PEMBUATAN VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA...
Transcript of PEMBUATAN VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA...
PEMBUATAN VIDEO ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI DONOR DARAH PMI CABANG KABUPATEN SLEMAN
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Pandu Rozzy Awan Kusuma Hadi
08.02.7069
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
Making Animated cartoon video 2D Media As A Blood Donor Socialization PMI District Branch Sleman
Pembuatan Video Animasi Kartun 2D Sebagai Media Sosialisasi Donor Darah PMI Cabang Kabupaten Sleman
Pandu Rozzy Awan Kusuma Hadi
Jurusan Manajemen Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Abstract Advances in technology are growing rapidly in all sectors of society can help performance in
achieving maximum results. Most of the work can be done with technology, so as to promote progress in various fields. One is technological progress in disseminating an organization or institution using multimedia-based computing. Similarly, PMI Sleman district.
Organizations engaged in social humanity is still constrained in terms of disseminating the activities of the blood donor. During this time, it is still used in ways that are less effective in socializing for example using interact directly with specific communities. So it needs extra energy and very inefficient. To overcome the existing problems we need a breakthrough that could make the process of socialization becomes more attractive and efficient one way to utilize multimedia-based computing in particular by creating 2D animation video.
The authors therefore make a breakthrough by creating a 2D cartoon animation video. Expected with the use of technology is able to overcome the problems that have been faced by PMI Lahore District inbtermsbofbdisseminatingbthebactivitiesbofbdonorbblood.
Key words: Computerized-based multimedia
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi yang berkembang pesat di semua sektor masyarakat dapat
membantu kinerja dalam mencapai hasil yang maksimal. Sebagian besar pekerjaan bisa
dilakukan dengan teknologi, sehingga dapat mendorong kemajuan di berbagai bidang. Salah
satunya adalah kemajuan teknologi dalam mensosialisasikan suatu organisasi atau lembaga
menggunakan sistem komputer berbasis multimedia. Kemajuan teknologi saat ini lebih
berkembang terutama komputerisasi berbasis teknologi multimedia. teknologi komputerisasi
yang mampu menghasilkan informasi dengan tampilan yang lebih menarik.
Dalam mensosialisasikan suatu hal yang sangat penting adalah untuk pengenalan suatu
kegiatan agar masyarakat menjadi lebih mengenal atau mengetahui tentang isi, visi maupun misi
dari pada suatu kegiatan tersebut. Selama ini dalam hal mensosialisasikan suatu kegiatan masih
banyak organisasi maupun lembaga lainya yang menggunakan cara-cara yang kurang efektif,
misalnya mensosialisasikan kegiatan ke instansi tertentu dengan cara berinteraksi langsung. Hal
ini sangatlah tidak efektif dikarenakan ruang lingkup yang terbatas. Oleh karena itu saya sebagai
penulis terdorong untuk melakukan pembaharuan dengan cara membuat suatu sistem sosialisasi
yang lebih efektif khususnya di bidang sosial kemanusiaan. Dengan mengadakan penelitian di
PMI CABANG KABUPATEN SLEMAN. Sama halnya dengan kebanyakan organisasi yang lain
PMI dalam hal mensosialisakan kegiatan terutama donor darah masih saja menggunakan cara
ataupun metode interaksi langsung, sehingga kurangnya minat atau kesadaran masyarakat untuk
melakukan pendonoran darah.
Dengan pemanfaatan menggunakan sistem komputerisasi berbasis multimedia khususnya
dengan cara mensosialisasikan proses kegiatan donor darah menggunakan video animasi dua
dimensi, dimaksudkan agar masyarakat mempunyai kesadaran bahwa pentingnya melakukan
pendonoran darah. Keunggulan dari pembuatan vidio animasi ini sesungguhnya terdapat pada
teknik pembuatanya. Menggunakan teknik Motion Tweened Keyframe menjadikan objek
gambar lebih hidup dan lebih menarik. Diharapkan hasil dari pembuatan video animasi ini
mampu memberikan suatu inovasi dalam upaya mensosialisasikan suatu kegiatan. Setelah
melihat berbagai masalah-masalah tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pembuatan Vidio Animasi Kartun 2D Sebagai Media Sosialisasi Donor Darah PMI
Cabang Kabupaten Sleman”.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Animasi
Istilah animasi yang biasanya digunakan dalam komputer mengandung arti hidup
karena bergerak. Kita sebagai manusia dapat bergerak karena kita hidup. Sedangkan di
dalam dunia animasi, objek yang digunakan adalah benda mati yang tidak dapat bergerak.
