PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat...

94
PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR II RSUD KARANGANYAR DISUSUN OLEH : DIAH KUSUMANINGTYAS P.12017 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat...

Page 1: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP

PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Ny. S DENGAN GASTRITIS

DI RUANG MAWAR II RSUD

KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :

DIAH KUSUMANINGTYAS

P.12017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

i

PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP

PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATANNy. S DENGAN GASTRITIS

DI RUANG MAWAR IIRSUD

KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

DIAH KUSUMANINGTYAS

P.12017

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

ii

Page 4: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

iii

Page 5: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:

Nama : Diah Kusumaningtyas

NIM : P.12 017

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap

Penurunan Tingkat Nyeri Pada Asuhan Keperawatan

Ny. S Dengan Gastritis Di Ruang Mawar II RSUD

Karanganyar

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Juni 2015

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : S. Dwi Sulistyawati, S.Kep., Ns., M.Kep ( )

NIK. 200984041

Penguji I : Alfyana Nadya Rachmawati S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )

NIK. 201086057

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns ( )

NIK.200179001

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

NIK. 200680021

Page 6: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap

Penurunan Tingkat Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Gastritis Di

Ruang Mawar II RSUD Karanganyar”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Atiek Murharyati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Meri Oktariani, S. Kep., Ns., M. Kep, selaku Sekretaris Program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu

di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. S. Dwi Sulistyawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep,selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Alfyana Nadya Rachmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku dosen penguji yang

telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

Page 7: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

vi

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

studi kasus ini.

5. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya,

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

9. Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin

Surakarta, Mei 2015

Penulis

Page 8: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

vii

PERSEMBAHAN

Dari hati yang paling dalam, kupersembahkan karya tulis ini untuk

mereka yang selalu mendoakan dan mendukung sepenuh hati,

terimakasih kuucapkan untuk :

v Allah SWT, yang telah memudahkan jalanku selama ini.

v Papa dan Ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan

memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan. Semoga

suatu saat ananda bisa membahagiakan papa dan ibu, meskipun

jasa-jasamu tidak akan dapat ananda balas dengan apapun.

v Kakakku tersayang Ari Sulistyo yang selalu ada untukku,

terimakasih telah menjadi kakak terbaik saya.

v Yang terkasih Deny Dwi Erfianto, terimakasih atas kasih sayang

dan perhatiannya selama ini, tanpa semangatmu aku tak mampu.

v Sahabat saya Tika, Unet, Silvia, Putri terimakasih untuk

keceriaannya karena kalian aku tak sendiri.

v Teman-teman senasip dan seperjuangan terimakasih kalian telah

membantu hingga ujian ini terlewati, perjuangan ini memang

menyenangkan. SEMANGAT

v AD 2040 WB, terimakasih kau selalu temani langkahku

v Semua teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

terimakasih atas segalanya.

v Dan para Pembaca yang budiman

Page 9: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Tujuan ..................................................................................... 4

C. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7

1. Gastritis ........................................................................... 7

2. Nyeri ............................................................................... 22

3. Aromaterapi Lavender ..................................................... 36

B. Kerangka Teori ...................................................................... 40

C. Kerangka Konsep .................................................................. 40

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI

A. Subyek Aplikasi Riset ........................................................... 41

B. Tempat dan Waktu ................................................................ 41

C. Media dan Alat yang Digunakan ........................................... 41

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset ..................... 41

E. Alat Ukur Evaluasi Aplikasi Tindakan Riset ......................... 42

Page 10: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

ix

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien ....................................................................... 43

B. Pengkajian .............................................................................. 43

C. Pemeriksaan Fisik ................................................................... 49

D. Pemeriksaan Penunjang .......................................................... 50

E. Perumusan Masalah Keperawatan .......................................... 51

F. Intervensi ................................................................................ 52

G. Implementasi Keperawatan .................................................... 54

H. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 57

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .............................................................................. 60

B. Perumusan Masalah ................................................................ 67

C. Intervensi ................................................................................ 69

D. Implementasi .......................................................................... 70

E. Evaluasi .................................................................................. 72

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 75

B. Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pathway ................................................................................. 10

Gambar 2.2 Pengukuran Skala VDS .......................................................... 33

Gambar 2.3 Pengukuran Wong-Baker Faces Pain Rating Scale ............... 34

Gambar 2.4 Pengukuran Numerical Rating Scale (NRS) ........................... 34

Gambar 2.5 Kerangka Teori ....................................................................... 40

Gambar 2.6 Kerangka Konsep .................................................................. 40

Gambar 2.7 Genogram Ny.S ...................................................................... 45

Page 12: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Usulan Judul

Lampiran 2 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 3 Surat Pernyataan

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 5 Jurnal Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap

Tingkat Nyeri Pada Pasien Gastritis Diruang Dahlian RSUD

Nganjuk

Lampiran 6 Asuhan Keperawatan

Lampiran 7 Log Book Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 8 Pendelegasian Pasien

Lampiran 9 Lembar Observasi Skala Nyeri

Page 13: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gastritis merupakan peradangan pada dinding lambung terutama

padamukosa dan submukosa lambung,ditandai dengan nyeri ulu hati setelah

makan dan nyeri tekan pada bagian epigastrium (Bruner, 2006). Gejala

penyakit gastritis diantaranya adalah nyeri pada ulu hati, mual, muntah,

kembung, diare, dan pusing (Smeltzer, 2009). Nyeri perut pada gastritis dapat

disebabkan oleh faktor stress, agen infeksi, makanan,dan obat-obatan NSAID

(Cogle A; saps M, 2009). Ketika terjadi proses gastritis akan terjadi

peningkatan asam hidroklorida dilambung dan ketika mengenai dinding

lambung akan menimbulkan nyeri lambung (perih) kerena dinding lambung

yang inflamasi (Sharif, 2012).

Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap

beberapa negara dunia dan mendapatkan hasil persentase dari angka kejadian

gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%,

Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1

juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia

Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.

Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia adalah 40,8% (WHO,

2011).

Page 14: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

2

Gastritis merupakan salah satu penyakit didalam 10 penyakit

terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah

30.154 kasus (4,9%) (Profil Kesehatan Indonesia, 2009). Pada tahun 2014

penyakit gastritis menempati urutan ke-4 dari 10 penyakit terbanyak di RSUD

karanganyar dengan jumlah 533 penderita gastritis (Rekam Medis RSUD

Karanganyar, 2014).

Nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak

menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual

maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan

(Tamsuri, 2007). Rasa nyeri merupakan masalah yang sering terjadi dan

bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Rasa nyeri yang

terjadi pada tubuh manusia sebenarnya merupakan respon pertahanan untuk

memberitahukan adanya kerusakan yang berbahaya pada jaringan tubuh

(Tamsuri, 2007). Penatalaksanaan nyeri yaitu membantu meredakan nyeri

(termasuk pendekatan farmakologis dan non farmalogis) (Bruner, 2006).

Penanganan nyeri bisa dilakukan secara farmakologis yakni dengan

pemberian obat-obatan. Dengan cara non farmakologis melalui distraksi,

relaksasi dan stimulasi kulit kompres hangat atau dingin, latihan nafas dalam,

terapi musik, aromaterapi, imajinasi terbimbing, relaksasi (Rezkiyah,2011).

Salah satu alternatif meredakan nyeri adalah dengan teknik aromaterapi

lavender. Aromaterapi adalah metode yang menggunakan minyak atsiri untuk

meningkatkan kesehatan fisik dan emosi. Minyak atsiri adalah minyak alami

yang di ambil dari tanaman aromatik (Koensoemardiyah, 2009). Berbagai

Page 15: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

3

efek minyak atsiri yaitu sebagai antiseptic, antimicroba, antivirus, dan anti

jamur, zat analgesik, antiradang, antitoksin, zat balacing, immunostimulan,

pembunuh dan pengusir serangga, mukolitik dan ekspektoran. Minyak atsiri

yang bersifat analgesik (menghilangkan rasa sakit) adalah chamomile

frankincense, cengkih, wintergreen, lavender dan mint (Koensoemardiyah,

2009).

Mekanisme kerja perawatan aromaterapi dalam tubuh manusia

berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sistem sirkulasi tubuh dan

sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya

ingat dan emosi seseorang. Bau merupakan suatu molekul yang mudah

menguap ke udara dan akan masuk ke rongga hidung melalui penghirupan

seingga akan direkam oleh otak sebagai proses penciuman (Yunita, 2010).

Kelebihan minyak lavender dibandingkan minyak essensial lainnya

adalah kandungan racunnya yang relatif sangat rendah, jarang menimbulkan

alergi (Yunita,2010). Aromaterapi lavender memiliki keunggulan

dibandingkan dengan jenis aromaterapi lainnya yaitu ekonomis, mudah

diperoleh, aman dipergunakan, tidak memerlukan waktu lama dan praktis

karena tidak memerlukan peralatan yang rumit. Kombinasi terapi lavender

dengan pengobatan medis akan meningkatkan kondisi klien (Zelner, 2005).

Minyak lavender berbau manis, floral, sangat herbal dan mempunyai

tambahan bau seperti balsam. Minyak lavender merupakan salah satu minyak

yang paling aman. Karenanya sering digunakan untuk mengobati infeksi

Page 16: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

4

paru-paru, sinus, vagina, dan kulit, juga meringankan sakit kepala, nyeri otot

dan nyeri lainnya (Koensoemardiyah, 2009).

Hasil studi pendahuluan pada tanggal 12 Maret 2015 di RSUD

Karanganyar didapatkan pasien dengan diagnosa medis gastritis dan

mengeluh nyeri. Pemberian aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan

tingkat nyeri pada pasien gastritis, sesuai hasil penelitian yang ditulis dalam

jurnal oleh Sujatmiko dan Eni Triwiyat (2014).Berdasarkan latar belakang

tersebut penulis tertarik untuk mengaplikasikan hasil riset tentang pemberian

aromaterapi lavender terhadap tingkat nyeri pada pasien gastritis di RSUD

Karanganyar.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan keperawatan pemberian aromaterapi lavender

terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien gastritis diruang Mawar II

RSUD Karanganyar.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajianpada Ny. S dengan gastritis.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa pada Ny. S dengan gastritis.

c. Penulis mampu melakukan rencana asuhan keperawatan pada Ny. S

dengan gastritis.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan

gastritis.

Page 17: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

5

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan gastritis.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian aromaterapi lavender

terhadap tingkat nyeri pada Ny. S dengan gastritis.

C. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Sebagai alternatif untuk mengetahui manfaat pemberian aromaterapi

lavender terhadap penurunan tingkat nyeri dandapat sebagai

pedomanbagi perawat untuk menangani penyakit gastritis yang

mengalami nyeri kususnya di ruang Mawar II RSUD Karanganyar.

2. Bagi Intitusi Pendidikan

Diharapkan bagi intitusi pendidikan khususnya pada mata ajar

Keperawatan Dalam, mampu membuat penelitian ilmiah tentang

pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri dan mampu

memberikan informasi kepada mahasiswa dan mahasiswi keperawatan

baik dengan teori maupun dengan praktek, bahwa pemberian aromaterapi

lavender dapat menurunkan tingkat nyeri pada pasien dengan gastritis.

3. Bagi Penulis

Diharapkan dengan dibuatnya karya tulis ini penulis memperoleh

pengetahuan mengenai pemberian aromaterapi lavender terhadap

penurunan tingkat nyeri pada pasien gastritis dan meningkatkan

pengalaman dalam melakukan intervensi berbasis riset di bidang

keperawatan dalam.

Page 18: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

6

4. Bagi Pasien

Diharapkan dengan intervensi pemberian aromaterapi lavender pada

pasien dengan gastritis yang mengalami nyeri dapat membantu pasien

dalam menurunkan nyeri gastritis.

Page 19: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun teori

1. Gastritis

a. Pengertian

Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut

dengan kerusakan erosi. Gastritis ini paling banyak ditemukan.

Gastritis adalah suatu peradangan pada mucosa lambung yang dapat

bersifat akut, kronik atau lokal (M. Clevo Rendi & Margareth TH,

2012).

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa

lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Sedangkan

gastritis kronik adalah inflamasi lambung yang lama yang

disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh

bakteri H. Pylori (Deden & Tutik, 2010).

b. Etiologi

Etiologi dari gastritis antara lain: Menurut ( M. Clevo Rendi &

Margareth TH, 2012).

1) Obat analgetik-antiinflamasi terutama aspirin. Aspirin dalam

dosis yang rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa

lambung.

Page 20: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

8

2) Bahan kimia misalnya lisol

3) Merokok

4) Alkohol

5) Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar sepsis, trauma,

pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan

saraf pusat

6) Refluks usus lambung

7) Endotoksin

c. Patofisiologi

Mukosa barier lambung umumnya melindungi lambung dari

pencernaan terhadap lambung itu sendiri, yang disebut proses auto

digesti acid, prostaglandin yang memberikan perlindungan ini.

Ketika mukosa barier ini rusak maka timbul gastritis. Setelah barier

ini rusak terjadilah perlukaan mukosa dan diperburuk oleh histamin

dan stimulasi saraf colinergic. Kemudian HCL dapat berdifusi balik

kedalam mukosa dan menyebabkan luka pada pembuluh yang kecil,

yang mengakibatkan terjadinya bengkak, perdarahan, dan erosi pada

lambung. Alkohol, aspirin dan refluk isi duodenal diketahui sebagai

penghambat difusi barier.

