Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
-
Upload
galih-elsy-karawid -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
1/23
PEMBERONTAKAN ETNIS CHINA MASA
VOC DAN PERLAWANAN PANGERAN
MANGKUBUMI & RADEN MAS SAID
NAMA KELOMPOK
1. FIRKHAN ALI RIKO SAEFI (13)
2.
FITROTUL MAIMUNAH (14)
3. GALIH ELSY KARAWID (15)
4. GINDHI AYUNING ESTU WILUJENG (16)
KELAS XI MIA 1
SMA NEGERI 1 WATES
TAHUN AJARAN 2014/2015
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
2/23
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunianya kami semua dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul PEMBERONTAKAN ETNIS CINA MASA VOC DAN
PERLAWANAN PANGERAN MANGKUBUMI & RADEN MAS SAID
.Dalam penulisan makalah ini kami semua memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, karena itu kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang terlibat dan mendukung pembuatan makalah ini atas
bantuan yang telah diberikan.
Semoga makalah ini dapat mengilhami,meningkatkan minat,dan juga
memantu para pembaca dalam memahami materi sejarah terutama yang
berkaitan dengan pemberontakan etnis cina dan perlawanan Mangkubumi &
Raden Mas Said.
Melalui kata pengantar ini,sebelumnya kami ingin meminta maaf dan
memohon pemakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada
penulisan yang kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik yang membangun agar dalam
penulisan makalah selanjutnya kami semua dapat lebih baik.
Akhir kata kami berharap makalah ini member manfaat bagi para pembaca.
Kediri,Oktober 2014
Kelompok 4
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
3/23
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar .i
Pendahuluan ...iii
o Latar belakang
o Rumusan masalah
o Tujuan penulisan
Pembahasan iv
o Pemberontakan etnis Cina masa VOC
Kedatangan etnis Tionghoa 1-3 Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa 3-4
Pembantaian dan kekerasan lanjutan terhadap etnis
Tionghoa .4-5
Akibat dan pengaruh ...6-8
o Pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan RM Said
Tuduhan terhadap RM Said ...9
Pemberontakan RM Said ..9-10
Perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap RM Said
..10-11
Kerjasama Pangeran Mangkubumi dan RM Said
..11-12
Perselisihan kembali Pangeran Mangkubumi dan RM
Said ..12-15
Perjanjian Salatiga ...15-16
Penutup ...17
o Kesimpulan I
o Kesimpulan II
Daftar pustaka .18
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
4/23
iii
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Perlawanan etnis tionghoa pada masa VOC dan pemberontakan Pangeran Mangkubumi
& RM Said merupakan salah satu bentuk perlawanan rakyat yang di dasari atas rasa
diskriminasi dan seluruh perlakuan buruk VOC terhadap bangsa Indonesia.Namun,
walaupun begitu perlawanan ini tetap dilakukan karena demi kebebasan rakyat yang
terus menerus menjadi korban penindasaan VOC.Walau begitu masih saja ada efek dari
politik devivide et impera yang dilakukan VOC pada kedua peristiwa tersebut.Bahkan
bisa di bilang perselisihan dan diskriminasi masih berlanjut hingga masa kini.Maka dari
itu,Kami membuat makalah ini untuk menjelaskan bagaimana hal-hal tersebut
dimulai,bagaimana pemberontakan itu terjadi, dan apa saja politik VOC yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah ini.
B.RUMUSAN MASALAH
o Pemberontakan etnis Cina masa VOC
Kenapa etnis Tionghoa datang ke Indonesia?
Diskriminasi apa saja yang dilakukan terhadap etnis
Tionghoa?
Bagaminana pembantaian dan kekerasan lanjutan
terhadap etnis Tionghoa?
Apa akibat dan pengaruh dari peristiwa tersebut
o Pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan RM Said
Apakah tuduhan terhadap RM Said?
Bagaimana pemberontakan RM Said?
Apa latar belakang perlawanan Mangkubumi terhadap
RM Said?
Bagaimana bisa terjadi kerjasama Mangkubumi dan RM
Said?
Apa penyebab perselisihan kembali Mangkubumi dan RM
Said? Apa tujuan perjanjian Salatiga?
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
5/23
iv
C.TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa pemberontakan etnis Tionghoa &
pemberontakan pangeran Mangkubumi dan RM Said.
2.
Mengidentifikasi apa saja akibat yang ditimbulkan dari peristiwa pemberontakan
etnis Tionghoa & pemberontakan pangeran Mangkubumi dan RM Said.
3. Menumbuhkan rasa keingintahuan akan kejelasan masalah peristiwa
pemberontakan etnis Tionghoa & pemberontakan pangeran Mangkubumi dan
RM Said.
4.
Memenuhi tugas pembuatan makalah peristiwa pemberontakan etnis Tionghoa
& pemberontakan pangeran Mangkubumi dan RM Said.
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
6/23
1
PEMBAHASAN
A.Pemberontakan etnis Cina masa VOC
Kedatangan etnis Tionghoa
Pada periode awal kolonialisasi Hindia Belanda oleh Belanda, banyak orangketurunan
Tionghoa dijadikan tukang dalam pembangunan kota Batavia di pesisir barat laut
pulauJawa.mereka juga bertugas sebagai pedagang, buruh di pabrik gula, serta pemilik
toko. Perdagangan antara Hindia Belanda danTiongkok, yang berpusat di Batavia,
menguatkan ekonomi dan meningkatkan imigrasi orang Tionghoa ke Jawa. Jumlah
orang Tionghoa di Batavia meningkat pesat, sehingga pada tahun 1740 ada lebih dari
10.000 orang. Ribuan lagi tinggal di luar batas kota. Pemerintah kolonial Belanda
mewajibkan mereka membawa surat identifikasi, dan orang yang tidak mempunyai
surat tersebut dipulangkan ke Tiongkok.
