PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO...Gorontalo, sehingga kemampuan aparat akan terus meningkat. Disadari...
Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO...Gorontalo, sehingga kemampuan aparat akan terus meningkat. Disadari...
KATA PENGANTAR
Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,-
Puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya dengan rahmat dan inayah-Nya,
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo tahun 2018 dapat terlaksana.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo Tahun Anggaran 2018 disusun sebagai satu bentuk
pertanggungjawaban dan penilaian terhadap kinerja satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) dalam periode tahun anggaran. Pelaporan Lakip ini juga dapat digunakan untuk
menilai, seberapa jauh prestasi yang berhasil diraih dalam periode waktu tersebut serta
merupakan bentuk umpan balik (feed back) dalam pengambilan keputusan dalam
rangka peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
aktualisasi transparansi dan bahan informasi bagi seluruh stakeholder dan masyarakat
luas, sehingga dapat diketahui sejauh mana perkembangan/peningkatan dan
kekurangan kinerja aparatur, khususnya dalam penanganan dan pembinaan sektor
Industri Kecil Menengah dan Perdagangan. Hal ini akan menjadi acuan perbaikan dan
reformasi biroktat dalam perencanaan dan pelaksanaan serta langkah-langkah dalam
menentukan kebijakan, program serta kegiatan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini telah disusun
berdasarkan pedoman acuan yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan adanya laporan
ini akan mampu memberikan motivasi dan acuan kita dalam meningkatkan kinerja,
khususnya aparatur pada lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gorontalo, sehingga kemampuan aparat akan terus meningkat.
Disadari dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini
masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus
dibenahi, oleh karenanya kritik dan saran semua pihak sebagai masukan akan
senantiasa menjadi acuan guna perbaikan untuk penyempurnaan.
Demikian, semoga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
satuan kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu Alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,-
Limboto, Desember 2018
KEPALA DINAS,
DANIEL RANTELINGGI, SP
NIP. 19581212 198103 1 036
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo Tahun Anggaran 2018, memuat rencana strategis
dan pengukuran capaian kinerja SKPD dalam mencapai visi-misi untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih, akuntabel dan transparan.
Dalam tahun 2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo
menetapkan 2 (dua) sasaran strategis yang ingin dicapai. Dimana sasaran yang ingin
dicapai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah : 1) Meningkatnya
pertumbuhan produksi dan pemasaran produk IKM, 4) Terwujudnya kelancaran arus
distribusi barang dan jasa serta terlindunginya hak-hak untuk masyarakat dan
konsumen terhadap barang dan jasa. Adapun Tujuan yang ingin dicapai oleh dinas
Perindustrian dan Perdagangan adalah dengan mengembangkan kewirausahaan,
keunggulan kompetitif dan penguatan kelembagaan dengan menciptakan iklim usaha
yang kreatif.
Dalam periode tahun anggaran 2018, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gorontalo dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai
kewenangannya. Secara umum Permasalahan yang dihadapi Dalam Pelaksanaan
program kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo Tahun
Anggaran 2018 antara lain :
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan UMKM karena latar belakang
pendidikan yang tidak sesuai
2. Terbatasnya akses sumber daya produktif terutama bahan baku, permodalan,
teknologi, pemasaran, serta informasi pasar
3. Pemanfaatan fasilitas produksi yang belum maksimal
Dalam menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo telah melakukan langkah-langkah antisipatif,
yang antara lain :
1. Penempatan SDM yang sesuai dengan latar belakang pendidikan
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga tehnis
3. Melakukan pembinaan tentang IKM tentang kwalitas produk
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tersebut disamping melibatkan
aparat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo, juga melibatkan
stakeholder dan masyarakat kelompok sasaran serta lintas sektor dengan instansi dan
lembaga terkait.
Secara keseluruhan pencapaian sasaran pelaksanaan program dan kegiatan
bidang industri dan perdagangan, diharapkan akan memberikan efek yang positif
terhadap pertumbuhan sektor-sektor ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi daerah yang senantiasa diukur dari tingkat Pendapatan
Demostik Regional Bruto (PDRB) dapat dicapai apabila terjadi kerja sama dan
kebersamaan antara Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan. Pemerintah Daerah sebagai regulator sekaligus fasilitator pembangunan
dan masyarakat sebagai obyek sekaligus subjek pembangunan, dengan kata lain ada
pemerintah dan ada stakeholder.
D A F T A R I S I
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..…………………………………………………………………. 1
1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi…………………………………….. 1
1.3 Aspek Strategis Organisasi…………………………………………………… 8
1.4 Permasalahan Utama (Strategis Issued)………………………………... 10
BABA II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis (Renstra).……………………………………………….. 13
2.2 Tujuan Dan Sasaran……………………….………………………………….. 15
2.3 Strategis dan Kebijakan SKPD………………………………………………. 17
2.4 Perjanjian Kinerja…………………..…………………………………………… 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi…………………………………………………… 21
3.2 Hambatan dan Masalah……………………………………………………….. 32
3.3 Langkah-langkah Antisipatif…………………………………………………. 33
3.4 Realisasi Anggaran………………………………………………………………. 34
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………….…………………………………………………………….. 47
4.2 Saran……………………………………….……………………………………….. 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD merupakan lembaga
penyelenggaraan pemerintahan yang pembentukannya melalui Peraturan Daerah
memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing secara khusus telah ditetapkan,
demikian pula dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gorontalo adalah SKPD yang dibentuk mengemban amanah untuk melaksanakan
program dan kegiatan menyangkut bidang Perindustrian dan Perdagangan.
Sebagai pengemban amanah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
kabupaten Gorontalo berkewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP), sebagai perwujudan langkah untuk menguatkan kapasitas
dan akuntabilitas kinerja dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan
program dan kegiatan pada tahun kelima untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan, baik itu keberhasilan yang mampu diraih maupun kegagalan
yang ditemui dalam bidang Perindustrian dan Perdagangan.
1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI
Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Gorontalo merupakan
unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan 2 (dua) urusan pilihan
adalah dibidang Perindustrian dan Bidang Perdagangan.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gorontalo.
Penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gorontalo sesuai Perda Nomor 9 Tahun 2016 adalah Peraturan Bupati
Nomor 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Dan Fungsi,
Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :
2
1. Tugas Kepala Dinas
Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan tugas
kedinasan.
2. Fungsi Dinas
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Tugas dan fungsi bagian dan bidang :
a. Sekretariat
Tugas :
Mengelola kesektariatan, menyusun rencana program, mengendalikan dan
mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan, mengelola administrasi
keuangan, menyelenggarakan anggaran rutin, asset, administrasi umum dan
tugaskedinasan kepegawaian Dinas, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya
sesuai dengan kedinasan.
Fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan kepegawaian;
b. menyusun program dan anggaran serta pengelolaan data dalam rangka
penyunusunan evaluasi dan pelaporan;
c. pengelolaan administrasi kepegawaian, penganggaran dan keuangan,
peralatan dan pelengkapan, penyusunan pedoman pelaksanaan
program kerja, dokumentasi dan kepustakaan;
d. pelaksanaan monitoring, pengengendalian dan evaluasi serta
pelaporan pelaksaan program; dan
e. pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan tugas dan kedinasan.
3
b. Bidang Perindustrian
Tugas :
Mengawasi dan memfasilitasi pemanfaatan sarana prasarana industri,
regulasi, verifikasi perizinan, perbaikan mutu, memproses, membuat
standarisasi produk, inovasi teknologi industri, perwilayahan industri,
pengembangan sentra, memasarkan, membuat sistem informasi industri,
dan sumber daya industri serta menyiapkan perumusan kebijakan teknis
dalam pembinaan dan pelaksanaan penyelidikan dan eksplotasi energi baru
terbarukan, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai dengan tugas
kedinasan.
Fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di Bidang Industri;
b. pelaksanaan pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di
Bidang industri;
c. penyusunan peraturan perundang-undangan di Bidang Industri
d. pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan.
c. Bidang Perdagangan
Tugas :
Menyusun rencana program kegiatan, membina dan mengembangkan pasar,
mendistribusi perdagangan, mempromosikan, meningkatakan penggunaan
produksi dalam negeri, mengembangkan usaha, mengawasi barang beredar
dan melindungi konsumen serta melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai
tugas dan fungsi kedinasan.
Fungsi :
a. Menyusun petunjuk/pedoman teknis dan penyiapan pertimbangan
teknis dan pedoman kegiatan usaha perdagangan;
b. Memberi bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan bimbingan
sarana dan usaha perdagangan, serta penyaluran barang kebutuhan
pokok dan beberapa barang penting lainnya;
c. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kebijakan teknis dibidang
usaha perdagangan;
d. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha dibidang usaha
perdagangan;
e. Pelaksanaan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang
perdagangan;
4
f. Pemantauan analisa iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan
dunia usaha dibidang perdagangan;
g. Penyusunan rencana dan program pemberian bimbingan dan petunjuk
teknis dan penginformasian promosi dan kegiatan pameran dagang
dalam dan luar negeri;
h. Pengembangan serta pemantauan dan evaluasi serta penginformasian
kegiatan kemitrausahaan dan kewirausahaan;
i. pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan.
d. Bidang Pengelolaan Pasar
Tugas :
Melaksanakan sebagian tugas dinas dalam aspek pembinaan, perencanaan,
mengatur dan mengawasi pengelolaan pasar, menatausahakan pengelolaan
pasar, menyiapkan sarana dan prasarana pasar, serta melaksanakan tugas-
tugas lainya sesuai denga tugas kedinasan.
