Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang
description
Transcript of Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang
Raden Pardede
Strategi Pembiayaan InfrastrukturJangka Panjang
Page 1
Latar Belakang
Kebutuhan Investasi Dan Potensi Sumber Dana
Strategi Pendanaan Infrastruktur
Page 2
Pembiayaan Infrastruktur Negara Lain(%dari PDB)
5,34
4,394,10
3,53
3,13 3,12
2,332,78
0,0
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
1993/1994 1994/1995 1995/1996 1996/1997 1997/1998 1998/1999 2000 2002
Pembiayaan Infrastruktur Indonesia(%dari PDB)
Pembangunan Infrastruktur belum memadai
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
Indonesia Albania Russia Cambodia Kazakhstan
Swasta
Pemerintah
Sumber : Bank Dunia 2004
� Di tahun 1993/1994, pembiayaan infrastruktur Indonesia mencapai 5,34% dari total PDB sedangkan di tahun 2002 hanya 2,33% dari total PDB.
� Untuk mencapai pertumbuhan PDB sebesar 7% per tahun, maka dibutuhkan pembiayaan infrastruktur sebesar 5% per tahun dari total PDB.
� Apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia memiliki angka pembiayaan terendah sertaperanan swasta yang tidak signifikan.
� Tanpa percepatan pembangunaninfrastruktur maka pertumbuhan ekonomisekarang tidak dapat dipertahankan bahkancenderung menurun
� Supply constraint � berdampak thd Inflasi
Page 3
State Budget ConstraintsNEW PARADIGM
INFRASTRUCTURE
growth
TAX PAYERS
USERS
STATE BUDGET
FINANCIERS
PROVIDERS
Page 4
Latar Belakang
Kebutuhan Investasi Dan Potensi Sumber Dana
Strategi Pendanaan Infrastruktur
Page 5
Rp326Tn
Kebutuhan dan Potensi Sumber Dana
Kebutuhan investasi dan sumber dana infrastruktur(2005 – 2009)
Sumber dana domestik tanpa ada peningkatan alokasi:• APBN/APBD• Perbankan (asumsi tenor 3 tahun)• Asuransi• Dana Pensiun• Reksadana
Tambahan dana domestik dengan adanya peningkatan alokasi
- Internasional:
�Multilateral
�Swasta (penyertaan modal, operator, strategic & equity investor)
�Perbankan
�Pinjaman jangka panjang
Dalam negeri
�Perbankan/Cap.Market
�Infrastructure Fund
�Dana pensiun dan asuransi jiwa
�Financial engineering asset BUMN
Funding Gap
Kebutuhan investasi
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Rp Tn
Rp1.303Tn
Rp657Tn
Rp230Tn
Rp90Tn Donor
• Sumber : TPPI 2005
Page 6
Latar Belakang
Kebutuhan Investasi Dan Potensi Sumber Dana
Pembiayaan Infrastruktur
Page 7
Partnership antara Swasta dan Pemerintah
� Swasta selalu beroriantasi keuntungan
� Setiap partner punya tugas untuk mengendalikan risiko proyek, contoh:
− Pemerintah dapat mengendalikan risiko tarif/regulasi
− Swasta mengendalikan risiko pasar
� Partisipasi swasta diperoleh melalui konsesi, kontrak atau pemberian license
Page 8
Bagian tidak terpisahkan (identifikasi Problem harus jelas)
PembiayaanInfrastruktur
PerencanaanPembangunanInfrastruktur
� Tujuan Jelas : komersial/PSO
� Regulasi yang jelas.
� Komersil :
� Risiko pasar yang manageable.
� Segi komersial yang atraktif.
� Proyeksi pendapatan dan arus kas yang realistis.
� Penyelesaian masalah lahan.
� Isu lingkungan yang minimal.
� Proses bidding yang fair dan transparan dan jadwal bidding yang
singkat.
