Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
-
Upload
reynalth-andrew-sinaga -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
1/59
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
2/59
Photometer StarDust FCReagensia DSI
Beberapa contoh alat
Photometer
Photometer HERA Super Photometer StarDust MC15
K R I S T A L A B
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
3/59
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT Elektrolit sangat penting
memelihara potensial elektrokimiawi membran
sel
mempengaruhi fungsi saraf dan otot, sertaaktivitas sel seperti sekresi, kontraksi, dan
berbagai proses metabolik lain.
Fluktuasi malfungsi serius organ-organ penting
terutama jantung, yang kontraksinya bersamadengan aktivitas sistem saraf dan otot yang lain
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
4/59
Ion yang paling banyak dalam cairan tubuh
natrium (Na+)
kalium (K+)
klorida (Cl-)
bikaronat (HCO3-
) Ion dalam jumlah sedikit
kalsium (Ca2+)
magnesium (Mg2+)
fosfat
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
5/59
Spesimen untuk pengukuran
elektrolit kualitas spesimen validitas hasil Serum atau plasma dari sampel darah vena
serum nonhemolisis
tabung heparin (tutup hijau)
Antikoagulan lain (kation > melebihi kadar
dalam darah tidak dapat digunakan
Sampel urine tanpa penambahan
pengawet urin
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
6/59
Metode pengukuran elektrolit
Flame Em ission Spectrophotom etry
(FES)
Ion -Select iv e Electrod es(ISE)
Metode Spektofotometrik
Metode Coulometr ic-Am perometr ic Ti t rat ion
Metode asidifikasi (pengasaman)
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
7/59
Natrium (Na+) atau Sodium
kation utama dalam cairan ekstraseluler
Diet normal setiap hari mengandung 8 15
g (130 260 mmol) NaCl, yang diabsorbsidari saluran pencernaan
Tubuh membutuhkan hanya 1-2 mmol/hari
dan kelebihannya dikeluarkan melalui ginjal
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
8/59
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
9/59
Natrium (Na+) atau Sodium
Nilai Rujukan
Natrium serum = 135 145 mmol/L (bayi
sampai dewasa) Natrium urine: 40 220 mmol/hari.
Natrium pada cairan serebrospinal adalah
136 150 mmol/L Natrium feses adalah < 10 mmol/hari.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
10/59
Kalium (K+) atau Potasium
kation utama intraseluler,
kadar rerata dlm sel jaringan = 150 mmol/L,
dlm eritrosit = 105 mmol/L . Kebutuhan tubuh akan K+ dari diet sehari-
hari adalah 50 -150 mmol/hari.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
11/59
Kalium (K+) atau Potasium
Spesimen
= pemeriksaan Na
kadar kalium dalam plasma dan darah < serum hindari hemolisis
gunakan darah heparin, suhu 25 370C
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
12/59
Kalium (K+) atau Potasium
Metode Analitik
= Pemeriksaan Na
Nilai rujukan
Kalium serum: Dewasa = 3,5 5,0 mmol/L,
Bayi baru lahir = 3,7 5,9 mmol/L
Kalium plasma: 3,5 4,5 mmol/L (dewasa)
Kalium dalam cairan serebrospinal = 70%kadar kalium plasma
Eksresi kalium urine 25 125 mmol/hari
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
13/59
Klorida
anion ekstraseluler yang utama
kadar dalam cairan intestinal dan plasma
sekitar 103 mmol/L . Obat-obatan diuretik seperti furosemid, dan
asam ethakrinat dapat menghambat
absorbsi klorida.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
14/59
Klorida
Spesimen
Klorida dapat diukur dalam serum, plasma, urin.
Klorida sangat stabil dalam serum dan plasma..
Metode Analitik coulometric-amperometric titration atau ISE
Nilai Rujukan
Klorida serum/plasma = 98 107 mmol/L Klorida cairan serebrospinal = 15% > serum
Eksresi dalam urine =110 250 mmol/hari.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
15/59
Bikarbonat (Karbondioksida
total) Spesimen
plasma heparin, serum
menggunakan tabung vakum. Konsentrasi karbondioksida total diukur lebih
akurat yaitu: pada saat pemeriksaan dilakukan
segera setelah masuk tabung vakum
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
16/59
Bikarbonat (Karbondioksida
total) Metode Analitik
Metode acidifikasi atau alkalinisasi
Metode enzimatik dengan menggunakanpenggabungan reaksi karbosilase dan
dehidrogenase.
