Pemeriksaan Mikroskopis Dengan Pewarnaan Giemsa

download Pemeriksaan Mikroskopis Dengan Pewarnaan Giemsa

of 23

Transcript of Pemeriksaan Mikroskopis Dengan Pewarnaan Giemsa

Diogo A. Fernandez 0802005093

Malaria

merupakan masalah kesehatan global. Dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam pemeriksaan Malaria Jenis pemeriksaan yang sampai saat ini masi menjadi gold standart dalam mendiagnosis kasus malaria ialah pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopis membutuhkan tenaga yang terlatih dan berpengalaman.

Penyakit ini disebakan oleh gigitan nyamuk Anopeles sp. Manifestasi klinisnnya berupa demam, anemia, dan pembesaraan limpa.

Faktor-faktor yang berpengaruh : Ras atau suku bangsa Kekurangan enzim tertentu Kekebalan terhadap malaria Kondisi lingkungan dan geografis

Parasit malaria mempunyai 4 tipe : P. falciparum : penyebab malaria tropika P. vivax : penyebab malaria tertiana P. malariae : penyebab malaria quartana P. ovale : penyebab malaria olvale (paling jarang)P. Falciparum dan P. vivax paling banyak ditemukan d Indonesia.

Melalui gigitan nyamuk Anopheles, sporozoit masuk aliran darah selama 1/2-1 jam menuju hati untuk berkembang biak. Selanjutnya berpuluh-puluh ribu merozoit masuk ke dalam darah dan masuk ke dalam eritrosit untuk berkembang biak menjadi tropozoit. Skizon eritrosit pecah (disebut sporulasi), sambil membesarkan puluhan merozoit sebagian skizon masuk kembali ke eritrosit baru dan sebagian lagi membentuk mikro dan makro gametosit. Gametosit akan terisap oleh nyamuk Anopheles saat menghisap darah penderita untuk memulai fase sporogoni

DEMAM ANEMIA PEMBESARAN LIMPA MALARIA

BERAT

Demam mulai timbul bersamaan dengan pecahnya skizon darah yang mengeluarkan bermacam-macam antigen. Antigen ini akan merangsang sel-sel makrofag, monosit atau limfosit yang mengeluarkan berbagai macam sitokin, antara lain TNF (Tumor Necrosis Factor). TNF akan dibawa aliran darah ke hipotalamus yang merupaka pusat pengatur suhu tubuh dan terjadi demam

Anemia terjadi karena pecahnya sel darah merah yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. P. Falciparum : menginfeksi semua jenis sel darah merah anemia akut dan kronis P. vivax dan ovale : menginfeksi sel darah merah yang masi muda (2% dari semua jumlah sel darah merah) anemia kronis P. malariae : menginfeksi sel darah merah yang masi muda (15 dari semua jumlah sel darah merah) anemia kronis

Limpa merupakan organ retikuloendothelial, dimana plasmodium dihancurkan oleh sel-sel makrofag dan limfosit. Penambahan sel-sel radang ini akan menyebabkan limpa membesar.

Masa Inkubasi Berlangsung 8 37 hari tergantung jenis spesies parasit yang menginfeksi Keluhan-keluhan prodromal Lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, anoreksia,dll Gejala-gejala umum 1. Periode Dingin 2. Periode Panas 3. Periode Berkeringat

1. 2.

Deteksi Antigen Pemeriksaam Mikroskopis

Sesuai namanya, teknik pewarnaan ini menggunakan larutan Giemsa pekat (stock solution) yang terdiri dari Eosin II, metilen azur yang member warna merah muda pada sitoplasma dan metilen biru yang member warna biru pada inti leukosit

1. Kaca Preparat Harus benar-benar jernih, tidak ada goresan, noda minyak, debu,dll. Sebelum digunakan harus direndam dengan alkohol dan disimpan dalam wadah tertutup. 2. Pengambilan sampel darah Sangat membutuhkan pelatihan dan pengalaman. Gunakan jarum sekali pakai, gunakan sarung tangan, dan hindari cidera.

Pegang jari tengah tangan kiri dan bersihkan dengan alkohol.

Tusuk jari pasien dengan jarum sekali pakai dan biarkan darah keluar.

Ambil kaca prekarat. Letakan 3 tetes darah 1 cm dari tepi kaca, dan 1 tetes darah 1 cm dari tepi berlaanan.

Ambil kaca preparat bersih lainnya untuk menggosok (dengan cepat dan stabil) 3 tetes darah sehingga tersebar untuk menghasilkan sediaan darah tipis.

Biarkan sediaan darah (SD) mengering.

Beri lebel pada kaca dengan spidol.

1.2. 3.

Ada tidaknya parasit malaria (tetes darah tebal) Jenis parasit dan stadium plasmodium Kepadatan parasit : - SemI kuantitatif (-) : tidak ditemukan parasit (+) : ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB (++) : ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB (+++) : ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB (++++) : ditemukan > 10 parasit dalam 1 LPB - Kuantitatif Jumlah parasit dihitung per mikro liter darah pada SD tebal (leukosit) atau SD tipis (eritrosit).

3. Pewarnaan Encerkan larutan Giemsa menjadi 5 10% sesuai penggunaannya. Pewarnaan cepat sediaan darah tebal : - Larutan Giemsa pengenceran 15% atau 3 tetes stock solution untuk 1 ml buffer pH 6.6 6.8. - Pewarnaan selama 5 10 menit. - Cuci dan keringkan untuk dilihat dibawah mikroskop. Pewarnaan standart sediaan darah tebal : - Larutan Giemsa pengenceran 5% atau 1 tetes stock solution untuk 1 ml buffer pH 7.1. - Pewarnaan selama 45 menit. - Cuci dan keringkan untuk dilihat dibawah mikroskop. Pewarnaan standart sediaan darah tipis : - Fiksasi dilakukan dengan methanol - Larutan Giemsa pengenceran 5% atau 1 tetes stock solution untuk 1 ml buffer pH 7.1. - Pewarnaan selama 30 menit. - Cuci dan keringkan untuk dilihat dibawah mikroskop.

TERIMA KASIH