� Risiko yg terukur
� Dalam negeri/Luar negeri
� Jangka Panjang
� Bank atau Pasar Modal
� Lembaga Pembiayaan D Pensiun/Asuransi
� Pemerintah: Pusat Daerah
� Perusahaan BUMN
� Lembaga Multilateral
Page 9
Sumber Pendanaan
� Pemerintah (pusat dan Daerah)
� Pajak dan pendapatan negara lainnya (termasuk penerbitan surat hutang)
� Pinjaman langsung dari donor
� Fokus terhadap Infrastruktur Dasar (Basic Infrastructure)
� Sektor Swasta (dalam dan luar negeri)
� Strategic Investor
� Financial Institutional Investor (D Pensiun, Asuransi, Reksadana)
� Private Equity Investor
� Pembiayaan lewat perbankan dan pasar modal (Saham +Obligasi)
� Lembaga Multilateral
� Hibah (terbatas) dan Pinjaman
� Penerbitan surat hutang dengan penjaminan badan Multilateral (WB, ADB,..)
Page 10
Identifikasi Problem Antara Pembiayaan Dan Sumber Dana
� Struktur Permodalan
� Jangka waktu pinjaman (Tenor)
� Profil risk - return
� Sebagian besar sumber pembiayaandomestik dalam bentuk hutang; sementara pembiayaan ekuitas sangatminim.
� Perusahaan yang bergerak dalam sektorinfrastruktur mempunyai keterbatasanmodal
� Sumber pembiayaan yang ada adalahbersifat jangka pendek atau menengah
� Sementara proyek infrastruktur bersifatjangka panjang
� Ketidakpastian dari aspek komersial(antara lain tarif dan pembebasan lahan) menambah risiko pendanaan.
� Proyek mungkin tidak memberikankeuntungan komersial yang memadaidalam waktu yang cepat
Tipe Mismatch Keterangan
Page 11
Strategi Jangka Pendek/Menengah
Saat IniLangkah yang dapat dilakukan
dalam waktu dekat
SumberDana
� Pinjaman perbankan
� Penerbitan surat hutang
�Pusat
�Daerah
� Kas internal
� Penerbitan saham baruBUMN
� Pembentukan JV baikdengan Swasta Dalamnegeri maupun Luar
� Peningkatan rasio alokasi pinjaman dan investasi ke sektor infrastruktur.
� Perbankan mengevaluasi risikomelalui pendekatan project finance approach.
� Pembentukan Infrastructure Fund dalam penyediaan ekuitas.
� Credit Enhancement.
� Restrukturisasi permodalanperusahaan infrastruktur.
(1) UU sudah ada tapi masih dibutuhkan PP dan yang lain-lain untuk dilaksanakan
Page 12
Inistiatif Pemerintah
� Pembentukan Infratructure fund
� Pembentukan Risk Management unit
� Pembentukan Land Acquisition Fund
Page 13
Strategi Jangka Menengah dan Panjang
Jangka Menengah/Panjang
DALAM JANGKA MENENGAH - PANJANG, dibutuhkan reformasi kebijakan menyeluruh baik di sektor keuanganmaupun sektor infrastruktur sehingga investasi dibidang infrastruktur dapat berkesinambungan, kompetitif danterus meningkat
PROYEKLENDER
INVESTOR
• Dana
pensiun/asuransi
jiwa,
• Pola investasi
• Pasar modal• Pengadaan
instrumen-instrumen
baru keuangan
Reformasi Komitmen
• Ekuitas
• Infrastructure spending
Page 14
Inovasi Produk Keuangan : Takeout Financing
Partner Institution
5555 yearsyearsyearsyears 10 years10 years10 years10 years
Primary Lender
TENURE OF LOANTENURE OF LOANTENURE OF LOANTENURE OF LOAN(15 years)(15 years)(15 years)(15 years)
Outstanding Loan Amt. (Principal + Interest)
Transfer of Loan
Accounts
Fees / Commitment Charges
• Liabilities of primary lender on project absolved at the end of a specified period
• Partner institution transfers pertinent loan accounts to its own books, in lieu of an agreed fee or commitment charge.