Kebijakan deportasi ini diketatkan pada dasawarsa 1730-an, setelah pecahnya
epidemikmalaria yang membunuh ribuan orang, termasukGubernur JenderalDirk van
Cloon.Menurut sejarawan Indonesia Benny G. Setiono, epidemik ini diikuti oleh
meningkatnya rasa curiga dan dendam terhadap etnis Tionghoa, yang jumlahnya
semakin banyak dan kekayaan yang semakin menonjol. Akibatnya, Komisaris Urusan
Orang Pribumi Roy Ferdinand, di bawah perintah Gubernur JenderalAdriaan
Valckenier,memutuskan pada tanggal 25 Juli 1740 bahwa warga keturunan Tionghoa
yang mencurigakan akan dideportasi ke Zeylan (kiniSri Lanka) dan dipaksa menjadi
petanikayu manis. Warga keturunan Tionghoa yang kaya diperas penguasa Belanda,
yang mengancam mereka dengan deportasi.Stamford Raffles, seorang penjelajah asal
Inggris dan ahli sejarah pulau Jawa, mencatat bahwa orang Belanda diberi tahuKapitan
Cina (pemimpin etnis Tionghoa yang ditentukan Belanda) untuk Batavia, Ni Hoe Kong,
agar mendeportasikan semua orang Tionghoa berpakaian hitam atau biru, sebab
merekalah yang miskin. Ada pula desas-desus bahwa orang yang dikirimkan ke
Zeylan(Sri Lanka) tidak pernah sampai ke sana, tetapi justru dibuang ke laut, atau
bahwa mereka mati saat membuat kerusuhan di kapal. Ancaman deportasi ini membuat
orang Tionghoa resah, dan banyak buruh Tionghoa meninggalkan pekerjaan mereka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Penguasa_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lankahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manishttp://id.wikipedia.org/wiki/Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Stamford_Raffleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Lankahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adriaan_Valckenierhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dirk_van_Cloonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Penguasa_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malariahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tiongkokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
7/23
2
Sementara, penduduk pribumi di Batavia, termasukorang-orang Betawi, menjadi
semakin curiga terhadap orang Tionghoa. Masalah ekonomi ikut berperan; sebagian
besar penduduk pribumi miskin, dan beranggapan bahwa orang Tionghoa tinggal di
daerah-daerah terkemuka dan sejahtera. Biarpun sejarawan Belanda A.N. Paasman
mencatat bahwa orang Tionghoa menjadi "bak orang Yahudi untuk Asia", keadaan
sebenarnya lebih rumit. Banyak orang Tionghoa miskin yang tinggal di sekitar Batavia
merupakan buruh di pabrik gula, yang merasa dimanfaatkan para pembesar Belanda dan
Tionghoa. Orang Tionghoa yang kaya memiliki pabrik dan menjadi semakin kaya
dengan mengurus perdagangan; mereka mendapatkan penghasilan dari pembuatan dan
distribusiarak, sebuah minuman keras yang dibuat dari molase dan beras. Namun,
penguasa Belanda yang menentukan harga gula; ini juga menyebabkan
keresahan. Sebagai akibat penurunan harga gula di pasar dunia, yang disebabkan
kenaikan jumlah ekspor ke Eropa,]industri gula di Hindia Belanda merugi. Hingga
tahun 1740, harga gula di pasar global sudah separuh dari harga pada tahun 1720.
Karena gula menjadi salah satu ekspor utama Hindia Belanda, negara jajahan itu
mengalami kesulitan finansial.
Pada awalnya, beberapa anggotaDewan Hindia (Raad van Indi) beranggapan bahwa
orang Tionghoa tidak mungkin menyerang Batavia, dan kebijakan yang lebih tegas
mengatur orang Tionghoa ditentang oleh fraksi yang dipimpin mantan gubernur
Zeylan,Gustaaf Willem baron van Imhoff,yang kembali ke Batavia pada tahun 1738.
Namun, orang keturunan Tionghoa tiba di luar batas kota Batavia dari berbagai
kampung, dan pada tanggal 26 September Valckenier memanggil para anggota dewan
untuk pertemuan darurat. Pada pertemuan tersebut, Valckenier memerintah agar
kerusuhan yang dipicu orang Tionghoa dapat ditanggapi dengan kekuatan yang
mematikan. Kebijakan ini terus ditantang oleh fraksi van Imhoff; Vermeulen (1938)
berpendapat bahwa ketegangan antara kedua fraksi politik ini ikut berperan dalam
pembantaian.
Pada tanggal 1 Oktober malam, Valckenier menerima laporan bahwa ribuan orang
Tionghoa sudah berkumpul di luar gerbang kota Batavia; amukan mereka dipicu olehpernyataannya pada pertemuan dewan lima hari sebelumnya. Valckenier dan anggota
http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Betawihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gustaaf_Willem_baron_van_Imhoffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gustaaf_Willem_baron_van_Imhoffhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Betawi -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
8/23
3
Dewan Hindia lain tidak percaya hal tersebut. Namun, setelah orang Tionghoa
membunuh seorang sersan keturunanBali di luar batas kota, dewan memutuskan untuk
melakukan tindakan serta menambah jumlah pasukan yang menjaga kota. Dua
kelompok yang terdiri dari 50 orang Eropa dan beberapa kuli pribumi, dikirim ke pos
penjagaan di sebelah selatan dan timur Batavia, dan rencana penyerangan pun dibuat.
Diskriminasi terhadapa etnis Tionghoa
Setelah berbagai kelompok buruh pabrik gula keturunan Tionghoa memberontak,
dengan menggunakan senjata yang dibuat sendiri untuk menjarah dan membakar pabrik,
ratusan orang Tionghoa, yang diduga dipimpin Kapitan Cina Ni Hoe Kong, membunuh
50 pasukan Belanda diMeester Cornelis (kiniJatinegara)danTanah Abangpada tanggal
7 Oktober. Untuk menanggapi serangan ini, pemimpin Belanda mengirim 1.800
pasukan tetap yang ditemanischutterij(milisi)dan sebelasbatalyonwajib militer untuk
menghentikan pemberontakan; mereka melaksanakanjam malam dan membatalkan
perayaan Tionghoa yang sudah dijadwalkan.Karena takut bahwa orang Tionghoa akanberkomplot pada malam hari, yang tinggal di dalam batas kota dilarang menyalakan
lilin dan disuruh menyerahkan semua barang, hingga pisau paling kecil sekalipun. Pada
hari berikutnya, pasukan Belanda berhasil menangkis suatu serangan dari hampir 10.000
orang Tionghoa, yang dipimpin oleh kelompok dariTangerang danBekasi,di tembok
kota; Raffles mencatat sebanyak 1.789 warga keturunan Tionghoa meninggal dalam
serangan ini. Untuk menanggapi serangan ini, Valckenier kembali mengadakan
pertemuan Dewan Hindia pada tanggal 9 Oktober.
