PEMERIKSAAN PERIODONSIUM & JARINGAN...
-
Upload
nguyenduong -
Category
Documents
-
view
232 -
download
4
Transcript of PEMERIKSAAN PERIODONSIUM & JARINGAN...
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PERIODONSIUM & PERIODONSIUM &
JARINGAN JARINGAN SEKITARNYASEKITARNYA
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PERIODONSIUM & PERIODONSIUM &
JARINGAN JARINGAN SEKITARNYASEKITARNYA
OOLL
EEHH
::
Zulkarnain, drg., M. Kes
PP
EE
MM
EE
RR
II
PP ENGERTIAN
P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya P em eriksaan P eriodonsium dan Jaringan Sekitarnya
(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal(P em eriksaan P eriodontal ) :) :) :) :
prosedur mengevaluasi jaringan periodonsium dan jaringan sekitarnya yang terkait dgn tujuan :
II
KKterkait dgn tujuan :
Menentukan apakah penyakit gingiva & periodontal telah ada
Mengidentifikasi tipe, perluasan, distribusi & keparahan penyakit
Memberikan pemahaman tentang proses patologis yang terjadi dan faktor etiologi yg berperan
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
Pemeriksaan periodontal � harus sistematis dan punya tujuan tertentu. Pemeriksaan periodontal lengkap � umumnyabaru selesai dalam 2 sesi kunjungan tapi utk
Diagnosis periodontal � baru dapat ditegakkan setelah riwayat kasus dianalisis sec. seksama dan tanda-tanda , simtom klinis, dan hasil pemeriksaan lain (probing, mobiliti, radiografi, dsb dievaluasi)
II
KK
Pemeriksaan pada sesi I :(1). Penilaian pasien secara umum
(2). Riwayat medis
(3). Riwayat dental
(4). Pemeriksaan radiografis
baru selesai dalam 2 sesi kunjungan tapi utk kasus sederhana seperti g’tis simpel dapat selesai dalam 1 kali kunjunganSS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II Pada sesi II dilakukan
Bila memungkinkan maka pada sesi I dapat dilakukan pula pemeriksaan :(1). Pencetakan gigi geligi utk pembuatan model(2). Pengambilan fotografi (pemotretan kasusnya)II
KK
Pada sesi II dilakukan pemeriksaan :(1). Pemeriksaan oral(2). Pemeriksaan gigi geligi(3). Pemeriksaan periodonsium(4). Analisis fungsi
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
Hal- hal yang diamati :1) Status mental dan emosionil
2) Temperamen
3) Sikap
4) Usia fisiologis
5) Perubahan warna kulit pasien yg bisa m’gambarkan adanya
penyakit, mis. kekuning-kuningan, pucat, sianosis dsb
PPenilaian Pasien Secara Umum
II
KK
SS
AA
AA
NN
penyakit, mis. kekuning-kuningan, pucat, sianosis dsb
6) Cara bernafas pasien (normal, sesak)
7) Obesitas atau kegemukan
8) Anggota gerak pasien mis. Kontrol gerakan atau adanya
oedema.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Pengamatan ini pelu dilakukan agar drg. yg memeriksa mendapat gambaran mengenai :
1) Karakter dan tipe pasien yg dihadapinya � berguna dlm
komunikasi dgn pasien
2) Kemungkinan adanya penyakit atau kondisi sistemik yg harus
diungkapkan lebih lanjut dgn pemeriksaan subjektifII
KK
SS
AA
AA
NN
diungkapkan lebih lanjut dgn pemeriksaan subjektif
PP
EE
MM
EE
RR
II
Riwayat medis ad. Penilaian thd kesehatan umum
pasien berdasarkan jawaban pasien atas pertanyaan-
pertanyaan yg diajukan si pemeriksa � bisa secara
lisan atau dgn formulir isian
RRiwayat Medis
Riwayat medis � penting diungkapkan karena dpt
II
KK
SS
AA
AA
NN
lisan atau dgn formulir isiankarena dptmembantu pemeriksa dalam hal :� Mendeteksi manifestasi oral penyakit sistemik tertentu
Penyakit sistemik tertentu dapat terdiagnosa lebih dulu
oleh drg. mis DM atau leukemia� Mendeteksi penyakit/ kondisi sistemik tertentu yg
mempengaruhi respon periodonsium thd iritan lokal
Mis. Kehamilan, DM, kelainan darah, defisiensi nutrisi
PP
EE
MM
EE
RR
II
� Mendeteksi penyakit/ kondisi sistemik yg karena
keberadaannya memerlukan penanganan khusus &
modifikasi perawatan
Mis. Alergi, sindroma, demam reumatik (rheumatic fever
synd.), DM, gangguan endrokin, peny. kardiovaskular,
ginjal, terapi obat tertentu (endokrin, kortikosteroid,
antikoagulan), masalah psikologis.� Mendeteksi penyakit yg bisa menular & dpt
membahayakan kesehatan pemeriksa / pendampingnyaII
KK
SS
AA
AA
NN
membahayakan kesehatan pemeriksa / pendampingnyaMis. Penyakit kelamin & AIDS
PP
EE
MM
EE
RR
II
Riwayat medis � harus mengungkapkan hal-hal berikut :� Apakah pasien sedang dlm perawatan dr. umum/ spesialis
Bila ya � berapa lama peny. telah diderita, terapi yg diberikan dr. nya & perlu dicatat nama, alamat, telf. Dr. tsb.