• Both parties bear the project risks after the take-out based on a non-recourse structure.
• pari passu charge on the escrow account as security option.
Page 15
Inovasi Produk Keuangan : Securitisation of Receivables
SPVSPV Investors
Lending Institution Borrower
Periodic Cash Flows
Pass Through Certificates
Loan
Fees
Outstanding Loan
Portfolio
Repayments
Page 16
Credit Enhancement Schemes
In principle to enhance credit quality
� To show the government commitment in developing infrastructure
� Reduce cost of fund
Credit Enhancement
� Government:
� Principal Guarantee
� Local currency refinancing
� Liquidity support (against payment delays by public sector entities)
� Sponsor and Donor
� Partial Risk Guarantee
� Partial Credit Guarantee
� Backstop commitment (fund to refinance long tenor bond)
� Liquidity support (against payment delays by public sector entities)
� Local currency refinancing
Page 17
Perkembangan Pembiayaan Indonesia
Page 18
Perkembangan Penyaluran KreditSektor Pertambangan dan pengangkutan masih menjadi sektor yang paling menarik dibiayaiSektor kontsruksi jauh diatas rata-rata sektor nasional
Perkembangan Kredit
Des-06 Mar-07 Jun-07 Jul-07 Ags-07 Des-06 Mar-07 Jun-07 Jul-07 Ags-07 Des-06 Mar-07 Jun-07 Jul-07 Ags-07
OUTSTANDING KREDIT
Jenis Penggunaan
- Kredit Modal Kerja 414.7 416.5 446.0 449.6 461.7 16.96 0.43 7.54 8.43 11.33 16.96 19.94 21.02 22.13 23.46 - Kredit Investasi 151.2 152.6 166.1 169.8 174.4 12.51 0.92 9.84 12.32 15.36 12.51 14.35 22.17 25.07 25.91
- Kredit Konsumsi 226.3 231.3 249.4 252.5 257.4 9.49 2.19 10.22 11.58 13.73 9.49 12.03 18.42 18.64 19.51 Total 792.22 800.4 861.5 872.0 893.5 13.88 1.03 8.74 10.07 12.78 13.88 16.48 20.47 21.65 22.76
Sektor Ekonomi
- Pertanian 45.2 43.2 47.0 47.3 49.1 21.52 (4.31) 4.09 4.58 8.66 21.52 17.04 21.26 20.17 23.06
- Pertambangan 14.1 15.7 20.4 20.2 19.0 73.47 11.75 44.81 43.39 34.60 73.47 101.27 119.16 111.28 79.58 - Industri Pengolahan 184.0 183.5 186.2 185.7 189.7 7.44 (0.29) 1.19 0.89 3.10 7.44 11.55 9.23 9.95 10.72
- Listrik, Air dan Gas 7.2 5.6 6.4 7.0 7.6 34.53 (22.07) (11.95) (3.56) 5.78 34.53 8.23 11.89 24.67 34.50
- Konstruksi 33.1 33.6 37.7 38.5 40.9 22.58 1.63 13.90 16.48 23.74 22.58 19.51 24.03 27.74 29.72
