PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D I VIRUS Naskah...

14
PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D I VIRUS Naskah Publikasi diajukan oleh Nurul Abdullah 07.11.1809 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Transcript of PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D I VIRUS Naskah...

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D I VIRUS

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Nurul Abdullah

07.11.1809

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

MAKING 3D ANIMATION MOVIE I VIRUS

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D I VIRUS

Nurul Abdullah Amir Fatah Sofyan

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Along wiht the development of technologym a lot if new 3D animation technique was born. Animator must have a distinct advantage in his work. One of benefits is a must have move quality reslut and have a good qaulity, one of wich is animated film that has a Spesial effect quality. Based on these problem, an animator’s trying to give his bast and assisted with the used of technology that exists today. 3D animaton “I Virus” made the techniques that will be improved quality of special effects. The result obtained after going through several processes, will manifest a 3D animation movie with beteer quality and comfortable because because having a special effects are like European films. Keywords : 3D Animation movie, Special effect

1

Pendahuluan

Seiring dengan laju perkembangan teknologi yang semakin maju, semakin

kemudahan-kemudahan dan fasilitas yang mendukung manusia dalam upaya untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi

yang sebagian besar mewarnai kehidupan manusia saat ini, dengan adanya

perkembangan teknologi komputer yang cepat itu maka bermunculan software-

software untuk pembuatan animasi yang tentunya lebih membudahkan dalam

pembuatan animasi dalam industri perfilman.

Dalam perkembangan industri perfilman saat ini mengalami kemajuan yang

sangat pesat. Dunia perfilman adalah salah satu bagian dalam dunia hiburan yang

banyak menggunakan komputer. Perkembangan hardware dan software pada dunia

komputer sangat mempengaruhi industri perfilman, terutama industri film animasi .

Dahulu awal kemunculan film animasi hanya berupa tampilan gambar 2 dimensi

yang di buat dengan cara sederhana sekali yaitu di gambar berulang-ulang dan di

buat dapat bergerak seolah-olah hidup. Tetapi saat ini dengan di dukung teknologi

komputer yang semakin maju semakin banyak bermunculan film-film animasi yang

menggunakan animasi 3 dimensi yang tentunya dari segi kualitas lebih unggul dari

animasi 2 dimensi dan lebih terlihat realistis.

3D Max dikenal sebagai salah satu perangkat lunak animasi 3D terbaik yang

digunakan dalam film, game, iklan, dan industri visual lainnya. Sebagai animasi

berbasis perangkat lunak, 3D max mampu membuat animasi spesial efek seperti

ledakan, runtuh, asap, api, darah dan sebagainya. Untuk membuat sebuah efek

pada 3d max diperlukan banyak particle dan dibuat secara manual, maka akan

memakan waktu yang lama saat pembuatan.

RayFire, merupakan plug in 3D max yang mampu membuat efek

kehancuran, kerusakan, sisa-sisa puing reruntuhan. Hanya saja rayfire belum

terdapat fitur efek lain seperti, asap, api, ledakan, Sehingga perlunya untuk

mengkombinasikannya dengan software lain seperti After Effect dan ParticleIllusion,

untuk membuat spesial efek serta lebih mudah dalam mengembangkan imajinasi.

Berkaitan dengan masalah tersebut penulis tertarik untuk membuat film

animasi 3 dimensi yang banyak menggunakan spesial efek dengan

mengintegrasikan software editing video dan 3Ds max dengan harapan mendapat

hasil yang lebih maksimal. Maka dalam pembuatan skripsi ini penulis mengambil

judul Pembuatan film animasi 3D “I Virus” .

2

2. Dasar Teori

Animasi berarti Suatu kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati;

Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi

hidup dan bergerak atau hanya berkesan hidup.1 Secara umum ada 2 kategori

animasi, yaitu animasi 2 dimensi (2D) dan animasi 3 dimensi (3D). Animasi 2D pada

umumnya melibatkan fotografi dari karya seni bidang datar seperti gambar atau

lukisan untuk menghasilkan apa yang disebut kartun. Sedangkan animasi 3D

melibatkan manipulasi/perusahaan posisi dimensi dari objek. Seperti boneka dan

setting lingkungan dari frame ke frame.2

2.1 Perkembangan Dunia Animasi

Sejak dahulu perkembangan dunia animasi sangat cepat, baik itu yang

tradisional maupun yang digital. Berikut merupakan beberapa variasi dan

perkembangan dari sejumlah dunia peranimasian dari dahulu hingga sekarang.

