Pembuatan Peta (Laut) Kertas Beserta Penarikan Batas Wilayah Laut Secara Kartometrik

136
KERJA PRAKTEK PG 1376 PEMBUATAN PETA (LAUT) KERTAS BESERTA PENARIKAN BATAS WILAYAH LAUT SECARA KARTOMETRIK RATIH DESTARINA 3505 100 041 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2008

Transcript of Pembuatan Peta (Laut) Kertas Beserta Penarikan Batas Wilayah Laut Secara Kartometrik

9

KERJA PRAKTEK – PG 1376

PEMBUATAN PETA (LAUT) KERTAS

BESERTA PENARIKAN BATAS WILAYAH

LAUT SECARA KARTOMETRIK

RATIH DESTARINA 3505 100 041

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2008

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah dan nikmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “Pembuatan Peta (Laut) Kertas dan Penentuan Batas Wilayah Laut Secara Kartometrik Dengan Software CARIS GIS 4.4a”. Laporan kerja praktek ini kami susun dalam rangka memenuhi syarat mata kuliah Kerja Praktek di Program Studi Teknik Geomatika ITS. Tidak lupa kami sampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu penyelesaian laporan ini, terutama kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan nikmat yang telah diberikan.

2. Seluruh anggota keluarga atas semua doa dan dukungannya yang tak pernah putus demi keberhasilan kami.

3. Ibu Ir. Chatarina Nurdjati S, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Geomatika ITS dan dosen pembimbing.

4. Bapak Khomsin, ST.MT, selaku koordinator kerja praktek.

5. Kapten Laut Imam Bachrodin, ST selaku dosen pembimbing instansi yang telah membimbing kami selama melakukan kegiatan kerja praktik dan asistensi.

6. Mayor Yazid, Mayor Agus, Kapten Harso dan seluruh elemen Subdispeta yang telah banyak membantu selama ini.

7. Mayor Laut Nur Riyadi, Ibu Yuni dan anggota Bagian Umum Dishidros yang telah membantu prosedur pemasukan proposal kerja praktek, pengurusan Security Clearence dan pengurusan penempatan kerja praktek.

8. M. Rifai, Bagus Sulistiarto, Arisauna Maulidyan Pahlevi dan Mariska Titiarni yang telah meluangkan waktunya

untuk bertukar ilmu dan pengalaman selama kerja praktek.

9. Seluruh teman-teman Teknik Geomatika ITS yang telah membantu mulai dari persiapan sampai kerja praktek kami selesai.

10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan ini. Akhirnya kami sebagai penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan laporan kerja praktek ini. Semoga laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Surabaya, Agustus 2008

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vii

Abstrak

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

1.3 Manfaat 2

BAB II MANAJEMEN PEKERJAAN

2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan 3

2.2 Lingkup Pekerjaan 3

2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan 3

2.4 Struktur Organisasi 4

2.5 Tugas dan Fungsi Elemen dan Unit Organisasi 6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Peta (Laut) Kertas 9

3.2 Penentuan Batas Perairan Pedalaman 14

3.3 CARIS GIS 4.4a 25

3.4 Latihan Praktek STTAL 29

BAB IV METODOLOGI PEKERJAAN

4.1 Alat dan Bahan 33

4.2 Spesifikasi Alat 33

4.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 38

4.4 Jadwal Pekerjaan 38

4.5 Pelaksana Pekerjaan 42

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Pengambilan Data Pekerjaan 43

5.2 Pelaksanaan Pekerjaan 43

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan 59

6.2 Saran 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal pekerjaan kerja praktek di Dinas Hidro-

Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut 38

Tabel 4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Kerja Praktek 39

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi Dinas Hidro-Oseanografi 5

Gambar 3.1 Flow Chart Pembuatan Peta (Laut) Kertas 13

Gambar 3.2 Garis Dasar Normal (Normal Baseline) 23

Gambar 3.3 Garis Dasar Lurus (Straight Baseline) 24

Gambar 3.4 Garis Lurus Penutup Mulut Sungai 24

Gambar 3.5 Penarikan Garis Dasar Lurus Kepulauan 25

Gambar 4.1 Personal Computer 33

Gambar 4.2 Flashdisk Vandisk 34

Gambar 4.3 Printer HP 500 42+ HPGL 2Card 35

Gambar 4.4 Monitor Dell 37

Gambar 5.1 Menu bar CARIS GIS 4.4a 43

Gambar 5.2 Peta Raster 168 44

Gambar 5.3 Pembuatan Border 45

Gambar 5.4 Digitasi Bakau 46

Gambar 5.5 Hasil Digit Bakau 47

Gambar 5.6 Digitasi Garis Pantai 47

Gambar 5.7 Hasil Digitasi Garis Pantai 47

Gambar 5.8 Digitasi Danger line 48

Gambar 5.9 Hasil digitasi danger line 48

Gambar 5.10 Digitasi Gunung 48

Gambar 5.11 Hasil Digitasi Gunung 49

Gambar 5.12 Digitasi Kabel Laut 49

Gambar 5.13 Hasil digitasi Kabel Laut 49

Gambar 5.14 Digitasi Karang 50

Gambar 5.15 Hasil Digitasi karang 50

Gambar 5.16 Mawar kompas 50

Gambar 5.17 Digitasi Kontur nol 51

Gambar 5.18 Hsil digitasi Kontur Nol 51

Gambar 5.19 Digitasi Symbol 51

Gambar 5.20 Hasil digitasi symbol 52

Gambar 5.21 Hasil Akhir Peta 53

Gambar 5.22 Peta Digital no.293 54

Gambar 5.23 Penentuan Titik Dasar 55

Gambar 5.24 Penarikan garis dasar 55

Gambar 5.25 Garis tegak lurus garis dasar 56

Gambar 5.26 Pembuatan Lingkaran 56

Gambar 5.27 Batas Wilayah Laut 57

PEMBUATAN PETA (LAUT) KERTAS DAN PENENTUAN BATAS WILAYAH LAUT

SECARA KARTOMETRIK DENGAN SOFTWARE CARIS GIS 4.4A

Nama Mahasiswa : Ratih Destarina NRP : 3505 100 041 Jurusan : Teknik Geomatika FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Ir. Chatarina Nurdjati S,MT Imam Bachrodin, ST

Abstrak

Pemetaan batas wilayah memiliki beberapa aspek yang harus dimengerti baik oleh para pengambil keputusan di daerah, maupun oleh para pelaku pemetaan itu sendiri. Aspek-aspek tersebut adalah penentuan, penegasan (pengukuran) dan pemetaan.

Kegiatan penentuan, penegasan dan pemetaan batas wilayah laut membutuhkan penguasaan tentang software-software yang berhubungan dengan survei geodetik, baik dalam pengambilan data, pemrosesan data, maupun hasil akhirnya berupa peta.

Dalam kerja praktek ini dilakukan pembuatan peta (laut) kertas hingga penarikan batas wilayah laut menggunakan software CARIS GIS 4.4a dan finishing dengan menggunakan software Adobe Illustrator 10.

Persoalan pemetaan batas wilayah bukan sekedar masalah pengukuran GPS (terestris) dan pemasangan patok/pilar saja. Pengguna peta juga harus lebih kritis ketika akan menggunakan data batas wilayah, apalagi bila menyangkut kewenangan penggunaan sumber daya alam. Kata Kunci : Batas wilayah laut, kartometris, pemetaan,

CARIS GIS 4.4a

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penetapan batas laut ditujukan untuk menjamin

kepastian hukum tentang batas-batas laut suatu negara pantai (dalam konteks internasional) atau suatu daerah pantai (dalam konteks nasional). Dalam menghadapi otonomi daerah dan globalisasi, penegasan batas wilayah di laut maupun batas Negara menjadi strategis, dan harus dikerjakan dengan mutu.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana batas spasial suatu status hukum, mulai dari kepemilikan, hak guna, batas peruntukan, tanggung jawab pemerintahan, hingga untuk menentukan luas area guna menghitung potensi sumber daya. Pekerjaan ini mencakup:

1. penetapan batas dari aspek yuridis; 2. pengukuran koordinat batas di lapangan; 3. pemetaan kawasan perbatasan di atas peta

ataupun di atas basis data digital. Fakta saat ini, penentuan batas wilayah laut masih

jauh dari memadai. Salah satu kendala yang dihadapi adalah teknologi. Pada laporan ini akan dikupas salah satu jenis teknologi dalam pembuatan peta (laut) kertas beserta penentuan batas wilayah laut, yaitu secara kartometrik dengan menggunakan software CARIS GIS 4.4a.

Software CARIS GIS 4.4a digunakan karena memiliki beberapa keunggulan dan memberikan kemudahan karena sudah mengacu pada peraturan IHO.

1.2 Tujuan Adapun tujuan kerja praktek dari penentuan,

penegasan dan pemetaan batas wilayah laut adalah:

1. Mengenalkan alat dan software yang digunakan pada pembuatan peta laut.

2. Mengetahui fungsi dari alat dan software yang yang digunakan.

1.3 Manfaat

Manfaat dari kerja praktek penentuan, penegasan dan pemetaan batas wilayah laut adalah: 1. Memudahkan dalam membuat peta kertas menjadi peta

digital. 2. Memudahkan dalam proses updating peta laut. 3. Menghasilkan data dengan tingkat akurasi yang lebih

baik.

BAB II MANAJEMEN PEKERJAAN

2.1 Waktu Pelaksanaan dan Volume Pekerjaan 2.1.1 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kerja praktek tentang penentuan, penegasan dan pemetaan batas wilayah laut berlangsung selama satu bulan yaitu dari tanggal 10 Juli sampai 8 Agustus 2008.

2.1.2. Volume Pekerjaan

Adapun volume pekerjaan kerja praktek di Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut yaitu berupa pembuatan peta (laut) kertas beserta penentuan batas wilayah laut secara kartometrik sampai dengan hasil akhir berupa peta. Selain itu, mengikuti latihan praktek STTAL 2008 yang berupa rangkaian survei hidrografi untuk pengambilan data di lapangan sebagai dasar pembuatan peta laut.

2.2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang dilakukan pada saat kerja praktek yaitu pembuatan peta (laut) kertas beserta penentuan batas wilayah laut secara kartometrik menggunakan software CARIS GIS 4.4a dan finishing peta menggunakan software Adobe Illustrator 10.

2.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan adalah: 1. Pengenalan software 2. Scanning peta yang akan dibuat digital (dalam hal ini

saya menggunakan peta no.168a) 3. Digitasi peta laut menggunakan CARIS GIS 4.4a

4. Editing dan Error checking 5. Penarikan batas wilayah laut secara kartometrik dengan

CARIS GIS 4.4a 6. Produk akhir data berupa peta, baik peta digital maupun

peta kertas 7. Tahap pembuatan laporan kerja praktek 8. Asistensi 9. Laporan akhir kerja praktek

2.4 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dari Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktur organisasi Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut

2.5 Tugas dan Fungsi Elemen dan Unit Organisasi

Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) adalah badan pelaksana pusat TNI Angkatan Laut yang berkedudukan langsung dibawah Kasal.

2.5.1 Tugas

Dishidros bertugas menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-Oseanografi yang meliputi survey, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan linkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan ABRI maupun untuk kepentingan umum.

2.5.2 Fungsi

Dishidros mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :

1. Merumuskan kebijakan teknis Kasal dalam bidang Hidro-Oseanografi.

2. Merencanakan program dan kegiatan Dishidros dalam bidang Hidro-Oseanografi secara Berlanjut.

3. Mengembangkan, merumuskan dan menyiapkan petunjuk-petunjuk dalam bidang survey, penelitian dan pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut serta keselamatan navigasi pelayaran.

“ Halaman ini sengaja dikosongkan “

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Peta (Laut) Kertas

Peta laut merupakan sarana vital dan alat pemandu dunia pelayaran. Institusi pembuat peta laut di Indonesia adalah Dinas Hidro-Oceanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut, yang berlokasi di Jalan Pantai Kuta V/1 Ancol, Jakarta Utara.

Dishidros memiliki tugas pokok menyelenggarakan survey pemetaan atau Hidro-Oseanografi dalam rangka menyediakan peta laut baik untuk kepentingan Militer/pertahanan, maupun kepentingan umum seperti navigasi pelayaran. Produk utama Dishidros adalah peta-peta militer guna kepentingan perang laut yang meliputi perang ranjau (menebar dan menetralisir ranjau) operasi amfibi, perang kapal selam yang memuat gambaran tentang lapisan bawah air permukaan laut yang sangat diperlukan bagi kepentingan kapal selam dan penyiapan peta untuk pendaratan operasi amfibi. Dishidros juga memproduksi peta laut untuk kepentingan umum seperti untuk kepentingan Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen Perhubungan, termasuk melaksanakan riset Hidro-Oseanografi, Border Delimitation Diplomatic atau perbatasan perairan dengan negara-negara tetangga melalui penentuan batas perairan secara teknis.

Dishidros merupakan salah satu anggota Internasional Hydrography Organization (IHO) yang berkedudukan di Monaco. Survey yang dilakukan adalah survey Hidrografi dan Oseanografi dan hasilnya dapat di pergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Oceanografi adalah pemetaan tentang bentuk-bentuk dasar laut, jenis dasar laut. Sedang Oseanografi adalah peta mengenai hal-hal yang terkait dengan air laut seperti temperatur, arus, salinitas air dan sebagainya.

Peta (laut) kertas adalah peta laut dalam bentuk hardcopy. Peta ini merupakan dasar pembuatan ENC (Electronic Navigational Chart), yaitu peta laut digital teknologi baru navigasi laut yang berupa Sistem Informasi Pelayaran. Pembuatan peta (laut) kertas melalui proses yang bertahap dan memakan waktu yang cukup lama. Proses pembuatan peta laut yang dilakukan oleh Dishidros secara umum melalui 4 (empat) tahap yaitu :

1. Tahap perencanaan · pembuatan rencana garis besar survey serta

penetapan batas area survey di dasarkan kepentingan taktis dan strategis TNI atau TNI-AL.

· Melaksanakan survey pendahuluan untuk mendapatkan informasi utama mengenai daerah survey antara lain mengenai kondisi topografi, prakiraan cuaca, logistik, keberadaan titik logistik dan sebagainya.

· Penyusunan rencana operasi meliputi spesifikasi teknis survey, analisa daerah operasi, komando dan perhubungan admionistrasi dan logistik pelaksanaan survey dilaksanakan dengan kapal atau tim pesisir.

2. Tahap persiapan

· menyiapkan personil survey, mempelajari rencana operasi, pengumpulan data referensi dan informasi serta membuat jaringan atau net peta. Menyiapkan kesiapan kapal termasuk personil untuk menjamin kelancaran survey dan penyiapan analisa daerah operasi.

· Menyiapkan peralatan khusus survey yang meliputi peralatan geodesi pengukur kedalaman laut, penentu posisi (GPS), alat ukur garis pantai, alat ukur arus dan pasang surut, alat ukur kontak vertikal, alat ukur meteorologi, komputer pengolahan data dan sebagainya.

· Veranautikas melaksanakan kalibrasi peralatan survey sehingga memiliki standart ketelitian yang ditentukan serta penyiapan material survey.

· Menyiapkan peralatan tulis lapangan, blangko pengamatan, alat gambar, alat bangunan dan perambuan, kertas pendukung peralatan, perlengkapan akomodasi lapangan dan peralatan kemawilan tim pesisir.

3. Tahap pelaksanaan

· pengiriman Tim aju untuk memperlancar tahap pelaksanaan operasi nantinya.

· Komandan KRI atau Kepala Unit Survey bersama timnya melaksanakan pengumpulan data hidrografi, data oseanografi, data meteorologi dan data geografi maritim. Selanjutnya dilaksanakan pengolahan data awal. Semua data yang masih mentah diuji keakuratannya sebelum dapat digunakan sebagai data acuan hasil survey.

· Setelah data mentah diolah dan dinyatakan memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka data tersebut ditampilkan dalam penyajian data awal berupa format, buku-buku laporan lapangan, lembar lukis lapangan dan lembar sekoci serta foto dokumentasi.

