Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

84
Pembuatan Gerak Animasi 3D dan Compositing pada Iklan Layanan Masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik SKRIPSI Imam Afriyogo Susilo 4616040014 PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DIGITAL JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER DEPOK 2020

Transcript of Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Page 1: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Pembuatan Gerak Animasi 3D dan Compositing pada

Iklan Layanan Masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik

SKRIPSI

Imam Afriyogo Susilo

4616040014

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DIGITAL

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DEPOK

2020

Page 2: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Pembuatan Gerak Animasi 3D dan Compositing pada

Iklan Layanan Masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik

SKRIPSI

Dibuat untuk Melemgkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk Memperoleh

Diploma Empat Politeknik

Imam Afriyogo Susilo

4616040014

PROGRAM STUDI TEKNIK MULTIMEDIA DIGITAL

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DEPOK

2020

Page 3: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi/Tesis/Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : IMAM AFRIYOGO S.

NIM : 4616040014

Tanggal :

Tanda Tangan :

Page 4: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi diajukan oleh :

Nama : Imam Afriyogo S

NIM : 4616040014

Program Studi : Teknik Multimedia Digital

Judul Skripsi : Pembuatan Gerak Animasi 3d dan Compositing pada Iklan

Layanan Masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik

Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari, Tanggal, Bulan Tahun

2020 dan dinyatakan LULUS.

Disahkan oleh

Pembimbing : Iwan Sonjaya, S.T., M.T., ( )

Penguji I : Eriya, S.Kom., M.T ( )

Penguji II : Hata Maulana, S.Si., M.T.I ( )

Penguji III : Fitria Nugrahani, S.Pd., M.Si. ( )

Mengetahui :

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer

Ketua

Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom.

NIP 197802112009121003

Page 5: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini dilakukan dalam

rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan

Politeknik. Skripsi ini membahas mengenai pembuatan animasi 3D pada Iklan

Layanan Masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai

pada tahap penyusunan skripsi, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom., selaku ketua Jurusan Teknik Informatika

dan Komputer;

2. Iwan Sonjaya, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Multimedia

Digital;

3. Iwan Sonjaya, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi ini;

4. Orangtua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan

material dan moral;

5. Teman-teman TMD 2016, Kakak serta Adik Tingkat dan HIMATIK yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi maupun

perkuliahan penulis.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenaan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Depok, Juli 2020

Penulis

Page 6: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di

bawah ini :

Nama : Imam Afriyogo Susilo

NIM : 4616040014

Program Studi : Teknik Multimedia Digital

Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pembuatan Gerak Animasi 3d dan Compositing pada Iklan Layanan Masyarakat

Bogor Tanpa Kantong Plastik

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,

mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (databse),

merawat, dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pada tanggal :

Yang menyatakan,

(Imam Afriyogo S)

*Karya Ilmiah : karya akhir makalah non seminar, laporan kerja praktek, laporan

magang, karya profesi, dan karya spesialis.

Page 7: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

vi

Abstrak

Penelitian ini tujuan membuat sebuah iklan layanan masyarakat tentang quick win

dari Smart City yang ada di kota Bogor. Bogor merupakan salah satu kota dari 25

yang terpilih dalam program Smart City di Indonesia, di Kota Bogor sendiri

memiliki program quick win yaitu Bogor Tanpa Kantong Plastik, akan tetapi pihak

Pemkot belum melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat Kota

Bogor. Solusi dari masalah tersebut, maka dibuatlah sebuah iklan layanan

masyarakat animasi yang dibuat dengan menggunakan animasi 3D. Animasi 3D

adalah suatu objek animasi yang terdapat dalam ruang 3D. Dalam film animasi ini,

animasi 3D bisa dilihat dari lingkungan dalam film ini. Dalam penelitian ini, penulis

membuat gerak pada animasi dan kompositing yang terdiri dari Animating,

Compositing, dan Rendering. Dalam hasil pengujian responden menilai bahwa

iklan layanan masyarakat animasi 3d ini sudah dikemas secara menarik dan telah

menyampaikan pesan tentang pengurangan dalam pengguanan kantong plastik.

Kata kunci: Animasi 3D, Gerak Animasi, Compositing, Iklan Layanan Masyarakat,

Smart City

Page 8: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ v

Abstrak ................................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 3

1.4 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 3

1.5 Metode ......................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

2.1 Animasi 3D ................................................................................................. 5

2.2 Animasi ....................................................................................................... 5

2.2.1 Keyframe ..................................................................................................... 5

2.2.2 In Between ................................................................................................... 6

2.3 Prinsip Animasi ........................................................................................... 6

2.3.1 Squash and Stretch ...................................................................................... 6

2.3.2 Anticipation ................................................................................................. 6

2.3.3 Staging ......................................................................................................... 7

2.3.4 Straight Ahead and Pose to Pose Animation ............................................... 8

2.3.5 Follow Throught and Overlapping Action .................................................. 8

2.3.6 Slow-in and Slow-out .................................................................................. 9

2.3.7 Arcs ........................................................................................................... 10

2.3.8 Secondary Action ...................................................................................... 10

2.3.9 Timing ....................................................................................................... 11

2.3.10 Exaggeration .............................................................................................. 11

2.3.11 Solid Drawing ........................................................................................... 12

2.3.12 Appeal ....................................................................................................... 12

2.4 Compositing .............................................................................................. 13

2.4.1 Lighting ..................................................................................................... 13

2.4.2 Camera ...................................................................................................... 14

2.4.3 Rendering .................................................................................................. 14

2.5 Tipografi .................................................................................................... 14

Page 9: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

viii

2.6 Iklan Layanan Masyarakat ........................................................................ 15

2.7 Autodesk Maya ......................................................................................... 15

2.8 Adobe After Effect .................................................................................... 16

2.9 Adobe Premire ........................................................................................... 16

2.10 Tahap Pengembangan 3Ds dan 1E ............................................................ 16

2.11 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 17

2.11.1 Wawancara ................................................................................................ 17

2.11.2 Observasi ................................................................................................... 18

2.11.3 Kuesioner .................................................................................................. 18

2.12 Skala Likert ............................................................................................... 19

2.13 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 20

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI ................................................. 21

3.1 Perancangan Program Aplikasi ................................................................. 21

3.1.1 Deskripsi Video Animasi Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor

Tanpa Kantong Plastik .......................................................................................... 21

3.1.2 Konsep Video Animasi Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor

Tanpa Kantong Plastik .......................................................................................... 22

3.1.3 Storyline .................................................................................................... 23

3.2 Realisasi Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor Tanpa

Kantong Plastik ..................................................................................................... 24

3.2.1 Storyboard ................................................................................................. 24

3.2.2 Blocking Camera ....................................................................................... 29

3.2.3 Video Reference ........................................................................................ 30

3.2.4 Pembuatan Gerak Animasi ........................................................................ 31

3.2.5 Penambahan Lighting ................................................................................ 33

3.2.6 Pergerakan Kamera ................................................................................... 35

3.2.7 Rendering Gambar .................................................................................... 36

3.2.8 Compositing .............................................................................................. 38

3.2.9 Rendering Video ....................................................................................... 40

BAB IV ................................................................................................................. 41

4.1 Pengujian ................................................................................................... 41

4.2 Deskripsi Pengujian ................................................................................... 41

4.3 Prosedur Pengujian .................................................................................... 41

4.3.1 Alpha Testing ............................................................................................ 41

4.3.2 Beta Testing ............................................................................................... 42

4.4 Hasil Pengujian ......................................................................................... 42

4.4.1 Hasil Alpha Testing ................................................................................... 42

4.4.2 Hasil Beta Testing ..................................................................................... 47

4.5 Analisis data dan Evaluasi ......................................................................... 55

4.5.1 Analisis Alpha Testing .............................................................................. 55

4.5.1 Analisis Beta Testing ................................................................................ 56

BAB V ................................................................................................................... 59

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 59

5.2 Saran .......................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61

Page 10: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh prinsip animasi Squash and Strech ......................................... 6

Gambar 2.2 Contoh prinsip animasi Anticipation ................................................... 7

Gambar 2.3 Contoh prinsip animasi Staging .......................................................... 7

Gambar 2.4 Contoh prinsip animasi Straight Ahead and Pose to Pose Animation 8

Gambar 2.5 Contoh prinsip animasi Follow Throught and Overlapping Action .... 9

Gambar 2.6 Contoh prinsip animasi Slow In and Slow Out .................................... 9

Gambar 2.7 Contoh prinsip animasi Arcs ............................................................. 10

Gambar 2.8 Contoh prinsip animasi Secondary Action ........................................ 10

Gambar2.9 Contoh prinsip animasi Timing .......................................................... 11

Gambar 2.10 Contoh prinsip animasi Exaggeration ............................................. 11

Gambar 2.11 Contoh prinsip animasi Solid Drawing ........................................... 12

Gambar 2.12 Contoh prinsip animasi Appeal ....................................................... 12

Gambar 3.1 Langkah dalam proses pembuatan sebuah kamera di Autodesk Maya.

............................................................................................................................... 29

Gambar 3.2 Contoh blocking camera pada Âutodesk Maya ................................ 30

Gambar 3.3 langkah dalam memasukan video reference kedalam di Autodesk

Maya. ..................................................................................................................... 31

Gambar 3.4 proses pembuatan gerak dan in between pada objek menggunakan

video references .................................................................................................... 32

Gambar 3.5 gerak animasi yang sudah dimodifikasi dengan graph editor ........... 32

Gambar 3.6 tahapan dalam penambahan Skydome Light. ..................................... 33

Gambar 3.7 tahapan dalam penambahan Directonal Light. .................................. 34

Gambar 3.8 Contoh frame yang sudah dikombinasikan dengan Skydome Light dan

Directonal Light .................................................................................................... 34

Gambar 3.9 Langkah dalam pembuatan gerak kamera pada scene 1. .................. 35

Page 11: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

xi

Gambar 3.10 Merupakan setting sampling pada render setting Arnold. .............. 36

Gambar 3.11 Merupakan setting frame range pada render setting. ..................... 37

Gambar 3.12 Merupakan setting pemilihan kamera dan ukuran gambar. ............ 37

Gambar 3.13 setting import gambar menjadi sebuah composition dengan gambar

yang sudah berurutan. ........................................................................................... 38

Gambar 3.14 Merupakan contoh sequence yang sudah diterapkan depth and field.

............................................................................................................................... 39

Gambar 3.15 merupakan tampilan pada tahap editing. ......................................... 39

Gambar 3.16 merupakan setting pada saat render. ............................................... 40

Gambar 4.1 Informasi tentang sampah. ................................................................ 48

Gambar 4.2 Informasi tentang populasi sampah. .................................................. 48

Gambar 4.3 Penggunaan gerak dan pose pada karakter. ....................................... 49

Gambar 4.4 Perbandingan penggunaan twinning pada karakter ........................... 49

Gambar 4.5 Contoh karakter yang tidak menggunakan variety of shape. ............ 50

Gambar 4.6 Contoh karakter yang menggunakan variety of shape. ..................... 50

Gambar 4.7 Rumus dalam mencari interval penilaian. ......................................... 51

Gambar 4.8 Rumus Kriterium .............................................................................. 51

Page 12: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 skor pada skala likert................................................................................ 19

Tabel 2 Konsep Video Animasi ............................................................................ 22

Tabel 3 Storyline ................................................................................................... 23

Tabel 4 Storyboard ................................................................................................ 25

Tabel 5 Hasil alpha testing yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan gerak

animasi .................................................................................................................. 43

Tabel 6 Hasil alpha testing yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan compositing

............................................................................................................................... 46

Tabel 7 hasil interval penilaian dan skala ............................................................. 51

Tabel 8 skor pada skala likert................................................................................ 51

Tabel 9 pengujian beta testing pada responden .................................................... 52

Page 13: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era ini perkembangan teknologi sangatlah pesat. Di Indonesia semua kota saling

berlomba mengembangkan teknologi guna menjadi kota yang paling maju serta

menjadikan setiap kegiatan disuatu kota menjadi lebih efektif, efisien, terintegrasi,

berkelanjutan dan terukur untuk menghasilkan layanan kepada warganya. Salah

satunya adalah Kota Bogor, kota yang dikenal dengan julukan kota hujan ini mulai

ikut menerapkan program smart city. Menurut Diskominfo Kota Bogor smart city

adalah pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor,

mengendalikan berbagai sumber daya yang ada didalam kota dengan lebih efektif

dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung

pembangunan yang berkelanjutan. (Diskominfo Kota Bogor, 2015).

