Pemeliharaan Servis Sistem AC Rev
description
Transcript of Pemeliharaan Servis Sistem AC Rev
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONERS)
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PENYUSUN
DRS.N.WAHYU TRIYONO
KODE MODUL OPKR 50-019B
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
DIREKTORAT PEMBINAAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B ii
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF
PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)
Tim Penyusun: 1. Drs. N. Wahyu Triyono
2. Drs. Bambang Sujatmiko
Tim Fasilitator: 1. Drs. N. Wahyu Triyono
2. Drs. Abdullah
KODE MODUL OPKR 50-019B
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya,
sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan modul manual. Adapun
modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-program keahlian kejuruan yang
berkembang di dunia kerja baik instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah
dibuat sebanyak 300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga
puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran
dan Akuntansi), Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman,
Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik Bangunan
(Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu
Beton, Tekni Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik
Elektronika Industri), Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi,
Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif, Pengecoran
Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik Pembentukan, Teknik
Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan), Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan),
dan program Normatif Bahasa Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (Competency Based
Training/CBT). Diharapkan modul-modul ini digunakan sebagai sumber belajar pokok
peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai
standar kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya terdiri atas para
Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) lingkup
Kejuruan dengan para nara sumber dari berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai
Latihan dan Pengembangan Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri
(DU/DI), dan berbagai sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B iv
Modul dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba kepada
para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima masukan-masukan konstruktif dari
berbagai pihak khususnya para praktisi dunia usaha dan industri, para akademis, dan para
psikologis untuk dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM) tingkat menengah yang
handal. Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak terutama tim penyusun modul, para nara sumber
dan fasilitator, serta para editor atas dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan
pemikiran untuk dihasilkannya modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK atau
praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
Dr, Joko Sutrisno, MM
NIP 131415680
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B v
DAFTAR ISI MODUL
KATA PENGANTAR
……………………………………………....…………………...
i
KATA PENGANTAR......................................................................... iii
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
……………………………..…………………………
vi
DAFTAR JUDUL MODUL
…………………………………..………………………….
vii
MEKANISME PEMELAJARAN .......................................................... viii
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM
………………..………………………………….. ix
BAB. I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI ………..
………………………………………………………
1
B. PRASYARAT
………………….……………………………………………
1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
…………..……………………
1
1. Rambu-rambu belajar bagi Peserta Diklat ………………..
2. Peran bagi Guru/Instruktur pengampu …………………….
1
2
D. TUJUAN AKHIR
…………………………………………………………..
2
E. KOMPETENSI
……………………………………………………………..
3
F. CEK KEMAMPUAN
………………………………………………………
5
BAB. II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat ..…………………………………. 6
B. KEGIATAN BELAJAR
……………………………………………………
7
Kegiatan Belajar 1. Aspek Keselamat Kerja, nama, fungsi dan cara 7
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B vi
kerja komponen AC Mobil.
a. Tujuan kegiatan belajar
………………………………………………
7
b. Uraian materi
…………………………………………….………………
7
c. Rangkuman
…………………………………………………………….…
18
d. Tugas
………………………………………………………..…………
…
20
e. Tes formatif
………………………………………………………….…
20
f. Kunci jawaban ………….
………………………………………………
g. Lembar Kerja
…………………………………………………………
20
22
Kegiatan Belajar 2. Rangkaian sistem AC pada Mobil
a. Tujuan kegiatan belajar
………………………………………………
23
b. Uraian materi
……………………………………………………………
24
c. Rangkuman
………………………………………………………………
37
d. Tugas
……………………………………………………………………
…
39
e. Tes formatif
………………………………………………………………
39
f. Kunci jawaban …………
………………………………………………
g. Lembar Kerja
…………………………………………………………
40
43
Kegiatan Belajar 3. Servis AC Mobil
a. Tujuan kegiatan belajar
………………………………………………
44
b. Uraian materi
……………………………………………………………
44
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B vii
c. Rangkuman
………………………………………………………………
70
d. Tugas
……………………………………………………………………
……
71
e. Tes formatif
………………………………………………………………
71
f. Kunci jawaban formatif
………………………………………………
72
BAB. III EVALUASI
A. PERTANYAAN
…………………………………………….………….
81
a. Uji Kompetensi Pengetahuan …..……………………….. 81
b. Uji Kompetensi Ketrampilan ..……………………………. 92
B. LEMBAR JAWABAN
………………………………….…………….. 94
C. KUNCI JAWABAN
…………………………………………………… 95
D. KRITERIA PENILAIAN ……………………………..…………….
96
BAB. IV PENUTUP
…………………………….……………………….……………….
98
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………..……….
99
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B viii
PETA KEDUDUKAN MODUL
OPKR40-016B
OPKR 40-014B
OPKR 40-009B
OPKR 40-004B
OPKR 40-003B
OPKR 30-007B
OPKR 30-017B
OPKR 30-010B
OPKR 30-003B
OPKR 30-013B
OPKR 30-004B
OPKR 30-002B
OPKR 30-001B
OPKR 20-010B
OPKR 20-012B
OPKR 20-001B
OPKR 20-010B
OPKR 20-017B
OPKR 20-014B
OPKR 40-002B
OPKR 40-001B
OPKR 10-018B OPKR 40-008B OPKR 40-012B OPKR 50-002B
OPKR 50-007B
OPKR 50-009B
OPKR 50-008B
OPKR 50-011B
OPKR 10-003B
OPKR 10-002BOPKR 10-001BOPKR 10-005B
OPKR 10-006B
OPKR 50-001B
OPKR 40-019BOPKR 40-017BOPKR 10-019BOPKR 10-009BOPKR 10-010B
OPKR 10-017B
OPKR 10-015B
OPKR 50-019B
DAFTAR JUDUL MODUL
No. KODE Judul Modul
1. OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen
2. OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik
3. OPKR 10-003B Pemeliharaan/servis sistem hidrolik
4. OPKR 10-005B Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan komponen-
komponennya
5. OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, dan pemotongan dengan panas
dan pemansan
6. OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
7. OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
8. OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
9. OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja
10. OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat kerja
11. OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penanganan secara manual
12. OPKR 20-001B Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
13. OPKR 20-010B Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya
14. OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
15. OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem pendingin
16. OPKR 20-014B Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin
17. OPKR 20-017B Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel
18. OPKR 30-001B Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem
pengoperasian
19. OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan komponen-komponennya
20. OPKR 30-003B Overhaul kopling dan komponen-komponennya
21. OPKR 30-004B Pemeliharaan/servis transmisi manual
22. OPKR 30-007B Pemeliharaan/servis transmisi otomatis
23. OPKR 30-010B Pemeliharaan/servis unit final drive/ gardan
24. OPKR 30-013B Pemeliharaan/servis poros roda penggerak
25. OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda
26. OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya
27. OPKR 40-002B Pemeliharaan/servis sistem rem
28. OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem
29. OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem
30. OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi
31. OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi
32. OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi
33. OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem suspensi
34. OPKR 40-016B Balans roda/ban
35. OPKR 40-017B Melepas, memasang dan menyetel roda
36. OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam serta
komponennya
37. OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai
38. OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan
39. OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring
40. OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan
41. OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris)
42.. OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian
43. OPKR 50-019B Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B ii
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran
sebagai berikut:
Y
Y
T
START
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Lihat Kedudukan
Modul
Nilai ≥ 7
Modul
berikutnya/Uji
Kompetensi
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan
Evaluasi
Nilai ≥ 7
Kerjakan
Cek Kemampuan
T
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B iii
GLOSARY
NO. ISTILAH KETERANGAN
1. AC (Air Conditioners) Suatu alat yang berfungsi untuk mengatur suhu udara (dalam
kabin mobil)/penyejuk udara.
2. Condenser Suatu alat yang berfungsi untuk mengubah zat dari bentuk uap
menjadi bentuk cair.
3. Receifer Suatu alat yang berfungsi untuk menampung zat cair.
4. Dryer Suatu alat yang berfungsi sebagai pengering sekaligus
penyaring suatu zat cair.
5. Expansion Valve Suatu alat yang berfungsi untuk memancarkan zat cair
untuk mempercepat terjadinya perubah an ke bentuk
gas
6. Evaporator Suatu alat yang berfungsi untuk mengubah suatu zat
cair dari bentuk cair menjadi gas.
7. Blower Suatu alat yang berfungsi untuk menggerakkan udara
agar didalam ruang dimana udara itu dihembuskan
terjadi sirkulasi udara.
8. Compressor Suatu alat yang berfungsi untuk menekan gas agar
tekanan dan temperaturnya meningkat.
9. Refrigerant Suatu zat Pendingin yang memiliki kemampuan untuk
menyerap dan melepaskan panas dalam waktu yang
relatif lebih singkat.
10. Heat Sensitizing Tube Suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi kondisi
suhu udara disekitar dimana ia dipasangkan.
11. Magneting Clutch Suatu alat (Kopling) yang berfungsi untuk
memutuskan dan menghubungkan suatu benda yang
berputar dengan menggunakan sistem kemagnetan,
sehingga keduanya dapat berputar secara bersama-
sama.
12. Pressure Switch Suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi suatu
keadaan yang berhubungan dengan tekanan dan secara
otomatis akan menghentikan kerja alat tersebut apabila
terjadi ketiedak normalan tekanan pada batas yang
sudah ditentukan.
13. Regulator Suatu alat pengatur keadaan tertentu misalnya tekanan
14. Stabilizer Suatu alat yang berfungsi mengatur keseimbangan
suatu keadaan misalnya: tekanan, gaya dlsb.
15. Idle Up Suatu alat yang berfungsi untuk meningkatkan putaran
mesin secara otomatis oleh karena adanya beban
tambahan yang diberikan kepadanya sehingga putaran
mesin tersebut tetap dapat berputar dengan baik/tidak
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B iv
mati.
16. Trouble Shooting Identifikasi terhadap suatu gejala kerusakan yang
sering terjadi pada suatu alat atau mesin dan
kemungkinan–kemungkinan cara mengatasi kerusakan
tersebut.
17. SST Spesial servoce tool, yaitu peralatan khusus yang di
sediakan dan digunakan secara khusus pula.
18. Kunci Momen Kunci yang dapat digunakan untuk mengukur
kekuatan atau gaya
19. Pompa Vacuum Suatu alat yang berfungsi untuk mengeluarkan
udara/gas/uap air yang ada pada suatu sistem
lingkungan tertentu.
