PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI...
Transcript of PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI...
1
PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BERBASIS MOBILE ANDROID UNTUK PEMETAAN PERSEBARAN
PENYAKIT SAPI(STUDI KASUS: DINAS PETERNAKAN DAN
KESEHATAN HEWAN KABUPATEN MALANG)
Mochammad Adji Firmansyah1 – Wiwik Anggraeni
2 – Hatma Suryotrisongko
3
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email :[email protected] , [email protected] ,3 [email protected]
Abstrak – Pendeteksian penyakit sapi
merupakan hal penting untuk meningkatkan
produktivitas daging sapi. Proses mendeteksi penyakit
pada sapi akan lebih praktis dan efisien apabila
diimplementasikan ke dalam aplikasi berbasis mobile
dan menggunakan knowledge base. Pada tugas akhir
sebelumnya mengenai pendeteksian penyakit pada
sapi telah menghasilkan sebuah aplikasi berbasis
mobile dan menggunakan knowledge representation untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi mobile
tersebut. Namun, pada pihak manajemen aplikasi
berbasis mobile untuk mendeteksi penyakit pada sapi
akan lebih optimal lagi apabila ditambahkan fitur
untuk dapat memvisualisasikan pemetaan persebaran
penyakit sapi pada sutu daerah. Sehingga, pihak
manajemen dapat melihat daerah yang memiliki
persebaran penyakit sapi terbanyak dan jenisnya
sehingga penanganan terhadap penyakit sapi tersebut
menjadi tepat sasaran.
Tugas akhir ini mencoba untuk membuat aplikasi berbasis Android Maps Geographic
Information System (GIS) yang merupakan salah satu
teknologi untuk mengimplementasikan konsep Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) kedalam suatu bentuk
visualisasi seperti peta, grafik, dan diagram. Aplikasi
GIS berbasis mobile digunakan dalam
memvisualisasikan pemetaan persebaran penyakit
sapi pada suati kawasan. Aplikasi ini diharapkan
dapat digunakan oleh pihak manajemen setempat
untuk melakukan penaganan yang tepat sasaran
terhadap penyakit sapi di suatu daerah sehingga produktivitas daging sapi pada daerah tersebut
menjadi meningkat. Kata Kunci: GIS, Android, Google Map,
Penyakit Sapi.
1. PENDAHULUAN
Penyakit pada ternak sapi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar khususnya bagi
peternak.Penanganan kesehatan terhadap ternak
merupakan hal mutlak yang diperlukan oleh
peternak.Salah satu bagian terpenting dalam
penanganan kesehatan ternak adalah pengamatan
terhadap ternak yang sakit. Namun, para peternak
sapi memiliki pengetahuan yang kurang mengenai
cara pemeliharaan ternak sapi seperti kualitas pakan,
kebersihan kandang dan penyakit sapi. Hal tersebut
menyebabkan para peternak memiliki
ketergantungan terhadap dokter hewan untuk
mendeteksi dan menangani penyakit pada sapi.Akan
tetapi, jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk
biaya perawatan tidaklah sedikit jumlahnya.Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, Pada pengerjaan
tugas akhir yang dilakukan oleh Listiana (2011)
dengan topik sistem pakar untuk pendeteksian dan
penanganan dini terhadap penyakit sapi telah
menghasilkan aplikasi berbasis desktop. Aplikasi desktop yang dibuat kurang
memudahkan penggunanya karena perlu dilakukan
instalasi aplikasi dan database sebelum aplikasi
tersebut digunakan.Untuk itu permasalahan ini, pada
tugas akhir yang dilakukan oleh Wahyu (2012)
dibuat aplikasi berbasis mobile khususnya pada
sistem operasi android.Kemajuan pengetahuan dan
teknologi komunikasi yang begitu cepat saat ini
terutama mobile communication mendasari
diperlukannya aplikasi mobile untuk mendeteksi
sejak dini penyakit yang diderita oleh hewan ternak.Untuk mengoptimalkan sumber daya
komputasi pada perangkat mobile yang digunakan,
maka ditambahkan knowledge representation dari
knowledge base yang sudah dibangun pada
pengerjaan tugas akhir sebelumnya (Listiana, 2011).
