 dan 2016

Uraian

Tahun 2015 Tahun 2016

Perbub QanunSurat

Keputusan(SK)

Perbub QanunSurat

Keputusan(SK)

PeraturanDaerah 44 10 799 76 15 630

Sumber : Bagian Hukum Setdakab. Aceh Barat Daya. Tahun 2016

Dalam tahun 2016 buku berita daerah telah di cetak dalam bentuk beberapa buku yaitu

Buku Perbub jilid.I sebanyak 20 (dua puluh ) buku dan Buku Perbub jilid.II sebanyak 20 (dua

puluh ) buku. Untuk kumpulan 6 (enam) qanun yang telah ditetapkan dibukukan sebanyak 52

(lima puluh dua) buku.

Buku berita dan lembaran daerah sangat bermanfaat sebagai acuan peraturan

perundang-undangan. Pemanfaatan lembaran daerah sangat penting karena di dalam lembaran

daerah terdapat beberapa peraturan-peraturan daerah dalam 1(satu) satu tahun yang harus

diketahui khususnya oleh aparatur negara dan oleh masyarakat pada umumnya sebagai

Page 133: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

111

pelaksana dan penerima manfaat dari peraturan perundangan - undangan itu sendiri, baik

peraturan baru ataupun peraturan yang sudah tidak berlaku lagi.

Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya untuk buku berita daerah dan lembaran daerah

adalah dapat digunakan sebagai bahan rujukan, bahan pertimbangan, bahan perbandingan, bahan

pengambil keputusan, bahan laporan dan bahan penelitian yang sangat bermanfaat sebagai dasar

kekuatan hukum bagi instansi ataupun masyarakat umum yang sedang mengalami suatu kasus

atau permasalahan dan memanfaatkan terbitan pemerintah sebagai bahan acuan atau pedoman

dalam yang nantinya dapat memberikan solusi dalam suatu permasalahan

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 atas Indikator

Tersedianya Buku Berita Daerah dan Lembaran Daerah dapat tersedia dengan persentase

capaian kinerja sebesar 100% dan kategori “SANGAT BAIK”.

Tabel 3.48Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Penegakan Syariat Islam Secara KaffaTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 2Menerapkan Nilai – Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat, Sosial Dan BudayaYang Berlandaskan Syariat IslamSasaran Strategis. 4Terciptanya Sosial Budaya Masyarakat Berdasarkan Syariat Islam25. Cakupan Penegakkan

Syariat Islam Secara Kaffa 50% 84% 168% 85% 100% 117,64%

Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan salah satu Kabupaten di Aceh yang menerapkan

ajaran Islam di semua sendi kehidupan masyarakat. Bumi “Bereuh Sigupai” bertekat

melaksanakan ajaran Islam secara kaffah ditengah kemajuan teknologi seperti saat ini.

Dalam menegakkan syariat islam, ujung tombak pemerintah daerah adalah SATPOL PP

dan (Wilayatul Hisbah) WH yang selalu siap menangani setiap pelanggaran yang terjadi baik itu

pelanggaran ringan, berat dan sedang, Penangganan pelanggaran berbeda berdasarkan “Kadar”

pelanggaran itu sendiri. Untuk pelanggaran ringan dan sedang penangganannya masih berbentuk

pemberian nasihat atau arahan dari pihak - pihak terkait (tetua adat) dengan disaksikan oleh

pihak sanak saudara pelaku pelanggaran. Namun jika pelanggaran itu sudah mengarah ke

“Kadar” berat. maka kasus pelanggaran akan di limpahkan kepihak berwajib atau kejaksaan.

Page 134: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

112

apabila pelanggaran tersebut melanggar norma - norma agama sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui qanun – qanunnya, maka sipelaku akan dikenakan

sanksi hukum cambuk yang dilaksanakan di tempat keramaian yang disaksikan oleh seluruh

masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya. Tujuan utama dilakukan hukuman cambuk ini adalah

untuk menimbulkan efek “malu & Jera”. Dalam tahun 2016, tidak ada terjadi pelanggaran

Syariat Islam yang berat, sehingga dalam kurun 1 tahun tidak terjadi hukuman cambuk

sebagaimana yang di takutkan oleh seluruh masyarakat.

Tabel 3.49Perbandingan Jenis dan Jumlah Pelanggaran

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2014 – 2016

No Jenis PelanggaranSyariat

2014 2015 2016Jumlah

PelanggaranSyariat

JumlahPelanggarantertangani

JumlahPelanggaranSyariat

JumlahPelanggarantertangani

JumlahPelanggaranSyariat

JumlahPelanggarantertangani

1.

Pelanggaran QanunSyariat Islam No.06Tahun 2014 tentangHukum Jinayah

- - - - 24 24

1.

Pelanggaran QanunSyariat Islam No.11Tahun 2002 tentangAqidah. Ibadah danSyiar Islam

191 191 22 22 42 42

2.

Pelanggaran QanunSyariat Islam No.14Tahun 2002 tentangKhalwat

13 13 9 9 - -

Jumlah 204 204 31 31 66 66Sumber : Dinas Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Barat Daya. 2016

Dari tabel 3.22 diatas jelas terlihat terjadi peningkatan pelanggaran Syariat Islam di

bandingkan tahun 2015. Meskipun demikian pelanggaran yang terjadi masih bersifat ringan dan

sedang yang bisa di atasi melalui pembinaan. pengarahan dan mediasi oleh pihak - pihak terkait

seperti pemuka adat, gampong dan agama.

Hambatan yang terjadi dalam melaksanakan indikator ini bagi instansi terkait seperti

SATPOL PP dan WH adalah karena masih minimnya anggaran yang tersedia dalam melakukan

penyelidikan dan penyidikan kasus, kurangnya personil WH khususnya personil pria juga

merupakan kendala yang krusial disamping kurangnya sarana mobil partroli khusus WH yang

sampai saat ini masih harus berbagi dengan SATPOL PP dan WH dalam penggunaan sarana

mobilitas tersebut.

Page 135: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

113

Solusi tepenting dalam mengatasi hambatan tersebut adalah perlunya penambahan alokasi

dana sebagai dana operasional dan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung, peran serta

seluruh lapisan masyarakat termasuk orang tua untuk ikut mengawasi anak - anak mereka agar

tidak terpengaruh ke arah pergaulan yang menyesatkan sangat menentukan dalam menekan

angka pelanggaran yang terjadi.

Indikator ini berperan penting sebagai salah tolak ukur keberhasilan daerah dalam

menekan angka pelanggaran dan kasus - kasus asusila yang terjadi di masyakarat dan dengan

adanya indikator ini pelanggaran - pelanggaran yang terjadi akan terus diatasi dan selesaikan

dengan baik. Segala pemecahan permasalahan diutamakan dapat terselesaikan dengan cara

pengarahan, pembinaan dan mediasi. Capain kinerja indikator ini dari target 85% dengan

Realisasi 100% dan persentase capaian adalah 117.64% berkategori “SANGAT BAIK”.

Tabel 3.50Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan TPA AktifTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 2Menerapkan Nilai – Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat, Sosial Dan BudayaYang Berlandaskan Syariat IslamSasaran Strategis. 4Terciptanya Sosial Budaya Masyarakat Berdasarkan Syariat Islam26. Cakupan TPA Aktif 95% 100% 105,26% 100% 99,19% 99,19%

Pertumbuhan TPA/TPQ menemukan momentumnya pada tahun 1990-an setelah

ditemukan berbagai metode dan pendekatran dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an seperti

metode membaca Al Qur'an Iqro dan lain-lain.

Kabupaten Aceh Barat Daya dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, taman

pengajian Al-Qur’an tumbuh sangat pesat, Hampir di setiap 152 desa yang terdapat

dilingkungan Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki TPA. Secara jenjang pendidikan nasional

menempuh pendidikan TPA/TPQ tidaklah suatu keharusan, namun dalam perkembangannya

masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya sangat membutuhkan lembaga ini untuk memberikan

dasar-dasar membaca Al Qur'an (mengaji) kepada anak-anaknya terutama anak -anak usia dini,

Page 136: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

114

sehingga mereka sejak usia dini telah ditanamkan arti pentingnya membaca Al-Qur’an dalam

kehidupan sehari - hari.

Tabel 3.51Perbandingan Jumlah TPA Aktif dan SantriPada Kabupaten Aceh Barat Daya 2015 - 2016

No Kecamatan JumlahDesa

2015 2016JumlahTPAAktif

Jumlah TPAKeseluruhan

JumlahSantri

JumlahTPAAktif

Jumlah TPAKeseluruhan

JumlahSantri

1. Babahrot 14 17 17 816 26 26 12132. Kuala Batee 21 6 6 255 11 11 5543. Jeumpa 12 9 9 343 10 10 3644. Susoh 29 14 14 542 15 16 6605. Blangpidie 20 16 16 1.004 19 20 10036. Setia 9 6 6 326 7 7 2777. Tangan-Tangan 15 10 10 571 12 12 6878. Manggeng 18 9 9 456 10 10 3799. Lembah Sabil 14 6 6 239 12 12 416Total 152 93 93 4.552 123 124 5.557

Sumber Data : BPS Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015 danBPPD Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Jelas terlihat pada tabel 3.49 diatas bahwa dalam tahun 2016 terjadi penambahan jumlah

TPA Aktif dan santri dibandingkan dengan tahun 2015. Salah satu penyebab naiknya jumlah

TPA karena adanya penambahan jumlah desa definitif, yang mana dari 132 pada tahun 2015

menjadi 152 desa sejak disahkanya bulan Oktober tahun 2015. Hampir seluruh desa memiliki

Taman Pengajian Al-Quran (TPA), namun dengan adanya penambahan 20 desa definitif ikut

mendorong pertumbuhan TPA di desa - desa. Semakin banyaknya tersedia TPA akan

memudahkan para orangtua untuk mengantarkan anak - anaknya ke TPA guna menimba ilmu

Al-Quran sejak usia dini.

Meskipun jumlah TPA dan Santri terus bertambah namun masih ditemukan kendala -

/hambatan yang dapat menghambat pelaksanaan TPA itu sendiri, yaitu :

a) Kurangnya tenaga pengajar, sehingga banyak TPA yang jumlah tenaga pengajarnya

tidak berimbang dengan jumlah santri yang di didik sehingga proses pembelajaran

tidak bisa berjalan sempurna.

b) Tidak adanya kurikulum yang baku di TPA. Kurikulum ini penting untuk terciptanya

ketepatan dalam proses belajar mengajar agar TPA dapat berkembang baik layaknya

pendidikan formal.

c) Masih lemahnya kepengurusan dan manajemen pengelolaan TPA.

Page 137: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

115

Untuk mengatasi semua kendala dan hambatan sebagaimana tersebut diatas, dapat

dirumuskan beberapa jalan pemecahannya, diantaranya :

a) Kekurangan SDM dapat ditambah dengan mendatangkan guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) dari sekolah-sekolah / Tengku (Ustadz & Ustadzah) dari

Dayah/Pasantren yang berada dekat dari TPA.

b) Merancang/membuat kurikulum TPA yang dibuat oleh Tenaga Pengajar/Ustadz

/Ustadzah/pembimbing dengan melihat dan memperthatikan kesiapan dari Tenaga

Pengajar/Ustadz /Ustadzah/pembimbing itu sendiri Agar kedepannya kurikulum

dapat berjalan dengan baik.

c) Mengajak semua element masyarakat (tokoh adat dan tokoh agama) untuk bersama

-sama memantau dan mengelola TPA yang telah ada

Indikator ini dapat bermanfaat menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pemerintah

daerah dalam melaksanakan misinya untuk menegakkan “Islam Secara Kaffa di Bumi Breuh

Sigupai”. Peranan TPA dalam kehidupan sosial masyarakat dapat tergambar dari angka

perolehan realisasi dan capaian. Semakin tinggi angka dan persentase ke aktifan TPA dan

jumlah santri yang ada di TPA maka tujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya

untuk membuat budaya islam dalam kehidupan masyarakat akan tercapai.

Periode tahun 2016, dari 124 TPA yang ada, hanya 1 (satu) TPA yang tidak aktif

dikarenakan tidak adanya tenaga pengajar yang tetap. Realisasi indikator ini dari 123 unit

Tempat Pengajian Al-Quran (TPA) terhadap jumlah keseluruhan TPA (124 Unit) adalah :

99.19%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2015) terjadi penurunan realisasi

meskipun jumlah TPA dan Santri pada tahun 2016 terjadi penambahan yang cukup signifikan.

Capaian Realiasasi hampir mendekati target 100% dengan selisih sangat kecil (<1%, yaitu

0,81%). Persentase Capaian tahun 2016 adalah 99,19% dan berkategori capaian “BAIK

SEKALI”.

Page 138: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

116

Tabel 3.52Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Pemberdayaan Dayah dan PasantrenTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 2Menerapkan Nilai – Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat, Sosial Dan BudayaYang Berlandaskan Syariat IslamSasaran Strategis. 4Terciptanya Sosial Budaya Masyarakat Berdasarkan Syariat Islam27. Cakupan Pemberdayaan

Dayah dan Pasantren 100% 96,22% 96,22% 100% 98,11% 98,11%

Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat Dayah setiap tahunnya selalu melakukan

pemberdayaan terhadap Dayah dan Pesantren yang berada di 9 kecamatan di wilayah

pemerintahaannya. Pemberdayaan ini diberikan dalam bentuk bantuan fisik terhadap

Dayah/Pasantern sesuai denga prosposal/permohonan yang diajukan oleh setiap dayah/pasantren

kepada pemerintah daerah kabupaten melalui Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD)

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Tabel.3.53Perbandingan Dayah/Pasantren

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016Dalam 2 tahun terakhir, tahun 2015 - 2016 jumlah dayah/pasantren yang ada dikabupaten Aceh Barat Daya berjumlah 53 buah Dayah/Pasantren sebagaimana terlihat pada tabel 3.x. dibawah ini :

No

Kecamatan

2015 2016JumlahDayah/

PasantrenJumlahsantri

TenagaPengajar/

Guru

JenisBantuan

JumlahDayah/

PasantrenJumlahSantri

TenagaPengajar/

Guru

JenisBantuan

Total Terbantu Total Terbantu

1. Babahrot 8 8 1.006 74 AsramaSantri 8 8 799 40 Asrama

Santri

2. Kuala Batee 10 10 905 84 AsramaSantri 10 10 1.022 51 Asrama

Santri

3. Jeumpa 5 5 300 42 AsramaSantri 5 5 403 18 Asrama

Santri

4. Susoh 2 2 359 34 AsramaSantri 2 2 440 22 Asrama

Santri

5. Blangpidie 6 6 916 66 AsramaSantri 6 6 874 43 Asrama

Santri

6. Setia 5 4 159 34 AsramaSantri 5 5 598 30 Asrama

Santri

7. Tangan-Tangan 7 6 557 53 AsramaSantri 7 7 834 40 Asrama

Santri

8. Manggeng 7 7 541 58 AsramaSantri 7 6 520 28 Asrama

Santri

9. Lembah Sabil 3 3 667 44 AsramaSantri 3 3 677 34 Asrama

Santri

Total 53 51 5.410 489 53 52 6.167 306

Sumber Data : Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Page 139: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

117

Jelas terlihat pada tabel 3.51 diatas bahwa, jumlah Dayah/Pesantern yang diberdayakan

atau dibantu adalah hampir sama dari total keseluruhan 53 Dayah/Pesantren yang ada, pada

tahun 2015 sebanyak 51 buah Dayah/Pesantren dan begitu pulan halnya dengan tahun 2016

sebanyak 52 buah Dayah/Pesantren yang dapat diberdayakan/dibantu oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Berdasarkan target diawal tahun untuk memberdayakan Dayah/Pesanteran sejumlah 100%

(53 Dayah/Pesantren) dalam bentuk bantuan fisik tidak tercapai, hal ini dikarenakan :

a) Proposal yang diajukan untuk pemberdayaan/bantuan fisik tidak memiliki

perencanaan yang baik, sehingga proposal Dayah/Pesantren tersebut ditolak.

b) DED perencanaan fisik tidak disertakan dalam permohonan proposal dan pengajuan

ulang untuk berkas DED terlambat diserahkan ke Tim Pemerintah Daerah, sehingga

permohonan bantuan tersebut ditolak.

Segala kendala dan hambatan sebagaimana tersebut diatas pada dasarnya bukanlah

hambatan yang berarti, hambatan yang terjadi dalam pemberdayaan Dayah/Pesantren ini hanya

bersifat teknis dokumen (proposal) awal semata, untuk itu langkah tepat dalam

menyelesaikan hambatan tersebut adalah :

a) Dalam menyusun proposal bantuan, untuk perencanaan bersifak teknis hendaknya

Dayah/Pesantren memakai tenaga ahli (konsultan) yang berpengalaman.

b) Perlunya koordinasi dan kepedulian setiap stackholder yang terlibat khususnya

Aparatur Pemerintah Daerah agar dapat menginformasikan segera jika terdapat

bahan atau kelengkapan yang harus dilengkapi sehingga tidak ada proposal yang

ditolak hanya dikarenakan masalah keterlambatan penyerahan dokumen semata,

misalnya saja penyerahan RAB yang tepat waktu.

Diharapkan dengan adanya indikator ini dapat bermanfaat guna peningkatan sarana dan

prasarana dayah/pasantren sehingga menambah minat para santri menggali ilmu agama dengan

mengikuti materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, sehingga pembelajaran

agama islamnya lebih mendalam.

Pencapaian Realisasi target indikator ini adalah 98,11% dari 52 Dayah/Pesantren yang

terbedayakan dengan total Dayah/Pesantren yang ada sejumlah 53 buah. Target 100% hampir

diraih sehingga persentase capaian kinerja berjumlah 98,11% yang berkategorikan “BAIK

SEKALI”

Page 140: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

118

Tabel 3.54Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Peningkatan ZIS (Zakat, Infaq dan Sadakah)Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 2Menerapkan Nilai – Nilai Keagamaan Secara Terpadu Dalam Tatanan Kehidupan Masyarakat, Sosial Dan BudayaYang Berlandaskan Syariat IslamSasaran Strategis. 4Terciptanya Sosial Budaya Masyarakat Berdasarkan Syariat Islam28. Cakupan Peningkatan ZIS

(Zakat, Infaq, Sadakah) 55% 60.02% 120% 65% 59,71% 91,86%

Dalam suatu Kabupaten/Kota di dalam wilayah pemerintahan Provinsi Aceh, Pengelolaan

terhadap Zakat, Infaq dan Sadakah (ZIS) dikelola oleh suatu lembaga yang dinamakan Baitul

Mal. Dalam Qanun No. 10 Tahun 2007 terdapat pengertian Baitul Mal secara umum. Baitul Mal

merupakan lembaga daerah non struktural yang diberi kewenangan untuk mengelola dan

mengembangkan zakat, wakaf, harta agama dengan tujuan untuk kemaslahatan umat serta

menjadi wali/wali pengawas terhadap anak yatim piatu dan/atau hartanya serta pengelolaan

terhadap harta warisan yang tidak ada wali berdasarkan syariat Islam.

Tabel 3.55Besaran Peneriman Zakat, Infaq dan Sadaqah

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2014 - 2015No Uraian Tahun 2014

(Rp)Tahun 2015

(Rp)Tahun 2016

(Rp)1. Zakat 1.335.392.092 2.448.346.737 2.444.770.6162. Infaq 489.906.073 472.272.396 433.378.1463. Sadakah - 360.000 -Total 1.825.298.165 2.920.979.133 2.878.148.762

Sumber : Data Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat Daya, 2017

Dari tabel 3.53 terlihat bahwa pada tahun 2016 terjadi penurunan penerimaan ZIS di

Kabupaten Aceh Barat Daya yang dikelola oleh Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Aceh Barat

Daya. Besaran penurunan yang terjadi dari Rp. 2.920.979.133 pada tahun 2015 menjadi Rp.

2.878.148.762 atau turun sebesar Rp. 42.830.371 (1,46%). Penurunan yang terjadi dapat

dikatakan cukup kecil namun sangat berbanding terbalik dengan tahun 2014 - 2015, yang mana

terjadi kenaikan yang cukup signifikan dari Rp. 1.825.298.165 menjadi 2.920.979.199 atau naik

sebesar Rp. 1.095.680.968 (37,51%).

Page 141: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

119

Kendala atau faktor penyebab tidak maksimal perolehan ZIS Kabupaten Aceh Barat

Daya dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya :

a) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayarkan Zakat, Infaq dan

Sadakah serta kepercayaan masyarakat terhadap Pengelolaan ZIS oleh Baitul Mal

itu sendiri, sehingga banyak masyarakat mengeluarkan dan menyalurkan ZISnya

secara individu, mandiri dan langsung kepada pihak - pihak yang berhak menerima

dana ZIS

b) Indikator ini hanya masih diberlakukan murni kepada PNS semata, hingga hasil ZIS

kabupaten aceh barat daya merupakan ZIS dari PNS Kabupaten Aceh Barat Daya

yang dipungut langsung dari gaji PNS perbulannya.

c) Baitul Mal pada saat ini lebih berperan kepada pengelolaan ZIS secara pasif, dalam

arti kata hanya berfungsi sebagai penghimpun dana dan penyalur kepada mustahiq

(yang berhak mendapatkan hak zakat). Dalam Qanun Nomor 10 tahun 2007

mengisyaratkan bahwa peran Baitul Mal tidak hanya berfungsi sebagai pengelola,

tapi juga mengembangkan zakat tersebut. Dalam hal ini, upaya pengembangan

zakat, menjadi sesuatu yang penting, dimana zakat tidak hanya sebagai hal yang

konsumtif, namun juga ia lebih produktif. Sehingga harta tersebut tidak hanya habis

untuk konsumtif, tapi juga dapat dikembangkan menjadi suatu modal lebih besar,

dan dapat dimanfaatkan lebih luas dalam proses pengembagan ekonomi umat secara

menyeluruh.

d) Belum maksimalnya dalam hal pemungutan harta zakat terhadap para Muzakki

(wajib zakat) meskipun pasal 10 Qanun No.10 tahun 2007, telah memberikan

kewenangan untuk mengumpulkan zakat, baik terhadap Lembaga Institusi Negara,

baik instatusi pusat, daerah, BUMN, BUMD, Perusahaan swasta (private), dan juga

zakat pendapatan dari PNS, Pegawai BUMN, POLRI, TNI, Anggota Dewan, dll

karena selama ini peran Baitul Mal lebih banyak menunggu atau meminjam

istilah Ureung geumade, Theun umpang breuh (hanya menerima) tanpa ada

kewenangan untuk memaksa para wajib zakat. Padahal dalam sejarah Islam,

dimana Abu Bakar Siddiq pernah menyatakan akan memerangi orang yang

memisahkan kewajiban shalat dan zakat. Artinya kewajiban zakat adalah sama

pentingnya dengan kewajiban shalat.

Page 142: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

120

e) Tidak adanya Sanksi Hukum dalam qanun No.10 tahun 2007 yang merupakan

landasan regulasi Baitul Mal, dan

f) Keterbatasan SDM yang mampu bekerja secara profesional merupakan kendala

terbesar yang mempengaruhi kinerja, capaian dan target dari Baitul Mal.

Untuk itu perlu di temukan jalan pemecahan atas segala kendala - kendala yang selama

ini ditemui dalam lingkungan Baitul Mal secara keseluruhan, adapun solusi yang dapat dan akan

dilakukan agar Baitul Mal sebagai suatu Institusi daerah berperanan penting dan mengambil

peran besar dalam pembangunan daerah khususnya menyangkut tentang ZIS, adapun

pemecahan tersebut adalah :

a) Hendaknya Pemerintah, Aceh khususnya membuat atau menerbitkan regulasi

tentang Baitul Mal terbaru, karena dalam Qanun nomor 10 tahun 2007 terdapat

beberapa hal yang harus disesuaikan terhadap perkembangan zaman dan eknomi

serta sebagai daerah yang mempunyai kewenangan khusus, penyempurnaan

kembali Qanun Baitul Mal harus berlandaskan kepada UUPA No.11 tahun 2006

yang merupakan lex specialist bagi Aceh,

b) Menempatkan PNS khususnya yang menguasai dan memahami tentang hukum

perekonomian secara syariah.

c) Lebih meningkatkan intensitas sosialisasi ke masyarakat dan jika perlu membentuk

Baitul Mal Gampong guna memaksimal perolehan ZIS daerah sebagaimana yang

telah ada didaerah kab/kota lain dilingkungan Pemerintah Aceh.

Dana ZIS yang ada dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan khususnya

bagi mereka yang berhak menerima guna meningkatkan perekonomian khususnya ekonomi

mikro di lingkungan masyarakat kelas bawah.

Target Pemerintah Daerah 65% dari tahun sebelumnya tidak tercapai ( Rp

4.819.615.569,45 dari Rp. 2.920.979,133). Tahun 2016 terjadi hal kebalikan dari yang

diharapkan dan ditargetkan, yaitu terjadinya penurunan sebesar 1,46% dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan capaian tersebut, maka dapat diambil persentase angka realisasi yaitu 59,71% atau

persentase capain 91,86% yang berkategorikan “BAIK SEKALI”

Page 143: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

121

Tabel 3.56Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Koperasi Aktif dan Koperasi SehatTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan PenanggulanganKemiskinanSasaran Strategis. 5Meningkatnya Produktivitas Perekonomian Rakyat29. Cakupan Koperasi Aktif 55% 52,91% 96,2% 55% 25,26% 45,92%30. Cakupan Koperas Sehat 15% 12,69% 84,5% 15% 11,57% 77,13 %

Dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

Nomor 25/Per/m.KUKM/IX/2015 tentang Revitalisasi Koperasi dinyakatan bahwa koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Suatu Koperasi bisa dikatakan Aktif jika dalam 3 (tiga) tahun terakhir secara

berturut-turut mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dan melakukan kegiatan usaha untuk

melayani anggota. Sedangkan Koperasi bisa digolongkan “Sehat” bila telah memiliki alat

perlengkapan koperasi yang lebih dikelan dengan pedoman koperasi “Tiga Sehat”, yaitu : Sehat

Organisasi, Sehat Usaha dan Sehat Mental. Secara umum pedoman “Tiga Sehat” tersebut

meliputi :

Organisasi sehat

a) Adanya kelancaran komunikasi antara para pengurus antara pengurus dengan

anggota, dan antara sesama anggota yang tercermin pada administrasi dan

manajemen.

b) Adanya kesadaran sekurang-kurangnya pengertian para anggota, bahwa mereka

memiliki koperasi dan bersedia ikut serta pada kegiatan koperasi.

c) Sehat organisasi dalam arti bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga Koperasi dapat dijalankan sesuai ketentuan yang ada sehingga tidak

ada lagi benturan-benturan yang terjadi dalam pelaksanaan di lapangan karena

semua pihak telah mengikuti aturan yang ada dalam AD maupun ART, begitu

juga kesadaran antara anggota maupun pengurus dapat terjalin dengan baik agar

Page 144: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

122

koperasi dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada pihak yang merasa

dirugikan, dan

d) Organisasi bisa beroperasi dengan baik. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan

usaha, neraca, dan hasil rapat anggota tahunan koperasi

Usaha sehat

a) Kegiatannya dijalankan dengan berdasarkan pada asas dan sendi dasar koperasi.

b) Usahannya berjalan secara kontinu, dan setiap tahun buku terdapat sisa hasil

usaha, setalah dipenuhi ketentuan yang seharusnya berlaku bagi tiap perusahaan.

c) Ikut sertanya anggota diimbangi dengan jasa oleh koperasi kepadanya dan

minimal anggota merasa tidak kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh

koperasinya.

d) Dapat dicapai tingkat efisiensi sesuai dengan rencana untuk memperpendek

arus barang antara produsen, dan konsumen anggota.

Mental sehat

Ini merupakan dasar utama dari kokohnya koperasi, tanpa adanya dukungan

dari mental yang sehat, suatu koperasi meskipun memenuhi dua sehat sebelumnya,

belumlah dikatakan sempurna dan memenuhi harapan. Maka dari itu agar koperasi

memiliki mental sehat, dibutuhkan beberapa persyaratan yaitu :

a) Adanya kesadaran perlunya koperasi hidup atas prinsip swadaya, sesuai dengan

doktrin swakerta bina raharja, kesadaran tersebut harus nampak pada kegiatan

koperasi.

b) Adannya program-program pendidikan yang dilaksanakan secara kontinyu

c) Segala kegiatan koperasi dan kemanfaatan yang diperoleh ditujukan untuk

mempertinggi tingkat kesejahteraan anggota-anggota, materiil dan spirituil.

d) Kejujuran dan keadilan tercermin dalam kegiatan pengurus dan anggota

koperasi.