20. Manifold Gauge Suatu alat ukur yang terdiri atas alat ukur dan nipel-
nipel penghubung dan keran pengatur, yang apabila
kerannya difungsikan akan membentuk suatu
hubungan tertentu untuk dapat dimanfaatkan pada
pekerjaan pengisian atau pengukuran sistem Air
Conditioners.
21. Minyak Pelumas Minyak Pelumas khusus yang hanya digunakan untuk
pelumasan pada sistem Air Conditioners.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B v
BAB. I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul “Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioners)” yang disusun berlandaskan pelatihan yang berbasis kompetensi sebagai konsekwensi dari pemakaian Kurikulum 2004 dengan standar Nasional.
Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang mendasarinya yaitu modul OPKR-50-016B.
Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik teori maupun praktIk, yang mana pemelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan siswa akan menguasai ketrampilan tentang Pemeliharaan/Servis Sistem Air Condition pada mobil seperti yang dilakukan di bengkel-bengkel. Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat bekerja dibengkel-bengkel spesialis AC atau membuka usaha bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan menjanjikan.
B. PRASYARAT Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-50-019B antara lain adalah OPKR-50-016B.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Rambu-rambu Belajar bagi Peserta Diklat
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B vi
b. Kerjakan tugas test formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku 2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik 3. Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat 4. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar 5. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu 6. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
2. Peran bagi Guru/Instruktur Pengampu
1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar 2. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar 3. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat
4. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok 6. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan 7. Mencatat kemajuan belajar siswa 8. Melakukan penilaian 9. Menjelaskan kepada siswa, bagian-bagian yang perlu diulang/diperbaiki
dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.
D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar baik teori maupun praktik dari modul ini peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan: 1. Mengetahui nama, fungsi dan cara kerja dari komponen Air Coditioners 2. Memahami rangkaian/siklus pendinginan AC mobil 3. Memiliki kemampuan melakukan Servis AC Mobil.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 7
E. KOMPETENSI
Modul OPKR-50-019B membentuk subkompetensi melaksanakan pemeliharaan/servis sistem AC. Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.
KOMPETENSI : Memelihara/Servis Sistem AC (Air Conditioner) KODE : OPKR-50-019 B
DURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G
2 1 1 1 - 2 2
KONDISI KINERJA
1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem A/C yang dipasang pada kendaraan ringan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk: Spesifikasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
Kebutuhan pelanggan
Kode area tempat kerja
Peraturan pemerintah mengenai kelaikan kendaraan
Lembaran data keamanan bahan 3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:
Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Penghargaan di bidang industri
4. Sumber-sumber dapat termasuk:
Peralatan tangan, perlengkapan pendeteksi kebocoran refrigerant, suku cadang, thermometer, evakuasi, perlengkapan recovery refrigerant dan recycling, perlengkapan pengisian refrigerant, refrigerant, oli refrigerant
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi:
Penyetelan
Mendeteksi kebocoran refrigerant
Pengujian kemampuan 6. Variabel terapan lainnya termasuk:
Sistem pengontrol temperatur
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 8
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memelihara/Servis
Sistem AC (Air
Conditioners)
Pemeliraan /servis sistem AC dilaksanakan tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau
sistem lainnya
Informasi yang benar di-akses darin spesifikasi
pabrik dan dipahami Sistem diuji
kemampuannya dan menentukan prosedur
pemeliharaannya/servis AC yang sesuai
Pemeliharaan /servis sistem dan komponen
dilaksana-kan sesuai
dengan spesifi-kasi pabrik kendaraan.
Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan prosedur/kebijakan
perusahaan. Sistem diuji dan hasilnya
dicatat sesuai dengan prosedur dan kebijakan
perusahaan
Konstruksi dan prinsip kerja sistem AC/Air
Conditioners. Prosedur pemeliharaan
sistem AC.
Standar prosedur keselamatan kerja.
Cermat dan teliti dalam penggunaan alat ukur
elektronik Melaksanakan prosedur
pemeliharaan dengan
mengacu pada SOP Memperhatikan kesela-
matan kerja dan lingkungan
Konstruksi dan cara kerja
sistem AC/Air
Conditioners
Prosedur pemeliharaan dan pengujian AC
Persyaratan
keselamatan kerja dan lingkungan
Melaksanakan pemeriksaan kondisi AC/Air Conditoners
Melakukan proses pengosongan dan pengisian cairan AC
Melakukan proses pengujian kebocoran
Melakukan tes kemampuan AC
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 9
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul OPKR-50-019B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat
dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan:
KOMPETENSI/SUB KOMPETENSI
PERNYATAAN JAWABAN BILA JAWABAN „YA‟,
KERJAKAN YA TIDAK
Memelihara/Servis Sistem AC
1. Saya dapat menjelaskan Tentang aspek Keselamatan Kerja untuk pekerjaan servis AC, nama, fungsi dan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil.
Soal Tes Formatif 1.
2. Saya dapat menjelaskan nama dan fungsi perlengkapan tambahan serta siklus kerja sistem pendinginan AC mobil.
Soal Tes Formatif 2
3. Saya dapat menjelaskan dan mengerjakan prosedur servis AC mobil, Prosedur mencari kebocoran sistem AC dan melakukan test kemampuan AC.
Soal Tes Formatif 3.
Apabila peserta diklat menjawab Tidak, pelajari modul ini.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 10
BAB. II PEMELAJARAN
a. Rencana Belajar Peserta Diklat
Oleh karena kegiatan belajar pada modul ini harus dilakukan secara berurutan maka kartu kegiatan belajar dibawah ini akan dapat membantu ketercapaian tujuan yang diharapkan dari modul ini. Kartu kegiatan ini harus diisi oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan yang diikutinya dan disyahkan oleh Guru/Instruktur yang membimbing.
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat
Belajar
Alasan
Perubahan
Paraf
Guru
1. Mempelajari Aspek Keselamatan
Kerja, Nama-nama dan fungsi komponen utama AC
2. Mempelajari cara kerja komponen utama AC
3. Mempelajari nama dan fungsi
perlengkapan tambahan yang terdapat pada AC mobil.
4. Mempelajari siklus pen dinginan (AC) pada mobil
5. Membongkar, membersih kan,
memasang kembali komponen AC mobil
6. Mengisi refrigerant
7. mengetest kebocoran siklus
pendinginan
8. Melakukan servis AC dengan mempelajari ber bagai kerusakan
yang mungkin terjadi pada siklus
9. Melakukan test kebocoran sistem
AC
10. Melakukan uji kemampuan AC
11. Bongkar pasang magnetic Clutch.
12. Bongkar pasang kompresor tipe Swash plate
13. Bongkar pasang Kompresor tipe
Through vane
14. Evaluasi
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 11
b. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1. Aspek Keselamatan Kerja, nama, fungsi dan cara kerja komponen AC Mobil (Kendaraan Ringan)
a. Tujuan kegiatan belajar
Peserta Diklat dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja yang
harus diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan servis AC Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen
utama AC Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC
b. Uraian Materi
1) Aspek Keselamatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang penting
dalam pekerjaan yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati dari segala kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut. Servis AC merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, disana ada unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat mendatangkan bahaya sehingga peserta diklat sebaiknya mengikuti petunjuk yang akan diberikan dibawah ini.
Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok yang satu dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat: a. Keselamatan lingkungan b. Keselamatan diri c. Keselamatan benda kerja
Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas diperhatikan dan dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka kita akan memperoleh predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh masyarakat, perusahaan maupun konsumen pengguna jasa kita. Sebagai contoh: Kendaraan yang kita servis AC nya berhasil mendapatkan pujian dari konsumen, karena konsumen puas dengan kenyamanan yang didapatkannya, diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja namun apabila dalam membuang gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati, sehingga kita ikut andil dalam menggerogoti lapisan ozon bumi kita, hal ini tentu akan menimbulkan cerca masyarakat kepada bengkel kita.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 12
Disarankan peserta diklat memperhatikan ketiga unsur keselamatan tersebut dengan mengikuti petunjuk keselamatan kerja sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku. Pada aspek keselamatan diri disarankan untuk selalu menggunakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan oleh perusahaan dan jangan sekali-kali mengabaikannya, seperti:
Pakaian kerja Kacamata pelindung Sarung tangan Sepatu kerja Masker hidung dll.
Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah:
Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.
Prosedur Pertolongan Pertama Apabila peserta diklat terkena zat Refrigerant secara langsung, maka yang harus dilakukan adalah: Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga terasa nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur pada bagian luka tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok baik dengan telapak tangan ataupun dengan benda yang lain untuk menghindari syaraf mata menjadi beku. Akan tetapi lakukanlah hal yang sama yaitu dengan menyiram dengan air dingin, kemudian balut dengan kassa bersih agar kotoran tidak masuk.
Setelah prosedur petolongan pertama sudah dilakukan, segeralah dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk memperoleh pelayanan medis yang lebih baik.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 13
2) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)
AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
c. Dryer/Receifer Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 14
d. Expansion Valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin
3) Cara Kerja Komponen AC
a. Compressor
Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Compressor Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini:
Tipe Crank
Tipe Reciprocating
Tipe Swash Plate
Tipe Rotary Tipe Through Vane
Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 15
Tipe Crank: Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.
Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari Evaporator, dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC. Tipe Swash Plate:
Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 16
Tipe Through Vane:
Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi).
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 17
Gambar 1: Gambar 1. Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap. Gambar 2. Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.
Gambar 3. Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan. Gambar 4. Langkah kompresi penuh. Gambar 5. Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve). Gambar 6. Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 6 Gambar 5 Gambar 4
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 18
c. Kopling Magnet (Magnetic Clutch) Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari alat ini adalah Elektro Magnetic. Cara kerjanya: Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor.
Konstruksi: Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat gambar).
Tipe Kopling Magnet
Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 19
b. Condenser Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).
Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.
Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled liquid).
c. Receifer/Dryer Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve. Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant. Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 20
berfungsi untuk melihat sirkulasi Refrigerant.
d. Expansion Valve Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:
Expansion Valve tekanan konstan
Expansion Valve tipe thermal
Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.
Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.
Ps: tekanan pegas Ps: tekanan uap didalam evaporator
e. Evaporator
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 21
keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin. Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu:
Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin Tipe Drwan Cup
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 22
c. Rangkuman
1. Aspek Keselamatan Kerja Tiga aspek yang harus diperhatikan:
a. Keselamatan lingkungan b. Keselamatan diri c. Keselamatan benda kerja
2. Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air Conditioners a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
c. Dryer/Receifer Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
d. Expansion Valve Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin.