· Selanjutnya data lapangan diuji ulang (wash up) dan dievaluasi apakah data yang diperoleh benar atau laik untuk diproses.

· Selanjutnya dilaksanakan pengolahan data hidrografi dan dilaksanakan kaji ulang. Setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik oleh Janhidros atau IHO menjadi lembar lukis lapangan dan buku laporan lapangan.

· Tahap pengolahan data oseanografi, meteorologi dan geografi maritim meliputi pengolahan data

fasilitas count . Data arus pasang surut diperiksa dan diolah hasilnya adalah informasi tentang arus pasang surut perairan yang disurvey. Data geografi maritim diperiksa dan diolah serta hasilnya dipergunakan untuk perbaikan buku Kepanduan Bahari.

4. Tahap pengakhiran

· meliputi proses kartografi dan pemutakhiran data kelautan.

· Pada proses kartografi lembar proses teliti yang telah disahkan oleh pemimpin Janhidros dijadikan sumber data untuk pembuatan peta laut baru maupun perbaikan peta laut yang telah ada.

· Selanjutnya dilaksanakan proses pemutakhiran data kelautan antara lain merangkum berbagai data dan informasi kelautan meliputi lembar lukis lapangan, buku laporan survey sebagai basis data penyempurnaan dan penambahan informasi nautis dan berbagai produk nautical serta naskah kelautan lainnya. Selanjutnya dilaksanakan penyusunan data sistem informasi Janhidros, pengolahan data, mengkompilasi dan menyiapkan bank data hidrografi dan oseanografi serta pemeliharaan data hidrografi dan oseanografi.

· Peta yang telah diproses dan disahkan oleh pemimpin Janhidros dicetak di percetakan Janhidros untuk pembuatan peta laut edisi baru maupun perbaikan peta laut yang sudah ada.

· Selanjutnya dilaksanakan pencetakan buku-buku nautical dan publikasi lainnya.

(Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran, 2008)

9

Gambar 3.1 Flow Chart Pembuatan Peta (Laut) Kertas

3.2 Penentuan Batas Perairan Pedalaman

3.2.1 Definisi Perairan Pedalaman

Perairan pedalaman, adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis garis air rendah dari pantai – pantai Indonesia, termasuk ke dalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup sebagai mana yang dimaksud pada Pasal 7 (UU. No.6/1996)

Dalam UNCLOS’82, perairan pedalaman (Internal Waters), terletak pada sisi darat dari garis pangkal lurus kepulauan dan perairan yang ditutup oleh garis – garis penutup pada perairan kepulauannya sesuai dengan ketentuan Pasal 9, 10 dan 11 yang berlaku bagi mulut sungai, teluk dan pelabuhan

3.2.2 Peraturan Pendukung Penentuan Batas Perairan

Pedalaman

3.2.2.1 Hukum Laut Nasional Beberapa peraturan hukum laut

nasional yang telah dikeluarkan sejak jaman Belanda hingga sekarang antara lain: a. Ordonasi Laut Teritorial dan

Lingkungan Maritim 1939 (Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939)

Dikeluarkan pemerintah Hindia-Belanda tahun 1939 untuk mengatur laut teritorial dan lingkungan maritim di Indonesia dan dicantumkan dalam Staatblad 1939 No. 442. Ordonansi ini menyatakan bahwa lebar laut teritorial Indonesia membentang ke arah laut sampai jarak 3 mil laut diukur dari garis

surut pulau-pulau yang termasuk wilayah Hindia Belanda.

Selain penentuan laut teritorial di atas dalam Ordonansi ini diatur batas daerah laut yaitu : laut teritorial (laut wilayah) yang mencakup wilayah laut pantai, perairan teluk, muara sungai dan terusan, sedang laut pedalaman adalah perairan yang terletak pada sisi darat dari laut teritorial, termasuk sungai-sungai, rawa-rawa dan danau-danau (Hamzah 1984).

b. Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang No. 4 Tahun 1960 Pengaturan perairan Indonesia yang

telah ditetapkan dasar-dasarnya dalam Deklarasi Djuanda 1957 ditetapkan menjadi sebuah undang-undang dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang.

Ketentuan pokok dari konsepsi negara kepulauan yang diundangkan dalam bentuk UU No. 4 Perpu tahun 1960, yaitu :

Perairan Indonesia ialah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman Indonesia. 1) Laut wilayah Indonesia ialah lajur

laut selebar dua belas mil laut yang garis luarnya diukur tegak lurus atas garis dasar atau titik pada garis dasar yang terdiri dari garis – garis lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada garis air rendah daripada pulau-pulau atau bagian

pulau-pulau yang terluar dalam wilayah Indonesia.

2) Perairan pedalaman Indonesia ialah semua perairan yang terletak pada sisi darat dari garis dasar.

3) Hak lintas damai kendaraan asing melaui perairan pedalaman dijamin selama tidak merugikan kepentingan negara dan mengganggu keamanan /ketertiban.

c. Undang-Undang No. 6 Tahun 1996

Undang-Undang No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia dikeluarkan sebagai pengganti Perpu No. 4 tahun 1960 yang sudah tidak sesuai lagi dengan UNCLOS 1982.

Dalam UU No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, Bab I Ketentuan Umum pada pasal 1 telah diberikan berbagai pengertian mengenai hal-hal yang terkait dengan kegiatan penentuan batas wilayah laut, seperti pengertian mengenai : negara kepulauan, pulau, kepulauan, garis air rendah, teluk, alur laut.

Pada Wilayah Perairan Indonesia, telah diatur beberapa hal mengenai penetapan batas wilayah di laut misalnya : pasal 3 (1) dinyatakan wilayah perairan Indonesia meliputi laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman , demikian juga pada pasal 4, sedang pasal 5 , menyatakan garis dasar kepulauan yang terdiri dari garis dasar lurus dan garis dasar normal/biasa .

d. Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 Tahun 2002

Peraturan Pemerintah (PP) tentang daftar koordinat geografis titik – titik garis pangkal kepulauan Indonesia diperlukan untuk menggambarkan batas – batas wilayah perairan Indonesia.

Dalam PP No. 38 ini, untuk menentukan koordinat geografis dari titik – titik terluar garis pangkal guna menetapkan lebar laut Teritorial di dasarkan pada ketentuan Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7 dan Pasal 8. Daftar koordinat geografis titik – titik terluar pada lampiran memuat posisi geografis titik – titik yang disebutkan dalam Bujur dan Lintang disertai dengan keterangan tentang perairan di mana titik tersebut berada dan datum geodetik yang digunakan.

3.2.2.2 Hukum Laut Internasional

Hukum laut internasional bertujuan untuk menciptakan suatu sistem hukum yang teratur mengenai hubungan internasional antara negara-negara yang didasarkan prinsip keadilan dan dijalankan secara universal.

a. Klaim Batas Laut Bangsa Eropa Klaim batas laut bangsa Eropa

bermula dari jatuhnya Konstantinopel (Istambul) ke tangan Turki 1453, memaksa bangsa-bangsa Eropa menemukan jalan lain ke Timur

misalnya Portugis sampai di kepulauan Maluku melalui Samudera Atlantik, Tanjung Harapan dan India yang mengklaim seluruh samudera yang dilaluinya sebagai miliknya. Demikian pula Spanyol yang juga sampai ke Maluku, melalui Samudera Pasifik menuntut samudera itu miliknya. Klaim Portugis dan Spanyol itu disetujui oleh Paus Alexander VI tahun 1493 dan dikukuhkan dengan perjanjian Tordesillas 1494 ( Kusumaatmadja 1986 dalam PUSPICS 2001).

Sementara itu negara-negara Eropa lainya seperti Denmark dan Inggris juga menuntut laut di sekitar negaranya sebagai miliknya, klaim domini moris oleh Denmark atas laut Baltik dan laut utara Norwegia dan Inggris atas wilayah di sekitarnya (mare anglicanum) . Klaim tersebut memancing reaksi keras Belanda. Di bidang pelayaran, Belanda telah menerobos masuk ke Samudera Hindia dalam usahanya memperluas perdagangan ke Nusantara ( Djalal 1979 dalam PUSPICS 2001).

b. Konvensi PBB Tentang Hukum Laut Tahun 1982

Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berhasil mewujudkan hukum laut internasional melalui ‘United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS’82)’ yang telah ditandatangani oleh 117 negara peserta termasuk Indonesia di Montego Bay,

Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982 dan telah diratifikasi oleh Republik Indonesia dengan UU No. 17 tahun 1985.

Dibandingkan dengan Konvensi Jeneva 1958, UNCLOS’82 mengatur rezim-rezim hukum laut lengkap dan satu sama lain tidak dapat dipisah-pisahkan, antara lain : Laut Teritorial (Territorial Sea), Zona Tambahan (Contiguous Zone), Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusive Economic Zone), Laut Lepas dan Landas Kontinen.

Implementasi ketentuan-ketentuan konvensi PBB tentang hukum laut (UNCLOS 1982) yang bertalian ketentuan- ketentuan penarikan garis dasar (base line) untuk menentukan batas maritim antara lain : a. Garis Dasar Normal (Normal

Baseline). Pasal 5 menyatakan bahwa garis Dasar normal untuk mengukur lebar laut teritorial adalah garis air rendah sepanjang pantai atau garis yang berimpit dengan garis pantai yang dinyatakan pada peta resmi skala besar dari negara pantai tersebut.

b. Garis Dasar Lurus (Straight Baseline). Pasal 7 ayat 1 menyatakan bahwa di tempat–tempat dimana garis pantai menjorok jauh ke dalam dan menikung ke dalam atau jika terdapat suatu deretan pulau sepanjang pantai di dekatnya, cara penarikan garis Dasarlurus yang menghubungkan titik-titik yang tepat dapat digunakan dalam menarik garis

Dasardari mana lebar laut teritorial diukur.

c. Garis Lurus (Straight line) Penutupan Sungai. Pasal 9 menyatakan apabila suatu sungai mengalir langsung ke laut, garis dasar adalah suatu garis lurus (straight line) melintasi muara sungai antara titik-titik pada garis air rendah ke dua tepi sungai.

d. Garis Penutup (Closing Line) Teluk. Pasal 10 ayat 2 menyatakan suatu teluk adalah suatu lekukan yang jelas lekukannya berbanding sedemikian rupa dengan lebar mulutnya sehingga, mengandung perairan yang tertutup dan yang bentuknya lebih dari sekedar suatu lekukan pantai semata-mata. Suatu lekukan tidak akan dianggap suatu teluk kecuali luas teluk adalah seluas atau lebih luas dari pada luas setengah lingkaran , yang garis tengahnya adalah suatu garis yang ditarik melintasi mulut lekukan tersebut.

e. Garis Dasar Kepulauan (Archipelagic Baseline). Pasal 47 ayat 1, menyatakan bahwa negara kepulauan dapat menarik garis dasar lurus kepulauan yang menghubungkan titik-titik terluar pulau-pulau dan karang kering terluar dari kepulauan itu . Pasal 47 ayat 2, menyatakan bahwa panjang garis dasar tidak boleh melebihi 100 mil laut, kecuali bahwa hingga 3% dari seluruh garis dasar yang mengelilingi setiap kepulauan dapat melebihi

kepanjangan tersebut hingga maximum 125 mil laut.

3.2.3 Metode Penentuan Batas Perairan Pedalaman

Metode penentuan batas maritim, disusun

berdasarkan pendekatan, pola pikir perencanaan, gambaran keberadaan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan batas maritim dihubungkan dengan kepentingan pembangunan nasional dan dengan tetap memperhatikan hukum laut nasional dan internasional.

3.2.3.1 Metode Penentuan Garis Air Rendah Pantai

Penentuan posisi garis air rendah sejajar pantai dilakukan secara grafis dari data hasil pengukuran kedalaman (batimetri) atau peta laut skala besar pada kontur kedalaman nol (garis air rendah sepanjang pantai). Apabila kontur nol tidak diperoleh, maka garis air rendah diidentikkan dengan garis pantai bentukan alamiah seperti karang terjal , batuan maupun garis pantai dari bangunan misalnya dermaga, break water dan lainnya.

3.2.3.2 Penentuan Titik Dasar

Setelah posisi garis air rendah didapat, selanjutnya posisi dan koordinat titik dasar ditentukan pada garis air rendah sepanjang pantai. Titik Dasar diikat posisinya dari hasil pengukuran geodetik titik acuan secara deferensial dan dihitung arah atau azimuthnya dan jarak terhadap titik acuan.

3.2.3.3 Penentuan Garis Dasar

Dari posisi dan koordinat titik dasar yang sudah ditentukan tersebut selanjutnya

dilaksanakan penarikan garis dasar yang menghubungkan antara titik dasar yang satu dengan yang lain, jarak maksimum garis dasar adalah 125 mil dan akan membuat poligon melalui titik-titik dasar tersebut.

Garis dasar dapat berupa garis dasar lurus yang menghubungkan titik-titik dasar yang berdekatan, atau jika tidak memungkinkan maka ditentukan garis dasar normal yang mengikuti bentuk garis pantai.

3.2.3.4 Penarikan Garis Dasar (Base Line)

Penarikan garis dasar diperoleh dengan cara menarik titik-titik dasar pada kedalaman nol meter sepanjang pantai yang tergambar pada lembar lukis teliti (LLT) survei batimetri atau ditentukan dari kontur nol pada peta laut skala besar (1: 10.000 s/d 1: 50.000).

Apabila terdapat situasi dimana titik dasar pada kontur nol tidak diperoleh, maka penarikan garis dasar dapat dilakukan dari bentukan alamiah karang pada pantai yang terjal atau karang/batuan yang terletak pada tanjung terluar dari suatu pulau.

Ketentuan pasal - pasal dalam UNCLOS 1982 yang digunakan sebagai dasar penarikan garis dasar (base line) dalam penentuan batas Maritim suatu negara, antara lain :

a. Garis Dasar Normal (Normal Baseline)

Garis dasar normal untuk mengukur lebar laut teritorial adalah garis air rendah sepanjang pantai atau garis antara yang berimpit dengan garis pantai yang dinyatakan pada peta resmi skala besar dari negara pantai tersebut (Pasal 5 ).

0

0 0

0

00

0

0

000

00

00 0

T

Gambar 3.2. Garis Dasar Normal

(Normal Baseline)

b. Garis Dasar Lurus (Straight Baseline) Pada tempat–tempat dimana garis pantai

menjorok jauh ke dalam dan menikung ke dalam atau jika terdapat suatu deretan pulau sepanjang pantai di dekatnya, cara penarikan garis dasar lurus yang menghubungkan titik-titik yang tepat dapat digunakan dalam menarik garis dasar dari mana lebar laut wilayah diukur (Pasal 7 ayat 1).

Gambar 3.3 Garis Dasar Lurus (Straight Baseline)

3.2.3.5 Penarikan Garis Lurus Mulut Sungai Apabila suatu sungai mengalir langsung ke

laut, garis dasar adalah suatu garis lurus (straight line) melintasi muara sungai antara titik-titik pada garis air rendah ke dua tepi sungai (Pasal 9).

A

S S

Garis Air

T

T

T

Gambar 3.4. Garis Lurus Penutup Mulut Sungai

3.2.3.6 Garis Dasar Lurus Kepulauan (Archipelagic

Baseline) Negara kepulauan dapat menarik garis

dasar lurus kepulauan yang menghubungkan titik-titik terluar pulau-pulau dan karang kering terluar dari kepulauan itu dan panjang garis dasar tidak boleh melebihi 100 mil laut, kecuali bahwa hingga 3 % dari seluruh garis dasar yang mengelilingi setiap kepulauan dapat melebihi kepanjangan tersebut hingga maximum 125 mil laut (Pasal 47 ayat1 dan ayat 2). Dalam penetuan batas wilayah laut penarikan garis dasar lurus kepulauan tidak boleh melebihi 12 mil laut.