Dengan menggunakan knowledge representation
memungkinkan mengurangi kapasitas penyimpanan
data di database. Namun, pada pihak manajeman
peternakan akan lebih efektif dalam melakukan
penanganan terhadap penyakit sapi apabila
mengetahui persebaran penyakit yang ada di suatu daerah atau kawasan peternakan.
Pada jurnal Research on the Application of
Geographic Information System in Tourism
Management (Wei, 2011), GeoTools: An android
phone application in geology (Hua Weng, Yi, 2012),
Location Based Service using Android Mobile
Operating System (Kushwaha, Amit, 2011), dan
Geographic Information System (L.Montana, 2008)
dimana pada jurnal yang ditulis oleh Wei Wei
(2011) teknologi GIS digunakan dalam manajemen
pariwisata untuk meningkatkan ekonomi pariwisata
suatu daerah, GIS yang dikembangkan untuk menyediakan informasi tempat wisata kepada turis
disebut dengan Travel Geographic Information
System (TGIS). TGIS dikembangkan atas dasar
database informasi geografis pariwisata berfungsi
untuk mengumpulkan data, menampilkan data-data
terkait pariwisata seperti transportasi, akomodasi,
2
tempat hiburan, pasar, dan karakteristik budaya
daerah tersebut agar dapat memberikan layanan
yang akurat dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan
yang berbeda dari setiap pengguna. Pada jurnal yang
ditulis oleh Yi-Hua Weng (2012), aplikasi Android
yaitu GeoTools digunakan untuk menunjukkan
lokasi objek geologi dengan menemukan
kordinatnya,kemiringan suatu daerah. Pada jurnal
yang ditulis oleh Amit Kushwaha dan Vinet
Kushwaha (2011) menjelaskan penggunaan
Location Based Service (LBS), dimana LBS merupakan layanan informasi yang dapat diakses
menggunakan piranti mobile dengan jaringan mobile
internet yang dimanfaatkan untuk menentukan posisi
geografis dari piranti mobile tersebut. Sedangkan
jurnal yang ditulis oleh L.Montan (2008)
menjelaskan penggunaan Geoographic Information
System (GIS) untuk praktik kesehatan ,dimana GIS
merujuk secara luas ke sistem komputer berbasis
perangkat keras dan lunak yang mampu menangkap,
menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data
yang bereferensi geografis untuk digunakan dalam aspek kesehatan masyarakat.
Dari permasalahan yang ada saat ini,
pemanfaatan teknologi informasi seperti yang
dituliskan dalam beberapa jurnal diatas diperlukan
dalam pengambilan keputusan. Teknologi Sistem
Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu
teknologi geografis yang sangat berkembang.SIG
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
memvisualisasikan data spasial berikut atribut-
atributnya.Salah satu teknologi yang dapat
digunakan sebagai penyedia peta digital pendukung
SIG adalah Google Maps. Oleh karena itu, dengan adanya potensi dari komponen teknologi informasi
di atas dan adanya aplikasi mobile untuk mendeteksi
penyakit pada sapi yang sudah dibuat sebelumnya,
maka tugas akhir ini mengusulkan pembuatan
aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis mobile
menggunakan teknologi Google Maps Android
dengan studi kasus persebaran penyakit sapi perah di
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Malang.
