Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

download Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

of 23

Transcript of Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    1/23

    PEMBERONTAKAN ETNIS CHINA MASA

    VOC DAN PERLAWANAN PANGERAN

    MANGKUBUMI & RADEN MAS SAID

    NAMA KELOMPOK

    1. FIRKHAN ALI RIKO SAEFI (13)

    2.

    FITROTUL MAIMUNAH (14)

    3. GALIH ELSY KARAWID (15)

    4. GINDHI AYUNING ESTU WILUJENG (16)

    KELAS XI MIA 1

    SMA NEGERI 1 WATES

    TAHUN AJARAN 2014/2015

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    2/23

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

    karena atas rahmat dan karunianya kami semua dapat menyelesaikan makalah

    kami yang berjudul PEMBERONTAKAN ETNIS CINA MASA VOC DAN

    PERLAWANAN PANGERAN MANGKUBUMI & RADEN MAS SAID

    .Dalam penulisan makalah ini kami semua memperoleh bantuan dari berbagai

    pihak, karena itu kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya

    kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung pembuatan makalah ini atas

    bantuan yang telah diberikan.

    Semoga makalah ini dapat mengilhami,meningkatkan minat,dan juga

    memantu para pembaca dalam memahami materi sejarah terutama yang

    berkaitan dengan pemberontakan etnis cina dan perlawanan Mangkubumi &

    Raden Mas Said.

    Melalui kata pengantar ini,sebelumnya kami ingin meminta maaf dan

    memohon pemakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada

    penulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

    Oleh karena itu kami mengharapkan kritik yang membangun agar dalam

    penulisan makalah selanjutnya kami semua dapat lebih baik.

    Akhir kata kami berharap makalah ini member manfaat bagi para pembaca.

    Kediri,Oktober 2014

    Kelompok 4

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    3/23

    ii

    DAFTAR ISI

    Kata pengantar .i

    Pendahuluan ...iii

    o Latar belakang

    o Rumusan masalah

    o Tujuan penulisan

    Pembahasan iv

    o Pemberontakan etnis Cina masa VOC

    Kedatangan etnis Tionghoa 1-3 Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa 3-4

    Pembantaian dan kekerasan lanjutan terhadap etnis

    Tionghoa .4-5

    Akibat dan pengaruh ...6-8

    o Pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan RM Said

    Tuduhan terhadap RM Said ...9

    Pemberontakan RM Said ..9-10

    Perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap RM Said

    ..10-11

    Kerjasama Pangeran Mangkubumi dan RM Said

    ..11-12

    Perselisihan kembali Pangeran Mangkubumi dan RM

    Said ..12-15

    Perjanjian Salatiga ...15-16

    Penutup ...17

    o Kesimpulan I

    o Kesimpulan II

    Daftar pustaka .18

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    4/23

    iii

    PENDAHULUAN

    A.LATAR BELAKANG

    Perlawanan etnis tionghoa pada masa VOC dan pemberontakan Pangeran Mangkubumi

    & RM Said merupakan salah satu bentuk perlawanan rakyat yang di dasari atas rasa

    diskriminasi dan seluruh perlakuan buruk VOC terhadap bangsa Indonesia.Namun,

    walaupun begitu perlawanan ini tetap dilakukan karena demi kebebasan rakyat yang

    terus menerus menjadi korban penindasaan VOC.Walau begitu masih saja ada efek dari

    politik devivide et impera yang dilakukan VOC pada kedua peristiwa tersebut.Bahkan

    bisa di bilang perselisihan dan diskriminasi masih berlanjut hingga masa kini.Maka dari

    itu,Kami membuat makalah ini untuk menjelaskan bagaimana hal-hal tersebut

    dimulai,bagaimana pemberontakan itu terjadi, dan apa saja politik VOC yang digunakan

    untuk menyelesaikan masalah ini.

    B.RUMUSAN MASALAH

    o Pemberontakan etnis Cina masa VOC

    Kenapa etnis Tionghoa datang ke Indonesia?

    Diskriminasi apa saja yang dilakukan terhadap etnis

    Tionghoa?

    Bagaminana pembantaian dan kekerasan lanjutan

    terhadap etnis Tionghoa?

    Apa akibat dan pengaruh dari peristiwa tersebut

    o Pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan RM Said

    Apakah tuduhan terhadap RM Said?

    Bagaimana pemberontakan RM Said?

    Apa latar belakang perlawanan Mangkubumi terhadap

    RM Said?

    Bagaimana bisa terjadi kerjasama Mangkubumi dan RM

    Said?

    Apa penyebab perselisihan kembali Mangkubumi dan RM

    Said? Apa tujuan perjanjian Salatiga?

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    5/23

    iv

    C.TUJUAN PENULISAN

    Tujuan penulisan makalah ini antara lain:

    1. Mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa pemberontakan etnis Tionghoa &

    pemberontakan pangeran Mangkubumi dan RM Said.

    2.

    Mengidentifikasi apa saja akibat yang ditimbulkan dari peristiwa pemberontakan

    etnis Tionghoa & pemberontakan pangeran Mangkubumi dan RM Said.

    3. Menumbuhkan rasa keingintahuan akan kejelasan masalah peristiwa

    pemberontakan etnis Tionghoa & pemberontakan pangeran Mangkubumi dan

    RM Said.

    4.

    Memenuhi tugas pembuatan makalah peristiwa pemberontakan etnis Tionghoa

    & pemberontakan pangeran Mangkubumi dan RM Said.

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    6/23

    1

    PEMBAHASAN

    A.Pemberontakan etnis Cina masa VOC

    Kedatangan etnis Tionghoa

    Pada periode awal kolonialisasi Hindia Belanda oleh Belanda, banyak orangketurunan

    Tionghoa dijadikan tukang dalam pembangunan kota Batavia di pesisir barat laut

    pulauJawa.mereka juga bertugas sebagai pedagang, buruh di pabrik gula, serta pemilik

    toko. Perdagangan antara Hindia Belanda danTiongkok, yang berpusat di Batavia,

    menguatkan ekonomi dan meningkatkan imigrasi orang Tionghoa ke Jawa. Jumlah

    orang Tionghoa di Batavia meningkat pesat, sehingga pada tahun 1740 ada lebih dari

    10.000 orang. Ribuan lagi tinggal di luar batas kota. Pemerintah kolonial Belanda

    mewajibkan mereka membawa surat identifikasi, dan orang yang tidak mempunyai

    surat tersebut dipulangkan ke Tiongkok.