Fungsi :
a. Pembinaan terhadap pedagang, pengaturan dan pengawasan hunian
bangunan petak, los pasar dan pelataran;
b. Pengawasan ketertiban dan kebersihan;
c. Perencanaan dan penyiapan sarana dan prasarana pasar, pemanfaatan
dan pemeliharaan barang/asset pasar;
d. Penatausahaan retribusi dan benda berharga/alat pungut retribusi
pasar;
e. Pemberian pertimbangan, penyelesaian keberatan, restitusi penerimaan/
piutang retribusi pasar;
f. pelaksanaan fungsi-fungsi lainnya sesuai tugas dan fungsi kedinasan.
A. Keadaan Pegawai
Pelaksanaan Tugas Pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo didukung oleh sumber daya manusia yaitu
sebanyak 18 orang.
5
a. Jumlah Pegawai berdasar Pendidikan
b. Jumlah Pegawai Menurut Golongan
B. Sarana dan Prasarana
Jenis sarana dan prasarana yang berpengaruh langsung terhadap
operasional organisasi meliputi ruang kerja, peralatan komputer, telekomuniksi
NO URAIAN SD SMP SMA DIPLOMA
III
D
IV/S1
S2/
S3 JUMLAH
1 Kadis - - - - 1 1
2 Sekretaris 1 1
3 Kabid 1 2 3
4 Sekretariat - - 3 - 4 7
5 Bidang Industri - - - 5 5
6 Bid.
Perdagangan
- - 2 - 2 1 5
7 Bidang Pasar - - 2 - 3 - 5
8 Uptd Metrologi 2
JUMLAH 32
NO URAIAN GOLONGAN JUMLAH
I II III IV
1 Kadis 1 1
2 Sekretariat 2 5 1 8
3 Bidang Industri 5 1 6
4 Bidang Perdagangan 2 7 9
5 Bidang Pasar 2 5 1 7
6 Uptd Metrologi 2 2
JUMLAH 32
6
dan transportasi. Kondisi sarana prasarana di Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo sejauh ini dirasa telah cukup memadai untuk
menunjang kinerja walaupun ada beberapa sarana prasarana yang mengalami
kerusakan. Selain itu seluruh komputer sudah berjaringan internet melalui WIFI.
C. Struktur Organisasi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo yang
berdasarkan dan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2016 memiliki struktur
organisasi yang terdiri dari 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga)
Bidang, 3 (tiga) Sub Bagian dan 7 (tujuh) Seksi yang secara detail dapat dilihat
pada Tabel berikut ini :
7
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN GORONTALO
1.3 ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo terbentuk
melalui Peraturan Bupati Kabupaten Gorontalo Nomor 50 Tahun 2016 Tentang
kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, tata kerja Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo dimana Tugas Dinas Perindustrian dan
Perdagangan adalah Melaksanakan kewenangan otonomi daerah dan tugas
pembantuan di bidang Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana yang diatur
dalam perundang-undangan.
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PENY.PROGRAM
SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN
BIDANG PERINDUSTRIAN
BIDANG PERDAGANGAN
BIDANG PASAR
SEKSI BIMBINGAN
SARANA PRASARANA
SEKSI USAHA PERINDUSTRIAN
SEKSI PROMOSI DAN PERLINDUNGAN
KONSUMEN
SEKSI BIMBINGAN USAHA PERDAGANGAN
SEKSI SARANA
PRASARANA PASAR
SEKSI PENGAWASAN PEMUNGUTAN
RETRIBUSI PASAR
SEKSI ENERG SUMBER DAYA
MINERAL
8
Adapun Visi dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu :
“Terwujudnya Kabupaten Gorontalo Gemilang” dan Frasa “Masyarakat Madani””
Sedangkan Misinya yaitu :
1. Menciptakan Sumberdaya Manusia Cerdas, Sehat dan Berkarakter
2. Memantapkan Pemerintahan Yang Harmonis, Bersih dan Dinamis.
3. Mengoptimalkan Sumberdaya Alam Menuju Kemandirian.
4. Mewujudkan Pembangunan Berbasis Kependudukan dan Lingkungan Hidup
5. Melakukan Kerjasama Global untuk Pembangunan Daerah
Terkait dengan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran serta program
Bupati dan Wakil Bupati terpilih 2016- 2021, maka dapat dilihat sesuai tupoksi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo merupakan
pendukung terwujudnya misi 3, yaitu mengoptimalkan sumberdaya alam menuju
kemandirian. Oleh karena itu dalam waktu lima tahun ke depan, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan diharapkan mampu menjawab perubahan dan tantangan dengan
memanfaatkan potensi-potensi sumber daya, guna menggerakkan pertumbuhan
perekonomian daerah demi terciptanya masyarakat sejahtera, mandiri dan
berkeadilan sosial seperti yang tersirat dalam visi, misi dan program Pemerintah
Kabupaten Gorontalo.
Menghadapi permasalahan dan untuk menjawab permasalahan tersebut
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo sekaligus
mewujudkan visi, misi dan tujuan yang merupakan implementasi program
pemerintah daerah, diperlukan strategi yang diharapkan akan dapat meyakini
dan menterjemahkan visi misi dan program pembangunan Pemerintah Daerah
Kabupaten Gorontalo, yakni :
1. Strategi Pembangunan sumber daya potensial serta
kesinambungannya.
Maksud dari strategi ini adalah melanjutkan program pembangunan yang
sudah dirintis sebelumnya dengan senantiasa memperhatikan kebijakan
Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo dan mempertimbangkan
9
perkembangan kemajuan informasi dan issu aktual terbaru yang akan
mampu mendorong pembangunan sektor industri dan perdagangan kearah
yang lebih baik.
Lebih jauh strategi ini diharapkan akan mampu menindaklanjuti kebijakan
pemerintah daerah dengan program pencapaian masyarakat yang
sejahtera, mandiri dan berkeadilan sosial disegala bidang pada umumnya
dan khususnya pada sektor industri dan perdagangan.
2. Strategi penguatan kelembagaan Perindustrian dan Perdagangan
Maksud dari strategi ini adalah selama ini masalah klasik mati - hidupnya
suatu usaha selalu berawal dari permodalan, tidak mampu bersaing dengan
usaha yang lain, kemampuan dalam memasarkan produk dan pengelolaan
manajemen serta ketergantungan terhadap pemerintah daerah dan
lembaga-lembaga pemerintah lainnya.
Untuk itu perlu adanya penguatan usaha dengan melalui program
pemerintah yang antara lainnya (a) Bimbingan dan pelatihan baik teknis
maupun manajemen yang bersifat skill, penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi; (b) studi banding/magang ke daerah-daerah yang lebih maju
pertumbuhan Perindustrian dan Perdagangan, dan (c) Koordinasi antar
lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah dalam rangka
menumbuhkan Perindustrian dan Perdagangan menengah di Kabupaten
Gorontalo.
3. Strategi pemahaman dan kesadaran peraturan perundang-
undangan.
Maksud strategi ini adalah memberikan pemahaman dan pengertian serta
kesadaran kepada seluruh lapisan pelaku industri dan perdagangan
menengah serta lapisan masyarakat untuk selalu taat hukum dalam setiap
kegiatan industri dan perdagangan, sehingga semua pihak akan senantiasa
merasa aman dan terlindungi kepentingannya.
Perubahan iklim kehidupan sekarang ini kearah yang lebih transpran dan
terbuka serta demokratis dan menjunjung tinggi hukum lebih memberikan
10
peluang yang seluas-luasnya kepada semua pihak untuk senantiasa
menempatkan aturan dan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap
tindakan kegiatan yang mengarah pada kesadaran masyarakat akan
pentingnya hukum untuk melindungi hak-hak dan kewajibannya sebagai
warga negara.
Upaya-upaya untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada semua
pihak, khususnya pihak pelaku industri dan perdagangan dan pengguna /
konsumen perlu lebih didorong dengan melalui sosialisasi dan pembinaan
hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
1.4. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIS ISSUED)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo yang
merupakan satuan kerja perangkat daerah senantiasa melaksanakan kebijakan
pembangunan dengan nyata dan terukur sesuai tugas pokok dan fungsi
kewenangannya di bidang Perindustrian dan Perdagangan.
Berdasarkan hal tersebut diatas serta hasil analisis yang dilakukan
terhadap tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan maka terdapat
beberapa faktor-faktor permasalahan yang mempengaruhi pelayanan SKPD, baik
itu yang berasal dari internal maupun eksternal SKPD antara lain:
1. Bidang industri
- Pada umumnya penguasaan iptek dan teknologi masih rendah, sehingga
kurang cepat beradaptasi, mengikuti serta memanfaatkan tuntutan
kebutuhan dan peluang untuk meraih pendapatan usaha.
- Produktifitas rendah sehingga belum mampu memenuhi permintaan
pasar dalam jumlah yang besar.