Quick win merupakan sebuah program smart city Kota Bogor yang salah satunya

adalah Bogor Tanpa Kantong Plastik (BOTAK). Terhitung mulai 1 Desember 2018

Pemerintah Kota Bogor resmi melarang penyediaan kantong plastik di ritel modern,

pusat perbelanjaan, dan pelaku usaha setiap perseorangan. Didalam peraturan

walikota nomor 61 tahun 2018 pasal 3 adapun tujuan dari program tersebut yaitu

meindungi wilayah daerah kota dari pencemaran dan kerusakan lingkungan yang

diakibatkan oleh pengguna kantong plastik.

Pada tahap awal kebijakan tersebut baru disosialisasikan dan diberlakukan di ritel

modern dan pusat perbelanjaan. Kebijakan tersebut berhasil diterapkan seperti yang

dilansir dari halaman berita detiknews.com jumlah pemakaian plastik di Kota

Bogor untuk retail modern berkurang sampai 1,5ton perhari dari jumlah total 32,5

ton (Saputra, 2018).

Selanjutnya pemerintah Kota Bogor menjalankan program tersebut keseluruh

masyarakat Kota Bogor sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat. Berdasarkan

hasil wawancara bersama ibu Yosita salah satu staff Dinas Lingkungan Hidup dan

Kesehatan pemerintah Kota Bogor menyatakan bahwa pihak terkait belum

Page 14: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2

melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh ke warga Kota Bogor. Pemerintah

Kota Bogor mensosialisasikan program Bogor Tanpa Kantong Plastik hanya

melalui media sosial serta media cetak seperti surat edaran, flyer, dan koran di

daerah tertentu saja. Menurutnya program tersebut membutuhkan media yang

menarik untuk melakukan sosialisasi lanjutan.

Pada penelitian terdahulu yang disampaikan pada jurnal (Hasanah & Nulhakim,

2015) media film animasi merupakan audio visual berupa rangkaian gambar yang

disusun sehingga menghasilkan gerak yang terkesan natural. Didalam jurnal ini

juga menyebutkan bahwa media animasi digunakan untuk pengembangan media

pembelajaran pada konsep fotosintesis dengan menggunakan animasi 2D,

menurutnya pemanfaatan animasi sebagai media informasi dirasa akan

meningkatkan pengetahuan seseorang dalam menyampaikan pesan, karena animasi

ini bersifat menarik. Pada penelitian terdahulu juga disebutkan software pendukung

yang digunakan untuk membuat animasi 2D menggunakan Anime Studio Pro 95,

Windows Movie Maker 6, Powerpoint video converter, dan Adobe Photoshop.

Berdasarkan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini penulis membuat sebuah

animasi untuk menyampaikan pesan sebagai media informasi dalam meningkatkan

pengetahuan seseorang karena animasi bersifat menarik, dalam bentuk iklan

layanan masyarakat untuk mensosialisasikan program Bogor Tanpa Kantong

Plastik. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah,

penelitian ini membuat sebuah animasi 3 dimensi menggunakan software Autodesk

Maya, Adobe After Effect dan Adobe Premiere.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka kebutuhan mendasar dalam membuat media

animasi dalam penelitian ini adalah proses gerak animasi 3 dimensi sebagai

pendukung dalam pembuatan video animasi 3 dimensi iklan layanan masyarakat

Bogor Tanpa Kantong Plastik. Gerak animasi digunakan sebagai visualisasi dari

objek yang nantinya akan digerakan sehingga pesan dan informasi yang nantinya

akan disampaikan dimengerti oleh warga Kota Bogor.

Selain pembuatan gerak animasi teknik compositing diperlukan juga dalam proses

pembuatan animasi, teknik compositing yang dilakukan meliputi penempatan

cahaya dalam sebuah scene (lighting), penataan kamera, penggunaan visual effect,

Page 15: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

3

dan menata video gambar animasi sehingga menjadi sebuah scene yang utuh.

Compositing dilakukan pada bagian akhir dari pengerjaan penelitian sebagai

tahapan terakhir yang dilakukan dalam pembuatan animasi. Oleh karena itu, judul

dari penelitian ini adalah “Pembuatan Gerak Animasi 3d dan Compositing dalam

Iklan Layanan Masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, maka rumusan masalah

dalam skripsi ini adalah bagaimana proses dari pembuatan gerak animasi serta

compositing pada iklan layanan masyarakat Bogor Tanpa Kantong Plastik dengan

harapan hasil yang diperoleh dapat memberikan pesan moral kepada masyarakat

Bogor tentang program tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Dari rumusan masalah yang sudah ditentukan, adapun batasan masalah yang yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan animasi Bogor Tanpa Plastik ini berbasis animasi 3D.

b. Dibutuhkan media yang menarik untuk mensosialisasikan program Bogor

Tanpa Kantong Plastik.

c. Target pengguna adalah warga Kota Bogor.

d. Pembuatan gerak animasi 3 dimensi menggunakan software Autodesk Maya.

e. Compositing dilakukan dengan menggunakan software Adobe After Effect dan

Adobe Premire.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari skripsi ini adalah membuat animasi 3D pada iklan layanan masyarakat

Bogor tanpa kantong plastik sebagai media untuk sosialisasi kepada warga Bogor

tentang program yang dibuat Pemerintah Kota Bogor, sehingga animasi yang dibuat

dapat dicerna warga Bogor untuk lebih peduli terhadap pengurangan penggunaan

kantong plastik.

Adapun manfaat dari pengerjaan skripsi ini adalah:

Page 16: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4

1. Sebagai media kampanye dan sosialisasi Pemerintah Kota Bogor tentang

program Bogor Tanpa Kantong Plastik.

2. Sebagai edukasi terhadap warga Bogor tentang pengurangan penggunaan

kantong plastik.

1.5 Metode

Metode yang digunakan dalam pembuatan animasi iklan layanan masyarakat Bogor

Tanpa Kantong Plastik ini adalah metode pengembangan 3Ds dan 1E, model ini

dimaksudkan untuk menyajikan secara garis besar untuk suatu proyek, tetapi dapat

dimodifikasi atau diperluas sesuai dengan kebutuhan, tahapan atau metode tersebut

terdiri dari:

1. Decide Tahap ini merupakan fase untuk bertukar pikiran, dan meneliti

konten. Pada tahap ini penulis melakukan riset dengan audiens untuk

selanjutnya membuat ide/konsep cerita, dengan melakukan

wawancara/pencarian data ke Pemerintah Kota Bogor sebagai bentuk validasi.

2. Design Tahap ini merupakan fase untuk menentukan detail konten, membuat

diagram alur, menentukan desain dan tata letak layar, dan menulis script atau

storyboard. Pada tahap ini penulis membuat storyboard, membuat block

camera, dan membuat video references sebagai acuan gerakan animasi.

3. Develop Tahap ini merupakan fase untuk mengumpulkan dan membuat

elemen multimedia seperti membuat gambar, membangun animasi,

menghasilkan audio, menghasilkan video, dan author program. Pada tahap ini

dilakukanlah tahap animating, camera movement, lighting, rendering dan

compositing.

4. Evaluate Tahap ini merupakan fase yang dilakukan untuk mengevaluasi

program. Pada tahap ini dilakukan testing produk kepada responden mengenai

kualitas produk.

Page 17: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Animasi 3D

Animasi 3D adalah animasi yang berwujud tiga dimensi meskipun bukan dalam

bentuk 3D yang sebenarnya, yaitu bukan fisiknya, namun dalam wujud 3D dalam

layar kaca 2D (layar tv, bioskop, komputer, proyektor, dan media sejenisnya).

Tidak seperti animasi 2D yang memiliki dimensi panjang (X) dan lebar (Y), animasi

3D memiliki kelebihan yaitu dimensi kedalaman (Z).

Prinsip kerjanya sama dengan animasi 2 dimensi hanya objek yang dibangun adalah

bagun 3 dimensi seperti; shape, kerucut/cone, kubus dan lain-lain. Animasi 3

Dimensi. Secara keseluruhan dikerjakan menggunakan bantuan komputer. Melalui

menu gerakan dalam program komputer, keseluruhan objek bisa diperlihatkan

secara 3 dimensi (Sangian & Lumenta, 2016).

2.2 Animasi

Animasi adalah hasil dari proses menampilkan objek-objek gambar secara

berurutan sehingga gambar yang ditampilkan akan tampak hidup. Tidak hanya

menghidupkan, animasi juga memberikan karakter pada objek-objek tersebut.

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

animasi merupakan suatu teknik dalam pembuatan karya audio visual yang

berdasarkan terhadap pengaturan waktu dalam gambar. Gambar yang telah

dirangkai dari beberapa potongan gambar yang bergerak sehingga terlihat nyata.

(Mariana, 2017)

2.2.1 Keyframe

Keyframe merupakan setiap pergerakan yang terkunci dimana setiap gerakan

merupakan pose awal dan akhir adegan, namun terkadang pose tengah pun biasa

digunakan karena untuk mempermudah proses in between. Pembuatan keyframe

sebagian besar mengacu pada panel shot dalam storyboard (Afif, et al., 2017)

Page 18: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.2.2 In Between

In between adalah pemberian pose diantara gerakan tersebut. Pose-pose tersebut

berada diantara keyframe awal, tengah dan akhir yang telah sesuai dengan

storyboard. In between disesuaikan dengan konsep melalui pertimbangan berapa

jumlah frame yang harus di gambar dalam 1 detiknya karena jumlah frame juga

bergantung pada jarak dan wujud gerakan itu sendiri. Hal itu akan mempengaruhi

halus tidaknya maupun slow in slow out pada gerakan sehingga dapat

mempengaruhi mood gerakan itu sendiri. (Afif, et al., 2017)

2.3 Prinsip Animasi

Dalam mempermudah proses pembuatan animasi, terdapat 12 prinsip yang perlu

diperhatikan. Didalam jurnal (Hendrianto, 2017) prinsip tersebut meliputi:

2.3.1 Squash and Stretch

Memberikan kesan ilusi berat, volume dan fleksibelitas kepada karakter dan juga

benda ketika bergerak seolah-olah terlihat “menyusut” atau “mengembang”.

Squash and stretch ini berguna dalam menghidupkan sebuah dialog dan ekspresi,

juga kerap kali diterapkan pada bola yang memantul dan berbagai macam hal lagi

yang lebih kompleks seperti pada otot-otot wajah, tubuh dan sebagainya.

Gambar 2.1 Contoh prinsip animasi Squash and Strech

2.3.2 Anticipation

Anticipation adalah gerak mundur atau ancang-ancang untuk memulai sebuah

gerakan. Prinsip ini harus diterapkan untuk memberikan efek realistis. Karena

untuk melakukan sebuah gerakan yang merupakan bentuk dari pelepasan energi,

dibutuhkan waktu dimana energi itu harus dikumpulkan terlebih dahulu. Dengan

menggunakan prinsip ini segala gerak yang dilakukan karakter akan terlihat

memiliki energi dan bertenaga. Semakin lama atau eksrim antisipasinya akan

Page 19: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

menunjukkan bahwa gerakan itu membutuhkan dan mengeluarkan energi yang

kuat.

Gambar 2.2 Contoh prinsip animasi Anticipation

2.3.3 Staging

Staging adalah prinsip yang tujuan utamanya adalah untuk mengarahkan penonton

memperhatikan apa yang penting dalam suatu adegan, bisa personalitas, ekspresi

atau “mood” karakter dalam satu frame. Dengan kata lain staging adalah untuk

menjaga penonton tetap fokus kepada hal-hal yang relevan dalam scene dan

menghindari detail-detail yang tidak perlu. Bagaimana lokasi pengambilan gambar,

lingkungan, pencahayaan dan pengambilan sudut pandang kamera harus

diperhatikan agar penonton depan menangkap informasi yang ingin disampaikan.

Gambar 2.3 Contoh prinsip animasi Staging

Page 20: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.3.4 Straight Ahead and Pose to Pose Animation

Prinsip straight-ahead mengacu pada teknik pembuatannya, yaitu dengan teknik

frame by frame atau digambar satu per satu. Ungkapan straight-ahead sendiri

memiliki arti lurus ke depan, berarti kita harus mengambar animasi dari frame awal

sampai terahir secara terus berkesinambungan tanpa membuat keyframe. Teknik ini

sangat berguna untuk mebuat ilusi yang dinamis, akan tetapi masalah yang sering

terjadi karakter atau benda yang dianimasikan itu seringkali berubah atau meleset

ukurannya, volume dan proporsinya. Pose to pose sedikit berbeda. Animator harus

merencanakan adegan apa yang mau dikembangkan melalui keyframe. Tidak

seperti straigt-ahead yang digambar secara terus berlanjut, pose to pose ini harus

mengambar keyframe yang penting untuk patokan, yang kemudian interval antar

keyframe itu akan di isi oleh asisten animator sehingga membentuk kesatuan

gerakan yang halus. Proporsi, ukuran dan volume dapat dikontrol dengan baik

dengan cara ini. Pengerjaan animasi ini akan menggunakan cara pose to pose dalam

penganimasiannya.

