Tugas metoda perancangan
Transcript of Tugas metoda perancangan
Perancangan Alat bantu pengarah snij
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam dunia industri kita diharapkan mampu menemukan hal-hal baru yang dapat
mendukung peningkatan kualitas suatu produk. Peningkatan kualitas ini dapat dilakukan
dalam berbagai hal diantaranya sumber daya manusia, langkah atau proses yang efisien
dan tools / alat bantu yang mendukung. Semua hal tersebut merupakan berbagai
alternatif yang dapat ditempuh dalam peningkatan kualitas produk.
Pada kesempatan ini mahasiswa memilih Alat bantu Pengarah Snij sebagai tugas
praktik metoda perancangan. Alat bantu pengarah snij merupakan suatu pilihan dari
alternatif dalam pengembangan suatu produksi. Alat bantu ini merupakan tools
pendukung dalam pembuatan ulir luar.
Pada saat akan membuat ulir luar dengan menggunakan snij di dalam bengkel
Akademi Teknik Soroako (ATS), tangan yang berfungsi mengarahkan snij tegak lurus
terhadap poros sering kali berubah ketika melakukan pemutaran snij. Pada saat memutar
handle snij untuk mengulir, tenaga yang dikeluarkan oleh operator menyebabkan
tangannya tidak dapat mempertahankan posisi awal yang diharapkan. Dengan
menggunakan alat bantu pengarah snij ini diharapkan operator dapat dengan mudah
menggunakan tenaganya untuk memutar handle snij tanpa takut untuk terjadinya
kemiringan yang tidak diinginkan, karena dengan bantuan pengarah dari alat bantu ini
Snij akan tetap mengarah pada poros bakal benda kerja yang telah ditentukan.
1.2. Ruang Lingkup Kajian
Pada pembuatan tugas praktik metoda perancangan ini, penulis merancang suatu
alat bantu pengarah snij. Alat ini digunakan untuk melakukan proses pembuatan ulir
luar. Untuk itu penulis melingkupi pembahasan laporan ini hanya pada perancangan alat
bantu snij dan beberapa perhitungan mengenai kekuatan konstruksi snij itu sendiri.
1.3. Batasan Masalah
Dalam proses perancangan ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
Akademi Teknik Soroako 1
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Perancangan alat bantu pengarah snij dibatasi hanya pada sistem perencanaan terdiri
atas base plate, pengarah, handle, dudukan snij.
Konstruksi alat bantu ini dirancang disesuaikan dengan waktu, fasilitas, dan material
yang tersedia, namun tetap mengutamakan fungsi dari alat tersebut.
Perhitungan untuk bagian-bagian yang paling berfungsi seperti handle, poros
pengarah, tiang pada base plate, dan baut.
Perhitungan biaya yang dibatasi pada perhitungan material, waktu pembuatan aktual
dan tenaga kerja, serta biaya aktual selama pembuatan alat.
1.4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Sebagai bahan laporan praktik metoda perancangan di Akademi Teknik Soroko.
Mengetahui tujuan dilakukannya perancangan alat bantu snij ini.
Mengetahui fungsi bagian-bagian alat bantu pengarah snij dan mekanisme
penggunaan alat bantu snij.
Mengetahui kekuatan konstruksi, biaya material dan biaya proses permesinan dari
alat bantu pengarah snij yang telah dirancang.
Sebagai bahan latihan bagi mahasiswa agar lebih berinisiatif, inovatif dan kreatif
dalam menciptakan produk baru yang lebih berguna.
Dengan pembuatan peralatan ini dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan
pemahaman empiris mahasiswa tentang rancang bangun suatu peralatan sehingga
mahasiswa dapat mengembangkan diri dalam merancang peralatan yang berskala
besar.
1.5. Metodologi Penulisan
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Metode Wawancara
Metode wawancara adalah mengumpulkan data atau informasi melalui tanya jawab
secara langsung pada semua pihak yang memberikan keterangan untuk penyelesaian
penulisan laporan ini.
Akademi Teknik Soroako 2
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Metode Observasi
Metode ini adalah mencari dan mengadakan pengamatan langsung di bengkel
Akademi Teknik Soroako, mempelajari bagaimana proses pemotongan logam
dengan snij dapat terjadi serta merancang beberapa alternatif konstruksi alat bantu
pengarah snij.
Studi Pustaka
Mengumpulkan data dan informasi dari buku literature maupun internet mengenai
alat penyayatan ulir luar (snij), teori metoda perancangan dan perhitungan-
perhitungan yang berhubungan dengan materi laporan ini.
1.6. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan dari laporan perancangan ini terdiri dari beberapa bab antara
lain :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari pembahasan mengenai latar belakang, ruang lingkup kajian,
batasan masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini terdiri dari pembahasan mengenai teori-teori yang mendukung dalam
perancangan alat bantu pengarah snij ini, yang merupakan referensi yang digunakan
sebagai acuan dan parameter dalam perancangan dan pembuatannya.
Bab III Perancangan Alat
Pada bab ini terdiri dari pembahasan mengenai perancangan alat bantu pengarah snij
berupa identifikasi masalah perancangan, tuntutan dari alat bantu, pembagian fungsi
alat bantu serta pembuatan dan pemilihan alternatif rancangan.
Bab IV Perhitungan
Pada bab ini terdiri dari pembahasan mengenai perhitungan kekuatan konstruksi alat
bantu pengarah snij, perhitungan biaya material dan perhitungan waktu permesinan.
Bab V Penutup
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran yang dibuat sehubungan dengan
perancangan alat bantu pengarah snij ini.
