PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN · 2020. 11. 23. · Pengelolaan Limbah B3/ Medis Lelang...
Transcript of PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN · 2020. 11. 23. · Pengelolaan Limbah B3/ Medis Lelang...
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS KESEHATAN
tTerobosan PemerinPenyelesaian Limb
Kota Sur
ah Daerah Dalamah Fasyankes di abaya
Sekilas Kota Surabaya
Karakteristik GeografiWilayahnya daratan rendah denganketinggian 3 sd 6 meter diataspermukaan air laut, kecuali di daerahselatan kertinggian 25 sd 50 meterdiatas permukaan air laut.
Batas Wilayah-Utara
- Timur- Selatan- Barat
: Selat Madura: Selat Madura: Kab. Sidoarjo: Kab. Gresik
Luas wilayah : + 326,36 km2.
Pemerintahan Kecamatan Kelurahan
: 31: 154
ORIENTASI KOTA SURABAYADalam skala Nasional, Surabaya merupakan pusat pembangunan di wilayah Indonesia Timur.Secara regional, Surabaya merupakan ibukota dan pusat jasa dan perdagangan di wilayah Jawa Timur.
DATA DEMOGRAFI
: 3.159.481 jiwa: 1.570.857 jiwa: 1.588.624 jiwa
Jumlah penduduk Jumlah penduduk Pria Jumlah penduduk wanita Penduduk usia 1-4 th : 203.616 jiwaPend.usia produktif 15-44th : 1.465.540 jiwa Penduduk usia lanjut > 65 th : 229.491 jiwa
DATA DEMOGRAFI
VISI KOTA SURABAYA
SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN
BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI
MISI KOTA SURABAYA TERKAIT KESEHATAN
Misi ke 1 : Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas
Fasilitas pengolah limbah milik fasyankes
berizin sangat sedikit (3 rumah sakit)
Pihak swasta penyedia jasa pengolahan limbah
medis sedikit (7 perusahaan)
Penumpukan limbah medis yang ditimbun
di TPS dengan kapasitas terbatas
Pencemaran udara (bau) akibat proses pembusukan limbah
medis
Timbul masalah hukumakibat timbunan limbahmedis lebih dari 24 jam
Biaya pengolahan limbah tinggi karena lokasi pengolahan di luar kota Surabaya
Ketidakseimbangan antara timbulan limbah medis dengan kapasitas
pengolahan DARURAT LIMBAH MEDIS
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan NomorP.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan PersyaratanTeknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dariFasilitas Pelayanan Kesehatan
REGULASI PENANGANAN LIMBAH MEDIS
1. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 163
• Pemerintah, Pemda dan Masyarakat menjamin ketersediaan
lingkungan yang sehat dan tidak berisiko buruk bagi kesehatan.
• Lingkungan sehat dimaksud bebas dari unsur menimbulkan
gangguan kesehatan, termasuk limbah
2. Peraturan Menkes RI No. 7 Tahun 2019 tentang KesehatanLingkungan Rumah Sakit, pada BAB III bagian F point b Prinsippengelolaan limbah B3 RS dilakukan upaya :
a) Identifikasi jenis limbah B3
b) Tahapan Penanganan pewadahan dan pengangkutan limbah B3
c) Pengurangan dan pemilahan limbah B3
d) Bangunan TPS di RS harus memenuhi persyaratan sesuai dg
ketentuan perundang undangan yg berlaku
e) Pemilahan limbah B3 di RS
f) Penyimpanan sementara limbah B3
g) Lamanya penyimpanan limbah B3
h) Pengangkutan limbah B3
i) Pengolahan limbah B3
3. Perda nomor 2 tahun 2017 tentang upaya kesehatan,
Bagian Ke-19 : Kesehatan Lingkungan , Pasal 23
(1)Pemerintah Daerah mengembangkan upaya kesehatan
lingkungan melalui :
a.pemberian informasi dan edukasi tentang kesehatan
lingkungan kepada masyarakat;
b.pemberdayaan seluruh lapisan masyarakat dalam
rangka terpenuhinya Sanitasi total Berbasis Masyarakat.
(2)Dalam mengembangkan upaya kesehatan lingkungan,
PemerintahDaerah mewajibkan kepada penanggung
jawab kegiatan dan/atau usaha untuk melaksanakan
pengolahan limbah sesuai standar.
