PEMERINTAH KABUPATEN TEBO - tebokab.go.id · Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana...
-
Upload
truongngoc -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN TEBO - tebokab.go.id · Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana...
PEMERINTAH KABUPATEN TEBO
LKj IP
(LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH)
INSPEKTORAT
TAHUN 2016
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
TAHUN 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
2
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa dengan
segala rahmat dan izin-Nya Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016
telah selesai disusun. Penyusunan LKj IP ini dimaksudkan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran dengan strategi berupa kebijakan,
program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten Tebo dan
sumber dana lainnya (APBD Provinsi Jambi, APBN, Bantuan Luar Negeri, dan sumber
pendanaan lainnya yang sah) Tahun Anggaran 2016. Dengan tujuan sebagai
perwujudan akuntabilitas instansi kepada pihak-pihak yang memberi mandat, terhadap
pemerintah, dan meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam menjalankan misi,
serta diharapkan dapat terciptanya pemerintahan yang baik (good governance).
Penyusunan LKj IP Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016 ini, berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Visi Inspektorat Kabupaten Tebo yaitu ”Terwujudnya Pemerintah Kabupaten
Tebo yang bersih, wibawa, efisien dan efektif melalui pengawasan yang
profesional, dengan 4 (empat) misi yaitu :
- Mendorong dan memberikan kontribusi bagi terselenggaranya manajemen
pemerintah yang baik.
- Mendorong terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah yang bersih.
- Meningkatkan kualitas hasil pengawasan dalam rangka pengambilan keputusan.
- Meningkatkan sumber daya manusia aparatur pemerintah dan pengawasan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut dalam tahun 2016, Inspektorat
Kabupaten Tebo telah merencanakan dan melaksanakan 36 (tiga puluh enam) kegiatan
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
3
dalam 8 (delapan) program sesuai skala prioritas melalui APBD Kabupaten Tebo dan
sumber dana lainnya Tahun Anggaran 2016, untuk mendukung pencapaian 2 (dua)
sasaran dalam 2 (dua) indikator kinerja (outcome/output) dan 2 (dua) tujuan yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis, dengan hasil capaian indikator kinerja sasaran
dalam beberapa klasifikasi pengukuran/penilaian seperti dalam tabel berikut :
No Tujuan Sasaran Strategis
Target Indikator
Kinerja
Sasaran
(Output)
(indikator)
Capaian Indikator Kinerja Sasaran
(Outcome)
Sangat
Baik
(>100%)
(indikator)
Baik
(85% sd
100%)
(indikator)
Sedang
(70% sd <
85%)
(indikator)
Kurang
Baik
(0% sd <
70%)
(indikator)
1. Mewujudka
n Tata
Kelola
Pemerintah
an yang
bermutu
dan bersih
dari KKN.
a. Meningkatnya
pelaksanaan
pemerintah yang
bermutu dan
bersih dari KKN.
b. Terlaksananya
penanganan
pengaduan
masyarakat
secara efektif
dan efisien
dalam rangka
mendorong
terwujudnya
pemerintahan
yang baik.
c. Terlaksananya
pengendalian
pelaksanaan
manajemen
KDH dalam
rangka
memberikan
peringatan dini
dan
meningkatkan
akuntabilitas
program dan
a. Laporan hasil pemeriksaan reguler.
b. Laporan hasil pemeriksaan kasus.
c. Jumlah rapat
koordinasi
pengawasan
93%
100 %
100%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
4
kegiatan.
d. Terselesaikan
nya tindak lanjut
hasil
pengawasan
aparat
pengawasan
fungsional
e. Reviu Laporan
keuangan dan
kinerja Pemda.
f. Evaluasi LKj IP
Dinas/Instansi
d. Persentase
tindak lanjut
hasil
pemeriksaan
e. Laporan
hasil reviu
keuangan.
f. Jumlah
Laporan
hasil
Evaluasi LKj
IP.
100%
100%
79%
2. Meningkatka
n kwantitas
dan kualitas
auditor atau
pejabat
pengawas
pemerintah
yang
Profesional
dan
Akuntanbel
a. Meningkatnya
kualitas sumber
daya aparatur
pengawasan
yang
professional.
b. Meningkatnya
kualitas
pengawasan
dan penilaian
akuntabilitas
kinerja.
a. Jumlah
peserta
yang
mengikuti
pelatihan
pengemban
gan tenaga
pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
b. Jumlah
peserta
yang
mengikuti
pelatihan
teknis
pengawasan
dan
penilaian
akuntabilitas
kinerja
94%
100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diartikan bahwa dari target rencana kinerja
(performance plan) sebanyak (8) indikator sasaran :
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
5
• Terlaksana dengan “baik” sebanyak 7 (tujuh) indikator sasaran strategis.
• Terlaksana dengan “sedang” sebanyak 1 (satu) indikator sasaran strategis.
• Terlaksana dengan “kurang baik” sebanyak 0 (0) indikator sasaran strategis.
Rincian atas capaian indikator kinerja sasaran yang terlaksana dengan “baik”
sebanyak 7 (tujuh) indikator sasaran strategis atau sebesar 85% s.d 100% tersebut di
atas adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Strategis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
(baik 85% s.d 100%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Meningkatnya pelaksanaan
pemerintah yang bermutu dan
bersih dari KKN.
Terlaksananya penanganan
pengaduan masyarakat secara
efektif dan efisien dalam rangka
mendorong terwujudnya
pemerintahan yang baik.
Terlaksananya pengendalian
pelaksanaan manajemen KDH
dalam rangka memberikan
peringatan dini dan
meningkatkan akuntabilitas
program dan kegiatan.
Reviu Laporan keuangan dan
kinerja Pemda.
Evaluasi LKj IP Dinas/Instansi
Meningkatnya kualitas sumber
daya aparatur pengawasan
yang professional.
Meningkatnya kualitas
pengawasan dan penilaian
akuntabilitas kinerja.
1. Laporan hasil pemeriksaan reguler
2. Laporan hasil pemeriksaan kasus
3. Rapat koordinasi pengawasan
4. Laporan hasil reviu keuangan
5. Laporan hasil Evaluasi LKj IP
6. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
7. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
6
Pada tahun 2016 telah dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan reguler pada 10 (Sepuluh) SKPD;
b. Pemeriksaan Reguler pada 12 Kecamatan
c. Pemeriksaan Reguler pada 112 Desa
d. Rapat- rapat koordinasi pengawasan dengan inspektorat provinsi, BPKP, Inspektorat
Jenderal dan BPK;
e. Reviu laporan keuangan dan kinerja pemerintah daerah;
f. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja 29 SKPD Tahun 2016;
g. Pendidikan dan pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan;
h. Pendidikan dan pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
Keberhasilan capaian indikator kinerja sasaran yang terlaksana dengan “sedang”
yaitu 1 (satu) indikator sasaran strategis atau sebesar 79% tindak lanjut yang telah
selesai sebagai berikut :
No. Sasaran Strategis Capaian Indikator Kinerja Sasaran
(70% s.d <85%)
1.
Terselesaikan nya tindak lanjut
hasil pengawasan aparat
pengawasan fungsional
1. Persentase tindak lanjut yg telah
selesai.
Tidak tercapainya seluruh target indikator kinerja sasaran sepenuhnya (100 %)
disebabkan beberapa hambatan dengan pokok-pokok permasalahan yang saling
berkaitan, yaitu sebagai berikut :
1. Kurangnya tenaga dan aparatur yang profesional.
2. Kurangnya sarana dan prasarana.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
7
3. Tumpang tindih jadwal pemeriksaan antara jadwal pemeriksaan inspektorat Provinsi
dengan Pemeriksaan.
4. Terbatasnya Anggaran.
5. Terbatasnya referensi peraturan pendukung pengawasan yang dimiliki.
6. Masih kurang nya pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh PFA dan P2UPD yang
menjadi penyebab keterbatasan dalam penguasaan teknis pemeriksaan.
Rincian hasil capaian indikator kinerja sasaran dan hambatan-hambatan/
permasalahan-permasalah diungkapkan di dalam bab-bab LKj IP ini.
Berbagai keberhasilan Inspektorat Kabupaten Tebo tersebut di atas akan tetap
dipertahankan, dan terhadap kelemahan-kelemahan/hambatan-hambatan yang terjadi
akan diperbaiki untuk masa selanjutnya sesuai dengan kemampuan dan aturan yang
berlaku.
Muara Tebo, Januari 2017
INSPEKTUR KABUPATEN TEBO,
Drs. TEGUH ARHADI, M.M.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
8
Pembina Tk.I NIP.19650201 198603 1 009
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
9
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN EKSEKUTIF 2 – 7
DAFTAR ISI 8 – 9
BAB I PENDAHULUAN
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 10 – 14
B. STRUKTUR ORGANISASI 14 – 16
C. ISU STRATEGIS BERKAITAN DENGAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI
16 – 34
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS 35 – 40
B. RENCANA KINERJA 40 – 42
C. PERJANJIAN KINERJA 42 – 44
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 45 – 53
B. REALISASI ANGGARAN 53 – 55
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN 56
B. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH 56 – 57
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. PERJANJIAN KINERJA
2. PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (FORMULIR PPS)
3. RENCANA KINERJA TAHUNAN (FORMULIR RKT)
4. PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (FORMULIR PKK)
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 dinyatakan bahwa Inspektorat
Kabupaten Tebo mempunyai tugas pokok :
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Inspektorat Kabupaten Tebo
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
b. Perencanaan program pengawasan;
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat, Pemerintah
Kabupaten Tebo telah merumuskan Rencana Strateginya untuk sektor pengawasan
melalui Program-Program berikut :
1. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksaan dan Aparatur
Pengawasan.
2. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
12
3. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan Sistem dan Prosedur
Pengawasan.
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dilakukan secara sistematis melalui
penetapan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Tebo dan Program Kerja
Pengawasan Tahunan dengan berpedoman pada Renstra Pemerintah Kabupaten
Tebo.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut maka dibentuk
Struktur Organisasi dan Fungsi Bagian-bagian pada Inspektorat Kabupaten Tebo
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Tebo No. 25 Tahun 2014 Tentang
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo sebagai berikut:
a. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan
pemerintahan desa.
Inspektur menyelenggarakan fungsi :
▪ Perencanaan program pengawasan;
▪ Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;
▪ Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
▪ Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan program dibidang pengawasan;
▪ Pelaksanaan pengelolaan kegiatan tata usaha rumah tangga Inspektorat;
▪ Pelaksanaan pembinaan terhadap staf; dan
▪ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas membantu
Inspektur dalam menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
13
pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan
Inspektorat.
Tugas Sekretariat menyelenggarakan fungsi antara lain :
▪ Penyiapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program kerja
pengawasan;
▪ Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyampaian laporan hasil
pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah;
▪ Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;
▪ Penyusunan, penginventarisasian dan pengkoordinasian dan data dalam
rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan;
▪ Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah
tangga; dan
▪ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Selanjutnya Sekretaris membawahi :
- Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
c. Inspektur Pembantu Wilayah I memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.
Sedangkan Fungsi Irbanwil I adalah menyelenggarakan :
▪ Pengusulan program pengawasan di wilayah;
▪ Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;
▪ Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
▪ Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan
▪ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Inspektur Pembantu Wilayah II memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan.
Sedangkan Fungsi Irbanwil II adalah menyelenggarakan :
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
14
▪ Pengusulan program pengawasan di wilayah;
▪ Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;
▪ Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
▪ Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan
▪ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
e. Inspektur Pembantu Wilayah III memiliki tugas pokok melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus
pengaduan.
Sedangkan Fungsi Irbanwil III adalah menyelenggarakan :
▪ Pengusulan program pengawasan di wilayah;
▪ Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;
▪ Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
▪ Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan
▪ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
f. Inspektur Pembantu Wilayah IV memiliki tugas pokok melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus
pengaduan.
Sedangkan Fungsi Irbanwil IV adalah menyelenggarakan :
▪ Pengusulan program pengawasan di wilayah;
▪ Pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan;
▪ Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah;
▪ Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan
▪ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Kelompok Jabatan Fungsional
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan Inspektorat secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan fungsional dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
15
(3) Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional
Senior yang disepakati oleh anggota kelompok lainnya.
(4) Pengangkatan tenaga fungsional dan ketua kelompoknya ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
(5) Kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
kepada Inspektur Kabupaten.
(6) Jenis dan jenjang fungsional diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Inspektorat Kabupaten Tebo ditetapkan dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Tebo Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Susunan organisasi Inspektorat terdiri
dari :
a. Inspektur : 1 orang
b. Sekretaris : 1 orang
- Subbag Umum dan Kepegawaian : 1 orang
- Subbag Perencanaan dan Keuangan : 1 orang
- Subbag Evaluasi dan Pelaporan : 1 orang
c. Irbanwil I : 1 orang
d. Irbanwil II : 1 orang
e. Irbanwil III : 1 orang
f. Irbanwil IV : 0 orang
g. Kelompok Jabatan Fungsional : 5 orang Auditor dan 5 orang P2UPD
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
16
Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016 Sebagai Berikut:
Sumber Daya Aparatur
Jumlah sumber daya aparatur Inspektorat Kabupaten Tebo keadaan pada
tanggal 1 Januari dan 31 Desember 2016 adalah sebanyak 34 (Tiga Puluh empat)
orang dengan golongan sebagai berikut :
Golongan (Pegawai Negeri/Honor)
Keadaan 1 Januari 2016
(orang)
Keadaan 31 Desember 2016
(orang)
IV 5 4
III 24 23
II 3 2
I 0 0
INSPEKTUR
SEKRETARIAT
Subbag Umum dan
Kepegawaian Subbag Perencanaan
dan Keuangan Subbag Evaluasi
dan Pelaporan
JABATAN FUNGSIONAL
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH III
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH I
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH II
INSPEKTUR
PEMBANTU
WILAYAH IV
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
17
Honor 8 8
Jumlah 40 37
Jumlah sumber daya aparatur Inspektorat Kabupaten Tebo per tanggal 31
Desember 2016 sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang.
Latar belakang pendidikan aparatur yaitu:
Pendidikan
Keadaan 1 Januari 2016
(orang)
Keadaan 31 Desember 2016
(orang)
S3 0 0
S2 2 3
S1 27 24
D III 1 0
D II 0 0
D I 0 0
SLTA 2 2
SLTP 0 0
SD 0 0
Jumlah 32 29
C. ISU STRATEGIS BERKAITAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi pelayanan
Inspektorat.
Inspektorat Kabupaten Tebo adalah Perangkat Daerah yang mempunyai tugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan dibidang pengawasan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
18
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo
melakukan koordinasi dengan perangkat Daerah Kabupaten Tebo ( Sekretariat
Daerah, Sekretariad DPRD, Dinas/Badan/Kantor, Lembaga Teknis Daerah) juga
dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) maupun Eksternal
Pemerintah sesuai dengan kebutuhan peraturan perundang-undangan berlaku.
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) yang lebih tinggi
(BPKP,Inspektorat Provinsi) yang melakukan pengawasan di Pemerintah Daerah
sesuai dengan fungsi dan kewenangan dan/atau jika diminta oleh Inspektorat
Kabupaten Tebo bedarasarkan sinergi pengawasan.
Pada dasarnya lembaga pengawasan yang lebih tinggi, hanya memiliki
kompetensi dibidang pengawasan represif dan fungsional atas kebijaksanaan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, kecuali BPK ( Badan Pemeriksaan
Keuangan) sebagai lembaga pengawasan Eksternal memiliki kewenangan atas
semua hal yang menyangkut keuangan Negara.
Berdasarkan analisis kinerja pelayanan 5 (lima) tahun lalu dan proyeksi ke
depan baik internal maupun eksternal dapat diidentifikasi permasalahan dan isu-isu
strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Inspektorat dibidang pengawasan
yang akan menjadi rumusan kebijakan serta penyusunan program prioritas
Inspektorat, yaitu :
1. Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
Adanya tuntutan peningkatan kapabilitas APIP mngakibatkan fungsi dan
kewenangan Inspektorat selaku APIP bertambah. Sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2015-2019 ditargetkan pada tahun 2019 Inspektorat selaku APIP suda
berada pada Level 3.
Kondisi ini harus didukung oleh ketrsediaan SDM yang memadai baik dari segi
jumlah maupun kualitas, alokasi anggaran yang memadai (idealnya 1 % dari
jumlah APBD).
2. Peningkatan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
19
Salah satu indicator keberhasilan tata kelola keuangan Pemerintah Daerah adalah
mendapat opini WTP dari BPK, maka menjadi tantangan bagi Inspektorat dan
seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tebo untuk
mempertahankan opini tersebut untuk 5 (lima) tahun ke depan. Untuk itu perlu
perhatian serius seluruh stakeholder terkait agar peran Inspektorat saat ini dan
kedepan dalam melaksanakan Reviu Laporan keuangan dapat didukung dengan
optimal sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006
tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah.
3. Kuantitas dan kualitas SDM yang belum memadai
Jumlah SDM bidang pengawasan yang ada saat ini belum memadai untuk
melaksanakan pemeriksaan reguler, penangan kasus dan berbagai tugas
pengawasan yang semakin banyak seperti Reviu dan Evaluasi.
Kondisi ini memerlukan SDM yang memenuhi Kompetensi dan kualifikasi dibidang
pengawasan. Kompetensi untuk melakukan pengawasan dibuktikan dengan
kemapuan melakukan audit, reviu,evaluasi,investigasi, pemantauan dan
pengawasan lainnya, secara formal harus memiliki kompetensi dalam jabatan
fungsional yang tersertifikasi atau terstandardisasi (certified auditor).
4. Belum optimalnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pengawasan.
Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Inspektorat Kabupaten Tebo belum
mencapai kondisi yang ideal. Di tengah tuntutan dan harapan yang tringgi
terhadap kinerja Inspektorat diharapkan sarana dan prasarana pendukung yang
memadai.