Perubahan-perubahan patologi yang terjadi pada gastritis

termasuk kongesti vaskuler, edema, peradangan sel supervisial.

Manifestasi patologi awal dari gastritis adalah penebalan, kemerahan

pada membran mukosa dengan adanya tonjolan / terlipat. Sejalan

Page 21: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

9

dengan perkembangan penyakit dinding dan saluran lambung

menipis dan mengecil, atropi gastrik progesif karena perlukaan

mukosa kronik menyebabkan fungsi sel utama dan parietal

memburuk.

Ketika fungsi sel sekresi asam memburuk, sumber-sumber

faktor intrisiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat terbentuk lebih

lama, dan penumpukan Vitamin B12 dalam badan menipis secara

merata yang mengakibatkan anemi yang berat. Degenerasi mungkin

ditemukan pada sel utama dan pariental sekresi lambung menurun

secara berangsur, baik jumlah maupun konsentrasi asamnya sampai

hanya tinggal mucus dengan air. Resiko terjadinya kanker gastrik

yang berkembang dikatakan meningkat setelah 10 tahun gastritis

kronik. Perdarahan mungkin terjadi setelah satu epesode gastritis

akut atau dengan luka yang disebabkan oleh gastritis kronik (Deden

& Tutik, 2010).

Page 22: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

10

d. Pathway

Gambar 2.1 Pathway

(Deden & Tutik, 2010)

Obat–obatan (aspirin,

solfanomeda steroid) kafein H.phylori

Mengganggu

pembentukan sawar

mukosa lambung

Menurunkan

produksi bikarbonat

Melekat pada

epitel lambung

Menghancurkan

lapisan mukosa sel

lambung

Menurunkan

kemampuan

proteksi terhadap

Menurunkan barrier

lambung terhadap asam

pada pepsin

Menyebabkan difusi

kembali asam lambung

& pepsin

inflamasi Erosi mukosa

lambung

Nyeri

epigastriu

m

Gangguan

rasa nyaman

Menurunkan

sensori makan

Menurunkan

tonus

&paristaltikusus

Mukosa lambung

kehilanganintegritas

jaringan

Anoreksia perdarahan Refluks isi deudenum

ke lambung

Mual

muntah Defisit volume

cairan dan elektrolit

Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh

Dorongan ekspulsi isi

lambung kemulut

Page 23: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

11

e. Manifestasi

Tanda dan gejala dari gastritis antara lain(Surjono, 2010):

1) Nyeri seperti terbakar

2) Nyeri ulu hati setelah makan

3) Anoreksia

4) Mual, muntah dan cegukan

5) Sakit kepala

6) Malaise

7) Perut kembung

8) Rasa asam di mulut

9) Hemorhagi

10) Kolik usus dan diare

f. Klasifikasi

Gastritis dibagi menjadi 2 jenis (Charlene J. Reeves, 2001) dalam

Sharif, (2012) yaitu :

1) Gastritis Akut

Gastritis akut adalah proses peradangan jangka pendek

dengan konsumsi agen kimia atau makanan yang menggangu

dan merusak mucosa gastrik. Agen semacam itu mencakup

bumbu, rempah-rempah, alkohol, obat-obatan, radiasi,

khemoterapi, dan mikroorganisme infektif.

Page 24: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

12

2) Gastritis Kronis

Gastritis kronis dibagi dalam tipe A dan B. Gastritis tipe A

mampu menghasilkan imun sendiri, tipe ini dikaitkan dengan

atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mucosa. Penurunan

pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibody. Anemia

Pernisiosa berkembang denganproses ini. Anemia Pernisiosa

berkembang dengan proses ini. Pernisiosa anemia berkembang

dengan proses ini. Sedangkan gastritis tipe B lebih lazim, tipe

ini dikaitkan dengan infeksi bakteri helocobakter pylori, yang

menimbulkan ulkus pada dinding lambung.

g. Komplikasi

Komplikasi yang mungkin dapatterjadi pada gastritis menurut

(Deden & Tutik, 2010) adalah:

1) Ulkus peptikum

2) Perdarahan saluran cerna bagian atas

h. Penatalaksanaan

1) Keperawatan

a) Istirahat baring

b) Mengurangi stres

c) Diit lunak dan tidak merangsang, tidak merokok, tidak

minum alkohol

2) Medis

a) Bila pendarahan lambung : antikoagulan

Page 25: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

13

b) Pemberian obat-obatan anti kolinergik, anti emetik,

analgetik dan sedative, antasida, antibiotika.

c) Terapi pendukung : intubasi, cairan, intra vena.

d) Pembedahan : untuk mengangkat ganggren dan perforasi.

Gastrojejunuskopi / reseksi lambung sehingga mengatasi

obstruksi pilorus (Deden & Tutik, 2010).

i. Asuhan Keperawatan Gastritis (Sarif, 2012).

1) Pengkajian

a) Aktivitas/ istirahat

Gejala : kelemahan, kelelahan

Tanda : takikardi, takipnea, hiperventilasi (respon teradap

aktivitas)

b) Sirkulasi

Gejala : hipotensi, takiardi, disritmia (hipovolemia/

hipoksemia), nadi perifer lemah, pengisian kapiler terlambat

(capilarirefil time > detik ), warna kulit pucat, sianosis

(bergantung jumlah kehilangan darah).

Kelembaban kulit: berkeringat (munujukkan status syok,

nyeri akut, respon psikologis).

c) Integritas Ego

Gejala : faktor stres akut kronis (keuangan, hubungan,

kerja), perasaan tidak berdaya.

Page 26: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

14

Tanda : gelisah, pucat, berkeringat, perhatian menyempit,

gemetar, suara gemetar.

d) Eliminasi

Gejala : riwayat perawatan dirumah sakit sebelumnya

karena perdarahan GI atau masalah yang berhubungan

dengan GI misalnya luka peptik atau Gaster Gastritis,

Iradiasi area gaster.

Tanda : nyeri tekan abdomen, distensi.

Bunyi usus sering, hiperaktif selama perdarahan, karakter

feses diare, darah warna gelap, kecoklatan, atau kadang-

kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea),

konstipasi dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan

antasida).

Keluaran urin : menurun, pekat.

e) Makanan / cairan

Gejala : anoreksia, mual, muntah, kecekukan, nyeri ulu hati,

sendawa bau asam, tidak toleran terhadap makanan,

penurunan berat badan.

Tujuan : muntah : warna kopi, gelap atau mera cerah,

dengan atau tanpa berkuaan darah.

Membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa,

turgor kulit buruk, berat jenis urin meningkat.

Page 27: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

15

f) Neurosensori

Gejala : rasa berdenyut pusing / sakit kepala, kelemahan.

Status Mental : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang

dari agak cenderung tidur, disorientasi / bingung, sampai

pingsan, koma (bergantung sirkulasi / oksigen).

g) Nyeri kenyamanan

Gejala : nyeri digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa

terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi.

Rasa ketidaknyamanan / distress samar-samar setelah

makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).

Nyeri epigastrium kiri sampai tengah / menyebar

kepunggung terjadi 1 sampai 2 jam setelah makan dan

hilang dengan antasida (ulkus gaster).

Nyeri gaster terlokasi dikanan terjadi > 4 jam setelah

makan/ bila kosong dan hilang dengan makanan atau

atasida (ulkus duadenal). Tidak ada nyeri farises esophgus

atau gastritis.

Faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan

obat-obat tertentu misalnya salisitas, resepin, anibiotik, ibu

profen, stresor, psikolgis.

Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit,

pucat berkeringat, perhatian menyempit.

Page 28: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

16

h) Keamanan

Gejala : alergi terhadap obat / sensitif misal ASA

Tanda : peningkatan suhu, spiderangioma, eritmapalmar

(menunjukan sirosis/ hipertensi portal).

i) Pemeriksaan diagnostik

(1) EGD

(2) Minum barium dengan foto rotgen

(3) Analisa gaster

(4) Angiografi

(5) Tes feses akan aktif

(6) HB/HT : penurunan HB

(7) Jumlah darah lengkap

(8) BUN : 2,5 – 6,4 mmol/L

(9) Kreatinin :0,9 – 1,1 mg%

(10) Amonia

(11) Profil koagulasi

(12) GDA : <200 mg%

(13) Natrium : 136 – 145 mmol/L

(14) Kalium : 3,5 – 5,5 mmol/ L

2) Diagnosa Keperawatan

a) Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cedera Biologis

(perlukaan mukosa gaster).

Page 29: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

17

b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat dan

rangsangan muntah.

c) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada

mukosa lambung.

d) Mual berhubungan dengan iritasi lambung.

e) Gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor eksternal:

bising.

3) Intervensi

a) Nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis

Tujuan : nyeri berkurang atau hilang

Kriteria Hasil :

(1) TTV dalam batas normal

(2) Melaporkan nyeri berkurang atau hilang

(3) Frekuensi nyeri berkurang

Intervensi

(1) Lakukan pengkajian nyeri secara menyeluruhmeliputi

lokasi, durasi, kualitas, keparahan nyeri dan faktor

pencetus nyeri.

Rasional : pengkajian yang menyeluruh akan

mendapatkan hasil yang tepat.

(2) Ajarkan untuk teknik nonfarmakologi misal relaksasi,

guide imajeri, terapi musik, distraksi.

Page 30: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

18

Rasional : selain teknik farmakologi, teknik non

farmakologi juga dapat menurunkan tingkat nyeri

pasien.

(3) Kendalikan faktor lingkungan yang dapat

mempengaruhi respon pasien terhadap

ketidaknyamanan misal suhu, lingkungan, cahaya,

kegaduhan.

Rasional : lingkungan yang nyaman sangat diperlukan

pasien.

(4) Kolaborasi : pemberian analgetik.

Rasional : analgesik dapat mengurangi rasa nyeri.

b) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat dan

rangsangan muntah.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria hasil :

(1) Mempertahankan berat badan dalam batas normal

Berat badan ideal :

Rumus : 8 + 2n,n (umur)

Rumus status nutrisi = BB x 100%

(2) Toleransi terhadap diet yang dianjurkan pasien mau

makan minimal habis ½ porsi, nafsu makan baik.

(3) Melaporkan tingkat energi keadekuatan

Page 31: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

19

(4) Menyatakan keinginan untuk mengikuti diet

(5) Nilai laboratorium misal albumin dan globulin dalam

batas normal.

Albumin normal : 3,5 – 5,3 gr/dl

Globulin normal : 2,7 – 3,2 gr/dl

Intervensi

(1) Tentukan makanan kesukaan klien.

Rasional : makanan yang disukai pasien dapat

menambah nafsu makan.

(2) Dorong pasien untuk memilih makan yang lunak.

Rasional : makanan yang lunak dapat segera dicerna.

(3) Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan

asupan vitamin c.

Rasional : agar nutrisi pasien menjadi adekuat.

(4) Monitor jumlah pemasukan nutrisi kalori.

Rasional : untuk mengetahui jumlah pemasukan nutrisi

kalori.

(5) Kolaborasi (diskusikan dengan ahli gizi dalam

menentukan jumlah kebutuhan kalori dan protein)

Rasional : kebutuhan gizi akan menjadi adekuat

c) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada

mukosa lambung.

Tujuan : tidak terjadi peningkatan suhu tubuh

Page 32: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

20

Keriteria hasil :

(1) Suhu tubuh dalam rentang normal

(2) Menjelaskan tindakan untuk mengurangi peningkatan

suhu tubuh

(3) Tidak ada perubahan warna kulit

(4) Denyut nadi normal

(5) Respirasi normal

(6) Cairan seimbang (intake dan output) dalam 24jam

Urine output 1-3 tahun = 500-600 ml

3-5 tahun = 600-700 ml

14-18 tahun = 700-1000 ml

14-19 tahun = 800-1400 ml

14-18 tahun = 1500 ml

(7) Tekanan darah dalam batas normal

Intervensi

(1) Observasi tanda- tanda vital

Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien.

(2) Berikan minuman peroral

Rasional : agar pasien tidak dehidrasi

(3) Kompres dengan air hangat

Rasional : air hangat dapat menurunkan suhu tubuh.

(4) Kolaborasi pemberian antipiretik

Page 33: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

21

Rasional : antipiretik dapat menurunkan standar suhu

tubuh normal.

(5) Monitor masukkan dan keluaran cairan dalam 24 jam

Rasional : untuk mengetahui masukan dan keluaran

cairan pasien.

d) Mual berhubungan dengan iritasi lambung

Tujuan : mual dapat terkontrol

Kriteria hasil :

(1) Selera makan membaik

(2) Tingkat kenyamanan membaik

(3) Dapat mengendalikan mual

(4) Status nutrisi yang adekuat

Intervensi

(1) Pantau gejala mual pada pasien

Rasional : menganalisis penyebab mual

(2) Pantau tanda-tanda vital

Rasional : mengetahui keadaan vital.

(3) Berikan minum hangat

Mengurangi rasa tidak enak saat mual

(4) Tinggikan bagian kepala tempat tidur

Rasional : mengurangi rasa mual.

e) Gangguan pola tidur berhubungan denganfaktor eksternal:

bising.

Page 34: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

22

Tujaun : gangguan pola tidur dapat teratasi.

Kriteria hasil :

(1) Dapat istirahat dan tidur secara normal atau biasa

(2) Klien merasa lebih sehat

(3) Tidak keletihan atau lesu

(4) Tampak rileks

Intervensi

(1) Kaji pola tidur pasien.

Rasional : untuk mengetahui kualitas tidur pasien.

(2) Ciptakan lingkungan tenang.