Jadi, animasi merupakan sebuah jenis usaha kita untuk berfikir tentang bagaimana
caranya, supaya objek benda mati dapat seolah-olah terlihat hidup.1 Sehingga, definisi
secara umum dari animasi adalah menghidupkan atau menggerakkan segala macam
benda mati sehingga seolah-olah terlihat hidup.Dalam hal ini, pembuatan animasi atau
gerak banyak diproses dengan menngunakan komputer, Hasilnya berupa film, video, dan
game. Objek-objek animasi dapat berupa tulisan, benda maupun manusia. Di dalam dunia
film, animasi yang dihasilkan dari gambar yang dibuat dikertas dikenal sebagai film
kartun, jadi, animasi merupakan gambar hidup yang digerakan dari sekumpulan gambar,
yang memuat tentang objek dalam posisi gerak beraturan. Dapat dikatakan bahwa
1 http://www.scribd.com/doc/16169959/5/B‐Jenis‐Jenis‐Animasi. 10 Desember.2011,12:36:48.
animasi merupakan sebuah ilusi benda mati yang digerakan supaya seolah-olah terlihat
hidup.
2.3 Sejarah Animasi
Yang terpenting bahwa teknik animasi berkembang disekitar tahun1930-
an. Dimana muncul film animasi bersuara yang di liris oleh Walt Disney dari
Amerika Serikat Melalui film “Mikey Mouse”, “Donald Duck” dan Silley
Symphony. Yang dibuat selama tahun 1920 sampai tahun 1940.2
2.4 Prinsip Animasi
Untuk menghasilkan animasi yang baik, terdapat 12 prinsip animasi yang
harus dikuasai supaya menghasilkan karya-karya yang menarik untuk ditonton
dan diakui mempunyai nilai yang baik3
2.5 Jenis Animasi
Standart untuk animasi sampai saat ini animasi dibagi dalam kategori besar,yaitu :
1. Animasi Stop Motion (Stop Motion Animation)
Dengan menggambarkan ekspresi wajah sebuah tokoh kartun pada papan
tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk
menggambarkan ekspresi wajah selanjutnya.
2 http://bolehtau.wordpress.com/17 November.2011,12:10:38.
3 http://dkv.binus.ac.id/ .17 November, 2011, 12:15:45.
2. Animasi Tradisional (Traditional Animation)
Dinamakan tradisional karena teknik animasi inilah yang digunakan pada saat
animasi pertama kali dikembangkan. Tradisional animasi juga sering disebut
cel animation karena teknik pengerjaannya dilakukan pada celluloid
tranparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP yang sering kita
gunakan.
3. Animasi Komputer (Computer Animation)
Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan
dikomputer. Melalui camera movement, keseluruhan object bisa diperlihatkan
secara 3 dimensi; sehingga banyak yang menyebut animasi ini sebagai
animasi 3 dimensi (3D animation).
2.6 Sejarah Multimedia
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia.
Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band dan karya
seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.
2.6.1 Objek-objek Multimedia
Adapun dalam Multimedia terdapat beberapa objek-objek multimedia,antara lain :
1. Teks
Merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan
dikendalikan. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam
multimedia yang menyajikan bahasa kita.
2. Grafik
Digunakan dalam presentasi atau publikasi multimedia karena lebih
menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan bila dibandingkan
dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks
dengan cara yang baru dan lebih berguna.
3. Audio
Khususnya pada aplikasi bidang bisnis sangat bemanfaat. PC multimedia
tanpa bunyi hanya disebut unimedia. Masing-masing kemampuan audio
membutuhkan teknologi, perangkat keras, dan perangkat lunak yang
menjalankan. Bunyi dapat anda tambahkan dalam produksi multimedia
melalui suara, musik, dan efek-efek suara.
4. Video
Menyediakan sumberdaya yang kaya dan hidup bagi aplikasi
multimedia. Video dapat digunakan untuk menjelaskan atau
menyampaikan pesan, pendidikan, meyakinkan, serta digunakan sebagai
hiburan.