Berdasarkan uraian singkat diatas maka jumlah koperasi aktif dan koperasi sehat yang ada

di Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2016 dari jumlah keseluruha koperasi yang ada

dengan jumlah 190 koperasi dengan 6 jenis koperasi ( KPRI, KSU, KOPERBUN, KOPERKAN,

Page 145: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

123

KOPPAS dan KOP. Pensiunan) maka Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Aceh Barat Daya

mendata terdapat 48 Koperasi Aktif dan 22 Koperasi Sehat.

Jika dibandingkan dengan kurun waktu tahun 2015, terjadi penurunan yang cukup tinggi

untuk Koperasi Aktif dan Koperasi Sehat. Tahun 2015 terdata 100 Koperasi Aktif dan 24

Koperasi Sehat dengan jenis 18 koperasi ( KUD, KPRI, KOPERTA, KSU, KOPERBUN,

KOPONTREN, KOPERKAN, KOPPAS, KOPKAR, KOPERNAK, KOPINKRA, KOPWAN,

KOPERMAS, Kop.Pensiunan, Kop.Angkutan, KSP dan Kop.Pertambangan) pada waktu itu.

Penyebab dan Kendala menurunnya angka koperasi aktif dan koperasi sehat adalah :

a) Kurang dan lemahnya pemahaman para pelaku koperasi yang ada sehingga Rapat

Tahunan (RAT) yang harus diselenggarakan setiap tahunnya miminal 3 (tiga) tahun

secara berturut - turut tidak terselenggarakan.

b) Kurangnya partisipasi anggota, sosialisasi Koperasi, manajemen yang buruk, modal

yang tidak memadai serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada menyebabkan

koperasi yang tidak aktif dan tidak sehat semakin menjamur.

c) Kurangnya pengawasan dan lemahnya regulasi yang ada sehingga koperasi tersebut

“manja”. Dana yang telah dikucurkan untuk membantu suatu koperasi hendaknya

diawasi dengan ketat dan bantuan yang bersifat wajib dikembalikan harus dipatuhi

Mengaktifkan dan Menyehatkan Koperasi merupakan suatu Pekerjaan Rumah yang cukup

besar bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah. Solusi terbaik yang dapat dilakukan oleh

pemerintah adalah dengan memberikan bimbingan kepada suatu koperasi mulai dari awal

koperasi itu berdiri. Pemberian modal secara selektif merupakan salah satu pemecahan yang

telah dilakukan sehingga koperasi yang dibantu adalah koperasi yang benar - benar dapat

tumbuh sehat dan aktif disamping memberikan tindakan tegas terhadap koperasi - koperasi yang

tidak aktif dan sehat dengan cara mencabut izin koperasi itu sendiri.

Dengan adanya indikator ini diharapkan pemerintah daerah mengetahui perkembangaan

koperasi aktif dan pasif serta dapat memikirkan langkah - langkah kongkrit mengatasinya.

Jika dibandingkan dengan target kinerja untuk kedua indikator ini, capaian yang ingin

diraih masih sangat jauh. Target 55% koperasi aktif dari 190 koperasi yang ada hanya dapat di

capai sebesar 25,26% dengan persentase Capaian 45,92% berkategori capaian “KURANG”.

begitu pula halnya untuk koperasi Sehat, dengan Target Pemerintah Daerah 15% dari jumlah

Page 146: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

124

keseluruhan Koperasi hanya mampu terpenuhi sebesar 11,57% dengan persentase Capaian

77,13 % yang berkategori capaian “ BAIK”.

Tabel 3.55Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Pertumbuhan Usaha Mikro dan KecilTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan PenanggulanganKemiskinanSasaran Strategis. 5Meningkatnya Produktivitas Perekonomian Rakyat31. Cakupan Pertumbuhan

Usaha Mikro dan Kecil 25% 15,09% 60,36% 25% 46,29% 185,16%

Sektor usaha makro dan kecil mempunyai peran yang sangat strategis dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dibalik besarnya kontribusi yang diberikan

oleh sektor perekonomian ini, terdapat beberapa permasalahan mendasar yang sering

dihadapi para pelaku usaha Mikro dan Kecil untuk dapat tumbuh dan kembang dengan baik

diantaranya adalah :

a) Masih lemahnya dalam Kemampuan Manajemen Usaha.

b) Terbatasnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap usaha yang

dijalankannya.

c) Sulitnya pemasaran dari hasil usaha dan lemahnya daya beli masyaraka, dan .

d) Lemahnya permodalan serta lemahnya akses ke lembaga keuangan, khususnya

perbankan

Untuk mengatasi kelemahan dan kendala tersebut, peran pemerintah sangat dituntut

agar kendala dan permasalahan yang ada dapat tertanggulangi meskipun sampai saat ini hal itu

belum dapat dilakukan secara maksimal. Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana tersebut

diatas, pemerintah daerah kabupaten aceh barat daya telah melakukan langkah - langkah

kongkrit seperti melakukan pelatihan - pelatihan dibidang usaha agar kemampuan para pelaku

usaha menciptakan dan berkreasi dengan menciptakan model - model terbaru terhadap bidang

usaha yang dihasilkannya sesuai dengan perkembangan dan trend mode terbaru serta berusaha

Page 147: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

125

memberikan bantuan modal dalam bentuk Dana segar maupun alat - alat pendukung usaha

lainnya.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten

Aceh Barat Daya terjadi peningkatan jumlah pelaku usaha mikro dan kecil dari tahun 2015 ke

tahun 2016 yaitu dari 959 usaha menjadi 1.403 usaha. Usaha yang ada pada saat ini merupakan

usaha kecil bersifat perorangan/individu/home industri. Para pelaku usaha tersebut pada

umumnya bergerak dibidang jahit menjahit, bengkel, pangkas, kuliner dan anyaman.

Berdasarkan rumus pertumbuhan, maka pertumbuhan usaha mikro dan kecil yang

terjadi dalam kurun waktu 2015 - 2016 adalah 46,29% {(1403-959)/959}.Penambahan yang

terjadi adalah sebesar 444 Pelaku Usaha Mikro dan Kecil.

Target pertumbuhan 25% dari tahun sebelumnya (tahun 2015, 959 pelaku usaha) dapat

tercapai dengan baik. Target 25% oleh pemerintah daerah dapat tercapai dengan persentase

realisasi sebesar 46,29% dan persentase capaian 185,16% dengan kategori “SANGAT BAIK”.

Diharapkan dari indikator ini Outcome yang dihasilkan adalah semakin tumbuhnya usaha mikro

dan kecil ke arah yang lebih baik guna meningkatkan perekonomian masyarakat.

Tabel 3.58Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Produktivitas Padi Per Hektare

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan PenanggulanganKemiskinanSasaran Strategis. 5Meningkatnya Produktivitas Perekonomian Rakyat32. Produktivitas Padi Per

Hektare 7 Ton 7,41 Ton 105,86% 8 Ton 7,60 Ton 95%

Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan salah satu kabupaten penghasil padi terbesar di

Provinsi Aceh. Provitas hasil panen padi Kabupaten Aceh Barat Daya terus mengalami kenaikan

hingga mampu melampaui target nasional 6 ton GKP per hektare. Hal ini dapat terlihat pada

tabel di bawah ini :

Page 148: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

126

Tabel 3.59Hasil Hasil Pertanian Padi

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

No Kecamatan

Tahun 2015 Tahun 2016

Luas

Tanam

(Ha)

Luas

Panen(Ha)

Provitas

(Ton/Ha)

Produksi(Ton/Ha)

Luas

Tanam

(Ha)

Luas

Panen(Ha)

Provitas

(Ton/Ha)

Produksi(Ton/Ha)

1. Babahrot 1.798 2.047 6.65 13.613 2.430 1.816 6.80 12.348.80

2. Kuala Batee 4.335 5.457 6.82 37.217 3.849 2.268 7.00 15.876

3. Jeumpa 1.014 2.104 6.88 14.476 2.294 1.255 6.88 8.634

4. Susoh 1.291 2.003 7.12 14.261 1.654 1.196 8.25 9.867

5. Blangpidie 768 1.468 8.26 12.126 1.557 1.098 8.35 9.168

6. Setia 1.373 2.112 7.25 15.312 1.896 1.306 7.25 9.468

7. Tangan-Tangan 2.383 3.131 8.30 25.987 2.525 1.748 8.30 14.508.40

8. Manggeng 1.630 2.246 8.08 18.148 1.909 1.605 8.20 13.161

9. Lembah Sabil 808 1.134 7.29 8.267 895 758 7.40 5.609.20

Jumlah 15.400 21.702 7.41 159.406 19.009 13.050 7.60 98.641

Sumber : Data Olah Buku Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka Tahun 2016 danDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Barat Daya

Terjadi peningkatan hasil panen rata - rata perkecamatan (provitas) pada tahun 2016 dari

7.41 Ton/Ha menjadi 7.60 Ton/Ha meskipun terjadi penurunan luas panen dari tahun

sebelumnya yaitu 21.702 Ha menjadi 13.050 Ha lahan persawahan yang di panen para petani

yang tersebar di 9 (Sembilan) Kecematan. Dari data tersebut diatas jelas terlihat bahwa tahun

2016 kualitas panen padi di Kabupaten Aceh Barat Daya lebih baik walaupun hasil produksi dan

luas lahannya kurang dari tahun 2015.

Faktor penyebab tidak tercapainya target pemerintah daerah 8 Ton/Ha untuk

prduktivitas pertanian tanaman pangan padi dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah

berkurangnya jumlah lahan persawahan yang berhasil dipanen. Dibandingkan dengan tahun

2015 luas lawan persawahan yang dipanen menurun dari 21.702 Ha menjadi 13.050 Ha.

Penurunan ini dikarenakan masih sulit didapatkan bibit unggul bagi para petani meskipun

pemerintah daerah telah berusaha maksimal dengan memberikan bantuan bagi para petani

melalui kelompok - kelompok tani yang berada di setiap kecamatan. Selain serangan hama

tanaman padi, faktor belum terlaksananya secara keseluruhan sistem pola tanam yang

dianjurkan pemerintah daerah di lingkungan petani. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas

Pertanian telah merekomendasikan sistem tanam jajar legowo dan jajar semut serta tanam

Page 149: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

127

serentak. Meskipun demikian target nasional untuk tanaman padi telah terlampai cukup

signifikan oleh Kabupaten Aceh Barat Daya.

Langkah - langkah konkrit dan berkesinambungan untuk perbaikan dan

penyelesaian masalah terus dilakukan oleh Pemerintah untuk menjadikan Kabupaten Aceh

Barat Daya sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan cara pembinaan intensif bagi para

petani melalui kelompok - kelompok tani tentang tata cara dan sistem penanaman padi yang

baik, pemberian bantuan Penyediaan Bibit Unggul, bantuan Alsintan (Alat - alat pertanian) baik

dari pemerintah daerah. Provinsi maupun Pusat dan tak kalah pentingnya adalah melakukan

musyarawah yang dikenal dengan “ Kenduri Blang” untuk penentuan jadwal turun ke sawah

secara serentak oleh pemerintah daerah guna meminimalisasi hama dan penyakit yang biasa

menyerang areal persawahan masyarakat. Selain itu Pemerintah Daerah juga memberikan

dukungan penuh dan penghargaan kepada Keujruen Blang dan kelompok tani terbaik dengan

memberangkatkan mereka umroh ke tanah suci yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah

daerah.

Informasi produktivitas pertanian khusus tanaman pangan padi ini bermanfaat sebagai

bahan acuan keberhasilan pemerintah daerah dan petani. Dengan adanya data tersebut

pemerintah daerah dapat menentukan tindak lanjut atas langkah - langkah yang harus

dilaksanakan di masa yang akan datang demi meningkatkan hasil produksi pertanian khusus

tanaman padi dari segi sarana dan prasarana pendukung.

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 atas Indikator

Produktivitas Padi Per Hektare tidak dapat tercapai dengan capaian kinerja sebesar 95% dan

kategori “ BAIK SEKALI”.

Tabel 3.60Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Produtivitas Hasil PerikananTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan PenanggulanganKemiskinanSasaran Strategis. 5Meningkatnya Produktivitas Perekonomian Rakyat33. Produktivitas Hasil

Perikanan21.474

Ton12.922,52

Ton 60,17% 21.474Ton

13.461Ton 62,68%

Page 150: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

128

Kabupaten Aceh Barat Daya selain memikili potensi pertanian dan perkebunan juga

merupakan daerah yang sangat potensial untuk usaha perikanan, baik usaha perikanan darat

maupun perikanan laut. Hampir seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya

memiliki potensi perikanan darat, hal ini dikarenakan masih luasnya lahan yang dapat dijadikan

tempat pengusahaan perikanan darat dan potensi sumber daya air untuk usaha perikanan tersebut

sangat mendukung. Secara terperinci hasil perikanan darat dan perikanan laut Kabupaten Aceh

Barat Daya dapat dilihat pada tabel 3.59 berikut ini :

Tabel 3.61Perbandingan Hasil Produktivitas Perikanan Darat dan Laut

Per Kecamatan Di Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016

No Kecamatan

ProduktivitasPerikanan Darat(Tawar dan Payau)

(Ton)

ProduktivitasPerikanan Laut

(Ton)

2015 2016 2015 20161 Babahrot 36,07 117,00 - -2 Kuala Batee 50,71 46,00 383,74 392,193 Jeumpa 21,05 15,00 - -4 Susoh 37,03 57,00 6.175,39 6.255,675 Blangpidie 31,13 37,00 - -6 Setia 30,32 20,00 526,61 536,097 Tangan - tangan 34,03 27,00 1.107,54 1.130,808 Manggeng 47,06 321,00 3.838,88 3.892,629 Lembah Sabil 34,12 38,00 564,32 576,17

Total 326,04 678,00 12.596,48 12.783,53Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah hasil produksi perikanan dari tahun 2105 ke

tahun 2016 terjadi kenaikan. Kenaikan signifikan terjadi pada produktivitas perikanan Darat

(tawar dan payau). Pengusahaan perikanan darat ini dapat berupa kolam pekarangan, kolam

terpal, kerambag tancap dan tambak. Peningkatan dari 326,04 ton menjadi 678 ton ini

dikarenakan adanya bantuan sosial bagi para petani perikanan darat yang bersumber dari dana

APBA yang nilainya secara total hampir mencapai 10 milyar. Sedangkan untuk produtivitas

perikanan laut peningkatan yang terjadi sangat kecil yaitu dari 12.596,49 ton menjadi 12.783,53

ton. Kecilnya peningkatan yang terjadi dikarenakan para nelayan harus mencari ikan dalam

jarak yang cukup jauh yang hanya bisa dilakukan oleh para nelayan yang memiliki sarana

tangkap/kapal diatas 7 GT dan memiliki kelengkapan yang memadai. Dalam meningkatkan

Page 151: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

129

jumlah hasil produktivitas perikanan, baik darat maupun laut terdapat beberapa kendala

diantaranya :

a) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan dan mengikuti standar

operasional prosedur usaha budidaya terutama untuk melakukan persiapan lahan.

b) Tahapan - tahapan pembudidayaan yang dilakukan oleh pembudidaya belum

sempurna.

c) Penggunaan teknologi masih sangat sederhana/tradisional sehingga target produksi

yang dicapai belum memadai.

d) Masih tingginya ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah.

e) Masih kurangnya pembinaan dan pendamping kelompok usaha perikanan, hal ini

disebabkan masih minimnya alokasi anggaran daerah untuk kegiatan

pendampingan.

f) Terbatasnya jumlah bibit unggul yang ada sehingga terkadang harus didatangkan

dari luar kabupaten.

g) Usaha perikanan khususnya perikanan darat belumlah menjadi mata pencarian

utama masyarakat, pada umumnya pengusahaan perikanan yang ada dilakukan

secara sampingan atau penghasilan tambahan semata sehingga

pengusahaannyapun belum dilakukan secara maksimal dan sungguh - sungguh.

h) Masih minimnya jumlah sarana tangkap/kapal untuk 7 GT keatas yang mampu

beroperasional jauh dalam mencari dan menangkap ikan dilaut

Hambatan - hambatan yang terjadi dapat dilakukan pemecahannya dengan cara : .

a) Pengembangan usahan perikanan dapat ditingkatkan dengan cara perbaikan metode

budidaya dan peningkatan teknologi yang digunakan dengan konsep budidaya yang

benar.

b) Adanya penerapan CBIB (cara budidaya ikan yang baik) pada kegiatan budidaya.

c) Perlunya peningkatan SDM tentang CBIB.

d) Perlunya Upaya untuk peningkatan kreatifitas pokdakan dengan pendampingan

secara kontinyu.

e) Perlunya peningkatan alokasi dana untuk sarana dan prasarana guna

mengoptimalkan operasional UPP di tingkat kecamatan.

Page 152: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

130

Dengan adanya indikator ini outcome yang diharapkan adalah dapat terpantaunya

peningkatan hasil perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya baik perikanan darat/perikanan laut

serta permasalahan yang timbul dalam usaha meningkatkan hasil perikan itu sendiri.

Target hasil perikanan 21.474 ton pada tahun 2016 (penggabungan hasil perikanan darat

dan laut) masih jauh dari harapan. Tahun 2016 total hasil perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya

adalah : 13.461 Ton. Dari hasil tahun 2016 tersebut dapat diambil persentase capaiannya, yaitu

sebesar 62,68% yang berkatergorikan “CUKUP”.

Tabel 3.62Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Rasio Nelayan yang Memiliki Sarana Tangkap dan Pengolahan IkanTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan PenanggulanganKemiskinanSasaran Strategis. 6Meningkatnya Pendapatan Masyarakat34. Rasio Nelayan yang

memiliki Sarana Tangkapdan Pengolahan Ikan

4,00 4,00 100% 5,00 4,00 80%

Bekerja sebagai nelayan merupakan salah satu pekerjaan yang banyak digeluti oleh

masyarakatn Kabupaten Aceh Barat Daya khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal di

daerah pesisir pantai seperti desa - desa di Kecamatan Susoh yang sebagian besar penduduknya

bergantung penghasilan dari laut dan mengolah hasil perikanan.

Tabel 3.63Perbandingan Jumlah Penduduk yang Bekerja Sebagai Nelayan

Dikabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

No Kecamatan

Jumlah Penduduk yang BekerjaSebagai Nelayan (jiwa)

Tahun 2015 Tahun 2016Tetap Sambilan Tetap Sambilan

1 Babahrot - 21 4 202 Kuala Batee 134 34 131 333 Jeumpa - - 2 -4 Susoh 2789 241 2.502 2325 Blangpidie - 21 4 196 Setia 173 80 168 787 Tangan - tangan 144 113 134 105

Page 153: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

131

No Kecamatan

Jumlah Penduduk yang BekerjaSebagai Nelayan (jiwa)

Tahun 2015 Tahun 2016Tetap Sambilan Tetap Sambilan

8 Manggeng 425 100 429 869 Lembah Sabil 287 106 212 95

Total 3.952 716 3.586 668Sumber Data : Data Olah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Tabel 3.64Jumlah Armada Penangkap Ikan

Dikabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015

No Kecamatan MotorArmada Kapal Motor dan Perahu Motor Armada Perahu

Tanpa Motor JumlahTotal0 - 5

GT5 - 10GT

10 - 20GT

20 - 30GT

>30GT Jukung Kecil

1 Babahrot - - - - - - 2 3 52 Kuala Batee 40 11 2 - - - - 19 723 Jeumpa - - - - - - - - -4 Susoh 275 50 137 21 32 - 2 26 5435 Blangpidie - - - - - - 1 2 36 Setia 24 17 14 - - - 2 8 657 Tangan - tangan 20 22 9 - - - - 7 588 Manggeng 41 31 17 - - - 2 8 999 Lembah

Sabil 20 14 4 - - - - 5 43

Total 420 145 183 21 32 - 9 78 888Sumber Data : Data Olah Buku BPS “Kabupaten Aceh Barat Daya Dalam Angka”, Tahun 2015

Tabel 3.65Jumlah Armada Penangkap Ikan

Dikabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

No Kecamatan MotorArmada Kapal Motor dan Perahu Motor Armada Perahu

Tanpa Motor JumlahTotal0 - 5

GT5 - 10GT

10 - 20GT

20 - 30GT >30 GT Jukung Kecil

1 Babahrot - - - - - - 2 3 52 Kuala Batee 55 10 3 - - - - 25 933 Jeumpa - - - - - - - - -4 Susoh 265 48 139 8 12 8 2 26 5085 Blangpidie - - - - - - 1 2 36 Setia 24 18 15 - - - 2 8 677 Tangan - tangan 20 21 8 - - - - 7 568 Manggeng 41 33 19 - - - 2 8 1039 Lembah Sabil 27 16 3 - - - - 5 51

Total 432 146 187 8 12 8 9 84 886Sumber Data : Data Olah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Tabel 3.62 - 3.63 dapat terlihat bahwa terjadi penurunan dari jumlah nelayan maupun

jumlah armada kapal sebagai sarana dalam penangkapan ikan. Penurunan yang terjadi tidak

Page 154: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

132

terlalu signifikan, misalnya saja untuk jumlah nelayan, terjadi penurunan dari 4.668 orang (2015)

menjadi 4.254 orang (2016). Begitu juga halnya dengan sarana tangkap yang ada terjadi

penurunan 2 unit sarana tangkap dari 888 unit (2015) menjadi 886 (2016). Penurunan ini terjadi

dikarenakan ada peralihan profesi sebagian nelayan yang menjadi petani/perkebun dengan

membuka lahan baru untuk ditanami sawit yang sedang menjadi primadona dan trend di

kalangan masyarakat pada saat ini dan mencari pekerjaan lain di luar Kabupaten Aceh Barat

Daya.

Penurunan yang terjadi khususnya bagi sarana tangkap 10-20GT dan 20-30GT

dikarenakan ada beberapa kapal yang sudah tidak layak pakai/harus dilakukan perbaikan besar

dan sebagian besar lagi kapal - kapal tersebut ada yang sudah pindah ke luar daerah kabupaten

dalam pengoperasiannya dikarenakan semakin sulitnya mencari ikan disekitar lautan Kabupaten

Aceh Barat Daya. Tak jarang juga para armada kapal yang ada di jual oleh pemiliknya

dikarenakan faktor kesulitan dalam mencari ikan tersebut yang mengakibatkan besarnya biaya

operasional melaut dibandingkan hasil penangkapan yang ada.

Secara Rasio, jumlah nelayan yang ada pada tahun 2016, 4.254 jiwa: 886 Unit Armada,

atau 5 jiwa: 1 Armada. Hal ini berarti 1 armada untuk 4 orang nelayan. Hal ini hampir sama

dengan kondisi pada tahun 2015 dengan jumlah nelayan 4.668 jiwa: 888 Unit Armada atau 5

Jiwa: 1 armada, dengan maksud 1 armada sarana tangkap untuk 5 orang nelayan.

Berdasarkan target daerah capaian 5 nelayan/jiwa untuk 1 Armada penangkap ikan hampir

tercapai, target di tentukan berdasarkan faktor kelayakan dalam 1 armada sehingga keamanan

dan hasil tangkapan nantinya mendapatkan hasil yang memadai. Jika terlalu banyak awak kapal

nelayan dalam 1 armada maka dikhawatirkan nantinya secara ekonomis para nelayan tersebut

tidak akan mendapatkan penghasilan yang memadai mengingat untuk pergi melaut kelautan

lepas membutuhkan dana yang besar. Sulitnya mencari ikan pada saat ini membutuhkan

perhitungan yang matang baik dari segi keamanan dilaut, teknologi yang digunakan serta

finansial yang kuat oleh nelayan atau pemilik armada sarana tangkap itu sendiri.

Tidak ada kendala yang berarti sebagaimana yang telah ditetapkan oleh indikator ini,

kendala yang sering dihadapi adalah semakin berkurangnya masyarakat yang berprofesi menjadi

nelayan tetap maupun sambilan, masyarakat pada saat ini lebih memilih bertani dan berdagang

atau profesi lainnya mengingat semakin sulit dan jauhnya jangkauan yang harus ditempuh dalam

mencari ikan.

Page 155: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

133

Solusi yang harus dipikirkan oleh seluruh stackholder yang terlibat dalam hal ini

khususnya pemerintah daerah agar lautan Kabupaten Aceh Barat Daya bisa kembali kaya akan

hasil perikanan khusus perikanan laut. Misalnya saja pemerintah dapat menambah jumlah

rumpon sebagai tempat bersarangnya ikan dilautan dan memperketat penjagaan agar tidak ada

nelayan yang menggunakan penangkapan secara ilegal dengan menggunakan Bom atau Pukat

Harimau.

Dengan adanya indikator ini diharapkan seluruh nelayan yang ada di Kabupaten Aceh

Barat Daya dapat memiliki sarana tangkap dan pengolahan ikan yang memadai sehingga

perekonomian masyarakat khususnya masyarakat nelayan semakin meningkat dan membaik di

di masa yang akan datang.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka dapat ditentukan realisasi Indikator ini yaitu 4.00

dengan persentase capaian 80% dan berkategori “BAIK”.

Tabel 3.66Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Lahan Pertanian yang Dapat Teraliri Oleh IrigasiTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 3Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Dan PenanggulanganKemiskinanSasaran Strategis. 6Meningkatnya Pendapatan Masyarakat35. Cakupan Lahan Pertanian

Pertanian yang dapatTeraliri Oleh Irigasi

100% 100% 100% 100% 94,01% 94,01%

Secara umum lahan pertanian di Kabupaten Aceh Barat Daya yang ditanami dengan

berbagai jenis tanaman pangan terutama padi mampu teraliri oleh irigasi dengan cukup baik. Di

Kabupaten Aceh Barat Daya terdapat sebanyak 3 (tiga) irigasi besar (Irigasi Manggeng,

Blangpidie Dan Babahrot) yang mengairi lahan pertanian/perkebunan di setiap Kecamatan di

Kabupaten Aceh Barat Daya dengan jenis dan luas yang berbeda. hal ini dapat terlihat sebagai

berikut :

Page 156: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

134

Tabel 3.67Luas Lahan Sawah Berdasarkan Klasifikasi IrigasiPer Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya

KECAMATAN

Luas Lahan Sawah BerdasarkanKlasifikasi Sumber Irigasi

Teknis SemiTeknis Sederhana Tadah Hujan Total

1. Babahrot 585 - 432 33 1.050

2. Kuala Batee - 1.611 340 200 2.151

3. Jeumpa - 778 178 350 1.306

4. Susoh 913 141 114 - 1.168

5. Blangpidie 482 194 206 - 836

6. Setia - 653 495 - 1.148

7. Tangan - tangan 862 394 444 - 1.700

8. Manggeng 1.053 - 92 87 1.232

9. Lembah Sabil 30 282 - - 287Jumlah 4.200 4.053 2.301 670 11.178

Sumber : Data Dinas Pertanian dan Perkebunan, 2016

Lahan pertanian/perkebunan khususnya sawah yang sulit mendapatkan pengairan dari

irigasi adalah tanah diketingggian yang terletak jauh dari aliran irigasi yang ada. sehingga

persawahan tersebut bergantung sepenuhnya dengan tadah hujan dengan penanaman padi sistem

ladang atau ”Huma”, lahan persawahan tersebut tidak bisa dialiri dengan aliran irigasi yang ada

kecuali dengan memompa naik air kelokasi persawahan tersebut. Biasanya lahan tersebut hanya

ditanama sekali dalam setahun dan lebih difokuskan ke perkebunan sayur - sayuran dan kacang -

kacangan yang tidak terlalu membutuhkan air secara kontinyue.

Hambatan yang terjadi dalam pemenuhan indikator ini adalah selain faktor alam

sebagaimana tersebut diatas, faktor lainnya yang sangat mempengaruhi adalah kurangnya debit

air di bendungan irigasi jika musim kemarau karena dibeberapa bendungan irigasi telah terjadi

pendangkalan sehingga perlunya pengerukkan agar dapat menampung debit air dikala kemarau.

