PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN...

111
PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS 1 TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh : BOBI GUSTIAWAN NIM. 1112044100064 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1439 H / 2018 M

Transcript of PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN...

Page 1: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK

KELAS 1 TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh :

BOBI GUSTIAWAN

NIM. 1112044100064

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1439 H / 2018 M

Page 2: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik
Page 3: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik
Page 4: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik
Page 5: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

v

ABSTRAK

BOBI GUSTIAWAN, NIM: 1112044100064, PEMENUHAN HAK-

HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS 1

TANGERANG, Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Shakhshiyyah), Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439

H/2018 M. Ix +75 halaman 25 lampiran.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian tentang pemenuhan hak-hak anak di

lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang. Penelitian ini bertujuan

untuk melihat bagaimana pemenuhan hak anak di lembaga pembinaan khusus

anak kelas 1 Tangerang apakah saja hak-hak yang di dapat anak di lembaga

pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang dan kendala-kendala apa saja yang di

hadapi petugas dalam pemenuhan hak anak tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian

lapangan (field research) yang sumber data utamanya diambil dari obyek secara

langsung di daerah penelitian yaitu melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Dan menggunakan metode pendekatan yuridis empiris.

Hasil dari penelitian ini bahwa hak-hak yang di dapat anak di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang antara lain: mendapatkan pendidikan

dan pengajaran, mendapatkan pelayanan kesehatan dan asupan makanan yang

layak, melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya,

mendapatkan keterampilan kerja, mendapatkan bahan bacaan dan siaran media

massa lainnya yang tidak dilarang, menerima kunjungan keluarga dan penasehat

hukum, menerima pengurangan masa pidana (remisi) khusus anak pidana yang

menjalani masa pidana, mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti

mengunjungi keluarga, mendapatkan pembebasan bersyarat, mendapatkan cuti

bersyarat, mendapatkan cuti menjelang bebas. Pemenuhan hak tersebut belum

terpenuhi sepenuhnya. Hak-hak anak yang sudah terpenuhi, yaitu: adanya fasilitas

pendidikan sekolah formal diantaranya: SD, SMP, SMK dan PKBM, adanya

fasilitas kesehatan berupa satu buah poliklinik, adanya fasilitas beribadah terdapat

satu buah masjid dan satu gereja, adanya pelatihan keterampilan, terdapat satu

buah perpustakaan, anak didik memperoleh pengurangan masa pidana, dan

mendapat hak kunjungan keluarga. Hak anak yang belum terpenuhi, yaitu:

kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya tenaga pendidik yang

berkompeten, kurangnya motivasi belajar anak didik, dalam hal kesehatan tidak

adanya dokter umum hanya terdapat 4 orang perawat dan kurangnya fasilitas

kesehatan di klinik, kendala dalam pemberian hak pengurangan masa pidana

melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik dalam

mengurus berkas tersebut.

Kata Kunci : Hak anak, Lembaga Pembinaan Khusus Anak

Pembimbing : Dr. Hj. Azizah, MA

Daftar Pustaka : 1977 s.d 2015

Page 6: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

vi

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang atas segala

nikmat-Nya kita dapat melaksanakan segala aktivitas seharai-hari, kepada-

Nya pula kita memohon perlindungan. Shalawat serta salam haturkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta

para pejuang Islam di jalan Allah yang selalu istiqomah hingga akhir

zaman.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pemenuhan Hak-hak Anak

di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang” sebagai

persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana S1, Sarjana Hukum (S.H) di

Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam proses pembuatan skripsi ini tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami penulis, baik yang

menyangkut waktu, pengumpulan bahan-bahan (data) dan lain sebagainya.

Berkat bantuan dan motivasi berbagai pihak maka segala kesulitan

dan hambatan ini dapat diatasi dan tentunya dengan se-izin Allah SWT.

Dalam kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak terutama kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosada, M.A Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Dr. Phil. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. H. Abdul Halim, M.Ag., Ketua Jurusan Ahwal Al-

Syakhsiyyah dan Bapak Indra Rahmatullah, S.HI.,M.H. selaku

Sekprodi yang telah banyak memberikan motivasi dan

dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Hj. Azizah, M.A. selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

dukungan, arahan, saran dan juga bimbingan serta motivasi

Page 7: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

vii

kepada penulis selama masa perkuliahan sampai penyelesaian

skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik, memberikan

pengetahuan intelektual serta memberikan bantuannya kepada

penulis.

6. Seluruh staff perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum atas pelayanan

yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini.

7. Kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Lahur Sari dan

Ibunda Sadiah serta kakak-kakak saya tercinta Azudia

Gunawan dan Windi Antika yang selalu memberikan support

untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat saya Akbarudin Noor, SH, Ahmad Ali Royyan, SH,

Irham Mubarok, Suryadi, Yuliansyah Dwi Kismanto, Fitriah,

Muhammad Sulaiman, SH, Husnul Alfia, SH, Miqdad, Ulfah

Abdullah, SH, Habibi Assyaf, SH, Reza, Alif, Izhar, Lutfi,

Luthfan, SH, dan teman-teman Hukum Keluarga kelas A dan B

angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan namanya satu-

persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat saya kepada kalian.

9. Teman-teman KKN BERAKSI 2015 di Desa Bendungan

Jonggol serta masyarakat desa sana dan KOMBEN desa

Bendungan.

Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh

komponen yang telah berjasa dan memberikan kontribusinya, semoga Allah SWT

membalas kebaikan kalian semua, Aamiin.

Ciputat, 16 Mei 2018

Penulis

Page 8: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINNG ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B Identifikasi Masalah ............................................................... .... 7

C Batasan dan Rumusan Masalah ................................................... 7

D Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8

E Study Rivew Terdahulu .............................................................. 8

F Metode Penelitian ....................................................................... 9

G Sistematika Penulisan ................................................................. 12

BAB II HAK-HAK ANAK DALAM PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN DAN ISLAM

A Pengertian Anak ......................................................................... 14

B Hak dan Kedudukan Anak dalam Islam ..................................... 18

C Hak Anak dalam Undang-Undang .............................................. 32

D Anak yang Berhadapan Dengan Hukum ..................................... 38

E Lembaga Pemasyarakatan Anak ................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS

ANAK KELAS 1 TANGERANG A Deskripsi LPKA .......................................................................... 43

B Keadaan Bangunan...................................................................... 43

C Tugas dan Fungsi ........................................................................ 44

D Struktur Organisasi ..................................................................... 46

E Visi, Misi, Moto, Komitmen Pelayanan ..................................... 47

F Jumlah Anak Didik di LPKA ...................................................... 48

G Jumlah Petugas di LPKA ............................................................ 49

H Sarana dan Prasarana di LPKA ................................................... 50

BAB IV PEMBINAAN ANAK PADA LEMBAGA PEMBINAAN

KHUSUS ANAK

A Hak Anak Didik Pemasyarakatan di LPKA ................................ 53

1. Mendapatkan Pendidikan ...................................................... 53

2. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan dan Asupan

Makanan yang layak ............................................................. 55

3. Mendapatkan Fasilitas Keagamaan dan Melakukan

Ibadah sesuai dengan Agama dan Kepercayaannya ............. 59

Page 9: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

ix

4. Pembinaan Keterampilan Kerja ............................................ 61

5. Mendapatkan bahan bacaan dan Mengikuti siaran

media massa lainnya yang tidak di larang............................ 62

6. Pengurangan Masa Pidana .................................................... 63

7. Mendapat Kunjungan Keluarga dan Penasehat Hukum........ 66

B Kendala Yang Dihadapi Petugas dalam Pemenuhan

Hak Anak Didik Pemasyarakatan ............................................... 67

BAB V PENUTUP A Kesimpulan ................................................................................. 70

B Saran ............................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73

LAMPIRAN .........................................................................................................

Page 10: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Islam adalah agama Allah yang benar dan lurus. Ia memuat segala kebaikan

dan merupakan penyebab segala kesempurnaan. Islam menawarkan kehidupan

dunia yang khazanah dan thayyibah bagi penganutnya yang setia dan berpegang

teguh pada ajarannya. Kecuali itu, islam juga menjanjikan dunia akhirat yang

lebih sempurna dan abadi. Tidak ada yang mesti dikagumi, karena islam adalah

agama yang diturunkan Allah, Dzat yang maha tahu atas segala sesuatu. Islam

menganjurkan perkawinan, islam tidak mengajarkan hidup membujang yang

banyak diyakini para rahib.1

Perkawinan telah terjadi sejak manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT,

sebagaimana yang telah terjadi pada nabi Adam As, sebagai manusia pertama

yang telah dikawinkan oleh Allah SWT dengan Siti Hawa. Proses kejadian itu

adalah merupakan permulaan dan pertama kali dalam sejarah kehidupan manusia

di bumi ini. Perkawinan atau pernikahan dalam literatur fikih berbahasa arab

disebut dengan dua kata yaitu nikah dan zawaj.2 Menurut pasal 1 Undang-

Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, yang dimaksud perkawinan

adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami

istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan

ketuhanan Yang Maha Esa.3

Selain itu juga dijelaskan dalam pasal 2 Kompilasi Hukum Islam :”

perkawinan menurut hukum islam adalah akad yang sangat kuat atau mitsaqon

1 Abduttawab Haikal, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW Poligami Dalam Islam vs

Monogami Barat, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet. Pertama, h. 1 2 Tamar Djaja, Tuntutan Perkawinan dan Rumah Tangga Islam 2 (Bandung: al-Ma‟ruf,

1982), h. 3 3 Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Page 11: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

2

gholidhon untuk menaati perintah Allah dan melaksanakannya adalah merupakan

ibadah. 4

Alquran menyatakan bahwa pernikahan merupakan salah satu sunnatullah

yang bersifat umum dan berlaku bagi semua makhluk termasuk di dalamnya

hewan dan tumbuh-tumbuhan serta keberadaan malam berganti siang. Hal

tersebut dijelaskan di dalam Q.s Adz Zariyaat (51): 49:

Artinya: “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, agar kalian mau

berfikir”.

Dan di dalam Q.s Yaasin (36): 36:

Artinya: “Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan

semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka

maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”.

Pada kedua ayat diatas disebutkan “segala sesuatu berpasang-pasangan”, yang

berarti meliputi semua makhluk ciptaan Allah. Bentuk pasang-pasangan

merupakan realisasi keseimbangan kehidupan dunia yang mengikuti

sunnatullah.5

Menurut sebagian ulama Hanafi ah, nikah adalah akad yang memberikan

faedah (mengakibatkan) kepemilikan untuk bersenang-senang secara sadar

(sengaja) bagi seorang pria dan seorang wanita, terutama guna mendapatkan

kenikmatan biologis. Sedangkan menurut sebagian mazhab Maliki, nikah adalah

sebuah ungkapan (sebutan) atau titel bagi suatu akad yang dilaksanakan dan

4 Pasal 2 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam 5 Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan (Analisa Perbandingan Antar Madzhab),

(Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006), cet. Pertama, h. 2

Page 12: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

3

dimaksudkan untuk meraih kenikmatan seksual semata-mata. Oleh Mazhab

Syafi‟iah, nikah dirumuskan dengan akad yang menjamin kepemilikan untuk

bersetubuh dengan menggunakan redaksi lafal nikah atau tazwij atau turunan

makna dari keduanya. Sedangkan ulama Hanabilah mendefinisikan nikah dengan

akad yang dilakukan dengan menggunakan kata inkah atau tazwij guna

mendapatkan kesenangan bersenang-senang.6

Suatu pernikahan pastilah memiliki sebuah tujuan, adapun tujuan-tujuan dari

pernikahan adalah memiliki keturunan atau anak. Secara umum dikatakan anak

adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan antar seorang perempuan dengan

seorang laki-laki. Anak adalah harapan bagi orang tua, bangsa, dan negara karena

merekalah yang nantinya menjadi penerus bangsa. Besarnya harapan kita

terhadap anak maka pantaslah jika hak hidup yang dimiliki oleh seorang anak

untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya harus kita jamin.7

Pengertian anak menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan

atas Undang-Undang Perlindungan anak 23 Tahun 2002 pasal 1 yang dimaksud

anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun (delapan belas), termasuk

anak yang masih di dalam kandungan. Di Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979

tentang kesejahteraan anak, di dalam pasal 1 ayat 2 yang dimaksud anak adalah

seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin.

Sebagai generasi penerus bangsa , selayaknya anak mendapatkan hak-hak dan

kebutuhannya secara memadai. Sebaliknya mereka bukanlah objek sasaran

tindakan ke sewenang-wenangan dan mendapatkan perlakuan yang tidak baik

dari siapa pun dan pihak manapun. Dalam permasalahan anak sangat menuntut

banyak pihak. Bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua saja, melainkan

menjadi tanggung jawab negara, pemerintah dan masyarakat.

6 Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2005), h. 45 7 Arief Gosita, Masalah Perlindungan Anak, (Jakarta: Akademika Pressindo, 1989), cet.

Kedua, h. 123

Page 13: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

4

Hak anak dalam Islam yaitu dimulai sejak anak dalam kandungan hingga

mencapai kedewasaan secara fisik maupun psikis. Hak-hak tersebut antara lain :

a. Hak mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan dalam kandungan maupun

setelah lahir

b. Hak mengetahui nasab ( keturunan )

c. Hak mendapatkan asi dari ibu atau penggantinya

d. Hak mendapatkan asuhan

e. Hak mendapatkan harta warisan

f. Hak mendapatkan pendidikan

g. Hak mendapatkan perlindungan hukum

Dalam syariat Islam, hak utama anak ketika masih dalam bentuk janin

adalah mendapat hak perlindungan dan penjagaan. Hal ini bertujuan untuk agar

bayi yang akan lahir kelak terhindar dari jamahan orang-orang kafir dan orang-

orang yang tidak pernah bersyukur kepada Allah SWT.8 Di perundang-undangan

negara kita, hak anak juga di atur di dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan anak pasal 4 yaitu setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,

berkembang, dan dapat berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi. Hak-hak lain yang diatur dalam undang-undang tersebut yaitu anak

mendapatkan hak identitas kewarganegaraan, hak mendapat pendidikan, hak

didengar pendapatnya, hak mendapatkan pelayanan kesehatan, hak untuk

beribadah sesuai agamanya, dll9.

Seiring berjalannya waktu, anak juga bisa melakukan kesalahan tindak

pidana. Perbuatan pidana yang dilakukan oleh anak antara lain seperti : tindak

8 Mufidah, Haruskah Perempuan dan Anak di Korbankan? Panduan Pemula Untuk

Pendampingan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, (Malang: PSG Publishing dan

Pilar Media, 2006), h. 63 9 Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2003

Page 14: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

5

pidana pencurian, penganiayaan, pembunuhan dan narkotika. Di peraturan

undang-undang tindakan pidana yang dilakukan oleh anak di atur dalam

Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak

dinyatakan dalam pasal 1 ayat 1 yang dimaksud sistem peradilan pidana anak

adalah keseluruhan proses penyelesaian perkara anak yang berhadapan dengan

hukum, mulai tahap penyelidikan sampai tahap pembimbingan setelah menjalani

pidana.

Selanjutnya dijelaskan di ayat 3 bahwa anak yang berkonflik dengan hukum

yang selanjutnya disebut anak adalah anak yang telah berumur 12 tahun, tetapi

belum berumur 18 tahun yang diduga melakukan tindak pidana. Di dalam pasal

2 sistem peradilan pidana anak dilakukan dengan asas:

a. Perlindungan

b. Keadilan

c. Non diskriminasi

d. Kepentingan terbaik bagi anak

e. Penghargaan terhadap pendapat anak

f. Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak

g. Pembinaan dan pembimbingan anak

h. Proporsional

i. Perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir dan

j. Penghindaran pembalasan

Dijelaskan di pasal 3 setiap anak dalam proses peradilan pidana berhak:

a. Diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan sesuai dengan

kebutuhan umurnya

b. Dipisahkan dari orang dewasa

c. Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif

d. Melakukan kegiatan secara rekresional

e. Bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang kejam

f. Tidak dijatuhi pidana mati atau seumur hidup

Page 15: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

6

g. Tidak ditangkap, ditahan. Atau dipenjara kecuali sebagai upaya terakhir

h. Memperoleh keadilan di muka pengadilan anak yang objektif, tidak memihak

dan tertutup untuk umum

i. Tidak dipublikasikan identitasnya

j. Mendapatkan pendampingan orang tua / wali

k. Memperoleh advokasi sosial

l. Memperoleh kehidupan pribadi

m. Memperoleh aksesibilitas terutama bagi anak cacat

n. Memperoleh pendidikan

o. Memperoleh pelayanan kesehatan

p. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.10

Dalam hal pembinaan anak narapidana menurut peraturan perundang-

undangan di Indonesia sudah ditempatkan di lembaga pemasyarakatan (lapas)

khusus anak. Lembaga pemasyarakatan (lapas) anak telah berubah menjadi

Lembaga pembinaan Khusus Anak (LPKA) adalah tempat pelaksanaan pidana

penjara bagi anak hingga usia anak mencapai 18 (delapan belas) tahun. LPKA

diwajibkan untuk menyelenggarakan pendidikan, pelatihan keterampilan,

pembinaan dan pemenuhan hak lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.11

Salah satu Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang berada di Provinsi

Banten adalah Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang yang

dulunya bernama lapas anak pria Tangerang, dibangun pada jaman Hindia

Belanda pada tahun 1925 secara administratif berada di jalan Daan Mogot No.

29 C, Kota Tangerang.

10 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak 11 Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, (Bandung: P.T. Alumni,

2014), cet. Kesatu, h. 230

Page 16: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

7

Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak sistem pembinaannya mengacu

pada pola penyelenggaraan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pemenuhan

hak lainnya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan kajian mendalam

tentang hak-hak yang di dapat oleh narapidana anak. Dan di dalam penelitian ini

penulis akan mengangkat judul PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS 1 TANGERANG.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah terdahulu dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan berikut, yaitu:

1. Faktor apa yang mempengaruhi anak bisa berbuat tindak pidana.

2. Bagaimana pola pembinaan anak di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1

Tangerang.

3. Bagaimana pemenuhan hak-hak anak di lembaga pembinaan khusus anak

kelas 1 Tangerang.

4. Apa kewajiban anak didik di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1

Tangerang.

5. Kasus pidana apa saja yang di lakukan oleh anak.

6. Kendala-kendala apa saja yang di hadapi oleh petugas dalam pemenuhan hak

anak didik di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar dalam membahas skripsi ini lebih spesifik dan tidak melenceng dari

koridor pembahasan, maka penulis memberikan batasan sesuai dengan judul

yang diangkat pada penelitian ini yaitu menjelaskan tentang pemenuhan hak-hak

anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, maka rumusan

masalah yang diangkat oleh penulis pada skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Apa hak yang didapat anak didik pemasyarakatan di dalam Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang ?

Page 17: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

8

2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Kelas 1 Tangerang dalam pemenuhan hak anak didik

pemasyarakatan ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja hak-

hak yang didapat oleh narapidana anak di dalam Lembaga Pembinaan Khusus

Anak Kelas 1 Tangerang, untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala yang

dihadapi petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang.

Manfaat penelitian dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai wujud kontribusi positif penulis terhadap perkembangan hukum

khususnya tentang hak anak di dalam lembaga pemasyarakatan.

b. Penelitian ini diharapkan menjadi pelengkap penelitian-penelitian

sebelumnya.

c. Memberikan sumbangan kepada mahasiswa atau siapa saja yang konsen

dengan permasalahan ini.

d. Memberikan satu karya ilmiah yang bermanfaat bagi civitas akademika

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta secara khusus, dan bagi masyarakat secara umum.

E. Review Studi Terdahulu

No Nama Penulis/ Judul/ Tahun Substansi Perbedaan

1. Andi Saputro / sistem pembinaan

anak didik pemasyarakatan di

rumah tahanan negara kelas IIB

Wonosari setelah berlakunya

Undang-undang nomor 11 tahun

2012 tentang sistem peradilan

pidana anak / Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Jogja, 2015.

Memaparkan dan

menggambarkan

tentang sistem

pembinaan yang

dilakukan oleh

rumah tahanan

negara kelas IIB

Wonosari.

