Pembuktian Wujud Tuhan Dan Keesaannya
-
Upload
fajar-setyawan -
Category
Documents
-
view
44 -
download
0
description
Transcript of Pembuktian Wujud Tuhan Dan Keesaannya
PEMBUKTIAN WUJUD TUHAN DAN KEESAANNYA
1. DALIL AL-QUR’AN
Al-Qur’an mengetuk hati nurani manusia untuk merasakan bahwa keyakinan
tentang Allah adalah pembawaan asli atau fitrahnya. Allah telah menjelaskan
kekuasaan dan keesaan-Nya melalui Al-Qur’an, sebagaiamana yang terkandung
dalam Qur’an surat Al-Ikhlas ayat 1-4:
Artinya : Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.(1) Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.(2) Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan,(3) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia(4)
Dia adalah Satu dan Tunggal, yang tidak memiliki bandingan,wakil, saingan,
yang menyerupai dan yang menyamai-Nya. Dan lafal ini tidak boleh digunakan
kepada selain Allah. Akan tetapi keyakinan manusia tentang keberadaan dan
kekuasaan Allah sering dipengaruhi berbagai faktor, sehingga perlu dibangkitkan
kembali dengan suatu keadaan yang tidak disenangi oleh manusia tersebut. Dalam
hubungan ini Surat Yunus (10):12 menyatakan:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami Hilangkan bahaya itu darinya, dia
kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami
untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan
terasa indah bagi orang-orang yang melampau batas apa yang mereka kerjakan.”
Pada ayat ini Allah memberitahukan kegalauan manusia apabila ditimpa kesusahan.
Karena apabila dia ditimpa kegalauan yang hebat dan kesusahan maka dia
memperbanyak do’a agar hal itu dilenyapkan dari dirinya. Apabila Allah
menghilangkan kesulitannya, dia berpaling dan menjauhkan diri, lalu pergi seolah-
olah hal itu tidak menimpa dirinya sedikit pun. Maka Allah mencela orang yang
demikian itu, kecuali orang yang bersabar dan beramal sholeh.
Contoh : saat manusia mendapatkan ujian atau menginginkan suatu hal, maka ia
senantiasa ingat dan selalu berdoa kepada Allah. Setelah Allah mengabulkan doa nya
tiba-tiba ia lupa bersyukur kepada Allah SWT
Al-Qur’an juga menempuh cara lain yang lebih singkat, yaitu dengan menggugah akal
pikiran manusia agar memikirkan kejadian dirinya dan alam sekitarnya yang menjadi
bukti nyata tentang eksistensi Tuhan. Surat Al-Mu’minun (40):67
Artinya: “Dia-lah yang Menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu
dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebai seoramh anak, kemudian
dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang
dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) agar kamu sampai kepada kurun
waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti.”
Perintah memikirkan segenap ciptaan Allah yang berbagai ragam itu diharapkan agar
manusia dapat mengenal Penciptanya yang memiliki sifat kesempurnaan. Sebaliknya
manusia dilarang memikirkan hakikat zat Allah, karena Dia tidak membekali fasilitas
untuk mengetahui hakekat zat Allah.
2. ALLAH MEMPERKENALKAN DIRINYA
Tuhan memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia memang ada dengan cara yang pantas
sesuai dengan kesucian-Nya. Hamzah Ya’kub dalam filsafat Ketuhanan (1984:126)
menjelaskan bahwa cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya melalui :
a. Wahyu: Tuhan mengirim utusan (rasul) yang membawa pesan dari-Nya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Pesan tersebut ditulis dalam Al-
Kitab.
b.Hikmah: Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan dan kecerdasan berpikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Tuhan dengan memperhatikan perbuatan
Tuhan Yang Maha Kuasa serba teratur, cermat, dan berhati-hati sebagai bukti.
c. Fitrah: Sejak lahir, manusia telah membawa tabiat perasaan tentang adanya yang
Maha Kuasa karena terbatasnya kekuatan, kemampuan, dan umurnya. Kesadaran
akan kelemahan ini menginformasikan adanya sesuatu yang membatasinya itu,
yaitu Tuhan.