    Kebijakan deportasi ini diketatkan pada dasawarsa 1730-an, setelah pecahnya

    epidemikmalaria yang membunuh ribuan orang, termasukGubernur JenderalDirk van

    Cloon.Menurut sejarawan Indonesia Benny G. Setiono, epidemik ini diikuti oleh

    meningkatnya rasa curiga dan dendam terhadap etnis Tionghoa, yang jumlahnya

    semakin banyak dan kekayaan yang semakin menonjol. Akibatnya, Komisaris Urusan

    Orang Pribumi Roy Ferdinand, di bawah perintah Gubernur JenderalAdriaan

    Valckenier,memutuskan pada tanggal 25 Juli 1740 bahwa warga keturunan Tionghoa

    yang mencurigakan akan dideportasi ke Zeylan (kiniSri Lanka) dan dipaksa menjadi

    petanikayu manis. Warga keturunan Tionghoa yang kaya diperas penguasa Belanda,

    yang mengancam mereka dengan deportasi.Stamford Raffles, seorang penjelajah asal

    Inggris dan ahli sejarah pulau Jawa, mencatat bahwa orang Belanda diberi tahuKapitan

    Cina (pemimpin etnis Tionghoa yang ditentukan Belanda) untuk Batavia, Ni Hoe Kong,

    agar mendeportasikan semua orang Tionghoa berpakaian hitam atau biru, sebab

    merekalah yang miskin. Ada pula desas-desus bahwa orang yang dikirimkan ke

    Zeylan(Sri Lanka) tidak pernah sampai ke sana, tetapi justru dibuang ke laut, atau

    bahwa mereka mati saat membuat kerusuhan di kapal. Ancaman deportasi ini membuat

    orang Tionghoa resah, dan banyak buruh Tionghoa meninggalkan pekerjaan mereka.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Penguasa_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lankahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manishttp://id.wikipedia.org/wiki/Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lankahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Penguasa_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    7/23

    2

    Sementara, penduduk pribumi di Batavia, termasukorang-orang Betawi, menjadi

    semakin curiga terhadap orang Tionghoa. Masalah ekonomi ikut berperan; sebagian

    besar penduduk pribumi miskin, dan beranggapan bahwa orang Tionghoa tinggal di

    daerah-daerah terkemuka dan sejahtera. Biarpun sejarawan Belanda A.N. Paasman

    mencatat bahwa orang Tionghoa menjadi "bak orang Yahudi untuk Asia", keadaan

    sebenarnya lebih rumit. Banyak orang Tionghoa miskin yang tinggal di sekitar Batavia

    merupakan buruh di pabrik gula, yang merasa dimanfaatkan para pembesar Belanda dan

    Tionghoa. Orang Tionghoa yang kaya memiliki pabrik dan menjadi semakin kaya

    dengan mengurus perdagangan; mereka mendapatkan penghasilan dari pembuatan dan

    distribusiarak, sebuah minuman keras yang dibuat dari molase dan beras. Namun,

    penguasa Belanda yang menentukan harga gula; ini juga menyebabkan

    keresahan. Sebagai akibat penurunan harga gula di pasar dunia, yang disebabkan

    kenaikan jumlah ekspor ke Eropa,]industri gula di Hindia Belanda merugi. Hingga

    tahun 1740, harga gula di pasar global sudah separuh dari harga pada tahun 1720.

    Karena gula menjadi salah satu ekspor utama Hindia Belanda, negara jajahan itu

    mengalami kesulitan finansial.

    Pada awalnya, beberapa anggotaDewan Hindia (Raad van Indi) beranggapan bahwa

    orang Tionghoa tidak mungkin menyerang Batavia, dan kebijakan yang lebih tegas

    mengatur orang Tionghoa ditentang oleh fraksi yang dipimpin mantan gubernur

    Zeylan,Gustaaf Willem baron van Imhoff,yang kembali ke Batavia pada tahun 1738.

    Namun, orang keturunan Tionghoa tiba di luar batas kota Batavia dari berbagai

    kampung, dan pada tanggal 26 September Valckenier memanggil para anggota dewan

    untuk pertemuan darurat. Pada pertemuan tersebut, Valckenier memerintah agar

    kerusuhan yang dipicu orang Tionghoa dapat ditanggapi dengan kekuatan yang

    mematikan. Kebijakan ini terus ditantang oleh fraksi van Imhoff; Vermeulen (1938)

    berpendapat bahwa ketegangan antara kedua fraksi politik ini ikut berperan dalam

    pembantaian.

    Pada tanggal 1 Oktober malam, Valckenier menerima laporan bahwa ribuan orang

    Tionghoa sudah berkumpul di luar gerbang kota Batavia; amukan mereka dipicu olehpernyataannya pada pertemuan dewan lima hari sebelumnya. Valckenier dan anggota

    http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Betawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gustaaf_Willem_baron_van_Imhoffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gustaaf_Willem_baron_van_Imhoffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Betawi
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    8/23

    3

    Dewan Hindia lain tidak percaya hal tersebut. Namun, setelah orang Tionghoa

    membunuh seorang sersan keturunanBali di luar batas kota, dewan memutuskan untuk

    melakukan tindakan serta menambah jumlah pasukan yang menjaga kota. Dua

    kelompok yang terdiri dari 50 orang Eropa dan beberapa kuli pribumi, dikirim ke pos

    penjagaan di sebelah selatan dan timur Batavia, dan rencana penyerangan pun dibuat.