3. Cara kerja: a. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 23
Tipe Crank
Jenisnya: Tipe Reciprocating Tipe Swash Plate
Tipe Rotary Tipe Through Vane
b. Condenser
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
d. Expansion Valve Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor panas.
e. Evaporator Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 24
d. Tugas 1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah
letak masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil! 2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!
e. Tes Formatif 1. Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan! 2. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil! 3. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil! 4. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil!
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 25
f. Kunci Jawaban 1. Jawab: Aspek Keselamatan lingkungan
Aspek keselamatan diri Aspek Keselamatan benda kerja
2. Jawab: Kompresor, Condenser, Receifer/Dryer, Expantion Valve dan Evaporator.
3. Jawab: a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).
c. Dryer/receifer Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.
d. Expansion valve Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Eefrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin
4. Jawab:
a. Compressor Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe Reciprocating (gerak bolak-balik) menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan Crank sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash Plate, pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada tipe Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 26
dipasang Vane, pada tipe ini tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur (Discharge), sedang pada tipe Reciprocating menggunakan katup (Valve).
b. Condenser Gas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
d. Expansion valve Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang berfungsi sebagai sensor panas.
e. Evaporator Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.
g. Lembar kerja Tujuan: Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam mobil.
Peralatan:
Kunci Ring/pas set Obeng +/- Kain lap Meja Kerja
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 27
Bahan: Kompressor berbagai tipe
Condenser Receifer/Dryer Expansion Valve Evaporator+Blower
Keselamatan Kerja: 1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja 2. Hati-hati terhadap zat/gas Refrigerant 3. Hati-hati terhadap ceceran oli 4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai 5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Guru/Instruktur dalam
melaksanakan pekerjaan.
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada meja kerja 2. Buatlah gambar sketsa masing-masing komponen utama sistem
air Conditioning pada mobil 3. Perhatikan Instruksi praktik yang disampaikan oleh guru 4. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa 5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
ke tempat semula 6. Bersihkan tempat kerja.
Kegiatan Belajar 2. Rangkaian/Siklus Sistem AC pada Mobil
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1. Peserta diklat dapat menyebutkan kegunaan peralatan tambahan
pada Rangkaian Sistem AC pada Mobil 2. Peserta diklat dapat menggambarkan letak komponen utama
maupun perlengkapan tambahan pada Rangkaian Sistem AC Mobil 3. Peserta diklat dapat menjelaskan Siklus Pendinginan AC Mobil 4. Peserta diklat dapat menggunakan Manifold Gauge
5. Peserta diklat dapat mengisi Refrigerant pada Sistem Rangkaian AC
6. Peserta diklat dapat memahami Rangkaian Sistem Kelistrikan AC
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 28
b. Uraian Materi 1. Peralatan Tambahan yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem
AC Mobil
Peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya proses sistem pendinginan, dan juga merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun tidak termasuk komponen utama, adalah:
a. Pressure Switch Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara otomatis akan menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch menjadi Off. Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada berbagai komponen yang lain. Letak Pressure Switch ada diantara Receifer dan Expansion Valve (lihat gambar dibawah)
Gambar: Letak Pressure switch
Tipe Pressure Switch ini ada dua macam yaitu:
Tipe dual, yang meng gunakan satu Switch untuk dua keadaan yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendah
Tipe single, dengan Switch
terpisah.
Gambar tipe dual
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 29
b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)
Untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada Evaporator yang terlalu dingin < 0oC, dapat dipasangkan peralatan ini yang terdiri atas dua jenis, yaitu:
Tipe Thermistor
Yang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja berdasarkan sinyal Thermistor yang mengontrol temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka Magnetic Clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.
Tipe EPR (Evaporator Pressure Regulator) di pasangkan diantara Eva porator dan kompresor, (lihat gambar) Tipe ini mengatur jumlah Refrigerant yang mengalir dari evapo rator ke kompresor, dan menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2, sehingga akan menjaga temperatur fin eva porator tidak turun < 0oC.
c. Stabilizer Putaran Mesin
Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer Ignition Coil sehingga putaran Idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 30
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop hingga mencapai batas minimum, akan menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.
d. Peralatan Idle Up Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.
Untuk jenis mobil konvensional (menggunakan karburator) di gunakan Vacuum Switching Valve (VSV) serta sebuah Actuator untuk membuka Throttle, sehingga putaran mesin akan meningkat pada putaran idle dan AC dalam keadaan hidup. (Lihat gambar)
Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma yang menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU akan
menginjeksikan sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara bypass, sehingga idling mesin akan meningkat.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 31
e. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.
Alur kerja sistem pelindung tali penggerak kompresor
Letak dan prinsip kerja pelindung tali penggerak kompresor.
f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi) AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 32
g. Magnetic Valve
Terletak antara Receifer dan Expansion Valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup Magnetic Valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.
2. Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC Mobil
Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun demikian perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen tersebut, contoh gambar dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen baik utama maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun minibus yang memiliki ruang mesin dibagian depan.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 33
3. Siklus Pendinginan AC Mobil
Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Kompresor berputar menekan gas Refrigerant dari Evaporator
yang bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant
b. Gas Refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas Refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga Refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair
c. Cairan Refrigerant diatampung oleh Receifer untuk disaring sampai Evaporator membutuhkan Refrigerant
d. Expansion Valve memancarkan Refrigerant cair ini sehingga berbentuk kabut dan cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah
e. Gas Refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam Evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh BLower keruang kendaraan
f. Gas Refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di kondenser.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 34
4. Manifold Gauge
Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk mengosongkan/mengisi Refrigerant juga sebagai alat untuk mengidentifikasi gangguan. Konstruksi yang istimewa dari alat ini harus dipelajari secara seksama agar penggunaannya menjadi optimal dan terhindar dari kesalahan pemakaian. Penjelasan berikut menggunakan manipol pengukur model keran seperti pada gambar dibawah dengan 4 nipel penghubung (ada yang hanya menggunakan 3 niple penghubung, yang perbedaannya pada niple no 4 tidak ada)
a. Kondisi Hubungan Saluran Manifold Gauge
1) Keran Katup Tekanan Rendah Terbuka Dan Keran Katup Tekanan Tinggi Menutup
Dalam kondisi ini: Niple 2,3,4 dan pengukur
tekanan rendah saling berhubungan.
Niple 1 hanya terhubung dengan pengukur tekanan tinggi.
2) Keran Katup Tekanan Rendah Tertutup Dan Keran Katup Tekanan Tinggi Membuka
Dalam kondisi ini: Niple 1,2,4 dan pengukur
tekanan tinggi saling berhubungan.
Niple 3 hanya terhubung dengan pengukur tekanan rendah.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 35
3) Kedua Keran Katup Terbuka
Dalam Kondisi ini:
Semua niple penghubung dan pengukur saling berhubungan.
4) Kedua Keran Katup Tertutup
Dalam kondisi ini: Niple 1 berhubungan dengan
pengukur tekanan tinggi.
Niple 3 berhubungan dengan pengukur tekanan rendah.
5. Mengisi Refrigerant Pada Sistem AC Mobil a. Mengenal Refrigerant (Zat Pendingin)
Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (Fluorinated Hydrocarbon). Kele bihan zat pendingin ini antara lain:
mendidih pada–29,8oC dalam tekanan atmosfir Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam dapat larut bila dicampur dengan minyak kurang bereaksi terhadap karet
R 12
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 36
tidak berwarna dan tidak berbau Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan
lapisan ozon pada atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca.
Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah: ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti: HCF22,HFC152a dan HCFC134a dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair (LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.
b. Mengenal Pelumas Kompressor
Pelumas kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan serta bidang permukaan yang saling bergesekan. Oleh karena pelumas pada kompresor ikut bersirkulasi dengan Refrigerant, maka dibutuhkan oli khusus untuk kompresor.
Salah satu contoh oli khusus untuk kompresor
Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah sedemikian rupa sehingga menghindari timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli kompresor sangat bergantung
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 37
dengan jenis refrigerant yang digunakan dan secara spesifik dapat diuraikan:
untuk Refrigerant R12: digunakan pelumas mineral untuk CFC 134a: digunakan PAG (Poly Alkylene Glycol ) atau pelumas Ester.
Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan karena penggantian komponen.
kosong (pemasangan baru)..... 100 cc ganti receifer.......................... 20 cc ganti condenser ..................... 40–50 cc ganti evaporator .................... 40–50 cc
c. Cara Mengisi Refrigerant
Sebelum mengisi Refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacuum pump.
Prosedur Pengosongan
Tutup kedua katup Manifold Gauge. pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa Vakum.
(lihat gambar)
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 38
Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka-600 mmHg (23,62 inHg; 80 kPa)
Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.
Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg (29,53 in Hg; 99,98 kPa)
Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
Pengisian Refrigerant Sebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan:
Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar Selang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat pengisi
Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan
Langkah pengisian Pemasangan selang pada tabung Refrigerant o Sebelum memasang selang,
putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh
o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 39
o Hubungan selang warna hijau ke tabung Refrigerant
o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan
o Putarlah Handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang
o Tekanlah niple no 4 pada Manifold Gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah
o Bila udara sudah keluar (ditandai dengan keluarnya Refrigerant) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple.
Pemeriksaan kebocoran awal o Bukalah keran katup tekanan tinggi pada Manifold Gauge
agar gas masuk kedalam sistem. (tabung menghadap keatas)
o Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 (14 psi; 98 kPa) tutup keran manifold tekanan tinggi
o Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor
Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair o Balikkanlah tabung
refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair
o Buka katup tekanan tinggi o Periksalah kaca pengintai
sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran
o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 40
Pengisian Lanjutan o Baliklah tabung refrigerant
menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas
o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan
o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum
o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem
o Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup
o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5–2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5–15 kg/cm2
6. Penjelasan Cara Kerja Rangkaian Kelistrikan Pada Sistem AC
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 41
C. Rangkuman
1. Peralatan Tambahan Yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC Mobil a. Pressure Switch b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices) c. Stabilizer putaran mesin d. Peralatan idle up e. Sistem pelindung tali penggerak kompressor f. Sistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi) g. Magnetic valve
2. Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC Mobil Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 42
3. Siklus Pendinginan AC Mobil Siklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan suatu sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan pergerakan refrigerant oleh tekanan compressor dalam bentuk gas menuju ke condenser, dicondenser ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju Receifer/Dryer. Disini refrigerant ditampung dan disaring kemudian diteruskan menuju ke expansion valve yang berfungsi menyemprotkan ke evaporator. Di evaporator refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari udara yang ditiupkan blower (terjadi penurunan temperatur di kabin mobi), kemudian gas refrigerant kembali menuju ke compressor.