Sementara, gosip mulai tersebar dalam kelompok etnis lain, termasuk budak
dariBali danSulawesi serta pasukanBugis danBali,bahwa orang Tionghoa berencana
membunuh atau memerkosa orang pribumi, atau menjadikan mereka sebagai budak.
Untuk mencegah hal tersebut, kelompok-kelompok ini mulai membakar rumah-rumah
milik orang Tionghoa di sepanjang Kali Besar. Ini disusul oleh serangan Belanda
terhadap tempat tinggal orang Tionghoa di Batavia. Politikus Belanda yang anti-
kolonisW.R. van Hovell menulis bahwa "wanita hamil dan yang sedang menyusui,anak kecil, dan para pria gaek jatuh dalam serangan. Tahanan dibantai seperti domba.
http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Milisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Batalyonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jam_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangeranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Wolter_Robert_van_Ho%C3%ABvellhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wolter_Robert_van_Ho%C3%ABvellhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bekasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tangeranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jam_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_militerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batalyonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Milisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orang_Bali -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
9/23
4
Pasukan di bawah pimpinan Letnan Hermanus van Suchtelen dan Kapten Jan van
Oosten, seorang serdadu Belanda yang selamat dari serangan di Tanah Abang,
mengambil posisi di daerah pecinan: Suchtelen dan pasukannya menempatkan diri di
pasar burung, sementara pasukan van Oosten mendapatkan pos dekat kanal. Sekitar
pukul 5.00 sore, serdadu Belanda mulai menembakkanmeriam ke arah rumah orang
Tionghoa, sehingga rumah-rumah tersebut terbakar. Beberapa orang Tionghoa tewas di
rumah mereka, sementara yang lainnya ditembak saat keluar dari rumah atau melakukan
bunuh diri. Yang berhasil mencapai kanal dibunuh oleh pasukan Belanda yang
menunggu di perahu kecil sementara pasukan Belanda lainnya mondar-mandir di antara
rumah-rumah yang sedang terbakar, mencari dan membunuh orang Tionghoa yang
masih hidup. Tindakan ini kemudian tersebar di seluruh kota Batavia Menurut
Vermeulen, sebagian besar pelaku merupakan pelaut dan unsur masyarakat lain yang
"tidak tetap ataupun baik." Dalam periode ini ada banyak penjarahan dan penyitaan
properti.
Pada hari berikutnya kekerasan ini terus menyebar, dan pasien Tionghoa dalam sebuah
rumah sakit dibawa ke luar dan dibunuh. Usaha untuk memadamkan kebakaran di
daerah Kali Besar belum membawa hasil; kebakaran itu malam semakin ganas, dan baru
padam pada tanggal 12 Oktober.] Sementara, sebuah kelompok yang terdiri dari 800
pasukan Belanda dan 2.000 orang pribumi menyerbu Kampung Gading Melati, di mana
terdapat orang Tionghoa yang bersembunyi di bahwa pimpinan Khe Pandjang. Biarpun
warga Tionghoa mengungsi ke daerahPaninggaran, mereka diusir lagi oleh pasukan
Belanda. Terdapat sekitar 450 orang Belanda dan 800 orang Tionghoa yang menjadi
korban dalam kedua serangan tersebut.
Pembantaian dan kekerasan lanjutan terhadap etnis Tionghoa
Pada tanggal 11 Oktober, Valckenier menyuruh para opsir Belanda untuk menghentikan
penjarahan, tetapi tidak berhasil. Dua hari kemudian Dewan Hindia menentukan bahwa
setiap orang yang membawa kepala orang Tionghoa akan dihargai dengan duadukat;
hal ini digunakan untuk memancing suku lain agar mereka ikut membantai orang
Tionghoa. Akibatnya, orang Tionghoa yang selamat dari serangan pertama mulai diburu
http://id.wikipedia.org/wiki/Meriamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paninggaran,_Pekalonganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dukat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dukat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Paninggaran,_Pekalonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meriam -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
10/23
5
"bandit" yang menginginkan hadiah itu. Penguasa Belanda bekerja sama dengan
kelompok pribumi di berbagai daerah di Batavia;grenadir Bugis dan Bali dikirim untuk
memperkuat pasukan Belanda pada tanggal 14 Oktober. Pada tanggal 22 Oktober,
Valckenier memerintahkan agar semua pembunuhan dihentikan. Dalam sehelai surat
panjang yang berisi bahwa kesalahan sepenuhnya berada di tangan orang Tionghoa saat
kerusuhan di Batavia, dia mengajak orang Tionghoa untuk berdamai, kecuali pemimpin
pemberontakan; dia mengajukan penghargaan sebanyak 500rijksdaalder untuk setiap
pemimpin yang dibunuh.
Di luar batas kota terus terjadi pertempuran kecil antara pemberontak Tionghoa danpasukan Belanda. Pada tanggal 25 Oktober, setelah hampir dua minggu adanya
pertempuran kecil, 500 orang Tionghoa bersenjata berangkat menuju Cadouwang
(kiniAngke), tetapi dihalau olehkavaleri di bawah pimpinanRidmeester Christoffel
Moll serta Kornet Daniel Chits dan Pieter Donker. Pada hari berikutnya kavaleri itu,
yang terdiri dari 1.594 pasukan Belanda dan pribumi, mendekati markas orang
Tionghoa di Pabrik Gula Salapadjang. Di sana mereka berkumpul di hutan, lalu
membakar pabrik yang masih penuh dengan pemberontak Tionghoa; satu pabrik lain di
Boedjong Renje dimusnahkan oleh pasukan Belanda lain. Karena takut pada pasukan
Belanda, orang-orang Tionghoa mengungsi ke pabrik gula lainnya di Kampung Melayu,
yang berjarak empat jam dari Salapadjang; markas ini dimusnahkan oleh pasukan di
bawah pimpinan Kapten Jan George Crummel. Setelah mengalahkan orang Tionghoa,
pasukan Belanda kembali ke Batavia. Sementara, orang Tionghoa, yang mulai dikurung
3.000 prajurit dariKesultanan Banten, melarikan diri ke arah timur mengikuti pesisir
utara pulau Jawa; pada 30 Oktober dilaporkan bahwa orang Tionghoa tersebut sudah
melewati Tangerang.