5. Penerapan SPIP di tingkat SKPD masih lemah.
Adanya temuan yang berulang hasil pemeriksaan oleh Inspektorat maupun BPK
merupakan tanda bahwa SPIP belum diselenggarakan secara efektif serta belum
konsistennya pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan oleh SKPD. Hal ini
harus menjadi perhatian bagi Inspektorat untuk membangun SPIP yang efektif
disetiap pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD sebagaimana amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang sistem pengendalian interen
pemerintah. APIP juga di tuntut melaksanakan penilaian maturitas SPIP pada
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
20
Instansi sesuai dengan target indicator kinerja bidang aparatur Negara yang
ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019. Indicator kinerja berupa tingkat kematangan
inplementasi SPIP ditargetkan mencapai level 3 dari skala 1-5 pada tahun 2019.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Pelayanan Inspektorat
Kabupaten Tebo
Secara umum kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sampai di Tahun 2016
adalah sebagai berikut :
a. Pengawasan/Pembinaan di seluruh OPD Kabupaten Tebo (dari 34 SKPD yang
masuk dalam Program Kerja pengawasan Tahunan (PKPT) Tahun 2016
berjumlah 14 SKPD yang telah diperiksa sebanyak 9, sedangkan yang 5 OPD
yaitu Dinas Perkotaan Pertamanan dan Kebersihan, Kantor Penanaman modal
Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu, Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pelaksana Penyuluh
Pertanian dan Ketahanan Pangan, tidak dilaksanakan pemeriksaan karena
waktu dan tenaga yang tidak mencukupi).
b. Pengawasan/Pembinaan di 12 Kecamatan dan Desa-desa dalam 12
Kecamatan.
c. Melaksanakan pemutakhiran data hasil pemeriksaan sebanyak dua kali dalam
setahun.
d. Pembuatan laporan bulanan PKPT dan tindak lanjut sampai dengan Bulan
Desember 2016.
e. Koordinasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan Inspektorat Provinsi
Jambi, BPKP dan BPK Perwakilan Provinsi Jambi.
Tantangan dan hambatan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut di atas
adalah :
a. Sumber daya Manusia
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
21
Kurangnya Jumlah Personil/Aparat Pengawas yang tersedia dibandingkan
dengan jumlah Objek Pemeriksaan yang ada. Untuk saat ini jumlah pengawas
fungsional yang ada berjumlah 10 orang, dengan jumlah obrik Kabupaten
sebanyak 34 OPD, 12 Kecamatan, 112 Desa, serta Puskesmas,
UPTD Dikbudpora dan sekolah setingkat SD/SLTP. Kondisi ini belum sesuai
dengan cakupan tugas yang harus dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten
Tebo.
Terbatasnya Kompetensi aparatur pengawasan yang ada terutama terhadap
hal-hal teknis yang memerlukan penanganan khusus. Contoh Pemahaman
Bidang Kontruksi, Bidang Kehutanan, dll.
b. Anggaran
Anggaran yang tersedia pada Tahun Anggaran 2016 belum memadai, dimana
anggaran yang ideal adalah 1 % dari jumlah APBD Kabupaten Tebo.
c. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan :
1) Masih terdapat obrik yang tidak melaksanakan tindak lanjut hasil
pemeriksaan karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap obrik yang
tidak melaksanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan tersebut.
2) Kurangnya pemahaman dan kepedulian obyek pemeriksaan terhadap
rekomendasi/saran.
3) Sulitnya penyelesaian Tindak Lanjut yang berhubungan dengan pihak ke
Tiga.
d. Peningkatan Kapabilitas aparat pengawasan internal pemerintah.
Adanya tuntutan peningkatan kapabilitas APIP mengakibatkan fungsi dan
kewenangan Inspektorat selaku APIP bertambah, sebagaimana tertuang dalam
RPJMN 2015-2019 ditargetkan pada tahun 2019 Inspektorat selaku APIP
sudah berada dilevel 3. Sedangkan kondisi saat ini Inspektorat Kabupaten Tebo
masih dalam level 1 menuju level 2.
e. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
22
Berdasarkan Undang – undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Visi
adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan.
Berkenaan dengan dasar aturan yang menjadi acuan dalam
perencanaan pembangunan serta Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah
disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, maka Visi
Pembangunan yang ditetapkan untuk tahun 2011 – 2016, yaitu :
“MENUJU TEBO SEJAHTERA (MTS): AMAN, HARMONIS DAN MERATA”
Sejahtera : Terpenuhinya hak-hak dasar semua lapisan masyarakat
baik itu di bidang sosial, ekonomi dan budaya, serta di
bidang pangan, sandang dan perumahan.
Aman : Keadaan yang menggambarkan perwujudan
perasaan aman dan kepercayaan yang tinggi kepada
pemerintah sehingga dapat menikmati kehidupan yang
lebih bermutu maju, serta memilliki pilihan yang luas dalam
seluruh kehidupannya yang dilandasi supremasi hukum
dan Hak Asasi Manusia yang tinggi.
Harmonis : Suatu kondisi kehidupan masyarakat dimana masing-
masing komponen dan anggota masyarakat saling
menghormati dan menghargai perbedaan dan keragaman
budaya, suku, adat, agama dan kepercayaan.
Merata : Masing-masing anggota masyarakat mendapat hak yang
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
23
seharusnya mereka terima terutama hak akan keamanan,
pendidikan, layanan kesehatan, hidup layak, hak berpolitik
dan hidup bermasyarakat secara layak tanpa perbedaan.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 6 (Enam) Misi
Pembangunan Kabupaten Tebo Tahun 2011 – 2016 yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dan ketersediaan sarana
prasarana layanan umum.
b. Meningkatkan mutu pendidikan, layanan kesehatan, tatanan kehidupan
beragama dan berbudaya.
c. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang cepat, tepat, bermutu, dan
bersih KKN serta jaminan kepastian dan perlindungan hukum.
d. Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat
berbasis agrobisnis dan agroindustri.
e. Meningkatkan peran serta TOGA, TOMA, TODA dan kesetaraan Gender
dalam pembangunan.
f. Melestarikan lingkungan hidup dengan cara mempertahankan dan
memelihara flora dan fauna yang masih tersisa di hutan Tebo.
Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tebo Tahun 2011 – 2016, Inspektorat Kabupaten Tebo
menempatkan pembangunan di bidang Institusi Pengawasan terutama untuk
mendukung Misi 3 (Tiga) yaitu “Meningkatkan tata kelola pemerintahan
yang cepat, tepat, bermutu, dan bersih KKN serta jaminan kepastian dan
perlindungan hukum”. Dalam upaya mewujudkan Misi ke 5 (lima) tersebut,
maka program pembangunan khusus urusan wajib Inspektorat Kabupaten
Tebo yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Program peningkatan sumber daya aparatur
b. Program pembinaan dan pengembangan aparatur;
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
24
c. Progam Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksaan dan Aparatur
Pengawasan.
d. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
e. program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan.
Untuk mendukung Visi, Misi serta Program Bupati dan Wakil Bupati Tebo
tersebut di atas, maka tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Tebo yang terkait
dengan hal dimaksud antara lain :
1. Tugas : Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan di daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan
pemerintahan desa.
2. Fungsi :
a. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
b. Perencanaan program pengawasan
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten
Tebo dan dikaitkan dengan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Tebo, maka beberapa permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi
kendala dalam pelaksanaannya antara lain :
a. Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang tidak sebanding dengan obrik
pemeriksaan saat ini.
b. Kinerja Pengawasan yang belum maksimal.
c. Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP).
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
25
Faktor-faktor penghambat dan solusi yang dilakukan pelayanan OPD
yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
antara lain :
1. Sumber daya Manusia
a. Kurangnya Jumlah Personil/Aparat Pengawas yang tersedia dibandingkan
dengan jumlah Objek Pemeriksaan Yang ada. Untuk saat ini jumlah
pengawas yang ada berjumlah 10 orang, dengan jumlah obrik OPD
Kabupaten sebanyak 34 SKPD, 12 Kecamatan, 112 desa, Puskesmas,
UPTD Dikbudpora dan sekolah setingkat SLTP. Terlebih lagi kebutuhan
personil untuk menangani kasus-kasus pengaduan masyarakat dan
pemeriksaan khusus dari Kementrian Teknis tertentu.
Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan sehubungan
dengan kondisi/permasalahan di atas adalah :
1. Memaksimalkan sumber daya yang ada dengan terus berupaya
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga aparatur
pengawasan.
2. Mengupayakan pemenuhan jumlah personil/aparat pengawasan
Inspektorat Kabupaten Tebo yang disesuaikan dengan jumlah objek
pemeriksaan dan jumlah kasus yang akan ditangani.
b. Terbatasnya jumlah personil yang memiliki kualifikasi auditor sebagai
persyaratan untuk melakukan pemeriksaan. Saat ini di Inspektorat
Kabupaten Tebo masih ada yang belum memiliki sertifikasi auditor, serta
masih ada juga yang belum memiliki diklat kompetensi teknis.