Banyaknya penebangan hutan secara liar disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermuara

ke irigasi sehingga sering terjadi longsor dimusim hujan mengakibatkan membawa material

seperti kayu - kayu dan lumpur yang mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan jalur

irigasi itu sendiri. Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap lingkungan

sehingga membuang sampah ke aliran sungai/irigasi.

Page 157: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

135

Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah selain menambah alokasi dana yang

bersumberkan dari APBK, APBA maupun APBN untuk perbaikan, perawatan maupun

penambahan parit - parit irigasi dan irigasi itu sendiri agar dapat mengairi seluruh daerah

persawahan yang ada bahkan membuka dan mencetak sawah-sawah baru karena lahan basah

maupun lahan kering di Kabupaten Aceh Barat Daya masih terbentang luas untuk digarap,

mengikut sertakan seluruh masyarakat terutama meningkatkan peran aktif para kelompok tani

dan petugas P3A yang tersebar disetiap kecamatan untuk menjaga dan mengawasi aliran - aliran

irigasi yang telah ada. Selain memberikan bantuan Alsintan dan pompa air juga diharapkan

pemerintah daerah dapat memberikan alternatif lain sumber air selain irigasi, misalnya saja

dengan membuatkan masyarakat Sumur Dalam hingga dapat menemukan air arteri yang

berkapasitas besar dengan cara pengeboran.

Diharapkan dengan adanya indikator ini. outcome yang didapat adalah sebagai bahan

pedoman oleh pemerintah daerah dalam mengukur keberhasilan dalam menyediakan, mengelola

irigasi untuk masyarakat sehingga dimasa mendatang seluruh areal persawahan masyarakat

dapat teraliri secara baik dan merata demi terciptanya panen padi yang melimpah. Program dan

kegiatan yang tepat guna khususnya bagi pengairan persawahan dengan irigasi merupakan salah

satu hasil yang diharapkan juga dari indikator ini.

Dari tabel 3.65 diatas dapat disimpulkan bahwa lahan yang tidak dapat teraliri dengan

baik adalah lahan persawahan tadah hujan yang berjumlah kecil yaitu 670 Ha yang terdapat di

sebagian kecil lahan persawahan Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa dan Manggeng.

Jika ditarik persentase cakupan maka luar area persawahan yang teraliri oleh aliran irigasi

dengan baik adalah 94.01% dari luas keseluruhan yaitu 11.178Ha. Target 100% tidak dapat

tercapai, dengan perolehan kategori capaian “BAIK SEKALI”. Penurunan persentase jika

dibandingkan dengan tahun 2015 dikarenakan adanya kesalahan perhitungan data, sehingga data

sawah tadah hujan tidak terhitung pada tahun 2015.

Page 158: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

136

Tabel 3.68Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Dana APBK untuk Peningkatan/Profesionalisme PNSTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 4Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)Sasaran Strategis. 7Meningkatnya Kualitas dan Keahlian SDM Aparatur Pemerintah dan Masyarakat36. Cakupan Dana APBK untuk

Peningkatan/Profesionalisme PNS

0,20 0,05% 22,29% 0,20 0,25% 125%

Untuk meningkatkan kualitas dan keahlian SDM Aparatur Pemerintah (PNS) maka

diperlukan pengembangan kompetensi yang merupakan salah satu sarana/cara untuk

meningkatkan profesionalisme. Untuk mengembangan kompetensi ASN/PNS setiap instansi

pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi dalam rencana kerja anggaran

tahunan dalam rangka pengembangan karir dan membentuk PNS yang lebih profesional. Tabel

dibawah ini memperlihatkan besaran anggaran daerah yang telah dipergunakan selama tahun

2016 guna meningkatkan profesionalisme melalui pengembangan kompetensi .

Tabel 3.69Besaran Anggaran Daerah Untuk Peningkatan Profesionalisme PNS

Melalui Pengembangan Kopetensi Tahun 2016No SKPK ANGGARAN REALISASI

1 DISDIK 50,000,000.00 33,617,000.00

2 DINKES 10,000,000.00 33,617,000.00

3 RSUTP 19,480,000.00 19,480,000.00

4 PU 15,000,000.00 15,000,000.00

5 BPBK 30,000,000.00 29,979,000.00

6 BAPPEDA 217,220,000.00 54,706,000.00

7 DISHUB 36,098,000.00 31,098,000.00

8 BLHKP 26,032,000.00 26,032,000.00

9 DINSOS 10,000,000.00 8,000,000.00

Page 159: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

137

No SKPK ANGGARAN REALISASI

10 INSPEKTORAT 201,520,000.00 201,059,000.00

11 SATPOL PP 10,925,000.00 10,000,000.00

12 SETDAKAB 213,168,400.00 200,888,400.00

13 DPKK 200,000,000.00 142,301,500.00

14 KP2T 42,800,000.00 26,606,000.00

15 BKPP 653,675,000.00 619,134,500.00

16 DISHUTBUN 40,000,000.00 21,550,000.00

17 PERTAMBANGAN 20,000,000.00 10,204,000.00

18 PERINDAKOP 8,594,000.00 8,594,000.00

TOTAL 1,804,512,400.00 1,491,866,400.00

APBK-P 2016 706,821,512,126.00 604,758,287,646.00

Pada tahun 2015, terjadi kesalahan persepsi para tim penyusun terhadap indikator ini

sehingga pada tahun tersebut pengukuran hanya dilakukan pada 1(satu) instansi pemeritah saja,

yaitu BKPP Kabupaten Aceh Barat Daya. Anggaran yang tersedia pada tahun 2015 adalah Rp.

486.136.000,- dengan jumlah APBK Rp. 1.038.642.540.647,-

Akibat kesalahan tersebut, maka persentase realiasasi hanya 0,05% dan persentase

cakupan sebesar 22,29 %. Adapun alokasi anggaran tersebut untuk peningkatan profesionalisme

aparatur meliputi bantuan yang diberikan kepada PNS yang sedang mengikuti tugas belajar,

praja IPDN dan PNS yang mengikuti diklat kepemimpinan semata.

Periode tahun 2016, penilaian terhadap indikator ini dilakukan kepada seluruh SKPK

yang telah merencanakan anggaran peningkatan kopetensi guna menciptakan PNS yang lebih

profesional dibidang pekerjaan dan pelayanan terhadap masyarakat. Pada tabel 3.30 diatas jelas

tergambar dana - dana APBK yang dianggarkan oleh beberapa SKPK guna peningkatan

kompetensi dan profesionalisme. Kegiatan tersebut berupa BIMTEK, DIKLAT, Tugas Belajar,

bantuan daerah untuk praja IPDN dan Diklat Kepemimpinan bagi PNS yang dipersiapkan untuk

jabatan eselonering nantinya.

Page 160: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

138

Target indikator 0,20% dapat tercapai dengan baik, yaitu cakupan rencana anggaran untuk

peningkatan kopetensi sebesar Rp. 1.084.512.400 dari total Dana APBK-P tahun 2016 sebesar

Rp. 706,821,512,126.00 terealisasi capaiannya sebesar 0,25% dan capaian 125% (Kategori

“Sangat Baik”).

Indikator ini tidak ada hambatan yang berarti kecuali masalah anggaran daerah yang

tidak memadai dalam pelaksanaan indikator ini, Sulit menampung semua aspirasi PNS dalam

hal mengikuti peningkatan Profesionalisme/Kapasitas kopetensi ini dikarenakan keterbatasan

dana daerah yang masih harus dipergunakan ke pos - pos program/kegiatan lain yang

dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah daerah itu sendiri. Solusi yang diharapkan karena

keterbatasan dana/anggaran daerah dapat di minimalisasi ketergantungan PNS tersebut bantuan

dengan cara mengikuti program - program beasiswa bagi PNS sehingga mengurangi beban

anggaran daerah.

Tabel 3.70Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Persentase Angka Melek Huruf

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 8Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Pendidikan37. Persentase Angka Melek

Huruf 100% 96,51% 96,51% 100% 99,28% 99,28%

Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang

mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus

mengerti apa yang di baca/ditulisnya terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. Dalam

perencanaan pembangunan wilayah. AMH digunakan untuk melihat pencapaian indikator dasar

yang telah dicapai oleh suatu daerah, karena membaca merupakan dasar utama dalam

memperluas ilmu pengetahuan, AMH merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana

penduduk suatu daerah terbuka terhadap pengetahuan.

Page 161: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

139

Tabel 3.71Perbandingan Angkat Melek Huruf

Di Kabupaten Aceh Barat Daya 2012 - 2016

UraianAngka Melek Huruf

2012 2013 2014 2015 2016

Kabupaten Aceh Barat Daya 95.40 96.640 96.900 98.490 99.28

Sumber : Data Olah BPS dan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Daya. 2016

Kurun waktu 5 tahun terakhir, AMH Kabupaten Aceh Barat Daya menunjukkan angka

kenaikan. Tahun 2012 diawal Kepemimpinan Bupati terpilih periode 2012 - 2017 AMH

Kabupaten 95.40 dan pada 2016, AMH Kabupaten 99.28. Terjadi kenaikan 3.88 poin dan begitu

juga dengan halnya jika dibandingkan tahun 2015 dengan posisi AMH 98.490

Awal tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya telah menetapkan angka target

AMH sebesar 100 poin, namun angka ini tidak tercapai dengan selisih sangat kecil yaitu 0.72

poin.

Salah satu faktor penyebab tidak dapat tercapainya Angka Melek Huruf adalah masih

ada sebagian kecil masyarakat dipedesaan Kabupaten Aceh Barat Daya tidak/enggan

melanjutkan sekolah dari SMP/sederajat ke SLTA/sederajat yang berumur 15 tahun keatas

dengan alasan faktor ekonomi. Penyumbang terbesar tidak tercapainya AMH kabupaten adalah

penduduk usia 15 tahun keatas yang berjenis kelamin perempuan, karena masih ada anggapan di

sebagian kecil masyarakat pedesan bahwa wanita tidak perlu berpendidikan tinggi.

Untuk mendongkrak AMH, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya ikut

mendukung program pemerintah pusat menyelenggarakan program kejar paket A. B dan C

untuk memberantas penduduk buta huruf dan atas aksara di lingkungan pemerintah kabupaten.

Capaian Kinerja indikator sebesar 99.28% dari target yang telah ditetapkan dan di perjanjikan

pemerintah daerah dengan kategori capaian “BAIK SEKALI”

Tabel 3.72Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Persentase Angka KelulusanTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 8

Page 162: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

140

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Pendidikan38. Persentase Angka Kelulusan 100% 97,92% 97,92% 100% 99,91% 99,91%

Di dalam Permendikbud No 44/2014 tentang Ujian Nasional dinyatakan bahwa Ujian

Nasional (UNAS) tidak sepenuhnya menentukan lagi kelulusan seorang siswa. Mulai 2016,

persentase kelulusan siswa bakal berimbang antara ujian nasional dan ujian sekolah. Yaitu

dengan angka nilai perbandingan 50:50.

Sedangkan untuk kriteria kelulusan, penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah Melalui

Ujian Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan Melalui Ujian

Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTs Atau Yang Sederajat dan

SMA/MA/SMK Atau Yang Sederajat telah diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015, mengenai Kriteria Pencapaian

Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil UN (Ujian Nasional) tahun pelajaran 2015/2016 juga

telah disebutkan pada POS UN Tahun Pelajaran 2015/2016 pada bagian Kriteria Pencapaian

Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil UN sebagai berikut yaitu :

Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus),

dengan tingkat pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori sebagai berikut antara lain :

a) Sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dan kurang dari atau sama

dengan 100 (seratus).

b) Baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari atau sama dengan 85

(delapan puluh lima).

c) Cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan

70 (tujuh puluh).

d) Kurang, jika nilai kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).

Untuk Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah berdasarkan pada :

a) Gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori

Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan

dan 30% untuk nilai Ujian Teori Keahlian Kejuruan.

b) Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan ditetapkan oleh Direktorat

Pembinaan SMK.

Page 163: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

141

Pada Tahun 2016, kriteria kelulusan peserta didik pada UN 2016 nanti, ada beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi. Pada pasal 2 yang terdapat pada PERMENDIKBUD tersebut

diatas maka peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah :

a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian seluruh mata pelajaran.

c) Lulus ujian sekolah/madrasah.

d) Lulus ujian nasional.

Sedangkan untuk penyelesaian seluruh program pembelajaran untuk peserta didik

diuraikan berdasarkan jenjang pendidikan sebagai berikut :

a) SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas VII

sampai dengan kelas IX.

b) SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK apabila telah menyelesaikan

pembelajaran dari kelas X sampai dengan kelas XII.

c) SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK/SMTK yang menerapkan sistem kredit semester

(SKS) atau program akselerasi apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran

yang dipersyaratkan.

d) Program Paket B/Wustha dan Program Paket C, apabila telah menyelesaikan

keseluruhan derajat kompetensi masing-masing program.

Bagi SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK/SMTK yang menerapkan SKS atau program

akselerasi harus memiliki izin dari Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor

wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai

dengan kewenangan masing-masing. Kriteria kelulusan peserta didik diperjelas lagi pada pasal 5

dan 6. Kelulusan peserta didik ditentukan berdasarkan Nilai Akhir (NA) yaitu gabungan nilai

sekolah dan nilai UN. Untuk tahun ini bobot nilai sekolah dan nilai UN adalah 50% berbanding

50%. Berikut ini adalah data kelulusan Siswa tahun 2015 - 2016 yang dipaparkan pada tabel

dibawah ini :

Page 164: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

142

Tabel 3.73Perbandingan Data Kelulusan Siswa SD/SMP/SMA dan yang Sederajat

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

No JenjangPendidikan

2015 2016JumlahPesertaUjian

Kelulusan Ujian JumlahPesertaUjian

Kelulusan UjianTidakIkut

TidakLulus Lulus Tidak

IkutTidakLulus Lulus

1 SD/SDLB/MIN/MIS 2.634 14 0 2.620 2.407 0 2 2405

2 SMPN/SMPS/MTsN/MTsS 2.801 24 0 2.777 2.605 0 0 2605

3 SMAN/SMAS/SMK/MAN/MAS/ Paket.C

2.450 110 17 2.324 2.044 11 4 2040

Jumlah Total 7.885 148 17 7.721 7.056 11 6 7.050Sumber : Data diolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Data kelulusan siswa SD/SMP/SMA dan yang sederajat pada tabel 3.x diatas

memperlihatkan bahwa pada tahun 2015 jumlah keseluruhan siswa adalah 7.885 siswa dengan

jumlah kelulusan 7.721 siswa atau rata - rata kelulusan 97,92%. terjadi peningkatan yang cukup

baik pada tahun 2016 yaitu, 7.050 siswa mendapat kelulusan dari jumlah keseluruhan siswa

7.056 siswa pada setiap jenjang pendidikan. Angka rata - rata kelulusan pada tahun 2016 adalah

99,91%. Angka tersebut hampir mendekati target daerah yaitu 100% kelulusan pada setiap

jenjang pendidikan.

Penyebab tidak tercapaianya target 100% kelulusan pada tahun 2016 dikarenakan terdapat

6 orang siswa yang tidak lulus ujian, yaitu 2 orang siswa dari jenjang pendidikan SD/MIN atau

yang sederajat yaitu dari SDN 11 Susoh (1 Orang) dan SDN 6 Kuala Batee (1 Oang) serta 4

orang siswa dari jenjang pendidikan SMA/SMK/MAN atau yang sederajat yaitu dari SMAN 7

Aceh Barat Daya (2 Orang) dan SMAN 3 Aceh Barat Daya (2 Orang). Sementara untuk mereka

yang tidak ikut dengan jumlah 11 orang yang keseluruhannya adalah iswa dari jenjang

pendidikan SMA/SMK/MAN atau yang sederajat. Siswa yang tidak ikut ujian dikarenaka oleh

beberapa alasan diantaranya ada yang tidak lagi aktif sekolah disaat akan mendekati masa ujian,

sakit bahkan tidak ikut ujian dikarenakan telah menikah. Kendala yang sering dihadapi para

siswa dalam menghadapi ujian adalah :

a) Masih adanya siswa yang belum siap/familiar mengisi lembaran jawaban yang

harus dilingkari dengan pensil khusus, jika ujian nasional dilaksanakan secara

manual.

b) Kurangnya pemahaman siswa terhadap soal - soal ujian serta metode menjawab

Page 165: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

143

yang benar, tepat dan cepat sehingga seluruh jawaban dapat terjawab dengan waktu

yang telah ditentukan.

c) Masih banyak siswa yang belum siap menghadapi ujian secara komputerisasi atau

UNBK (Ujian Nasion Berbasis Komputer), karena tahun 2016 merupakan tahun

pertama Kabupaten Aceh Barat Daya melakukan Ujian Nasional Berbasis

Komputer yang baru dapat dilaksanakan di 2 Sekolah Menengah Atas saja. Faktor

kesiapan sarana dan prasarana merupakan faktor utama dalam melaksanakan

UNBK.

d) Perlunya kerjasama dan perhatian lebih seluruh lapisan masyarakat dan stackholder

agar setiap siswa siap secara fisik dan mental dalam menghadapi ujian, Peranan

orangtua sangat besar terhadap kesiapan dan keberhasilan seorang anak.

Untuk itu dibutuhkan solusi yang tepat dalam mewujudkan kelulusan siswa 100% bagi

suatu daerah pada umumnya dan sekolah pada khususnya. Pada saat ini solusi yang telah dan

akan dilakukan oleh sekolah dan orangtua adalah :

a) Pihak Sekolah lebih mengintensifkan kegiatan Kelas - kelas Remedial bagi para

siswa yang akan menghadapi ujian khususnya ujian kelulusan agar para siswa

mendapatkan gambaran soal - soal yang akan dihadapinya nanti serta membiasakan

para siswa menjawab pertanyaan ujian pada kertas lembaran jawaban khusus seperti

kertas lembaran jawaban ujian nantinya. (khusus ujian kelulusan yang dilaksanakan

manual).

b) Pemerintah Daerah dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan Kabupaten agar

meningkatkan kerja sama dengan sekolah dan pihak akademisi untuk melaksanakan

“Try Out” (uji coba) ujian kelulusan, agar para siswa bisa mengukur kemampuan

dan menguji kesiapan mental para siswa dalam menghadapi ujian kelulusan

nantinya.

c) Diluar lingkungan sekolah, para orangtua harus lebih mengambil peranan,

meningkatkan pengawasan terhadap anak disaat mereka akan dan sedang

menghadapi ujian, perhatian serta bimbingan orangtua sangat penting artinya bagi

sang anak,

Indikator ini sangat bermanfaat sebagai salah satu barometer dan cerminan keberhasilan

dunia pendidikan khususnya angka kelulusan. Dengan adanya indikator ini diharapkan 100%

Page 166: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

144

kelulusan siswa dapat terwujud bagi mereka penerus bangsa di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa target pemerintah 100% rata - rata

kelulusan pada tahun 2016 tidaklah tercapai meskipun angka realisasi yang ada (99.91% dari

7.056 siswa secara keseluruhan yang mengikuti ujian kelulusan) sangat kecil selisihnya dari

angka yang telah ditargetkan. Persentase capaian untuk indikator ini adalah 99,91% dengan

kategori “BAIK SEKALI”

Tabel 3.74Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Rasio Guru yang Memenuhi Kualifikasi S1/D-IVTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 8Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Pendidikan39. Rasio Guru yang Memenuhi

Kualifikasi S1/D-IV 100% 100 100% 100 100 100%

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen

bab 1 pasal 1 ayat (10) ketentuan umum dikatakan, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah. Jadi, kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam

menjalankan profesi sebagai guru. Dalam melaksnakan profesinya, seorang guru, haruslah

memenuhi kualifikasi - kualifikasi tertentu sesuai kebutuhan daerah/masyarakat/sekolah yang

secara umum haruslah berkualifikasi S1/D.IV. Tabel 3.33 berikut akan memperlihatkan jumlah

guru yang berkualifikasi S1/D.IV dilingkungan pemerintah daerah dalam kurun waktu 2 (dua)

tahun terakhir.

Page 167: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

145

Tabel 3.75Jumlah Siswa di Kabupaten Aceh Barat Daya

Tahun 2015 - 2016No Tahun Jumlah Siswa JumlahSD + MI SMP + MTS SMA + MA1 2016 17035 7479 7120 31.6342 2015 17170 7756 5666 30.592

Sumber : Data Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Tabel 3.76Perbandingan Jumlah Guru Berkualifikasi S1/D.IVPada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

NO JENJANGPENDIDIKAN

JUMLAH GURU YANG BERKUALIFIKASI SI/D.IV2015 2016

IJAZAH < S1

IJAZAH S1/DIPLOMA IV

DANLEBIH TINGGI

IJAZAH < S1

IJAZAH S1/DIPLOMA IV

DANLEBIH TINGGI

1 SD 676 916 676 9162 MI 83 262 86 2413 SDLB 0 9 0 94 Paket. A 0 0 0 05 SMP 49 518 49 5186 MTs 4 151 4 1517 SMPLB 0 5 0 58 Paket. B 0 0 0 09 SMA 14 475 14 475

10 SMK 5 165 5 16511 MA 0 62 0 6212 Paket. C 0 0 0 0

Jumlah Total 831 2.563 834 2.542

Jelas terlihat bahwa periode tahun 2015 - 2016 tidak banyak terjadi perubahan untuk

kualifikasi sebagaimana yang telah ditegaskan pemerintah Republik Indonesia dalam regulasi -

regulasinya mengatur dan menetapkan kualifikasi guru yang harus terpenuhi. Hal ini dapat kita

temui dalam Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen khususnya

pasal 82 ayat 2 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru khususnya pasal

63 ayat 1 dan pasal 65 huruf d.

Hambatan / kendala yang sering terjadi dalam meningkatkan kualifikasi guru adalah :

a) Guru yang ada telah berusia lanjut, hal ini banyak terdapat dilingkungan Sekolah

Dasar. Para guru yang telah berusia lanjut pada umumnya “malas” untuk

meningkatkan kualifikasi mereka.

Page 168: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

146

b) Untuk meningkatkan kualifikasi seorang guru menjadi S1/D.IV membutuhkan

pengorbanan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama.

c) Masih minimnya pilihan Universitas/Lembaga Pendidikan yang diakui, terpercaya

dan berkompetensi sebagai penyelenggara pendidikan keguruan didaerah.

Untuk mengatasi hambatan ini dapat ditempuh dengan beberapa hal , diantaranya :

a) Pemerintah daerah hendaknya dapat mengakomodir bantuan pembiayaan (beasiswa)

bagi para guru yang ingin meningkatkan kualifikasi dengan cara penyeleksian yang

baik dan transparan oleh daerah.

b) Memberikan informasi - informasi tentang beasiswa khusus bagi guru, serta

memberikan kesempatan yang seluas - luasnya kepada mereka yang ingin

melanjutkan studi dengan memperhatikan kelayakan dan kebutuhan daerah.

c) Melaksanakan Kuliah Jarak Jauh (Online) seperti mengikuti perkuliahan di

Universitas Terbuka (UT) yang telah terpercaya.

Outcome yang diharapkan dari indikator ini adalah pencapaian 100% guru yang ada

lingkungan Kabupaten Aceh Barat Daya berkualifikasi S1/D.IV dapat terpenuhi guna

meningkatkan mutu pendidikan daerah. Dengan bertambahnya rasio guru S1-D.IV yang

berkopetensi baik, maka secara langsung akan mempengaruhi mutu pendidikan kabupaten ke

arah yang lebih baik. Guru merupakan ujung tombak utama dalam mencetak generasi bangsa.

Berdasarkan paparan tabel 3.73 diatas, maka target 100% rasio guru berkualifikasi

S1/D.IV dalam kurun waktu 2015 -2016 tidak banyak perubahan meskipun terjadi penurunan

ditahun 2016, penurunan itu terjadi karena adanya guru - guru yang pensiun, meninggal dunia

dan pindah tugas ke daerah lain. Hal ini biasa terjadi khususnya bagi guru - guru yang

bernaungan dibawah Kementerian Agama yang wewenangnya terletak di Pemerintah Pusat

(kementerian Agama).

Rasio Guru berkualifikasi S1/D.IV mengandung arti bahwa Jumlah Guru S1/D.IV yang

mengajar Siswa di sekolah, maka pada tahun 2015 Rasionya adalah 2.563 : 30.592 atau 1 : 11.

11 Orang siswa di ajar oleh 1 orang guru

Page 169: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

147

Tabel 3.77Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Nilai APK/APMTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 8Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Pendidikan40. APK SD/MI/Paket. A 100 97,78 97,78% 100 95,29 95,29%41. APK SMP/MTS/Paket. B 100 87,65 87,56% 100 83,01 83,01542. APK SMA/SMK/MA/

Paket.C 100 66,68 66,68% 100 82,28 82,28%

43. APM SD/MI/Paket. A 80 88,88 111,1% 80 87,56 109,45%44. APM SMP/MTS/Paket. B 80 67,97 84,96% 80 63,62 79,52%45. APM SMA/SMK/MA/

Paket.C 80 54,50 68,12% 80 67,13 83,91%

Untuk Indikator APK/APM SD/MI/Paket.A, SMP/MTs/PAKET.B dan

SMA/SMK/MA/PAKET.C, tim penyusun LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya mengambil

kesimpulan bahwa penjelasan indikator ini digabungkan menjadi satu penjelasan dalam

APK/APM dikarenakan kondisi, permasalahan dan pemecahan yang diperlukan adalah sama.

Tabel 3.78Perbandingan Angka Jumlah Siswa

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2009 - 2016

Tahun

Siswa Usia Penduduk Usia Sekolah

Jumlah

siswa

SD

7-12

Jumlah

siswa

SMP

13-15

Jumlah

siswa

SMA-SMK

PAKET C

16-18

Jumlah

siswa

MI

7-12

Jumlah

siswa

MTs

13-15

Jumlah

siswa

MA

16-18 7-12 13-15 16-18

2016 12.188 11.338 5.889 4.656 6.367 5.259 4.847 4.316 1.590 1.076 753 550 17.876 9.009 8.653

2015 12.763 11.618 6.148 5.014 4.927 4.092 4.407 3.989 1.608 1.000 739 539 17.559 8.848 8.497

2014 13.448 11.032 6.448 4.614 6.941 4.402 4.176 3.723 1.543 1.060 743 529 17.170 8.535 8.146

2013 13.912 11.709 6.676 4.313 7.049 3.942 2.661 2.360 1.585 1.120 763 568 15.890 8.144 7.625

2012 15.003 12.764 6.928 4.841 6.923 4.595 2.354 2.114 1.466 937 729 572 16.094 7.972 7.505

2011 15.302 12.838 6.971 4.509 6.519 4.143 2.136 1.893 1.386 1.059 707 554 16.612 8.347 7.687

2010 15.655 13.048 7.228 4.659 6.999 4.353 1.750 1.519 1.385 1.070 672 501 16.612 8.347 9.890

2009 16.332 15.812 6.133 5.587 6.077 5.337 1.472 1.325 1.348 1.051 681 523 18.508 7.557 6.617

Sumber : Data Olah Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya. dan 2016

Page 170: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

148

Tabel 3.79Rumus Dalam Menentukan Besaran

Angka APK dan APMKumpulan Rumus APK/APM

x100%Tahun 12-7Sekolah siaPenduduk UJumlah

Paket.A)MI (SD Jenjang SiswaJumlah t.ASD/MI/PakeAPK

x100%Tahun 15-13Sekolah siaPenduduk UJumlah

Paket.B)MTs (SLTP Jenjang SiswaJumlah aket.BSLTP/MTs/PAPK

x100%Tahun 18-6Sekolah siaPenduduk UJumlah

Paket.C)MA (SM Jenjang SiswaJumlah t.CSM/MA/PakeAPK

x100%Tahun 12-7Sekolah siaPenduduk UJumlah

Paket.A)MI (SD JenjangTahun 12-7 UsiaSiswaJumlah t.ASD/MI/Pake APM

x100%Tahun 15-13Sekolah siaPenduduk UJumlah

Paket.B)MTs (SLTP JenjangTahun 51-13 UsiaSiswaJumlah aket.BSLTP/MTs/P APM

x100%Tahun 18-16Sekolah siaPenduduk UJumlah

Paket.C)SMK (SM JenjangTahun 81-16 UsiaSiswaJumlah et.CSM/SMK/Pak APM

Tabel 3.80Perbandingan Nilai APK/APM

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

No TahunAPK APM

SD/MI/Paket.A

SLTP/MTs/Paket.B

SM/SMK/Paket.C

SD/MI/Paket.A

SLTP/MTs/Paket.B

SM/SMK/Paket.C

1 2015 97.78 87.65 66.68 88.88 67.97 54.502 2016 95.29 83.01 82.28 87.56 63.62 67.13

Sumber : Data Olah Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat Daya. 2016

Tabel 3.77 Perbandingan Nilai APK/APM diatas jelas terlihat bahwa terjadi penurunan

untuk nilai APK/APM tingkat SD/SMP namun terjadi kenaikan di tingkat APK/APM SM

(SMA/SMK/Paket.C) untuk tahun 2015 - 2016. Penyebab turunnya nilai APK/APM dari

dikarenakan. adanya regulasi pemerintah yang mengharuskan usia anak sekolah SD/MI berumur

7 Tahun dan tingginya keinginan orang tua memberikan pendidikan bersifat ke agamaan di usia

SMP/MTs (13-15Tahun) seperti Dayah/Pesantren sehingga APK/APM untuk jenjang

pendidikan SMP/MTs tahun 2016 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya (2015). Hal ini

dikarenakan mayoritas masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya adalah beragama Islam dengan

budaya, sendi kehidupan serta norma - norma Islam yang kental. Bagi Masyarakat Kabupaten

Page 171: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

149

Aceh Barat Daya pembekalan ilmu agama di usia dini/remaja sangatlah penting sebagai bekal

mental dan kepribadian sang anak.

