pemeriksaan BTA

6
A. PEMERIKSAN BTA Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-ciri yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8-95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat,lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding sel. Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculosa,Mycobacterium bovis,Mycobacterium leprae,Nocandia meningitidis,dan Nocandia gonorrhoeae. Mycobacterium tunerculose adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit tuberculose, dan bersifat tahan asam sehingga digolongkan sebagai bakteri tahan asam (BTA). Penularan Mycobacterium tuberculose terjadi melalui jalan pernafasan. Pewarnaan Ziehl Neelsen atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna petama(carbon fuchsin) sewaktu dicuci dengan (asam alkohol). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (asam alkohol) akan melakukan reaksi dengan carbon fuchsin dengan cepat, sehingga sel bakteru tidak berwarna. Menurut ZiehlNeelsen “ Bakteri genus mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada dinding selnya mengandung banyak zat lipoid (lemak) sehingga bersifat permiable dengan pwarnaan biasa. Bakteri tersebut bersifat tahan asam (+) terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam menggunakan larutan ziehl-Neelsen A (carbon fuchsin), Ziehl- Neelsen B (Asam alkohol: HCL 3% dalam metanol 95%) dan ziehl- Neelsen C (cat biru metilen). Hasil pewarnaan maka bakteri tahan asam akan berwarna merah dan baktri tidak tahan asam akan berwarna biru. Tujuan pemberian carbol fuchsin 0,3% adalah untuk mewarnai seluruh sel bakteri. Tujuan pemberian alkohol asam 3% adalah meluruhkan warna dari carbol fuchsin, tetapi pada golongan BTA tidak terpengaruh pemberian alkohol asam 0,3% karena memiliki lapisan lipid yang sangat tebal sehingga alkohol sukar menembus dinding sel bakteri tersebut dan warna

Transcript of pemeriksaan BTA

A. PEMERIKSAN BTA

Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-ciri yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8-95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat,lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding sel. Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculosa,Mycobacterium bovis,Mycobacterium leprae,Nocandia meningitidis,dan Nocandia gonorrhoeae. Mycobacterium tunerculose adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit tuberculose, dan bersifat tahan asam sehingga digolongkan sebagai bakteri tahan asam (BTA). Penularan Mycobacterium tuberculose terjadi melalui jalan pernafasan. Pewarnaan Ziehl Neelsen atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna petama(carbon fuchsin) sewaktu dicuci dengan (asam alkohol). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (asam alkohol) akan melakukan reaksi dengan carbon fuchsin dengan cepat, sehingga sel bakteru tidak berwarna. Menurut ZiehlNeelsen Bakteri genus mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada dinding selnya mengandung banyak zat lipoid (lemak) sehingga bersifat permiable dengan pwarnaan biasa. Bakteri tersebut bersifat tahan asam (+) terhadap pewarnaan tahan asam. Pewarnaan tahan asam menggunakan larutan ziehl-Neelsen A (carbon fuchsin), Ziehl-Neelsen B (Asam alkohol: HCL 3% dalam metanol 95%) dan ziehl-Neelsen C (cat biru metilen). Hasil pewarnaan maka bakteri tahan asam akan berwarna merah dan baktri tidak tahan asam akan berwarna biru. Tujuan pemberian carbol fuchsin 0,3% adalah untuk mewarnai seluruh sel bakteri. Tujuan pemberian alkohol asam 3% adalah meluruhkan warna dari carbol fuchsin, tetapi pada golongan BTA tidak terpengaruh pemberian alkohol asam 0,3% karena memiliki lapisan lipid yang sangat tebal sehingga alkohol sukar menembus dinding sel bakteri tersebut dan warna merah akibat pemberian carbol fuchsin tidak hilang. Tujuan pemberian methylen blue adalah memberi warna backgroun. Mewarnai bakteri yang tahan terhadap asam digunakan cara pewarnaan Ziehl Neelson. Pewarnaan Ziehl Neelson terdapat beberapa perlakuan dan zat kimia yang diberikan. Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri tetapi tidak mengubah struktur sel bakteri. Perlakuan pencucian dengan menggunakan aquades mengalir bertujuan untuk menutup kembali lemaknya. Dahak yang diambil ialah dahak yang kuning kehijauan sebanyak 3-5 cc, dengan waktu pengambilan. sewaktu, penderita datang berobat dengan keluhan apa saja ke poliklinik. Pagi, diambil besok paginya ketika penderita bangun tidur. Sewaktu, yang diambil sewaktu penderita mengantar dahak pagi tersebut.

B. PRINSIP KERJA

Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasn maka lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin dan lemak yag terbuka akan merapat kembali.Pada pencucian dengan asam alcohol warna fuchsin tidak dilepas.Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue. Sputum dibuat sediaan pada objek. Sediaan yang sudah kering difiksasi dan dilakukan pengecatanZiehl Neelsen.PewarnaanZiehl Neelsenakan menampakkan bakteri tahan asam yang berwarna merah dengan latar berwarna biru. Hasil yang didapat adalah terdapatnya bakteri tahan asam

C. PROSEDUR KERJA

Metode : Zeihl neelsen Tujuan : Untuk mencari BTA Bahan-bahanBahan yang digunakan dalam pemeriksaan BTA adalah :1)Sputum2)Larutan basic fuchsin3)Asamalkohol4)Methylen blue5)Oil imersi

Persedur Pembuatan Sediaan Diambil kaca sediaan yang bersih, bebas lemak dan tidak ada goresan. Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda 2x3 cm,sebagai pola.

Diletakkan kaca pola dibawah kaca sediaan. Lampu speritus dinyalakan dan ose dipanaskan sampai membara mulai ujung sampai kepangkal. Dengan menggunakan ose steril lalu diambil bagian sputum yang kental berwarna putih kekuningan atau putih kehijauan. Lalu diletakkan pada kaca sediaan. Sputum diratakan seperti terlihat pada gambar. Buat kuil kuil kecil mengelilingi olesan agar dahak menyebar secara merata. Preparat dikeringkan. Prosedur Pewarnaan Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol fuchsin. Panasi sediaan denganapibunsen disetiap sediaan sampai keluar uapjangan sampai mendidih. Diamkan 5 menit. Bilas sediaan dengan hati-hati menggunakanair mengalir. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah carbol fuchsin. Genangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama20-30 detik. Bilas sediaan dengan air mengalir. Keringkan sediaandi udara Nyalakan Mikroskop Sediaan diberi oil imersi Bacahasil dengan lensa objecktif 100 x.

D. HASIL

Pembaacaan hasil pemeriksaan sediaan dahak dilakukan dengan menggunakan skala IUATLD sebagai berikut(Depkes, 2002) : Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut negatif. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang ditemukan. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang, disebut + atau (1+). Ditemukan 1-20 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ atau (2+) minimalldibaca50 lapang pandang. Ditemukan >10 BTA BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ atau (3+), minimal dibaca 20lapang pandang.

E.GAMBAR

TugasINDIVIDU

NAMA : MIRNA WATTY SAHAKA NIM : 11.901.074