Rasional : mempercepat klien untuk tidur

(3) Batasi pengunjung.

Rasional : untuk mengurangi kecemasan dan

meningkatkan waktu istirahat.

(4) Anjurkan pasien untuk banyak istirahat.

Rasional : untuk meningkatkan pola istirahat pasien.

(5) Anjurkan pasien untuk mkinum susu hangat.

Rasional : karena susu merupakan nutrisi yang cepat

cerna

Page 35: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

23

2. Nyeri

a. Pengertian

Aziz (2009) dalam Tetti(2015) bahwa nyeri merupakan kondisi

berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat sangat sujektif.

Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun

tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan

atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya.

Long (1996) dalam Wahit (2007) nyeri adala perasaan yang

tidak nyaman yang sangat sujektif dan hanya orang yang

mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan

tersebut.

b. Etiologi

Nyeri terjadi karena adanya stimulus nyeri:

1) Fisik (termal, mekanik, elektrik)

2) Kimia

Apabila ada kerusakan pada jaringan akibat adanya kontinuintas

jaringan yang terputus, maka histamin, bradikinin, serotonin,

dan prostagladin akan diproduksi oleh tubuh. Zat-zat kimai ini

akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini diteruskan ke

Central Nerve System (CNS) untuk kemudian ditansmisikan

pada serabut tipe C yang menghasilkan sensasi seperti terbakar

atau pada serabut tipe A yang menghasilakn nyeri, seperti

Page 36: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

24

tertusuk (Hinchliff, Montague, &Watson, 1996) dalam Tetti

(2015).

c. Faktor yang mempengaruhi nyeri

Banyak faktor yang mempengaruhi persepsi dan reaksi nyeri,

diataranya: faktor lingkungan, keadaan umum, endorfin, faktor

situasional, jenis kelamin, pengalaman masa lalu dan setatus

emosiaonal, anxietas dan kepribadian, budaya dan sosial, arti nyeri,

usia, fungsi kognitif, dan kepercayaan individu (Prihardjo,1996;

Reeder, Martin, & Griffin, 1997); lowdermilk, perry, & Bobak,

2000; Niven, 2002; Aziz, A., 2009) dalam Tetti(2015).

1) Lingkungan

Lingkunagn akan mempengaruhi persepsi nyeri.

Lingkungan yang ribut dan terang dapat meningkatkan intensitas

nyeri (Kozier, Erb, & Oliveri, 1996) dalam Tetti (2015).

2) Keadaan Umum

Kondisi fisik yang menurun, misalnya kelelahan dan

kurangnya asupan nutrisi dapat meningkatkan intensitas nyeri

yang dirasakan klien. Begitu juga rasa haus, dehidrasi, dan lapar

akan meningkatkan persepsi nyeri (Terri, 2002) dalam Tetti

(2015).

3) Endorfin

Tingkatan endorfin berbeda-beda antara satu orang dan

yang lainnya. Hal inilah yang sering menyebabkan rasa nyeri

Page 37: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

25

yang dirasakan oleh seseorang berbeda dengan yang lainnya

(Reeder, Martin, & Griffin, 1997) dalam Tetti (2015).

4) Faktor Situasional

Pengalaman nyeri klien pada situasi formal akan tersa

lebih besar dari pada saat sendirian. Persepsi nyeri juga

dipengaruhioleh trauma jaringan (Sikorsi & Barker, 2005)

dalam Tetti (2015).

5) Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor penting dalam merespons

adanya nyeri. Dalam suatu studi dilaporkan, bahwa laki-laki

kurang merasakan nyeri dibandingkan dengan wanita

berdasarkan atnis tertentu (Sikorsi & Barker, 2005) dalam Tetti

(2015).

6) Status Emosi

Status emosional sangat memegang peranan penting

dalam persepsi rasa nyeri karena akan meningkatkan persepsi

dan membuat impuls rasa nyeri lebih cepat disampaikan.

Adapun status emosi yang sangat memengaruhi persepsi rasa

nyeri pada individual antara lain; kecemasan, ketakutan, dan

kekhawatiran (Benson & Proctor, 2000) dalam Tetti (2015).

7) Pengalaman yang lalu

Adanya pengalaman nyeri sebelumnya akan

mempengaruhi respons nyeri pada klien. Contohnya, pada

Page 38: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

26

wanita yang mengalami kesulitan, kecemasan,dan nyeri pada

persalinan sebelumnya akan meningkatkan respons nyeri

(Lowdermilk, Perry, & Bobok, 2000) dalam Tetti (2015).

8) Reaksi terhadap nyeri

Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons

seseorang terhadap nyeri, seperti rasa ketakutan, gelisah, cemas,

menangis, dan menjerit. Semua ini merupakan bentuk respon

nyeri yang dapat dipengaruhi oleh faktor, seperti arti nyeri,

tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu, nilai budaya,

harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa takut, cemas,

usia, dan lain-lain. (Tetti, 2015)

9) Ansietas dan Kepribadian

Ansietas mempunyai efek yang besar, baik pada kualitas

maupun intensitas pengalaman nyeri. Klien yang gelisah lebih

sensitif terhadap nyeri dan mengeluh nyeri lebih sering

dibandingkan dengan klien lain (Lowdermilk, Perry, & Bobak,

2000) dalam Tetti (2015).

Faktor lingkungan, keadaan umum, endorfin,situasional,

jenis kelamin, pengalaman masa lalu dan status emosional,

anxietas dan kepribadian, budaya dan sosial, arti nyeri, usia,

fungsi kogntif, dan kepercayaan individual biasanya terjadi dan

saling mempengaruhi satu sama lain (Tetti, 2015).

Page 39: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

27

10) Budaya dan Sosial

Menurut Hinchliff, Montague, clan Watson (1996);

Lowdermilk, Peryy, dan Bobak (2000) dalam Tetti (2015).

Budaya memiliki peran dalam mentoleransi nyeri. Aspek ini

snagat berpengaruh besar terhadap psikolosgis seseorang dalam

mempersiapkannyeri. Dalam penelitian Sloman, Rosen, Rom,

dan Shir (2005) dalam Tetti (2015). Menemukan bahwa faktor

budaya memberikan pengaruh terhadap persepsi nyeri.

11) Usia

Persepsi nyeri dipengaruhi oleh usia, yaitu semakin

bertambah usia maka semakin mentoleransi rasa nyeri yang

timbul, kemampuan untuk memahami dan mengontrol nyeri

kerapkali berkembang dengan bertambahnya usia (Niven, 2002)

dalam Tetti (2015)

12) Arti Nyeri

Nyeri memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Nyeri

memiliki fungsi proteksi yang penting dengan memberikan

peringatan, bahwa ada kerusakan yang sedang terjadi. Arti nyeri

meliputi, penyakit fital, meningkatnya ketidakmampuan, dan

kehilangan mobilitas (Monahan, Neighbors, Sands, Marek, &

Green, 2007) dalam Tetti (2015).

Page 40: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

28

13) Fungsi Kognitif

Pada penelitian yang dilakukan oleh Lander (1992) dalam

Tetti (2015) ditemukan, bahwa ingatan akan nyeri tidak selalu

akurat. Setiap klien mempunyai strategi koping (penyelesaian

masalah) yang berbeda-beda untuk mengatasi pengalaman yang

menyakitkan.

14) Kepercayaan

Kepercayaan terhadap agama dapat mempengaruhi

individu dalam mengatasi nyeri timbul. Kemungkinan, individu

mempercayai bahwa nyeri sebagai hukumandan dapat

mengurangi kesalahan yang dilakukannya (Hazinski, 1992)

dalam Tetti (2015).

d. Klasifikasi

Wolf (1989) dalam Sulistyo (2013) secara kualitatif membangi

nyeri menjadi dua jenis, yakni nyeri fisiologis dan nyeri

patofisiologis. Perbedaan utama antara kedua jenis nyeri ini adalah

nyeri fisiologis sensor nirmal berfungsi sebagai alat proteksi tubuh.

Sementara nyeri patofisiologis merupakan sensor abnormal yang

dirasakan oleh seseorang yang dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya adanya trauma dan infeksi bakteri ataupun virus.

Nyeri patologis merupakan sensasi yang timbul sebagai konsekuensi

dari adanya kerusakan jaringan atau akibat adanya kerusakan saraf.

Jika proses inflamasi mengalami proses penyembuhan normal

Page 41: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

29

sehingga menghilang sesuai dengan proses penyembuhan disebut

sebagai adaptif pain yang lazim dikenal sebagai nyeri akut. Di lain

pihak, kerusakan saraf justru berkembang menjadi intractable pain

setelah penyembuhan selesai, disebut sebagai maladaftive pain atau

neuropathy pain lanjut/kronik.

e. Fisiologi Nyeri

Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku.

Cara yang paling baik untuk menjelaskan tiga komponen fisiologis

berikut, yakni : resepsi, persepsi, dan reaksi. Stimulus penghasil

nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer. Serabut

nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani salah satu dari

beberapa rute saraf dan akhirnya sampai dialam massa berwarna

abu-abu di medula spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi

dengansel-sel saraf inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga

tidak mencapai otak atau distransmisi tanpa hambatan ke korteks

serebal, maka otak menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses

informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta

asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersiapkan nyeri (McHair,

1990) dalam Tetti (2015).

Seorang klien yang sedang merasakan nyeri, tidak dapat

membedakan komponen-komponen tersebut. Akan tetapi, dengan

memahami setiap komponen, perawat akan terbantu dalam

mengenali setiap komponen, perawat akan terbantu dalam mengenali

Page 42: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

30

faktor-faktor yangdapat menimbulakn nyeri, gejala yang menyertai

nyeri, dan rasional serta kerja terapi yang dipilih.

f. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan nyeri dibagi menjadi dua, yaitu (Potter &

Perry, 2006):

1) Penatalaksanaan Nyeri Secara Farmakologis

Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis efektif untuk

nyeri sedang dan berat. Penanganan yang sering digunakan

untuk menurunkan nyeri biasanya menggunakan obat analgesik

yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik

dan analgesik narkotik. Penalaksanaan nyeri dengan

farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obat analgesik

narkotik baik secara intravena maupun intramuskuler.

Pemberian secara intravena maupun intramuskuler misalnya

dengan meperidin 75-100mg atau dengan morfin sulfat 10-

15mg, namun penggunaan analgesik yang secara terus menerus

dapat mengakibatkan ketagihan obat (Cunningham et al, 2006).

Namun demikian pemberian farmakologis tidak bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan pasien sendiri untuk mengontrol

nyerinya (Van Kooten 1999 dalam Anggorowati dkk, 2007).

2) Penatalaksanaan Nyeri Secara Non-Farmakologis

Kombinasi penatalaksanaan nyeri farmakologis dan

penatalaksanaan nyeri secara non-farmakologis dapat digunakan

Page 43: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

31

untuk mengontrol nyeri agar sensasi nyeri dapat berkurang serta

masa pemulihan tidak memanjang (Bobak, 2005). Metode non-

farmakologis bukan merupakan pengganti obat-obatan, tindakan

ini diperlukan untuk mempersingkat episode nyeri yang

berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal ini,

terutama saat nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam

atau berhari-hari, mengkombinasikan metode non farmakologis

dengan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk

mengontrol nyeri. Pengendalian nyeri non-farmakologis menjadi

lebih murah, mudah, efektif dan tanpa efek yang merugikan

(Potter & Perry, 2005).

Penanganan nyeri secara non-farmakologis terdiri dari (Bare

& Smeltzer, 2001):

a) Masase kutaneus

Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum,

sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat

membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat

relaksasi otot.

b) Terapi panas

Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan

aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat

menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.

c) Transecutaneus Elektrical Nerve Stimulaton (TENS)

Page 44: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

32

TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi

reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor) dalam area yang

sama seperti pada serabut yang menstransmisikan nyeri.

TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai

dengan elektroda yang dipasang pada kulit untuk

menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau

mendengung pada area nyeri.

d) Distraksi

Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang

menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi, berdoa,

menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar

musik dan bermain satu permainan.

e) Relaksasi

Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan

ketegangan, contoh: nafas dalam dan pelan.

f) Imajinasi

Imajinasi merupakan khayalan atau membayangkan hal

yang lebih baik khususnya dari rasa nyeri yang dirasakan.

g. Intensitas nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri

dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif

dan individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama

dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran

Page 45: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

33

nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah

menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.

Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan

gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri.

Jenis pengukuran nyeri adalah sebagai berikut: (Smeltzer &

Bare, 2002).

1) Skala Intensitas Nyeri Deskriptif

Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS)

merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata

pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di

sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa

nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat

menunjukkan pasien skala tersebut dan meminta pasien untuk

memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Perawat juga

menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan

seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS

ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk

mendeskripsikan nyeri.

Gambar 2.2. Pengukuran Skala VDS

Page 46: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

34

2) Wong-Baker Faces Pain Rating Scale

Skala dengan enam gambar wajah dengan ekspresi yang

berbeda, dimulai dari senyuman sampai menangis karena

kesakitan. Skala ini berguna pada pasien dengan gangguan

komunikasi, seperti anak-anak, orang tua, pasien yang

kebingungan atau pada pasien yang tidak mengerti dengan

bahasa lokalsetempat.

Gambar 2.3. Pengukuran Wong-Baker Faces Pain Rating

Scale

3) Numerical Rating Scale (NRS)

Pasien ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan

dengan menunjukkan angka 0 – 5 atau 0 – 10, dimana angka 0

menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 5 atau 10 menunjukkan

nyeri yang hebat.