Akademi Teknik Soroako 3
Perancangan Alat bantu pengarah snij
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perkakas Sayat
Yang dimaksud perkakas sayat adalah alat-alat yang dikerjakan dengan tangan
dalam bengkel logam yang berguna untuk mengikis atau menyayat logam baik pada
permukaannya atau pada penampangnya.
a. Penyayat Ulir Luar ( Snij )
Snei atau alat penyayat ulir luar pada batang bulat adalah alat untuk membentuk
bentuk uliran (drad) pada batang yang bulat, bentuknya bulat dan mempunyai gigi –
gigi pemotong di tengahnya, dimana gigi pemotongnya dibuat dari baja HSS (High
Speed Steel), atau dinamakan juga baja kecepatan tinggi. Bagian snei atau penyayat
ulir luar adalah rumah, 2 blok gigi pemotong ulir dan penutup blok gigi. Jenis snij
terdiri dari :
Snij belah
Pada snij belah mempunyai keuntungan ialah bahwa untuk mencapai ukuran,
jumlah bahan yang diambil dapat dikontrol, snij belah berpasangan dan selalu
harus dipergunakan bersama-sama.
Gambar 2.1 Snij Belah
Snij Kancing
Pada snei kancing dapat di setel untuk menyesuaikan keadaan ulir, diameter ulir
dapat diperkecil dan diperbesar, harus diperbesar penuh untuk pemotongan
pertama, kemudian di reduksi berangsur – angsur sampai ukuran akhir dicapai.
Akademi Teknik Soroako 4
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Gambar 2.2 Snij Kancing
Snij kaku
Pada snei kaku tidaka dapat disetel untuk dipergunakan mereparasi kerusakan ulir
bukan untuk memotong ulir baru.
Gambar 2.3 Snij Kaku
b. Tangkai snij / die
Tangkai die digunakan untuk memegang die dan memutarnya. Mereka dilengkapi
dengan empat/lima baut yang runcing ujungnya. Baut penahan (ditangkai die yang
besar; dua baut) membantu penempatan die ditangkai. Baut pusat, dengan ujung 60o
digunakan untuk membuka secara ringan pada die, sedang dua lainnya digunakan
mengunci die untuk mengatur pemotogan. Jika baut-baut dikeraskan terlalu kuat de
akan patah. Kerja dengan die tertutup, semua baut digunakan untuk menahan die.
Gambar 2.4 Tangkai snij
Akademi Teknik Soroako 5
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Tangkai snij / die terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
Baut pengatur
Baut pusat
Lengan / handle
Tangkai die
Baut penahan
Gambar 2.5 Bagian-bagian tangkai snij
c. Cara Membuat Ulir dengan Snij
Berikut ini langkah-langkah dalam pembuatan ulir dengan snij :
1. Posisi/letak snij ini harus tegak lurus dengan benda kerja.
2. Permulaan pemotongan menggunakan tekanan dengan memegang pada lengan
tangkai snij dan diputar searah dengan arah jarum jam (untuk ulir kanan).
3. Setelah permulaan pemotongan, teruskan tekanan pemotongan seperti dalam
pengetapan. Sewaktu-waktu berhenti memotong dan diputar setengah putaran
berlawanan dengan arah jarum jam. Beram akan patah dan jatuh/keluar.
4. Setelah pemotongan pertama, pemotong ulir agak diperkecil, pertama buka baut
tengah kemudian kencangkan kedua baut pengatur.
5. Lanjutkan pemotongan kedua seperti diatas.
6. Pakai pendingin/pelumas untuk besi.
7. Periksa ulir dengan pemeriksa ulir.
Akademi Teknik Soroako 6
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Gambar 2.6 Proses membuat ulir
d. Pemotongan Ulir dengan Snij Terpisah
1. Snij terpisah terdiri dari sepasang rahang atau 4 rahang yang dimasukkan pada
tangkai snij.
2. Snij ini digunakan untuk membuat ulir-ulir yang besar dengan tangan.
3. Bentuknya memungkinkan pemotongan ulir dapat diatur untuk pemotongan
dangkal, perlahan-lahan pemotong ulir diatur hingga menghasilkan ulir dan
pemotong ulir ini dapat dinuka selebar-lebarnya.
4. Tangkai snij ini ada bermacam-macam tipe.
5. Harus diperhatikan pada waktu menyisipkan pemotong ulir yang terpisah pada
posisi pasangan yang benar.
6. Rahang-rahang diberi tanda dengan nomor sehingga dapat memungkinkan
pemasangan pada tangkai snij dengan baik.
Gambar 2.7 Snij terpisah
2.2 Teori Dasar Metoda Perancangan
Akademi Teknik Soroako 7
Perancangan Alat bantu pengarah snij
2.2.1. Definisi perancangan
Perancangan adalah proses pola pikir yang sistematis untuk mencapai sasaran
yang diinginkan, yaitu mewujudkan ide/gagasan berupa suatu alat yang bermanfaat.
Perancangan merupakan media komunikasi, karena didalamnya banyak memuat
gambaran dari suatu produk ataupun alat yang nantinya akan dijabarkan lebih rinci.
Rancangan dibuat atas dasar kebutuhan dan spesifikasi yang diminta oleh pihak
pemesan dan akumulasi pengalaman perancangan dan juga kemampuan visualisasi
internal dan eksternal dari para perancang
1. Tahapan Metoda perancangan
Berdasarkan VDI 2222 (Persatuan Insinyur – Verein Deutcher Ingenieure)
metoda perancangan yang sistematis atau tahapan perancangan dibagi empat langkah
yaitu :
Gambar 2.8 Diagram alir tahapan perancangan berdasarkan VDI 222
1. Perencanaan
Langkah –langkah perencanaan merupakan pendahuluan dalam proses
pembuatan suatu alat / mesin. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perencanaan antara lain :
Hasil penelitian
Akademi Teknik Soroako 8
2. Pembuatan Konsep
3. Perancangan
4. Penyelesaian
1. Perancangan
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Hasil penelitian merupakan langkah awal dalam perencanaan perancangan.