Penelitian penulis

untuk mengetahui

hak yang diperoleh

narapidana anak di

lembaga

pembinaan khusus

anak kelas 1

Tangerang.

Page 18: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

9

2. Wawan Solihin / perlindungan

hak kesehatan narapidana dalam

pandangan hukum positif dan

hukum pidana islam di lembaga

pemasyarakatan kelas II A

pemuda Tangerang ( analisis

yuridis UU NO. 12 Tahun 1995 /

Fakultas Syariah dan Hukum,

UIN Jakarta 2015.

memaparkan hak

narapidana dalam

hal hak

mendapatkan

kesehatan dalam

pandangan hukum

positif dan hukum

pidana islam

Untuk mengetahui

hak yang di dapat

anak di lembaga

pembinaan khusus

anak kelas 1

Tangerang

3. Putri Pustika Sari / Efektivitas

Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat Di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II A Anak

Pria Tangerang / Fakultas Ilmu

Sosial Ilmu Politik, Univ. Sultan

Ageng Tirtayasa Serang 2014

Memaparkan

tentang efektivitas

pkbm di LP Anak

apakah sudah

berjalan dengan

efektif atau belum

Perbedaan dengan

skripsi penulis

adalah penulis

melakukan

penelitian untuk

melihat apakah hak

anak di dalam

LPKA Kelas 1

Tangerang sudah

terpenuhi dengan

baik atau tidak

F. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau jalan, sehubungan dengan upaya ilmiah maka

metode menyangkut masalah cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami

obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian

mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam suatu

kegiatan penelitian.

Page 19: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

10

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan

perundang-undangan dan putusan pengadilan serta norma-norma yang hidup

dan berkembang dalam masyarakat.12

Penelitian ini dikategorikan sebagai

penelitian lapangan (field research) yang sumber datanya terutama diambil

dari obyek penelitian (masyarakat atau komunitas sosial) secara langsung di

daerah penelitian.13

Dalam hal ini, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang.

2. Pendekatan

Penelitian skripsi ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis

yaitu suatu penelitian yang meliputi proses pengumpulan data, penyusunan

dan menjelaskan mengenai data-data yang terkumpul, sehingga metode ini

sering disebut metode analitik.14

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan

yuridis empiris yaitu penelitian terhadap masalah dengan melihat dan

memperhatikan Undang-undang yang berlaku dihubungkan dengan fakta-

fakta yang ada dari permasalahan yang ditemui dalam penelitian.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

bahan hukum primer dan sekunder :

a. Sumber data primer diambil melalui:

1. Hasil pengamatan lapangan, gambaran umum tentang pemenuhan hak

anak di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang.

2. Hasil wawancara dengan petugas lembaga pembinaan khusus anak

kelas 1 Tangerang dan anak didik yang berada di lembaga pembinaan

khusus anak kelas 1 Tangerang.

12 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), h. 105 13

Yayan Sopyan, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Buku Ajar, 2009), h. 28 14 Winjarto Sukharmad, Pengantar Penelitian-Penelitian: Metode Teknis, (Bandung: Tarsito,

1994), h. 20

Page 20: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

11

3. Studi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan lembaga pembinaan

khusus anak kelas 1 Tangerang.

b. Sumber data sekunder:

1. Al-Quran.

2. Buku-buku yang berkaitan dengan hukum pidana dan hak-hak anak.

3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Teknik Observasi, yaitu dengan cara mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara terperinci serta sistematis tentang hak anak di lembaga

pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang.

b. Teknik interview (wawancara). Metode wawancara dirasakan sebagai

metode yang efektif dalam pengumpulan data premier di lapangan.15

Dalam penelitian ini yang di wawancarai adalah staff lembaga pembinaan

khusus anak kelas 1 Tangerang. Tetapi tidak semua staf yang di

wawancarai hanya perwakilan saja yaitu staf Bimkemas, staf bagian

kesehatan, dan staf kepala sekolah di masing-masing tingkatan pendidikan

di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang, diantaranya: SD,

SMP, SMK dan PKBM. Dan penulis juga melakukan wawancara terhadap

anak didik pemasyarakatan yang ada di lembaga pembinaan khusus anak

kelas 1 Tangerang. Tetapi tidak semua anak di wawancara, penulis

mengambil sampel 5 orang anak untuk di wawancara sebagai perwakilan

dari keseluruhan anak yang ada di lembaga pembinaan khusus anak kelas

15 Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h.57

Page 21: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

12

1 Tangerang. Dengan kategori perwakilan anak di pendidikan, di sini

penulis melakukan wawancara dengan anak yang melanjutkan pendidikan

yang berbeda tingkatan yaitu: SD, SMP, SMK dan PKBM. Dan penulis

juga melakukan wawancara dengan latar belakang kasus anak yang

berbeda, yaitu: pembunuhan, narkotika, pencurian, pencabulan dan

pengeroyokan.

c. Studi dokumentasi yaitu meliputi bahan hukum yang terdiri dari bahan

hukum primer dan hukum sekunder.16

Juga data yang diperoleh dari

referensi atau literatur yang berkaitan dengan tema penelitian ini.

d. Studi pustaka yaitu pengindentifikasian secara sistematis dan melakukan

analisis terhadap dokumen-dokumen yang memuat informasi yang

berkaitan dengan tema, objek dan masalah penelitian yang meliputi

laporan penelitian yang telah diterbitkan, dan kepustakaan konseptual

meliputi artikel atau buku-buku yang ditulis oleh para ahli yang

memberikan pendapat, pengalaman, teori-teori atau ide-ide tentang apa

yang baik dan buruk, hal-hal yang diinginkan dan tidak dalam bidang

masalah.17

5. Teknik Penulisan

Teknik penulisan dan penyusunan skripsi berpedoman pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah Bab per Bab, dimana antara bab yang satu dengan bab yang lain saling

memiliki keterkaitan. Sistematika penulisan yang dimaksudkan adalah sebagai

berikut :

16 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h.82 17 Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.17-18

Page 22: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

13

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini merupakan bab tentang pendahuluan yang merupakan

suatu pengantar umum pada penulisan skripsi ini, berikut yang meliputi : latar

belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : HAK-HAK ANAK DALAM PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN DAN ISLAM

Dalam bab ini merupakan bab tentang tinjauan umum hak anak meliputi :

pengertian anak, hak anak dalam undang-undang, hak anak dalam islam, anak

yang berhadapan dengan hukum dan lembaga pemasyarakatan anak.

BAB III : GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS

ANAK KELAS 1 TANGERANG

Dalam bab ini merupakan gambaran umum lembaga pembinaan khusus

anak kelas 1 Tangerang tentang letak geografis dan keadaan fisik, visi misi, dasar

pembinaan anak didik lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang, umur

warga binaan, struktur pegawai, dan proses pembinaan anak didik di lembaga

pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang.

BAB IV : PEMBINAAN ANAK PADA LEMBAGA PEMBINAAN

KHUSUS ANAK KELAS 1 TANGERANG

Dalam bab ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dan

mengetahui apa saja hak-hak anak di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1

Tangerang dan kendala apa saja yang di hadapi petugas dalam pemenuhan hak

anak di lembaga pembinaan khusus anak kelas 1 Tangerang.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini disampaikan beberapa kesimpulan guna menjawab

beberapa pertanyaan mendasar dari permasalahan yang ada di skripsi ini. Penulis

juga akan menyampaikan saran-saran yang diperlukan sebagai catatan atas

permasalahan dalam skripsi ini.

Page 23: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

14

BAB II

HAK-HAK ANAK DALAM

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN ISLAM

A. Pengertian Anak

Saat ini berbicara tentang anak seperti tidak ada habisnya, karena di

balik itu semua terdapat fakta-fakta menarik tentang permasalahan anak.

Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan

antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dengan tidak menyangkut

bahwa seseorang yang dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak.

Lebih lanjut dikatakan bahwa anak adalah tunas, potensi, dan generasi

penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai

ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan

negara pada masa depan. Oleh karena itu, agar setiap anak kelak mampu

memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang

seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik,

mental maupun sosial, dan berakhlak mulia, perlu dilakukan upaya

perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan

memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya perlakuan

tanpa diskriminasi.18

Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa pembuat Undang-

Undang (DPR dan Pemerintah) memiliki politik hukum yang responsif

terhadap perlindungan anak. Anak ditempatkan pada posisi yang mulia

sebagai amanah Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki peran strategis dalam

18 Abu Huraerah, Child Abuse (kekerasan terhadap anak), (Bandung: Nuansa, 1997), cet.

Kedua, h. 11.

Page 24: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

15

menjamin kelangsungan eksistensi negara ini. Melalui Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tersebut, jaminan hak anak dilindungi, bahkan

dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang memiliki

tanggung jawab untuk meningkatkan efektifitas perlindungan anak.19

Anak adalah suatu aset bangsa, masa depan bangsa dan negara di masa

yang akan datang berada di tangan anak. Semakin baik kepribadian seorang

anak, maka akan semakin baik pula masa depan suatu bangsa. Begitu juga

sebaliknya, semakin bobrok kepribadian seorang anak, maka akan buruk masa

depan bangsa yang akan datang.

Menurut HurLock (1980) manusia berkembang melalui beberapa

tahapan yang berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam waktu

tertentu dalam perkembangannya yang tertentu dan berlaku umum20

:

a. Masa pra lahir : dimulai saat terjadinya konsepsi lahir

b. Masa jabang bayi : satu hari-dua minggu

c. Masa bayi : dua minggu-satu tahun

d. Masa anak : -masa anak-anak awal : 1 tahun-6 tahun

-anak-anak lahir : 6 tahun-12 tahun/13 tahun

e. Masa remaja : 12/13 tahun-21 tahun

f. Masa dewasa : 21 tahun-40 tahun

g. Masa tengah baya : 40 tahun-60 tahun

h. Masa tua : 60 tahun-meninggal

Pada tanggal 20 November 1989, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB) telah menyetujui Konvensi Hak-hak Anak. Konsiderans

Konvensi itu membuat pokok-pokok pikiran, pengakuan atas martabat yang

melekat dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut yang dimiliki seluruh

19 M. Nasir Djamil, Anak Bukan Untuk Dihukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2013), h. 8-9 20

Aminah Azis, Aspek Hukum Perlindungan Anak, (Medan : USU Press, 1998), h. 5-6

Page 25: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

16

anggota keluarga manusia. Ini menjadi landasan dari kemerdekaan, keadilan

dan perdamaian di seluruh dunia.

Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah

menegaskan keyakinan mereka pada hak-hak asasi manusia, dan bertekad

meningkatkan kemajuan sosial dan taraf kehidupan dalam kemerdekaan yang

lebih luas. Keyakinan ini juga dituangkan dalam deklarasi sedunia tentang

Hak-hak Asasi Manusia dan dalam Perjanjian-perjanjian Internasional. Hak-

hak asasi, menyatakan dan menyetujui bahwa setiap orang berhak atas seluruh

hak dan kemerdekaan yang dinyatakan di dalamnya, tanpa perbedaan dalam

bentuk apapun, seperti perbedaan ras, warna kulit, pandangan politik, dan

pandangan lain, asal-usul bangsa dan sosial, harta kekayaan, kelahiran atau

status lain.

Deklarasi PBB mengakui, bahwa di semua negara di dunia ada anak-

anak yang hidup dalam keadaan sulit dan membutuhkan perhatian khusus.

Untuk perlindungan anak yang serasi, perlu memperhatikan nilai-nilai tradisi

dan budaya dari setiap bangsa. Oleh karena itu penting dilakukan kerja sama

internasional untuk meningkatkan kondisi kehidupan anak di setiap negara,

khususnya negara-negara berkembang.21

Di Indonesia terdapat beberapa pengertian anak menurut peraturan

perundang-undangan yaitu sebagai berikut :

1. Anak menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Pengertian anak berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor

35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum

berusia 18 (delapan belas tahun), termasuk anak yang masih dalam

kandungan.

2. Anak menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

21 Darwan Prinst, Hukum Anak Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 103-

104

Page 26: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

17

Dijelaskan dalam pasal 330 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,

mengatakan orang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai

umur 21 tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin. Jadi anak adalah setiap

orang yang belum berusia 21 tahun dan belum menikah.

3. Anak menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Anak dalam pasal 45 KUHPidana adalah anak yang umurnya belum

mencapai 16 (enam belas) tahun.

4. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan

Anak.

Yang disebut anak dalam pasal 1 ayat 2 adalah seseorang yang belum

mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun dan belum pernah menikah.

5. Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak

Menurut pasal 1 ayat 3 anak adalah yang telah berumur 12 (dua belas)

tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga

melakukan tindakan pidana.

6. Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia

Pada pasal 1 ayat 5 anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah

18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih

dalam kandungan apabila hal tersebut demi kepentingannya.

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak

yang masih dalam kandungan. Hakikat kedudukan anak adalah tidak saja

sebagai rahmat, tetapi juga sebagai amanah dari Allah SWT.

Dikatakan rahmat karena anak adalah pemberian Allah SWT yang

tidak semua orang tua mendapatkannya. Allah menganugerahi anak hanya

bagi keluarga yang dikehendakinya. Sebagai amanah berarti ada kewajiban

Page 27: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

18

semua pihak untuk memberikan perlindungan pada anak, khususnya

pemerintah pada level komunal dan orang tua pada level individual.22

B. Hak dan Kedudukan Anak Dalam Islam

Sebagai seorang muslim tentu saja kita harus memahami dan

mengetahui mengenai hak dan kedudukan anak di dalam hukum islam,

apalagi kita sendiri berperan sebagai anak, namun tidak hanya itu saja

melainkan anak juga harus bisa mengetahui hak maupun kedudukan atas

dirinya dari kedua orang tuanya dan anak juga diharuskan untuk bisa berbakti,

mentaati dan berbuat baik terhadap kedua orang tuanya.

Di samping itu juga sebagai orang tua harus bisa memberikan contoh

yang baik terhadap anak di dalam keluarga tanpa harus memberikan didikan

yang keras terhadap anak, karena anak sangat bergantung penghargaan

keluarga di kemudian hari karena ialah ujung cita-cita dalam keluarga.

Seorang anak berhak untuk mendapatkan perlindungan dan kasih

sayang dari kedua orang tuanya, karena dari situlah anak akan bisa

menunjukkan karakter dirinya sebagai anak dan merasakan kenyamanan dari

rasa cinta kedua orang tuanya terhadap dirinya sendiri. Oleh sebab itu, nabi

Muhammad SAW sangat sayang kepada anak-anak sampai punggungnya di

perkuda-kuda oleh anak-anak di saat dirinya sedang sujud di waktu shalat,

sampai anak-anak di pangkunya ketika sedang mengerjakan ibadah dan

apabila dia hendak sujud di letakannya anak itu di sampingnya dan bila

hendak tegak di punggungnya kembali.23

Pengertian anak dalam hukum islam dan hukum keperdataan yang di

hubungkan dengan keluarga. Anak dalam hubungannya dengan keluarga,

seperti anak kandung, anak laki-laki dan anak perempuan, anak sah dan anak

tidak sah, anak sulung dan anak bungsu, anak tiri dan anak angkat, anak piara,

22 Ibnu Anshori, Perlindungan Anak Dalam Islam, (Jakarta: Komisi Perlindungan Anak

Indonesia, 2006), h. 9 23 Hamka, Lembaga Hidup, (Jakarta : PT Pustaka Panjimas, 1983), h. 223

Page 28: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

19

anak pungut, anak kemenakan, anak haram dan sebagainya. Adapun

sebenarnya pengertian anak dalam islam disosialisasikan sebagai makhluk

ciptaan Allah SWT yang arif dan berkedudukan mulia yang keberadaannya

melalui proses penciptaan yang berdimensi pada kewenangan kehendak Allah

SWT.

Penjelasan status anak dalam agama islam ditegaskan dalam Qs. Al-

Isra (17): 70:

Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang

baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas

kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.

Dengan begitu bahwa al-Qur‟an atau akidah islam meletakkan

kedudukan anak sebagai suatu makhluk yang mulia, diberikan rezeki yang

baik-baik dan memiliki nilai plus, semua diperoleh melalui kehendak sang

pencipta Allah SWT.

Dalam hukum islam terdapat bermacam-macam kedudukan/status

anak, sesuai dengan sumber dan asal-usul anak itu sendiri, sumber asal itulah

yang akan menentukan kedudukan status seorang anak. Adapun

kedudukan/status anak dalam hukum islam adalah anak kandung, anak

angkat, anak susu, anak pungut, anak tiri dan anak diluar nikah. Masing-

masing anak tersebut diatas, mendapat perhatian khusus dalam syariat islam

yang menentukan kedudukan/statusnya, baik dalam keturunan dan kewarisan,

maupun perwalian. Berikut macam-macam dari kedudukan anak dalam islam

adalah sebagai berikut :

Page 29: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

20

1. Anak kandung

Anak kandung dapat juga dikatakan anak yang sah, pengertiannya

adalah anak yang dilahirkan dari perkawinan yang sah antara ibu dan

bapaknya. Dalam hukum positif dinyatakan anak yang sah adalah anak

yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah.24

Anak kandung mempunyai kedudukan tertentu terhadap keluarga.

Orang tua berkewajiban atas nafkah hidup, pendidikan, pengawasan dalam

ibadat dan budi pekerti anak dalam kehidupan sampai ia dewasa. Setelah

anak itu dewasa, anak harus dapat berdiri sendiri. Sekiranya anak masih

sekolah lagi, maka ia dibiayai oleh ibu bapaknya sampai selesai

pelajarannya.25

2. Anak angkat

Anak angkat adalah seorang anak yang bukan keturunan dari suami-

istri, namun ia diambil, dipelihara, dan diperlakukan seperti halnya anak

keturunan sendiri.26

Di dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 171 h yang dimaksud anak

angkat adalah anak yang dalam hal pemeliharaan untuk hidupnya sehari-

hari, biaya pendidikan dan sebagainya beralih tanggung jawabnya dari

orang tua asal kepada orang tua angkatnya berdasarkan putusan

Pengadilan.27

3. Anak tiri

Mengenai anak tiri ini dapat terjadi apabila dalam suatu perkawinan

terdapat salah satu pihak baik istri atau suami, maupun kedua belah pihak

24 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Materiil dalam Praktek Peradilan Agama, (Medan :

editor Iman Jauhari, Pustaka Bangsa Press, 2003), h. 101 25 Fuad Mohd. Fachruddin, Masalah Anak Dalam Hukum Islam (Anak Kandung, Anak Tiri,

Anak Angkat, dan Anak Zina), (Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1991) cet. Kedua, h. 36. 26 Djoko Prakoso & I Ketut Murtika, Azas-azas Hukum Perkawinan di Indonesia, (Jakarta :

PT Bina Aksara, 1987), cet. Kesatu, h. 134. 27 Pasal 171 huruf h Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum

Islam

Page 30: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

21

masing-masing membawa anak kedalam perkawinannya. Anak itu tetap

berada pada tanggung jawab orang tuanya, apabila di dalam suatu

perkawinan tersebut pihak istri membawa anak yang dibawah umur (belum

dewasa) dan menurut keputusan pengadilan anak itu islam maka ia

mendapatkan nafkah dari bapaknya, keputusan itu tetap berlaku apabila

ibunya menikah lagi.

4. Anak piara/asuh

Anak piara yang juga disebut anak titip ialah anak yang diserahkan

orang lain untuk dipelihara sehingga orang yang tertitipi merasa

berkewajiban untuk memelihara anak itu. Dalam hal demikian hubungan

hukum antara anak dengan orang tua kandungnya tetap ada, anak tersebut

tetap sebagai ahli waris dari orang tua kandungnya, bukan dari orang tua

yang memeliharanya.28

5. Anak luar nikah

Anak luar nikah adalah anak yang lahir dari hubungan kelamin luar

nikah, dalam hukum islam anak tersebut dapat dianggap anak luar nikah

adalah :

a. Anak Zina, adalah anak yang lahir dari hasil hubungan kelamin tanpa

pernikahan, karena perbuatan yang dilakukan oleh orang yang

menyebabkan kelahiran anak tersebut.

b. Anak Mula‟anah adalah anak yang dilahirkan oleh seorang istri yang

mana keberadaan anak itu dibantah oleh suami sebagai anaknya dan

menuduh istrinya telah berbuat zina dengan pria lain dengan cara

melakukan sumpah li‟an terhadap istrinya.

c. Anak Syubhat, adalah anak yang dilahirkan dari seorang wanita yang

digauli dengan cara syubhat, yang dimaksud syubhat dalam hal ini

28 Endang Sumiarni dan Chandera Halim, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam

Hukum Keluarga, (Yogyakarta : Andi Offset, 2000), h. 6.