Gambar 2.4. Pengukuran Numerical Rating Scale (NRS)

4) Skala nyeri menurut Hayward

Page 47: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

35

a) 0 : Tidak nyeri

b) 1-3 : Nyeri ringan

c) 4-6 : Nyeri sedang

d) 7-9 : Sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol dengan

aktivitas yang biasa dilakukan

e) 10 : Sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol (Mubarak, 2008).

5) Pengkajian nyeri dengan prinsip PQRST

a) Provoking Incident : merupakan hal-hal yang menjadi

faktor presipitasi timbulnya nyeri, biasanya berupa trauma

pada bagian betis dan tungkaibawah.

b) Quality of Pain : merupakan jenis rasa nyeri yang dialami

klien. Frakturtibia biasa menghasilkan sakit yang bersifat

menusuk.

c) Region, Radiation, Relief : Area yang dirasakan nyeri pada

klien terjadi diarea betis atau tungkai bawah yang

mengalami patah tulang. Imobilisasiatau istirahat dapat

mengurangi rasa nyeri yang dirasakan agar tidakmenjalar

atau menyebar.

d) Severity (Scale) of Pain : Biasanya klien frktur tibia akan

menilai sakityang dialaminya dengan skala 5-7 dari skala

pengukuran 0-10.

e) Time : Merupakan lamanya nyeri berlangsung, kapan

muncul dan dalamkondisi seperti apa nyeri bertambah

Page 48: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

36

buruk.Klien Fraktur akan merasa lebihnyeri saat bagian

yang mengalami fraktur dilakukan pergerakan. (Muttaqin,

2008).

3. Aromaterapi Lavender

a. Definisi

Aromaterapi adalah suatu metode dalam relaksasi yang

menggunakan minyak essensial dalam pelaksanaannya berguna

untuk meningkatkan kesehatan fisik, emosi dan spirit seseorang

(Monahan, Sand, Neighbors, Green, 2007; Koensoemardiyah, 2009)

dalam Tetti, (2015).

Berbagai efek minyak essensial, salah satunya adalah

menurunkan intensitas nyeri dan tingkat kecemasan. Minyak

essensial atau minyak astriti yang bersifat menurunkan/

menghilangkan rasa nyeri, antara lain: nankincense, cengkih,

wintergreen, lavender, peppermint, dan eucalypyus (Monahan,

Sands, Neighbors, Marek, Green, 2007; Koesoemardiyah, 2009)

dalam Tetti, (2015). Aromaterapi yang menggunakan minyak

lavender merupakan aromaterapi yang paling seringdilakukan dalam

penelitian.

Aromaterapi adalah metode yang menggunakan minyak atsiri

untuk mengingatkan kesehatan fisik dan emosi. Lavender memiliki

zat aktif berupa linalool dan linalylacetate yang dapat berefek

sebagai analgesik (Wolfgang & Michaela, 2008).

Page 49: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

37

b. Tujuan

Minyak lavender adalah salah satu aromaterapi yang terkenal

memiliki efek sedatif, hypnotic, dan anti-neurodepresive baik pada

hewan maupun pada manusia. Karena minyak lavender dapat

memberikan rasa tenang, sehingga dapat digunakan sebagai

manajemen stress. Kandungan utama dalam minyak lavender adalah

linalool asetat yang mampu mengendorkan dan melemaskan sistem

kerja urat-urat syaraf dan otot-otot yang tegang. Linalool juga

menujukkan efek hipnotic dan anticonvulsive, karena khasiat inilah

bunga lavender sangat baik digunakan sebagai aromaterapi. Selain

itu beberapa tetes minyak lavender dapat membantu menanggulangi

insomnia, memperbaiki mood seseorang, menurunkan tingkat

kecemasan, meningkatkan tingkat kewaspadaan, dan tentunya dapat

memberikan efek relaksasi (Yumada, 2005).

Aromaterapi lavender berasal dari bagian bunga dan kelopak

bunga yang berkasiat untuk mengharmoniskan, meredakan,

menyeimbangkan, menyegarkan, merilekskan dan menenangkan.

Minyak lavender digunakan untuk membantu dalam meringankan

rasa mudah marah, gelisah, nyeri, stres, meringankan otot pegal,

gigitan, sengatan, sebagai antiseptik, menyembuhkan insomnia, sakit

kepala dan dapat digunakan secara langsung pada rasa sakit dari luka

bakar atau melepuh ringan (Saharma, 2011).

c. Mekanisme

Page 50: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

38

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Universitas

Warwick, Inggris, menetukan bahwa bau yang dihasilkan dari

aromaterapi berikatan dengan gugus steroid di dalam kelenjar

keringat yang disebut osmon yang mempunyai potensi sebagai

penenang kimia alami yang akan merangsang neurokimia otak. Bau

yang menyenangkan akan mentimulasi thalamus untuk

mengeluarkan enkefalin. Enkefalin memiliki fungsi sebagai

penghilang rasa sakit alami. Enkefalin juga memiliki fungsi dalam

menghasilkan perasaan sejahtera (Primadiati, 2002) dalam Tetti,

(2015). Enkefalin seperti halnya endorfin merupakan zat kimiawi

endogen (zat yang diproduksi oleh tubuh) yang berstruktur serupa

dengan opioid (Smeltzer & Bare, 2002) dalam Tetti, (2015).

Beberapa penelitian telah membuktikan, bahwa aromaterapi

efektif dalam menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan pasien.

Kim, Nam, & Paik (2005) menunjukkan bahwa aromaterapi efektif

menurunkan nyeri pada pasien yang mengalami arthritis.

Hasil penelitian Sasannejad, Saeedi, Shoeibi, Gorji, Abbasi, &

Foroughipour (2012) membuktikan, bahwa lavender dapat

menurunkan nyeri kepala. Penelitian lain, Hadi & Hanid

membuktikan, bahwa efektif menurunkan nyeri paska operasi seksio

sesarea (2011). Kim, Kim, Kim, Yeo, Hong, Lee, & Jeon (2011),

hasil penelitian membuktikan lavender efektif menurunkan nyeri

insersi jarum (nyeri karena tusukan jarum). Sulistyowati,

Page 51: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

39

Nurachmah, & Gayatri (2011) menunjukkan, bahwa lavender efektif

menurunkan nyeri pada pasien kanker.

d. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan teknik relaksasi aromaterapi pada prinsipnya

adalah pasien direlaksasikan melalui bau-bauan yang menenangkan

pikiran dan perasaannya. Pasien dianjurkan untuk memilihjenis

aromaterapi mana yang akan digunakan dalam pelaksanaan teknik

aromaterapi. Pasien dianjurkan untuk mencium beberapa

aromaterapi sebelum memilih salah satu di antara aromaterapi

tersebut (Tetti, 2015).

Page 52: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

40

B. Kerangka Teori

Gambar 2.5 Kerangka Teori

(Sukowati, 2007)

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.6 Kerangka Konsep

(Sukowati, 2007)

Aromaterapi

Lavender

Penurunan Nyeri Pada

Pasien Gastritis

Gastritis adalah suatu

peradangan pada mucosa

lambung yang dapat

bersifat akut, kronik atau

lokal.

Mengakibatkan

nyeri abdomen

Penatalaksanaa

1. Relaksasi

2. Nyaman

3. Tenang

4. Analgesik

5. Aromaterapi

Penurunan Skala Nyeri

Page 53: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

41

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI

A. Subjek aplikasi riset ( berdasarkan jurnal yang dipakai)

Subjek dari aplikasi riset ini adalah Ny. S dengan gastritis

B. Tempat dan waktu

Di Ruang Mawar II RSUD Karanganyar, pada Tanggal 12-14 Maret 2015.

C. Media dan alat yang digunakan

1. Aromaterapi lavender yang berkemasan botol

2. Lembar observasi yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran atau

pemeriksaan terhadap skala nyeri pasien

3. Alat ukur skala nyeri verbal

4. Jam tangan

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset

1. Mengobservasi skala nyeri pasien

2. Memberikan aromaterapi lavender selama 45 menit

3. Mengukur kembali skala nyeri pasien

Page 54: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

42

E. Alat ukur evaluasi dari aplikasi riset

Skala nyeri verbal:

Page 55: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

43

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pasien bernama Ny. S, berjenis kelamin perempuan dengan umur 37

tahun, berstatus kawin, Ny. S bertempat tinggal di Pule 3/11 Popangan,

Karanganyar, beragama islam, pekerjaan sabagai pegawai swasta, Ny. S

diagnosa gastritis, No registrasi 00187749, dokter Dr. YM Agung

Priatiyanto.sp.Pd. Saat Ny. S dirawat di RSUD Karanganyar yang

bertanggung jawab adalah Tn. S, Tn. S merupakan suami dari Ny. S. Tn. S

berumur 41 tahun dan bekerja sebagai pegawai swasta, Tn. S bertempat

tinggal di Pule 3/11 Popangan, Karanganyar.

B. Pengkajian

Pengkajian di lakukan pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 14:50 WIB,

pengkajian dilakukan dengan metode autoanamnesadan alloanamnesa,

mengadakan pengamatan atau observasi secara langsung, pemeriksaan fisik,

serta dengan melihat catatan medis dan catatan keperawatan sebelumnya.

Keluhan utama yang di rasakan pasien adalah nyeri perut di ulu hati.

Riwayat penyakit sekarang pasien mengatakan nyeri perut sudah sejak 3 hari

yang lalu dan merasa mual. Sebelum dibawa ke RSUD Karanganyar pasien

sempat berobat dipuskesmas tetapi belum ada perubahan. Pihak keluarga

membawa Ny. S ke IGD RSUD Kranganyar pada tanggal 10 Maret 2015,

Page 56: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

44

pukul 16.30 WIB. Di IGD dilakukan tindakan pemasangan infus RL 20 tpm,

diberi terapi Omeprazoldan Antrain. TD: 130/90 mmHg, Nadi: 82x/menit, S:

36,00C, RR: 20x/menit dan kemudian pukul 17:47 WIB di pindahkan ke

Ruang Mawar II.

Riwayat penyakit dahulu : pasien mengatakan pada waktu kanak-kanak

tidak pernah memiliki penyakit yang berat, tidak pernah kecelakaan, pasien

mengatakan belum pernah dirawatdi rumah sakit, tidak pernah operasi, tidak

punya alergi, tidak pernah imunisasi, dan tidak memiliki kebiasan buruk.

Riwayat kesehatan kelurga pasien mengatakan kalau keluarganya tidak

memiliki penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, asma, dan penyakit

menular seperti TBC, hepatitis, dsb.

Genogram pasien adalah pasien merupakan anak ke dua dari tiga

bersaudara, sedangkan suaminya juga anak ke dua dari tiga bersaudara, kedua

orang tua Ny. S dan suami masih hidup. Pasien memiliki dua anak yaitu dua

anak perempuan. Saat ini pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya.

Page 57: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

45

Genogram :

Gambar 2.7 Genogram Ny. S

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

: Tinggal Satu Rumah

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Pasien

Ny. S

Page 58: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

46

Riwayat kesehatan keluarga pasien mengatakan lingkunganya termasuk

lingkungan yang bersih, lingkungannya juga bebas dari polusi udara dan

merupakan lingkungan yang tenang.

Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan pasien mengatakan bahwa

sehat itu penting, pasien juga mengatakan jika ada anggota keluarganya yang

sakit maka di bawa ke dokter desa atau ke puskesmas.

Pola nutrisi dan metabolisme sebelum sakit pasien mengatakan biasa

makan 3 kali sehari, dengan komposisi nasi, sayur, lauk, air putih, teh, 1 porsi

habis dan tidak ada keluhan. Saat sakit dan di rawat di bangsal Mawar 2

pasien di berikan nasi, sayur, lauk, buah, air putih dan teh habis ½ porsi dan

keluhan merasa mual.

Analisa nutrisi, Antropometri : BB: 50 kg, TB: 160 cm, IMT:

BB/TB(M)Xtb= 50/(1,60)2m = 19,52 (normal) nilai normal: 18,5-25,0.

Biochemical: Hemoglobin : 13, 5 g/dl nilai rujukan: 12.00-16.00 g/dl,

Leukosit : 8, 66 10^3/ul nilai rujukan: 37.00-47.00 %. Clinical Data :

konjungtiva anemis, mukosa bibir kering. Dietery Data : pasien hanya

menghabiskan ½ porsi makan yang diberikan dari rumah sakit 3x/ sehari.

Pola eliminasi pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pola BAB

dan BAK nya. Pasien mengatakan sebelum sakit ia selalu buang air 1 kali

dalam sehari, selama sakit pasien mengatakan buang air besar 2 hari sekali.

Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dengan buang air

kecilnya, biasanya 6-7 kali dalam sehari. Saat di rawat di rumah sakit pasien

Page 59: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

47

mengatakan buang air kecil 5-6 kali dalam sehari berwarna jernih dan tidak

ada keluhan.

Pola aktivitas dan latihan pasien mengatakan sebelum sakit pemenuhan

kebutuhan aktivitas latihan dilakukan secara mandiri. Namun saat sakit

aktivitas berpakaian, toileting, dibantu orang lain, saat makan/minum,

mobilitas ditempat tidur, berpindah, dan ambulasi/ROM dilakukan secara

mandiri.

Pola istirahat tidur sebelum sakit pasien mengatakan jarang tidur siang,

dan tidur malam kurang lebih 8 jam. Saat dirawat di rumah sakit pasien

mengatakan dapat tidur siang selama 1 jam, namun saat malam pasien

mengatkan tidur kurang lebih selama 7 jam dan kadang terbangun karena

tidak nyaman dengan kondisi ruangan.