Adapun Langkah-langkah yang telah dilakukan sehubungan dengan
kondisi/permasalahan di atas adalah :
• Mengikutsertakan 1 orang auditor yang memiliki kulifikasi auditor
pertama untuk mengikuti diklat penjenjangan auditor muda.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
26
• Mengikutsertakan 3 orang fungsional umum untuk mengikuti diklat
pembentukan auditor, sudah lulus ujian sertifikasi dan masi menunggu
terbitnya SK pengangkatan sebagai auditor dari Bupati Tebo.
• Mengikutsertakan 1 orang fungsional umum dari farmasi auditor untuk
mengikuti diklat pembentukan auditor, masi menunggu untuk
melaksanakan ujian sertifikasi.
• Mengikutsertakan 1 orang kasubbag umum dan kepegawaian untuk
mengikuti diklat pembentukan auditor, masi menunggu untuk
melaksanakan ujian sertifikasi dan alih jabatan menjadi PFA.
2. Anggaran
a. Anggaran yang tersedia pada Tahun Anggaran 2016 belum memadai,
dimana idealnya adalah 1 % dari jumlah APBD.
Adapun Langkah-langkah yang telah dilakukan sehubungan dengan
kondisi/permasalahan di atas adalah :
1. Memaksimalkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas pokok
Inspektorat Kabupaten Tebo dengan menggunakan anggaran yang
tersedia.
2. Mengusulkan kepada Pemerintah Daerah agar merealisasikan
anggaran Inspektorat Kabupaten Tebo minimal 1 % dari anggaran
APBD Kabupaten Tebo.
3. Sehubungan dengan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.
a. Masih terdapat SKPD yang tidak melaksanakan tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap SKPD
yang tidak melaksanakan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan tersebut.
Berdasarkan data yang ada, sampai dengan bulan Desember Tahun 2016
untuk beberapa pemeriksaan telah ditindaklanjuti secara baik dan ada
beberapa yang masih dalam proses yaitu :
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
27
1. Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Jambi untuk SKPD Kabupaten
Tebo
Terdapat 328 temuan dan 755 rekomendasi, dengan rincian sebagai
berikut :
466 Rekomendasi (60%) telah selesai ditindaklanjuti
309 Rekomendasi (40%) dalam proses tindak lanjut
2. Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Provinsi Jambi.
Terdapat 25 temuan dan 36 rekomendasi, dengan rincian sebagai
berikut :
27 Rekomendasi (75%) telah selesai ditindaklanjuti
9 Rekomendasi (25%) dalam proses tindak lanjut
3. Hasil Pemeriksaan Kasus Pengaduan Masyarakat di Kab. Tebo.
Terdapat 18 temuan dengan 17 rekomendasi, dengan rincian sebagai
berikut :
7 Rekomendasi (41%) telah selesai ditindaklanjuti.
10 Rekomendasi (59%) dalam proses tindak lanjut
4. Hasil Pemeriksaan Reguler Inspektorat Kabupaten Tebo.
- Dinas/Instansi di Kab. Tebo.
Terdapat 51 temuan dengan 157 rekomendasi, dengan rincian
sebagai berikut :
51 Rekomendasi (32%) telah selesai ditindaklanjuti
106 Rekomendasi (68%) dalam proses tindak lanjut
- Kantor Camat, Puskesmas dan UPTD Dikbudpora
Terdapat 126 temuan dengan 326 rekomendasi, dengan rincian
sebagai berikut :
128 Rekomendasi (39%) telah selesai ditindaklanjuti
198 Rekomendasi (61%) dalam proses tindak lanjut
- Alokasi Dana Desa (ADD)
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
28
Terdapat 324 temuan dengan 727 rekomendasi, dengan rincian
sebagai berikut :
549 Rekomendasi (76%) telah selesai ditindaklanjuti
178 Rekomendasi (24%) dalam proses tindak lanjut
- Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Terdapat 346 temuan dengan 799 rekomendasi, dengan rincian
sebagai berikut :
678 Rekomendasi (85%) telah selesai ditindaklanjuti
121 Rekomendasi (15%) telah selesai ditindaklanjuti
b. Kurangnya pemahaman dan kepedulian OPD terhadap
rekomendasi/saran.
c. Sulitnya penyelesaian tindak lanjut yang berhubungan dengan pihak ke Tiga.
Adapun Langkah-langkah yang telah dan akan terus dilakukan sehubungan
dengan kondisi/permasalahan di atas adalah :
1. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan upaya penyelesaian tindak lanjut
hasil pemeriksaan dengan OPD terkait dan aparat pemeriksa.
2. Memberikan sanksi yang tegas bagi obrik yang tidak melaksanakan tindak
lanjut hasil pemeriksaan sebagaimana yang telah ditentukan.
3. Melakukan sosialisasi dan koordinasi yang lebih komprehensif tentang
kewajiban menanggapi rekomendasi/saran pemeriksaan.
4. Melakukan sosialisasi dan koordinasi yang lebih komprehensif dengan
OPD Pengelola Program dan Kegiatan dan juga dengan pihak
Ketiga/Rekanan.
5. Melakukan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tebo dalam
upaya penyelesaian tidak lanjut hasil pemeriksaan yang tidak juga
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Jadi dapat diambil kesimpulan
bahwa.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
29
a. Masalah kelembagaan Inspektorat Kabupaten sebagai berikut :
Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya
Berdasarkan PP
60/2008 tentang SPI
bahwa :
1. Tugas pokok dan
fungsi unit harus
jelas,untuk
memberikan
kejelasan
wewenang dan
tanggung jawab.
2. APIP perlu
memiliki
SOP/Pedoman
dalam setiap jenis
pemeriksaan
3. APIP wajib
memiliki Badan
Kehormatan
Profesi
1. Uraian tugas pokok
dan fungsi Itkab dalam
Perbup 25 Tahun 2014
bersifat umum, belum
lengkap dan rinci dan
belum mampu
menjawab kebutuhan
yang ada.
2. SOP yang dimiliki
sudah baik, acuan
untuk pelaksanaan di
setiap kegiatan.
3. Berbagai Pedoman
yang ditetapkan
Mendagri belum
memadai dan lengkap
(masih bersifat umum)
dan tidak teknis
prosedural.
4. Itkab belum memiliki
Badan Kehormatan
Profesi.
1. Pengendalian intern dan
tanggung jawab antara
pimpinan dan bawahan
menjadi sulit dilaksanakan
2. Pelaksanaan pengawasan
di lapangan mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan,
dan tindak lanjut sudah
memiliki panduan yang
baku.
3. Proses pengawasan
pelaksanaan Kode Etik
oleh auditor belum
memadai
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
30
b. Masalah SDM Pemeriksa
Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya
PMDN 8/2008 tentang
Pejabat Pengawas
Pemerintah jo
Permenpan
05/M.PAN/03/2008
tentang Standar Audit:
1. Pendidikan paling
rendah berijazah
sarjana (S1);
2. Harus mempunyai
sertifikasi jabatan
fungsional
3. Memiliki kompetensi
teknis di bidang
auditing, administrasi
pemerintahan dan
komunikasi
4. Jumlah auditor yang
harus dimiliki minimal 1
orang satu obrik
1. Jumlah pegawai yang
bersertifikasi
auditor/jabatan
fungsional masih
kurang.
2. Jika dibandingkan
dengan jumlah
pemeriksa dan jumlah
obrik, maka tenaga
auditor kurang.
3. Masih ada yang belum
memiliki diklat
kompetensi teknis.
1. Profesionalisme
sebagian tenaga
pemeriksa
Inspektorat
Kabupaten masih
belum memadai.
2. Beban tugas tenaga
pemeriksa overload.
c. Masalah Kinerja Pengawasan
Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya
PERMENPAN 5/2008
tentang Standar Audit
APIP :
1. Kinerja Perencanaan:
APIP harus menyusun
rencana PKPT
1. Penetapan PKPT
sudah mengacu
dengan Berbasis
Manajemen.
2. PKP yang dibuat
sudah mengacu
1. PKPT sudah bisa
dinilai dalam
memenuhi syarat
Kapabilitas APIP
2. Program Kerja
pengawasan sudah
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
31
(Program Kerja
Pengawasan
Tahunan) dengan
prioritas pada kegiatan
yang mempunyai
resiko terbesar dan
selaras dengan tujuan
organisasi (risk based
audit)
2. Kinerja Pelaksanaan :
- APIP harus menyusun
PKP (Program Kerja
Pemeriksaan) dan KKP
(Kertas Kerja
Pemeriksaan) dan LHP
sesuai dengan standar
audit
- Setiap tahapan audit
harus disupervisi secara
memadai untuk
memastikan tercapainya
sasaran, terjaminnya
kualitas, dan
meningkatnya
kemampuan auditor
Kendali Mutu Audit
(KMA)
3. Penerbitan LHP sudah
tepat waktu.
4. Supervisi belum
dilakukan secara
memadai dan belum
terdokumentasi
bisa terukur sesuai
dengan perencanaan.
3. Kertas Kerja
Pemeriksaan sudah
mulai mengacu ke
Kendali mutu audit
dan standar Audit.
