Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

29
Raden Pardede Strategi Pembiayaan Infrastruktur Jangka Panjang

description

highway

Transcript of Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 1: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Raden Pardede

Strategi Pembiayaan InfrastrukturJangka Panjang

Page 2: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 1

Latar Belakang

Kebutuhan Investasi Dan Potensi Sumber Dana

Strategi Pendanaan Infrastruktur

Page 3: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 2

Pembiayaan Infrastruktur Negara Lain(%dari PDB)

5,34

4,394,10

3,53

3,13 3,12

2,332,78

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

1993/1994 1994/1995 1995/1996 1996/1997 1997/1998 1998/1999 2000 2002

Pembiayaan Infrastruktur Indonesia(%dari PDB)

Pembangunan Infrastruktur belum memadai

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

Indonesia Albania Russia Cambodia Kazakhstan

Swasta

Pemerintah

Sumber : Bank Dunia 2004

� Di tahun 1993/1994, pembiayaan infrastruktur Indonesia mencapai 5,34% dari total PDB sedangkan di tahun 2002 hanya 2,33% dari total PDB.

� Untuk mencapai pertumbuhan PDB sebesar 7% per tahun, maka dibutuhkan pembiayaan infrastruktur sebesar 5% per tahun dari total PDB.

� Apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia memiliki angka pembiayaan terendah sertaperanan swasta yang tidak signifikan.

� Tanpa percepatan pembangunaninfrastruktur maka pertumbuhan ekonomisekarang tidak dapat dipertahankan bahkancenderung menurun

� Supply constraint � berdampak thd Inflasi

Page 4: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 3

State Budget ConstraintsNEW PARADIGM

INFRASTRUCTURE

growth

TAX PAYERS

USERS

STATE BUDGET

FINANCIERS

PROVIDERS

Page 5: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 4

Latar Belakang

Kebutuhan Investasi Dan Potensi Sumber Dana

Strategi Pendanaan Infrastruktur

Page 6: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 5

Rp326Tn

Kebutuhan dan Potensi Sumber Dana

Kebutuhan investasi dan sumber dana infrastruktur(2005 – 2009)

Sumber dana domestik tanpa ada peningkatan alokasi:• APBN/APBD• Perbankan (asumsi tenor 3 tahun)• Asuransi• Dana Pensiun• Reksadana

Tambahan dana domestik dengan adanya peningkatan alokasi

- Internasional:

�Multilateral

�Swasta (penyertaan modal, operator, strategic & equity investor)

�Perbankan

�Pinjaman jangka panjang

Dalam negeri

�Perbankan/Cap.Market

�Infrastructure Fund

�Dana pensiun dan asuransi jiwa

�Financial engineering asset BUMN

Funding Gap

Kebutuhan investasi

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Rp Tn

Rp1.303Tn

Rp657Tn

Rp230Tn

Rp90Tn Donor

• Sumber : TPPI 2005

Page 7: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 6

Latar Belakang

Kebutuhan Investasi Dan Potensi Sumber Dana

Pembiayaan Infrastruktur

Page 8: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 7

Partnership antara Swasta dan Pemerintah

� Swasta selalu beroriantasi keuntungan

� Setiap partner punya tugas untuk mengendalikan risiko proyek, contoh:

− Pemerintah dapat mengendalikan risiko tarif/regulasi

− Swasta mengendalikan risiko pasar

� Partisipasi swasta diperoleh melalui konsesi, kontrak atau pemberian license

Page 9: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 8

Bagian tidak terpisahkan (identifikasi Problem harus jelas)

PembiayaanInfrastruktur

PerencanaanPembangunanInfrastruktur

� Tujuan Jelas : komersial/PSO

� Regulasi yang jelas.

� Komersil :

� Risiko pasar yang manageable.

� Segi komersial yang atraktif.

� Proyeksi pendapatan dan arus kas yang realistis.

� Penyelesaian masalah lahan.

� Isu lingkungan yang minimal.