Gambar 2.4 Contoh prinsip animasi Straight Ahead and Pose to Pose Animation

2.3.5 Follow Throught and Overlapping Action

Prinsip follow throught adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak

mengikuti bagian tubuh lain yang bergerak, ketika bagian tertentu yang bergerak

itu berhenti, bagian yang ikut tergerak itu tetap berhenti namun semakin melambat

kehilangan masa utamanya.

Page 21: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 2.5 Contoh prinsip animasi Follow Throught and Overlapping Action

Overlaping action adalah teknik digunakan untuk menghindari efek gerakan yang

kaku atau terlihat seperti robot serta memberikan efek lentur pada gerakan karakter.

Prinsip ini digunakan animator untuk menekankan tindakan dan suasana hati

karakter dengan mengerakkan bagian tubuh tertentu yang berbeda pada karakter

pada kecepatan dan waktu yang berbeda.

2.3.6 Slow-in and Slow-out

Menggambar dengan frame yang lebih banyak saat dekat dengan awal dan akhir

dari sebuah action. Dan menggambar dengan frame yang lebih sedikit ditengah-

tengah. Sehingga menciptakan sebuah efek percepatan dan perlambatan dengan

tujuan menciptakan gerakan yang realistis.

Gambar 2.6 Contoh prinsip animasi Slow In and Slow Out

Page 22: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.3.7 Arcs

Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup

lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini

memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’dan lebih realistik, karena

pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk

lingkaran, elips, atau parabola).

Gambar 2.7 Contoh prinsip animasi Arcs

2.3.8 Secondary Action

Secondary action adalah metode animasi yang tujuan utamanya adalah untuk

melengkapi dan memperkuat tindakan utama dari sebuah adegan. Atau suatu

gesture untuk mendukung tindakan utama dengan tujuan menambah dimensi

kepada karakter. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat

perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan

utamanya.

Gambar 2.8 Contoh prinsip animasi Secondary Action

Page 23: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.3.9 Timing

Timing merupakan prinsip yang sangat penting dari sebuah animasi, ini menentukan

apakah gerakan tersebut terlihat alami atau tidak. Hal ini merupakan sebuah

tindakan dari para animator untuk menentukan berapa banyak jumlah frame atau

gambar yang digunakan untuk menghidupkan suatu adegan atau tindakan. Jumlah

dari frame menerjemahkan kecepatan dari sebuah aksi, semakin sedikit frame

semakin cepat sebuah tindakan, semakin banyak frame semakin lambat dan halus.

Gambar2.9 Contoh prinsip animasi Timing

2.3.10 Exaggeration

Exaggeration adalah melebih-lebihkan ekspresi, pose, sikap dan tindakan karakter.

Dapat dilebih-lebihkan melalui gambar, musik, suasana dan sebagainya. Tingkat

berlebihan tergantung pada efek lucu atau dramatis yang animator cari. Kadang

ketika dibesar-besarkan animasi justru terlihat lebih alami dari pada yang sempurna

tanpa adanya exaggeration.

Gambar 2.10 Contoh prinsip animasi Exaggeration

Page 24: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.3.11 Solid Drawing

Prinsip ini mengacu pada prinsip-prinsip dasar menggambar bentuk, berat dan

volume soliditas untuk memberikan kesan animasi lebih terlihat 3D. Untuk

pencapaian prinsip ini animator harus banyak-banyak belajar menggambar dan

menguasai dasar- dasar menggambar. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk

memberikan tampilan yang realistis dan believable.

Gambar 2.11 Contoh prinsip animasi Solid Drawing

2.3.12 Appeal

Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Kita

bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya

melihatnya sekilas. Kita juga bisa melihat style animasi buatan Disney atau

Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka

memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi.

Gambar 2.12 Contoh prinsip animasi Appeal

Page 25: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

2.4 Compositing

Compositing merupakan tahapan terakhir yang dilakukan dalam proses pembuatan

sebuah video. Dalam jurnal (Afif, et al., 2017) pada proses ini, unsur-unsur visual

seperti pergerakan karakter dalam format PNG sequence, background digabungkan

dalam satu frame untuk menghasilkan satu adegan sesuai konsep dengan

menggunakan perangkat lunak pengolah komposisi. Selain itu diproses

compositing mengombinasikan beberapa footage, efek visual, pencahayaan, efek

kamera dan transisi menjadi satu video yang utuh. (Afif, et al., 2017)

2.4.1 Lighting

Sumber cahaya pada objek 3d merupakan sebuah elemen penting yang harus ada

didalamnya, karena dengan adanya lighting sebuah world dalam viewport dapat

terlihat dan dapat dilakukan proses rendering. Nantinya sumber cahaya tersebut

akan menciptakan kesan yang lebih realistis dan natural dengan adanya bayangan

pada objek 3d yang ada dalam world tersebut. (Yadi, 2018)

a. Directional Light

Merupakan cahaya paralel dari sumber yang jauh, ditentukan dalam sebuah vektor

arah. Sering digunakan sebagai manipulasi sinar matahari pada objek. Halaman

Lampu memiliki detail lebih banyak tentang kontrol. Editor Atribut juga akan

menunjukkan atribut berikut di bawah grup Arnold. Ukuran sudut cahaya, dalam

derajat. Nilai bukan nol menghasilkan bayangan lembut yang realistis. Sebagai

contoh, Matahari menyuburkan sekitar 0,5 derajat seperti yang terlihat dari

permukaan Bumi. Pengaturan 1 atau 2 akan menghasilkan bayangan yang sedikit

melunak seperti sinar matahari kabur, angka yang lebih besar seperti enam akan

jauh lebih lembut. ( Solid Angle S.L., 2020)

b. Ai Skydome Light

Light ini mensimulasikan cahaya dari bola atau kubah yang mewakili langit. Selain

ittu juga dapat digunakan dengan gambar high dynamic range (HDR) untuk

melakukan pencahayaan lingkungan berbasis gambar. Ini merupakan simpul yang

biasanya digunakan untuk pencahayaan adegan eksterior. Resolusi tersebut

Page 26: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

mengontrol detail pantulan skydome. Untuk hasil yang paling akurat, resolusi lampu

skydome harus diatur agar sesuai dengan resolusi gambar HDRI, namun dalam

banyak kasus, resolusi cahaya dapat diatur lebih rendah tanpa kehilangan detail

dalam refleksi. Secara default, parameter diatur ke 1000. ( Solid Angle S.L., 2020)

2.4.2 Camera

Dalam animasi 3d, sudut pandang (point of view) merupakan bagian dari kamera.

Kamera tersebut biasanya tidak ditampilkan dalam bentuk fisik akan tetapi

menentukan sudut pandang kita pada sebuah world (Yadi, 2018). Dalam tahap ini

pergerakan pada kamera dibutuhkan sehingga gerakan yang dihasilkan nantinya

akan lebih dinamis.

2.4.3 Rendering

Rendering merupaan sebuah tahapan dimana output yang dihasilkan berupa citra

2d dari 3d. proses ini bertujuan memberikan visual pada user mengenai data 3d

tersebut melalui monitor yang hanya menampilkan data 2d. Gambar yang dibuat

melalui proses rendering digital adalah gambar digital atau raster image, jenis

gambar yang sama dengan yang biasa kita lihat sehari-hari pada desktop komputer

atau wallpaper. Gambar digital tersebut dibuat melalui proses rendering digital

sebagai langkah besar terakhir sebelum disusun menjadi animasi. Animasi sebagai

tujuan akhir biasa digunakan dalam film, video game, permainan komputer,

simulator, dan untuk efek khusus di televisi. Masing-masing menggunakan proses

rendering digital yang menggunakan fitur dan teknik berbeda untuk mencapai hasil

yang diinginkan. (Yadi, 2018)

2.5 Tipografi

Tipografi merupakan sebuah seni menyusun huruf-huruf sehingga dapat dibaca

tetapi masih memperhatikan estetika dalam sebuah desain. Tipografi juga

digunakan sebagai metode untuk menterjemakan lisan ke dalam bentuk tulisan

(visual). Dalam desain grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni

untuk menyusun bahan publikasi menggunakan huruf cetak. (Anindita & Riyanti,

2016)

Page 27: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Menurut (Anggraini & Nathalia, 2014) huruf diklasifikasikan menjadi beberapa

bagian, seperti berikut:

1. Serif

Jenis huruf serif mempunyai kait atau kaki yang berbentuk lancip pada

ujungnya. Huruf serif memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada

garis-garis hurufnya, sehingga memiliki kemudahan dalam membaca

(readability) yang cukup tinggi. Jenis huruf ini memberikan kesan klasik,

resmi, dan elegan pada sebuah desain.

2. Sans Serif

Sans serif dapat diartikan tanpa sirip/kait, jadi huruf jenis ini tidak memiliki

sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan yang sama antara hurufnya.

Jenis huruf ini melambangkan kesederhanaan, lugas dan modern.

3. Script

Script memiliki ciri menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan kuas,

pena, atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan.

4. Decorative

Decorative merupakan perkembangan dari bentuk-bentuk huruf yang sudah

ada ditambah hiasan dan ornament, atau garis-garis dekoratif. Biasanya

digunakan sebagai judul karena memiliki kesan dekoratif. Jenis font ini tidak

dianjurkan digunakan untuk body text.

2.6 Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat merupakan sebuah bentuk pesan yang bersifat

mempromosikan dan memberi sebuah informasi. Bentuk pesan tersebut

disampaikan melalui media visual yang ditujukan untuk masyarakat. Iklan tersebut

bersifat non profit dan berupaya memperoleh keuntungan sosial dalam masyarakat.

(Hanafri, et al., 2018)

2.7 Autodesk Maya

Autodesk Maya adalah Software yang digunakan untuk membuat model objek 3D,

ringging pada objek 3D, animasi 3D dan rendering yang berfokus pada bagaimana

Page 28: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

arsitektur dasar Maya mendukung urutan pembuatan animasi 3D (Christov, et al.,

1999).

Autodesk Maya merupakan software desain grafis 3D yang mampu dioperasikan

pada Windows, Mac, dan Linux. Pada awalnya software ini dikembangkan oleh

Alias System Corporation (Alias/Wavefront), namun saat ini berada di bawah

Autodesk, Inc. (Putri, 2013)

2.8 Adobe After Effect

Adobe After Effects adalah produk perangkat lunak yang dikembangkan oleh

Adobe Systems Incorporated asal Amerika, digunakan untuk film dan paska

produksi pada video. Adobe After Effect dapat melakukan banyak hal, seperti dapat

menyusun, membuat dan mengatur ulang objek 2d maupun objek 3D. Selain itu,

Adobe After Effect dapat digunakan untuk membuat judul, membuat sebuah

karakter animasi 2D dan banyak lagi. Meskipun dapat dgunakan dalam beberapa

hal, software ini tidak sama dengan software video editing. Software ini cocok

digunakan untuk memberikan efek pada video yang telah di edit (Smith, 2018)

2.9 Adobe Premire

Menurut Jabilee (2018:1) yang diadopsi oleh Rachmansyah & Khabibah, Adobe

Premiere merupakan sebuah software dari Adobe yang berfungsi untuk mengedit

video. Tayangan video yang utuh dan dapat dinikmati oleh orang lain umumnya

merupakan hasil dari penggabungan beberapa cuplikan film pendek, atau biasa

disebut dengan istilah clip, dan aset yang telah disiapkan, seperti audio, title (teks

dan judul), still image (foto dan ilustrasi), dan efek – efek khusus (Rachmansyah &

Khabibah, 2019).

2.10 Tahap Pengembangan 3Ds dan 1E

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan 3Ds dan 1E,

model ini dimaksudkan untuk menyajikan secara garis besar untuk suatu proyek,

tetapi dapat dimodifikasi atau diperluas sesuai dengan kebutuhan. Model ini

menyediakan kerangka kerja untuk tahapan proyek multimedia, tetapi tidak

meniadakan pendekatan konstruktivis untuk desain individu atau pengembangan.

Page 29: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Model ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu Decide, Design, Develop, dan Evaluate.

Berikut ini tahapan DDD-E: (Ivers & Barron, 2002)

1. Decide Tahap ini merupakan fase untuk bertukar pikiran, dan meneliti

konten.

2. Design Tahap ini merupakan fase untuk menentukan detail konten, membuat

diagram alur, menentukan desain dan tata letak layar, dan menulis script atau

storyboard.

3. Develop Tahap ini merupakan fase untuk mengumpulkan dan membuat

elemen multimedia seperti membuat gambar, membangun animasi,

menghasilkan audio, menghasilkan video, dan author program.