4. Penerbitan LHP
sudah mulai
mengacu dengan
standar pemeriksaan.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
32
d. Masalah Penyelesaian TLHP
Kriteria Fakta Lapangan Akibatnya
UU 15/2004 tentang
Pemeriksaan,
Pengelolaan & Tanggung
Jawab KN :
1. Pejabat wajib
menindaklanjuti
rekomendasi LHP
paling lambat 60 hari
2. Pejabat yang tidak
menindaklanjuti, dapat
dikenai sanksi
administrasi sesuai
dengan ketentuan
Peraturan Perundang-
undangan
kepegawaian;
3. Pejabat yang tidak
menindaklanjuti, dapat
dipidana dengan
pidana penjara paling
lama 1 tahun 6 bulan
dan/atau denda paling
banyak
Rp500.000.000,
Masih terdapat temuan
yang belum ditindaklanjuti :
1. BPK
2. BPKP
3. Inspektorat Provinsi
4. Inspektorat Kabupaten
5. Kasus
Mempengaruhi opini BPK
Catatan:
Pada Tahun 2016 telah dilakukan kerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten
Tebo dalam upaya penyelesaian tidak lanjut hasil pemeriksaan yang tidak juga
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
33
1. Telaah Rencana Strategis K/L dan Rencana Strategis Provinsi
Secara umum, tujuan pembangunan yang ingin dicapai oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Dalam Negeri adalah meningkatnya kinerja pelaksanaan
tugas dan fungsi aparatur, transparansi dan akuntabilitas keuangan di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri serta kinerja penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Sasaran yang hendak dicapai adalah :
a. Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur lingkup
Kementerian Dalam Negeri
b. Meningkatnya kualitas Laporan Keuangan Kementerian Dalam Negeri sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
c. Meningkatnya kualitas Laporan Kinerja (LKj) Kementerian Dalam Negeri
sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
d. Terciptanya penanganan kasus dan pengaduan masyarakat yang profesional,
independen dan akuntabel di lingkup Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah
e. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah secara efektif
dan efisien sesuai peraturan Peraturan Perundang-undangan.
Sedangkan tujuan pembangunan yang ingin dicapai oleh Inspektorat
Provinsi adalah terwujudnya akuntabilitas dalam mengelola kekayaan negara
secara transparan, bersih dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan. Sasaran
yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya ketaatan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dan Pemerintah Daerah Dalam Provinsi Jambi.
b. Terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat secara efektif dan efisien
dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
34
c. Terlaksananya pengendalian pelaksaan manajemen KDH dalam rangka
memberikan peringatan dini dan meningkatkan akuntabilitas program dan
kegiatan.
d. Tersusunnya buku katalog pengawasan, buku Laporan Ikhtisar Hasil
Pengawasan sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan, dan menjadi bahan
masukan bagi auditor/pejabat.
e. Terselesaikannya TLHP Aparat Pengawasan Fungsional.
f. Terbangunnya sinergi dan kesepahaman baik dengan SKPD maupun dengan
sesama Aparat Pengawas Fungsional lainnya dalam rangka menghindari
terjadinya tumpang tindih dalam pemeriksaan, dan membahas isu-isu
pengawasan yang relevan.
Bila dikaitkan dengan sasaran jangka menengah Rencana Strategis
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Provinsi Jambi
tersebut di atas, maka permasalahan pelayanan yang dihadapi oleh Inspektorat
Kabupaten Tebo yaitu dalam penerapannya terkait dengan tugas pokok dan
fungsi antara lain :
1. Terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (Kuantitas dan Kualitas) aparatur
dan masih kurangnya jumlah personil/aparatur pengawasan yang tersedia
dibandingkan dengan jumlah objek pemeriksaan yang ada dan juga
terbatasnya aparatur pengawasan yang memiliki sertifikasi
Pemeriksan/Auditor.
2. Terbatasnya anggaran untuk menunjang program dan kegiatan.
Faktor-faktor penghambat ataupun pendorong dari pelayanan Inspektorat
Kabupaten Tebo ditinjau dari sasaran jangka menengah Rencana Strategis
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri dan Provinsi Jambi adalah
sebagai berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
35
1. Faktor Penghambat
a. Masih adanya aturan yang saling bertentangan di dalam pelaksanaan
tugas pembinaan dan pengawasan yang salah satunya adalah antara PP
Nomor 79 Tahun 2005 dengan PP Nomor 60 Tahun 2008.
b. Masih belum sinkronnya pola pemeriksaan yang dilakukan oleh
Inspektorat Provinsi dengan Inspektorat Kabupaten Tebo.
2. Faktor Pendorong
a. Tersedianya Kebijakan Pengawasan yang merupakan acuan dasar di
dalam penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan.
b. Adanya sarana Pemutakhiran Data pengawasan tingkat regional yang
merupakan gambaran tolak ukur keberhasilan terhadap tindak lanjut hasil
pengawasan yang dilaksanakan.
c. Adanya Standar Operasional Pemeriksaan yang dapat dijadikan acuan
didalam pelaksanaan tugas pembinaan dan pengawasan secara teknis.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
36
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
1. VISI DAN MISI
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Inspektorat Kabupaten Tebo
mempunyai Rencana Strategis (Renstra) yang berorientasi pada keluaran (out
put) dan hasil (out comes) yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun
yaitu untuk tahun 2011 – 2016 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan
kendala yang ada atau mungkin timbul. Renstra Inspektorat Kabupaten Tebo
mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta strategi atau cara mencapai tujuan dan
sasaran.
a. Pernyataan Visi
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi
pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten
dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita
dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kondisi yang ingin
diwujudkan, maka Inspektorat Kabupaten Tebo menetapkan visi sebagai
berikut :
“Terwujudnya Pemerintahan Kabupaten Tebo yang bersih, wibawa, efisien dan efektif melalui pengawasan yang professional”.
Visi Inspektorat Kabupaten Tebo mengacu pada batasan tersebut dan
mengacu pada visi Pemerintah Kabupaten Tebo yaitu: ”Tebo yang maju
berdaya saing berbasis agro bisnis dan agro industri”.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
37
b. Pernyataan Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan perlu dijabarkan dalam
bentuk misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemeritah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Misi Inspektorat Kabupaten Tebo ditetapkan sebanyak 4 (empat) misi
sebagai berikut :
1. Mendorong dan memberikan kontribusi bagi terselenggaranya
manajemen Pemerintah yang baik.
2. Mendorong terwujudnya akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
yang bersih.
3. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan dalam rangka pengambilan
keputusan.
4. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur pemerintah dan
pengawasan.
Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu dan
analisis strategis.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan
yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan
secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam
rencana strategis.
Berdasarkan visi dan misi di atas, telah ditetapkan 2 (dua) tujuan dan 2
(dua) sasaran strategis pembangunan Inspektorat Kabupaten Tebo seperti
pada tabel berikut:
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
38
Tujuan 1
Meningkatkan tata administrasi keuangan daerah,
kepegawaian dan aset daerah pada dinas/instansi di
lingkungan pemerintah Kab.Tebo, dan meningkatkan efektifitas
pengawasan.
Sasaran 1
Meningkatnya tata administrasi pengelolaan keuangan daerah,
pengelolaan kepegawaian, dan barang daerah serta
terciptanya pengawasan yang efektif dan efisien.
Tujuan 2 Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan sesuai dengan
peraturan.
Sasaran 2 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia aparatur
pengawasan yang profesional.
Strategi atau Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Strategis
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke
dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Kebijakan adalah kumpulan
keputusan yang menentukan secara teliti tentang bagaimana strategi akan tetap
dilaksanakan, atau merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan tertentu.
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan
hasil dalam mencapai sasaran.
Strategi Inspektorat Kabupaten Tebo dalam tahun 2016 terdiri atas 2 (dua)
kebijakan, 2 (dua) program yang didukung dengan kegiatan yang merupakan tindakan
nyata dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sebanyak 8 (delapan) kegiatan
untuk mencapai 2 (dua) sasaran dan 2 (dua) tujuan strategis, dapat dijabarkan seperti
dalam tabel berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
39
Tujuan 1
Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang bermutu dan
bersih dari KKN.
Sasaran Strategis Kebijakan Program Kegiatan
1. Meningkatnya
Pelaksanaan
Pemerintahan
yang bermutu
dan bersih dari
KKN.
2. Terlaksananya
penanganan
pengaduan
masyarakat
secara efektif
dan efisien
dalam rangka
mendorong
terwujudnya
pemerintahan
yang baik.
3. Terlaksananya
pengendalian
pelaksanaan
manajemen
KDH dalam
rangka
memberikan
peringatan dini
dan
meningkatkan
akuntabilitas
program dan
kegiatan.
1.Pelaksanaan
Pengawasan
atas
Penyelengraan
Pemerintah
Daerah
dilaksanakan
melalui kegiatan
Pemeriksaan,
Monitoring,
Evaluasi, dan
Reviu.
2.Meningkatkan
manfaat atau
nilai tambah dari
pelaksanaan
pembinaan dan
pengawasan
fungsional,
dengan
memantapkan
peran
Inspektorat
sebagai
konseling
Partner.