� Proses bidding yang fair dan transparan dan jadwal bidding yang

singkat.

� Risiko yg terukur

� Dalam negeri/Luar negeri

� Jangka Panjang

� Bank atau Pasar Modal

� Lembaga Pembiayaan D Pensiun/Asuransi

� Pemerintah: Pusat Daerah

� Perusahaan BUMN

� Lembaga Multilateral

Page 10: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 9

Sumber Pendanaan

� Pemerintah (pusat dan Daerah)

� Pajak dan pendapatan negara lainnya (termasuk penerbitan surat hutang)

� Pinjaman langsung dari donor

� Fokus terhadap Infrastruktur Dasar (Basic Infrastructure)

� Sektor Swasta (dalam dan luar negeri)

� Strategic Investor

� Financial Institutional Investor (D Pensiun, Asuransi, Reksadana)

� Private Equity Investor

� Pembiayaan lewat perbankan dan pasar modal (Saham +Obligasi)

� Lembaga Multilateral

� Hibah (terbatas) dan Pinjaman

� Penerbitan surat hutang dengan penjaminan badan Multilateral (WB, ADB,..)

Page 11: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 10

Identifikasi Problem Antara Pembiayaan Dan Sumber Dana

� Struktur Permodalan

� Jangka waktu pinjaman (Tenor)

� Profil risk - return

� Sebagian besar sumber pembiayaandomestik dalam bentuk hutang; sementara pembiayaan ekuitas sangatminim.

� Perusahaan yang bergerak dalam sektorinfrastruktur mempunyai keterbatasanmodal

� Sumber pembiayaan yang ada adalahbersifat jangka pendek atau menengah

� Sementara proyek infrastruktur bersifatjangka panjang

� Ketidakpastian dari aspek komersial(antara lain tarif dan pembebasan lahan) menambah risiko pendanaan.

� Proyek mungkin tidak memberikankeuntungan komersial yang memadaidalam waktu yang cepat

Tipe Mismatch Keterangan

Page 12: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 11

Strategi Jangka Pendek/Menengah

Saat IniLangkah yang dapat dilakukan

dalam waktu dekat

SumberDana

� Pinjaman perbankan

� Penerbitan surat hutang

�Pusat

�Daerah

� Kas internal

� Penerbitan saham baruBUMN

� Pembentukan JV baikdengan Swasta Dalamnegeri maupun Luar

� Peningkatan rasio alokasi pinjaman dan investasi ke sektor infrastruktur.

� Perbankan mengevaluasi risikomelalui pendekatan project finance approach.

� Pembentukan Infrastructure Fund dalam penyediaan ekuitas.

� Credit Enhancement.

� Restrukturisasi permodalanperusahaan infrastruktur.

(1) UU sudah ada tapi masih dibutuhkan PP dan yang lain-lain untuk dilaksanakan

Page 13: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 12

Inistiatif Pemerintah

� Pembentukan Infratructure fund

� Pembentukan Risk Management unit

� Pembentukan Land Acquisition Fund

Page 14: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 13

Strategi Jangka Menengah dan Panjang

Jangka Menengah/Panjang

DALAM JANGKA MENENGAH - PANJANG, dibutuhkan reformasi kebijakan menyeluruh baik di sektor keuanganmaupun sektor infrastruktur sehingga investasi dibidang infrastruktur dapat berkesinambungan, kompetitif danterus meningkat

PROYEKLENDER

INVESTOR

• Dana

pensiun/asuransi

jiwa,

• Pola investasi

• Pasar modal• Pengadaan

instrumen-instrumen

baru keuangan

Reformasi Komitmen

• Ekuitas

• Infrastructure spending

Page 15: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 14

Inovasi Produk Keuangan : Takeout Financing

Partner Institution

5555 yearsyearsyearsyears 10 years10 years10 years10 years

Primary Lender

TENURE OF LOANTENURE OF LOANTENURE OF LOANTENURE OF LOAN(15 years)(15 years)(15 years)(15 years)

Outstanding Loan Amt. (Principal + Interest)

Transfer of Loan

Accounts

Fees / Commitment Charges

• Liabilities of primary lender on project absolved at the end of a specified period

• Partner institution transfers pertinent loan accounts to its own books, in lieu of an agreed fee or commitment charge.