2.1.2 Animasi Sel (Cel Animation)

Animasi sel adalah sebuah proses menggerakan serangkaian gambar

diatas lembaran plastik tembus pandang, disebut „sel‟ (cel).3 Dengan kata lain

animasi sel adalah animasi 2D.

2.1.3 Animation Stop-motion

Animation stop motion adalah proses dimana sebuah model atau boneka

yang dianimasikan atau digerakkan dengan tangan tanpa keterlibatan komputer.

Model tersebut difilmkan frame by frame oleh animator dengan digerkan secara

perlahan secara inbetween selama perekaman dengan kecepatan yang berlaku

yaitu 24 frame per detik sehingga model terebut terlihat bergerak.4 Dengan kata

lain, animation sopt-motion adalah animasi 3D.

1 Djalle, zaharuddin G. 3D animation movie using 3DstudioMax. Bandung: penerbit Informatika,

Hal 5. 2 Rickitt, Richard. 2007. Spesial Effects : The History and Technique. Billboard Book, hal 136

3 Djalle, zaharuddin G. 3D animation movie using 3DstudioMax. Bandung: penerbit Informatika,

Hal 12 4 Djalle, zaharuddin G. 3D animation movie using 3DstudioMax. Bandung: penerbit Informatika,

Hal 20.

3

2.1.4 Animasi Komputer

Ada 2 kategori utama dalam animasi komputer, yaitu animasi yang dibantu

komputer dan animasi yang dibuat komputer5. Tipe animasi yang dibantu

komputer antara lain melibatkan proses animasi sel tradisional yang

menggunakan rankaian gambar 2D untuk menciptakan ilusi gerakan. Sejalan

dengan animasi 3D yang memberikan tampilan kedalam, tinggi, dan lebar.

2.2 Perangkat Lunak yang digunakan

2.2.1 3D Studio Max 2010

3ds Max adalah salah satu paket perangkat lunak yang sering digunakan

sekarang ini, yang mampu membuat desain sebuah bagunan, interior serta

desain model sebuah karakter.

2.2.2 RayFire

RayFire, merupakan plug in 3D max yang mampu membuat simulasi efek

kehancuran sebuah gedung, ledakan, kerusakan, sisa-sisa puing reruntuhan.

Tanpa harus menggunakan banyak partice atau polygon.

2.2.3 Adobe Photoshop cs 3

Adobe Photoshop adalah sebuah program yang digunakan untuk

melakukan perubahan-perubahan (manipulasi) pada gambar, yang dapat

menghasilkan gambar digital dengan kualitas tinggi. Adobe Photoshop juga

dapat melakukan perubahan-perubahan dari gambar atau foto hasil scanner

serta memberi efek-efek khusus.

2.2.4 Adobe After Effect Cs3

Adobe After Effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk

kebutuhan Motion Graphic Design.

2.2.5 Particle Illusion 3.0

ParticleIllusion adalah aplikasi partikel efek 2D. Pengguna dapat

menambahkan efek visual 3D animasi, video, dan gambar. Software ini bukan

plug-in, tapi sebuah program mandiri. Software ini jugalah yang digunakan untuk

mempermudah pembuatan efek-efek particle, dengan mudah dan sangat cepat.

5 Djalle, zaharuddin G. 3D animation movie using 3DstudioMax. Bandung: penerbit Informatika,

Hal 21.

4

ParticleIllusion memiliki kontrol penuh terhadap efek-efek yang ada pada library

dan pengguna dimudahkan untuk memodifikasi dan menambah efek baru.

2.2.6 Adobe Audition

Adobe Audition adalah sebuah aplikasi untuk melakukan pengolahan atau

Pengeditan file audio. Adobe Audition bisa digunakan untuk merekam lagu,

menambahkan efek, dan dapat mencampur (mix) file audio, melakukan

pengeditan serta mengontrol file audio digital. Sotfware ini digunakan untuk

merekam suara dalam pembuatan film.