    Diskriminasi terhadapa etnis Tionghoa

    Setelah berbagai kelompok buruh pabrik gula keturunan Tionghoa memberontak,

    dengan menggunakan senjata yang dibuat sendiri untuk menjarah dan membakar pabrik,

    ratusan orang Tionghoa, yang diduga dipimpin Kapitan Cina Ni Hoe Kong, membunuh

    50 pasukan Belanda diMeester Cornelis (kiniJatinegara)danTanah Abangpada tanggal

    7 Oktober. Untuk menanggapi serangan ini, pemimpin Belanda mengirim 1.800

    pasukan tetap yang ditemanischutterij(milisi)dan sebelasbatalyonwajib militer untuk

    menghentikan pemberontakan; mereka melaksanakanjam malam dan membatalkan

    perayaan Tionghoa yang sudah dijadwalkan.Karena takut bahwa orang Tionghoa akanberkomplot pada malam hari, yang tinggal di dalam batas kota dilarang menyalakan

    lilin dan disuruh menyerahkan semua barang, hingga pisau paling kecil sekalipun. Pada

    hari berikutnya, pasukan Belanda berhasil menangkis suatu serangan dari hampir 10.000

    orang Tionghoa, yang dipimpin oleh kelompok dariTangerang danBekasi,di tembok

    kota; Raffles mencatat sebanyak 1.789 warga keturunan Tionghoa meninggal dalam

    serangan ini. Untuk menanggapi serangan ini, Valckenier kembali mengadakan

    pertemuan Dewan Hindia pada tanggal 9 Oktober.

    Sementara, gosip mulai tersebar dalam kelompok etnis lain, termasuk budak

    dariBali danSulawesi serta pasukanBugis danBali,bahwa orang Tionghoa berencana

    membunuh atau memerkosa orang pribumi, atau menjadikan mereka sebagai budak.

    Untuk mencegah hal tersebut, kelompok-kelompok ini mulai membakar rumah-rumah

    milik orang Tionghoa di sepanjang Kali Besar. Ini disusul oleh serangan Belanda

    terhadap tempat tinggal orang Tionghoa di Batavia. Politikus Belanda yang anti-

    kolonisW.R. van Hovell menulis bahwa "wanita hamil dan yang sedang menyusui,anak kecil, dan para pria gaek jatuh dalam serangan. Tahanan dibantai seperti domba.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Milisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Batalyonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jam_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangeranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wolter_Robert_van_Ho%C3%ABvellhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wolter_Robert_van_Ho%C3%ABvellhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangeranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jam_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batalyonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Milisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Bali
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    9/23

    4

    Pasukan di bawah pimpinan Letnan Hermanus van Suchtelen dan Kapten Jan van

    Oosten, seorang serdadu Belanda yang selamat dari serangan di Tanah Abang,

    mengambil posisi di daerah pecinan: Suchtelen dan pasukannya menempatkan diri di

    pasar burung, sementara pasukan van Oosten mendapatkan pos dekat kanal. Sekitar

    pukul 5.00 sore, serdadu Belanda mulai menembakkanmeriam ke arah rumah orang

    Tionghoa, sehingga rumah-rumah tersebut terbakar. Beberapa orang Tionghoa tewas di

    rumah mereka, sementara yang lainnya ditembak saat keluar dari rumah atau melakukan

    bunuh diri. Yang berhasil mencapai kanal dibunuh oleh pasukan Belanda yang

    menunggu di perahu kecil sementara pasukan Belanda lainnya mondar-mandir di antara

    rumah-rumah yang sedang terbakar, mencari dan membunuh orang Tionghoa yang

    masih hidup. Tindakan ini kemudian tersebar di seluruh kota Batavia Menurut

    Vermeulen, sebagian besar pelaku merupakan pelaut dan unsur masyarakat lain yang

    "tidak tetap ataupun baik." Dalam periode ini ada banyak penjarahan dan penyitaan

    properti.

    Pada hari berikutnya kekerasan ini terus menyebar, dan pasien Tionghoa dalam sebuah

    rumah sakit dibawa ke luar dan dibunuh. Usaha untuk memadamkan kebakaran di

    daerah Kali Besar belum membawa hasil; kebakaran itu malam semakin ganas, dan baru

    padam pada tanggal 12 Oktober.] Sementara, sebuah kelompok yang terdiri dari 800

    pasukan Belanda dan 2.000 orang pribumi menyerbu Kampung Gading Melati, di mana

    terdapat orang Tionghoa yang bersembunyi di bahwa pimpinan Khe Pandjang. Biarpun

    warga Tionghoa mengungsi ke daerahPaninggaran, mereka diusir lagi oleh pasukan

    Belanda. Terdapat sekitar 450 orang Belanda dan 800 orang Tionghoa yang menjadi

    korban dalam kedua serangan tersebut.

    Pembantaian dan kekerasan lanjutan terhadap etnis Tionghoa

    Pada tanggal 11 Oktober, Valckenier menyuruh para opsir Belanda untuk menghentikan

    penjarahan, tetapi tidak berhasil. Dua hari kemudian Dewan Hindia menentukan bahwa

    setiap orang yang membawa kepala orang Tionghoa akan dihargai dengan duadukat;

    hal ini digunakan untuk memancing suku lain agar mereka ikut membantai orang

    Tionghoa. Akibatnya, orang Tionghoa yang selamat dari serangan pertama mulai diburu

    http://id.wikipedia.org/wiki/Meriamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paninggaran,_Pekalonganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dukat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dukat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Paninggaran,_Pekalonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meriam
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    10/23

    5

    "bandit" yang menginginkan hadiah itu. Penguasa Belanda bekerja sama dengan

    kelompok pribumi di berbagai daerah di Batavia;grenadir Bugis dan Bali dikirim untuk

    memperkuat pasukan Belanda pada tanggal 14 Oktober. Pada tanggal 22 Oktober,

    Valckenier memerintahkan agar semua pembunuhan dihentikan. Dalam sehelai surat

    panjang yang berisi bahwa kesalahan sepenuhnya berada di tangan orang Tionghoa saat

    kerusuhan di Batavia, dia mengajak orang Tionghoa untuk berdamai, kecuali pemimpin

    pemberontakan; dia mengajukan penghargaan sebanyak 500rijksdaalder untuk setiap

    pemimpin yang dibunuh.