Pola kognitif perseptual sebelum sakit, pasien mampu berbicara dengan

baik, mampu berbicara dengan lancar dengan menyampaikan pendapat dan

mampu mendengar dengan baik, pasien mampu mengidentifikasi bau minyak

kayu putih, merasakan teh dan serta dapat merasakan sentuhan. Selama sakit

pasien mampu berbicara dengan baik, mampu berbicara dengan lancar

dengan menyampaikan pendapat dan mampu mendengar dengan baik, pasien

mampu mengidentifikasi bau minyak kayu putih, merasakan teh dan serta

dapat merasakan sentuhan. Pasien mengatakan terasa nyeri di perut, (P)nyeri

timbul saat bergerak, (Q) nyeri terasa ditusuk-tusuk, (R) nyeri terasa diulu

hati, (S) skala nyeri 7, (T) nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit sekali.

Page 60: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

48

Pola persepsi konsep diri, gambaran citra diri: pasien mengatakan

menerima keadaanya dirinya, ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat

sembuh dan kembali beraktivitas serta berkumpul dengan keluarga, arga diri :

paien mengatakan dihargai dan disayangi keluarga, peran diri : saat sakit

pasien mengatakan tidak bisa bekerja seperti biasa di pabrik, identitas diri :

apapunyang terjadi sekarang pasien mengatkan itu sudah kehendak Tuhan

Yang Maha Esa.

Pola hubungan peran sebelum sakit hubungan Ny. S dengan keluarga

cukup baik, dengan masyarakat lingkungan juga baik, selama sakit pun

hubungan Ny. S dengan keluarga masih harmonis ditandai dengan adanya

keluarga yang menunggu dan menjenguk.

Pola seksualitas reproduksi sebelum sakit, Ny. S berjenis kelamin

perempuan sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak perempuan. Selama

sakit Ny. S berjenis kelamin perempuan sudah menikah dan mempunyai 2

orang anak perempuan.

Pola mekanisme koping sebelum sakit pasien mengatakan tidak

mempunyai masalah dengan siapapun dan apabila ada masalah pasien selalu

menceritakan dengan suami, selama sakit pasien mengatkan mampu

menerima sakitnya dengan ikhlas dan menganggap ini hanya cobaan.

Pola nilai dan keyakinan sebelum sakit pasien mengatakan beragama

islam dan menjalankan sholat 5 waktu, selama sakit pasien tetap menjalankan

sholat dan berdoa untuk kesembuhannya.

Page 61: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

49

C. Pemeriksaan Fisik

Hasil pengkajian yang didapatkan pada Ny. S antara lain Ny. S dalam

keadaan sadar penuh/ coposmentis, keadaan/ penampilan baik, namun pasien

terlihat lesu. Saat dilakukan pengukuran tanda-tanda vital didapati hasil

120/80 mmHg, nadi 82x/menit teraba kuat dengan irama teratur, pernafasan

24x/menit irama teratur, suhu tubuh pasien normal 36,5oC.

Bentuk kepala pasien mesochepal, kulit kepala bersih dan rambut

pasien berwarna hitam, pada mata tidak ditemukan edema dan sclera tidak

ikterik, konjungtiva anemis, pupil isokor, pasien tidak menggunakan alat

bantu penglihatan, bentuk hidungpasien simetris, bersih tidak ada sekret, dan

tidak ada polib. Kebersihan mulut pasien terjaga, mukosabibir kering, tidak

ada stomatitis. Gigi pasien bersih berwarna putih dan tidak berlubang.

Telingga pasien kakan dan kiri simetris, tidak ada kelainan pendengaran.

Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tyroid teraba.

Daerah dada, paru inspeksi bentuk simetris, palpasitidak terjadi

peradangan, perkusi sonor pada seluruh lapang dada, auskultasi terdapat suara

vaskuler disemua lapang dada. Pemeriksaan abdomen didapati inspeksitidak

ada jejas,auskultasi bising usus pasien terdengar 12x/menit, perkusi terdengar

suara timpani, palpasi terjadi nyeri tekan pada perut epigastrik. Area

genetalia pasien terjaga kebersihannya dan tidak terpasang DC. Pada area

rektum kebersihan terjaga dan tidak ada penumpukan feses.

Daerah ektermitas atas kekuatan otot kanan/kiri : tangan kanan

terpasang infus RL 20 tpm, ROM kanan/kiri : tangan kiri ekstensi, capilary

Page 62: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

50

reflek : kurang dari 2 detik, perubahan bentuk tulang : tidak terjadi perubahan

bentuk tulang, dan perabaan akral hangat, sedangkan ekstermitas bawah

kekuatan otot kanan/kiri : otot kana/kiri bisa digerakkan, ROM kanan/kiri:

kaki kanan dan kiri posisi ekstensi, capilary reflek kurang dari 2 detik,

perubahan bentuk tulang : tidak terjadi perubahan bentuk tulang dan

perabaan akral hangant.

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Hasil pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium,didapati hasil yang abnormal MCV 78,5

fl (rendah dengan rentan normal 82.0 fl -92.0 fl), sedangkan hasil jenis

yang abnormal Gran% 44.4% (rendah dengan rentan normal 50.0%-

70.0%) Eosinofil 16.7 %(tinggi dengan rentan normal 0.5%-5.0%). Hasil

pemeriksaan yang mendapatkan hasil normal dengan nilai Hemoglobin

13.5 g/dl, Hematrosit 38.8%, Leukosit 8.66 10^3/ul, Trombosit 279

10^3/ul, Eritrosit 4.94 10^6/ul, MPV 9.4 fl, PDW 16.3, MCH 27.3 pg,

MCHC 34.8 g/dl, Limfosit 34.5 %, Monosit 4.0 %, Basofil 0.4 %, GDS

90 mg/100ml.

2. Terapi Medis

Cairan IV infus RL 20 tpm berfungsi untuk mengembalikan

keseimbangan elektrolit, obat parentral Omeprazol melalui injeksi

intravena 40 mg/ 12jam golongan atisida untuk saluran cerna berfungsi

untuk pengobatan jangka pendek tukak usus dan tukak lambung, Obat

Page 63: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

51

Antrain melalui injeksi intravena 1000 mg golongan analgesik non

narkotik berfungsi untuk meredakan nyeri. Obat peroral Antasida (sirup)

3x1 (1 sendok makan) golongan antasida untuk saluran cerna berfungsi

untuk sakit maag untuk mengurangi nyeri lambung yang disebabkan oleh

kelebihan asam lambung dengan gejala seperti mual dan perih.

E. Perumusan Masalah Keperawatan

Berdasarkan pengkajian pada pasien ditemukan 3 masalah keperawatan.

Masalah keperawatan yang pertama dengan data subyektif Ny. S

mengatakan nyeri di ulu hati. Data obyektif yang di dapat penulis pada Ny. S,

(P) pasien mengatakan nyeri timbul saat bergerak, (Q) pasien mengatkan

nyerinya seperti ditusuk-tusuk, (R) nyeri terasa diulu hati, (S) skala nyeri 7,

(T) nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit sekali.Data objektif yang

mendukung diagnosa ini antara lain pasien meringis kesakitan, tampak

memegangi perut, ada nyeri tekan diabdomen, TD: 120/80 mmHg, S: 36,5oC,

Nadi: 82x/menit, RR: 24x/menit.Dari hasil analisa data yang didapatkan

maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan “ Nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera biologis”.

Masalah keperawatan yang kedua dengan data subyektif yang di dapat

penulis pada Ny. S, pasien mengatakan merasa mual. Data objektif yang

didapatkan pasien tampak pucat dan menahan mual, mukosa bibir kering.Dari

hasil analisa data yang didapatkan maka penulis menegakkan diagnosa

keperawatan “Mual berhubungan dengan iritasi lambung”.

Page 64: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

52

Masalah keperawatan yang ketiga dengan data subyektif yang

didapatkan penulis pada Ny. S, pasien mengatakan sulit untuk tidur karena

suasana yang ramai dan merasa nyeri, tidur kurang lebih 7 jam kadang suka

terbangun. Sedangkan data objektif yang didapatkan adalah pasien tampak

lesu, mata cekung dan kehitaman.Dari hasil analisa data yang didapatkan

maka penulis menegakkan diagnosa keperawatan “gangguan pola tidur

berhubungan dengan faktor ekternal:bising”.

Berdasarkan perumusan masalah yang didapatkan penulis maka

penulis menyusun perioritas diagnosa keperawatan yang pertama nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera biologis. Perioritas ke dua yaitu mual

berhubungan dengan iritasi lambung. Perioritas ketiga yaitu gangguan pola

tidur berhubungan denganfaktor ekternal: bising.

F. Intervensi

Intervensi pada diagnosa yang pertama yaitu nyeri berhubungan dengan

agen cidera biologis, tujuan tindakan yang akan dilakukan adalah setelah

dilakukan tindakan selama 3x 24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan

kriteria hasil nyeri klien berkurang atau hilang, skala nyeri 1, klien dapat

rileks, keadaan umum klien baik (TTV normal).Intervensi yang di susun

penulis adalah observasi TTV untuk mengetahui perkembangan klien, kaji

karateristik nyeri klien untuk mengetahui skala nyeri pasien, berikan posisi

yang nyaman pada klien karena posisi yang tepat dan dirasa nyaman oleh

klien dapat mengurangi resiko klien terhadap nyeri, berikan aromaterapi

Page 65: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

53

lavender untuk membantu mengurangi nyeri pasien, kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian analgetik untuk memblok reseptornya nyeri pada susunan

saraf pusat.

Intervensi yang di susun penulis untuk diagnosa kedua yaitu mual

berhubungan dengan iritasi lambung, tujuan tindakan yang akan dilakukan

adalah setelah dilakukan tindakan selama 3x 24jam diarapkan mual dapat

terkontrol dengan kriteria hasil selera makan membaik, tingkat kenyamanan

membaik, dapat mengendalikan mual, status nutrisi yang adekuat. Intervensi

yang di susun penulis adalah pantau gejala mual pada pasien untuk

menganalisis penyebab mual, pantau tanda tanda vital untuk mengetahui

keadaan tanda-tanda vital pasien, berikan minum hangat untuk mengurangi

rasa tidak enak saat mual, tinggikan bagian kepala tempat tidur untuk

mengurangi rasa mual.

Intervensi yang di susun penulis untuk diagnosa ketiga yaitu gangguan

pola tidur berhubungan dengan faktor eksternal: bising, tujuan tindakan yang

akan dilakukan adalah setelah dilakukan tindakan selama 3x 24 jam

diharapkan gangguan pola tidur pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil

dapat istirahat tidur secara normal atau biasa, klien merasa lebih sehat, tidak

kelihatan lesu, pasien tampak rileks. Intervensi yang disusun penulis adalah

kaji pola tidur pasien untuk mengetahui kualitas tidur pasien, ciptakan

lingkungan tenang untuk mempercepat klien untuk tidur, batasi pengunjung

untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan waktu istirahat, anjurkan

pasien untuk minum susu hangat karena susu merupakan nutrisi cepat cerna.

Page 66: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

54

G. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa yang pertama nyeri akut

pada hari Kamis, tanggal 12 Maret 2015 pada pukul 14.20 WIB adalah

mengobervasi tanda-tanda vital, pasien mengatakan bersedia dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital, didapati tekanan darah 120x/menit, nadi :

36,50 C, respirasi : 24x/menit. Mengkaji kareateristik nyeri dilakukan pada

pukul 14.35 WIB, nyeri diulu hati, P: pasien mengatkan nyeri saat bergerak,

Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri tersa di ulu hati, S: skala nyeri 7,

T:nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit sekali dan pasien tampak

meringis kesakitan.

Memberikan aromaterapi lavender dengan cara pasien mencium

aromaterapi lavender saat pasien merasa nyeri dilakukan selama 45 menit saat

diberikan aromaterapi lavender pasien tampak kooperatif dan tindakan ini

dilakukan pada pukul 14.45 WIB.

Pukul 15.30 WIB mengkaji karateristik nyeri kembali. Pasien

mengatakan nyeri berkurang dari skala nyeri 7 menjadi skala nyeri 6 pasien

tampak kooperatif. Memantau gejala mual pukul 16.15 WIB pasien

mengatakan mual setelah makan pasien tampak lemas. Pukul 16.15 WIB

meninggikan kepala bagian tempat tidur, pasien mengatkan bersedia

ditinggikan pada bagian kepala tempat tidur dan pasien tampak nyaman.

Menganjurkan keluarga untuk membatasi pengunjung pada pukul 17.00 WIB,

keluarga pasien menngatkan bersedia untuk membatasi pengunjung pasien

tampak tenang.Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik

Page 67: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

55

dilakukan pada pukul 18.30 WIB, pasien bersedia diberikan obat lewat infus,

omeprazol 40 mg, antrain 1000 mg masuk melalui intravena.

Pada hari Jumat, tanggal 13 Maret 2015 untuk implementasi diagnosa

kedua dilakukan pada pukul 08.00 WIB yaitu memberikan injeksi, pasien

bersedia diberikan obat lewat infus, omeprazol 40 mg, antrain 1000 mg

masuk melalui intravena. Mengkaji karateristik nyeri (P, Q, R, S, T)

dilakukan pada pukul 10.00 WIB.P: pasien mengatakan nyeri timbul saat

bergerak, Q: nyeri seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri terasa di ulu hati, S: skala

nyeri 6, T: nyeri hilang timbul 15 menit sekali, pasien tampak meringis

kesakitan.

