Pemeriksaan Dalam

3
Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher) A. Pengertian Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan dalam adalah suatu tindakan pemeriksaan dalam yang dilakakukan terhadap klien untuk menegakkan penyakit/ diagnosa tertentu. B. Tujuan Pemeriksaan Dalam 1. Untuk mendeteksi dini adanya komplikasi/ peyulit 2. Memantau jalannya persalinan, apakah masih fisiologis atau sudah termasuk patologis 3. Memantau pembukaan serviks 4. Menilai penurunan bagian terendah dari janin 5. Memantau keadaan ketuban sudah pecah atau masih utuh C. Hal – hal yang Perlu Dinilai pada Saat Pemeriksaan Dalam yaitu : 1. Vulva Vagina yaitu dimana Ibu ditempatkan pada posisi yang memudahkan untuk inspeksi dan pemeriksaan. Kekerapan pemeriksaan vagina selama persalinan dapat meningkatkan morbiditas infeksi khususnya pada kasus ketuban pecah dini. 2. Konsistensi Portio : dimana akan menjadi tipis dan lunak bahkan tidak teraba saat pembukaan lengkap. 3. Pembukaan Serviks yaitu ditentukan dengan memperkirakan diameter rata-rata (ukuran diameter leher rahim yang teregang). Dilatasi serviks ditentukan dengan pemeriksaan VT dan dinyatakan dengan diameter serviks. 4. Air Ketuban ( utuh/pecah) yaitu bila cairan ketuban pecahnya diragukan, masukkan speculum dengan hati-hati dan cairan dicari di fornik posterior. Cairan diperiksa untuk mengetahui adanya warna atau mekonium. 5. Presentasi dan posisi janin 6. Penurunan bagian terbawah janin yaitu untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan maka dapat digunakan bidang Hodge yang terdiri atas empat bidang: Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus. 7. Penyusupan kepala janin/ molase a. 0 = tulang kepala janin terpisah dan sutura dapat teraba dengan mudah b. 1 = tulang kepala janin hanya saling bersentuhan c. 2 = tulang kepala janin saling tumpang tindih, tetapi

description

p

Transcript of Pemeriksaan Dalam

Page 1: Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan Dalam (Vaginal Toucher)

A.    Pengertian Pemeriksaan Dalam      Pemeriksaan dalam adalah suatu tindakan pemeriksaan dalam yang dilakakukan terhadap klien untuk menegakkan penyakit/ diagnosa tertentu.

B.    Tujuan Pemeriksaan Dalam        1.    Untuk mendeteksi dini adanya komplikasi/ peyulit        2.    Memantau jalannya persalinan, apakah masih fisiologis atau sudah termasuk                patologis        3.    Memantau pembukaan serviks        4.    Menilai penurunan bagian terendah dari janin        5.    Memantau keadaan ketuban sudah pecah atau masih utuh

C.    Hal – hal yang Perlu Dinilai pada Saat Pemeriksaan Dalam yaitu : 1. Vulva Vagina yaitu dimana Ibu ditempatkan pada posisi yang memudahkan untuk inspeksi dan pemeriksaan. Kekerapan  pemeriksaan vagina selama persalinan dapat meningkatkan morbiditas infeksi khususnya pada kasus ketuban pecah dini.

2.  Konsistensi Portio : dimana akan menjadi tipis dan lunak bahkan tidak teraba saat pembukaan lengkap.

3. Pembukaan Serviks yaitu ditentukan dengan memperkirakan diameter rata-rata (ukuran diameter leher rahim yang teregang). Dilatasi serviks ditentukan dengan pemeriksaan VT dan dinyatakan dengan diameter serviks.

4. Air Ketuban ( utuh/pecah) yaitu bila cairan ketuban pecahnya diragukan, masukkan speculum dengan hati-hati dan cairan dicari di fornik posterior. Cairan diperiksa untuk mengetahui adanya warna atau mekonium.

5. Presentasi dan posisi janin

6. Penurunan bagian terbawah janin yaitu untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan maka dapat digunakan bidang Hodge yang terdiri atas empat bidang:

Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium.

Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis.

Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.

Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus.

       7. Penyusupan kepala janin/ molase           a.    0 = tulang kepala janin terpisah dan sutura dapat teraba dengan mudah           b.    1 = tulang kepala janin hanya saling bersentuhan           c.    2 = tulang kepala janin saling tumpang tindih, tetapi masih dapat dipisahkan           d.    3 = tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat di pisahkan

D.     Hal – hal yang Perlu Diperhatikan Pada Pemeriksaan Dalam 1. Keadaan Perineum : Pada primipara perineum utuh dan elastis. Pada multipara tidak utuh, longgar dan lembek. Untuk menentukan dengan menggerakkan jari dalam vagina ke bawah dan ke samping. Dengan cara ini juga diketahui otot levator ani normal teraba elastis .