    Di luar batas kota terus terjadi pertempuran kecil antara pemberontak Tionghoa danpasukan Belanda. Pada tanggal 25 Oktober, setelah hampir dua minggu adanya

    pertempuran kecil, 500 orang Tionghoa bersenjata berangkat menuju Cadouwang

    (kiniAngke), tetapi dihalau olehkavaleri di bawah pimpinanRidmeester Christoffel

    Moll serta Kornet Daniel Chits dan Pieter Donker. Pada hari berikutnya kavaleri itu,

    yang terdiri dari 1.594 pasukan Belanda dan pribumi, mendekati markas orang

    Tionghoa di Pabrik Gula Salapadjang. Di sana mereka berkumpul di hutan, lalu

    membakar pabrik yang masih penuh dengan pemberontak Tionghoa; satu pabrik lain di

    Boedjong Renje dimusnahkan oleh pasukan Belanda lain. Karena takut pada pasukan

    Belanda, orang-orang Tionghoa mengungsi ke pabrik gula lainnya di Kampung Melayu,

    yang berjarak empat jam dari Salapadjang; markas ini dimusnahkan oleh pasukan di

    bawah pimpinan Kapten Jan George Crummel. Setelah mengalahkan orang Tionghoa,

    pasukan Belanda kembali ke Batavia. Sementara, orang Tionghoa, yang mulai dikurung

    3.000 prajurit dariKesultanan Banten, melarikan diri ke arah timur mengikuti pesisir

    utara pulau Jawa; pada 30 Oktober dilaporkan bahwa orang Tionghoa tersebut sudah

    melewati Tangerang.

    Perintah untuk gencatan senjata diterima Crummel pada tanggal 2 November. Dia dan

    pasukannya kembali ke Batavia setelah menempatkan 50 penjaga di Cadouwang. Ketika

    Crummel tiba di Batavia, sudah tidak ada lagi pemberontak Tionghoa di luar tembok

    kota. Penjarahan berlangsung sampai tanggal 28 November, dan pasukan pribumi

    terakhir dibebastugaskan pada akhir bulan itu.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grenadir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rijksdaalderhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kavalerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kavalerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Rijksdaalderhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grenadir&action=edit&redlink=1
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    11/23

    6

    Akibat dan pengaruh

    Sebagian besar sejarawan mencatat sebanyak 10.000 orang Tionghoa yang berada di

    dalam kota Batavia dibunuh, dan 500 lagi mengalami luka berat. Antara 600 dan 700

    rumah milik orang Tionghoa dijarah dan dibakar. Vermeulen mencatat 600 orang

    Tionghoa yang selamat sementara sejarawan Indonesia A.R.T. Kemasang mencatat

    3.000 orang yang selamat. Sejarawan Tionghoa-Indonesia Benny G. Setiono mencatat

    bahwa sebanyak 500 tahanan dan pasien rumah sakit dibunuh, dengan jumlah orang

    yang selamat sebanyak 3.431. Pembantaian ini disusul oleh periode yang rawan

    pembantaian terhadap warga keturunan Tionghoa di seluruh pulau Jawa, termasuk satu

    pembataian lagi diSemarangpada tahun 1741, dan beberapa pembantaian lain

    diSurabaya danGresik.

    Sebagai salah satu syarat untuk berakhirnya kekerasan, yakni semua penduduk Batavia

    keturunan Tionghoa dipindahkan ke suatupecinandi luar batas kota Batavia, yang kini

    menjadiGlodok.Ini membuat orang Belanda lebih mudah mengawasi orang Tionghoa.

    Untuk meninggalkanpecinan, orang Tionghoa membutuhkan tiket khusus. Namun,

    pada tahun 1743, sudah ada ratusan pedagang keturunan Tionghoa yang bertempat di

    dalam kota Batavia. Orang Tionghoa lain yang dipimpin oleh Khe Pandjang mengungsi

    keJawa Tengah, di mana mereka menyerang berbagai pos perdagangan Belanda dan

    bergabung dengan pasukan di bawah pimpinan SultanMataram,Pakubuwana II.

    Meskipun perang ini sudah selesai pada tahun 1743,selama 17 tahun terdapat konflik di

    Jawa secara terus-menerus.

    Pada tanggal 6 Desember 1740 van Imhoff dan dua anggota Dewan Hindia lainnya

    ditangkap atas perintah Valckenier dengan tuduhan pembangkangan, dan pada tanggal

    13 Januari 1741 mereka dikirimkan ke Belanda dengan kapal yang berbeda; mereka tiba

    di Belanda pada tanggal 19 September 1741. Di Belanda, van Imhoff meyakinkan

    Heeren XVII, pemegang saham utamaVOC, bahwa Valckenier yang memicu

    pembantaian di Batavia, serta menyampaikanpidatoberjudul "Consideratin over den

    tegenwoordigen staat van de Ned. O.I. Comp." ("Pertimbangan atas Keadaan Mutakhir

    di Hindia Belanda") pada tanggal 24 November. Sebagai akibat dari pidato itu, van

    Imhoff dan anggota dewan lain dibebaskan dari semua tuntutan. Pada tanggal

    http://id.wikipedia.org/wiki/Semaranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gresikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glodokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwana_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagniehttp://id.wikipedia.org/wiki/Pidatohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pidatohttp://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagniehttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwana_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glodokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gresikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Semarang
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    12/23

    7

    27 Oktober 1742, van Imhoff dikirimkan kembali ke Batavia menggunakan

    kapalHerstellersebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang baru. Ia tiba di

    Batavia pada tanggal 26 Mei 1743.

    Valckenier sudah diminta digantikan sebagai gubernur jenderal pada akhir tahun 1740,

    dan pada bulan Februari 1741 menerima surat yang memerintahkan dia mengangkat van

    Imhoff sebagai penggantinya; versi lain ialah bahwa Heeren XVII menggantikan

    Valckenier sebagai hukuman atas terlalu banyak gula yang diekspor daripada kopi pada

    tahun 1739, yang sangat merugikan VOC. Saat Valckenier menerima surat tersebut, van

    Imhoff sudah dalam perjalanan ke Belanda. Valckenier meninggalkan Hindia Belandapada tanggal 6 November 1741, setelah memilihJohannes Thedenssebagai

    penggantinya sampai van Imhoff sudah kembali. Pada tanggal 25 Januari 1742 dia

    mendarat diCape Town tetapi ditangkap dan diselidiki oleh Gubernur Hendrik

    Swellengrebel atas perintah Heeren XVII. Valckenier dikirim kembali ke Batavia pada

    bulan Agustus 1742, di mana ia dipenjarakan di Benteng Batavia, dan tiga bulan

    kemudian, digugat atas beberapa tuntutan, termasuk keterlibatannya dalam Geger

    Pacinan. Pada bulan Maret 1744, ia dinyatakan bersalah dan dituntut dengan hukuman

    mati dan harta bendanya disita. Pada bulan Desember 1744, kasus tersebut dibuka

    kembali setelah Valckenier membuat pernyataan yang panjang untuk membela dirinya.