4. Manifold Gauge
Selain sebagai alat pengisi manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin. Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.
4 4 3 2 1 3 2 1 Keran katup tekanan Keran katup tekanan Rendah terbuka Tinggi terbuka
4 4
3 2 1 3 2 1 Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 43
d. Tugas 1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil. 2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai mobil. 3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge. 4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang benar. 5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila peralatan
memungkinkan.
e. Test Formatif 1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan pada AC
mobil 2. Buatlah gambar skema letak komponen baik Utama maupun
tambahan pada AC Mobil 3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil 4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge 5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil 6. Jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC Mobil
5. Mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut: c. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan. R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb. d. Mengenal Pelumas khusus untuk AC. Pelumas mineral untuk R12 Pelumas PAG atau ester untuk R 134a. e. Pengisian Refrigerant. Pemasangan manifold gauge Penggunaan pompa vacuum Pengisisan awal (cair) Pengisisan lanjut (Gas)
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 44
f. Kunci Jawaban
1. Jawab: peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil dan fungsinya a. Pressure Switch Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi.
Apabila pada sisi tekanan tinggi terjadi tekanan berlebih atau terlalu rendah, maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga magnetic clutch menjadi off.
b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices) Fungsinya untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang
disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0oC,
c. Stabilizer putaran mesin Berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor
pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
d. Peralatan Idle Up Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.
e. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor Berfungsi melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat
kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.
f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi) AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang
temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 45
g. Magnetic Valve Fungsinya untuk mengontrol temperatur yang letaknya antara
receifer dan expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. sistem bekerjanya dengan cara membuka dan menutup magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.
2. Jawab: letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC Mobil Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan
3. Jawab: siklus Pendinginan pada AC Mobil Siklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan suatu sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan pergerakan refrigerant oleh tekanan compressor dalam bentuk gas menuju ke condenser, dicondenser ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak menuju Receifer/Dryer. Disini refrigerant ditampung dan disaring kemudian diteruskan menuju ke expansion valve yang berfungsi menyemprotkan ke evaporator. Di
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 46
evaporator refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari udara yang ditiupkan blower (terjadi penurunan temperatur di kabin mobil), kemudian gas refrigerant kembali menuju ke compressor.
4. Jawab: Fungsi Dan Cara Kerja Manifold Gauge
Selain sebagai alat pengisi, manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin.
Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.
4 4 3 2 1 3 2 1
Keran katup tekanan Keran katup tekanan Rendah terbuka Tinggi terbuka
4 4
3 2 1 3 2 1
Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup
5. Jawab: Cara mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut: a. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb. b. Mengenal Pelumas khusus untuk AC
Pelumas mineral untuk R12 Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 47
c. Pengisian Refrigerant. o Pemasangan manifold gauge o Penggunaan pompa vacuum o Pengisisan awal (cair) o Pengisisan lanjut (Gas)
6. Jawab: Beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu a. Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan
larutan air sabun b. Untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat
menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch atau kompor nyala api
c. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor electronik
7. Jawab: Uji kemampuan AC dilakukan dengan a. Mengukur temperatur pada kedua sisi wet dan dry bulb pada inlet
dan outlet evaporator b. Menghitung kelembaban relatif dengan menggunakan grafik 1 c. Membaca perbedaan temperatur anatara inlet dan outlet dengan
menggunakan grafik 2
g. Lembar Kerja Tujuan: Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam mobil.
Peralatan: 1. Kunci Ring/pas set 2. Obeng +/- 3. Alat-alat khusus (Spesial Service Tool) untuk AC 4. Tang kombinasi 5. Palu Plastik 6. Manifold Gauge 7. Refrigerant R 12 8. Refrigerant R 134a 9. Pompa Vacuum 10. Kain lap 11. Meja Kerja
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 48
Bahan: 1. Alat-alat tambahan dalam sistem AC 2. Manifold Gauge 3. Mobil berAC
Keselamatan Kerja: 1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja 2. Hati-hati terhadap zat/gas refrigerant 3. Hati-hati terhadap ceceran oli 4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai 5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh guru/instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada posisi yang aman 2. Gunakan alat ukur dengan semestinya sesuai dengan standar
operasional prosedur industri 3. Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru 4. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa 5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke
tempat semula 6. Bersihkan tempat kerja
Kegiatan Belajar 3. Servis/Repair AC Mobil a. Tujuan Kegiatan Belajar
1) Peserta diklat dapat menyebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal, penyebab dan pemecahannya.
2) Peserta diklat dapat membongkar, memperbaiki/mengganti kerusakan dan memasang kembali komponen.
3) Peserta diklat dapat mengetest kemungkinan kebocoran yang terjadi pada rangkaian sistem AC.
4) Peserta diklat dapat menguji kemampuan sistem AC.
b. Uraian Materi
1) Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya
1. Refrigerant kurang Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 49
Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung Pemeriksaan pada manifold gauge:
pengukur tekanan rendah: 0,8 kg/cm2 (11 psi, 78 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2 (114 psi, 882 kPa)
Kemungkinan penyebabnya: terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.
Pemecahannya: Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki.
2. Pengisian Refrigerant Berlebihan
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut: pendinginan tidak maksimum
Pemeriksaan pada Manifold Gauge : Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2
(36 psi, 245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2 (248 psi, 1.961 kPa)
Kemungkinan penyebabnya: Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan Kondenser tidak bekerja dengan baik Kopling fluida kipas radiator slip Tali kipas kompresor kendor
Pemecahannya: Kurangi jumlah refrigerant Bersihkan kondenser Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti Stel tali kipas
3. Terdapat Udara Didalam Siklus
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: AC tidak terlalu dingin Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2 (36 psi, 245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2 (327 psi, 2.256 kPa)
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 50
kemungkinan penyebabnya: Ada udara didalam siklus pendingin
Pemecahannya: Periksa kotoran oli dan jumlahnya Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin
lakukan penyedotan kevakuman kembali Ganti receifer
4. Terdapat Uap Air Didalam Siklus
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: Kadang dingin kadang tidak Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 50 cmHg (1,5 kg/cm2) Pengukur tekanan tinggi: 7=15 kg/cm2
Kemungkinan penyebabnya: Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es
Pemecahannya: Ganti Receifer/Dryer lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air perhatikan jumlah Refrigerant yang sesuai dalam pengisian
5. Refrigerant Tidak Bersirkulasi
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: AC tidak dingin Pemeriksaan pada Manifold Gauge: Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg (angat rendah) Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2 (85 psi/588 kPa)
Kemungkinan penyebabnya: Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan
Pemecahannya: Lepas Expansion Valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti Ganti Receifer/Dryer perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian
6. Ekspansion Valve Tidak Bekerja Dengan Baik
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 51
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC kurang dingin Pemeriksaan pada Manifold Gauge: Pengukur tekanan rendah: 2,5 kg/cm2 (36 psi/245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2 (70–264 psi/1.863–1.961 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Expansion Valve rusak atau pemasangan Heat Sensitizing salah Penyetelan aliran tidak baik pada Evaporator terlalu banyak Refrigerant dalam bentuk cair
Pemecahannya:
Periksa pemasangan Heat Sensitizing Periksa Expansion Valve, bila rusak ganti
7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini
terlihat gejala sebagai berikut:
AC tidak dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge: Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak
katup kompresor rusak
Pemecahannya: Bongkar dan perbaiki kompresor Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama
2) Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan Dan
Memasang Kembali Komponen Pekerjaan ini memerlukan urutan langkah yang benar serta ketelitian, untuk mempermudah pemahaman siswa pekerjaan ini akan disajikan dalam bentuk lembar kerja yang dilengkapi dengan gambar-gambar penjelas.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR-50-019B 52
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk penggantian dan atau perbaikan komponen yang mengalami gangguan atau kerusakan, dan seluruh tahapan latihan pekerjaan ini benar-benar harus dialami oleh siswa, agar ketercapaian kompetence Dari modul dapat terlaksana.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 49
Kompetensi: Memelihara/Servis Sistem AC
Bongkar pasang:
MAGNETIC CLUTH (SWASH PLATE & THROUGH VANE)
Tujuan: Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar magnetic clutch jenis swash plate dan Through Vane.
Peralatan: 1. Treker kaki tiga 2. Tang buka dan tang tutup 3. Kunci momen 4. Dial indikator dan landasan bermagnet 5. Feeler Gauge
Bahan: Compresor tipe swash plate dan through vane.
Keselamatan Kerja: 1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur 2. Kerjakan di Meja kerja 3. Hati-hati terhadap ceceran oli 5. Gunakan oli standard. (Sesuai petunjuk pabrik) 6. Gunakan alat-alat keselamatan kerja 7. Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant
Langkah Kerja: Sebelum membongkar Compressor, lakukan dahulu: Langkah Melepas Compressor dari Engine. 1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan Idle dan AC “ON” 2. Matikan AC, matikan Mesin 3. Lepaskan kabel negatif Batery 4. Lepaskan Conektor untuk magnetic clutch dan temperatur Switch 5. Keluarkan Refrigerant. (Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant, sebaiknya
pakai alat-alat keselamatan kerja) 6. Lepas selang yang menghubungkan Compressor 7. Lepas Compressor
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 50
Membongkar 1. Melepas Pressure Plate:
a. Lepas baut poros (guna kan Spesial servis tool dan kunci Sock)
b. Pasang SST (lihat gambar) ke Pressure Plate
c. Lepaskan Pressure Plate: untuk Tipe Swash Plate
d. Melepas Pressure Plate untuk Tipe
Through Vane
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 51
e. Lepaskan Shim
2. Melepas Rotor a. Lepaskan Snap Ring
(menggunakan tang tutup)
b. Keluarkan rotor
(Gunakan palu plastik)
3. Melepas Stator: a. Lepas kabel Stator
dari rumah Compressor (Tipe Swash Plate)
Lepas kabel Stator dari rumah Compressor (Tipe Through vane)
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 52
b. Lepaskan Snap Ring
c. Lepaskan Stator
Memasang 3. Pasang Stator
a. Pasang stator
b. Pasang Snap Ring
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 53
c. Sambungkan kabel stator.