- Pemasaran masih bersifat lokal dan akses pangsa pasar kurang
- Akses pada perbankan dan lembaga keuangan lainnya masih terbatas,
sehingga sifat ketergantungan pada pemerintah cukup tinggi
- Jiwa kewirausahaan masih kurang, sehingga lebih berorientasi pada
mencari lapangan kerja dan bukan membuka lapangan usaha.
11
- Umumnya ketrampilan yang dimiliki diperoleh secara turun temurun dan
sifatnya tradisional, sehingga dalam pengembangan lingkungan kerja
terbatas dan kurang cepat meningkat.
- Dukungan fasilitas dalam hal permodalan dan kemitraan dengan usaha-
usaha besar belum terjalin, sehingga usaha kecil tidak mampu bersaing
- Fasilitas modal usaha dari perbankan sebagai mitra dalam meningkatkan
dan memajukan usaha sangat minim dan belum maksimal.
- Kemampuan menghadapi pesaing dengan kualitas yang baik dan sesuai
permintaan pasar masih lemah, baik regional maupun internasional.
- Kurangnya promosi dan tingginya biaya yang ditimbulkan.
2. Bidang Perdagangan
- Belum tersedianya PPNS-PK dalam hal pelaksanaan penngawasan barang
atau jasa yang beredar (Perlindungan Konsumen)
- Tidak tersedianya data realisasi komoditi antar pulau
- Kurangnya kesadaran terhadap pemakaian produk dalam daerah
(Pakaian Krawang)
3. Bidang Pasar
- Belum optimalnya pengelolaan pasar sehingga potensi penerimaan
pendapatan retribusi jasa usaha belum dapat terserap secara memadai
- pada umumnya pasar belum memiliki dokumen terkait penguasaan tanah
yang jelas sehingga proses pengajuan bantuan pendanaan
pembangunan maupun rehabilitasi ke pemerintah pusat tidak dapat
ditindaklanjuti dengan tuntas
12
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
Perencanaan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengacu
pada Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016 – 2021, dimana maksud
penyusunan Renstra SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gorontalo periode tahun 2016 – 2021 adalah untuk memudahkan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program kegiatan pada setiap
tahun anggaran, untuk pemanfaatan sumber daya yang terencana, realistis,
efisien dan efektif, dan untuk menjamin kesinambungan program pembangunan
di Kabupaten Gorontalo, serta untuk bahan evaluasi berhasil-tidaknya program
pembangunan perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Gorontalo.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo salah satu
lembaga teknis daerah mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai berdasar kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2016 –
2021 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau
mungkin timbul. Rencana strategis mencakup visi,misi,tujuan,sasaran serta cara
pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini.
Kemudian sasaran yang akan dicapai dalam tahun 2017 akan dijelaskan dalam
Rencana Kinerja 2018.
Rencana strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan disusun
sebagai alat kendali dan tolak ukur bagi manajemen dalam penyelenggaraan
pembanguan 5 (lima) tahun dan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan.
Disamping itu renstra yang disusun juga ditujukan untuk memajukan
penyelenggaraan pembangunan agar lebih terarah dan terjamin tercapainya
sasaran strategis pembangunan 5 (lima) tahun mendatang.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai barometer
untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau
tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para
pegawai/staf juga mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan
13
menjalankan roda organisasi tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai
dimaksud adalah merupakan suatu yang mutlak demi maksimalnya pelayanan,
baik internal maupun secara eksternal.
1. Visi
Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo adalah :
” Industri dan Perdagangan Yang Kreatif, Mandiri, Dan Berdaya
Saing”
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana
instansi pemerintah harus dibawah dan berkarya agar konsisten dan dapat
eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan
citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.
Adapun penjelasan pengertian Visi Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya Industri dan Perdagangan Yang Kreatif dimaksudkan
adalah dalam kegiatannya senantiasa berusaha memberdayakan
perindustrian dan perdagangan dalam mengembangkan konsep-konsep
baru yang inovatif yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
berwirausaha, serta dapat berperan aktif pada usaha yang produktif;
2. Terwujudnya Industri dan Perdagangan Yang Mandiri dimaksudkan
adalah kemampuan Perindustrian dan Perdagangan dalam
mengembangkan dan meningkatkan kegiatannya baik dalam hal
kelembagaan, manajemen dan usahanya, senantiasa mampu
membangkitkan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif terhadap
berbagai ancaman, gangguan, dan hambatan tanpa tergantung terus
menerus kepada pemerintah;
3. Terwujudnya Industri dan Perdagangan Yang berdaya saing
dimaksudkan adalah kemampuan perindustrian dan perdagangan dalam
meraih peluang-peluang usaha yang ada, penguasaan Marketing Mix,
serta dapat memposisikan diri sebagai penggerak dalam proses
pertumbuhan ekonomi, sehingga Industri dan Perdagangan Kabupaten
14
Gorontalo tidak hanya mampu bersaing pada level Nasional, tetapi dapat
bersaing di level Internasional;
2. Misi
Untuk mencapai dan mewujudkan visi diatas, dirumuskan melalui misi yang
merupakan implementasi nyata dilapangan yang secara detailnya yakni
sebagai berikut :
1. Mendorong pengembangan dan pertumbuhan sektor Perindustrian dan
perdagangan
2. Menciptakan keseimbangan dan kesinambungan pembangunan sektor
Perindustrian dan perdagangan
3. Pembangunan kawasan strategis Perindustrian dan perdagangan yang
potensial
2.2 TUJUAN DAN SASARAN
A. TUJUAN
Untuk mewujudkan visi dan misi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
menetapkan tujuan yang merupakan penjabaran mengenai bagaimana visi dan
misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan tersebut dapat dicapai.
Penetapan tujuan organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
selama periode waktu lima tahun kedepan adalah :
1. Penciptaan Iklim Usaha Kreatif untuk Kabupaten Kreatif untuk Kabupaten
Kreatif.
2. Pembangunan Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Kemandirian.
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur dalam kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan umum.
15
B. SASARAN
Sasaran strategis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo
merupakan penjabaran dari visi dan tujuan yang telah ditetapkan yang
menggambarkan sesuatu yang akan direalisasikan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) tahun periode secara tahunan melalui
serangkaian kegiatan.
Disusunnya Laporan Lakip tahun 2018, sasarannya mengacu pada
Renstra 2016-2021. Adapun sasaran strategis yang ingin dicapai Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo di tahun 2018 adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya pertumbuhan produksi dan pemasaran produk IKM
2. Terwujudnya kelancaran arus distribusi barang dan jasa serta
terlindunginya hak-hak untuk masyarakat dan konsumen terhadap barang
dan jasa
Sasaran strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gorontalo dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah indikator yang akan
dicapai. Dimana setiap indikator akan ada target yang akan dicapai sesuai
dengan indikator utama yang ada pada Rensta dinas
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai memberikan kontribusi bagi
pencapaian visi dan misi organisasi, dimana kegiatan berdimensi waktu tidak
lebih dari 1 (satu) tahun yang mana kegiatan merupakan aspek operasional
dari suatu rencana strategis yang berturut-turut diarahkan untuk memenuhi
sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi.
16
2.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
A. STRATEGI
Upaya untuk pencapaian masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan
sosial, bukan merupakan permaslahan yang mudah seperti membalikkan
telapak tangan. Permasalahan dasar yang sering muncul dalam setiap kegiatan
pembangunan selama ini senantiasa berimplikasi pada pembangunan yang
selanjutnya.
Menghadapi permasalahan dan untuk menjawab permasalahan
tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo sekaligus
mewujudkan visi, misi dan tujuan yang merupakan implementasi program
pemerintah daerah, diperlukan strategi yang diharapkan akan dapat meyakini
dan menterjemahkan visi misi dan program pembangunan Pemerintah Daerah
Kabupaten Gorontalo yakni :
1. Strategi Pembangunan sumber daya potensial serta kesinambungannya.
2. Strategi penguatan kelembagaan Perindustrian dan perdagangan.
3. Strategi pemahaman dan kesadaran peraturan perundang-undangan.
Maksud dari strategi Pembangunan sumber daya potensial serta
kesinambungannya ini adalah melanjutkan program pembangunan yang sudah
dirintis sebelumnya dengan senantiasa memperhatikan kebijakan Pemerintah
Daerah Kabupaten Gorontalo dan mempertimbangkan perkembangan kemajuan
informasi dan issu aktual terbaru yang akan mampu mendorong pembangunan
sektor perindustrian dan perdagangan kearah yang lebih baik.
Lebih jauh strategi ini diharapkan akan mampu menindaklanjuti
kebijakan pemerintah daerah dengan program pencapaian masyarakat yang
sejahtera, mandiri dan berkeadilan sosial disegala bidang pada umumnya dan
khususnya pada sektor perindustrian dan perdagangan.
17
Untuk strategi penguatan kelembagaan Perindustrian dan Perdagangan
selama ini masalah klasik mati - hidupnya suatu usaha selalu berawal dari
permodalan, tidak mampu bersaing dengan usaha yang lain, kemampuan dalam
memasarkan produk dan pengelolaan manajemen serta ketergantungan
terhadap pemerintah daerah dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya.