Metode indirect ISE. Pada metode ini CO2bentuk gas yang dihasilkan setelah asidifikasi
ditentukan melalui elektrode PCO2..
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
17/59
Bikarbonat (Karbondioksida
total) Nilai Rujukan
tergantung pada alat yang digunakan
kadar dalam plasma dan serum sekitar 22 32mmol/L.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
18/59
QUALITY CONTROL
PRESISI (Ketelitian)
AKURASI (Ketepatan)
bahan kontrol yang harus memenuhi syarat, yaitu
memiliki komposisi sama atau mirip dengan
spesimen,
komponen yang terkandung harus stabil
disertai sertifikat analisa yang dikeluarkan oleh pabrik
yang bersangkurtan
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
19/5927 June 2013 19
PRESISI
Dipengaruhi oleh:
stabilitas alat
metode pemeriksaan
Volume/kadar bahan
Waktu pengulangan
Tenaga pemeriksa
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
20/59
27 June 2013 20
AKURASI
Akurasi (ketepatan) kedekatan hasilterhadap nilai sebenarnya yang telahditentukan oleh metode standar.
Akurasi menilai kesalahan acak/randomatau sistematik atau keduanya.
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
21/59
INTERPRETASI HASIL
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
22/59
Interpretasi.
Hipernatremia (peningkatan konsentrasi Na+ plasma):
kekurangan minum air.
kehilangan banyak cairan (osmotik diuresis, Diabetes Insipidus, diare,
keringat, hiperpnu, muntah berlebihan).
gangguan fungsi ginjal.
intake natrium berlebihan
retensi natrium.
penurunan produksi antidiuretik hormon (ADH). penurunan sensitifitas tubuler terhadap ADH.
Hiponatremia (penurunan konsentrasi Na+ ):
intake natrium kurang.
muntah lama dan hebat
terapi diuretika.
diare persisten.
luka bakar.
Renal Tubular Asidosis
insufisiensi ginjal kronik dengan asidosis. -
metabolik asidosis (diabetik ketoasidosis).
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
23/59
Interpretasi.
Hiperkloremia (peningkatan konsentrasi Cl- plasma):
- Dehidrasi Berat
- Gagal Ginjal Akut- Aldosteronisme Primer
- Diabetes Insipidus
- Retensi Klorida
- Intoksikasi Salisilat
- Renal Tubular Asidosis
Hipokloremia (penurunan konsentrasi Cl- plasma):
Pielonefritis kronik
Hiperaldosteronisme
Gagal ginjal Intoksikasi bromida
Ketoasidosis diabetik
Alkalosis metabolik
Muntah berlebihan (biasanya bersama Na + & K+)
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
24/59
Interpretasi.
Hiperkalemia (peningkatan konsentrasi K+ plasma):
- infus K+ intravena > 20 mmol / jam
terapi larutan K+ dengan konsentrasi > 40 mmol / l ataudosis > 80 mmol / hr.
dehidrasi
diabetik ketoasidosis
hemolisis intravaskuler dan ekstrakorporeal
luka bakar berat
status epilepsi
trombositosis
lekositosis
gagal ginjal infark miokard
Penyakit Addison
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
25/59
Hipokalemia (penurunan konsentrasi K+ plasma):
Intake berkurang:
kelaparan lama
terapi pasca operasi dengan cairan kurang mengandung
kalium.
Perpindahan kalium ekstrasel ke cairan intrasel:
terapi insulin pada hiperglikemia diabetik.
pengambilan glukosa seluler disertai pengambilan K+ dan air.
alkalosis.
Kehilangan cairan tubuh yang banyak mengandung kalium:
muntah berlebih
diare
fistel usus
Renal Tubular Asidosis
Sindroma Cushing
penggunaan obat-obatan
terapi diuretik
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
26/59
KESEIMBANGAN ASAM - BASA
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
27/59
Keseimbangan Asam Basa
Keseimbangan asam basa adalah suatu
keadaan dimana konsentrasi ion H+
yang diproduksi setara dengan
konsentrasi ion H+ yang dikeluarkan
oleh sel
Keseimbangan asam basa adalah
keseimbangan ion H+
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
28/59
Pada proses kehidupan keseimbangan
asam basa pada tingkat molekular
umumnya berhubungan dengan asam
lemah dan basa lemah, begitu pulapada tingkat konsentrasi ion H- atau ion
OH- yang sangat rendah
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
29/59
KESEIMBANGAN ASAM
BASA & GAS DARAH
Kelainan Regulasi Asam-Basa & Gas
Darah tanda-tanda klinis hipoksia,
hiperkapnia, hiperventilasi, retensi
CO2
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
30/59
KESEIMBANGAN ASAM
BASA & GAS DARAH Tujuan penentuan pemeriksaan
mengetahui keadaan hipoksemia,
hipokapnia, hiperkapnia, serta
mengetahui apakah ada perubahan pH
dan asidosis atau alkalosis, baik
metabolik/respiratorik
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
31/59
PERNAPASAN
Dalam proses pernapasan (respirasi)
terjadi penggantian dua jenis gas utama.