• Both parties bear the project risks after the take-out based on a non-recourse structure.

• pari passu charge on the escrow account as security option.

Page 16: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 15

Inovasi Produk Keuangan : Securitisation of Receivables

SPVSPV Investors

Lending Institution Borrower

Periodic Cash Flows

Pass Through Certificates

Loan

Fees

Outstanding Loan

Portfolio

Repayments

Page 17: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 16

Credit Enhancement Schemes

In principle to enhance credit quality

� To show the government commitment in developing infrastructure

� Reduce cost of fund

Credit Enhancement

� Government:

� Principal Guarantee

� Local currency refinancing

� Liquidity support (against payment delays by public sector entities)

� Sponsor and Donor

� Partial Risk Guarantee

� Partial Credit Guarantee

� Backstop commitment (fund to refinance long tenor bond)

� Liquidity support (against payment delays by public sector entities)

� Local currency refinancing

Page 18: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 17

Perkembangan Pembiayaan Indonesia

Page 19: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 18

Perkembangan Penyaluran KreditSektor Pertambangan dan pengangkutan masih menjadi sektor yang paling menarik dibiayaiSektor kontsruksi jauh diatas rata-rata sektor nasional

Perkembangan Kredit

Des-06 Mar-07 Jun-07 Jul-07 Ags-07 Des-06 Mar-07 Jun-07 Jul-07 Ags-07 Des-06 Mar-07 Jun-07 Jul-07 Ags-07

OUTSTANDING KREDIT

Jenis Penggunaan

- Kredit Modal Kerja 414.7 416.5 446.0 449.6 461.7 16.96 0.43 7.54 8.43 11.33 16.96 19.94 21.02 22.13 23.46 - Kredit Investasi 151.2 152.6 166.1 169.8 174.4 12.51 0.92 9.84 12.32 15.36 12.51 14.35 22.17 25.07 25.91

- Kredit Konsumsi 226.3 231.3 249.4 252.5 257.4 9.49 2.19 10.22 11.58 13.73 9.49 12.03 18.42 18.64 19.51 Total 792.22 800.4 861.5 872.0 893.5 13.88 1.03 8.74 10.07 12.78 13.88 16.48 20.47 21.65 22.76

Sektor Ekonomi

- Pertanian 45.2 43.2 47.0 47.3 49.1 21.52 (4.31) 4.09 4.58 8.66 21.52 17.04 21.26 20.17 23.06

- Pertambangan 14.1 15.7 20.4 20.2 19.0 73.47 11.75 44.81 43.39 34.60 73.47 101.27 119.16 111.28 79.58 - Industri Pengolahan 184.0 183.5 186.2 185.7 189.7 7.44 (0.29) 1.19 0.89 3.10 7.44 11.55 9.23 9.95 10.72

- Listrik, Air dan Gas 7.2 5.6 6.4 7.0 7.6 34.53 (22.07) (11.95) (3.56) 5.78 34.53 8.23 11.89 24.67 34.50

- Konstruksi 33.1 33.6 37.7 38.5 40.9 22.58 1.63 13.90 16.48 23.74 22.58 19.51 24.03 27.74 29.72

- Perdagangan 163.4 167.5 182.8 185.9 191.8 20.32 2.52 11.88 13.75 17.33 20.32 21.28 23.39 24.36 26.71

- Pengangkutan 27.1 26.0 28.1 28.6 29.4 36.43 (3.97) 3.78 5.81 8.65 36.43 32.16 38.95 39.46 37.94

- Jasa Dunia Usaha 78.4 82.1 91.0 92.8 95.7 7.99 4.68 16.09 18.36 22.01 7.99 18.70 30.62 33.94 36.67 - Jasa Sosial 12.0 10.4 11.1 12.2 12.3 20.16 (13.25) (8.05) 1.18 2.21 20.16 6.68 7.45 24.78 29.37