Untuk itu perlu adanya penguatan usaha dengan melalui program
pemerintah yang antara lainnya (a) Bimbingan dan pelatihan baik teknis
maupun manajemen yang bersifat skill, penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi; (b) studi banding/magang ke daerah-daerah yang lebih maju
pertumbuhan perindustrian dan perdagangan; dan (c) Koordinasi antar lembaga
baik pemerintah maupun non pemerintah dalam rangka menumbuhkan
perindustrian dan perdagangan di Kabupaten Gorontalo.
Untuk strategi pemahaman dan kesadaran peraturan perundang-
undangan ini adalah memberikan pemahaman dan pengertian serta kesadaran
kepada seluruh lapisan pelaku Perindustrian dan perdagangan serta lapisan
masyarakat untuk selalu taat hukum dalam setiap kegiatan perindustrian dan
perdagangan, sehingga semua pihak akan senantiasa merasa aman dan
terlindungi kepentingannya.
Perubahan iklim kehidupan sekarang ini kearah yang lebih transpran
dan terbuka serta demokratis dan menjunjung tinggi hukum lebih memberikan
peluang yang seluas-luasnya kepada semua pihak untuk senantiasa
menempatkan aturan dan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap
tindakan kegiatan yang mengarah pada kesadaran masyarakat akan pentingnya
hukum untuk melindungi hak-hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Upaya-upaya untuk melindungi dan memberikan rasa aman kepada
semua pihak, khususnya pihak pelaku perindustrian dan perdagangan dan
pengguna / konsumen perlu lebih didorong dengan melalui sosialisasi dan
pembinaan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
18
B. KEBIJAKAN SKPD
Kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo
dalam melaksanakan program pembangunan adalah merupakan penjabaran
dan implementasi dari kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo
sesuai tupoksi kewenangan dinas. Deskripsi secara singkat kebijakan
pembangunan daerah oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Gorontalo selama periode 2016-2021 diformulasikan sebagai berikut :
1. Pengelolaan potensi sumber daya secara optimal dan profesional yang
berkelanjutan, mampu mandiri dan memiliki daya saing tinggi untuk
meningkatkan ekonomi kerakyatan.
2. Penguatan sistem pendukung usaha bagi para pelaku usaha di bidang
Perindustrian dan Perdagangan.
3. Faslilitasi Industri Kecil Menengah dalam menunjang terbentuknya sentra-
sentra industri yang potensial.
4. Fasilitasi, koordinasi dan regulasi sektor Perindustrian dan Perdagangan.
5. Pelayanan umum yang prima, tepat waktu, efisien dan efektif.
2.4 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja (PK) adalah lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indicator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima
amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur berdasarkan tugas,fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan.
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan pernyataan janji Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk mencapai suatu kinerja tertentu dengan
menggunakan indicator-indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan
pencapainnya, yaitu berupa hasil atau manfaat. Kewajiban untuk menyusun
19
perjanjian kinerja ini diatur dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2004 butir ketiga dan
selanjutnya ditindaklanjuti dengan Surat Edaran MenPAN Nomor 31 Tahun 2004.
Dalam ketentuan tersebut diatur bahwa penetapan kinerja dibuat secara
berjenjang mulai dari tingkat eselon II atau SKPD sampai ke pimpinan SKPD
atau Kepala Daerah.
Rencana Kinerja (Performance Plan) tahun 2018 merupakan
penjabaran lebih lanjut dari Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gorontalo, didalamnya memuat seluruh target kinerja yang hendak
dicapai pada tahun 2018. Rencana Kinerja Tahun 2018 merupakan tahun Ketiga
dari periode Renstra 2016 – 2021.
Berdasarkan atas Rencana Kinerja Tahunan tersebut, selanjutnya
disusun Rencana Kerja Kegiatan dan Anggaran Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo. Penetapan Kinerja tersebut merupakan tolak
ukur evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gorontalo yang pada akhir tahun 2018 dan akan dilaporkan dalam
LAKIP tahun 2018 ini.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo untuk
tahun 2018 mempunyai 2 (dua) sasaran strategis yang harus dilaksanakan,
dimana masing-masing sasaran strategis memiliki indikator kinerja yang masing-
masing sebagai berikut :
Sasaran I : MENINGKATNYA PERTUMBUHAN PRODUKSI
DAN PEMASARAN PRODUK IKM
Indikator Kinerja :
Jumlah pelaksanaan pelatihan bimtek bagi IKM, target 3 kali
Jumlah Dokumen Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah
((REPIDA), Tareget 1 Dokumen
Jumlah sosialisasi kebijakan tentang IKM, Tareget 1 Kali
Jumlah IKM yang dibina, target 20 IKM
Sasaran II : TERWUJUDNYA KELANCARAN ARUS
DISTRIBUSI BARANG DAN JASA SERTA
20
TERLINDUNGINYA HAK-HAK UNTUK
MASYARAKAT DAN KONSUMEN TERHADAP
BARANG DAN JASA
Indikator Kinerja :
Jumlah pelaksanaan pembangunan dan penataan pasar, target 2 Unit
Jumlah gudang silo yang difasilitasi, target 2 Unit
Jumlah lokasi pembinaan, pengawasan dan monitoring kegiatan
perdagangan, target 19 Kecamatan
Jumlah penyelesaian sengketa konsumen, target 24 kasus
Jumlah lokasi pengawasan terhadap barang kadarluarsa, target 19
Kecamatan
Jumlah pelaksanaan pameran, target 2 kali
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam pencapaian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada
pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam visi dan misi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo.
Pengukuran tersebut merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang
sistematis dan didasarkan pada kelompok indicator kinerja kegiatan berupa
masukan, keluaran, hasil. penilaian yang dimaksud tidak terlepas dari kegiatan
mengolah dan masukan untuk diproses menjadi keluaran penting dan
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.
Dalam pelaksanaan sasaran strategis Dinas perindustrian dan
perdagangan Kabupaten Gorontalo menggunakan metode dalam pengukuran
capaian kinerja dengan sistem kinerja yang terdiri dari Sasaran,Indikator, Target
dan Realisasi
Pengukuran Kinerja Dinas Perindag Kabupaten Gorontalo dilakukan
dengan membandingkan Rencana dan Realisasi, apabila semakin tinggi realisasi
menunjukan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus :
Realisasi Capaian Indikator Kinerja = X 100 %
Rencana
22
Nilai capaian Kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal
sebagai berikur :
85 s/d 100 = Sangat Berhasil
70 s/d 84 = Berhasil
55 s/d 69 = Cukup berhasil
Kurang dari 55 = Tidak berhasil
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup tingkat pencapaian sasaran
merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing Indikator sasaran
yang telah ditetapkan, sebagaimana telah dituangkan dalam Penetapan Kinerja.
Pengukuran Pencapaian sasaran ini menggunakan formulir pengukuran Kinerja,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
NO SASARAN
SKALA PENGUKURAN ORDINAL
SANGAT
BERHASIL
(85 s/d 100)
BERHASIL
(70 s/d 84)
CUKUP
BERHASIL
(55 s/d 69)
TIDAK
BERHASIL
(55)
1 Meningkanya
pertumbuhan
produksi dan
pemasaran produk
IKM
275
2 Terwujudnya
kelancaran arus
distribusi barang dan
jasa serta
terlindunginya hak-
hak untuk
masyarakat dan
konsumen terhadap
barang barang dan
jasa
105
23
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo memiliki 1 (satu) sasaran dimana dari 1
(satu) sasaran tersebut telah Berhasil dilaksanakan.
Berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan
selama satu tahun, dan dilakukan pengukuran kinerja, maka dapat digambarkan
evaluasi capaian kinerja organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gorontalo sebagai berikut :
24
PERJANJIAN KINERJA
SKPD : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GORONTALO
TAHUN ANGGARAN : 2018
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
TARGET
REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4
- Tumbuhnya
Industri Kecil
Dan Menengah
yang berdaya
saing
- Peningkatan nilai tambah sektor Industri dalam
perekonomian daerah
- Jumlah peserta Diklat / Bimtek / Magang dan
even kompetensi antar IKM
3.256 IKM
3.464 IKM
- Meningkatnya
perlindungan
konsumen dan
pengamanan
perdagangan
- Jumlah Penggunaan alat UTTP (Ukuran,
Takaran, Timbangan dan Perlengkapanya)
yang telah di tera
- Jumlah pembangunan / revitalisasi pasar
500 UTTP
2 Unit
532 UTTP
6 Unit
NO PROGRAM ANGGARAN KET.
