Pemeriksaan Galaktosa Tolerance, Albumin, dan Lemak.pptx
-
Upload
annisa-nur-rahmah -
Category
Documents
-
view
221 -
download
1
description
Transcript of Pemeriksaan Galaktosa Tolerance, Albumin, dan Lemak.pptx
Kelompok 3Annisa Nur Rahmah
Ira AnggrainiLatifah Amalia
Nur Muhamad RidloRasyida LatifahStevy Andriani
Windasari
Karbohidrat : Galactosa Tolerance TesLipid : Cholesterol SerumProtein : Albumin dan Globulin
KARBOHIDRAT
GALACTOSE TOLERANCE TES
Metabolisme Karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati (Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
METEBOLISME GALAKTOSA
galaktosa yang di serap usus,dengan mudah di ubah menjadi glukosa dalam hepar. “Galactose tolerance test” adalah suatu pemeriksaan untuk mengetahui fungsi hepar, namun sekarang sudah jarang di pakai. Jalur yang di pakai untuk mengubah galaktosa menjadi glukosa adalah sebagai berikut : galaktokinase mengkatalis reaksi (reaksi 1) dan dalam reaksi ini di perlukan ATP sebagai donor fosfat.
• Galaktosa 1- fosfat yang terbentuk akan bereaksi dengan uridin difosfat glukosa (UDPG) dan menghasilkan uridin di fosfat galaktosa dan glukosa 1-fosfat. Reaksi ini di katalisis galaktosa 1- fosfat uridil transferase, galaktosa menggantikan glukosa.
• Pada hati normal galactose diubah → glukosa, disimpan sebagai glykogen
• Pada penyakit hati kemampuan diatas terganggu, galactose yang tidak dimetabolisir dikeluarkan ke urin .
Galactose tolerance test•Prinsip pemeriksaa.:
–Galactose secara oral/iv dosis tertentu –sampel darah diambil pada waktu tertentu–Galaktose dalam darah dioksidasi, peroksida yang terbentuk
mengoksidir benzidin →diukur secara spektrofotometer –Benzoic & cyanid menghambat aktivitas Galactose oxidasi
•Harga Normal: –Oral 40 – 100 mg%–IV ≤ 42 mg%
•InterpretasiAbnormal pada :–sirosis –hepatitis akut –metastase ca ke hati.Dapat Normal pada:- obstruksi bilier extrahepatik tanpa komplikasi.
TOLERANSI GLUKOSA
Tes toleransi glukosa oral/TTGO (oral glucose tolerance test,OGTT) dilakukan pada kasus hiperglikemia yang tidak jelas ; glukosa sewaktu 140-200 mg/dl, atau glukosa puasa antara 110-126 mg/dl atau bila ada glukosuria yang tidak jelas sebabnya. Uji ini dapat diindikasikan pada penderita yang gemuk dengan riwayat keluarga diabetes mellitus; pada penderita penyakit vascular, atau neurologic atau infetoleransi glukosa dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
•Ø Toleransi glukosa normal•Ø Toleransi glukosa melemah•Ø Penyimpanan glukosa yang lambat•Ø Toleransi glukosa meningkat
Faktor-faktor yang mempengaruhi
metabolisme karbohidrat • Akan menyehatkan metabolisme • Metabolisme tidak bisa di ubah ,tetapi bisa
dipengaruhi• Tingkat metabolisme setiap orang berbeda-
beda • Olahraga meningkatkan metabolisme• Massa otot yang besar berarti metabolimenya
cepat • Tidur yang cukup
LIPID
CHOLESTEROL TOTAL
Metabolisme lipid
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak
Kolestrol serum
•Cholesterol terutama dibuat di hati, bahan baku acetat, dan mengalami esterifikasi .•Asam empedu dibuat dari cholesterol.•Sintesa cholesterol dipengaruhi oleh jumlah asam empedu yang mengalami sirkulasi enterohepatik. •Bila sirkulasi ini terputus (Obstruksi saluran empedu) maka sintesa asam empedu dan cholesterol meningkat•Jadi kenaikan cholesterol aleh karena Produksinya yang meningkat, bukan karena retensi.
Pemeriksaan kolesterol total
• HDL – kolesterol• LDL – kolesterol • Trigliserida
Prinsip pemeriksaan
• Berdasarkan pada metode CHOD – PAP . Yaitu kolesterol ditetapkan langsung dalam serum plasma dan sisi reaksi dimana ester kolesterol dihidrolisis, gugus 3 – OH dihidrolisis kemudian hidrogen yang merupakan hasil reaksi (secara enzimatik )
HDL
Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah karena HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju hati untuk diproses lebih lanjut guna menghindari terjadinya penumpukan kolesterol pada saluran darah.
Nilai Normal
< 40 mg/dL (1,04 mmol/L)
Rendah
>60 mg/dL (1,56 mmol/L)
Tinggi
Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.
LDL
Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat dalam darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh.
Nilai Normal
<100 mg/dL (2,6 mmol/L) Optimal
100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L) Mendekati optimal
130-159 mg/dL (3,34-4,13 mmol/L) Batas normal tertinggi
160-189 mg/dL (4,14-4,90 mmol/L) Tinggi
> 190 mg/dL (4,91 mmol/L) Sangat tinggi
Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang memiliki penyakit jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga dalam batas 100 mg/dL.
Trigliserida
Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap penyakit jantung.
Nilai Normal
< 150 mg/dL (1,69 mmol/L) Normal
150-199 mg/dL (1,69-2,25 mmol/L)
Batas normal tertinggi
200-499 mg/dL (2,26-2,65 mmol/L)
Tinggi
>500 mg/dL (5,64 mmol/L) Sangat tinggi
Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang rendah ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah dapat menjadi salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya gangguan kekurangan energi yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi ginjal.
PROTEIN
ALBUMIN DAN GLOBULIN
METABOLISME PROTEIN
• Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin (bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan senyawa lain.
Albumin dan Globulin
•Hati sumber terpenting dari protein serum.•Protein serum yang dibuat dl sel hati : albumin, & globulin •Gamma globulin dibentuk di jaringan RES: sinusoid hati, lien, sumsum tulang. •Perubahan fraksi protein yang paling banyak pada penyakit hati yaitu: kadar globulin meningkat ( glob) & albumin menurun.
Prinsip Pemeriksaan
a. Cara presipitasi •Pemisahan albumin & globulin dengan garam, ditambah reagen biuret, dibaca dengan spektrofotometer.b. Cara Elektroforesis•Diperiksa kadar albumin, 1 globulin, 2 globulin, globulin, globulin.c. Cara imunoelektroforesis•Diperiksa kadar Ig G, Ig A, Ig M, IgD. Sedangkan kadar Ig E dengan RIA.
Nilai Normal
Cara Presipitasi • Albumin : 3,5- 5,0 g%• Globulin : 1,3-2,7 g% • globulin : 0,8-1,6 g%Cara Elektroforesis • Albumin : 51,3-60,5 % 3,74-4,80 g%• 1 globulin : 5,1-7,4 % 0,38-0,52 g%• 2 globulin : 6,4-10,4 % 0,48-0,74 g%• globulin : 8,0-13,9 % 0,69-0,99 g%• globulin : 10,2-17,5 % 0,76-1,24 g%
Imunoelektroforesis & RIA orang dewasa : •Ig G 650-1600 mg%•Ig A 100-400 mg%•Ig M 18-280 mg%•Ig D 0-40 mg%•Ig E < 300 U/ml
SEKIAN DAN TERIMAKASIH:)
SALAM KELOMPOK 3 :)
POLTEKKES... JAYA !!