� Apakah pasien pernah dirawat inap di RS dan menjalani
pembedahan.
Bila ya � perlu dicatat : diagnosis, jenis II
KK
SS
AA
AA
NN
Bila ya � perlu dicatat : diagnosis, jenis pembedahan, komplikasi anestesi, perdarahan & infeksi
� Semua obat-obatan yg pernah digunakan baik resep dr.
maupun dibeli atas inisiatif sendiri.
Perlu diperhatikan � efek obat thd jar. oral. Pasien dgn terapi antikoagulan & kortikosteroid perlu diperhatikan dosis & lama pemakaian.
PP
EE
MM
EE
RR
II
� Riwayat masalah medis (kardiovaskular, hematologi, endokrin)
mencakup � masalah infeksi, peny. kelamin, kebiasaan yg menimbulkan resiko terinfeksi HIV
� Riwayat pekerjaan (okupasi)
� Kecenderungan perdarahan abnormal
Misal � mimisan, perdarahan yg lama meski luka kecil, ekimosis spontan, perdarahan banyak saat menstruasiII
KK
SS
AA
AA
NN
banyak saat menstruasi� Riwayat alergi
Mencakup � hay fever, asma, sensitivitas thd makanan, obat-obatan seperti aspirin, kodein, barbiturat, antibiotika, prokain, laksatif, serta material dental seperti eugenol atau resin akrilik
� Informasi ttg masa pubertas dan khusus bagi perempuan :
menapouse, gangguan menstruasi, histerktomi, kehamilan,
keguguran� Riwayat medis keluarga
PP
EE
MM
EE
RR
II
� Pertanyaan yang diajukan :
- secara langsung mengungkapkan penyakit atau kelainan yg sedang
atau pernah diderita pasien
- mengungkapkan tanda-tanda penyakit tertentu untuk memastikan diagnosis perlu konsultasi dgn dr.
umum/ spesialis atau pemeriksaan laboratoriumII
KK
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
2 hal yg perlu d iungkapkan:2 hal yg perlu d iungkapkan:2 hal yg perlu d iungkapkan:2 hal yg perlu d iungkapkan:
1. Riwayat kesakitan saat ini / yg menjadi keluhan
utama.
2. Riwayat dental masa yang lalu.
RRiwayat Dental
II
KK
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
Sebagian pasien merasakan tidak ada keluhan tapi
sebagian lain tidak. Keluhan yang biasa diutarakan :
Keluhan paling sering oleh penderita:
1. Perdarahan gusi, spontan maupun krn menyikat gigi.
RR iw ayat sakit/ keluhaniw ayat sakit/ keluhaniw ayat sakit/ keluhaniw ayat sakit/ keluhan