    Valckenier meminta lebih banyak bukti dari Belanda, tetapi meninggal dunia dalam

    kurungan pada tanggal 20 Juni 1751, sebelum penyelidikan diselesaikan. Hukuman mati

    dibatalkan pada tahun 1755. Vermeulen berpendapat bahwa penyeledikan Valckenier

    tidak adil dan dipicu oleh amarah masyarakat di Belanda. Ini mungkin diakui secara

    resmi, sebab pada tahun 1760, putra Valckenier, Adriaan Isak Valckenier,

    mendapatkan ganti rugi sebanyak 725.000gulden.

    Produksi gula di daerah Batavia turun secara drastis setelah pembantaian, sebab banyak

    orang Tionghoa yang dulu mengurus industri tersebut sudah terbunuh atau hilang.

    Industri tersebut mulai berkembang lagi setelah Gubernur Jenderal van Imhoff

    "mengkolonisasi" Tangerang. Awalnya dia bermaksud agar orang yang berasal dari

    Belanda untuk bertani di sana; dia berpendapat bahwa orang Belanda yang sudah ada di

    Batavia adalah orang malas. Namun, dia tidak bisa menarik orang baru karena pajak di

    Hindia Belanda sangat tinggi, maka dia terpaksa menjual tanah kepada orang Belanda

    http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Thedenshttp://id.wikipedia.org/wiki/Cape_Townhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulden_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulden_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cape_Townhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Thedens
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    13/23

    8

    yang ada di Batavia. Pemilik tanah baru ini tidak berkenan untuk mengerjakan tanah

    tersebut, maka mereka menyewakan tanah itu kepada orang Tionghoa. Produksi

    meningkat setelah itu, tetapi baru pada dekade 1760-an produksi ada pada tingkat yang

    sama dengan tahun 1740; setelah itu, produksi mulai berkurang lagi. Jumlah pabrik gula

    juga berkurang. Pada tahun 1710 terdapat 131 buah, tetapi pada tahun 1750 jumlahnya

    hanya 66 buah.

    Vermeulen menyebut pembantaian ini sebagai "salah satu peristiwa dalam kolonialisme

    [Belanda] pada abad ke-18 yang paling menonjol". Dalam disertasinya, W. W.

    Dharmowijono menyatakan bahwa kejadian mempunyai peran besar dalam sastraBelanda. Sastra ini muncul dengan cepat; Dharmowijono mencatat adanya sebuah puisi

    olehWillem van Harenyang mengkritik pembantaian ini (dari tahun 1742) dan sebuah

    puisi anonim, dari periode yang sama, yang mengkritik orang Tionghoanya. Raffles

    menulis pada tahun 1830 bahwa catatan historis Belanda "jauh dari lengkap atau

    memuaskan".

    Sejarawan asal BelandaLeonard Bluss menulis bahwa Geger Pacinan secara tidak

    langsung membuat Kota Batavia berkembang pesat, tetapi membuat ketegangan antaraetnis Tionghoa dan pribumi yang masih terasa hingga akhir abad ke-20.Pembantaian ini

    mungkin juga menjadi asal nama beberapa daerah di Jakarta. Salah satunya namaTanah

    Abang (yang berarti "tanah merah") dinamakan dari darah orang Tionghoa yang

    dibunuh di sana.NamaRawa Bangke mungkin diambil dari kata bangkai, karena jumlah

    orang Tionghoa yang dibunuh di sana;dan juga Angke (Bangkai) diTambora, Jakarta

    Barat.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Willem_van_Harenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leonard_Bluss%C3%A9http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Rawa_Bunga,_Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Rawa_Bunga,_Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Leonard_Bluss%C3%A9http://id.wikipedia.org/wiki/Willem_van_Haren
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    14/23

    9

    B.Pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan RM Said

    Tuduhan terhadap RM Said

    Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran

    Sambernyawa alias Raden Mas Said(lahir diKraton Kartasura,7 April1725

    meninggal diSurakarta,28 Desember1795pada umur 70 tahun) adalah pendiriPraja

    Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa Tengah bagian timur,

    dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara

    Kartasura dan ibunya bernama R.A. Wulan.

    Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC,

    karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh-

    musuhnya.

    Ia menikah dengan seorang wanita petani bernama Rubiyah, yang terkenal dengan

    julukannya "Matah Ati"

    Pada Usia 14 tahun dia diangkat sebagai gadek keratin(pegawai rendahan di istana) dan

    diberi gelar R.M.Ng. Suryokusumo.Karena sudah berpengalaman dia megajukan

    permohonan kenaikan pangkat.Atas tindakannya ini dia mendapat cercaan dan hinaan

    dari keluarga kepatihan ,bahkan dikait-kaitkan dengan pemberontakan cina yang terjadi

    saat itu.R.M. Said merasa sakit hati dengan sikap tersebut.Muncullah niatnya untuk

    memberontak terhadap VOC yang saat itu telah membuat kerajaan kacau karena banyak

    kaum bangsawan yang bersekutu dengan VOC.

    Ia diikuti R. Sutawijaya dan Suradiwangsa (Kiai Kudanawarsa) pergi keluar kota untuk

    menyusun kekuatan.Dari Nglaroh perlawanan dimulai dan dia diangkat sebagai raja

    oleh pengikutnya.

    Pemberontakan R.M. Said

    Perjuangan RM Said dimulai bersamaan dengan pemberontakan laskar Tionghoa di

    Kartosuro pada30 Juni1742 yang dipimpin olehRaden Mas Garendi (juga disebut

    "Sunan Kuning"), mengakibatkan tembok benteng kraton Kartasura setinggi 4 meter

    roboh. Pakubuwono II, Raja Mataram ketika itu melarikan diri ke Ponorogo. ketika ituRM Said berumur 19 tahun. Dia bergabung bersama-sama untuk menuntut keadilan dan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kraton_Kartasura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/7_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1725http://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/28_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1795http://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/30_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1742http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Mas_Garendihttp://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Mas_Garendihttp://id.wikipedia.org/wiki/1742http://id.wikipedia.org/wiki/30_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/1795http://id.wikipedia.org/wiki/28_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1725http://id.wikipedia.org/wiki/7_Aprilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kraton_Kartasura&action=edit&redlink=1
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    15/23