(Tipe Swash Plate)
Sambungkan kabel stator. (Tipe Through Vane)
4. Pasang Rotor
a. Pasang rotor pada poros Compressor b. Gunakan Snap Ring baru
5. Pasang Pressure Plate a. Pasang Shim
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 54
b. Pasang baut poros
(Tipe Swash Plate)
Pasang baut poros (Tipe Through Vane)
6. Ukur Celah Magnetic Clutch. Tipe Swash Plate Gunakan Feeler Gauge
Tipe Through Vane a. pasang Dial Gauge pada
Pressure Plate b. hubungkan kabel
Magnetic Clutch ke batery+(lihat gam- bar).
c. Periksa antara Pressure Plate dan rotor kemudian hubungkan terminal negatif batery
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 55
Kompetensi : Memelihara/Servis Sistem AC
Bongkar pasang:
COMPRESSOR (TIPE SWASH PLATE)
Tujuan: Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar compresor jenis swash plate.
Peralatan: 1. Treker kaki tiga 2. Tang buka dan tang tutup 3. Kunci set pas dan ring 4. Pelepas dan penekan seal 5. Penahan seal 6. Kunci Momen 7. Palu Plastik.
Bahan: Compresor tipe swash plate.
Keselamatan Kerja: 1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur 2. Kerjakan di Meja kerja 3. Hati-hati terhadap ceceran oli 4. Gunakan oli standard (Sesuai petunjuk pabrik). 5. Gunakan alat-alat keselamatan kerja 6. Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant.
Langkah Kerja: Sebelum membongkar compressor, lakukan dahulu: Langkah Melepas Compressor dari Engine. 1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC “ON”. 2. Matikan AC, matikan Mesin. 3. Lepaskan kabel negatif Batery. 4. Lepaskan Conektor untuk Magnetic Clutch dan temperatur Switch
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 56
5. Keluarkan Refrigerant. (Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant, sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja)
6. Lepas selang yang menghubungkan Compressor 7. Lepas Compressor.
Membongkar
1. Melepas Servis Valve
a. Lepas baut Servis Plate b. Lepas Seal Ring (ganti)
2. Mengukur oli Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan pengsisian oli baru.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 57
3. Melepas Tutup depan
Lepas baut pengunci tutup depan dengan menggunakan obeng ketok + a. Lepas tutup rumahnya
gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal maupun rumah compressor.
4. Melepas plat katup depan a. Lepaskan pin dari tutup depan
b. Lepas pelat katup
5. Melepas gasket
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 58
6. Melepas seal poros a. Lepas snap ring.
b. Dengan menggunakan busing (SST)
dorong seal poros keluar.
Memasang 1. Pemasangan seal
a. Atur seal poros tepat ditengah
b. Dorong seal dengan busing
c. Pasang snap ring
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 59
2. Pemasangan pelat rumah depan a. Pasang pin (2 buah) b. Lumasi O ring dengan oli c. Pasang katup isap depan
melalui pin pada bagian depan silinder.
d. Pasang pelat depan bersama sama dengan katup penyalur melalui pin pada silinder depan.
e. Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder depan.
4. pemasangan dudukan center Pasang dudukan center pada poros (SST).
5. pemasangan tutup depan.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 60
5. pengerasan baut-baut.
6. Pengisian Oli. (Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat pem bongkaran). Gunakan Oli yang standard.
7. Pemasangan katup servis
a. Lumasi dulu dengan oli. b. Pasang katup servis pada
compressor dan keraskan bautnya.
Momen kekencangan: 250 kg-cm.
8. Pengukuran Momen Putar Poros Momen: 50 kg-cm.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 61
Kompetensi: Memelihara/Servis Sistem AC
Bongkar pasang:
COMPRESSOR (TIPE THROUGH VANE)
Tujuan: Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar compresor Tipe Through Vane. Peralatan: 1. Treker kaki tiga 2. Tang buka dan tang tutup 3. Kunci set pas dan ring 4. Pelepas dan penekan seal 5. Penahan seal 6. Kunci Momen 7. Palu Plastik.
Bahan: Compresor tipe Through Vane. Keselamatan Kerja: 1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur. 2. Kerjakan di Meja kerja. 3. Hati-hati terhadap ceceran oli. 4. Gunakan oli standard. (Sesuai petunjuk pabrik) 5. Gunakan alat-alat keselamatan kerja 6. Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant
Langkah Kerja: Sebelum membongkar Compressor, lakukan dahulu: Langkah Melepas Compressor dari Engine. 1. Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC “ON” 2. Matikan AC, matikan Mesin 3. Lepaskan kabel negatif Batery 4. Lepaskan conektor untuk magnetic clutch dan temperatur switch 5. Keluarkan Refrigerant. (Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant, sebaiknya
pakai alat-alat keselamatan kerja) 6. Lepas selang yang menghubungkan compressor 7. Lepas compressor.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 62
Membongkar
1. Lepas katup servis pengisap. 2. Lepas katup servis penyalur.
3. Mengukur oli : Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan pengsisian oli baru.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 63
4. Melepas pelat katup depan. a. Lepas bautnya. b. Lepas tutup depan. c. Lepas tutup belakang.
5. Melepas pin dan gasket.
6. Melepas seal poros.
Memasang 1. Pasang seal poros baru
a. Pasang Gasket baru b. Pasang tutup rumah.
c. Pemasangan baut-baut pe-ngikat. 2. Pemasangan Kompresor pada Bracket.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 64
3. Pengerasan baut pengikat Momen pengencangan: 250 kg-cm.
4. Pengisian oli (Jumlah oli sama dengan oli yang terbuang saat pem bongkaran ditambah 20 cc). Gunakan Oli yang standard.
5. Pemasangan katup isap dan penyalur a. Lumasi O ring dengan oli kemudian
pasang pada tempatnya.
b. Pasang katup servis (gunakan center dan kunci momen) kemudian keraskan baut-bautnya.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 65
3) Test Kebocoran Pada Sistem AC Mobil
Siklus pendingin AC merupakan suatu rangkaian tertutup, oleh sebab itu kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut. Pengetesan kebocoran paska pengisian merupakan prosedur yang sangat lazim dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan.
Ada beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu: a) Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan
menggunakan larutan air sabun, yaitu dengan memberi air sabun pada bagian-bagian sambungan atau bagian yang diperkirakan mengalami kebocoran. Apabila pada bagian trsebut terjadi kebocoran maka akan terlihat gelembung-gelembung yang keluar dari titik kebocoran.
b) Untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch atau menggunakan kompor nyala api yang cara kerjanya adalah sebagai berikut:
c) Letakkan secara vertical alat pemeriksa kebocoran, kemudian dekatkan selang kontrol (Suction Tube) ke bagian yang diperkirakan mengalami kebocoran dari arah bawah. Apabila pada daerah tersebut betul mengalami kebocoran, maka warna api kompor akan mengalami perubahan dari biru menjadi kuning kemerah-merahan dan sedikit agak membesar.
Gambar: Deteksi kebocoran
kompor nyala api
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 66
2. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor Elektronik. Dan jenis dari detector elektronik ini sangat banyak. Pada gambar dibawah adalah salah satu contoh detector electronik dengan cara penggunaannya.
Gambar : Detektor kebocoran elektronik
a. Stel saklar pengatur sensitifity keposisi medium b. Carilah letak kebocoran dengan mendekatkan dan
menggerakkan antene deteksi ke daerah kebocoran perlahan-lahan.
c. Ran yang terjadi ditandai dengan bunyi alarm yang makin lama makin cepat, yang menunjukkan daerah terjadinya kebocoran.
d. Apabila kebocoran sulit untuk ditemukan rubahlah saklar pengatur sensitifity ke posisi large.
e. Saklar pengatur sensitifity small digunakan apabila area kemungkinan kebocoran sudah ditemukan, yaitu untuk mempersempit area sehingga titik kebocoran dapat ditemukan.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 67
4) Uji Kemampuan Sistem AC Uji kemampuan AC diperlukan untuk mengetahui apakah hasil servis atau pemeliharaan atau bahkan perbaikan yang dilakukan berhasil dilaksanakan. Prosedur pelaksanaan uji kemampuan ini harus diikuti secara runtut sehingga pengujian dapat menunjukkan validitas yang tinggi.
i. Langkah persiapan: Siapkan peralatan uji
Service tool set AC Thermometer
Psychrometer Tachometer
ii. Pasang manifold gauge
iii. Hidupkan mesin dengan AC pad posisi ON
Atur putaran mesin pada 2000 RPM Atur saklar blower pada posisi (HI) dan temperatur control
di (Cool) serta air flow control di (Vent)
Buka jendela kendaraan
iv. Posisikan thermometerDry bulb di outlet udara dingin
v. Posisikan Psychrometer dekat inlet unit pendingin (lihat gambar)
Gambar : penempatan Thermometer dan psychrometer
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 68
vi. Stabilkan AC Periksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,0-15,5 kg/cm2
Bila pembacaan terlalu tinggi, siram condenser dengn air dan bila pembacaan terlalu rendah tutuplah bagian depan condenser
Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C–35o C
vii. Pemeriksaan Pengujian Bacalah kelembaban relatif dari grafik psychrometrik
dengan membandingkan sisi wet dan dry bulb psychometer pada air inlet
Gambar : Grafik 1
Contoh cara membaca grafik: Pembacaan dry bulb pada air inlet evaporator:25o C Pembacaan wet bulb pada air inlet evaporator:19,5o C Pembacaan pada grafik 1: perpotongan antara keduanya menunjuk pada angka 60%
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 69
Ukur temperatur dry bulb pada outlet udara dingin dan hitung perbedaan antara inlet dry bulb dan outlet dry bulb
Pastikan hasil pembacaan antara kelembaban relatif dan perbedaan kedua temperatur ada pada dua garis berarsir yang menunjukkan bahwa kemampuan pendinginan cukup baik
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 70
c. Rangkuman
1. Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya a. Refrigerant kurang b. Pengisian refrigerant berlebihan c. Terdapat udara didalam siklus d. Terdapat uap air didalam siklus e. Refrigerant tidak bersirkulasi f. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik g. Tidak ada kompresi pada kompresor.
2. Membongkar, memperbaiki/mengganti kerusakan dan
memasang kembali komponen a. Bongkar/Pasang magnetic clutch tipe swash plate dan
Through vane. b. Membongkar, mengganti komponen yang rusak dan
memasang kembali compresor jenis swash plate. c. Membongkar, mengganti komponen yang rusak dan
memasang kembali compresor jenis Through vane.
