Pemeriksaan Forensik
-
Upload
francis-moore -
Category
Documents
-
view
19 -
download
1
description
Transcript of Pemeriksaan Forensik
Hal penting yang perlu ditentukan pada pemeriksaan adalah :
1. Menentukan identitas korban
Identitas korban ditentukan dengan pemeriksaan antara lain :
a. Pakaian dan benda yang dimiliki korban
b. Warna dan distribusi rambut dan identitas lain
c. Kelainan dan deformitas jaringan parut
d. Sidik jari
e. Pemeriksaan gigi
f. Teknik identifikasi lain
2. Apakah korban masih hidup saat tenggelam
Pada mayat yang masih segar, untuk menentukan apakah korban masih hidup atau sudah
meninggal pada saat tenggelam, dapat diketahui dari hasil pemeriksaan.
a. Metode yang memuaskan untuk menentukan apakah orang masih hidup
tenggelam ialah pemeriksaan diatom
b. Untuk membantu penegakan diagnose, dapat dibandingkan kadar elektrolit
magnesium darah dari bilik jantung kiri dan kanan
c. Benda asing dalam paru dan saluran pernafasan mempunyai nilai yang
menentukan pada mayat yang terbenam selama beberapa waktu dan mulai
membusuk.
d. Pada mayat yang segar, adanya air dalam lambung dan alveoli yang secara fisik
dan kimia sifatnya sama dengan air tempat korban tenggelam
e. Pada beberapa kasus, ditemukan kadar alcohol tinggi dapat menjelaskan korban
sedang dalam keracunan alcohol pada saat masuk air
3. Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis Drowning
Pada mayat yang segar, gambaran pasca mati dapat menunjukan tipe drowning dan juga
penyebab kematian lain seperti penyakit, keracunan, atau kekerasan lain.
Pada kecelakaan di kolam renang benturan (ante mortem impact) pada tubuh bagian atas.
4. Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian
Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian misalnya kekerasan, alcohol atau obat-
obatan dapat ditemukan pada pemeriksaan luar atau bedah jenazah. Apabila kematian
korban berhubungan dengan masuk nya cairan kedalam saluran pernafasan, maka
pemeriksaan diatom dari air tempat korban mampu menentukan hal ini.
5. Apakah ada penyulitnalamiah lain yang mempercepat kematian
a. Bila sudah menentukan bahwa korban masih hidup atau idak saat mauk ke air,
maka perlu penentuan apakah kematian disebabkan karena masuk air ke dalm
saluran pernafasan (tenggelam). Pada immersion, kematian terjadi dengan cepat,
hal ini mungkin disebabkan oleh cardiac arrest yang terjai pada waktu cairan
melalui saluran pernapasan bagian atas. Beberapa korban yang terjun dengan kaki
terlebih dahulu menyebabkan cairan masuk ke hidung. Hipersensitivitas dan
kadang kadang keracunan alcohol.
b. Bila tidak ditemukan air dalam paru-paru dan lambung, berarti kematian terjadi
seketika akibat spasme glottis, yang menyebabkan cairan tidak dapat masuk.
Waktu yang diperlukan untuk terbenam dapat bervariasi tergantung dari
keadaan sekeliling korban, keadaan masing masing korban, reaksi perorangan
yang bersangkutan keadaan kesehatan, dan jumlah serta sifat cairan yang dihisap
masuk kedalam saluran pernapasan.
Korban tenggelam akan menelan air dalam jumlah banyak, kemudian
menjadi tidak sadar dalam waktu 2-12 menit (fatal period). Dalam period ini bila
korban dikeluarkan dari air, ada kemungkinan masih dapat hidup bila upaya
resusitasi berhasil.
Pemerikasaan Luar Jenazah
1. Mayat dalam keadaan basah, mungkin berlumuran pasir, lumpur dan benda-
benda asing lain yang terdapat dalam air, kalau seluruh tubuh terbenam air.
2. Busa halus pada hidung dan mulut, kadang-kadang berdarah
3. Mata setengah terbuka atau tertutup, jarang terdapat perdarahan atau
perbendungan
4. Kutis anserine pada kulit permukaan anterior tubuh terutama ekstermitas
akibat kontraksi otot erector pill yang dapat terangsang karena dinginnya air
akibat tigor mortis pada otot tersebut
5. Washer woman’s hand, telapak tangent dan kaki berwarna keputihan dan
keriput yang disebabkan imbibisi cairan kedalam kutis dan biasanya
membutuhkan waktu lama.
