PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita...

95
PEMBERIAN PENURUNA KEPER DI RU PROG SEKOLAH TIN N TERAPI KOMPRES DINGIN TER AN INTENSITAS NYERI PADA AS RAWATAN Tn. S DENGAN FRAKT UANG IGD RSUD KARANGANYA DI SUSUN OLEH : ANGGIT BAGASWORO NIM. P.13004 GRAM STUDI DIII KEPERAWATA NGGI ILMU KESEHATAN KUSUM SURAKARTA 2016 RHADAP SUHAN TUR AR AN MA HUSADA

Transcript of PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita...

Page 1: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. S DENGAN FRAKTUR

DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. S DENGAN FRAKTUR

DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

DI SUSUN OLEH :

ANGGIT BAGASWORO

NIM. P.13004

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. S DENGAN FRAKTUR

DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 2: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. S DENGAN FRAKTUR

DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

i

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. S DENGAN FRAKTUR

DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

ANGGIT BAGASWORO

NIM. P.13004

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. S DENGAN FRAKTUR

DI RUANG IGD RSUD KARANGANYAR

Program Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

Page 3: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Anggit Bagasworo

NIM : P 13004

Program Studi : D III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pemberian Kompres Dingin Terhadap Penurunan

Intensitas Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Tn. S

Dengan Fraktur Di Ruang IGD RSUD Karanganyar.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 12 Mei 2016

Yang Membuat Pernyataan

Page 4: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

iii

Page 5: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Pemberian Kompres Dingin Terhadap Penurunan

Intensitas Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Tn. S Dengan Fraktur Di Ruang IGD

RSUD Karanganyar”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan, kelancaran dan petunjuk

dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini,

2. Ibu Meri Oktariani, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan dan selaku penguji 1 yang telah memberikan kesempatan untuk

dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Alfyana Nadya Rahmawati S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Sekretaris

Program Studi DIII Keperawatan yag telah memberikan kesempatan dan

arahan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

4. Ibu Anissa Cindy N. A, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing

sekaligus sebagai penguji 2 yang telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan

serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orangtua saya, yang selalu memberikan kasih sayangnya. Yang selalu

menyebut nama saya disetiap doanya. Yang menjadi penyemangat saya demi

kelancaran, kesuksesan, dan kemudahan untuk menyelesaikan pendidikan ini.

Page 6: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

v

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta terutama kelas 3A yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 12 Mei 2016

Anggit Bagasworo

P.13004

Page 7: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan ......................................................................... 4

C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Fraktur ......................................................................................... 6

B. Nyeri ............................................................................................ 28

C. Kompres Dingin .......................................................................... 38

D. Kerangka Teori ............................................................................ 46

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subyek Aplikasi Riset ................................................................. 47

B. Tempat dan Waktu ...................................................................... 47

C. Media dan Alat yang Digunakan. ................................................ 47

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset .......................... 47

E. Alat Ukur Evaluasi dari Aplikasi Tindakan Berdasarkan Riset .. 48

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Pengkajian .................................................................................. 50

B. Perumusan Masalah Keperawatan............................................... 56

C. Perencanaan Keperawatan ........................................................... 57

D. Tindakan Keperawatan ................................................................ 59

E. Evaluasi Keperawatan ................................................................. 60

Page 8: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

vii

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian ................................................................................... 62

B. Diagnosa Keperawatan ................................................................ 67

C. Intervensi Keperawatan ............................................................... 71

D. Implementasi Keperawatan ......................................................... 75

E. Evaluasi Keperawatan ................................................................. 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 80

B. Saran ............................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 Skala Nyeri ............................................................................ 35

2. Gambar 2.2 Kerangka Teor ....................................................................... 46

3. Gambar 3.1 Alat Ukur Nyeri Yang Digunakan ........................................ 49

4. Gambar 4.1 Luka Pada Fraktur ................................................................. 54

5. Gambar 4.2 Genogram .............................................................................. 54

6. Gambar 4.3 Hasil Rontgen ........................................................................ 56

Page 10: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Usulan Judul

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Dosen

Lampiran 3 Lembar Konsultasi CI

Lampiran 4 Surat Pernyataan

Lampiran 5 Jurnal Utama

Lampiran 6 Asuhan Keperawatan

Lampiran 7 Log Book

Lambiran 8 Format Pendelegasian

Lampiran 9 Lembar Observasi

Lampiran 10 Diagram Perbandingan

Lampiran 11 SOP Pemberian Kompres Dingin

Lampiran 12 Riwayat Hidup

Page 11: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

World Health Organization (WHO) mencatat di tahun 2011 terdapat lebih

dari 5,6 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 1,3 juta

orang mengalami kecacatan fisik. Kecelakaan memiliki prevalensi cukup tinggi

yaitu insiden fraktur ekstremitas bawah sekitar 40% (Depkes RI, 2011).

Fraktur di Indonesia menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di bawah

penyakit jantung koroner dan tuberculosis. Menurut hasil data Riset Kesehatan

Dasar (Rikesdas) tahun 2011, di Indonesia terjadi fraktur yang disebabkan oleh

cidera seperti terjatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma tajam/tumpul. Riset

Kesehatan Dasar (2011) menemukan ada sebanyak 45.987 peristiwa terjatuh

yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8 %). Kasus kecelakaan lalu

lintas sebanyak 20.829 kasus, dan yang mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang

(8,5 %), dari 14.127 trauma benda tajam/tumpul, yang mengalami fraktur

sebanyak 236 orang (1,7 %).

Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang

rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum,

fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.

Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan

lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap

atau tidak lengkap (Helmi, 2012).

Page 12: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

2

Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri.

Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual, Nyeri

tidak lagi dipandang sebagai kondisi alami dari cidera atau trauma yang akan

berkurang secara bertahap seiring waktu, karena nyeri yang tak mereda dapat

menyebabkan komplikasi, peningkatan lama rawat inap di rumah sakit dan

distrees (Helmi, 2013).

Penyebab dari nyeri pada pasien fraktur diakibatkan dari reseptor

nyeri. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima

rangsang nyeri. Nyeri merupakan gejala paling sering ditemukan pada

gangguan muskuloskletal. Nyeri pada penderita fraktur bersifat tajam dan

menusuk. Nyeri tajam juga bisa ditimbulkan oleh infeksi tulang akibat

spasme otot atau penekanan pada saraf sensoris (Helmi, 2012). Organ tubuh

yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit

yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak.

Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri

(nosireceptor) ada yang bermielin dan ada juga yang tidak bermielin dari

syaraf perifer. Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan

dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik dalam

(deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda

inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda (Potter & Perry,

2005).

Perawat mempunyai peran penting dalam pemberian pereda nyeri

yang adekuat, yang prinsipnya mencakup mengurangi ansietas, mengkaji

Page 13: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

3

nyeri secara regular, memberi analgesik dengan tepat untuk meredakan nyeri

secara optimal, dan mengevaluasi keefektifannya (Kneale, 2011). Penanganan

nyeri pada pasien fraktur secara farmakologis yaitu pemberian obat analgesik

seperti keterolac dan ketopain. (Purnamasari dkk, 2014)

Penatalaksanaan nyeri meliputi dua tipe dasar intervensi keperawatan

yaitu keperawatan farmakologi dan non farmakologi. Penatalaksanaan nyeri

secara farmakologi melibatkan penggunaan obat. Penatalaksanaan nyeri

secara non farmakologi meliputi stimulasi kutaneus (Kozier & Erb, 2009)

Salah satu manajemen non farmakologi untuk menurunkan nyeri yang

dirasakan pada pasien fraktur adalah dengan kompres dingin (Potter & Perry,

2005). Pemberian kompres dingin dipercaya dapat meningkatkan pelepasan 2

endorfin yang memblok transmisi stimulus nyeri dan juga menstimulasi

serabut saraf berdiameter besar A-Beta sehingga menurunkan transmisi

implus nyeri melalui serabut kecil A-delta dan serabut saraf C. tindakan

kompres dingin selain memberikan efek menurunkan sensasi nyeri, kompres

dingin juga memberikan efek fisiologis seperti menurunkan respon inflamasi

jaringan, menurunkan aliran darah dan mengurangi edema (Tamsuri, 2007)

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari dkk, (2014)

menunjukkan bahwa kompres dingin efektif untuk menurunkan intensitas

nyeri pada pasien fraktur. Dan untuk mengetahui nilai nyeri peneliti

menggunakan salah satu alat ukur untuk mengetahui skala nyeri responden

yaitu dengan Numerical Rating Scale. Selain menggunakan Numerical Rating

Page 14: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

4

Scale, peneliti juga menggunakan alat ukur skala yg lain yaitu skala

Deskriptif sehingga akan diperoleh hasil penelitian yg lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas. penulis tertarik untuk

mengapikasikan kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada

pasien fraktur di Rumah Sakit.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan pemberian kompres dingin terhadap penurunan intensitas

nyeri pada pasien fraktur

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian terhadap pasien fraktur

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien

fraktur

c. Penulis mampu menyusun intervensi asuhan keperawatan yang tepat

untuk pasien fraktur

d. Penulis mampu memberikan implementasi keperawatan yang tepat

untuk pasien fraktur

e. Penulis mampu melakukan evaluasi untuk pasien fraktur

f. Penulis mampu menganalisa dan mengetahui hasil pemberian

kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien

fraktur

Page 15: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

5

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Sebagai Intervensi baru di rumah sakit dalam menurunkan intensitas

nyeri dengan cara non farmakologi.

2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah wawasan dan referensi dalam pemberian kompres

dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada asuhan keperawatan

pasien fraktur.

3. Manfaat Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan dapat diaplikasikan saat

menerima pasien fraktur dengan terapi kompres dingin.

Page 16: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Fraktur

1. Definisi Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang

biasanya disertai dengan luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot,

rupture tendon, kerusakan pembuluh darah, dan luka organ-organ tubuh

dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadinya fraktur jika tulang

dikenai stress yang lebih besar dari yang besar dari yang dapat

diabsorbsinya (Smeltzer, 2001). Sedangkan menurut (Prince & Wilson,

2006) Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau

tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang,

dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang

terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Kemudian menurut (Bruner &

Sudarth, 2002) yang hampir mirip dengan Smeltzer mengatakan Fraktur

adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan

luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari

yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan pukulan langsung,

gaya meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot

ekstrem.

Page 17: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

7

2. Klasifikasi Fraktur

Metode klasifikasi paling sederhana adalah berdasarkan pada

apakah fraktur tertutup atau terbuka. Fraktur terutup memiliki kulit yang

masih utuh diatas lokasi cidera. Sedangkan fraktur terbuka dicirikan oleh

robeknya kulit diatas cedera tulang. Kerusakan jaringan dapat sangat luas

pada fraktur terbuka, yang dibagi berdasarkan keparahannya.

a. Derajat 1 : Luka kurang dari 1 cm: kontaminasi minimal.

b. Derajat 2 : Luka lebih dari 1cm: kontaminasi sedang.

c. Derajat 3 : Luka melebihi 6 sampai 8 cm, ada kerusakan luas pada

jaringan lunak, saraf, dan tendon, dan kontaminasi

banyak. Oleh karena luka berhubungan dengan dunia

luar, risiko infeksi harus segera dikenali dan di tangani.

Klasifikasi sendiri menurut (Brunner & suddarth, 2005), jenis-jenis

fraktur adalah :

a. Complete Fracture (fracture komplit) : Patah pada seluruh garis

tengah tulang. Luas dan melintang. Biasanya disertai dengan

perpindahan posisi tulang.

b. Closed Fracture (simple fraktur) : Tidak menyebabkan robeknya

kulit, integritas kulit masih tertutup.

c. Open Fracture (compound fraktur/komplikata/kompleks) :

Merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan

ujung tulang menonjol sampai menembus kulit ) atau membrane

mukosa sampai kepatahan tulang.

Page 18: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

8

d. Greenstick : Fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang

lainnya membengkok.

e. Transversal : Fraktur sepanjang garis tengah tulang.

f. Oblik : Fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang.

g. Spiral : Fraktur memuntir seputar batang tulang.

h. Komunitif : Fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen.

i. Depresi : Fraktur dengan fragmen patahan terdorong kedalam.

j. Kompresi : Fraktur dimana tulang mengalami kompresi (Terjadi

pada tulang belakang)

k. Patologik : Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit

(kista tulang, tumor dll)

l. Epifisial : Fraktur melalui epifisis

m. Impaksi : Fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen

tulang lainnya.

3. Etiologi

Menurut (Oswari, 2000) penyebab fraktur adalah :

a) Kekerasan langsung : Kekerasan langsung menyebabkan patah

tulang pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur demikian sering

bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring.

b) Kekerasan tidak langsung : Kekerasan tidak langsung

menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat

terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang

paling lemah dalam jalur hantaran vektor kekerasan.

Page 19: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

9

c) Kekerasan akibat tarikan otot : Patah tulang akibat tarikan otot

sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa pemuntiran,

penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan

penarikan.