Penelitian akan memberikan suatu informasiyang akan memberikan data
akurat dalam suatu perencanaan alat.
Analisa pasar
Dalam perencanaan suatu alat atau mesin, kita juga harus mampu
menganalisa pasar. Bagaimana alat atau mesin tersebut dalam pengunaannya
sangat dibutuhkan. Kelebihan dari alat yang kita rancang harus kita
maksimalkan.
Adanya pesanan akan barang tersebut merupakan hal utama karena ini akan
memacu kita untuk menciptakan alat/mesin yang lebih baik.
Hak paten
Dengan membuat suatu alat/mesin kita telah mempunyai hak paten. Hak
paten ini merupakan hasil dari kerja keras dalam perencanaan perancangan
suatu alat/mesin.
Adanya studi kelayakan
Studi kelayakan ini akan menentukan layak tidaknya alat/mesin tersebut
untuk digunakan.
Faktor lingkungan
Adanya kemajuan dalam perkembangan teknologi merupakan hal yang
diinginkan, namun dalam perkembangannya kita juga tidak boleh melupakan
atau mengabaikan faktor lingkungan. Faktor lingkungan memegang peranan
penting dalam kehidupan. Alat yang akan kita rencanakan tidak berdampak
pada lingkungan.
Adanya kebutuhan akan barang tersebut
Kita merencanakan suatu alat karena adanya kebutuhan akan barang tersebut.
Kebutuhan akan suatu alat dapat dilihat dari segi fungsi dan perawatannya.
2. Pembuatan Konsep
Proses pembuatan konsep merupakan proses kelanjutan dari perencanaan
yang akan memperjelas kegiatan selanjutnya. Tahapan dari kegiatan pembuatan
konsep antara lain :
Gambaran dari alat / mesin
Gambaran permasalahan yang akan dihadapi
Akademi Teknik Soroako 9
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Membuat beberapa alternatif
Membuat daftar fungsi
Kombinasi alternatif fungsi
Evaluasi rancangan
Keputusan pemilihan rancangan
3. Perancangan
Langkah – langkah dalam merancang antara lain :
Membuat skets dari rancangan awal
Skets merupakan tarikan garis dari imajinasi dan khayalan yang dituangkan
dalam lembaran kertas. Skets ini merupakan rancangan awal dari pembuatan
alat.
Merancang beberapa alternatif
Bagian-bagian dari suatu alat, dapat dirancang lebih dari satu alternatif. Hal
ini dimaksudkan agar rancangan yang kita buat mampu memberikan
kepuasan pada perancang, pembuat maupun orang yang menggunakannya.
Penggunaan akan alat/mesin tersebut diharapkan efektif dan seefisien
mungkin.
Menentukan spesifikasi komponen
Dalam merancang alat/mesin, yang harus diperhatikan antara lain spesifikasi
dari komponen tersebut. Hal ini dimaksudkan jika ada bagian/komponen yang
rusak, maka untuk menggantinya tidak terlalu sulit.
Melakukan perbaikan terhadap rancangan yang terpilih
Dari beberapa alternatif yang ada, maka terpilihlah satu rancangan dengan
berbagai pertimbangan dan dilakukan pula perbaikan terhadap rancangan
yang terpilih. Hal ini dimaksudkan agar rancangan yang dipilih memiliki
kelebihan dibandingkan dengan alternatif-alternatif yang lain.
Membuat rancangan yang lebih rinci
Dari tahap-tahap perancangan tersebut akan menghasilkan rancangan sesuai
keinginan dengan pertimbangan yang akan diperlihatkan lebih rinci dalam
gambar kerja.
4. Penyelesaian
Akademi Teknik Soroako 10
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Langkah penyelesaian antara lain :
Membuat gambar susunan
Membuat gambar bagian secara rinci
Membuat daftar bagian secara detail.
Membuat operation plan dari gambar kerja.
Menyiapkan material dan alat-alat yang dibutuhkan.
Membuat benda rancangan sesuai gambar kerja.
Membuat petunjuk perawatan.
2.3 Pemilihan Material
Dalam membuat dan merencanakan suatu alat atau mesin perlu sekali
memperhitungkan dan memilih material yang akan dipergunakan. Bahan merupakan
unsur utama disamping unsur-unsur lainnya. Bahan yang akan diproses harus diketahui
guna meningkatkan nilai produk. Hal ini akan sangat mempengaruhi peralatan tersebut
karena kalau material tidak sesuai dengan fungsi dan kebutuhan maka akan berpengaruh
pada keadaan peralatan dan nilai produknya.
Pemilihan material yang sesuai akan sangat menunjang keberhasilan pembuatan
rancang dan perencanaan alat tersebut. Material yang akan diproses harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan pada desain produk, dengan sendirinya sifat-sifat
material akan sangat menentukan proses pembentukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi didalam pemilihan material merupakan hal-hal
yang harus kita perhatikan dalam pemilihan material dalam pembuatan suatu alat . Hal-
hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan material
Yang dimaksud dengan kekuatan material adalah kemampuan dari material yang
dipergunakan untuk menahan beban yang ada baik beban punter maupun beban
lentur.
2. Kemudahan mendapatkan material
Dalam perancangan diperlukan juga pertimbangan apakah material yang diperlukan
ada dan mudah mendapatkannya. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi kerusakan
sewaktu-waktu maka material yang rusak dapat diganti atau dibuat dengan cepat
sehingga waktu untuk penggantian alat lebih cepat.
Akademi Teknik Soroako 11
Perancangan Alat bantu pengarah snij
3. Fungsi dari komponen
Dalam pembuatan peralatan ini komponen yang direncanakan mempunyai fungsi
yang berbeda-beda sesuai dengan bentuknya. Oleh karena itu perlu dicari material
yang sesuai dengan komponen yang dibuat.