Hal ini berbanding terbalik dengan APK/APM jenjang pendidikan

SM/SMA/SMK/Paket.C yang mengalami kenaikan dibanding dengan tahun sebelumnya.

Penyebab naiknya APK/APM ini dikarenakan minat usia 16-18 tahun di jenjang pendidikan

reguler tinggi dengan alasan sebagai persiapan untuk menghadapi Ujian Perguruan Tinggi

Negeri/Swasta. Tingginya minat belajar usia sekolah untuk mendapatkan mutu pendidikan yang

lebih baik sehingga para orang tua menyekolahkan anak - anaknya keluar Kabupaten Aceh Barat

Daya. Hal ini juga merupakan faktor yang menyebabkan target APK/APM kabupaten tidak

tercapai.

Pada tahun 2016 target capaian APK SD/MI/Paket.A menurun sebesar 2.49 dari 97.78

(Tahun 2015) menjadi 95.29 (Tahun 2016) sedangkan untuk APM SD/MI/Paket.A penurunan

terjadi sebesar 1.32 dari 88.88 menjadi 87.56 dibandingkan tahun sebelum. namun untuk target

APM SD/MI/Paket.A berdasar dokumen perjanjian kinerja tahun 2016 sebesar 80.00 sudah

tercapai dengan baik dan terjadi kemajuan sebesar 7.56 atau (9.45%). Persentase capain

realisasi 95.29% (APK) dan 109.45%(APM) dengan kategori capaian “BAIK SEKALI” dan

“SANGAT BAIK” untuk APK dan APM jenjang pendidikan dasar ini.

APM dan APK SMP/MTs/Paket.B tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun 2015 dan

target capain sesuai dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 tidak tercapai sesuai dengan

yang telah diperjanjikan. Penurunan sebesar 4.64 untuk APK dan 4.35 untuk APM dengan

persentase capaian realisasi 83.01% (APK) serta 79.52%(APM) untuk tahun 2016 dengan

kategori capaian masing - masing “BAIK” .

Jenjang pendidikan SM/SLTA/MA/Paket.C jika dibandingkan dengan tahun 2015

mengalami kenaikan cukup menggembirakan walaupun tidak mencapai realisasi target yang

telah diperjanjikan. Untuk APK tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 15.6 (dari 66.68 (2015)

menjadi 82.28 (2016)) dan 12.63 untuk APM (dari 54.50 (2015) menjadi 67.13 (2016))

Persentase terhadap nilai capaian APK berdasarkan perjanjian kinerja 2016 adalah 82.28%

dan 83.91%untuk capaian APM. Kedua indikator tersebut (APK/APM SM/SLTA/MA/Paket.C)

memiliki kategori capaian “BAIK”.

Diperlukan keseriusan setiap “Stackholder” untuk mengatasi masalah pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan bukan hanya menyangkut sarana dan prasarana semata, tetapi

Page 172: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

150

dukungan masyarakat, orang tua, guru, pemerintah serta seluruh element sangat diperlukan

untuk perwujudan mutu pendidikan yang baik.

Hasil yang diharapkan dengan adanya nilai APK ini adalah untuk mengukur

keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka

memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan

indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di

masing-masing jenjang pendidikan. Nilai APK bisa lebih dari 100%, hal ini disebabkan karena

populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak berusia di luar

batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Sedangkan indikator Angka

Partisipasi Murni (APM) diperuntukkan mencari persentase jumlah anak pada kelompok usia

sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya

terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang berada di jenjang pendidikan

tertentu.

Dengan adanya selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat

atau terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan APM adalah kemungkinan adanya “under estimate”

karena adanya siswa diluar kelompok usia yang standar di tingkat pendidikan tertentu.

Tabel 3.81Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Nilai Ujian / UN Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 8Meningkatnya Kualitas Penyelenggaran Pendidikan46. Rata - Rata Nilai Ujian

SD/MI/ 80 56,41 70,51% 80 63,67 79,58%

47. Rata - Rata UN SMP/MTS 80 56,25 70,31% 80 50,30 62,87%48. Rata - Rata UN

SMA/SMK/MA 80 56,30 70,40% 80 41,06 51,32%

Untuk Indikator Rata - Rata Nilai Ujian/UN SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK/MA tim

penyusun LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya mengambil kesimpulan bahwa penjelasan

indikator ini digabungkan menjadi satu penjelasan dalam Rata - Rata Nilai Ujian / UN

dikarenakan kondisi, permasalahan dan pemecahan yang diperlukan adalah sama. Faktor umum

penyebab tejadinya penurunan nilai rata - rata Ujian / Ujian Nasional adalah :

Page 173: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

151

1) Faktor Psikologis, Keputusan UN tidak menentukan kelulusan siswa, hal ini bisa

menjadi salah satu faktor penyebab turunnya nilai ujian. siswa merasa tidak ada

yang harus dipertaruhkan dalam proses kelulusan, jadi dalam menghadapi UN,

mereka belajar tidak terlalu serius dan fokus dan kurangnya perhatian orang tua

terhadap proses belajar mengajar anak didik dikarekan kesibukan orang tua.

2) Kurang terincinya kisi - kisi soal ujian yang ada sehingga guru dan siswa tahu apa

yang akan diujikan dan kemudian akan lebih membuat guru dan siswanya fokus

dalam belajar.

Solusi yang harus dilakukan untuk melakukan peningkatan nilau ujian/UN anak didik

bukanlah merupakan tanggung jawab guru dan sekolah sepenuhnya. Peranan orangtua sangat

besar dalam menentukan keberhasilan pendidikan anak - anak sebagai penerus bangsa.

Mengintensifkan kegiatan remedial atau pemberian pembelajaran di luar jam sekolah

merupakan salah satu solusi yang telah dilakukan pihak sekolah guna meningkatkan nilai

perolehan ujian siswa.

Outcome yang diharapkan adalah dengan adanya indikator ini perhatian seluruh

“Stackholder” dapat lebih terfokus dalam mencari inovasi guna meningkatkan nilai dan mutu

pendidikan khususnya untuk daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada tabel 3.78 diatas jelas

terlihat bahwa terjadi penurunan nilai ujian untuk jenjang pendidikan SMP/MTS dari 56,25

(2015) menjadi 50,30 (2016), terjadi penurunan 5.95 poin, persentase realisasi 62,87%

(CUKUP). Rata - rata SMA/SMK/MA juga mengalami penurunan dari 56,30 (2015) menjadi

41,06 (2016), terjadi penurunan 15,24 poin, persentase realisasi 51,32% (Cukup). Dari

jenjang pendidikan tersebut, hanya tingkat SD/MI yang mengalami kenaikan, yaitu 56,41 (2015)

menjadi 63,67 atau mengalami kenaikan 7,26 poin dengan persentase realisasi 79,58%

(BAIK).

Tabel 3.82Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Angka Kematian BayiTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat

Page 174: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

152

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)49. Angka Kematina Bayi 23/1.000

KelahiranHidup

15/1.000Kelahiran

Hidup134,78%

23/1.000Kelahiran

Hidup

14/1.000Kelahiran

Hidup139,13%

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi

belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara

garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.

a) Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah

kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya

disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari

orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.

b) Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang

terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan

oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Untuk mengurangi kematian bayi, faktor pendukungnya sangat kompleks, beberapa

faktor yang menunjang rendahnya angka kematian bayi di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah

dengan keberadaan Bidan Desa yang senantiasa mengontrol, melakukan pendataan serta

pemeriksaan berkala pada ibu hamil, sehingga apabila ada kelainan pada kandungan bisa segera

terdeteksi dan dilakukan penanganan lebih lanjut. Pentingnya pemeriksaan pada saat kehamilan

juga akan sangat berpengaruh pada bayi yang akan dilahirkan, sebagai contohnya, apabila bayi

yang dilahirkan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), maka akan sangat beresiko bagi

kesehatan bayi tersebut. Untuk diketahui, Berat badan bayi normal adalah 2.5 Kilogram,

sehingga apabila bayi yang dilahirkan dibawah 2.5 Kilogram, akan dikategorikan BBLR.

Indikator Angka Kematian Bayi sangat bermanfaat untuk menggambarkan keadaan

sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian

Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi

yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan

dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah

yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program

pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan

Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program

Page 175: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

153

imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,

program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5

tahun.

Target 23/1.000 kelahiran hidup dapat dicapai dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten

Aceh Barat Daya dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai lini

terdepannya. Pada tahun 2015, terdapat 2.695 Kelahiran hidup dan 43 Kematian Bayi. Dari

angka tersebut maka didapatkan angka kematian sebesar 15,95 per seribu (15/1.000 Kelahiran

Hidup). Hal ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2016 dimana dalam masa 1 (satu) tahun

terdapat 2.841 Kelahiran hidup dengan jumlah kematian bayi turun 1 orang yaitu menjadi 42

orang kematian untuk bayi ( umur 0 - 1 Tahun). Dari data tahun 2016 tersebut maka Angka

Kematian Bayi pada tahun 2016 adalah 14,78 per seribu (14/1.000 Kelahiran Hidup), persentase

capaian angka kematian bayi termasuk dalam Progress Negative, sehingga persentase Capaian

tahun 2016 adalah 139,13% berkategori “SANGAT BAIK”. Angka perolehan ini lebih baik

dibandingkan dengan persentase capaian tahun 2015 (134,78%).

Tabel 3.83Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Rasio Posyandu per Satuan Balita

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat50. Rasio Posyandu per Satuan

Balita3,55/100

Balita 2/100 Balita 56,34% 3,55/100Balita

1,49/100Balita 41,97%

Kabupaten Aceh Barat Daya, pada Tahun 2015 - 2016 memiliki 213 Pos Posyandu, Maka

apabila dihitung, rasio posyandu per 100 balita adalah 1,49 Artinya dari 100 orang balita

terdapat 1,49 (dibulatkan 1) posyandu yang melayani. Jika angka pembulatan 1 terhadap rasio

posyandu maka pada tahun 2015 - 2016 rasio posyandu per 100 Balita masih sama. Hal ini

masih jauh dari target Kabupaten sebesar 3.55/100 Balita. Masih rendahnya rasio posyandu ini

diakibatkan oleh beberapa hal. diantaranya :

Page 176: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

154

a) Secara kuantitas atau jumlah, tidak adanya penambahan jumlah posyandu dan

secara kualitas, strata posyandu yang ada masih rendah atau pratama.

b) Adanya penambahan jumlah balita dari tahun ke tahun sehingga jumlah Posyandu

yang ada tidak mampu melayani dengan maksimal terhadap balita.

c) Pemahaman masyarakat tentang pentingnya Posyandu masih rendah sehingga

sebagian masyarakat menganggap posyandu itu adalah kepunyaan Dinas

Kesehatan/Puskesmas atau dalam kata lain kepunyaan pemerintah, padahal

posyandu itu sendiri adalah salah satu Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM) yang asalnya dari masyarakat sehingga kurangnya kepedulian masyarakat

terhadap keberadaan posyandu itu sendiri meskipun posyandu itu sesungguhnya di

buat oleh dan untuk masyarakat.

d) Petugas kesehatan hanya membantu membimbing para kader kesehatan desa untuk

pelaksanaan kegiatan di posyandu. Namun demikian, petugas kesehatan tetap

melakukan tugasnya melayani dan membimbing pelaksanaan kegiatan di Posyandu.

Berikut juga membantu memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada

saat melaksanakan kegiatan.

Untuk itu diharapkan dimasa yang akan datang agar rasio posyandu dapat tercapai

sebagaimana yang ditargetkan maka perlu dilakukan penambahan jumlah pos pada setiap desa

dan kecamatan yang ada dalam Kabupaten Aceh Barat Daya selain menambah jumlah petugas

kesehatan yang membantu dan membimbing para kader serta perlunya kerja sama dengan tokoh

masyarakat dalam hal memberikan arahan dan bimbingan kepada masyarakat arti pentingnya

posyandu.

Dengan diketahuinya rasio posyandu terhadap balita. maka data tersebut sangat

bermanfaat bagi pemerintah daerah dalam hal ini dinas Kabupaten Aceh Barat Daya dalam

menentukan langkah - langkah tepat untuk memenuhi kesehatan masyarakat khususnya ibu dan

anak/balita karena posyandu merupakan salah satu usaha kesehatan berbasis masyarakat

(UMKB) terdepan untuk meningkatkan kesehatan dan pola hidup sehat masyarakat.

Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 atas Indikator

Rasio Posyandu Per Satuan Balita tidak dapat tercapai dengan capaian kinerja sebesar

41.97% dan kategori capaian “ KURANG”.

Page 177: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

155

Tabel 3.84Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat51. Cakupan Desa/Kelurahan

Universal ChilfImmunization

100% 80,9% 80,9% 100% 74,2% 74,2%

Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap

pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi

dasar lengkap tesebut meliputi: 1 dosis BCG. 3 dosis DPT. 4 dosis polio. 4 dosis hepatitis B. 1

dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah

tingkat dasar rneliputi 1 dosis DT. I dosis campak dan 2 dosis TT. Pada saat ini dilingkungan

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya terdapat 152 buah desa definitf yang tersebar di 9

(sembilan) kecamatan dengan 152 Desa UCI sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.85Perbandingan Jumlah dan Persentase

Desa UCI di Kabupaten Aceh Barat DayaTahun 2015 - 2016

No Kecamatan Puskesmas JumlahDesa

Tahun 2015 Tahun 2016

DesaUCI

PersentaseDesa UCI

(%)

DesaUCI

PersentaseDesa UCI

(%)1 Babahrot Babahrot 9 9 100 4 44.4

Ie Mirah 5 5 100 4 80.02 Kuala Batee Kuala Batee 10 9 90 9 90.0

Alue Pisang 11 5 45.5 7 63.63 Jeumpa Alue Sungan Pinang 12 10 83.3 11 91.74 Susoh Susoh 20 12 60 16 80.0

Sangkalan 9 8 88.9 6 66.75 Blangpidie Blangpidie 20 19 95.00 19 95.06 Setia Lhang 9 6 66.7 6 66.77 Tangan - tangan Tangan - tangan 10 10 100 9 90.0

Bineh Krueng 5 4 80 4 80.08 Manggeng Manggeng 18 17 94.4 12 66.79 Lembah Sabil Lembah Sabil 14 9 64.3 7 50.0

Jumlah 152 123 80.9 114 74.2Sumber : Diolah dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Page 178: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

156

Jelas terlihat pada tabel 3.82 diatas terjadi kenaikan jumlah dan persentase desa UCI

dalam kurun waktu 2015 – 2016, turunnya persentase UCI jika dibandingkan dengan tahun 2015

mencapai 6.7% dan jika dibandingkan dengan target kabupaten tahun 2016 capaian yang telah

diraih masih jauh dari target dan hanya berselisih 100%. Angka ini pun masih sangat jauh dari

target Nasional yaitu 85 % desa di seluruh indonesia harus menjadi desa UCI.

Penyebab rendahnya pencapaian imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Aceh Barat Daya

dikarenakan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang imunisasi, manfaat, jadwal

pemberian imunisasi serta gejala ikutan imunisasi masih relatif kurang. Para ibu takut bayi atau

anak - anak mereka mengalami demam setelah dilakukan imunisasi, meskipun gejala tersebut

merupakan tanda bahwa vaksin kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit yang diberikan itu

sedang bekerja. Selain itu faktor ketersediaan fasilitas kesehatan, dukungan keluarga dan

dukungan petugas kesehatan serta kondisi sosial ekonomi juga ikut mempengaruhi rendahnya

pencapaian UCI di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Dinas Kabupaten Aceh Barat Daya dalam hal ini terus berusaha berupaya agar

masyarakat dapat memahami arti pentingnya imunisasi di perdesaan dengan cara meminta

bantuan para tokoh - tokoh adat dan agama agar dapat memberikan arahan dan pengertian

kepada masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya yang mayoritas beragama Islam dan memiliki

adat kedaerahan yang kental. Disamping itu pemerintah daerah juga terus membekali tenaga -

tenaga kesehatan dan para pembantu tenaga kesehatan di desa dengan pelatihan - pelatihan

khusus yang di adakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya demi terwujudnya

tenaga petugas kesehatan yang handal.

Manfaat langsung yang dapat di dapat dari adanya indikator Cakupan Desa UCI ini

adalah sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan daerah dalam menekan angka pesakitan bayi

dan anak - anak seperti penyakit campak, Folio, tetanus dan lain sebagainya yang biasanya

menyerang diusia balita dan anak - anak serta keberhasilan program imunisasi .

Hasil Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization Tahun 2016

Kabupaten Aceh Barat Daya tidak dapat tercapai dengan capaian kinerja sebesar 74,2% serta

kategori capaian “ BAIK ”.

Page 179: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

157

Tabel 3.86Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Puskesmas yang Menyelenggarakan Rawat InapTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat52. Cakupan Puskesmas yang

Menyelenggarakan RawatInap

25% 23,07% 92,28% 25% 23,07% 92,28%

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan

Dasar Puskesmas mendefinisikan puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dinas

kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk

meningkatkan kesadaran. kemauan. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dasar,

Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pelayanan kesehatan perorangan yang diberikan terdiri dari pelayanan rawat jalan dan rawat

inap untuk puskesmas tertentu jika dianggap diperlukan. Meskipun pelayanan kesehatan

masyarakat merupakan inti dari puskesmas.

Tabel 3.87Jumlah Puskesmas di Lingkungan Kabupaten Aceh Barat Daya

Pada Tahun 2016

No KECAMATAN JumlahPuskesmas

Puskesmas YangMenyelenggarakan

Rawat Inap1 Babahrot 2

2 Kuala Batee 2 1

3 Jeumpa 1

4 Susoh 2

5 Blangpidie 1 1

6 Setia 1

7 Tangan – Tangan 1

Page 180: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

158

No KECAMATAN JumlahPuskesmas

Puskesmas YangMenyelenggarakan

Rawat Inap8 Manggeng 1 1

9 Lembah Sabil 1

Total 13 3

Sumber : Data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya

Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya terdapat 13 Puskesmas yang

tersebar di 9 kecamatan. Hingga tahun 2016 jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan

rawat inap berjumlah 3 unit yang terdapat di Kecamatan Kuala bate, Blangpidie dan Manggeng.

Secara persentase jumlah puskesmas yang menyelenggarakan rawat inap hanya 23,07 % dan

angka tersebut tidak memenuhi target pemerintah daerah dalam perjanjian kinerja 2016 sebesar

25%.

Masalah penyebab tidak tercapainya indikator ini dikarenakan sulitnya terpenuhi

persyaratan untuk suatu puskesmas rawat inap yang telah ditetapkan oleh aturan dan perundang

- undangan yang berlaku, adapun persyaratan dan ketentuan tersebut adalah :

a) Puskesmas terletak lebih kurang 20 KM dari rumah sakit.

b) Puskesmas mudah dicapai dengan kenderaan.

c) Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari.

d) Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Puskesmas di

sekitarnya minimal 20.000 jiwa per Puskesmas.

e) SDM Yang memadai (Dokter, Bidan, Perawat, dll), bagi dokter yang telah

memahami obstetric ginekologi, pediatri dan interne, bagi perawat minimal

mengetahui tentang perawatan bedah, kebidanan dan penyakit dalam.

f) Sarana dan Prasarana yang memadai (ruang operasi, persalinan, kamar jaga

perawat).

g) Standar peralatan medis (Peralatan operasi, obstetric patologis, alat resusitasi. dll)

Berdasarkan syarat dan ketentuan diatas sulit bagi pemerintah daerah melakukan

penambahan puskesmas rawat inap dikarenakan faktor alam (jarak tempuh), jumlah penduduk

yang masih belum memadai untuk penambahan puskesmas rawat inap baru dan minimnya SDM

tenaga medis yang tersedia.

Page 181: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

159

Untuk itu hasil indikator atas Cakupan Puskesmas yang Menyelenggarakan Rawat

Inap tidak dapat tercapai sesuai target dengan hasi capaian kinerja sebesar 92,28 % dan

kategori capaian “ BAIK SEKALI”.

Tabel 3.85Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat PerawatanTahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat53. Cakupan Balita Gizi Buruk

Mendapat Perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Balita dengan Gizi Buruk berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya, gejala

awal sering tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding

anak seusianya. Berat badannya rata - rata hanya sekitar 60 - 80 persen dari berat badan ideal.

Ciri - ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain: kenaikan berat badan berkurang bahkan

terus menurun, ukuran lingkaran lengan atas menurun. maturasi tulang terlambat, rasio berat

terhadap tinggi normal atau cenderung menurun, tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.

Pada tahun 2015, di Aceh ditemukan 308 kasus balita gizi buruk dan semua penderita

mendapatkan perawatan.

Periode 2015, pada Kabupaten Aceh Barat Daya ditemukan 5 kasus Balita Gizi Buruk dan

seluruh kasus dapat tertangani. Dalam kurun waktu Januari s/d Desember 2016 ditemukan 3

kasus Balita Gizi Buruk dan sebagaimana yang telah dilaksanakan pada tahun 2015, seluruh

penderita Gizi Buruk dapat tertangani dengan baik. Dinas Kesehatan beserta jajarannya telah

melakukan penanganan dengan cara memberikan makanan tambahan dan pemeriksaan lanjutan

secara berkala bagi seluruh penderita.

Jika ditinjau dari jumlah kasus yang ditemukan terjadi penurunan yang menggembirakan

yaitu 75% dari 5 kasus menjadi 3 kasus, hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran

keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya. Disamping itu

dengan adanya program dan kegiatan pemberian PMT bagi balita secara insentif oleh posyandu

dan kader kesehatan sehingga kasus balita gizi buruk dapat ditekan.

Page 182: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

160

Target 100% tercapai dengan baik untuk Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan dan kategori capain “BAIK SEKALI”

Tabel 3.89Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat54. Cakupan Kunjungan Ibu

Hamil K4 91% 97,5% 107,14% 92% 88,86% 96,58%

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan

(bidan/dokter obgyn) yang ke-empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care

(ANC) sesuai standar yang telah ditetapkan. Cakupan kunjungan K4 ini juga dipengaruhi oleh

kunjungan K1, karena adanya K4 oleh karena adanya K1, dapat disimpulkan bahwa kunjungan

antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi

kontak sebagai yaitu minimal 1 kali pada trimester I (K1). usia kehamilan 1 – 12 minggu,

minimal 1 kali pada trimester II, usia kehamilan 13 – 24 minggu, dan minimal 2 kali pada

trimester III (K3 dan K4). usia kehamilan > 24 minggu.

Tabel 3.90Jumlah Ibu Hamil K4

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

Uraian

Tahun 2015 Tahun 2016Ibu

Hamil(Orang)

IbuHamil K4(Orang)

IbuHamil(Orang)

IbuHamil K4(Orang)

Aceh Barat Daya 3.241 3.160 3.233 2.873Sumber : Diolah dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Penurunan angka K4 dan rendahnya cakupan K4 ini dipengaruhi oleh banyak faktor.

diantaranya perilaku (sikap dan tindakan), pengetahuan, usia, dan ekonomi. Hal lain yang

mempengaruhi rendahnya cakupan K4 ini adalah proses pencatatan, dimana terkadang para ibu

hamil tidak memeriksakan kandungannya pada fasilitas kesehatan pemerintah, tapi pada tempat

Page 183: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

161

praktek/klinik swasta yang tidak tercatat pada laporan kunjungan di fasilitas kesehatan milik

pemerintah. Hal ini sering menjadi pemicu turunnya angka cakupan ibu hamil K4 di suatu

daerah.

Untuk memaksimalkan kunjungan K4 bumil ini perlu kerjasama dan sinergisitas setiap

lapisan masyarakat seperti tokoh agama, tokoh masyarakat dan bidan desa memberikan

himbauan dan mengajak agar para ibu hamil diperdesaan khususnya untuk bersedia melakukan

kunjungan K4 demi kesehatan serta keselamatan ibu dan anak yang dikandungnya. Selain itu

kerjasama dengan sektor swasta yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan khususnya ibu

hamil semakin ditingkatkan sehingga keakuratan data kunjungan K4 dapat terdata dengan baik.

Manfaat dan arti pentingnya pemeriksaan K4 ini adalah untuk mendeteksi secara dini

apabila ada kelainan pada kandungan, sehingga dapat segera diberikan penanganan secara cepat

dan tepat untuk menghindari resiko yang fatal pada saat proses melahirkan.

Pada tahun 2016, cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah sebesar 88.86%. Persentase

tersebut menggambarkan bahwa dari total jumlah ibu hamil sebanyak 3.233 orang, hanya

sebanyak 2.873 orang ibu hamil yang melakukan pemeriksaan K4, terjadi penurunan jika

dibandingkan dengan tahun 2015 dari 3.241 orang ibu hamil dengan pemeriksaan K4 sebanyak

3.160 orang atau 97.5%.

Tahun 2016, indikator Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 dengan target 92% tidak

dapat tercapai sebagaimana mestinya sehingga prolehan persentase capaian hanya 96.58%

dengan kategori “BAIK SEKALI”.

Tabel 3.91Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Komplikasi Kebidangan yang DitanganiKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat55. Cakupan Komplikasi

Kebidanan yang Ditangani 100% 57% 57% 95% 90% 94,73%

Page 184: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

162

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas

dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar

dan rujukan.