4. Patofisiologi

Keparahan dari fraktur bergantung pada gaya yang menyebabkan

fraktur tersebut. Jika ambang fraktur tulang hanya sedikit terlewati, maka

tulang mungkin hanya retak dan bukan patah. Jika gaya nya ekstrim,

seperti pada tabrakan mobil atau luka tembak, tulang dapat hancur

berkeping-keping. Saat terjadi fraktur, otot yang melekat pada ujung

tulang dapat terganggu. Otot dapat mengalami spasme dan menarik

framen fraktur keluar posisi. Kelompok otot yang besar dapat

menciptakan spasme yang kuat dan bahkan mampu menggeser tulang

besar, seperti femur. Walaupun bagian proksimal dari tulang patah tetap

pada tempatnya, namun bagian distal dapat bergeser karena gaya

penyebab patah maupun spasme pada atot-otot sekitar. Fragmen fraktur

dapat bergeser ke samping, pada suatu sudut (membentuk sudut), ayau

menimpa segmen tulang lain. Fragmen juga dapat berotasi atau

berpindah.

Selain itu, periosteum dan pembuluh darah di korteks serta sum-

sum dari tulang yang patah juga terganggu. Sering terjadi cidera jaringan

lunak. Perdarahan terjadi karena cidera jaringan lunak atau cidera pada

tulang itu sendiri. Pada saluran sum-sum(medula), hematoma terjadi

Page 20: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

10

diantara fragmen-fragmen tulang dan di bawah periosteum. Jaringan

tulang disekitar lokasi fraktur akan mati dan menciptakan respon

peradangan yang hebat. Akan terjadi vasodilatasi, edema, nyeri,

kehilangan fungsi, eksudasi plasma dan leukosit, serta infiltrasi sel darah

putih. Respons patofisiologis ini juga merupakan tahap awal dari

penyembuhantulang.

5. Manifestasi Klinis

Mendiagnosis fraktur harus berdasarkan manifestasi klinis klien,

riwayat, pemeriksaan fisik, dan hasil radiologis, beberapa fraktur sering

langsung tampak jelas; beberapa lainnya terdeteksi hanya dengan rontgen

(sinar-x)Pengkajian fisik dapat menemukan beberapa hal berikut :

a. Deformitas

Pembengkakan dari pendarahan lokal dapat menyebabkan

deformitas pada lokasi fraktur. Spasme otot dapat menyebabkan

pemendekan tungkai, deformitas rotasional, atau angulasi.

Dibandingkan sisi yang sehat, lokasi fraktur dapat memiliki

deformitas yang nyata.

b. Pembengkakan

Edema dapat muncul segera, sebagai akibat dari akumulasi cairan

serosa pada lokasi fraktur serta ekstravasi darah ke jaringan sekitar.

c. Memar

Memar terjadi karena pendarahan subkutan pada lokasi fraktur.

Page 21: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

11

d. Spasme otot

Sering mengiringi fraktur, spasme otot involuntar sebenarnya

berfungsi sibagai bidai alami untuk mengurangi gerakan lebih lanjut

dari fragmen fraktur.

e. Nyeri

Jika klien secara neurologis masih baik, nyeri akan selalu mengiringi

fraktur; intensitas dan keparahan dr nyeri akan berbeda pada masing-

masing klien, nyeri biasanya terus-menerus, meningkat jika fraktur

tidak dimobilisasi. Hal ini terjadi karena spasme otot, fragmen

fraktur yg bertindih, atau cidera pada struktur sekitarnya.

f. Ketegangan

Ketegangan di atas lokasi fraktur di sebabkan oleh cidera yang

terjadi.

g. Kehilangan fungsi

Hilangnya fungsi terjadi karena nyeri yang disebabkan fraktur atau

karena hilangnya fungsi pengungkit-lengan pada tungkai yang

terkena. Kelumpuhan juga dapat terjadi dari cedera syaraf

h. Gerakan Abnormal dan krepitasi

Manifestasi ini terjadi karena gerakan dari bagian tengah tulang atau

gesekan antar fragmen fraktur yang menciptakan sensasi dan suara

deritan.

Page 22: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

12

i. Perubahan Neurovaskular

Cidera neurovaskular terjadi akibat kerusakan syaraf perifer atau

struktur vaskular yang terkait. Klien dapat mengeluhkan rasa kebas

atau kesemutan atau tidak teraba nadi pada daerah distal dari fraktur

j. Syok

Fragmen tulang dapat merobek pembuluh darah. Pendarahan besar

atau tersembunyi dapat menyebabkan syok.

6. Pemeriksaan Penunjang

Menurut (Doengoes, 2000) pemeriksaan diagnostik fraktur diantaranya :

a. Pemeriksaan Rontgen : menentukan lokasi atau luasnya fraktur.

b. Scan Tulang, tonogram, scan CT/ MRI : Memperlihatkan fraktur,

juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan

lunak.

c. Anteriogram : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.

d. Hitung darah lengkap : Ht mungkin meningkat (hemokonsentrasi)

atau meurun (pendarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh

pada trauma multiple). Peningkatan jumlah SDP adalah respon strees

normal setelah trauma.

e. Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban kreatinin untuk kliren

ginjal.

f. Profil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah.

Transfusi multiple, atau cidera hati.

Page 23: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

13

7. Penatalaksanaan

a. Tatalaksana Kegawatdaruratan pada Fraktur

Tujuan utama dalam penanganan awal fraktur adalah untuk

mempertahankan kehidupan pasien dan yang kedua adalah

mempertahankan baik anatomi maupun fungsi ekstrimitas seperti

semula. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

penanganan fraktur yang tepat adalah (1) survey primer yang

meliputi Airway, Breathing, Circulation, (2) meminimalisir rasa

nyeri (3) mencegah cedera iskemia-reperfusi, (4) menghilangkan dan

mencegah sumber- sumber potensial kontaminasi. Ketika semua hal

diatas telah tercapai maka fraktur dapat direduksi dan reposisi

sehingga dapat mengoptimalisasi kondisi tulang untuk proses

persambungan tulang dan meminimilisasi komplikasi lebih lanjut.

1) Pengkajian Primer

Setelah pasien sampai di IGD yang pertama kali harus dilakukan

adalah mengamankandan mengaplikasikan prinsip ABCDE

(Airway, Breathing, Circulation, Disabiliti, Limitation,

Exposure)

Page 24: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

14

a) Airway,

Dengan kontrol servikal. Yang pertama harus dinilai adalah

kelancaranjalan nafas. Ini meliputi pemeriksaan adanya

obstruksi jalan nafas oleh adanyabenda asing atau fraktus di

bagian wajah. Usaha untuk membebaskan jalan nafas harus

memproteksi tulang cervikal, karena itu teknik Jaw Thrust

dapat digunakan.Pasien dengan gangguan kesadaran atau

GCS kurang dari 8 biasanya memerlukanpemasangan

airway definitif.

b) Breathing.

Setelah mengamankan airway maka selanjutnya kita

harusmenjamin ventilasi yang baik. Ventilasi yang baik

meliputi fungsi dari paru paruyang baik, dinding dada dan

diafragma. Beberapa sumber mengatakan pasien

meminimalisasi komplikasi lebih lanjut dengan fraktur

ektrimitas bawah yang signifikan sebaiknya diberi high flow

oxygen 15 l/m lewat non-rebreathing mask dengan reservoir

bag

c) Circulation.

Ketika mengevaluasi sirkulasi maka yang harus

diperhatikan disini adalah volume darah, pendarahan, dan

cardiac output. Pendarahan seringmenjadi permasalahan

utama pada kasus patah tulang, terutama patah

Page 25: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

15

tulangterbuka. Patah tulang femur dapat menyebabkan

kehilangan darah dalam paha 3 – 4.unit darah dan membuat

syok kelas III. Menghentikan pendarahan yang

terbaikadalah menggunakan penekanan langsung dan

meninggikan lokasi atau ekstrimitasyang mengalami

pendarahan di atas level tubuh. Pemasangan bidai yang baik

dapatmenurunkan pendarahan secara nyata dengan

mengurangi gerakan danmeningkatkan pengaruh tamponade

otot sekitar patahan. Pada patah tulang terbuka,penggunaan

balut tekan steril umumnya dapat menghentikan

pendarahan.Penggantian cairan yang agresif merupakan hal

penting disamping usahamenghentikan pendarahan.

d) Disability.

Menjelang akhir survey primer maka dilakukan evaluasi

singkatterhadap keadaan neurologis. yang dinilai disini

adalah tingkat kesadaran, ukurandan reaksi pupil, tanda-

tanda lateralisasi dan tingkat cedera spinal

e) Exposure.

Pasien harus dibuka keseluruhan pakaiannya, seiring

dengan caramenggunting, guna memeriksa dan evaluasi

pasien. setelah pakaian dibuka, pentingbahwa pasien

diselimuti agar pasien tidak hipotermi

Page 26: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

16

2) Pengkajian Sekunder

Bagian dari pengkajian sekunder pada pasien cedera

muskuloskeletal adalah anamnesis danpemeriksaan fisik. tujuan

dari pengkajian sekunder adalah mencari cedera cedera lain

yangmungkin terjadi pada pasien sehingga tidak satupun

terlewatkan dan tidak terobati.(Parahita dan, Kurniyanta, 2012).

Apabila pasien sadar dan dapat berbicara maka kita

harus mengambil riwayat AMPLE daripasien, yaitu Allergies,

Medication, Past Medical History, Last Ate dan Event

(kejadianatau mekanisme kecelakaan). Mekanisme kecelakaan

penting untuk ditanyakan untukmengetahui dan memperkirakan

cedera apa yang dimiliki oleh pasien, terutama jika kitamasih

curiga ada cedera yang belum diketahui saat primary survey,

Selain riwayat AMPLE, penting juga untuk mencari informasi

mengenai penanganan sebelum pasiensampai di rumah sakit.

Pada pemeriksaan fisik pasien, beberapa hal yang

penting untuk dievaluasi adalah

a) Kulityang melindungi pasien dari kehilangan cairan dan

infeksi,

b) Fungsi neuromuskular

c) Status sirkulasi,

d) Integritas ligamentum dan tulang. Cara pemeriksaannya

dapatdilakukan dengan Look, Feel, Move. Pada Look, kita

Page 27: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

17

menilai warna dan perfusi, luka,deformitas, pembengkakan,

dan memar. Penilaian inspeksi dalam tubuh perlu

dilakukanuntuk menemukan pendarahan eksternal aktif,

begitu pula dengan bagian punggung.

Bagian distal tubuh yang pucat dan tanpa pulsasi

menandakan adanya gangguanvaskularisasi. Ekstremitas

yang bengkak pada daerah yang berotot menunjukkan

adanyacrush injury dengan ancaman sindroma

kompartemen. Pada pemerikasaan Feel, kitamenggunakan

palpasi untuk memeriksa daerah nyeri tekan, fungsi

neurologi, dan krepitasi.Pada periksaan Move kita

memeriksa Range of Motion dan gerakan abnormal.

Pemeriksaan sirkulasi dilakukan dengan cara meraba

pulsasi bagian distal dari fraktur danjuga memeriksa

capillary refill pada ujung jari kemudian membandingkan

sisi yang sakitdengan sisi yang sehat. Jika hipotensi

mempersulit pemeriksaan pulsasi, dapat digunakanalat

Doppler yang dapat mendeteksi aliran darah di ekstremitas.

Pada pasien denganhemodinamik yang normal, perbedaan

besarnya denyut nadi, dingin, pucat, parestesi danadanya

gangguan motorik menunjukkan trauma arteri. Selain itu

hematoma yangmembesar atau pendarahan yang memancar

dari luka terbuka menunjukkan adanya traumaarterial.

Page 28: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

18

Pemeriksaan neurologi juga penting untuk dilakukan

mengingat cedera muskuloskeletaljuga dapat menyebabkan

cedera serabut syaraf dan iskemia sel syaraf. Pemeriksaan

fungsisyaraf memerlukan kerja sama pasien. Setiap syaraf

perifer yang besar fungsi motoris dansensorisnya perlu

diperiksa secara sistematik

b. Penatalaksanaan Keperawatan

Penatalaksanaan Keperawatan menurut (Mansjoer, 2003) . adalah :

1) Terlebih dahulu perhatikan adanya perdarahan, syok dan

penurunan kesadaran, baru periksa patah tulang.

2) Atur posisi tujuannya untuk menimbulkan rasa nyaman,

mencegah komplikasi.

3) Pemantauan neurociculatory yang dilakukan setiap jam secara

dini, dan pemantauan neurociculatory pada daerah yang cidera

adalah :

a) Meraba lokasi apakah masih hangat.

b) Observasi Warna

c) Menekan pada akar kuku dan perhatikanpengisian kembali

kapiler.

d) Tanyakan pada pasien mengenai rasa nyeri atau hilang

sensasi pada lokasi cedera.

e) Meraba lokasi cedera apakah pasien bisa membedakan rasa

sensasi nyeri.

Page 29: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

19

f) Observasi apakah daerah fraktur bisa digerakkan.

4) Pertahankan kekuatan dan pergerakkan

5) Mempertahankan kekuatan kulit

6) Meningkatkan gizi, makanan-makanan yang tinggi serat.

Anjurkan intake protein 150-300 gr/hari.

7) Memperhatikan immobilisasi fraktur yang telah direduksi

dengan tujuan untuk mempertahankan fragmen yang telah

dihubungkan, tetap pada tempatnya sampai sembuh.