5. Animasi
Adalah menghidupkan segala benda atau obyek mati. Yaitu dengan
membuatnya bergerak sehingga terlihat seperti hidup. Karena animasi
adalah sebuah ilusi kehidupan.
2.7 Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Untuk memenuhi tenaga produksi film kartun, dibutuhkan minimal beberapa
sumber daya manusia yaitu:
1. Produser
Seorang produser berlaku manager yang mengontrol keseluruhan proyek
film dan mengelola budget.
2. Sutradara
sutradara bertanggung jawab terhadap keseluruhan aspek kreatif pada
film, mengontrol keseluruhan isi dan alur plot film, membuat pengarahan pada
talent (drawing artist, background artist, pengisi suara, editor dan special
effect) dan mengatur sinematografi film. Seorang sutradara menjadi
subkoordinat atau wakil dari produser, bahkan pada hal-hal tertentu sutradara
kadang merangkap menjadi produser.
3. Scriptwriter
Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film (screen-play) yang
digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita. Scriptwriter
merencanakan dialog dan menggambarkan suasana. Pedoman yang biasa
digunakan adalah satu lembar naskah untuk durasi satu menit dalam
pembuatan film.
4. Storyboard Artist
Storyboard artist bertugas membuat storyboard dan hasil screenplay yang
digunakan sebagai panduan visual dari cerita. Antar script dan storyboard
saling mendukung script sebagai kata-kata dan storyboard sebagai visualnya.
5. Drawing Artist
Drawing artist bertanggung jawab terhadap pembuatan gambar-gambar
pada setiap frame dari keseluruhan film yang dibuat. Drawing artist secara
garis besar dibuat menjadi dua bagian. Bagian yang pertama disebut Key
Animator, yang bertugas membuat gambar-gambar kunci (utama) dari
sebuah gerakan/animasi. Dalam 1 gerakan dengan format 25 frame per
second, key dibuat 5 sampai 7 gambar. Selain pandai menggambar, keahlian
yang harus dimiliki oleh seorang key animator adalah harus memiliki juga
daya imajinasi yang tinggi untuk membayangkan gerakan dalam tiap-tiap
adegan. Animasi yang telah dibuat oleh key drawing bisa diteruskan oleh In
Beetwener. Seorang in beetweener membutuhkan kecepatan dalam
menggambar.
6. Coloring Artist
Coloring Artist bertugas mewarnai gambar-gambar hasil scan dan
menempatkan frame-frame, yang kemudian diedit oleh editor.
7. Background Artist
Background artis bertugas sebagai tempat pembuat background. Seorang
background artist harus menguasai pandang ruang tiga dimensi agar dapat
berimajinasi untuk membuat background yang mendukung nuansa sekitar
untuk karakter di dalamnya.
8. Checker and Scannerman
Checker bertugas sebagai line test, yaitu mengecek garis-garis gambar
yang belum stabil atau inconsistent dan memastikan tidak ada frame yang
kurang dari sebuah animasi kartun.
9. Editor
Setelah frame-frame dalam gambar tertata oleh coloring, berikutnya
giliran tugas seorang editor untuk mengedit animasi menjadi tayangan film
yang di kombinasikan dan disinkronkan antara video dan audio. Suatu saat,
editor juga berlaku sebagai ahli special effect ketika tambahan efek pada
adegan film dibutuhkan.
10. Sound Editor
Sound editor bekerja pada saat sebelum produksi maupun pasca produksi.
Sebelum produksi, sound editor bertugas mengambil suara sembari juga
sebagai panduan lipsynk dalam dope sheet bagi animator, Bersama editor,
pasca produksi mengedit dan menyempurnakan suara dubber dan sound effect
dalam adegan film.
11. Talent
Talent dalam film kartun adalah para pengisi suara yang berperan pada
masing-masing karakter atau tokoh dalam cerita film.