Pada pukul 10.10 WIB memberikan aromaterapi lavender pasien

bersedia menghirup aromaterapi lavender terapi dilakukan selama 45 menit.

Mengobservasi karateristik nyeri kembali pada pukul 10.55 WIB pasien

mengatakan nyeri dari skala 6 menjadi skala nyeri 4 pasien tampak lebih

nyaman. Memberikan posisi nyaman pada pukul 11.05 WIB dengan cara

memposisikan bantal sesuai kenyamanan pasien, pasien bersedia diberikan

posisi nyaman, pasien terlihat lebih nyaman.

Mengobservasi tanda- tanda vital pada pukul 11.30 WIB dengan cara

mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi, pasien mengtakan bersedia

dilakukan tindakan tanda- tanda vital dan didapatkan hasil TD: 130/80

mmHg, Nadi : 82x/ menit, Suhu: 36, 50C, Respirasi : 20 x/menit.

Pada pukul 12.10 WIB memberikan minum hangat pasien bersedia

minum hangat pasien tampak minum air hangat. Mengobservasi pola tidur

Page 68: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

56

pasien pada pukul 13 WIB pasien memengatakan sudah bisa tidur kurang

lebih 7 jam dan sudah tidak terbangun pasien tampak lebih segar.

Pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2015 untuk implementasi diagnosa

ketiga dilakukan pada pukul 08.05 WIB yaitu memberikan injeksi omeprazol

40 mg, antrain 1000 mg pasien mengatkan bersedia disuntik obat masuk

melalui intra vena. Pukul 10.30 WIB mengobservasi karateristik nyeri (P, Q,

R, S, T) P: pasien mengtakan nyeri saat bergerak, Q: pasien mengatakan nyeri

seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri terasa di ulu hati, S: skala nyeri 4, T: nyeri

hilang timbul, pasien terlihat memegangi perut. Memberikan aromaterapi

lavender pada pukul 10.40 WIB pasien bersedia menghirup aromaterapi

lavender terapi dilakukan selama 45 menit pasien tampak kooperatif. Pada

pukul 11.35 WIB mengobservasi karateristik nyeri kembali pasien

mengatakan nyeri dari sekala 4 menjadi skala nyeri 2. Pada pukul 11.50 WIB

memberikan injeksi omeperazol 40 mg, antrain 1000 mg pasien mengatakan

bersedia disuntik obat masuk melalui selang infus. Mengobservasi tanda-

tnada vital dilakukan pada pukul 12.15 WIB paisen mengatakan bersedia

dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan didapatkan hasil TD: 120/80

mmHg, N: 82x/menit, S: 37.0oC, R: 20x/menit. Meningikan kepala bagian

tempat tidur pada pukul 12.20 WIB pasien mengatakan bersedia ditinggikan

bangian kepala tempat tidur pasien terlihat tampak nyaman. Pukul 12.30 WIB

menganjurkan pasien untuk banyak istirahat pasien mengatakan bersedia

untuk banyak istirahat pasien tampak istirahatdan tidur dengan nyaman.

Page 69: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

57

H. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi untuk diagnosa pertama yaitu pada hari pertama Kamis,

tanggal 12 Maret 2015 dilakukan pada pukul 19.00 WIB. Subjektif: pasien

mengatakan nyeri di ulu hati. (P) pasien mengatkan nyeri saat bergerak, (Q)

nyeri seperti ditusuk-tusuk, (R) nyeri terasa di ulu hati, (S) skala nyeri 6, (T)

Objektif: nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit sekali. Pasien tampak

meringis kesakitan TD: 120/80 mmHg, N :82x/menit, R: 24x/menit, S:

36.5oC. Analisis: Masalah belum teratasi. Planning: Lanjutkan intervensi.

Anjurkan relaksasi nafas dalam, berikan oromaterapi lavender.

Evaluasi untuk diagnosa kedua yaitu pada hari Kamis, tanggal 12 Maret

2015 dilakukan pada pukul 19.15 WIB.Subjektif: Pasien mengatakan lebih

nyaman setelah ditinggikan pada bagian kepala tempat tidur, Objektif: Pasien

tampak nyaman. Analisis: Masalah teratasi sebagian. Planning: Lanjutkan

intervensi memantau gejala mual, anjurkan minum hangat.

Evaluasi untuk diagnosa tiga yaitu pada hari Kamis, tanggal 12 Maret

2015 dilakukan pada pukul 19.30 WIB. Subjektif: Pasien mengatakan sulit

tidur pada malam hari. Objektif: Pasien tampak lesu. Analisis: Masalah belum

teratasi. Planning: Lanjutkan intervensi batasi pengunjung, ciptakan suasana

yang tenang.

Evaluasi untuk diagnosa pertama yaitu pada hari kedua Jumat, tanggal

13 Maret 2015 dilakukan pada pukul 13.30 WIB. Subjektif: Pasien

mengatakan nyeri sudah berkurang dari skala 6 menjadi 4. O: Pasien lebih

Page 70: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

58

tampak rileks. Analisis: Masalah belum teratasi. Planning: Lanjutkan

intervensi anjurkan relaksasi nafas dalam, berikan aroma terapi lavender.

Evaluasi untuk diagnosa kedua yaitu pada hari Jumat, tanggal 13 Maret

2015 dilakukan pada pukul 13.40 WIB. Subjektif: Pasien mengatakan sudah

minum air hangat. Objektif: Pasien tampak nyaman. Analisis: Masalah

teratasi sebagian. Planning: Lanjutkan intervensi tinggikan bagian kepala

tempat tidur, pantau gejala mual.

Evaluasi untuk diagnosa ketiga yaitu pada hari Jumat, tanggal 13 Maret

2015 dilakukan pada pukul 13.45 WIB. Subjektif: Pasien mengatakan sudah

bisa tidur. Objektif: Pasien tampak lebih segar. Analisis: Masalah teratasi

sebagian. Planning: Lanjutkan intervensi anjurkan pasien untuk banyak

istirahat.

Evaluasi untuk diagnosa pertama yaitu pada hari Sabtu, tanggal 14

Maret 2015 dilakukan pada pukul 13.30 WIB. Subjektif: Pasien mengatakan

nyeri dari skala berat terkontrol menjadi ringan (4 menjadi skala 2). (P) Nyeri

saat bergerak, (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk,(R) nyeri di ulu hati, (S) skala

nyeri 2, (T) nyeri hilang timbul. Objektif: pasien tampak rileks. Analisis:

Masalah teratasi sebagian. Planning: Lanjutkan intervensi berikan posisi yang

nyaman.

Evaluasi untuk diagnosa kedua yaitu pada hari Jumat, tanggal 14 Maret

2015 dilakukan pada pukul 13.40 WIB. Subjektif: Pasien mengatakan sudah

minum air hangat. Objektif: Pasien tampak nyaman. Analisis: Masalah

Page 71: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

59

teratasi sebagian. Planning: Lanjutkan intervensi tinggikan bagian kepala

tempat tidur, pantau gejala mual.

Evaluasi untuk diagnosa ketiga yaitu pada hari Jumat, tanggal 14 Maret

2015 dilakukan pada pukul 13.45 WIB. Subjektif: Pasien mengatakan sudah

bisa tidur. Objektif: Pasien tampak lebih segar. Analisis: Masalah teratasi

sebagian. Planning: Lanjutkan intervensi anjurkan pasien untuk banyak

istirahat.

Page 72: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

60

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pemberian aromaterapi

lavender terhadap penurunan nyeri pada asuhan keperawatan Ny. S dengan

gastritis di ruang Mawar II RSUD Karanganyar. Disamping itu penulis juga akan

membahas tentang kesesuain dan kesenjangan antara teori dan kenyataan yang

meliputi pengkajian, analisa data, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian

Menurut Effendy (1995) dalam Dermawan (2012) mengatakan

pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan

untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan

keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.

Ny. S masuk rumah sakit pada hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015

pada pukul 17.00 WIB. Penulis melakukan pengkajian pada hari kamis,

tanggal 12 Maret 2015 di Ruang Mawar II pukul 14.00 WIB. Ny. S usia 37

tahun di diagnosa medis gastritis.

Keluhan utama saat dikaji adalah nyeri akut.Provoking (P): pasien

mengatakan nyeri saat bergerak, Quality (Q): pasien mengatkan nyerinya

seperti ditusuk- tusuk, Region (R): nyeri terasa di ulu hati, Severity (S):

skala nyeri 7 (nyeri berat terkontrol), Time (T): nyeri hilang timbul kurang

lebih 15 menit sekali. Gastritis adalah suatu peradangan pada mucosa

Page 73: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

61

lambung yang dapat bersifat akut, kronik atau lokal (M. Clevo Rendi &

Margareth TH, 2012). Pengkajian nyeri terdiri atas dua komponen utama,

yaitu: (a) riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien dan (b) observasi

langsung pada respon perilaku dan fisiologis klien. Tujuan mengkajian

adalah untuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman

subjektif, dengan mengunakan (P,Q,R,S,T). P: Provoking atau pemicu, yaitu

faktor pemicu yang menimbulkan nyeri, Q: Quality atau kualitas nyeri

(misal, tumpul atau tajam), R: Regionatau daerah, yaitu daerah perjalanan

kedaerah lain, S: Severity atau keganasan, yaitu intensitasnya, T: Time atau

waktu, yaitu serangan, lamanya, kekerapan, dan sebab (Mubarak, 2008).

Data tersebut telah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa

ketika terjadi proses gastritis akan terjadi peningkatan asam hidroklorida

dilambung dan ketika mengenai dinding lambung akan menimbulkan nyeri

lambung (perih) karena dinding lambung yang inflamasi tersebut, masalah

keperawatan yang muncul adalah nyeri akut (Sharif, 2012).

Saat dirawat dirumah sakit pasien juga mengatakan mengeluh mual,

hanya makan setenggah porsi karena merasa mual. Data tersebut telah

sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa menurut (M. Clevo, 2012)

penyebab erosi mukosa lambung akan timbul infark kecil/ perdarahan

tergantung sekresi asam lambung, keadaan asam pada mucosa lambung

dapat mempercepat kerusakan mukosa sehingga akan merasakan mual.

Pada pengkajian nutrisi dan metabolisme sebelum sakit Ny. S makan

sehari 3x, jenis yang dimakan nasi, sayur, lauk air putih dan teh, tidak ada

Page 74: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

62

keluhan. Selama sakit Ny. S makan tetap 3x sehari tetapi hanya habis ½

porsi, jenis yang dimakan Ny. S nasi, sayur, lauk, buah, air putih, dan teh,

keluhan merasa mual. Gastritis biasanya diawali oleh pola makan yang tidak

teratur, kebiasaan makan yang buruk dan mengkomsumsi makanan yang

tidak hygine merupakan faktor resiko terjadinya gastritis (Wahyu, 2011).

Analisa nutrisi, Antropometri : BB: 50 kg, TB: 160 cm, IMT:

BB/TB(M)Xtb= 50/(1,60)2m = 19,52 (normal) nilai normal: 18,5-25,0.

Biochemical: Hemoglobin : 13, 5 g/dl nilai rujukan: 12.00-16.00 g/dl,

Leukosit : 8, 66 10^3/ul nilai rujukan: 37.00-47.00 %. Clinical Data :

konjungtiva anemis, mukosa bibir kering. Dietery Data : pasien hanya

menghabiskan ½ porsi makan yang diberikan dari rumah sakit 3x/ sehari.

Penulis tidak mengangkat diagnosa ketidak seimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh karena sudah sesuai dengan kriteria hasil : IMT dalam

batas noramal, toleransi terhadap diet yang dianjurkan pasien mau makan

minimal habis ½ porsi, melaporkan tingkat energi keadekuatan, nilai

laboratorium dalam batas normal (Sarif. 2012).

Pada pengkajian mulut, menunjukkan mukosa bibir pasien kering.

Data yang di dapat telah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa

menurut (Sarif, 2012). Tanda pada pasien gastritis yaitu mokosa bibir

kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk, dan berat jenis urin

meningkat.

Terapi yang diberikan. Intra vena infus RL 20 tetes per menitcairan

parenteral berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, obat

Page 75: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

63

parentral Omeprazol melalui injeksi intravena 40 mg/ 12jam golongan

atisida untuk saluran cerna berfungsi untuk pengobatan jangka pendek tukak

usus dan tukak lambung, Obat Antrain melalui injeksi intravena 1000 mg

golongan analgesik non narkotik berfungsi untuk meredakan nyeri. Obat

peroral Antasida (sirup) 3x1 (1 sendok makan) golongan antasida untuk

saluran cerna berfungsi untuk sakit maag untuk mengurangi nyeri lambung

yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung dengan gejala seperti mual

dan perih (Iso, 2012).

Kelebihan minyak lavender dibandingkan minyak essensial lainnya

adalah kandungan racunnya yang cukup rendah, jarang menimbulkan alergi

ekonomis, mudah diperoleh, aman digunakan, tidak memerlukan waktu

lama dan praktis tidak memerlukan peralatan yang rumit (Zelner, 2005).

B. Perumusan Masalah

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual dan

potensial, di mana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat

secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi

secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencagah, dan

merubah status kesehatan klien (Dermawan,2012).