8. Komplikasi

Komplikasi fraktur menurut (Price, A dan L.Wilson, 2006) :

a. Malunion : Adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah

sembuh dalam posisi yang tidak pada seharusnya, membentuk

sudut atau miring.

b. Delayed Union : Adalah proses penyembuhan yang berjalan terus

tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.

c. Nonunion : Patah tulang yang tidak menyambung kembali.

d. Compartment Syndrome : Adalah suatu keadaan peningkatan

tekanan yang berlebihan didalam satu ruangan yang disebabkan

perdarahan masif pada suatu tempat.

e. Shock : Terjadi karena kehilangan banyak darah dan

meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan

menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur.

Page 30: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

20

f. Fat Embolisme Syndroma : Tetesan lemak masuk ke dalam

pembuluh darah. Faktor resiko terjadinya emboli lemak, pada

fraktur laki-laki usia 20-40 tahun.

g. Infeksi : Sistem pertahan tubuh rusak bila ada trauma pada

jaringan. Pada trauma orthopedik infeksi dimulai pada kulit

(Superfisial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus

fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain

dalam pembedahan.

h. Refleks Symphathethik Dysthropy : Hal ini disebabkan oleh

hiperaktif sistem saraf simpatik abnormal syndroma ini belum

banyak dimengerti. Mungkin karena nyeri, perubahan tropik.

9. Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

1. Identitas Klien

Meliputi : Nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, suku,

bangsa, pendidikan, pekerjaan, tanggal. MRS, diagnosa medis,

no. Registrasi.

2. Keluhan Utama

Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa

nyeri. Nyeri tersebut bisa akut/kronik tergantung dari lamanya

serangan. Unit memperoleh pengkajian yang lengkap tentang

rasa nyeri pasien digunakan :

Page 31: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

21

Provoking Inciden : Apakah ada peristiwa yang menjadi faktor

prepitasi nyeri

Quality Of Pain : Seperti apa rasa nyeri yang dirasakan pasien.

Apakah seperti terbakar, berdenyut atau menusuk.

Region Radiation : Apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa

sakit menjalar / menyebar dan dimana rasa sakit terjadi.

Saverity Scale Of Pain : Seberapa jauh rasa nyeri yang

dirasakan pasien, bisa berdasarkan skala nyeri / pasien

menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi

kemampuan fungsinya.

Time : Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah

bertambah buruk pada malam hari / siang hari.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada pasien fraktur/patah tulang dapat disebabkan oleh

trauma/kecelakaan, degeneratif dan patologis yang didahului

dengan perdarahan, kerusakan jaringan yang menyebabkan

nyeri, bengkak, kebiruan, pucat/perubahan warna kulit dan

kesemutan.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Apakah pasien pernah mengalami penyakit ini (fraktur) atau

pernah mempunyai penyakit menular/menurun sebelumnya.

Page 32: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

22

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pada keluarga pasien ada/tidak yang menderita arthritis dan

tuberkolosis/penyakit lain yang sifatnya menurun dan menular.

6. Pola Fungsi Kesehatan

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Pada fraktur akan mengalami perubahan/gangguan pada

personal higiene, misalnya kebiasaan mandi, ganti pakaian,

BAB dan BAK.

b. Pola nutrisi dan metabolisme

Pada fraktur tidak akan mengalami penurunan nafsu makan,

meskipun menu berubah misalnya makan dirumah gizi tetap

sama sedangkan di RS disesuaikan dengan penyakit dan

diet pasien.

c. Pola Eliminasi

Kebiasaan miksi/defekasi sehari-hari, kesulitan waktu

defekasi dikarenakan imobilisasi, feses warna kuning dan

konsistensi defekasi. Pada miksi pasien tidak mengalami

gangguan.

d. Pola istirahat dan tidur

Kebiasaan pola tidur dan istirahat mengalami gangguan

yang disebabkan oleh nyeri, misalnya nyeri akibat fraktur.

Page 33: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

23

e. Pola aktifitas dan latihan

Aktifitas dan latihan mengalami perubahan/gangguan akibat

dari fraktur. Sehingga kebutuhan pasien perlu dibantu oleh

perawat atau keluarga.

f. Pola persepsi dan konsep diri

Pada fraktur akan mengalami gangguan diri karena terjadi

perubahan pada dirinya, pasien takut cacat seumur hidup

atau tidak dapat berkerja lagi.

g. Pola sensori kognitif

Nyeri yang disebabkan oleh kerusakan jaringan, sedang

pada pola kognitif atau cara berpikir pasien tidak

mengalami gangguan.

h. Pola hubungan peran

Terjadinya perubahan peran yang dapat mengganggu

hubungan interpersonal yaitu pasien merasa tidak berguna

lagi dan menarik diri.

i. Pola penanggulangan stress

Perlu ditanyakan apakah membuat pasien menjadi stress

dan biasanya masalah di pendam sendiri/dirundingkan

dengan keluarga.

Page 34: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

24

j. Pola reproduksi seksual

Bila pasien sudah berkeluarga dan mempunyai anak, maka

akan mengalami pola seksual dan reproduksi, jika pasien

belum berkeluarga pasien tidak akan mengalami gangguan.

k. Pola tata nilai dan keyakinan

Adanya kecemasan dan stress sebagai pertahanan dan

pasien meminta perlindungan/mendekatkan diri dengan

Allah SWT.

2. Diagnosa Keperawatan

MenurutLynda juall dan Carpenito (2006) diagnosa keperawatan yang

dapat di tegakkan pada klien dengan fraktur meliputi :

a. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan kehilangan integritas

tulang (fraktur).

b. Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen

tulang, edema dan cedera pada jaringan lunak.

c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka

neuromuskuler, nyeri, terapi restriktik (imobilisasi tungkai).

d. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera

tusuk, fraktur terbuka, bedah perbaikan, pemasangan traksi, pen,

kawat, sekrup.

e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya

pertahanan primer; kerusakan kulit, trauma jaringan, terpajan pada

lingkungan.

Page 35: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

25

3. Perencanaan dan Implementasi

a. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan kehilangan integritas

tulang (fraktur).

Kriteria hasil :

1) Mempertahankan stabilisasi dan posisi fraktur

2) Menunjukkan mekanika tubuh yang meningkat stabilisasi pada

sisi fraktur.

Intervensi :

1) Pertahankan tirah baring atau ekstremitas sesuai indikasi.

2) Letakan papan dibawah tempat tidur atau tempatkan pasien pada

tempat tidur ortopedik.

3) Sokong fraktur dengan bantalan atau gulungan selimut.

b. Nyeri akut berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen

tulang, edema dan cedera pada jaringan lunak.

Kriteria hasil :

1) Menyatakan nyeri hilang

2) Menunjukkan tindakan santai, maupun beradaptasi dalam

aktivitas hidup

Intervensi :

1) Pertahankan imobilisasi

2) Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena

3) Berikan alternatif tindakan kenyamanan, contoh pijatan, pijatan

punggung, perubahan posisi.

Page 36: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

26

4) Selidiki adanya keluhan nyeri yang tak biasa atau tiba-tiba atau

dalam, lokasi progesif atau buruk tidak hilang dengan analgetik.

5) Lakukan kompres dingin atau es 24 – 48 jam pertama dan sesuai

keperluan.

6) Berikan obat sesuai indikasi.

c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka

neuromuskuler, nyeri, terapi restriktif (imobilisasi tungkai).Kriteria

hasil :

1) Meningkatkan atau mempertahankan mobilitas pada tingkat

paling tinggi yang mungkin.

2) Mempertahankan posisi fungsional.

3) Meningkatkan kekuatan atau fungsi yang sakit dan

mengkompensasi bagian tubuh.

Intervensi :

1) Kaji derajat imobilitas

2) Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik atau rekreasi.

3) Dorong penggunaan latihan isometrik mulai dengan tungkai

yang tak sakit.

4) Bantu atau dorong perawatan diri atau kebersihan.

5) Auskultasi bising usus.

d. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera

tusuk, fraktur terbuka, bedah perbaikan, pemasangan traksi, pen,

kawat, sekrup.

Page 37: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

27

Kriteria hasil :

1) Menyatakan ketidaknyaman hilang

2) Menunjukkan perilaku atau teknik untuk mencegah kerusakan

kulit atau memudahkan penyembuhan sesuai indikasi.

3) Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu atau penyembuhan

lesi terjadi.

Intervensi :

1) Kaji kulit untuk luka terbuka.

2) Masase kulit dan penonjolan tulang.

3) Bersihkan kulit dengan menggunakan sabun dan air.

4) Ubah posisi dengan sering.

e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya

pertahanan primer; kerusakan kulit; trauma jaringan, terpajan pada

lingkungan.

Kriteria hasil :

1) Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu, bebas drainase

purulen atau eritema dan demam.

Intervensi :

1) Inspeksi kulit adanya iritasi atau robekan kontinuitas.

2) Berikan perawatan steril sesuai protokol dan latihan mencuci

tangan.

3) Instruksikan pasien untuk tidak menyebutkan sisi insersi.

4) Awasi pemeriksaan laboratorium.

Page 38: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

28

5) Berikan obat sesuai indikasi seperti antibiotika.

B. Nyeri

Menurut InternationalAssociation for Study of Pain (IASP), nyeri

adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang

didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau

menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan

Pengalaman nyeri merupakan suatu hal yg komplek, mencangkup

aspek fisik, emosional, dan kognitif. Nyeri adalah suatu hal yang bersifat

subjektif dan personal. Stimulus terhadap timbulnya nyeri merupakan sesuatu

yang bersifat fisik danmental yang terjadi secara alami. Nyeri merupakan

suatu pengalaman yang melelahkan dan membutuhkan enegi. Nyeri dapat

mengganggu hubungan personal dan mempengaruhi makna hidup (Davis,

2002). Kita tidak dapat mengukur nyeri secara objektif. Seperti melalui tes

darah. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri tersebut timbul dan

bagaimana perasaan klien ketika nyeri terjadi. Untuk membuktikan bahwa

mereka sedang dalam keadaan nyeri bukan merupakantanggung jawab klien,

tetapi hal tersebut merupakan tanggung jawab perawat untuk menerima

adanya keluhan nyeri yang di ungkapkan oleh klien (American Pain Society

{APS}, 2003)

Page 39: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

29

1. Jenis Jenis Nyeri

Nyeri dikategorikan dengan durasi atau lamanya nyeri berlangsung (akut

atau kronis), atau dengan kondisi patologis (contoh : kanker atau

neuropatik)

a. Nyeri Akut/Sementara

Nyeri akut bersifat melindungi, memiliki penyebab yang

dapat diidentifikasi, berdurasi pendek, dan memiliki sedikit

kerusakan jaringan serta respons emosional. Pada akhirnya, nyeri

akut akan ditanganidengan atau tanpa pengobatan setelah jaringan

yang rusak sembuh. Itu disebabkan karena nyeri akut dapat

diprediksikan waktu penyembuhannya dan penyebabnya dapat

diidentifikasi, hal ini akan membuat para anggota tim medis merasa

termotivasi untuk segera menangani nyeri tersebut. Penting untuk

menyadari bahwa nyeri akut yang tidak terobati dapat berkembang

menjadi kronis (Cousins dan Power, 2003; Kehlet et al., 2006)

b. Nyeri Kronis/Menetap

Perbadaan utama pada nyeri kronis dan nyeri akut adalah

nyeri kronis bukanlah suatu hal yang bersifat protektif, sehingga

menjadi tag bertujuan. Nyeri kronis berlangsung lebih lama dari

yang diharapkan. Tidak selalu memiliki penyebab yang dapat

diidentifikasi, dan dapat memicu penderitaan yang teramat sangat

bagi seseorng. Nyeri kronis bisa merupakan hal yang bersifat kanker

atau bukan. Contoh dari nyeri yang bukan bersifat kanker , nyeri

Page 40: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

30

punggung, artitis. Nyeri kronis yg bukan bersifat kanker biasanya

tidak mengancam hidup

c. Nyeri Kronis yang Tak Teratur

Nyeri yang sekali terjadi dalam jangka waktu tertentu disebut

nyeri episodik. Nyeri berlangsung selama beberapa jam, hari, atau

minggu. Sebagai contoh. Sakit kepala sebelah. Nyeri yg

berhubungan dengan penyakit talasemia (Gruener dan Lande, 2006)

d. Nyeri Akibat Proses Patologis

Mengidentifikasi penyebab nyeri merupakan langkah

pertama untuk mencapai keberhasilan dalam pengobatan nyeri.

Nyeri nosiseptif mencakup nyeri somatik(muskuloskeletal) dan

nyeri viseral (organ dalam). Nyeri neuropatik timbul dari adanya

syaraf nyeri yang abnormal atau rusak. Proses proses patofisiologis

tersebut memiliki karakter nyeri yang berbeda beda satu sama lain.

2. Fisiologis Nyeri

Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima

rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah

ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus

kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga

nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri ada yang bermielin dan ada

juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer.

Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam

beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit (Kutaneus), somatik dalam (deep

Page 41: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

31

somatic), dan pada daerah viseral, Oleh karena perbedaan

letaknosireseptor inilah menyebabkannyeri yang timbul juga memiliki

sensasi yang berbeda.

Nosireceptor (kutaneus) berasal dari kulit dan subkutan, nyeri yang

berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan

(Porth, 2004).

Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen

yaitu :

a. Reseptor A delta

Serabut nyeri aferen cepat dengan kecepatan transmisi 6-30 m/detik

yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang

apabila penyebab nyeri dihilangkan. Dan impuls yang dihasilkan oleh

serabut ini sifatnya tajam dan memberikan sensasi yang akut.

b. Serabut C

Serabut nyeri aferen lambat dengan kecepatan tranmisi 0,5

m/detik yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya

lebih tumpul dan sulit dilokalisasi. Nyeri biasanya pertama kali

dirasakan sebagai sensasi tertusuk tajam yang singkat dan mudah

diketahui lokasinya, sensasi tersebut melibatkan serabut delta A atau

jalur cepat. Perasaan tersebut akan diikuti dengan sensasi yang tumpul

yang lokasinya tidak jelas dan menetap lebih lama disertai rasa tidak

nyaman, sensasi tersebut melibatkan serabut delta C sebagai jalur

lambat (Sherwood, 2011)

Page 42: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

32

3. Teori pengontrolan nyeri

Terdapat berbagai teori yang berusaha menggambarkan

bagaimana nosireseptor dapat menghasilkan rangsang nyeri. Sampai saat

ini dikenal berbagai teori yang mencoba menjelaskan bagaimana nyeri

dapat timbul, namun teori gerbang kendali nyeri dianggap paling relevan

(Tamsuri, 2007)

Menjelaskan teori gerbang kendali nyeri yang menyatakan

terdapat semacam “pintu gerbang” yang dapat memfasilitasi atau

memperlambat transmisi sinyal nyeri. Secara umum dapat dijelaskan

bahwa didalam tubuh manusia terdapat dua macam transmitter impuls

nyeri. Reseptor berdiameter kecil (serabut delta A dan C) berfungsi untuk

mentransmisikan nyeri yang sifatnya keras dan reseptor ini biasanya

berupa ujung syaraf bebas yang terdapat pada seluruh permukaan kulit

dan pada struktur lebih dalam seperti tendon, fasia, tulang serta organ-

organ interna. Sementara transmitter yang berdiameter besar (serabut

beta A) memiliki reseptor yang terdapat pada permukaan tubuh dan

berfungsi sebagai inhibitor, yaitu mentransmisikan sensasi lain seperti

getaran, sentuhan, sensasi hangat dan dingin, serta terhadap tekanan

halus (Joyce & Hawks, 2009)

4. Respon Psikologis

Respon psikologis sangat berkaitan dengan pemahaman klien tentang

nyeri. Klien yang mengartikan nyeri sebagai sesuatu yang “negatif”

cenderung memiliki suasana hati sedih, berduka, ketidakberdayaan, dan

Page 43: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

33

dapat berbalik menjadi rasa marah atau frustasi. Sebaliknya, bagi klien

yang memiliki persepsi yang “positif” cenderung menerima nyeri yang

dialaminya.

Nyeri bagi masing-masing klien mempunyai makna yang berbeda :

a. Bahaya atau merusak

b. Komplikasi seperti infeksi

c. Penyakit baru

d. Penyakit yang berulang dan fatal

e. Peningkatan kemampuan

f. Kehilangan mobilitas

g. Menjadi tua

h. Sembuh

i. Perlu untuk menyembuhkan

j. Hukuman karna berdosa.

Pemahaman dan pemberian arti nyeri sangat dipengaruhi oleh

tingkat pengetahun, persepsi, pengalaman masa lalu. Dan juga faktor

sosial budaya.

5. Faktor yang mempengaruhi respon nyeri

a. Usia

b. Jenis kelamin

c. Kultur

d. Makna nyeri

e. Perhatian

Page 44: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

34

f. Ansietas

g. Pengalaman masa lalu

h. Keletihan

i. Pengalaman sebelumnya

j. Pola koping

k. Dukungan keluarga dan sosial

6. Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri

dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan

individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan

sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang

berbeda. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling

mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu

sendiri.Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat

memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).

Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :

Page 45: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

1) Skala Intensitas Nyeri Deskritif

2) Skala Numerical Rating Scale

3) Skala Nyeri menurut

Keterangan :

0 :Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan

4-6 : Nyeri sedang

1) Skala Intensitas Nyeri Deskritif

Numerical Rating Scale

yeri menurut Baurbanis

Gambar 2.1 Skala Nyeri

Keterangan :

0 :Tidak nyeri

3 : Nyeri ringan : Secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan

baik.

6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,menyeringa

menunjukkan lokasi nyeri, dapat

35

ecara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan

Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, dapat

Page 46: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

36

mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah

dengan baik.

7-9 : Nyeri berat : Secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih respon terhadap

tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak

dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi

dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu

lagiberkomunikasi, memukul.

Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat

keparahan atau intensitas nyeri tersebut.Klien seringkali diminta untuk

mendeskripsikan nyeri sebagai yang ringan, sedang atau parah.Namun,

makna istilah-istilah ini berbeda bagi perawat dan klien.Dari waktu ke

waktu informasi jenis ini juga sulit untuk dipastikan.

Skala deskritif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan

nyeri yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor

Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima

kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang

garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri

yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan

meminta klien untuk memilih intensitas nyeri trbaru yang ia rasakan.

Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan

Page 47: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

37

dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan.Alat VDS ini

memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan

nyeri.Skala penilaian numerik (Numerical rating scales, NRS) lebih

digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.Dalam hal ini, klien

menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10.Skala paling efektif

digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi

terapeutik.Apabila digunakan skala untuk menilai nyeri, maka

direkomendasikan patokan 10 cm (AHCPR, 1992).

Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebel

subdivisi.VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri

yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya.Skala

ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan

nyeri.VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih

sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian

dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter, 2005).

Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah

digunakan dan tidak mengkomsumsi banyak waktu saat klien

melengkapinya. Apabila klien dapat membaca dan memahami skala,

maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala deskritif bermanfaat bukan

saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri, tapi juga,

mengevaluasi perubahan kondisi klien.Perawat dapat menggunakan

setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai

apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan (Potter, 2005).

Page 48: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

38

7. Menejemen Nyeri

a. Secara Farmakologis

Pemberian obat analgesik no-opioid

Analgesik non-opioid seperti :

1. Salisilat : Aspirin

2. Turunan p-Aminofenol : Asetaminofen (tylenol)

3. Indoles dan komponen terkait : Indomethacin (Indocin)

4. Fenamat : Meclofenamate (meclofin)

5. Defirat Asam Arilpropionik : Ibuprofen (advil)

Analgesik opioid seperti :

1) Agois kuat

Fenatren : Morfin

2) Agois Rimgan

Fenatren : Kodein

b. Secara Non Farmakologis

1. Pembeian Kompres : Dingin atau panas

2. Distraksi : Visual, pendengaran dan pernafasan

3. Relaksasi Nafas Dalam

C. Kompres Dingin

1. Pengertian

Kompres dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah setempat

menggunakan kain yang dicelupkan pada air es. Sehingga memberikan

Page 49: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

39

efek rasa dingin pada daerah tersebut.tujuan diberikan kompres dingin

adalah menghilangkan rasa nyeri akibat edema atau trauma,

mempersempit pembuluh darah dan mengurangi arus darah

Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah kesuatu

bagian dan mengurangi pendarahan serta edema. Diperkirakan bahwa

terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat

kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih

sedikit.

a. Penggunan kompres dingin

1) Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut.

Jika cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu

timbul pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa

membantu meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera

karena suhu dingin mengurangi aliran darah di daerah cidera

sehingga memperlambat metabolisme sel dan yang paling

penting adalah dapat mengurangi rasa sakit.

2) Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet

atau luka memar.

3) Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.

b. Cara Menggunakan Kompres Dingin

1) Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga

berupa handuk yang dicelupkan ke dalam air dingin.

Page 50: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

40

2) Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh

yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau

dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.

3) Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5

menit, 5-10 menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali

tergantung pada tingkat nyeri dan bengkak .

4) Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah

penguncup), penurunan metabolik, membantu mengontrol

perdarahan dan pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri

dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot,

2. Tujuan

Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari area

tersebut

a. Menurunkan suhu tubuh

b. Mencegah peradangan meluas

c. Mengurangi kongesti

d. Mengurangi perdarahan setempat

e. Mengurangi rasa sakit pada daerah setempat

3. Persiapan Alat

a. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

1) Mangkok bertutup steril

2) Bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah

Page 51: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

41

3) Cairan anti septic berupa pk 1:4000, revanol 1:1000 sampai

1:3000, larutan betadin

4) Pembalut dan sampiran bila perlu

5) Perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu).

b. Kompres dingin basah dengan air biasa/air es

1) Kom kecil berisi air biasa/air es

2) Perlak, pengalas dan sampiran (bila perlu)

3) Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu.

c. Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

1) Kirbat es/eskap dengan sarungnya

2) Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh

garam agar es tidak cepat mencair

3) Air dalam kom dan Lap kerja

4) Perlak pengalas selimut bila perlu.

4. Cara Kerja

a. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic:

1) Dekatkan alat ke dekat klien

2) Pasang sampiran

3) Cuci tangan

4) Pasang perlak pada area yang akan di kompres

5) Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan

6) Tuangkan cairan kedalam mangok steril

7) Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut

Page 52: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

42

8) Peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset

9) Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang

dikompres dan di balut

10) Rapikan posisi klien

11) Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan

12) Cuci tangan

13) Dokumentasikan

b. Kompres dingin basah dengan air biasa/air es:

1) Dekatkan alat-alat ke klien

2) Pasang sampiran bila perlu

3) Cuci tangan

4) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres

5) Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu

diperas sampai lembab

6) Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan

dikompres

7) Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang

sudah terendam dalam air biasa atau air es.

8) Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun

9) Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai

10) Cuci tangan

11) Dokumentasikan

c. Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap):

Page 53: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

43

1) Bawa alat-alat ke dekat klien

2) Cuci tangan

3) Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak

tajam

4) Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah

bagian dari kirbat tersebut

5) Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong,

lalu di tutup rapat

6) Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak

7) Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya

8) Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada

klien

9) Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres

10) Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres

11) Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan

suhu tubuh

12) Angkat eskap bila sudah selesai

13) Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman

14) Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini

15) Cuci tangan

16) Dokumentasikan

5. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

a. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

Page 54: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

44

1) Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah

2) Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam

3) Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera

laporkan

4) Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama,

tutupi

5) dengan kapas sublimat

b. Kompres dingin basah dengan air biasa/air es

1) Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak

2) Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan

dipasang

3) busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak

basah

c. Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)

1) Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di

angkat

2) Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap

keberadaan iritasi dan lain-lain

3) pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu

tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun

kompres di hentikan

4) Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic

Page 55: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

45

5) Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila

perlu)

d. Memberikan Kompres Dingin

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1) Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres

es, atau tempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau

bungkus es dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera.

2) Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.

3) Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah

jambu masih bisa dilakukan pengkompresan, tapi kalau kulit

pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan.

4) Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang

mempunyai alergi dingin.

5) Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat

menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel).

Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari

30 menit

Page 56: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

46

D. Kerangka Teori

Kecelakaan / Jatuh

Trauma Muskuloskeletal

Fraktur / Dislokasi

Terputusnya Kontinuitas Jaringan Tulang

Nyeri Kerusakan Integritas Kulit

Terapi Farmakologis Terapi Non Farmakologis

Obat Analgesik - Relaksasi

- Keterolac - Kompres Dingin

-Ketopain - Distraksi

Intensitas Nyeri Menurun

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Page 57: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

47

BAB III

METODE APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Jurnal

Subjek dari aplikasi riset keperawatan kegawatdaruratan ini adalah Tn, S

dengan Fraktur digiti IV dan V yang mengalami nyeri.

B. Tempat dan waktu

Aplikasi riset keperawatan kegawatdaruratan dilakukan di IGD RSUD

Karanganyar pada tanggal 9 -11 Januari 2016.

C. Media dan alat yang digunakan

Media dan alat yang digunakan dalam aplikasi riset keperawatan kompres

dingin untuk menurunkan intensitas nyeri ini adalah :

1. Kantung Buli-buli dingin yang diisi dengan air es atau es batu.

2. Skala nyeri yaitu Numerical Rating Scale dan untuk mendapatkan hasil

yang lebih baik juga digunakan alat ukur skala nyeri lainnya yaitu

skala deskriptif.

3. Lembar Observasi

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

Kompres dingin dengan air biasa/air es :

1. Cuci tangan

Page 58: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

48

2. Dekatkan alat ke klien

3. Pasang pengalas pada area yang akan di kompres

4. Isi buli-buli dengan air dingin atau air es

5. Bersihkan area yang akan di kompres

6. Periksa buli-buli

7. Mengatur posisi yang nyaman untuk klien

8. Letakkan buli-buli pada area yang akan dikompres

9. Kompres selama 10 – 15 menit

10. Berikan secara berulang-ulang atau 2 jam sekali

11. Kaji keadaan kulit setiap 5 menit terhadap nyerinya, mati rasa dan

suhu tubuh

12. Angkat buli-buli bila sudah selesai

13. Rapikan klien dan bereskan alat

14. Cuci tangan

15. Dokumentasikan

E. Alat ukur evaluasi dari aplikasi tindakan berdasarkan riset

Alat ukur evaluasi menggunakan skala Numerical Rating Scale dan skala

deskriptif.