2.8 Tahapan Dalam Membuat Film Kartun
Adapun dalam tahapan membuat film kartun, banyak berbagai referensi
gambar yang dibutuhkan. Berikut salah satu gambar dalam tahapan membuat film
kartun :
Gambar 2.1 Tahapan Dalam Pembuat Film Kartun
2.3 Storyboard
StoryBoard merupakan bagian yang terpenting lainya. Script merupakan kata-
katanya (cerita) dan storyboard merupakan rancangan visualnya. Storyboard
memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita
akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan setiap
adegan atau scene dalam beberapa angel kamera kepada semua orang (pekerja
film).
2.4 Perangkat Lunak Yang Digunakan Dalam Membuat Film Kartun
Macromedia Flash 8 , Adobe Photoshop Cs 3, Adobe After Effect Cs 3,
Adobe Premiere Pro Cs 3
3. Tinjauan Umum
3.1 Sejarah PMI cabang Kabupaten Sleman
Berdirinya Palang Merah Indonesia Cabang Kabupaten Sleman sebetulnya tidak
lepas dari sejarah berdirinya Palang Merah di Indonesia itu sendiri. Sebetulnya sudah
dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873.Pemerintah Kolonial
Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode
Kruis Afdeeling Indie (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan
Jepang. Perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) diawali 1932. Kegiatan
tersebut dipelopori Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat
rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari
kalangan terpelajar Indonesia, dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkei pada
1940, akan tetapi ditolak mentah-mentah. Rancangan tersebut disimpan menunggu saat
yang tepat. Seperti tak kenal menyerah pada saat pendudukan Jepang mereka kembali
mencoba untuk membentuk Badan Palang Merah Nasional, namun sekali lagi upaya itu
mendapat halangan dari Pemerintah Tentara Jepang sehingga untuk yang kedua kalinya
rancangan tersebut kembali disimpan. Proses pembentukan PMI dimulai 3 September
1945 saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menkes RI Kabinet I)
agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional.
Dibantu Panitia lima orang terdiri atas Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder
Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta,
Dr. Marzuki, Dr. Sitanala, mempersiapkan terbentuknya Perhimpunan Palang Merah
Indonesia. Tepat sebulan setelah kemerdekaan RI, 17 September 1945, PMI terbentuk.
Peristiwa bersejarah tersebut hingga saat ini dikenal sebagai Hari PMI. Peran PMI adalah
membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan
sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang
telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No
59. Sebagai perhimpunan nasional yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan
Presiden No 25 tahun 1925 dan dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi
perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan
Presiden No 246 tahun 1963.
Seiring berjalanya waktu, akhirnya PMI pun menbentuk berbagai cabang di
tingkat provinsi sampai ketingkat kecamatan. Dikarenakan untuk menjangkau pelayanan
ataupun bantuan kepada masyarakat luas. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI
Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar 408 PMI Cabang (tingkat kota atau kabupaten) di
seluruh Indonesia, khususnya di cabang tingkat kecamatan sleman. Sebagai pengontrol
sekaligus pengkoordinir kegiatan yang langsung di pantau langsung dari pusat, selama ini
PMI cabang kabupaten sleman telah melakukan berbagai kegiatan rutin misalnya :
kegiatan donor darah yang diselenggarakan tiap satu bilan sekali. PMI cabang kabupaten
sleman juga telah terjun langsung untuk bantuan kemanusaiaan terutama yang baru-baru
ini seperti musibah meletusnya gunung merapi. PMI cabang kabupaten sleman terus
berupaya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk itu PMI cabang
sleman juga terus melakukan koordinasi ke pemerintah daerah setempat bilamana terjadi
suatu musibah atau kegiatan yang lainya.
3.2 Visi dan Misi
3.2.1 Visi
Palang Merah Indonesia (PMI) mampu dan siap menyediakan dan
memberikan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat dan tepat dengan
berpegang teguh pada Prinsip-prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional.
3.2.2 Misi
1. Menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
2. Melaksanakan kesiapsiagaan dalam menangani bencana dan konflik yang
berbasis pada masyarakat
3. Memberikan bantuan dalam bidang kesehatan yang berbasis masyarakat
4. Mengelola transfusi darah secara profesional
5. Berperan aktif dalam menangani bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan
NAPZA
6. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas
kemanusiaan
7. Meningkatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI secara
berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan
Mengembangkan dan menguatkan kapasitas organisasi di seluruh jajaran PMI
guna meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia, sumber daya dan
3.3 Unit Tranfusi Darah Dan Donor Darah
3.3.1 Unit Tranfusi Darah
Di seluruh Indonesia terdapat secara resmi 188 UTD yang dikelola PMI
dan 34 UTD rumah sakit (non-PMI).Yang ideal adalah jika disetiap
Kabupaten atau Kodya atau Kotif terdapat sebuah Unit Tranfusi Darah. Di
Indonesia terdapat 316 Kabupatenatau Kodyaatau Kotif.