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.038.739.342,- APBD
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 335.600.000,- APBD
3 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan 428.495.678,- APBD
4 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 91.334.149,- APBD
5 Program peningkatan efisiensi perdagangan Dalam Negeri 4.022.069.233,- APBD
6 Program Pembinaan dan Pengawasan bidang pertambangan 9.900.000,- APBD
7 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1.012.879.519,- APBD
8 Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial 240.442.000,- APBD
BUPATI GORONTALO Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo
Prof. DR. Ir. H. NELSON POMALINGO,M.Pd DANIEL RANTELINGGI, SP
NIP. 19581212 198103 1 036
25
Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap 2 (dua) sasaran strategis,
maka capaian kinerja tiap sasaran dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2018
dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
SASARAN 1
MENINGKATNYA PERTUMBUHAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK
DisPerindag melakukan pelatihan Bimtek desain dan pengirisan karawo di
Kecamatan Telaga Jaya sebanyak 1 kali. Sosialisasi sebanyak 2 kali yaitu
sosialisasi manajemen industry bagi IKM kec. Telaga, dan sosialisasi
pengendalian mutu di kecamatan limboto
Untuk memudahkan IKM dalam mengembangkan usahanya diperlukan
Perizinan Industri dalam bentuk PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)
melalui sosialisasi perizinan Industri PIRT kepada pelaku-pelaku usaha
sebanyak 1 kali di Kecamatan limboto sebanyak 30 IKM
Setiap tahun Dinas Perindag melakukan pemutahiran data Industri
Kecil dan Menengah dengan melakukan updating data di 19
Kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo dan dijadikan dalam
bentuk dokumen Direktori Data IKM, selain itu DisPerindag
Indikator Kinerja
Tahun 2017
Capaian Kinerja
Tahun 2017 (%)
Tahun 2018 Capaian Kinerja
Tahun 2018 (%)
Target Realisasi Target Realisasi
Jumlah pelaksanaan Bimtek IKM
1 Kali 4 Kali 400 1 Kali 4 Kali 400
Jumlah IKM yang difasilitasi dalam pengurusan izin
usaha
20 IKM 30 IKM 150 20 IKM 30 IKM 150
Jumlah dokumen pendataan UKM
1 Dok 1 Dok 100 1 Dok 1 Dok 100
Jumlah IKM yang dibina
20 IKM 125 IKM 625 20 IKM 125 IKM 625
Jumlah Sentra
yang difasilitasi
2 Unit 1 Unit 50 2 Unit 1 Unit 50
26
melakukan pendataan kondisi terkini jumlah Industri Kecil dan
Menengah, mendata kebutuhan, kelemahan dan masalah yang
dialami pelaku usaha.
Untuk Pembinaan-pembinaan kepada pelaku IKM semakin
Meningkat dibandingkan tahun lalu. Dimana Dinas Perindag
Kabupaten Gorontalo menargetkan 35 IKM, capaian realisasi 125
IKM, capaian kinerja 625 %, dibandingkan dengan tahun lalu yang
hanya mencapai 384 %
Disamping pelatihan-pelatihan, Dinas Perindag melakukan
pembinaan kepada pelaku-pelaku IKM yang belum memiliki merk,
tidak bersertifikat halal dan tidak ada barkotnya.
Tahun 2018 DisPerindag membangun sentra Rumah Kemasan melalui
anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 1 Unit, sentra tersebut
berada di kecamatan Limboto. Dibangunnya sentra Rumah Kemasan
Tersebut tersebut adalah memberikan konsultasi dan fasilitasi perbaikan
desain atau kemasan, informasi mengenai metode, teknologi dan bahan
kemasan, memberikan jasa pengemasan produk dengan memanfaatkan
mesin dan bahan yang ada di rumah kemasan. Hal ini menunjukan
meningkatnya kinerja DisPerindag dibandingkan dengan tahun lalu.
Adapun data-data industry berdasarkan cabang industry yang terdiri dari
pangan, sandang, kimia & bahan bangunan, Logam & Elektronika,
Kerajinan untuk tahun 2017 sampai dengan tahun 2018 dapat dilihat dalam
table sebagai berikut :
DATA INDUSTRI BERDASARKAN 5 CABANG INDUSTRI TAHUN 2017
NO CABANG
INDUSTRI
UNIT
KERJA
TENAGA
KERJA
INVESTASI
Rp(000)
KAPASITAS
PRODUKSI
NILAI
PRODUKSI
NILAI BB/BP
Rp(000)
1 PANGAN 838 2.309 37.825.093 27.276.150 56.234.726 36.189.141
2 SANDANG 662 1.197 5.396.581 272.451 32.635.962 19.287.614
3 KIMIA &
BAHAN
BANGUNAN
1.042 2.562 20.874.410 112.002.475 81.790.143 45.255.352
4 LOGAM & 76 186 1.540.691 124.572 5.167.015 2.833.898
27
ELEKTRONIKA
5 KERJAINAN 677 3.216 5.019.116 629.869 16.540.461 10.163.950
JUMLAH 3.295 9.470 70.655.891 140.305.517 192.368.307 113.729.955
DATA INDUSTRI BERDASARKAN 5 CABANG INDUSTRI TAHUN 2018
NO CABANG
INDUSTRI
UNIT
KERJA
TENAGA
KERJA
INVESTASI
Rp(000)
KAPASITAS
PRODUKSI
NILAI
PRODUKSI
(000)
NILAI BB/BP
Rp(000)
1 PANGAN 1.075 2.983 50.347.343 47.873.260 266.061.329 44.905.341
2 SANDANG 685 1.220 7.331.909 282.668 33.916.682 19.942.319
3 KIMIA &
BAHAN
BANGUNAN
993 2.180 11.362.600 105.151.421 75.050.525 40.129.429
4 LOGAM &
ELEKTRONIKA 99 303 2.892.407 86.573 9.128.632 4.761.402
5 KERJAINAN 706 3.000 6.032.876 917.343 20.804.083 13.587.480
JUMLAH 3.558 9.686 77.967.135 154.311.265 404.961.251 123.325.971
Secara keseluruhan kegiatan tahun 2018 capaian kinerja meningkat
dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Ini terlihat dengan capaian kinerja
melebihi target yang direncanakan.
SASARAN 2
TERWUJUDNYA KELANCARAN ARUS DISTRIBUSI BARANG DAN JASA
SERTA TERLINDUNGINYA HAK-HAK UNTUK MASYARAKAT DAN
KONSUMEN TERHADAP BARANG DAN JASA
Indikator Kinerja
Tahun 2017
Capaian Kinerja
Tahun 2017 (%)
Tahun 2018 Capaian Kinerja
Tahun 2018 (%)
Target Realisasi Target Realisasi
Jumlah penyelesaian sengketa
24
kasus
45 kasus 132 24 kasus 45 kasus 132
28
Berdasarkan table tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Keberadaan BPSK (Badan penyelesaian Sengketa Konsumen) di
DisPerindag dapat memberikan manfaat kepada konsumen dalam
menyelesaikan sengketa konsumen diluar pengadilan. Selain itu
BPSK memberi kepastian hukum bagi seluruh lapisan masyarakat
baik sebagai konsumen maupun sebagai pelaku usaha. Tahun 2018
BPSK sudah menyelesaikan sebanyak 45 kasus pengaduan
konsumen, dibandingkan dengan tahun laluhanya dapat
menyelesaikan sengketa konsumen sebanyak 34 kasus, hal ini
menunjukan kesadaran masyarakat untuk mengunakan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyelesaikan masalah diluar pengadilan
melalui BPSK. Hal ini menunjukan meningkatnya kinerja
dibandingkan dengan tahun lalu
Bidang perdagangan melakukan kegiatan pengawasan peredaran
barang dan jasa dengan memberikan pemahaman dan pengertian
konsumen yang difasilitasi
Jumlah lokasi
pengawasan terhadap barang Kadarluarsa
19 Kec 19 Kec 100 19 Kec 19 Kec 100
Jumlah pelaksanaan pameran
2 kali 4 kali 200 2 kali 4 kali 200
Jumlah pelaksanaan
Pembangunan/ Penataan Pasar
2 Unit - - 2 Unit - -
Jumlah Gudang
SILO yang di fasilitasi
1 Unit 1 Unit 100 1 Unit 1 Unit 100
Jumlah lokasi
pembinaan,pengawasan dan monitoring
kegiatan perdagangan
19 Kec 19 Kec 100 19 Kec 19 Kec 100
29
kepada pelaku usaha maupun pelaku konsumen akan pentingnya
kesehatan dalam menggunakan barang yang tidak layak dikonsumsi atau
barang kadaluarsa. Jumlah toko yang menjual barang kadarluarsa sudah
berkurang yaitu 8 toko dibandingkan tahun 2017 yaitu 10 toko. ini
menunjukan bahwa meningkatnya kesadaran pelaku usaha dalam
memperjual belikan barang kadarluarsa dengan menyadari aturan dan
perundang-undangan dalam kegiatan perdagangan.
Salah satu strategi promosi yang sering digunakan dinas Perindag
Kabupaten Gorontalo untuk mengenalkan produk-produk hasil
daerah yaitu dengan mengikuti pameran dalam daerah maupun luar
daerah. Pameran merupakan ajang untuk mengenalkan produk dan
ajang untuk meningkatkan penjualan, mengembangkan peluang
usaha, input produksi, jaringan pemasaran, dan kerjasama diantara
pelaku-pelaku pengembangan potensi, baik pemerintah (antar sector),
swasta, lembaga non pemerintah.