- Lainnya 227.7 232.6 250.8 253.8 258.0 9.25 2.16 10.15 11.50 13.33 9.25 11.92 18.24 18.49 19.10 Total 792.2 800.4 861.5 872.0 893.5 13.89 1.03 8.74 10.07 12.78 13.89 16.48 20.47 21.65 22.76

- Kredit channeling 40.7 42.7 42.6 43.6 43.3 17.94 4.80 4.76 7.09 6.33 17.94 19.88 1.00 4.80 4.74

Total termasuk channeling 832.9 843.0 904.1 915.6 936.8 14.07 1.21 8.55 9.92 12.47 14.07 16.64 19.38 20.73 21.79

* angka sementara

** Rencana Bisnis dari 13 bank besar dan 64 bank lainnya yang berkantor pusat di Jakarta843.04

Pertumbuhan (y-o-y, %)Keterangan

Pertumbuhan (y-t-d, %)Nominal (Rp)

Page 20: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 19

Suku bunga perbankan masihcenderung menurun sejalan dg pengaruh tren penurunan BI Rate periode sebelumnya…

Grafik Suku Bunga Deposito

• Suku bunga deposito rupiah untuk seluruhtenor masih menurun.

• Suku bunga kredit rupiah juga masihmenurun meski lebih lambat terutama padasuku bunga kredit konsumsi (KK).

Grafik Suku Bunga

Grafik Suku Bunga Kredit

Suku Bunga Perbankan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2004 2005 2006 2007

BI Rate* Pnjaminan Dep Deposito 1 bulan

Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Konsumsi

%

%

z

7.0

7.5

8.0

8.5

9.0

9.5

10.0

10.5

11.0

11.5

12.0

1 2 3 4 5

Series2 Des-06 Mar-07 Juni-07 Ags

%

10

12

14

16

18

20

22

24

26

2830

32

34

36

38

40

Des-06 Mar-07

Jun-07 Ags-07

Des-06 15.4 15.0 15.3 16.6 15.3 14.2 15.4 15.4 17.2 11.4 13.2 35.7

Mar-07 14.9 14.5 15.0 16.2 15.2 14.1 14.8 14.7 16.6 10.5 12.5 36.8

Jun-07 14.4 14.0 14.7 15.8 15.0 14.0 14.1 14.0 15.8 9.9 11.6 36.1

Ags-07 14.54 13.98 14.93 15.64 14.93 13.87 13.5 13.69 15.23 9.85 11.37 36.06

KMK KI KK KMK KI KK KMK KI KK KMK KI KK

Bank Pesero BPD BUSN Bank Asing & Camp

SUKU BUNGA KREDIT RUPIAH

Page 21: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 20

PergerakanPergerakanPergerakanPergerakan IHSGIHSGIHSGIHSG

• IHSG terus menguat sejak minggu ke-IV bulan September dan pada 8 Oktober 2007 mencapai 2542.2. Selama bulan September IHSG telah

menguat 6,6%.

Selama September 2007 kapitalisasi pasar meningkat Rp 121,1 T (7,8%)

menjadi Rp 1.668 T

Net buying asing pada bulan September 2007 sebesar Rp 3,054 T

sehingga total net buying asing Januari-September 2007 sebesar Rp

26,499 T

Pergerakan IHSG 1/2-10/8 2007 2,524.2

1,600

1,800

2,000

2,200

2,400

2,600

2-Jan 7-Feb 15-Mar 20-Apr 26-May 1-Jul 6-Aug 11-Sep

Subprime Mortgage

R E G IO N A L S T O C K

9 0

10 0

110

12 0

13 0

14 0

15 0

J a n -

0 7

F e b -

0 7

M a r -

0 7

A p r -

0 7

M a y-

0 7

J u n -

0 7

J u l -

0 7

A u g -

0 7

S e p -

0 7

O c t-

0 7

S ET PC O M P K L C I J C I S T I

Net Buying Saham (Miliar Rupiah)26,499

2,298

5,669

3,295 3,379

5,217

3,054

2,590

4455520

4,000

8,000

12,000

16,000

20,000

24,000

28,000

2007 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

Page 22: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 21

Pasar Modal Indonesia : Kapitalisasi Pasar (akumulasi Kapital)