3.3.2 Donor Darah
Donor Darah memegang peranan penting dalam UKTD, tanpa donor
darah, UKTD tidak mungkin berjalan. Sesuai dengan PP 18/80, PMI memberi
sekedar penghargaan kepada para Donor Darah Sukarela yang telah beberapa
kali menyumbangkan darahnya dengan sukarela.
4. Pembahasan
4.1 Konsep Dasar Animasi
Untuk pembuatan video animasi ini lebih menonjolkan pada teknik
pergerakan objek gambar. Dengan menggunakan teknik Motion Tweened maka
gambar serta penggabungan antara text dengan gambar serta penambahan video
transtasion agar gambar akan lebih menarik.
4.2 Merancang Naskah
Naskah dapat di buat dengan gaya bahasa dan penulisan layaknya sebuah
novel. Pemaparan cerita dibuat lebih jelas dan detail tentang keadaan lingkungan
dalan cerita, hingga ekspresi dan perasaan karakter Naskah memegang peranan
penting dalam menentukandurasi sebuah film. Namun sepenuhnya tergantung
pada sang sutradara seberapa lama sebuah adegan atau cut diambil Melalui
pendramatisan, tiap adegan yang di sertai musik latar dapat pula di gambarkan
dengan diagram scene seperti dibawah ini.
1. Naskah Film Kartun Animasi
Disuatu sore hari yang cerah, terdengarlah siulan seorang pemuda yang
bernama gugun. Pemuda itu sedang menikmati indahnya suasana sore hari
tersebut. Tiba-tiba datanglah seorang lelaki memakai pakaian rapi yang ternyata
itu adalah seorang tetangga gugun yang berprofesi sebagai dokter. Dokter itu
menyapa “hei gun” lalu gugun terkaget-kaget. Kemudian gugun menjawab “ eh
pak dokter.. baru pulang dok”. “iya neh gun” … jawab dokter. Setelah itu sang
dokter pun menawarkan kepada gugun bahwa keesokan harinya akan ada kegiatan
donor darah di pmi. “oiya gun, besok akan ada donor darah di kantor nih” Tanya
pak dokter. Gugun pun ragu dengan wajah bingung, akan tetapi dengan sabarnya
dokter mencoba membujuk gugun dengan cara menerangkan bahwa kegiatan
donor darah dapat menyehatkan badan. Dan dari situlah terjadi percakapan
selanjutnya. Setelah mendengar penjelasan dokter gugun pun mau melakukan
kegiatan pendonoran darah dan keesokan harinya gugun menuju ke kantor pmi.
Akhirnya gugun sadar akan pentingnya kegiatan pendonoran darah.
4.3 Storyboard
Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai
bagaimana mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah
dipahami. Stroryboard akan memperlihatkan setiap adegan atau scene dalam
beberapa angel kamera kepada semua orang.
Dalam sebuah studio professional, setelah screenplay atau script jadi,
akan diadakan rapat bersama-sama orang-orang kunci dalam produksi animasi,
seperti penulisan cerita, sutradara dan animator senior (coordinator animator).
Storyboard ditempelkan pada dinding, kemudian cara pembuatanya sebuahcerita
film dipresentasikan dengan jelas. Dalam hal ini, biasanya akan terjadi perdebatan
yang seru antara anggota rapat untuk membahas mana yang akan dikerjakan atau
bagusdan mana yang harus dihilangkangkan.
Sebegitu pentingnya hal tersebut sehingga perencanaan storyboard
dan kepastianya harus benar-benar dipertimbangkan dalam industry animasi.
Segala sesuatu harus pasti dan jelas untuk memasuki tahap berikutnya. Dalam
film live, sesuatu yang tidak bagus atau perubahan cerita dapat di-take ulang
melalui kamera. Namun dalam animasi, perubahanyang terjadi dalam storyboard
yang telah disetujui akan menyebabkan membengkaknya biaya dan waktu.