Pameran yang diikuti oleh Dinas Perindag Kabupaten Gorontao di luar
daerah yaitu :
1. Pameran dalam rangka “Kriya Nusa 2018 “ lokasinya di Jakarta.
2. Pameran Gelar Produk Kreatif invvestasi daerah di Jogjakarta.
Pameran yang diikuti oleh Dinas Perindag Kabupaten Gorontao di dalam
daerah yaitu :
1. Pameran dalam rangka “Pesona danau Limboto” di Kabupaten
Gorontalo
2. Pameran dalam rangka “Pameran Inovasi” di Kabupaten Gorontalo
Dengan adanya pameran-pameran yang dilaksanakan Dinas Perindag
Kabupaten Gorontalo maka penjualan produk-produk IKM semakin
meningkat dan pemasaran produk IKM semakin berkembang.
Untuk Tahun 2018 Dinas Perindag menargetkan 4 kali kegiatan
pameran, capaian realisasi 4 kali pameran,capaian kinerja 100 %,
sehingga capaian kinerja mencapai target sesuai yang direncanakan.
30
Setiap tahun Dinas Perindag Kabupaten Gorontalo melakukan pembinaan,
pengawasan dan monitoring kegiatan perdagangan, dengan memberikan
informasi harga-harga komoditi seperti cabe rawit, tomat, bawang
merah,bawang putih, dll kepada masyarakat melalui Media. Informasi ini
diperoleh dari pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten
Gorontalo. Hal ini dilakukan untuk membantu para masyarakat atau
pelaku usaha dalam memprediksi harga-harga komoditi yang ada di pasar
tradisional, selain bermanfaat bagi masyarakat, informasi harga itu dapat
digunakan pemerintah sebagai referensi dalam penyusunan kebijakan.
Kegiatan ini sudah dilakukan setiap tahun, untuk tahun ini informasi
harga-harga komoditi di susun dalam bentuk dokumen.
Selain itu Dinas Perindag melakukan kegiatan pasar murah untuk
membantu masyarakat miskin menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2017 di
8 Kecamatan yaitu Kec. Batudaa Pantai, Bongomeme, Pulubala, Bilato,
Tilango, Biluhu, Asparaga, Mootilango. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menyediakan bahan pokok dengan harga subsidi kepada masyarakat
berpenghasilan rendah (pra sejahtera). Dibandingkan tahun lalu pasar
murah hanya dilakukan di 5 Kecamatan, sehingga capaian kinerja
meningkat dibandingkan tahun lalu.
Dinas Perindag Kabupaten Gorontalo tiap tahun melakukan revitalisasi
pasar. Selama 5 tahun terakhir sebanyak 23 unit pasar sudah direvitalisasi
sampai Desember 2018. Dananya berasal dari dana alokasi khusus, APBD
Provinsi dan Tugas Pembantuan APBN Kementrian Perdagangan
(Kemendag).
Untuk Tahun 2018 DisPerindag mendapatkan anggaran DAK
pembangunan Rumah Kemasan yang berlokasi Di samping Kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo.
Infrastruktur pasar yang ada di Kabupaten Gorontalo terdiri dari Pasar
Inpres 7 Unit, Pasar Bandes(Bantuan Desa) 30 Unit, Pasar Hewan 4 Unit, Pasar
31
Grosir 1 Unit, Pasar Buah 1 Unit dan jumlah Losd 89 Unit, dapat dilihat dalam
tabel sebagai berikut :
NO JENIS PASAR NAMA PASAR
JUMLAH
LOSD
(UNIT)
LOKASI
A.PASAR TRADISIONAL
1 PASAR INPRES 1. Inpres Kayubulan 12 Kec. Limboto
2. Inpres Hulawa 6 Kec. Telaga
3. Inpres Kaliyoso 4 Kec.Dungaliyo
4. Inpres Yosonegoro 5 Kec. Limboto Barat
5. Inpres Datahu 6 Kec. Tibawa
6. Inpres Pulubala 2 Kec. Pulubala
7. Inpres Sidomulyo 10 Kec. Boliyohuto
2. PASAR BANDES 1. Bandes Hutuo 1 Kec. Limboto
2. Bandes Dulamayo 1 Kec. Telaga
3. Bandes Tilote 1 Kec. Tilango
4. Bandes Tuladenggi 1 Kec. Telaga Biru
5. Bandes Labanu 1 Kec. Tibawa
6. Bandes Mootilango 1 Kec. Tibawa
7. Bandes Buhu
1 Kec. Tibawa
8. Bandes Puncak 1 Kec. Pulubala
9. Bandes Tohupo 2 Kec. Bongomeme
11. Bandes Otopade 1 Kec. Bongomeme
10. Bandes Upomela 1 Kec. Bongomeme
12. Bandes Molopatodu 3 Kec. Bongomeme
13. Bandes Payunga 2 Kec. Batudaa
14. Bandes Barakati 2 Kec. Batudaa
15. Bandes Olimoo 1 Kec. Batudaa Pantai
16. Bandes Bongo 1 Kec. Batudaa Pantai
17. Bandes Kayu Bulan 1 Kec. Batudaa Pantai
18. Bandes Lamu 1 Kec. Batudaa Pantai
32
19. Bandes Biluhu Timur 1 Kec. Biluhu
20. Bandes Luluo 1 Kec. Biluhu
21. Bandes Biluhu Barat 1 Kec. Biluhu
22. Bandes Biluhu Tengah 2 Kec. Biluhu
23. Bandes Satria 1 Kec. Mootilango
24. Bandes Sukamakmur 2 Kec. Tolangohula
25. Bandes Tamaila 1 Kec. Tolangohula
26. Bandes Karya Baru 3 Kec. Asparaga
27. Bandes Halimu 1 Kec. Asparaga
28. Bandes Prima 2 Kec. Asparaga
29. Bandes Bilato 1 Kec. Bilato
30. Bandes Limehe Timur
(MUjair)
2 Kec. Tabongo
3. PASAR HEWAN 1. Pasar Hewan Pulubala Kec. Pulubala
2. Pasar Hewan Kaliyoso Kec. Dungaliyo
3. Pasar Hewan Boliyohuto Kec. Boliyohuto
4. Pasar Hewan Tolangohula Kec. Tolangohula
B. PASAR GROSIR 1. Pusat Pertokoan Shopping
Centre Limboto
Kec. Limboto
C. PASAR BUAH 1.Pasar Bandes Bulila/Buah Kec. Telaga
3.2 HAMBATAN DAN MASALAH
Dalam periode tahun anggaran 2017, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gorontalo dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi sesuai kewenangannya, pada dasarnya tidak menemui hambatan
masalah yang mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
ditetapkan, tetapi terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yakni
antara lain :
1. Peningkatan fasilitas operasional, terutama fasilitas operasional lapangan
dalam meningkatkan kinerja pembinaan, monitoring dan pengawasan
dalam ruang lingkup tupoksi kewenangan dinas.
33
1. Penjadwalan pelaksanaan program dan kegiatan yang belum tepat waktu,
baik yang dipengaruhi oleh faktor SDM maupun dalam hal administrasi,
sehingga mempengaruhi jadwal pelaksanaan yang telah direncanakan.
2. Di lapangan, masih kurangnya aksebilitas pelaku usaha dalam penguasaan
pasar dan kemampuan daya saing lemah, terutama pada sektor industri
dan perdagangan.
3. Masih kurangnya minat masyarakat untuk meningkatkan kegiatan usaha.
Hal ini dipengaruhi oleh tingkat ketergantungan terhadap pemerintah masih
tinggi.
Secara umum Permasalahan yang dihadapi Dalam Pelaksanaan
program kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo
Tahun Anggaran 2017 antara lain :
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia karena latar belakang pendidikan
yang tidak sesuai
2. Terbatasnya akses kepada sumber daya produktif terutama bahan baku,
permodalan, teknologi, pemasaran, serta informasi pasar
3. Pemanfaatan fasilitas produksi yang belum maksimal
3.3 LANGKAH-LANGKAH ANTISIPATIF
Dalam menghadapi hambatan dan permasalahan tersebut, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo telah melakukan langkah-
langkah antisipatif, yang antara lain :
1. Penempatan SDM yang sesuai dengan latar belakang pendidikan
2. Pendidikan dan pelatihan tenaga tehnis
3. Melakukan pembinaan tentang UKM/IKM tentang kwalitas produk
34
3.4 REALISASI ANGGARAN
Dalam periode Tahun 2018 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Gorontalo telah merivisi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
dari DPA awal, yakni sebagai beriku :
Uraian
Tahun 2018
Anggaran Awal Anggaran setelah
perubahan
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Retribusi Jasa Umum
Retribusi Pelayanan Pasar 802.483.200,- 802.483.200,-
Retribusi Tera /Tera Ulang 802.483.200,- 18.576.250,-
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Pasar Grosir 688.657.500,- 688.657.500,-
1.509.716.950.- 1.509.716.950.-
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018
adalah sebesar 1.169.503.700,-,- atau mencapai 77.47 % dari estimasi
Pendapatan yang ditetapkan sebesar 1.509.716.950.-
Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut :
Uraian Tahun 2018
Anggaran Realisasi Prosentase
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Retribusi Jasa Umum
Retribusi Pelayanan Pasar 802.483.200,- 915.592.200 114.10 %
Retribusi Tera /Tera Ulang 802.483.200,- 6.481.000,- 34.89%
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Pasar Grosir 688.657.500,- 247427.500,- 35.93%
Jumlah 1.501.793.350 1.336.057.875,- 77.47%
35
Belanja
Adapun penjelasan Akun Belanja berdasarkan pada Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Daerah periode 1 Januari sampai
dengan 31 Desember 2018 yang berbasis akrual dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2018 adalah sebagai berikut:
Uraian
2018
Anggaran
Rp
Realisasi
Rp
Realisasi
Anggaran
%
Belanja Pegawai 2.509.035.906,- 2.378.871.681,- 94,81
Belanja Barang dan Jasa 3.465.802.050,- 3.064.151.511,- 88,41
Belanja Modal 4.166.418.700,-,- 4.138.458.060,- 99,33
Jumlah Belanja 8.631.539.706,- 8.411.977.552,- 97,46
Dari tabel diatas dapat jelaskan bahwa realisasi penyerapan Anggaran pada
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo di Tahun 2018
sebesar Rp. 8.411.977.552,- atau 97,46 % dari Pagu Anggaran sebesar
Rp. 8.631.539.706,-
Angaran Belanja ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD).