4. Evaluate Tahap ini merupakan fase yang dilakukan untuk mengevaluasi

program.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan DDD-E, karena

pada akhir masing – masing tahapan decide, design, develop, dilakukan proses

evaluasi, sehingga pengembangan produk pada penelitian ini dapat dikontrol sesuai

dengan tujuan pengembangan (Ivers & Barron, 2002)

2.11 Teknik Pengumpulan Data

2.11.1 Wawancara

Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan

oleh dua pihak yaitu, pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

narasumber (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan yang

diajukan. (Mega Linarwati, 2016).

Wawancara adalah sebuah metode yang digunakan untuk mencari data primer dan

merupakan metode yang banyak digunakan dalam penelitian interpretif maupun

penelitian kritis. Wawancara dilakukan ketika peneliti ingin menggali lebih dalam

mengenai sikap, keyakinan, perilaku, atau pengalaman dari responden terhadap

fenomena sosial. Ciri dari metode ini adalah adanya pertukaran informasi secara

verbal dengan satu orang atau lebih. Terdapat peran pewawancara yang berusaha

Page 30: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

untuk menggali informasi dan memperoleh pemahaman dari responden (Indra

Bastian, 2018).

Teknik yang digunakan dalam wawancara salah satunya adalah teknik wawancara

mendalam (in-depth interview) yang dilakukan dengan cara tanya jawab bertatap

muka antara pewawancara dengan narasumber, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide).

2.11.2 Observasi

Menurut Sukardi dalam Wahyu Nugroho mengatakan bahwa observasi merupakan

sebuah instrumen lain yang sering ditemui dalam penelitian pendidikan. Dalam

observasi peneliti lebih banyak menggunakan indra penglihatannya dalam

mengamati sesuatu. Instrument observasi akan lebih efektif jika informasi yang

diambil berupa kondisi atau fakta, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam

situasi yang alami. (Nugroho, 2019)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan sebuah

instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitian

ini, observasi digunakan dalam pengumpulan data berupa video yang digunakan

sebagai referensi gerak dalam pembuatan gerak animasi.

2.11.3 Kuesioner

Didalam jurnal (Slamet, 2016) kuesioner banyak digunakan sebagai sarana

mendapatkan informasi kepuasan atas layanan. Informasi dalam kuesioner dapat

dikatakan sebagai data, bahan, atau input untuk diukur dan dianalisis sehingga

menghasilkan keluaran atau output informasi. Output menjadi dasar yang akan

dimanfaatkan guna merespon ketidakpuasan pemustaka. Respon dapat berupa

informasi verbal ataupun wujud konkret peningkatan kualitas layanan, inovasi, dan

lainnya. Informasi dapat diketahui dengan pengukuran tingkat kepuasan.

Dengan adanya pengukuran tingkat kepuasan, peneliti dapat melakukan perbaikan

secara terus-menerus untuk memberikan kepuasan kepada pengguna, terutama hal-

hal yang dianggap penting untuk mereka dan menentukan apakah perubahan yang

dilakukan mengarah ke perbaikan.

Page 31: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan dapat berupa pertanyaan tertutup (closed

question), pertanyaan terbuka (open question), atau pertanyaan terbuka dan tertutup

(open and closed question) (Danilo, 2019).

1. Kuesioner Pertanyaan Terbuka (open question)

Metode penelitian kuesioner yang memberikan keleluasaan bagi informan untuk

menuliskan sendiri jawaban dari daftar pertanyaannya.

2. Kuesioner Pertanyaan Tertutup (closed question)

Metode kuesioner yang menuliskan beberapa pilihan untuk alternatif jawabannya

(biasanya terdiri dari 2-5 kolom jawaban). Dengan begitu, subjek hanya disuruh

memberi centang pada kolom jawaban yang diinginkan.

3. Kuesioner Pertanyaan Tebuka dan Tertutup (open and closed question)

Penggabungan dari dua cara diatas. Yakni peneliti memberikan dua alternatif

jawaban, baik dengan space kosong atau kolom pilihan jawaban.

2.12 Skala Likert

Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014).

Tabel 1 skor pada skala likert.

Kriteria Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Cukup (C) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

Hasil dari skala likert ini dapat diketahui dengan cara analisis interval. Total Skor

Likert dapat dilihat dari perhitungan dibawah ini (Yusuf, 2016):

Page 32: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Total skor = Jumlah responden x Nilai skala

Selanjutnya semua jawaban responden dijumlahkan. Lalu, perhitungan skor

maksimum dan minimum dilakukan untuk mengetahui indeks (%) atau persentase

penilaian.

Skor maksimum = Jumlah responden x skor tertinggi likert

Skor minimum = Jumlah responden x skor terendah likert

Selanjutnya dilakukan perhitungan indeks untuk mengetahui persentase penilaian.

Indeks (%) = Total Skor : Skor Maksimum x 100

Jika sudah mendapatkan hasil dari indeks (%), dapat diketahui kesimpulan

penilaian responden dengan melihat interval penilaian skala likert.

2.13 Penelitian Terdahulu

Pada penelitian terdahulu yang berjudul Implementasi Gerakan Manusia Pada

Animasi 3D Menggunakan Metode Pose to Pose bertujuan untuk menghasilkan

gerak animasi yang terkesan nyata dan halus, yang ditujukkan pada sebuah video

yang menampilkan gerakan-gerakan yang dilakukan manusia. Metode yang

digunakan dalam merancang film animasi 3D menggunakan metode Pra Produksi,

Produksi, dan Pasca Produksi. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan

bahwa gerakan animasi yang dihasilkan dengan menerapkan prinsip pose to pose

itu mengacu pada sebuah video dengan menampilkan gerakan-gerakan, yang

selanjutnya pose tersebut direalisasikan dalam bentuk keypose yang extreme.

Penelitian terdahulu ini menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian

sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji

penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan

sebuah judul penelitian yang sama dengan penulis. Berikut merupakan penelitian

terdahulu berupa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis mengenai

gerak pada animasi. (Waco, et al., 2016)

Page 33: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

21

BAB III

PERENCANAAN DAN REALISASI

3.1 Perancangan Program Aplikasi

Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor Tanpa Kantong Plastik

ini dibutuhkan sebuah finalisasi untuk menghasilkan video informasi yang baik dan

informatif. Pada video animasi ini, proses pembuatan animasi difokuskan pada

proses animating dan compositing video secara umum yang meliputi environment,

karakter, dan animasi teks. Serta penyusunan komposisi lighting, efek visual

maupun kamera sampai proses rendering

3.1.1 Deskripsi Video Animasi Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D

Bogor Tanpa Kantong Plastik

Divideo animasi ini mengenalkan sebuah maskot yang identik dengan Kota Bogor

yaitu si Unchal sebuah maskot rusa yang terinspirasi dari rusa-rusa yang ada di

Istana Bogor.

Didalam program smart city terdapat sebuah quick win bernama Bogor Tanpa

Kantong Plastik sebagai langkah mengurangi sampah plastik di Kota Bogor.

Menurut peraturan wali kota Bogor nomor 61 tahun 2018 tentang pengurangan

kantong plastik maka wali kota menghimbau untuk tidak menggunakan kantong

plastik di ritel modern dan pusat perbelanjaan. Totebag, tumblr, dan kardus

merupakan salah satu langkah untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.

Adapun manfaat yang dirasakan dari pengganti kantong plastik seperti mengurangi

pengeluaran pembelian kantong plastik, mengurangi polusi dari pembakaran

plastik, dan mengurangi jumlah sampah plastik.

Pada video tersebut juga mengajak bersama-sama untuk mengurangi kantong

plastik dan menggunakan kantong belanja ramah lingkungan. Untuk Kota Bogor

yang lebih baik dan bersih.

Page 34: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

22

3.1.2 Konsep Video Animasi Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor

Tanpa Kantong Plastik

Dalam metodologi DDD-E, pada tahap awal yang dilakukan dalam pembuatan

sebuah proyek multimedia adalah tahap decide. Dalam tahapan ini dilakukan

sebuah riset terhadap audiens yang selanjutnya untuk membuat ide/konsep cerita,

dengan melakukan wawancara/pencarian data ke Pemerintah Kota Bogor sebagai

bentuk validasi. Setelah mendapatkan hasil riset pada tahapan ini, dibuatlah sebuah

konsep mengenai ide/konsep cerita yang nantinya akan dibuat. Pada video Iklan

Layanan Masyarakat Animasi 3d Bogor Tanpa Plastik yang dibuat, konsep konten

dijabarkan seperti Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Konsep Video Animasi

Jenis Produk

Video Animasi 3D.

Tujuan Produk

Sebagai informasi masyarakat Kota

Bogor mengenai kantong plastik.

Konten

Video animasi 3d iklan layanan

masyarakat Bogor tanpa kantong

plastik sebagai media informasi

masyarakat Kota Bogor tentang

dampak dan manfaat jika mengganti

kantong plastik dengan kantong

belanja ramah lingkungan.

Target Audiens

Masyarakat Kota Bogor.

Outpout .mp4

Page 35: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

23

3.1.3 Storyline

Pada video iklan layanan masyarakat ini terdapat alur cerita yang mana akan

dikembangkan sebagai bahan pembuatan storyboard. Storyline pada tabel 3 dibuat

berdasarkan hasil wawancara bersama staff DLHK Kota Bogor sebagai lanjutan

dari tahapan decide pada metodologi 3D1E yang mana penulis melakukan research

dan audiensi bersama pihak terkait. Tabel 3 merupakan storyline yang telah dibuat

dan divalidasi.

Tabel 3 Storyline

Scene Narasi

1 Bogor Merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa

Barat, Indonesia. Dengan jumlah penduduk mencapai 1 juta jiwa.

menjadikan Bogor sebagai kota yang strategis pula dalam perkembangan

dan pertumbuhan berbagai aspek yang mampu menunjang kegiatan kota.

2 Nah kalau ini Unchal, maskot kota bogor. Yang akan menemani kamu

dalam video ini.

3 Apa itu Quickwin?, Quickwin merupakan sebuah program yang

mempunyai manfaat perbaikan dan perubahan yang dapat dirasakan

masyarakat dalam waktu cepat. Memperkenalkan, bogor menuju

smartcity!. Dengan program andalannya yaitu quickwin solution. Seperti

E-Menanduk, MPP, Si Badra, ABCDE sistem pertanian, dan BOTAK.

4 Mari kita bahas tentang program Bogor Tanpa kantong Plastik, BOTAK

adalah salah satu upaya pemerintah kota bogor mendukung komitmen

jangka panjang pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah plastik

dan pencemaran lingkungan. Program ini di atur dalam Peraturaan

Walikota Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan

Kantong Plastik untuk retail dan pusat perbelanjaan modern. Kota Bogor

sendiri perharinya menghasilkan 32,5 ton sampah plastik yang mana 1,5

tonnya adalah sampah kantong plastik yang berasal dari retail modern.

Oleh karena itu masih dibutuhkan peran masyarakat dalam menguranggi

penggunaan kantong plastik di Kota Bogor.

Page 36: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

24

5 Kenapa kita harus mengurangi penggunaan plastik? Karena,

1. Plastik sulit terurai

2. Menimbulkan Polusi

3. Berbahaya bagi ekosistem

6 Oleh karena itu, adapun solusi dibuat dengan menggunakan kantong

belanja ramah lingkungan seperti totebag, kardus, tumblr dan wadah

lainnya yang bisa dipakai berkali-kali.

7 Mengajak masyarakat seluruh masyarakat kota bogor untuk ikut dalam

pemeliharaan lingkungan khususnya untuk mengurangi penggunaan

kantong plastik.

3.2 Realisasi Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor

Tanpa Kantong Plastik

Jika tahap peracangan video animasi telah diselesaikan, maka tahap selanjunya

adalah tahap realisasi video animasi. Tahap realisasi pada metodologi 3DE adalah

tahap design dan develop. Ditahap ini dilakukanlah proses pembuatan animasi dan

compositing untuk iklan layanan masyarakat animasi 3d Bogor Tanpa Kantong

Plastik.

3.2.1 Storyboard

Pada tahap design, storyline yang ada dikembangkan menjadi storyboard sebagai

referensi animator dalam membuat animasi serta durasi nantinya. Tabel 4

merupakan rincian storyboard yang terdiri dari beberapa scene dan penjelasannya

Page 37: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

25

Tabel 4 Storyboard

No Storyboard Durasi

1

Shot 1 Shot 2

7s

Scene 1 sequence 1, Pada shot 1 kamera zoom out hingga ke arah peta Jawa

Barat, lalu dengan transisi berganti ke shot 2 dengan pergerakan kamera

yang sama.