3. DALIL COSMOLOGI
Surat Al-Baqarah (2):164
Artinya: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam
dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi
manusia, apa yang Diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu
Dihidupkan-Nya buni setelah mati (kering), dan Dia Tebarkan di dalamnya
bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang Dikendalikan
antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi orang-orang yang mengerti.”
Cosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala
besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu
subjek.
Hendaklah selalu diperhatikan dan diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini,
yaitu:
a. Bumi yang didiami manusia ini dan apa yang tersimpan di dalamnya berupa
perbendaharaan dan kekayaan yang tidak akan habis-habisnya baik di darat
maupun di laut
b. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya yang semua berjalan dan bergerak
menurut tata tertib dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-
aturan itu, karena apabila terjadi penyimpangan akan terjadilah tabrakan antara
yang satu dengan yang lain dan akan binasalah alam ini seluruhnya. Hal ini tidak
akan terjadi kecuali bila penciptanya sendiri yaitu Allah Yang Maha Kuasa telah
menghendaki yang demikian itu.
c. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjang dan pendeknya pada
beberapa negeri karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah
dan manfaat yang amat besar bagi manusia. Walaupun sebab-sebabnya telah
diketahui dengan perantaraan ilmu falak tetapi penyelidikan manusia dalam hal
ini harus dipergiat dan diperdalam lagi sehingga dengan pengetahuan itu manusia
dapat lebih maju lagi dalam memanfaatkan rahmat Tuhan itu.
d. Bahtera yang berlayar di lautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke
negeri lain dan untuk membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan
perekonomian. Bagi orang yang belum mengalami berlayar di tengah-tengah
samudera yang luas mungkin hal ini tidak akan menarik perhatian, tetapi bagi
pelaut-pelaut yang selalu mengarungi lautan yang mengalami bagaimana
hebatnya serangan ombak dan badai apalagi bila dalam keadaan gelap gulita di
malam hari hal ini pasti akan membawa kepada keinsafan bahwa memang segala
sesuatu itu dikendalikan dan berada di bawah inayat Allah Yang Maha Kuasa dan
Maha Perkasa.
e. Allah swt. menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang
telah mati atau lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan
dapat pula melangsungkan hidupnya dengan adanya air tersebut. Dapat
digambarkan, bagaimana jika hujan tiada turun dari langit, semua daratan akan
menjadi gurun sahara, semua makhluk yang hidup akan mati dan musnah
kekeringan.
f. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain suatu
tanda dan bukti bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmat-Nya bagi manusia.
Dahulu, sebelum adanya kapal api kapal-kapal layarlah yang dipakai mengarungi
lautan yang luas dan bila tidak ada angin tentulah kapal itu akan tenang saja dan
tidak dapat bergerak ke tempat yang dituju. Di antara angin itu ada yang
menghalau awan ke tempat-tempat yang dikehendaki Allah, bahkan ada pula
yang mengawinkan sari tumbuhan dan banyak lagi rahasia-rahasia yang
terpendam yang belum dapat diselidiki dan diketahui oleh manusia.
g. Demikian pula harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada
manusia dengan bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya
semua rahmat yang diciptakan Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164
ini patut dipikirkan dan direnungkan bahkan dibahas dan diteliti, untuk
meresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk memajukan ilmu
pengetahuan yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan kebesaran
Allah.
Surat Asy-Syuaro (26):23-24
Artinya: ”Fir’aun berkata:”Siapa Tuhan semesta alam itu?”(23)
Musa menjawab:”Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya (itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian mempercayaiNya”.
4. DALIL ASTRONOMI
Tuhan memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia ada dengan cara menunjuk planet yang
terdiri atas bintang, bulan dan matahari yang masing-masing beredar pada garis
orbitnya. Tidak mungkin salah satu melampaui yang lain ataupun keluar dari jalurnya.
Itu adalah tanda perhitungan yang sangat rapi.
Ustadz Taufiq al-Hakim dalam teori al-Ta’adduliyah (keserasian), ia mengatakan :
“Bumi merupakan bola (globe) yang hidup dengan seimbang dan tawazun dengan
bola terbesar di alam ini yaitu matahari.” (Yusuf al-Qardhawi, 1995:143)
Surat Ath-Thoriq (86):1-3
Artinya : Demi langit dan yang datang pada malam hari(1)Tahukah
kamu apakah yang datang pada malam hari itu?(2)(yaitu) bintang
yang cahayanya menembus(3)
Allah bersumpah dengan langit serta bintang-bintang bercahaya yang terdapat
di sana. Itulah sebabnya Allah berfirman ,“Demi langit dan yang datang pada malam
hari.” Kemudian Ia lanjutkan,”Tahukah kamu apa yang datang pada malam hari
itu?”Kemudian Allah menafsirkannya dengan firman-Nya “Bintang yang cahayanya
menembus.”.
