Pemeriksaan Metoda

2
1. Pemeriksaan Metoda Kerja Kontraktor Pada saat kontraktor akan memulai pekerjan di lapangan maka sebelumnya harus mengajukan request pekerjaan yang dilampiri dengan gambar kerja (shop drawing) dan metode kerja untuk diperiksa oleh konsultan. Dari hasil pemeriksaan apabila konsultan menyatakan setuju, maka akan direkomendasikan ke Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Tetapi kalau tidak, maka metode kerja tersebut harus direvisi kembali oleh kontraktor. Dari metode kerja yang sudah mendapat persetujuan oleh Pemberi Tugas selanjutnya oleh kontraktor dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan. 2. Pemeriksaan Mutu Bahan Semua material yang akan digunakan harus diambil contohnya untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium, material-material tersebut adalah sebagai berikut : a. Material tanah untuk keperluan timbunan. b. Material agregat kasar (split) dan agregat halus (pasir) untuk keperluan pekerjaan lapis pondasi agregat. c. Material agregat kasar (split), agregat halus (pasir), semen, cement additive, air, besi beton, untuk keperluan pembuatan konstruksi beton. d. Material Beton Ready Mix, join seanlant, joint filler, cat marka, besi tie bar, dowel untuk keperluan pembuatan konstruksi perkerasan kaku. e. Material Pipa Schedule 40 API 5L untuk pekerjaan Fuel Hydrant.

description

pemeriksaan pelaksanaan

Transcript of Pemeriksaan Metoda

1. Pemeriksaan Metoda Kerja Kontraktor

Pada saat kontraktor akan memulai pekerjan di lapangan maka sebelumnya harus mengajukan request pekerjaan yang dilampiri dengan gambar kerja (shop drawing) dan metode kerja untuk diperiksa oleh konsultan.

Dari hasil pemeriksaan apabila konsultan menyatakan setuju, maka akan direkomendasikan ke Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Tetapi kalau tidak, maka metode kerja tersebut harus direvisi kembali oleh kontraktor.

Dari metode kerja yang sudah mendapat persetujuan oleh Pemberi Tugas selanjutnya oleh kontraktor dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan.

2. Pemeriksaan Mutu Bahan

Semua material yang akan digunakan harus diambil contohnya untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium, material-material tersebut adalah sebagai berikut :

a. Material tanah untuk keperluan timbunan.b. Material agregat kasar (split) dan agregat halus (pasir) untuk keperluan pekerjaan lapis pondasi agregat.c. Material agregat kasar (split), agregat halus (pasir), semen, cement additive, air, besi beton, untuk keperluan pembuatan konstruksi beton.d. Material Beton Ready Mix, join seanlant, joint filler, cat marka, besi tie bar, dowel untuk keperluan pembuatan konstruksi perkerasan kaku.e. Material Pipa Schedule 40 API 5L untuk pekerjaan Fuel Hydrant.

Semua hasil pemeriksaan laboratorium harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi.

3. Pemeriksaan Persiapan Pekerjaan

Pada saat kontraktor akan melaksanakan pekerjaan di lapangan dengan dasar gambar kerja dan metode kerja yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas, persiapan pekerjaan di lapangan yang telah dilakukan oleh kontraktor juga harus mendapat pemeriksaan oleh konsultan yang ditandai dengan pengajuan request kerja oleh kontraktor.

Pemeriksaan persiapan pekerjaan meliputi :a. Jumlah dan jenis peralatan yang akan digunakan.b. Jumlah tenaga kerja yang ada.c. Jumlah material yang akan digunakan.d. Hasil pengetesan terhadap bahan yang akan digunakan.e. Sarana pendukung lainnya bila ada.

Apabila persiapan pelaksanaan pekerjaan telah dinyatakan setuju oleh konsultan, maka selanjutnya pelaksanaan pekerjaan dapat dimulai oleh kontraktor.