Tabel 3.92Jumlah Kasus dan Persentase

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang DitanganiDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

Uraian

Tahun 2015 Tahun 2016

Ibu

Hamil

(Orang)

Angka

Perkiraan

Kasus

(orang)

Persentase

Tertangani

(%)

Ibu

Hamil

(Orang)

Angka

Perkiraan

Kasus

(orang)

Persentase

Tertangani

(%)

Aceh Barat Daya 3.241 648 370 57% 3.233 647 582 90%

Sumber : Data Olah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Komplikasi kehamilan pada ibu sering terjadi disebabkan oleh berbagai hal.

diantaranya :

a) Riwayat medis dan pembedahan. riwayat medis atau kesehatan yang dimiliki ibu

sangat berpengaruh pada janin selama hamil. Beberapa penyakit yang dialami ibu

selama hamil seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma, kejang,

sampai diabetes, akan sangat memengaruhi perkembangan janin selama kehamilan

dan proses persalinan. Penyakit-penyakit tersebut akan berpotensi menyebabkan

pertumbuhan janin abnormal, premature, BBLR (berat bayi lahir rendah), sampai

kematian. Sedangkan riwayat pembedahan yang berisiko meningkatkan komplikasi

kehamilan adalah jika ibu pernah mengalami bedah caesar. Proses pembedahan

yang pernah dialami akan berpengaruh pada proses persalinan selanjutnya.

b) Riwayat obstetri bisa disebut riwayat komplikasi kelahiran. Beberapa masalah yang

pernah dialami saat melahirkan dan berpotensi menimbulkan komplikasi antara lain

adanya perbedaan Rh (rhesus) ibu dan janin, Rh sensitive, pernah mengalami

perdarahan hebat, dan melahirkan premature, Selain itu, masalah yang

berhubungan dengan plasenta seperti plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta).

atau solustio plasentae (seluruh atau sebagian plasenta lepas) yang pernah dialami

juga akan memengaruhi proses persalinan dan kehamilan selanjutnya.

c) Riwayat ginekologi bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan dan persalinan

ibu hamil. Bumil yang pernah memiliki riwayat kasus kehamilan

Page 185: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

163

ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rongga rahim), kemungkinan besar akan

kembali mengalaminya pada kehamilan selanjutnya. Cedera tuba (cedera pada tuba

falopi. atau saluran telur) akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

d) Usia 35 tahun ke atas merupakan usia rawan untuk hamil. Hamil pada usia ini akan

mempengaruhi tingginya morbiditas (terjadi penyakit atau komplikasi) dan

juga mortalitas (kematian janin). Risiko komplikasi pada ibu hamil akan meningkat

drastis karena dipengaruhi faktor kesehatan, obesitas dan perdarahan sang ibu.

Pada Tahun 2016, tidak tercapainya persentase kebidanan yang ditangani bukan

semata faktor kurangnya perhatian dan kepedulian pemerintah daerah. Pada dasarnya

seluruh kasus komplikasi yang terjadi semuanya tertangani oleh tenaga medis. Akan tetapi.

secara laporan hanya mampu terlihat sebesar 90 % dikarenakan tidak akurat dan terdatanya

kasus - kasus ibu hamil yang ada. Selain itu banyak kasus - kasus yang ditangani oleh

pihak penyelenggara kesehatan swasta seperti klinik - klinik bersalin yang tidak terdata

dalam laporan instansi pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya melalui

penjaringan datanya.

Untuk mengatasi hal tersebut. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya akan

berusaha lebih meningkatkan penjaringan data - data kesehatan dan bukan hanya pada

instansi pemerintah semata namun juga melakukan sinkronisasi data kepala pelayanan -

pelayanan kesehatan swasta. Persentase ini tidak dapat menggambarkan keadaan yang

sebenarnya. karena faktor pembaginya adalah jumlah perkiraan komplikasi.sedangkan untuk

seluruh kasus yang terjadi, para petugas dilapangan telah melakukan penanganan untuk semua

kasus yang terjadi. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2015 untuk

indikator ini. Pada tahun 2015 pencapaiannya hanya 57% dari 100% yang ditargetkan,

sedangkan pada tahun 2016 pencapaian realisasi Persentase 90% dari target 95% dengan

capaian indikator 94.73% berkategorikan capaian “BAIK SEKALI”. Salah satu penyebab

rendahnya capaian ditahun 2015 yang lalu dikarenakan target daerah yang ditentukan

terlalu tinggi.

Page 186: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

164

Tabel 3.93Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian Indikator

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki KompetensiDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat56. Cakupan Pertolongan

Persallinan Oleh TenagaKesehatan yang MemilikiKompetensi

90% 89% 99,89 92% 91% 98,91%

Kabupaten Aceh Barat Daya, hingga tahun 2016 tercatat 139 orang Bidan Desa yang

terbagi ke seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya. Bidan Desa/Gampong

memiliki peranan yang sangat penting bagi persalinan khususnya dipedesaan, Jika di nilai dari

persentase cakupan pertolonga persalinan di bandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi

peningkata meskipun hampir mendekati target pemerintah daerah sebesar 92%, hal ini dapat

terlihat pada tabel 3.91 :

Tabel 3.94Perbandingan Jumlah Ibu Bersalin/Nifas

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

Uraian

Tahun 2015 Tahun 2016

IbuNifas/Bersalin(Orang)

IbuBersalinyang

dibantutenaga

kebidanan

Ibu bersalin yangdibantu olehnon tenaga

kebidanan/di luarKabupaten

PersentaseCakupan

IbuNifas/Bersalin(Orang)

IbuBersalinyang

dibantutenaga

kebidanan

Ibu bersalin yangdibantu olehnon tenaga

kebidanan/di luarKabupaten

PersentaseCakupan

Aceh Barat Daya 3.095 2.749 346 89% 3.095 2.826 269 91%

Sumber : Data Olah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Tabel 3.91 diatas menunjukkan selisih kenaikan nilai cakupan 3% dari tahun 2015.

Dengan adanya peningkatan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang

memiliki Kompetensi Kebidanan menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan ibu hamil untuk

melakukan proses persalinan pada tenaga/fasilitas kesehatan semakin membaik.

Tidak tercapainya target daerah dikarenakan masih banyak masyarakat

diperdesaan/gampong yang proses bersalinan/nifas dilakukan oleh tenaga non medis atau

biasanya di sebut dengan dukun beranak/dukun gampong. Kebiasaan melahirkan di rumah orang

Page 187: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

165

tua/keluarga di masyarakat yang berasal dari luar kabupaten merupakan juga salah satu faktor

penyebab tidak tercatatnya dalam laporan Puskesmas dan bidan desa.

Untuk memaksimal capaian indikator ini Dinas Kabupaten Aceh Barat Daya berusaha

menempatkan para Bidan Desa ke Desa asal dengan tujuan para bidan desa selalu berada

ditempat saat dibutuhkan oleh masyarakat dengan tujuan menumbuhkan rasa kepercayaan dan

ikatan emosional dengan masyarakat setempat khususnya para ibu yang akan melahirkan.

Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi

Kebidanan meskipun tidak tercapai sesuai target pemerintah daerah, namun sangat kecil

selisihnya. Persentase yang tercapai adalah 98.91% dengan kategori capaian “BAIK SEKALI”

Tabel 3.95Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Pelayanan NifasDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat57. Cakupan Pelayanan Nifas 90% 89,95% 99,94% 90% 91% 101,11%

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat

reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6

minggu atau 40 hari. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa

kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi

setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Untuk

Pelayanan ibu nifas, persentase yang didapatkan sama dengan point sebelumnya (8),

dikarenakan jumlah ibu bersalin yang tercatat sama dengan jumlah ibu nifas yaitu 3.095 orang

dan yang terlayani sebanyak 2.826 orang atau 91%. Jika dibandingkan dengan tahun 2015

terjadi sedikit peningkatan dengan persentase hampir 2%, hal ini dapat terlihat pada tabel 3.92

pada poin (8) diatas.

Manfaat Utama dari pelayanan nifas ini untuk menekan angka kematian ibu dan

anak/bayi serta sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah daerah dalam melaksanakan

Page 188: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

166

kegiatan - kegiatan yang terprogram di SKPK terkait. Capaian realiasasi terhadap target

terhadap indikator ini adalah 101.11% dengan kategori “SANGAT BAIK”

Tabel 3.96Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditanganiDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat58. Cakupan Neonatus Dengan

Komplikasi yang Ditangani 100 15% 15% 100 78% 78%

Permasalahan pada neonatus biasanya timbul akibat yang spesifik terjadi pada masa

neonatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi penyebab kecacatan, masalah ini

timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai,

manajemen persalinan yang tidak tepat dan bersih, serta kurangnya perawatan bayi baru lahir.

Klasifikasi kematian neonatus dibagi menjadi dua yaitu kematian neonatus dini (early neonatal

deaths) yaitu kematian bayi yang terjadi pada masa 7 hari kehidupan pertama (0-6 hari). dan

kematian neonatus lanjut (late neonatal deaths) yaitu kematian bayi yang terjadi pada masa

setelah 7 hari tetapi belum mencapai 28 hari kehidupan. Neonatal memiliki ciri-ciri bayi yang

dapat disesuaikan. Adapun ciri-ciri dari bayi neonatal meliputi:

a) Merupakan periode singkat dari periode perkembangan.

b) Sejak lahir samapai pada minggu ke-2 merupakan masa penyusaian luar rahim.

c) Penyusaian akan selesai ketika sudah mampu melepas tali pusar

d) Bayi mengalami peningkatan berat badan setelah mengalami kehilangan berat

badan.

e) Mengalami perkembangan perilaku pada kriteria usia tertentu

Pada Tahun 2016, menurut informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya

perkiraan Komplikasi Neonatal adalah 426 (15% dari jumlah lahir hidup sebanyak 2.841

kelahiran). Dari Jumlah perkiraan tersebut. terjadi 334 kasus Neonatal Komplikasi, dan

semuanya ditangani oleh petugas kesehatan. Namun demikian, secara pencatatan dan pelaporan

Page 189: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

167

yang terbaca hanya sebesar 78%. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan

tahun 2015 jumlah kasus 229 kasus komplikasi neonatal dengan persentase 15% penanganan,

persentase tersebut tidaklah menggambarkan kejadian sebenarnya dilapangan dikarenakan tidak

semua kasus dapat tercatat dan dilaporkan ke instansi terkait.

Selain bermanfaat sebagai indikator penekan angka kematian anak/balita, indikator ini

juga bermanfaat bagi instansi terkait untuk lebih dapat meningkatkan kerjasama dengan segala

unsur masyarakat dalam hal ini pihak penyelenggara kesehatan swasta agar data yang di

laporkan lebih baik, akurat dan uptodate. Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Tahun 2016 atas Indikator Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang

Ditangani tercapai dengan capaian kinerja sebesar 78 % dan kategori capaian “BAIK”.

Tabel 3.94Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Cakupan Pelayanan Anak Balita

Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat59. Cakupan Pelayanan Anak

Balita 92% 79,92% 86.86% 92% 87% 94,56%

Anak balita yang dimaksud disini adalah dari umur 12 s/d 59 bulan yang mendapatkan

pelayanan kesehatan (minimal 8 kali). Untuk melakukan pemantauan pertumbuhan balita,

pemerintah menerbitkan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang merupakan alat yang sederhana dan

murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh

karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah dan harus selalu dibawa setiap kali

mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan termasuk bidan dan dokter.

KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau

tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak seimbangan pemberian makan

pada anak. KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk

menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk

mempertahankan. meningkatkan atau memulihkan kesehatannya

Page 190: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

168

Outcome yang diharapkan pemerintah daerah dengan keberhasilan indikator ini adalah

semakin baiknya kesehatan dan pola hidup masyarakat serta peningkatan kepedulian masyarakat

khususna diperdesaan terhadap balitanya. Selain itu indikator ini dapat mencerminkan

peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah sebagai unsur utama

penyelenggara kesehatan masyarakat.

Pada tahun 2015, tercatat 10.623 orang balita dari 13.292 orang balita yang mendapatkan

pelayanan atau 79.92%. Periode tahun 2016 perolehan persentase sebesar 87% atau

sejumlah 10.723 balita dari keseluruhan total sebanyak 12.281 balita. Terjadi peningkatan

7.08% dibandingkan tahun sebelumnya. Naiknya persentase capaian dikarenakan semangkin

tingginya kepedulian orang tua pada Balitanya dan kepercayaan masyarakat terhadap unit -

unit kesehatan milik pemerintah. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras pemerintah melakukan

pendekatan melalui setiap unsur masyarakat untuk mensosialisasikan program - program

kesehatan khususnya ibu dan anak. Berdasarkan target daerah 2 tahun terakhir (2015 -2016)

sebesar 92%, maka Capaian indikator ini pada tahun 2016 adalah 94,56% dengan kategori

capaian “BAIK SEKALI”.

Tabel 3.98Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD SetingkatDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat60. Cakupan Penjaringan

Kesehatan Siswa SDSetingkat.

30% 14,34% 47,8% 30% 15,12% 50,4%

Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan fisik,

laboratorium, penyimpangan mental emosional, serta kesegaran jasmani, Rangkaian

pemeriksaan tersebut seharusnya dilaksanakan seluruhnya, namun dalam pelaksanaannya dapat

disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi wilayah setempat. Dari beberapa penelitian

diketahui bahwa sebagian anak SD/MI masih mengalami masalah gizi yang cukup serius dan

prevelensi kecacingan cukup tinggi, serta kesehatan gigi dan kesehatan indera penglihatan dan

pendengaran masih ditemukan. Melihat permasalahan diatas, pelayanan kesehatan di sekolah

Page 191: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

169

diutaman pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif antaralain

kegiatan screening/ penjaringan kesehatan untuk peserta didik.

Pada Tahun 2015. dari 15.225 orang murid. hanya sebesar 2.182 orang atau 14.34% yang

mendapat pelayanan kesehatan (penjaringan). Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 terdata

15.169 orang siswa SD/MI setingkat sebanyak 2.295 (15,12%) telah mendapatkan pelayanan

kesehatan (penjaringan). Terjadi kenaikan angka realisasi meskipun kecil, hal ini dikarenakan

pada tahun 2016 jumlah muridnya lebih sedikit dari tahun 2015.

Hambatan utama penyebab rendahnya capaian ini diakibatkan karena masih sangat

kurangnya pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilakukan oleh petugas

kesehatan. Diharapkan nantinya dengan dukungan dana yang memadai dari sumber DAK-Non

Fisik dapat diperuntukkan bagi pelaksanaan kegiatan UKS pada seluruh SD/MI yang ada dalam

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pemecahaan masalah ini diharapkan dimasa yang akan datang selain alokasi dukungan

dana pemrintah yang lebih memadai perlu juga dilakukan kerja sama dengan pihak swasta agar

penjaringan kesehatan siswa SD setingkat ini dapat tercapai maksimal. Berdasarkan data dan

uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan target 30% dan Realisasi 15,12% maka capaian

indikatornya hanya 50,4% berkategori capaian “KURANG”.

Tabel 3.99Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yangdilakukan Penyelidikan Epidemilogi <24 jam

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat61. Cakupan Desa/Kelurahan

mengalami KLB yangdilakukan PenyelidikanEpidemilogi <24 jam

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB Yang Dilakukan Penyelidikan epidemiologi <

24 Jam, pada tahun 2016, tidak terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Aceh

Page 192: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

170

Barat Daya, hal ini juga sama dengan tahun 2015, target capain 100% dapat tercapai dengan

kategori “SANGAT BAIK”

Tabel 3.100Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Desa SiagaDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 5Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelayanan Kesehatan MasyarakatSasaran Strategis. 9Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Derajat Kesehatan Masyarakat

62. Cakupan Desa Siaga Aktif 55% 34,84% 63,34% 55% 63,15% 114,18%

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Desa

Siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta

kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat

daruratan kesehatan secara mandiri.

Tabel 3.101Jumlah Desa Siaga Per Kecamatan

di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016No Kecamatan Puskesmas Jumlah

DesaDesa Siaga

Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah %1 Babahrot Babahrot 9 4 0 0 0 4 44.44

Ie Mirah 5 1 0 0 0 1 20.002 Kuala Batee Kuala Batee 10 7 0 0 0 7 70.00

Alue Pisang 11 6 0 0 0 6 54.553 Jeumpa Alue Sungai Pinang 12 5 3 0 0 8 66.674 Susoh Susoh 20 17 0 0 0 17 85.00

Sangkalan 9 8 0 0 0 8 88.895 Blangpidie Blangpidie 20 8 0 0 0 8 40.006 Setia Lhang 9 4 0 0 0 4 44.447 Tangan - tangan Tangan - tangan 10 7 0 0 0 7 70.00

Bineh Krueng 5 5 0 0 0 5 100.008 Manggeng Manggeng 18 10 0 0 0 10 55.569 Lembah Sabil Lembah Sabil 14 11 0 0 0 11 78.57

Jumlah 152 93 3 0 0 96 63.16Sumber : Data dinas Kabupaten Aceh Barat Daya. 2016

Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga lahir sebagai

respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak kunjung selesai. Tingginya

angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis

Page 193: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

171

paru, merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan

flu burung serta belum hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah

merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia. Bencana alam yang sering menimpa bangsa

Indonesia seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kecelakaan

massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten

Aceh Barat Daya.

Periode tahun 2015 - 2016 jumlah desa siaga tetap sama, yaitu berjumlah 96 buah desa

dengan rincian 93 desa siaga berstatus pratama dan 3 desa siaga berstatus madya yang terdapat

di Kecamatan Jeumpa di bawah koordinasi Puskesmas Alue Sungai Pinang dengan adanya

indikator ini diharapkan outcome yang diperoleh adalah Meningkatnya jumlah penduduk yang

sembuh/membaik dari sakitnya. Bertambahnya jumlah penduduk yang melaksanakan Pola

Hidup bersih dan Sehat (PHBS). Berkurangnya jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia

dan Berkurangnya jumlah balita dengan gizi buruk.

Pada Tahun 2015, berdasarkan data yang ada di Dinas Kesehatan dari buku profil,

terdapat 46 Desa Siaga dari 132 Desa Definitif ( 20 Desa masih dalam tahap persiapan) atau

sebesar 34,84% dari keseluruhan jumlah Desa/Gampong. Kurung waktu tahun 2016, terjadi

penambahan Desa di Kabupaten Aceh Barat, sehingga jumlah Desa Definitif menjadi 152 Desa

dengan desa siaga berjumlah 96 Desa atau sebesar 63,15% (realisasi capaian)dari keseluruhan

jumlah Desa Gampong. Perhitungan capaian tahun 2016 berdasarkan acuan target 2016 nilai

persentase capaian indikator kinerja ini adalah 114,18 % dengan kategori capaian untuk

indikator ini adalah “SANGAT BAIK”

Tabel 3.102Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Cakupan Lahan Persawahan Rakyat yang Terbantu Pengadaan BibitnyaDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 6Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkunganSasaran Strategis. 10Meningkatnya Produktivitas Sektor Unggulan Daerah

63.Cakupan lahan persawahanrakyat yang terbantupengadaan bibitnya.

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 194: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

172

Sektor unggulan di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sektor pertanian yang juga sudah

menjadikan Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai ikon pertanian dilintas barat Provinsi Aceh

dengan sebutan “Bumi Breuh Sigupai”. Hasil padi Kabupaten Aceh Barat Daya yang melimpah

hingga melewati target nasional tidak terlepas dari perhatian pemerintah yang fokus terhadap

faktor tersebut. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah daerah adalah menyediakan bibit

unggul bagi para petani. Berikut dijelaskan pada tabel 3.100 dibawah ini :

Tabel 3.103Jumlah Bantuan Benih Padi Berdasarkan Luas Lahan

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015No Uraian Bibit Kecamatan Kebutuhan Benih

(Kg)Luas Lahan

(Ha)SumberDana

TahunAnggaran

1 Benih Padi Label Biru Babahrot 23.742 949,68

APBK 2015

Kuala Batee 43.097,50 1.723,90

Jeumpa 18.995,50 759, 82

Susoh 22.379,50 895,18

Blangpidie 14.946,50 597,86

Setia 21.312,50 852,50

Tangan - Tangan 35.669,25 1.426, 77

Manggeng 27.268,50 1.090,74

Lembah Sabil 12.392,50 495,702 Benih Padi Label Biru

MT II Babahrot 16.538 662

APBK 2015

Kuala Batee 28.454 1.138

Jeumpa 21.371 855

Susoh 17.331 693

Blangpidie 14.838 594

Setia 19.058 762

Tangan - Tangan 18.475 739

Manggeng 18.125 725

Lembah Sabil 10.196 4083 Benih Padi ( Penangkar ) Kuala Batee 875 35

APBA 2015Jeumpa 450 10

Blangpidie 1.000 40

Setia 175 74 Benih Padi Label Ungu Kuala Batee 350 14

APBK 2015Susoh 625 25

Blangpidie 300 12

Setia 475 195 Benih Padi GP- PTT Babahrot 2.046,25 81,85 APBN 2015

Page 195: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

173

No Uraian Bibit Kecamatan Kebutuhan Benih(Kg)

Luas Lahan(Ha)

SumberDana

TahunAnggaran

Kuala Batee 36,20 144,80

Jeumpa 3.682, 50 147,30

Susoh 2.548,75 101,95

Blangpidie 2.345,25 93,81

Setia 2.825,50 113,02

Tangan - Tangan 3.447,25 137,89

Manggeng 2.013 80,52

Lembah Sabil 1.971,50 78,86

Jumlah Total 409.355,95 16.510,15Sumber : Data Olah Dinas Pertanian dan Perkebunan tahun, 2015

Tabel 3.101Jumlah Bantuan Benih Padi Berdasarkan Luas Lahan

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016No Uraian Bibit Kecamatan Kebutuhan Benih

(Kg)Luas Lahan

(Ha)SumberDana

TahunAnggaran

1 Benih Padi Jajar Legowo Babahrot 20.081,25 803.25

APBN 2016

Kuala batee 25.315 1.012,60

Jeumpa 20.974,25 838,97

Susoh 15.747,25 629,89

Blangpidie 15.442,75 617.71

Setia 21.450 858

Tangan - Tangan 22.574,75 902,99

Manggeng 20.625 825

Lembah Sabil 12.789,75 511,592 Benih Padi Label Ungu Kuala Batee 550 22

APBK 2016Susoh 200 8

Blangpidie 625 25

Setia 375 153 Benih Padi Sigupai Kuala Batee 275 11

APBK 2016Jeumpa 150 6

Susoh 75 3

Blangpidie 200 8

Tangan - Tangan 425 174 Benih Padi ( Penangkar ) Jeumpa 600 24

APBA 2016Blangpidie 900 36

5 Benih Padi Seribu DesaMandiri Benih (SDMB)

Setia 250 10APBN 2016

Kuala Batee 500 20Jumlah Total 180.125 7.205

Page 196: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

174

Dari tabel 3.100 dan 3.101 diatas jelas terlihat bahwa pada tahun 2015 bantuan bibit benih

padi yang disalurkan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan lebih

banyak dibandingkan dengan tahun 2016, tahun 2015 bibit bantuan yang disalurkan oleh

pemerintah daerah melalui kelompok - kelompok tani dapat mencakup 2 kali masa tanam

dengan Indeks Produksi (IP) sebesar 1,8. Luas tanam tahun 2015 sebesar 16.510,15 Ha dengan

bantuan bibit 409.355,95 Kg, sedangkan pada tahun 2016 dengan luas tanam 7.205 Ha dengan

bantuan bibit 180.125 Kg. Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari luas tanam, dan kebutuhan bibit

untuk IP rata - rata 1,8 maka target pemerintah daerah untuk memberikan bantuan kepada

seluruh petani berupa bibit benih padi tanpa terkecuali tidak akan tercapai, namun hal itu dapat

diatasi oleh pemerintah untuk menysiasati kekurangan bibit benih padi berdasarkan luas lahan

yang ada dengan cara memanfaatkan dana gampong yang diserahkan langsung ke desa/gampong

yang berjumlah 152 desa/gampong definitif pada saat ini. Target Pemerintah daerah dan para

aparatur desa/gampong adalah memberikan bantuan 25kg/Ha. Dana Desa/Gampong yang

bernilai 1 milyar/desa/gampong sebagiannya harus dimanfaatkan untuk pembelian benih jika

benih bantuan Pemerintah Daerah tidak mencukupi dan pembelian pupuk khususnya bagi para

petani padi.

Target 100% pemerintah daerah selama ini tidak pernah mengalami kendala yang

berarti, meskipun sumber dana bantuan bibit dari APBK, APBA maupun APBN terbatas.

Dengan adanya bantuan Gampong dan dana Pemerintah Daerah berupa dana APBK,

APBA dan APBN, maka Realisasi dan Capaian indikator ini pada tahun 2016 sesuai target

yaitu 100% dengan kategori capaian “BAIK SEKALI”

Tabel 3.105Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Persentase Pengelolaan Sampah

Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 6Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkunganSasaran Strategis. 11Terpeliharannya Kualitas Lingkungan64. Persentase Pengelolaan

Sampah 60% 44,42% 74,03% 60% 64,98% 108,3%

Page 197: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

175

Kapasitas sampah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya dalam kurun

waktu 2015 - 2016 terjadi penurunan yang drastis yaitu dari 34.599 Ton menjadi 15.370 Ton.

Penurunan ini terjadi karena kurangnya pendataan dari instansi terkait yaitu Badan Lingkungan

Hidup dan Pertamanan Kabupaten Aceh Barat Daya, sehingga data yang didapatkan tidak sesuai

dengan kondisi dilapangan.

Tabel 3.106Kapasitas Sampah yang Tertangani per Tahun

Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 dan 2016

No TahunKapasitas Sampah

per Tahun(Ton)

Kapasitas Sampah yangTertangani per Tahun

(Ton)1 2015 34.599 15.3702 2016 15.717 10.214

Sampah yang dihasilkan terbanyak adalah sampah rumah tangga karena di Kabupaten

Aceh Barat Daya tidak ada industri besar yang menghasilkan sampah dalam kapasitas besar.

Selain itu. penanganan sampah yang ada masih diatasi oleh masyarakat itu secara mandiri, yaitu

dengan membakarnya di lingkungan mereka sendiri, karena masih luasnya lahan di sekitar

tempat mereka melakukan penagganan sampah. Hingga saat penyusunan LAKIP Daerah Tahun

2016, belum ada pengolahan sampah secara terkoordinir dan intensif oleh pemerintah daerah

meskipun secara sarana dan prasarana sudah tersedia. Seluruh sampah yang ada langsung di

buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah yang berada di desa Ie Khue Lhung

Kecamatan Jeumpa tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.

Secara umum hambatan - hambatan yang terjadi dikarenakan beberapa hal.

diantaranya :

a) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal membuang sampah pada

tempatnya, hingga kini masih banyak masyarakat yang membuang sampah secara

langsung ke alur - alur sungai yang banyak terdapat di Kabupaten Aceh Barat

Daya.

b) Kurangnya armada sampah dan tenaga kebersihan.

c) Banyaknya fasilitas penampungan sampah sementara (bak sampah) yang berada di

kecamatan - kecamatan telah rusak (layak pakai).

Untuk itu perlu dipikirkan bersama solusi yang harus dilakukan agar sampah yang ada

dapat tertangani secara maksimal guna terciptanya lingkungan yang asri. bersih dan nyaman.

Page 198: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

176

Beberapa langkah awal yang harus dilakukan adalah melengkapi armada sampah dan menambah

personil kebersihan serta meningkatkan kapabilitas SDM Lingkungan hidup hingga bisa

memanfaatkan sarana yang telah ada di pemerintahan daerah pada saat ini. Melakukan

pendataan ulang daerah - daerah yang menghasilkan sampah lebih dan menyediakan fasilitas

penampungan sampah sementara lebih baik secara kualitas maupun kuantitas hingga dapat

mencakupi ke 152 desa di 9 kecamatan yang ada pada saat ini.

Outcome yang diharapkan dengan adanya indikator ini adalah tertanganinya secara baiki

seluruh sampah dari mulai pengumpulan, penanganan dan pengolahan dan dapat sebagai

indikator keberhasilan daerah terhadap penanganan sampah.

Pada tahun 2015, sampah yang dihasilkan oleh Kabupaten Aceh Barat Daya sebesar

34.599 Ton dan yang berhasil dikelola/dipungut/dibersihkan oleh para petugas daerah adalah

15.370 Ton. Secara persentase, realisasi penanganan sampah adalah 44,42%. Secara data terjadi

penurunan kapasitas sampah pada tahun 2016. Penurunan ini terjadi karena banyaknya sampah

yang telah dikelola secara mandiri oleh masyarakat dan masih banyaknya sampah yang belum

tertangani secara maksimal mengingat kekurangan tenaga kebersihan dan armada sampah.