Surat Asy-Syams (91):1-2
Artinya: “Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari,” (1)“demi bulan
apabila mengiringinya,” (2)
5. DALIL ANTROPOLOGI
Antropologi berasal dari bahasa latin yaitu anthropos yang artinya manusia
dan logosyang artinya ilmu pengetahuan. Jadi kalau diartikan dari namanya,
antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia. Maha Suci Allah Yang
menciptakan manusia. Sudah tentu pencipta akan sangat tahu tentang bagaimana cara
penciptaan ciptaanya. Manusia adalah makhluk Allah. Namun, dia mempunyai
kehendak khusus dan berperan dalam kehidupan ini. Yang memberi peran dan
kedudukan itu adalah Penciptanya yaitu Allah SWT. Manusia istimewa pada akal,
ilmu dan rohnya. Bukti antropologi dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ath-Thoriq
(86):5-7
Artinya : dan langit serta pembinaannya,(5) dan bumi serta penghamparannya, (6)dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),(7)
Surat Ar-Ruum (30):20
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu
dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
Manusia itu makhluk berkemauan karena Allah menghendakinya. Inilah realisasi
makna laa haula wa laa quwwata illabillah. Atau, manusia itu mempunyai daya dan
kekuatan untuk mengambil manfaat dan menolak bahaya. Namun daya dan
kekuatannya itu bukan dari diri dan dengan dirinya sendiri, melainkan dengan dari
Allah (Yusuf al-Qardhawi, 1995:63).
6. DALIL PSIKOLOGI
Surat Ar-Ruum (30):21
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia Menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, Dia Menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang berpikir.”
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Dibandingkan dengan
makhluk lain, manusia memiliki dua macam keistimewaan. Pertama, bentuk tubuh
yang indah, sempurna dan praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, jiwa
yang memiliki perasaan dan kepandaian untuk menyelesaikan persolan yang
dihadapkan kepadanya dengan berpikir an memelihara ketahanan mental (sabar).
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT benar-benar ada dan kita
sebagai umat islam wajib beriman atas keberadaan Allah SWT. Adapun eksistensi atau wujud
Allah SWT diperlihatkan melalui:
1. Dalil Al-Quran
Allah swt menggunakan Al-Quran untuk mengetuk pintu hati manusia untuk merasakan
benar-benar tentang keberadaan Allah SWT dan membangkikan kembali dengan suatu
kejadian yang tidak disenangi agar manusia kembali ingat kepada penciptanya.
2. Allah memperkenalkan diri-Nya melalui wahyu, hikmah, dan fitrah.
3. Dalil cosmologi
Tuhan menunjukkan diri-Nya dengan bukti penciptaan-Nya yaitu asal-usul alam semesta.
Dari mulai awal pembentukan alam sampai terjadinya kehidupan.
4. Dalil astronomi
Allah SWT menujukkan keberadaan-Nya dengan cara menunjukkan benda-benda angkasa
yang tersusun rapi dan perhitungan yang sangat rapi. Yang perhitungannya tidak akan
meleset. Serta benda-benda angkasa yang beredar melalui garis edarnya masing-masing.
5. Dalil antropologi
Allah menerangkan bagaimana Ia ciptakan manusia. Allah SWT juga menunjukkan diri-Nya
atas hakekat manusia terutama hubungan jiwa dan raga.
6. Dalil psikologi
Allah SWT menunjukkan diri-Nya dengan penciptaannya yang berupa pemberian bentuk
tubuh manusia dan juga perasaan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
DPPAI UII.Akidah Islam.Yogyakarta: UII Press yogyakarta.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/21/apa-sih-antropologi-itu-495403.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kosmologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
http://srihaningsih.blogspot.com/2010/11/akidah-pendidikan-agama-i.html
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=9&SuratKe=2