3. Test kebocoran pada sistem AC Kendaraan ringan
a. Penggunaan larutan air sabun. b. Penggunaan detektor Halide Torch atau kompor nyala api c. Penggunaan detektor Elektronika
4. Uji Kemampuan AC pada Kendaraan ringan Dilakukan dengan mengukur perbedaan temperatur pada inlet dan
outlet bulb, untuk kemudian dikonversikan menggunakan diagram psycrometer terhadap prosentase kelembaban udara. Apabila hasil pembacaan berada diantara dua garis berarsir (diagram 2) maka hal itu menunjukkan bahwa sistem AC bekerja dengan cukup baik.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 71
d. Tugas
a. lakukan pelatihan praktek ini beberapa kali hingga anda terampil didalam melakukan bongkar/pasang!
b. Hafalkan urutan cara bongkar dan pasang sesuai satandard Operasional Prosedur yang telah dipelajari!
e. Tes Formatif
a. Sebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal, penyebab dan cara pemecahannya.
b. Sebutkan urutan kerja membongkar dan memasang magnetic clutch, dan compressor baik tipe swash plate maupun tipe through vane.
c. Jelaskan cara melakukan test kebocoran dengan menggunakan baik air sabun, kompor nyala api maupun detector Elektronik.
e. askan cara melakukan uji kemampuan AC pada kendaraan ringan.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 72
f. Kunci jawaban
i. Ciri-ciri siklus pendingin yang tidak normal
a. Refrigerant kurang Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin.
Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung.
Pemeriksaan pada manifold gauge: pengukur tekanan rendah: 0,8 kg/cm2 (11 psi, 78 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2 (114 psi, 882 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan. Pemecahannya:
Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki.
b. Pengisian refrigerant berlebihan
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut: pendinginan tidak maksimum. Pemeriksaan pada manifold gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2 (36 psi, 245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2 (248 psi, 1.961 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan. kondenser tidak bekerja dengan baik. kopling fluida kipas radiator slip. tali kipas kompresor kendor.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 73
c. Terdapat udara didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
AC tidak terlalu dingin. Pemeriksaan pada manifold gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2.5 kg/cm2 (36 psi, 245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2 (327 psi, 2.256 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Ada udara didalam siklus pendingin.
Pemecahannya: Periksa kotoran oli dan jumlahnya. Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak
tanah dan semprot dengan kompresor angin. lakukan penyedotan kevakuman kembali. Ganti receifer.
d. Terdapat uap air didalam siklus Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :
Kadang dingin kadang tidak Pemeriksaan pada manifold gauge:
Pengukur tekanan rendah: 50 cmHg (1,5 kg/cm2) Pengukur tekanan tinggi: 7 = 15 kg/cm2
Kemungkinan penyebabnya: Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan
es.
Pemecahannya : Ganti Receifer/Dryer lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap
air. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
e. Refrigerant tidak bersirkulasi Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC tidak dingin Pemeriksaan pada manifold gauge:
Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 74
(sangat rendah) Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2 (85 psi/588 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Pada expansion valve terjadi penyumbatan. Pemecahannya:
Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.
Ganti Receifer/Dryer. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
f. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC kurang dingin Pemeriksaan pada manifold gauge:
Pengukur tekanan rendah: 2,5 kg/cm2 (36 psi/245 kPa)
Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2 (270–264 psi/1.863–1.961 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing salah.
Penyetelan aliran tidak baik pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk
cair.
Pemecahannya: Periksa pemasangan heat sensitizing. Periksa expansion valve, bila rusak ganti.
g. Tidak ada kompresi pada kompresor
Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: AC tidak dingin Pemeriksaan pada manifold gauge:
Pengukur tekanan rendah: terlalu tinggi Pengukur tekanan tinggi: terlalu rendah
Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 75
katup kompresor rusak.
Pemecahannya: Bongkar dan perbaiki kompresor Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama.
3. Jawaban
A. Magnetic Clutch:
Membongkar 1. Melepas Pressure Plate:
a. Lepas baut poros (guna kan Spesial servis tool dan kunci Sock)
b. Pasang SST (lihat gambar) ke pressure plate c. Lepaskan pressure plate: d. Lepaskan shim
2. Melepas Stator: a. Lepaskan snap ring (menggunakan tang tutup) b. Keluarkan rotor (gunakan palu plastik)
3. Melepas Stator a. Lepas kabel Stator dari rumah Compressor. b. Lepaskan snap ring c. Lepaskan stator
Memasang: 1. Pasang Stator
a. Pasang stator b. Pasang snap ring c. Menyambungkan kabel stator
2. Pasang Rotor a. Pasang rotor pada poros compressor. b. Gunakan snap ring baru
3. Pasang Pressure plate. a. Pasang shim b. Pasang baut poros
4. Ukur celah Magnetic Clutch. a. Tipe swash plate gunakan feeler gauge b. Tipe Through vane
pasang dial gauge pada pressure plate hubungkan kabel magnetic clutch ke batery+
(lihat gambar)
Periksa antara pressure plate dan rotor kemudian hubungkan terminal negatif battery
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 76
B. Compressor Tipe Swash Plate
Membongkar 1. Melepas Servis valve:
a. lepas baut servis plate b. Lepas seal ring (ganti)
2. Mengukur oli Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan pengsisian oli baru.
3. Melepas Tutup depan a. Lepas baut pengunci tutup depan dengan
menggunakan obeng ketok+(spesial servis tool) b. Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati
jangan sampai melukai seal maupun rumah compressor.
4. Melepas tutup katup depan a. Lepaskan pin dari tutup depan b. Lepas pelat katup a. Melepas gasket.
5. Melepas seal poros a. Lepas snap ring b. Lepas seal poros.
Memasang 1. Pemasangan seal
a. atur seal poros tepat ditengah b. Dorong seal dengan busing c. Pasang snap ring.
2. Pemasangan pelat rumah depan a. Pasang pin (2 buah) b. Lumasi O ring dengan oli dan pasang pada rumah
depan compressor. c. Pasang katup isap depan melalui pin pada bagian
depan silinder. d. Pasang pelat depan bersama sama dengan katup
penyalur melalui pin pada silinder depan. e. Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder
depan. Pemasangan dudukan center.
3. pemasangan tutup depan 4. pengerasan baut-baut 5. Pengisian Oli. (Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 77
pem bongkaran). Gunakan Oli yang standard. 6. Pemasangan katup servis.
a. Lumasi dulu dengan oli. b. Pasang katup servis pada compressor dan keraskan
bautnya. Momen kekencangan: 250 kg-cm. 7. Pengukuran Momen Putar Poros.
Momen : 50 kg-cm.
C. Compressor Tipe Through vane
Membongkar 1. Lepas katup servis pengisap 2. Lepas katup servis penyalur 3. Mengukur oli: Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan
pengi isian oli baru. 4. Melepas pelat katup depan.
a. Lepas bautnya. b. Lepas tutup depan. c. Lepas tutup belakang.
5. Melepas pin dan gasket. 6. Melepas seal poros.
Memasang 1. Pasang seal poros baru
a. Pasang Gasket baru b. Pasang tutup rumah c. Pemasangan baut-baut pe-ngikat.
2. Pemasangan Kompresor pada Bracket 3. Pengerasan baut pengikat Momen pengencangan: 250 kg-cm. 4. Pengisian oli (Jumlah oli sama dengan oli yang terbuang saat pem
bongkaran ditambah 20 cc). Gunakan Oli yang standard.
5. Pemasangan katup isap dan penyalur a. Lumasi O ring dengan oli kemudian pasang pada
tempatnya. b. Pasang katup servis (gunakan center dan kunci
momen) kemudian keraskan baut-bautnya. 4. Jawab:
Pemeriksan kebocoran dengan menggunakan air sabun.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 78
hidupkan mesin dan aktifkan AC. dengn menggunakan kain lap basahi bagian-bagian
sambungan atau yng diduga mengalami kebocoran dengan air sabun.
apabila pada daerah yang diduga terdapat gelembung-gelembung, maka daerah itulah yang mengalami kebocoran
Pemeriksaan kebocoran dengan menggunakan kompor nyala api:
Letakkan secara vertical alat pemeriksa kebocoran, kemudian dekatkan selang kontrol (Suction tube) ke bagian yang diperkirakan mengalami kebocoran dari arah bawah. Apabila pada daerah tersebut betul mengalami kebocoran, maka warna api kompor akan mengalami perubahan dari biru menjadi kuning kemerah-merahan dan sedikit agak membesar.
Pemeriksaan kebocoran dengan menggunakan detektor Elektronik.
Gambar : Detektor kebocoran elektronik
o Stel saklar pengatur sensitifity keposisi medium a. Carilah letak kebocoran dengan mendekatkan dan
menggerakkan antene deteksi ke daerah kebocoran perlahan-lahan.
c. Kebocoran yang terjadi ditandai dengan bunyi alarm yang makin lama makin cepat, yang menunjukkan daerah terjadinya kebocoran.