Page 31: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

22

menurut Jawad mughaniyah yaitu seorang laki-laki menggauli seorang

wanita yang haram atasnya karena tidak tahu dengan keharaman itu.29

6. Anak susu

Anak susu berarti seorang anak yang menetek dari seorang wanita

tertentu. Soal yang demikian ini merupakan satu kebiasaan yang

dilakukan di masa jahiliyah dahulu bahkan Rasulullah s.a.w sendiri

disusukan oleh beberapa wanita yang terkenal diantara mereka “ Sitti

Halimah el-Sa‟diyah”.

Anak susu tidak menimbulkan hak dalam warisan dan ia tidak

memasuki ruangan hak dan kewajiban anak kandung hanya ia

mempunyai kedudukan di dalam hubungan darah yang mengharamkan

beberapa jurusan perkawinan. Kedudukan anak susu lebih tinggi dari

pada kedudukan anak angkat, sebab anak angkat tidak mempunyai

hubungan darah. Ia hanya seorang yang menumpang dan membonceng di

dalam suatu keluarga. Anak susu lebih mengandung cinta dan kasih

sayang kepada keluarga ibu dan bapak susunya. Dan susu tidak akan

menjadi air.30

Dalam sistem seseorang anak mempunyai hak yang harus diakui, hak

yang harus diterima oleh anak dari orang tua, masyarakat, bangsa dan negara.

Hak-hak anak yang mutlak dalam pandangan kehidupan agama islam terdiri

dari :

a. Hak Nasab (keturunan)

Kata nasab secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu

جل apabila terdapat kalimat نسب=ينسب=نسبا ذكرنسبو berarti نسب الر

صفو memberikan ciri-ciri dan menyebutkan keturunannya. Kata nasab

29 Huzaemah Tahido Yanggoo, Kedudukan Anak di Luar Nikah Menurut Hukum Islam,

(Jakarta : makalah kowani), h.2 30 Fuad Mohd. Fachruddin, Masalah Anak Dalam Hukum Islam (Anak Kandung, Anak Tiri,

Anak Angkat, dan Anak Zina), h. 67.

Page 32: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

23

adalah bentuk tunggal yang bentuk jamaknya bisa nisab, seperti kata سدرة

menjadi سدر dan bisa juga nasab, seperti kata غرفت menjadi

Di samping itu bentuk jamak dari nasab adalah ansab sebagaimana .غرف

firman Allah dalam Q.s Al-Mu’minun (23): 101:

Artinya: “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian di

antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya”. 31

Yang dimaksud dengan hak nasab adalah hak anak atas kepastian

status diri anak dan diri orang tuanya. Anak berhak memperoleh identitas

pribadi, karena identitas pribadi berpengaruh kepada status dan kedudukan

anak dimana hal tersebut bertujuan untuk menjaga kehormatan anak.

Seorang anak berhak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Nasab

berakibat timbulnya hubungan hukum antara anak dengan ayahnya dan

menimbulkan adanya hak bagi anaknya, seperti hak waris, nafkah, wali,

dan lainnya.

Agama islam memelihara keturunan agar jangan didustakan dan

jangan dipalsukan. Islam menetapkan bahwa ketentuan keturunan itu

menjadi hak anak, anak dapat menangkis penghinaan atau musibah

telantar yang mungkin menimpa dirinya. Setiap ibu bertugas menolak hal-

hal yang menghinakan dari tuduhan-tuduhan yang tidak baik terhadap

anaknya. Demikian juga setiap ayah bertugas memelihara keturunannya

dan keturunan cucu-cucunya agar jangan sampai tersia-sia atau dihubung-

hubungkan dengan orang lain.32

31 M. Nurul Irfan, Nasab & Status Anak dalam Hukum Islam, (Jakarta : Amzah, 2015), cet.

Kedua, h. 22 32 Zakaria Ahmad Al-Barry, Ahkamul Auladi Fii al-Islam, Terj: Chadidjah Nasution, (Jakarta

: Bulan Bintang, 1977), Cet.1, h. 13.

Page 33: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

24

b. Hak Anak untuk hidup

Hak yang paling mendasar bagi manusia adalah hak untuk hidup,

inilah sebabnya mengapa seseorang tidak boleh membunuh orang lain.

Satu pembunuhan terhadap seorang manusia sama dengan menyakiti

seluruh manusia. Oleh karena itu terlarang bagi setiap manusia dalam

keadaan bagaimanapun juga untuk mencabut nyawa seseorang. Apabila

seseorang membunuh seorang manusia, maka seolah-olah ia telah

membunuh seluruh umat manusia.

Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur‟an :

1. QS. Al-Maidah (5): 32:

Artinya : “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani

Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan

karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat

kerusakan di muka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh

manusia seluruhnya. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan

seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan

manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka

Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang

jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh

melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi”.

Page 34: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

25

2. QS. Al-Isra’ (17): 31:

Artinya : “Dan jangan kamu membunuh anak-anakmu karena takut

kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan

juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa

yang besar”.

Kedua ayat diatas menyiratkan makna bahwa setiap anak berhak untuk

hidup, tanpa kecuali anak hasil perkawinan tidak sah, perkawinan di

fasakh atau lainnya. Artinya agama islam sudah lebih dahulu

menjunjung tinggi hak yang paling mendasar ini sebelum Barat

merumuskan Hak Asasi Manusia (HAM).33

c. Hak anak untuk mendapat perlindungan dari ketika masih dalam

kandungan

Allah SWT berfirman dalam Q.s Al-Ahqaaf (46): 15:

Artinya: ”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada

dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan

melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai

menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa

dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku,

33 Makalah Muhammad Zaki, Perlindungan Anak Dalam Perspektif Islam, penulis adalah

tenaga pengajar pada Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung, h. 5-6.

Page 35: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

26

tunjukkanlah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau

berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat

amal yang saleh yang Engkau ridhai ; berilah kebaikan kepadaku dengan

(memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat

kepada Engkau dan sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang

berserah diri”.

d. Hak anak untuk disusui selama 2 (dua) tahun

Setiap bayi berhak menyusu semata-mata dengan kelahirannya agar ia

bertambah besar, tumbuh dan makan makanan yang wajar yaitu air susu

ibunya. Ibu wajib menyusui anaknya, kalau memang ia ditentukan untuk

itu, maksudnya tidak ada wanita lain yang akan mengambil alih tugas itu

darinya atau bayi itu tidak mau menyusu kecuali kepada ibunya saja.34

Allah memerintahkan para ibu untuk menyusui anak-anaknya dan

memberinya batas dua tahun penuh, karena pada saat itu anak masih

sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) sebagai makanan dan minuman

pertama yang didapat oleh si anak. Dan perintah penyusuan itu tercantum

dalam firman Allah SWT dalam Qs. Al-Baqarah (2): 233:

Artinya: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua

tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan

kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara

ma‟ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar

kesanggupannya”.

Ayat ini mengisyaratkan bahwa para ibu wajib menyusui anaknya

dengan ASI dengan memberi batasan waktu menyusui yang ideal, oleh

34 Zakaria Ahmad Al-Barry, Ahkamul Auladi Fii al-Islam, h. 43.

Page 36: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

27

karena itu hendaklah ibu-ibu menyusui bayinya hingga dua tahun penuh,

bila mereka ingin menyempurnakan penyusuan itu. Ini berarti anak

disapih setelah berusia dua tahun. Oleh sebab itu, berdosa lah ibu di

hadapan Allah kalau mengabaikan masalah penyusuan dengan ASI bila ia

mampu melaksanakannya.35

e. Hak untuk diberi pendidikan, ajaran, pembinaan, tuntutan, dan akhlak

yang baik dan benar

Pada hakikatnya, tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung

jawab yang besar dan penting, sebab pada tatanan operasionalnya

pendidikan merupakan pemberian bimbingan, pertolongan dan bantuan

dari orang dewasa atau orang yang bertanggung jawab atas pendidikan

kepada anak yang belum dewasa. Dewasa dari segi rohaniah dan

jasmaniah serta dewasa dalam ketakwaan kepada Allah SWT. Yang

ditampilkan berupa tanggung jawab sendiri atas semua sikap dan tingkah

lakunya pada diri sendiri, masyarakat, dan Allah SWT.36

Setiap anak membutuhkan orang lain yang akan menjaga dan

memeliharanya serta mendidik dan mengajarinya bermacam-macam

urusan yang berhubungan dengan jasmani dan pembentukan

kepribadiannya. Anak juga membutuhkan orang yang akan mengawasi

urusan hak miliknya, supaya dipelihara dan dikembangkan.

Anak berhak diasuh oleh ibunya, mendidik dan memelihara anak termasuk

mengurus makanan, minuman, pakaian dan kebersihannya dalam periode

umurnya yang pertama. Dalam hal ini ibu kandung lah yang berhak

mengasuh anaknya daripada keluarga ibu atau laki-laki. Wanita lebih

mampu dari pada laki-laki untuk mengurus anak kecil dan memeliharanya

dalam usia sekian itu dan juga lebih lembut dan lebih sabar, lebih tekun

35 Huzaemah Tahido Yanggo, Fiqh Perempuan Kontemporer, (Jakarta : Al-Mawardi Prima,

2001), cet. Pertama, h. 165-166. 36 Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Dalam Hukum Islam dan Undang-undang, (Bandung :

Pustaka Setia, 2008), cet. 1, h. 194.

Page 37: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

28

dan banyak waktu.37

Mendidik anak adalah tanggung jawab bersama

antara ayah ibu, walaupun secara teori yang paling dekat kepada anak

adalah ibunya. Kewajiban mendidik anak adalah sebagai tanggung jawab

ayah ibu seperti diisyaratkan dalam Qs. Al-Isra’ (17): 24:

Artinya : “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan

penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka

keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.38

Dalam masalah beribadah, orang tua harus memperhatikan dan mendidik

anak-anaknya sejak dini agar mereka menjadi orang-orang yang bertakwa

dan beriman kepada Allah SWT. Hal ini penting karena anak-anak mereka

akan menjadi generasi penerus. Masa datang akan lebih baik jika mereka

berkelakuan dan bertingkah laku baik. Oleh karena itu Rasulullah

memerintahkan dalam sunah nya :

ه رضي هللا عنو قال :قال عن عمربن شعيب عن أبيو عن ل هللا صلى هللا جد رس

ىم ىم علييا اضرب ىم أبنناء سبع سنين لة لدكم باالص اأ سلم :مر عليو

ابينيم فى المضاجع: )راه أبدا فر ق د(أبناءعشر. Artinya : “Diriwayatkan Amru bin Syu‟aib bahwa Rasulullah saw

bersabda : “Suruhlah anak-anakmu sholat ketika mereka umur tujuh tahun,

dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat jika telah berumur

sepuluh tahun. Dan pisahkan anak laki-laki dari anak perempuan dalam

tempat tidur mereka”. (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dihasankan oleh An

Nawawi dalam Riyadhus Shalihin dan Al Albani dalam Shahih Abi

Dawud)

Dengan hadis ini pula Rasulullah saw mengajarkan bahwasanya antara

anak laki-laki dan anak wanita harus dipisahkan tempat tidurnya.

37 Zakaria Ahmad Al-Barry, Ahkamul Auladi Fii al-Islam, h. 51. 38 Huzaemah Tahido Yanggo, Fiqih Perempuan Kontemporer, h. 119.

Page 38: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

29

Janganlah mereka disatukan, untuk menghindari hal-hal yang tidak baik

yang mungkin saja terjadi. Pengajaran ini harus ditekankan sejak dini oleh

orang tua mereka.39

Allah swt berfirman dalam Qs. Al-Ankabut: (29): 45:

Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab

(Al-Qur‟an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari

(perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat

Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang

lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dan di Qs. At-Tahrim (66): 6:

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mendidik anak untuk

beribadah sudah berumur 7 tahun harus sholat dan apabila di usia 10 tahun

meninggalkan sholat boleh dipukul dengan ketentuan tidak menyakiti

hanya untuk mendidik, tujuannya agar nanti sang anak dapat membentengi

dirinya karena sholat dapat mencegah perbuatan keji sehingga tidak

terjerumus dan melakukan tindakan yang dilarang agama dan tidak

berbuat kriminalitas.

39 Baharuddin Lopa, Al-Qur’an & Ha-hak Asasi Manusia, (Yogyakarta : PT Dana Bhakti

Prima Yasa, 1996) , cet. Pertama, h. 78-79.

Page 39: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

30

f. Hak anak untuk mendapatkan nafkah dari kedua orang tuanya

Telah sepakat ulama, bahwa ayah berkewajiban memberikan nafkah

untuk anak-anaknya. Nafkah terhadap anak meliputi makanan, pakaian,

tempat tinggal, dan pemberian upah pembantu bila anak memang betul-

betul membutuhkan pembantu.40

Berdasarkan firman Allah SWT, yang

disebutkan dalam Qs. Al-Baqarah (2): 233:

Artinya : “dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para

ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak di bebani melainkan

menurut kadar kesanggupannya”.

Dan di Qs. At-Thalaq (65): 7:

Artinya : “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut

kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rejekinya hendaklah

memberi nafkah dari harta yang di berikan Allah kepadanya. Allah tidak

memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah

berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah

kesempitan ....”.

Ulama fikih juga sepakat menyatakan, bahwa anak-anak berhak

menerima nafkah dari ayahnya dengan ketentuan :

a. Apabila ayah mampu memberikan nafkah untuk mereka, atau paling

tidak mampu bekerja untuk mencari rezeki. Apabila tidak punya harta

atau tidak mampu bekerja seperti lumpuh dan sebab-sebab lainnya,

tidak wajib ayah memberikan nafkah kepada anak-anaknya.

40 Abu Hadian Shafiyarrahman, Hak-hak Anak dalam Syariat Islam (dari janin hingga pasca

kelahiran), (Yogyakarta : Al-Manar, 2003), h. 98

Page 40: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

31

b. Anak itu tidak memiliki harta sendiri atau belum mampu mencari

nafkah sendiri, seperti lumpuh umpanya atau cacat fisiknya. Sekiranya

anak itu sudah mampu mencari rezeki atau mempunyai kerja tetap,

maka tidak wajib lagi menafkahi anak-anaknya.

c. Menurut mazhab Hambali, antara anak dan ayah tidak berbeda agama.

Berbeda dengan jumhur ulama, bahwa perbedaan agama tidak

menghalangi pemberian nafkah kepada anak-anaknya. Mereka

berpegang kepada Surah Al-Baqarah : 233 yang tidak menyebutkan

perbedaan agama.

Anak yang disebutkan pada point a,b,c diatas adalah bersifat umum,

apakah anak itu sudah dewasa atau belum.

Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci lagi, yaitu anak yang berhak men

dapat nafkah dari ayahnya adalah :

a. Anak yang masih kecil, yang belum mampu mencari nafkah sendiri.

Berbeda, apabila anak itu sudah dewasa, tidak wajib lagi diberi

nafkahnya. Namun, apabila anak itu benar-benar tidak mampu mencari

nafkah sendiri, seperti gila dan penyakit-penyakit lainnya yang tidak

memungkinkan anak itu bekerja, masih tetap menjadi tanggungan

ayah mereka.

Menurut Mazhab Hambali, ayah masih berkewajiban memberi nafkah

kepada anaknya yang sudah dewasa, apabila dia miskin, walaupun

tidak cacat fisik atau mental.

b. Anak wanita yang miskin sampai ia bersuami

c. Anak yang masih mencari ilmu, walaupun ia sudah dewasa dan

mampu mencari rezeki. Kegiatannya mencari ilmu jangan sampai

terganggu karena mencari rezeki.41

g. Hak perwalian terhadap diri dan harta

41 M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam, (Jakarta : Prenada Media,

2003), h. 223-236.

Page 41: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

32

Perwalian berlaku pada setiap anak. Anak yang lahir ke dunia ini pasti

membutuhkan orang lain yang akan memeliharanya, baik dirinya maupun

harta benda, hak miliknya, karena dia membutuhkan orang lain yang akan

mengawasi penyusunan dan pengusahaannya dalam periode kehidupannya

yang pertama itu.

Maka dari itu, perwalian yang berlaku terhadap anak, sesudah ia lahir ada

3 (tiga) macam yaitu : pertama, perwalian terhadap pengasuhan dan

menyusukannya. Kedua, perwalian terhadap diri anak yang dilaksanakan

untuk menjaga kesejahteraan anak itu sendiri, dan untuk mengawasi hal-

hal yang berhubungan dengan dirinya dan segala macam kesejahteraan

yang belum dapat di kelolahnya sendiri. Ketiga, perwalian terhadap hak

milik anak mencakup transaksi dan „aqad yang berhubungan dengan hak

anak yang di walikan diantaranya menjual, membeli, mempersewakan,

meminjam dan sebagainya, urusan itu semuanya dilaksanakan oleh wali

karena anak belum sanggup mengurus hak miliknya sendiri.42

C. Hak Anak Dalam Peraturan Undang-Undang

Masalah perlindungan hukum dan hak-haknya bagi anak-anak

merupakan salah satu sisi pendekatan untuk melindungi anak-anak Indonesia.

Agar perlindungan hak-hak anak dapat dilakukan secara teratur, tertib dan

bertanggung jawab maka diperlukan peraturan hukum yang selaras dengan

perkembangan masyarakat Indonesia yang dijiwai sepenuhnya oleh Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam kaitannya dengan persoalan perlindungan hukum bagi anak-

anak, maka dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 34 telah ditegaskan

bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”. Hal ini

42 Zakaria Ahmad Al-Barry, Ahkamul Auladi Fii al-Islam, h. 106-113.

Page 42: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

33

menunjukkan adanya perhatian serius dari pemerintah terhadap hak-hak anak

dan perlindungannya. 43

Pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia dalam pasal 1 ayat 5 di jelaskan bahwa:

“Anak adalah setiap manusia yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun

dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan apabila hal

tersebut adalah demi kepentingannya”

Perlindungan hak anak di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun

1999 Tentang Hak Asasi Manusia terdapat di pasal 52-66, hak-hak tersebut

yaitu:44

a. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan oleh orang tuanya

b. Mendapatkan perlindungan hukum dari segala bentuk kekerasan fisik atau

mental

c. Berhak untuk memperoleh pendidikan serta dapat mengembangkan minat

dan bakatnya

d. Memperoleh pelayanan kesehatan

e. Hak untuk beribadah menurut agamanya

Kegiatan perlindungan anak membawa akibat hukum, baik dalam

kaitannya dengan hukum tertulis maupun tidak tertulis. Pada prinsipnya

perlindungan anak berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

Tentang Perlindungan Anak tersebut dilakukan berdasarkan pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Adapun prinsip-prinsip perlindungan tersebut

diatur sebagai berikut:45

1. Nondiskriminasi

43 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), Cet.

Pertama, h. 67. 44 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia 45 Darwan Prinst, Hukum Anak Indonesia, h. 143.

Page 43: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

34

Perlindungan anak dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pokok yang

terdapat dalam Konvensi Hak Anak.

2. Kepentingan yang terbaik bagi anak

Bahwa dalam semua tindakan yang menyangkut anak dilakukan oleh

pemerintah, masyarakat, badan legislatif, yudikatif, maka kepentingan

anak harus menjadi pertimbangan utama.

3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan

Yang dimaksud dengan asas hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan

perkembangan adalah hak asasi yang paling mendasar bagi anak yang

dilindungi oleh negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua.

4. Penghargaan terhadap pendapat anak

Yang dimaksud dengan asas penghargaan terhadap anak adalah

penghormatan atas hak-hak untuk berpartisipasi dan menyatakan

pendapatnya dalam pengambilan keputusan tersebut menyangkut hal-hal

yang mempengaruhi kehidupannya.

Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan

Anak hak-hak anak terdapat di pasal 4-18, hak-hak tersebut yaitu:46

a. Hak untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang dan berpartisipasi

secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan

b. Berhak mendapatkan nama sebagai identitas

c. Beribadah sesuai agamanya

d. Hak mengetahui orang tuanya

e. Hak memperoleh pelayanan kesehatan

f. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran

g. Hak didengar pendapatnya

h. Berhak memperoleh perlindungan hukum

46 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, Tentang Perlindungan Anak

Page 44: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

35

Dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, disebutkan:

“lingkup rumah tangga dalam Undang-Undang ini meliputi: suami, isteri,

anak dan orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam

rumah tangga tersebut”

Sering kali anak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, di

Undang-Undang tersebut di jelaskan dalam pasal 10, korban kekerasan

dalam rumah tangga berhak mendapatkan:

a. Perlindungan dari pihak keluarga, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan

b. Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis

c. Penanganan khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban

d. Pelayanan bimbingan rohani

e. Pendampingan oleh pekerja sosial dan bantuan hukum

Undang-Undang ini mengatur ihwal kewajiban bagi aparat penegak

hukum, tenaga kesehatan, pekerja sosial, relawan pendamping atau

pembimbing rohani untuk melindungi korban agar mereka lebih sensitif dan

responsif terhadap kepentingan rumah tangga yang sejak awal diarahkan

pada keutuhan dan kerukunan rumah tangga.47

Seiring berjalannya waktu, anak juga bisa melakukan kesalahan tindak

pidana. Perbuatan pidana yang dilakukan oleh anak antara lain seperti :

tindak pidana pencurian, penganiayaan, pembunuhan dan narkotika. Di

peraturan undang-undang tindakan pidana yang dilakukan oleh anak di atur

dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan

pidana anak dinyatakan dalam pasal 1 ayat 1 yang dimaksud sistem

peradilan pidana anak adalah “keseluruhan proses penyelesaian perkara anak

yang berhadapan dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai tahap

47 Suryo Sakti Hadiwijoyo, Pengarustamaan Hak Anak Dalam Anggaran Publik,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), h. 120

Page 45: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

36

pembimbingan setelah menjalani pidana.” Hak anak di jelaskan di pasal 3

yaitu:48

a. Diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan sesuai dengan

kebutuhan umurnya

b. Dipisahkan dari orang dewasa

c. Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif

d. Melakukan kegiatan secara rekresional

e. Bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan lain yang kejam

f. Tidak dijatuhi pidana mati atau seumur hidup

g. Tidak ditangkap, ditahan. Atau dipenjara kecuali sebagai upaya terakhir

h. Memperoleh keadilan di muka pengadilan anak yang objektif, tidak

memihak dan tertutup untuk umum

i. Tidak dipublikasikan identitasnya

j. Mendapatkan pendampingan orang tua / wali

k. Memperoleh advokasi sosial

l. Memperoleh kehidupan pribadi

m. Memperoleh aksesibilitas terutama bagi anak cacat

n. Memperoleh pendidikan

o. Memperoleh pelayanan kesehatan

p. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Anak yang melakukan tindak pidana ditempatkan di lembaga

pembinaan khusus anak. Lembaga tersebut berfungsi sebagai tempat

pembinaan anak yang melakukan tindak pidana. Anak yang menjalani

pembinaan di lembaga pembinaan khusus anak di sebut anak didik

pemasyarakatan. Dalam pasal 1 ayat 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun

48 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012, Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Page 46: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

37

1995 Tentang Pemasyarakatan yang dimaksud anak didik pemasyarakatan

adalah:

a. Anak pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani

pidana di lapas anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas)

tahun.

b. Anak negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan di

serahkan pada negara untuk di didik dan ditempatkan di lapas anak

paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.

c. Anak sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya

memperoleh penetapan pengadilan untuk di didik di lapas anak paling

lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.

Dalam undang-undang tersebut juga di atur hak-hak anak di dalam lembaga

pemasyarakatan anak dalam pasal 14 yaitu:49

a. Berhak melakukan ibadah sesuai dengan agamanya

b. Mendapatkan perawatan

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran

d. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak

e. Menyampaikan keluhan

f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya

yang tidak dilarang

g. Mendapatkan upah premi atas pekerjaan yang dilakukan

h. Menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum atau orang tertentu

lainnya

i. Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi)

j. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi

keluarga

k. Mendapatkan pembebasan bersyarat

49 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995, Tentang Pemasyarakatan

Page 47: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

38

l. Mendapatkan cuti menjelang bebas dan

m. Mendapatkan hak-hak lainnya sesuai dengan peraturan perundang-

undangan

Dijelaskan kembali di pasal 22 “anak memperoleh hak-hak

sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 kecuali huruf g” yang berarti anak

tidak mendapatkan premi atau upah atas pekerjaan yang anak lakukan.

D. Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum

Pembahasan anak yang berhadapan dengan hukum mengacu terhadap

dengan anak yang berkonflik dengan hukum dan anak korban tindak pidana.

Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang telah mencapai usia

12 (dua belas) tahun, tetapi belum mencapai usia 18 (delapan belas) tahun.

Yang diduga, disangka, didakwa atau dijatuhi pidana karena melakukan

tindak pidana. Masalah anak merupakan arus baik yang tidak diperhitungkan

dari proses dan perkembangan pembangunan bangsa-bangsa yang mempunyai

cita-cita tinggi dan masa depan cemerlang guna menyongsong dan

menggantikan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia. Terkait hal itu

paradigma pembangunan haruslah pro anak.50

Menurut Apong Herlina anak yang berkonflik dengan hukum dapat

juga dikatakan sebagai anak yang terpaksa berkonflik dengan sistem

pengadilan pidana karena:

a. Disangka, didakwa, atau terbukti bersalah melanggar hukum, atau

b. Telah menjadi korban akibat perbuatan pelanggaran hukum dilakukan

orang/kelompok orang/lembaga/negara terhadapnya, atau

c. Telah melihat, mendengar, merasakan atau mengetahui suatu peristiwa

pelanggaran hukum.51

50 Muhammad Joni dan Zulchaina Z Tanamas, Aspek Perlindungan Anak Dalam Perspektif

Konvensi Hak Anak, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1999), h. 83 51 Apong Herlina, dkk, Perlindungan Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum,

(Jakarta: Buku Saku Untuk Polisi, Unicef, 2014), h. 17

Page 48: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

39

Oleh karena itu, jika dilihat dari ruang lingkupnya anak yang

berhadapan dengan hukum dapat dibagi menjadi:

a. Pelaku atau tersangka tindak pidana

b. Korban tindak pidana

c. Saksi suatu tindak pidana.52

Ada beberapa perbedaan dari anak yang berhadapan dengan hukum

dan pelaku dewasa yang sudah jelas berbeda adalah dari segi pemidanaannya,

menurut Undang-Undang SPPA pasal 71 ayat (1) pidana pokok untuk anak

yang berhadapan dengan hukum yaitu:

a. Pidana peringatan

b. Pidana dengan syarat:

1) Pembinaan di luar lembaga

2) Pelayanan masyarakat atau

3) pengawasan

c. Pelatihan kerja

d. Pembinaan dalam lembaga dan

e. Penjara

Berbeda dengan KUHP, pidana pokok yang disebutkan dalam KUHP

Pasal 10, yaitu:

a. Pidana mati

b. Pidana penjara

c. Kurungan dan

d. Denda

Proses persidangan anak yang berhadapan dengan hukum juga berbeda

dengan orang dewasa, proses persidangan di pengadilan anak hakim tidak

diperbolehkan menggunakan toga dan atribut kedinasan. Anak tidak boleh

dijatuhkan hukuman mati atau hukuman seumur hidup, maksimal hanya 10

52 Apong Herlina, dkk, Perlindungan Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum, h.

43

Page 49: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

40

tahun. Proses peradilan anak wajib dilakukan dengan sidang tertutup untuk

umum.

E. Lembaga Pemasyarakatan Anak

Sebelum membicarakan tentang Lembaga Pemasyarakatan Anak

(LAPAS ANAK), terlebih dahulu perlu mengetahui mengenai apa yang

dimaksud dengan pemasyarakatan. Dalam pasal 1 Angka 1 Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan, diberi pengertian sebagai

berikut:

“Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga binaan

Pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan dan cara pembinaan yang

merupakan bagian akhir dari sistem pemindahan dalam tata peradilan pidana”

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa inti dari

pemasyarakatan adalah pembinaan terhadap narapidana supaya nantinya dapat

memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana , sehingga dapat

diterima kembali oleh lingkungan masyarakat.53

Pengertian lembaga pemasyarakatan sesuai pasal 1 angka 3 Undang-

undang Pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan

narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Dari pengertian ini dapat

diketahui tentang perincian siapa yang dibina oleh LAPAS, yaitu narapidana

dan anak didik pemasyarakatan. Istilah narapidana dipergunakan untuk

terpidana dewasa, sedangkan istilah anak didik pemasyarakatan untuk

terpidana anak.

Tidak dipergunakan istilah narapidana untuk anak tetapi menggunakan

istilah anak didik pemasyarakatan, karena merupakan ungkapan halus untuk

menggantikan narapidana anak yang dirasakan menyinggung perasaan atau

mensugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi anak. Dengan sengaja

membedakan istilah tersebut, undang-undang juga kosekuen untuk

53 Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers,

2012), h. 153.

Page 50: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

41

membedakan tempat pembinaannya. Narapidana pembinaannya di tempatkan

di LAPAS sedangkan anak didik pemasyarakatan di tempatkan di LAPAS

anak.

Sejalan dengan perbedaan itu pasal 60 Undang-undang Pengadilan

Anak menegaskan, bahwa anak didik pemasyarakatan di tempatkan di

LAPAS anak yang harus terpisah dengan orang dewasa. Hal ini untuk

kepentingan anak, supaya tidak terpengaruh jika di campur, sehingga

perkembangan anak tidak menjadi gelap bagi masa depannya.

Pada prinsipnya setiap tempat atau kota terdapat LAPAS anak, akan

tetapi apabila di suatu tempat belum dibangun, maka anak didik

pemasyarakatan ditempatkan di LAPAS, namun penempatannya harus

dipisahkan dengan tempat narapidana dewasa.54

Anak yang berdasarkan putusan pengadilan dijatuhi pidana penjara

ditempatkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Anak

sebagaimana dimaksud berhak memperoleh pelayanan, perawatan, pendidikan

dan pelatihan, pembimbingan dan pendampingan serta hak lain sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Istilah lembaga pemasyarakatan

anak (lapas anak) kini sudah tidak dikenal dalam UU SPPA sebagai pengganti

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak (Undang-

Undang Pengadilan Anak).

Setiap lapas anak harus melakukan perubahan sistem menjadi

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), sesuai dengan undang-undang

ini paling lama 3 (tiga) tahun. Dalam hal melaksanakan sebagaimana yang

dimaksud, petugas di LPKA wajib mengedepankan asas Sistem Peradilan

Pidana Anak yang meliputi:

1. Perlindungan

2. Keadilan

54 Gatot Supramono, Hukum Acara Pengadilan Anak, (Jakarta: Djambatan, 2007), cet. Ketiga,

h.115-116.

Page 51: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

42

3. Non diskriminasi

4. Kepentingan terbaik anak

5. Penghargaan terhadap pendapat anak

6. Kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak

7. Pembinaan dan pembimbingan anak

8. Proporsional

9. Perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir

10. Penghindaran pembalasan55

Dari perspektif Undang-Undang SPPA, LPKA merupakan tempat

untuk pendidikan, pelatihan keterampilan dan pembinaan. Akan tetapi,

keberadaan anak di dalam LPKA dibatasi jangka waktunya. Adapun anak

tidak berada di LPKA di karena beberapa hal, yaitu :

a) Telah selesai masa pidana nya

b) Anak belum selesai menjalani pidananya dan telah berumur 18 (delapan

belas) tahun sehingga harus dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan

pemuda

c) Dalam hal anak telah mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun, tetapi

belum selesai menjalani pidana, anak dipindahkan lembaga

pemasyarakatan dewasa dengan memperhatikan kesinambungan

pembinaan anak

d) Dalam hal pembebasan bersyarat dimana anak berkelakuan baik dan telah

menjalani ½ (satu perdua) dari lamanya pembinaan di LPKA.56

55

Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. 56 Lilik Mulyadi, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, h. 231

Page 52: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

43

BAB III

GAMBARAN UMUM

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS 1 TANGERANG

A. Deskripsi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang yang

dahulunya bernama lapas anak pria Tangerang yang secara administratif

berada di jalan Daan Mogot No. 29 C, Kota Tangerang Provinsi Banten.

Bangunan tersebut berbatasan dengan masjid Al- Azhom di sebelah selatan,

Taman makam pahlawan taruna di sebelah barat, jalan Daan Mogot di sebelah

utara, dan jalan Satria sudirman di sebelah timur.57

Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Kota Tangerang di bangun pada

zaman Hindia Belanda pada tahun 1925 di atas tanah seluas 12.150 M2,

dengan kapasitas hunian sebanyak 220 anak. Secara historis sejak tahun 1934,

pengelolaan di berikan kepada Pro Juventute untuk mengasingkan anak

keturunan Belanda yang berbuat nakal. Pada tahun 1945 berubah menjadi

Markas Resimen IV Tangerang, tahun 1957 sampai dengan tahun 1961

dikelola oleh jawatan kepenjaraan dan namanya di ubah menjadi Pendidikan

Negara dan kemudian pada tahun 1964 diserahkan kepada Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan dan namanya di ubah menjadi Lembaga Pembinaan Khusus

Anak Kelas 1 Tangerang pada tanggal 5 Agustus tahun 2015.58

B. Keadaan Bangunan

Bangunan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang

berada di tanah milik negara dengan luas 12.150 M2. Arah hadap bangunan

ke utara, luas bangunan 3.350 M2. Bangunan ini mengalami tiga tahap

pembangunan. Bangunan pertama yang berbentuk denah persegi, berbentuk

57 https ://Lpka 1tangerang.blogspot.com//diakses pada tanggal 26 Maret 2018 Pukul 12.38 58 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, h. 92.

Page 53: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

44

seperti benteng, karena di keempat sudutnya berbentuk seperti belah ketupat

(diamond). Tahun pendirian awal bangunan lapas pada tahun 1925. Tahap

kedua merupakan tahap pembangunan bangunan bagian tengah, yang

sekarang digunakan sebagai ruang tahanan dan kantor administrasi,

pembangunan tersebut dibangun sekitar tahun 1970. Selanjutnya, pada

pembangunan tahap ke tiga yakni pada tahun 2010, dibuat sarana peribadatan

dan olahraga di sisi barat dan timur bangunan tahanan. Bagian pintu dan

jendela bangunan lapas belum banyak berubah kecuali pada pintu masuk

utama yang sudah mengalami pergantian bahan dan bentuk. Bagian kusen

jendela dan pintu pada bangunan lamanya berukuran besar. Setiap kusen pintu

dan jendela diberi teralis. Perubahan material bangunan banyak dilakukan

pada bagian genteng, pintu masuk utama, dan beberapa lantai ruangan.59

C. Tugas dan Fungsi

Tugas dan fungsi lembaga pemasyarakatan adalah60

:

1. Lapas mempunyai tugas melaksanakan pemasyarakatan narapidana/ anak

didik dan melaksanakan tugas perawatan tahanan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut lapas mempunyai beberapa fungsi

yaitu :

a. Melakukan pembinaan narapidana/anak didik;

b. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil

kerja;

c. Memberikan bimbingan sosial/kerohanian narapidana/anak didik;

d. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban lapas;

e. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

3. Asas-asas Pembinaan di LAPAS

59

https ://Lpka 1tangerang.blogspot.com//diakses pada tanggal 26 Maret 2018 Pukul 12.38 60 Data di peroleh penulis di bagian registrasi LPKA Kelas 1 Tangerang pada bulan Oktober

2017

Page 54: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

45

Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan sesuai dengan Pasal 5 Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 1995 dilaksanakan berdasarkan asas-asas

sebagai berikut :

a. Asas Pengayoman

b. Asas persamaan Perlakuan dan Pelayanan

c. Asas Pendidikan

d. Asas Pembinaan

e. Asas Penghormatan Harkat dan Martabat Manusia

f. Asas Kehilangan Kemerdekaan Satu-satunya Penderitaan

g. Asas Berhubungan dengan Keluarga atau Orang-orang tertentu

Page 55: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

46

D. Struktur Organisasi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang61

61 Data di peroleh penulis di bagian registrasi LPKA Kelas 1 Tangerang pada bulan Oktober

2017

KA

. SU

. BA

G. U

MU

M

Drs. H

AM

ZA

H L

AP

TU

R, M

H.

KE

PA

LA

YU

LI N

IAR

TIN

I, Bc.IP

., SH

.,

MH

.

KA

UR

KE

U/P

ER

LE

NG

KA

PA

N

RA

HM

AT

SE

TIA

WA

N

KA

UR

KE

PE

G / T

U

NI W

AY

AN

ER

NA

WA

TI, S

.IP

KA

SI REG

DA

N

KLA

SIFIKA

SI YA

TIMA

N, S.IP

, M.Si.

KA

SI PEM

BIN

AA

N

HER

TI HA

RTA

TI, Am

d.IP

., SH

, M.Si

KA

SI PER

AW

ATA

N

AG

UN

G JA

YAD

I, SH, M

H.

KA

SI PEN

GA

WA

SAN

DA

N

PEN

EGA

KA

N D

ISEL R

INO

SOLEH

. S, Am

d. IP

KU

SUB

AG

R

EGISTR

ASI

RO

BY FER

NA

ND

EZ,

KA

SUB

SI PEN

ILAIA

N

DA

N K

LAR

IFIKA

SIAN

H

END

RO

TRI

KA

SUB

SI PEN

DID

IKA

N D

AN

LA

TIHA

N K

ETERA

MP

ILAN

B

ERG

I RIYA

DI, SH

.

KA

SUB

SI BIM

KEM

AS D

AN

P

ENG

ENTA

SAN

TO

TON

G. S, SH

.

KELO

MP

OK

JAB

ATA

N

FUN

GSIO

NA

L

KA

SUB

SI PEL.

MA

KA

N,M

INU

M D

AN

P

ERL.N

AR

AP

IDA

NA

KA

SUB

SI PELA

YAN

AN

K

ESEHA

TAN

TR

ISNO

PU

RB

AYA

NTO

, SH

KA

SUB

SI AD

M P

EGA

WA

I D

AN

PEN

EAK

AN

DISIP

LIN

HER

U SETIA

WA

N

REG

U P

EGA

WA

I

Page 56: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

47

E. Visi, Misi, Moto, Komitmen Pelayanan, Tujuan, dan Sasaran

Visi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang adalah

menjadi institusi terpecaya dalam memberikan pelayanan, perlindungan, dan

pendidikan anak didik Pemasyarakatan.62

Misi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang :

1. Mewujudkan sistem perlakuan kreatif yang menumbuhkan rasa

aman, nyaman, dan layak anak.

2. Melaksanakan pelayanan pendidikan dan pembimbingan untuk

kepentingan terbaik bagi anak.

3. Membangun karakter dengan mengembangkan sikap ketaqwaan,

kejujuran, dan kesantunan.

4. Memberikan perlindungan dan pelayanan.

5. Pemenuhan hak-hak anak.

Moto

“MELINDUNGI DAN MELAYANI DENGAN HATI‟‟

Komitmen Pelayanan

1. Kualitas

2. Keadilan

3. Peduli

4. Santun dan ramah

5. Tanggung jawab

Sasaran Lembaga Pemasyarakatan

1. Sasaran umum

62 Data di peroleh penulis di bagian registrasi LPKA Kelas 1 Tangerang pada bulan Oktober

2017

Page 57: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

48

a. Meningkatnya andik yang mengikuti pendidikan formal, non

formal, dan informal.

b. Meningkatnya jumlah andik yang bebas melalui program PB,

CMB, dan CB.

c. Meningkatnya partisipasi andik dalam kegiatan bersama

dengan masyarakat (assimilasi/re-integrasi).

d. Meningkatnya derajat kesehatan andik.

e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jenis kegiatan pembinaan

yang dibutuhkan andik.

f. Meningkatnya peran dan komitmen pembina.

g. Meningkatnya partisipasi dan peran serta aktif masyarakat dan

keluarga dalam pelaksanaan program pembinaan.

h. Meningkatnya sarana dan prasarana pembinaan.