Garis Lurus

Garis

TT

Garis Dasar Lurus Kepulauan

Gambar 3.5. Penarikan Garis Dasar Lurus Kepulauan 3.3 CARIS GIS 4.4a

CARIS (Computer Aided Resource Information System)

GIS 4.4a merupakan software GIS (Geographic Information System) yang didesain untuk berbagai macam keperluan antara lain manajemen sumber daya alam, sistem hidrografi dan kelautan, geologi, transportasi, dan lain sebagainya.

3.3.1 Transformasi

Peta CARIS merupakan bentuk digital dari peta

kertas. Letak suatu objek (misalnya jalan raya, rel kereta api, dll) ditentukan menurut koordinat X, Y dan Z yang dikaitkan dengan system koordinat tertentu. CARIS juga dapat merubah sebuah file CARIS dari salah satu system koordinat ke system koordinat lainnya.

3.3.2 Simbolisasi

Simbolisasi adalah proses mengganti garis dasar,

titik dan kenampakan berupa area dengan symbol atau pola yang lebih berarti. Simbolisai CARIS artinya bahwa kita dapat mendigit objek (misalnya jalan kereta api) sebagai suatu garis sederhana tetapi menampilkannya dalam bentuk simbol. Hal ini

dimaksudkan juga untuk menghemat ruang penyimpanan data di computer.

3.3.3 Pewarnaan Peta

Pewarnaan peta pada software CARIS sudah

relative mudah, yaitu dengan cara memberi text berupa label pada area yang akan diberi warna. Selain itu dapat juga menggunakan menu Options > Display > Colour > Edit Colour Table/Colour Map.

3.3.4 Simbol Hidrografi Software CARIS sudah memuat simbol-simbol

hidrografi sesuai standar IHO sehingga memudahkan pengguna dalam membuat peta laut. Simbol-simbol tersebut antara lain sebagai berikut :

Lebih jelas dapat dilihat pada master file

ih_maste.txt in the caris\system directory. 3.3.5 Simbol Topografi

Dalam sebuah peta laut pasti tergambar sebagian

wilayah darat. Maka dalam peta laut juga terdapat symbol-simbol topografi darat. Software CARIS juga memuat symbol-simbol topografi yang biasa ada pada peta laut, antara lain :

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada master file tp_maste.txt in the caris\system directory.

3.4 Latihan Praktek STTAL

Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

didirikan pada tanggal 15 Maret 1966 di Bumi Cipulir Jakarta, merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di lingkungan TNI/TNI AL yang berbasis IPTEK dan terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

STTAL merupakan sekolah tinggi teknologi berbasis kelautan bertujuan mencetak SDM berkualitas, profesional serta berintegritas moral yang tinggi untuk mengawakinya. Keberadaan STTAL dengan visi dan misinya yang sangat strategis dibutuhkan dalam memberikan kontribusi pengembangan iptek pertahanan khususnya di bidang keangkatanlautan. STTAL tidak menerima mahasiswa dari umum, karena STTAL dikhususkan untuk mencetak prajurit sarjana di bidang teknologi yang nantinya dapat lebih memberikan kontribusi nyata dalam bidang pertahanan khususnya pertahanan berbesik matra laut.

STTAL memiliki 4 program studi S-1 (Teknik Mesin, Elektro, Hidroseanografi dan Teknik Industri) dan program Diploma III dengan 3 program studi (Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Teknik Hidroseanografi).

Setaip tahun, STTAL mengadakan Latihan Praktek (Latek), yaitu latihan survei hidrografi di lapangan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan, mempersiapkan dan melatih mahasiswa STTAL menghadapi medan lapangan yang sebenarnya.

Pada kerja praktek ini, saya berkesempatan mengikuti Latihan Praktek STTAL yang diadakan pada bulan Juli-Agustus 2008. Kegiatan yang saya ikuti dalam latihan praktek STTAL antara lain sebagai berikut :

3.4.1 Kontrol Geodetik Survei mengacu pada proyeksi UTM zona 48,

central meridian menggunakan datum dan spheroid WGS84. Koordinat grid dalam meter dan koordinat geografis dalam lintang dan bujur serta ketinggian mengacu pada WGS84.

Dalam rangka pelatihan, seluruh titik geodetik baru ditentukan posisinya dalam pelaksanaan survei ini.

Kontrol horisontal ditentukan di dalam area survey dengan mengamati titik menggunakan Trimble 5700 Geodetic GPS receiver dan datanya dikirim secara online untuk diolah melalui AUSPOS. Titik tersebut digunakan sebagai titik kontrol untuk menentukan jaring geodetik pada area survei yang terdiri dari beberapa titik geodetik.

33..44..22 SSiissttiimm SSuurrvveeii DDiiggiittaall

DDaattaa MMuullttiibbeeaamm EEcchhoo SSoouunnddeerr ((MMBBEESS)) ddiikkuummppuullkkaann mmeenngggguunnaakkaann HHyyddrrooggrraapphhiicc SSuurrvveeyy SSyysstteemm ((HHSSSS)) ddeennggaann AATTLLAASS HHYYDDRROOMMAAPP vveerrssii 44..00..33 ddaann PPCC WWoorrkkssttaattiioonn 443333 ddeesskkttoopp ccoommppuutteerr.. DDaattaa ddiittrraannssffeerr ddaarrii ssiisstteemm oonnlliinnee kkee ssiisstteemm oofffflliinnee mmeenngggguunnaakkaann DDiiggiittaall LLiigghhtt TTaappee 00..55 iinncchh..

a. Pengukuran Garis Pantai:

1. Trimble 5700 Geodetic GPS receiver 2. Trimble Geodetics Office (TGO) version 1.62.

b. Pengamatan Pasang Surut: 1. SS44 TTiiddee GGaauuggeess aanndd SS44 CCuurrrreenntt MMeetteerr

33..44..33 SSiisstteemm PPeenneennttuu PPoossiissii

VVaalliiddaassii ppeerraallaattaann nnaavviiggaassii ddiillaakkssaannaakkaann ppaaddaa aawwaall ddaann aakkhhiirr ssuurrvveeii ddii ddaaeerraahh ssuurrvveeii.. SSiisstteemm ppeenneennttuu ppoossiissii yyaanngg ddiigguunnaakkaann mmeemmeennuuhhii ssppeessiiffiikkaassii..

3 .4.4 Pasang urut dan Sounding Datum

Palem pasut dan Tide Gauge ditempatkan di dekat area survei untuk mengetahui rezim pasut

33..44..55 GGaarriiss PPaannttaaii,, TTooppooggrraaffii ddaann OObbyyeekk--oobbyyeekk yyaanngg MMeennoonnjjooll

Menggunakan GPS dengan metode stop and go

dan terestris.

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

BAB IV METODOLOGI PEKERJAAN

4.1 Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan peta (laut) kertas beserta penentuan batas wilayah laut secara kartometrik, sebagai berikut: 1. Alat § 1 Unit Personal Computer (PC) § 2 Monitor § Flashdisk § Scanner § Printer § Kamera Digital Canon Powershoot A470

2. Bahan § Kertas A0 § Kertas A4 § Bolpoin

4.2 Spesikasi Alat

1. Hardware · 1 unit Personal Computer (PC)

Gambar 4.1 Personal Computer

a. ZYREX, spesifikasinya: - Workstation name = KARTO 4 HIDROS 76487-OEM-0027147-37677 - Operating system = Microsoft windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2 - Product Key (XP) = K2TTF K24F QGR74 DG287 7MV2D

- Processor = Intel ® Core ™ Duo CPU E 6550 @ 2.33GHz 2.31 GHz - RAM = 2GB - Network Adapter = Realtek RTL 8139/810x Family Fast

- IP Address = 192.9.200.13 - Software = CARIS GIS 4.4a CARIS SAMI Installed : 07-01-2008 Lisence : CW9605350

Hasp ID : 930405101

· Flash Disk , spesifikasinya:

Gambar 4.2 Flashdisk Vandisk

Vandisk DTIU3/ 2GB 5 Volt 1GB capacity, Runs U3 software, Pocket-sized design, Password protection, USB 2.0 connection, For Windows 2000/XP

· Printer HP 500 42+ HPGL 2Card

Gambar 4.3 Printer HP 500 42+ HPGL 2Card

High Productivity • New production print modes provide high speed and professional image quality.

• The HP Jetdirect WIO 10/100 Internal Print Server delivers fast data transmission speeds (4.5 MB per second).

• For increased speed, HP Jet Express printheads are extra wide, at 0.85 in.

• The direct PDF, JPEG, and TIFF printing path simplifies any workflow environment.

Image quality • Black, pigmented ink creates dense, dark lines (up to 0.1 percent accuracy) & sharp, crisp text.

• Get the color you want with PANTONE* color-matching.

• Automatic closed-loop color calibration gives you consistent results.

Intelligent printing

• Web-file submitter provides easy connectivity in multi-platform environments.

• The direct PDF, JPEG, and TIFF printing path simplifies any workflow environment.

• Remote printer management through HP Designjet WebAccess increases efficiency.

• New production print modes provide high speed and professional image quality.

• Smaller margin requirements (5 mm) to support CAD applications

• Support for 7 printer languages: Adobe PDF 1.32, PostScript 32, TIFF 6.0, JPEG, CALS/G4, HP RTL, & HP-GL/2

· Monitor Dell E178WFP 17-inch Flat Panel LCD

Gambar 4.4 Monitor Dell

With high 1440x900 native resolution, stunning detail and 20% more real estate than the Dell 15-inch monitor

fast 8 millisecond response time (typical), helps reduce ghosting and motion blur 600:1 contrast ratio, make a sharp, crisp images and text the E178WFP 17-Inch Widescreen Flat Panel Monitor from Dell™ lets you view images, documents, graphics and video with good detail for basic multimedia Widescreen is better suited to the eye’s natural field of vision which helps to reduce eye strain The high resolution increases productivity because it can reduce toggling back and forth between windows In addition, the flat panel design of the E178WFP takes up very little space on your

2. Software · CARIS GIS 4.4a · Adobe Illustrator 10

4.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Kegiatan yang dilakukan pada saat melaksanakan kerja

paktek di Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut menitik beratkan pada pembuatan peta (laut) kertas beserta penentuan batas wilayah laut secara kartometrik yang keduanya menggunakan software CARIS GIS 4.4a.

4.4 Jadwal Pekerjaan

Kerja praktek akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan dari tanggal 10 Juli 2008 sampai dengan 8 Agustus 2008 di Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut, Jl. Pantai Kuta V/I Ancol Timur, Jakarta Utara atau disesuaikan dengan perusahaan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jadwal pekerjaan kerja praktek di Dinas Hidro-

Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut

No. Kegiatan Minggu Ke

1 2 3 4

1 Pengenalan Instansi

2 Studi Literatur

3 Observasi dan pelaksanaan tugas

4 Penulisan Laporan

Adapun pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan saat kerja praktek di Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut dari tanggal 9 Juli 2008 sampai dengan 9 Agustus 2008 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Pelaksanaan Pekerjaan Kerja Praktek

No Tanggal Kegiatan

1

Kamis, 10 Juli

2008

Lapor Kedatangan

2 Senin, 14 Juli 2008

Pengenalan Software CARIS `GIS 4.4a Pembagian Tugas

3 Selasa, 15 Juli 2008

Scanning peta raster ke CARIS Pembuatan Border

4 Rabu, 16 Juli 2008

Digitasi Garis Pantai

5 Kamis, 17 Juli

2008

Digitasi Peta Laut - Garis Pantai - Kontur Kedalaman

6 Jum’at, 18 Juli 2008

Digitasi Peta Laut

No Tanggal Kegiatan

- Pemilahan Dalam User Number - Pembagian Feature Code - Simbol dan Singkatan

7 Senin, 21 Juli 2008

Digitasi Peta Laut - Karang - Kontur Kedalaman

8 Selasa, 22 Juli 2008

Sounding selection

Digitasi Sounding

9

Rabu. 23 Juli 2008

Digitasi text, label, symbol

10 Kamis, 24 Juli 2008

Compass Rose Finishing digitasi Check Error

11 Jum’at, 25 Juli

2008

Latihan Praktek STTAL - Pengukuran geodetic dengan GPS - Levelling - Pengamtan Pasut

12 Senin, 28 Juli 2008

Latihan Praktek STTAL - Pengukuran garis pantai PPK stop and

go

13 Selasa, 29 Juli 2008

Proses Pengolahan garis pantai PPK stop and go

No Tanggal Kegiatan

14 Rabu, 30 Juli 2008

Checking Digitasi Penggabungan border dengan peta hasil digitasi Melengkapi elemen peta

15

Kamis, 31 Juli 2008

Pelabelan (Topology)

Error checking

16

Jum’at, 1 Agustus 2008

Pewarnaan Editing dan finishing dengan software Adobe Illustrator10

Printing 17

Senin, 4 Agustus 2008

Penentuan garis batas secara kartometrik - Penentuan titik dasar - Penarikan garis dasar

18

Selasa, 5 Agustus 2008

Penentuan batas wilayah laut 4 mil - Pembuatan garis tegak lurus garis

dasar

19

Rabu, 6 Agustus 2008

Penentuan batas wilayah laut 4 mil - Pembuatan lingkaran dengan jari-jari

4 mil - Penentuan garis batas 4 mil

20

Kamis, 7 Agustus 2008

Finishing garis batas Presentasi

21

Jum’at, 8 Agustus

2008 Revisi

4.5 Pelaksana Pekerjaan

Pelaksana dalam kerja praktek di Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ( FTSP ), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, yaitu:

1. Nama : Ratih Destarina

NRP : 3505 100 041 Tempat/Tgl Lahir : Blitar, 11 Desember 1986

Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum kawin

Alamat Asal : Jl. Gajahmada 34A Blitar Jawa Timur Telp : (0342) 692445

085746100541 Alamat Surabaya : Jl. Gebang Wetan No. 19A Telp : (031) 6990310

E-mail : [email protected]

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1 Pengambilan Data Pekerjaan

Data yang digunakan dalam pembuatan peta (laut) kertas

dan penentuan batas wilayah laut secara kartometrik dengan software CARIS GIS 4.4a antara lain : · Peta Laut Kertas (peta lama) no.168a (Simeulue) · Peta Digital no.293 (Bali dan Lombok)

5.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Adapun langkah-langkah pembuatan peta (laut) kertas

beserta batas wilayah laut secara kartometrik adalah sebagai berikut:

5.2.1 Pembuatan Peta (Laut) Kertas dengan Software CARIS

GIS 4.4a

Langkah utama untuk menjalankan CARIS GIS 4.4a adalah dengan membuka icon seperti pada gambar diatas. Dari icon inilah semua program dimulai. Setelah double click pada icon tersebut, akan terlihat menu bar

CARIS GIS 4.4a seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 5.1 Menu bar CARIS GIS 4.4a

Selanjutnya, klik pada icon CARIS Editor untuk

memulai pekerjaan. Berikut adalah langkah-langkah dari pembuatan

peta (laut) kertas menggunakan software CARIS GIS 4.4a :

1. Scanning Peta (Laut) Kertas

Sebelum memulai pekerjaan dengan CARIS GIS 4.4a, dilakukan scanning peta kertas lama yang akan dimutakhirkan atau dibuat bentuk digital dengan scanner dan disimpan dalam format TIFF.

Gambar 5.2 Peta Raster 168

2. Import Peta Setelah klik dobel icon CARIS GIS 4.4a

pada desktop dan muncul menu bar, pilih CARIS Editor. Selanjutnya, pilih CARIS Tools > Import files > TIFF > Enter untuk mengubah peta scan (raster) ke dalam CARIS file.

3. Register Sebelum memulai pendigitan peta,

dilakukan register terlebih dahulu, yaitu melakukan setting dalam hal : - Batas (border) - Ellipsoid - Skala - System koordinat (CHMR untuk peta ini)

Untuk memulai, klik CARIS Tools > MCM > Create a new map > save nama file (folder) > Execute

4. Pembuatan Border

Border merupakan batas tepi suatu peta laut yang berisi lintang, bujur, dan garis-garis kecil

yang masing-masing menggambarkan 1 mil laut (nautical mil).1 nautical mil = 1,802 km.