4. Harga bahan relatif murah
Untuk membuat komponen yang direncanakan maka diusahakan agar material yang
digunakan untuk komponen tersebut harganya semurah mungkin dengan tidak
mengurangi kualitas komponen yang akan dibuat. Dengan demikian pembuatan
komponen tersebut dapat mengurangi atau menekan biaya produksi dari pembuatan
alat tersebut.
5. Daya guna yang seefisien mungkin
Dalam pembuatan komponen permesinan perlu juga diperhatikan penggunaan
material yang seefisien mungkin, dimana hal ini tidak mengurangi fungsi dari
komponen yang akan dibuat. Dengan cara ini maka material yang akan digunakan
untuk pembuatan komponen tidak akan terbuang dengan percuma dengan demikian
dapat menghemat biaya produksi.
6. Kemudahan proses produksi
Kemudahan dalam proses produksi sangat penting dalam pembuatan suatu
komponen karena jika material sulit untuk dibentuk maka akan memakan banyak
waktu untuk memproses material tersebut, yang akan menambah biaya produksi.
2.4 Dasar-Dasar Perhitungan
2.4.1 Rumus-Rumus Perhitungan Elemen Mesin dan Kekuatan Bahan
Dalam perencanaan alat bantu pengarah snij ini dibutuhkan perhitungan untuk
mengetahui kekuatan dari konstruksi, sehingga dibutuhkan rumus-rumus sebagai
berikut :
1. Perhitungan poros
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari stiap mesin. Poros bisa
menerima beban-beban lenturan, tarikan, tekan, atau puntiran yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gabungan satu sama lainnya. Berikut rumus-rumus yang
digunakan untuk perhitungan kekuatan poros :
1.1 Momen bengkok dan tegangan bengkok maksimal
Akademi Teknik Soroako 12
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Momen Bengkok
Mb = F x l (N.mm)
Dimana:
F = gaya yang bekerja (N)
l = jarak titik gaya yang bekerja terhadap sumbu tumpuan (mm)
Tegangan Bengkok
σ b=M b max
Wb (N/mm2)
Dimana:
Mb max = Momen bengkok terbesar (N.mm)
Wb = Momen tahanan aksial pada daerah yang paling kritis (mm3)
Sumber : Modul Elemen Mesin IV
1.2 Momen puntir dan tegangan puntir
Jika pada suatu konstruksi poros mendapat pembebanan utama berupa torsi,
meskipun demikian diperkirakan akan terjadi pembebanan lain berupa lenturan,
tarikan, ataupun tekanan, maka perlu dipertimbangkan faktor keamana yang
diambil.
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak, maka berbagai
macam faktor keamanan, biasanya dapat diambil dalam perencanaan. Jika faktor
koreksi adalah fc (lampiran 01), maka:
Daya rencana Pd (KW) sebagai patokan adalah:
Pd = fc.P (KW)
Jika momen puntir adalah T (Kg.mm) maka
Pd =
(T /1000)(2 πn1/60 )102
Sehingga, T= 9,74 x 105 Pdn1
Perhitungan diameter poros (ds)
ds =[
5,1τ a
Kt .Cb .T]1/3 (mm)
Tegangan izin
τa = σB/(Sf1.Sf2) (N/mm2)
Akademi Teknik Soroako 13
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Keterangan:
Nilai Sf1, Sf2, Kt, Cb lihat lampiran 03
Nilai σB lihat lampiran 02
Perhitungan dapat juga dilakukan dengan cara menghitung momen puntir seperti
dibawah ini.
Momen puntir
M p=9550P .Cb
n (N.mm)
Dimana:
P = Daya (Watt)
n = Putaran mesin (Rpm)
Cb = Faktor kerja motor (mm), nilai Cb dapat dilihat pada lampiran 01
Sumber: Elemen Mesin IV (Hal 11-2)
Tegangan puntir
τ p=M p
W p (N/mm2)
Dimana:
Mp = Momen puntir (N.mm)
Wp = Momen tahanan polar (mm3)
Sumber: Elemen Mesin IV (Hal 11-12)
Momen Gabungan
MR =
√ M b 2+0 ,75(α 0 . M p )2
(N.mm2)
Dimana:
Mb = Momen bengkok (N.mm)
Mp = Momen puntir (N.mm)
α0 = Perbandingan tegangan pada pembebanan dinamis ( lampiran 04)
Akademi Teknik Soroako 14
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Sumber: Elemen Mesin IV (Hal 11-13)
Diameter poros
d =
√ M R
0,1 xσ biz
Sumber: Elemen Mesin IV (Hal 11-10)
2. Perhitungan Baut
Baut merupakan salah satu sambungan pengikat yang dapat dilepas dan paling
sering dijumpai dalam suatu konstruksi mesin.
a. Klasifikasi baut
Pada dasranya baut dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama:
Baut pengikat
Baut penggerak (spindel)
b. Perhitungan baut pengikat
Kekuatan bahan baut dinyatakan dalam angka yang disebut juga kualitas baut,
umumnya tertulis pada kepala baut misal 5.6, 6.9, 8.8 dan sebagainya..
Artinya: angka pertama kali 100 menyatakan kekuatan patah B dalam N/mm2.
Angka kedua kali angka pertama kali 10 adalah batas mulur M dalam N/mm2.
Contoh: 5.6 artinya bahan baut mempunyai
Kekuatan patah (B) = 500 N/mm2
Batas mulur (M) = 300 N/mm2
Luas penampang tegangan (mm2)
As = π4
.( d2+d32
)3
Dimana :
d2 = diameter pitch (mm)
d3 = diameter kaki (mm)
Sumber:Elemen mesin ATS (Hal:8-09)
c. Baut beban memanjang tanpa tegangan awal
Untuk menghindari perpanjangan plastis, baut tidak boleh dibebani lebih dari 0,8
kali kekuatan mulurnya.