3.Menfasilitasi
partisipasi publik
dalam
keikutsertaan nya
untuk mengawasi
proses
S
ste
1. Peningkatan
sistem
pengawasan
internal dan
pengendalian
pelaksanaan
kebijakan
kepala daerah.
2.Penataan dan
penyempurna
an kebijakan
sistem dan
prosedur
pengawasan.
1. Pelaksanaan
Pengawasan
Internal secara
berkala
2. Penanganan
kasus
pengaduan
dilingkungan
Pemerintah
Daerah Tebo.
3. Tindak Lanjut
Hasil Temuan
Pengawasan.
4. Koordinasi
pengawasan
yang lebih
Komprehensif.
5. Reviu Laporan
keuangan dan
kinerja
Pemerintah
Daerah.
6. Evaluasi LKj IP
Dinas/Instansi.
.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
40
4. Terselesaikan
nya TLHP
aparat
pengawasan
fungsional.
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah di
kabupaten tebo.
4.Mengkoordinasik
an dan
mensinergikan
seluruh
pelaksanaan
pengwasan atas
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah di
kabupaten tebo,
baik dengan
auditan maupun
aparat pengawas
pemerintah yang
lain.
Tujuan 2
Meningkatkan kuantitas dan kualitas auditor atau pejabat
pengawas pemerintah yang professional dan akuntabel
Sasaran Strategis Kebijakan Program Kegiatan
1. Meningkatnya
kualitas tenaga
pemeriksa dan
aparatur
pengawasan.
1.Memberikan
kesempatan
seluas-luasnya
kepada aparatur
pengawasan
untuk
meningkatkan
keahlian (skil)
dan pengetahuan
(Knowledge).
2.Memberikan
bantuan
peningkatan
1. Peningkatan
profesionalis
me tenaga
pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
1. Pelatihan
pengembangan
tenaga
pemeriksa dan
aparatur
pengawasan.
2. Pelatihan teknis
pengawasan dan
penilaian
akuntabilitas
kinerja.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
41
kesjahteraan
aparatur
pengawasan
dalam rangka
mendukung
peningkatan
propesionallitas
aparatur.
3.Mewujudkan
Iklim kerja yang
kondusif dan
produktif dengan
meningkatkan
pelayanan
operasional
pengawasan
yang memadai
dan
mengembangkan
sarana dan
prasarana
pengawasan
secara
berkesinambung
an.
B. RENCANA KINERJA
Pada dasarnya rencana kinerja (performance plan) tahun 2016 menguraikan
target kinerja yang hendak dicapai oleh Inspektorat Kabupaten Tebo selama Tahun
2016. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama
Tahun 2016 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan
maupun tingkat sasaran. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis merupakan
benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian
visi dan misi.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
42
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang
menggambarkan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Indikator kinerja merupakan suatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan
sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja. Indikator Kinerja menjadi
patokan penilaian keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan
dalam mencapai visi dan misi organisasi.
Adapun beberapa jenis indikator kinerja yang sering digunakan dalam
pelaksanaan pengukuran suatu organisasi :
1. Indikator Masukan (Input) adalah menunjukkan segala sesuatu yang diperlukan
dalam rangka menghasilkan keluaran (output) misalnya sumber daya manusia,
dana, waktu, material, teknologi dan lain-lain.
2. Indikator Proses adalah segala besaran yang menunjukkan upaya yang harus
dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi keluaran, indikator proses
menggambarkan perkembangan atau aktifitas yang terjadi atau dilakukan selama
pelaksanaan kegiatan berlangsung, khususnya dalam proses mengolah
masukan menjadi keluaran.
3. Indikator Keluaran (Output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai
dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik.
4. Indikator Hasil (Outcome) adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran pada tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan terwujud.
5. Indikator Manfaat (Benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir
dari pelaksanaan kegiatan.
6. Indikator Dampak (Impact) adalah indikator yang menggambarkan pengaruh
dari pencapaian program terhadap masyarakat secara luas. Indikator ini diukur
setelah berlalunya kegiatan atau program dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena belum terbentuknya sistem pengukuran kinerja yang baik dalam
organisasi, maka pengukuran kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2015 ini
baru bisa dilaksanakan pada tingkat Indikator Keluaran (Output) / Indikator hasil
(Outcome).
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
43
Rencana Kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016 secara lengkap
disajikan pada lampiran Rencana Kinerja Tahunan (Lampiran 2: Formulir RKT).
C. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016 merupakan tekad
dan janji rencana kinerja tahunan Inspektorat Tahun 2016 yang akan dicapai dan
disepakati antara pihak yang menerima amanah/pengemban tugas dan
penanggungjawab kinerja dalam hal ini Inspektur Kabupaten Tebo dengan pihak
yang memberikan amanah/tugas dan tanggung jawab kinerja yaitu Bupati Tebo.
1. Tujuan Perjanjian Kinerja
• Peningkatan kualitas pelayanan publik;
• Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan sumber daya;
• Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif,
transparan dan akuntabel;
• Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;
• Mendorong komitmen Inspektur untuk melaksanakan amanah yang
diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya;
• Menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi Bupati Tebo;
• Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
• Untuk dapat menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
Inspektorat dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) / sanksi.
2. Hubungan Rencana Kinerja dengan Perjanjian Kinerja
• Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016
merupakan dokumen yang berisi informasi tentang tingkat atau target kinerja
(berupa output dan atau outcome) yang ingin diwujudkan oleh Inspektorat
Kabupaten Tebo pada satu tahun tertentu.
• Rencana Kinerja ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis
Inspektorat Kabupaten Tebo untuk suatu tahun tertentu. Rencana Kinerja ini
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
44
dibuat sebelum proses perencanaan operasional dan penganggaran
dilakukan.
• Sedangkan Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016
merupakan Ikhtisar Kinerja dari Rencana Kinerja Tahunan Inspektorat Tahun
2016 yang akan dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima
amanah/pengemban tugas dan penanggung jawab kinerja dengan pihak yang
memberikan amanah/tugas dan tanggungjawab kinerja dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.
3. Isi Perjanjian kinerja
Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016 memuat dua
unsur pokok yaitu pernyataan perjanjian kinerja (Lampiran 3 : pernyataan
perjanjian kinerja) dan lampiran yang berisi tentang target capaian yang
ditetapkan bersama yang akan dicapai pada akhir periode penganggaran
(Lampiran 4 : formulir perjanjian kinerja).
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja utama dapat diartikan sebagai ukuran atau indikator yang
akan memberikan informasi sejauh mana kebarhasilan dalam mewujudkan sasaran
strategis yang telah kita tetapkan.
No. Uraian Alasan Sumber Data
1 Penurunan temuan pemeriksaan eksternal dan internal
Mengukur efektifitas kebijakan organisasi dalam meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan tindak lanjut.
Laporan Hasil Pemeriksaan tahun terakhir
2 Jumlah temuan yang ditindaklanjuti
Laporan Hasil Pemeriksaan
3 Persentase pengaduan masyarakat yang telah diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun
Mengukur kinerja organisasi dalam menjalankan perannya
Laporan Instansi dan Laporan Hasil Evaluasi
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
45
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah sebagai salah satu media pertanggungjawaban dari
suatu instansi pemerintah yang pada dasarnya merupakan perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan atau
kegagalan dalam pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan atau
kegagalan tersebut perlu dilakukan evaluasi kinerja dengan menganalisis akuntabilitas
kinerja berupa pengukuran capaian kinerja dengan menetapkan indikator kinerja dan
metodologi pengukurannya, dan analisis akuntabilitas keuangan.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1.
Meningkatnya pelaksanaan pemerintahan yang bermutu dan bersih dari KKN
Persentase penurunan jumlah temuan hasil pemeriksaan yang berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
95% 93% 98%
2.
Terlaksanya penangana pengaduan masyarakat secara efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik
Persentase tingkat penyelesaian kasus
90% 100% 111%
3.
Terlaksananya pengendalian pelaksanaan manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan meningkatkan akuntabilitas program dan kegiatan.
Jumlah laporan evaluasi dan monitoring
41
41
100%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
46
Pengukuran kinerja meliputi proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan
strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap
indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Pencapaian setiap indikator kinerja dilakukan dengan
metodologi perbandingkan capaian kinerja (performance result) dengan rencana kinerja
(performance plan) tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan organisasi. Pencapaian
setiap indikator tersebut pada tingkat pencapaian target dari kelompok indikator kinerja
kegiatan dan sasaran yang telah dituangkan dalam Rencana Kinerja, berdasarkan
sasaran dan program dalam Rencana Strategis. Angka persentase capaian indikator
kinerja didapatkan dengan menghitung persentase perbandingan realisasi capaian
dengan rencana pada tingkat kegiatan dan selanjutnya pada tingkat sasaran. Hal
tersebut dapat disajikan sebagai berikut :
Capaian tahun 2016
Perbandingan capaian kinerja dengan beberapa tahun terakhir
4.
Terselesaikannya TLHP aparat pengawasan fungsional.
Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan
90% 79% 88%
5. Meningkatnya kualitas tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
33 31 94%
Jumlah peserta yang mengikuti teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
17 17 100%
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016
1. Meningkatnya pelaksanaan pemerintahan yang
Persentase penurunan jumlah temuan hasil pemeriksaan yang berindikasi
93% 94% 93%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
47
Perbandingan capaian kinerja dengan target jangka menengah
bermutu dan bersih dari KKN
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
2.
Terlaksanya penangana pengaduan masyarakat secara efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik
Persentase tingkat penyelesaian kasus
66% 116% 111%
3.
Terlaksananya pengendalian pelaksanaan manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan meningkatkan akuntabilitas program dan kegiatan.
Jumlah laporan evaluasi dan monitoring
41
41
41
4.
Terselesaikannya TLHP aparat pengawasan fungsional.
Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan (%)
53% 63% 67%
5. Meningkatnya kualitas tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
15 15 31
Jumlah peserta yang mengikuti teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
15 15 17
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA REALISASI TARGET JANGKA
MENENGAH %
1.
Meningkatnya pelaksanaan pemerintahan yang bermutu dan bersih dari KKN
Persentase penurunan jumlah temuan hasil pemeriksaan yang berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
93% 95% 98%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
48
EVALUASI KINERJA
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan,
diperlukan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar
dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang
akan datang.
2.
Terlaksanya penangana pengaduan masyarakat secara efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik
Persentase tingkat penyelesaian kasus
100% 90% 111%
3.
Terlaksananya pengendalian pelaksanaan manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan meningkatkan akuntabilitas program dan kegiatan.
Jumlah laporan evaluasi dan monitoring
205
205
100%
4.
Terselesaikannya TLHP aparat pengawasan fungsional.
Persentase tindak lanjut hasil pemeriksaan (%)
85% 67% 79%
5. Meningkatnya kualitas tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
61 116 53%
Jumlah peserta yang mengikuti teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
47 79 60%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
49
Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara
membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi.
ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
Uraian
kegiatan
Rencana
Input Proses Output Outcome
Pelaksanaan
pengawasan
internal secara
berkala
- 42 SKPD, 12
Puskesmas, Sekolah
penerima Dana Bos di 12
kecamatan, Desa
penerima ADD di 12
kecamatan.
- Jumlah pegawai 33
orang
- dana Rp. 5.14.500.000,-
- pemeriksaan reguler
- pola pelaksanaan :
10 -15 hari / SKPD /
Kecamatan.
- LHP : 61
Penurunan
jumlah temuan
hasil
pemeriksaan
Realisasi
- 34 SKPD, 12
Puskesmas, Sekolah
penerima Dana Bos di
kecamatan, Desa
penerima ADD di 12
kecamatan.
- Jumlah pegawai 30
orang
- dana Rp. 506.996.000,-
- pemeriksaan reguler
- pola pelaksanaan :
10 -15 hari / SKPD /
Kecamatan.
- LHP : 51
Penurunan
jumlah temuan
hasil
pemeriksaan
Pencapaian
Sasaran : 100%
SDM : 100%
Dana : 100%
Pelaksanaan
pemeriksaan reguler :
100%
- - tercapai :
100%
Penanganan
kasus/khusus
pengaduan di
lingkungan
pemerintah
daerah
Rencana
Input Proses Output Outcome
- jumlah pengaduan
masyarakat
- dana Rp.50.000.000,-
- pemeriksaan kasus
pengaduan masyarakat
- pola pemeriksaan : 15
hari/kasus.
LHP : 15
Terselesaikanny
a pengaduan
masyarakat
dengan baik.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
50
Realisasi
- jumlah pengaduan
masyarakat
- dana Rp.48.830.400,-
- Terlaksananya
pemeriksaan kasus
pengaduan masyarakat
- pola pemeriksaan : 15
hari/kasus
LHP : 15
Terselesaikanny
a pengaduan
masyarakat
dengan baik.
Pencapaian
Sasaran : 100 %
Dana : 88%
Pelaksanaan : 100%
Ketuntasan :
100%
Tindak lanjut
hasil temuan
pengawasan
Rencana
Input Proses Output Outcome
- 34 SKPD, 5
Kelurahan, 12
Puskesmas, dan 107
Kantor Desa
- Jumlah pegawai 30
orang
-Dana
Rp.100.000.000,-
- Monitoring dan Evaluasi
- pola pelaksanaan : 3
hari/monitoring.
932 temuan Terselesaikanny
a tindak lanjut
hasil
pemeriksaan.
Realisasi
- 34 SKPD, 5
Kelurahan, 12
Puskesmas, dan 107
Kantor Desa.
- Jumlah pegawai 30
orang
-dana Rp.99.861.200,-
- terlaksananya
Monitoring dan Evaluasi
- pola pelaksanaan : 3
hari/monitoring.
417 temuan Terselesaikanny
a tindak lanjut
hasil
pemeriksaan.
Pencapaian
Sasaran : 100%
Jumlah pegawai :
100%
Dana : 100%
Pelaksanaan monitoring
dan evaluasi : 100%
Ketuntasan
:100%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
51
Koordinasi
pengawasan
yang lebih
komprehensif
Rencana
Input Proses Output Outcome
- 34 SKPD, 5 Kelurahan, 12
Puskesmas, dan 107 Kantor
Desa
- dana Rp.60.000.000,-
- rapat koordinasi
pengawasan
- pola pelaksanaan
: 4 kali/tahun
688
temuan
Terselesaikanny
a tindak lanjut
hasil
pemeriksaan.
Realisasi
- 34 SKPD, 5 Kelurahan, 12
Puskesmas, dan 107 Kantor
Desa
- dana Rp.59.716.700,-
- terlakasananya
rapat koordinasi
pengawasan
- pola pelaksanaan
: 4 kali/tahun.
688
temuan
Terselesaikanny
a tindak lanjut
hasil
pemeriksaan.
Pencapaian
Sasaran : 100%
Dana : 100%
Pelaksanaan rapat
koordinasi
pengawasan :
100%
Ketuntasa
n : 100%
Review laporan
keuangan dan
kinerja Pemda
Rencana
Input Proses Output Outcome
- 34 SKPD
- pendamping dari BPKP
Perwakilan Jambi 2 orang
- pegawai 10 orang
- Dana Rp.58.850.000,-
- review laporan
keuangan
- pola pelaksanaan
: 10 hari.
1 LHR Laporan
keuangan dan
kinerja Pemda
yang dapat
dipertanggung
jawabkan
Realisasi
- 34 SKPD
- pendamping dari BPKP
Perwakilan Jambi 2 orang
- pegawai 10 orang
- dana Rp.58.850.000,-
- review laporan
keuangan
- pola pelaksanaan
: 10 hari.
1 LH
R
Laporan
keuangan dan
kinerja Pemda
yang dapat
dipertanggung
jawabkan
Pencapaian
Sasaran : 100%
Pendamping : 100%
Pegawai : 100%
Dana : 100%
Pelaksanaan review
: 100%
Ketuntasa
n : 100%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
52
Evaluasi LKJ IP
Dinas/Instansi/
SKPD
Rencana
Input Proses Output Outcome
- 34 SKPD
- pendamping dari BPKP
Perwakilan Jambi 2 orang
- pegawai 10 orang
- dana Rp.73.000.000,-
- evaluasi LKJ IP
SKPD
- pola pelaksanaan
: 3 bulan.
26 LHE Akuntabilitas
kinerja SKPD
semakin
meningkat.
Realisasi
- 34 SKPD
- pendamping dari BPKP
Perwakilan Jambi 2 orang
- pegawai 10 orang
- dana Rp. 71.794.700,-
- pemeriksaan
reguler
- pola pelaksanaan
: 3 bulan.
26 LHE Akuntabilitas
kinerja SKPD
semakin
meningkat.
Pencapaian
Sasaran : 100%
Jumlah pendamping : 100%
Jumlah pegawai : 100%
Dana : 98%
Pelaksanaan
pemeriksaan
reguler : 100%
Ketuntasa
n : 100%
Pelatihan
pengembangan
tenaga
pemeriksa dan
aparatur
pemeriksaan
Rencana
Input Proses Output Outcome
- Pegawai Inspektorat
- dana Rp.275.280.000,-
- Diklat Sertifikasi
JFA
- Pola pelaksanaan
: 5 hari/orang.
17 orang
Meningkatnya
jumlah tenaga
pemeriksa yang
bersertifikasi
JFA.
Realisasi
- Pegawai Inspektorat
- dana Rp.273.760.352,-
- Diklat Sertifikasi
JFA
- Pola pelaksanaan
: 7 hari/orang.
17 orang Meningkatnya
jumlah tenaga
pemeriksa yang
bersertifikasi
JFA.
Pencapaian
Sasaran : 100%
Dana : 86%
Pelaksanaan
pemeriksaan
reguler : 100%
Ketuntasa
n : 100%
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
53
Pelatihan teknis
pengawasan dan
penilaian
akuntabilitas
kinerja
Rencana
Input Proses Output Outcome
- Pegawai Inspektorat
- dana Rp.92.000.000
- Sosialisasi/bintek
teknis pengawasan
- pola pelaksanaan
: 5 hari/orang.