    10

    kebenaran atas harkat dan martabat orang orang Tionghoa dan rakyat Mataram, yang

    ketika itu tertindas oleh Kumpeni Belanda (VOC) dan Rajanya sendiriPakubuwono

    II.Geger pecinan ini berawal dari pemberontakan orang-orang Cina terhadap VOC

    diBatavia.Kemudian mereka menggempur Kartasura,yang dianggap sebagai kerajaan

    boneka dari Belanda. Sejak Pasukan Cina mengepung kartasura pada awal 1741, para

    bangsawan mulai meninggalkan Kraton Kartasura. RM Said membangun pertahanan di

    Randulawang, sebelah utara Surakarta, Ia bergabung dengan laskar Sunan Kuning

    melawan VOC. Said diangkat sebagai panglima perang bergelar Pangeran Perang

    Wedana Pamot Besur. Ia menikah dengan Raden Ayu Kusuma Patahati. Adapun

    Pangeran Mangkubumi justru lari ke Semarang, menemui penguasa Belanda dan

    meminta dirinya dirajakan. VOC menolak permintaan itu. Ia kemudian bergabung

    dengan Puger di Sukowati. Berkat bantuan Belanda, pasukan Cina diusir dari Istana

    Kartasura, enam bulan kemudian, Paku Buwono II kembali ke Kartasura mendapatkan

    istananya rusak. Ia memindahkan Istana Mataram ke Solo (Surakarta). Kebijakan raja

    meminta bantuan asing itu, ternyata harus dibayar mahal. Wilayah pantai utara mulai

    Rembang, Jawa Tengah, hingga Pasuruan, Surabaya dan Madura di Jawa Timur harus

    diserahkan kepada VOC. Setiap pengangkatan pejabat tinggi Keraton wajib mendapat

    persetujuan dari VOC. Posisi raja tak lebih dari Leenman, atau Peminjam kekuasaan

    Belanda. Pangeran Mangkubumi, akhirnya kembali ke Keraton.

    Perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap R.M. Said

    Sekitaran tahun 1742, istana Kartasura diserbu oleh orang-orang Cina yang notabene

    dicap sebagai pemberontak. Hal ini membuat Pakubuwono II terpaksa memindahkan

    ibukota kerajaan ke Surakarta. Sementara, pemberontakan tersebut berhasil dibumihanguskan oleh VOC dibantu Cakraningrat IV dari Madura.

    Sisa-sisa pemberontak yang berada di bawah pimpinan Raden Mas Said (Keponakan

    Pakubuwono II dan Pangeran Mangkubumi) berhasil menguasai Sukawati. Selayaknya

    aturan di masa itu, Pakubuwono II lantas membuat sayembara "barang siapa bisa

    merebut Sukawati kembali akan diimbali tanah Sukowati.Pangeran Mangkubumi pun

    ingin mencoba dan menakar Seberapa jauh kejujuran dan komitmen Pakubuwana II

    http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOC
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    16/23

    11

    ,pada 1746, Raden Mas Said dan pasukan berhasil dikocar-kacirkan oleh Mangkubumi.

    Sebagaimana perjanjiannya, Mangkubumi meminta haknya atas tanah seluas 3.000

    cacah tersebut.

    Namun, Patih Pringgalaya menghasut Pakubuwono II untuk membatalkan janjinya.

    Kondisi ini makin diperkeruh oleh kedatangan Baron van Imhoff (Gubernur Jenderal

    VOC kala itu) yang mendesak Pakubuwono II untuk mengizinkannya menyewa

    kawasan pesisir kepada VOC dengan harga 20 ribu real sebagai bentuk pelunasan

    hutang keratin terhadap Belanda.

    Mangkubumi tidak setuju dengan hal ini. Akibatnya mereka pun berseteru. Puncaknya,

    terjadi kala Baron van Imhoff menghina Pangeran Mangkubumi di muka umum. Jelas,

    hal tersebut telah mencoreng mukanya.Pangeran Mangkubumi segera meninggalkan

    istana dan mengambil keputusan untuk melawan VOC.

    Kerjasama pangeran Mangkubumi dan R.M. Said

    Pangeran Mangkubumi dan pengikutnya pertama kali pergi ke Sukowati menemui R.M.

    Said dan kedua pihak bersepakat melawan VOC.Untuk memperkuat ikatan mereka,

    R.M. Said pada usia 22 tahun, dinikahkan untuk kedua kalinya dengan Raden Ayu

    Inten, Puteri Mangkubumi.

    Mereka kemudian sepakat membagi wilayah perjuangan.R.M. Said di bagian timur

    (Surakarta ke selatan terus ke Madiun,Ponorogo dan pusatnya Sukowati).Mangkubumi

    di bagian barat Surakarta dengan pusat di Hutan Beringin dan Desa Pacetokan, dekat

    Pleret (sekarang termasuk Yogyakarta).

    Selang setahun berikutnya, tepatnya pada 1947, pecahlah perang saudara antara kubu

    Pakubuwono II yang didukung Belanda dengan kubu Pangeran Mangkubumi bersama

    Raden Mas Said. Dalam catatan sejarah Indonesia, perang ini dikenal sebagai Perang

    Suksesi Jawa III. Diperkirakan Pangeran Mangkubumi memiliki kekuatan mencapai 13

    ribu pasukan.Saat melawan Mataram dan Belanda secara bergerilya, Mangkunegara

    harus berpindah-pindah tempat. Ketika berada di pedalaman Yogyakarta ia mendengarkabar bahwa Paku Buwono II wafat. Ia menemui Mangkubumi, dan meminta mertuanya

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    17/23

    12

    itu bersedia diangkat menjadi raja Mataram. Mangkubumi naik tahta di Mataram

    Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati Ngaloka

    Abdurrahman Sayidin Panotogomo. Penobatan ini terjadi pada tahun Alip 1675

    (Jawa) atau 1749 Masehi. Mangkunegoro diangkat sebagai Patih perdana menteri

    sekaligus panglima perang dan istrinya, Raden Ayu Inten, diganti namanya menjadi

    Kanjeng Ratu Bandoro. Dalam upacara penobatan itu, Mangkunegara berdiri di

    samping Mangkubumi. Dengan suara lantang ia berseru, Wahai kalian para Bupati dan

    Prajurit, sekarang aku hendak mengangkat Ayah Pangeran Mangkubumi menjadi raja

    Yogya Mataram. Siapa dia antara kalian menentang, akulah yang akan menghadapi di

    medan perang meski demikian, pemerintahan Mataram Yogyakarta berpusat di

    Kotagede itu tidak diakui Belanda. Setelah selama sembilan tahun berjuang bersama

    melawan kekuasaan Mataram dan VOC, Mangkubumi dan Mangkunegara berselisih

    paham, pangkal konflik bermula dari wakatnya Paku Buwono II. Raja menyerahkan

    tahta Mataram kepada Belanda. Pangeran Adipati Anom, putera Mahkota Paku Buwono

    II, dinobatkan sebagai raja Mataram oleh Belanda, dengan gelar Paku buwuno III, pada

    akhir 1749 sesuai dengan perjanjian yang sebelumnya telah disepakati.