Page 59: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

1) Skala Intensitas Nyeri Deskritif

2) Skala Numerical Rating Scale

Keterangan :

0 : Tidak Nyeri

1 – 3 : Nyeri ringan

4 – 6 : Nyeri Sedang

7 – 9 : Nyeri berat

10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi

berkomunikasi.

1) Skala Intensitas Nyeri Deskritif

2) Skala Numerical Rating Scale

Keterangan :

Tidak Nyeri

Nyeri ringan : Secara obyektif klien dapat berkomunikasi

dengan baik

Nyeri Sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai,

dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti

perintah dengan baik.

Nyeri berat : Secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih respon

terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak

dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang

dan distraksi

Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi

berkomunikasi.

49

Secara obyektif klien dapat berkomunikasi

Secara obyektif klien mendesis, menyeringai,

dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti

Secara obyektif klien terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih respon

terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi

nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak

dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang

Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi

Page 60: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

50

BAB IV

LAPORAN KASUS

Bab ini menjelaskan tentang asuhan keperawatan Tn. S dengan fraktur

yang dilaksanankan pada tanggal 9 Januari 2016 di IGD RSUD Karanganyar.

Asuhan keperawatan di mulai dari pengkajian, pengkajian primer dan sekunder,

pemeriksaan fisik, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Pengkajian dimulai tanggal 9 Januari 2016, pukul 09.00 WIB. pada

kasus ini data diperoleh dari alloanamnesa dan autoanamnesa. Pengamatan

dan observasi langsung, menelaah catatan medis, catatan perawat, dan

pengkajian fisik klien.

Dari hasil pengkajian didapatkan identitas klien yaitu Tn. S dengan

umur 55 tahun, Berjenis kelamin laki-laki, bekerja sebagai buruh, status

sudah menikah, beragama islam dan bertempat tinggal di karangpandan. Tn.

S dirawat di IGD RSUD Karanganyar, tanggal masuk 9 Januari 2016 dengan

diagnosa medis fraktur digiti IV – V . Dan pasien ditemani saudaranya

sebagai penanggung jawab yaitu Tn. S, umur 57 tahun.

Hasil pengkajian yang dilakukan tanggal 9 Januari 2016. Pukul 09.00

WIB. Pasien Tn. S mengalami kecelakaan motor yang mengakibatkan fraktur

pada jari ke 4 dan 5 ditangan kanannya. Kemudian terdapat luka robek pada

kulit di jari ke 4 dan ke 5 pada tangan kanannya. Dan banyak luka sayat di

Page 61: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

51

tangan, dagu dan pundak. Pasien mengeluh nyeri pada tangan sebelah

kanannya dan tidak dapat menggerakkan jari ke 4 dan ke 5.

Pengkajian primer dilakukan dengan cara ABCD dan E. Dan

didapatkan hasil Airway : Tidak ada sumbatan jalan nafas. Tidak ada lidah

jatuh. Pasien tidak muntah. Dan tidak ada secret. Breathing : keefektifan pola

nafas sangat baik tidak ada masalah. Respirasi 24 x/ menit. Tidak terdengar

bunyi nafas tambahan. Tidak ada penggunaan otot bantu nafas. Tidak ada

nafas cuping hidung. Circulation : tekanan darah pasien 120/80 mmhg. Nadi

kuat dengan frekuensi 80 x/ menit. Akral hangat. Suhu tubuh 36,50 C, warna

kulit sawo matang, kelembaban kulit baik, capilery refile kurang dari 2

detik.dan terdapat perdarahan pada jari manis dan kelingking ditangan

sebelah kanan. Dengan lebar 2 cm dan 3 cm. Disabillity : GCS : E: 4, V: 5,

M: 6 dengan jumlah 15 (composmentis) dan Exposure : Terdapat trauma atau

fraktur pada jari ke 4 dan 5 ditangan sebelah kanan pasien dan terdapat luka

sayat pada dagu dengan panjang 5 cm lebar 1 cm. Pada tangan kanan dengan

panjang 1 cm dan lebar 1 cm. Dan pada pundak dengan panjang 3 cm lebar 5

cm.

Pengkajian sekunder dilakukan dengan cara melihat kesadaran pasien

dan menggunakan history “SAMPLE”. Didapatkan data pada pengkajian

sekunder yaitu keadaan pasien sadar penuh. Subjektif, pasien mengatakan

nyeri pada tangan sebelan kanannya dibagian jari. Dan terdapat oedem pada

tangannya dengan luka sayatan. Pasien juga mengatakan tidak dapat

menggerakkan jari tangannya karena terasa nyeri. dengan pengkajian nyeri P :

Page 62: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

52

pasien mengatakan mengeluh nyeri. Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk. R : Pada

tangan dan jari sebelah kanan. S : digunakan 2 skala yaitu NRS : 6 dan

Deskriptif : 6. T : Nyeri terus menerus dirasakan. Alergi, pasien tidak

mempunyai alergi terhadap obat, makanan dan antibiotik.Medikasi, Pasien

juga tidak sedang mengkonsumsi obat dan bila sakit pasien membeli obat

diwarung dekat rumahnya. Riwayat Penyakit Sebelumnya,

Pasienmengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes,

hipertensi dll. Last Meal, Sebelum terjadi kecelakaan pasien masih

menggunakan tangan kanan nya untuk makan dan minum seperti biasa

dengan nasi, lauk , sayur dan air putih. Event Leading, Pasien mengatakan

setelah makan pasien pergi ke rumah saudara nya dengan menaiki motor.

Kemudian di perjalanan pasien terjatuh dari motor karena tersenggol dengan

pengendara motor lainnya. pasien mengalami luka luka pada dagu, pundak

dan tangan sebelah kanannya. Dan pasien di bawa ke RSUD karanganyar.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien didapatkan hasil bahwa keadaan umum

pasien dalam keadaan baik, Kesadaran composmentis. Pada pemeriksaan

tanda-tanda vital 120/80 mmhg. Nadi 80 x/ menit. Respirasi 24 x/ menit dan

suhu 36,50C. Bentuk kepala mesochepal. Keadaan rambut bersih tidak ada

ketombe dan tidak ada luka pada kulit kepala. Warna kulit sawo matang.

Turgor kulit baik dan elastis. Pada pemeriksaan muka terdapat luka sayat

didagu. Pada mata didapatkan palpebra tidak oedema. Konjungtiva tidak

Page 63: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

53

anemis. Sklera tidak ikterik, pupil isokor. Diameter ka-ki simetris. Reflek

terhadap cahaya positif. Tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Pada

hidung, bentuk simetris. Bersih. Tidak ada polip. Tdk ada cuping hidung dan

tidak menggunakan alat bantu pernafasan. Pada mulut bentuk simetris,

mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis. Gigi bersih dan tidak menggunakan

gigi palsu. Pada telinga. Ka-ki simetris. Tidak ada serumen dan pendengaran

baik. Pemeriksaaan leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

Pemeriksaan pada dada pasien didapatkan hasil. Untuk pemeriksaan

paru-paru yaitu inspeksi: simetris ka-ki sama dan tidak ada jejas, palpasi:

pengembangan dada ka-ki simetris, vocal premitus ka-ki sama, perkusi: suara

sonor, auskultasi: tidak terdengar suara tambahan. Dan pada pemeriksaan

jantung, inspeksi: simetris, ictus cordis tidak tampak, palpasi: ictus cordis

teraba di sic IV, perkusi: suara pekak dan auskultasi bunyi jantung 1 dan 2

reguler. Pada pemeriksaan abdomen, perkusi: simetris kanan dan kiri sama,

auskultasi: terdengar peristaltik usus 20x/ menit, perkusi: tympani di kuadran

2,3 dan 4 serta perkusi: tidak ada nyeri tekan.

Pada pemeriksaan genetalia bersih serta anus tidak terdapat hemoroid

danpada pemeriksaan ekstremitas atas kekuatan otot dan rom pada tangan kiri

dan kanan masih baik. Akan tetapi jari pada tangan kanan pasien dibagian jari

manis dan kelingking tidak dapat digerakkan karena terjadi fraktur. Pada

pemeriksaan ekstremitas bawah. Kekuatan otot bawah kanan 5 dan kiri 5.

Dapat bergerak bebas, tidak ada perubahan bentuk tulang..

Page 64: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

54

Gambaran pada ekstremitas atas pada tangan kanan sebagai

berikut :

Riwayat Kesehatan Keluarga :

a. Genogram

Keterangan : Laki-laki

Page 65: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

55

Perempuan

Meninggal

Pasien

3. Terapi Obat

Terapi yang diberikan berupa cairan intra vena RL 20 tpm yang

berfungsi sebagai penambah cairan. Kemudian inj. Ketorolac 1 amp/12 jam

untuk meringankan nyeri pada pasien. Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam sebagai

antibiotik. Inj. Ondansentrone 1 amp/12 jam sebagai anti mual dan muntah.

inj. As. Tranexamat 250 mg untuk menghentikan pendarahan yang dialami

pasien.

4. Pemeriksaan Laboraturium

Pemeriksaan penunjang pada Tn. S dilakukan pada tanggal 9 Januari

salama di IGD dengan hasil:

Hematologi meliputi hemoglobin 13,4 g/dl (nilai normal 14,00 -

18.00), Hematokrit 39.7% (nilai normal 42.00 - 52.00), Lekosit 15.39 10^3/ul

(nilai normal 5 – 10), Thrombosit 311 10^3/ul (nilai normal 150 – 300),

Eritrosit 5.05 10^6/ul (nilai normal 4.50 – 5.50), MPV 7.1 fl (nilai normal 6.5

– 12.00), PDW 15.7 (nilai normal 9.0 – 17.0).

Indek meliputi MCV 78.6 fl (nilai normal 82.0 – 92.0), MCH 25.5 pg

(nilai normal 27.0 – 31.0), MCHC 33.8 g/dl (nilai normal 32.0 – 37.0).

Page 66: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

56

Hitung jenis Gran 88.0% (nilai normal 50.0 – 70.0), Limfosit 8.3%

(nilai normal 25.0 – 40.0), Monosit 2.5% (nilai normal 3.0 – 9.0), Eosinofil

1.1% (nilai normal 0.5 – 5.0), Basofil 0.1% (nilai normal 0.0 – 1.0).

5. Hasil Pemeriksaan Rontgen

B. Perumusan Masalah Keperawatan

Analisa data pada tanggal 9 Januari 2016 jam 09.00 WIB pada Tn. S

diperoleh data diagnosa untuk ditegakkan yaitu keluhan utama adalah nyeri

akut berhubungan dengan agen cidera fisik, di tandai dengan data subyektif

yaitu pasien mengeluh nyeri pada tangan sebelah kanan dan pada jari tangan

kanan yang terjadi fraktur digiti pada jari ke 4 dan 5. Dan data obyektif pasien

tampak meringis menahan nyeri dengan P : pasien mengatakan merasakan

nyeri, Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk, R : pada tangan sebelah kanannya dan

Page 67: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

57

dibagian jari, S : digunakan 2 skala yaitu Numerical rating scale dengan hasil

6 dan skala deskriptif dengan hasil 6.

Diagnosa keperawatan kedua yaitu kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan faktor mekanik seperti gaya, tekanan dan gesekan

ditandai dengan data subyektif pasien mengatakan perih dan sakit dibagian

tangan kanan. Dagu dan pundak. Dengan data obyetif terdapat luka sayat

pada bagian pundak. Tangan dan dagu. Dan terdapat juga luka robek dibagian

jari manis dan jari kelingking. Dengan diameter jari kelingking dengan

panjang 3 cm lebar 1 cm, pada jari manis dengan panjang 3 cm lebar 2 cm

dan dalam 2 cm.

Diagnosa keperawatan yang ketiga yaitu resiko infeksi berhubungan

dengan kerusakan integritas kulit. Ditandai dengan data subyektif yaitu pasien

mengatakan terdapat pasir pada luka sayatnya dan luka robeknya. Data

obyektif terdapat pasir pada luka sayat dan luka robek nya di tangan sebelah

kanan.

C. Perencanaan Keperawatan

Rencana keperawatan yang dilakukan pada Tn. S untuk diagnosa

nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik yaitu bertujuan setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama 2 jam diharapkan intensitas nyeri dapat

berkurang dengan kriteria hasil skala nyeri berkurang menjadi 2 atau tidak

dirasakan lagi. Dan tindakan yang dilakukan adalah kaji tingkat nyeri

menggunakan skala NRS dan deskriptif dengan rasional untuk mengetahui

perbandingan skala nyeri pada pasien. Kemudian dilakukan tindakan

Page 68: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

58

kompres dingin menggunakan buli-buli non-farmakologi dengan rasional

untuk mengurangi intensitas nyeri secara non-farmakologi pada pasien.

kemudian mengkaji TTV dengan rasional untuk mengetahui vital sign pada

pasien,. Yang terakhir mengkolaborasikan dengan tenaga medis untuk

pemberian obat dengan rasional sebagai obat anti nyeri untuk menurunkan

skala nyeri secara farmakologis.