Tahun 2016 jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat adalah 15.717 Ton dan terkelola

10.214 Ton dengan realisasi capaian sebesar 64,98%. Persentase Capaian kinerja indikator ini

berdasarkan target 60% adalah melebihi target yaitu sebesar 108,3%.Untuk persentase dengan

angka tersebut maka kategori capaianya adalah “ SANGAT BAIK”

Tabel 3.107Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Cakupan DAS yang direboisasi

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 6Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkunganSasaran Strategis. 11Terpeliharannya Kualitas Lingkungan65. Cakupan DAS yang

direboisasi (Penghijaun) 2% 0,1% 2% 0,11% 5,5%

Secara definisi berdasarkan PP No 37 tentang Pengelolaan DAS. Pasal 1 menyatakan

Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS adalah suatu wilayah daratan yang

Page 199: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

177

merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya. yang berfungsi menampung,

menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara

alami yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah

perairaam

Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki potensi sumber daya air yang sangat potensial,

salah satunya dengan adan beberapa Daerah aliran sungai (DAS) yang selama ini dimanfaatkan

oleh masyarakat dan pemerintah sebagai suplai air, pengairan areal persawahan dan sebagian

kecil perikanan darat. Adapun keberadaan Daerah Aliran Sungai (DAS) beserta Sub Daerah

Aliran Sungai (Sub DAS) di Kabupaten Aceh Barat Daya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.108Nama DAS dan SUB DAS

Di Kabupaten Aceh Barat DayaNO NAMA DAERAH

ALIRAN SUNGAILUAS(Ha)

NAMA SUB DAERAH ALIRANSUNGAI

1 DAS SEUMANYAM 35.434.27

1. Krueng Seumayam Rayeuk2. Krueng Seumayam3. Krueng Ie Mirah4. Krueng Tripa Tengah

2 DAS BABAHROT 89.892.24

1. Krueng Alue Gani Cut2. Krueng Alue Gani Rayeuk3. Krueng Babahrot4. Krueng Ie Mirah Blangpidie5. Krueng Lama Rayeuk6. Krueng Sapi

3 DAS SUSOH 24.789.481. Krueng Suak2. Krueng Alue3. Krueng Susoh

4 DAS MANGGENG 38.083.07

1. Krueng Alue Trieng Gadeng2. Krueng Baru3. Krueng Tangan Tangan4. Krueng Manggeng5. Krueng Raenuh

Total Luas 188.199.06

Dari tahun ke tahun kerusakan DAS semakin parah dikarenakan adanya penebangan liar

dan penambangan galian C. Pemerintah daerah melalui jajarannya yang terkait telah berusaha

meskipun belum maksimal untuk menjaga DAS yang menjadi salah satu sumber kehidupan

(Suplai air bersih serta pengairan areal persawahan dan perkebunan) masyarakat di sekitar

Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 200: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

178

Tabel 3.109Perbandingan Luas Area Reboisasi DAS dan SUB DASDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

NO

NAMADAERAHALIRANSUNGAI

LOKASI LUAS(Ha)

LUAS AREAREBOISASI

(Ha) NAMA SUB DAERAH ALIRANSUNGAI

2015 2016

1 DASSEUMANYAM

KecamatanBabarot 35.434.27 - -

1. Krueng Seumayam Rayeuk2. Krueng Seumayam3. Krueng Ie Mirah4. Krueng Tripa Tengah

2 DASBABAHROT

KecamatanBabahrot 89.892.24 - -

1. Krueng Alue Gani Cut2. Krueng Alue Gani Rayeuk3. Krueng Babahrot4. Krueng Ie Mirah Blangpidie5. Krueng Lama Rayeuk6. Krueng Sapi

3 DAS SUSOHKecamatanBlangpidiedan Susoh

24.789.48 - 2101. Krueng Suak2. Krueng Alue3. Krueng Susoh

4 DASMANGGENG

KecamatanManggeng 38.083.07 200 210

1. Krueng Alue Trieng Gadeng2. Krueng Baru3. Krueng Tangan Tangan4. Krueng Manggeng5. Krueng Raenuh

Total Luas 188.199.06 200 210

Melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan tahun 2015 dan 206 telah melakukan

Reboisasi DAS walaupun masih sangat kecil jika dibandingkan terhadap luas keseluruhan DAS

yang mencapai 188.199.06 Ha. Tahun 2015 luas area yang direbosaisasi hanya seluas 200 Ha

atau 2 Km2 di Kecamatan Manggeng dan tahun 2016 hanya seluas 210 Ha atau 2.1 KM2 di

Kecamatan Blangpidie. Capaian kinerja indikator ini sangat kecil yaitu hanya 0.11% dari

188.199.06 Ha.

Hambatan utama dalam melaksanakan reboisasi ini adalah minimnya anggaran yang di

“Ploting” dan disediakan oleh pemerintah daerah, Selain itu penyebab sulitnya dilakukan

reboisasi adalah kesadaran masyarakat sekitar yang masih suka melakukan penebangan kayu -

kayu di sekitar DAS sehingga erosi oleh pengikisan banyak terjadi. Hal ini di karenakan

kurangnya minatnya masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan dan minimnya anggaran yang

dialokasikan pemerintah daerah setiap tahunnya untuk kelestarian lingkungan.

Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menambah jumlah anggaran daerah untuk

penggunaan reboisasi dan instansi terkait harus mampu melakukan kerjasama dengan pihak

swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sudah menjadi tanggung

jawab para pelaku usahan tambang galian C yang banyak terdapat disekitar DAS. Memperketat

aturan - aturan daerah melalui Qanun tentang tambang galian C sehingga DAS yang ada tidak

Page 201: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

179

semakin rusak dan terpelihara. Lebih mengintesifkan dan memberdayakan para POLHUT untuk

menjaga hutan disekitar DAS dan bukit/pegunungan dari tangan - tangan yang tidak

bertanggung jawab dalam melakukan penebangan liar.

Outcome yang diharapkan dengan adanya indikator ini adalah meningkatnya kepedulian

daerah terhadap lingkungan khususnya sumber daya air DAS dan SUB DAS yang ada

Kabupaten Aceh Barat Daya. Capaian kinerja indikator ini masih sangat rendah jika

dibandingkan target dan dibandingkan dengan luas daerah DAS yang ada yaitu sebesar 5.5%

dengan kategori capaian “KURANG”.

Tabel 3.110Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Persentase Peningkatan PADKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 6Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkunganSasaran Strategis. 12Meningkatnya Pendapatan Daerah

66. Persentase PeningkatanPAD 7% 1,82% 26% 5% 6,14% 122,8%

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya setiap tahunnya cendrung

mengalami kenaikan hal ini dapat kita lihat pada tabel penjabaran dibawah ini :

Tabel 3.111Perbandingan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2015 - 2016

Kode Rekening Jasa Pendapatan TargetREALISASIDESEMBER

2015% Target

REALISASIDESEMBER

2016%

DEVIASIREALISASI(2016-2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 1 Pendapatan Asli Daerah

4 1 1 Pajak Daerah 5.000.000.000 4.573.058.278 91,46 8.000.000.000 8.326.282.541 104,08 3.753.224.263

4 1 1 01 Pajak Hotel 80.000.000 55.635.850 69,54 80.000.000 79.867.800 99,83 24.231.950

4 1 1 02 Pajak Restoran 760.000.000 917.026.324 120,66 750.000.000 1.114.008.578 148,53 196.982.254

Page 202: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

180

Kode Rekening Jasa Pendapatan TargetREALISASIDESEMBER

2015% Target

REALISASIDESEMBER

2016%

DEVIASIREALISASI(2016-2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 1 1 03 Pajak Hiburan 10.000.000 1.560.000 15,60 20.000.000 3.810.250 19,05 2.250.250

4 1 1 04 Pajak Reklame 110.000.000 68.463.000 62,24 140.000.000 163.963.600 117,12 95.500.600

4 1 1 05 Pajak Penerangan Jalan 2.300.000.000 2.161.728.115 93,99 2.400.000.000 2.403.440.143 100,14 241.712.028

4 1 1 08 Pajak Air Tanah 30.000.000 0 0,00 20.000.000 17.665.017 88,33 17.665.017

4 1 1 09 Pajak Sarang Burung Walet 0 0 0,00 - - 0.00 0

4 1 1 11 Pajak Mineral BukanLogam dan Batuan 690.000.000 638.513.000 92,54 3.540.000.000 3.588.206.600 101,36 2.949.693.600

4 1 1 12 Pajak Bumi dan BangunanPerdesaan dan Perkotaan 720.000.000 384.204.609 53,36 700.000.000 545.130.122 77,88 160.925.513

4 1 1 13 Bea Perolehan atas Tanahdan Bangunan (BPHTB) 300.000.000 345.927.380 115,31 350.000.000 410.190.431 117,20 64.263.051

4 1 2 Retribusi Daerah 4.840.000.000 3.391.793.542 70,08 4.166.192.000 2.910.925.190 69,87 -480.868.352

4 1 2 01 06 Retribusi PelayananKesehatan 50.000.000 1.400.000 2,80 2.000.000 1.328.000 66,40 -72.000

4 1 2 01 07 Retribusi PelayananPersampahan / Kebersihan 120.000.000 146.532.000 122,11 150.000.000 153.636.000 102,42 7.104.000

4 1 2 01 19 Retribusi Pelayanan ParkirDitepi Jalan Umum 77.000.000 41.320.000 53,66 40.000.000 43.660.000 109,15 2.340.000

4 1 2 01 21 Retribusi Pelayanan Pasar 217.000.000 164.955.000 76,02 197.000.000 193.350.000 98,15 28.395.000

4 1 2 01 30 Retribusi PengujianKenderaan Bermotor 40.047.600 0,00 57.000.000 67.812.500 118,97 27.764.900

4 1 2 01 31 Retribusi Penyediaandan/atau Penyedotan Kakus 85.000.000 42.980.000 50,56 65.000.000 41.800.000 64,31 -1.180.000

4 1 2 01 44 Retribusi PengendalianMenara Telekomunikasi 298.400.000 380.696.064 127,58 0 - -380.696.064

4 1 2 02 01Retribusi Jasa UsahaPemakaian KekayaanDaerah

1.718.000.000 470.887.658 27,41 1.414.592.000 472.698.190 33,42 1.810.532

4 1 2 02 15 Retribusi Jasa UsahaTerminal 37.000.000 43.445.000 117,42 37.000.000 46.700.000 126,22 3.255.000

4 1 2 02 26 Retribusi PenjualanProduksi Usaha Daerah 1.700.000.000 1.586.693.345 93,33 1.720.000.000 1.488.000.000 86,51 -98.693.345

4 1 2 02 16 Retribusi Jasa UsahaTempat Khusus Parkir 35.000.000 31.000.000 88,57 36.000.000 35.000.000 97,22 4.000.000

4 1 2 02 18 Retribusi Rumah PotongHewan 50.000.000 29.315.000 58,63 35.000.000 27.120.000 77,49 -2.195.000

4 1 2 03 01 Retribusi Izin MendirikanBangunan (IMB) 150.000.000 69.379.375 46,25 80.000.000 41.522.500 51,90 -27.856.875

4 1 2 03 03 Retribusi Izin Gangguantempat Usaha (HO) 210.000.000 288.141.500 137,21 300.000.000 273.350.000 91,12 -14.791.500

4 1 2 03 05 Retribusi izin Trayek 12.600.000 13.450.000 106,75 12.600.000 11.106.000 88,14 -2.344.000

4 1 2 03 08 Retribusi izin UsahaPerikanan 40.000.000 1.685.000 4,21 20.000.000 13.842.000 69,21 12.157.000

4 1 2 03 13 Retribusi izin UsahaPertambangan (IUP) 40.000.000 39.866.000 99,67 0 - 0,00 -39.866.000

Page 203: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

181

Kode Rekening Jasa Pendapatan TargetREALISASIDESEMBER

2015% Target

REALISASIDESEMBER

2016%

DEVIASIREALISASI(2016-2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4 1 3

Hasil Perusahaan MilikDaerah dan HasilPengelolaan KekayaanDaerah yang di Pisahkan

1.426.824.415 1.426.824.415 100,00 1.417.802.001 1.417.802.001 100,00 -9.022.414

4 1 3 01 Bag. Laba atas Penyer.Modal Pada Perush Daerah 0 0,00 0,00 0

4 1 3 01 01 Deviden PerusahaanDaerah 1.426.824.415 1.426.824.415 100,00 1.417.802.001 1.417.802.001 100,00 -9.022.414

0

4 1 4 Zakat 2.156.064.289 2.920.979.133 135,48 2.156.064.289 2.877.518.410 133,46 -43.460.723

4 1 4 01 Pendapatan Zakat Infak danSadaqah 2.156.064.289 2.920.979.133 135,48 2.156.064.289 2.877.518.410 133,46 -43.460.723

0

4 1 5 Lain - Lain PendapatanAsli Daerah Yang Sah 48.933.588.669 49.244.429.124 100,64 69.138.626.728 64.940.214.587 93,93 15.695.785.462

4 1 5 01Hasil Penjualan AsetDaerah Yg TidakDipisahkan

0 0 0,00 0 - 0,00 0

4 1 5 02 Penerimaan Jasa Giro 1.251.372.523 2.141.462.559.11 171,13 1.251.372.523 1.509.038.775 120,59 -632.423.785

4 1 5 03 Penerimaan BungaDeposito 2.242.563.188 3.229.936.068 144,03 6.101.368.543 5.764.849.642 94,48 2.534.913.574

4 1 5 04 Tuntutan Ganti KerugianDaerah 0 9.000.000 0,00 0 19.000.000 0,00 10.000.000

4 1 5 07 Pendapatan Denda AtasKeterlambatan PelaksanaanPekerjaan

0 331.902.140 0.00 0 310.521.424 0,00 -21.380.716

4 1 5 09 Pendapatan Hasil Eksekusiatas Jaminan 0 561.795.000 0,00 349.942.000 349.942.000 100,00 -211.853.000

4 1 5 10 Pendapatan dariPengembalian 0 219.906.750 0.00 297.386.600 297.986.600 100,20 78.079.850

4 1 5 16 Pendapatan dariBLUD-RSUD 35.000.000.000 32.197.465.826 91,99 50.000.000.000 46.416.858.802 92 ,83 14.219.392.976

4 1 5 18 Lain-lain PAD yang SahLainnya 763.302.230 224.956.932 437.940.944 194 ,68 -325.361.286

4 1 5 18 PDAM 20.000.000 30.590.500 152,95 20.000.000 7.112.400 -23.478.100

4 1 5 22 Dana Kapitasi JKN padaFKTP 10.379.652.958 9.716.760.300 93,61 10.853.600.130 9.826.964.000 90 ,54 110.203.700

4 1 5 24 Dana Kompensasi SumberDaya Alam 40.000.000 42.307.751 105,77 40.000.000 0 0 ,00 -42.307.751

Jumlah Total 62.356.477.373 61.557.084.492 98,72% 84.878.685.018 80.472.742.729 94 ,81% 18.915.658.236

Dalam mengumpulkan PAD, instansi terkait dalam hal ini Dinas Pendapatan Kabupaten

Aceh Barat Daya masih sering mendapatkan beberapa hambatan diantaranya adalah :

a) Masih adanya beberapa Qanun yang telah diusulkan masih dalam proses

pengesahan.

Page 204: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

182

b) Masih lemahnya penegasan terhadap peraturan daerah khususnya mengenai sumber

- sumber PAD yang harus dibayarkan pajak/retribusinya oleh masyarakat.

c) Masih adanya beberapa Peraturan Bupati tentang pajak/retribusi daerah yang

besaran tarifnya belum disesuaikan.

d) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak/retribusi yang

dapat menjadi PAD, dan

e) Masih terbatasnya jumlah personil dilapangan dalam hal mendata dan melakukan

pemungutan pajak/retribusi daerah.

Meskipun dalam pelaksanaannya penarikan/pengumpulan sumber - sumber potensial

PAD mengalami beberapa hambatan, namun Instansi terkait beserta Pemerintah Daerah telah

memikirkan beberapa solusi sehingga dapat menjaring PAD, solusi yang telah dan akan

dilakukan adalah :

a) Selalu memantau dan berkoordinasi dengan pihak - pihak terkait dalam hal

percepatan pengesahan Qanun/Perbub yang telah diusulkan.

b) Melakukan pendatan, penyuluhan, monitoring dan pembinaan secara terus menerus

terhadap wajib pajak dan retribusi arti pentingnya pajak bagi pembangunan daerah.

c) Menjadikan bukti pembayaran pajak/retribusi sebagai salah satu persyaratan

penting dan wajib dalam setiap pengurusan oleh masyarakat ke instansi

pemerintah.

d) Selalu melakukan perbaikan - perbaikan terhadap sistem, prosedur dan tata cara

pemunggutan PAD agar lebih profesionalisme dan bertanggungjawab, dan

e) Berusaha menggali dan menemukan potensi - potensi pajak/retribusi baru sehingga

sebagai penyumbang peningkat PAD dimasa yang akan datang

Jelas terlihat pada tabel 3.108 diatas bahwa terjadi penambahan PAD tahun 2015

dibandingkan dengan tahun 2016. Pada tahun 2015 realisasi pendapatan PAD adalah Rp.

61.557.084.492 dan kurun waktu januari s/d desember 2016 realisasi PAD Kabupaten Aceh

Barat Daya yang berasal dari beberapa sumber sebesar Rp. 80.472.742.729.

Tahun 2015 target diawal tahun adalah 7% dari tahun sebelumnya ( Rp. 61.866.278.159

tahun 2014) yaitu penambahan sebesar Rp. 4.330.639.469,03,- namun hingga akhir bulan

Page 205: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

183

desember tahun 2015 PAD yang terkumpul sebesar Rp. 61.557.084.492 (penurunan). Persentase

Realisasi yang diperoleh pada tahun 2015 adalah 1,82% dan persentase capaian 26%

berkategori “KURANG” (Pencarian Digunakan Rumus Progress Negative).

Dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2016, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh

Barat Daya telah menargetkan penambahan 5% dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2015

( bertambah Rp. 3.077.854.224,60 dari Rp.61.557.084.492 dengan total Rp 64.634.938.717).

Periode tahun 2016 terjadi penambahan PAD sebesar Rp. 18.915.658.237 dari tahun 2015 atau

persentase realiasi peningkatan sebesar 6,14%. Hal ini cukup menggembirakan dengan

persentase capaian 122,8% dengan kategori capian “ SANGAT BAIK”. Sangat tingginya

persentase capaian dikarenakan target cukup kecil, yang ditentukan sangat tidak berimbang

dengan hasil capaian yang cukup sangat besar.

Tabel 3.112Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Persentase Qanun/Pajak Daerah/Retribusi yang Telah DisahkanDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 6Menggali dan mengembangkan potensi daerah secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan

Sasaran Strategis. 12Meningkatnya Pendapatan Daerah

67.Persentase Qanun /PajakDaerah dan Retribusi yangtelah disahkan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Qanun/Pajak Daerah dan retribusi yang telah disahkan 2016 ada 3 Qanun yang

sudah disahkan dari 3 Qanun yang diusulkan, yaitu :

a) Qanun Nomor 01 Tahun 2016 tentang Retribusi Pelayanan Pasar yang disahkan

pada tanggal 18 maret 2016 dan diundangkan pada tanggal 22 Maret 2016;

b) Qanun Nomor 02 Tahun 2016 tentang Retribusi penjualan produksi usahan daerah

tangal 18 maret 2016 dan diundangkan pada tanggal 22 Maret 2016, dan

c) Qanun Nomor 03 Tahun 2016 tentang Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus yang

disahkan pada tanggal 14 juli 2016 dan diundangkan pada tanggal 15 Juli 2016.

Page 206: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

184

Kendala yang sering dihadapi dalam proses pengesahan Qanun adalah menyesuaikan

jadwal pembahasan dengan Badan legislatif (BANLEG) sehingga untuk mengatasi ini pihak -

pihak terkait telah berusaha untuk berkoordinasi dengan pihak legislatif dalam hal penyesuaian

pembahasan oleh BANLEG. Dengan adanya Qanun-qanun baru tentang pajak/retribusi

diharapkan dapat menjadi dasar hukum dalam melakukan pemunggutan/penarikan

pajak/retribusi itu sendiri agar PAD daerah dapat lebih ditingkatkan. Target diawal tahun 2016

dapat tercapai 100% dengan kategori capaian kinerja indikator “BAIK SEKALI”

Tabel 3.113Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Panjang Jalan Baru yang Terbangun danCakupan Jalan rusak yang Diperbaiki

Di Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 -2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 7Mengembangkan Wawasan Strategis Melalui Peningkatan Prasarana Dan Sarana Untuk Mempercepat TumbuhnyaIklim Investasi Yang KondusifSasaran Strategis. 13Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Daerah

68. Panjang Jalan Baru yangTerbangun 18 Km 21,23 Km 118,44% 25 Km 42,840 Km 171,36%

69. Cakupan Jalan Rusak yangdiperbaiki 5% 2,25% 45% 5% 0,39% 7,8%

Tabel 3.114Status Jalan dan Panjang Jalan yang diperbaiki/ditingkatkan

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

No Keadaan

Status Jalan Perbaikan/Peningkatan

JalanJalan Negara

(KM)Jalan Provinsi

(KM)Jalan Kab/Kota

(KM)2015 2016 2015 2016 2015 2016 (KM)

1 Jenis Permukaana. Diaspal 63,70 63,70 10,12 10,12 249,877 258,421 8,544b. Kerikil 15,57 15,57 421,914 456,21 34,296c. Tanah 2,20 2,20 99,673 56,833 -42,840d. Tidak dirinci

Jumlah 63,70 63,70 27,89 27,89 771,464 771,4642 Kondisi Jalan

a. Baik 63,70 63,70 14,29 14,29 249,877 258,421 8,544b. Sedang 5,72 5,72 261,681 261,681 .0c. Rusak 6,76 6,76 160,233 194,529 34,296d. Rusak Berat 1,12 1,12 99,673 56,833 -42,840

Jumlah 63,70 63,70 27,89 27,89 771,464 771,4643 Kelas Jalan

Page 207: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

185

No Keadaan

Status Jalan Perbaikan/Peningkatan

JalanJalan Negara

(KM)Jalan Provinsi

(KM)Jalan Kab/Kota

(KM)2015 2016 2015 2016 2015 2016 (KM)

a. Kelas .Ib. Kelas. IIc. Kelas.IIId. Kelas. A 63,70 63,70e. Kelas. B 249,877 258,421 8,544f. Kelas. C 27,89 27,89 421,914 456,21 34,296g. Kelas Tidak dirinci 99,673 56,833 -42,840

Jumlah 63,70 63,70 27,89 27,89 771,464 771,464Sumber Data : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Barat Daya, 2016

Berdasarkan data dari dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2016,

jelas terlihat sebagaimana tabel 3.111, diatas belum menggambarkan jumlah keseluruhan

panjang jalan di Kabupaten Aceh Barat Daya. Data tersebut merupakan data terbaru hasil survei

GIS yang sampai saat penyusunan LAKIP 2016 masih dalam tahap pengkuran sehingga masih

banyak jalan - jalan baru dipedesaan yang belum terukur dan terpetakan secara keseluruhan.

Tahun 2016 terjadi.

Hambatan yang sering terjadi dalam pelaksanaan indikator ini adalah : keterbatasan

anggaran, kegagalan dalam pelaksanaan kontrak dan pembangunan jalan yang ada masih

terfokus pada pembangunan jalan jangka pendek semata. Pemecahan masalah dapat dilakukan

dengan cara pencarian dana bantuan oleh pemerintah daerah kepada pihak - pihak swasta

sehingga pembangunan jalan yang sangat diperlukan demi kemajuan daerah tidak menjadi

beban anggaran APBK saja, mengurangi resiko kegagalan kontrak melalui spesifikasi lelang,

penilaian dan proses seleksi yang baik serta merubah cara pandang perencanaan dengan mulai

memfokuskan kepada pembangunan jalan untuk jangka panjang yang sifatnya berkelanjutan

Panjang jalan baru yang terbangun sebagaimana termaktub pada indikator pada misi 7

merupakan peningkatan badan jalan dengan total panjang 42,840 km. Berdasarkan target di

dokumen perjanjian kinerja 25km dapat terealisasi sepanjang 42, 840 Km ( 8,544 Km Jalan

Kerikil menjadi Aspal dan 34,296 merupakan peningkatan jalan tanah menjadi kerikil) dengan

persentase capaian 171,36% dan berkategori “SANGAT BAIK”.

Untuk jalan rusak yang diperbaiki adalah sepanjang 8,544 Km dari target yang direncakan pada

awal tahun sebesar 5% dari total panjang jalan rusak yaitu 42, 840 Km atau 2.142 Km.

Page 208: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

186

Berdasarkan target dan capai tersebut maka diperoleh angka realisasi sebesar 0.39% ( 8,544

Km dibagi 2.142 Km , 5% dari total jalan rusak). Persentase capaian jalan rusak ini adalah

hanya 7,8% dengan kategori “KURANG”.

Tabel 3.115Perbandingan Target, Realisasi dan CapaianIndikator Jembatan Baru yang Terbangun

Pada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 7Mengembangkan Wawasan Strategis Melalui Peningkatan Prasarana Dan Sarana Untuk Mempercepat TumbuhnyaIklim Investasi Yang KondusifSasaran Strategis. 14Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Daerah

70 Jembatan Baru yangterbangun 21 Unit 2 Unit 23% 5 Unit 4Unit 80%

Tuntutan masyarakat akan layanan transportasi semakin meningkat terus sebagai akibat

langsung dari mobilitas manusia dan barang yang meningkat hari demi hari, efektivitas layanan

trasnportasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana dan prasarana transportasi itu sendiri. Selain

jalan, jembatan juga memegang peranan sangat penting sebagai faktor penghubung dari suatu

daerah ke daerah lainnya. Di Kabupaten Aceh Barat Daya, tahun 2016 terdapat 5 (lima) lokasi

jembatan yang dibangun yaitu :

a) Pembangunan Jembatan Suneulop Padang Bak Reng (DAK)

b) Pembangunan Jembatan Jalan Baru Dsn.I, Gp. Keude Siblah, Kec. Blangpidie;

c) Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh; (tidak selesai)

d) Pembangunan Jembatan Rangka Baja Suak Keutapang Kec. Kuala Batee (Otsus)

e) Pembangunan Jembatan Rangka Baja Tengah - Meurandeh (Otsus)

Dari ke 5 (lima) jembatan tersebut hanya bisa terselesaikan 4 (empat) jembatan saja

dikarenakan faktor alam, yaitu bencana banjir dikarenakan meluapnya Sungai Krueng Teukuh.

Jembatan yang tidak dapat dilanjutkan pembangunannyan adalah Jembatan Krueng Teukuh.

Dengan tidak selesainya 1 (satu) unit jembatan, maka nilai pencapaian adalah 80% dengan

kategori (BAIK)

Page 209: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

187

Tabel 3.116Perbandingan Target, Realisasi dan Capaian

Indikator Jumlah Pasar Tradisional dan Modern yang TerbangunPada Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

INDIKATOR KINERJATAHUN 2015 TAHUN 2016

TARGET REALISASI CAPAIAN(%) TARGET REALISASI CAPAIAN

(%)Misi. 7Mengembangkan Wawasan Strategis Melalui Peningkatan Prasarana Dan Sarana Untuk Mempercepat TumbuhnyaIklim Investasi Yang KondusifSasaran Strategis. 14Terciptanya Pusat - Pusat Pertumbuhan

71Jumlah Pasar Tradisionaldan Modern yangTerbangun

5 Unit 5 Unit 100% 5 Unit 7 Unit 140%

Menurut Ilmu Ekonomi, pengertian pasar berkaitan dengan kegiatannya, bukan tempatnya.

Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi jual dan beli dengan mengkedepankan 3

fungsi utama yaitu : fungsi distribusi. pembentukan harga dan promosi. Di Kabupaten Aceh

Barat Daya pasar yang ada hingga saat ini masih berbentuk pasar tradisional yang mana pembeli

masih dilayani langsung oleh penjual sehingga masih memungkinkan terjadinya proses tawar

menawar. Paradigma pasar tradisional sebagai pasar yang kumuh, kotor, semrawut dan bau

masih melekat, sampai saat ini hanya pasar tersebut yang ada dan tersedia di Kabupaten Aceh

Barat Daya itupun masih bersifat pasar lokal yang ada di masing - masing kecamatan/desa.