1,850,432.2034926 Okt

07

1,249,074.503432006

801,252.703362005

679,949.103312004

460,366.003332003

268,776.603312002

239,271.203162001

259,621.002872000

(Rp M)Emiten

Period

e

NilaiJumlahAkhir

• Kapitalisasi Pasar

Page 23: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 22

PERKEMBANGAN NILAI EMISI

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07J P M A M J J A S O

Jumlah perusahaan yang memperoleh pernyataan efektif untuk

Menawarkan saham dan obligasi kepada masyarakat umum sampai

dengan tanggal 26 Okt 2007 , 545 emiten (termasuk 7 perusahaan

publik yang tidak tercatatat di bursa) dengan total nilai emisi Rp. 432,48

triliun yang tersebar diberbagai sektor industri sebagai berikut :

Page 24: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 23

100.00394.73610100.00110.27828.461100.00284.46444Total :

0.341.3670.481.367Perusahaan Publik10

10.6041.831098.018.832411.6033.0085Perdagangan, Jasa & Investasi9

57.41226.6316644.8649.476862.28177.1698Keuangan8

8.2932.733320.5122.62113.5510.1122

Infrastruktur, Utiliti &

Transportasi7

5.9023.29555.295.83176.1417.4638Properti & Real Estate6

4.1516.38538.469.33102.487.0543Industri Barang Konsumsi5

4.8119.00772.743.0295.6215.9868Aneka Industri4

5.7722.78776.757.44195.3915.3458Industri Dasar & Kimia3

1.626.38121.361.5011.724.8811Pertambangan2

1.104.35212.022.2370.752.1214

Pertanian

(Perkebunan)1

(RpTriliun)Emiten(Rp Triliun)Obligasi(RpTriliun)SahamApril 2007

^ %NilaiTotal^ %NilaiEmiten^ %NilaiEmitenJenis IndustriNo.

Pasar Modal Sebagai Sumber Penyediaan Kapital

Page 25: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 24

8.44%

9.68%9.18%9.84%

9.92%

8.09% 8.03%

8.73%

8.83% 9.10%8.99%

5.00%

5.50%

6.00%

6.50%

7.00%

7.50%

8.00%

8.50%

9.00%

9.50%

10.00%

10.50%

11.00%

11.50%

12.00%

12.50%

13.00%

13.50%

14.00%

14.50%

6 m 1 y 2 y 3 y 4 y 5 y 6 y 7 y 8 y 9 y 10 y 11 y 12 y 13 y 14 y 15 y 16 y 17 y 18 y 19 y 20 y

Dec '05

Dec '06

May '07

25 Sept '07

SuratSuratSuratSurat BerhargaBerhargaBerhargaBerharga NegaraNegaraNegaraNegara

Pada akhir September, yield obligasi negara kembali menurunmenjadi 9,92%, walaupun belum mencapai yield pada bulan Mei

Pada bulan September, perdagangan obligasi negara kembalipositif foreign net buying sebesar Rp 417,1 M

Yield Curve on GB in Sept. 07 Foreign Net Buying on GB

-93

3231

5565

7702

-1697

-3354

-6361

4171

21318

12154

-10000

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

TO

TA

L

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Aug

Sept

Page 26: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 25

50

100

150

200

250

300

Sep-06 Nov-06 Jan-07 Mar-07 May-07 Jul-07 Sep-07

50

100

150

200

250

300

Spread (bps) INDO-14 over UST-14 Spread (bps) INDO-15 over UST-15 Spread (bps) INDO-16 over UST-15

Spread (bps) INDO-17 over UST-16 Spread (bps) INDO-35 over UST-36 Spread (bps) INDO-37 over UST-37