Pemasukan O2 dan Pengeluaran CO2.
Proses ini dipengaruhi oleh kondisi
tubuh dan kondisi lingkungan hidup
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
32/59
KOMPOSISI UDARA
ATMOSFER/
Inspirasi (%) Ekspirasi(%)
O2 20,96 15
CO2 0,04 5
N2 79 79
(Gas mulia)
Lain-lain sangat sedikit sangat
sedikit
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
33/59
Kurva Disosiasi Oksigen
(ODC) Normal
Orang-orang muda sehat mempunyai
tekanan O2 lebih tinggi daripada orang
berumur/ tua yang sehat Kurva disosiasi O2 tergeser (saturasi O2
berkurang) apabila pH darah menurun,
suhu naik, dan PCO2 meningkat
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
34/59
Gangguan Keseimbangan
Asam Basa
Gangguan keseimbangan asam basa
disebabkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi mekanisme pengaturan
keseimbangan antara lain: sistem
respirasi, fungsi ginjal, gangguan sistem
kardiovaskuler maupun fungsi susunansaraf
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
35/59
Gangguan keseimbangan asam basa
serius biasanya menunjukkan fase akut,
ditandai dengan pergeseran pH
menjauhi batas nilai normal Nilai pH abnormal, meskipun salah satu
nilai komponen gas darah lainnya
(PCO2, HCO3-) masih berada dalambatas normal
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
36/59
Bila kondisi tersebut berlanjut terjadi
reaksi penyesuaian yang bersifatfisiologik
Pada keadaan ini disebut Fase
Kompensasi Jika kondisi penyebab tidak diatasi,
maka mekanisme kompensasi tidak
mampu mengatasi, disebut Fase TidakTerkompensasi
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
37/59
Klasifikasi yang umum digunakan
umumnya mengggambarkan masalah
dan kelainan yang terjadi, sesuai dengannamanya:
1. Gangguan Keseimbangan Asam Basa
RespiratorikTerjadi karena ketidakseimbangan
antara pembentukan CO2 di jaringan
perifer dengan ekskresinya di paruDitandai oleh peningkatan atau
penurunan konsentrasi CO2
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
38/59
2. Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Metabolik.
Terjadi karena pembentukan
CO2 oleh asam organik
yang menyebabkan peningkatan ion
bikarbonat di jaringan perifer atau
cairan ekstraseluler
K l i R l i A
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
39/59
Kelainan Regulasi Asam
Basa Gejala klinik Waspada terhadap
Hipotensi Asidemia
Lambat dlm reaksi Hiperkapnia
Parestesia
Tetani Alkaliemia
Konvulsi
Hiperventilasi Asidosis metabolik
Alkalosis respirasi
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
40/59
Definisi Beberapa Istilah
Asidemia: pH
Asidosis repiratorik : PaCO2
Asidosis metabolik : perubahan kadar
HCO3-
Alkaliemia : pH
Alkalosis respiratorik PaCO2
Alkalosis metabolik : perubahan HCO3-
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
41/59
PaO2: tekanan oksigen dalam
darah/plasma arteri.