Cara Pembuatan border dengan CARIS GIS 4.4a yaitu dengan klik Tools pada toolbar > Cartographic > Add geographic border, kemudian isi data agar border sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 5.3 Pembuatan Border

5. Digitasi Peta dengan CARIS GIS 4.4a Setelah semua hal diatas dilakukan, kita

dapat mulai melakukan digitasi peta. Dalam CARIS, digitasi peta dibagi dalam semacam layer yang disebut dengan OPUN : - Opun1000 : Area berwarna - Opun3000 : Text - Opun9100 : Sounding - Opun9200 : Symbol - Opun9300 : Area dan objek yang tidak

berwarna Setelah memasukkan opun, input perintah

dasar (misal liap : untuk membuat garis dari titik ke titik, naad : untuk text, dll) kemudian masukkan feature code objek yang akan di digit.

Berikut adalah contoh digitasi peta laut dengan CARIS GIS 4.4a :

Gambar 5.4 Digitasi Bakau

Gambar 5.5 Hasil Digitasi Bakau

Gambar 5.6 Digitasi Garis Pantai

Gambar 5.7 Hasil Digitasi Garis Pantai

Gambar 5.8 Digitasi Danger line

Gambar 5.9 Hasil digitasi danger line

Gambar 5.10 Digitasi Gunung

Gambar 5.11 Hasil Digitasi Gunung

Gambar 5.12 Digitasi Kabel Laut

Gambar 5.13 Hasil digitasi Kabel Laut

Gambar 5.14 Digitasi Karang

Gambar 5.15 Hasil Digitasi karang

Gambar 5.16 Mawar kompas

Gambar 5.17 Digitasi Kontur nol

Gambar 5.18 Hsil digitasi Kontur Nol

Gambar 5.19 Digitasi Symbol

Gambar 5.20 Hasil digitasi symbol

6. Penggabungan border dengan peta hasil digit Langkah selanjutnya adalah penggabungan

peta hasil digitasi dengan border. Kita gunakan menu Control Point Picker untuk menyamakan titik control antara border peta raster dengan border CARIS.

7. Pelabelan (Topology)

Setelah itu, diberikan label untuk tiap objek berwarna (Opun1000). Caranya klik Extended menu > Tools > cartographic > add border. Kemudian isi user number 1000 > process > close.

Setelah itu, hanya objek pada opun1000 saja yang muncul, kita berikan label di dalam tiap objek :

- Lndare : pulau - 0_5 M : kontur dangkal - -2_0 M : Karang

8. Error Checking Setelah dilakukan pelabelan, langkah

selanjutnya adalah pengecekkan, apakah ada error. Karena jika ada error (misal, garis untuk opun warna tidak menutup sempurna), akan berpengaruh pada tahap berikutnya. Maka jika ada error yang tidak bisa diabaikan, error tersebut harus dihilangkan penyebab errornya dan diperbaiki.

9. Pewarnaan

Langkah selanjutnya adalah pewarnaan. Set labelnya kemudian atur warna untuk tiap label yang ada. Untuk daerah tidak berwarna diberi tanda “null”.

10. Editing dan Finishing

Setelah diberi warna, kita periksa sekali lagi kelengkapan dan hasil digitasi peta laut dengan Adobe Illustrator10.

11. Printing

Hasil akhir yang kita peroleh yaitu berupa peta (laut) kertas atau peta digital. Untuk memperoleh peta (laut) kertas, kita print peta tersebut dari bentuk digitalnya.

Gambar 5.21 Hasil Akhir Peta 5.2.2 Penentuan Batas Wilayah Laut Secara Kartometrik

dengan CARIS GIS 4.4a

Adapun tahap-tahap penentuan batas wilayah laut secara kartometrik dengan CARIS GIS 4.4a antara lain sebagai berikut :

1. Peta Digital

Sebelum memulai penentuan batas wilayah laut secara kartometrik dengan CARIS GIS 4.4a, terlebih dahulu sediakan peta digital dalam bentuk CARIS file. Dalam kegiatan ini yang saya gunakan adalah peta laut digital no. 293 yaitu antara Lombok dan Sumbawa (Selat Alas).

Gambar 5.22 Peta Digital no.293

3. Pembuatan Titik Dasar Setelah itu kita buka file tersebut dengan CARIS

Editor. Kemudian dapat dimulai penentuan titik-titik dasar penentuan batas wilayah laut, yaitu titik terluar dari pulau atau karang dengan ketentuan jarak antar titik tidak boleh lebih dari 12 mil laut. Kemudian catat semua koordinat titik tersebut.

Gambar 5.23 Penentuan Titik Dasar

4. Penarikan Garis Dasar Setelah semua titik dasar ditentukan, tarik garis –

garis dasar melalui tiap titik tersebut. Garis ini disebut dengan garis dasar.

Gambar 5.24 Penarikan garis dasar

5. Penarikan Garis Tegak Lurus Garis Dasar Sesuai dengan materi yang dibahas sebelumnya,

buat garis-garis tegak lurus dengan garis dasar dan garis sepanjang skala 4 mil laut (untuk kabupaten) atau 12 mil laut (untuk provinsi) pada tiap titik siku-siku garis tegak lurus maupun pada tiap titik kontrol.

Gambar 5.25 Garis tegak lurus garis dasar

6. Pembuatan Lingkaran Buat lingkaran dengan pusat titik-titik dasar dan

titik pertemuan garis siku-siku sepanjang 4 mil laut (untuk kabupaten) dan 12 mil laut (untuk provinsi).

Gambar 5.26 Pembuatan Lingkaran

7. Pembuatan Garis Batas Wilayah Laut Setelah semua lingkaran dibuat, digitasi bagian

terluar lingkaran –lingkaran tersebut menjadi sebuah garis yang mewakili batas wilayah laut.

Gambar 5.27 Batas Wilayah Laut

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari proses pembuatan peta (laut) kertas beserta penentuan batas wilayah laut secara kartometrik dengan software CARIS GIS 4.4a, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. CARIS GIS 4.4a merupakan software pemetaan laut yang

sudah dilengkapi dengan berbagai elemen peta laut sesuai standar IHO.

2. Dengan CARIS GIS 4.4a dapat dibuat suatu peta laut dari bentuk raster ke vector.

3. Hasil akhir yang diperoleh dari software CARIS GIS 4.4a ini dapat berupa peta digital maupun peta kertas.

4. Penentuan batas wilayah laut secara kartometrik dapat dilakukan menggunakan software CARIS GIS 4.4a

6.2 Saran

1. Secara umum pembuatan peta laut dapat dilakukan menggunakan software-software lain sesuai kebutuhan dan data yang didapatkan.

2. Sebaiknya, selain mengolah data juga mengetahui cara pengambilan data di lapangan sehingga mempermudah dan melancarkan proses pengolahan data.

DAFTAR PUSTAKA

Amhar, F. 2000. Kualitas Data, Akurasi dan Skala Peta. FIT ISI 2000: 92-100.

Amhar, F. 2001. Aspek-aspek Pemetaan Batas Wilayah Sebuah Tinjauan Komprehensif. GEO-INFORMATIKA Vol. 8 No. 1, Agustus 2001.

Arsana, I.M.A. 2005. Menetapkan Wilayah Laut Daerah. Yogyakarta : Teknik Geodesi – UGM.

Djunarsjah, E. 2000. Aspek-aspek Geodetik dalam Penetapan Batas Wilayah Laut Propinsi di Indonesia. FIT ISI 2000: 4-8.

Djunarsjah, E, Poerbandono. 2005. Survei Hidrografi. Refika Aditama. Bandung

Mahmud, Mohd Razali. 2006. The Development Of A Low-Cost Integrated Marine Navigation System For Leisure Crafts And Small Boats. Faculty of Geoinformation Science and Engineering Universiti Teknologi Malaysia.

Pratomo, Danar Guruh. 2004. Aspek Teknis Pembatasan Wilayah Laut Dalam Undang-Undang No. 22 Tahun1999. Surabaya : Pertemuan Ilmiah Tahunan I Teknik Geodesi – ITS.

Rais, Jacub. 2003. Studi Kasus Batas Wilayah Laut Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka-Belitung. Indonesia : USAID – Indonesia Coastal Resource Management Project.

Sutisna, Sobar. 2005. Kemungkinan Luas Laut Sebagai Bagian dari Luas Wilayah dalam Perhitungan DAU. Jakarta : BAKOSURTANAL.

— . 1986. Modul Pemeruman. Bandung : Pendidikan Survei Laut Rekayasa ITB – BAKOSURTANAL.

— . 2005. Peta No.1 Simbol dan Singkatan Peta Laut. Jakarta : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut Dinas Hidro – Oseanografi.

— . 2008. Training Manual CARIS GIS 4.4a Digital Chart Production. Jakarta : Indonesian Navy (JANHIDROS).

— . 2006. Panduan Sederhana Pembuatan ENC. Jakarta : Tim ENC Subdispeta Dishidros.

— . — . Coding Guide CARIS GIS 4.4a. Jakarta : Dishidros.

Corps Alumni Akademi Ilmu Pelayaran. 21 Januari 2008. JANHIDROS TNI AL : Pembuat Peta Laut Indonesia, <URL:http://caaip.net/v3/view-article-5-96.html>. Dikunjungi pada tanggal 29 Desember 2008, jam 14.35.

PASANG SURUT

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA

PALEM I (DTS 1) Tanggal : 24 – 27 Juli 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Putri Duyung Resort

Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem Palem (m) (F) x Faktor 00 00 1950 1 1950 01 00 1950 0 0 02 00 1800 1 1800 03 00 1710 0 0 04 00 1670 0 0 05 00 1630 1 1630 06 00 1630 0 0 07 00 1640 1 1640 08 00 1610 1 1610 09 00 1650 0 0 10 00 1660 2 3320 11 00 1700 0 0 12 00 1700 1 1700 13 00 1745 1 1745 14 00 1820 0 0

15 00 1890 2 3780 16 00 1940 1 1940 17 00 1960 1 1960 18 00 2040 2 4080 19 00 2030 0 0 20 00 1940 2 3880 21 00 1960 1 1960 22 00 1940 1 1940 23 00 1840 2 3680 00 00 1790 0 0 01 00 1720 1 1720 02 00 1660 1 1660 03 00 1659 0 0 04 00 1580 2 3160 05 00 1620 0 0 06 00 1640 1 1640 07 00 1670 1 1670 08 00 1720 0 0 09 00 1730 1 1730 10 00 1740 0 0 11 00 1780 0 0 DTS I = ∑F/∑PF 12 00 1780 1 1780 = 1797.50 13 00 1790 0 0 14 00 1950 1 1950 DI ATAS NOL PALEM ∑F = 30 ∑PF = 53925

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA

PALEM I (DTS 2)

Tanggal : 24 – 27 Juli 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Putri Duyung Resort

Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem Palem (m) (F) x Faktor 00 00 1790 1 1790 01 00 1720 0 0 02 00 1660 1 1660 03 00 1659 0 0 04 00 1580 0 0 05 00 1620 1 1620 06 00 1640 0 0 07 00 1670 1 1670 08 00 1720 1 1720 09 00 1730 0 0 10 00 1740 2 3480 11 00 1780 0 0 12 00 1780 1 1780 13 00 1790 1 1790 14 00 1950 0 0

15 00 2040 2 4080 16 00 2020 1 2020 17 00 2110 1 2110 18 00 2110 2 4220 19 00 2115 0 0 20 00 2030 2 4060 21 00 2050 1 2050 22 00 1990 1 1990 23 00 1900 2 3800 00 00 1785 0 0 01 00 1800 1 1800 02 00 1650 1 1650 03 00 1600 0 0 04 00 1570 2 3140 05 00 1580 0 0 06 00 1570 1 1570 07 00 1650 1 1650 08 00 1670 0 0 09 00 1700 1 1700 10 00 1720 0 0 11 00 1750 0 0 DTS II = ∑F/∑PF 12 00 1790 1 1790 = 1834.67 13 00 1800 0 0 14 00 1900 1 1900 DI ATAS NOL PALEM ∑F = 30 ∑PF = 55040

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA

PALEM I (DTS 3)

Tanggal : 24 – 27 Juli 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Putri Duyung Resort

Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem Palem (m) (F) x Faktor 00 00 1785 1 1785 01 00 1800 0 0 02 00 1650 1 1650 03 00 1600 0 0 04 00 1570 0 0 05 00 1580 1 1580 06 00 1570 0 0 07 00 1650 1 1650 08 00 1670 1 1670 09 00 1700 0 0 10 00 1720 2 3440 11 00 1750 0 0 12 00 1790 1 1790 13 00 1800 1 1800 14 00 1900 0 0

15 00 1920 2 3840 16 00 1980 1 1980 17 00 2060 1 2060 18 00 2020 2 4040 19 00 2140 0 0 20 00 2130 2 4260 21 00 2100 1 2100 22 00 1990 1 1990 23 00 1982 2 3964 00 00 1968 0 0 01 00 1952 1 1952 02 00 1390 1 1390 03 00 1390 0 0 04 00 1360 2 2720 05 00 1400 0 0 DTS III = ∑F/∑PF 06 00 1400 1 1400 = 1803.70 07 00 1500 1 1500 08 00 1600 0 0 DTS RATA-RATA 09 00 1690 1 1690 10 00 1780 0 0 1811.96 m 11 00 1800 0 0 12 00 1860 1 1860 13 00 1960 0 0 14 00 2000 1 2000 DI ATAS NOL PALEM ∑F = 30 ∑PF = 54111

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA

PALEM II (DTS 1)

Tanggal : 24 – 27 Juli 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Kolam Bebek

Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem Palem (mm) (F) x Faktor 00 00 1145 1 1145 01 00 1100 0 0 02 00 1120 1 1120 03 00 910 0 0 04 00 900 0 0 05 00 880 1 880 06 00 830 0 0 07 00 840 1 840 08 00 880 1 880 09 00 800 0 0 10 00 900 2 1800 11 00 940 0 0 12 00 960 1 960 13 00 1030 1 1030 14 00 1080 0 0

15 00 1090 2 2180 16 00 1100 1 1100 17 00 1210 1 1210 18 00 1240 2 2480 19 00 1260 0 0 20 00 1255 2 2510 21 00 1195 1 1195 22 00 1010 1 1010 23 00 940 2 1880 24 00 1040 0 0 01 00 920 1 920 02 00 860 1 860 03 00 795 0 0 04 00 815 2 1630 05 00 820 0 0 06 00 840 1 840 07 00 870 1 870 08 00 910 0 0 09 00 960 1 960 10 00 950 0 0 11 00 1030 0 0 DTS I = ∑F/∑PF 12 00 1110 1 1110 = 1018.00 13 00 1110 0 0 14 00 1130 1 1130 DI ATAS NOL PALEM ∑F = 30 ∑PF = 30540

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA

PALEM II (DTS 2)

Tanggal : 24 – 27 Juli 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Kolam Bebek

Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem Palem (m) (F) x Faktor 00 00 1040 1 1040 01 00 920 0 0 02 00 860 1 860 03 00 795 0 0 04 00 815 0 0 05 00 820 1 820 06 00 840 0 0 07 00 870 1 870 08 00 910 1 910 09 00 960 0 0 10 00 950 2 1900 11 00 1030 0 0 12 00 1110 1 1110 13 00 1110 1 1110 14 00 1130 0 0

15 00 1260 2 2520 16 00 1330 1 1330 17 00 1340 1 1340 18 00 1365 2 2730 19 00 1380 0 0 20 00 1385 2 2770 21 00 1270 1 1270 22 00 1220 1 1220 23 00 990 2 1980 00 00 980 0 0 01 00 800 1 800 02 00 880 1 880 03 00 780 0 0 04 00 760 2 1520 05 00 780 0 0 06 00 790 1 790 07 00 870 1 870 08 00 920 0 0 09 00 870 1 870 10 00 930 0 0 11 00 1000 0 0 DTS II = ∑F/∑PF 12 00 1040 1 1040 = 1055.33 13 00 1050 0 0 14 00 1110 1 1110 DI ATAS NOL PALEM ∑F = 30 ∑PF = 31660