Perintah untuk gencatan senjata diterima Crummel pada tanggal 2 November. Dia dan
pasukannya kembali ke Batavia setelah menempatkan 50 penjaga di Cadouwang. Ketika
Crummel tiba di Batavia, sudah tidak ada lagi pemberontak Tionghoa di luar tembok
kota. Penjarahan berlangsung sampai tanggal 28 November, dan pasukan pribumi
terakhir dibebastugaskan pada akhir bulan itu.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grenadir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rijksdaalderhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kavalerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kavalerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Rijksdaalderhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grenadir&action=edit&redlink=1 -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
11/23
6
Akibat dan pengaruh
Sebagian besar sejarawan mencatat sebanyak 10.000 orang Tionghoa yang berada di
dalam kota Batavia dibunuh, dan 500 lagi mengalami luka berat. Antara 600 dan 700
rumah milik orang Tionghoa dijarah dan dibakar. Vermeulen mencatat 600 orang
Tionghoa yang selamat sementara sejarawan Indonesia A.R.T. Kemasang mencatat
3.000 orang yang selamat. Sejarawan Tionghoa-Indonesia Benny G. Setiono mencatat
bahwa sebanyak 500 tahanan dan pasien rumah sakit dibunuh, dengan jumlah orang
yang selamat sebanyak 3.431. Pembantaian ini disusul oleh periode yang rawan
pembantaian terhadap warga keturunan Tionghoa di seluruh pulau Jawa, termasuk satu
pembataian lagi diSemarangpada tahun 1741, dan beberapa pembantaian lain
diSurabaya danGresik.
Sebagai salah satu syarat untuk berakhirnya kekerasan, yakni semua penduduk Batavia
keturunan Tionghoa dipindahkan ke suatupecinandi luar batas kota Batavia, yang kini
menjadiGlodok.Ini membuat orang Belanda lebih mudah mengawasi orang Tionghoa.
Untuk meninggalkanpecinan, orang Tionghoa membutuhkan tiket khusus. Namun,
pada tahun 1743, sudah ada ratusan pedagang keturunan Tionghoa yang bertempat di
dalam kota Batavia. Orang Tionghoa lain yang dipimpin oleh Khe Pandjang mengungsi
keJawa Tengah, di mana mereka menyerang berbagai pos perdagangan Belanda dan
bergabung dengan pasukan di bawah pimpinan SultanMataram,Pakubuwana II.
Meskipun perang ini sudah selesai pada tahun 1743,selama 17 tahun terdapat konflik di
Jawa secara terus-menerus.
Pada tanggal 6 Desember 1740 van Imhoff dan dua anggota Dewan Hindia lainnya
ditangkap atas perintah Valckenier dengan tuduhan pembangkangan, dan pada tanggal
13 Januari 1741 mereka dikirimkan ke Belanda dengan kapal yang berbeda; mereka tiba
di Belanda pada tanggal 19 September 1741. Di Belanda, van Imhoff meyakinkan
Heeren XVII, pemegang saham utamaVOC, bahwa Valckenier yang memicu
pembantaian di Batavia, serta menyampaikanpidatoberjudul "Consideratin over den
tegenwoordigen staat van de Ned. O.I. Comp." ("Pertimbangan atas Keadaan Mutakhir
di Hindia Belanda") pada tanggal 24 November. Sebagai akibat dari pidato itu, van
Imhoff dan anggota dewan lain dibebaskan dari semua tuntutan. Pada tanggal
http://id.wikipedia.org/wiki/Semaranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gresikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glodokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwana_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagniehttp://id.wikipedia.org/wiki/Pidatohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pidatohttp://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagniehttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwana_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Glodokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pecinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gresikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Semarang -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
12/23
7
27 Oktober 1742, van Imhoff dikirimkan kembali ke Batavia menggunakan
kapalHerstellersebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang baru. Ia tiba di
Batavia pada tanggal 26 Mei 1743.
Valckenier sudah diminta digantikan sebagai gubernur jenderal pada akhir tahun 1740,
dan pada bulan Februari 1741 menerima surat yang memerintahkan dia mengangkat van
Imhoff sebagai penggantinya; versi lain ialah bahwa Heeren XVII menggantikan
Valckenier sebagai hukuman atas terlalu banyak gula yang diekspor daripada kopi pada
tahun 1739, yang sangat merugikan VOC. Saat Valckenier menerima surat tersebut, van
Imhoff sudah dalam perjalanan ke Belanda. Valckenier meninggalkan Hindia Belandapada tanggal 6 November 1741, setelah memilihJohannes Thedenssebagai
penggantinya sampai van Imhoff sudah kembali. Pada tanggal 25 Januari 1742 dia
mendarat diCape Town tetapi ditangkap dan diselidiki oleh Gubernur Hendrik
Swellengrebel atas perintah Heeren XVII. Valckenier dikirim kembali ke Batavia pada
bulan Agustus 1742, di mana ia dipenjarakan di Benteng Batavia, dan tiga bulan
kemudian, digugat atas beberapa tuntutan, termasuk keterlibatannya dalam Geger
Pacinan. Pada bulan Maret 1744, ia dinyatakan bersalah dan dituntut dengan hukuman
mati dan harta bendanya disita. Pada bulan Desember 1744, kasus tersebut dibuka
kembali setelah Valckenier membuat pernyataan yang panjang untuk membela dirinya.
Valckenier meminta lebih banyak bukti dari Belanda, tetapi meninggal dunia dalam
kurungan pada tanggal 20 Juni 1751, sebelum penyelidikan diselesaikan. Hukuman mati
dibatalkan pada tahun 1755. Vermeulen berpendapat bahwa penyeledikan Valckenier
tidak adil dan dipicu oleh amarah masyarakat di Belanda. Ini mungkin diakui secara
resmi, sebab pada tahun 1760, putra Valckenier, Adriaan Isak Valckenier,
mendapatkan ganti rugi sebanyak 725.000gulden.