2

Shot 1 Shot 2 Shot 3

10s

Scene 1 sequence 2, dengan meneruskan animasi yang sama tetapi berbeda

sequence dengan menggambarkan keadaan Kota Bogor.

Page 38: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

26

3

6s

Scene 2 menampilkan gerakan Unchal yang melambaikan tangan, lalu

memperkenalkan dirinya untuk menemani dalam video Bogor Tanpa

Kantong Plastik

4

35s

Scene 3 menjelaskan apa itu quickwin kembali pada suasana perkotaan

Bogor, lalu muncul logo-logo quickwin smartcity Kota Bogor dengan

penjelasan oleh voice over dan menjelaskan apa itu BOTAK.

Page 39: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

27

5

Shot 1 Shot 2

40s

Scene 4 shot 1 kamera mengarah ke billboard yang ada disudut Kota Bogor,

menampilkan sebuah visualisasi tentang peraturan Walikota tentang

program smartcity Kota Bogor yaitu Bogor tanpa kantong plastik. Shot 2

memvisualkan perbandingan plastik dan masyarakat Bogor

6

Shot 1 Shot 2 Shot 3

45s

Scene 5 shot 1 menjelaskan tentang berapa lama proses penguraian sampah,

shot 2 menceritakan asap pabrik yang membakar limbah plastik dan shot 3

dampak yang dihasilkan oleh plastik yaitu bertebarannya sampah plastik

dilingkungan Kota Bogor.

Page 40: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

28

7

Shot 1 Shot 2 Shot 3

24s

Scene 6 pada animasi ini terdapat 3 shot. Pada shot 1 maskot Unchal yang

bingung memikirkan tentang solusi dari penggunaan kantong plastik. Shot

2 penjelasan solusi dengan menggunakan wadah kantong ramah

lingkungan. Shot 3 Kota Bogor dengan dengan lingkungan yang bersih

karena dampak mengurangnya limbah sampah plastik.

8

10s

Page 41: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

29

3.2.2 Blocking Camera

Ketika storyboard sudah dibuat, dilakukanlah proses blocking camera terlebih

dahulu pada software Autodesk Maya 2018. Dilakukannya blocking camera terlebih

dahulu dikarenakan menyesuaikan dengan shoot yang sudah dibuat dalam

storyboard, sehingga nantinya mempermudah proses stage ditahap akhir

pembuatan animasi. Pada gambar 3.1 merupakan langkah dalam proses pembuatan

sebuah kamera di Autodesk Maya 2018.

Gambar 3.13 Langkah dalam proses pembuatan sebuah kamera di Autodesk Maya.

Scene 7 maskot Unchal menggunakan wadah ramah lingkungan serta

mengajak seluruh masyarakat Kota Bogor untuk mengikuti aksinya.

Page 42: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

30

Setelah camera sudah muncul pada view port maka dilakukanlah proses blocking

camera sesuai dengan setiap scene pada storyboard. Pada gambar 3.2 merupakan

contoh blocking camera, yang mana kamera tersebut diatur melalui sumbu x, y,

maupun z sehingga posisinya bisa sesuai dengan storyboard.

Gambar 3.14 Contoh blocking camera pada Âutodesk Maya

3.2.3 Video Reference

Sebelum memasuki proses pembuatan gerak pada animasi, terlebih dahulu

memasukan video reference. Video references berfungsi sebagai acuan animator

untuk membuat pergerakan objek agar sesuai dengan gerakan asli dan timing yang

real time, akan tetapi tidak semua scene dalam iklan layanan masyarakat animasi

3d Bogor Tanpa Kantong Plastik menggunakan video references sehingga acuan

gerakan dan timingnya berdasarkan storyboard yang sudah dibuat. Pada gambar 3.3

merupakan langkah dalam memasukan video reference kedalam di Autodesk Maya

2018.

Page 43: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

31

Gambar 3.15 langkah dalam memasukan video reference kedalam di Autodesk Maya.

3.2.4 Pembuatan Gerak Animasi

Ketika penulis sudah mendapatkan asset objek maupun karakter dari modeler maka

dapat dilakukanlah proses dalam menggerakan animasi. Dalam tahap develop

pembuatan gerak animasi disesuaikan dengan video reference yang ada atau

disesuaikan dengan storyboard. Pada scene 2 proses pergerakan objek

menggunakan video references, dari video tersebut penulis melakukan keyframe

yang disesuaikan dengan gerak pada video tersebut. Pada gambar 3.4 merupakan

proses pembuatan gerak pada objek menggunakan video references.

Page 44: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

32

Gambar 3.16 proses pembuatan gerak dan in between pada objek menggunakan video references

Dalam tahapan ini digunakan prinsip pose to pose, untuk setiap pose yang dibuat

kemudian ditandai dalam bentuk keyframe, pada tahap ini pula diberikan sebuah in

between antara key pose agar gerakan terlihat lebih dinamis. Setelah proses

keyframe pada suatu objek, maka keyframe tersebut dimodifikasi menggunakan

graph editor untuk mendapatkan gerak slow in/out yang sesuai dengan salah satu

prinsip animasi, sehingga gerakan yang dihasilkan akan terlihat lebih halus. Pada

gambar 3.5 merupakan gerak animasi yang sudah dimodifikasi dengan graph editor.

Gambar 3.17 gerak animasi yang sudah dimodifikasi dengan graph editor

Page 45: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

33

Dalam membuat gerakan animasi perlu diperhatikan lintasan dari objek yang

digerakan. Secara default, lintasan yang dihasilkan oleh keyframe berupa lintasan

linier. Untuk mendapatkan gerakan yang lebih dianamis, maka lintasan gerak

animasi haruslah dimodifikasi menjadi kurva.

3.2.5 Penambahan Lighting

Tahapan selanjutnya adalah penambahan lighting pada animasi, sehingga animasi

yang dihasilkan lebih terlihat bervolume dan tajam sesuai dengan salah satu prinsip

pada animasi yaitu solid drawing. Pada gambar 3.6 merupakan tahapan dalam

penambahan Skydome Light.

Gambar 3.18 tahapan dalam penambahan Skydome Light.

Skydome Light merupakan lighting yang berfungsi untuk memberi efek terang

kepada semua objek yang terkena Skydome Light, akan tetapi light tersebut tidak

dapat memberikan sebuah bayangan pada objek sehingga objek terlihat flat.

Dibutuhkan sebuah light yang dapat memberikan efek bayangan dan bervolume

pada objek, light tersebut adalah Directonal Light. Pada gambar 3.7 merupakan

tahapan dalam penambahan Directonal Light.

Page 46: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

34

Gambar 3.19 tahapan dalam penambahan Directonal Light.

Directonal Light juga berfungsi sebagai cahaya yang menuju langsung pada objek,

sehingga objek yang dituju dapat terlihat bayangannya dan bervolume, dalam

penerapan Directonal Light dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan,

berupa intensitas cahaya yang dibutuhkan dan penempatan cahaya pada objek. Pada

gambar 3.8 merupakan contoh frame yang sudah dikombinasikan dengan Skydome

Light dan Directonal Light

Gambar 3.20 Contoh frame yang sudah dikombinasikan dengan Skydome Light dan Directonal

Light

Page 47: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

35

3.2.6 Pergerakan Kamera

Setelah proses gerak animasi pada objek dan penambahan lighting yang sudah

dilakukan selanjutnya penulis melakukan pergerakan kamera pada view port,

sebelumnya kamera tersebut sudah dibuat blocking-nya sehingga mempermudah

penulis dalam melakukan tahap ini. Pergerakan kamera disesuaikan dengan

storyboard yang sudah dibuat baik itu zoom in/out, panning right/left, dan till

up/down. Tujuan adanya pergerakan kamera adalah untuk mendapatkan

pemandangan yang lebih dinamis. Pada gambar 3.9 merupakan langkah dalam

pembuatan gerak kamera pada scene 1.

Gambar 3.21 Langkah dalam pembuatan gerak kamera pada scene 1.

Pada tahap ini view port pada Autodesk Maya dibagi menjadi dua untuk

mempermudah penulis dalam melakukan pergerakan kamera, pada layar tersebut

sudah disetting untuk bagian kiri merupakan frame camera yang nantinya akan di

render dan dibagian kanan merupakan prespective untuk mengatur alur gerak

kamera. Setelah itu klik camera pada layar prespective untuk mengatur sumbu

pergerakan camera pada frame, jika dirasa sudah pas maka pada frame awal kamera

dapat dikeyframe, selanjutnya menuju frame terakhir dan pindahkan kamera

menggunakan sumbu z, lalu keyframe untuk menghasilkan pergerakan zoom in.

Page 48: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

36

3.2.7 Rendering Gambar

Dalam tahap ini proses rendering yang dilakukan menggunakan mesin render yang

ada dalam Autodesk Maya yaitu Arnold Renderer. Dikarenakan pembuat animasi

lebih memamahami bagaimana lighting berpantul dari objek pada Arnold, serta

mudahnya merubah pengaturan material, lighting, dan render setting. Gambar 3.10

Merupakan setting sampling pada render setting Arnold.

Gambar 3.22 Merupakan setting sampling pada render setting Arnold.

Camera (AA) adalah sebuah pantulan cahaya total yang dihasilkan dalam material

dasar, nilai diffuse merupakan nilai untuk mengurangi jumlah noise dari cahaya

sinar tidak langsung pada material diffuse, specular digunakan untuk mengurangi

noise dari refleksi cahaya yang terpantul, transmission digunakan sebagai pembaca

banyaknya cahaya yang melewati face dari objek, SSS dan volume indirect

berpengaruh berdasarkan volume dari sebuah objek.Hasil render yang nantinya

dihasilkan merupakan sebuah file raster image sequence dengan format jpeg, frame

range yang akan di-render tergantung pada kebutuhan jumlah frame yang sudah

digerakan dalam sebuah scene. Gambar 3.11 Merupakan setting frame range pada

render setting.

Page 49: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

37

Gambar 3.23 Merupakan setting frame range pada render setting.

Ukuran gambar diatur menjadi HD_720 untuk menghasilkan gambar yang

berkualitas tinggi. Semakin tinggi ukurannya maka dalam tahap render akan

memakan waktu lebih lama dalam menghasilkan 1 frame. Selain itu ditahap ini juga

harus menentukan camera mana yang akan di-render untuk menjadi sebuah scene.

Gambar 3.12 merupakan setting pemilihan kamera dan ukuran gambar.

Gambar 3.24 Merupakan setting pemilihan kamera dan ukuran gambar.

Page 50: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

38

3.2.8 Compositing

Setelah semua asset melalui proses animating, tahap selanjutnya adalah proses

compositing. Pada tahap ini sequence yang sudah digerakan dan dirender menjadi

gambar akan disatukan menjadi sebuah scene. Selanjutnya penulis menggunakan

software After Effect untuk memasukan gambar dengan setting seperti pada gambar

3.13, setting import tersebut bertujuan agar gambar yang sudah dirender akan

menjadi sebuah composition dengan gambar yang sudah berurutan.

Gambar 3.25 setting import gambar menjadi sebuah composition dengan gambar yang sudah

berurutan.

Setelah tahap import gambar menjadi compositing, berikutnya penulis membuat

efek depth and field pada sequence tersebut. Dalam tahap ini sequance composition

diduplikat, lalu composition yang ada diatas dalam sebuah layer dibentuk

menggunakan path hingga mendapatkan irisan gambar yang nantinya akan menjadi

sebuah fokus. Kemudian composition yang ada dibawah dalam layer diberikan efek

blur, sehingga scene yang nantinya dihasilkan akan terkesan natural. Pada gambar

3.14 merupakan contoh sequence yang sudah diterapkan depth and field.

Page 51: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

39

Gambar 3.26 Merupakan contoh sequence yang sudah diterapkan depth and field.

Gambar 3.27 merupakan tampilan pada tahap editing.

Setelah tahap tersebut kemudian sequence yang ada digabungkan untuk menjadi

sebuah scene, dalam tahap tersebut penulis membuat composition baru untuk

menggabungkan semua sequence sesuai dengan storyboard, lalu memberikan

transisi agar perpindahan sequence ke sequance lainnya terlihat lebih natural.

Setelah sequence tergabung menjadi sebuah scene, selanjutnya adalah tahap import

project kedalam Adobe Priemere. Dengan aplikasi tersebut setiap scene yang sudah

diedit akan disatukan dan diberikan voice over dan backsound sehingga animasi

Page 52: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

40

tersebut menjadi sebuah video. Gambar 3.15 merupakan tampilan pada tahap

editing.

3.2.9 Rendering Video

Proses terakhir yang dilakukan adalah melakukan export compositing video,

dimana tahap ini dikenal dengan rendering. Pada tahap rendering semua scene yang

sudah diberi voice over dan backsound kemudian dirender untuk menjadi sebuah

video menggunakan software Adobe Premiere Pro. Format render menggunakan

H.264 dengan resolusi 1280 x 720 px dan akan menghasilkan sebuah file

berekstensi .mp4. Pada gambar 3.16 merupakan setting pada saat render.