Akademi Teknik Soroako 15
1
1FN
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Luas penampang yang diperlukan
As = F
0,8. σM (mm2)
Tegangan yang terjadi
σ t=FAs (N/mm2)
Sumber: Elemen Mesin ATS (Hal: 8-10)
3. Kekuatan Bahan
3.2 Tegangan
Tegangan adalah gaya per satuan luas penampang. Pada ilmu kekuatan bahan
dikenal dua macam tegangan yaitu :
a. Tegangan normal
Tegangan normal merupakan tegangan yang terjadi akibat gaya normal yaitu gaya
yang bekerja sejajar sumbu atau tegak lurus penampang potong.
σN =
F N
A
Gambar 2.9 Gaya Normal
b. Tegangan Tekan
Tegangan tekan σd =
Fd
A
Akademi Teknik Soroako 16
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Gambar 2.10 Gaya Tekan
c. Tegangan Bengkok
Tegangan bengkok σB =
M b
W b
Gambar 2.11 Gaya Bengkok
Keterangan :
σN = Tegangan Normal [N/mm2]
σt =Tegangan tarik [N/mm2]
σd = Tegangan dorong [N/mm2]
σB = Tegangan bengkok [N/mm2]
FN = Gaya Normal [N]
Ft = Gaya tarik [N]
Fd = Gaya dorong/tekan [N]
MB = Momen bengkok [Nmm]
WB = Tahanan momen bengkok [mm3]
A = Luas penampang potong [mm2]
3.2 Tegangan Izin
Tegangan ijin yaitu batas tegangan suatu bahan yang diperbolehkan, dimana
sewaktu bahan menerima beban maksimum tidak terjadi perubahan bentuk yang
mana akan mengakibatkan rusak/ patahnya bahan tersebut. Dengan kata lain,
Akademi Teknik Soroako 17
Perancangan Alat bantu pengarah snij
tegangan ijin adalah tegangan yang diijinkan (ijin / ijin) pada sebuah benda sampai
dimana batas tegangan benda tersebut masih boleh dibebani.
Untuk mendapatkan harga tegangan ijin kita harus mempertimbangkan faktor
keamanan (Sf) yang tergantung dari jenis bahan dan macam pembebanan (statis,
dinamis). Besar tegangan ijin tidak boleh melebihi batas proporsional kekuatan
bahan tersebut.
a. Tegangan izin pada pembebanan statis
Untuk bahan ulet:
=
σ M
Sf ; N/mm2 Sf = 1,2 2
Untuk bahan rapuh:
=
σ B
Sf ; N/mm2 Sf = 1,5 2,5
Sf = Faktor Keamanan
Sumber: Elemen Mesin ATS (Hal 8-6)
b. Tegangan izin pembebanan dinamis
=
σ D .b1 .b2
βk .Sf ; N/mm2 Sf = 1,22
D = tegangan kekal, tergantung dari macam pembebanan ulang, ganti, b
ulang, b ganti, p ulang dan p ganti(lihat lampiran 02 )
b1 = faktor keadaan permukaan
b2 = faktor kebesaran
k = faktor penurunan tegangan = I + (k 1)k
k = faktor penurunan tegangan akibat bentuk
k = faktor kepekaan bahan
Sf = faktor keamanan
Sumber: Elemen Mesin ATS (Hal 8-7)
Secara praktis tegangan ijin pada pembebanan dinamis dapat diambil dari
pengalaman dengan perbandingan sbb:
σiz.I : σiz.II : σiz.III = 1 : 0,8 : 0,5
Sumber: Elemen Mesin ATS (Hal )
Keterangan:
Akademi Teknik Soroako 18
Perancangan Alat bantu pengarah snij
iz.I tegangan ijin pada pembebanan statis
iz.II tegangan ijin pada pembebanan dinamis berulang
iz.III tegangan ijin pada pembebanan dinamis berganti
2.4.2 Rumus-Rumus Perhitungan Waktu Pengerjaan
Dalam perencanaan alat bantu pengarah snij ini dibutuhkan waktu pengerjaan
secara teoritik untuk memperkirakan waktu operasi ditentukan oleh jenis-jenis
pengerjaan dan mesin yang digunakan, yaitu :
1. Proses pengerjaan mesin bubut
Proses bubut merupakan salah satu proses permesinan dimana benda kerja
dipegang oleh alat cekam yang dipasang pada poros utama (spindle) dan alat potong
bergerak memanjang dan atau melintang. Pada mesin bubut, putaran poros utama (n)
dan gerakan pemakanan (f) dapat diatur sesuai dengan nilai yang distandarkan pada
suatu mesin bubut. Untuk perhitungan waktu proses pembubutan dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Akademi Teknik Soroako 19
sL1L
lal
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Tabel 2.1 Persamaan waktu proses permesinan bubut
2. Proses pengerjaan mesin frais
Besarnya daya mesin yang digunakan dan penampang beram menentukan
kecepatan pemakanan maksimum, sedangkan untuk waktu operasi dimesin frais
ditentukan oleh gerakan meja mesin dan kecepatan pemakanan. Untuk perhitungan
waktu proses frais dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Gambar 2.12 Proses pemakanan pada mesin frais
Akademi Teknik Soroako 20
GAMBAR PERSAMAAN KET
BUBUT : Waktu pemesinan
th =
LSxn
n =
Vcx 1000π xd
L = l + (la + lu)
(bubut silinder)
L = r + la
(bubut permukaan)
th = waktu pemesinan [m/min]
L = panjang langkah [mm]
d = diameter benda kerja [mm]
Vc = kecepatan potong [m/min]
n = putaran [rpm]
r = radius benda kerja [mm]
S = kecepatan pemakanan [m/min]
la/lu = jarak alat potong terhadap
benda kerja yang akan
dipotong [mm]
i = jumlah pemotongan
Perancangan Alat bantu pengarah snij
GAMBAR PERSAMAAN KET
FRAIS RODA GIGI :
nc =
iZ
R = ik
iZ ' ( Z’ – Z )
dl = m ( Z + 2 )
h = (2,1÷2,2 ) m
nc = jumlah putaran engkol
i = rasio kepala pembagi
Z = jumlah gigi
R = perbandingan roda gigi
ik = perbandingan roda gigi pada
kepala pembagi
m = modul
dl = diameter luar
h = tinggi gigi
FRAIS : Waktu pemesinan
th = i
LS
Feeding
S = n x z x sz
n =
Vcx 1000π xd
L = l + la + lu
th = waktu pemesinan [min]
n = jumlah putaran [rpm]
z = jumlah gigi pisau
sz = kemampuan tiap gigi
[mm/min]
L = panjang gerak meja [mm]
l = panjang benda [mm]
la = gerak awal [mm]
lu = gerak akhir [mm]
i = jumlah pemotongan
x = jumlah pemotongan ke
samping.