Kadar molekul oksigen bebas
SaO2 (Saturasi Oksigen): JumlahOksigen yang terikat oleh Hemoglobin
CaO2: Kadar oksigen darah arteri
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
42/59
Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik ditandai denganturunnya kadar ion-HCO3 diikuti dengan
penurunan tekanan parsial CO2 di dalam
arteri Kompensasi umumnya terdiri dari
kombinasi mekanisme respiratorik dan
ginjal
Ion hidrogen berinteraksi dengan ion
bikarbonat membentuk molekul CO2
yang dieliminasi di paru
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
43/59
Ginjal mengupayakan ekskresi ion
hidrogen ke urin dan memproduksi ion
bikarbonat yang dilepaskan ke cairanekstraseluler
P b b A id i
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
44/59
Penyebab Asidosis
Metabolik Kehilangan bikarbonat: Diare,
kehilangan usus halus,
ureterosigmoidostomi
Produksi asam organik berlebihan:puasa, kelaparan yang lama,
ketoasidosis karena alkohol, intoksikasi
oleh salisilat, metanol Gagal ginjal/ Insufisiensi ginjal
(azotemia)
Penambahan HCl: amonium klorida
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
45/59
Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik merupakan proses
terjadinya peningkatan primer
bikarbonat dalam arteriAkibat peningkatan bikarbonat : rasio
pCO2 dan kadar HCO3 dalam arteri
berubah
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
46/59
Usaha tubuh untuk memperbaiki rasio
dilakukan oleh paru dengan
menurunkan ventilasi (hipoventilasi)sehingga pCO2 meningkat dalam arteri
dan meningkatnya konsentrasi HCO3
dalam urin
P b b Alk l i
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
47/59
Penyebab Alkalosis
Metabolik
Responsif terhadap pemberian NaCl:
muntah2, dimana terbuangnya ion H+
mll saluran cerna Responsif pemberian diuretika:
furosemid, asam etakrinat, tiazid
Resisten terhadap pemberian NaCl:
hiperaldosteronisme, sindroma Cushing
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
48/59
Alkalosis Respiratorik
Pada alkalosis respiratorik terjadi
hiperventilasi alveolar sehingga terjadi
penurunan PaCO2 (hipokapnia) yang
dapat menyebabkan peningkatan pH
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
49/59
Hiperventilasi alveolar timbul karena
adanya stimulus baik langsung maupun
tidak langsung pada pusat pernafasan,
penyakit paru akut dan kronik,overventilasi iatrogenik (penggunaan
ventilasi mekanik)
Hiperventilasi kronik umumnya bersifatasimptomatis
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
50/59
Hiperventilasi akut ditandai dengan rasa
ringan di kepala (pusing), parestesia,
dan kesemutan
enye a a os s
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
51/59
enye a a os sRespiratorik
(Hiperventilasi) Penyakit SSP: ansietas, histeria,
trauma, infeksi, tumor otak
Penyakit paru: emboli, edema,pneumonia, gangguan keseimbangan
ventilasi-perfusi disertai hipoksia
Penyakit metabolik: demam, intoksikasi
salisilat, insufisiensi hati, septikemiagram negatif
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
52/59
Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik terjadi apabila
terdapat gangguan ventilasi alveolar
yang mengganggu eliminasi CO2
sehingga akhirnya terjadi peningkatan
PaCO2 (hiperkapnia)
Penyebab Asidosis
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
53/59
Penyebab Asidosis
Respiratorik (Hipoventilasi)
Penyakit SSP: sedatif dosis berlebihan,
respirasi berhenti, tumor otak
Penyakit paru-paru: penyumbatansaluran nafas secara mendadak, PPOK,
peumonia berat, pneumotoraks,
penyakit otot pernafasan
Penyakit metabolik: miksedema
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
54/59
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
55/59
Pengambilan contoh darah
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
56/59
Pengambilan contoh darahuntuk penentuan pH, PO2 dan
PCO2 Bahan: darah arteri (pilihan utama), darah
vena, darah kapiler.
Hindarkan pembendungan pada waktupengambilan darah vena
Paling baik digunakan semprit gelas,
menyusul semprit plastik. Punksi arteri untuk pengambilan darah
dilakukan oleh dokter/ analis terlatih
Pengambilan contoh darah
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
57/59
Pengambilan contoh darahuntuk penentuan pH, PO2 dan
PCO2 Lokasi pengambilan darah:
1. arteri radialis
2. arteri brachialis3. arteri femoralis
Antikoagulan yang dipakai :
Heparin, Sitrat, Oksalat dan EDTA
Nilai Normal AGDA Orang
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
58/59
Nilai Normal AGDA Orang
DewasaPmriksaan Unit Pria Arteri Vena
Wanita
pH mmHg Pria 7,37-7,44 7,35-7,45
Wanita
PCO2 mmHg Pria 34-45 36-50
Wanita 31-42 34-50
PO2 mmHg Pria 80-90 25-40
Wanita 75-85 25-40
Bikarbonat mmol/L Pria 23-29 25-30
Wanita 20-29 23-28Total CO2 mmol/L Pria 24-30 26-31
Wanita 21-30 24-29
Base Excess mmol/L Pria -2,4-2,3 0,0-5,0
Wanita -2,3-1,2 -1,0-3,5
-
7/28/2019 Pemeriksaan Elektrolit&Asam Basa
59/59
K R I S T A L A B
Thanks for your attention