Produksi gula di daerah Batavia turun secara drastis setelah pembantaian, sebab banyak
orang Tionghoa yang dulu mengurus industri tersebut sudah terbunuh atau hilang.
Industri tersebut mulai berkembang lagi setelah Gubernur Jenderal van Imhoff
"mengkolonisasi" Tangerang. Awalnya dia bermaksud agar orang yang berasal dari
Belanda untuk bertani di sana; dia berpendapat bahwa orang Belanda yang sudah ada di
Batavia adalah orang malas. Namun, dia tidak bisa menarik orang baru karena pajak di
Hindia Belanda sangat tinggi, maka dia terpaksa menjual tanah kepada orang Belanda
http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Thedenshttp://id.wikipedia.org/wiki/Cape_Townhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulden_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulden_Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cape_Townhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_Thedens -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
13/23
8
yang ada di Batavia. Pemilik tanah baru ini tidak berkenan untuk mengerjakan tanah
tersebut, maka mereka menyewakan tanah itu kepada orang Tionghoa. Produksi
meningkat setelah itu, tetapi baru pada dekade 1760-an produksi ada pada tingkat yang
sama dengan tahun 1740; setelah itu, produksi mulai berkurang lagi. Jumlah pabrik gula
juga berkurang. Pada tahun 1710 terdapat 131 buah, tetapi pada tahun 1750 jumlahnya
hanya 66 buah.
Vermeulen menyebut pembantaian ini sebagai "salah satu peristiwa dalam kolonialisme
[Belanda] pada abad ke-18 yang paling menonjol". Dalam disertasinya, W. W.
Dharmowijono menyatakan bahwa kejadian mempunyai peran besar dalam sastraBelanda. Sastra ini muncul dengan cepat; Dharmowijono mencatat adanya sebuah puisi
olehWillem van Harenyang mengkritik pembantaian ini (dari tahun 1742) dan sebuah
puisi anonim, dari periode yang sama, yang mengkritik orang Tionghoanya. Raffles
menulis pada tahun 1830 bahwa catatan historis Belanda "jauh dari lengkap atau
memuaskan".
Sejarawan asal BelandaLeonard Bluss menulis bahwa Geger Pacinan secara tidak
langsung membuat Kota Batavia berkembang pesat, tetapi membuat ketegangan antaraetnis Tionghoa dan pribumi yang masih terasa hingga akhir abad ke-20.Pembantaian ini
mungkin juga menjadi asal nama beberapa daerah di Jakarta. Salah satunya namaTanah
Abang (yang berarti "tanah merah") dinamakan dari darah orang Tionghoa yang
dibunuh di sana.NamaRawa Bangke mungkin diambil dari kata bangkai, karena jumlah
orang Tionghoa yang dibunuh di sana;dan juga Angke (Bangkai) diTambora, Jakarta
Barat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Willem_van_Harenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Leonard_Bluss%C3%A9http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Rawa_Bunga,_Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Angke,_Tambora,_Jakarta_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Rawa_Bunga,_Jatinegara,_Jakarta_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Abang,_Jakarta_Pusathttp://id.wikipedia.org/wiki/Leonard_Bluss%C3%A9http://id.wikipedia.org/wiki/Willem_van_Haren -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
14/23
9
B.Pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan RM Said
Tuduhan terhadap RM Said
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I alias Pangeran
Sambernyawa alias Raden Mas Said(lahir diKraton Kartasura,7 April1725
meninggal diSurakarta,28 Desember1795pada umur 70 tahun) adalah pendiriPraja
Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di wilayah Jawa Tengah bagian timur,
dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ayahnya bernama Pangeran Arya Mangkunegara
Kartasura dan ibunya bernama R.A. Wulan.
Julukan Pangeran Sambernyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, gubernur VOC,
karena di dalam peperangan RM. Said selalu membawa kematian bagi musuh-
musuhnya.
Ia menikah dengan seorang wanita petani bernama Rubiyah, yang terkenal dengan
julukannya "Matah Ati"
Pada Usia 14 tahun dia diangkat sebagai gadek keratin(pegawai rendahan di istana) dan
diberi gelar R.M.Ng. Suryokusumo.Karena sudah berpengalaman dia megajukan
permohonan kenaikan pangkat.Atas tindakannya ini dia mendapat cercaan dan hinaan
dari keluarga kepatihan ,bahkan dikait-kaitkan dengan pemberontakan cina yang terjadi
saat itu.R.M. Said merasa sakit hati dengan sikap tersebut.Muncullah niatnya untuk
memberontak terhadap VOC yang saat itu telah membuat kerajaan kacau karena banyak
kaum bangsawan yang bersekutu dengan VOC.
Ia diikuti R. Sutawijaya dan Suradiwangsa (Kiai Kudanawarsa) pergi keluar kota untuk
menyusun kekuatan.Dari Nglaroh perlawanan dimulai dan dia diangkat sebagai raja
oleh pengikutnya.