Pada pasien gastritis diagnosa yang mungkin bisa munculadalah

nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (perlukaan mucosa

gaster), ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 76: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

64

berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat dan rangsangan

muntah, hipertermi berhubungan dengan proses infeksi pada mukosa

lambung, mual berhubungan dengan iritasi lambung, gangguan pola tidur

berhubungan dengan faktor eksternal: bising (Sarif, 2012).

Berdasarkan analisa data pada Ny. S, penulis merumuskan diagnosa

keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis,

mual berhubungan dengan iritasi lambung dan gangguan pola tidur

berhubungandengan faktor eksternal:bising. Diagnosa pertama yang

diangkat adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.

Penulis mengakat diagnosa nyeri akut dengan mengacu dari hasil analisa

data dimana data subyektif, P: pasien mengatakan nyeri timbul saat

bergerak, Q: pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri terasa

di ulu hati, S: skala nyeri 7, T: nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit

sekali. Sedangkan data obyektif yang didapat adalah pasien meringis

kesakitan, tampak memegangi perut, ada nyeri tekan diperut, TD : 120/80

mmHg, S: 36,5 oC, N: 82x/menit, R: 24x/menit. Diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera biologis di dapatkan data dari yang

dirasakan klien.

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau di gambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa, awitan

yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir

yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari 6 bulan

Page 77: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

65

(Nanda, 2012). Nyeri menurut Hayward dalam Mubarak (2008) membagi

skala nyeri menjadi 5 yaitu skala 0: tidak nyeri, 1-3 : nyeri ringan, 4-6 nyeri

sedang, 7-9: sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol dengan aktivitas yang

biasa dilakukan, 10: sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol. Batasan

karakteristik nyeri akut yaitu perubahan selera makan, perubahan tekanan

darah, perubahan frekuensi jantung, perubahan frekuensi pernapasan,

laporan isyarat, perilaku distraksi (berjalan mondar-mandir)

mengekspresikan perilaku (gelisah, merengek, menangis), perilaku berjaga-

jaga melindungi area nyeri, indikasi nyeri yang dapat mematikan, perubahan

posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh melindungi, melaporkan nyeri

secara verbal (Nanda, 2012). Berdasarkan batasan karakteristik maka

etiologi yang dapat di ambil penulis adalah agen cedera biologis. Agen

cedera biologis yang di alami pasien yaitu adanyaperlukaan mukosa gaster.

Perlukaan mukosa gaster adalah penyakit yang disebabkan dengan luka

yang terjadi di lambung (Nanda, 2012). Sehingga sesuai dengan batasan

karakteristik menurut teori.

Diagnosa yang kedua yang diangkat oleh penulis adalah mual

berhubungan dengan iritasi lambung. Mual dapat didefinisikan sebagai

sensasi seperti gelombang di belakang tenggorok, epigastrium, atau

abdomen yang bersifat subjektif dan tidak menyenangkan yang dapat

menyebabkan dorongan atau keinginan untuk muntah (Nanda, 2009).

Penulis mengangkat diagnosa mual dengan mengacu dari hasil

analisa data dimana data subyektif pasien mengatakan merasa mual.

Page 78: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

66

Sedangkan data obyektif yang didapatkan adalah pasien tampak pucat dan

menahan mual, mukosa bibir kering. Data tersebut telah sesuai dengan teori

yaitu batasan karateristik untuk mual antara lain keinganan terhadap

makanan, peningkatan sensasi menelan,melaporkan mual dan rasa asam

didalam mulut (Nanda, 2009). Berdasarkan batasan karakteristik maka

etiologi yang dapat diambil penulis adalah iritasi lambung. Iritasi lambung

adalahsuatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga

dinding lambung menjadi merah,bengkak,berdarah dan berparut atau

luka(Deden, 2010). Sehingga sesuai dengan batasan karakteristik menurut

teori.

Diagnosa ketiga yang diangkat oleh penulis adalah gangguan pola

tidur berhubungan dengan faktor esternal: bising. Gangguan pola tidur

didefinisikan sebagai gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat

faktor eksternal (Nanda, 2009).

Penulis mengangkat diagnosa gangguan pola tidur dengan mengacu

dari hasil analisa data dimana data subyektif pasien mengatakan sulit untuk

tidur karena tidak nyaman dengan kondisi ruangan, tidur kurang lebih 7 jam

kadang terbangun. Sedangkan data obyektif yang didapatkan adalah

konjungtiva pasien anemis, mata cekung dan kehitaman, tampak lesu. Data

yang diperoleh telah sesuai dengan batasan karateristik untuk gangguan pola

tidur menurut (Nanda, 2009) antara lain perubahan pola tidur normal,

keluhan verbal merasa kurang tidur, melaporkan susah untuk jatuh tidur,

melaporkan sering terbangun. Pada diagnosa yang muncul di atas di ambil

Page 79: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

67

berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh klien. Sehingga sesuai dengan

batasan karakteristik menurut teori.

Penulis memprioritaskan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen cidera biologis sebagai prioritas pertama didasarkan pada teori Hieraki

Maslow (fisiologi, rasa aman nyaman, mencintai dan memiliki, harga diri

dan aktualisasi diri) dan menurut Griffith-Kenney Christense (ancaman

kehidupan dan kesehatan, sumberdaya dan dana yang tersedia, peran serta

klien, dan prinsip ilmiah dan praktik keperawatan) (Dermawan, 2012).

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan

bersifat sangat subjektif dan akan menyebabkan gangguan rasa aman dan

nyaman. Maka penulis memprioritaskan diagnosa keperawatan nyeri akut

berubungan dengan agen cedera biologis sebagai diagnosa yang pertama.

C. Intervensi

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang

merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan,

bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua

tindakan perawat (Dermawan,2012).

Penulis menyusun rencana tindakan dalam diagnosa keperawatan

nyeri akut, mual dan ganggan pola tidur berdasarkan NIC (Nursing

Intervention Classification) dengan menggunakan metode ONEC

(Observasi, Nursing Intervetion, Education, Collaboration). Tujuan dan

kriteria hasil ini di susun berdasarkan NOC ( Nursing Outcomes

Page 80: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

68

Classification) dengan menggunakan metode SMART (Specific,

Meausrable, Achievable, Realistic, Time) (Dermawan, 2012)

Tujuan yang dilakukan Ny. S adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri akut Ny. S dapat teratasi, batas waktu

pencapaian tujuan ini adalah suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai

dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu minggu. Kriteria waktu ini

didasarkan pada unsur etologi dalam diagnosis keperawatan yang ada

(Nursalam, 2011). Kriteria hasilpasien mengatakan nyeri berkurang atau

hilang, skala nyeri 1-3, tidak memegang perut, tekanan darah 120/70 mmHg

– 130/80mmHg, nadi 60-100 x/menit. Intervensi atau rencana keperawatan

yang dilakukan yaitu observasi tanda-tanda vital dengan rasional untuk

mengetahui perkembangan tanda-tanda vital klien, kaji karateristik nyeri

klien dengan rasional untuk mengetahui karateristik nyeri yang dialami

klien, berikan posisi yang nyaman pada klien dengan rasional posisi yang

tepat dan dirasa nyaman oleh klien dapat mengurangi resiko terhadap nyeri

klien, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan rasional untuk membantu

mengurangi rasa nyeri klien, berikan aromaterapi lavender dengan rasional

untuk membantu mengurangi nyeri, kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian analgesik dengan rasional analgesik dapat memblok reseptornya

nyeri pada susunan saraf pusat (Doengoes, 2000).

Pada diagnosa kedua yaitu mual, penulis mempunyai tujuan

diharapkan mual dapat terkontrol dengan kriteria hasilyaitu setelah

dilakukan tindakan selama 3x 24 jam diharapkan selera makan klien

Page 81: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

69

membaik (1 porsi habis), tingkat kenyamanan membaik tentang

kenyamanan fisik dan psikologis, dapat mengendalikan mual, status nutrisi

yang adekuat. Intervensinya pantau gejala mual pada klien dengan rasional

untuk mengetahui penyebab mual yang dirasakan klien. Pantau keadaan

umum klien dengan rasional untuk mengetahui status kesehatan klien,

berikan minum hangat dengan rasional minum hangat dapat mengurangi

rasa tidak enak saat merasa mual, tinggikan bagian kepala tempat tidur

dengan rasional dapat mengurangi rasa mual(Nanda, 2009).

Pada Ny. S tujuan dan kriteria hasil yang dilakukan adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan tidak ada

gangguan pola tidur kriteria hasil klien dapat istirahat dan tidur secara

normal atau biasa, klien merasa lebih sehat, klien tidak kelihatan lesu,

pasien tampak segar, mata tidak cekung dan kehitaman. Intervensi yang

dilakukan kaji pola tidur pasien dengan rasional untuk mengetahui kualitas

tidur pasien, ciptakan lingkungan yang nyaman mengurangi kebisingan

dengan rasional suasana yang nyaman dapat mempercepat klien untuk tidur,

batasi pengunjung dengan rasional untuk mengurangi kecemasan dan

meningkatkan waktu istirahat, anjurkan klien untuk banyak istirahat dengan

rasional untuk meningkatkan pola istirahat klien, anjurkan klien untuk

minum susu hangat dengan rasional karena susu merupakan nutrisi yang

cepat cerna (Nursalam, 2009).

Page 82: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

70

D. Implementasi

Implementasi adalah penatalaksanaan rencana keperawatan oleh

perawat dan klien (Dermawan, 2012).

Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah implementasi dari

yang sudah direncanakan pada rencana keperawatan. Pada tanggal 12 Maret

2015 tindakan keperawatan untuk diagnosa keperawatan yang pertama yaitu

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis, implementasi yang

dilakukan penulis adalah mengkaji kualitas nyeri (P, Q, R, S, T) untuk

mengetahui status perkembangan nyeri. Mengajarkan teknik distraksi pasien

tampak tenang dan menghirup aromaterapi lavender. Teknik distraksi yang

diajarkan penulis adalah memberikan aromaterapi lavender dengan rasional

untuk menurunkan tingkat skala nyeri, teknik distraksi diberikan saat pasien

merasa nyeri dan tindakan pemberian aromaterapi lavender dilakukan

selama 45 menit. Teknik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian

terhadap nyeri ke stimulus yang lain. Teknik distraksi dapat mengatasi nyeri

berdasarkan teori bahwa aktivitas retikuler menghambat stimulus nyeri, jika

seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan

terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan

oleh klien) (Tamsuri, 2007). Aromaterapi adalah metode yang

menggunakan minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan emosi.

Lavender memiliki zat aktif berupa linalool dan linalyl acetate yang dapat

berefek sebagai analgesik (Wolfgang & Michaela, 2008). Pemberian

aromaterapi lavender terbukti efektif setelah diberikan pada pasien selama

Page 83: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

71

45 menit, sesuai hasil penelitian yang ditulis dalam jurnal oleh Sujatmiko

dan Eni Triwiyat (2014). Memberikan edukasi pada pasien tentang tindakan

apa yang dapat diambil saat nyeri terasa, penulis menganjurkan untuk

menghentikan seluruh aktivitas dan jangan panik agar nyeri tidak terasa

bertambah parah. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik

guna mengurangi atau menghilangkan nyeri (Judith, 2007).

Diagnosa yang kedua yaitu mual berhubungan dengan

iritasilambung, implementasi yang dilakukan penulis adalah memantau

gejala mual pasien dengan rasional untuk mengetahui penyebab mual yang

dirasakan klien, memantau keadaan umum pasien dengan rasional untuk

mengetahui status kesehatan klien, memberikan minum hangat dengan

rasionaluntuk mengurangi rasa tidak enak saat mual (Nursalam, 2009).

Diagnosa yang ketiga yaitu gangguan pola tidur berhubungan

dengan faktor ekternal: bising, implementasi yang dilakukan penulis adalah

mengkaji kebiasaan tidur pasien denganrasional untuk mengetahui

kebiasaan tidur pasien, menciptakan lingkunagn tenang dengan rasional

untuk mempercepat klien untuk tidur, menganjurkan pasien untuk banyak

istirahat dengan untuk rasional meningkatkan pola istirahat pasien, anjurkan

pasien untuk minum susu hangat dengan rasional karena susu merupakan

nutrisi yang cepat cerna (Nursalam, 2009).Dari setiap implementasi kepada

pasien, pasien sangat kooperatif sehingga implementasi berjalan dengan

lancar.

Page 84: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

72

E. Evaluasi

Evaluasi adalah membandingkan suatu hasil / perbuatan dengan

standar untuk tujuan penambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan

tecapai (Dermawan, 2012). Evaluasi keperawatan adalah membandingkan

efek / hasil suatu tindakan keperawatan dengan norma atau kriteria tujuan

yang sudah di buat (Dermawan, 2012).

Evaluasi dari tindakan yang dilakukan pada tanggal 14 April 2015

dengan metode SOAP (Subjektif, Obyektif, Analisis, Planning). Diagnosa

nyeri akut yaitu dengan hasil Subjektif (S): Pasien mengatakan nyeri dari

skala berat terkontrol menjadi ringan (skala 4 menjadi skala 2) Provoking(P)

nyeri saat bergerak, Quality (Q) nyeri sperti ditusuk-tusuk, Region (R) nyeri

diulu hati, Severity (S) skala nyeri 2, Time (T) nyeri hilang timbul. Objektif

(O): pasien tampak rileks TD: 120/80 mmHg. Analisis (A): Masalah teratasi

sebagian dengan kriteria hasil: nyeri berkurang atau hilang, skala nyeri 1,

keadaan umum klien baik, tanda-tanda vital dalam batas normal (120/70

mmHg-130/80 mmHg), masalah yang sudah teratasi, nyeri berkurang (skala

nyeri 2), keadaan umum klien baik tampak rileks, tanda-tanda vital dalam

batas normal 120/80 mmHg, masalah yang belum teratasi: nyeri belum

hilang (skala nyeri pasien 2).Planning (P): lanjutkan intervensi : observasi

tanda-tanda vital, kaji karateristik nyeri, ajarkan teknik relaksasi nafas

dalam berikan posisi yang nyaman, kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian analgetik.