2. Sasaran Khusus

a. Meningkatnya kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan

YME.

b. Meningkatnya kualitas intelektual.

c. Meningkatnya kualitas profesional / keterampilan.

d. Meningkatnya kualitas sikap dan perilaku.

e. Meningkatkan kualitas kesehatan jasmani.

F. Jumlah Anak didik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang

Jumlah anak didik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang data pada bulan Januari s/d Oktober tahun 2017 adalah sebagai

berikut63

:

63 Data di peroleh penulis di bagian registrasi LPKA Kelas 1 Tangerang pada bulan Oktober

2017

Page 58: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

49

Tabel 3.1

Jumlah Anak

Bulan Jumlah Jumlah

Total Presentase Anak Tahanan Anak Pidana

Januari 9 66 75 34%

Februari 12 65 77 35%

Maret 15 65 80 36%

April 8 80 88 40%

Mei 12 79 91 41%

Juni 18 66 84 38%

Juli 24 67 91 41%

Agustus 28 58 86 39%

September 25 58 83 38%

Oktober 33 48 81 37%

G. Jumlah Petugas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang

Berdasarkan laporan pada bulan Oktober tahun 2017, jumlah petugas

di LPKA Kelas 1 Tangerang berjumlah 83 orang, yaitu sebanyak 54 pegawai

laki-laki dan 29 pegawai perempuan.64

Tabel 3.2

Jumlah Petugas

No.

Gol / Jenis

JML Jenis Pendidikan

Kelamin S3 S2 S1 D3 SLTA

Ruang L P L P L P L P L P L P

1 IV/c - 1 1 - - - - - 1 - - - -

2 IV/b - - - - - - - - 1 - - - -

3 IV/a 2 2 4 - - 2 2 - - - - - -

4 III/d 4 3 7 - - - 1 4 2 - - - -

64 Data di peroleh penulis di bagian registrasi LPKA Kelas 1 Tangerang pada bulan Oktober

2017

Page 59: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

50

5 III/c 13 10 23 - - 5 2 8 8 - - - -

6 III/b 20 11 31 - - 4 - 7 7 - - 9 4

7 III/a 4 2 6 - - - 1 3 1 - - 1 -

8 II/d 1 - 1 - - - - - - - - 1 -

9 II/c 4 - 4 - - - - - - - - 4 -

10 II/b 6 - 6 - - - - - - - - 6 -

11 II/a - - - - - - - - - - - - -

Jumlah 54 29 83 - - 11 6 22 19 - - 21 4

H. Sarana dan Prasarana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang

Berikut adalah laporan jumlah sarana dan prasarana yang ada di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang pada bulan Oktober

2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Sarana dan Prasarana

No. Jenis Jumlah

1. Ruang Kantor :

A. Ruang Kepala LPKA

B. Ruang Bendahara

C. Ruang Data

D. Ruang Registrasi

E. Ruang Binapi

F. Ruang Bimaswat

G. Ruang Kamtib

H. Ruang Klinik Hukum

I. Ruang Guru

- SD

- SMP

- SMK dan PKBM

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

Page 60: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

51

J. Ruang Tata Usaha

K. Ruang Kepegawaian

L. Ruang KPLP

1 buah

1 buah

1 buah

2. Ruang Rekreasi

A. Ruang Karoke

B. Ruang Band

1 buah

1 buah

3. Ruang Bengkel Kerja

A. Ruang Jahit

B. Ruang Salon (cukur rambut)

C. Ruang Bengkel Motor

1 buah

1 buah

1 buah

4. Wisma (tempat tidur) 4 Blok

5. Dapur 1 buah

6. Koperasi 1 buah

7. Ruang Makan 1 buah

8. Rumah Pintar 1 buah

9. Pojok Curhat 1 buah

10. Perpustakaan 1 buah

11. Aula 1 buah

12. Ruang Sekolah

A. SD

B. SMP

C. SMK

3 buah

3 buah

1 buah

13. Lab Komputer 1 buah

14. Portir 1 buah

15. Klinik Assyifa 1 buah

16. Tempat Ibadah

A. Masjid

B. Gereja

1 buah

1 buah

Page 61: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

52

17. Toilet 1 buah

18. Gajebo 4 buah

19. Lapangan

A. Sepak bola besar

B. Futsal

C. Basket

1 buah

1 buah

1 buah

20. Gudang 1 buah

21. Griya ANDIKPAS

A. Montir

B. Las

C. Perkebunan

D. Perikanan

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

Page 62: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

53

BAB IV

PEMBINAAN ANAK PADA LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK

KELAS 1 TANGERANG

A. Hak Anak Didik Pemasyarakatan di LPKA Kelas 1 Tangerang

1. Mendapatkan Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu hak yang dimiliki setiap orang,

sudah semestinya pendidikan diperoleh tanpa memandang usia, jenis

kelamin, ras, golongan atau agama tertentu. Hal ini diperkuat oleh Undang-

Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa:

“setiap warga negara berhak untuk mendapat pendidikan”

Di LPKA Kelas 1 Tangerang pemenuhan hak pendidikan sudah

terpenuhi dengan adanya fasilitas pendidikan formal untuk anak didik yang

tinggal di LPKA. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada para

kepala sekolah di LPKA terdapat beberapa tingkatan pendidikan yaitu:

Tabel 4.1

SD Istimewa65

Tingkatan Kelas Jumlah Siswa

Kelas IV -

Kelas V 1 siswa

Kelas VI 8 siswa

65 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Istimewa ibu Nunik Royani, SH pada tanggal 18

Oktober 2017

Page 63: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

54

Tabel 4.2

SMP Istimewa66

Tingkatan Kelas Jumlah Siswa

Kelas VII 1 siswa

Kelas VIII 2 siswa

Kelas IX 6 siswa

Tabel 4.3

SMK Istimewa67

Tingkatan Kelas Jumlah Siswa

Kelas X 12 siswa

Kelas XI 11 siswa

Kelas XII 18 siswa

Tabel 4.4

PKBM Istimewa68

Tingkatan Kelas Jumlah Siswa

Paket A -

Paket B 5 Siswa

Paket C 20 siswa

Anak didik di LPKA Kelas 1 Tangerang berkewajiban mengikuti

pendidikan, untuk anak didik yang hukuman pidananya dibawah satu tahun

66 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Istimewa bapak Sino, SIP. MH pada tanggal 18

Oktober 2017 67

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Istimewa ibu Suryaningsih, SE pada tanggal 18

Oktober 2017 68

Wawancara dengan Ketua PKBM Istimewa ibu Sutary, SH pada tanggal 2 November 2017

Page 64: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

55

mengikuti sekolah PKBM. Untuk yang hukumannya diatas satu tahun

mengikuti pendidikan meneruskan sesuai dengan pendidikan terakhir di

sekolah. Pemenuhan hak pendidikan yang belum terpenuhi di LPKA Kelas 1

Tangerang yaitu, kurangnya fasilitas dan sarana penunjang kegiatan

pendidikan lainnya. Kekurangan tenaga pendidik yang berkompeten menjadi

salah satu hambatan dalam pemberian hak pengajaran dan pendidikan, karena

hampir semua tenaga pendidik di sini adalah staf lpka itu sendiri.69

Menurut Riki Farhani salah satu anak didik yang penulis wawancara

mengatakan bahwa di LPKA ini sistem belajar sekolahnya sama seperti

belajar di sekolah di luar LPKA. Jam belajar dari hari Senin s/d Kamis pukul

08.00 s/d 11.00, pada hari jumat kegiatannya olahraga senam dan bersih-

bersih untuk kegiatan ekskul dilakukan pada hari Sabtu ada pramuka,

marawis, futsal, basket, angklung, wushu, dan musik.70

Di dalam

menjalankan kegiatan operasional sekolah di LPKA mendapatkan bantuan

dana BOS dari pemerintah. Selain pemerintah ada bantuan lain yaitu dari

pihak luar seperti LSM, mereka mengadakan kegiatan membuat kerajinan

tangan dan kegiatan lainnya.

2. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan dan Asupan Makanan yang layak

Di LPKA Kelas 1 Tangerang dalam pemenuhan hak pelayanan

kesehatan terdapat fasilitas kesehatan berupa satu buah Klinik yang bernama

Klinik Assyifa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948

menyebutkan bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan

sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan,

kondisi manusia baik jasmani, rohani, akal, maupun sosial agar menjadi lebih

69 Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Istimewa ibu Suryaningsih, SE pada tanggal 18

Oktober 2017 70 Wawancara dengan Riki Farhani salah seoarang anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas

1 Tangerang pada tanggal 30 Oktober 2017

Page 65: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

56

baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan perawat poliklinik71

bahwa di LPKA Kelas 1 Tangerang pemeliharaan kesehatan anak didik sudah

terfasilitasi berupa sarana dan prasarana yang meliputi alat-alat medis, obat-

obatan, ruang perawatan dan tim medis yang meliputi dokter gigi dan 4 orang

perawat.

Dalam 1 hari di klinik Assyifa tersebut dapat melayani rata-rata 5

orang anak didik yang berobat. Adapun jam kerja atau jam dibukanya klinik

Assyifa adalah mulai pukul 8 pagi sampai jam 6 sore, mulai hari senin

sampai sabtu untuk hari minggu atau hari libur nasional tetap buka. Untuk

pelayanan kesehatan tidak ada prosedur kalau yang anak tahanan yang sel

nya masih dikunci untuk melakukan pengobatan di klinik harus minta ijin.

Tata cara untuk melakukan pengobatan di Klinik Assyifa yaitu anak

didik yang mempunyai keluhan penyakit langsung datang ke klinik,

kemudian mengisi nama di buku kunjungan klinik, setelah itu petugas

kesehatan yang menanyakan keluhan si anak didik setelah itu petugas

kesehatan melakukan pemeriksaan.

Dalam hal pemenuhan hak kesehatan, di LPKA Kelas 1 Tangerang

masih terkendala dengan kurangnya fasilitas dan sarana pendukung lainnya.

Di LPKA tidak terdapat dokter umum, jadi apabila ada anak didik yang sakit

dan tidak bisa ditangani di lpka, petugas akan menelepon dokter dari lapas

lain serta membawa si anak ke Rumah Sakit terdekat.72

Perlindungan kesehatan di LPKA dimulai pada saat ada anak didik

yang baru datang di LPKA, petugas kesehatan terlebih dahulu melakukan

penyuluhan dan pengecekan kesehatan kepada anak didik tersebut serta

sosialisasi terkait jenis-jenis penyakit yang menular. Hal tersebut

dilaksanakan agar anak didik bisa menjaga kesehatannya dan yang memiliki

71 Wawancara dengan ibu Ns. Deasy Nursanty. Skep & ibu Roisah Nurfaizy, Skm pada

tanggal 16 Oktober 2017 72

Wawancara dengan ibu Ns. Deasy Nursanty. Skep & ibu Roisah Nurfaizy, Skm pada

tanggal 16 Oktober 2017

Page 66: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

57

penyakit menular tidak menyebar ke orang lain, serta jika ada anak didik

yang memiliki penyakit khusus maka klinik akan mendatanya untuk

dilakukan perawatan khusus dan rutin. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan

oleh petugas kesehatan kepada anak didik baru yaitu tentang penyakit TB,

HIV, AIDS, dan penyakit lainnya dilakukan secara rutin yaitu saat anak didik

baru masuk di LPKA dan ada penyuluhan setiap 3 bulan sekali dan

penyuluhan tersebut bersifat global yaitu semua anak didik harus mengikuti

penyuluhan tentang kesehatan tersebut. Dalam melaksanakan penyuluhan

tersebut pihak LPKA mendapatkan bantuan dari pihak LSM yang akan

memberikan pelatihan penyuluhan kesehatan tersebut.

Di LPKA anak didik sangat di perhatikan asupan makanannya.

Makanan yang bergizi tentunya akan memberikan dampak kesehatan yang

baik seseorang termasuk anak didik yang ada di LPKA. Oleh karena itu,

untuk melaksanakan hak perlindungan kesehatan bagi anak didik maka

asupan makanannya pun harus diperhatikan. Menurut Anggi Pratama anak

didik di sini makan 3 kali sehari, yakni pada pagi hari, siang hari dan malam

hari dan makanannya sudah cukup layak menunya juga ganti-ganti jadi tidak

cepat bosan.73

Pemenuhan gizi makanan di LPKA sudah mencapai standart gizi

dengan kalori 2.250 sesuai dengan surat edaran Dirjen Pemasyarakatan

Nomor : Epp.02.05-02 Tanggal 20 September 2010. LPKA memiliki menu

makanan untuk 10 hari, sehingga jika sudah 10 hari maka menu makanan

akan kembali ke awal.74

Berikut adalah daftar menunya:

73 Wawancara dengan Anggi Pratama salah seorang anak didik pemasyarakatan di LPKA

Kelas 1 Tangerang pada tanggal 1 November 2017 74 Wawancara dengan ibu Ns. Deasy Nursanty. Skep & ibu Roisah Nurfaizy, Skm pada

tanggal 16 Oktober 2017

Page 67: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

58

Tabel 4.5

Daftar Menu 10 Hari

Hari Pagi Siang Malam

Ke I Nasi, tempe

goreng, tumis

kacang panjang, air

putih

Nasi, telur balado,

sayur asem, buah

pisang, air putih

Nasi, tempe bacem,

urap sayuran, air

putih

Ke II Nasi, oseng tempe,

tumis sawi putih,

air putih

Nasi, ikan segar

goreng, pecel

sayuran, air putih

Nasi, ikan asin

goreng, sayur kare,

air putih

Ke III Nasi, telur rebus,

tumis toge, air

putih

Nasi, daging

goreng gepuk, sup

sayuran, buah

pisang, air putih

Nasi, tempe goreng

tepung, tumis

kangkung, air putih

Ke IV Nasi, tempe

goreng, oseng

buncis, air putih

Nasi, telur bumbu

semur, sayur lodeh,

air putih

Nasi, kacang tanah

balade, asem-asem

buncis, air putih

Ke V Nasi, tempe bumbu

kuning, tumis labu

siam, air putih

Nasi, daging

rendang, sayur

asem, buah pisang,

air putih

Nasi, oseng tempe,

sup sayuran, air

putih

Ke VI Nasi, tempe bacem,

tumis kangkung,

air putih

Nasi, telur, sayur

kare, air putih

Nasi, ikan asin

goreng, urap

sayuran, air putih

Ke VII Nasi, tempe

goreng, cah wortel

dan kol, air putih

Nasi, ikan segar

goreng, sayur

bening bayam dan

jagung, buah

Nasi, tempe

balado, sayur asem,

air putih

Page 68: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

59

pisang, air putih

Ke VIII Nasi, telor, oseng

sawi, air putih

Nasi, soto daging,

capcay sawi/kol

dan wortel, air

putih

Nasi, pecel

sayuran, air putih

Ke IX Nasi, oseng tempe,

tumis terong, air

putih

Nasi, ikan asin

goreng, tumis

kangkung, buah

pisang, air putih

Nasi, oseng tempe,

sayur lodeh, air

putih

Ke X Nasi, tempe bacem,

tumis buncis, air

putih

Nasi, telur bumbu

bali, urap sayuran,

air putih

Nasi, tempe

goreng, gulai daun

singkong, air putih

Untuk pemberian makan sendiri di LPKA terdapat ruang makan yang

letaknya sebelah ruang dapur, di sana anak didik makan. Sistem pemberian

makan kepada anak didik yaitu dengan cara prasmanan, dimana anak didik

mengambil sendiri makanan yang sudah disediakan di ruang makan. Cara ini

adalah cara yang sangat manusiawi karena kalau melihat ke belakang sistem

pemberian makan itu ditaruh ditempat makan yang terbuat dari alumunium.

Menurut penulis cara tersebut merupakan upaya pemenuhan hak aupan

makanan yang sangat layak kepada anak didik pemasyarakatan.

3. Mendapatkan fasilitas keagamaan dan melakukan ibadah sesuai dengan

Agama dan Kepercayaannya

Di LPKA Kelas 1 Tangerang pemenuhan hak beribadah sudah

terpenuhi, dengan adanya satu masjid dan gereja. Anak didik di sini

mendapatkan hak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaan nya masing-masing. Melakukan ibadah sesuai dengan agama

atau kepercayaannya merupakan salah satu hak narapidana dan anak didik

Page 69: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

60

yang diatur dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang

Pemasyarakatan.

Kegiatan beribadah bagi yang beragama islam dilakukan secara

berjamaah, setiap masuk waktu sholat anak didik diwajibkan untuk

melakukan sholat berjamaah di masjid Baitur Rohmah yang terdapat di

LPKA Kelas 1 Tangerang. Pendidikan keagamaan dan pembinaan kerohanian

islam dilakukan melalui program pesantren Tarbiyatul Aulad. Kegiatan ini

dilaksanakan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis dimana kegiatan ini

mendapatkan bantuan dari luar. Kegiatan pendidikan keagamaan tersebut

pada hari Selasa yang memberikan pengajaran yaitu dari Gerakan Peduli

Remaja, pada hari Rabu yang memberikan pengajaran yaitu dari Tim ESQ

Peduli Pemasyarakatan Tangerang dan pada hari Kamis yang memberikan

pengajaran yaitu dari Yayasan Al-Azhar.

Kegiatan pendidikan keagamaan ini di lakukan di masjid Baitur

Rohmah. Anak-anak didik di sini diajarkan mengaji yaitu membaca Al-

Qur‟an, Praktik Sholat, tata karma dalam bersikap, dan para pengajar juga

memberikan motivasi kepada anak didik di sini agar bisa menjalankan

kehidupan nanti setelah bebas agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah

mereka perbuat. Dan bisa menata masa depan yang lebih baik lagi.

Untuk anak didik yang beragama non muslim atau Nasrani di LPKA

Kelas 1 Tangerang juga terdapat fasilitas keagamaan berupa Gereja yang

bernama Gereja Santamaria. Untuk pendidikan keagamaan Nasrani tersebut

mendapat bantuan dari luar. Pada hari Senin yang memberikan pengajaran

yaitu dari GKI Kwitang, pada hari Selasa yang memberikan pengajaran yaitu

dari Gereja Yosua Ministri, pada hari Rabu yang memberikan pengajaran

yaitu dari Gereja Santamaria/ GPIB, dan pada hari Kamis yang memberikan

pengajaran yaitu dari Gereja Hidup Baru.

Kegiatan Pembinaan Kerohanian Nasrani bagi yang beragama non

muslim menurut Iknatius kegiatan yang dilakukan di LPKA yaitu melalui

Page 70: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

61

seperti kebaktian atau doa pagi, pendalaman Al Kitab, kehidupan secara

orientasi melayani, conselling, dan perayaan hari-hari besar Nasrani.75

4. Pembinaan keterampilan Kerja

Di LPKA Kelas 1 Tangerang pemenuhan hak keterampilan kerja

sudah terpenuhi, menurut ibu Lasmaria76

yaitu ada pelatihan keterampilan

mengelas, membuat souvenir kerajinan tangan, pelatihan pencukuran ( cukur

rambut ), pembuatan sablon baju, membuat keripik dari bahan pisang,

membuat kerupuk ikan lele, dan di sektor pertanian ada pelatihan berkebun

yaitu menanam pohon cabe, kangkung, bayam, kencur, lengkuas, kunyit dll.

Hasil dari kerajinan yang dibuat oleh anak didik di jual kepada pengunjung

LPKA dan dijual di pameran hasil karya anak didik di Lembaga

Pemasyarakatan yang lain. Anak didik di beri kebebasan memilih

keterampilan apa yang ingin di ikuti. Fungsi dan tujuan dari diadakannya

pelatihan keterampilan tersebut sebagai bekal hidup anak-anak selepas

menjalani masa hukuman, baik karena sudah habis atau melalui pembebasan

bersyarat, sehingga mereka mampu menjalani hidup dengan mandiri dan

berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan nasional. Setidaknya mereka

telah memiliki sifat-sifat positif untuk dapat berpartisipasi dalam

pembangunan masyarakat dan lingkungannya.

Para anak didik tersebut dibekali keterampilan oleh beberapa wali

pembimbing. Dengan pembinaan ini, para anak didik diharapkan mampu

mengembangkan potensi kreativitas mereka sesuai dengan bakat dan

kemampuan masing-masing. Dalam hal ini perlu ditekankan adalah

kreativitas yang positif, yang mampu menjadi bekal dalam menghasilkan

pendapatan di dunia kerja.