Meskipun telah ada pembangunan sejumlah pasar oleh pemerintah daerah, tapi masih

bersifat pasar tradisional dan Lokal. Pemerintah daerah juga telah berusahan menaikan citra

pasar tradisional dengan cara merevitalisasi sejumlah pasar. Namun sangat disayangkan

revatilisai yang ada hanya sebatas perbaikan fisik pasar itu sendiri tanpa mengembangkan

organisasi pengelola dan pembinaan manajemen pasar tradisional. Adapun pembangunan pasar

dan revitalisasi dalam kurun waktu 2015 - 2016 adalah :

Tabel 3.117Perbandingan Pembangunan dan Revitalisasi PasarDi Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2015 - 2016

NoPembangunan dan Revitalisasi Pasar

Tahun 2015Pembangunan dan Revitalisasi Pasar

Tahun 2016Pembangunan Revitalisasi Pembangunan Revitalisasi

1 Kios PasarTradisionalLokasi :Tanjung BungaKecataman

Pasar IkanLokasi :Tanjung BungaKecamatanTangan-tangan

Pasar BandesLokasi :Keude ManggengKecamatan Manggeng

Pasar JeumpaLokasi :Kecamatan Jeumpa

Page 210: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

188

NoPembangunan dan Revitalisasi Pasar

Tahun 2015Pembangunan dan Revitalisasi Pasar

Tahun 2016Pembangunan Revitalisasi Pembangunan Revitalisasi

Tangan-tangan2 Pasar Ikan di pasar

setia JayaLokasi :Kecamatan Setia

Pasar BabahrotLokasi :Kecamatan Babahrot

Pasar LamaLokasi :Keude ManggengKecamatan Manggeng

Pasar RakyatLokasi :Desa Cot Ba’uKecamatan LembahSabil

3 Pasar Kedai ManggengLokasi :Kecamatan Manggeng

Pasar RakyatLokasi :SangkalanKecamatan Susoh

Pasar RakyatLokasi :Tanjung BungaKecamatan Tangan -tangan

4 Pasar Rakyat/PasarIkan Kuta TinggiLokasi :Kecamatan Blangpidie

Jelas terlihat terjadi peningkatan dalam hal pembangunan dan revatalitasi pasar dari tahun

2015. Kendala dalam melaksanakan pembangunan dan revatalisasi pasar ini adalah pada

umumnya penyediaan lahan/lokasi pembangunan pasar yang terkadang tidak sesuai dengan

tempat yang diingkan oleh masyarakat dan pedagang. Sehingga tidak jarang pasar yang telah

terbangun tidak ditempati oleh para pedagang sebagai pelaku pasar. Para pedagang lebih

memilih menempati pasar lama dengan alasan sepinya pembeli jika mereka menempati pasar

yang telah disediakan. Akibatnya masih ada beberapa pasar yang terbangun menjadi

terbengkalai tanpa ada yang melakukan usaha jual beli.

Solusi yang bisa diusahakan adalah mensosialisasikan kepada masyarakat dan pedagang

tentang manfaat dari pasar yang telah terbangun meskipun hal tersebut terkadang tidak

membuahkan hasil, relokasi pasar baru masih sangat sulit dilakukan hingga saat ini.

Dengan adanya penambahan pasar dan revitalisasi, diharapkan perekonomian

masyarakat lebih baik karena adanya wadah tempat mereka melakukan transaksi perdagangan

yang nyaman dan aman sebagaimana yang diharapkan dari indikator ini.

Target indikator ini dapat tercapai dengan sangat baik. target 5 pasar dapat tercapai

hingga 7 pasar yang bersumberkan kepada dana APBK. Capain indikator kinerja tahun ini

adalah 140% dengan kriteria capaain “SANGAT BAIK”.

Page 211: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

189

3.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Target RPJMK

Untuk mengetahui keberhasilan kinerja pemerintah, salah satu tolah ukur dan acuannya

adalah RPJMK daerah tersebut, karena RPJMK merupakan suatu dokumen perencanaan yang

sangat penting artinya untuk menentukan arah pembangunan suatu daerah dalam hal ini

Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada perjanjian kinerja tahun 2016 terdapat beberapa indikator

kinerja yang dapat diperbandingkan, Hal ini dapat terlihat pada tabel 3.115 dibawah ini :

Target 3.118Perbandingan Realisasi PK 2016 terhadap Target RPJMD/RPJMK 2016

Kabupaten Aceh Barat Daya

NoSASARANSTRATEGISKABUPATEN

INDIKATOR KINERJA REALISASI2016

TARGETRPJMK

2016

1. Perbaikan tatakelolapemerintahan yangefektif dan efisien

Tersedianya dokumen perencanaan RPJPDyg telah ditetapkan dgn PERDA (Qanun)

1.0 Dokumen 1.0 Dokumen

Tersedianya Dokumen PerencanaanRPJMD yg telah ditetapkan dgnPERDA/PERKADA (Qanun)

1.0 Dokumen 1.0 Dokumen

Tersedianya Dokumen PerencanaanRKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA(Perbup)

1.0 Dokumen 1.0 Dokumen

% Penjabaran Program RPJMD kedalamRKPD

66,08% 60%

Tersedianya Buku “Kabupaten DalamAngka “

Ada Ada

Tersedianya Buku “PDRB Kabupaten” Ada Ada

2. Meningkatnya kinerjadan pelayanan kepadamasyarakat

Persentase Penduduk yang telah memilikie-KTP

109.578 Jiwa 147.023 Jiwa

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3(Ketertiban, keterntraman, Keindahan) dikabupaten

100% 95%

Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran 3 Kecamatan 9 Kecamatan

4. Meningkatnyaproduktivitasperekonomian rakyat

Cakupan Koperasi Aktif (%) 0,25 0,90

Produktivitas Padi Per Hektare 7,6 Ton 6.05 Ton

5. Meningkatkan kualitaspenyelenggaraan

% Angka Melek Huruf 99,28 99,94

Page 212: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

190

NoSASARANSTRATEGISKABUPATEN

INDIKATOR KINERJA REALISASI2016

TARGETRPJMK

2016

pendidikan

% Angka Kelulusan SD/MI 99,91 98.94

% Angka Kelulusan SMP/MTS 100 79.62

% Angka Kelulusan SMA/SMK/MA 99,80 56.70

6. Meningkatkan kualitaspelayanan dan derajatkesehatan masyarakat

Rasio Posyandu per satuan Balita 1,49/100 Balita 2,5/100 balita

Cakupan desa/kelurahan Universal ChildImmunization

74,2 80

Cakupan balita gizi buruk mendapatperawatan

100% 90%

Adapun masing - masing penjelasan dari indikator - indikator diatas khususnya untuk

indikator yang mengalami kenaikan penurunan realiasi adalah :

a) Persentase Penjabaran Program RPJMD/RPJMK kedalam RKPD/RKPD

mengalami kenaikan dibandingkan target RPJMK 60%. Realisasi capaian program

yang terealisasi dari 345 program dalam RPJMD/RPJMK (245 program). Terjadi

peningkatan 6,6% dibandingkan dengan target yang telah ditentukan dalam

RPJMD/RPJMK 2012 - 2017;

b) Tidak tercapainya target RPJMD/RPJMK terhadap Indikator Persentase Penduduk

yang telah memiliki e-KTP. Capaian tahun 2016 hanya 109.578 Jiwa. Kendala tidak

tercapainya target RPJMD/RPJMK ini lebih bersifat teknis yaitu habisnya blangko

e-KTP elektronik atau rusaknya sarana alat perekam e-KTP itu sendiri. Persentase

capaian terhadap target RPJMD/RPJMK adalah 74,53% ( target RPJMD/RPJMK

sebesar 147.023 jiwa penduduk);

c) Indikator Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, keterntraman,

Keindahan) di kabupaten dapat terselesaikan 100% dan meningkat 5% dari target

RPJMD/RPJMK. Penyelesaian yang dilakukan dalam kurun waktu tahun 2016 lebih

dititik beratkan kepada Taraf Pembinaan terhadap pelaku pelanggaran. Hal ini dapat

dilakukan dengan baik dikarenakan adanya kerja sama dan koordinasi yang baik

antara petugas SATPOL PP dengan Tokoh agama dan adat;

Page 213: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

191

d) Hingga tahun 2016, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya telah

mendirikan 3 pos pemadam kebarakan yaitu di Kec. Krueng Batee, Blangpidie dan

Manggeng. Target Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran yang tidak dapat

tercapai untuk 9 (sembilan) kecamatan disiasati oleh pemerintah daerah dengan

membagi armada pemadam kebakaran dan menempatkan pos pemadam di tempat

strategis, yaitu dipertengahan antar kecamatan - kecamatan terdekat sehingga jika

terjadi bencana kecepatan dan pelayanan terhadap kebakaran dapat maksimal.

Persentase capain indikator adalah 33,33%

e) Terjadi penurunan yang sangat signifikan terhadap capaian indikator cakupan

koperasi aktif, hal ini dikarenakan para pelaku koperasi tidak pernah melaksanakan

rapat ADRT selama 3 (tiga) Tahun berturut -turut. Rendahnya kesadaran dan

kurangnya SDM yang mampu mengelola koperasi menjadi faktor utama

kemunduran koperasi di Kabupaten Aceh Barat Daya. Target RPJMD/RPJMK

0,90% hanya dapat tercapai sebesar 0,25% atau 0,27% dari target yang telah

ditetapkan.

f) Ikon Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai “Bumi Breuh Sigupai” dapat dibuktikan

oleh pemerintah daerah dengan hasil pertanian khusus padi yang dapat melebihi

target nasional yaitu 6,5 ton/ha. Tahun 2016 hasil pertanian padi Kabupaten Aceh

Barat Daya mencapai 7,6 Ton atau lebih 1,55Ton/ha dari target RPJMD/RPJMK

yang telah ditetapkan sebesar 6,05 Ton/Ha. Hal ini dapat tercapai berkat adanya

karena pola tanam serentak, bantuan bibit unggul oleh pemerintah daerah dan

pemberdayaan Alsintan bagi petani serta semakin baiknya pengairan yang ada baik

dari sarana dan prasarananya maupun tatakelola pengairan itu sendir. Persentase

capaian terhadap target RPJMD/RPJMK adalah 125%.

g) Penurunan terhadap AMH jika dibandingkan dengan target RPJMD/RPJMK

dikarenakan banyak anak - anak usia 15 tahun keatas, khususnya di pedesaan tidak

melanjutkan pendidikannya dengan alasan faktor ekonomi atau melakukan

pernikahan muda bagi anak perempuan. Penyebab lain turunnya AMH Kabupaten

Aceh Barat Daya dikarenakan banyaknya anak - anak usia 15 tahun keatas yang

melanjutkan pendidikan keluar kabupaten guna mendapatkan pendidikan yang lebih

Page 214: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

192

baik. 99,29% adalah angka persentase capaian indikator ini ( dari 99,94 turun

menjadi 99,94.

h) Angka kelulusan Kabupaten aceh barat daya tahun 2016 untuk setiap jenjang

pendidikan sangat memuaskan. Semua jenjang pendidikan dapat melampaui target

RPJMD/RPJMK yang telah ditetapkan. Jenjang Pendidikan SD/MI naik 100,98%

(dari 98,94% menjadi 99,91%), SMP/MTS naik 125,59% (dari 79,62% menjadi

100%) dan SMA/MA/SMK naik 176,01% (dari 56,70% menjadi 9,80%).

i) Masih kurangnya jumlah posyandu jika dibandingkan dengan jumlah bayi dan

balita yang ada. Tahun 2016 rasio capaian posyandu adalah 1,49/100 balita. Target

2,5/100 balita tidak dapat tercapai. Persentase capaian 59.6%.

j) Jumlah desa UCI dikabupaten aceh barat daya pada saat ini adalah 96 desa. Tidak

tercapainya target RPJMD/RPJMK dikarenakan adanya penambahan Desa Definitif

20 buah desa, sehingga jumlah desa pada saat ini adalah 152 desa.

k) Target 90% untuk cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan dapat tercapai

dengan baik yaitu 100% persentase capaian adalah 111,11%. seluruh penderita gizi

buruk dapat terdata dan terawat secara keseluruhan.

3.5. Realisasi Anggaran

3.5.1. Akuntabilitas Keuangan

3.5.1. Realisasi Anggaran Program Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dalam perjanjian kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 2016, terdapat besaran

anggaran yang melekat pada program - program yang mendukung terlaksananya indikator yang

telah diperjanjikan. Program tersebut terakomodir di beberapa SKPK penanggung jawab dengan

realisasi anggaran sebagai berikut :

Tabel 3.119Realisasi Anggaran Program Pada Perjanjian Kinerja

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

1Program peningkatanpengembangan sistempelaporan capaian

627,350,000.00 542,582,300.00 380,326,650.00 162,255,650.00 70.10% SETDAKAB

Page 215: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

193

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

kinerja dan keuangan

2 Program pengembangandata/informasi

187,000,000.00 296,000,000.00 279,512,500.00 16,487,500.00 94.43% BAPPEDA

3

Program PerencanaanPengembangan WilayahStrategis dan CepatTumbuh

65,000,000.00 53,500,000.00 47,715,650.00 5,784,350.00 89.19% BAPPEDA

4 Program peningkatankapasitas kelembagaanperencanaanpembangunan daerah

26,000,000.00 26,000,000.00 20,860,900.00 5,139,100.00 80.23% BAPPEDA

5 Program perencanaanpembangunan daerah

897,100,000.00 1,005,937,000.00 963,258,450.00 42,678,550.00 95.76% BAPPEDA

6 Program perencanaanpembangunan ekonomi

120,000,000.00 134,000,000.00 130,096,850.00 3,903,150.00 97.09% BAPPEDA

7 Program Pembinaan danPemasyarakatan OlahRaga

2,704,451,000.00 2,639,451,000.00 2,454,963,677.00 184,487,323.00 93.01% DISBUDPORA

8 Program PenataanAdministrasiKependudukan

258,708,700.00 269,960,700.00 248,113,753.00 21,846,947.00 91.91% DISDUKCAPIL

9 Program KeluargaBerencana

2,291,100,500.00 2,119,966,500.00 2,068,440,965.00 51,525,535.00 97.57% BPMPPKS

10 Program PelayananKontrasepsi

30,250,000.00 - - - 0.00% BPMPPKS

11 Program pemberdayaanpenyuluhpertanian/perkebunananlapangan

181,293,200.00 176,959,300.00 176,959,300.00 - 100.00% BP4K

12 Program Pengembangandan PeningkatanPenyuluhan

705,560,000.00 720,560,000.00 632,400,500.00 88,159,500.00 87.77% BP4K

13 Program peningkatankeamanan dankenyamanan lingkungan

30,000,000.00 28,854,500.00 28,854,500.00 - 100.00% KESBANGPOL

Page 216: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

194

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

14 Program pemberdayaanmasyarakat untukmenjaga ketertiban dankeamanan

436,843,000.00 396,843,000.00 240,312,000.00 156,531,000.00 60.56% KESBANGPOL

15 Program pemeliharaankantrantibmas danpencegahan tindakcriminal

435,000,000.00 755,000,000.00 740,039,669.00 14,960,331.00 98.02% SATPOL PP

16 Programpenanggulanganbencana

732,597,690.00 732,597,690.00 701,933,250.00 30,664,440.00 95.81% BPBK

17 Program tanggapdarurat sarana danprasarana

699,588,980.00 557,588,980.00 323,891,300.00 233,697,680.00 58.09% BPBK

18 Program rekontruksisarana dan prasaranaumum

19,201,485,000.00 19,198,486,500.00 19,180,165,700.00 18,320,800.00 99.90% PU

19 Program bantuan masapanik dan pengumpulandana sosial

117,860,000.00 117,860,000.00 111,820,300.00 6,039,700.00 94.88% BPBK

20 Program peningktansistem pengawasaninternal danpengendalianpelaksanaan kebijakanKDH

871,590,700.00 530,590,200.00 528,232,000.00 2,358,200.00 99.56% Inspektorat

21 Program penataan danpenyempurnaankebijakan sistem danprosedur pengawasan

20,050,000.00 20,050,000.00 19,665,000.00 385,000.00 98.08% Inspektorat

22 Program peningkatanprofesionalisme tenagapemeriksa dan aparaturpengawasan

92,000,000.00 201,520,000.00 201,059,000.00 461,000.00 99.77% Inspektorat

23 Program optimalisasipemanfaatan teknologiinformasi

764,350,000.00 901,220,000.00 830,544,173.00 70,675,827.00 92.16% SETDAKAB

24 Program kerjasamainformasi dan mass

1,670,724,000.00 247,200,000.00 238,488,300.00 8,711,700.00 96.48% DISHUB

Page 217: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

195

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

media

25 Program penataaperaturan perundang –undangan

375,000,000.00 418,000,000.00 287,997,500.00 130,002,500.00 68.90% SETDAKAB

26 Program bina hukumSyari’at Islam

114,000,000.00 112,523,519.00 112,523,519.00 - 100.00% Dinas SyariatIslam

27 Program pengembangansumber daya Syari’atIslam

3,375,690,000.00 4,220,690,000.00 3,253,064,750.00 967,625,250.00 77.07% Dinas SyariatIslam

28 Program peningkatanmutu pendidik dantenaga kependidikan

2,536,573,000.00 2,535,688,000.00 2,534,857,000.00 831,000.00 99.97% Badan Dayah

29 Program pembangunansarana dan prasaranadayah

4,950,000,000.00 5,100,300,000.00 4,452,500,600.00 647,799,400.00 87.30% Badan Dayah

30 Program pembinaanlembaga sosial dankeagamaan

55,700,000.00 17,125,000.00 16,020,000.00 1,105,000.00 93.55% Badan Dayah

31 Program pemberdayaanekonomi masyarakat

2,156,064,289.00 3,000,000,000.00 1,855,462,250.00 1,144,537,750.00 61.85% Baitul Mal

32 Program peningkatankualitas kelembagaankoperasi

32,500,000.00 32,500,000.00 32,394,450.00 105,550.00 99.68% Dinas Koperasidan UKM

33 Program peningkatanketahanan pangan(pertanian/perkebunan)

1,023,270,000.00 480,406,644.00 270,716,163.00 209,690,481.00 56.35% Dinas Pertaniandan Perkebunan

34 Program peningkatanpenerapan teknologipertanian/perkebunan

9,062,053,700.00 8,645,381,422.00 7,450,713,100.00 1,194,668,322.00 86.18% Dinas Pertaniandan Perkebunan

35 Pogram pengembanganbudidaya perikanan

1,334,856,800.00 1,133,600,000.00 1,092,494,750.00 41,105,250.00 96.37% Dinas Perikanandan Kelautan

36 Program pengembangansistem penyuluhperikanan

40,972,000.00 40,972,000.00 38,732,000.00 2,240,000.00 94.53% Dinas Perikanandan Kelautan

37 Program pemberdayaanmasyarakat dalam

231,419,000.00 231,419,000.00 208,792,500.00 22,626,500.00 90.22% Dinas Perikanan

Page 218: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

196

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

pengawasan danpengendaliansumberdaya kelautan

dan Kelautan

38 Program Optimalisasipengelolaan danpemasaran produksiperikanan

1,030,000,000.00 1,305,800,000.00 1,274,551,765.00 31,248,235.00 97.61% Dinas Perikanandan Kelautan

39 Program perencanaan,pembangunan danpengembanganperikanan

3,105,696,000.00 2,871,697,000.00 2,031,480,500.00 840,216,500.00 70.74% Dinas Perikanandan Kelautan

40 Program peningkatankualitas, produktivitasdan pemagangan tenagakerja

246,400,000.00 246,400,000.00 245,378,200.00 1,021,800.00 99.59% Dinas Sosial danTenaga Kerja

41 Program pelayanan danrehabilitasikesejahteraan sosial

1,371,720,000.00 2,564,537,000.00 2,548,239,750.00 16,297,250.00 99.36% BPMPPKS

42 Program PengembanganPerikanan Tangkap

8,684,390,000.00 8,725,587,880.00 6,978,964,450.00 1,746,623,430.00 79.98% Dinas Perikanandan Kelautan

43 Program pengembangandan pengelolaanjaringan irigasi, rawadan jaringan pengairanlainnya

13,208,381,560.00 34,309,574,918.00 25,997,972,242.00 8,311,602,676.00 75.77% Dinas PU

44 Program kerjasamapembangunan

197,750,000.00 197,750,000.00 148,488,591.00 49,261,409.00 75.09% BAPPEDA

45 Program pendidikankedinasan

96,636,000.00 66,375,000.00 66,375,000.00 - 100.00% BKPP

46 Program pembinaan danpengembangan aparatur

861,765,100.00 633,300,000.00 581,154,600.00 52,145,400.00 91.77%

47 Program pendidikananak usia dini

3,374,100,475.00 3,588,449,475.00 3,567,294,000.00 21,155,475.00 99.41% Dinas Pendidikan

48 Program wajib belajapendidikan dasarSembilan tahun

20,392,049,525.00 20,399,832,605.00 17,389,587,700.00 3,010,244,905.00 85.24% Dinas Pendidikan

Page 219: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

197

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

49 Program pendidikanmenengah

6,105,097,795.00 6,094,305,795.00 4,589,244,350.00 1,505,061,445.00 75.30% Dinas Pendidikan

50 Program pendidikannon formal

130,000,000.00 125,255,000.00 125,255,000.00 - 100.00% Dinas Pendidikan

51 Program pendidikanluar biasa

115,000,000.00 115,000,000.00 96,000,000.00 19,000,000.00 83.48% Dinas Pendidikan

52 Program manajemenpelayanan pendidikan

776,387,500.00 579,730,000.00 545,678,550.00 34,051,450.00 94.13% Dinas Pendidikan

53 Program peningkatanmutu pendidikan dansumber daya manusia

10,000,000.00 10,000,000.00 10,000,000.00 - 100.00% Dinas Pendidikan

54 Program obat danperbekalan kesehatan

4,035,000,000.00 4,035,000,000.00 3,515,588,133.00 519,411,867.00 87.13% Dinas Kesehatan

55 Program upayakesehatan masyarakat

40,000,000.00 3,525,790,000.00 2,726,707,101.00 799,082,899.00 77.34% Dinas Kesehatan

56 Program pengawasanobat dan makanan

40,000,000.00 - - - 0.00% Dinas Kesehatan

57 Program promosikesehatan danpemberdayaanmasyarakat

40,000,000.00 40,000,000.00 31,547,000.00 8,453,000.00 78.87% Dinas Kesehatan

58 Program perbaikan gizimasyarakat

770,000,000.00 713,601,000.00 694,758,500.00 18,842,500.00 97.36% Dinas Kesehatan

59 Program pencegahandan penanggulanganpenyakit menular

218,000,000.00 236,000,000.00 188,949,724.00 47,050,276.00 80.06% Dinas Kesehatan

60 Program pengadaan,peningkatan danperbaikan sarana danprasaranapuskesmaas/puskesmaspembantu danjaringannya

28,783,725,000.00 27,793,706,000.00 22,558,337,193.00 5,235,368,807.00 81.16% Dinas Kesehatan

61 Program kemitraanpeningkatan pelayanankesehatan

8,585,000,000.00 12,020,341,000.00 10,255,500,414.00 1,764,840,586.00 85.32% Dinas Kesehatan

Page 220: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

198

No Program Anggaran APBK-P Realiasasi SisaPersenta

seCapaian

SKPKPenanggung

Jawab

62 Program regulasilayanan kesehatan

10,000,000.00 - - - 0.00% Dinas Kesehatan

63 Program PengembanganKinerja PengelolaanPersampahan

1,920,340,000.00 1,725,729,000.00 1,132,779,410.00 592,949,590.00 65.64% BLHKP

64 Program perlindungandan konservasi sumberdaya alam

609,931,000.00 608,181,000.00 596,083,500.00 12,097,500.00 98.01% BLHKP

65 Program peningkatankapasitas sumber dayaaparatur

75,000,000.00 200,000,000.00 142,301,500.00 57,698,500.00 71.15%

66 Program peningkatandan pengembaganpengelolaan keuangandaerah

403,873,223.00 2,095,800,000.00 1,818,662,708.00 277,137,292.00 86.78% DPKKK

Jumlah 163,690,244,737.00 192,469,075,928.00 162,010,802,850.00 30,458,273,078.00 83.92%

Belanja daerah berdasarkan PK tahun 2016 sebesar Rp192.469.075.928,00, - dengan Sisa

Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp30.458.273.078,00- atau 16,08%. Terjadinya

SiLPA dikarenakan ada beberapa program yang tidak terlaksana yang anggarannya dialihkan ke

program lain saat penggaran APBK-P. Realisasi yang tercapai berdasarkan anggaran PK

tahun 2016 adalah Rp162.010.802.850,00- atau 83,92%.

3.5.2. Akuntabilitas Keuangan

Akuntabilitas keuangan Kabupaten Aceh Barat Daya dapat digambarkan dalam Laporan

Realisasi Anggaran (LRA) Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2016. Realisasi

Pendapatan Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016 sebesar Rp1.030.356.622.145,49 atau

95,16% dari Anggarannya sebesar Rp1.082.722.715.309,55 dan Realisasi Belanja sebesar

Rp1.104.567.548.238,00 atau 90,21% dari Anggaran sebesar Rp1.224.428.806.902,32

sehingga pada tahun 2016 anggaran APBD Kabupaten Aceh Barat Daya defisit sebesar

Rp74.210.926.092,51. Realisasi pembiayaan daerah dari sisi penerimaan daerah pada tahun

Page 221: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

199

2016 sebesar Rp141.706.091.592,77 yang merupakan rincian dari Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SiLPA) tahun lalu.

Realisasi pendapatan daerah sebesar Rp1.030.356.622.145,49 dari jumlah tersebut

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Barat Daya memberikan kontribusi sebesar

Rp80.496.800.923,49 terhadap total pendapatan daerah. Realisasi PAD ini belum mencapai

target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu sebesar Rp 84.878.685.018,00.

Realisasi belanja daerah pada tahun 2016 sebesar Rp1.104.567.548.238,00 yang

bermakna Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya berhasil melakukan penghematan sebesar

Rp119.861.258.664,32 dari yang direncanakan sebesar Rp122.442.880.6902,32.

3.5.2. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Target pendapatan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor...Tahun 2016

tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Aceh Barat

Daya Tahun Anggaran 2016, secara keseluruhan dapat direalisasikan sebesar

Rp1.030.356.622.145,49 atau 95,16% dari Anggarannya sebesar Rp1.082.722.715.309,55

dengan rincian capaian kinerja pendapatan berdasarkan jenis penerimaan sebagai berikut :

a) Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat direalisasikan sebesar Rp80.496.800.923,49

atau 94,84% dari target yang ditetapkan sebesar Rp84.878.685.018,00. PAD

tersebut terdiri dari Penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain PAD yang Sah;

b) Realisasi PAD melebihi target yang ditetapkan disebabkan hal sebagai berikut :

Dana Perimbangan dapat direalisasikan sebesar Rp735.978.021.965,00 atau 94,88%

dari target yang ditetapkan sebesar Rp775.667.696.850,00 Pendapatan Dana

Perimbangan, terdiri dari pendapatan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak,

Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus, dan

c) Lain-lain Pendapatan yang Sah dapat direalisasikan sebesar Rp213.881.799.257,00

atau 96,27% dari target yang ditetapkan sebesar Rp222.176.333.441,55. Lain-lain

pendapatan daerah, terdiri dari Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus,

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.

Page 222: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

200

Tabel 3.120Target dan Realisasi Pendapatan DaerahKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

No UraianTarget APBK-P

(Rp) Realisasi %

I PENDAPATAN DAERAH 1.082.722.715.309,55 1.030.356.622.145,49 95,161.1 Pendapatan Asli Daerah 84.878.685.018,00 80.496.800.923,49 94,841.2 Dana Perimbangan 775.667.696.850,00 735.978.021.965,00 94,881.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 222.176.333.441,55. 213.881.799.257,00 96,27

Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2016 (per tanggal 23 Maret 2017)

Sementara itu, apabila diperhatikan berdasarkan proporsi dari realisasi masing-masing

komponen pendapatan daerah terhadap total realisasi pendapatan daerah sebagai berikut :

a) PAD proporsinya sebesar 7,81%;

b) Dana Perimbangan proporsinya sebesar 71,43%, dan

c) Lain-lain Pendapatan yang Sah proporsinya sebesar 20,76%.

