PEMERIKSAAN KLINIS

6
PEMERIKSAAN KLINIS Prosedur mengevaluasi jaringan periodonsium dan jaringan sekitarnya yang terkait dengan tujuan : - Menentukan apakah penyakit gingiva dan periodontal telah ada, - Mengidentifikasi tipe, perluasan, distribusi, dan keparahan penyakit, - Memberikan pemahaman tentang proses patologis yang terjadi dan faktor etiologi yang berperan. Pemeriksaan periodontal lengkap umunya dilakukan dalam 2 sesi kunjungan, pemeriksaan pada sesi I meliputi : - Penilaian pasien secara umum, - Riwayat medis, - Riwayat dental, - Pemeriksaan radiografis. Pada pemeriksaan sesi II dilakukan pemeriksaan meliputi : - Pemeriksaan oral, - Pemeriksaan gigi geligi, - Pemeriksaan periodonsia, - Analisis fungsi. A. Kunjungan Sesi I 1. Pemeriksaan Pasien Secara Umum Hal-hal yang perlu diamati, antara lain : - Status mental dan emosional, - Temperamen, - Sikap, - Usia fisiologis, - Perubahan warna kulit pasien yang dapat menggambarkan adanya penyakit (Misalnya kulit kekuningan, pucat, atau sianosis), - Cara bernapas pasien (Misalnya normal atau sesak), - Obesitas atau kegemukan, - Anggota gerak pasien (Misalnya kontrol gerakan atau adanya oedema) Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan agar dokter yang memiliki gambaran mengenai : - Karakter dan tipe pasien yang dihadapi sehingga dokter dapat berkomunikasi dengan lebih lancar, - Kemungkinan adanya penyakit atau kondisi sistemik yang harus diungkapkan lebih lanjut dengan pemeriksaan objektif. 2. Riwayat Medis Merupakan penilaian terhadap kesehatan umum pasien dan didasarkan pada jawaban-jawaban pasien saat dilakukan anamnesis. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan maupun dengan formulir isian, untuk membantu mengetahui :

Transcript of PEMERIKSAAN KLINIS

Page 1: PEMERIKSAAN KLINIS

PEMERIKSAAN KLINIS

Prosedur mengevaluasi jaringan periodonsium dan jaringan sekitarnya yang terkait dengan tujuan :- Menentukan apakah penyakit gingiva dan periodontal telah ada,- Mengidentifikasi tipe, perluasan, distribusi, dan keparahan penyakit,- Memberikan pemahaman tentang proses patologis yang terjadi dan faktor etiologi yang

berperan.Pemeriksaan periodontal lengkap umunya dilakukan dalam 2 sesi kunjungan, pemeriksaan pada

sesi I meliputi :- Penilaian pasien secara umum,- Riwayat medis,- Riwayat dental,- Pemeriksaan radiografis.

Pada pemeriksaan sesi II dilakukan pemeriksaan meliputi :- Pemeriksaan oral,- Pemeriksaan gigi geligi,- Pemeriksaan periodonsia,- Analisis fungsi.

A. Kunjungan Sesi I1. Pemeriksaan Pasien Secara Umum

Hal-hal yang perlu diamati, antara lain :- Status mental dan emosional,- Temperamen,- Sikap,- Usia fisiologis,- Perubahan warna kulit pasien yang dapat menggambarkan adanya penyakit (Misalnya kulit

kekuningan, pucat, atau sianosis),- Cara bernapas pasien (Misalnya normal atau sesak),- Obesitas atau kegemukan,- Anggota gerak pasien (Misalnya kontrol gerakan atau adanya oedema)

Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan agar dokter yang memiliki gambaran mengenai :- Karakter dan tipe pasien yang dihadapi sehingga dokter dapat berkomunikasi dengan lebih

lancar,- Kemungkinan adanya penyakit atau kondisi sistemik yang harus diungkapkan lebih lanjut

dengan pemeriksaan objektif.2. Riwayat Medis

Merupakan penilaian terhadap kesehatan umum pasien dan didasarkan pada jawaban-jawaban pasien saat dilakukan anamnesis. Pertanyaan dapat diajukan secara lisan maupun dengan formulir isian, untuk membantu mengetahui :- Mendeteksi manifestasi oral penyakit sistemik tertentu (Misalnya Diabetes Melitus atau

Leukimia),- Mendeteksi penyakit/kondisi sistemik tertentu yang mempengaruhi respon periodonsium

terhadap iritan lokal (Misalnya kehamilan, kelainan darah, defisiensi nutrisi,- Mendeteksi penyakit/kondisi sistemik yang karena keberadaannya memerlukan

penanganan khusus dan modifikasi perawatan (Misalnya alergi, gangguan endokrin, terapi obat tertentu, masalah psikologis).