2. Sistokel dan Rektokel : Sistokel adalah benjolan pada dinding depan vagina yg disebabkan oleh kelemahan dinding belakang kandung kemih. Rektokel adalah benjolan pada dinding belakang vagina disebabkan oleh kelemahan dinding depan rektum.

Page 2: Pemeriksaan Dalam

Diakibatkan oleh persalinan yang berulang terutama ada robekan perineum atau bersamaan dengan prolapsus uteri.

3. Pengeluaran Pervaginaan : Lendir campur darah, cairan ketuban, darah berasal dari robekan jalan lahir, plasenta previa, solusio plasenta, mekoneum, cairan putih kekuningan akibat radang serviks atau monilia vagini , cairan hijau kekuningan karena trikhomonas.

4. Serviks : Perlu diperhatikan pembukaan, penipisan, robekan serviks dan kekakuan serviks. Pembukaan ditentukan & diukur dengan kedua jari. Kalau pembukaan > 6 cm lebih mudah diukur dari forniks lateralis dengan cara berapa (cm) lebar yang masih tersisa. Menentukan penipisan kadang sukar, terutama kalau serviks menempel di bagian bawah janin. Keadaan normal serviks lembut & elastic.

5. Ketuban : Tentukan ketuban utuh atau tidak, di ketahui bila pemeriksaan dilakukan selagi ada his. Bagaimana keadaan ketuban 

6. Presentasi, titik penunjuk dan posisi : Presentasi kepala diketahui bila teraba bagian bulat dan keras, tulang parietal, sutura sagitalis, ubun-ubun besar atau ubun-ubun kecil. Posisi kepala yang perlu ditentukan adalah letak ubun-ubun kecil terhadap panggul ibu.

7. Turunnya kepala : Untuk menentukan di mana turunnya kepala diperkirakan dengan pemeriksaan luar dan dipastikan dengan pemeriksaan dalam. Untuk menentukan sampai di mana turunnya kepala ditentukan dengan bidang Hodge.

F.    Keuntungan       1.    Untuk menentukan apakah  pasien benar dalam  keadaan inpartu        2.    Untuk menentukan factor janin dan panggul        3.    Menentukan ramalan persalinan

G.   Indikasi       1.    Primipara, kehamilan 36 mg bagian bawah janin belum masuk PAP       2.    Menentukan kemajuan persalinan        3.    Ketuban pecah sedang bagian bawah janin masih tinggi        4.    Menentukan tindakan

H.   Kontraindikasi       1.    Perdarahan        2.    Plasenta previa        3.    Ketuban pecah dini        4.    Persalinan preterm

I.    Melakukan dan mendokumentasikan pemeriksaan dalam       1.    Kerendahan hati/ kenyamanan  Jangan meremehkan kemungkinaan rasa malu

Tutup bagian bawah ibu dengan selimut

Pastikan pintu/ tirai tertutup

       2.    Prosedur              Sebelum pemeriksaan  Yakinkan kandungan kemih ibu kosong 

Palpasi abdomen dulu. Ini adalah kebiasaan baik yang harus dikerjakan.

Jangan pernah melakukan periksa dalam selama kontraksi karena sangat sensitive, nyeri dan mengimobilisasi ibu.

Duduklah disebelah ibu dan bercakap dengannya untuk membantunya relaks sebelum pemeriksaan

             Selama pemeriksaan  Bidan harus menerangkan apa yang ia kerjakan dan memeriksa apakah ibu dalam keadaan baik.

Semua bidan harus waspada terhadap bahasa tubuhnya sendiri, hindari ekspresi cemas, kecewa atau lepas dari apa yang sedang terjadi.

Page 3: Pemeriksaan Dalam

Waspadalah terhadap bahasa tubuh ibu dan pastikan ia merasa baik – baik saja.

             Setelah pemeriksaan  Dengarlah denyut jantung janin.

Berilah ucapan selamat karena ia dapat menghadapi pemeriksaan dengan baik dan berilah kata – kata positif meskipun bila ada sedikit kelainan.

Diskusikan temuan dengan ibu. Bila dilakukan pendekatan yang sensitive dan temuannya merupakan berita baik, maka dapat mengangkat semangat ibu dan menenangkannya, bila  tidak ditangani dengan sensitive atau beritanya buruk maka pemeriksaan bisa menjadi bencana atau pengalaman negative.

Bereskan alat dengan baik dan cuci tangan.

Dokumentasikan temuan anda