- Perdagangan 163.4 167.5 182.8 185.9 191.8 20.32 2.52 11.88 13.75 17.33 20.32 21.28 23.39 24.36 26.71
- Pengangkutan 27.1 26.0 28.1 28.6 29.4 36.43 (3.97) 3.78 5.81 8.65 36.43 32.16 38.95 39.46 37.94
- Jasa Dunia Usaha 78.4 82.1 91.0 92.8 95.7 7.99 4.68 16.09 18.36 22.01 7.99 18.70 30.62 33.94 36.67 - Jasa Sosial 12.0 10.4 11.1 12.2 12.3 20.16 (13.25) (8.05) 1.18 2.21 20.16 6.68 7.45 24.78 29.37
- Lainnya 227.7 232.6 250.8 253.8 258.0 9.25 2.16 10.15 11.50 13.33 9.25 11.92 18.24 18.49 19.10 Total 792.2 800.4 861.5 872.0 893.5 13.89 1.03 8.74 10.07 12.78 13.89 16.48 20.47 21.65 22.76
- Kredit channeling 40.7 42.7 42.6 43.6 43.3 17.94 4.80 4.76 7.09 6.33 17.94 19.88 1.00 4.80 4.74
Total termasuk channeling 832.9 843.0 904.1 915.6 936.8 14.07 1.21 8.55 9.92 12.47 14.07 16.64 19.38 20.73 21.79
* angka sementara
** Rencana Bisnis dari 13 bank besar dan 64 bank lainnya yang berkantor pusat di Jakarta843.04
Pertumbuhan (y-o-y, %)Keterangan
Pertumbuhan (y-t-d, %)Nominal (Rp)
Page 19
Suku bunga perbankan masihcenderung menurun sejalan dg pengaruh tren penurunan BI Rate periode sebelumnya…
Grafik Suku Bunga Deposito
• Suku bunga deposito rupiah untuk seluruhtenor masih menurun.
• Suku bunga kredit rupiah juga masihmenurun meski lebih lambat terutama padasuku bunga kredit konsumsi (KK).
Grafik Suku Bunga
Grafik Suku Bunga Kredit
Suku Bunga Perbankan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2004 2005 2006 2007
BI Rate* Pnjaminan Dep Deposito 1 bulan
Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi
%
%
z
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
10.5
11.0
11.5
12.0
1 2 3 4 5
Series2 Des-06 Mar-07 Juni-07 Ags
%
10
12
14
16
18
20
22
24
26
2830
32
34
36
38
40
Des-06 Mar-07
Jun-07 Ags-07
Des-06 15.4 15.0 15.3 16.6 15.3 14.2 15.4 15.4 17.2 11.4 13.2 35.7
Mar-07 14.9 14.5 15.0 16.2 15.2 14.1 14.8 14.7 16.6 10.5 12.5 36.8
Jun-07 14.4 14.0 14.7 15.8 15.0 14.0 14.1 14.0 15.8 9.9 11.6 36.1
Ags-07 14.54 13.98 14.93 15.64 14.93 13.87 13.5 13.69 15.23 9.85 11.37 36.06
KMK KI KK KMK KI KK KMK KI KK KMK KI KK
Bank Pesero BPD BUSN Bank Asing & Camp
SUKU BUNGA KREDIT RUPIAH
Page 20
PergerakanPergerakanPergerakanPergerakan IHSGIHSGIHSGIHSG
• IHSG terus menguat sejak minggu ke-IV bulan September dan pada 8 Oktober 2007 mencapai 2542.2. Selama bulan September IHSG telah
menguat 6,6%.