Tabel 2.2 Persamaan waktu proses pada mesin frais
Akademi Teknik Soroako 21
Perancangan Alat bantu pengarah snij
3. Proses pengerjaan mesin bor
Pemotongan pada proses bor terjadi karena mata bor yang mempunyai dua mata
potong diputar oleh poros utama mesin bor. Putaran tersebut dapat dipilih dari
beberapa tingkatan putaran yang tersedia pada mesin bor. Selain putaran gerak
pemakanan juga dapat dipilih bila mesin tersebut mempunyai system gerak
pemakanan dengan tenaga motor (power feeding). Untuk jenis mesin bor yang kecil,
gerak pemakanan tersebut tidak dapat dipastikan karena tergantung pada kekuatan
tangan untuk menekan lengan poros utama. Selain itu proses bor juga dapat
dilakukan pada mesin bubut, dimana benda kerja diputar oleh spindel utama dan
gerak pemakanan dilakukan oleh mata bor yang dipasang pada kepala lepas (tail
stock). Untuk waktu proses pengeboran dapat dilihat pada Tabel 2.3.
GAMBAR PERSAMAAN KET
GURDI : Waktu pemesinan
th =
LSxn
L = l+0,3 d
n =
Vcx 1000π xd
th = waktu pemesinan [min]
l = kedalaman lubang [mm]
L = jarak tempuh mata bor [mm]
d = diameter mata bor [mm]
Vc= kecepatan potong [m/min]
n = putaran [rpm]
S = feeding [m/min]
x = jumlah lubang
Tabel 2.3 Persamaan waktu proses permesinan bor
2.5 Biaya dan Perhitungan Permesinan
2.5.1 Estimasi Kebutuhan Material dan Biaya Material
Berdasarkan gambar teknik susunan dan detail yang ada, maka dibuat
estimasi kebutuhan material untuk merealisasikan produk yang akan dibuat.
Akademi Teknik Soroako 22
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Hal-hal yang harus dipertimbangkan:
Spesifikasi material
Jumlah yang diperlukan
Satuan pembentuk material
Harga per satuan material
Dan beberapa informasi yang dibutuhkan pada saat pembuatan komponen.
2.5.2 Estimasi Waktu dan Biaya Pemprosesan
Berdasarkan gambar teknik susunan dan detail yang ada, maka dibuat
estimasi waktu proses untuk menentukan biaya pemrosesan produk. Untuk
menentukan waktu proses maka diperlukan kemampuan untuk menentukan jenis
proses apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Sebagai contoh:
proses bubut, bor, dan frais. Selain itu dikenal juga proses pembentukan logam
seperti: proses tekuk. Pada industri penghasil produk fabrikasi maka dikenal teknik
penyambungan logam melalui proses las gas, las listrik, dan lain-lain. Semua jenis
pengelasan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam pemrosesannya.
2.5.3 Analisa Waktu Proses Permesinan
Analisa waktu dan studi gerakan (time motion study) merupakan usaha untuk
melakukan pendekatan terhadap masalah-masalah aktual di lapangan/work shop.
Terdapat sembilan jenis waktu yang menjadi titik perhatian analisa:
a. Waktu persiapan
Yaitu waktu yang digunakan sebelum memulai proses kerja agar bisa didapatkan
hasil yang optimal meliputi: pelajari gambar, penentuan jenis mesin, urutan
proses pengerjaan, jenis alat, metoda alternative dan metoda pengerjaan.
b. Waktu setting mesin dan alat
Yaitu waktu yang digunakan untuk memasang dan melepas alat potong pada alat
cekam dan mendekatkan alat potong pada benda kerja.
c. Waktu store
Yaitu waktu yang dipergunakan untuk meminjam dan mengembalikan alat di
tool store/tool crib.
d. Waktu pemotongan
Yaitu waktu efektif yang digunakan untuk melakukan proses pengerjaan benda
kerja, dimana benda kerja mengalami perubahan fisik.
Akademi Teknik Soroako 23
Perancangan Alat bantu pengarah snij
e. Waktu handling
Yaitu waktu yang digunakan untuk meletakkan benda kerja di atas mesin,
memindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau akhir.
f. Waktu pengukuran
Yaitu waktu yang digunakan untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan
benda kerja.
g. Waktu cleaning
Yaitu waktu yang digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap mesin, alat
potong, alat cekam, dan benda kerja.
h. Waktu komunikasi
Yaitu waktu yang digunakan untuk berkomunikasi atau saling tukar informasi.
i. Waktu personal
Yaitu waktu yang digunakan seorang operator menyangkut kebutuhan pribadi,
misalnya: minum, ke kamar kecil dan lain-lain.