Rencana keperawatan yang dilakukan pada Tn. S untuk diagnosa

kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik seperti

tekanan, gaya, dan gesekan yaitu bertujuan setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2 jam diharapkan kerusakan integritas kulit dapat teratasi

dengan kriteria hasil integritas kulit yang baik dapat dipertahankan dan

tindakan yang dilakukan yaitu monitor kulit untuk mengetahui daerah mana

saja yang terdapat luka kemudian dilakukan medikasi luka dan menjahit luka

robek dengan rasional untuk membersihkan luka agar terhindar dari infeksi

kemudian menjahitluka robekuntuk meningkatkan proses penyembuhan luka.

Setelah itu anjurkan pasien untuk tetap menjaga kebersihan kulit agar tetap

kering dan bersih dengan rasional menghindari infeksi. kemudian kolaborasi

dengan tenaga medis dalam pemberian obat untuk proses penyembuhan

lukanya.

Rencana keperawatan yang dilakukan pada Tn. S untuk diagnosa

resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit yaitu bertujuan

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 jam diharapkanbebas dari

tanda dan gejala infeksi dengan kriteria hasil tidak terdapat tanda dan gejala

Page 69: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

59

infeksi pada pasien. Dengan melakukan tindakan monitor luka yang dapat

menjadi faktor resiko infeksi dengan rasional untuk mengetahui tempat luka

yang dapat menjadi faktor infeksi, setelah itu medikasi luka dengan

membersihkan luka dari pasir yang masuk ke dalam luka nya dengan rasional

agar luka pasien tetap bersih dan terhindar dari infeksi. kemudian

mengajarkan pada pasien untuk menjaga kebersihan lukanya dengan rasional

untuk mencegah timbulnya infeksi dari lingkungan sekitar pasien. Setelah itu

mengkolaborasikan dengan tenaga medis dalam pemberian obat antibiotik

sebagai obat pencegah infeksi.

D. Tindakan Keperawatan

Tindakan yang pertama dilakukan saat pasien datang untuk diagnosa

kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik seperti

tekanan, gaya, dan gesekan dan diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan

kerusakan integritas kulit yaitu tindakan medikasi luka dengan respon

subyektif pasien bersedia dan respon obyektif pasien tampak meringis

menahan sakit saat lukanya diobati dan dibersihkan. Kemudian mengajarkan

kepada pasien untuk merawat lukanya agar tetap bersih. respon subyektif

pasien bersedia dan respon obyektif pasien tampak mengerti dengan apa yang

di jelaskan oleh perawat.

Setelah itu tindakan yang dilakukan untuk diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisikyaitu melakukan kompres dingin pada

tangan sebelah kanan dengan respon subyektif pasien bersedia dan respon

Page 70: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

60

obyektif pasien tampak meringis menahannyeri pada tangan sebelah kanan

dengan PQRST. P : tangan sebelah kanan, Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk, R :

pada tangan kanan, S : dengan skala 6 pada hasil skala NRS dan hasil 6 pada

skala deskriptif. T : dirasakan terus-menerus.

Tindakan yang terakhir yaitu kolaborasi dengan tenaga medis untuk

pemberian obat. Dan telah masuk injeksi melalui intravena. Yaitu keterolac 1

ampul, ceftriaxone 1 gr, ondansentrone 1 ampul. Dan asam tranexamat 1

ampul.

E. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan

pada hari sabtu 9 januari 2016 jam 10.30 WIB. Dengan menggunakan metode

SOAP (Subyetif, Obyektif, Analisis, Planning) , untuk diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik. Data subyektif pasien mengatakan

nyeri pada tangan sebelah kanan dan tidak dapat menggerakkan jarinya. Data

obyektif pasien terlihat meringis kesakitan. Analisis masalah belum teratasi.

Planning lakukan intervensi, kompres dingin untuk menurunkan intensitas

nyeri. Setelah dilakukan kompres dingin pasien mengatakan nyeri sedikit

berkurang dengan hasil : NRS : 3, dan Deskriptif : 3. Dengan keterangan

skala nyeri : skala deskriptif menunjukkan nyeri ringan dan skala NRS

menunjukkan nyeri sedang.

Evaluasi untuk diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan faktor mekanik seperti gaya, tekanan, gesekan dan diagnosa resiko

Page 71: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

61

infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit. Data subyektif pasien

mengeluh sakit pada luka nya dan mengatakan terdapat pasir pada lukanya.

Data obyektif terdapat luka sayat pada dagu, pundak dan area sekitar tangan.

Pada area luka terdapat pasir yg masuk . analisis masalah teratasi. Planning

lakukan intervensi yaitu medikasi luka.

Page 72: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

62

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini, Penulis akan membahas tentang proses asuhan keperawatan

pada Tn. S yang dilakukan pada tanggal 9 Januari 2016 di IGD RSUD

Karanganyar. Dengan memperhatikan aspek kehidupan dalam proses keperawatan

yang mana menjadi prinsip dari pembahasan asuhan keperawatan Tn. S yang

terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,

implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

A. Pengkajian

Langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu pengkajian pada

pasien ketika datang ke IGD. Pengkajian keperawatan adalah proses

sistematis dari pengumpulan data primer (pasien) dan sekunder (keluarga,

tenaga kesehatan), dan analis data sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan

(Potter dan Perry, 2005). Pengkajian dilakukan dengan 2 metode yaitu

alloanamnesa dan autoanamnesa. Autoanamnesa merupakan pengkajian

kepada pasien langsung tentang keluhan apa yang dirasakannya. Sedangkan

alloanamnesa merupakan pengkajian kepada keluarga atau kerabat terdekat

tentang bagaimana keadaan pasien sebelum di bawa ke rumah sakit.

Page 73: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

63

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 9 Januari

2016, Tn. S datang ke IGD RSUD Karanganyar akibat Kecelakaan Lalu

Lintas. Kecelakaan memiliki prevalensi cukup tinggi yaitu insiden fraktur

ekstremitas bawah sekitar 40% (Depkes RI, 2011).

Pasien datang dengan kesadaran composmentis, GCS E : 4, V : 5, M :

6. TD : 120/80 mmhg. Pasien mengatakan sakit pada bagian luka-luka nya

didaerah tangan, dagu dan pundak. Kemudian pasien juga mengatakan tangan

kanannya nyeri dan nyeri dirasakan menjalar diarea tangan kanan, mengalami

bengkak dan memar, pada jari manis dan jari kelingking mengalami luka

robek dan tidak bisa digerakkan. Diagnosa medis pasien mengalami fraktur

digiti IV dan V.

Fraktur di Indonesia menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di

bawah penyakit jantung koroner dan tuberculosis. Menurut hasil data Riset

Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2011, di Indonesia terjadi fraktur yang

disebabkan oleh cidera seperti terjatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma

tajam/tumpul. Riset Kesehatan Dasar (2011) menemukan ada sebanyak 45.987

peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang (3,8 %). Kasus

kecelakaan lalu lintas sebanyak 20.829 kasus, dan yang mengalami fraktur

sebanyak 1.770 orang (8,5 %), dari 14.127 trauma benda tajam/tumpul, yang

mengalami fraktur sebanyak 236 orang (1,7 %).

Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang

rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum,

fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.

Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan

Page 74: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

64

lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap

atau tidak lengkap (Helmi, 2012).

Pengkajian di IGD sendiri dimulai dengan pengkajian primer.

Pengkajian primer adalah pengkajian yang dilakukan untuk memeriksa dan

mengamankan Airway, Breathing, Circulation, Disability dan Exposure.

Hasil pengkajian primer pada Tn. S Airway : Tidak ada sumbatan jalan nafas.

Tidak ada lidah jatuh. Pasien tidak muntah. Dan tidak ada secret. Breathing :

keefektifan pola nafas sangat baik tidak ada masalah. Respirasi 24 x/ menit.

Tidak terdengar bunyi nafas tambahan. Tidak ada penggunaan otot bantu

nafas. Tidak ada nafas cuping hidung. Circulation : tekanan darah pasien

120/80 mmhg. Nadi kuat dengan frekuensi 80 x/ menit. Akral hangat. Suhu

tubuh 36,50 C, warna kulit sawo matang, kelembaban kulit baik, capilery

refile kurang dari 2 detik.dan terdapat perdarahan pada jari manis dan

kelingking ditangan sebelah kanan. Dengan lebar 2 cm dan 3 cm. Disabillity :

GCS : E: 4, V: 5, M: 6 dengan jumlah 15 (composmentis) dan Exposure :

Terdapat trauma atau fraktur pada jari ke 4 dan 5 ditangan sebelah kanan

pasien dan terdapat luka sayat pada dagu dengan panjang 5 cm lebar 1 cm.

Pada tangan kanan dengan panjang 1 cm dan lebar 1 cm. Dan pada pundak

dengan panjang 3 cm lebar 5 cm.

Setelah pengkajian primer. Dilakukan juga pengkajian sekunder.

Pengkajian sekunder adalah pengkajian kepada pasien dengan pemeriksaan

fisiknya. Tujuannya mencari cidera lain yang mungkin terjadi pada pasien

sehingga tidak satupun terlewatkan dn tidak terobati. Pengkajian sekunder

Page 75: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

65

pada Tn. S dilakukan dengan cara melihat kesadaran pasien dan

menggunakan history “SAMPLE”. Didapatkan data pada pengkajian

sekunder yaitu keadaan pasien sadar penuh. Subjektif, pasien mengatakan

nyeri pada tangan sebelan kanannya dibagian jari. Dan terdapat oedem pada

tangannya dengan luka sayatan. Pasien juga mengatakan tidak dapat

menggerakkan jari tangannya karena terasa nyeri. dengan pengkajian nyeri P :

pasien mengatakan mengeluh nyeri. Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk. R : Pada

tangan dan jari sebelah kanan. S : digunakan 2 skala yaitu NRS : 6 dan

Deskriptif : 6. T : Nyeri terus menerus dirasakan. Alergi, pasien tidak

mempunyai alergi terhadap obat, makanan dan antibiotik. Medikasi, Pasien

juga tidak sedang mengkonsumsi obat dan bila sakit pasien membeli obat

diwarung dekat rumahnya. Riwayat Penyakit Sebelumnya, Pasien

mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes, hipertensi

dll. Last Meal, Sebelum terjadi kecelakaan pasien masih menggunakan tangan

kanan nya untuk makan dan minum seperti biasa dengan nasi, lauk, sayur dan

air putih. Event Leading, Pasien mengatakan setelah makan pasien pergi ke

rumah saudara nya dengan menaiki motor. Kemudian di perjalanan pasien

terjatuh dari motor karena tersenggol dengan pengendara motor lainnya.

pasien mengalami luka luka pada dagu, pundak dan tangan sebelah kanannya.

Dan pasien di bawa ke RSUD Karanganyar.

Pengkajian SAMPLE dapat dilakukan jika pasien sadar dan dapat

berbicara. Mekanisme kecelakaan penting untuk ditanyakan agar mengetahui

dan memperkirakan cidera apa yang dimiliki oleh pasien, terutama jika kita

Page 76: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

66

masih curiga ada cidera yang belum diketahui saat pengkajian primer. Selain

riwayat SAMPLE, penting juga untuk mencari informasi mengenai

penanganan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit.

Hasil pengkajian SAMPLE pada point secara subjektif pasien

mengeluhkan nyeri. Biasanya pada pasien post KLL yang mengalami cidera

akibat tekanan, gesekan atau gaya yang dialami dapat menimbulkan nyeri.

Seperti fraktur, akan muncul nyeri. Nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan

yang bersifat individual. Nyeri tidak lagi dipandang sebagai kondisi alami

dari cidera atau trauma yang akan berkurang secara bertahap seiring waktu.

Karena nyeri yang tak mereda dapat menyebabkan komplikasi (Helmi, 2013).

Pada pengkajian nyeri penulis menggunakan 2 skala nyeri yaitu

deskriptif dan numerical rating scale untuk perbandingan. dengan hasil skala

nyeli 6 pada alat ukur nyeri deskriptif yang menandakan nyeri sedang dan

skala nyeri 6 pada alat ukur nyeri numerical rating scale yang juga

menandakan nyeri sedang. hal ini seperti teori dari Smeltzer, Bare (2002)

bahwa skala 6 pada alat ukur nyeri deskriptif dan numerical rating scale

menandakan nyeri sedang pada pasien. Selain nyeri pasien juga mengalami

oedem, memar, spasme otot, ketegangan, kehilangan fungsi dan perdarahan

akibat dari tulang yang keluar kemudian menusuk dan merobek jaringan

sekitar atau karena gesekan yang membuat jaringan kulit robek.

Setelah seluruh pengkajian primer dan sekunder dilakukan

pemeriksaan laboraturium. Hasil pemeriksaan laboraturium pada Tn. S sesuai

dengan bab 4. Hematologi meliputi hemoglobin 13,4 g/dl (nilai normal 14,00

Page 77: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

67

- 18.00), Hematokrit 39.7% (nilai normal 42.00 - 52.00), Lekosit 15.39

10^3/ul (nilai normal 5 – 10), Thrombosit 311 10^3/ul (nilai normal 150 –

300), Eritrosit 5.05 10^6/ul (nilai normal 4.50 – 5.50), MPV 7.1 fl (nilai

normal 6.5 – 12.00), PDW 15.7 (nilai normal 9.0 – 17.0). Indek meliputi

MCV 78.6 fl (nilai normal 82.0 – 92.0), MCH 25.5 pg (nilai normal 27.0 –

31.0), MCHC 33.8 g/dl (nilai normal 32.0 – 37.0). Hitung jenis Gram 88.0%

(nilai normal 50.0 – 70.0), Limfosit 8.3% (nilai normal 25.0 – 40.0), Monosit

2.5% (nilai normal 3.0 – 9.0), Eosinofil 1.1% (nilai normal 0.5 – 5.0), Basofil

0.1% (nilai normal 0.0 – 1.0).