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA

PALEM II (DTS 3)

Tanggal : 24 – 27 Juli 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Kolam Bebek Jam Ke Pembacaan Faktor Pembacaan Palem Palem (m) (F) x Faktor 00 00 980 1 980 01 00 800 0 0 02 00 880 1 880 03 00 780 0 0 04 00 760 0 0 05 00 780 1 780 06 00 790 0 0 07 00 870 1 870 08 00 920 1 920 09 00 870 0 0 10 00 930 2 1860 11 00 1000 0 0 12 00 1040 1 1040 13 00 1050 1 1050 14 00 1110 0 0

15 00 1120 2 2240 16 00 1120 1 1208 17 00 1208 1 1303 18 00 1303 2 2680 19 00 1340 0 0 20 00 1320 2 2640 21 00 1300 1 1300 22 00 1180 1 1180 23 00 1000 2 2000 00 00 860 0 0 01 00 720 1 720 02 00 690 1 690 03 00 590 0 0 04 00 500 2 1000 05 00 580 0 0 DTS III = ∑F/∑PF 06 00 670 1 670 = 995.37 07 00 680 1 680 08 00 820 0 0 DTS RATA-RATA 09 00 900 1 900 10 00 1000 0 0 1022.90 m 11 00 1025 0 0 12 00 1070 1 1070 13 00 1100 0 0 14 00 1200 1 1200 DI ATAS NOL PALEM ∑F = 30 ∑PF = 29861

PERHITUNGAN RATA – RATA DTS SELAMA 3 X 39 JAM

DTS PALEM I (mm) PALEM II (mm) 1 2 3

1797,50 1834,67 1811,96

1018,00 1055,33 995,37

/ 5435,87 3069

DTS RATA - RATA 1811,96 1022,90

DTS Palem I digunakan dalam penentuan muka surutan pada area pantai utara Ancol dan DTS Palem II digunakan untuk menentukan muka surutan di perairan kolam bebek Ancol. Zo PETA = 6 ( Dm ) = Zo ( Dm ) x 100 = 600 mm MUKA SURUTAN / MSL = DTS – Zo PETA = 1811 – 600 (mm) = 1211 mm = 12,1 Dm

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA (VALEPORT)

Lampiran C.5

202.4 CM

DUDUK TENGAH

438.6 CM

Zo = 60 CM

121,1 CM

MUKA SURUTAN

176.2 CM

( MSL )

SKETSA KEDUDUKAN TINGGI BM TERHADAP NOL PALEMDI DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL

BM

( TB.09 )

SEKOLAH HIDRO-OSEANOGRAFIDIKSPESPA HIDROS

TANGGAL : 14 - 15 Februari 2008POSISI : 06° 07' 14,79950" - 106° 49' 50,34756"STATION : PEMANCINGAN ANCOL ALAT TIDE GAUGE TYPE VALEPORT

00 0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 0012 0013 0014 0015 0016 0017 0018 0019 0020 0021 0022 0023 0000 0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 00 DTS = 2,6 m12 00 DI ATAS NOL PALEM13 0014 00

JAM KE PEMBACAAN FAKTOR PEMBACAAN PALEM KETERANGANPALEM x FAKTOR

2,840024 1 2,8400242,941 0 02,977 1 2,977

3,023323 0 03,007277 0 0

2,959 1 2,9592,928695 0 0

2,893 1 2,8932,846 1 2,8462,807 0 0

2,721303 2 5,4426062,606 0 02,565 1 2,5652,522 1 2,522

2,456439 0 02,376 2 4,7522,338 1 2,3382,28 1 2,28

2,211 2 4,4222,126026 0 02,226501 2 4,4530022,376781 1 2,3767812,44903 1 2,449032,537121 2 5,0742422,747023 0 0

2,806 1 2,8062,848254 1 2,848254

2,872 0 02,893 2 5,786

2,899276 0 02,870679 1 2,870679

2,697845 1 2,697845 Jadi nilai DTS :

2,826651 1 2,8266512,74 0 0

0

2,61121 0 02,446354 0 0

2,237351 1 2,23735130 77,625454

2,362989 1 2,3629892,297 0

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA (VALEPORT)

TANGGAL : 15 - 16 Februari 2008POSISI : 06° 07' 14,79950" - 106° 49' 50,34756"STATION : PEMANCINGAN ANCOL ALAT TIDE GAUGE TYPE VALEPORT

00 0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 0012 0013 0014 0015 0016 0017 0018 0019 0020 0021 0022 0023 0000 0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 00 DTS = 2,4 m12 00 DI ATAS NOL PALEM13 0014 00 2,187794 1 2,187794

30 73,395548

2,381927 1 2,3819272,268 0 0

2,515 0 02,448 0 0

Jadi nilai DTS :

2,854837 1 2,8548372,749 0 0

2,883846 1 2,883846

2,668418 1 2,668418

2,816363 2 5,6327262,893927 0 0

2,608 1 2,6082,69 0 0

2,459733 0 02,55482 1 2,55482

2,224236 1 2,2242362,355166 2 4,710332

2,067 2 4,1342,107494 1 2,107494

2,031 2 4,0621,971998 0 0

2,088551 1 2,0885512,065488 1 2,065488

2,237351 0 02,143733 2 4,287466

2,362989 1 2,3629892,297 1 2,297

2,61121 2 5,222422,446354 0 0

2,74 1 2,742,697845 0 0

2,870679 0 02,826651 1 2,826651

2,893 0 02,899276 1 2,899276

2,848254 1 2,8482542,872 0 0

2,747023 1 2,7470232,806 0 0

JAM KE PEMBACAAN FAKTOR PEMBACAAN PALEM KETERANGANPALEM x FAKTOR

PERHITUNGAN DUDUK TENGAH SEMENTARA (VALEPORT)

TANGGAL : 16 - 17 Februari 2008POSISI : 06° 07' 14,79950" - 106° 49' 50,34756"STATION : PEMANCINGAN ANCOL ALAT TIDE GAUGE TYPE VALEPORT

00 0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 0012 0013 0014 0015 0016 0017 0018 0019 0020 0021 0022 0023 0000 0001 0002 0003 0004 0005 0006 0007 0008 0009 0010 0011 00 DTS = 2,5 m12 00 DI ATAS NOL PALEM13 0014 00

30 74,908314

1 2,6243802,44656

2,3012320

0 00 02,743526

1 2,301232

Jadi nilai DTS :

1 3,0967550 0

2,62438

13,038

1

1

1

2,4597332,554822,6082,69

2,816363

2

2,8939272,8838462,854837

2,7492,668418

1

3,038

1 2,977244

2,5152,448

2,3819272,268

2,1877942,149

0

5,8071920 0

2,1171722,089786

2,0772,0671362,1466162,239059

4,937166

2,6916720 0

2,3482,4685832,59063

2,652,6916722,777476

2,239059

3,057469

01 2,65

2,9035962,983827

1 2,3482

2,977244

2 4,1540 0

2,926843

3,096755

2 4,2932321

2,1171721 2,089786

0 02 4,298

2,3819271 2,268

2 5,030 0

2,7490 0

0 01 2,854837

1 2,893927

1 2,6080 0

JAM KE PEMBACAAN FAKTOR PEMBACAAN PALEM

0 0

KETERANGANPALEM x FAKTOR

1 2,4597330 0

PERHITUNGAN RATA – RATA DTS SELAMA 3 X 39

JAM

dengan menggunakan VALEPORT

DTS I = 2,6 DTS II = 2,4 DTS III = 2,5 Rata – rata DTS = DTS I + DTS II + DTS III 3 = 2,6 + 2,4+ 2,5 3 = 2,50 m Zo PETA = 6 ( Dm ) = Zo ( Dm ) x 10 = 60 Cm MUKA SURUTAN / MSL = DTS – Zo PETA = 250 Cm -60 Cm = 190 Cm = 19,0 dm

33,5 18,5

0 00 0

34 1833 19

0 00 0

34 1818 33,6

0 00 0

19 33,818 33

0 00 0

18 33,40 0

0 0

K1 : 0,2075 Km K2 : 0,207 KmMISCLOSE : 1 mm BEDA TINGGI RATA-RATA : ALLOWABLE MISCLOSE : 12 x V(K1 + K2)/2 : 5,46

T-2

T-3 1122 0 T-1

790845750

T-1 991

850

T-3

T-2 880

T-3

T-2 1020 T-2

1185

1156 945

BELAKANG (m)

T-1 1190 T-3

499

HASIL LEVELLINGLATTEK STTAL 2008

LOKASI : DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL TANGGAL : 14 FEBRUARI 2008

JARAKBELAKANG (m)

ALAT UKUR : NAK2

TB 9 - PALM PALEM - TB 9

4426 4041JUMLAH3659 4045 207,5

1212

01134

T-1655

0

DIHITUNG OLEH : KAPTEN TRIJOKO. DIPERIKSA OLEH : KAPTEN M. ANDRI W

207,3BEDA TINGGI : 386 BEDA TINGGI :

386385

JUMLAH

994

890

1490 0

826

1655

980

970 1162

1190 1070826

850

1360 1220

10201130

TITIK PEMBACAAN JARAK TITIK

834MUKA

PENGAMAT : KAPTEN M. FIRDAUS YUSUF PENCATAT : SERTU RIDWAN

1092 0

PEMBACAANMUKA

TB 9 666 0 PALEM

WAKTU : 15.00 - 16.00 CUACA : CERAH

1000

1040

755

11751085995

1032

0PALEM TB-9

0 0

1325

0

965796

1133

0

966799

0

KOMANDO PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN ANGKATAN LAUTSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

LEVELLING (BEDA TINGGI)

HASIL LEVELLING

LATIHAN SURVEY STTAL LOKASI : PEMANCINGAN ANCOL TANGGAL : MINGGU, 17 PEBRUARI 2008 ALAT UKUR NAK 2 WAKTU : 16.00 CUACA : CERAH PENGAMAT : SERTU YARDIYANSYAH PENCATAT : SERTU ENDRA

TB 8 - TB 9 TB 9 - TB 8

TITIK PEMBACAAN JARAK

TITIK PEMBACAAN JARAK

MUKA BELAKANG m MUKA BELAKANG m

TB 8 1587

24,4 TB 9

1425

25,1 1465 1300

1343 1174

T1

1476 25,1 T1

1537 24,5 1351 1414

1225 1292

T1 1382

33,4 T1

1530

32,7 1215 1366

1048 1203

TB 9

1542 33,8 TB 8

1381

34,5 1373 1208

1204 1036 JUMLAH 2680 2724 116,70 JUMLAH 2666 2622 116,80

BEDA TINGGI : 44 mm BEDA TINGGI : 44 mm

MISCLOSE : 0 mm BEDA TINGGI RATA RATA : 44 mm

ALLOWEBLE MISCLOSE : 12 √(K1+K2)/2 : 4,100 mm DI HITUNG OLEH : KAPTEN ARIF BUDI R. DI PERIKSA OLEH : KAPTEN PRIYO DWI S.

HASIL LEVELLING

LATIHAN SURVEY STTAL LOKASI : PEMANCINGAN ANCOL TANGGAL : RABU, 14 PEBRUARI 2008

ALAT UKUR NAK 2 WAKTU : 15.00 CUACA : BERAWAN & ANGIN KENCANG

PENGAMAT : KAPTEN M. FIRDAUS YS. PENCATAT : SERTU RIDWAN TB 9 - PALEM PALEM - TB 9

TITIK PEMBACAAN JARAK

TITIK PEMBACAAN JARAK

MUKA BELAKANG m MUKA BELAKANG m

TB 9 834

33,5 Palem 1185

18,5 666 1092 499 1000

T1

1360 34,0 T3

1220 18,0 1190 1130

1020 1040

T1 1156

33,0 T3

945

19,0 991 850

826 755 T2 1190 34,0 T2 1070 18,0

1020 980 850 890

T2 970

18,0 T2

1162

33,6 880 994

790 826

T3

845 19,0 T1

1134 33,8 750 965

655 796

T3 1212

18,0 T1

1655

33,0 1122 1490

1032 1325

Palem

1175

18,0 TB 9

1133

33,4 1085 966

995 799

JUMLAH 3659 4045 207,50 JUMLAH 4426 4041 207,30 BEDA TINGGI : 386 mm BEDA TINGGI : 385 mm MISCLOSE : 1 mm BEDA TINGGI RATA RATA : 385,5 mm ALLOWEBLE MISCLOSE : 12 √(K1+K2)/2 : 5,465 mm DI HITUNG OLEH : KAPTEN TRIJOKO DI PERIKSA OLEH : KAPTEN M. ANDRI W.

HASIL LEVELLING

LATIHAN SURVEY STTAL LOKASI : PEMANCINGAN ANCOL TANGGAL : MINGGU, 17 PEBRUARI 2008 ALAT UKUR NAK 2 WAKTU : 10.00 CUACA : CERAH PENGAMAT : KAPT M. ANDRI WAHYU PENCATAT : SERTU RIDWAN

TB 10 - TB 9 TB 9 - TB 10

TITIK PEMBACAAN JARAK

TITIK PEMBACAAN JARAK

MUKA BELAKANG m MUKA BELAKANG m

TB 10 1093

30,2 TB 9 1735

28,2 942 1594 791 1453

T1 1685

29,4 T9 1155

31,3 1538 998 1391 842

T1 1595

30,0 T9 1479

30,0 1445 1329 1295 1179

T2 1519

29,7 T8 1555

30,3 1371 1403 1222 1252

T2 1674 29,5 T8 1642 30,1

1526 1491 1379 1341

T3 1573

30,2 T7 1745

29,9 1422 1595 1271 1446

T3 1587

30,0 T7 1591

30,2 1437 1440 1287 1289

T4 1614

30,0 T6 1562

29,8 1464 1413 1314 1264

T4 1776

29,5 T6 1618

30,4 1629 1466 1481 1314

T5 1636

30,5 T5 1760

29,8 1484 1611 1331 1462

T5 1537

27,1 T5 1539

30,3 1382 1388 1266 1236

T6 1516

30,0 T4 1559

31,1 1366 1404 1216 1248

T6 1641 30,0 T4 1543 30,2

1491 1392 1341 1241

T7 1514

30,0 T3 1669

30,0 1364 1519 1214 1369

T7 1561

30,0 T3 1527

25,0 1411 1377 1261 1277

T8 1541

30,0 T2 1546

29,8 1391 1397 1241 1248

T8 1550

20,4 T2 1309

20,0 1448 1209 1346 1109

T9 1375

20,0 T1 1484

20,3 1275 1382 1175 1281

T9 1290

22,0 T1 1508

22,0 1180 1398 1070 1288

TB 9 1575

21,8 TB 10 1222

22,0 1466 1112 1357 1002

JUMLAH 13891 14141 560,30 JUMLAH 14084 13834 560,70 BEDA TINGGI : 250 mm BEDA TINGGI : 250 mm

MISCLOSE : 0 mm BEDA TINGGI RATA RATA : 250 mm

ALLOWEBLE MISCLOSE : 12 √(K1+K2)/2 : 8,984 mm DI HITUNG OLEH : KAPTEN TRIJOKO DI PERIKSA OLEH : KAPTEN M. FIRDAUS YUSUF

KOMANDO PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANGKATAN LAUT

STATION : PEMANCINGAN ANCOLPOSISI : 06° 07' 1,4" T - 106° 51' 9,1"SLAYER OBS : 1 m DARI PERMUKAANTANGGAL : 13 Februari 2008INSTRUMENT : CM 2M

ARAH KEC ARUS PASUT( ° ) (m/dtk) U T U T ARAH (°)KEC (m/dtk)