Selama September 2007 kapitalisasi pasar meningkat Rp 121,1 T (7,8%)
menjadi Rp 1.668 T
Net buying asing pada bulan September 2007 sebesar Rp 3,054 T
sehingga total net buying asing Januari-September 2007 sebesar Rp
26,499 T
Pergerakan IHSG 1/2-10/8 2007 2,524.2
1,600
1,800
2,000
2,200
2,400
2,600
2-Jan 7-Feb 15-Mar 20-Apr 26-May 1-Jul 6-Aug 11-Sep
Subprime Mortgage
R E G IO N A L S T O C K
9 0
10 0
110
12 0
13 0
14 0
15 0
J a n -
0 7
F e b -
0 7
M a r -
0 7
A p r -
0 7
M a y-
0 7
J u n -
0 7
J u l -
0 7
A u g -
0 7
S e p -
0 7
O c t-
0 7
S ET PC O M P K L C I J C I S T I
Net Buying Saham (Miliar Rupiah)26,499
2,298
5,669
3,295 3,379
5,217
3,054
2,590
4455520
4,000
8,000
12,000
16,000
20,000
24,000
28,000
2007 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep
Page 21
Pasar Modal Indonesia : Kapitalisasi Pasar (akumulasi Kapital)
1,850,432.2034926 Okt
07
1,249,074.503432006
801,252.703362005
679,949.103312004
460,366.003332003
268,776.603312002
239,271.203162001
259,621.002872000
(Rp M)Emiten
Period
e
NilaiJumlahAkhir
• Kapitalisasi Pasar
Page 22
PERKEMBANGAN NILAI EMISI
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07J P M A M J J A S O
Jumlah perusahaan yang memperoleh pernyataan efektif untuk
Menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat umum sampai
dengan tanggal 26 Okt 2007 , 545 emiten (termasuk 7 perusahaan
publik yang tidak tercatatat di bursa) dengan total nilai emisi Rp. 432,48
triliun yang tersebar diberbagai sektor industri sebagai berikut :
Page 23
100.00394.73610100.00110.27828.461100.00284.46444Total :
0.341.3670.481.367Perusahaan Publik10
10.6041.831098.018.832411.6033.0085Perdagangan, Jasa & Investasi9
57.41226.6316644.8649.476862.28177.1698Keuangan8
8.2932.733320.5122.62113.5510.1122
Infrastruktur, Utiliti &
Transportasi7
5.9023.29555.295.83176.1417.4638Properti & Real Estate6
4.1516.38538.469.33102.487.0543Industri Barang Konsumsi5
4.8119.00772.743.0295.6215.9868Aneka Industri4
5.7722.78776.757.44195.3915.3458Industri Dasar & Kimia3
1.626.38121.361.5011.724.8811Pertambangan2
1.104.35212.022.2370.752.1214
Pertanian
(Perkebunan)1
(RpTriliun)Emiten(Rp Triliun)Obligasi(RpTriliun)SahamApril 2007
^ %NilaiTotal^ %NilaiEmiten^ %NilaiEmitenJenis IndustriNo.
Pasar Modal Sebagai Sumber Penyediaan Kapital
Page 24
8.44%
9.68%9.18%9.84%
9.92%
8.09% 8.03%
8.73%
8.83% 9.10%8.99%
5.00%
5.50%
6.00%
6.50%
7.00%
7.50%
8.00%
8.50%
9.00%
9.50%
10.00%
10.50%
11.00%
11.50%
12.00%
12.50%
13.00%
13.50%
14.00%
14.50%
6 m 1 y 2 y 3 y 4 y 5 y 6 y 7 y 8 y 9 y 10 y 11 y 12 y 13 y 14 y 15 y 16 y 17 y 18 y 19 y 20 y
Dec '05
Dec '06
May '07
25 Sept '07
SuratSuratSuratSurat BerhargaBerhargaBerhargaBerharga NegaraNegaraNegaraNegara
Pada akhir September, yield obligasi negara kembali menurunmenjadi 9,92%, walaupun belum mencapai yield pada bulan Mei