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 79
d. Apabila kebocoran sulit untuk ditemukan rubahlah saklar pengatur sensitifity ke posisi large.
e. Saklar pengatur sensitifity small digunakan apabila area kemungkinan kebocoran sudah ditemukan, yaitu untuk mempersempit area sehingga titik kebocoran dapat ditemukan
5. Jawab
(1) Langkah persiapan: Siapkan peralatan uji Service tool set AC
Thermometer Psychrometer Tachometer
(2) Pasang manifold gauge (3) Hidupkan mesin dengan AC pad posisi ON
Atur putaran mesin pada 2000 RPM Atur saklar blower pada posisi (HI) dan temperatur
control di (Cool) serta air flow control di (Vent)
Buka jendela kendaraan (4) Posisikan thermometer Dry bulb di outlet udara dingin (5) Posisikan Psychrometer dekat inlet unit pendingin (lihat
gambar) Gambar : penempatan Thermometer dan psychrometer
(6) Stabilkan AC
Periksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,0 -15,5 kg/cm2 Bila pembacaan terlalu tinggi, siram condenser dengn air dan bila pembacaan terlalu rendah tutuplah bagian depan condenser
Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C–35o C
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 80
(7) Pemeriksaan Pengujian Bacalah kelembaban relatif dari grafik psychrometrik
dengan membandingkan sisi wet dan dry bulb psychometer pada air inlet
Gambar : Grafik 1
Contoh cara membaca grafik: Pembacaan dry bulb pada air inlet evaporator: 25o C Pembacaan wet bulb pada air inlet evaporator: 19,5o C Pembacaan pada grafik 1: perpotongan antara keduanya menunjuk pada angka 60%
Ukur temperatur dry bulb pada outlet udara dingin dan hitung perbedaan antara inlet dry bulb dan outlet dry bulb
Pastikan hasil pembacaan antara kelembaban relatif dan perbedaan kedua temperatur ada pada dua garis berarsir yang menunjukkan bahwa kemampuan pendinginan cukup baik
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 81
BAB. III EVALUASI
a. PERTANYAAN
Uji Kompetensi Pengetahuan
I. Jodohkanlah gambar pada kolom I dengan nama-nama pada kolom yang sesuai menurut pendapatmu!
1. A. Receifer/Dryer
2. B. Expansion valve
3. C. Blower
4. D. Stabilizer RPM
5. E. Condenser
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 82
6. F. Pressure switch
7. G. Idle Up 8. H. Sistem control
kompresor dua tingkat
9. I. Evaporator
10. J. Sistem pelindung tali kompressor
11. K. Anti Frosting Device 12. L. Compressor
Tekanan terlalu tinggi
atau terlalu rendah pada
sisi tekanan tinggi alat ini
akan secara otomatis
memutus magnetic clutch
Untuk menghindari terjadi
nya pembekuan air pada
fin evaporator
Swich AC di “ON” RPM
Mesin akan meningkat
secara Otomatis
Sensor pendeteksi yang
dipasang pada arus primer
ignition coil untuk
menstabilkan RPM
Pada saat kompresor
macet, magnetic clutch
dan idle up akan “off”
secara otomatis
Untuk menghindari ter
jadinya pembekuan air
pada fin evaporator dalam
suhu yang lebih rendah
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 83
II. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawab yang disediakan.
1. Fungsi Compressor pada air conditioners adalah: a. memompakan udara kedalam condenser agar tekanannya
meningkat b. Memompakan refrigerant cair kedalam evaporator agar berubah
wujud menjadi gas c. Memompakan refrigerant kedalam condenser agar tekanannya
menurun d. Memompakan refrigerant gas kedalam condenser agar berubah
wujud menjaddi cair e. Memompakan refrigerant cair agar dapat bersirkulasi kedalam
sistem.
2. Udara sejuk yang keluar dari evaporator, dihembuskan oleh: a. Kipas angin b. Kompressor c. Blower d. Angin e. Kipas mesin
3. Refrigerant yang berada di condenser berbentuk: a. Gas b. Setengah cair setengah gas c. Cair d. Uap e. Semua benar
4. Pernyatan dibawah adalah benar, kecuali:
a. Magnetic Clutch adalah bagian dari Componen AC. b. Magnetic clutch memutus dan menghubung dengan putaran mesin
secara otomatis pada sat switch AC posisi “ON” c. Magnetic clutch terpasang pada bagian depan dari compressor. d. Magnetic clutch adalah kopling magnet yang bekerjanya
berdasarkan aliran listrik yang mengalir. e. Magnetic clutch selalu berputar karena menjadi satu dengan pully
Compressor
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 84
5. Compressor diputar oleh: a. Mesin yang dihubungkan dengan fanbelt melalui pully b. Pully poros engkol, pully alternator dan pully waterpump c. Roda gigi timing d. Kipas melalui pully poros engkol e. Motor starter dengan menggunakan roda gigi
6. Fungsi kaca pengintai adalah:
a. Untuk melihat aliran sistem pendingin b. Untuk melihat jumlah udara c. Untuk melihat jumlah pelumas d. Untuk melihat aliran udara e. Keempat pernyataan diatas benar
7. Panas udara yang ada disekeliling diserap sehingga udara menjadi
dingin, merupakan cara kerja dari alat: a. Condenser b. Compressor c. Expansion valve d. Blower e. Evaporator
8. Urutan siklus pendinginan yang benar adalah :
a. Compresor --> Evaporator - Dryer - Condenser - Exp.Valve b. Compresor - Condenser - Dryer - Evaporator - Exp.valve c. Compresor - Condenser - Dryer - Exp.Valve - Evaporator d. Compresor - Dryer - Condenser - Exp.valve - Evaporator e. Compresor - Exp.valve - dryer - Evaporator - Condenserr
9. Gambar dibawah menunjukkan posisi keran:
A. Keran katup tekanan tinggi terbuka B. Kedua katup tertutup C. Kedua katup terbuka 4.
D. Keran katup tekanan rendah terbuka 3 2 1
E. kedua katup setengah terbuka
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 85
10. Gambar disamping menunjukkan posisi keran:
a. Keran katup tekanan tinggi terbuka b. Kedua katup tertutup c. Keran katup tekanan rendah terbuka d. Kedua katup terbuka e. Kedua katup setengah terbuka
1 2 3 11. Alat penampung refrigerant cair sekaligus untuk menyaring uap air
dan kotoran: a. Condenser b. Anti Frosting Devices c. Dryer d. Peralatan Idle Up e. Pressure Switch
12. Dibawah ini adalah cirri-ciri Compressor type swash plate, kecuali:
a. Memiliki 10 piston dengan interval 72o b. Terdiri dari dua vane yang integral dan saling tegak lurus c. Memiliki 6 piston dengan interval 120o d. Kedua sisi piston bekerja, dalam gerak bolak balik e. Ke empat pernyataan diatas benar
13. Compressor type Through vane, termasuk compressor jenis:
a. Resiprocating b. Crank c. Swash plate d. Rotary e. Torak
14. Kerja dari magneting Clutch:
a. Saat mesin hidup, switch AC “ON”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar
b. Saat mesin hidup, switch AC “OFF”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar
c. Saat mesin mati, switch AC “OFF”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar
d. Saat mesin mati, switch AC “ON”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar
e. Saat mesin hidup, Kunci kontak “ON”, stator coil berubah menjadi magnet, menarik pressure plate dan kompresor berputar
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 86
15. Gambar dibawah adalah Exp. Valve Type thermal, besar kecilnya pengabutan yang terjadi sangat bergantung dari:
a. Tekanan pegas yang ada pada Expansion valve b. Perubahan tekanan uap dari evaporator c. Perubahan tekanan keluar yang ke Compressor d. Perubahan tekanan pada condenser e. Perubahan tekanan pada heat sensitizing tube, oleh karena
perubahan temperature fin.
16. Bila tekanan refrigerant terlalu berlebihan (> 27 kg/cm2 atau < 2,1 kg/cm2) maka alat ini akan berfungsi menghentikan magnetic clutch: a. Anti Frosting Devices b. Stabilizer RPM c. Idle Up d. Pressure switch e. Sistem pelindung tali penggerak Compressor
17. Fungsi sistem control compressor dua tingkat, yaitu: a. Untuk mencegah pembekuan air pada fin b. Untuk menghentikan kerja kompresor pada tingkat pembekuan air
pada fin evaporator lebih rendah c. Untuk menghentikan kerja kompresor pada tingkat pembekuan air
pada fin evaporator lebih tinggi d. Untuk membersihkan pembekuan air yang terjadi pada fin
evaporator e. Untuk menghambat terjadinya pembekuan air pada fin evaporator
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 87
18. Letak peralatan idle up pada gambar dibawah adalah:
19. Dibawah adalah termasuk Zat Pendingin (Refrigerant), kecuali:
a. R 12 b. R 134a c. Zat Asam d. HFC 22 e. Liquid Petrolium Gas
20. Untuk penggunaan refrigerant R 134a, sebaiknya pelumas yang digunakan adalah: a. Jenis pelumas mineral b. Jenis pelumas ester c. Jnis pelumas sintetic d. SAE 20-50W e. Sembarang munyak pelumas
A
B
C
D
E
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 88
21. Setelah selesai proses pengosongan, tutup kedua katup dan tunggu kurang lebih 15 menit, hal ini diperlukan untuk: a. Agar sistem tetap dalam keadan vacuum b. Untuk melihat apakan masih ada kebocoran dalam system c. Untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik d. Agar mudah dalam memasukkan refrigerant e. Untuk menjaga agar sistem tetap bersih
22. Pada gambar disamping, agar refrigerant dapat mengalir masuk ke dalam sistem, yang harus dilakukan adalah:
a. Putar handle searah jarum jam, disc berlawanan arah jarum jam b. Putar handle berlawanan arah jarum jam, disc searah jarum jam c. Putar handle dan disc searah jarum jam, kemudian berlawanan
arah d. Putarlah handle dan disc berlawanan arah jarum, kemudian putar
disc dan handle searah jarum jamkemudian putar kembali handle berlawanan arah jarum jam
e. Putar langusng handle dan disc searah jarum jam
23. Pada pengisian refrigerant dalam bentuk cair, katup yang harus dibuka adalah: a. Kedua katup b. Katup isap saja c. Katup isap ½ katup tekanan tinggi ½ d. Tidak ada yang terbuka e. Katup tekanan tinggi saja
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 89