Pemberontakan R.M. Said
Perjuangan RM Said dimulai bersamaan dengan pemberontakan laskar Tionghoa di
Kartosuro pada30 Juni1742 yang dipimpin olehRaden Mas Garendi (juga disebut
"Sunan Kuning"), mengakibatkan tembok benteng kraton Kartasura setinggi 4 meter
roboh. Pakubuwono II, Raja Mataram ketika itu melarikan diri ke Ponorogo. ketika ituRM Said berumur 19 tahun. Dia bergabung bersama-sama untuk menuntut keadilan dan
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kraton_Kartasura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/7_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1725http://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/28_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1795http://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/30_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1742http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Mas_Garendihttp://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Mas_Garendihttp://id.wikipedia.org/wiki/1742http://id.wikipedia.org/wiki/30_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Praja_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/1795http://id.wikipedia.org/wiki/28_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1725http://id.wikipedia.org/wiki/7_Aprilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kraton_Kartasura&action=edit&redlink=1 -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
15/23
10
kebenaran atas harkat dan martabat orang orang Tionghoa dan rakyat Mataram, yang
ketika itu tertindas oleh Kumpeni Belanda (VOC) dan Rajanya sendiriPakubuwono
II.Geger pecinan ini berawal dari pemberontakan orang-orang Cina terhadap VOC
diBatavia.Kemudian mereka menggempur Kartasura,yang dianggap sebagai kerajaan
boneka dari Belanda. Sejak Pasukan Cina mengepung kartasura pada awal 1741, para
bangsawan mulai meninggalkan Kraton Kartasura. RM Said membangun pertahanan di
Randulawang, sebelah utara Surakarta, Ia bergabung dengan laskar Sunan Kuning
melawan VOC. Said diangkat sebagai panglima perang bergelar Pangeran Perang
Wedana Pamot Besur. Ia menikah dengan Raden Ayu Kusuma Patahati. Adapun
Pangeran Mangkubumi justru lari ke Semarang, menemui penguasa Belanda dan
meminta dirinya dirajakan. VOC menolak permintaan itu. Ia kemudian bergabung
dengan Puger di Sukowati. Berkat bantuan Belanda, pasukan Cina diusir dari Istana
Kartasura, enam bulan kemudian, Paku Buwono II kembali ke Kartasura mendapatkan
istananya rusak. Ia memindahkan Istana Mataram ke Solo (Surakarta). Kebijakan raja
meminta bantuan asing itu, ternyata harus dibayar mahal. Wilayah pantai utara mulai
Rembang, Jawa Tengah, hingga Pasuruan, Surabaya dan Madura di Jawa Timur harus
diserahkan kepada VOC. Setiap pengangkatan pejabat tinggi Keraton wajib mendapat
persetujuan dari VOC. Posisi raja tak lebih dari Leenman, atau Peminjam kekuasaan
Belanda. Pangeran Mangkubumi, akhirnya kembali ke Keraton.
Perlawanan Pangeran Mangkubumi terhadap R.M. Said
Sekitaran tahun 1742, istana Kartasura diserbu oleh orang-orang Cina yang notabene
dicap sebagai pemberontak. Hal ini membuat Pakubuwono II terpaksa memindahkan
ibukota kerajaan ke Surakarta. Sementara, pemberontakan tersebut berhasil dibumihanguskan oleh VOC dibantu Cakraningrat IV dari Madura.
Sisa-sisa pemberontak yang berada di bawah pimpinan Raden Mas Said (Keponakan
Pakubuwono II dan Pangeran Mangkubumi) berhasil menguasai Sukawati. Selayaknya
aturan di masa itu, Pakubuwono II lantas membuat sayembara "barang siapa bisa
merebut Sukawati kembali akan diimbali tanah Sukowati.Pangeran Mangkubumi pun
ingin mencoba dan menakar Seberapa jauh kejujuran dan komitmen Pakubuwana II
http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOC -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
16/23
11
,pada 1746, Raden Mas Said dan pasukan berhasil dikocar-kacirkan oleh Mangkubumi.
Sebagaimana perjanjiannya, Mangkubumi meminta haknya atas tanah seluas 3.000
cacah tersebut.
Namun, Patih Pringgalaya menghasut Pakubuwono II untuk membatalkan janjinya.
Kondisi ini makin diperkeruh oleh kedatangan Baron van Imhoff (Gubernur Jenderal
VOC kala itu) yang mendesak Pakubuwono II untuk mengizinkannya menyewa
kawasan pesisir kepada VOC dengan harga 20 ribu real sebagai bentuk pelunasan
hutang keratin terhadap Belanda.
Mangkubumi tidak setuju dengan hal ini. Akibatnya mereka pun berseteru. Puncaknya,
terjadi kala Baron van Imhoff menghina Pangeran Mangkubumi di muka umum. Jelas,
hal tersebut telah mencoreng mukanya.Pangeran Mangkubumi segera meninggalkan
istana dan mengambil keputusan untuk melawan VOC.
Kerjasama pangeran Mangkubumi dan R.M. Said
Pangeran Mangkubumi dan pengikutnya pertama kali pergi ke Sukowati menemui R.M.
Said dan kedua pihak bersepakat melawan VOC.Untuk memperkuat ikatan mereka,
R.M. Said pada usia 22 tahun, dinikahkan untuk kedua kalinya dengan Raden Ayu
Inten, Puteri Mangkubumi.
Mereka kemudian sepakat membagi wilayah perjuangan.R.M. Said di bagian timur
(Surakarta ke selatan terus ke Madiun,Ponorogo dan pusatnya Sukowati).Mangkubumi
di bagian barat Surakarta dengan pusat di Hutan Beringin dan Desa Pacetokan, dekat
Pleret (sekarang termasuk Yogyakarta).
Selang setahun berikutnya, tepatnya pada 1947, pecahlah perang saudara antara kubu
Pakubuwono II yang didukung Belanda dengan kubu Pangeran Mangkubumi bersama
Raden Mas Said. Dalam catatan sejarah Indonesia, perang ini dikenal sebagai Perang
Suksesi Jawa III. Diperkirakan Pangeran Mangkubumi memiliki kekuatan mencapai 13
ribu pasukan.Saat melawan Mataram dan Belanda secara bergerilya, Mangkunegara
harus berpindah-pindah tempat. Ketika berada di pedalaman Yogyakarta ia mendengarkabar bahwa Paku Buwono II wafat. Ia menemui Mangkubumi, dan meminta mertuanya
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
17/23
12
itu bersedia diangkat menjadi raja Mataram. Mangkubumi naik tahta di Mataram
Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Susuhunan Pakubuwono Senopati Ngaloka
Abdurrahman Sayidin Panotogomo. Penobatan ini terjadi pada tahun Alip 1675
(Jawa) atau 1749 Masehi. Mangkunegoro diangkat sebagai Patih perdana menteri
sekaligus panglima perang dan istrinya, Raden Ayu Inten, diganti namanya menjadi
Kanjeng Ratu Bandoro. Dalam upacara penobatan itu, Mangkunegara berdiri di
samping Mangkubumi. Dengan suara lantang ia berseru, Wahai kalian para Bupati dan
Prajurit, sekarang aku hendak mengangkat Ayah Pangeran Mangkubumi menjadi raja
Yogya Mataram. Siapa dia antara kalian menentang, akulah yang akan menghadapi di
medan perang meski demikian, pemerintahan Mataram Yogyakarta berpusat di
Kotagede itu tidak diakui Belanda. Setelah selama sembilan tahun berjuang bersama
melawan kekuasaan Mataram dan VOC, Mangkubumi dan Mangkunegara berselisih
paham, pangkal konflik bermula dari wakatnya Paku Buwono II. Raja menyerahkan
tahta Mataram kepada Belanda. Pangeran Adipati Anom, putera Mahkota Paku Buwono
II, dinobatkan sebagai raja Mataram oleh Belanda, dengan gelar Paku buwuno III, pada
akhir 1749 sesuai dengan perjanjian yang sebelumnya telah disepakati.