17 orang Meningkatnya
pengetahuan
pengawasan
bagi APIP
Realisasi
- Pegawai Inspektorat
- dana Rp.84.318.100,-
- Sosialisasi/bintek
teknis pengawasan
- pola pelaksanaan
: 5 hari/orang.
17 orang Meningkatnya
pengetahuan
pengawasan
bagi APIP
Pencapaian
Sasaran : 100%
Dana : 92%
Pelaksanaan
pemeriksaan
reguler : 100%
Ketuntasa
n : 100%
ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2016 terdapat SKPD yang tidak tercantum dalam PKPT tahun 2016
tetapi dilakukan pemeriksaan karena dianggap penting untuk dilaksanakan
pemeriksaan yaitu Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).
Secara umum kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sampai di Tahun 2016
adalah sebagai berikut :
1. Pengawasan/Pembinaan di seluruh SKPD Kabupaten Tebo (dari 34 SKPD yang
telah diperiksa sebanyak 10 SKPD) ;
2. Pengawasan/Pembinaan di 12 Kecamatan dan 112 desa.
3. Penanganan Pengaduan Masayarakat dan Pemeriksaan Khusus.
4. Pengawasan atau Pembinaan atas Dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).
5. Melaksanakan pemutakhiran data hasil pemeriksaan sebanyak 2 (dua) kali setahun.
6. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut sampai dengan Desember
2016.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
54
7. Koordinasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan Inspektorat Propinsi Jambi,
BPKP dan BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi
Sehubungan dengan Pelaksanaan Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan.
Masih terdapat obrik yang tidak melaksanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan
karena belum adanya sanksi yang tegas terhadap obrik yang tidak melaksanakan
tindaklanjut hasil pemeriksaan tersebut.
B. REALISASI ANGGARAN
Alokasi Anggaran Inspektorat Kabupaten Tebo Tahun 2016 meliputi Belanja
Administrasi Umum dan Belanja Operasional dan Pemeliharaan. Secara singkat
dapat dikemukakan bahwa APBD Murni dari Anggaran Belanja Tidak langsung dan
Belanja Langsung Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 5.721.597.684,- dan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016 realisasinya sebesar Rp. 4.211.794.306,- atau
97% dari anggaran.
Adapun rincian belanja tidak langsung dan belanja langsung, sebagai berikut :
URAIAN/PROGRAM KEGIATAN TARGET
(RP)
REALISASI
(Rp) %
Belanja 5.721597.684 3.0533.190.735 97
Belanja Tidak Langsung 2.797.197.684 2.743.919.558 96
Belanja Langsung 2.924.400.000 2.789.271.177 97
1. Pelayanan
Administrasi Umum
1. Penyediaan Jasa Surat
menyurat 7.000.000,- 7.000.000 100
2. Penyediaan jasa
Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik.
116.000.000,- 79.413.030 88
3. Kegiatan Penyediaan
jasa administrasi
keuangan
170.370.000,- 167.455.000 98
4.
Kegiatan Penyediaan
jasa kebersihan kantor
10.000.000,- 9.999.587 100
5. Kegiatan Penyediaan
jasa perbaikan peralatan
kerja
25.000.000,- 24.997.000 100
6. Kegiatan Penyediaan alat 70.000.000 69.999.250 100
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
55
URAIAN/PROGRAM KEGIATAN TARGET
(RP)
REALISASI
(Rp) %
tulis kantor
7. Penyediaan Barang
Cetakan dan
Penggandaan
45.000.000,- 45.000.000 100
8. Kegiatan penyediaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
80.900.000,- 80.900.000 100
9. Kegiatan Penyediaan
bahan bacaan dan
peraturan perundang-
undangan
27.500.000,- 27.500.000 100
10. Penyediaan Makanan
dan Minuman 105.000.000,- 81.379.200 78
11. Rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke luar daerah 250.000.000,- 249.557.909 100
12. Kegiatan Penyediaan
jasa Administrasi Teknis
Perkantoran
96.000.000,- 96.000.000 100
2. Peningkatan sarana
dan prasarana
aparatur
12. Pengadaan kendaraan
dinas operasional 0 0 0
13. Rehabilitasi sedang/Berat
gedung kantor 180.000.000,- 158.650.000 88
14. Pemeliharaan rutin/
berkala kendaraan dinas/
operasional
109.000.000,- 103.024.749 95
3. Peningkatan Disiplin
Aparatur 16.
Pengadaan Pakaian
Dinas Harian (PDH) 23.000.000,- 22.342.200 97
16. Pengadaan Pakaian
Khusus Hari- hari tertentu 23.000.000,- 21.300.000 93
4 Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
17 Pendidikan dan Pelatihan
Formal
180.000.000,- 179.946.000 100
5 Program Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
18 Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
5.000.000 5.000.000,- 100
5. Program Peningkatan
Promosi dan Kerja
Sama Investasi
18. Pameran Investasi 20.000.000,- 20.000.000 100
5. Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal
dan Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan KDH
19.
Kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan Internal
Secara Berkala
514.500.000,- 408.926.000 100
19. Kegiatan Penanganan
Kasus/khusus
Pengaduan di
Lingkungan Pemerintah
Daerah
50.000.000 48.830.400 98
20. Kegiatan Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan 100.000.000,- 99.861.200 100
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
56
URAIAN/PROGRAM KEGIATAN TARGET
(RP)
REALISASI
(Rp) %
21. Koordinasi Pengawasan
yang lebih komprehensif 60.000.000,- 59.716.700 100
22. Review laporan
keuangan dan kinerja
pemda
58.850.000,- 48.812.700 83
23. Evaluasi LAK IP Dinas/
Instansi/SKPD 73.000.000,- 71.794.700 98
5. Peningkatan
Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur
Pengawasan
23. Kegiatan Pelatihan
Pengembangan Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
275.280.000,- 273.760.352 99
24. Kegiatan Pelatihan
Teknis Pengawasan dan
Penilaian Akuntabilitas
Kinerja
0 0 0
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
57
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tinjauan Umum
Dari hasil evaluasi dan analisis kinerja umumnya pelaksanaan kegiatan dan
program dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran kinerja Inspektorat
Kabupaten Tebo dikategorikan dalam Kategori Baik.
2. Tinjauan Khusus
Pada Tahun Anggaran 2016, Terhadap Hasil Penilaian Akuntabilitas
Kabupaten Tebo belum mampu mencapai akuntabilitas kinerja dalam kategori
baik. Untuk itu sangat diperlukan beberapa upaya untuk dapat lebih
meningkatkan kinerja pada beberapa kegiatan, khususnya dalam penerbitan
laporan hasil pemeriksaan reguler, kasus pengaduan masyarakat dan
monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan (outcomes).
3. Saran Tindak Lanjut
Dalam upaya pencapaian kinerja yang maksimal dan meminimalisasi deviasi
nilai capaian kinerja, realisasi penerbitan laporan hasil pemeriksaan dan tindak
lanjut hasil pemeriksaan diharapkan menjadi perhatian utama dengan
penetapan beberapa kebijakan, disamping mempertahankan standar kerja.
B. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Bertitik tolak dari hasil analisis dan evaluasi kinerja pelaksanaan
kegiatan/program seperti disampaikan melalui lampiran, masih terdapat
hambatan, kendala dan keterbatasan-keterbatasan untuk mencapai kinerja
secara maksimal. Dari hasil evaluasi kinerja, kegiatan pemeriksaan reguler,
pemeriksaan kasus-kasus pengaduan masyarakat. Walaupun secara umum
sudah baik namun khusus masalah pemeriksaan kasus pengaduan masyarakat
dirasa perlu untuk diambil upaya-upaya penyelesaian yang lebih tepat.
INSPEKTORAT KABUPATEN TEBO
LKJ IP TAHUN 2016
58
Strategi kebijakan : diperlukan suatu kebijakan untuk menjamin bahwa
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan rencana yang telah
ditetapkan, dalam hal kegiatan pemeriksaan reguler dititikberatkan pada realisasi
penerbitan LHP sehingga tujuan dan sasaran tercapai secara hemat, efisien dan
efektif selain itu yang paling utama adalah adanya efek positif terhadap audit
sebagai dampak dari suatu hasil pembinaan/pengawasan.
Strategi Program: untuk melihat dan mengevaluasi seberapa jauh kegiatan-
kegiatan dan hasil-hasil pengawasan yang dilaksanakan APIP serta tindak
lanjut hasil pengawasan oleh instansi-instansi diperlukan Rapat Koordinasi
Pengawasan yang lebih komprehensif disamping Pemutakhiran Data Hasil
Pemeriksaan dan juga studi komperatif dengan lembaga yang lebih baik.
Dalam pemutakhiran data dilakukan serangkaian kegiatan :
1. Melakukan inventarisasi temuan hasil pemeriksaan yang belum ditindaklanjuti,
dan temuan-temuan yang mempunyai nilai saldo serta kasus-kasus
penyimpangan.
2. Memanggil/menghubungi penanggungjawab SKPD dan pihak lain yang secara
langsung mempunyai kaitan dengan hasil pemeriksaan untuk memperoleh
kepastian pelaksanaan tindak lanjut.