75 Wawancara dengan Iknatius salah seorang anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas 1

Tangerang pada tanggal 30 Oktober 2017 76 Data diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan staf Bimkemas ibu Lasmaria, SH pada

tanggal 21 November 2017

Page 71: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

62

Dari wawancara penulis dengan Rio Adi Saputra mereka sangat

antusias terhadap kegiatan keterampilan ini. Di sini bebas memilih kegiatan

apa yang di inginkan sesuai minat masing-masing. Karena kegiatan ini sangat

berguna untuk bekal nanti apabila sudah bebas dari hukuman di LPKA Kelas

1 Tangerang.77

5. Mendapatkan Bahan Bacaan dan Mengikuti Siaran Media Massa lainnya

yang Tidak Dilarang

Hak anak didik untuk mendapatkan bahan bacaan atau siaran media

massa, di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah menyediakan fasilitas berupa

pesawat televisi yaitu di tempatkan di aula. Hal tersebut sangat bermanfaat

bagi anak didik karena semua penghuni dapat mengikuti siaran televisi dan

bisa mengetahui berita terkini di luar sana. Dalam menonton tv tersebut

dilakukan tidak di jam kegiatan keterampilan / sekolah.

Sedangkan untuk bahan bacaan, LPKA Kelas 1 Tangerang

menyediakan perpustakaan yang dapat digunakan anak didik untuk membaca

dan mengerjakan tugas sekolah. Di perpustakaan tersebut terdapat buku-buku

sekolah, majalah, Koran, dan komik. Dengan tata ruang perpustakaan yang

cukup nyaman diharapkan dapat menumbuhkan semangat membaca anak

didik dan bisa menambah wawasan. Anak didik boleh meminjam buku dan

dibawa ke kamar nya setelah mendapat izin dari petugas perpustakaan.

Untuk alat komunikasi berupa Hand phone di LPKA Kelas 1

Tangerang memberlakukan aturan bahwa Anak didik tidak ada yang boleh

mempunyai atau membawa alat komunikasi tersebut. Petugas LPKA juga

sering melakukan sidak ke blok kamar anak didik, apabila ada yang ketahuan

77 Wawancara dengan Rio Adi Saputra salah seorang anak didik pemasyarakatan di LPKA

Kelas 1 Tangerang pada tanggal 1 November 2017

Page 72: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

63

memiliki barang yang dilarang di LPKA petugas akan menyitanya dan tidak

dikembalikan.78

6. Pengurangan Masa Pidana

Di LPKA Kelas 1 Tangerang menurut ibu Lasmaria79

ada beberapa

program yang dilakukan pihak LPKA dalam melakukan program

pengurangan masa pidana dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,

yaitu Peraturan Menteri Hukum dan Ham Nomor 21 Tahun 2016 Tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Ham Nomor 21 Tahun 2013

Tentang Syarat dan tata cara pemberian remisi, asimilasi, cuti mengunjungi

keluarga, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat

yaitu antara lain :

a. Remisi

Remisi adalah pengurangan menjalani masa pidana yang diberikan

kepada Narapidana dan Anak Pidana yang memenuhi syarat yang

ditentukan dalam ketentuan peraturan Perundang-undangan. Syarat

pemberian remisi menurut Undang-undang yaitu :

a. Berkelakuan baik

b. Menjalani pidana lebih dari 6 bulan

c. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6

bulan terakhir, terhitung sebelum tanggal pemberian remisi

d. Telah mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan oleh

Lapas dengan predikat baik

Hari-hari besar untuk memperoleh remisi antara lain :

1. Hari Raya Idul Fitri (bagi yang beragama Islam)

2. Hari Raya Natal (bagi yang beragama Nasrani)

3. Hari 17 Agustus

78 Data diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan staf Bimkemas ibu Lasmaria, SH pada

tanggal 21 November 2017 79 Data diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan staf Bimkemas ibu Lasmaria, SH pada

tanggal 21 November 2017

Page 73: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

64

4. Hari Anak

b. PB

Pembebasan Bersyarat adalah program pembinaan untuk

mengintegrasikan Narapidana dan Anak didik pemasyarakatan kedalam

kehidupan masyarakat setelah memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan.

Pembebasan Bersyarat dapat diberikan kepada Narapidana dan Anak

didik pemasyarakatan kecuali anak sipil yang telah memenuhi syarat :

a. Telah menjalani masa pidana paling singkat 2/3 (dua per tiga),

dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut paling

sedikit 9 bulan

b. Berkelakuan baik selama menjalani masa pidana

c. Telah mengikuti program pembinaan dengan baik, tekun, dan

bersemangat

d. Masyarakat dapat menerima program kegiatan pembinaan

narapidana

c. CB

Cuti Bersyarat adalah program pembinaan untuk mengintegrasikan

Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kedalam kehidupan

masyarakat setelah memenuhi syarat dan peraturan yang berlaku.

Cuti Bersyarat dapat diberikan kepada Narapidana atau Anak Didik

Pemasyarakatan yang telah memenuhi syarat :

a. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun 3 bulan

b. Telah menjalani paling sedikit 2/3 masa pidana

c. Berkelakuan baik dalam kurun waktu 6 bulan terakhir

d. CMB

CMB (Cuti Menjelang Bebas) adalah program pembinaan untuk

mengintegrasikan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan kedalam

Page 74: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

65

kehidupan masyarakat setelah memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan.

Cuti Menjelang Bebas dapat diberikan kepada Narapidana dan Anak

Didik Pemasyarakatan yang telah memenuhi syarat :

a. Telah menjalani paling sedikit 2/3 (dua per tiga) masa pidana ,

dengan ketentuan 2/3 (dua per tiga) masa pidana tersebut tidak

kurang dari 9 bulan

b. Berkelakuan baik selama menjalani masa pidana

c. Lamanya Cuti Menjelang Bebas sebesar remisi terakhir, paling

lama 6 bulan

e. CMK ( Cuti Mengunjungi Keluarga )

Cuti Mengunjungi Keluarga adalah proses pembinaan Narapidana dan

anak didik pemasyarakatan yang dilaksanakan melalui kunjungan

narapidana dan anak didik pemasyarakatan ke keluarga asalnya. Kegiatan

ini bertujuan untuk menghilangkan stigma terhadap narapidana, serta

mencegah penolakan masyarakat terhadap bekas narapidana. Di LPKA

Kelas 1 Tangerang pengajuan CMK ini karena ada urusan yang benar-

benar penting seperti ada orang tua atau sanak keluarga meninggal,

menghadiri pernikahan keluarga tetapi dalam menghadiri pernikahan ini

sendiri pemohon CMK yaitu anak didik itu sebagai wali atau saksi nikah.

Kalau hanya untuk menghadiri pernikahan saja pihak lapas tidak akan

memberi ijin. Adapun lamanya waktu yang di perbolehkan adalah

maksimal 1 hari dan dengan penjagaan dan kawalan petugas LPKA.

Syarat pengajuan CMK ;

a. Berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran tata

tertib dalam tahun berjalan

b. Masa pidana paling singkat 12 (duabelas) bulan bagi narapidana

anak pidana

Page 75: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

66

c. Telah menjalani ½ (satu per dua) dari masa pidana nya bagi

narapidana dan anak pidana

d. Ada permintaan dari salah satu pihak keluarga yang harus

diketahui oleh ketua rukun tetangga dan lurah atau kepala desa

setempat

e. Ada jaminan keamanan dari pihak keluarga termasuk jaminan

tidak akan kabur atau melarikan diri yang diketahui oleh rukun

tetangga dan lurah atau kepala desa setempat

7. Mendapatkan kunjungan Keluarga dan Penasehat Hukum

Di LPKA Kelas 1 Tangerang anak didik mendapatkan hak kunjungan

dari keluarga, teman, dan penasehat hukum. Berikut adalah jadwal kunjungan

di LPKA Kelas 1 Tangerang :

Tabel 4.6

Jadwal Kunjungan

No. HARI JAM

1. Senin/ Kamis 08.00-14.00

2. Sabtu 08.00-13.00

3. Hari Libur Nasional 08.00-14.00

4. Jumat & Minggu

( kecuali Minggu pertama awal

bulan )

Libur

Dengan Ketentuan :

1. Pengunjung mendaftar pada petugas pendaftaran di loker

2. Tidak dipungut biaya

3. Lama berkunjung 60 Menit

4. Maksimal jumlah pengunjung 5 orang (dewasa dan anak)

Page 76: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

67

5. Berpakaian rapih dan sopan

6. Bagi pengunjung tahanan harus menunjukkan surat ijin dari

instansi yang menahan (kepolisian, kejaksaan, pengadilan)

7. Seluruh pengunjung, barang bawaan/benda bawaan diperiksa oleh

petugas P2U dan petugas piket tanpa terkecuali

8. Menjaga, ketertiban, kebersihan, norma, dan etika (sopan santun)

9. Dilarang membawa masuk rokok, narkoba, minuman keras, senjata

api, senjata tajam, hand phone, makanan/minuman dalam kemasan

kaleng/ kaca dan barang yang membahayakan lainnya

10. Tidak diperkenankan berkunjung diluar jam kunjungan

11. Mematuhi tata tertib dan peraturan kunjungan80

B. Kendala yang dihadapi oleh petugas LPKA Kelas 1 Tangerang dalam

pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan

Dalam pemenuhan hak anak didik khususnya di LPKA Kelas 1 Tangerang ini

masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan hak-hak anak didik yang

jika dibiarkan tanpa penanganan dan perhatian serius akan menghambat proses

pembinaan anak didik di LPKA. Hingga pada akhirnya juga akan mengakibatkan

proses pembinaan tidak dapat berjalan secara optimal dan tujuan dari proses

pemasyarakatan akan sulit dicapai. Berdasarkan hasil penelitian penulis di

lapangan dan hasil wawancara penulis dengan petugas LPKA, terdapat beberapa

kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas LPKA dalam pemenuhan hak anak

didik yaitu antara lain :

a. Dalam segi pendidikan, di LPKA Kelas 1 Tangerang kendala yang di hadapi

oleh petugas yaitu kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan. Di

LPKA Kelas 1 Tangerang fasilitas pendidikan yang didapat oleh anak didik

yaitu adanya SD, SMP, SMK Otomotif dan Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM). Berdasarkan penelitian lapangan dan hasil wawancara

80 Data diperoleh penulis di Bagian Registrasi LPKA Kelas 1 Tangerang pada tanggal 24

Oktober 2017

Page 77: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

68

penulis di LPKA kurangnya tenaga pendidik menjadi hal yang sangat

mendominasi, karena hampir semua guru yang mengajar baik di SD, SMP,

SMK maupun PKBM guru pengajar nya adalah staf petugas LPKA itu

sendiri, latar belakang pendidikan dari staf tersebut adalah sebagian besar

Sarjana Hukum, sehingga kurang berkompeten dalam memberikan

pengajaran sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru ke anak didik yaitu

hasil pemahaman dari petugas LPKA tersebut, kendala lainnya yaitu minat

dari anak didik tersebut dalam hal pembelajaran anak didik di LPKA minat

belajarnya menurun , juga karena faktor putus sekolah dan itu menjadi

tantangan tersendiri untuk para pengajar bagaimana cara membangkitkan

motivasi dan semangat belajar anak didik. Kendala lainnya yaitu

keterlambatan orang tua dari anak didik untuk menyerahkan berkas

dokumen untuk pendaftaran sekolah. Berdasarkan hasil observasi penulis

anak didik di LPKA tersebut lebih menyukai kegiatan yang bersifat praktik

seperti pelatihan keterampilan karena menurut mereka itu jauh lebih

bermanfaat karena bisa menjadi bekal mereka nanti setelah bebas dari

LPKA.

b. Kendala dalam hal pemenuhan hak kesehatan anak didik di LPKA yaitu

tidak adanya dokter umum, di klinik Assyifa hanya terdapat 4 orang perawat

dan 1 dokter gigi. Karena tidak adanya dokter umum tidak bisa semua

penyakit bisa ditangani di sini, jadi hanya bisa menangani penyakit yang

biasa saja, apabila ada anak yang sakit dan tidak bisa ditangani di sini

langkah selanjutnya telepon ke lapas lain yang ada dokter umumnya atau

dibawa ke Rumah Sakit. Fasilitas kesehatan di dalam klinik juga kurang

memadai. Kendala lainnya adalah anak didik di sini malas untuk minum

obat, karena itu petugas poliklinik harus mendatangi kamar anak didik yang

sakit tersebut untuk meminum obat.

c. Kendala dalam hal pemberian hak pengurangan masa pidana. Pengurangan

masa pidana merupakan hak narapidana dan anak didik pemasyarakatan

Page 78: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

69

yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan yaitu dengan

pemberian Pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, cuti menjelang bebas dan

cuti mengunjungi keluarga. Adapun tata cara pemberian hak tersebut harus

sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. LPKA Kelas 1 Tangerang juga sudah

memberikan informasi dan penyuluhan tentang hal tersebut, namun di dalam

praktik di lapangan pihak LPKA menemui hambatan atau kendala-kendala

anak menolak diusulkan lepas bersyarat, karena ada pertimbangan sehingga

anak menolak diusulkan lepas bersyarat, alasannya antara lain :

1. Anak didik lebih senang menjalani hukuman sampai habis

2. Kalau mendapat lepas bersyarat ia berkewajiban melapor ke BAPAS

pada waktu-waktu tertentu, sedangkan tempat tinggalnya jauh di

pelosok sehingga tugas melapor dirasakan suatu beban yang berat.

3. Ia takut kepada musuh-musuh yang mengancamnya di luar LPKA.

4. Kurangnya respon dari pihak orang tua dan keluarga dalam memenuhi

syarat-syarat yang harus dipenuhi agar dapat diberikan lepas bersyarat

demikian banyaknya, secara tidak langsung juga memerlukan

pembiayaan sehingga dirasakan berat.

Page 79: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pencarian data, wawancara dan analisis dari penulis

tentang pemenuhan hak anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1

Tangerang dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan pembinaan di LPKA Kelas 1 Tangerang,

pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan belum sepenuhnya

terpenuhi.

2. Pemenuhan hak-hak anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas 1

Tangerang yang sudah terpenuhi, yaitu:

a. Adanya fasilitas sekolah formal diantaranya: SD, SMP, SMK, dan

PKBM.

b. Adanya fasilitas kesehatan berupa poliklinik di LPKA Kelas 1

Tangerang.

c. Adanya fasilitas untuk beribadah yaitu terdapat satu Masjid dan satu

Gereja.

d. Adanya pelatihan keterampilan kerja untuk pembinaan anak didik.

e. Adanya satu buah perpustakaan untuk bahan bacaan anak didik dan

terdapat pesawat televisi di ruang aula.

f. Anak didik pemasyarakatan memperoleh pengurangan masa pidana

melalui remisi dan pembebasan bersyarat, namun ke tentuan tersebut

harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

g. Tersedianya fasilitas berupa gazebo tempat anak mendapat kunjungan

dari keluarganya.

3. Di dalam pemenuhan hak anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas 1

Tangerang yang belum terpenuhi, yaitu:

Page 80: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

71

a. Dalam segi pendidikan kendala yang dihadapi petugas adalah

kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, serta tenaga pendidik

yang kurang berkompeten di bidangnya karena tenaga pendidik yang

mengajar di sekolah LPKA hampir semua adalah staf LPKA itu

sendiri. Yang tidak memiliki basic keilmuan dalam mata pelajaran

yang diasuh. Di LPKA ini tampak bahwa kurangnya motivasi belajar

anak didik. Hal ini terlihat dari kondisi bahwa anak-anak di LPKA ini

tidak terlalu berminat belajar di kelas, tetapi mereka lebih bersemangat

belajar dalam bentuk praktik-praktik keterampilan.

b. Dalam segi kesehatan pemenuhan hak kesehatan di LPKA terdapat

kendala tidak adanya dokter umum di klinik Assyifa, hanya terdapat 4

orang perawat dan 1 dokter gigi. Karena tidak adanya dokter umum

tidak bisa semua penyakit bisa ditangani di sini. Jadi mereka hanya

bisa menangani penyakit yang biasa saja. Apabila ada anak yang sakit

dan tidak bisa ditangani di sini langkah selanjutnya, pengelola LPKA

menelepon ke lapas lain yang ada dokter umumnya atau dibawa ke

Rumah Sakit.

c. Dalam pemenuhan hak pengurangan masa tahanan, banyak anak didik

yang tidak mengikutinya dikarenakan anak didik lebih senang

menjalani hukuman sampai habis. Kalau lepas bersyarat, anak didik

berkewajiban melapor ke BAPAS pada waktu-waktu tertentu,

sedangkan tempat tinggalnya jauh di pelosok, sehingga tugas melapor

dirasakan beban yang berat. Begitu juga ia takut kepada musuh-musuh

yang mengancamnya di luar LPKA, serta kurangnya respon dari pihak

orang tua dan keluarga dalam memenuhi syarat-syarat administrasi

yang harus dipenuhi agar dapat diberikan lepas bersyarat demikian

banyaknya, secara tidak langsung juga memerlukan pembiayaan

sehingga dirasa cukup berat.

Page 81: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

72

B. Saran

Berdasarkan apa yang penulis uraikan di atas, maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam segi pendidikan harusnya ada bantuan tenaga pendidik yang

berkompeten di bidangnya. Karena di LPKA hampir semua tenaga

pendidiknya adalah petugas LPKA itu sendiri, dalam hal ini Pemerintah

harus membantu untuk menyalurkan tenaga pendidik ke LPKA.

Dalam hal kurangnya motivasi anak didik untuk mengikuti pendidikan ada

baiknya pihak LPKA mendatangkan atau meminta bantuan kepada LSM

atau Pemerintah untuk mendatangkan guru Motivator, yang berguna untuk

memotivasi anak didik agar tetap semangat belajar dan menjalani masa

hukuman dengan baik.

2. Kementrian Kesehatan dalam hal ini sebagai pihak terkait agar melakukan

penambahan fasilitas untuk kesehatan dan penambahan obat-obatan yang

diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal di

LPKA.

3. Aparat terkait yaitu Kementrian Hukum dan Ham perlu mensosialisasikan

dan menambah pelatihan keterampilan kerja di LPKA.

4. Perlunya partisipasi aktif orang tua untuk melengkapi persyaratan untuk

mengikuti program pengurangan masa tahanan, agar anak langsung bisa

beradaptasi dengan lingkungan baru yang lebih baik.

Page 82: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

73

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Al-Karim.

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Amin Suma, Muhammad, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2005.

Azis, Aminah, Aspek Hukum Perlindungan Anak, Medan : Usu Press, 1998.

Anshori, Ibnu, Perlindungan Anak Dalam Islam, Jakarta : Komisi Perlindungan

Anak Indonesia, 2006.

Ahmad Al-Barry, Zakaria, Ahkamul Auladi Fii al-Islam, Terj: Chadidjah Nasution,

Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

Ahmad Saebani, Beni, Perkawinan Dalam Hukum Islam dan Undang-undang,

Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Ali Hasan, M., Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam, Jakarta: Prenada

Media, 2003.

Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2004.

Djaja, Tamar, Tuntutan Perkawinan dan Rumah Tangga Islam 2 Bandung : al-

Ma‟ruf, 1982.

Djoko Prakoso & I Ketut Murtika, Azas- azas Hukum Perkawinan di Indonesia,

Jakarta : PT Bina Aksara, 1987.

Endang Sumiarni dan Chandera Halim, Perlindungan Hukum Terhadap Anak

dalam Hukum Keluarga, Yogyakarta : Andi Offset, 2000.

Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Gosita, Arief, Masalah Perlindungan Anak, Jakarta : Akademika Pressindo, 1989.

Page 83: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

74

Haikal, Abduttawab, Rahasia Perkawinan Rasulullah SAW Poligami Dalam Islam

vs Monogami Barat, Jakarta : CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Hamka, Lembaga Hidup, Jakarta : PT Pustaka Panjimas, 1983.

Hadian Shafiyarrahman, Abu, Hak-hak Anak dalam Syariat Islam (dari janin

hingga pasca kelahiran), Yogyakarta : Al-Manar, 2003.