2. TEORI PENUNJANG
a. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau yang biasa dikenal dengan Geographic Information System (GIS)
adalah sebuah alat bantu manajemen informasi yang
berkaitan erat dengan sistem pemetaan dan analisis
terhadap segala sesuatu serta berbagai peristiwa yang
terjadi di muka bumi (Prahasta, 2005)
1. Komponen Sistem Informasi Geografis
Komponen utama SIG adalah sistem komputer,
data geospasial dan pengguna. Sistem komputer untuk
SIG terdiri dari perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware) dan prosedur untuk
penyusunan pemasukan data, pengolahan, analisis,
pemodelan (modelling), dan penayangan data geospatial. Sumber-sumber data geospatial adalah peta
digital, foto udara, citra satelit, tabel statik dan
dokumen lain yang berhubungan. Data geospatial
dibedakan menjadi data grafis (atau disebut juga data
geometris) dan data atribut (data tematik). Data grafis
mempunyai tiga elemen yaitu titik (node), garis (arc)
dan luasan (polygon) dalam bentuk vector ataupun
raster yang mewakili geometri topologi, ukuran,
bentuk, posisi dan arah Fungsi pengguna adalah untuk
memilih informasi yang diperlukan, membuat standar,
membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang
efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk
kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi
2. Android
Google Maps Android API v2
Dengan dukungan Google MapsAPI, aplikasi yang
dibangun dapat ditambahkan peta berdasarkan data
dari Google Maps. Google Maps API secara otomatis
menangani akses ke server Google Maps, unduh data,
menampilkan peta, dan respon terhadap peta. Google
Maps API juga memfasilitasi untuk penggunaan
marker,polygons, and overlays ke peta dasar. Untuk
menggunakan Google Maps API pada aplikasi yang
dibangun, dibutuhkan Google Play Services sebagai bagian dari pernyataan hukum pada aplikasi yang
dibangun.
3. Proses Bisnis Dinas Peternakan dan Kesehatan
hewan kabupaten Malang
Berikut proses bisnis persebaran penyakit sapi
yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan
Kabupaten Malang
Gambar 2.1 Alur pengumpulan data penyakit
sapi
4. Penyakit Sapi
Penyakit sapi yang digunakan dalam studi kasus
ini merupakan penyakit sapi yang dapat menimbulkan
kerugian bagi peternak sapi dan kejadiannya sering
terjadi di Indonesia, yaitu Dismatosis, Mastitis, dan
Bovine Ephemeral Fever (BEF).
3. METODOLOGI
Metode ini digunakan sebagai panduan agar
tahapan pengerjaan penelitian ini berjalan terarah dan
sistematis. Tahapan metode penelitian dalam
penyusunan penelitian ini ditunjukkan pada Gambar
3.1.
3
Start
Analisis
permasalahan
Penentuan
Tujuan
Penentuan
Batasan
Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan
Data Spasial
Pengumpulan
Data Atribut
Pembuatan
Database
Pembuatan
Web Service
Pembuatan
SIG
Terkoneksi
dengan
Database
Testing
Analisis
Hasil
Pembuatan
Buku Tugas
Akhir
Stop
Tidak
Ya
Gambar 3.1 - Metodologi
4. DESAIN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk mengidentifikasi
kebutuhan dari pihak Dinas Peternakan agar
memudahkan pihak tersebut untuk memantau
persebaran penyakit sapi perah untuk 3 jenis penyakit
(Mastitis, Dismatosis, dan BEF) di setiap kecamatan
yang ada di kabupaten Malang. Beberapa fitur yang
diharapkan adalah bagi peternak dapat menginputkan
jenis penyakit dan lokasi dari sapi yang sakit, bagi
pihak Dinas Peternakan dibutuhkan pencarian
penyakit sapi berdasarkan jenis penyakit terbanyak, mengetahui daerah yang meiliki persebaran terbanyak
sehingga Dinas Peternakan dapat mengambil
keputusan untuk melakukan penanganan terhadap
daerah tersebut.