Work Center
Faktor Pengali
dari Teoritis ke
Aktual (n)
Waktu
Pemotongan
Aktual
Waktu
X
Bubut 1.6 40 % 60 %
Frais 1.2 35 % 65 %
Gerinda Datar 1.8 23 % 77 %
Gerinda Silinder 1.6 27 % 73 %
Bor 1.25 45 % 55 %
Tabel 2.4 Persentase waktu pemotongan dan waktu x
Keterangan:
Waktu X terdiri dari jenis waktu yang telah dianalisa sebelumnya
N = faktor pengali dari waktu perhitungan atau waktu teoritis ke waktu aktual
Waktu pemotongan aktual = N x waktu teoritis pemotongan (Wcu)
Semua hasil ini adalah hasil analisa secara langsung dan berdasarkan pengalaman.
Akademi Teknik Soroako 24
Perancangan Alat bantu pengarah snij
BAB III
PERANCANGAN ALAT
Metode perancangan yaitu langkah-langkah pendekatan yang sistematis yang
merupakan tahap paling penting dalam suatu perancangan pembuatan produk dimana
tahapan ini adalah proses awal dari pembuatan suatu produk. Proses perancangan
dilakukan berdasarkan permintaan yang ada atau berdasarkan tuntutan yang diinginkan
dari konsumen.
Pada proses perancangan diuraikan beberapa permasalahan yang ada pada alat yang
dimaksud, kemudian dijabarkan dalam suatu konsep perancangan, perhitungan,
spesifikasi teknik dan beberapa aspek lainnya sehingga pada akhir rancangan ini akan
dihasilkan model alat, spesifikasi teknik, hasil perhitungan, sketsa, dan berbagai
alternatif-alternatif yang dapat dipilih untuk direalisasikan pada suatu alat. Dari
berbagai konsep tersebut kemudian dibuat dalam bentuk gambar yang terdiri dari
gambar bagian dan gambar susunan yang sesuai dengan standar yang berlaku agar
dapat dibaca dan dimengerti.
Dari adanya tuntutan yang diberikan maka akan memberikan arahan pada
penggambar untuk membuat desain produk yang akan dibuat dengan beberapa pilihan
Akademi Teknik Soroako 25
Perancangan Alat bantu pengarah snij
alternatif yang dapat dipilih sesuai dengan fungsi dan faktor keuntungan serta kerugian
dari alternatif yang akan digunakan yang telah diperhitungkan sebelumnya.
Hal-hal yang perlu diperhitungkan dalam membuat suatu rancangan adalah :
Kemudahan dalam mendapatkan material yang akan digunakan
Ketersediaan fasilitas/alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan
Bentukan produk yang akan dibuat tidak terlalu rumit, sehingga memudahkan dalam
proses pembuatannya.
Keuntungan yang dapat diperoleh.
Keselamatan kerja.
Adapun metoda perancangan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
menyelesaikan pengerjaan tersebut diantaranya :
3.1 Identifikasi masalah
Dalam proses perancangan, mengidentifikasi masalah harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum memulai proses. Dalam tahap ini beberapa hal yang menjadi masalah
dalam proses perancangan akan diuraikan. Tahap ini akan sangat membantu dalam
menganalisa kebutuhan atau tuntutan, batasan-batasan dan parameter lain yang terlibat
dalam satu permasalahan. Dari uraian tersebut dapat diklasifikasikan berbagai alternatif-
alternatif yang dapat dipilih guna penyelesaian masalah tersebut.
Gambaran permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan alat bantu snij ini adalah
sebagai berikut :
Pada saat akan membuat ulir luar dengan menggunakan snij di dalam bengkel
Akademi Teknik Soroako (ATS), tangan yang berfungsi mengarahkan snij tegak
lurus terhadap poros sering kali berubah ketika melakukan pemutaran snij. Pada saat
memutar handle snij untuk mengulir, tenaga yang dikeluarkan oleh operator
menyebabkan tangannya tidak dapat mempertahankan posisi awal yang diharapkan.
Kenyamanan dan keselamatan operator dalam penggunaan dan pengoperasian alat
bantu snij.
Perancangan alat bantu pengarah snij dioperasikan secara manual.
Pengarah mampu bertahan tegak lurus dan tidak goyang saat digunakan.
Akademi Teknik Soroako 26
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Material untuk pembuatan alat bantu pengarah snij ini memanfaatkan material sisa
yang ada di ATS.
Proses permesinan untuk pembuatan alat disesuaikan dengan fasilitas mesin yang ada
di ATS.
3.2 Daftar tuntutan
Dalam daftar tuntutan suatu rancangan akan membatasi dan memperjelas tuntutan
permintaan konsumen/pemesan. Pada bagian ini, data-data teknis rancangan diuraikan.
Dengan demikian, batasan suatu rancangan untuk memenuhi tuntutan rancangan
semakin jelas terlihat bila data-data yang dibuat terinci dan akurat.
Daftar tuntutan dari sistem konstruksi alat bantu pengarah snij ini adalah sebagai
berikut :
NO TUNTUTAN URAIAN
1. Pembuatan
Komponen dari mesin yang dirancang mudah
dalam proses pembuatan.
Bentuk rancangan sederhana mungkin/tidak rumit.
2. Perakitan
Komponen mudah dirakit
Tidak menggunakan penyetingan pada saat proses
assembly.
3. Pengoperasian Mudah dalam saat dioperasikan.
Pengoperasian cepat.
4. Keamanan Tidak membahayakan operator saat digunakan.
5. Bahan / material Bahan / material mudah didapatkan.
6. Handling Mudah dipindah tempatkan.
7. Biaya dan waktu Waktu yang dibutuhkan untuk merancang dan
membuatnya relatif singkat.
8. Ergonomis Tampilan menarik.
Akademi Teknik Soroako 27
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Hasil setelah perakitan terlihat lebih rapi.
Tabel 3.1 Daftar tuntutan sistem konstruksi alat bantu pengamat snij
3.3 Penetapan dan pembagian fungsi
Secara umum, alat bantu pengarah snij ini berfungsi sebagai pemegang snij dan
pengarah snij agar posisi snij selalu tegak lurus terhadap poros yang akan diulir saat
proses pembuatan ulir dengan snij.