Gambar 3.28 merupakan setting pada saat render.

Page 53: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

41

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengujian

Pengujian penelitian berjudul “Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D

Bogor Tanpa Kantong Plastik” dilakukan setelah seluruh proses pembuatan produk

selesai. Tahap ini merupakan tahap Evaluate dalam metodologi 3D1E. Pengujian

dilakukan terhadap hasil dari animasi dan compositing serta efektifitas informasi

yang disampaikan.

4.2 Deskripsi Pengujian

Pengujian dilakukan dalam 2 tahap yaitu pengujian alpha dan pengujian beta. Pada

pengujian alpha, pengujian dilakukan secara mandiri dengan tim internal. Adapun

pengujian alpha difokuskan pada unit animasi dan compositing yang dibuat. Tujuan

dari pengujian alpha adalah untuk mengetahui penerapan prinsip animasi pada

animasi serta komposisi yang dihasilkan dalam video yang telah dibuat.

Sedangkan dalam pengujian beta, pengujian dilakukan oleh masyarakat Kota Bogor

dan ahli yang bergerak pada bidang animasi, untuk mendapatkan saran dan

komentar yang berfokuskan pada penggunaan teknik dalam pembuatan animasi.

Adapun fokus dari pengujian beta adalah respon audiens terhadap produk yang

telah dibuat. Tujuan dari pengujian beta adalah untuk mengetahui kualitas animasi

yang telah dibuat, serta kelayakannya untuk dijadikan sebagai media informasi.

4.3 Prosedur Pengujian

Pengujian yang akan dilakukan memiliki dua prosedur, yaitu pengujian alpha dan

pengujian beta. Berikut merupakan prosedur pengujian yang digunakan dalam

pengujain alpha dan beta.

4.3.1 Alpha Testing

Pada alpha testing dilakukan pengujian terhadap produk animasi berjudul “Iklan

Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor Tanpa Kantong Plastik” yang dilakukan

oleh peneliti sendiri yang mengacu pada prinsip animasi dan compositing.

Page 54: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Berikut adalah pengujian yang dilakukan oleh peneliti sendiri:

a. Pengujian berdasarkan penerapan prinsip animasi.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pemakaian prinsip animasi yang

digunakan pada film animasi.

b. Pengujian berdasarkan compositing pada video animasi.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian komposisi pada

rancangan video animasi.

4.3.2 Beta Testing

Pengujian pada beta testing akan dibagi menjadi tiga, pegujian beta testing dengan

melakukan wawancara terhadap ahli terkait keseluruhan animasi, memberikan

kuisoner kepada responden masyarakat Kota Bogor, serta Pemkot Kota Bogor yang

dilakukan pada tanggal 03 sampai 08 Juli 2020.

Berikut adalah prosedur beta testing untuk responden:

a. Responden menyaksikan “Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor

Tanpa Kantong Plastik”.

b. Responden mengisi kuisoner yang diberikan.

Pengujian ini menggunakan skala likert dengan 5 pilihan respon, yaitu sangat

kurang setuju (1), kurang setuju (2), cukup (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

Kuisoner tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran.

4.4 Hasil Pengujian

4.4.1 Hasil Alpha Testing

Hasil alpha testing dilakukan oleh peneliti sendiri, dengan hasil sebagai berikut:

a. Hasil alpha testing yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan 10 prinsip

dari 12 prinsip animasi menurut (Hendrianto, 2017) dalam jurnalnya, untuk

pengujian berdasarkan penerapan prinsip animasi dapat dilihat pada tabel 5.

Page 55: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Tabel 5 Hasil alpha testing yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan gerak animasi

No Prinsip

Animasi

Hasil yang

diharapkan

Hasil yang di

dapatkan Kesimpulan

1.

Straight

Ahead Action

and Pose to

Pose

Straight ahead:

Tidak diterapkan

Pose to pose:

Pembuatan animasi

dengan video

reference serta

storyboard dan

menggerakannya

menggunakan

keyframe.

Straight ahead:

Tidak diterapkan

Pose to pose:

Prinsip pose to

pose diterapkan

pada setiap

gerakan animasi

yag ditandai

dalam bentuk

keyframe pada

pose awal dan

akhir.

Sesuai

2. Timing

Memberikan

visualisasi gerak

yang dinamis dan

nyaman untuk

dilihat

Gerakan pada

objek bervariasi,

tergantung pada

gerakan yang

dilakukan pada

setiap scene-nya.

Prinsip ini

diterapkan pada

semua scene

animasi.

Sesuai

3. Squash and

Strech

Gerakan yang

fleksibel seperti

pada objek yang

dihempaskan

kemudian

direnggangkan

Terdapat pada

gerakan objek,

salah satunya

terdapat pada

gerakan kantong

sampah yang

Sesuai

Page 56: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

terjatuh dari atas,

setelah pada posisi

akhir terlebih dulu

objek mengempes

kemudian

merenggang.

Penerapan prinsip

ini dapat dilihat

pada scene 4

4. Secondary

Action

Gerakan pendukung

dari sebuah gerakan

utama pada objek

Gerakan animasi

saat bergerak

menambah kesan

pada animasi

Sesuai

5. Slow In-Slow

Out

Gerakan perlambat

an yang terjadi pada

pada objek saat awal

dan akhir suatu

animasi.

Prinsip ini

diterapkan pada

gerakan logo

quickwin pada

scene 3.

Sesuai

6. Arcs

Gerakan animasi

yang bersifat alami

dengan mengikuti

pola.

Gerakan animasi

yang mengikuti

pola diterapkan

pada animasi daun

yang tertiup angin.

Penerapan prinsip

ini dapat dilihat

pada scene 5.

Sesuai

7. Exaggeration Gerakan yang

dilebihkan.

Terdapat pada

gerakan objek,

salah satunya

terdapat pada

gerakan mobil saat

Sesuai

Page 57: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

berjalan yang

memantul.

Penerapan prinsip

ini dapat dilihat

pada scene 1

8. Staging

Pengaturan set pada

adegan yang terdiri

dari posisi kamera

dan pose pada suatu

objek/karakter.

Setiap karakter

dan objek berada

tempat yang

sesuai dengan

layout yang telah

ditentukan. Prinsip

ini diterapkan

pada semua scene

dalam animasi.

Sesuai

9. Appeal

Berkaitan dengan

keseluruhan look

atau gaya visual

dalam animasi yang

menarik untuk

dilihat.

Prinsip ini

diterapkan pada

semua scene pada

animasi.

Sesuai

10. Solid

Drawing

Kedalaman

prespektif pada

tampilan animasi.

Prinsip ini

diterapkan pada

semua scene pada

animasi.

Sesuai

Page 58: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

b. Hasil alpha testing yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 6

untuk pengujian berdasarkan compositing pada video animasi.

Tabel 6 Hasil alpha testing yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan compositing

No Deskripsi Hasil yang

diharapkan

Hasil yang di

dapatkan Kesimpulan

1.

Penggunaan

gerak

kamera.

Pergerakan pada

kamera sudah sesuai

dengan semua scene

pada storyboard.

Pergerakan pada

kamera sudah

sesuai dengan

semua scene pada

storyboard.

Sesuai

2.

Penggunaan

cahaya pada

animasi.

Penggunaan cahaya

pada animasi sudah

disesuaikan dengan

kebutuhan cahaya

yang dibutuhkan

pada setiap scene.

Penggunaan cahaya

pada animasi sudah

disesuaikan dengan

kebutuhan cahaya

yang dibutuhkan

pada setiap scene.

Sesuai

3.

Penggunaan

teks pada

animasi.

Penggunaan teks

pada animasi sudah

sesuai dengan

storyboard yang ada

pada setiap scene.

Penggunaan teks

pada animasi sudah

sesuai dengan

storyboard yang

ada pada setiap

scene.

Sesuai

4.

Penggunaan

voice over

dan

backsound

pada animasi

Penggunaan voice

over dan backsound

pada animasi

storylineyang ada

pada setiap scene.

Penggunaan voice

over dan backsound

pada animasi

storylineyang ada

pada setiap scene.

Sesuai

Page 59: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4.4.2 Hasil Beta Testing

a. Hasil Pengujian Beta terhadap Ahli

Pengujian beta testing juga diuji oleh ahli, dikarenakan kondisi pandemik saat ini

yang sulit untuk mendapatkan responden, maka didapatkan hasil saran dan

komentar untuk produk animasi menurut ahli. Berdasarkan dari hasil saran dan

komentar yang diberikan oleh ahli dibidang animasi, ahli tersebut antara lain adalah

Indah Sari M. yang bekerja sebagai dosen animasi juga modeling 3D di Politeknik

Negeri Jakara dan Syifa Elwidad yang bekerja sebagai Animator 3D di Enspire

Studio, curiculum vitae ahli dapat dilihat pada halaman lampiran. Dari beberapa

saran serta komentar yang sudah dirangkum, diantaranya sebagai berikut:

Secara umum, keseluruhan informasi yang disampaikan cukup terserap dengan

mudah. Penggunaan beberapa konteks multimedia melengkapi satu sama lain.

Konsep 3D yang digunakan pun mampu menjadikan iklan lebih menarik.

Namun jika diteliti dari beberapa teori atau konsep multimedia itu sendiri (baik

animasi, 3D modelling, compositing, video, audio dan teks) ada beberapa poin yang

bisa jadi perhatian lebih, seperti:

1. Jenis teks yang digunakan dibeberapa tempat terlalu baku untuk sebuah

iklan, bisa dibuat lebih menarik namun tetap jelas untuk dibaca, termasuk dari segi

warna, style dan effect.

2. Narasi/cerita yang disampaikan oleh voice over sangat jelas dan informatif,

mungkin untuk intonasi dan nada bisa lebih sedikit ceria agar lebih menarik untuk

di dengar.

3. Perlu diperhatikan lagi relevansi antara visual yang ditampilkan dengan

informasi berupa teks ataupun suara. Dibeberapa poin ada penggunaan visual

seharusnya bisa lebih relevan dengan informasi yang ingin disampaikan, antara

lain:

Page 60: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

a.

Gambar 4.29 Informasi tentang sampah.

Pada gambar 4.1 informasi yang diberikan adalah penumpukan sampah bisa

menyebabkan bencana alam seperti banjir, pencemaran lingkungan, dan lingkungan

yang kotor. Visual yang ditampilkan bisa lebih menggambarkan lingkungan yang

kotor dengan menaruh lebih banyak sampah untuk memberikan kesan pencemaran

lingkungan atau lingkungan kotor. Atau bisa visualkan bencana alam yang bisa

terjadi akibat sampah.

b.

Gambar 4.30 Informasi tentang populasi sampah.

Pada gambar 4.2 informasi yang diberikan adalah penerapan program berhasil

mengurangi sampah plastik. Walaupun yang ingin disampaikan sudah benar bahwa

jumlah sampah yang tersisa masih banyak, tapi yang divisualkan lebih seperti

jumlah sampah lebih banyak daripada jumlah/populasi manusia.

Page 61: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

4.

Gambar 4.31 Penggunaan gerak dan pose pada karakter.

Pada karakter animasi yang digunakan pada gambar 4.3, bisa ditambahkan prinsip

Line of Action pada posenya agar terlihat lebih hidup dan menarik serta hindari

terjadinya twinning, seperti pada gambar 4.4 merupakan sebuah contoh

perbandingan penggunaan twinning dan tidak.

Gambar 4.32 Perbandingan penggunaan twinning pada karakter

5. Animasi pada Karakter utama bisa ditambahkan lebih banyak gerakan

diantaranya seperti berlari, melompat, facial animation seperti tertawa, sedih dan

sebagainya agar peran maskot pada karakter tersebut bisa lebih menonjol dan

membuat iklan lebih menarik.

6. Modelling karakter bisa lebih menerapkan prinsip animasi Appeal dengan

menambahkan variety of shape, lebih bermain dengan proportion dan sebagainya

Page 62: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

(dynamic desain). Pada gambar 4.5 merupakan sebuah contoh karakter sebelum

diaplikasikannya variety of shape. Sedangan pada gambar 4.6 merupakan sebuah

contoh karakter sudah diaplikasikannya variety of shape sehingga karakter terlihat

lebih menarik.

Gambar 4.33 Contoh karakter yang tidak menggunakan variety of shape.

