Pemeriksaan Hitung Darah Lengkap
Transcript of Pemeriksaan Hitung Darah Lengkap
-
8/11/2019 Pemeriksaan Hitung Darah Lengkap
1/4
Gita Desyana Chrisanty
13014101013
1
Pemeriksaan Faal Hemostasis
Pemeriksaan hitung darah lengkap, hitung platelet, dan apusan darah perifer merupakan
pemeriksaan hemostasis dasar yang sebaiknya dilakukan pada pasien yang dicurigai menderita
kelainan hemostasis.
Pemeriksaan Apusan darah perifer
Pemeriksaan apusan darah perifer merupakan langkah pertama yang penting dalam investigasi
adanya kelainan hematologi. Pemeriksaan tersebut memberikan informasi mengenai ukuran
platelet, morfologi makro, dan granularitasnya, serta abnormalitas sel sel darah merah dan
darah putih yang berhubungan. Perkiraan hitung platelet dapat dilakukan melalui pemeriksaan
mikroskop cahaya rutin terhadap apusan darah perifer dengan pewarnaan Wright, dengan
mengalikan jumlah platelet per 1000x pembesaran lapang pandang dengan 10.000. Cara yang
lebih akurat adalah dengan mengalikan total dari semua platelet yang dihitung dalam 8-10 lapang
pandang pada pembesaran 1000x dengan 2000. Teknik hitung platelet visual berdasarkan cara
hitung sel darah putih telah dikembangkan pada sampel trombositopenia. Setiap apusan darah
perifer sebaiknya dievaluasi adanya rumpun atau gumpalan platelet yang dapat menyebabkan
kekeliruan hitung platelet. Agregasi platelet biasanya mengindikasikan cara pengumpulan
spesimen darah anti-koagulasi yang buruk, dimana terdapat EDTA-induced autoantibody.
-
8/11/2019 Pemeriksaan Hitung Darah Lengkap
2/4
Gita Desyana Chrisanty
13014101013
2
Hitung Platelet
Analisis hematologi modern menghitung platelet dengan menggunakan teknik sebaran cahaya
(light scattering) atau impedansi listrik yang akurasinya 5% dalam jarak 1000- 3.000.000
platelet/L. pengukuran volume platelet (mean platelet volume, MPV) dapat dilakukan
bersamaan, serta pembuatan kurva distribusi ukuran platelet. Hitung platelet otomatis dapat
dipengaruhi oleh adanya agregasi platelet akibat agregasi spontan, cold agglutinin, antikoagulan
EDTA atau debris tertentu, seperti serpihan sel darah putih. Konfirmasi hitung platelet atipikal
dapat dilakukan dengan inspeksi manual darah perifer. Bila diperlukan, hitung platelet dapat
dilakukan dalam hemocytometer dengan akurasi 10-20%.
Bleeding Time
Pemeriksaan bleeding time Ivy merupakan skrining manual primer fungsi hemostasis yang
kurang tepat dan masih dilakukan secara luas di masa lalu sebagai pemeriksaan diagnostik pada
pasien yang dicurigai mengalami gangguan perdarahan, sebagai pedoman terapeutik pasien
perdarahan aktif, dan sebagai prediktor perdarahan pada populasi umum yang akan menjalani
prosedur pembedahan maupun tindakan invasif. Normal metode Ivy 1-9 menit.
Manset pengukur tekanan darah dipasang pada lengan atas, dan dikembangkan dengan tekanan
40 mmHg hingga menyebabkan tekanan kapiler yang sama. Kemudian, insisi dilakukan pada
permukaan volar lengan bawah menggunakan alat sesuai dengan standar, seperti Surgicut dansebagainya. Darah yang keluar kemudian ditekan dengan kertas tertentu dalam interval waktu 30
detik hingga perdarahan berhenti. Hasilnya dilaporkan dalam detik. Pemanjangan bleeding time
dapat menandakan adanya defek fungsi platelet intrinsik, penyakit Von Willebrand, anomali
vascular, atau penggunaan obat obatan yang mempengaruhi fungsi platelet, seperti aspirin. Bila
perdarahan melebihi batas 5 menit, dicurigai adanya defek fungsional platelet.
Activated Clotting Time(ACT)
ACT dikembangkan pada 1966 sebagai modifikasi pemeriksaan whole blood clotting timeLee-
White yang bertujuan untuk monitoring status koagulasi dan heparinisasi pada situasi darurat.
Pemeriksaan ACT menggunakan tabung yang mengandung aktivator koagulasi bermuatan
negatif, seperti kaolin. Ketika semua darah dimasukan ke dalam tabung, sistem kontak diaktivasi
-
8/11/2019 Pemeriksaan Hitung Darah Lengkap
3/4
Gita Desyana Chrisanty
13014101013
3
dan terjadi pembekuan. ACT manual telah digantikan dalam beberapa tahun terakhir dengan
beberapa alat yang lain.
Prothrombin Time(PT)
Pemeriksaan PT bertujuan untuk menentukan integritas faktor faktor koagulasi ekstrinsik
(faktor jaringan) dan sangat sensitive terhadap faktor faktor pembekuan yang dependen vitamin
K (faktor II, IX, dan X) serta faktor faktor pada jalur biasa (fibrinogen, prothrombin, faktor V,
faktor X). PT biasanya digunakan untuk mendeteksi kelainan koagulasi yang didapat atau yang
diwariskan, dan merupakan uji standar dalam monitoring terapi antikoagulan oral. PT melibatkan
pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya bekuan darah pada sampel plasma yang
telah ditambahkan kalsium dan thromboplastin jaringan. Jarak normal PT adalah 8,8 11,6
detik, namun bervariasi di berbagai laboratorium,
Partial Thromboplastin Time(PTT) dan ActivatedPartial Thromboplastin Time (aPTT)
PTT melibatkan pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk membentuk bekuan darah pada
sampel plasma yang telah ditambahkan kalsium dan tromboplastin parsial. Bila pada sampel
plasma ditambahkan zat lain, maka disebut aPTT. Nilai normal aPTT : 25-35 detik, sedang PTT :
60-90 detik.
Clotting Time, TCT, TT)
TCT mengukur waktu yang dibutuhkan untuk sampel darah membeku pada saat ditambahkan
thrombin. TCT yang memanjang menandakan adanya gangguan konversi fibrinogen menjadi
fibrin. Nilai normal 15-20 detik
-
8/11/2019 Pemeriksaan Hitung Darah Lengkap
4/4
Gita Desyana Chrisanty
13014101013
4
Referensi :
Riley RS, Tidwell AR, Williams D, Bode AP, Carr ME. Laboratory evaluation of hemostasis.
Wilson DD. Manual of laboratory and diagnostic test. McGraw and Hill. 2008.543-4