4.2 Use Case Diagram
Dalam pengembangan aplikasi ini terdapat 2 use
case utama yaitu bagi aktor peternak dan pihak Dinas
Peternakan. Use Case ditunjukkan pada Gambar 4.1
dan 4.2 uc Peternak
Peternak
Login
Logout
Insert Data
Lihat Data
Edit Data
«include»
«include»
«include»
«include»
Gambar 4.1 Use Case Peternak
uc Kepala Dinas Peternakan
Kepala Dinas
Peternakan
Tampilkan Data
berdasarkan kategori
lokasi
Tampilkan data
berdasarkan penyakit
Gambar 4.2 Use Case bagi Dinas Peternak
4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut Conceptual Data Model (CDM) dan
Physical Data Model (PDM) untuk pemodelan
database ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan 4.4
user memiliki bamyak tabel fact
kota memiliki banyak kecamatan
kecamatan memiliki banyak desa
desa memiliki banyak dusun
dusun memiliki banyak table_fact
Table_fact
#
o
o
o
o
o
id_fact
nama_penyakit
obat
bulan
lat
long
Integer
Variable characters (15)
Variable characters (15)
Variable characters (20)
Variable characters (20)
Variable characters (20)
user
#
o
o
o
o
o
o
o
username
password
repassword
nama_lengkap
jekel
alamat
nomor_tlp
nomor_hp
Variable characters (20)
Variable characters (20)
Variable characters (20)
Variable characters (40)
Variable characters (10)
Variable characters (30)
Variable characters (10)
Variable characters (12)
desa
#
o
id_desa
desa
Integer
Variable characters (15)
dusun
#
o
id_dusun
dusun
Integer
Variable characters (15)
kecamatan
#
o
id_kecamatan
kecamatan
Integer
Variable characters (15)
kota
#
o
id_kota
kota
Integer
Variable characters (15)
Gambar 4.3 CDM aplikasi peta peternakan
Table_fact
id_fact
username
id_dusun
nama_penyakit
obat
bulan
lat
long
int
varchar(20)
int
varchar(15)
varchar(15)
varchar(20)
varchar(20)
varchar(20)
<pk>
<fk1>
<fk2>
user
username
password
repassword
nama_lengkap
jekel
alamat
nomor_tlp
nomor_hp
varchar(20)
varchar(20)
varchar(20)
varchar(40)
varchar(10)
varchar(30)
varchar(10)
varchar(12)
<pk>
desa
id_desa
id_kecamatan
desa
int
int
varchar(15)
<pk>
<fk>
dusun
id_dusun
id_desa
dusun
int
int
varchar(15)
<pk>
<fk>
kecamatan
id_kecamatan
id_kota
kecamatan
int
int
varchar(15)
<pk>
<fk>
kota
id_kota
kota
int
varchar(15)
<pk>
Gambar 4.4 PDM aplikasi peta peternakan
4.4 Pembuatan Sistem Informasi Geografis di
Android
Pada pembuatan aplikasi GIS di android ini ada
beberapa tahapan utama yang dijelaskan pada sub
bab berikut.
4
4.4.1 Persiapan Data
Mempersiapkan data persebaran penyakit pada
tahun 2012 yang diperoleh pada saat survey,
mengubah kordinat lokasi (data spasial) sesuai standar
dari Google Maps,yaitu berupa Latitude dan
Longitude. Untuk persiapan data atribut data yang
ditambahkan adalah penambahan data penyakit,
username, lokasi (alamat). 4.4.2 Pembuatan Web Service, Import Google Play
Service , mendapatkan API key
Pada tahap ini dilakukan persiapan sebelum
membuat aplikasi GIS di android seperti pembuatan
web service untuk sisi server dan client. Pada sisi
server dibangun dengan menggunakan PHP dan
MySQL. File PHP yang dibuat berfungsi untuk
menerima data dari android untuk dimasukkan ke
dalam database (Create), menampilkan data yang
telah diinputkan(Read), mengedit dan menghapus data
(Update dan Delete).
Selanjutnya adalah menginstall / update
Google Play Service dan mengimport nya kedalam project GIS agar dapat memanfaatkan Google Map.