II
KK
SS
AA
AA
NN
1. Perdarahan gusi, spontan maupun krn menyikat gigi.
2. Adanya gigi terasa goyang
3. Adanya gigi (biasa anterior) yg menjadi jarang
4. Ada rasa tidak enak/ busuk di mulut
5. Ada rasa gatal pd gusi, baru terasa lega bila gusi ditusuk dgn tusuk gigi.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Sebagian kasus pykt gingiva dan periodontal
bisa disertai nyeri sakit berupa:Nyeri sakit menggigit yg ringan tp terus menerusNyeri ringan yg terasa sesudah makanNyeri sakit parah yg terasa menyebar ke dlm tulangII
KK
SS
AA
AA
NN
dlm tulangNyeri sakit berdenyut akutGigi sensitif sesudah dipakai utk mengunyahGigi sensitif thdp panas dan dinginAda rasa terbakar pd gusiGigi sangat sensitif thdp udara yg dihirup melalui mulut.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Pemeriksaan pendahuluan penting utk mengungkapkan sumber keluhan
utamanya dan menentukan apakah perlu dilakukan
perawatan emerjensi
II
KK
SS
AA
AA
NN
Pemeriksa harus aktif mengajukan pertanyaan
yg dpt mengungkapkan simtom yang dirasakan pasien.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Pengungkapan riwayat dental pd masa lalu diarahkan pada:• Riwayat kunjungan ke dokter gigi
sebelumnyamencakup : frekuensi, kunjungan terakhir, frekuensi & saat terakhir menjalani
RR iw ayat dental pd m asa laluiw ayat dental pd m asa laluiw ayat dental pd m asa laluiw ayat dental pd m asa lalu
II
KK
SS
AA
AA
NN
frekuensi & saat terakhir menjalani profilaksis oral/ penskeleran
• Penyikatan gigimencakup : frekuensi per hari, metoda, jenis sikat & pasta gigi & penggunaan cara pembersih lainnya mis. obat kumur, stimulator interdental, benang gigi,dll
• Perawatan ortodonti yg pernah dijalani• Nyeri sakit pd gigi & gusi yg pernah dialami
PP
EE
MM
EE
RR
II
Kecap/rasa bau di mulut atau pd sisi impaksiMobiliti gigiapakah ada gigi yg goyang dan mengganggu pengunyahanKebiasaan mengasah-asahkan gigi siang atau malam hari, gigi terasa tdk enak pd waktu bangun pagi, merokok, mengunyah tembakau, menggigit kuku atau benda lain
II
KK
SS
AA
AA
NN
kuku atau benda lainRiwayat masalah periodontal sebelumnyagambaran kondisi periodontal yg pernah dialami, perawatan periodontal yg pernah didapat.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Hal-hal yang berkaitan kelainan periodontal yg harus diamati pada analisis radiografis:� Kontinuitas lamina dura pd krista septum interdental.� Jumlah tulang yg hilang� terbatas pd septum
interdental. Jumlah kehilangan tlg interdental dihitung dgn cara :a. Perkirakan jarak normal antara BSE ke KSI
PPemeriksaan Radiografis
II
KK
SS
AA
AA
NN
a. Perkirakan jarak normal antara BSE ke KSIb. Ukur jarak yg ada antara BSE dan KSI pd ro fotoc. Jumlah tulang yg hilang : a - b
� Pola destruksi tulang: horizontal atau angular/vertikal.� Kepadatan tulang alveolar pendukung� Lebar ruang ligamen periodontal pd mesial & distal akar
gigi.� Rasio mahkota-akar gigi.� Deposit atau tumpatan yg mengemper pd perm.
proksimal gigi
PP
EE
MM
EE
RR
II
Sangat bermanfaat untuk mengevaluasi kasus yg di hadapi.
Cetakan digunakan untuk:
1. lebih mudah mengamati posisi tepi gingiva, posisi serta inklinasi gigi, kontak proksimal, daerah food
PPembuatan Cetakan & Fotografi
Kasus
II
KK
SS
AA
AA
NN
serta inklinasi gigi, kontak proksimal, daerah food impaction
2. Media visual utk diskusi kasus dgn pasien.
Fotografi dan cetakan bermanfaat sbg pembanding keadaan pra dgn pasca perawatan.
PP
EE
MM
EE
RR
II
• Dinilai berdasarkan banyak atau sedikitnya penumpukan plak, debris,materi alba dan stein pd gigi.
• Diperiksa dgn bantuan bahan pewarna plak
• Lokasi penumpukan plak & iritan lokal dpt menjadi
PPemeriksaan Oral
HH ig iena oraligiena oraligiena oraligiena oral
II
KK
SS
AA
AA
NN
• Lokasi penumpukan plak & iritan lokal dpt menjadi petunjuk adanya fakor pendorong lokal. Mis. penumpukan plak lebih banyak pd satu sisi berkaitan dgn kebiasaan mengunyah pd sebelah sisi
PP
EE
MM
EE
RR
II
• Ad. bau busuk/ menusuk dari rongga mulut
• Bisa dari rongga mulut (lokal) tapi juga bisa ekstra oral
• Sumber lokal :
1. Retensi partikel makanan yg membusuk di sela gigi
2. Coated tongue
3. GUNA
HH alitosis (B au M ulut)alitosis (B au M ulut)alitosis (B au M ulut)alitosis (B au M ulut)
II
KK
SS
AA
AA
NN
3. GUNA
4. Dehidrasi
5. Karies
6. Gigi tiruan yg tdk bersih
7. Nafas perokok
8. Luka bedah
PP
EE
MM
EE
RR
II
• Sumber ekstra oral :
1. Infeksi saluran nafas ( bronkhitis, pneumonia dll)
2. Bau dari substansi aromatik dlm aliran darah
mis. Nafas peminum alkohol, bau aseton penderita DM,
bau ureum pasien gagal ginjalII
KK
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
• Seluruh r. mulut : bibir, dasar mulut, lidah, palatum, orofarings, saliva diperiksa dgn teliti.