RM Said berperang sepanjang 16 tahun melawan kekuasaanMataram dan Belanda.
Selama tahun 1741-1742, ia memimpin laskar Tionghoa melawan Belanda. Kemudian
bergabung denganPangeran Mangkubumi selama sembilan tahun melawan Mataram
dan Belanda, 1743-1752.
Perselisihan kembali Pangeran Mangkubumi dan RM Said
Pada 1752, Mangkubumi berselisih dengan Raden Mas Said. Sehingga, keduanya
kemudian jalan sendiri-sendiri. Mangkubumi sendiri kemudian mencari VOC untuk
diajak bersatu melawan Raden Mas Said, yang lantas diterima tanggal 1754. Di sinilah,
terjadi kesepakatan antara Mangkubumi dengan pihak VOC yang diwakilkan oleh
Nicolaas Hartingh. Dalam kesepakatan itu disepakati jika VOC membantu Mangkubumi
menumpas Raden Mas Said, Mangkubumi akan mendapatkan setengah dari wilayah
kerajaan Pakubuwono III. Sementara daerah pesisir akan dikuasai VOC dengan harga
20 ribu real - dibagi dua antara Mangkubumi dengan Pakubuwono III masing-masing
mendapat 10 ribu real. Pada 13 Februari 1755, ditandatanganilah perjanjian Giyanti
http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataram -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
18/23
13
yang membagi wilayah kerajaan Pakubuwono III menjadi dua.
Sejak kesepakatan itu, Yogyakarta menjadi sebuah kerajaan sendiri yang berdaulat. Di
mana, Pangeran Mangkubumi didaulat menjadi raja yang bergelarSri Sultan Hamengku
Buwono I.
Perjanjian Giyantipada13 Februari1755, sebagai hasil rekayasaBelandaberhasil
membelah bumi Mataram menjadi dua,Surakarta danYogyakarta, merupakan
perjanjian yang sangat ditentang oleh RM Said karena bersifat memecah belah rakyat
Mataram.
Selanjutnya, ia berjuang sendirian memimpin pasukan melawan dua
kerajaanPakubuwono III &Hamengkubuwono I (yaitu P. Mangkubumi, pamannya
sekaligus mertuanya yang dianggapnya berkhianat dan dirajakan oleh VOC), serta
pasukan Kumpeni (VOC), pada tahun 1752-1757. Selama kurun waktu 16 tahun,
pasukan Mangkoenagoro melakukan pertempuran sebanyak 250 kali.
Dalam membina kesatuan bala tentaranya, Said memiliki motto tiji tibh, yang
merupakan kependekan dari mati siji, mati kabh; mukti siji, mukti kabh(gugur satu,
gugur semua; sejahtera satu, sejahtera semua). Dengan motto ini, rasa kebersamaan
pasukannya terjaga.
Tiga pertempuran dahsyat terjadi pada periode 1752-1757.Ia dikenal sebagai panglima
perang yang berhasil membina pasukan yang militan. Dari sinilah ia dijuluki Pangeran
Sambernyawa, karena dianggap oleh musuh-musuhnya sebagai penyebar maut.
Kehebatan Mangkunegoro dalam strategi perang bukan hanya dipuji pengikutnya
melainkan juga disegani lawannya. Tak kurang dari Gubernur Direktur Jawa, Baron van
Hohendorff, yang berkuasa ketika itu, memuji kehebatan Mangkunegoro. Pangeran
yang satu ini sudah sejak mudanya terbiasa dengan perang dan menghadapi kesulitan.
Sehingga tidak mau bergabung dengan Belanda dan keterampilan perangnya diperoleh
selama pengembaraan di daerah pedalaman.
1. Yang pertama, pasukan Said bertempur melawan
pasukanMangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I) di
desaKasatriyan, barat daya kotaPonorogo, Jawa Timur. Perang itu
http://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.htmlhttp://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyantihttp://id.wikipedia.org/wiki/13_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kasatriyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kasatriyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mangkubumihttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwono_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IIIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/13_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/13_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyantihttp://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.htmlhttp://dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.html -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
19/23
14
terjadi pada hariJumatKliwon, tanggal 16 Syawal tahun Je 1678
(Jawa) atau 1752 Masehi. Desa Kasatriyan merupakan benteng
pertahanan Said setelah berhasil menguasai daerahMadiun,Magetan,
danPonorogo.
2. Yang kedua, Mangkoenagoro bertempur melawan dua detasemen
VOC dengan komandan Kapten Van der Pol dan Kapten Beiman di
sebelah selatan negeriRembang,tepatnya dihutan Sitakepyak Sultan
mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk menghancurkan
pertahanan Mangkunegoro. Besarnya pasukan Sultan itu dilukiskan
Mangkunegoro bagaikan semut yang berjalan beriringan tiada
putus. Kendati jumlah pasukan Mangkunegoro itu kecil, ia dapat
memukul mundur musuhnya. Ia mengklaim cuma kehilangan 3
prajurit tewas dan 29 menderita luka. Di pihak lawan sekitar 600
prajurit tewas. Perang besar yang kedua pecah di hutan Sitakepyak,
sebelah selatan Rembang, yang berbatasan dengan Blora, Jawa
Tengah (SeninPahing,17 Sura, tahun Wawu 1681 J / 1756 M).Pada
pertempuran ini, Mangkunegoro berhasil menebas kepala kapten Van
der Pol dengan tangan kirinya dan diserahkan kepada salah satu
istrinya sebagai hadiah perkawinan.