- Mendeteksi penyakit yang bisa menular dan membahayakan kesehatan pemeriksa dan pendampingnya (Misalnya AIDS atau penyakit kelamin lainnya).

Page 2: PEMERIKSAAN KLINIS

Pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pasien harus mencakup beberapa hal, antara lain :- Apakah pasien dalam sedang perawatan dokter umum/spesialis,- Apakah pasien pernah dirawat inap di rumah sakit dan pernah menjalani pembedahan,- Semua obat-obatan yang pernah digunakan baik resep dokter maupun yang dibeli dengan

inisiatif sendiri,- Riwayat masalah medis (kardiovaskular, hematologi, endokrin),- Riwayat pekerjaan (okupasi),- Kecenderungan pendarahan abnormal,- Riwayat alergi,- Informasi tentang masa pubertas dan ditunjukan bagi perempuan seperti kehamilan,

menopause, gangguan menstruasi, dan keguguran.3. Riwayat Dental

Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien terdiri dari dua poin yaitu :- Riwayat kesakitan saat ini/keluhan utama

Pemeriksaan pendahuluan penting untuk mengetahui sumber keluhan utamanya dan menentukan apakah perlu dilakukan perawatan/tindakan emergensi. Keluhan-keluhan utama yang paling sering diungkapkan oleh pasien, antara lain :o Pendarahan gingiva, baik spontan maupun karena menyikat gigi,o Adanya gigi yang terasa goyang,o Adanya gigi (bagian anterior) yang menjadi jarang/terbentuk diastema antar kedua

gigi,o Ada rasa tidak enak/busuk di mulut,o Ada rasa gatal pada gingiva,o Nyeri.

- Riwayat dental masa laluPemeriksaan riwayat dental pasien mengacu pada beberapa hal, antara lain :o Riwayat kunjungan ke dokter gigi,o Penyikatan gigi,o Perawatan ortodonti yang pernah dijalani,o Nyeri sakit pada gigi dan gingiva yang pernah dialami.o Kecap/rasa bau mulut pada sisi impaksi,o Mobilitas gigi,o Kebiasaanmo Riwayat dental sebelumnya.

- Pemeriksaan Oralo Hygiene Oral

Dinilai berdasarkan banyak atau sedikitnya penumpukan plak, debris, materi alba, dan stain pada gigi.

Diperiksa dengan menggunakan disclossing solution, Lokasi penumpukan plak dan iritan lokal dapat menjadi petunjuk adanya faktor

pendorong lokal (Misalnya penumpukan plak lebih banyak pada satu sisi berkaitan dengan kebiasaan mengunyah pada satu sisi)

o Halitosis Adanya bau busuk/menusuk dari rongga mulut, Sumbernya bisa dari rongga mulut maupun dari ekstraoral pasien, Sumber lokal penyebab halitosis antara lain :

Retensi partikel makanan yang membusuk di sela gigi, Coated tongue, Dehidrasi, Karies,

Page 3: PEMERIKSAAN KLINIS

Gigi tiruan yang tidak bersih, Nafas perokok, Luka bedah

Sumber ekstraoral penyebab halitosis antara lain : Infeksi saluran napas, Bau dari substansi aromatik dalam aliran darah (Misalnya peminum alkohol,

bau aseton penderita diabetes melitus).o Rongga Mulut

Pemeriksaan meliputi seluruh rongga mulut yaitu bibir, dasar mulut, lidah, palatum, orofaring, dan saliva.

o Pemeriksaan Nodus LimfePemeriksaan harus dilakukan secara rutin karena penyakit periodontal biasanya

disertai dengan pembengkakan nodus limfe. Nodus limfe terinflamasi teraba lunak dan mobil, kulit yang membalutnya merah dan hangat.

- Pemeriksaan Gigi Geligio Keausan gigi (Wearing)

Merupakan kehilangan substansi gigi secara perlahan ditandai dengan terbentuknya permukaan gigi yang licin dan berkilat. Berdasarkan mekanisme terjadinya dibedakan atas : Erosi

Lekukan berbentuk baji pada daerah servikal gigi dengan poros tegak lurus terhadap poros gigi. Permukaan licin dan mengkilat.

AbrasiAda kehilangan substansi gigi yang diinduksi oleh keausan mekanis yang bukan berupa pengunyahan. Lesi berupa lekukan seperti cawan atau lekukan seperti baji dengan permukaan mengkilat.