• Meskipun perubahan yg ada tdk berkaitan dgn periodontal, kemungkinan perubahan patologis harus diperiksa.
RR ongga M ulutongga M ulutongga M ulutongga M ulut
II
KK
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
• Pemeriksaan harus secara rutin karena peny. periodontal sering disertai adanya pembesaran nodus limfe
• Nodus limfe terinflamasi dpt teraba, lunak dan mobil, kulit yg membalutnya merah & hangat
• Pembesaran nodus limfe sering menyertai GUNA, abses periodontal akut, P. juvenil.
PP em eriksaan N odus L im feem eriksaan N odus L im feem eriksaan N odus L im feem eriksaan N odus L im fe
II
KK
SS
AA
AA
NN
PP
EE
MM
EE
RR
II
Ad. kehilangan substansi gigi secara perlahan-lahanyg
ditandai dgn terbentuknya permukaan gigi yg licin dan
berkilat. Berdasarkan mekanisme terjadinya dibedakan atas :
PPemeriksaan Gigi Geligi
KK eausan G igi (w asting)eausan G igi (w asting)eausan G igi (w asting)eausan G igi (w asting)
II
KK
SS
AA
AA
NN
berkilat. Berdasarkan mekanisme terjadinya dibedakan atas :
1. ErosiAd. lekukan berbentuk baji pd daerah servikal dgn porosnya tegak lurus thd poros gigi.
Permukaan lesi licin dan berkilat
Pd stadium awal mengenai email kemudian meluas ke dentin dan sementum
Penyebab belum diketahui tapi diduga makanan yg asam
PP
EE
MM
EE
RR
II
2. AbrasiAd. kehilangan substansi gigi yg diinduksi oleh keausan mekanis yg bukan berupa pengunyahan.
Lesi berupa lekukan seperti cawan atau lekukan seperti baji dgn perm. Berkilat.
Terjadi kehilangan email bila terpapar dgn agen abrasif
Penyebab : penyikatan gigi terlalu kuat atau menggunakan pasta yg abrasif
Abrasi pd gigi anterior akibat menggigit benda kerasII
KK
SS
AA
AA
NN
Abrasi pd gigi anterior akibat menggigit benda keras
PP
EE
MM
EE
RR
II
3. AtrisiAd. keausan gigi karena kontak fungsional dgn gigi antagonisnya.
Ciri : faset yg keras, licin, berkilat.
Bila dentin telah tersingkap terbentuk warna coklat kekuning-kuningan.
Faset horizontal cenderung mengarahkan tekanan searah poros panjang gigi yg dapat diadaptasi periodonsium. Faset yg membentuk sudut dgn perm. Gigi cenderung II
KK
SS
AA
AA
NN
Faset yg membentuk sudut dgn perm. Gigi cenderung mengarahkan tekanan oklusal ke lateral sehingga mencederai periodonsium.
Atrisi yg menyeluruh & banyak dicurigai adanya bruksism.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Keberadaan stein merupakan faktor penentu higiena oral dan perlu diungkapkan penyebabnya
SS teinteinteintein
HH ipersensitiv itasipersensitiv itasipersensitiv itasipersensitiv itas
Bisa dijumpai pd gigi yg tersingkap akarnyaII
KK
SS
AA
AA
NN
Bisa dijumpai pd gigi yg tersingkap akarnya
Sensitif pd perubahan termal atau stimulasi taktil
Cara pemeriksaan: dgn menggesek-gesek daerah servikal gigi dgn prob atau semprotan udara.