3. Yang ketiga, penyerbuanbenteng Vredeburg Belanda dankeraton
Yogya-Mataram (Kamis 3 Sapar, tahun Jumakir 1682 J / 1757
M).Peristiwa itu dipicu oleh kekalutan tentara VOC yang mengejar
Mangkunegara sambil membakar dan menjarah harta benda penduduk
desa. Mangkunegoro murka. Ia balik menyerang pasukan VOC dan
Mataram. Setelah memancung kepala Patih Mataram, Joyosudirgo,
secara diam-diam Mangkunegara membawa pasukan mendekat ke
Keraton Yogyakarta. Benteng VOC, yang letaknya cuma beberapa
puluh meter dari Keraton Yogyakarta, diserang. Lima tentara VOC
tewas, ratusan lainnya melarikan diri ke Keraton Yogyakarta.
Selanjutnya pasukan Mangkunegoro menyerang Keraton Yogyakarta.
Pertempuran ini berlangsung sehari penuh Mangkunegoro baru
menarik mundur pasukannya menjelang malam. Serbuan
http://id.wikipedia.org/wiki/Jumathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kliwonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kliwonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Madiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Magetanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/wiki/Rembanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_Sitakepyak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Seninhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vredeburghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kamishttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Yogya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Benteng_Vredeburghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Seninhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hutan_Sitakepyak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ponorogohttp://id.wikipedia.org/wiki/Magetanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Madiunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kliwonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jumat -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
20/23
15
Mangkunegoro ke Keraton Yogyakarta mengundang amarah Sultan
Hamengku Buwono I. Ia menawarkan hadiah 500 real, serta
kedudukan sebagai bupati kepada siapa saja yang dapat menangkap
Mangkunegara. Sultan gagal menangkap Mangkunegoro yang masih
keponakan dan juga menantunya itu. VOC, yang tidak berhasil
membujuk Mangkunegoro ke meja perundingan, menjanjikan hadiah
1.000 real bagi semua yang dapat membunuh Mangkunegoro.
Perjanjian Salatiga
Tak seorang pun yang berhasil menjamah Mangkunegara (R.M. Said). Melihat
kenyataan tersebut,Nicholas Hartingh,pemimpin VOC di Semarang, mendesak Sunan
Paku Buwono III meminta Mangkunegara ke meja perdamaian. Sunan mengirim utusan
menemui Mangkunegoro, yang juga saudara sepupunya. Mangkunegara menyatakan
bersedia berunding dengan Sunan, dengan syarat tanpa melibatkan VOC. Singkatnya,
Mangkunegara menemui Sunan di Keraton Surakarta dengan dikawal 120 prajuritnya.
Sunan memberikan dana bantuan logistik sebesar 500 real untuk prajurit
Mangkunegara.Akhirnya, terjadilah perdamaian dengan Sunan Pakubuwana III yang
diformalkan dalamPerjanjian Salatiga,17 Maret1757.Pertemuan berlangsung di Desa
Jemblung, Wonogiri. Sunan memohon kepadanya agar mau membimbingnya. Sunan
menjemput Mangkunegara di Desa Tunggon, sebelah timur Bengawan Solo. Untuk
menetapkan wilayah kekuasaan Said, dalam perjanjian yang hanya melibatkan Sunan
Paku Buwono III, dan saksi utusan Sultan Hamengku Buwono I dan VOC ini,disepakati bahwa Said diangkat sebagaiAdipati Miji alias mandiri. Walaupun hanya
sebagai adipati, kedudukan hukum mengenai Mangkunegara I (nama kebesarannya),
tidaklah sama dengan Sunan yang disebut sebagai Leenman sebagai penggaduh,
peminjam kekuasaan dari Kumpeni, melainkan secara sadar sejak dini ia menyadari
sebagai "raja kecil", bahkan tingkah lakunyapun menyiratkan bahwa "dia adalah raja di
Jawa Tengah yang ke-3". demikian kenyataannya Kumpeni pun memperlakukannya
sebagai raja ke III di Jawa Tengah, selain Raja I Sunan dan Raja II Sultan.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholas_Hartingh&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Salatigahttp://id.wikipedia.org/wiki/17_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/1757http://id.wikipedia.org/wiki/1757http://id.wikipedia.org/wiki/17_Marethttp://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Salatigahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nicholas_Hartingh&action=edit&redlink=1 -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
21/23
16
Ia memerintah di wilayahKedaung,Matesih,Honggobayan,Sembuyan,Gunung
Kidul,Pajang sebelah utara danKedu. Akhirnya, Mangkunegara mendirikan istana di
pinggirKali Pepepada tanggal 4 Jimakir 1683 (Jawa), atau 1756 Masehi. Tempat itulah
yang hingga sekarang dikenal sebagaiIstana Mangkunegaran.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kedaunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Matesihhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Honggobayan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sembuyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Keduhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kali_Pepe&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Mangkunegaranhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kali_Pepe&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kidulhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sembuyan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Honggobayan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matesihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kedaung -
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
22/23
17
PENUTUP
Kesimpulan Pemberontakan etnis Cina pada masa VOC
Etnis Tionghoa merupakan bukan peduduk pribumi pada saat itu.Namun, karena
merekalah perokonomian pada saat itu menjadi lebih baik karena sebagian dari mereka
adalah pedagang.Walaupun VOC mendiskriminasi dan telah membuat suku pribumi
pada masa itu memusuhi etnis Tionghoa.Perlawanan etnis Tionghoa terhadap VOC
tidak padam, bahkan hingga meluas kedaerah lain dan menimbulkan perlawanan
diberbagai daerah.
Kesimpulan Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan R.M. Said
Intervensi politik VOC pada kerajaan Mataram membuat beberapa tokoh seperti
R.M. Said dan Pangeran Mangkubumi melakukan pemberontakan.Namun,pada
akhirnya pemberontakan mereka berhenti akibat Belanda membagi-bagikan kekuasaan
kerajaan Mataram.
Kerajaan Mataram yang dahulu satu terpecah menjadi tiga dikarenakan akibat dari
politik VOC yaitu Devide et Impera.
-
8/10/2019 Pemberontakan Etnis China Masa Voc Dan Perlawanan Pangeran Mangkubumi Dan Raden Mas Said
23/23
18
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Geger_Pacinan http://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_I
http://www.dbiografi.com/2014/04/biografi-pangeran-mangkubumi.html
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK kelas XI semester 1.Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Geger_Pacinanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mangkunegara_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Geger_Pacinan