4.4 Pengembangan Karakter
Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter atau tokoh. Bentuk
tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku karena tanpa
karakter, kita akan bisa menceritakan sebuah kisah.
Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh
dalam sebuah film. Tokoh-tokoh dalam film animasi dibuat dalam Character
Sheet ketika proses pembuatan storyboard telah selesai dikerjakan. Sebagai
contoh, tokoh utama dalam video animasi atau definisi peran atau tokoh
dideskripsikan.
4.5 Produksi Film Animasi
Dalam pembuatan film kartun ini dibutuhkan beberapa langkah atau
tahap-tahap di pembuatanya, seperti dari proses menggambar sampai proses
rendering. Berikut proses-proses dalam pembuatan film kartun dan beberapa
software penunjang :
4.5.1 Pembuatan Gambar
Pada proses ini pembuatan gambar pertama dilakukan dengan cara manual
dengan mengambar di kertas. Setelah itu di lakukan proses scaning dan
kemudian gambar dapat di simpan.
4.5.2 Pembuatan Baground
Background merupakan lokasi dan setting dimana animasi itu berada.
Background dapat dibuat sederhana atau kompleks sesuai dengan keinginan.
Pembuatan background bisa dilakukan secara analog menggunakan kertas dan
cat air atau secara digital menggunakan komputer. Contoh background film
Animasi yang dibuat secara digital :
Gambar 4.1 Baground
4.5.3 Proses Pewarnaan
Proses pewarnaan pada pembuatan video klip ini dilakukan secara digital
menggunakan software Adobe Photoshop Cs 3. Pewarnaan yang dipakai hanya
menggunakan warna dasar.
Gambar 4.2 Proses Pewarnaan
4.5.4 Proses Penganimasian
Pada proses ini, penganimasian diperlukan dua perangkat lunak yaitu
menggunakan software Macromedia Flash 8 dan Adobe After Effect.
4.5.5 Proses Merekam Suara
Untuk memaksimalkan animasi yand dibuat maka dibutuhkan suara atau
dubbing untuk menyempurnakannya. Pada Pembuatanya digunakan software
Adobe Soundbooth Cs 3.
4.5.6 Proses Penggabungan Video dan Audio.
Dalam tahap ini digunakan software Adobe Premiere Pro untuk
menggabungkan seluruh file video animasi yang telah dibuat dengan audio
hasil rekaman berupa file mp3. Untuk mengimport file swf ke adobe premiere
maka harus dikonversi ke avi atau tga.
Gambar 4.3 Penggabungan Video dan Audio
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan film animasi maka dapat diambil kesimpulan
berikut :
1. Sebagai media sosisalisasi PMI Cabang Kabupaten Sleman yang
menggunakan teknologi komputerisasi bebasis multimedia bertujuan
untuk menambah minat masyarakat untuk melakukan pendonoran darah.
2. Merupakan media sosialisasi yang efektif yaitu dengan cara pembuatan
video kartun animasi 2D.
3. Penggunaan teknologi komputerisasi berbasis multimedia ini, mampu
mengurangi beban biaya dan menambah jumlah calon pendonor.
5.2 Saran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan film animasi 2D:
1. Dalam pembuatan film animasi 2D diperlukan keahlian yang mendukung
agar hasil lebih maksimal.
2. Sebaiknya lebih banyak berlatih dalam menggambar dan memberikan
warna pada karakter 2D yang dibuat.
3. Sebaiknya lebih diperbanyak adegan – adegan yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, M, 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta : Andi Offset.
Suyanto, M, dan Yuniawan Aryanto 2006, Merancang Film Kartun. Yogyakarta: Andi Offset.
Sofyan, Amir Fatah, dan Purwanto, Agus, 2008. DIGITAL MULTIMEDIA Yogyakarta: Andi
Offset.
http://www.scribd.com/doc/16169959/5/B-Jenis-Jenis-Animasi.
http://bolehtau.wordpress.com/
http://dkv.binus.ac.id/
http://flashindonesia.com/2010/05/kelebihan-dan-kekurangan-gambar-vektor-dan-bitmap/