Akun Belanja terbagi menjadi dua bagian Belanja yakni :
1. Belanja Operasi, yang terdiri dari :
- Belanja Pegawai dan
- Belanja Barang dan Jasa
2. Belanja Modal, yang terdiri dari :
- Belanja Modal Peralatan dan Mesin
- Belanja Modal Gedung dan Bangunan
36
1) Anggaran Belanja Operasi pada Dinas Perindag Tahun 2018 yakni
yang terdiri dari Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan Jasa
sebagaimana rincian sebagai berikut :
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 2.509.035.906,- 2.378.871.681,- 94,81
Belanja Barang dan Jasa 3.465.802.050,- 3.064.151.511,- 88,41
Jumlah 5.974.837.956,- 5.443.023.192,- 91.10
Dari tabel diatas dapat jelaskan bahwa realisasi Anggaran Belanja Operasi
pada Dinas Perindag di Tahun 2018 adalah sebesar Rp5.443.023.192,- atau
telah mencapai 91,10 % dari estimasi anggaran yang ditetapkan sebesar
Rp. 5.974.837.956,-
1.1 Belanja Pegawai terbagi menjadi dua belanja yang terdiri dari :
Uraian Belanja Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Prosentase %
Belanja Pegawai
Belanja Gaji dan Tunjangan 1.901.085.906,- 1.834.371.681,- 96,50
Belanja Tambahan Penghasilan PNS
607.950.000,- 544.500.000,-
89,56
Jumlah 2.190.531.003,- 2.157.367.241,- 98,49
Dari tabel diatas dapat jelaskan bahwa di Tahun 2018 Realisasi Belanja Gaji
dan Tunjangan sebesar 2.190.531.003 atau 98,49 %. Dari pagu anggaran sebesar
Rp. 2.190.531.003,-
Adapun Rincian Belanja Gaji dan Tunjangan untuk Tahun 2018 pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo adalah sebagai berikut :
1. Gaji Pokok PNS/Uang Repsentasi anggarannya sebesar Rp. 1.482.769.740,-
dengan realisasinya Rp. 1.434.711.400,- atau mencapai 96.76 %.
2. Tunjangan Keluarga dengan anggaran Rp.120.489.872,- dengan realisasinya
anggrannya sebesar Rp. 117.855.982,- atau 97.81 %.
3. Tunjangan Jabatan yang anggarannya sebesar Rp. 174.215.500,- dengan
realisasinya Rp. 164.850.000,- atau capaian 94.62 %.
37
4. Tunjangan Fungsional Umum anggarannya sebesar Rp.40.272.000,- dengan
realisasinya sebesar Rp. ,-38.905.000,- ataw sebesar 96,61 %
5. Tunjangan Beras yang anggarannya Rp. 74.867.796,- dengan realisasinya
mencapai Rp.73.433.880,- atau mencapai 98.08 %.
6. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus yang anggarannya Rp.8.453.292.- dengan
realisasinya Rp. 4.598.276,-,- atau mencapai 54.40%.
7. Pembulatan gaji Rp.17.706.,-yang realisasinya Rp. 17.143.- atau 96.82 %.
1.2 Belanja Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan beban kerja
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Tambahan
Penghasilan PNS 607.950.000,- 544.500.000,-
89.56
Jumlah 607.950.000,- 544.500.000,- 89.56
Dari tabel diatas dapat jelaskan bahwa Realisasi Belanja Tambahan
Penghasilan PNS di Tahun 2018 sebesar Rp. 544.500.000,-,-atau 89.56 %
dari pagu anggaran sebesar Rp. 607.950.000,-
1.2. Belanja Barang dan Jasa
Realisasi Belanja Barang dan Jasa di Tahun 2018 sebesar Rp.3.064.151.511,-
,- atau 88.41 % dari Pagu Anggaran sebesar Rp. 3.465,802.050-,-
Adapun Rincian Belanja Barang dan Jasa dengan penjelasan rincian sebagai
berikut :
a. Belanja Pakai Habis
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Pakai Habis
Belanja Alat Tulis 55.355.000,- 55.090.000,- 99,52
Belanja Perangko, Materai
dan Pos Lainnya 750.000,- 750.000,- 100
Belanja Bahan Dekorasi 10.000.000,- 10.000.000,- 100
Belanja Pakai habis
lainnya 185.000.000,- 183.497.000,- 99.19
Jumlah 251.105.000,- 249.346.000,- 99.30
38
Capaian Belanja Pakai Habis di Tahun 2018 sebesar Rp. 249.346.000,- atau
99.30 % dari pagu anggaran yang tersedia Rp.251.105.000,-.
b. Belanja Bahan/material
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Bahan/Material
Belanja Bahan/Material 154.600.000,- 118.552.000,- 76.69
Jumlah 154.600.000,- 118.552.000,- 76.69
Capaian relaisasi belanja Bahan/material di Tahun 2018 dari Pagu Anggaran
yang tersedia Rp. 154.600.000,- dapat terealisasi sebesar 118.552.000,-
atau sebesar 76.69 %.
c. Belanja Jasa Kantor
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Jasa Kantor
Belanja Telepon 450.000,- 0 0
Belanja Air 3.600.000,- 3.600.000,- 100
Belanja Listrik 42.000.000,- 41.350.677,- 98.45
Belanja Surat Kabar/Majalah 1.680.000,- 1.650.000,- 98.21
Belanja
Kawat/Faksimili/Internet 6.600.000,- 6.285.875,- 95.24
Belanja Jasa Media Cetak
dan Elektronik 3.000.000,- 500.000,- 16.67
Jumlah 57.330.000,- 53.386.552,- 93.12
Capaian realisasi belanja Jasa Kantor sebesar Rp. 53.386.552,- dari
anggaran yang tersedia Rp. 57.330.000,- atau sebesar 93,12 %
d. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Perawatan Kendaraan
Bermotor
Belanja Jasa Service 1.200.000,- 1.190.000,- 99.17
39
Belanja Penggantian Suku Cadang 10.000.000,- 10.000.000,- 100
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas
45.000.000,- 34.234.440,- 76.08
Belanja Pajak Kendaraan Bermotor 2.000.000,- 843.000,- 42.15
Jumlah 58.200.000,- 46.267.440,- 79.50
Realisasi capaian Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Tahun 2018
sebesar Rp. 46.267.440,- atau 79.50 % dari pagu yang tersedia sebesar
Rp. 58.200.000,-
e. Belanja cetak dan Penggandaan
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja cetak dan
Penggandaan
Belanja cetak 25.680.000,- 18.577.000,- 72.34
Belanja Penggandaan 16.750.000,- 15.175.000 90,60
Jumlah 42.430.000.- 33.752.000,- 79.55
- Belanja Cetak, Capaian Realisasi di tahun 2018 mencapai
Rp. 18.577.000,- atau 72.34 % dari pagu anggaran Rp. 25.680.000,-
- Belanja Penggandaan, Capaian Realisasi di tahun 2018 mencapai
Rp. 33.752.000,-,-atau 79.55 % dari pagu yang tersedia Rp.42.430.000.-
f. Belanja sewa/Gedung/Gudang/Parkir
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja
Sewa/Gedung/Gudang/Parkir
Belanja Sewa Gedung/
Kantor/Tempat 42.750.000,- 41.500.000,- 97.08
Jumlah 42.750.000,- 41.500.000,- 97.08
Pada table diatas Realisasi Belanja sewa/gedung/Gudang/Parkir mencapai
97.08 % Rp. 41.500.000,-dari ketersediaan dana sebesar Rp. 42.750.000,-
40
g. Belanja Sewa Sarana Mobilitas
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentas
e %
Belanja Sewa Sarana
Mobilitas
Belanja Sewa Sarana Mobilitas
Darat 6.000.000.- 6.000.000,- 100
Jumlah 6.000.000.- 6.000.000,- 100
Capaian realisasi belanja 100 % dari pagu yang tersedia sebesarRp.