6. Cadaveric spasme, merupakan tanda intravital yang tejadi pada waktu korban
berusaha menyelamatkan diri dengan memegan apa saja seperti rumput atau
benda- benda dalam air.
7. Luka-luka lecet pada siku, jari tangan, lutut dan kaki akibat gesekan pada
benda-benda dalam air. Puncak kepala mungkin terbentur pada dasar waktu
terbenam, tetapi dapat pula terjadi luka post mortal akibat benda-benda atau
bintang dalam air.
Pemerikasaan Bedah Jenazah
1. Busa halus dan benda asing (pasir, tumbuhan air) dalam saluran pernafasan
(trachea, percabangannya)
2. Paru paru membesar seperti balon, lebih berat, sampai menuutupi jantung.
Pada pengirisan banyak keluar cairan, keadaan ini terutama terjadi pada kasus
tenggelam di laut.
3. Petekie sedikit sekali karena kapiler terjepit diantara septum
interaveolarmungkin terdapat bercak-bercak perdarahan yang disebut bercak
paltauf akibat robeknya penyekat alveoli.
4. Paru-paru normal karena tidak masuk ke dalam alveoli atau cairan sudah
masuk ke dalam aliran darah (melalui proses imbibisi), ini dapat terjadi pada
kasus tenggelam di air tawar.
5. Otak, ginjal, hati, dan limpa mengalami perbendungan
6. Lambug dapat sangat membesar, berisi air, lumpur dan sebagainya yang
mungkin pula terdapat pada usus halus.
Pemerikasaan Laboratorium
1. Pemeriksaan Diatom.
Alga (ganggang) bersel satu dengan dinding terdiri dari silikat (SiO2) yang tahan panas
dan asam kuat . diatom ini dapat dijumpai dalam air tawar, air laut, air sungai, air sumur,
dan udara. Pemeriksaan diatom dilakukan pada jaringan parut myat segar. Bila mayat
telah membusuk, pemeriksaan diatom dilakukan dari jaringan ginjal, otot sklete, atau
sumsum tulang paha.
2. Pemeriksaan Destruksi
Atau digesti asam pada paru. Ambil jaringan perifer paru sebanyak 100 gr, masukkan ke
dalam labu Kjeldahi dan tambahkan asam sulfat pekat sampau jaringan paru terendam,
diamkan kurang lebih stengah hari agar jaringan hancur. Panaskan dalam lemari asam
sanil diteteskan asam nitrat pekat sampai terbentuk cairan yang jernih, dinginkan dan
cairan dip using dalam centrifuge. Sedimen yang terjadi ditambah akuadest, putar
kembali dan akhirnya dilihat dengan mikroskop. Pemeriksaaan diatom positif bila pada
jaringan paru ditemukan diatom cukup banyak , 4-5/LPB atau 10-20 persatu sediaan.
Atau pada sumsum tulang cukup ditemukan hanya satu.
3. Pemeriksaan Getah Paru
Permukaan paru disiram dengan air bersih, iris bagian perifer, ambil sedikit cairan person
dari jaringan perifer paru, taruh pada gelas objek, tutup dengan kaca penutup dan lihat di
mikroskop. Selain diatom dpat juga terlihat ganggang atau lainnya.
4. Pemeriksaan berat jenis dari kadar elektrolit pada darah yang berasal dari bilik jantung
kiri dan kanan. Bila tengggelam di air tawar , berat jenis dan kadar elektrolit dalam darah
jantung kiri lebih rendah dari jantung kanan, sedangkan pada air asin sebaliknya.
Diagnosis Tenggelam
Bila mayat masih segar (belum dapt pembusukan), maka diagnosis kematian akibat
tenggelam dapat dengan mudah ditegakan melalui pemeriksaan yang teliti dari :
1. Pemeriksaan luar
2. Pemeriksaan dalam
3. Pemeriksaan laboratorium (histology jaringan, destruksi jaringandan berat jenis serta
kadar elektrolit darah)
Bila mayat sudah membusuk, maka diagnosis kematian akbat tenggelam dibuat
bedasarkan adanya diatom yang cukup banyak pada paru-paru yang bila di sokong oleh
penemuan diatom pada ginjal,otot skelet atau diatom sumsum tulang.