Pemeriksaan Penunjang ( Uji Fungsi Hati)
Transcript of Pemeriksaan Penunjang ( Uji Fungsi Hati)
Pemeriksaan Penunjang :
Uji fungsi hati meliputi :
1. Alanin Aminotransferase (ALT) / Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
(SGPT)
Enzim yang berfungsi sebagai katalis berbagai fungsi
tubuh.
Enzim ini ditemukan paling banyak di sel hepar, selain
konsentrasi kecil ditemukan di jantung, ginjal dan otot.
Variasi level serum ini digunakan untuk mendiagnosa
penyakit hati dan monitoring terapi penyakit hati.
Harga normal : dewasa : 5-35 U/L.
2. Aspartate Aminoransferase (AST) / Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase (SGOT)
Enzim yang ditemukan di jaringan atau sel yang
mempunyai aktivitas metabolik tinggi misal di jantung,
hepar dan otot bergaris.
Enzim ini dikeluarkan ke aliran darah karena ada
jejas/kematian sel.
Harga normal : 12-35 U/ml
AST meningkat lebih dari 20 kali dari normal
kemungkinan hepatitis viral akut, nekrosis hati.
AST meningkat 3-10 kali dari normal kemungkinan
infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif,infark
miokard.
AST meningkat 1-3 kali dari normal kemungkinan
pankreatitis, perlemakan hati.
3. Alkali Fosfatase
Enzim yang ditemukan di hepar,tulang dan epithel dari
seluruh saluran empedu.
Enzim ini digunakan untuk identifikasi kelainan hepar.
Harga normal terpengaruh oleh usia dan gender.
Harga normal dewasa : 17-142 U/L.
Anak (0-12 th) : 145-530 U/L.
Peningkatan Alkali Fosfatase berhubungan dengan
penyakit hati termasuk : Obstruksi duktus bilier,
Obstruktif jaundice, hepatitis-sirosis, kanker hati.Tetapi
untuk konfirmasi diagnosa suatu penyakit,pemeriksaan
ini harus dikorelasikan dengan pemeriksaan faal hati
lain.
Obat-obatan yang menyebabkan kenaikan alkaline
fosfatase adalah Allopurinol, antibiotik, tetracyclin,
kontrasepsi oral dan methyldopa.
4. Gamma Glutamyl transferase
Merupakan enzim yang terdapat di hepatosit dan sel
epitel bilier.
Gamma gt mungkin tinggi pada penyakit liver.
Biasanya lebih menyerupai obstruksi bilier daripada
kerusakan hepatosellular.
Gamma gt pada laki-laki : 11-50 i.u/l
Gamma gt pada wanita : 7-32 i.u/l
Pemeriksaan ini harus dilakukan pada pasien dengan
abnormal alkali fosfatase sebagai konfirmasi bahwa
berasal dari kelainan hepar.
Peningkatan hasil Gamma gt kemungkinan adalah
pankreatitis, infark miokard, Gagal ginjal, Diabetes,
Obesitas, dan alkoholism.
5. Serum Albumin
Hasil serum albumin yang rendah mencerminkan :
sintesis yang berkurang (Hepatic disfunction) dan
kehilangan protein ( dari ginjal dan intestine).
Kadar serumalbumin berhubungan dengan prognosa
buruk pada penyakit liver akut.
6. Prothrombine time
Pemeriksaan ini harus dikerjakan pada pasien dengan
penyakit liver akut atau kronik.
7. Alpha feto protein
Pemeriksaan ini dipakai untuk kecurigaan terhadap
adanya keganasan pada hati misalnya hepatoma.
Serangkaian pemeriksaan yang dipakai pada hepatoma
adalah Alkali fosfatase dan Alpha feto protein.
8. Hyperbilirubinemia
Peningkatan bilirubin dapat disebabkan oleh
Peningkatan produksi, Berkurangnya ekskresi bilirubin
karena obstruksi saluran empedu dan berkurangnya
metabolisme.
Peningkatan produksi akibat penyakit obstruksi hepar
diikuti oleh peningkatan enzim alkali phospatase dan
gamma gt.
Serum bilirubin normal adalah 3-17 mikromol/L,
jaundice dapat terdeteksi jika hasil diatas 40
mikromol/L.
Peningkatan ringan Hyperbilirubin indirek ditemukan
pada 10 % penderita Gilbert’s syndrom
Pada penderita yang berusia di atas 60 th penyebabnya
obstruksi ekstrahepatik.
SUMBER :
White,HM : Evaluation of Liver Function Test.In Manual Medical of Therapeutics, 27
edition. Little brown and co. Boston-Toronto-London.1993