Penerbitan Obligasi di Luar Negeri sebagai alternatif pembiayaan

Spread INDO (RoI Global Bond) over UST

US$ 1,500 million bond offering, a 30-yr issue due 2037, 6.625% coupon, yield at 6.75%; “.. at

record low pricing and record-high size ..” (Finance Asia, Feb’07)

As of 24 Sept 2007

Subprime

Mortgage

Impact

Page 27: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 26

Total Asset Dana Pensiun di Indonesia : 2% of GDP

Pension Fund Assets 1991 1995 2000 2002

(as % of GDP)

Latin America

Argentina n.a. 1.0 7.2 11.2

Bolivia n.a. n.a. 5.8 7.3

Colombia n.a. 0.3 4.3 6.7

Costa Rica n.a. n.a. n.a. 0.8

Chile 18.3 31.2 46.1 53.5

El Salvador n.a. n.a. 3.7 7.6

Mexico n.a. n.a. 2.9 5.0

Peru n.a. 1.1 5.2 8.0

Europe

Bulgaria n.a. n.a 0.3 0.8

Hungary n.a. n.a 3.1 4.5

Kazakhstan n.a. n.a 4.2 6.0

Poland n.a. n.a 1.5 3.5

Asia

Hong Kong n.a. n.a. 0.4 0.4

Malaysia 38.5 43.4 52.3 56.5

Singapore 61.7 55.5 60.3 64.9

.

Source: Pormelano Presentation

Page 28: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 27

(as % of GDP) 1989 1999 2000 2001 2002

Asia

Korea 25.8 29.4 30.2 34.0 35.8

Malaysia 13.6 15.1 14.9 20.5 21.0

Philippines 3.5 3.7 3.8 3.7 4.0

Singapore 18.5 23.3 24.4 34.1 37.6

Thailand 5.8 6.5 6.6 7.6 8.3

Eastern Europe,

Middle East, Africa

Hungary 3.3 3.9 4.2 4.5 3.8

Poland 3.0 3.6 4.3 5.0 6.0

Turkey 1.1 1.6 1.5 1.5 n.a.

South Africa 74.4 68.7

Latin America

Argentina 1.8 2.3 2.7 3.2 4.6

Brazil n.a. 2.1 2.6 2.6 2.8

Chile 14.4 17.1 18.6 19.2 19.9

Colombia 0.8 0.8 0.8 0.9 1.0

Mexico 1.4 1.4 1.3 1.5 1.7

Peru na na na 2.0 2.2

Total Asset sektor Asuransi di Indonesia : 4 % of GDP

Source: Pormelano Presentation

Page 29: Pembiayaan Infrastruktur Jk Panjang

Page 28

Total Net Assets Mutual Funds di Indonesia : 3.3% of GDP

Emerging Markets Mutual Funds 1997 2000 2003

(In % of GDP ) 7.7 15.7 15.0

Africa

South Africa 8.5 13.2 16.3

Asia

Hong Kong SAR 33.7 118.5 126.4

India 2.3 3.0 n.a.

Korea 11.2 24.0 26.0

Malaysia 8.7 12.6 18.4

Philippines n.a. 0.1 0.8

Singapore 78.2 104.9 n.a.

Taiwan Province of China 4.3 10.4 23.1

Thailand n.a. 2.6 5.4

East Europe 0.2 0.8 2.4

Czech Republic 0.7 3.9 4.9

Hungary 1.6 4.2 5.5

Poland 0.4 0.9 3.6

Romania n.a. 0.0 0.1

Russia 0.0 0.1 0.1

Turkey n.a. n.a. 3.8

Latin America 7.0 11.5 14.6

Argentina 1.8 2.6 1.0

Brazil 13.4 24.8 28.4

Chile 5.5 n.a. 8.8

Colombia n.a. 15.3 23.3

Costa Rica n.a. 5.8 12.2

Mexico n.a. 3.2 5.8 Source: Pormelano Presentation