Gambar 4.34 Contoh karakter yang menggunakan variety of shape.

b. Hasil pengujian Beta terhadap masyarakat umum

Beta testing dilakukan dengan melibatkan 100 responden dari masyarakat Kota

Bogor yang berumur 16-32 tahun. Penentuan interval pada skala likert digunakan

untuk mengetahui persentase penilaian kuisoner yang nantinya dapat diketahui

persentase penilaian responden terhadap animasi 3D. Untuk tahap pertama penulis

menentukan interval dan interpretasi persen untuk mengetahui penilaian dengan

metode mencari interval skor dalam persen. Pada gambar 4.7 merupakan rumus

dalam mencari interval penilaian.

Page 63: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Gambar 4.35 Rumus dalam mencari interval penilaian.

Dari perhitungan diatas dihasilkan ketentuan interval penilaian pada skala yang

sudah ditentukan, pada tabel 7 menunjukan interval penilaian dan skalanya.

Tabel 7 hasil interval penilaian dan skala

Interval Penilaian Skala

0%-19,99% Sangat Tidak Setuju

20%-39,99% Tidak Setuju

40%-59,99% Cukup

60%-79,99% Setuju

80%-100% Sangat Setuju

Setiap jumlah jawaban skala yang diperoleh dari kuisoner dimasukan kedalam

rumus kriterium seperti pada gambar 4.8

Gambar 4.36 Rumus Kriterium

Berikut merupakan tabel 8 yang menjelaskan skor pada skala likert.

Tabel 8 skor pada skala likert

Skor Likert Skala

1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

3 Cukup

4 Setuju

5 Sangat Setuju

Page 64: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Setelah mengetahui skor likert berdasarkan skala jawaban maka peneliti dapat

menghitung hasil skor pernyataan dengan rumus sebagai berikut:

Untuk mendapatkan hasil interpretasi, harus diketahui skor tertinggi (X) dan skor

terendah (Y) dengan rumus sebagai berikut:

Y = Skor terendah likert x jumlah responden

X = Skor tertinggi x jumlah responden

Penilaian interpretasi responden adalah hasil dari nilai yang didapatkan dengan

menggunakan penilaian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus Index % = Total Skor/X x 100

Berikut ini merupakan hasil tabel 9 pengujian berdasarkan kuisoner beta testing

pada 100 responden yang sudah dihitung dan diketahui jumlah persentase

penilaian rata-rata dari setiap pernyataan.

Tabel 9 pengujian beta testing pada responden

No Pernyataan

1.

Animasi ini memliki tampilan yang menarik

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Jumlah

Responden 0 0 13 56 31

Persentase 83,6%

No Pernyataan

2.

Pesan moral dan isi cerita pada animasi mudah dipahami

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Jumlah

Responden 0 0 12 50 38

Persentase 85,2%

Page 65: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

No Pernyataan

3.

Iklan Layanan Masyarakat Animasi ini dapat menambah

kesadaran akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Jumlah

Responden 0 2 21 48 29

Persentase 80,8%

No Pernyataan

4.

Gerakan animasi sudah terlihat bagus dan tidak kaku

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Jumlah

Responden 0 2 27 48 23

Persentase 78,4%

No Pernyataan

5.

Pencahaayan dan visual efek pada animasi sudah menarik

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Jumlah

Responden 0 2 27 49 22

Persentase 78,2%

No Pernyataan

6.

Penggunaan backsound pada animasi sudah sesuai dengan alur

cerita

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Page 66: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Jumlah

Responden 0 0 30 45 25

Persentase 79%

No Pernyataan

7.

Durasi pada animasi sudah tepat dalam mengajak pengurangan

penggunaan plastik

Jawaban

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju Cukup Setuju

Sangat

Setuju

Jumlah

Responden 0 3 25 42 30

Persentase 79,8%

Berikut merupakan penjabaran dari hasil beta testing yang tertera pada tabel 9

1. Pernyataan “Animasi ini memliki tampilan yang menarik”.

Berdasarkan pernyataan pertama mengenai tampilan animasi yang menarik

didapatkan persentase sebesar 83,6%. Pada interval penilaian, persentase sebesar

83,6% berada pada skala Sangat Setuju.

2. Pernyataan “Pesan moral dan isi cerita pada animasi mudah dipahami”.

Berdasarkan pernyataan kedua tentang pesan moral pada animasi yang mudah

dipahami didapatkan persentase sebesar 85,2%. Pada interval penilaian,

persentase sebesar 85,2% berada pada skala Sangat Setuju.

3. Pernyataan “Iklan Layanan Masyarakat Animasi ini dapat menambah

kesadaran akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik”. Pada pernyataan

ketiga tentang animasi dapat menambah kesadaran tentang pentingnya

mengurangi sampah plastik didapatkan persentase sebesar 80,8%. Berdasarkan

interval penilaian, persentase sebesar 80,8% berada pada skala Sangat Setuju.

4. Pernyataan “Gerakan animasi sudah terlihat bagus dan tidak kaku”. Dari

pernyataan keempat tentang gerakan pada animasi yang terlihat bagus dan tidak

kaku didapatkan persentasi sebesar 78,4%. Pada interval penilaian, persentase

sebesar 78,4% berada pada skala Setuju.

Page 67: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

5. Pernyataan “Pencahaayan dan visual efek pada animasi sudah menarik”.

Dari pernyataan kelima tentang pencahayaan dan visual efek pada animasi sudah

menarik didapatkan persentase sebesar 78,2%. Pada interval penilaian, persentase

sebesar 78,2% berada pada skala Setuju.

6. Pernyataan “Penggunaan backsound pada animasi sudah sesuai dengan

alur cerita”. Dari pernyataan keenam tentang penggunan backsound pada animasi

sudah sesuai didapatkan persentase sebesar 79%. Pada interval penilaian,

persentase sebesar 79% berada pada skala Setuju.

7. Pernyataan “Durasi pada animasi sudah tepat dalam mengajak

pengurangan penggunaan plastik”. Dari pernyataan ketujuh tentang durasi pada

animai sudah tepat didapatkan persentase sebesar 79,8%. Pada interval penilaian,

persentase sebesar 79,8% berada pada skala Setuju.

c. Hasil pengujian Beta terhadap Pemerintah Kota Bogor (DLHK)

Pengujian beta testing juga diuji pihak DLHK Kota Bogor, didapatkan hasil

komentar untuk produk animasi menurut DLHK Kota Bogor. Berdasarkan dari

pemaparan staff DLHK Kota Bogor yaitu Ibu Yosita saat produk diberikan ke

kantor DLHK mengatakan, secara umum keseluruhan informasi yang disampaikan

cukup terserap dengan mudah dan menjelaskan tentang program Bogor Tanpa

Kantong Plastik, akan tetapi visual kantong plastik pada animasi tersebut kurang

banyak ditunjukan.

4.5 Analisis data dan Evaluasi

Berikut merupakan analis data dari pengujian alpha dan pengujian beta yang telah

dilakukan.

4.5.1 Analisis Alpha Testing

a. Analisis Pengujian Berdasarkan Prinsip Animasi

Hasil pengujian alpha berdasarkan pada prinsip animasi, dapat disimpulkan pada

produk animasi telah menerapkan 10 dari 12 prinsip animasi diantaranya yaitu

Squash and Stretch, Staging, Straight-ahead Action and Pose to Pose, Arcs,

Secondary Action, Timing, Solid Drawing, Exaggeration, Slow in and out, dan

Appeal. Follow Trought and Overlapping Action serta Anticipation tidak

diterapkan, karena animasi yang dibuat bukanlah animasi kompleks dan

Page 68: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

disesuaikan dengan asset yang ada, sehingga prinsip tersebut dirasa tidak terlalu

dibutuhkan dalam animasi ini.

Berdasarkan seluruh pengujian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan

bahwa pada alpha menunjukan hasil yang sesuai. Berdasarkan dari hasil pengujian

alpha membuktikan bahwa 10 dari 12 prinsip animasi sudah diterapkan dengan baik

pada proses pembuatan animasi iklan layanan masyarakat.

b. Analisis Pengujian Berdasarkan Compositing

Berdasarkan hasil pengujian alpha pada compositing animasi, dapat disimpulkan

bahwa produk animasi telah menerapkan pergerakan kamera, pencahayaan, serta

penggunaan teks dan voice over sudah sesuai dengan setiap scene pada storyboard.

Dapat disimpulkan bahwa tahap pengujian alpha pada compositing telah diterapkan

sesuai dengan storyboard dalam proses pembuatan animasi ini.

4.5.1 Analisis Beta Testing

a. Analisis Pengujian Beta Testing terhadap Ahli

Dari hasil yang didapatkan, pengujian beta testing terhadap ahli mendapatkan

sebuah kesimpulan mengenai animasi. Berikut merupakan analisis dari pengujian

yang dilakukan:

1. Cerita dan Informasi

Cerita dan informasi yang disampaikan pada animasi sudah cukup jelas dan di

mengerti, akan tetapi voice over pada animasi bisa menggunakan intonasi yang

lebih ceria agar lebih menarik lagi.

2. Gerak pada animasi

Gerak pada animasi sudah cukup menarik, akan tetapi gerakan pada maskot dapat

dimaksimalkan lagi dengan adanya penambahan prinsip animasi seperti Appeal.

Penggunaan facial animation pada maskot dapat menambah daya tarik pada

animasi, selain itu penggunaan Line of Action dan variety of shape pada animasi

dapat menambah kesan gerak natural pada animasi, sehingga gerakan pada maskot

akan lebih menarik dan catch attention.

3. Visualisasi pada Animasi

Visual yang diberikan pada animasi sudah cukup baik, akan tetapi jenis teks yang

digunakan dibeberapa tempat terlalu baku untuk sebuah iklan, bisa dibuat lebih

menarik namun tetap jelas untuk dibaca, termasuk dari segi warna, style dan effect.

Page 69: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Selain itu penggunaan visual pada beberapa scene perlu diperhatikan lagi relevansi

antara visual yang ditampilkan dengan informasi berupa teks ataupun suara.

Dibeberapa poin ada penggunaan visual yang seharusnya bisa lebih relevan dengan

informasi yang ingin disampaikan.

b. Analisis Pengujian Beta Testing terhadap Masyarakat Umum

1. Pada pernyataan “Animasi ini memliki tampilan yang menarik”.

Didapatkan 13 orang memilih cukup, 56 orang memilih setuju dan 31 orang

memilih sangat setuju. Dari pernyataan pertama mengenai tampilan animasi yang

menarik didapatkan persentase sebesar 83,6%. berdasarkan interval penilaian,

persentase sebesar 83,6% berada pada skala Sangat Setuju.

2. Pada pernyataan “Pesan moral dan isi cerita pada animasi mudah

dipahami”. Didapatkan 12 orang memilih cukup, 50 orang memilih setuju dan 38

orang memilih sangat setuju. Dari pernyataan kedua tentang pesan moral pada

animasi yang mudah dipahami didapatkan persentase sebesar 85,2%. Berdasarkan

interval penilaian, persentase sebesar 85,2% berada pada skala Sangat Setuju.

3. Pada pernyataan “Iklan Layanan Masyarakat Animasi ini dapat menambah

kesadaran akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik”. Didapatkan 2 orang

memilih tidak setuju, 21 orang memilih cukup, 48 orang memilih setuju dan 29

orang memilih sangat setuju. Dari pernyataan ketiga tentang animasi dapat

menambah kesadaran tentang pentingnya mengurangi sampah plastik didapatkan

persentase sebesar 80,8%. Berdasarkan interval penilaian, persentase sebesar

80,8% berada pada skala Sangat Setuju.

4. Pada pernyataan “Gerakan animasi sudah terlihat bagus dan tidak kaku”.

Didapatkan 2 orang memilih tidak setuju, 27 orang memilih cukup, 48 orang

memilih setuju dan 23 orang memilih sangat setuju. Dari pernyataan keempat

tentang gerakan pada animasi yang terlihat bagus dan tidak kaku didapatkan

persentasi sebesar 78,4%. Berdasarkan interval penilaian, persentase sebesar

78,4% berada pada skala Setuju.

5. Pada pernyataan “Pencahaayan dan visual efek pada animasi sudah

menarik”. Didapatkan 2 orang memilih tidak setuju, 27 orang memilih cukup, 49

orang memilih setuju dan 22 orang memilih sangat setuju. Dari pernyataan kelima

Page 70: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

tentang pencahayaan dan visual efek pada animasi didapatkan persentase sebesar

78,2%. Berdasarkan interval penilaian, persentase sebesar 78,2% berada pada

skala Setuju.

6. Pada pernyataan “Penggunaan backsound pada animasi sudah sesuai

dengan alur cerita”. Didapatkan 30 orang memilih cukup, 45 orang memilih setuju

dan 25 orang memilih sangat setuju. Dari pernyataan keenam tentang penggunan

backsound pada animasi didapatkan persentase sebesar 79%. Berdasarkan interval

penilaian, persentase sebesar 79% berada pada skala Setuju.

