Pemeriksaan Diagnostik Zed

2
2.4. Pemeriksaan Diagnostik a. Pemeriksaan labolaturium : - Darah : ureum, kreatini, elektrolit, serta osmolaritis. - Urin : ureum, kreatini, elektrolit, osmolaritis dan berat jenis. - Kenaikan sisa metabolisme proteinureum kreatinin dan asam urat. - Gangguan keseimbangan asam basa : asidosis metabolik. - Gangguan keseimbangan elektrolit : hiperkalemia, hipernatremia, atau hiponatremia, hipokalesemia, dan hiperfosfatemia. - Volume urin biasnya kurang dari 400ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam setelah ginjal rusak. - Warna urine : kotor,sedimen kecoklatan menunjukan adanya darah, Hb, Mioglobin, porfirin. - Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukkan penyakit gagal ginjal, contoh: glimerulonefritis, piolonefritis dengan kehilangan kemampuan untuk memekatkan; menetap pada 1,010 menunjukkan kerusakan berat. - PH Urine : lebih dari ditemukan pada ISK, nekrosis tubular ginjal, dan gagal ginjal kronik. - Osmolarits urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal, dan retio urine/serum sering 1:1

description

pemeriksaan diagnosis ginjal

Transcript of Pemeriksaan Diagnostik Zed

Page 1: Pemeriksaan Diagnostik Zed

2.4. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan labolaturium :

- Darah : ureum, kreatini, elektrolit, serta osmolaritis.

- Urin : ureum, kreatini, elektrolit, osmolaritis dan berat jenis.

- Kenaikan sisa metabolisme proteinureum kreatinin dan asam urat.

- Gangguan keseimbangan asam basa : asidosis metabolik.

- Gangguan keseimbangan elektrolit : hiperkalemia, hipernatremia, atau

hiponatremia, hipokalesemia, dan hiperfosfatemia.

- Volume urin biasnya kurang dari 400ml/24 jam yang terjadi dalam 24 jam

setelah ginjal rusak.

- Warna urine : kotor,sedimen kecoklatan menunjukan adanya darah, Hb,

Mioglobin, porfirin.

- Berat jenis urine : kurang dari 1,020 menunjukkan penyakit gagal ginjal,

contoh: glimerulonefritis, piolonefritis dengan kehilangan kemampuan untuk

memekatkan; menetap pada 1,010 menunjukkan kerusakan berat.

- PH Urine : lebih dari ditemukan pada ISK, nekrosis tubular ginjal, dan gagal

ginjal kronik.

- Osmolarits urine : kurang dari 350 mOsm/kg menunjukan kerusakan ginjal, dan

retio urine/serum sering 1:1

- Klirens kreatinin urine: mungkin secara bermakna menurun sebelum BUN dan

kreatinin serum menunjukn peningkatan bermakna.

- Natrium urine : biasanya menurun tetapi dapat lebih lebih dari 40 mEq/L bila

gijal tidak mampu mengabsorbsi natrium.

- Bikarbonat urine : meningkat bila ada asidosis metabolik.

- SDM urine : mungkin ada karena infeksi, batu, trauma, tumor, atau peningkatan

GF.

- Protein : protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat menunjukkan kerusakan

glomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria derajat rendah

(1-2+) dan SDM menunjukan infeksi atau nefritis intersisial. Pada NTA

biasanya ada proteinuria minimal.

Page 2: Pemeriksaan Diagnostik Zed

- Warnah tambahan: biasanya tanpa penyakit ginjal atau infeksi. Warna

tambahan seluler dengan pigmen kecoklatan dan sejumlah sel epitel tubular

ginjal terdiagnostik pada NTA. Tabahan warna merah diduga glumerulonefritis.