AtrisiAda keausan gigi karena kontak fungsional dari gigi geligi antagonis. Faset keras, licin, berkilat.

o StainDapat membantu menentukan faktor oral hygiene pasien.

o HipersensitivitasDijumpai pada gigi dengan resesi gingiva sehingga tersingkap akarnya. Gigi menjadi sangat sensitif terhadap simulasi taktil dan perubahan termal. Cara pemeriksaannya adalah dengan menggesek-gesek daerah servikal gigi dengan probe atau semprotan udara.

o Hubungan kontak proksimalAdanya diastema atau kontak terbuka dapat mengarah pada impaksi makanan. Cara pemeriksaan pada gigi anterior dengan visual sedangkan pada gigi posterior dengan benang gigi/dental floss.

o Pemeriksaan jaringan periodontal Pemeriksaan gingiva

Gingiva harus dikeringkan dulu sehingga refleksi cahaya dari saliva tidak dapat mengganggu pemeriksaan. Aspek yang diperiksa antara lain warna, kontur, konsistensi, tekstur permukaan, posisi dengan CEJ.

Periodontal probing Dilakukan untuk melihat adanya poket, tipe poket, dan distribusi poket. Dalam

memeriksa digunakan alat bantu berupa william’s probe dengan penandan pada ujungnya yang menunjukkan angka 1,2,3,5,7,8,9,10 milimeter. Adanya jarak antara titik 3 dan 5 mm dengan maksud untuk menghindari kebingungan saat membaca hasil probing.

Page 4: PEMERIKSAAN KLINIS

Probing dilakukan di seluruh permukaan gigi. William’s probe diinsersikan di poket dengan tekanan ringan (25 gr/0,75 N) dan digunakan dengan cara berjalan mengelilingi gigi. Kedalaman probing diukur untuk keenam permukaan gigi yaitu bagian bukal, lingual, mesio-bukal, mesio-lingual, disto-bukal, disto-lingual.

Pada bagian proksimal probe diinsersikan dengan sudut 10-15 derajat untuk mendeteksi ada tidaknya kawah di bagian poket interdentalnya.

Pemeriksaan inflamasi margin gingiva (Indeks PBI) Pemeriksaan secara visual dengan melihat adanya pembengkakan (perubahan

kontur, tekstur, dan konsistensi gingiva), kemerahan, dan adanya bleeding. Adanya bleeding dapat diperiksa dengan menggunakan periodontal probe

yang ditempatkan di sulkus gingiva, terjadi bleeding jika memang jaringan penyusunnya terinflamasi (Indeks PBI 0: tidak ada pendarahan, 1: pendarahan berupa titik, 2: pendarahan berupa garis/titik-titik, 3: pendarahan berbentuk segitiga, 4: pendarahan menyebar). Cara ini lebih efektif dan objektif untuk mengetahui adanya inflamasi dibanding dengan secara visual saja.

Clinical attachment level (CAL) Harus dicatat level CEJ, serta jarak dari CEJ sampai ke dasar poket yang

mengindikasikan hilangnya perlekatan. Hal ini dapat dilakukan untuk mendeteksi keparahan penyakit (mild,

moderate, severe) Pemeriksaan Kehilangan Perlekatan

Inflamasi destruktif pada jaringan periodontal menyebabkan rusaknya insersi antara jaringan ikat periodontal dengan sementum. Kehilangan perlekatan dapat berupao Resesi (bagian akar terlihat secara visual) Diukur dari CEJ ke gingival

margino Poket Periodontal Dari dasar poket sampai ke gingival margin, kalau

sudah sampai bawah CEJ (Kehilangan perlekatan CEJ-Dasar Poket). Poket normal antara 0-3 mm.

o Resesi + Poketo False Poket Apabila terjadi inflamasi hingga menimbulkan swelling

gingiva, padahal dasar poket masih berada pada CEJ. Pada gigi dengan akar ganda kehilangan perlekatan dimungkinkan terjadi

sampai ke bagian bifurkasinya. Pemeriksaan kalkulus

Kalkulus dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : Supragingival kalkulus Diatas gingival margin, biasanya terjadi di dekat

saluran keluar dari kelenjar saliva mayor, sifat lunak dan mudah dibersihkan. Subgingival kalkulus Dibawah gingival margin, warna kehitaman karena

terkontaminasi darah, keras dan sukar dibersihkan. Keterlibatan furkasi

Yang diperiksa hanya gigi dengan akar ganda dengan menggunakan probe nabers.

Glickman’s Classification of Furcation Involvemento Grade I Sudah ada pembentukan poket sampai sedikit bagian atas dari

furkasi, interradikular bone masih intact.o Grade II Interadikular bone terdestruksi sedikit, alveolar bone dan

periodontal ligamen masih intact. o Grade III Probe sudah bisa menembus bifurkasi.o Grade IV Furkasi sudah terbuka lebar.

Page 5: PEMERIKSAAN KLINIS

Tes mobilitas Dengan dua alat yang diletakkan di bagian bukal dan lingual gigi, dan

digerakkan ke arah lingual-bukal. Roman Numerals

o I : 1 mm bucco-lingual movemento II : > 1 mm tapi < 2 mm bucco-lingual movemento III : > 2 mm bucco-lingual movement