24. Pada pengisian refrigerant dalam bentuk cair, setelah kedua katup ditutup tekanan kedua pengukur tekanan harus: a. Sama b. Tekanan tinggi > tekanan rendah c. Tekanan tinggi < tekanan rendah d. Tekanan tinggi lebih besar sedikit dari tekanan rendah e. Tekanan tinggi lebih rendah sedikit dari tekanan rendah
25. Pada proses pengisian lanjut, tabung refrigerant harus dibalik, agar: a. Refrigerant yang keluar tetap berbentuk cair b. Refrigerant yang keluar dalam bentuk antara gas dan cair c. Refrigerant yang keluar dalam bentuk gas d. Refrigerant yang keluar lebih lancar e. Tidak mengganggu kerja kompresor
26. Dalam proses pengosongan maupun pengisian Refrigerant, peserta diklat harus memakai kacamata pengaman, karena: a. Agar dalam pengerjaan menjadi lebih jelas b. Agar tidak terkena debu atau kotoran c. Gas refrigerant tidak boleh terkena mata d. Melindungi mata dari gas refrigerant yang mungkin menyembur
keluar e. Gas refrigerant sangat berbahaya jika terkena mata
27. Apabila bagian tubuh kita terkena gas refrigerant, cara yang paling tepat untuk membersihkannya adalah: a. Bersihkan dengan menggunakan bensin b. Bersihkan dengan menggunakan air hangat c. Bersihkan dengan air dan sabun d. Bersihkan dengan menggunakan lap basah e. Bersihkan dengan menggunakan air dingin
28. Kontrol kebocoran dengan menggunakan nyala api spritus, akan mengubah warna api: a. Dari merah menjadi kebiru-biruan b. Dari biru menjadi kemerah-merahan c. Dari biru menjadi agak kehijau-hijauan d. Dari merah menjadi agak kehijau-hijauan e. Apinya membesar dan berwarna ke biru-biruan
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 90
29. Kebocoran yang lebih halus dapat dideteksi dengan menggunakan detector elektronik, tanda yang dapat ditangkap jika ada kebocoran berbentuk: a. Cahaya b. Api c. Suara d. Warna e. Gambar
30. Ciri-ciri jumlah refrigerant kurang adalah, kecuali: a. Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung b. Tekanan pada sisi tekanan rendah < 2,1 kg/cm2 c. Semburan dari blower AC tidak terlalu dingin d. Tekanan pada sisi tekanan tinggi < 14,5 kg/cm2 e. Udara yang keluar dari evaporator terlalu dingin
31. Pendinginan yang terjadi tidak maksimum, pengukuran tekanan rendah 2,5 kg/cm2 dan tekanan tinggi 20 kg/cm2, kemungkinan penyebabnya adalah: a. Refrigerant dalam sistem kurang b. Refrigerant tidak bersirkulasi dengan baik c. Ada kebocoran pada selang-selangnya d. Pengisian refrigerant terlalu berlebihan e. Tali kipas AC agak terlalu kencang
32. Bila didalam siklus terdapat udara, maka langkah yang harus dilakukan adalah: a. Periksa kualitas dan kwantitas oli b. Jika oli kotor bersihkan dengan menyemprotkan minyak tanah c. Lakukan langkah penyedotan dengan pompa vacuum d. Mengganti receifer atau dryer e. Semua langkah diatas benar
33. kondisi pendingin kadang dingin kadang tidak, hal ini menunjukkan terjadi problem pada sistem, yaitu: a. Terdapat udara didalam siklus b. Terdapat uap air dalam siklus c. Refriogerant tidak bersirkulasi d. Refrigerant kurang e. Refrigerant terlalu banyak
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 91
34. Jika Expansion valve tersumbat, maka akibat yang terjadi adalah: a. Sistem tidak bersirkulasi dan AC tidak dingin b. Sistem tetap bersirkulasi tetapi AC tidak dingin c. Sistem tetap bersirkulasi dan AC tetap dingin d. Sistem bersirkulasi dan AC tidak menyembur e. AC tidak berjalan sama sekali
35. Heat sensitizing tidak terpasang pada tempat yang benar, akibatnya: a. AC tidak dingin sama sekali b. Pengukur pada tekanan tinggi > dari 20 kg/cm2 c. AC kurang dingin d. AC menjadi sangat dingin e. Pengukur pada tekanan rendah > dari 2,5 kg/cm2
36. AC tidfak dingin, dan pengukur tekanan rendahnya terlalu tinggi sedang pengukur tekanan tingginya terlalu rendah, gejala ini menunjukkan kerusakan pada: a. Condenser b. Evaporator c. Receifer/Dryer d. Compressor e. Expansion valve
37. Keadaan AC: Tekanan dalam pipa tekanan tinggi terlalu besar. Dan drop pada saat Compressor berhenti. Langkah perbaikannya adalah: a. Buang refrigerant, lakukan pemompaan vacuum, isi kembali
refrigerant b. Kurangi refrigerant hingga terlihat gelembung pada kaca pengintai c. Ganti dryer/receifer d. Siram condenser dengan air e. Perbaiki pemasangan heat sensitizing valve
38. Keadaan AC: Ketika condenser didinginkan tekanan pada pipa tekanan tinggi terlalu besar tetapi tekanan disaluran hisap kecil, hal ini disebabkan oleh: a. Ada udara pada siklus pendinginan b. Condenser tersumbat oleh kotoran c. Pengisian refrigerant terlalu banyak d. Blower tidak bekerja dengan sempurna e. Expansion valve membuka terlalu lebar
Modul MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC: OPKR 50-019B 92
39. Keadaan AC: tekanan pada katup penyalur terlalu rendah dan gelembung pada kaca pengintai terlihat deras sedang condenser tidak panas. Untuk memperbaiki keadaan ini: a. Kurangi refrigerant b. Siram condenser dengan air c. Buang refrigerant, lakukan pemompaan vacuum, dan isi kembali
refrigerant d. Ganti dryer/receifer e. Tambahkan refrigerant
40. Tekanan pada katup isap dan katup penyalur terlalu rendah, dan udara tidak keluar dari evaporator, penyebab keadaan ini adalah: a. Ada air pada evaporator b. Evaporator membeku c. Jumlah refrigerant berlebih d. Condenser tersumbat kotoran e. Jumlah refrigerant kurang
A. Uji Kompetensi Keterampilan
Lakukanlah pekerjaan–pekerjaan dibawah dengan mengikuti standar prosedur yang telah ditentukan oleh industri dan dalam waktu yang telah ditentukan dengan baik.
No. Sub Kompetensi Waktu
1. Mengisi Refrigeran R 12 pada sistem AC Mobil 30 menit
2. Mengetes kebocoran pada sistem AC Mobil 10 menit
3. Melakukan Pengukuran tekanan dengan Manifold Gauge untuk memeriksa kesalahan sistem.
20 menit
4. Melakukan Bongkar pasang magnetic Clutch tipe swash plate
30 menit
5. Melakukan Bongkar Pasang Magnetic clutch tipe Through vane
30 menit
6. Melakukan Bongkar Pasang Compressor Tipe swash plate
30 menit
7. Melakukan Bongkar pasang Compressor Tipe Through vane
30 menit
8. Merangkai Rangkaian Sistem Kelistrikan AC 30 menit
Total 210 menit
B. LEMBAR JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 A B C D E
21 A B C D E
2 A B C D E 22 A B C D E
3 A B C D E 23 A B C D E
4 A B C D E 24 A B C D E
5 A B C D E 25 A B C D E
6 A B C D E 26 A B C D E
7 A B C D E 27 A B C D E
8 A B C D E 28 A B C D E
9 A B C D E 29 A B C D E
10 A B C D E 30 A B C D E
11 A B C D E 31 A B C D E
12 A B C D E 32 A B C D E
13 A B C D E 33 A B C D E
14 A B C D E 34 A B C D E
15 A B C D E 35 A B C D E
16 A B C D E 36 A B C D E
17 A B C D E 37 A B C D E
18 A B C D E 38 A B C D E
19 A B C D E 39 A B C D E
20 A B C D E 40 A B C D E
C. KUNCI JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
L A E I B C F K G D J H
1 A B C D E
21 A B C D E
2 A B C D E 22 A B C D E
3 A B C D E 23 A B C D E
4 A B C D E 24 A B C D E
5 A B C D E 25 A B C D E
6 A B C D E 26 A B C D E
7 A B C D E 27 A B C D E
8 A B C D E 28 A B C D E
9 A B C D E 29 A B C D E
10 A B C D E 30 A B C D E
11 A B C D E 31 A B C D E
12 A B C D E 32 A B C D E
13 A B C D E 33 A B C D E
14 A B C D E 34 A B C D E
15 A B C D E 35 A B C D E
16 A B C D E 36 A B C D E
17 A B C D E 37 A B C D E
18 A B C D E 38 A B C D E
19 A B C D E 39 A B C D E
20 A B C D E 40 A B C D E
D. KRITERIA PENILAIAN
1. Aspek Penilaian Uji Kompetensi Teori: (Cognitif)
NO. ASPEK PENILAIAN SCORE (1-10)
BOBOT NILAI KET
1. Soal no 1-12 1,2 Score minimal
70
2. Soal no 1-40 8.8 Score minimal
70
Jumlah
10
Nilai minimal 70
2. Aspek Penilaian Uji Kompetensi Praktek (Affective dan Psikomotoric)
NO. ASPEK PENILAIAN SCORE (1-10)
BOBOT NILAI KET
1. Sikap: 1. Kerapian 1. Persiapan alat 2. Sikap kerja 3. Disiplin kerja 4. Kepatuhan 5. Taat Azas 6. Keselamatan kerja
2 3 5 5 5 5 5
Affective Score minimal
70
2. Ketrampilan Praktek: 1. Penggunaan alat 2. Urutan langkah
kerja pembogkaran
3. Urutan langkah kerja pemasangan
4. Ketelitian kerja
10 15
15
10
Psychomotoric Score minimal
70
3. Hasil Kerja 2.0 Psychomotoric
Score minimal 70
Jumlah
10
Nilai minimal
70
3. Rumus Penilaian:
N akhir = 0.3Nt + 0.7 Np
Keterangan: N akhir : Nilai akhir Nt : Nilai Teori Np : Nilai Praktek 4. PREDIKAT KELULUSAN
70 s.d. 79 : Lulus kriteria minimal dengan bimbingan 80 s.d. 89 : Lulus kriteria sedang dengan bimbingan 90 s.d. 100 : Lulus diatas rata-rata tanpa bimbingan
Catatan: Np diambil dari nilai praktek yang terkecil
BAB. IV PENUTUP
Setelah menyelesaikan Modul ini peserta diklat berhak untuk mengikuti uji
kompetensi baik secara teori maupun praktek yang sebaiknya dilakukan oleh dunia
industri atau assosiasi profesi dan yang berhasil mencapai syarat kelulusan
minimal kepada yang bersangkutan berhak memperoleh sertifikat teknisi unior
yang memiliki kompetensi dibidang pemeliharaan/servis Air Coditioners yang
dikeluarkan oleh dunia industri ataupun assosiasi profesi yang memberikan
penilaian. Sebaliknya, apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka peserta
diklat tersebut harus mengulang modul ini hingga dapat mencapai syarat
kelulusan minimal yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota
Astra Motor.
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota–
Astra Motor.
Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning
system Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.
Anonim. ( ). Service Manual Toyota seri K Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New
York: Mc Graw Hill. Toboldt, William K, dan Johnson, Larry. (1977). Automotive Encyclopedia.
South Holland: The Goodheart Willcox. Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi dan Administrasi Pendidikan
Teknologi dan kejuruan . Jakarta: Depdikbud: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK.
Anonim. ( ). Buku Pedoman Dasar AC Suzuki.