    RM Said berperang sepanjang 16 tahun melawan kekuasaanMataram dan Belanda.

    Selama tahun 1741-1742, ia memimpin laskar Tionghoa melawan Belanda. Kemudian

    bergabung denganPangeran Mangkubumi selama sembilan tahun melawan Mataram

    dan Belanda, 1743-1752.

    Perselisihan kembali Pangeran Mangkubumi dan RM Said

    Pada 1752, Mangkubumi berselisih dengan Raden Mas Said. Sehingga, keduanya

    kemudian jalan sendiri-sendiri. Mangkubumi sendiri kemudian mencari VOC untuk

    diajak bersatu melawan Raden Mas Said, yang lantas diterima tanggal 1754. Di sinilah,

    terjadi kesepakatan antara Mangkubumi dengan pihak VOC yang diwakilkan oleh

    Nicolaas Hartingh. Dalam kesepakatan itu disepakati jika VOC membantu Mangkubumi

    menumpas Raden Mas Said, Mangkubumi akan mendapatkan setengah dari wilayah

    kerajaan Pakubuwono III. Sementara daerah pesisir akan dikuasai VOC dengan harga

    20 ribu real - dibagi dua antara Mangkubumi dengan Pakubuwono III masing-masing

    mendapat 10 ribu real. Pada 13 Februari 1755, ditandatanganilah perjanjian Giyanti

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataram
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    18/23

    13

    yang membagi wilayah kerajaan Pakubuwono III menjadi dua.

    Sejak kesepakatan itu, Yogyakarta menjadi sebuah kerajaan sendiri yang berdaulat. Di

    mana, Pangeran Mangkubumi didaulat menjadi raja yang bergelarSri Sultan Hamengku

    Buwono I.

    Perjanjian Giyantipada13 Februari1755, sebagai hasil rekayasaBelandaberhasil

    membelah bumi Mataram menjadi dua,Surakarta danYogyakarta, merupakan

    perjanjian yang sangat ditentang oleh RM Said karena bersifat memecah belah rakyat

    Mataram.

    Selanjutnya, ia berjuang sendirian memimpin pasukan melawan dua

    kerajaanPakubuwono III &Hamengkubuwono I (yaitu P. Mangkubumi, pamannya

    sekaligus mertuanya yang dianggapnya berkhianat dan dirajakan oleh VOC), serta

    pasukan Kumpeni (VOC), pada tahun 1752-1757. Selama kurun waktu 16 tahun,

    pasukan Mangkoenagoro melakukan pertempuran sebanyak 250 kali.

    Dalam membina kesatuan bala tentaranya, Said memiliki motto tiji tibh, yang

    merupakan kependekan dari mati siji, mati kabh; mukti siji, mukti kabh(gugur satu,

    gugur semua; sejahtera satu, sejahtera semua). Dengan motto ini, rasa kebersamaan

    pasukannya terjaga.

    Tiga pertempuran dahsyat terjadi pada periode 1752-1757.Ia dikenal sebagai panglima

    perang yang berhasil membina pasukan yang militan. Dari sinilah ia dijuluki Pangeran

    Sambernyawa, karena dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai penyebar maut.

    Kehebatan Mangkunegoro dalam strategi perang bukan hanya dipuji pengikutnya

    melainkan juga disegani lawannya. Tak kurang dari Gubernur Direktur Jawa, Baron van

    Hohendorff, yang berkuasa ketika itu, memuji kehebatan Mangkunegoro. Pangeran

    yang satu ini sudah sejak mudanya terbiasa dengan perang dan menghadapi kesulitan.

    Sehingga tidak mau bergabung dengan Belanda dan keterampilan perangnya diperoleh

    selama pengembaraan di daerah pedalaman.

    1. Yang pertama, pasukan Said bertempur melawan

    pasukanMangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) di

    desaKasatriyan, barat daya kotaPonorogo, Jawa Timur. Perang itu

    http://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.htmlhttp://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyantihttp://id.wikipedia.org/wiki/13_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kasatriyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kasatriyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/13_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/13_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyantihttp://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.htmlhttp://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.html
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    19/23

    14

    terjadi pada hariJumatKliwon, tanggal 16 Syawal tahun Je 1678

    (Jawa) atau 1752 Masehi. Desa Kasatriyan merupakan benteng

    pertahanan Said setelah berhasil menguasai daerahMadiun,Magetan,

    danPonorogo.

    2. Yang kedua, Mangkoenagoro bertempur melawan dua detasemen

    VOC dengan komandan Kapten Van der Pol dan Kapten Beiman di

    sebelah selatan negeriRembang,tepatnya dihutan Sitakepyak Sultan

    mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk menghancurkan

    pertahanan Mangkunegoro. Besarnya pasukan Sultan itu dilukiskan

    Mangkunegoro bagaikan semut yang berjalan beriringan tiada

    putus. Kendati jumlah pasukan Mangkunegoro itu kecil, ia dapat

    memukul mundur musuhnya. Ia mengklaim cuma kehilangan 3

    prajurit tewas dan 29 menderita luka. Di pihak lawan sekitar 600

    prajurit tewas. Perang besar yang kedua pecah di hutan Sitakepyak,

    sebelah selatan Rembang, yang berbatasan dengan Blora, Jawa

    Tengah (SeninPahing,17 Sura, tahun Wawu 1681 J / 1756 M).Pada

    pertempuran ini, Mangkunegoro berhasil menebas kepala kapten Van

    der Pol dengan tangan kirinya dan diserahkan kepada salah satu

    istrinya sebagai hadiah perkawinan.