Hasil pemeriksaan laboraturium secara keseluruhan normal.

Pemeriksaan laboraturium fungsinya untuk mengetahui hematokrit dan

kreatinin. Hematokrit yang rendah umumnya akibat dari pendarahan dan

pendarahan menyebabkan shok hipovolemik. Dan pada kreatinin biasanya

pada pasien ginjal, trauma otot meningkatkan beban kreatinin.(Nurhay dkk,

2005).

Dari data pengkajian di atas dapat dilihat bahwa tanda dan gejala pada

klien sesuai referensi yang menyebutkan bahwa gambaran secara umum pada

pasien fraktur yaitu nyeri, memar, hilangnya fungsi, pembengkakkan lokal

(Brunner & Suddarth, 2005).

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan, sebagai dasar

Page 78: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

68

seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan

sesuai dengan kewenangan perawat (Nanda, 2012).

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respons

aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat

mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan

potensial klien didapatkan dari data dasar pengkajian. Tinjauan literatur yang

berkaitan, catatan medis klien masa lalu, dan konsultasi dengan profesional

lain, yang kesemuanya dikumpulkan selama pengkajian. Hal terakhir adalah,

respon aktual atau potensial klien yang membutuhkan intervensi dari domain

praktik keperawatan (Potter Perry, 2006)

Penentuan prioritas masalah keperawatan pada pasien umumnya

ditentuasn berdasarkan hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow.

Namun pada kondisi emergency, prioritas masalah didasarkan pada gangguan

airway, breathing, sirculation pasien. Selain itu disesuaikan juga dengan

kondisi life threatening. Seperti kondisi nyeri yang mengancam nyawa.

(Jones, Marsden, dan Windle, 2005)

Diagnosa keperawatan yang diangkat oleh penulis untuk Tn. S dalam

menangani kasus ini adalah nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik,

kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik “gaya, tekanan

dan gesekan”, dan resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas

kulit.

Diagnosa keperawatan pada pasien kecelakaan lalu lintas yang

mengalami fraktur umumnya adalah nyeri akut, kerusakan integritas kulit,

Page 79: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

69

hambatan mobilitas fisik, resiko infeksi, resiko syok, dan ketidakefektifan

perfusi jaringan. (Nanda, 2012)

Prioritas diagnosa keperawatan yang pertama adalah nyeri akut.

Karena gejala yang pertama kali dirasakan pasien fraktur adalah nyeri dan

nyeri yang dirasakan oleh pasien dengan skala 6. Maka penulis menegakkan

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik sesuai dengan apa yang

dialami pasien. Batasan karakteristik subjektif untuk diagnosa nyeri

berhubungan dengan agen cidera fisik adalah melaporkan nyeri secara verbal

dan secara obyektif pasien tampak meringis menahan nyeri, pasien

mengatakan bahwa tangannya mengalami nyeri yang menjalar. (Nanda, 2012)

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri

adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang

didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau

menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. (American Pain Society, 2003)

Nyeri merupakan suatu pengalaman yang melelahkan dan

membutuhkan enegi. Nyeri dapat mengganggu hubungan personal dan

mempengaruhi makna hidup (Davis, 2002). Kita tidak dapat mengukur nyeri

secara objektif. Seperti melalui tes darah. Hanya klien yang mengetahui

kapan nyeri tersebut timbul dan bagaimana perasaan klien ketika nyeri terjadi.

Untuk membuktikan bahwa mereka sedang dalam keadaan nyeri bukan

merupakantanggung jawab klien, tetapi hal tersebut merupakan tanggung

jawab perawat untuk menerima adanya keluhan nyeri yang di ungkapkan oleh

klien (American Pain Society, 2003)

Page 80: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

70

Nyeri timbul dari rusaknya jaringan disekitar fraktur dan organ tubuh

yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit

yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak.

Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri

(nosireceptor) ada yang bermielin dan ada juga yang tidak bermielin dari

syaraf perifer. Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan

dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik dalam

(deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda

inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda (Potter & Perry,

2006).

Pengalaman nyeri merupakan suatu hal yg komplek, mencangkup

aspek fisik, emosional, dan kognitif. Nyeri adalah suatu hal yang bersifat

subjektif dan personal. Stimulus terhadap timbulnya nyeri merupakan sesuatu

yang bersifat fisik dan mental yang terjadi secara alami. (Potter & Perry,

2006).

Pada diagnosa kedua penulis menengakkan kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan faktor mekanik seperti gaya, gesekan dan tekanan.

Kerusakan integritas kulit adalah perubahan atau gangguan pada lapisan

epidermis yang menyebabkan trauma jaringan pada kulit dengan batasan

karakteristik kerusakan lapisan kulit seperti data obyektif yang dialami pasien

yaitu terjadi luka robek pada kulit di bagian jari kelingking dengan panjang 3

cm, lebar 1 cm. Dan pada jari manis dengan panjang 3 cm. Lebar 2 cm dan

dalam 2 cm. Ada faktor-faktor tambahan yang dapat meningkatkan resiko

Page 81: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

71

terjadi kerusakan kulit lebih lanjut pada klien diantaranya adalah gaya gesek

dan fiksi, kelembaban, infeksi, gangguan sirkulasi perifer, usia (Potter &

Perry, 2006).

Pada diagnosa yang ketiga penulis menegakkan resiko infeksi

berhubungan dengan kerusakan integritas kulit ditandai dengan data obyektif

pada luka robek pasien terdapat kotoran yang dapat menyebabkan infeksi.

Resiko infeksi sendiri adalah keadaan dimana pasien mengalami peningkatan

resiko terserang organisme patogenik. (Nanda, 2012).

Kerusakan integritas kulit terjadi akibat terputusnya kontinuitas kulit

pada lapisan epidermis, dermis dan hipodermis.

Kerusakan integritas kulit pada Tn. S terjadi akibat adanya luka. Luka

adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis

yang berasal dari internal maupun eksternal yang mengenai organ tertentu.

Ada beberapa cara menentukan klasifikasi luka. Sistem klasifikasi luka

memberikan gambaran tentang status integritas kulit, penyebab luka,

keparahan atau luasnya cedera dan kerusakan jaringan, kebersihan luka atau

gambaran kualitas luka misalnya warna (Potter & Perry, 2006)

C. Intervensi

Intervensi adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan

yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan

intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Intervensi

merupakan langkah awal dalam menentukan apa yang dilakukan untuk

Page 82: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

72

membantu klien dalam memenuhi serta mengatasi masalah keperawatan yang

telah ditentukan. Tahap perencanaan keperawatan adalah menentukan

prioritas diagnosa keperawatan, penetapan kriteria evaluasi dan merumuskan

intervensi keperawatan. (Potter dan Perry, 2005)

Dalam pengambilan keputusan pemecahan masalah keperawatan

hendaknya sesuai dengan NIC (Nursing Interventions Classification) dan

NOC (Nursing Outcomes Classifications) sehingga tindakan yang dilakukan

dapat sesuai dengan jelas (spesific), dapat diukur (measurable), acceptance,

rasional, dan timming (Perry & Potter, 2005)

Prioritas masalah keperawatan yang pertama adalah nyeri

berhubungan dengan agen cidera fisik. Maka penulis memberikan rencana

tindakan keperawatan selama 2 jam diharapkan intensitas nyeri dapat

berkurang. Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri

yang dirasakan oleh individu . Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif

dan individual. Kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan

sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda (Tamsuri, 2007) dengan kriteria

hasil skala nyeri menjadi 3 atau tidak dirasakan lagi. Intervensi yang pertama

adalah mengkaji tingkat nyeri dengan menggunakan 2 skala yaitu deskriptif

dan numerical rating skale dengan rasional untuk mengetahui perbandingan

skala nyeri pada pasien.

Intervensi yang kedua yaitu melakukan kompres dingin menggunakan

buli buli es dengan rasional untuk mengurangi intensitas nyeri. Dalam bidang

keperawatan kompres dingin banyak digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.

Page 83: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

73

Pada aplikasi dingin memberikan efek fisiologis yakni menurunkan respon

inflamasi, menurunkan aliran darah dan mengurangi edema, mengurangi rasa

nyeri lokal (Tamsuri, 2007). Kompres dingin akan menimbulkan efek

analgetik dengan memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls

nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin

bekerja bahwa persepsi dingin menjadi dominan dan mengurangi persepsi

nyeri (Price & Wilson, 2006).

Intervensi yang ketiga yaitu mengkaji tanda tanda vital pada pasien.

Komponen pengukuran tanda tanda vital pada pasien meliputi frekuensi

pernafasan, frekuensi nadi, suhu dan tekanan darah. Pengkajian tanda tanda

vital secara berulang dimaksudkan untuk mengontrol dan mengevaluasi

kondisi pasien ataupun memprediksi kondisi yang akan datang untuk

mengetahui vital sign klien. Ketika perawat menemui adanya perubahan pada

tanda tanda vital dan mengenali hubungan antara perubahan tanda vital dan

kondisi yang ditunjukkan pasien, masalah kesehatan pasien dapat ditentukan

dengan tepat. (Potter & Perry, 2006).

Dan berkolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian obat sebagai

penurun intensitas nyeri. Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter

untuk mengobati pasien yang memiliki masalah kesehatan. Sehingga dalam

hal ini perawat memiliki peran untuk memahami kerja obat dan efek samping

yang ditimbulkan, memantau respon pasien. Dan membantu pasien

menggunakannya dengan benar dan tepat. (Potter & Perry, 2006)

Page 84: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

74

Intervensi yang ketiga yaitu mengkaji tanda-tanda vital dengan

rasional untuk mengetahui vital sign pasien. Kemudian intervensi yang

terakhir untuk diagnosa nyeri akut yaitu mengkolaborasikan dengan tenaga

medis untuk pemberian obat anti nyeri dengan rasional untuk menurukan

skala nyeri pasien

Prioritas keperawatan yang kedua adalah kerusakan integritas kulit

berhubungan dengan faktor mekanik seperti gaya, tekanan dan gesekan.

Dengan memberikan tindakan keperawatan selama 2 jam dengan harapan

integritas kulit yang baik dapat dipertahankan. Intervensi yang dilakukan

pertama kali yaitu monitor kulit dengan rasional untuk mengetahui area yang

terluka.

Terdapat 2 macam luka yang biasa terjadi pada pasien kecelakaan lalu

lintas, yaitu luka abrasi dimana terdapat permukaan kulit dan disertai sedikit

perdarahan. Luka akan terlihat basah akibat keluarnya plasma dari kapiler

yang rusak. Kemudian luka laserasi, luka laserasi adalah luka yang

mengalami perdarahan yang lebih banyak. Bergantung pada kedalaman dan

lokasi luka. Misalnya luka laserasi dengan panjang lebih dari 5 cm atau

kedalaman lebih dari 2,5 cm dapat menyebabkan pendarahan yang serius.

(Potter & Perry, 2006)

Kemudian melakukan intervensi medikasi luka dengan rasional

untuk membersihkan luka agar terhindar dari infeksi dan untuk meningkatkan

proses penyembuhan luka. Setelah itu intervensi kepada pasien untuk

menjaga kebersihan kulit agar tetap kering dan bersih. Selanjutnya lakukan

Page 85: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

75

intervensi kolaborasi dengan tenaga medis dalam pemberian obat untuk luka

nya dengan rasional sebagai obat untuk proses penyembuhan luka.

Prioritas keperawatan yang ketiga adalah resiko infeksi berhubungan

dengan kerusakan integritas kulit. Dengan memberikan tindakan

keperawatan selama 2 jam dengan harapan tidak terdapat tanda dan gejala

infeksi pada pasien. Dengan intervensi yg pertama yaitu medikasi luka dan

membersihkan luka dari pasir yang masuk kedalam lukanya dengan rasional

agar luka pasien tetap bersih dan terhindar dari infeksi. Kemudian intervensi

yang kedua yaitu mengajarkan pada pasien agar tetap menjaga kebersihan

pada lukanya untuk mencegah timbulnya infeksi dari lingkungan sekitar

pasien. Dan intervensi yang terakhir mengkolaborasikan dengan tenaga medis

dalam pemberian obat antibiotik dengan rasional sebagai obat pencegah

infeksi.

Status integritas kulit karena adanya luka. Pada Tn. S terdapat luka

terbuka. Luka terbuka melibatkan robekan pada kulit atau membran mukosa.