Page 85: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

73

Evaluasi untuk diagnosa mual yaitu dengan hasil Subjektik (S):

Pasien mengatakan sudah minum air hangat. Objektif (O): Pasien tampak

nyaman. Analisis (A): Masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil :

selera makan membaik (1 porsi habis), tingkat kenyamanan membaik

kenyamanan fisik dan psikologis, dapat mengendalikan mual, status nutrisi

yang adekuat, masalah yang sudah teratasi: selera makan membaik (1 porsi

habis), tingkat kenyamanan membaik tentang kenyamanan fisik dan

psikologis, dapat mengendalikan mual, masalah yang belum teratasi: status

nutrisi yang adekuat. Planning (P): Lanjutkan intervensi: pantau keadaan

umum klien, berikan minum hangat, tinggikan bagian kepala tempat tidur,

pantau gejala mual.

Evaluasi untuk diagnosa gangguan pola tidur yaitu dengan hasil

Subjektif (S): Pasien mengatakan sudah bisa tidur. Objektif (O): Pasien

tampak rileks. Analisis (A): Masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil:

klien dapat istirahat dan tidur secara normal atau biasa, klien merasa lebih

segar, klien tidak kelihatan lesu, mata tidak cekung dan kehitaman, masalah

yang sudah teratasi: klien dapat istirahat dan tidur secara normal atau biasa,

klien merasa lebih segar, mata tidak cekung dan kehitaman, masalah yang

belum teratasi: klien tidak kelihatan lesu. Planning (P): Lanjutkan

intervensi: kaji pola tidur pasien, ciptakan lingkungan tenang, anjurkan

pasien untuk banyak istirahat, anjurkan pasien untuk minum susu hangat.

Didalam pengaplikasian tindakan selama 3 hari penulis tidak

mengalami kendala karena pasien sangat koopertif dan terjadi penurunan

Page 86: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

74

skala nyeri pada saat dilakukan pemberian aromaterapi lavender hasil ini

sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sujatmiko dan

Eni Triwiyat (2014) bahwa terjadi penurunan skala nyeri. Hasil daritindakan

yang dilakukan penulis terjadi penurunan skala nyeri dari skala7 nyeri berat

terkontrol menjadi skala 2 yang menandakan nyeri ringan.

Page 87: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

75

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan yang meliputi

pengkajian, menentukan diagnosa, intervensi, melakukan implementasi, dan

evaluasi serta mengaplikasikan pemberian aromaterapi lavender terhadap

penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan Ny. S dengan gastritis di

Ruang Mawar II RSUD Karanganyar maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pengkajian

Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah nyeri perut di ulu

hati.Nyeri perut pasien dikaji dengan menggunakan P, Q, R, S, T. Saat

dikaji pasien dalam keadaan tiduran dan memegangi perut, (P) pasien

mengatakan nyeri timbul saat bergerak, (Q): pasien mengatakan nyerinya

seperti di tusuk-tusuk, (R): nyeri terasa di ulu hati, (S): skala nyeri 7, (T):

nyeri hilang timbul kurang lebih 15 menit sekali. Didapatkan skala nyeri

pasien 7 yang berarti skala nyeri pasien berat terkontrol.

Pola frekuensi makan sebelum dan sesudah sakit tidak berubah

yaitu 3x sehari, pola porsi makan pasien berubah dibandingkan dengan

pola porsi sebelum sakit. Dimana sebelum sakit 1 porsi habis dan saat

sakit 3/4 porsi, pasien juga mengatakan sebelum sakit saat makan tidak

ada keluhan, sedangkan saat sakit merasa mual.

Pola istirahat tidur sebelum sakit, pasien mengatakn tidur malam

pukul 21.00 WIB bangun pukul 05.00 WIB, sedangkan selama sakit

Page 88: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

76

pasien mengatakan tidur pukul 22.00 WIB bangun pukul 05.00 WIB,

pasien mengeluh kadang terbangun karena tidak nyaman dengan kondisi

ruangan.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. S adalah nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis, mual berhubungan dengan

iritasi lambung, gangguan pola tidur berhubungan dengan faktor

eksternal: bising.

3. Perencanaan Keperawatan

Intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk menyelesaikan

masalah keperawatan nyeri akut pada Ny. S adalah observasi tanda-tanda

vital, kaji karateristik nyeri, berikan posisi yang nyaman pada klien,

ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, berikan aromaterapi lavender,

kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik.

Intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk menyelesaikan

masalah keperawatan mual pada Ny. S adalah pantau gejala mual, pantau

keadaan umum klien, berikan minum hangat, tinggikan bagian kepala

tempat tidur.

Intervensi keperawatan yang dapat disusun untuk menyelesaikan

masalah keperawatan gangguan pola tidur pada Ny. S adalah kaji pola

tidur pasien, ciptakan lingkungan tenang, batasi pengunjung, anjurkan

pasien untuk banyak istirahat, anjurkan pasien untuk minum susu hangat.

Page 89: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

77

4. Implementasi

Implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. S adalah

mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji karateristik nyeri,

memberikan posisi yang nyaman pada klien, mengajarkan teknik

relaksasi nafas dalam, memberikan aromaterapi lavender, berkolaborasi

dengan dokter dalam pemberian analgetik.

Implementasi keperawatan yang dapat disusun untuk

menyelesaikan masalah keperawatan mual pada Ny. S adalah memantau

gejala mual, memantau keadaan umum klien, memberikan minum

hangat, meninggikan bagian kepala tempat tidur.

Implementasi keperawatan yang dapat disusun untuk

menyelesaikan masalah keperawatan gangguan pola tidur pada Ny. S

adalah mengkaji pola tidur pasien, menciptakan lingkungan tenang,

membatasi pengunjung, menganjurkan pasien untuk banyak istirahat,

menganjurkan pasien untuk minum susu hangat.

5. Evaluasi

Subjektif (S): Pasien mengatakan nyeri dari skala berat terkontrol

menjadi ringan (skala 4 menjadi skala 2) Provoking (P) nyeri saat

bergerak, Quality (Q) nyeri sperti ditusuk-tusuk, Region (R) nyeri diulu

hati, Severity (S) skala nyeri 2, Time (T) nyeri hilang timbul. Objektif

(O): pasien tampak rileks TD: 120/80 mmHg. Analisis (A): Masalah

teratasi sebagian dengan kriteria hasil: nyeri berkurang atau hilang, skala

nyeri 1, keadaan umum klien baik tanda-tanda vital dalam batas normal.

Page 90: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

78

Planning (P): lanjutkan intervensi : observasi tanda-tanda vital, kaji

karateristik nyeri, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam berikan posisi

yang nyaman, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik.

Evaluasi untuk diagnosa mual yaitu dengan hasil Subjektik (S):

Pasien mengatakan sudah minum air hangat. Objektif (O): Pasien tampak

nyaman. Analisis (A): Masalah tertasi sebagian dengan kriteria hasil :

selera makan membaik, tingkat kenyamanan membaik, dapat

mengendalikan mual, status nutrisi yang adekuat. Planning (P):

Lanjutkan intervensi: pantau keadaan umum klien, berikan minum

hangat, tinggikan bagian kepala tempat tidur, pantau gejala mual.

Evaluasi untuk diagnosa gangguan pola tidur yaitu dengan hasil

Subjektif (S): Pasien mengatakan sudah bisa tidur. Objektif (O): Pasien

tampak rileks. Analisis (A): Masalah teratasi sebagian dengan kriteria

hasil: klien dapat istirahat dan tidur secara normal atau biasa, klien

merasa lebih segar, klien tidak kelihatan lesu, mata tidak cekung dan

kehitaman. Planning (P): Lanjutkan intervensi: kaji pola tidur pasien,

ciptakan lingkungan tenang, anjurkan pasien untuk banyak istirahat,

anjurkan pasien untuk minum susu hangat.

6. Aplikasi pemberian aromaterapi lavender

Didalam pengaplikasian pemberian aromaterapi lavender selama 3

hari pasien mengatakan nyeri perut berkurang dari skala7 nyeri berat

terkontrol menjadi skala 2 yang menandakan nyeri ringan. Sehingga

pemberian aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan tingkat nyeri

Page 91: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

79

pada pasien gastritis, sesuai hasil penelitian yang ditulis dalam jurnal

oleh Sujatmiko dan Eni Triwiyat (2014).

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan

gastritis, penulis akan memberikan usulan dan masukan positif, khususnya

dibidang keperawatan antara lain:

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit)

Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan

dan mempertahankan hubungan kerjasama yang baik antara tim

kesehatan maupun pasien, diharapkan rumah sakit juga dapat

memberikan informasi lebih tentang pemberian aromaterapi lavender

kepada para perawat sehingga dapat menigkatkan mutu pelayanan asuhan

keperawatan pada umumnya dan pasien gastritis kususnya.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab untuk selalu

memperbaruhi pengetahuan serta ketrampilannya, tak lupa selalu

berkoordinasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian asuhan

keperawatan. Pemeberian aromaterapi lavender yang benar juga perlu

diterapkan dalam asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami nyeri

khusunya pada pasien gastritis.

Page 92: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

80

3. Pada institusi pendidikan

Diharapkan ada penelitian untuk menyusun artikel ilmiah tentang

pemberian aromaterapi lavender dan diadakan praktek untuk pemeberian

aromaterapi lavender dengan benar sehingga dapat membantu

meningkatkan mutu dalam pembelajaran untuk menghasilkan perawat-

perawat yang lebih profesional, inovatif, terampil dan bermutu dalam

pemberian asuhan keperawatan terutama dalam pemebrian implementasi

pemberian aromaterapi lavender untuk pasien gastritis secara

komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

4. Bagi penulis

Setelah melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan

gastritis diharapkan penulis dapat lebih mengetahui cara pemberian

aromaterapi lavender yang baik dan benar terutama pada penyakit

gastritis terutama yang mengalami nyeri dan diharapkan dapat

menambah wawasan dalam menangani masalah keperawatan gastritis.

Page 93: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo S. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri: Ar-Ruzz Media.

Jogjakarta.

Brunner & Suddart, 2006. Buku Ajar Keperawatan. Medikal Beda. Jakarta: EGC.

Choge A; Saps M, 2009. Envinromental Factors of Abdominal Pain. Pediatric Annals

(Pediatr Ann) 2009. Jul; Vol (7). PP. 398-404.

Dermawan D. 2010. Keperawatan Medikal Bedah: Gosyen Publishing. Yogjakarta.

Iso Indonesia. 2010. Informasi Spesialite Obat. PTISFI. Jakarta

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2009 ( on line )

http:/www.depkes.go.id/ (15 Maret 2015).

Mubarak W. Iqbal. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi

dalam Praktik: Buku kedokteran EGC. Jakarta.

Nanda.2011. Diagnosa Keperawatan 2009-2011. Jakarta : EGC

Nanda. 2012. Nanda Nic-Noc. Jakarta : EGC

Ode S. La. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik: Nuha Medika. Yogjakarta.

Potter dan perry. 2005. Fundamental of Nursing, Mosby USA.

Rendi M. Clevo. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam: Nuha

Medika.Yogjakarta.

Sharma, S. (2009). Aroma Terapi. Tangerang: Karisma

Smelzer, s & Bare B. 2002. Buku Ajar Keperawatan. Medikal Bedah Brunner Suddart.

Volume 2 Edisi 8 Jakarta : EGC.

Sholehati T. (2015). Konsep dan Aplikasi relaksasi dalam keperawatan maternitas. PT

Refika Aditama. Bandung.

Sujatmiko. 2014. Pengaruh pemeberian aroma terapai lavender terhadap tingkat nyeri

pada pasien gastritis di ruang dahlia RSUD Nganjuk. Stikes Satriya Bhakti

Nganjuk. (63-64).

Tamsuri (2007, dalam yudistira, 2011. Efektifitas relakasasi terhadap penurunan nyeri.

Cimani : Stikes Jendral Achmad Yani Cimahi.

Tortora GJ, Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12thed.

Hoboken: John Wiley and Sons inc. USA.

Page 94: PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER … · pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri pada asuhan keperawatan ny. s dengan gastritis di ruang mawar ii rsud karanganyar

Wahyu, A (2011). Maag dan Gangguan Pencernaan. Jakarta : PT Sunda Kepala Pustaka

WHO. 2011. Word health statistits 2011. France. Who library cata logoing-in-

publikation data.

Wolfgang, Steflitsch & Michaela. 2008. Aromatherapie. Springer. Vinna.

Yamada K, Mimakai Y, Sashida Y. Effect Inhaling of the Vapor of Lavandula burnatii

super-Derrived Esensial Oil and Linalool on Plasma Adrenocorticotropin

Hormone (ACTH), Catecholamine and Gonadrotopin Level in Experimental

Menopausal Female Rast. Parmaceutical Societyof Japan 2005: 28(2);378-379.

Yunita, R. (2010) Hubungan Antara Karateristik Responden, Kebiasaan&Makan dan

Minum Serta Pemakaian NSAID dengan Terjadinya Gastritis