6.000.000,-
h. Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Uraian Belanja Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp)
Prosentase %
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Belanja sewa tenda 3.000.000,- 2.500.000,- 8.33
Belanja sewa peralatan studio 2.000.000,- 1.750.000,- 87.50
Jumlah 5.000.000,- 4.250.000,- 85
Pada table diatas Realisasi Belanja sewa/gedung/ Gudang/ Parkir sebesar
Rp. 4.250.000,- atau 85 % dari ketersediaan dana sebesar
Rp. 5.000.000,-
i. Belanja makanan dan minuman
Uraian Belanja Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp)
Prosenta
se %
Belanja makanan dan minuman
Belanja makanan dan minuman
rapat 21.710.000.- 21.650.000,- 99.72
Belanja makanan dan minuman
Pelatihan 3.300.000,- 3.300.000,- 100
41
Belanja makanan dan minuman
kegiatan 44.825.000,- 44.687.500,- 99.69
Jumlah 69.835.000,- 69.637.500,- 99.72
Dari anggaran belanja makan minum yang tersedia telah terealissai sebesar
Rp. 69.637.500,- atau sebesar 99.72 %.
j. Belanja pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosent
ase
%
Belanja Pakaian Dinas dan
atributnya
Belanja Pakaian Adat Daerah 15.400.000,- 15.375.000,- 99.84
Belanja Pakaian Batik Tradisional 13.200.000,- 12.300.000,- 93.18
Belanja Pakaian Olah Raga 12.250.000,- 12.250.000,- 100
Jumlah 40.850.000,- 39.925.000,- 97.74
Capaian realisasi belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu sebesar
97.74 % dengan anggaran sebesar Rp. 39.925.000,- dari pagu yang tersedia
sebesar Rp. 40.850.000,-
k. Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu
Uraian Belanj99a Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase %
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari tertentu
Belanja pakaian adat daerah 8.280.000,- 8.280.000,- 100
Belanja Pakaian Batik Tradisional
4.970.000.- 4.970.000,- 100
Belanja Pakaian Olah raga 10.000.000,- 10.000.000,- 100
Jumlah 23.250.000,- 23.250.000,- 100
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu Capaian Realisasi di tahun
2017 mencapai Rp.23.250.000,- atau 100% .
42
l. Belanja Perjalanan Dinas
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Perjalanan Dinas
Dalam Daerah 363.760.000,- 362.945.000,- 99.78
Belanja Perjalanan Dinas Luar
Daerah 1.140.981.050,- 1.137.357.218,- 99.68
Belanja Transport Peserta 40.500.000,- 40.500.000,- 100
Jumlah 1.545.241.050,- 1.540.802.219,- 99.71
- Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah Capaian Realisasi di tahun
2018 mencapai Rp. 362.945.000,-.atau 99,78 % .
- Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah Capaian Realisasi di tahun 2018 mencapai Rp1.137.357.218,- atau 99,68 %.
- Belanja Transport Peserta Capaian Realisasi di tahun 2018 mencapai
Rp. 40.500.000,-,- atau 100 % .
m. Belanja Pemeliharaan
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan Peralatan Mesin 20.000.000,- 19.900.000,- 99.50
Belanja Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan 72.400.000,- 71.950.000,- 99.38
Jumlah 92.400.000,- 91.850.000,- 99.40
- Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Capaian Realisasi di tahun 2018
mencapai Rp.19.900.000,- atau 99.50%.
- Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Realisasi di tahun 2018
mencapai Rp. 71.950.000,- atau 99.38%
Jadi Total Belanja Pemeliharaan dengan Pagu Rp. 92.400,000,- terealisasi
sebesar Rp. 91.850.000,- ataw 99.40%
43
n. Belanja Jasa Konsultansi
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosenta
se %
Belanja Konsultansi
Belanja Kasa Konsultansi
Perencanaan 518.131.000,- 198.045.000,- 38,22
Belanja Kasa Konsultansi
Pengawasan 84.790.000,- 84.775.000,- 99.98
Jumlah 602.921.000,- 282.820.000,- 46.91
Capaian Realisasi Belanja Konsultansi di tahun 2018 mencapai
Rp. 282.820.000,-atau 46.91 % dari pagu anggaran yang tersedia
Rp. 602.921.000,-
Hal ini terlihat bahwa capaian Belanja Konsultansi tidak sesuai target
karena realisasi hanya di bawah 50 %. Permasalahan ini karena adanya
beberapa item yang tidak dapat di laksanakan.
o. Belanja Barang untuk dijual kepada masyarakat
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Barang untuk
dijual kepada masyarakat
Belanja Barang yang akan
dijual kepada masyarakat 100.000.000,- 99.500.000,- 99.50
Jumlah 100.000.000,- 99.500.000,- 99.50
Capaian Belanja Barang untuk dijual kepada masyarakat di tahun 2018
mencapai Rp. 99.500.000 ,- atau 99.50% dari Pagu yang tersedia sebesar
Rp. 100.000.000,-
44
p. Belanja Honorarium PNS
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Honorarium
PNS
Belanja Honorarium
Panitia Pelaksana kegiatan 75.540.000,- 72.505.000.- 95.98
Belanja Honorarium PNS
Lainnya 46.400.000,- 39.850.000,- 85,88
Jumlah 121.940.000,- 112.355.000,- 92.14
Capaian Realisasi Belanja Honorarium PNS di tahun 2018 mencapai
Rp. 112.355.000,-,-atau 92.14 % dengan pagu Anggaran sebesar Rp.
121.940.000,-
q. Belanja Honorarium Non PNS
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Honorarium Non
PNS
Belanja Honorarium Pegawai
Honorer/Tidak Tetap 145.050.000,- 145.050.000,- 100
Jumlah 145.050.000,- 145.050.000,- 100
Belanja Honorarium Non PNS Kegiatan Capaian Realisasi di tahun 2018
mencapai Rp. 100 % dengan anggaran realisasi sebesar Rp. 145.050.000,-
45
r. Belanja Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Jasa Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber
Belanja Jasa Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber 130.150.000,- 129.157.800,- 99.24
Jumlah 130.150.000,- 129.157.800,- 99.24
Capaian Realisasi Belanja Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber di tahun 2018
mencapai Rp. 129.157.800,- atau sebesar 99.24 % dari pagu yang tersedia
sebesar Rp. 130.150.000,-
2). Belanja Modal
Pada Tahun Anggaran 2018 Pagu Anggaran yang tersedia diDinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo sebesar Rp.
4.166.418.700,- dengan capaian realisasi sebesar Rp. 4.138.458.060,- atau
99.33 %. Hal ini menunjukan angka prosentase yang cukup baik.
Adapun rincian anggaran yakni sebagai berikut :
2.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Uraian Belanja Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Prosentase
%
Belanja Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor
Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor
Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua
63.000.000,- 59.250.000,- 94.05
Pengadaan Alat Ukur
Pengadaan Alat Kalibrasi 255.307.950,- 254.483.950,- 99.68
46
Pengadaan Alat Pegolahan
Pengadaan Alat Panen/Pengolahan 99.600.000,- 99.495.000,- 99.89
Pengadaan Alat Procesing 77.000.000,- 76.890.000,- 99,86
Pengadaan Alat Kantor
Pengadaan Alat Kantor Lainnya 70.000.000,- 69.900.000,- 99.86
Pengadaan Alat Rumah Tangga
Pengadaan Meubeleur 44.500.000,- 44.500.000,- 100
Pengadaan Alat Pendingin 23.000.000,- 23.000.000,- 100
Pengadaan Komputer
Pengadaan Personal Komputer 68.000.000,- 68.000.000,- 100
Pengadaan Peralatan Personal Komputer
19.000.000,- 19.000.000,- 100
Pengadaan Alat Studio
Pengadaan Peralatan Studio Video dan Film
15.000.000,- 14.850.000,- 99
Pengadaan Alat Komunikasi
Pengadaan Alat Komunikasi Sosial 0 0 0
Jumlah 734.407.950,- 729.368.950,- 99.31
2.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Uraian Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Prosentase
%
Belanja Modal Gedung
dan Bangunan
Pengadaan Bangunan Tempat
Kerja
Pengadaan Bangunan
Pertokoan/Koperasi/Pasar 3.362.120.750,- 3.339.199.110,- 99.32
Jumlah 3.362.120.750,- 3.339.199.110,- 99.32
47
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun Anggaran 2018 telah
melaksanakan 8 program yang dijabarkan melalui 32 kegiatan
2. Capaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam tahun
anggaran 2018 dengan realisasi keuangan 77.47 % diharapkan akan
mampu memberikan kontribusi yang berarti dalam pembangunan
Kabupaten Gorontalo
3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo terus berusaha
meningkatkan kinerja dalam melaksanakan program dan kegiatan kerja
sesuai tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan dalam pencapaian visi-
misi Pemerintah Daerah
4. Secara Keseluruhan program kegiatan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Tahun Anggaran 2018 capaian kinerja meningkat
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
5. Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program dan kegiatan kerja
bukan merupakan kendala tetapi akan menjadi bahan acuan dalam
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan tahun
berikutnya.
4.2 Saran
1. Dalam upaya untuk perbaikan dan peningkatan kinerja kedepan fungsi
koordinasi lintas sektor perlu lebih ditingkatkan agar tidak terjadi tumpang
tindih pelaksanaan program dan kegiatan dilapangan
2. Sistem penganggaran dalam mendukung program dan kegiatan kinerja
instansi pemerintah perlu ditingkatkan
3. Dukungan anggaran dalam pengadaan fasilitas pengolahan data perlu
mendapat perhatian sesuai peruntukannya