    3. Yang ketiga, penyerbuanbenteng Vredeburg Belanda dankeraton

    Yogya-Mataram (Kamis 3 Sapar, tahun Jumakir 1682 J / 1757

    M).Peristiwa itu dipicu oleh kekalutan tentara VOC yang mengejar

    Mangkunegara sambil membakar dan menjarah harta benda penduduk

    desa. Mangkunegoro murka. Ia balik menyerang pasukan VOC dan

    Mataram. Setelah memancung kepala Patih Mataram, Joyosudirgo,

    secara diam-diam Mangkunegara membawa pasukan mendekat ke

    Keraton Yogyakarta. Benteng VOC, yang letaknya cuma beberapa

    puluh meter dari Keraton Yogyakarta, diserang. Lima tentara VOC

    tewas, ratusan lainnya melarikan diri ke Keraton Yogyakarta.

    Selanjutnya pasukan Mangkunegoro menyerang Keraton Yogyakarta.

    Pertempuran ini berlangsung sehari penuh Mangkunegoro baru

    menarik mundur pasukannya menjelang malam. Serbuan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Jumathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kliwonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kliwonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Madiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magetanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/wiki/Rembanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_Sitakepyak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Seninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vredeburghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kamishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vredeburghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Seninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_Sitakepyak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/wiki/Magetanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Madiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kliwonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jumat
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    20/23

    15

    Mangkunegoro ke Keraton Yogyakarta mengundang amarah Sultan

    Hamengku Buwono I. Ia menawarkan hadiah 500 real, serta

    kedudukan sebagai bupati kepada siapa saja yang dapat menangkap

    Mangkunegara. Sultan gagal menangkap Mangkunegoro yang masih

    keponakan dan juga menantunya itu. VOC, yang tidak berhasil

    membujuk Mangkunegoro ke meja perundingan, menjanjikan hadiah

    1.000 real bagi semua yang dapat membunuh Mangkunegoro.

    Perjanjian Salatiga

    Tak seorang pun yang berhasil menjamah Mangkunegara (R.M. Said). Melihat

    kenyataan tersebut,Nicholas Hartingh,pemimpin VOC di Semarang, mendesak Sunan

    Paku Buwono III meminta Mangkunegara ke meja perdamaian. Sunan mengirim utusan

    menemui Mangkunegoro, yang juga saudara sepupunya. Mangkunegara menyatakan

    bersedia berunding dengan Sunan, dengan syarat tanpa melibatkan VOC. Singkatnya,

    Mangkunegara menemui Sunan di Keraton Surakarta dengan dikawal 120 prajuritnya.

    Sunan memberikan dana bantuan logistik sebesar 500 real untuk prajurit

    Mangkunegara.Akhirnya, terjadilah perdamaian dengan Sunan Pakubuwana III yang

    diformalkan dalamPerjanjian Salatiga,17 Maret1757.Pertemuan berlangsung di Desa

    Jemblung, Wonogiri. Sunan memohon kepadanya agar mau membimbingnya. Sunan

    menjemput Mangkunegara di Desa Tunggon, sebelah timur Bengawan Solo. Untuk

    menetapkan wilayah kekuasaan Said, dalam perjanjian yang hanya melibatkan Sunan

    Paku Buwono III, dan saksi utusan Sultan Hamengku Buwono I dan VOC ini,disepakati bahwa Said diangkat sebagaiAdipati Miji alias mandiri. Walaupun hanya

    sebagai adipati, kedudukan hukum mengenai Mangkunegara I (nama kebesarannya),

    tidaklah sama dengan Sunan yang disebut sebagai Leenman sebagai penggaduh,

    peminjam kekuasaan dari Kumpeni, melainkan secara sadar sejak dini ia menyadari

    sebagai "raja kecil", bahkan tingkah lakunyapun menyiratkan bahwa "dia adalah raja di

    Jawa Tengah yang ke-3". demikian kenyataannya Kumpeni pun memperlakukannya

    sebagai raja ke III di Jawa Tengah, selain Raja I Sunan dan Raja II Sultan.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholas_Hartingh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Salatigahttp://id.wikipedia.org/wiki/17_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/1757http://id.wikipedia.org/wiki/1757http://id.wikipedia.org/wiki/17_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Salatigahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholas_Hartingh&action=edit&redlink=1
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    21/23

    16

    Ia memerintah di wilayahKedaung,Matesih,Honggobayan,Sembuyan,Gunung

    Kidul,Pajang sebelah utara danKedu. Akhirnya, Mangkunegara mendirikan istana di

    pinggirKali Pepepada tanggal 4 Jimakir 1683 (Jawa), atau 1756 Masehi. Tempat itulah

    yang hingga sekarang dikenal sebagaiIstana Mangkunegaran.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kedaunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Matesihhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Honggobayan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sembuyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Keduhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kali_Pepe&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kali_Pepe&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sembuyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Honggobayan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matesihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedaung
  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    22/23

    17

    PENUTUP

    Kesimpulan Pemberontakan etnis Cina pada masa VOC

    Etnis Tionghoa merupakan bukan peduduk pribumi pada saat itu.Namun, karena

    merekalah perokonomian pada saat itu menjadi lebih baik karena sebagian dari mereka

    adalah pedagang.Walaupun VOC mendiskriminasi dan telah membuat suku pribumi

    pada masa itu memusuhi etnis Tionghoa.Perlawanan etnis Tionghoa terhadap VOC

    tidak padam, bahkan hingga meluas kedaerah lain dan menimbulkan perlawanan

    diberbagai daerah.

    Kesimpulan Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan R.M. Said

    Intervensi politik VOC pada kerajaan Mataram membuat beberapa tokoh seperti

    R.M. Said dan Pangeran Mangkubumi melakukan pemberontakan.Namun,pada

    akhirnya pemberontakan mereka berhenti akibat Belanda membagi-bagikan kekuasaan

    kerajaan Mataram.

    Kerajaan Mataram yang dahulu satu terpecah menjadi tiga dikarenakan akibat dari

    politik VOC yaitu Devide et Impera.

  • 8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said

    23/23

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Geger_Pacinan http://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_I

    http://www.dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.html

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.

    Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas XI semester 1.Jakarta :

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

    http://id.wikipedia.org/wiki/Geger_Pacinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Geger_Pacinan