(3)Pemerintah Daerah memberikan pelayanan kesehatan
lingkungan kepada sekolah di Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
Jumlah Rumah Sakit Swasta : 44 Unit
Jumlah Rumah Sakit Pemerintah/TNI/POLRI : 15 Unit
Jumlah Puskesmas : 63 Unit
JUMLAH FASYANKES DAN DATA TIMBULAN LIMBAH MEDIS PADAT DI KOTA SURABAYA
No. Nama Fasilitas Jumlah Timbulan Limbah Medis
1 Rumah Sakit 59 + 5.507,38 kg/hari
2 Puskesmas 63 + 89,98 kg/hari
3 Klinik 344 + 398 kg/hari
4 Apotek 758 + 833,80 kg/hari
5 Laboratorium 69 + 69,06 kg/hari
6 Praktik Dokter 2342 + 3.510,14 kg/hari
7 Praktik Bidan dan Perawat 400 + 440 kg/hari
JUMLAH + 10.863,32 kg/hari
Asumsi Fluktuasi + 1.000 kg/hari
TOTAL + 11.863 kg/hari
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2019)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Keterangan
63 Puskesmas Pengelolaan limbah medis padat saat
ini dengan pihak ke-3.
3 Rumah Sakit Memiliki Incenerator Berizin
56 Rumah Sakit dan
Fasyankes lainnya
Pengelolaan limbah medis padat saat
ini dengan pihak ke-3.
Pengelolaan Limbah Fasyankes di Kota Surabaya
DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
1) Mewajibkan semua pengelola Fasyankes untuk
mengelola limbah medis / B3 dengan benar (sesuai
persyaratan)
2) Mendorong program pengurangan limbah medis / B3 di
Fasyankes sesuai Peraturan
3) Meningkatkan kapasitas SDM pengelola limbah medis /
B3
4) Meningkatkan pemantauan dan evaluasi terhadap
pengelolaan limbah B3
1. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan pada
sarana kesehatan
2. Mensyaratkan adanya bukti proses izin
pengelolaan limbah saat pengurusan izinoperasional.
3. Sosialisasi pengelolaan limbah pada fasyankes
1. Penyeleksian bahan medis dg memilih bahan yg kurang menghasilkan limbah.
2. Pengurangan pemakaian bahan kimia3. Memesan bahan sesuai kebutuhan.4. Menggunakan prinsip FEFO dlm pemakian bahan5. Mengecek tanggal kadaluwarsa bahan-bahan6. Melakukan daur ulang pada bahan yg diperbolehkan
dengan melalui proses-proses terlebih dahulu (contoh: wadah / kontainer , jerigen larutan dialisat)
1. Melakukan pembinaan terkait kompetensi dan legalitas
tenaga pengelola limbah medis/B3 (Izin kerja/SIKTS
dan registrasi)
2. Pelatihan pada SDM pengelola Limbah medis /B3
3. Bimbingan teknis SDM pengelola Limbah medis /B3
upaya
1. Pembinaan dan Pengawasan fasyankes
2. Melalui Lomba kebersihan Rumah Sakit
3. Penilaian peringkat Rumah Sakit dalam
pengelolaan lingkungan Hidup
Pemerintah Kota Surabaya bermaksud akan membangun saranaprasarana pengelolaan limbah B3 medis di tanah asetPemerintah Kota Surabaya yang terletak di Kelurahan TambakOsowilangun Kecamatan Benowo. Luas lahan yang dibutuhkansebesar 1,2 Ha dari ± total 2,4 Ha yang tersedia.
Pengolahan limbah B3 direncanakan menggunakan teknologi insinerator dengan kapasitas pengolahan sebesar 15 ton/ hari.
Lingkup kegiatan pengelolaan limbah B3 medis yang dilakukan:
HEALTH CARE
FACILITIES
RUMAH SAKIT, KLINIK
PUSKESMAS
PENGUMPULAN
TRANSPORTER
SWASTA
PENGANGKUTAN
FASILITAS
PENGOLAHAN LIMBAH
MEDIS
PENGOLAHAN
TPS LIMBAH B3
PENYIMPANAN
Kelurahan Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo.