Bagian-bagian dari alat bantu pengarah snij ini ditetapkan fungsinya dalam tabel
sebagai berikut :
NO PART / KOMPONEN FUNGSI KOMPONEN
1. Base Plate Sebagai dudukan / tumpuan dari alat
2. Poros PengarahMengarahkan snij kearah vertikal atau horizontal
menuju ke benda kerja
3. Handle Sebagai pemutar alat saat proses snij
4. Dudukan Snij Tempat diletakkannya dan dicekamnya snij
5. Poros penggerak Penerus putaran
Tabel 3.2 Fungsi komponen alat bantu pengarah snij
3.4 Pembuatan Alternatif Rancangan
Dalam suatu rancangan produk, diperlukan adanya suatu alternatif rancangan untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan pembuatan konstruksi itu sendiri, baik dari segi
bentuk, biaya, material, dan kemudahan pembuatannya.
No
.
Nama
Bagian
Alter
natifGambar Sketsa Penilaian
Akademi Teknik Soroako 28
Perancangan Alat bantu pengarah snij
1. Base Plate
A
B
2.Poros
Pengarah
C
D
Akademi Teknik Soroako 29
Perancangan Alat bantu pengarah snij
3. Handle
E
F
4.Dudukan
Snij
G
H
Akademi Teknik Soroako 30
Perancangan Alat bantu pengarah snij
5.Poros
Penggerak
I
J
Tabel 3.1 Daftar alternatif rancangan
3.5 Pembuatan Alternatif Fungsi Bagian
Dari daftar alternatif komponen Alat bantu pengarah snij diatas dilanjutkan menjadi
kombinasi alternatif fungsi masing-masing bagian yang bertujuan untuk memilih
alternatif fungsi bagian yang sesuai dengan alternative fungsi bagian yang lain,
sehingga apabila dirakit diharapkan dapat menghasilkan suatu rancangan konstruksi
yang optimal.
FungsiAlternatif Fungsi Bagian
Alternatif I Alternatif II
Base Plate
Poros Pengarah
Handle
Dudukan Snij
Akademi Teknik Soroako 31
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Poros Penggerak
Tabel 3.2 Daftar alternatif fungsi bagian
Berdasarkan pertimbanagan dari keunggulan dan kelemahan masing-masing
alternative fungsi maka diperoleh alternatif terpilih yaitu alternatif I yang akan
digunakan dalam konstruksi Alat bantu pengarah snij, yaitu : Gambar A, Gambar C,
Gambar E, Gambar G, Gambar I.
3.6 Penilaian alternatif rancangan
Untuk mendapatkan konstruksi rancangan yang optimal, perlu dilakukan penilaian
pada setiap alternatif rancangan
No. Aspek PenilaianAlternatif I Alternatif II
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Pembuatan
2. Perakitan
3. Pengoperasian
4 Keamanan
5. Bahan / Material
6. Handling
7. Biaya dan Waktu
8. Ergonomis
Tabel 3.3 Penilaian Alternatif Rancangan
Keterangan Nilai :
Point 1 = Sangat Kurang
Point 2 = Kurang
Point 3 = Sedang
Point 4 = Baik
Point 5 = Sangat Baik
3.7 Konstruksi Alternatif Rancangan
Akademi Teknik Soroako 32
Perancangan Alat bantu pengarah snij
BAB IV
PERHITUNGAN
Akademi Teknik Soroako 33
Perancangan Alat bantu pengarah snij
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui proses perancangan serta pembuatan laporan karya tulis ini,
maka dapat penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Perancangan alat bantu pengarah snij ini bertujuan untuk membantu mahasiswa
ataupun karyawan di bengkel ATS ketika akan melakukan proses pembuatan ulir luar
dengan snij.
Alat bantu pengarah snij ini terdiri dari bagian utama yakni base plate, poros
pengarah, handle, dudukan snij, dan poros penggerak.
Akademi Teknik Soroako 34
Perancangan Alat bantu pengarah snij
Mekanisme penggunaan alat bantu pengarah snij ini adalah snij dipasang dan
dicekam pada dudukan snij kemudian snij diarahkan pada poros yang akan diulir dan
handle diputar sehingga terjadi pemakanan pada poros dan terbentuk ulir.
Dengan perancangan alat bantu pengarah snij ini, maka dapat menjadi sarana latihan
bagi mahasiswa untuk merancang suatu alat yang bermanfaat dan sebagai tempat
untuk mengaplikasikan segala ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan selama ini.
5.2 Saran
Alat bantu pengarah snij ini masih memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan
untuk pengembangan alat ini. Berikut beberapa saran yang dikemukakan oleh penulis :
Penggunaan alat ini sebagai alat bantu pengarah snij hanya terbatas pada penggunaan
untuk pembuatan ulir dengan diameter yang kecil saja, sehingga perlu diperhatikan
pengembangan alat ini sehingga bisa digunakan untuk pembuatan ulir berdiameter
besar.
Perhitungan kekuatan konstruksi ini masih terbatas, sehingga untuk kedepannya
perhitungan kekuatan konstruksi bisa lebih maksimal pada semua bagian konstruksi
yang kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, Duddy, ST. 2010. Buku Ajar Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Akademi Teknik Soroako. Soroako.
Fretz. H. R. 1978. Teknik Bengkel. Politeknik Mekanik Swiss-ITB. Bandung.
Inco - Sumitomo Memorial Technical Training Center. 1991. Ilmu Kekuatan Bahan.
Soroako, South Sulawesi.
Inco - Sumitomo Memorial Technical Training Center. 1991. Perhitungan Elemen
Mesin. Soroako, South Sulawesi.
Akademi Teknik Soroako 35