Herlina, Apong, dkk, Perlindungan Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan

Hukum, Jakarta: Buku Saku Untuk Polisi, Unicef, 2014.

https ://Lpka 1tangerang.blogspot.com//diakses pada tanggal 26 Maret 2018.

Lopa, Baharuddin, Al-Qur’an & Ha-hak Asasi Manusia, Yogyakarta : PT Dana

Bhakti Prima Yasa, 1996.

Manan, Abdul, Aneka Masalah Hukum Materiil dalam Praktek Peradilan Agama,

Medan : editor Iman Jauhari, Pustaka Bangsa Press, 2003.

Mohd. Fachruddin, Fuad, Masalah Anak Dalam Hukum Islam (Anak Kandung,

Anak Tiri, Anak Angkat, dan Anak Zina), Jakarta : CV. Pedoman Ilmu

Jaya, 1991.

Mulyadi, Lilik, Wajah Sistem Peradilan Pidana Anak Indonesia, Bandung : P.T

Alumni, 2014.

Mufidah, Haruskah Perempuan dan Anak di Korbankan? Panduan Pemula Untuk

Pendampingan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak,

Malang : PSG Publishing dan Pilar Media, 2006.

Muhammad Joni dan Zulchaina Z Tanamas, Aspek Perlindungan Anak Dalam

Perspektif Konvensi Hak Anak, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1999.

Nasir Djamil, M, Anak Bukan Untuk Dihukum, Jakarta : Sinar Grafika, 2013.

Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, Jakarta: Rajawali

Pers, 2012.

Nurul Irfan, M, Nasab & Status Anak dalam Hukum Islam, Jakarta : Amzah, 2015.

Prinst, Darwan, Hukum Anak Indonesia, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,

2003.

Page 84: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

75

Sopyan, Yayan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Buku Ajar, 2009.

Sukharmad, Winarto, Pengantar Penelitian-Penelitian: Metode Teknis, Bandung :

Tarsito, 1994.

Soetodjo, Wagiarti, Hukum Pidana Anak, Bandung : PT Refika Aditama, 2006.

Sakti Hadiwijoyo, Suryo, Pengarustamaan Hak Anak Dalam Anggaran Publik,

Yogyakarta : Graha Ilmu, 2015.

Supramono, Gatot, Hukum Acara Pengadilan Anak, Jakarta: Djambatan, 2007.

Tahido Yanggo, Huzaemah, Fiqh Perempuan Kontemporer, Jakarta : Al-Mawardi

Prima, 2001.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979, Tentang Kesejahteraan Anak.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012, Sistem Peradilan Pidana Anak.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam

Rumah Tangga.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2012, Tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, Tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995, Tentang Pemasyarakatan.

Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Wawancara dengan Ibu Lasmaria, SH Staff Bimkemas LPKA Kelas 1 Tangerang.

Wawancara dengan Ibu Ns. Deasy Nursanty, Skep & Ibu Roisah Nurfaizy, Skm staff

Perawat di LPKA Kelas 1 Tangerang.

Wawancara dengan Kepala Sekolah SD Istimewa Ibu Nunik Royani, SH.

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP Istimewa Bapak Sino, SIP. MH.

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Istimewa Ibu Suryaningsih, SE.

Wawancara dengan Ketua PKBM Istimewa Ibu Sutary, SH.

Page 85: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

LAMPIRAN

Page 86: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik
Page 87: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik
Page 88: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik
Page 89: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

LAMPIRAN 1

Foto bersama Ibu Lasmaria Foto bersama Ibu Deasy dan Ibu Roisah

Staff Bimkemas LPKA staff Perawat LPKA

Foto bersama Ibu Suryaningsih Foto bersama Ibu Nunik Royani

Kepala Sekolah SMK Istimewa Kepala Sekolah SD Istimewa

Page 90: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Foto bersama Bapak Sino Kepala Foto bersama Ibu Sutary

Sekolah SMP Istimewa Ketua PKBM Istimewa

FASILITAS DI LPKA

Klinik ASSYIFA Masjid Baitur Rohmah

Page 91: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Gereja Samaria Ruang Makan Anak Didik

Perpustakaan Anak Didik Lapangan Futsal Anak Didik

Page 92: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

CONTOH HASIL KARYA ANAK DIDIK

Page 93: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Pedoman Wawancara

- Pertanyaan untuk kepala sekolah

1. Sudah berapa lama ibu/bapak bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

2. Apakah jabatan ibu/bapak di organisasi sekolah ?

3. Bagaimana proses belajar siswa di sekolah ?

4. Berapa jumlah tenaga pengajar di sekolah ?

5. Pada tahun ajaran sekarang ada berapa jumlah siswa dan jumlah kelas

yang di gunakan dalam kegiatan belajar ?

6. Dalam pelaksanaan pendidikan jurusan apa yang di tawarkan kepada

anak didik ?

7. Dalam pelaksanaan pendidikan apakah mendapatkan bantuan ?

8. Kendala apa saja yang di hadapi dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah ?

- Pertanyaan untuk perawat di klinik

1. Sudah berapa lama ibu bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

2. Apakah LPKA Kelas 1 Tangerang memiliki fasilitas kesehatan ?

3. Berapa jumlah petugas kesehatan di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

4. Bagaimana penanganan medis apabila ada anak didik yang sakit ?

5. Apakah menu makanan di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah memenuhi

standart pemenuhan gizi ?

6. Apakah fasilitas kesehatan di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah

memadai ?

7. Apa prosedur yang di lakukan apabila ada anak didik yang harus

mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit ?

8. Kendala apa saja yang di hadapi petugas dalam pemenuhan pelayanan

kesehatan di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Page 94: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

9. Apakah penyuluhan tentang kesehatan rutin di lakukan pada anak

didik di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

- Pertanyaan untuk staff Bimkemas

1. Sudah berapa lama ibu bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

2. Apa jabatan ibu di struktur organisasi LPKA Kelas 1 Tangerang ?

3. Apa saja kegiatan keterampilan kerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

4. Bagaimana pemenuhan hak anak didik dalam mendapatkan bahan

bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang

?

5. Bagaimana cara pelaksanaan program pengurangan masa pidana di

LPKA Kelas 1 Tangerang ?

- Pertanyaan untuk anak didik

1. Apakah adik diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai

dengan agama atau kepercayaan masing-masing ?

2. Apakah adik mendapatkan perawatan jasmani ?

3. Apakah di LPKA ini ada kegiatan kerohanian ?

4. Apakah adik mendapatkan pendidikan dan pengajaran ?

5. Apakah pelayanan kesehatan ini sudah baik ?

6. Menurut adik makanan yang diberikan di LPKA ini sudah layak ?

7. Apakah adik mendapatkan hak menerima kunjungan keluarga ?

8. Apakah adik disini diberikan kesempatan untuk menonton tv dan

mendapatkan bahan bacaan ?

9. Apakah di LPKA terdapat pelatihan keterampilan kerja ?

Page 95: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

LAMPIRAN II

Daftar Wawancara

Nama : Ns. Deasy Nursanty, Skep & Roisah Nurfaizy, Skm

Jabatan : Perawat di Unit Poliklinik LPKA Kelas 1 Tangerang

Wawancara dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2017 pukul 10.00

1. Sudah berapa lama Ibu bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Ibu Deasy sudah bekerja selama 12 Tahun dan Ibu Roisah

sudah bekerja selama 13 Tahun

2. Apakah LPKA Kelas 1 Tangerang memiliki fasilitas kesehatan ?

Jawaban : Iyah memiliki, yaitu Poliklinik dasar, Umum, dan Gigi yang

bernama Klinik Assyifa

3. Berapa jumlah petugas kesehatan di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Jumlah petugas kesehatan di LPKA yaitu terdiri dari Perawat

sebanyak 4 orang dan 1 orang Dokter gigi

4. Bagaimana penanganan medis apabila ada anak didik yang sakit ?

Jawaban : Di LPKA apabila ada anak didik yang sakit, anak tersebut bisa

langsung datang ke Klinik. Jam kerja pelayanan kesehatan dimulai dari

jam 8 pagi sampai jam 6 sore dari hari Senin s/d Sabtu, adapun hari

Minggu atau hari libur tetap ada petugas kesehatan yang masuk ada piket.

Untuk berobat disini anak didik bisa langsung datang ke kinik dan

memberitahu keluhan sakitnya apa, dan nanti petugas kesehatan disini

akan memeriksa dan memberikan obat. Untuk pemberian obat, anak didik

disni harus meminum obatnya di dalam klnik disini sudah disediakan air

untuk meminum obat. Untuk anak didik yang masih di sel (anak tahanan)

Page 96: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

harus meminta izin untuk berobat karena selnya masih dikunci. Setiap hari

rata-rata ada sekitar 5 anak yang berobat di Klinik Assyifa tersebut.

5. Apakah menu makanan di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah

memenuhi standart pemenuhan gizi ?

Jawaban : Kalau standart gizi sudah terpenuhi, dengan standart kalori

2,250 sesuai dengan surat edaran Dirjen Pemasyarakatan Nomor : Epp.

02.05-02 Tanggal 20 September 2010. Dan menu makanan di LPKA yaitu

terdapat menu 10 hari dengan menu yang berbeda-beda tiap harinya

6. Apakah fasilitas kesehatan di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah

memadai ?

Jawaban : Untuk fasilitas belum memadai

7. Apa prosedur yang dilakukan apabila ada anak didik yang harus

mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit ?

Jawaban : apabila ada anak didik yang sakit dan harus mendapatkan

pertolongan atau perawatan di Rumah Sakit, petugas LPKA akan

melakukan koordinasi dengan Kepala LPKA setelah mendapatkan izin,

petugas kesehatan akan mengawal si anak didik tersebut untuk

mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit terdekat

8. Kendala apa saja yang dihadapi petugas dalam pemenuhan pelayanan

kesehatan di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Kendala dalam hal pemenuhan hak kesehatan anak didik di

LPKA yaitu tidak adanya dokter umum, di klinik Assyfa hanya terdapat 4

orang perawat dan 1 dokter gigi. Karena tidak adanya dokter umum tidak

bisa semua penyakit bisa ditangani disini, jadi hanya bisa menangani

penyakit yang biasa saja, apabila ada anak yang sakit dan tidak bisa

ditangani disini langkah selanjutnya telepon kelapas lain yang ada dokter

umumnya atau dibawa ke Rumah Sakit. Kendala lainnya adalah anak didik

disini malas untuk minum obat, kareana itu petugas poliklinik harus

mendatangi kamar anak didik yang sakit tersebut untuk meminum obat.

9. Apakah penyuluhan tentang kesehatan rutin dilakukan pada anak

didik di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Page 97: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Jawaban : Ada, Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan kepada anak didik baru yaitu tentang penyakit TB, HIV, AIDS,

dan penyakit lainnya dilakukan secara rutin yaitu saat anak didik baru

masuk di LPKA dan ada penyuluhan setiap 3 bulan sekali dan penyuluhan

tersebut bersifat global yaitu semua anak didik harus mengikuti

penyuluhan tentang kesehatan tersebut. Dalam melaksanakan penyuluhan

tersebut pihak LPKA mendapatkan bantuan dari pihak LSM yang akan

memberikan pelatihan penyuluhan kesehatan tersebut.

Daftar Wawancara

Nama : Lasmaria, SH

Jabatan : Staf BIMKEMAS (Bimbingan Kemasyarakatan)

Wawancara dilakukan pada tanggal 21 November 2017 Pukul 12.28

1. Sudah berapa lama ibu bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Sekitar 30 tahun

2. Apa jabatan Ibu di Struktur Organisasi LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Sebagai Staf BIMKEMAS (Bimbingan Kemasyarakatan)

3. Apa saja kegiatan keterampilan kerja di LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Ada pelatihan keterampilan mengelas, membuat souvenir

kerajinan tangan, pelatihan pencukuran ( cukur rambut ), pembuatan

sablon baju, membuat keripik dari bahan pisang, membuat kerupuk ikan

lele, dan di sektor pertanian ada pelatihan berkebun yaitu menanam pohon

cabe, kangkung, bayam, kencur, lengkuas, kunyit dll. Hasil dari kerajinan

yang dibuat oleh anak didik di jual kepada pengunjung LPKA dan dijual di

pameran hasil karya anak didik di Lembaga Pemasyarakatan yang lain.

Anak didik di beri kebebasan memilih keterampilan apa yang ingin di

ikuti. Fungsi dan tujuan dari diadakannya pelatihan keterampilan tersebut

sebagai bekal hidup anak-anak selepas menjalani masa hukuman, baik

Page 98: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

karena sudah habis atau melalui pembebasan bersyarat, sehingga mereka

mampu menjalani hidup dengan mandiri dan berpartisipasi dalam kegiatan

pembangunan nasional.

4. Bagaimana pemenuhan hak anak didik dalam mendapatkan bahan

bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak

dilarang ?

Jawaban : Hak anak didik untuk mendapatkan bahan bacaan atau siaran

media massa, di LPKA Kelas 1 Tangerang sudah menyediakan fasilitas

berupa pesawat televisi yaitu di tempatkan di aula. Hal tersebut sangat

bermanfaat bagi anak didik karena semua penghuni dapat mengikuti

siaran televisi dan bisa mengetahui berita terkini di luar sana. Dalam

menonton tv tersebut dilakukan tidak di jam kegiatan keterampilan /

sekolah.

Sedangkan untuk bahan bacaan, LPKA Kelas 1 Tangerang menyediakan

perpustakaan yang dapat digunakan anak didik untuk membaca dan

mengerjakan tugas sekolah. Di perpustakaan tersebut terdapat buku-buku

sekolah, majalah, Koran, dan komik. Dengan tata ruang perpustakaan

yang cukup nyaman diharapkan dapat menumbuhkan semangat membaca

anak didik dan bisa menambah wawasan. Anak didik boleh meminjam

buku dan dibawa ke kamar nya setelah mendapat izin dari petugas

perpustakaan.

Untuk alat komunikasi berupa Handphone di LPKA Kelas 1 Tangerang

memberlakukan aturan bahwa Anak didik tidak ada yang boleh

mempunyai atau membawa alat komuikasi tersebut. Petugas LPKA juga

sering melakukan sidak ke blok kamar anak didik, apabila ada yang

ketahuan memiliki barang yang dilarang di LPKA petugas akan

menyitanya dan tidak dikembalikan.

5. Bagaimana cara pelaksanaan program pengurangan masa pidana di

LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Ada beberapa program yang dilakukan pihak LPKA dalam

melakukan program pengurangan masa pidana dan sesuai dengan

Page 99: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

ketentuan perundang-undangan, yaitu Peraturan Menteri Hukum dan Ham

Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum

dan Ham Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Syarat dan tata cara pemberian

remisi, asimilasi, cuti mengunjungi keluarga, pembebasan bersyarat, cuti

menjelang bebas dan cuti bersyarat. Pihak LPKA sudah mensosialisasikan

tata cara dan syarat-syarat yang harus dipenuhi anak didik bila ingin

mengajukan hak tersebut, akan tetapi ada kendala yang dihadapi petugas

LPKA karena banyak anak didik yang tidak mengikutinya yaitu karena

orang tuanya tidak melengkapi/mengurusi berkas persyaratannya secara

administrasi.

Daftar Wawancara

Nama : Nunik Royani, SH

Jabatan : Kepala Sekolah SD Istimewa

Wawancara dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2017 Pukul 12.30

1. Sudah berapa lama Ibu bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang?

Jawaban : Kurang lebih 17 tahun

2. Apa jabatan Ibu di Struktur Organisasi SD Istimewa LPKA Kelas 1

Tangerang?

Jawaban : Sebagai Kepala Sekolah

3. Bagaimana proses belajar di SD Istimewa LPKA Kelas 1 Tangerang ?

Jawaban : Siswa belajar dikelas mulai pukul 08.00 – 11.00 dari hari Senin

sampai hari Kamis, Jumat ada kegiatan senam dan olahraga, Sabtu

kegiatan pramuka dan ekskul

4. Berapa jumlah tenaga pengajar di SD Istimewa LPKA Kelas 1

Tangerang ?

Page 100: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Jawaban : Tenaga pengajar di SD Istimewa pada saat ini berjumlah 5

orang

5. Pada tahun ajaran sekarang ada berapa jumlah siswa dan ada berapa

kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar di SD Istimewa?

Jawaban : Jumlah siswa di SD Istimewa pada tahun ajaran ini berjumlah

9 siswa. Tingkatan kelasnya hanya ada 3 berbeda dengan sekolah di luar

LPKA yang berjumlah 6 tingkatan, dengan rincian mulai dari Kelas IV,

Kelas V, dan Kelas 6. Rincian jumlah siswa Kelas IV : - (kosong), Kelas

V : 1 siswa, dan Kelas VI : 8 siswa

6. Dalam pelaksanaan pendidikan di LPKA Kelas 1 Tangerang apakah

mendapatkan bantuan ?

Jawaban : Pada tahun ajaran 2017 ini SD tidak mendapatkan bantuan

dana Bos

7. Kendala apa saja yang di hadapi dalam kegiatan pembelajaran di SD

Istimewa ?

Jawaban : Dalam kegiatan pembelajaran di SD Istimewa kendala nya

adalah tenaga pendidik yang bukan dari lulusan keguruan, karena guru-

guru yang mengajar adalah staf LPKA itu sendiri. Dalam memberikan

materi pembelajaran harus ekstra sabar dalam mengarahkan anak didik,

faktor putus sekolah juga menyebabkan anak sudah kurang motivasinya

dalam belajar

Daftar Wawawancara

Nama : Sino, SIP MH

Jabatan : Kepala Sekolah SMP Istimewa

Wawancara dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2017 Pukul 13.00

1. Sudah berapa lama Bapak bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang?

Jawaban : Sudah 27 tahun

Page 101: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

2. Apa jabatan Bapak di Struktur Organisasi SMP Istimewa LPKA

Kelas 1 Tangerang?

Jawaban : Sebagai Kepala Sekolah

3. Bagaimana proses belajar siswa di SMP Istimewa LPKA Kelas 1

Tangerang ?

Jawaban : Kegiatan belajar dilakukan setiap hari Senin sampai hari

Kamis mulai pukul 08.00 – 11.00, untuk kegiatan yang lain seperti futsal,

basket senam dilakukan pada hari Jum’at dan kegiatan ekstra kulikuler

pada hari Sabtu

4. Berapa jumlah tenaga pengajar di SMP Istimewa LPKA Kelas 1

Tangerang ?

Jawaban : Jumlah tenaga pengajar sebanyak 11 orang

5. Pada tahun ajaran sekarang ada berapa jumlah siswa dan ada berapa

kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar di SMP Istimewa?

Jawaban : Pada tahun ajaran ini jumlah siswa di SMP Istimewa sebanyak

8 siswa, tingkatan kelasnya yaitu kelas VII : 1 siswa, kelas VIII : 2 siswa,

dan kelas IX : 5 siswa

6. Dalam pelaksanaan pendidikan apakah SMP Istimewa mendapatkan

bantuan ?

Jawaban : Pada tahun ajaran ini SMP Istimewa mendapatkan bantuan

dana BOS dari pemerintah

7. Kendala apa saja yang di hadapi dalam kegiatan pembelajaran di

SMP Istimewa ?

Jawaban : Kendala yang dihadapi adalah kurangnya sarana dan prsarana

yang belum memadai, tenaga pengajar yang kurang berkompeten sesuai

dengan jurusan keguruan karena hampir semua tenaga pengajarnya adalah

staf pegawai LPKA itu sendiri, harus ekstra sabar dalam memberikan

materi pembelajaran agar siswa bisa mencerna pelajaran dengan baik

walau bersekolah di dalam LPKA siswa harus bisa mengikuti pelajaran

dengan baik agar saat ujian bisa mengerjakan dengan baik

Page 102: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Daftar Wawancara

Nama : Suryaningsih, SE

Jabatan : Kepala Sekolah SMK Istimewa

Wawancara dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2017 pukul 11.00

1. Sudah berapa lama Ibu bekerja di LPKA Kelas 1 Tangerang?

Jawaban : Saya sudah bekerja sekitar 15 tahun

2. Apakah jabatan Ibu di Struktur Organisasi SMK Istimewa ?

Jawaban : Sebagai Kepala Sekolah

3. Bagaimana proses belajar siswa di SMK Istimewa?

Jawaban : Di SMK Istimewa proses belajar anak didik dimulai dari hari

Senin sampai Kamis di mulai dari pukul 08.00 – 11.00, Jum’at senam

bersama dan kegiatan olahraga, Sabtu kegiatan ekskul

4. Berapa jumlah tenaga pengajar di SMK Istimewa LPKA Kelas 1

Tangerang ?