3. Perancangan

Pra Produksi Merupakan proses awal dalam pembuatan film animasi, pada

tahap ini film belum dibuat tapi persiapan apa saja yang dibutuhkan sudah

direncanakan mulai dar tema, sinopsis, storyline, storyboard. hingga tahap animasi.6

Sebuah karya film tidak akan terlihat bagus jika cerita yang disuguhkan

dalam film tersbut juga tidak bagus. Untuk membuat cerita yang bagus sangat

diperlukan struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus memiliki awalan, nilai

tengah, dan akhir cerita yang sering disebut babak.

3.1 Menetukan Ide Cerita

Ide cerita merupakan tahap paling awal dan proses vital dalam pembuatan

sebuah animasi. Hal ini karena ide cerita adalah proses lahir dan asal usul

terciptanya animasi ini. Disamping itu juga menjadi panduan untuk membuat

tema, logline, sinopsis, dan diagram scene.

3.2 Menetukan Tema Cerita

Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan tema pada sebuah cerita.Tema adalah makna yang dikandung oleh

sebuah cerita.

3.3 Logline

Logline atau inti cerita bertujuan sebagai penguat ide cerita dalam animasi

6 Djalle, zaharuddin G. 3D animation movie using 3DstudioMax. Bandung: penerbit Informatika,

Hal 77

5

3.4 Sinopsis

Dalam pengembangan cerita terdapat tujuh pertanyaan dasar yang harus

dijawab, adalah sebagai berikut.

a. Siapakah tokoh utama dalam film itu itu?

b. Apa yang diinginkan oleh tokoh utama?

c. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama yang mendapatkan

keinginannya?

d. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang

dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik, dan unik?

e. Apa yang ingin anda sampaikan dengan mengakhiri cerita seperti itu?

f. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?

g. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain

mengalami perubahan dalam cerita ini?

3.5 Diagram Scene

Merupakan deskripsi berupa grafik dan informasi terstruktur mengenai :

tema cerita, latar belakang, pembagian babak, titik balik dalam cerita animasi ini.

Hal ini bertujuan menuntun cerita agar sesuai dengan sekenario yang telah

disusun dan sebagai struktur cerita yang mudah dipahami

1) Membuat Diagram

Scene

Gambar 3.1 Contoh Diagram Scene

6

3.6 StoryBoard

Tujuan utama dari pembuatan storyboard adalah untuk menjelaskan

tentang alur narasi dan skenario dari sebuah cerita

4. Pembahasan

Pada pembuatan animasi 3 dimensi “I Virus” ini, teknik pemodelan high poly

digunakan dalam perancangan model karakter yang akan ditampilkan dalam

adegan-adegan dalam film animasi ini, serta memberikan perbadingan pembuatan

efek kerusakan dengan menggunakan rayfire dan Particleview pada 3d max

4.1 Modeling

Modeling merupakan tahap awal dalam proses produksi. Pertama-tama

kita harus membuat sketsa gambar 2 dimensi yang dijadikan dasar untuk

membuat sebuah objek 3 dimensi.

Gambar 4.1 modeling karakter

7

4.2 Penganimasian

Untuk menganimasikan pergerakan karakter salah satunya adalah dengan

menempelkan biped pada karakter. Biped berfungsi sebagai tulang sehingga

karakter bisa dianimasikan untuk membuat gerakan-gerakan yang kita inginkan.

Gambar 4.2 Proses penganimasian Objek

4.3 Camera

Setelah semua objek karakter selesai di animasikan dan diberi background

berikutnya adalah mensetting kamera, untuk disesuaikan dengan scene yang

sudah disiapkan

4.4 Lighting and Rendering

Tahap selanjutnya adalah memberi pencahayaan pada viewport agar

tampak lebih real.

4.5 Pasca Produksi

Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film selesai dilakukan. Pada

tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan film, pemberian efek

khusus, pengoreksian warna, pemberian suara dan musik latar, hingga

penambahan animasi.