PP
EE
MM
EE
RR
II
HH ubungan K ontak P roksim alubungan K ontak P roksim alubungan K ontak P roksim alubungan K ontak P roksim al
MM obiliti G igiobiliti G igiobiliti G igiobiliti G igi
Kontak proksimal yg sedikit terbuka mengarah pd impaksi makanan
Pada gigi anterior diperiksa sec. Visual, pd gigi posterior dgn benang gigi.
II
KK
SS
AA
AA
NN
MM obiliti G igiobiliti G igiobiliti G igiobiliti G igi
Diperiksa dgn menggunakan tangkai 2 instrumen aatau 1 tangkai instrumen dgn 1 jari
Dgn salah satu tangkai instrumen menekan gigi yg diperiksa ke arah vestibular, sedangkan tangkai instrumen yg lain menekan gigi dari arah oral, gigi didorong ke segala arah
PP
EE
MM
EE
RR
II
N (normal): Secara klinis tdk terlihat ada mobiliti gigiDerajat 1 : gigi bergerak dlm arah vestibular maupun oral ≤ 1 mm.
• Derajat 2 : Gigi bergerak dlm arah
Kriteria klinis yg digunakan dlm menentukan
derajat mobiliti gigi adalah:
II
KK
SS
AA
AA
NN
• Derajat 2 : Gigi bergerak dlm arah vestibular maupun oral > 1mm.
• Derajat 3 : Gigi bergerak dlm arah vestibular maupun oral > 1mm & arah vertikal.
PP
EE
MM
EE
RR
II
Harus diperiksa gigi dan sumber tekanan yg menyebabkan migrasinya gigi
Tekanan bisa berasal dari : menekankan lidah atau kebiasaan lainnya
• Kontak prematur pd daerah posterior dapat mendefleksikan mandibula ke anterior dan merusak
MM igrasi P atologisigrasi P atologisigrasi P atologisigrasi P atologis
II
KK
SS
AA
AA
NN
mendefleksikan mandibula ke anterior dan merusak periodonsium pd gigi anterior maksila dan terjadinya migrasi patologis
• Adanya migrasi patologis pd anak-anak menunjukkan ciri klinis p. juvenil
PP
EE
MM
EE
RR
II
Merupakan tanda adanya inflamasi akut pd lig. periodontal
Cara pemeriksaan : gigi diperkusi hati-hati dlm segala arah
SS ensitiv itas Terhadap P erkusiensitiv itas Terhadap P erkusiensitiv itas Terhadap P erkusiensitiv itas Terhadap P erkusi
GG ig i G eligi D alam K eadaan Tertutupigi G eligi D alam K eadaan Tertutupigi G eligi D alam K eadaan Tertutupigi G eligi D alam K eadaan TertutupII
KK
SS
AA
AA
NN
Bertujuan utk mengungkapkan gigi yg letaknya tidak teratur, gigi yg ekstrusi, kontak proksimal yg tidak baik, daerah impaksi makanan yg semuanya mempermudah penumpukan plak
Overbite berlebihan menyebabkan gigi menekan gingiva rahang antagonisnya sehingga ada impaksi makanan, saku, dan pembesaran ggv.
Openbite menyebabkan pembersihan makanan (-)
Crossbite menyebabkan trauma karena oklusi, dll
GG ig i G eligi D alam K eadaan Tertutupigi G eligi D alam K eadaan Tertutupigi G eligi D alam K eadaan Tertutupigi G eligi D alam K eadaan Tertutup
PP
EE
MM
EE
RR
II
Diperiksa : karies gigi, tumpatan, restorasi cekat
Khusus tumpatan, restorasi cekat diperiksa keadaannya (baik/tdk baik), kontur (adekuat/ tdk), tepi (mengemper/ mengiritasi/ tdk)
Bila ada impaksi makanan diperiksa adanya tonjol pendorong (plunger cusp)
GG ig i Individualigi Individualigi Individualigi Individual
II
KK
SS
AA
AA
NN
pendorong (plunger cusp)
Bila pasien menggunakan GTSL perlu diperiksa keadaannya pas/ tdk; mengiritasi/ tdk), disain (baik/ tdk)
Pemakai ortodonsi lepas : plat (mengiritasi/ tdk), pelaksanaan kontrol plask (terhalang/ tdk), kekuatan tekanan (dlm batas adaptasi/ tdk)
GG ig i T iruan & P iranti O rtodonsiigi T iruan & P iranti O rtodonsiigi T iruan & P iranti O rtodonsiigi T iruan & P iranti O rtodonsi
TT EE RR II MM AA
IISSAAKK HHIISSAAKK HH