1 0:00:00 213.8 0.08 -0.0665 -0.0445 0.1113 0.0828 217 0.13882 1:00:00 215.2 0.07 -0.0572 -0.0404 0.1206 0.0870 216 0.14873 2:00:00 222.2 0.05 -0.0370 -0.0336 0.1408 0.0937 214 0.16914 3:00:00 219.4 0.06 -0.0464 -0.0381 0.1314 0.0893 214 0.15895 4:00:00 213.8 0.06 -0.0499 -0.0334 0.1279 0.0940 216 0.15876 5:00:00 218 0.05 -0.0394 -0.0308 0.1384 0.0966 215 0.16887 6:00:00 225 0.1 -0.0707 -0.0707 0.1071 0.0566 332 0.12118 7:00:00 212.3 0.11 -0.0930 -0.0588 0.0848 0.0686 321 0.10919 8:00:00 213.8 0.13 -0.1080 -0.0723 0.0698 0.0550 218 0.088910 9:00:00 220.8 0.14 -0.1060 -0.0915 0.0718 0.0359 207 0.080311 10:00:00 203.9 0.14 -0.1280 -0.0567 0.0498 0.0706 235 0.086412 11:00:00 222.2 0.12 -0.0889 -0.0806 0.0889 0.0467 208 0.100413 12:00:00 216.6 0.12 -0.0963 -0.0715 0.0815 0.0558 214 0.098714 13:00:00 226.4 0.17 -0.1172 -0.1231 0.0606 0.0042 184 0.060715 14:00:00 198.3 0.18 -0.1709 -0.0565 0.0069 0.0708 264 0.071216 15:00:00 213.8 0.17 -0.1413 -0.0946 0.0365 0.0328 222 0.049117 16:00:00 209.5 0.14 -0.1218 -0.0689 0.0560 0.0584 046 0.080918 17:00:00 212.3 0.15 -0.1268 -0.0802 0.0510 0.0472 043 0.069519 18:00:00 222.2 0.14 -0.1037 -0.0940 0.0741 0.0333 024 0.081220 19:00:00 206.7 0.13 -0.1161 -0.0584 0.0617 0.0689 048 0.092521 20:00:00 225 0.1 -0.0707 -0.0707 0.1071 0.0566 388 0.121122 21:00:00 232 0.09 -0.0554 -0.0709 0.1224 0.0564 385 0.134823 22:00:00 215.2 0.1 -0.0817 -0.0576 0.0961 0.0697 036 0.118724 23:00:00 215.2 0.08 -0.0654 -0.0461 0.1124 0.0812 324 0.138725 0:00:00 216.6 0.08 -0.0642 -0.0477 0.1136 0.0796 215 0.1387

_Σ -2.2226 -1.5917

JUMLAH KOMPONEN = -4.4452 -3.1833RATA - RATA = -0.1778 -0.1273

ARUS NON PASUT : ARAH = 216 °KECEPATAN = 0.21870 M/DET

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

NO JAMKOMPONEN ARUS KOMP. ARUS PASUT

PERHITUNGAN ARUS PASUT DAERAH PEMANCINGAN ANCOL

PERHITUNGAN ARUS PASUT DAERAH PEMANCINGAN ANCOL

STATION PEMANCINGAN ANCOLPOSISI : 06° 07' 1,4" S - 106° 51' 9,1" TLAYER OBS : 1 m DARI PERMUKAANTANGGAL : 14 Februari 2008INSTRUMENT : CM 2M

ARAH KEC ARUS PASUT( ° ) (m/dtk) U T U T ARAH (°) KEC (m/dtk)

1 0:00:00 126 0.08 -0.0470 0.0647 0.2576 0.0177 184 0.25822 1:00:00 130 0.13 -0.0836 0.0996 0.2211 0.0526 193 0.22723 2:00:00 134 0.1 -0.0695 0.0719 0.2352 0.0250 186 0.23654 3:00:00 138 0.09 -0.0669 0.0602 0.2378 0.0132 183 0.23815 4:00:00 142 0.13 -0.1024 0.0800 0.2022 0.0331 189 0.20496 5:00:00 146 0.21 -0.1741 0.1174 0.1305 0.0705 208 0.14837 6:00:00 150 0.24 -0.2078 0.1200 0.0968 0.0730 323 0.12128 7:00:00 154 0.25 -0.2247 0.1096 0.0799 0.0626 322 0.10159 8:00:00 158 0.27 -0.2503 0.1011 0.0543 0.0542 225 0.076710 9:00:00 162 0.24 -0.2283 0.0742 0.0764 0.0272 200 0.081111 10:00:00 166 0.26 -0.2523 0.0629 0.0524 0.0159 197 0.054712 11:00:00 170 0.23 -0.2265 0.0399 0.0781 -0.0070 175 0.078413 12:00:00 174 0.22 -0.2188 0.0230 0.0858 -0.0240 164 0.089114 13:00:00 178 0.24 -0.2399 0.0084 0.0648 -0.0386 149 0.075415 14:00:00 182 0.23 -0.2299 -0.0080 0.0748 -0.0550 144 0.092816 15:00:00 186 0.22 -0.2188 -0.0230 0.0858 -0.0700 141 0.110717 16:00:00 190 0.18 -0.1773 -0.0313 0.1274 -0.0782 -032 0.149518 17:00:00 194 0.17 -0.1650 -0.0411 0.1397 -0.0881 -032 0.165119 18:00:00 198 0.15 -0.1427 -0.0464 0.1620 -0.0933 -030 0.186920 19:00:00 202 0.1 -0.0927 -0.0375 0.2119 -0.0844 -022 0.228121 20:00:00 206 0.11 -0.0989 -0.0482 0.2058 -0.0952 335 0.226722 21:00:00 210 0.09 -0.0779 -0.0450 0.2267 -0.0920 338 0.244623 22:00:00 214 0.09 -0.0746 -0.0503 0.2300 -0.0973 -023 0.249824 23:00:00 218 0.1 -0.0788 -0.0616 0.2258 -0.1085 334 0.250625 0:00:00 222 0.08 -0.0595 -0.0535 0.2452 -0.1005 158 0.2650

_Σ -3.8080 0.5872

JUMLAH KOMPONEN = -7.6159 1.1744RATA - RATA = -0.3046 0.0470

ARUS NON PASUT : 171 °0.30824 M/DET

ARAH =KECEPATAN =

NO JAMKOMPONEN ARUS KOMP. ARUS PASUT

KOMANDO PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANGKATAN LAUT

STATION : PEMANCINGAN ANCOLPOSISI : 06° 07' 1,4" T - 106° 51' 9,1"SLAYER OBS : 1 m DARI PERMUKAANTANGGAL : 16 Februari 2008INSTRUMENT : CM 2M

ARAH KEC ARUS PASUT( ° ) (m/dtk) U T U T ARAH (°)

1 0:00:00 188.4 0.09 -0.0890 -0.0131 0.0973 0.1002 2262 1:00:00 196.9 0.08 -0.0765 -0.0233 0.1098 0.0901 2193 2:00:00 196.9 0.08 -0.0765 -0.0233 0.1098 0.0901 2194 3:00:00 182.8 0.08 -0.0799 -0.0039 0.1065 0.1095 2265 4:00:00 191.2 0.07 -0.0687 -0.0136 0.1177 0.0998 2206 5:00:00 201.1 0.06 -0.0560 -0.0216 0.1304 0.0918 2157 6:00:00 201.1 0.06 -0.0560 -0.0216 0.1304 0.0918 3258 7:00:00 210.9 0.06 -0.0515 -0.0308 0.1349 0.0826 3299 8:00:00 206.7 0.11 -0.0983 -0.0494 0.0881 0.0640 21610 9:00:00 222.2 0.14 -0.1037 -0.0940 0.0826 0.0193 19311 10:00:00 212.3 0.15 -0.1268 -0.0802 0.0596 0.0332 20912 11:00:00 209.5 0.17 -0.1480 -0.0837 0.0384 0.0297 21813 12:00:00 213.8 0.17 -0.1413 -0.0946 0.0451 0.0188 20314 13:00:00 205.3 0.16 -0.1447 -0.0684 0.0417 0.0450 22715 14:00:00 219.4 0.16 -0.1236 -0.1016 0.0627 0.0118 19116 15:00:00 226.4 0.14 -0.0965 -0.1014 0.0898 0.0120 18817 16:00:00 233.4 0.14 -0.0835 -0.1124 0.1029 0.0010 00118 17:00:00 212.3 0.12 -0.1014 -0.0641 0.0849 0.0493 03019 18:00:00 215.2 0.12 -0.0981 -0.0692 0.0883 0.0442 02720 19:00:00 219.4 0.11 -0.0850 -0.0698 0.1014 0.0436 02321 20:00:00 223.6 0.12 -0.0869 -0.0828 0.0995 0.0306 37722 21:00:00 212.3 0.11 -0.0930 -0.0588 0.0934 0.0546 39023 22:00:00 209.5 0.1 -0.0870 -0.0492 0.0993 0.0641 03324 23:00:00 210.9 0.09 -0.0772 -0.0462 0.1091 0.0672 32825 0:00:00 206.7 0.09 -0.0804 -0.0404 0.1060 0.0729 215

_Σ -2.3295 -1.4173

JUMLAH KOMPONEN = -4.6590 -2.8347RATA - RATA = -0.1864 -0.1134

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PERHITUNGAN ARUS PASUT DAERAH PEMANCINGAN ANCOL

NO JAMKOMPONEN ARUS KOMP. ARUS PASUT

KOMANDO PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANGKATAN LAUT

STATION : PEMANCINGAN ANCOLPOSISI : 06° 07' 1,4" T - 106° 51' 9,1"SLAYER OBS : 1 m DARI PERMUKAANTANGGAL : 15 Februari 2008INSTRUMENT : CM 2M

ARAH KEC ARUS PASUT( ° ) (m/dtk) U T U T ARAH (°)KEC (m/dtk)

1 0:00:00 223.6 0.08 -0.0579 -0.0552 0.1018 0.0107 186 0.10232 1:00:00 226.4 0.11 -0.0759 -0.0797 0.0838 -0.0138 171 0.08503 2:00:00 206.7 0.11 -0.0983 -0.0494 0.0614 0.0164 195 0.06364 3:00:00 213.8 0.09 -0.0748 -0.0501 0.0849 0.0158 191 0.08645 4:00:00 218 0.07 -0.0552 -0.0431 0.1045 0.0227 192 0.10706 5:00:00 218 0.07 -0.0552 -0.0431 0.1045 0.0227 192 0.10707 6:00:00 226.4 0.07 -0.0483 -0.0507 0.1114 0.0151 352 0.11248 7:00:00 215.2 0.07 -0.0572 -0.0404 0.1025 0.0255 346 0.10569 8:00:00 201.1 0.08 -0.0746 -0.0288 0.0851 0.0370 204 0.092810 9:00:00 227.8 0.09 -0.0605 -0.0667 0.0992 -0.0008 180 0.099211 10:00:00 181.4 0.09 -0.0900 -0.0022 0.0697 0.0636 222 0.094412 11:00:00 128 0.13 -0.0800 0.1024 0.0797 0.1683 245 0.186213 12:00:00 50.6 0.13 0.0825 0.1005 0.2422 0.1663 214 0.293814 13:00:00 241.9 0.14 -0.0659 -0.1235 0.0938 -0.0577 148 0.110115 14:00:00 201.1 0.13 -0.1213 -0.0468 0.0384 0.0190 206 0.042916 15:00:00 198.3 0.14 -0.1329 -0.0440 0.0268 0.0219 219 0.034617 16:00:00 216.6 0.13 -0.1044 -0.0775 0.0553 -0.0117 -012 0.056518 17:00:00 209.5 0.13 -0.1131 -0.0640 0.0465 0.0018 002 0.046619 18:00:00 206.7 0.12 -0.1072 -0.0539 0.0525 0.0119 013 0.053820 19:00:00 199.7 0.11 -0.1036 -0.0371 0.0561 0.0288 027 0.063121 20:00:00 195.5 0.1 -0.0964 -0.0267 0.0633 0.0391 392 0.074422 21:00:00 177.2 0.1 -0.0999 0.0049 0.0598 0.0707 410 0.092623 22:00:00 188.4 0.11 -0.1088 -0.0161 0.0509 0.0498 044 0.071224 23:00:00 189.8 0.11 -0.1084 -0.0187 0.0513 0.0471 317 0.069625 0:00:00 188.4 0.09 -0.0890 -0.0131 0.0707 0.0527 217 0.0881

_Σ -1.9961 -0.8229

JUMLAH KOMPONEN = -3.9923 -1.6458RATA - RATA = -0.1597 -0.0658

ARUS NON PASUT : ARAH = 202 °KECEPATAN = 0.17273 M/DET

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PERHITUNGAN ARUS PASUT DAERAH PEMANCINGAN ANCOL

NO JAMKOMPONEN ARUS KOMP. ARUS PASUT

KOMANDO PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ANGKATAN LAUT

STATION : PEMANCINGAN ANCOLPOSISI : 06° 07' 1,4" T - 106° 51' 9,1"SLAYER OBS : 1 m DARI PERMUKAANTANGGAL : 18 Februari 2008INSTRUMENT : CM 2M

ARAH KEC ARUS PASUT( ° ) (m/dtk) U T U T ARAH (°)KEC (m/dtk)

1 0:00:00 206.7 0.09 -0.0804 -0.0404 4.6772 -2.1873 155 5.16342 1:00:00 212.3 0.08 -0.0676 -0.0427 4.6899 -2.1896 155 5.17593 2:00:00 236.2 0.07 -0.0389 -0.0582 4.7186 -2.2051 155 5.20844 3:00:00 216.6 0.09 -0.0723 -0.0537 4.6853 -2.2006 155 5.17645 4:00:00 226.4 0.16 -0.1103 -0.1159 4.6472 -2.2628 154 5.16886 5:00:00 212.3 0.24 -0.2029 -0.1282 4.5547 -2.2751 333 5.09137 6:00:00 198.3 0.27 -0.2563 -0.0848 4.5012 -2.2317 334 5.02418 7:00:00 122.3 0.27 -0.1443 0.2282 4.6133 -1.9187 157 4.99649 8:00:00 122.3 0.21 -0.1122 0.1775 4.6454 -1.9694 157 5.045610 9:00:00 115.3 0.24 -0.1026 0.2170 4.6550 -1.9299 157 5.039211 10:00:00 319.2 0.24 0.1817 -0.1568 4.9392 -2.3037 155 5.450112 11:00:00 122.3 0.21 -0.1122 0.1775 4.6454 -1.9694 157 5.045613 12:00:00 120.9 0.22 -0.1130 0.1888 4.6446 -1.9581 157 5.040514 13:00:00 128 0.16 -0.0985 0.1261 4.6591 -2.0208 157 5.078415 14:00:00 120.9 0.16 -0.0822 0.1373 4.6754 -2.0096 157 5.089016 15:00:00 99.8 0.14 -0.0238 0.1380 4.7337 -2.0089 -023 5.142417 16:00:00 126.6 0.18 -0.1073 0.1445 4.6502 -2.0024 -023 5.063018 17:00:00 128 0.2 -0.1231 0.1576 4.6344 -1.9893 -023 5.043319 18:00:00 102.7 0.12 -0.0264 0.1171 4.7312 -2.0298 -023 5.148220 19:00:00 119.5 0.16 -0.0788 0.1393 4.6788 -2.0076 337 5.091321 20:00:00 206.7 0.16 -0.1429 -0.0719 4.6146 -2.2188 334 5.120322 21:00:00 212.3 0.15 -0.1268 -0.0802 4.6308 -2.2271 -026 5.138523 22:00:00 164.5 0.15 -0.1445 0.0401 4.6130 -2.1068 335 5.071424 23:00:00 202.5 0.11 -0.1016 -0.0421 4.6559 -2.1890 155 5.144925 0:00:00 203.9 0.1 -0.0914 -0.0405 0.0989 -0.1264 128 0.1605

_Σ -2.3788 1.0734

JUMLAH KOMPONEN = -4.7576 2.1469RATA - RATA = -0.1903 0.0859

ARUS NON PASUT : ARAH = 156 °KECEPATAN = 0.20878 M/DET

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PERHITUNGAN ARUS PASUT DAERAH PEMANCINGAN ANCOL

NO JAMKOMPONEN ARUS KOMP. ARUS PASUT

CURRENT ROSE

DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL 13 S/D 18 FEBRUARI 2008

DISTRIBUSI FREKWENSI ARAH ARUS

DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL 13 S/D 18 FEBRUARI 2008

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 12 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM

Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100

(was) ( m ) (

detik )

( m ) ( detik )

( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

12 02 08 16:30:00 104,09 -

2,27E+28 3,18 0,41 5,82 0,40 0,00 0

16:45:00 61,74 -

2,27E+28 3,39 0,31 5,82 0,29 0,00 0

17:00:00 50,25 -

2,64E+28 3,58 0,28 5,82 0,25 0,00 0

17:15:00 44,88 -

1,98E+28 2,91 0,27 2,06 0,26 0,00 0

17:30:00 44,75

-1,59E+28 2,45 0,27 5,82 0,31 0,31 0

17:45:00 27,55 - 2,72 0,21 2,06 0,18 0,00 0

1,98E+28

18:00:00 39,22 -

2,64E+28 4,13 0,25 5,82 0,25 0,00 0 18:15:00 33,60 0,13 4,25 0,23 5,82 0,21 0,00 0

18:30:00 20,33

-1,32E+28 1,96 0,18 5,82 0,16 0,16 0

18:45:00 10,61 -

2,27E+28 3,43 0,13 5,82 0,14 0,00 0 19:00:00 14,23 0,12 4,50 0,15 5,82 0,15 0,00 0 19:15:00 13,17 0,09 4,45 0,15 5,82 0,14 0,00 0

19:30:00 10,35 -

1,98E+28 2,59 0,13 5,82 0,19 0,00 0 19:45:00 13,78 0,10 4,50 0,15 5,82 0,15 0,00 0 20:00:00 19,58 0,13 4,45 0,18 5,82 0,18 0,00 0

20:15:00 21,45 0,13 4,75 0,19 5,82 0,18 0,00 0

20:30:00 8,53 -

1,32E+28 2,06 0,12 5,82 0,12 0,12 0

20:45:00 7,04

-2,27E+28 3,32 0,11 5,82 0,13 0,00 0

21:00:00 7,08

-1,76E+28 2,67 0,11 5,82 0,12 0,00 0

21:15:00 13,26 0,11 5,06 0,15 5,82 0,17 0,00 0

21:30:00 16,86 -

2,64E+28 3,38 0,16 5,82 0,15 0,00 0

21:45:00 22,67

-2,64E+28 4,00 0,19 5,82 0,17 0,00 0

22:00:00 16,57 0,12 4,40 0,16 5,82 0,14 0,00 0

22:15:00 7,36 -

2,27E+28 3,04 0,11 5,82 0,10 0,00 0 22:30:00 26,44 0,15 4,80 0,21 5,82 0,19 0,00 0

22:45:00 15,43

-2,64E+28 3,96 0,16 5,82 0,14 0,00 0

23:00:00 10,47 0,09 4,85 0,13 5,82 0,10 0,00 0

23:15:00 6,30 -

2,27E+28 3,39 0,10 5,82 0,09 0,00 0 23:30:00 18,95 0,13 5,25 0,17 5,82 0,15 0,00 0 23:45:00 33,11 0,13 4,75 0,23 5,82 0,21 0,00 0

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 13 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100 (was) ( m ) ( detik ) ( m ) ( detik ) ( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 13 02 08 00:00:00 11,15 0,09 4,50 0,13 5,82 0,13 0,00 0

01:00:00 32,43

-2,64E+28 3,50 0,23 5,82 0,25 0,00 0

02:00:00 24,02 0,15 4,65 0,20 5,82 0,24 0,00 0

03:00:00 8,42 -

2,64E+28 3,67 0,12 5,82 0,17 0,00 0

04:00:00 6,99 -

2,64E+28 3,46 0,11 5,82 0,10 0,00 0

05:00:00 22,52

-2,64E+28 4,13 0,19 5,82 0,19 0,00 0

06:00:00 22,43

-2,64E+28 4,00 0,19 2,06 0,14 0,00 0

07:00:00 77,36

-2,64E+28 3,83 0,35 5,82 0,34 0,00 0

08:00:00 64,84 0,24 3,65 0,32 5,82 0,37 0,00 0

09:00:00 58,76 -

1,98E+28 2,97 0,31 5,82 0,29 0,00 0

10:00:00 133,04

-2,64E+28 3,25 0,46 5,82 0,45 0,00 0

11:00:00 89,68 0,21 5,00 0,38 5,82 0,30 0,00 0 12:00:00 51,78 0,21 4,85 0,29 5,82 0,27 0,00 0 13:00:00 162,40 0,27 4,85 0,51 5,82 0,45 0,00 0

14:00:00 253,20 -

1,98E+28 2,88 0,64 5,82 0,69 0,00 0

15:30:00 67,42 -1,98E+28 2,97 0,33 2,06 0,27 0,00 0 15:45:00 73,77 -1,76E+28 2,44 0,34 2,06 0,30 0,00 0 16:00:00 134,29 0,28 4,25 0,46 5,82 0,40 0,00 0 16:15:00 38,57 -2,27E+28 3,21 0,25 2,06 0,29 0,00 0 16:30:00 90,27 -1,59E+28 2,43 0,38 5,82 0,38 0,38 0 16:45:00 42,87 -2,64E+28 3,88 0,26 5,82 0,30 0,00 0 17:00:00 52,35 -2,64E+28 3,58 0,29 5,82 0,29 0,00 0 17:15:00 83,35 0,24 4,20 0,37 5,82 0,31 0,00 0 17:30:00 43,03 -2,27E+28 3,21 0,26 5,82 0,36 0,00 0 17:45:00 35,09 -2,64E+28 4,13 0,24 5,82 0,24 0,00 0 18:00:00 42,65 -2,27E+28 3,32 0,26 5,82 0,20 0,00 0 18:15:00 33,52 -2,27E+28 3,54 0,23 5,82 0,25 0,00 0 18:30:00 22,83 -2,64E+28 3,67 0,19 5,82 0,23 0,00 0 18:45:00 56,49 0,17 4,95 0,30 5,82 0,24 0,00 0 19:00:00 44,08 0,17 4,80 0,27 5,82 0,23 0,00 0 19:15:00 50,58 0,18 4,75 0,28 5,82 0,24 0,00 0 19:30:00 32,55 -2,27E+28 3,43 0,23 5,82 0,23 0,00 0

19:45:00 39,30 0,13 5,81 0,25 5,82 0,21 0,00 0 20:00:00 57,80 -2,64E+28 3,96 0,30 5,82 0,28 0,00 0 20:15:00 33,96 0,18 6,06 0,23 5,82 0,22 0,00 0 20:30:00 66,47 0,18 4,63 0,33 5,82 0,31 0,00 0 20:45:00 67,98 0,17 4,65 0,33 5,82 0,26 0,00 0 21:00:00 20,76 -2,64E+28 3,79 0,18 5,82 0,24 0,00 0 21:15:00 24,41 -2,64E+28 4,04 0,20 5,82 0,22 0,00 0 21:30:00 94,12 0,28 5,06 0,39 5,82 0,35 0,00 0 21:45:00 26,93 -2,64E+28 4,00 0,21 5,82 0,19 0,00 0 22:00:00 39,39 0,17 4,60 0,25 5,82 0,22 0,00 0 22:15:00 19,28 0,08 3,80 0,18 5,82 0,15 0,00 0 22:30:00 35,84 0,16 4,80 0,24 5,82 0,23 0,00 0

22:45:00 10,35 -2,27E+28 2,89 0,13 5,82 0,18 0,00 0 23:00:00 68,72 0,25 5,63 0,33 5,82 0,30 0,00 0

23:15:00 6,73 -2,64E+28 3,88 0,10 5,82 0,13 0,00 0 23:30:00 26,99 -2,64E+28 3,79 0,21 5,82 0,21 0,00 0 23:45:00 14,63 -2,27E+28 3,39 0,15 5,82 0,14 0,00 0

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 14 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100(was) ( m ) ( detik ) ( m ) ( detik ) ( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 02 08 00:00:00 48,21 0,21 5,94 0,28 5,82 0,29 0,00 0

00:15:00 40,70 0,17 4,94 0,26 5,82 0,28 0,00 0 00:30:00 47,66 0,22 5,92 0,28 5,82 0,24 0,00 0 00:45:00 15,71 -1,59E+28 2,45 0,16 5,82 0,27 0,27 0 01:00:00 18,24 -2,27E+28 2,86 0,17 5,82 0,25 0,00 0 01:15:00 91,71 -2,27E+28 3,43 0,38 5,82 0,38 0,00 0 01:30:00 91,17 0,20 4,25 0,38 5,82 0,41 0,00 0 01:45:00 68,49 0,22 4,95 0,33 5,82 0,30 0,00 0 02:00:00 22,59 -1,98E+28 3,09 0,19 5,82 0,20 0,00 0 02:15:00 55,23 0,17 4,45 0,30 5,82 0,23 0,00 0 02:30:00 16,44 -1,98E+28 2,84 0,16 2,06 0,18 0,00 0

02:45:00 63,37 0,18 4,75 0,32 5,82 0,30 0,00 0 03:00:00 38,89 -2,27E+28 3,54 0,25 5,82 0,24 0,00 0 03:15:00 23,77 -2,64E+28 3,88 0,20 5,82 0,24 0,00 0 03:30:00 31,72 -2,64E+28 4,13 0,23 5,82 0,20 0,00 0 03:45:00 46,34 0,18 4,15 0,27 5,82 0,30 0,00 0 04:00:00 42,83 -2,27E+28 3,39 0,26 5,82 0,31 0,00 0 04:15:00 164,96 0,29 5,25 0,51 5,82 0,41 0,00 0 04:30:00 127,63 0,32 5,25 0,45 5,82 0,43 0,00 0 04:45:00 118,29 0,25 6,08 0,44 5,82 0,33 0,00 0 05:00:00 43,27 -2,27E+28 3,46 0,26 5,82 0,35 0,00 0 05:15:00 85,80 0,37 4,70 0,37 5,82 0,58 0,00 0 05:30:00 395,64 -2,27E+28 3,36 0,80 5,82 0,56 0,00 0 05:45:00 99,73 0,25 4,00 0,40 5,82 0,51 0,00 0 06:00:00 212,64 -2,64E+28 3,92 0,58 5,82 0,64 0,00 0 06:15:00 315,57 0,45 4,75 0,71 5,82 0,66 0,00 0 06:30:00 417,49 0,60 5,56 0,82 5,82 0,70 0,00 0 06:45:00 330,71 -2,64E+28 4,00 0,73 5,82 0,57 0,00 0

07:00:00 101,38 -2,64E+28 3,75 0,40 5,82 0,64 0,00 0

07:15:00 217,86 0,48 5,44 0,59 5,82 0,66 0,00 0 07:30:00 353,54 0,59 6,08 0,75 5,82 0,63 0,00 0 07:45:00 198,74 -2,64E+28 3,83 0,56 5,82 0,49 0,00 0 08:00:00 252,90 0,50 6,50 0,64 5,82 0,81 0,00 0 08:15:00 252,86 -2,64E+28 4,08 0,64 5,82 0,77 0,00 0

08:30:00 335,75 -2,64E+28 4,13 0,73 5,82 0,67 0,00 0 08:45:00 349,27 0,41 3,95 0,75 5,82 0,81 0,00 0 09:00:00 247,62 -2,27E+28 3,46 0,63 5,82 0,65 0,00 0 09:15:00 342,31 -2,64E+28 4,04 0,74 5,82 0,65 0,00 0

09:30:00 384,10 0,42 4,56 0,78 5,82 0,82 0,00 0 09:45:00 273,97 -1,32E+28 2,00 0,66 2,06 0,56 0,56 0 10:00:00 323,71 0,46 5,94 0,72 5,82 0,61 0,00 0 10:15:00 487,85 -2,64E+28 3,25 0,88 5,82 0,86 0,00 0 10:30:00 491,63 0,63 5,81 0,89 5,82 0,77 0,00 0 10:45:00 654,85 0,52 4,60 1,02 5,82 0,85 0,00 0 11:00:00 368,27 0,40 4,15 0,77 5,82 0,75 0,00 0

11:15:00 420,91 -1,76E+28 2,69 0,82 5,82 0,54 0,00 0 11:30:00 448,16 0,50 3,95 0,85 5,82 1,01 0,00 0 11:45:00 622,37 0,73 5,81 1,00 5,82 1,13 0,00 0 12:00:00 166,80 -1,98E+28 3,00 0,52 5,82 0,50 0,00 0 12:15:00 175,07 0,49 5,63 0,53 5,82 0,72 0,00 0 12:30:00 263,37 -2,27E+28 3,46 0,65 5,82 0,60 0,00 0 12:45:00 178,81 -2,27E+28 3,07 0,54 5,82 0,52 0,00 0 13:00:00 240,76 -2,64E+28 4,04 0,62 5,82 0,70 0,00 0 13:15:00 49,99 -1,98E+28 2,91 0,28 5,82 0,49 0,00 0 13:30:00 334,38 -2,64E+28 3,71 0,73 5,82 0,75 0,00 0 13:45:00 518,80 0,54 4,63 0,91 5,82 0,71 0,00 0 14:00:00 304,34 0,39 4,70 0,70 5,82 0,55 0,00 0 14:15:00 421,21 0,50 5,19 0,82 5,82 0,58 0,00 0 14:30:00 83,01 -1,98E+28 3,03 0,36 5,82 0,37 0,00 0 14:45:00 266,49 -2,64E+28 3,79 0,65 5,82 0,59 0,00 0 15:00:00 273,66 -1,44E+28 1,10 0,66 5,82 1,08 1,07 0 15:15:00 190,45 0,42 4,15 0,55 5,82 0,74 0,00 0

15:30:00 193,59 0,34 3,65 0,56 5,82 0,54 0,00 0 15:45:00 326,53 -2,64E+28 4,08 0,72 5,82 0,72 0,00 0 16:00:00 195,46 -1,98E+28 2,88 0,56 5,82 0,52 0,00 0 16:15:00 146,76 0,29 4,15 0,48 5,82 0,43 0,00 0 16:30:00 154,96 -1,98E+28 3,06 0,50 5,82 0,53 0,00 0 16:45:00 116,24 0,24 3,50 0,43 5,82 0,38 0,00 0 17:00:00 163,37 -1,98E+28 3,06 0,51 5,82 0,35 0,00 0 17:15:00 76,89 -1,59E+28 2,38 0,35 5,82 0,32 0,32 0 17:30:00 56,78 -1,98E+28 2,97 0,30 5,82 0,34 0,00 0 17:45:00 153,44 0,29 3,60 0,50 5,82 0,42 0,00 0 18:00:00 68,22 -1,98E+28 2,38 0,33 2,06 0,22 0,00 0 18:15:00 45,90 -2,27E+28 2,79 0,27 5,82 0,37 0,00 0 18:30:00 91,25 -1,59E+28 2,23 0,38 5,82 0,39 0,39 0 18:45:00 97,17 -1,32E+28 2,04 0,39 5,82 0,41 0,41 0 19:00:00 85,02 -2,27E+28 3,25 0,37 5,82 0,34 0,00 0 19:15:00 67,08 -2,64E+28 3,79 0,33 5,82 0,33 0,00 0 19:30:00 44,02 -1,98E+28 3,03 0,27 5,82 0,24 0,00 0

19:45:00 17,99 -1,98E+28 2,97 0,17 2,06 0,19 0,00 0 20:00:00 23,97 -1,76E+28 2,67 0,20 5,82 0,22 0,00 0 20:15:00 61,10 -1,98E+28 2,88 0,31 5,82 0,28 0,00 0 20:30:00 43,94 0,20 4,85 0,27 5,82 0,30 0,00 0 20:45:00 43,92 -2,64E+28 4,08 0,27 5,82 0,26 0,00 0 21:00:00 52,81 -7,55E+27 1,07 0,29 5,82 0,58 0,56 0 21:15:00 10,49 -1,98E+28 3,09 0,13 2,06 0,20 0,00 0 21:30:00 39,75 0,16 4,20 0,25 5,82 0,20 0,00 0