Pada bulan September, perdagangan obligasi negara kembalipositif foreign net buying sebesar Rp 417,1 M
Yield Curve on GB in Sept. 07 Foreign Net Buying on GB
-93
3231
5565
7702
-1697
-3354
-6361
4171
21318
12154
-10000
-5000
0
5000
10000
15000
20000
25000
TO
TA
L
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sept
Page 25
50
100
150
200
250
300
Sep-06 Nov-06 Jan-07 Mar-07 May-07 Jul-07 Sep-07
50
100
150
200
250
300
Spread (bps) INDO-14 over UST-14 Spread (bps) INDO-15 over UST-15 Spread (bps) INDO-16 over UST-15
Spread (bps) INDO-17 over UST-16 Spread (bps) INDO-35 over UST-36 Spread (bps) INDO-37 over UST-37
Penerbitan Obligasi di Luar Negeri sebagai alternatif pembiayaan
Spread INDO (RoI Global Bond) over UST
US$ 1,500 million bond offering, a 30-yr issue due 2037, 6.625% coupon, yield at 6.75%; “.. at
record low pricing and record-high size ..” (Finance Asia, Feb’07)
As of 24 Sept 2007
Subprime
Mortgage
Impact
Page 26
Total Asset Dana Pensiun di Indonesia : 2% of GDP
Pension Fund Assets 1991 1995 2000 2002
(as % of GDP)
Latin America
Argentina n.a. 1.0 7.2 11.2
Bolivia n.a. n.a. 5.8 7.3
Colombia n.a. 0.3 4.3 6.7
Costa Rica n.a. n.a. n.a. 0.8
Chile 18.3 31.2 46.1 53.5
El Salvador n.a. n.a. 3.7 7.6
Mexico n.a. n.a. 2.9 5.0
Peru n.a. 1.1 5.2 8.0
Europe
Bulgaria n.a. n.a 0.3 0.8
Hungary n.a. n.a 3.1 4.5
Kazakhstan n.a. n.a 4.2 6.0
Poland n.a. n.a 1.5 3.5
Asia
Hong Kong n.a. n.a. 0.4 0.4
Malaysia 38.5 43.4 52.3 56.5
Singapore 61.7 55.5 60.3 64.9
.
Source: Pormelano Presentation
Page 27
(as % of GDP) 1989 1999 2000 2001 2002
Asia
Korea 25.8 29.4 30.2 34.0 35.8
Malaysia 13.6 15.1 14.9 20.5 21.0
Philippines 3.5 3.7 3.8 3.7 4.0
Singapore 18.5 23.3 24.4 34.1 37.6
Thailand 5.8 6.5 6.6 7.6 8.3
Eastern Europe,
Middle East, Africa
Hungary 3.3 3.9 4.2 4.5 3.8
Poland 3.0 3.6 4.3 5.0 6.0
Turkey 1.1 1.6 1.5 1.5 n.a.
South Africa 74.4 68.7
Latin America
Argentina 1.8 2.3 2.7 3.2 4.6
Brazil n.a. 2.1 2.6 2.6 2.8
Chile 14.4 17.1 18.6 19.2 19.9
Colombia 0.8 0.8 0.8 0.9 1.0
Mexico 1.4 1.4 1.3 1.5 1.7
Peru na na na 2.0 2.2
Total Asset sektor Asuransi di Indonesia : 4 % of GDP
Source: Pormelano Presentation
Page 28
Total Net Assets Mutual Funds di Indonesia : 3.3% of GDP
Emerging Markets Mutual Funds 1997 2000 2003
(In % of GDP ) 7.7 15.7 15.0
Africa
South Africa 8.5 13.2 16.3
Asia
Hong Kong SAR 33.7 118.5 126.4
India 2.3 3.0 n.a.
Korea 11.2 24.0 26.0
Malaysia 8.7 12.6 18.4
Philippines n.a. 0.1 0.8
Singapore 78.2 104.9 n.a.
Taiwan Province of China 4.3 10.4 23.1
Thailand n.a. 2.6 5.4
East Europe 0.2 0.8 2.4
Czech Republic 0.7 3.9 4.9
Hungary 1.6 4.2 5.5
Poland 0.4 0.9 3.6
Romania n.a. 0.0 0.1
Russia 0.0 0.1 0.1
Turkey n.a. n.a. 3.8
Latin America 7.0 11.5 14.6
Argentina 1.8 2.6 1.0
Brazil 13.4 24.8 28.4
Chile 5.5 n.a. 8.8
Colombia n.a. 15.3 23.3
Costa Rica n.a. 5.8 12.2
Mexico n.a. 3.2 5.8 Source: Pormelano Presentation