8

4.5.1 Perbandingan antara Rayfire dan Particle view

Ada beberapa cara untuk membuat efek retakan pada 3d max, baik secara

manual ataupun dengan bantuan plugin, Rayfire adalah salah satu plugin 3d max

yang mampu membuat simulasi efek kehancuran sebuah gedung, ledakan,

kerusakan, sisa-sisa reruntuhan lebih mudah tanpa harus membuat bentuk

retakannya satu persatu seperti jika dilakukan dengan cara manual

Gambar 4.3 perbandingan retakan yang dibuat dengan paricle view dan Rayfire

4.5.2 Perbandingan dari Processor and Memory yang digunakan

Kemampun Rayfire untuk membuat efek reruntuhan tidak lepas dari

memory komputer yang digunakan, berikut adalah perbandingannya.

Gambar 4.4 memory yang digunkan untuk Rayfire

9

Gambar 4.5 memory yang digunkan untuk Particleview

Dari perbandingan memory yang digunakan untuk membuat simulasi

antara Rayfire dan Particle view, salah satu kekurangan Rayfire adalah harus

menggunakan kemampuan Prosessor sebanyak 100% dan menguunakan

memory ram 1.49 GB dari total 4 GB RAM yang tersedia, hal ini lah yang

membuat kemampuan Rayfire lebih cepat dalam melakukan proses simulaasi

kehancuran, namun hal ini yang juga membuat kinerja komputer kadang berhenti

atau error, sehingga untuk menggunakan Rayfire harus menggunakan spesifikasi

komputer yang cukup tinggi, jika dibandingkan dengan Particle view hanya perlu

menggunakan prosessor sebanyak 51%.

4.6 Recording

Ada dua teknik editing lipsing, yaitu menggunakan teknik dubber basah

dan dubber kering. Teknik dubber basah yaitu penyusunan animasi dimana file

suara sudah ada. Teknik dubber kering yaitu penyusunan animasi yang belum

ada file suara sehingga editor harus menetukan berapa lama animasi bibir

tersebut diperlukan.

10

4.7 Penggabungan File Video dan Suara

Proses penggabungan file video dan suara bertujuan agar film yang

dibuat lebih menarik.

5 Kesimpulan

Dari permasalahan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut.

1. Dalam perancangan sebuah film animasi 3 dimensi, ada tiga tahapan besar

yang dilakukan, yaitu:

Pra-produksi, yang meliputi ide tema, logline, dan lainnya

Produksi yang meliputi modeling, mapping, textureing dan lainnya

Pasca produksi yang meliputi compositing, video editing dan video

compositing codec.

2. Ada banyak cara untuk membuat simulasi kerusakan dengan 3d max, baik

dengan tool bawaan dari 3d max nya sendiri atau dengan plugin.

3. Rayfire merupakan tool yang bisa mempermudah dan mempercepat

pembuatan simulasi kerusakan dibandingkan dengan menggunakan particle

view yang sudah tersedia dari 3D max.

4. Berdasarkan Perbandingan Prosesor dan memory yang di gunakan

Kekurangan dari Rayfire dalam membuat simulasi adalah penggunaan 100

% total Prosessor dan total Memory, sehingga sangat besar jika

dibandingkan dengan penggunakan particle view yang hanya menggunakan

total 50% dari prosesor dan memory.

11

DAFTAR PUSTAKA

Djalle, Zaharuddin G. 2007. 3D animation movie using 3DstudioMax. Bandung: penerbit

Informatika

Wijaya, Didik. 2006. Total training max spesial effects. Bogor : penerbit Escaeva

Anonim, 2012. RayFire plugin for Autodesk 3ds Max. http://rayfirestudios.com. diakses

tanggal 15 April 2012

MirVadim, 2012. RayFire customer showreel 2012.

http://www.youtube.com/watch?v=ekqsMCrXZsQ. diakses tanggal 5 april 2012

MirVadim, 2012. RayFire Tutorial - Interactive Demolition - Basic.

http://www.youtube.com/watch?v=tX_N1chnCXI&list=PL18913A6480D0632E&ind

ex=1. diakses tanggal 5 april 2012

MirVadim, 2012. RayFire Tutorial - Presets.

http://www.youtube.com/watch?v=ec9oz9eBJik&list=PL18913A6480D0632E&inde

x=4. diakses tanggal 7 april 2012