21:45:00 103,80 -7,93E+27 1,21 0,41 5,82 0,99 0,89 0 22:00:00 167,99 -1,44E+28 1,07 0,52 1,25 0,78 0,77 0 22:15:00 57,72 -8,81E+27 1,35 0,30 5,82 0,70 0,70 0 22:30:00 53,14 -8,81E+27 1,33 0,29 5,82 0,52 0,52 0 22:45:00 10,16 -2,27E+28 3,14 0,13 5,82 0,16 0,00 0 23:00:00 130,48 -1,44E+28 1,08 0,46 1,25 0,84 0,69 0 23:15:00 25,73 -8,81E+27 1,32 0,20 5,82 0,93 0,85 0 23:30:00 16,58 -9,33E+27 1,40 0,16 5,82 0,43 0,43 0 23:45:00 62,75 -7,55E+27 1,18 0,32 1,25 0,87 0,85 0

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 15 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM

Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100

(was) ( m ) (

detik )

( m ) ( detik )

( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

15 02 08 00:00:00 181,40 -

8,81E+27 1,31 0,54 1,25 0,72 0,44 0

00:15:00 41,74 -

8,81E+27 1,31 0,26 5,82 0,51 0,51 0

00:30:00 72,26 -

1,22E+28 1,88 0,34 5,82 0,55 0,55 0

00:45:00 32,54 -

1,06E+28 1,60 0,23 2,06 0,55 0,55 0

01:00:00 68,64 -

1,98E+28 2,59 0,33 5,82 0,52 0,00 0 01:15:00 33,43 - 1,32 0,23 5,82 0,51 0,43 0

8,81E+27

01:30:00 149,95 -

8,81E+27 1,35 0,49 2,06 1,27 1,08 0

01:45:00 40,93 -

8,35E+27 1,26 0,26 2,06 0,67 0,67 0

02:00:00 230,37 -

1,44E+28 2,25 0,61 5,82 0,75 0,75 0

02:15:00 96,22 -

8,81E+27 1,35 0,39 2,06 0,90 0,90 0

02:30:00 134,36 -

9,92E+27 1,50 0,46 5,82 0,70 0,70 0

02:45:00 68,14 -

7,93E+27 1,23 0,33 5,82 1,88 1,73 0

03:00:00 55,92 -

1,13E+28 1,75 0,30 2,06 0,39 0,39 0

03:15:00 137,15 -

9,33E+27 1,43 0,47 5,82 0,63 0,63 0

03:30:00 46,91 -

8,35E+27 1,26 0,27 2,06 0,65 0,65 0 03:45:00 42,18 - 2,04 0,26 2,06 0,57 0,57 0

1,32E+28

04:00:00 94,83 -

8,35E+27 1,25 0,39 5,82 1,16 1,16 0

04:15:00 84,10 -

8,35E+27 1,25 0,37 5,82 0,79 0,79 0

04:30:00 52,50 -

8,35E+27 1,26 0,29 5,82 0,84 0,84 0

04:45:00 74,99 -

1,22E+28 1,83 0,35 5,82 0,62 0,62 0

05:00:00 68,57 -

7,55E+27 1,17 0,33 2,06 0,71 0,71 0

05:15:00 61,89 -

7,93E+27 1,24 0,31 5,82 0,57 0,55 0

05:30:00 27,27 -

1,44E+28 2,25 0,21 2,06 0,19 0,19 0

05:45:00 23,13 -

1,76E+28 2,75 0,19 2,06 0,16 0,00 0

06:00:00 40,70 -

1,22E+28 1,83 0,26 2,06 0,67 0,57 0 06:15:00 33,43 0,19 5,38 0,23 5,82 0,23 0,00 0

06:30:00 33,89 0,13 3,75 0,23 5,82 0,21 0,00 0

06:45:00 36,33 -

8,35E+27 1,25 0,24 5,82 0,61 0,61 0

07:00:00 73,22 -

1,32E+28 1,96 0,34 5,82 0,49 0,49 0

15:30:00 193,59 0,34 3,65 0,56 5,82 0,54 0,00 0 15:45:00 326,53 -2,64E+28 4,08 0,72 5,82 0,72 0,00 0 16:00:00 195,46 -1,98E+28 2,88 0,56 5,82 0,52 0,00 0 16:15:00 146,76 0,29 4,15 0,48 5,82 0,43 0,00 0 16:30:00 154,96 -1,98E+28 3,06 0,50 5,82 0,53 0,00 0 16:45:00 116,24 0,24 3,50 0,43 5,82 0,38 0,00 0 17:00:00 163,37 -1,98E+28 3,06 0,51 5,82 0,35 0,00 0 17:15:00 76,89 -1,59E+28 2,38 0,35 5,82 0,32 0,32 0 17:30:00 56,78 -1,98E+28 2,97 0,30 5,82 0,34 0,00 0 17:45:00 153,44 0,29 3,60 0,50 5,82 0,42 0,00 0 18:00:00 68,22 -1,98E+28 2,38 0,33 2,06 0,22 0,00 0 18:15:00 45,90 -2,27E+28 2,79 0,27 5,82 0,37 0,00 0

18:30:00 91,25 -1,59E+28 2,23 0,38 5,82 0,39 0,39 0 18:45:00 97,17 -1,32E+28 2,04 0,39 5,82 0,41 0,41 0 19:00:00 85,02 -2,27E+28 3,25 0,37 5,82 0,34 0,00 0 19:15:00 67,08 -2,64E+28 3,79 0,33 5,82 0,33 0,00 0 19:30:00 44,02 -1,98E+28 3,03 0,27 5,82 0,24 0,00 0 19:45:00 17,99 -1,98E+28 2,97 0,17 2,06 0,19 0,00 0 20:00:00 23,97 -1,76E+28 2,67 0,20 5,82 0,22 0,00 0 20:15:00 61,10 -1,98E+28 2,88 0,31 5,82 0,28 0,00 0 20:30:00 43,94 0,20 4,85 0,27 5,82 0,30 0,00 0 20:45:00 43,92 -2,64E+28 4,08 0,27 5,82 0,26 0,00 0 21:00:00 52,81 -7,55E+27 1,07 0,29 5,82 0,58 0,56 0 21:15:00 10,49 -1,98E+28 3,09 0,13 2,06 0,20 0,00 0 21:30:00 39,75 0,16 4,20 0,25 5,82 0,20 0,00 0

21:45:00 103,80 -7,93E+27 1,21 0,41 5,82 0,99 0,89 0 22:00:00 167,99 -1,44E+28 1,07 0,52 1,25 0,78 0,77 0 22:15:00 57,72 -8,81E+27 1,35 0,30 5,82 0,70 0,70 0 22:30:00 53,14 -8,81E+27 1,33 0,29 5,82 0,52 0,52 0

22:45:00 10,16 -2,27E+28 3,14 0,13 5,82 0,16 0,00 0 23:00:00 130,48 -1,44E+28 1,08 0,46 1,25 0,84 0,69 0 23:15:00 25,73 -8,81E+27 1,32 0,20 5,82 0,93 0,85 0 23:30:00 16,58 -9,33E+27 1,40 0,16 5,82 0,43 0,43 0 23:45:00 62,75 -7,55E+27 1,18 0,32 1,25 0,87 0,85 0

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 16 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100 (was) ( m ) ( detik ) ( m ) ( detik ) ( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 12 07 00:00:00 6,86 0,08 3,11 0,10 5,82 0,16 0,00 0,00

01:00:00 12,45 0,09 2,23 0,14 5,82 0,20 0,00 0,00

02:00:00 18,33 0,12 2,20 0,17 5,82 0,22 0,00 0,00 03:00:00 6,61 0,07 2,06 0,10 2,06 0,11 0,00 0,00 04:00:00 9,10 0,07 3,18 0,12 2,06 0,13 0,00 0,00 05:00:00 13,84 0,09 3,21 0,15 5,82 0,18 0,00 0,00 06:00:00 20,87 0,13 3,03 0,18 5,82 0,19 0,00 0,00 07:00:00 27,96 0,17 3,70 0,21 5,82 0,23 0,00 0,00 08:00:00 67,70 0,29 3,79 0,33 5,82 0,40 0,00 0,00 09:00:00 34,84 0,30 1,71 0,24 5,82 1,27 0,00 0,00 10:00:00 80,33 0,28 4,65 0,36 5,82 0,38 0,00 0,00 11:00:00 78,34 0,21 3,46 0,35 5,82 0,56 0,00 0,00 12:00:00 63,65 0,20 2,23 0,32 5,82 0,40 0,00 0,00 13:00:00 83,28 0,22 3,63 0,37 5,82 0,39 0,00 0,00 14:00:00 57,18 0,18 2,48 0,30 5,82 0,29 0,00 0,00 15:00:00 33,29 0,13 2,14 0,23 5,82 0,27 0,00 0,00 16:00:00 60,90 0,13 1,66 0,31 5,82 0,27 0,00 0,00 17:00:00 15,08 0,11 1,93 0,16 5,82 0,23 0,00 0,00 18:00:00 34,14 0,15 2,61 0,23 2,06 0,20 0,00 0,00

19:00:00 30,57 0,12 3,14 0,22 5,82 0,21 0,00 0,00 20:00:00 40,90 0,14 2,81 0,26 2,06 0,23 0,00 0,00 21:00:00 84,28 0,33 1,19 0,37 1,25 0,79 0,00 0,00 22:00:00 214,37 0,49 1,03 0,59 1,25 0,98 0,00 0,00 23:00:00 71,75 0,23 2,10 0,34 2,06 0,42 0,00 0,00

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 17 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100 (was) ( m ) ( detik ) ( m ) ( detik ) ( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 17 12 07 00:00:00 62,76 0,36 1,40 0,32 2,06 0,67 0,00 0,00 01:00:00 111,26 0,32 1,88 0,42 2,06 0,58 0,00 0,00

02:00:00 76,55 0,27 2,16 0,35 2,06 0,55 0,00 0,00 03:00:00 90,92 0,34 1,93 0,38 2,06 0,71 0,00 0,00 04:00:00 106,27 0,31 1,75 0,41 2,06 0,48 0,00 0,00 05:00:00 221,89 0,50 2,04 0,60 5,82 1,09 0,00 0,00 06:00:00 1404,30 0,63 1,73 1,50 2,06 1,92 0,00 0,00 07:00:00 434,59 0,76 1,75 0,83 5,82 1,25 0,00 0,00 08:00:00 786,96 0,62 2,89 1,12 5,82 0,99 0,00 0,00 09:00:00 433,92 0,61 2,43 0,83 5,82 0,82 0,00 0,00 10:00:00 824,14 1,11 1,71 1,15 2,06 2,04 0,00 0,00

11:00:00 260,80 0,92 1,26 0,65 2,06 2,26 0,00 0,00 12:00:00 288,62 0,42 2,67 0,68 5,82 0,76 0,00 0,00 13:00:00 96,79 0,23 2,00 0,39 5,82 0,57 0,00 0,00 14:00:00 97,46 0,19 2,20 0,40 5,82 0,39 0,00 0,00 15:00:00 83,54 0,16 3,36 0,37 5,82 0,34 0,00 0,00 16:00:00 33,82 0,12 1,75 0,23 2,06 0,24 0,00 0,00 17:00:00 110,12 0,24 2,88 0,42 5,82 0,47 0,00 0,00 18:00:00 52,23 0,18 2,91 0,29 5,82 0,30 0,00 0,00 19:00:00 63,34 0,17 2,72 0,32 5,82 0,25 0,00 0,00 20:00:00 80,44 0,21 2,04 0,36 2,06 0,48 0,00 0,00 21:00:00 86,36 0,18 2,00 0,37 5,82 0,43 0,00 0,00 22:00:00 30,01 0,15 3,43 0,22 5,82 0,21 0,00 0,00 23:00:00 47,12 0,18 1,90 0,27 5,82 0,30 0,00 0,00

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 18 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100 (was) ( m ) ( detik ) ( m ) ( detik ) ( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 18 12 07 00:00:00 53,37 0,12 2,20 0,29 5,82 0,31 0,00 0,00

01:00:00 31,46 0,13 2,40 0,22 5,82 0,26 0,00 0,00 02:00:00 38,05 0,19 3,92 0,25 5,82 0,34 0,00 0,00

03:00:00 23,14 0,10 2,48 0,19 5,82 0,20 0,00 0,00 04:00:00 374,34 0,87 2,48 0,77 5,82 1,63 0,00 0,00 05:00:00 599,99 0,57 2,72 0,98 5,82 0,95 0,00 0,00 06:00:00 834,80 0,63 1,98 1,16 5,82 1,65 0,00 0,00 07:00:00 265,97 0,55 1,67 0,65 5,82 1,67 0,00 0,00 08:00:00 491,89 0,72 1,73 0,89 5,82 1,11 0,00 0,00 09:00:00 474,14 0,74 3,36 0,87 5,82 0,95 0,00 0,00 10:00:00 420,28 0,50 1,96 0,82 5,82 0,89 0,00 0,00

11:00:00 481,60 0,56 2,16 0,88 5,82 1,16 0,00 0,00 12:00:00 411,37 0,62 1,50 0,81 2,06 1,25 0,00 0,00 13:00:00 305,18 0,40 2,09 0,70 5,82 0,76 0,00 0,00 14:00:00 206,74 0,33 1,94 0,58 5,82 0,74 0,00 0,00 15:00:00 141,27 0,29 2,23 0,48 5,82 0,72 0,00 0,00 16:00:00 56,02 0,23 1,32 0,30 5,82 0,41 0,00 0,00 17:00:00 160,73 0,33 1,55 0,51 5,82 0,68 0,00 0,00 18:00:00 104,67 0,32 1,15 0,41 2,06 0,63 0,00 0,00 19:00:00 160,59 0,33 1,73 0,51 5,82 0,77 0,00 0,00 20:00:00 92,93 0,25 1,44 0,39 2,06 0,49 0,00 0,00 21:00:00 123,74 0,33 1,53 0,45 5,82 0,61 0,00 0,00 22:00:00 208,85 0,29 2,00 0,58 2,06 0,62 0,00 0,00 23:00:00 93,69 0,27 1,79 0,39 5,82 0,49 0,00 0,00

DATA GELOMBANG LATTEK SURVEI PANTAI CARNAVAL ANCOL Tanggal : 19 Februari 2008 Posisi : 106˚51’10,2” T - 06˚07’01” S Stasion : Dermaga Pemancingan Ancol

TGL. JAM Energy Havg Tavg Hsig Tsig Hmax H1/10 H1/100 (was) ( m ) ( detik ) ( m ) ( detik ) ( m )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 19 12 07 00:00:00 28,72 0,16 2,00 0,21 5,82 0,27 0,00 0,00

01:00:00 125,16 0,28 2,18 0,45 2,06 0,60 0,00 0,00 02:00:00 383,23 0,43 1,47 0,78 2,06 0,70 0,00 0,00

03:00:00 77,90 0,38 1,55 0,35 2,06 1,05 0,00 0,00 04:00:00 352,82 0,40 2,40 0,75 5,82 0,80 0,00 0,00 05:00:00 345,18 0,49 2,40 0,74 5,82 0,94 0,00 0,00 06:00:00 605,60 0,74 1,94 0,99 5,82 1,24 0,00 0,00 07:00:00 498,32 0,52 1,98 0,89 2,06 0,86 0,00 0,00 08:00:00 1027,70 0,91 1,62 1,28 5,82 1,92 0,00 0,00

09:00:00 321,04 0,59 2,43 0,72 2,06 1,30 0,00 0,00 10:00:00 0,11 0,00 0,50 0,01 5,82 0,01 0,00 0,00

WAVE ROSE

DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL 13 S/D 18 FEBRUARI 2008

PERIODICALLY WAVE ROSE DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL

13 S/D 18 FEBRUARI 2008

DISTRIBUSI FREKUENSI TINGGI GELOMBANG

DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL

12 S/D 19 FEBRUARI 2008

DISTRIBUSI FREKUENSI PERIODE GELOMBANG

DERMAGA PEMANCINGAN ANCOL 12 S/D 19 FEBRUARI 2008