7. Pernyataan “Durasi pada animasi sudah tepat dalam mengajak

pengurangan penggunaan plastik”. Didapatkan 3 orang memilih tidak setuju, 25

orang memilih cukup, 42 orang memilih setuju dan 30 orang memilih sangat

setuju. Dari pernyataan ketujuh tentang durasi pada animai sudah tepat

didapatkan persentase sebesar 79,8%. Berdasarkan interval penilaian, persentase

sebesar 79,8% berada pada skala Setuju.

Dari penjabaran diatas dan berdasarkan interval penilaian data hasil uji yang

diperoleh dari 100 orang responden. Didapatkan tiga dari tujuh variabel

mendapatkan hasil sangat setuju dan empat dari tujuh variabel mendapatkan hasil

setuju. Hal tersebut menyatakan bahwa penyampaian informasi pada animasi ini

sudah dikemas secara menarik dan informatif untuk ditonton, sehingga penonton

dapat merasakan pesan dan tujuan dari animasi ini. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor Tanpa Kantong Plastik ini

sudah memiliki tampilan animasi yang menarik serta mampu menyampaikan

pesan yang ingin disampaikan.

c. Hasil pengujian Beta terhadap Pemerintah Kota Bogor (DLHK)

Secara umum, keseluruhan informasi yang disampaikan cukup terserap dengan

mudah dan menjelaskan tentang program Bogor Tanpa Kantong Plastik, akan tetapi

visual kantong plastik pada animasi tersebut kurang banyak ditunjukan.

Page 71: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

59

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembuatan Iklan Layanan Masyarakat Animasi 3D Bogor

Tanpa Kantong Plastik, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil yang diperoleh dari tahap gerak animasi dan compositing telah

menghasilkan sebuah video dengan rasio 16:9 dengan resolusi 1280 x 720

pixel. Dengan durasi akhir 3 menit 24 detik dengan ekstensi H.264 dan

format Mp4 telah sesuai dengan rancangan yang diharapkan.

2. Berdasarkan hasil dari alpha testing, pengujian dilakukan berdasarkan

prinsip animasi pada gerak yang dihasilkan dan compositing. Dapat

disimpulkan bahwa 7 scene pada animasi telah sesuai dengan menerapkan

10 dari 12 prinsip animasi. Hasil pengujian alpha testing untuk composition

pada 7 scene telah sesuai dengan rancangan.

3. Berdasarkan beta testing terhadap ahli mengenai gerak animasi dan

compositing, terdapat beberapa komentar dan saran mengenai gerak pada

maskot dapat dimaksimalkan dengan adanya gesture dan pergerakan yang

lebih natural. Selain itu penggunaan visual pada beberapa scene perlu

diperhatikan lagi relevansi antara visual yang ditampilkan dengan informasi

berupa teks ataupun suara.

4. Berdasarkan hasil beta testing pada responden didapatkan hasil sangat

setuju bahwa tampilan, informasi dan pesan moral yang disampaikan pada

animasi sudah baik. Selain itu penggunaan gerak pada animasi dan

compositing didapatkan hasil bahwa responden setuju jika animasi dan

compositing sudah memiliki tampilan yang menarik.

5. Berdasarkan hasil beta testing pada DLHK Kota Bogor didapatkan hasil

secara umum, keseluruhan informasi yang disampaikan cukup terserap

dengan mudah dan menjelaskan tentang program Bogor Tanpa Kantong

Plastik, akan tetapi visual kantong plastik pada animasi tersebut kurang

banyak ditunjukan.

Page 72: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

60

5.2 Saran

Berdasarkan pelaksanaan dan pengerjaan skripsi ini, terdapat saran yang

bermanfaat bagi penulis dan pembaca, berikut merupakan saran untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik:

1. Animasi ini belum memiliki gerakan berupa ekspresi pada karakter,

sehingga animasi yang ditampilkan berupa penjelasan saja. Untuk membuat

ekspresi pada karakter dibutuhkan sebuah riging pada muka sehingga

pembuatan gerak animasi untuk sebuah ekspresi bisa dilakukan.

2. Sebaiknya voice over direkam menggunakan microphone sehingga suara

yang ditangkap oleh device akan lebih jelas. Serta penggunaan intonasi pada

voice over dapat mempengaruhi mood penonton.

3. Pada produk animasi ini sudah ada visual tentang kantong plastik, tetapi

lebih baik diberikan lebih banyak visual tentang kantong plastik.

Page 73: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

61

DAFTAR PUSTAKA

Afif, N., Sulistiyono, A. & Purwacandra, P. P., 2017. Penciptaan Film Animasi

“Afeksi” Dengan Teknik Digital 2 Dimensi Melalui Pendekatan Surealis. Journal

of Animation and Games Studies, Vol.3(2460-5662 ).

Anggraini, L. & Nathalia, K., 2014. Desain Komunikasi Visual. Bandung: Nuansa

Cendikia.

Anindita, M. & Riyanti, M. T., 2016. TREN FLAT DESIGN DALAM DESAIN

KOMUNIKASI VISUAL. Jurnal DKV.

Christov, S. et al., 1999. Learning Maya 2. USA: Wavefront.

Danilo, F., 2019. Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli. [Online]

Available at: https://btrbooks.com/pengertian-kuesioner-menurut-para-

ahli/#Karakteristik_Penelitian_Kuesioner

[Accessed 06 April 2020].

Diskominfo Kota Bogor, 2015. Kominfo Kota Bogor. [Online]

Available at: https://kominfo.kotabogor.go.id

[Accessed 1 Februari 2020].

Hanafri, M. I., Gustomi, L. F. & Susanti, H., 2018. Pengembangan Iklan Layanan

Masyarakat Berbasis Animasi 2D Pada BPJS Ketenagakerjaan. JURNAL

SISFOTEK GLOBAL, Vol 8(ISSN : 2088 – 1762).

Hasanah, U. & Nulhakim, L., 2015. PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

KONSEP FOTOSINTESIS. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(ISSN

2477-2038), pp. 91-106.

Hendrianto, G., 2017. Penciptaan Animasi “Upload”. Journal of Animation and

Games Studies, Vol.3 No.2.

Page 74: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

62

Indra Bastian, R. D. W. D. F., 2018. Metoda Wawancara. In: Metoda Pengumpulan

dan Teknik Analisis Data. Yogyakarta, Universitas Gajah Mada: Rijadh Djatu

Winardi.

Ivers, K. S. & Barron, A. E., 2002. Multimedia Projects in Education: Designing,

Producing, and Assessing. Callifornia: Greenwood Publishing Group, Inc..

Mariana, Y., 2017. FILM ANIMASI 3D JURNALIS SINDO. JURNAL SENI

DESAIN DAN BUDAYA, 2(2549-4074).

Mega Linarwati, A. F. M. M. M., 2016. Studi Deskriptif Pelatihan Dan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Serta Penggunaan Metode Behavioral Event

Interview Dalam Merekrut Karyawan Baru Di Bank Mega Cabang Kudus. Journal

of Management, Volume 2 No.2.

Mustika, Prasetya, E. & Pratiwi, M., 2017. Pengembangan Media Pembelajaran

Interaktif dengan Menggunakan Metode Multimedia Development Life Cycle.

Jurnal Online Informatika, II(6), p. 2.

Nugroho, W., 2019. PENGARUH LAYANAN MEDIASI TERHADAP

PERILAKU BULLYING. Jurnal Medi Kons, Volume 5.

Pramudia, R., Apriyani, M. E. & Prasetyaningsih, S., 2016. ANALISIS DAN

IMPLEMENTASI MEL SCRIPT UNTUK LIGHTING. Jurnal Ilmiah Komputer

dan Informatika (KOMPUTA).

Putri, D., 2013. AUTODESK MAYA, SOFTWARE ANIMASI STANDAR

HOLLYWOOD. Jakarta: s.n.

Rachmansyah, E. & Khabibah, U., 2019. Pembuatan Video Iklan Menggunakan

Adobe Premiere Pro CC Sebagai Media Promosi Untuk Meningkatkan Penjualan

Pada Amstirdam Coffee And Roastery Malang. Jurnal Aplikasi Bisnis, Volume 5,

pp. 294-297.

Sangian , J. G. & Lumenta, A. S., 2016. Film Animasi Tragedi 5 Maret 2014 di

Fakultas. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.5.

Page 75: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

63

Saputra, A., 2018. Berita. [Online]

Available at: https://news.detik.com/berita/d-4327726/sampah-bogor-650-tonhari-

wali-kota-setop-kantong-plastik

[Accessed 4 02 2020].

Slamet, J., 2016. Otak-Atik Google Form Guna Pembuatan Kuesioner Kepuasan

Pemustaka. Info Persadha, Volume 14(1), pp. 21-35.

Solid Angle S.L., 2020. [Online]

Available at:

https://docs.arnoldrenderer.com/display/A5AFMUG/Directional+Light

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

Supriyadi, 2018. Media Pembelajaran Proses Rendering Objek 3D. Jurnal Teknik

Komputer AMIK BSI, Volume 2, p. 94.

Waco, V., Lumenta, A. S. & Sugiarso, A. B., 2016. Implementasi Gerakan Manusia

Pada Animasi 3D Dengan Menggunakan Metode Pose to Pose. Journal Teknik

Informatika, pp. 1-8.

Yadi, S., 2018. Interaksi Objek Animasi 3d Berbasis Multimedia. JURNAL

KHATULISTIWA INFORMATIKA, Vol VI(2339-1928).

Yusuf, M., 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Gabungan. Jakarta:

Kencan.

Page 76: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Imam Afriyogo S.

Lahir di Depok, 16 April 1998. Penulis

merupakan anak pertama dari dua

bersaudara yang bertempat tinggal di

Villa Mutiara Bogor Blok A8 No 12,

Bogor, Jawa Barat.

Lulus dari SDN Anyelir 2 Depok pada

tahun 2010, SMPN 16 Bogor pada tahun

2013, dan SMK Tri Dharma 2 Bogor

pada tahun 2016. Sedang menempuh

gelar sarjana di Politeknik Negeri Jakarta

program studi D4 Teknik Multimedia

Digital sejak tahun 2016.

Page 77: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 2. Storyline yang divalidasi oleh Pemkot Bogor

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Page 78: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 3. Dokumentasi dengan DLHK Kota Bogor

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Page 79: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 4. Transkip wawancara dengan DLHK Kota Bogor

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Transkip Wawancara:

Narasumber : Ibu Yosita (staff DLHK Kota Bogor)

Tanggal : 4 Februari 2020

Pewawancara : Siti Sayyidusy S.

Keterangan :

Q : Pewawancara

A : Narasumber

Q: Selamat siang ibu, saya Siti Sayyidusy mahasiswi prodi Teknik Multimedia

Digital di PNJ, saat ini kami akan melaksanakan skripsi, ingin mewawancarai ibu

mengenai program Bogor Tanpa Kantong Plastik, kira-kira berapa jumlah

perbandingan plastik dan masyarakat Kota Bogor bu?.

A: Untuk program itu sendiri lebih mengurangi penggunaan kantong plastik pada

retail, karena retail merupakan salah satu sumber kantong plastik yang banyak.

Perbandingan dengan masyarakat bogor yang hampir 1,1 juta jiwa bisa

menghasilkan 600 ton plastik perbulannya.

Q: Berarti program BOTAK ini baru ditekankan untuk retail saja, kira-kira dari

DLHK sendiri apakah sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat

menggunakan media seperti animasi dan lain sebagainya mengenai program

BOTAK?.

A: Dari DLHK sendiri belum melakukan sosialisasi menggunakan media, lebih

sosialisasi indoor dan outdoor bersama konsumen diretail mengenai program

BOTAK.

Q: Menurut ibu apakah penting warga Bogor tau tentang adanya program ini,

sehingga berpengaruh terhadap keseharian mereka untuk mengurangi penggunaan

plastik?.

A: Ya, Penting.

Page 80: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 4. Transkip wawancara dengan DLHK Kota Bogor (Lanjutan)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Q: DLHK sendiri merasa perlu tidak dengan adanya sosialisasi dalam bentuk

animasi.

A: Sepertinya perlu, karena akan lebih menarik informasi yang dihasilkan oleh

animasi dengan jangkauan masyarakat umum atau mungkin lebih menarik untuk

anak sekolah.

Page 81: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 5. CV Ahli pada Beta Testing

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

CV Ahli pada Beta Testing .

Page 82: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 5. CV Ahli pada Beta Testing (Lanjutan)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Page 83: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Lampiran 5. CV Ahli pada Beta Testing (Lanjutan)

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta

Page 84: Pembuatan Gerak Animasi Compositing pada Iklan Layanan ...

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta