Pemeriksaan Glukosa Pada Urin

3
PEMERIKSAAN GLUKOSA PADA URIN Tinjauan Pustaka Glukosa atau dekstrosa di dalam urin mempunyai arti yang amat penting untuk tes penyaring diabetes melitus. Dalam tiap urin normal terdapat glukosa dalam jumlah yang sedikit yaitu 25 mg/dl. Cara pemeriksaan glukosa urin yaitu dengan tes reduksi dan enzimatik. Tes reduksi terdiri dari fehling, benedict, dan clinitest tablet. Sedangkan test enzimatis terdiri dari test glucose oxidase dan hexokinase. Prinsip tes reduksi adalah dalam suasana alkali, glukosa dapat direduksi dari cupri menjadi cupro (Cu 2 O). Cupro akan mengendao dan berwarna merah. Intensitas merah ini secara kasar menunjukkan jumlah glukosa. Cara fehling merupakan cara pemeriksaan glukosuria semi kuantitatif. Reagennya terdiri dari fehling A (cupri sulfat dan aquadest) dan fehling B (kalium, natrium tartrat, natrium hidrosida, dan aquadest). Alat dan Bahan 1. Tabung reaksi 2. Lampu spirtus 3. Urin 4. Fehling A 5. Fehling B Metode

description

Cara Pemeriksaan Glukosa Urin Lab Patolog Klinik

Transcript of Pemeriksaan Glukosa Pada Urin

PEMERIKSAAN GLUKOSA PADA URINTinjauan Pustaka

Glukosa atau dekstrosa di dalam urin mempunyai arti yang amat penting untuk tes penyaring diabetes melitus. Dalam tiap urin normal terdapat glukosa dalam jumlah yang sedikit yaitu 25 mg/dl. Cara pemeriksaan glukosa urin yaitu dengan tes reduksi dan enzimatik. Tes reduksi terdiri dari fehling, benedict, dan clinitest tablet. Sedangkan test enzimatis terdiri dari test glucose oxidase dan hexokinase. Prinsip tes reduksi adalah dalam suasana alkali, glukosa dapat direduksi dari cupri menjadi cupro (Cu2O). Cupro akan mengendao dan berwarna merah. Intensitas merah ini secara kasar menunjukkan jumlah glukosa.

Cara fehling merupakan cara pemeriksaan glukosuria semi kuantitatif. Reagennya terdiri dari fehling A (cupri sulfat dan aquadest) dan fehling B (kalium, natrium tartrat, natrium hidrosida, dan aquadest).Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi

2. Lampu spirtus3. Urin

4. Fehling A

5. Fehling B

Metode

1. Campurkan 2 ml fehling A dan 2 ml fehling B dalam satu tabung reaksi. Tambahkan 1 ml urin yang akan diperiksa.

2. Panaskan dengan api kecil sampai mendidih.

3. Biarkan dingin dan baca hasilnya

Tabel interpretasiHasilWarna

-Tetap biru atau hijau jernih

+Hijau keruh atau agak kuning

++Kuning kehijauan dengan endapan agak kuning

+++Kuning kemerahan dengan endapan kuning kemerahan

+++Merah jingga hingga merah bata

Hasil dan Pembahasan

Hasil pemeriksaan urin sampel menunjukkan warna tetap biru. Berdasarkan tabel interpretasi, maka urin sampel dinyatakan negatif atau tidak mengandung glukosa. Tidak adanya perubahan warna pada larutan dikarenakan tidak ada endapan Cu2O yang berasal dari reduksi glukosa oleh kuprioksida (CuSO4).

Pemeriksaan glukosa pada urin bermanfaat untuk mengetahui keadaan ginjal/ saluran kemih serta mendeteksi ada tidaknya penyakit metabolik atau sistemik. Hasil positif tes glukosa dalam urin (glukosaria) dapat mengindikasi adanya diabets melitus (DM), namun perlu diketahui bahwa tidak semua glukosaria merupakan DM. Keadaan glukosaria dapat juga ditemukan pada orang-orang yang mengalami cystinosis, thyrotoxicosis, dan Cushings syndrome.Kesimpulan1. Urin sampel tidak mengandung glukosa.

2. Glukosuria dapat ditemukan pada penderita DM, cystinosis, thyrotoxicosis, dan Cushings syndrome.

DAPUS

Suci, Agustin Wulan dkk. 2014 Petunjuk Praktikum Patologi Klinik Hematologi dan Urinalisis. Laboratorium PK FKG Universitas Jember.Sunarya, Yayan, Agus S. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: PT. Setia Purna Inves