Tanah aset milik pemerintah Kota Surabaya
Luas lahan yang dibutuhkan sebesar 1,2 Ha dari
± total 2,4 Ha yang tersedia
Jarak lokasi ke permukiman warga + 1000 meter
Jarak lokasi ke jalan raya + 800 meter
Jarak lokasi ke badan air penerima + 600 meter
Rencana lokasi pembangunan sarana prasarana pengelolaan
limbah B3
Perda No. 12 Tahun 2014
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Tahun 2014-2034
Perda No. 8 Tahun 2018
Tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kota Surabaya Tahun 2018-2038
Rekomendasi tata ruang bahwa kegiatan depo/ incenerator diizinkan bersyarat, dengan syarat:
• sesuai kebutuhan daerah
• memiliki jarak aman tertentu dengan kegiatan lain
• dilengkapi kajian/ rekomendasi khusus dari instansi terkait
EXSISTING RENCANA PEMBANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
Uraian Keterangan
Identifikasi Aset Daerahuntuk
Mendukung FS LimbahMedis
Kota Surabaya
Hasil kajian tersebut merekomendasikan aset lahan milik Pemerintah
Kota Surabaya di Kelurahan Tambak Osowilangun sebagai salah satu
alternatif lokasi yang cukup layak dipertimbangkan sebagai tempat
pemusnahan limbah medis.
Feasibility Studi Fasilitas
Pengolahan LimbahB3/Medis
Kota Surabaya
Kajian ini menyimpulkan bahwa fasilitas pengolahan limbah B3 / Medis
masih dapat dibangun pada lokasi yang telah direncanakan, dengan
mempertimbangkan:
-Teknologi yang digunakan adalah insinerator rotary kiln kapasitas 15
ton/hari
- Rekayasa teknik untuk mencegah terjadinya banjir
-Perkiraan biaya investasi + Rp 68 milyar dan biaya OM +Rp 9
milyar/tahun
-Skenario kelembagaan untuk penyiapan teknis dan pengelola fasilitas
pengolahan limbah B3
Rancangan Peraturan Daerah
tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun
Dalam proses pengajuan draft raperda ke DPRD untuk dilakukan
pembahasan
Uraian Keterangan
Studi Pendahuluan Penyediaan
Infrastruktur Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
Dalam kajian tersebut memberikan Gambaran Umum Pengelolaan Limbah B3
Medis di Kota Surabaya, Analisa Kebutuhan, Kriteria Kepatuhan, Analisa Potensi
pendapatan dan skema pembiayaan proyek.
Kajian Lingkungan Rencana
Pembangunan Fasilitas Pengelolaan
Limbah B3 Medis
Dalam kajian tersebut memberikan gambaran tentang rona lingkungan mulai saat
tahap Persiapan, Pelaksanaan Pembangunan sampai dengan Tahap Operasional.
Studi Teknis Struktur, Hidrologi dan
Mitigasi Pembangunan Fasilitas
Pengolahan Limbah B3 Medis
Studi untuk mengetahui Kekuatan tanah, Permeabilitas Tanah, Analisa Risiko
Bencana dan Pasang Surut Air Laut
Penyusunan Amdal Rencana
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Limbah B3/ Medis
Lelang Putaran I Tahun 2020, sudah ditetapkan Pemenang Lelang, dan saat ini
dalam tahap Kontrak, Penyusunan Amdal ini agar Pemerintah Kota Surabaya
mendapatkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH) dan Izin
Lingkungan
Uraian Keterangan
Perencanaan Teknis
Fasilitas Pengelolaan
Limbah Medis B3 Medis
(Detail Enginering Design)
Lelang Putaran II Tahun 2020, dan Retender di Putaran V
saat ini dalam tahap prakualifikasi, pengumuman
pemenang lelang tanggal 04 Maret 2020 dengan tujuan
untuk mendapatkan:
1. Gambaran detail Pengelolaan Limbah B3 Medis
2. Rencana Anggaran Biaya Dan Gambar Rencana
3. Rencana Kerja Dan Syarat Syarat (RKS)
4. Tersusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP)
operasional dan pemeliharaan fasilitas pengelolaan
limbah B3 Medis
Manajemen Konstruksi Tahap Persiapan Dokumen Lelang (pendaftaran lelang
dalam bulan ini)
Sosialisasi rencana pembangunan sarpraspengelolaan limbah B3 medis di KelurahanTambak Osowilangun.
Pembentukan Tim Ahli yangmelibatkan beberapa instansi, antaralain dari unsur Kementerian, BPKP,Kejaksaan, Kepolisian dan PerguruanTinggi.
Koordinasi dengan Pemerintah Pusat (Kemendagri, KLHK, Kemenkes, Bappenas)
Metode inputd e n g a n pit+crane
ROTARY KILN
SYSTEM
INCINERATOR
Kapas i tas 15 ton/hari di l e ng ka p i d e n g a n b a g filter u n t u k p e n g o l a h a n g a s emisi.