Persiapan yang terakhir adalah mendapatkan API key
untuk disisipkan ke dalam project. Untuk
mendapatkan API key pertama-tama harus
mendapatkan key sha1 dari debug .keystore. Lalu
registrasikan di
https://code.google.com/apis/console/?pli=1#pr
oject:1043721470772 . Setelah itu akan didapatkan
API key yang akan digunakan dalam aplikasi.
4.4.3 Pembuatan fitur pencarian berdasarkan
lokasi Pada aplikasi GIS di android ini, fitur pertama
adalah pencarian berdasarkan lokasi, dimana pada
fitur ini menyediakan filter pencarian berdasarkan
nama kota, kecamatan, nama penyakit, bulan dan
tahun. Tampilan aplikasi GIS di android untuk fitur
pencarian berdasarkan lokasi dapat dilihat pada
Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Menu pencarian berdasarkan
lokasi
4.4.4 Pembuatan fitur berdasarkan jenis penyakit
Pada fitur menyediakan filter pencarian
berdasarkan jenis penyakit yaitu nama penyakit, kota,
bulan, tahun, dan terdapat filter tambahan MAX untuk
pencarian data persebaran penyakit sapi terbanyak di
suatu daerah (kecamatan) di Malang. Tampilan fitur
ini dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Menu pencarian berdasarkan jenis
penyakit
5. ANALISIS
Analisis dilakukan dengan melihat performa fitur terhadap pencarian persebaran penyakit sapi. Untuk
lebih detailnya aka dijelaskan sebagai berikut.
5.1 Analisis Persebaran Penyakit Sapi
Berdasarkan Jenis Penyakit
Pada bagian ini akan menjelaskan hasil yang
didapat dari penggunaan fitur pencarian berdasarkan
penyakit. Salah satu hasil yang bisa didapatkan
adalah mencari persebaran untuk jenis penyakit
Mastitis, Dismatosi, dan BEF terbanyak di
Kabuoaten Malang tahun 2012. Hasil pencarian dapat
dilihat pada gambar 5.1, 5.2, dan 5.3.
Gambar 5.1 Penyakit Mastitis Terbanyak 2012
5
Pada hasil diatas didapatkan bahwa persebaran
penyakit Mastitis terbanyak berada di kecamatan
Pujon. Untuk jenis penyakit Dismatosis persebaran
terbanyak ada di kecamatan Pujon, dan persebaran
penyakit BEF berada di kecamatan Wajak
5.2 Penyakit Dismatosis Terbanyak 2012
5.3 Penyakit BEF Terbanyak 2012
5.2 Analisis Persebaran Penyakit Sapi
Berdasarkan Lokasi
Setelah kita mengetahui lokasi persebaran
terbanyak untuk ketiga jenis penyakit tersebut, dibutuhkan analisis lebih mendalam mengenai lokasi
desa mana yang memiliki persebaran terbanyak dan
pada bulan berapa persebaran penyakit itu terjadi.
Untuk persebaran jenis penyakit Mastitis yang berada
di kecamatan Pujon terjadi pada bulan September,
untuk lebih detail dapat dilihat pada Gambar
Gambar 5.4 Penyakit Mastitis Kecamatan
Pujon 2012
Untuk persebaran penyakit Dismatosis terbanyak
berada di kecamatan Pujon pada bulan Oktober. Untuk
Persebaran penyakit BEF terbanyak berada di
kecamatan Wajak pada bulan Juni. Untuk lebih detail
dapat dilihat pada gambar
Gambar 5.5 Penyakit Dismatosis Kecamatan
Pujon 2012
6
Gambar 5.6 Penyakit Dismatosis Kecamatan
Wajak 2012
6. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari
pengerjaan tugas akhir pembuatan Aplikasi
Geographic Information System (GIS) berbasis
Android Untuk Pemetaan Komoditas Unggulan
Pertanian Dan Perkebunan ini diataranya adalah :
1. Basis data yang dibangun menggabungkan
data spasial yaitu kordinat lokasi (Latitude dan Longitude) dan data atribut berupa jenis
penyakit sapi, obat serta nama peternak yang
mengobati.