Penyebabnya adalah benda tajam atau tumpul dan implikasi penyembuhan

robekan kulit memudahkan masuknya mikroorganise. Trjadi kehilangan

darah dan cairan tubuh melalui luka. (Potter & Perry, 2006)

D. Implementasi

Tindakan keperawatan atau implementasi adalah serangkaian

pelaksanaan rencana tindakan keperawatan oleh perawat untuk membantu

klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang

Page 86: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

76

lebih baik dan menggambarkan kriteria hasil dalam rentang yang di harapkan

(Dermawan, 2012)

Implementasi yang pertama dilakukan penulis dengan melihat

keadaan pasien yaitu medikasi luka, sesuai dengan diagnosa kerusakan

integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik seperti gaya, tekanan dan

gesekan dan resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit.

Dengan respon subyektif pasien bersedia dan respon obyektif pasien tampak

meringis menahan sakit saat lukanya diobati dan dibersihkan.

Proses pembersihan luka terdiri dari memilih cairan yang tepat untuk

membersihkan luka dan menggunakan cara cara mekanik yang tepat untuk

memasukkan cairan tersebut tanpa menimbulkan cidera pada jaringan luka.

(Potter & Perry, 2006)

Pada diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor

mekanik seperti gaya, tekanan dan gesekan dan resiko infeksi berhubungan

dengan kerusakan integritas kulit. Perawat menginspeksi adanya benda asing

atau bahan bahan yang dapat mengkontaminasi pada luka. Sebagian besar

luka traumatik dalam kondisi kotor, terdapat tanah, pecahan kaca, sobekan

kain dan benda asing yang menempel pada benda yang menusuk tubuh dapat

tertanam pada luka.(Potter & Perry, 2006)

Untuk luka abrasi, laserasi minor dan luka tusuk kecil. pertama tama

perawat mencuci luka dengan air yang mengalir, membersihkannya dengan

sabun yang lembut dan air serta memberi antiseptik (Potter & Perry, 2006)

Page 87: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

77

Kemudian implementasi yang kedua yaitu melakukan kompres dingin

disekitar tangan pasien yang mengalami nyeri selama 15 menit. Kompres

dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah setempat menggunakan kain

yang dicelupkan pada air es. Sehingga memberikan efek rasa dingin pada

daerah tersebut.

Tujuan diberikan kompres dingin adalah menghilangkan rasa nyeri

akibat edema atau trauma, mempersempit pembuluh darah dan mengurangi

arus darah Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi aliran darah kesuatu

bagian dan mengurangi pendarahan serta edema. Diperkirakan bahwa terapi

dingin menimbulkan efek analgetik dengan memperlambat kecepatan

hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Dan

penggunaan kompres dingin digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru

terjadi/ akut. Jika cedera baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu

timbul pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa membantu

meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin

mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat

metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa sakit.

dengan respon subjektif pasien bersedia dan respon objejektif pasien

mengatakan nyeri berkurang. Dengan pengkajian P : Pada tangan kanan. Q :

Seperti ditusuk-tusuk. R : Tangan kanan, S :. Yang awal nya 6 menjadi 3 pada

masing masing alat ukur nyeri yaitu numerical rating scale dengn intensitas

nyeri sedang. Dan pada deskriptif dengan intensitas nyeri ringan. Hal ini

sesuai dengan teori dari Smeltzer, Bare (2002). T : Terus menerus dan

Page 88: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

78

menjalar. Kompres dingin dilakukan sebelum pemberian terapi obat, hal ini

untuk menghindari adanya bias pada terapi obat.

Implementasi yang ke tiga yaitu melakukan TTV dengan respon

subjektif pasien bersedia dan respon objektif. TD : 120/80 mmhg, RR : 24

x/menit. Hal ini menunjukkan bahwa status hemodinamika pasien dalam

kondisi stabil.

Implementasi yang terakhir yaitu memberikan obat melalui intravena

dan telah masuk Injeksi IV dengan inj. Ketorolac 1 amp/12 jam untuk

meringankan nyeri pada pasien. Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam sebagai

antibiotik. Inj. Ondansentrone 1 amp/12 jam sebagai anti mual dan muntah.

inj. As. Tranexamat 250 mg untuk menghentikan pendarahan yang dialami

pasien. (Iso, 2012)

E. Evaluasi

Evaluasi adalah keputusan dari efektifitas dari asuhan keperawatan

antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon

perilaku klien yang telah ditetapkan dengan respon perilaku klien yang

tampil. Tujuan dari evaluasi antara lain untuk menentukan perkembangan

kesehatan klien, menilai efektifitas dan efisiensi tindakan keperawatan,

mendapatkan umpan balik dari klien, dan sebagai tanggung jawab dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan (Dermawan, 2012)

Evaluasi dilakukan pada hari sabtu tanggal 9 Januari 2016 selama

kurang lebih 2 jam dengan menggunakan metode SOAP (Subjektif, Objektif,

Page 89: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

79

Analisis, Plaining). Untuk diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik didapatkan data subyektif pasien mengatakan nyeri pada tangan

sebelah kanan dibagian area fraktur dan tidak dapat menggerakkan jarinya,

data obyektif wajah pasien tampak meringis kesakitan, analisis masalah

belum teratasi. Plainning intervensi lakukan tindakan non farmakologis yaitu

lanjutkan kompres dingin untuk menurunkan intensitas nyeri.

Setelah dilakukan kompres dingin pasien mengatakan nyeri berkurang

dengan hasil : NRS : yang awalnya 6 menjadi 3 yaitu nyeri sedang. Deskriptif

: yang awalnya 6 menjadi 3 yaitu nyeri ringan.

Hasil evaluasi untuk kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

faktor mekanik dan diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan

integritas kulit. Data subyektif pasien mengeluh sakit pada luka-lukanya dan

pasien juga mengeluh dilukanya terdapat pasir yang masuk. Data obyektif

terdapat luka dibagian tangan kanan, dagu dan pundak. Dibagian tangan

kanan pada luka terdapat pasir yang masuk. Analisis : masalah teratasi.

Plainning lanjutkan intervensi yaitu medikasi luka.

Berdasarkan hasil kompres dingin untuk menurunkan nyeri adalah

efektif. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh

purnamasaridkk (2014) yang menyebutkan bahwa kompres dingin efektif

menurunkan nyeri. Hasil ini dapat dilihat pada lembar observasi dibagian

lampiran.

Page 90: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

80

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan pengkajian, analisa data, penentuan prioritas

diagnosa, implementasi, dan evaluasi tentang pemberian kompres dingin

pemberian kompres dingin terhadap penurunan intensitas nyeri pada asuhan

keperawatan Tn. S dengan fraktur diruang IGD RSUD Karanganyar, maka penulis

dapat menarik kesimpulan.

A. Kesimpulan

Dari uraian bab pembahasan. Maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengkajian

Hasil pengkajian pada Tn. S dengan fraktur. Data subyektif

pasien mengatakan nyeri pada tangan sebelah kanan dan pada jari nya

tidak bisa digerakkan. Data obyektif pasien dalam keadaan sadar penuh,

GCS : E : 4, V : 5, M : 6. tekanan darah pasien 120/80 mmhg. suhu tubuh

36,50 C . Capillary refill kurang dari 2 detik. Terdapat trauma pada jari ke

4 dan 5 di tangan sebelah kanan pasien dan mengalami luka robek di jari

kelingking dengan panjang 3 cm lebar 1 cm dan pada jari manis dengan

panjang 3 cm lebar 2 cm dan dalam 2 cm. Terdapat juga luka sayat pada

dagu dengan panjang 5 cm lebar 1 cm. Pada pundak panjang 3 cm lebar

5 cm.

Page 91: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

81

2. Diagnosa Keperawata

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus Tn. S adalah

nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik. Diagnosa ke dua yaitu

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik seperti

gaya, gesekan dan tekanan. diagnosa ketiga yaitu resiko infeksi

berhubungan dengan kerusakan integritas kulit.

3. Intervensi

a. Intervensi untuk diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cidera

fisik yaitu mengkaji tingkat nyeri dan mengukur skala nyeri

menggunakan 2 alat ukur skala yaitu deskriptif dan numerical rating

scale, kemudian melakukan kompres dingin menggunakan buli buli

yang diisi air es atau es batu. Tindakan ini adalah non farmakologis.

Setelah itu mengkaji tanda tanda vital klien dan yang terakhir

mengkolaborasikan dengan tenaga medis untuk pemberian obat anti

nyeri.

b. Intervensi untuk diagnosa kerusakan integritas kulit berhubungan

dengan faktor mekanik seperti gaya, tekanan dan gesekan. Pertama

kali yang dilakukan memonitor kulit yang terdapat luka. Setelah itu

melakukan medikasi luka pada luka luka pasien dan menjahit luka

robek pasien. Setelah itu melakukan edukasi kepada pasien untuk

tetap menjaga kebersihan kulit agar terhindar dari infeksi. Intervensi

yang terakhir mengkolaborasikan dengan tenaga medis dalam

pemberian obat luka.

Page 92: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

82

c. Intervensi untuk diagnosa resiko infeksi berhubungan dengan

kerusakan integritas kulit yaitu memonitor luka yang dapat menjadi

faktor infeksi. Setelah itu medikasi luka untuk membersihkan

kotoran yang masuk ke luka pasien. Kemudian edukasi ke pasien

untuk menjaga kebersihan lukanya. Yang terakhir

mengkolaborasikan dalam tindakan pemberian obat antibiotik.

4. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk menangani Tn. S.

penulis melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang sudah

ditulis dan yang sudah disesuaikan dengan keadaan pasien ketika datang

ke rumah sakit.

5. Evaluasi

a. Evaluasi untuk diagnosa nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik

adalah masalah belum teratasi dan melanjutkan tindakan non

farmakologis yaitu kompres dingin.

b. Evaluasi untuk kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor

mekanik dan resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas

kulit yaitu. Masalah teratasi tetapi tetap dilakukan medikasi luka

setiap hari untuk mengganti balutan.

6. Analisa

Hasil analisa pada kasus Tn. S pada diagnosa nyeri berhubungan

dengan agen cidera fisik yang dilakukan tindakan kompres dingin

selama 15 menit untuk menurun kan intensitas nyeri sesuai dengan jurnal

Page 93: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

83

yaitu data subyektif pasien mengatakan bahwa saat diberikan kompres

dingin selama 15 menit. Pasien merasakan sensasi yang membuat nyeri

nya berkurang. Dengan perbandingan saat pertama kali sebelum

diberikan kompres dingin mengatakan nyeri pada skala 6 untuk alat ukur

deskriptif dan NRS. Setelah dilakukan kompres dingin menjadi 3 pada

masing masing alat ukur. Deskriptif menandakan nyeri ringan. Dan NRS

menandakan nyeri sedang.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan

Fraktur, penulis akan memberikan usulan dan masukkan yang positif

khususnya dibidang kesehatan antara lain:

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit khususnya RSUD Karanganyar dapat

memberikan pelayanan kesehatan dan mempertahankan hubungan

kerjasama baik antar tim kesehatan maupun dengan pasien. Sehingga

dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal

pada pasien fraktur yang mengalami nyeri dan diharapkan rumah sakit

menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung kesembuhan

pasien.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab dan

ketrampilan yang baik dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan

Page 94: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

84

dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur agar lebih

maksimal. Serta mampu memberikan pelayanan yang profesional dan

komprehensif.

3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Diharapkan bisa lebih meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

yang lebih berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat

yang terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan

asuahan keperawatan secara komprehensif.

4. Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat menggunakan tindakan kompres dingin

tidak hanya untuk pasien fraktur tapi juga pasien lain yang mengalami

nyeri.

Page 95: PEMBERIAN TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP … · Salah satu manifestasi klinik pada penderita fraktur adalah nyeri. ... dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur

85

DAFTAR PUSTAKA

Black, Joyce M. Jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah : Menejemen

Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan, Edisi 8, Buku 2. Indonesia : CV Pentasada

Media Edukasi

Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja.

Gosyen Publising. Yogyakarta

Graha Ilmu : Yogyakarta

Helmi. Z. N. 2013. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Salemba Medikal : Jakarta

Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi EGC : Jakarta

Nurchairiah. A. Dkk. 2014. Efektifitas Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri Pada

Pasien Fraktur Tertutup Di Ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad. Jurnal

Keperawatan.

Parahita, Putu Sukma. Dkk. 2011. Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Pada Cidera Fraktur

Ekstremitas. Jurnal Kegawatdaruratan.

Potter. P. A. & Perry. A. G. 2005. Keperawatan Dasar : Konsep Proses dan Praktik. EGC :

Jakarta

Potter. P. A. & Perry. A. G. 2006. Fundamental Of Nursing, Edisi 4. Volume 2. EGC :

Jakarta

Potter. P. A. & Perry. A. G. 2010. Fundamental Of Nursing Buku 1 : 7 Salemba Medikal :

Jakarta

Purnamasari, Elia. Dkk. 2014. Efektifitas Kompres Dingin Terhadap Penurunan Intensitas

Nyeri Pada Pasien Fraktur Di RSUD Ungaran. Jurnal Ilmu Keperawatan dan

Kebidanan.

Setiadi, 2012. Konsep Dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan.

Smeltzer, S. C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Bedah. EGC : Jakarta

Wijaya, A.S & Putri YN. 2013. KMB 2. Keperawatan Medikal Bedah. Nurhamedika :

Yogyakarta

Zakiyah, Ana. 2015. Nyeri Konsep dan Penatalaksanaan Dalam Praktik Keperawatan

Berbasis Bukti. Salemba Medikal : Jakarta