Tabel 3.121Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

No Uraian Realisasi Proporsi(%)

I PENDAPATAN DAERAH Rp1.030.356.622.145,49

1.1 Pendapatan Asli Daerah Rp80.496.800.923,49 7,81%

1.2 Dana Perimbangan Rp735.978.021.965,00 71,43%

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp213.881.799.257,00 20,76%

Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2016 (per tanggal 23 Maret 2017)

Page 223: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

201

Gambar 3.1Realisasi Komponen Pendapatan Daerah terhadap Total Realisasi Pendapatan Daerah

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

Selanjutnya, secara terperinci capaian kinerja dari masing-masing jenis pendapatan daerah

pada setiap komponen pendapatan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a) Hasil Pajak Daerah

Dari 10 jenis pajak daerah yang ada, secara keseluruhan dapat melampaui target yang

telah ditetapkan, yaitu Rp8.326.282.541,00 yang secara kumulatif terealisasi sebesar

104,08% atau Rp8.000.000.000,00. Total pencapaian realisasi pajak daerah tersebut

dikontribusikan oleh Pajak Hotel sebesar 0,96%, kemudian diikuti oleh Pajak Restoran

sebesar 13,38%, Pajak Hiburan sebesar 0,05%, Pajak Reklame sebesar 1,97%, Pajak

Penerangan Jalan sebesar 28,87%, Pajak Air Tanah sebesar 0,21%, Pajak Mineral

Bukan Logam dan Batuan sebesar 43,09%, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan sebesar 6,55% dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB) sebesar 4,93%. Rincian realisasi pada masing-masing komponen Pajak

Daerah disajikan pada tabel berikut ini:

Page 224: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

202

Tabel 3.123Realisasi Komponen Pendapatan Pajak Daerah terhadap

Total Realisasi Pendapatan Pajak DaerahKabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016No Uraian Realisasi Proporsi

PAJAK DAERAH 8.326.282.541

1 Pajak Hotel 79.867.800 0,96%

2 Pajak Restoran 1.114.008.578 13,38%

3 Pajak Hiburan 3.810.250 0,05%

4 Pajak Reklame 163.963.600 1,97%

5 Pajak Penerangan Jalan 2.403.440.143 28,87%

6 Pajak Air Tanah 17.665.017 0,21%

7 Pajak Sarang Burung Walet - 0,00%

8 Pajak Mineral Bukan Logam danBatuan 3.588.206.600 43,09%

9 Pajak Bumi dan BangunanPerdesaan dan Perkotaan 545.130.122 6,55%

10 Bea Perolehan atas Tanah danBangunan (BPHTB) 410.190.431 4,93%

Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2016 (per tanggal 23 Maret 2017)

b) Retribusi Daerah

Jenis retribusi daerah di Kabupaten Aceh Barat Daya adalah sebanyak 16 jenis

retribusi. Sementara itu, apabila dikelompokkan berdasarkan jenis pelayanan yang

diberikan, jenis retribusi daerah dapat dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :

a) Retribusi Jasa Umum sebanyak 7 jenis;

b) Retribusi Jasa Usaha sebanyak 5 jenis, dan

c) Retribusi Perizinan Tertentu sebanyak 4 jenis.

Secara total, Retribusi Daerah dapat direalisasikan sebesar Rp 2.914.786.910,00

atau secara capaian sebesar 69,96% dari target yang ditetapkan sebesar Rp

4.166.192.000,00. Rincian realisasi pada masing-masing komponen Retribusi Daerah

disajikan pada tabel berikut ini :

Page 225: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

203

Tabel 3.124Realisasi Komponen Retribusi Daerah terhadap

Total Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016No Uraian Realisasi Proporsi

RETRIBUSI DAERAH 2.914.786.910,00

A Retribusi Jasa Umum 460.786.500,00 15,81%1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Tempat Pelayanan

Kesehatan Lainnya yang Sejenis yang Dimilikidan/atau Dikelola oleh Pemda

1.328.000,00 0,05%

2 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 153.636.000,00 5,27%

3 Retribusi Pelayanan Parkir Di Tepi Jalan Umum 43.660.000,00 1,50%

4 Retribusi Pelayanan Pasar – Pelataran 7.050.000,00 0,24%

5 Retribusi Pelayanan Pasar – Los 187.300.000,00 6,43%

6 Retribusi PKB - Mobil Penumpang – Minibus 9.170.550,00 0,31%

7 Retribusi PKB - Mobil Barang/ Beban – Truck 49.241.950,00 1,69%

8 Retribusi PKB - Kendaraan Bermotor yangDioperasikan di Air

9.400.000,00 0,32%

9 Pemanfaatan Ruang untuk Menara Telekomunikasi –LRA

0,00 0,00%

B Retribusi Jasa Usaha 2.114.019.910,00 72,53%

1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - PenyewaanTanah dan Bangunan

144.257.910,00 4,95%

2 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Ruangan 4.200.000,00 0,14%

3 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - KendaraanBermotor

326.942.000,00 11,22%

4 Retribusi Tempat Jasa Pelelangan serta FasilitasLainnya yang Disediakan di Tempat Pelelangan

27.120.000,00 0,93%

5 Retribusi Terminal - Fasilitas Lainnya di LingkunganTerminal

46.700.000,00 1,60%

6 Retribusi Tempat Khusus Parkir 35.000.000,00 1,20%

7 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 1.488.000.000,00 51,05%

8 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 41.800.000,00 1,43%

C Retribusi Perizinan Tertentu 339.980.500,00 11,66%

1 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 41.522.500,00 1,42%

2 Retribusi Izin Gangguan tempat Usaha/Kegiatankepada Orang Pribadi

251.990.000,00 8,65%

3 Retribusi Izin Gangguan tempat Usaha/Kegiatankepada Badan

21.520.000,00 0,74%

Page 226: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

204

No Uraian Realisasi Proporsi4 Retribusi Pemberian Izin Trayek kepada Orang

Pribadi10.656.000,00 0,37%

5 Retribusi Pemberian Izin Trayek kepada Badan 450.000,00 0,02%

6 Retribusi Pemberian Izin usaha Perikanan kepadaBadan

13.842.000,00 0,47%

7 Retribusi Izin Usaha Pertambangan 0,00 0,00%

Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2016 (per tanggal 23 Maret 2017)

c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Realisasi PAD dari komponen Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan secara

kumulatif adalah Rp1.417.802.001,00 atau 100,00% dari target yang telah ditetapkan

sebesar Rp1.417.802.001,05 yang bersumber dari Bagian Laba Atas Penyertaan Modal

Pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD.

d) Zakat

Realisasi dari zakat melebihi dari target sebesar Rp 2.878.148.762,00 atau 133% dari

target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp 2.156.064.289,00.

e) Lain-Lain PAD yang Sah

Realisasi dari komponen Lain-lain PAD yang sah secara kumulatif adalah sebesar

Rp64.959.780.709,44 atau 93,96% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar

Rp69.138.626.728,00.

3.5.3. Pengelolaan Belanja Daerah

3.5.3.1. Target dan Realisasi Belanja

Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2016 tidak

terealisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, yaitu mencapai 90,21%, atau yang

direncanakan sebesar Rp1.224.428.806.902,32 hanya terealisasi sebesar

Rp1.104.567.548.238,00 sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut ini.

Page 227: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

205

Tabel 3.125Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016

No Uraian Target (APBK-P) Realisai Bertambah/Berkurang %

2 BELANJA 1.224.428.806.902,32 1.104.567.548.238,00 119.861.258.664,32 90,21%2.1 BELANJA TIDAK

LANGSUNG517.607.294.776,32 499.809.260.592,00 17.798.034.184,32 96,56%

2.1.1 Belanja Pegawai 341.499.451.373,32 328.334.777.244,00 13.164.674.129,32 96,15%2.1.4 Belanja Hibah 22.914.000.000,00 22.839.911.873,00 74.088.127,00 99,68%2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 19.903.500.000,00 17.325.941.543,00 2.577.558.457,00 87,05%2.1.6 Belanja Bagi Hasil kepada

Provinsi/Kabupaten/Kotadan Pemerintah Desa

988.000.000,00 988.000.000,00 0,00 100,00%

2.1.7 Belanja BantuanKeuangan kepadaProvinsi/Kabupaten/Kotadan Pemerintahan Desa

128.270.483.403,00 128.270.483.403,00 0,00 100,00%

2.1.8 Belanja Tidak Terduga 4.031.860.000,00 2.050.146.529,00 1.981.713.471,00 50,85%2.2 BELANJA LANGSUNG 706.821.512.126,00 604.758.287.646,00 102.063.224.480,00 85,56%

2.2.1 Belanja Pegawai 68.506.723.271,00 62.543.684.349,00 5.963.038.922,00 91,30%2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 187.937.768.510,00 164.517.848.935,00 23.419.919.575,00 87,54%2.2.3 Belanja Modal 450.377.020.345,00 377.696.754.362,00 72.680.265.983,00 83,86%Sumber : Laporan Realisasi APBD Anggaran Tahun 2016 (per tanggal 23 Maret 2017)

Pada Tabel 3.120 dapat dilihat bahwa capaian kinerja anggaran belanja berdasarkan

jenis belanja adalah sebagai berikut :

a) Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar Rp499.809.260.592,00 atau 96,56%

dari anggaran yang telah ditetapkan, yaitu Rp517.607.294.776,32;

b) Belanja Langsung terealisasi sebesar Rp604.758.287.646,00 atau 85,56% dari

anggaran yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp706.821.512.126,00.

Sementara itu, apabila dilihat berdasarkan komposisinya terhadap total realisasi belanja,

maka proporsi realisasi dari Belanja Tidak Langsung adalah 45,25%, sementara Belanja

Langsung sebesar 54,75% sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

Page 228: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

206

Tabel 3.126Realisasi Komponen Belanja Daerah

Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun 2016No Uraian Realisai %

2 BELANJA 1.104.567.548.238,002 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 499.809.260.592,00 45,25%2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 328.334.777.244,00 29,73%2 . 1 . 4 Belanja Hibah 22.839.911.873,00 2,07%

2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 17.325.941.543,00 1,57%2 . 1 . 6 Belanja Bagi Hasil kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota danPemerintah Desa

988.000.000,00 0,09%

2 . 1 . 7 Belanja Bantuan Keuangan kepadaProvinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan Desa

128.270.483.403,00 11,61%

2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga 2.050.146.529,00 0,19%2 . 2 BELANJA LANGSUNG 604.758.287.646,00 54,75%2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 62.543.684.349,00 5,66%2 . 2 . 2 Belanja Barang dan Jasa 164.517.848.935,00 14,89%2 . 2 . 3 Belanja Modal 377.696.754.362,00 34,19%

3.5.4. Pengelolaan Pembiayaan

Rencana Pembiayaan Daerah Defisit anggaran yang direncanakan pada Tahun Anggaran

2016, adalah sebesar Rp141.706.091.592,77 dan sampai dengan 31 Desember 2016 pembiyaan

daerah terserap 100,00% dari yang direncanakan. Komponen Pembiayaan Daerah terdiri dari

penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp141.706.091.592,77 dan

terealisasi 100,00%.

Page 229: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYALAKIP TAHUN 2016Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

207

BAB IV

PENUTUP

Laporan kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya ini diharapkan dapat

memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam

penyelenggaraan pemerintahan secara otonomi di Kabupaten Aceh Barat Daya serta dalam

rangka pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya yang telah

ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD/RPJMK)

sesuai dengan Qanun Daerah Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD/RPJMK) Kabupaten Aceh Barat

Daya Tahun 2012-2017.

Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Aceh

Barat Daya dalam menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna

menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya

masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil

pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pemerintah Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya telah menyusun dokumen RPJMD/RPJMK

Periode Tahun 2012 - 2017 dan diharapkan lebih menyempurnakan implementasi akuntabilitas

khususnya penetapan sasaran strategis dan indikator kinerjanya yang dapat mengarahkan

pencapaian Visi Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya tahun 2012 - 2017 yaitu

“ KABUPATEN ACEH BARAT DAYA YANG ISLAMI, SEJAHTERA, DAN MANDIRI

MELALUI PEMBERDAYAAN POTENSI DAERAH YANG BERBASIS KEARIFAN

LOKAL” .

Dengan penyempurnaan implementasi akuntabilitas ini, diharapkan dapat terwujud

transparansi, dan mendorong penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan prinsip good

governance dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya.

Page 230: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

Rencana AksiAtas Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya

Sesuai Rekomendasi Badan Pengawas Keuangan Dan Pembangunan(BPKP) Perwakilan AcehNo: LEV-0337/PW01/3/2016 Tanggal 6 September 2016

No. Rekomendasi Rencana Aksi Hasil Keterangan1. Memperbaiki Perencanaan Kinerja. 1. Merevisi RPJM periode 2012- 2017 Kabupaten

Aceh Barat Daya.2. Merevisi IKU Pemerintah Daerah dan MenyusunIKU SKPK

1. Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 11Tahun 2016 tentang perubahan atas QanunKabupaten Aceh Barat Daya Nomor 2 Tahun2014 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun2012- 2017.

2. Peraturan Bupati Aceh Barat Daya Nomor 14Tahun 2016 Tentang Indikator Kinerja UtamaPemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun2012-2017

1.Program, Kegiatan dananggaran dimaksudtersedia dalam DPABappeda, Setdakab AcehBarat Daya Tahun 2016.

2. Tersusunnya IKU SKPKdan telah direvisinya IKUPemerintah Daerah yangditetapkan denganPeraturan Bupati.

2. Memperbaiki pengukuran kinerja 1.Menyempurnakan mekanisme pengumpulandata kinerja untuk masing-masing SKPK.

2.Mempublikasikan Indikator Kinerja Utamamasing- masing SKPK

1. adanya SOP Penyusunan LAKIP Kabupaten.2. Sudah Ditindaklanjuti (adanya IKU SKPK)

IKU Pemerintah Daerahdan IKU SKPK sudahdipublikasikan.

3. Memperbaiki Pelaporan Kinerja 1. Laporan Kinerja menyajikan informasi realisasicapaian tahun ini dengan relisasi capaian tahunsebelumnya

2. Laporan kinerja menyajikan informasi capaiantahun ini dengan target nasional.

Dalam LAKIP Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun2016 sudah menyajikan perbandingan capaianrealisasi tahun 2016 dan capaian realisasi tahun2015 target nasional

Page 231: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 232: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 233: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 234: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

GUBERNUR ACEH

PIAGAM PENGHARGAAN NOMOR : 1 O/HARDtKDA-57/2016

MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA :

KAB. ACER BARAT DAYA SEBAGAI PEMENANG I

KATEGORI PENYELENGGARAAN UJiAN NASIONAL BERINTEGRITAS

DALAM RANGKA HARI PENDIDIKAN DAERAH (HARDIKDA) ACEH KE-57 TAHUN 2016 ._

•" •· ·

DI KABUPATEN PIDIE JAVA ... <·'":._...> .. .: . .. . / ' .,1, . \ ,

.; セ N anda@ A,fEH, 9 SEPTEMBER 2016

.f '. . セ@ gubセrnuraceh@ Ay

セセL GO@

I .

dr; ff :; ZAINI ABDULLAH

Page 235: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

SERTIFIKAT ELIMINASI MALARIA Diberika n Kepada

KABUPATEN ACEH BARAY DAYA PROVINSI ACEH

12 November 2016

Menteri Kesehatan RI

Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(k)

Page 236: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

wziOセN ᄋ@ セ ᄋᄋ@ |AOセ ᄋ@ ... セ ᄋ ᄋ ᄋ@ |QQセ Nᄋ@ セᄋᄋ@ |iOセ Nᄋ セ ᄋᄋ@ |QQセNᄋ@ セᄋᄋ@ |iOセNᄋセ ᄋᄋ@ |iOセNᄋセᄋᄋ@ |iOセ Nᄋ セ ᄋ ᄋ@ |iOセ@ .. セB@ |iOセ Nᄋ セ B@ |iOセ@ .. セ ᄋᄋ@ |iOセ@ .. セ ᄋ ᄋ@ |iOセ@ .. セ ᄋ ᄋ@ |QQセ N Z ᄋ@ セ B@ \I/ .·;" .. .. .. .. .. .. .. .. .. '• .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . ..

/ lj\ '·.. / It\ ··.. / It\ " ·. / It\ ··.. / It\ ".. / It\ ··. / It\ . ., / It\ " ., / It\ "., / It\ " ·. / It\ ··.. / It\ ··.. / It\ ··.. / It\ "· Z ᄋ セ@

- セ@

セ@ セ@ • セ@ Nomor Registrasi : 17008/MPK.D/KP /2017 セ@U K セ@ セ@- . ᄋセ@C2-_ Menteri Pendidikan dan k・「オセ。ケ。。ョ@ Republik Indonesia セ@セ@ member1kan Mセ@

セ@ セァセ@ セ@セ@ ᄋ セ@

セ@ sebagai Kabupaten Literasi Mitra USAIO PRIORITAS dengan Kategori Baik セ@

セ@ Jakarta, 20 Maret 2017 セ@(./) Lイ[ セ、ゥ、ゥォ。ョ@ dan Kebudayaan

セセ@\ Ole.

,, セ セ セ@ \ セ@

-< セ@ セB ᄋ |@

セᄋ N@ セ@ セセセ@ セセ@ セBG@ セ@ .. |⦅Iセ@ 7 ....

_ セ@ G|セ B@ '"00 ad11r Effendy 1

セ@

セFz エQセN ᄋᄋ@ セ ᄋ MN@ |iOセN ᄋᄋ@ 2Y3" · |iiセ@ ... セ ᄋ ᄋN@ |iOセO@ セ B ᄋ@ |iOセN B@ セ ᄋ MN@ |iOセ⦅NN@ &3"· |QQセNᄋ ᄋ@ 0(3··. |iOセᄋᄋᄋ@ 0(3·-. |iOセ ⦅NN@ &3"· キセN ᄋᄋ@ &3·-. |iOセᄋ ᄋᄋ@ &3"· |エOセᄋ ᄋᄋ@ &3··. |エOセᄋ ᄋᄋ@ セ ᄋ MN@ |iOセ ᄋᄋᄋ@ .... · •. . • •. .. .. .. .. . .. .• .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. •. .. •. .. .. .• •. ·. . I ,.· It\ ·., .. · It\ ·., .·· It\ "· .·· It\ ·. .·· lj\ ·.. .·· It\ ·.. ·" It\ ·.. .·· It\ "· ·" It\ ·.. .·· It\ ·.. .·· It\ ·.. ..· It\ ·.. .·· lj\ ·.. ..· lj\ · ...

Page 237: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

- .... PEMERINT AH ACEH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

IゥゥNFMセ@ T qセ@ It 1.1..)hd Oiud セオイエセィ@ セセ@ 1H Lip HoAセ@ 1I114'0 Hャ ゥオョuョYセ@ ht ャャ Aセ TN@ C""1 I エZNj[[Zセ]ZZMM」イ@ •:: d

DAHDA ACElf • 23121

Nnmo1

S1f.11 L1111p1r:in l IJI

セ@

050/ 72c_,/Pfr'<\All (lD17 pエョエエョヲセ@

S::it 11 bl' r k.1s Pt·nwn.rnr, Anur,t'r.i h P J11r,ripta Nu\:i nturJ lAPN) mi:w.ikd i Provins1 Aci:h

DJndJ Aceh. 10 セャ[オ」エ@ 20)7 Junudtl Akh1r 1-138

Yang Terhormat. Dircktur Pemantauan. Evaluast dan Pcnr,cndaltan Pembangunan Daerah Kcmcntenan PPNlDappenas scbku Kctua Tim Pcbks;ma AP:\ 2017 dt·

JAKARTA

1. St'hubunr,:m dcngan tebh di!Jkukan Pcmbian Tahap I dan Tahap II

terh:icbp dokumcn Rcnc;ma Kcrj:i Pcmennt.:ih Daerah (RKPD)

KnbupJtcn clan Kata Tahun 2017 mcnuju Anugerah Pangnpta セオウ。ョエ。イ。@

Tahun 2017 di Tingkat Pusat. maka Pemerintah Aceh tclah menentukan

pcnilaian berdasarbn peringkat di Provins1 Aceh.

2. 13crdasarkan hasil pcni!Jian tersebut di atas, Pemerintah Aceh

melalui 13APPEDA mcnetapkan I (satu) kota dan 1 (satu) kabupaten

yaitu : KOTA LANGSA DAN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA sebagill

kabuplten!kota yang mcwakili Pro\'insi Aceh di Tingkat Nas1on:tl da!am

scleksi pencrima Anugerah Pangripta Nusamara Tahun 2017.

3. Dcm1kian kami s;impJ1kan, atas perhatiannya diucapkan terima kas1h.

KEPAL.\ ba セ pereイ|caゥG|iセ@ PEi\tB.-\1'\Gill-JAN dZ|Nerahセ@

L W QLNNP セ@__. moNI .

..- MAR S. SI. DEA PEMBINA

NIP. 19770805 200312 I 005 ND. No. 127. l/6831TU/1Ili2017 Tgl. 61\taret 2017

I Mrnt-Jtt セ F エイ@ r..-r•-n r&NU\ r.- m l.l\CUn .1n Nutoru .. l't.&ppr1!.U . l Gub.m"' Al•h (nb..a•• hr .. 1w>. l »UM 。オセ@ Ou rd\ AC1'"h

·\rrh

Ayo k.tta Sukst:slurn PENAG 2017 Bonda Ac ch 6· 1 1 Mo1 2017

Page 238: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

Piagam 'Pengbargaan Dewan Kerajinan Na.flional Daerah (DEKILAN.ASDA) .Aceh men11ampaikan penglwrgaan seti11ggi- ti11ggi11i1a kepada :

\(Aet, Af.ltl Faセaャ@ 1)AYA

Sebagai:

Pemenang Terbaik III Kategori Lomba Penilaian Produk Kerajinan Inovatif

pada kegiatan RAKERDA DEKlu\NASDA ACEI-1 dan Pameran Keraji11a11! .Maka11a11 unggulan se-.Aceh

1Jang diselenggaraka11 di Kabupalen Bener .Meriah tanggal 17s!d19 Oktober 2016

Banda Aceh. 19 Oktober 2016 Dewan Kerajinan Sw1io11ul

Daeruh .Aceh

セZOᆪ@Niazah A. Hamid

Page 239: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

Piagam Penghargaan Dewan Kerajinan Nmnonal Daerah (DEKIL\NASD1\) .Aceh meni1ampaikan penghargaan seti11g1,ri- tinggim1a kepada :

kセFL@ A'I+" VaセaQG@ OAYA

Sebagai:

Pemenang Terbaik II Kategori Lomba Penilaian

Produk Makanan U nggulan

pada kegiatan RAKERDA DEKRAN.ASD1\ ACEH dan Pameran Keraji11a11!1"1aka11a11 unggulan se-Aceh

11ang diselenggarakan di Kabuputen Bener Merioh tanggal 17s!d19 Oktober 2016

Banda .Aceh. 19 Oktober 2016 Dewan Kerujinan Navional

DaerahAceh

Niazah A. Hamid

Page 240: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

Piagam Pengbargaan Dewan Kerajfraan Nasionaf Daerah (DEKRAl\!1\SD1\) Aceh n1en11ampaikan penghargaan setinggi- Linggin11a kepada :

Desa Padang, Kee. M.anggeng, Kah. Aceh Barat Daya

'Kerajinan Kasab' Sebagai:

Pemenang Harapan I Kategori Lomba Penilaian dan

Pembinaan Desa Kerajinan

pad.a kegiatan Ri\KERDA dekャ セ | na sd a@ ACEH dan Pameran Kerajina11/Maka11an unggulan se- Acelt

11ang diselenggarakan di Kabupaten Bener Meriah tanggal 17sl d19 Oktober 2016

Banda .Aceh. 19 Oktoher 2016 Dewan Kerajinan Nu.4/ional

Daerah Aceh

Niazah 1\. Hamid

Page 241: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

'Piagam 'Pengbargaan Dewan Kerajinan Nmrional Daerah (DEKRANASDJ\.) Aceh n1en11an1paikan penglwrgaan setinggi- tinggi1111a kepada :

セセヲI|jヲセQゥセ@ aGMエセ@ FセQGセ@ OAY4 ·

Sebagai:

Pemenang Terbaik I Kategori Lomba Penilaian Laporan Terbaik

Ketua Dekranasda Kabupaten/ Kota

pada kegiatan RAKERDA DEKRANASDA ACEI-1 dan Pameran Kerajinan/ Maka nan unggulan se-Acelt

11a11g diselenggarakan di Kabupalen Bener .Merialt tanggal 17s!d19 Oktober 2016

Banda Aceh. 19 Oktoher 2016 Dewan Kerajinan Nasional

DaerahAceh

」OGセ@Niazalt A. Hamid

Page 242: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

Piagam Penghargaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKlli\.NASDA) Aceh n1en1Jampaikan penghargaan setinggi-tinggim1a kepada :

Kabupaten Aceh Barat Daya

Nama Ketua Dekranasda Kah. Aceh Barat Daya :

Y enni Elfiza

Kategori Lomba Penilaian Ketua Dekranasda

Pembina Kerajinan Terbaik

pada kegiatan RA.KERDA dekャャゥ|NnNasdセiM|N@ ACEH dan Pm11eran Kerajinan/ 1'1akanan unggulan se-Aceh

11ang diselenggarakan di Kahupaten Bener .Meriah tanggal 17sl d19 Oktoher 2016

Banda .Aceh.19 Oktober 20l<i Dewan Kerajinan Nw1io11ul

DaerahAceh

Niazah ;\.. I-I amid

Page 243: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 244: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....
Page 245: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

,.

)}'

.),

Nomor Registrasi: 85164/MPK.£/00/2015

... Menet.apkan :

セLZLコ[jヲ@ セォNセGNqI@ .01 ·.. ; ti1 j . ·· .. · .. ·(j IT' r r IA セᄃᄋᄋᄋᄋ@ゥャセGセGpカMエᄋtᄋ@ llセjvᄋ@

• . . ,.,,, ;/ .• ,.:· ·;;:,· •• .,.iii! ) LOᄋセセセエセGNセZゥイ[セZ[B[[[Nセ_M\@ · : . . · . ;.: · ·.. ., . · . >· . . ·. . . •

ii.• ·•. t.:t'L.;)i NゥゥOAセ@ セヲ@ セIQ@ [セGNセH[[@ ·· :o; : .· '·. ' ; . ..· · . .•. . :.• · ..

SebagaiWilliSan Budaya Takbenda Indonesia

ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

セ@

Page 246: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

·.:,., .. ·:

:_; :1/ .;:,-

ᄋZセエ@

.:1··

LNセセセᄋᄋ@ _;;1::. Zヲセ@ ;.1. GセセM

.. ;.-

.. .:.:. :· ':: .'·:.;:. -. . .. ,"'· セML⦅セ@ MセセM[G@ •· -i

ᄋMセZNᄋᄋセ⦅Lᄋ@

セLN@ 11 l It I l セ@ ,, intangible CLlitural · Heritage

', ,>

. ;ii:,· -, ;;

·· [LL[ZイスZイウセN@:.'.'

. '' ., セM ... - -

bn the lゥセエ@ of Intangible GLiltural Herit8Qe ih Need of Urgent s。OセYオ。イ、ャィァ@upon the proposal of Indonesia

Inscription on this List bears witness that its viability is at risk and that safeguarding measures are elaborated to perpetuate its practice and transmission

.... Date of Inscription Director-General of UNESCO

. 2<7- 1'/d--JJon£r 2011 I L r ·' セセMᄋセPᄋOェョ@ __ · .·· セ@ セ@ セ@ '

'···.·:; ·.·.:-·.

"'

'. LLセ@

Page 247: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

PtAGAH penghaセgaan@Diberikan Kepada

ISKANDAR.Z Atas Partisipasinya Sebagai

JUARA HARAPAN Ill TILAWAH DEWASA Pada Even MTQ Aceh XXXI di Kota Subulussalam

Page 248: PEMERINTAHKABUPATENACEHBARATDAYAacehbaratdayakab.go.id/uploads/LAKIP_ABDYA_2016_(1).pdf · Komposisi Jabatan/Esselonering dilingkungan Pemerintah KabupatenAcehBaratDayaper31Desember2016.....

アセイイョーアカ@ AuAセz@ ·H · .ip

セ A Z セ ᄋ@/

'l{a:Jy 1nu1aqrt::> " S'lOZ ウョャウセカYコ@ GQQ。ZjカセーオbァZ@

IOl v

l VllV.at セセセ N@

Z'11VUNVlISI セ M

.:::,.,1 QQ セ@

[ N ᄋᄋセセセセセセ セQ@イ・セ@ cl

. · . セ@

セ@ WV'imu;@ -