Jawaban : Jumlah tenaga pengajar di SMK ada 19 orang

5. Pada tahun ajaran sekarang ada berupa jumlah siswa dan ada berapa

kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar di SMK Istimewa ?

Jawaban : Kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar di Smk Istimewa

yaitu ada 3 kelas terdiri dari Kelas X, Kelas XI, dan Kelas XII. Untuk

jumlah siswa yaitu : Kelas X : Bulan Juni 10 orang, Bulan Juli 10 orang,

Bulan Agustus 10 orang, Bulan September 12 orang, dan Bulan Oktober

12 orang. Untuk Kelas XI : Bulan Juni 12 orang, Bulan Juli 12 orang,

Bulan Agustus 12 orang, Bulan September 11 orang, dan Bulan Oktober

11 orang. Untuk Kelas XII : Bulan Juni 15 orang, Bulan Juli 15 orang,

Bulan Agustus 15 orang, Bulan September 18 orang, dan Bulan Oktober

18 orang.

6. Dalam pelaksanaan pendidikan di LPKA Kelas 1 Tangerang jurusan

apa yang ditawarkan di SMK Istimewa kepada anak didik ?

Page 103: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Jawaban : Di Smk Istimewa ini hanya terdapat satu jurusan saja yaitu

Teknik Sepeda Motor

7. Dalam pelaksanaan pendidikan apakah SMK Istimewa mendapatkan

bantuan ?

Jawaban : Tahun ajaran sekarang ini Smk Istimewa mendapatkan bantuan

dana Bos dari Pemerintah untuk kegiatan operasional belajar mengajar,

dan ada bantuan juga dari pihak luar bantuan berupa penyuluhan

pendidikan dan pengajaran praktek otomotif

8. Kendala apa saja yang di hadapi dalam kegiatan pembelajaran di

SMK Istimewa ?

Jawaban : Untuk dikendala yaitu di tenaga pengajar karena tenaga

pengajarnya adalah staf dari LPKA , karena basic pendidikan staf LPKA

adalah Sarja Hukum jadi tidak sesuai, jadi petugas mengajar berdasarkan

apa yang dia pelajari. Dari anak didik sendiri kendala terbesarnya adalah

kurang minat dalam belajar, jadi pengajar harus ekstra lebih dalam

penyampaian pelajaran di kelas dan harus bisa memberi motivasi utuk

anak didik agar lebih semangat belajar karena siswa lebih suka belajar

secara praktek langsung dari pada belajar di dalam kelas

Daftar Wawancara

Nama : Sutary, SH

Jabatan : Ketua PKBM Istimewa

Wawancara dilakukan pada Tanggal 2 November 2017 Pukul 10.45

1. Sudah berapa lama ibu bekerja di LPKA ?

Jawaban : Sekitar 25 tahun

2. Sejak kapan PKBM Istimewa ini berdiri ?

Jawaban : Berdiri sekitar tahun 1996

3. Apakah jabatan Ibu di Struktur Organisasi PKBM Istimewa ?

Page 104: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Jawaban : Sebagai Ketua PKBM Istimewa

4. Syarat administrasi apa yang harus dipenuhi untuk mengikuti PKBM

?

Jawaban : Syaratnya melengkapi foto copy ijasah terakhir, kk, akte, foto

5. Berapa jumlah tenaga pengajar di PKBM ?

Jawaban : Jumlah tenaga pengajar sebanyak 12 orang, 10 orang pegawai

LPKA dan 2 orang relawan

6. Bagaimana proses belajar siswa di PKBM Istimewa ?

Jawaban : Kegiatan belajar di PKBM Istimewa dilakukan pada hari

Jum’at dan Sabtu dari pukul 08.00 – 11.00

7. Berapa jumlah anak yang mengikuti PKBM ?

Jawaban : Di PKBM Istimewa ada 3 kategori yaitu Paket A (setara SD),

Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMU). Untuk jumlah siswa

yang mengikuti pembelajaran di PKBM sebanyak 25 orang dengan rincian

: Paket A : - (kosong), Paket B : 5 siswa, dan Paket C : 20 siswa

8. Kendala-kendala yang dihadapi petugas dalam hal pelaksanaan

pendidikan PKBM ?

Jawaban : Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran

di LPKA, tenaga pengajar di PKBM harus memberikan semangat agar

para siswa dapat bersemangat lagi dalam melanjutkan pendidikan,

kurangnya tenaga pengajar yang berkompeten di dalam bidangnya karena

tenaga pengajar disini hampir semua adalah staf LPKA yang latar

belakang pendidikannya bukan keguruan, dan bekal pendidikan sangat

penting agar kehidupan mereka bisa lebih baik lagi setelah bebas dari

LPKA

Daftar Wawancara Anak Didik Pemasyarakatan

Nama : Riki Farhani

Page 105: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Umur : 17 Tahun

Alamat : Kp. Pondok Kemiri Desa Rawa Kalong Kec. Gunung Sindur

Kab.Bogor

Agama : Islam

Kasus : Pengeroyokan

Wawancara dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2017

1. Apakah adik diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai

dengan agama atau kepercayaan masing-masing ? jika iya bagaimana

menurut adik pemenuhan hak beribadah di LPKA ini ?

Jawaban : iyah, disini kalo masuk waktu sholat wajib sholat berjamaah di

masjid yang ada di dalam LPKA, selain masjid juga disini ada gereja bagi

yang beragama kristen. Peenuhan hak beribadah sudah baik

2. Apakah adik mendapatkan perawatan jasmani ? kegiatan apa saja

mengenai perawatan jasmani dan bagaimana perlengkapan mandi,

tidur dan seragam ?

Jawaban : mendapatkan, ada kegiatan ekskul olahraga setiap hari jumat,

ada kegiatan senam juga, maen futsal dan basket. Dapat perlengakapan

buat mandi dari petugas rutin dikasih setiap bulan, seragam juga diberikan,

untuk tempat tidur sudah bagus ada kasurnya disetiap kamar

3. Apakah di LPKA ini ada kegiatan kerohanian ? kegiatan apa yang

dilakukan ?

Jawaban : ada, kegiatan nya diajarin main warawis, ada belajar ngaji juga

ada pengajarnya dari luar yang ngajarin ngaji

4. Apakah adik mendapatkan pendidikan dan pengajaran ?

Jawaban : iyah dapat ada sekolah juga disini, kalo saya ikut pkbm karena

hukuman saya dibawah satu tahun, jadi ikutnya pkbm. Kegiatan belajarnya

sama seperti sekolah lain di luar lpka, masuk dai senin sampai kamis jam

08.00 s.d 11.00

5. Apakah pelayanan kesehatan ini sudah baik ?

Jawaban : sudah cukup baik, kalo sakit dateng langsung ke klinik nanti di

obatin sama perawatnya minum obatnya juga disana

6. Menurut adik makanan yang diberikan di LPKA ini sudah layak ?

Jawaban : kalo makanan disni saya kira udah lumayan layak, menunya

juga ganti-ganti tapi nasinya disini kurang layak, rasanya gak enak

7. Apakah adik mendapatkan hak menerima kunjungan keluarga ?

Page 106: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Jawaban : iyah, jadwal kunjungan senin sampe kamis dan sabtu, minggu

libur kaga boleh ada yang jenguk, kecuali minggu pertama awal bulan

8. Apakah adik disini diberikan kesempatan untuk menonton tv dan

mendapatkan bahan bacaan ?

Jawaban : kalo nonton tv bebas gak dilarang asal lagi gada kegiatan

sekolah atau kegiatan lainnya, disini nonton tv di ruang aula lpka, bahan

bacaan ada di perpustakaan kalo ada tugas sekolah langsung pilih aja

minjam

9. Apakah di LPKA terdapat pelatihan keterampilan kerja? Jika ada

adik mengikuti pelatihan apa?

Jawaban : ada. Pelatihan kerja di LPKA ada pelatihan mengelas, cukur

rambut, membuat keripik, buat kerajinan tangan, berkebun. Kita pilih

sesuai minat kita

Daftar Wawancara Anak Didik Pemasyarakatan

Nama : Anggi Pratama

Umur : 17 Tahun

Alamat : Kp. Gelam Pasar Kemis Kab. Tangerang

Agama : Islam

Kasus : Narkoba

Wawancara dilakukan pada tanggal 1 November 2017

1. Apakah adik diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai

dengan agama atau kepercayaan masing-masing ? jika iya bagaimana

menurut adik pemenuhan hak beribadah di LPKA ini ?

Jawaban : sudah pasti, disini lengkap ada masjid dan gereja jadi bisa

beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Pemenuhan hak

beribadah disini sudah sangat baik

2. Apakah adik mendapatkan perawatan jasmani ? kegiatan apa saja

mengenai perawatan jasmani dan bagaimana mengenai perlengkapan

mandi, tidur dan seragam ?

Jawaban : saya mendapatkan perawatan jasmani dengan berolahraga,

olahraga disini ada basket, futsal, senam kita pilih sesuai yang kita minati.

Perlengkapan mandi dikasih sama petugas sebulan sekali seperti sabun,

Page 107: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

sikat gigi, odol, sampo, perlengkapan tidur disetiap kamar ada kasurnya ,

seragam juga dikasih yang seragam lpka

3. Apakah di LPKA ini ada kegiatan kerohanian ? kegiatan apa yang

dilakukan ?

Jawaban : untuk kegiatan rohani yaitu belajar mengaji dan setiap sholat

berjamaah di masjid ada kultum nya

4. Apakah adik mendapatkan pendidikan dan pengajaran ?

Jawaban : iyah mendapatkan, saya disini sekolah kelas 6 SD karena saya

tidak tamat sekolah sd pas masih di luar lpka, jadi disini saya mneneruskan

sekolah di sd

5. Apakah pelayanan kesehatan ini sudah baik ?

Jawaban : pelayanan kesehatan sudah baik, perawat yang bertugas di

klinik juga baik, kalo kita sakit langsung datang ke klinik nanti ditanya

keluhan sakit kita, dikasih obat tapi harus diminum disitu obatnya

6. Menurut adik makanan yang diberikan di LPKA ini sudah layak ?

Jawaban : alhamdulillah makanan yang dikasih disini sudah layak, lauk

nya tiap hari ganti jadi engga bikin bosen. Disini juga makannya di ruang

makan jadi saat jam makan disini kita mengambil sendiri nasi dan lauknya

7. Apakah adik mendapatkan hak menerima kunjungan keluarga ?

Jawaban : kunjungan itu minimal 2 jam, hari senin sampai kamis, sabtu

jumat libur dan minggu juga libur, kecuali minggu pertama di awal bulan

8. Apakah adik disini diberikan kesempatan untuk menonton tv dan

mendapatkan bahan bacaan ?

Jawaban : iyah ada, disini tv ada di aula, nonton tv boleh saja asal sedang

tidak ada kegiatan. Bahan bacaan disini ada perpustakaan kalau mao baca

baca buku atau pinjam buku

9. Apakah di LPKA terdapat pelatihan keterampilan kerja? Jika ada

adik mengikuti pelatihan apa?

Jawaban : pelatihan kerja disini alhamdulillah ada, saya lebih senang ikut

kegiatan keterampilan karena bisa nambah ilmu kita dan supaya punya

keterampilan. Disini saya ikut kegiatan pengelasan dan pertanian seperti

berkebun menanam sayur-sayuran.

Daftar Wawancara Anak Didik Pemasyarakatan

Nama : Rio Adi Saputra

Umur : 18 Tahun

Page 108: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

Alamat : Kebon Jeruk Timur Jatinegara Jakarta Timur

Agama : Islam

Kasus : Pembunuhan

Wawancara dilakukan pada tanggal 21 November 2017

1. Apakah adik diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai

dengan agama atau kepercayaan masing-masing ? jika iya bagaimana

menurut adik pemenuhan hak beribadah di LPKA ini ?

Jawaban : ibadah disni diwajibkan, setiap masuk waktu sholat harus

sholat berjamaah di masjid yang ada di lpka, pemenuhan hak beribadah

sudah sangat baik

2. Apakah adik mendapatkan perawatan jasmani ? kegiatan apa saja

mengenai perawatan jasmani dan bagaimana perlengkapan mandi,

tidur dan seragam ?

Jawaban : perawatan jasmani ada kegiatan senam pada hari jumat, saya

juga suka main bola. Setiap bulan petugas disini memberikan

perlengkapan mandi , tempat tidur juga sudah layak, baju seragam lpka

juga diberikan

3. Apakah di LPKA ini ada kegiatan kerohanian ? kegiatan apa yang

dilakukan ?

Jawaban : ada, untuk kegiatan kerohanian itu seperti belajar membaca Al-

Qur’an, praktek sholat kegiatannya dilakukan di masjid Baitur rohmah

yang ada di LPKA

4. Apakah adik mendapatkan pendidikan dan pengajaran ?

Jawaban : iyah mendapatkan, saya meneruskan pendidikan di lpka smk

kelas 3

5. Apakah pelayanan kesehatan ini sudah baik ?

Jawaban : pelayanan kesehatan sudah baik, ada dokter gigi sama perawat

juga

6. Menurut adik makanan yang diberikan di LPKA ini sudah layak ?

Jawaban : makanan si lumayan sudah layak dapat makan tiga kali sehari

pagi, siang dan malam

7. Apakah adik mendapatkan hak menerima kunjungan keluarga ?

Jawaban : kunjungan keluarga disini ada tempatnya di dalam lpka ada

tempat semacam gazebo tempat orang tua sodara kalau nengokin kita

disini. Waktu kunjungan senin sampai kamis dan sabtu

Page 109: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

8. Apakah adik disini diberikan kesempatan untuk menonton tv dan

mendapatkan bahan bacaan ?

Jawaban : menonton tv boleh disini, tapi hp gak boleh di lpka, kalau

kedapatan bawa hp di ambil sama petugas , petugas juga sering sidak ke

kamar. Bahan bacaan disini sudah baik sudah terdapat perpustakaan

9. Apakah di LPKA terdapat pelatihan keterampilan kerja? Jika ada

adik mengikuti pelatihan apa?

Jawaban : ada. Pelatihan kerja di LPKA ada pelatihan mengelas, cukur

rambut, membuat keripik, buat kerajinan tangan lainnya, disini di bebasin

kita mau ikut pelatihan apa aja sesuai minat kita, kalo saya ikut pelatihan

mengelas, buat bekal saya nanti kalo sudah bebas dari LPKA supaya ada

keahlian buat kerja

Daftar Wawancara Anak Didik Pemasyarakatan

Nama : Iknatius

Umur : 14 Tahun

Alamat : Perumahan Green Lake City Tangerang

Agama : Kristen

Kasus : Pencabulan

Wawancara dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2017

1. Apakah adik diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai

dengan agama atau kepercayaan masing-masing ? jika iya bagaimana

menurut adik pemenuhan hak beribadah di LPKA ini ?

Jawaban : iyah diberikan hak betribadah, sudah bagus pemenuhan hak

tersebut disini ada masjid sama gereja

2. Apakah adik mendapatkan perawatan jasmani ? kegiatan apa saja

mengenai perawatan jasmani dan bagaimana perlengkapan mandi,

tidur dan seragam ?

Jawaban : perawatan jasmani dengan kegiatan olahraga, saya ikut ekskul

bola basket, perlengkapan mandi dikasih sama petugas disini,

perlengkapan tidur juga sudah terdapat kasur di kamar dan dikasih

seragam juga

Page 110: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

3. Apakah di LPKA ini ada kegiatan kerohanian ? kegiatan apa yang

dilakukan ?

Jawaban : ada, kegiatan kerohanian ini sesuai dengan agama masing-

masing kalo saya beragama kristen kegiatan kerohaniannya di gereja

Samaria yang berada di lpka. kegiatan yang dilakukan di LPKA yaitu

seperti kebaktian atau doa pagi, pendalaman Al Kitab, kehidupan secara

orientasi melayani, conselling, dan perayaan hari-hari besar Nasrani.

4. Apakah adik mendapatkan pendidikan dan pengajaran ?

Jawaban : iyah dapat di lpka ada sd, smp, smk sama pkbm. Sekarang saya

melanjutkan pendidikan di kelas 2 smp

5. Apakah pelayanan kesehatan ini sudah baik ?

Jawaban : sudah cukup memadai dengan adanya klinik di sini

6. Menurut adik makanan yang diberikan di LPKA ini sudah layak ?

Jawaban : menurut saya kurang layak nasinya rasanya seperti nasi

kemarin kurang enak, untuk lauk sudah lumayan enak rasanya

7. Apakah adik mendapatkan hak menerima kunjungan keluarga ?

Jawaban : kunjungan keluarga hanya sekitar dua jam waktunya, dari

senin samapai kamis dan sabtu, minggu libur kecuali hari minggu pada

awal bulan

8. Apakah adik disini diberikan kesempatan untuk menonton tv dan

mendapatkan bahan bacaan ?

Jawaban : kalau mau mendapatkan bahan bacaan ya kita langsung ke

perpustakaan saja disitu banyak bukunya buat bikin tugas sekolah juga,

menonton tv tidak dalarang asal sedang tidak ada kegiatan saja

9. Apakah di LPKA terdapat pelatihan keterampilan kerja? Jika ada

adik mengikuti pelatihan apa?

Jawaban : ada. Saya ikut kegiatan pensablonan baju dan kerajinan tangan

seperti buat tas dan aksesoris lainnya

Daftar Wawancara Anak Didik Pemasyarakatan

Nama : Gugun

Umur : 17 Tahun

Alamat : Kampung Sawah Kec. Pinang Tangerang

Agama : Islam

Kasus : Pencurian

Wawancara dilakukan pada tanggal 1 November 2017

Page 111: PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI LEMBAGA PEMBINAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43048/1/BOBI... · melalui pembebasan bersyarat kurangnya peran orang tua anak didik

1. Apakah adik diberikan kesempatan untuk melakukan ibadah sesuai

dengan agama atau kepercayaan masing-masing ? jika iya bagaimana

menurut adik pemenuhan hak beribadah di LPKA ini ?

Jawaban : Iyah dapat, pemenuhan hak beribadah sudah bagus terdapat

masjid buat kita beribadah

2. Apakah adik mendapatkan perawatan jasmani ? kegiatan apa saja

mengenai perawatan jasmani dan bagaimana perlengkapan mandi,

tidur dan seragam ?

Jawaban : Iyah mendapatkan, ada kegiatan main bola, basket, volli dan

kegiatan senam, perlengkapan mandi rutin diberikan petugas sebulan

sekali baju lpka juga dapat, perlengkapan tidur sudah layak

3. Apakah di LPKA ini ada kegiatan kerohanian ? kegiatan apa yang

dilakukan ?

Jawaban : Ada, disini diajarkan marawis, belajar mengaji

4. Apakah adik mendapatkan pendidikan dan pengajaran ?

Jawaban : Dapat, tetapi karena hukuman saya sedikit saya hanya ikut

kegiatan bersih-bersih dan portir (pegang gembok)

5. Apakah pelayanan kesehatan ini sudah baik ?

Jawaban : Sudah baik

6. Menurut adik makanan yang diberikan di LPKA ini sudah layak ?

Jawaban : Makanan disini sudah layak

7. Apakah adik mendapatkan hak menerima kunjungan keluarga ?

Jawaban : Dapat, kunjungan keluarga dari hari Senin-Kamis, jumat-sabtu

libur, Minggu libur kecuali di hari Minggu pertama awal bulan

8. Apakah adik disini diberikan kesempatan untuk menonton tv dan

mendapatkan bahan bacaan ?

Jawaban : menonton tv di perbolehkan pada saat tidak ada kegiatan saja,

tempat nonton tv nya di ruang aula, bahan bacaan terdapat di perpustakaan

9. Apakah di LPKA terdapat pelatihan keterampilan kerja? Jika ada

adik mengikuti pelatihan apa?

Jawaban : ada, saya mengikuti kegiatan perkebunan dan pencukuran

rambut