2. Pengklasifikasian suatu daerah akan bahaya
penyakit hewan khususnya penyakit sapi
perah tidak di dasarkan pada jumlah hewan
(sapi perah) yang terjangkit penyakit sapi
akan tetapi lebih kepada pada jenis penyakit
sapi tersebut. Seperti pada contoh bulan
Januari 2012 , kecamatan Bantur memiliki
sapi yang mengidap penyakit Mastitis sebanyak 13 ekor, dan pada kecamatan Wagir
memiliki 21 ekor sapi yang mengidap BEF,
menurut informasi yang didapat pada survey
daerah yang harus dilakukan penanganan
terlebih dahulu adalah kecamatan Bantur
karena berdasarkan tingkat keparahan
penyakit sapi, Mastitis lebih tinggi daripada
penyakit BEF
3. Sistem Informasi Geografis ini mampu
menampilkan pemetaan dari persebaran
penyakit berdasarkan kategori lokasi dan
kategori jenis penyakit, dimana setiap jenis penyakit dibedakan dengan warna dari
marker yang digunakan.
4. Pemetaan potensi komoditas unggulan yang
ditampilkan melalui aplikasi GIS berbasis
Android ini telah diuji coba dengan
menggunakan metode black box, dan
keseluruhan fungsi benar sesuai dengan
desain aplikasi yang direncanakan. Selain itu,
digunakan validasi pakar sebagai metode
validasi bahwa aplikasi ini telah secara tepat
dan cepat mampu menjalankan fungsinya.
5. Sebagai suatu bentuk pemetaan persebaran
penyakit sapi di Kabupaten Malang, aplikasi
ini untuk mengetahui kecamatan mana yang
berpotensi terhadap penyakit sapi dilihat dari
tingkat persebarannya
b. Saran
Saran yang dapat dipertimbangkan bila
penelitian ini dikembangkan lebih lanjut :
1. Menambah data hasil pertanian untuk periode
2013 dan 2014 sebagai masukan data terbaru,
karena semakin baru data yang ditambahkan,
maka aplikasi GIS ini akan semakin dapat
diandalkan.
2. Sistem dapat dikembangkan dengan
menambah fitur lain pada GIS seperti
Android Direction, dan jenis penyakit yang dianalisis juga ditambah agar sistem ini bisa
lebih sempurna.
3. Sistem dikembangkan tidak hanyak di
Kabupaten Malang, namun juga bisa
diperluas di kota- kota lain
7. DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, W. (2012). Pembuatan Sistem Pakar Untuk
Pendeteksian Dan Penanganan Dini Pada
Penyakit Sapi Berbasis Mobile Android
Dengan Kajian Kinerja Teknik Knowledge
Representation. Surabaya: Tugas Akhir
Jurusan Sistem Informasi Ftif. Hua Weng, Y., Shing Sun, F., & Grigsby, J. D.
(2012). GeoTools. An android phone
application in geology, 24-30.
Kushwaha, A., & Kushwaha, V. (2011). Location
Based Services using Android Mobile
Operating System. IJAET.
Listiana, N. (2011). Penerapan Algoritma Rough Set
Untuk Deteksi Dan Penanganan Dini
Penyakit Sapi. Surabaya: Tugas Akhir
Jurusan Sistem Informasi FTif.
L. Montana. (2008). Geographic Information System. Prahasta, E. (2005). "Sistem Informatika Geografis:
Konsep-konsep Dasar" . Bandung:
Informatika.
Wie, W. (2011). Research on the Application of
Geographic Information System in Tourism
Management. ICESE 2011, 1104-1109