Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Transcript of Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam suatu organisasi yang paling menentukan adalah kinerja sumberdaya
manusia. Jika sumberdaya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif dan mampu
mengembangkan inovasi, maka kinerjanya akan menjadi semakin baik. Karenanya
diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Dimasa yang lalu, untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dilakukan
melalui pelatihan dan pengembangan atau disebut dengan pembinaan sumberdaya
manusia. Secara bertahap cara itu mulai ditinggalkan, karena dinilai kurang mampu
mengembangkan inovasi dan kreatifitas sumberdaya manusia. Cara baru yang dapat
dipergunakan untuk mengembangkan sumberdaya manusia sekarang lebih dikenal
dengan pemberdayaan sumberdaya manusia, dengan pendekatan partisipasif yang
melibatkan semua pihak yang terkait dengan perubahaan
A. Pengertian pemberdayaan SUMBER DAYA MANUSIA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indoneasia 1995 pemberdayaan secara
etimologis berasal dari kata daya yang berarti kemampuan untuk melakukan sesuatu
atau kemampuan bertindak. Mendapat awalan ber- menjadi ‘berdaya’ artinya
berkekuatan, berkemampuan, bertenaga, mempunyai akal (cara dan sebagainya) untuk
mengatasi sesuatu. Mendapat awalan dan akhiran pe-an sehingga menjadi
pemberdayaan yang dapat diartikan sebagai usaha/proses menjadikan untuk membuat
mampu, membuat dapat bertindak atau melakukan sesuatu. Pemberdayaan dalam
bahasa inggris disebut juga empowerment (Priansa & Suwatno, 2011:182).
Sedangkan menurut Kamus Manajemen (Mutu) (Sugian, 2006:78) menyatakan bahwa
“Empowerment (pemberdayaan) adalah kondisi dimana para pekerja memiliki otoritas
untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan dalam area kerjanya tanpa
meminta persetujuan sebelumnya”.
Cook dan Macaulay (Wibowo, 2007:136) juga ikut mendefinisakan
pemberdayaan yaitu merupakan Perubahan yang terjadi pada falsafah manajemen
yang dapat membantu menciptakan suatu lingkungan di mana setiap individu dapat
menggunakan kemampuan dan energinya untuk meraih tujuan organisasi. Seorang
karyawan memiliki wewenang dan berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang
dipandang perlu, jauh melebihi tugasnya sehari-hari
Pemberdayaan merupakan suatu proses untuk menjadikan orang menjadi lebih
berdaya atau lebih berkemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, dengan
cara memberikan kepercayaan dan kewenangan sehingga menumbuhkan rasa
tanggung jawabnya (Wibowo, 2007:137) .
Pendapat lain mengenai pengertian pemberdayaan dikemukakan oleh Sharafat Khan
(Usmara, 2002:123-124) yang menyatakan bahwa Pemberdayaan merupakan
hubungan antar personal yang berkelanjutan untuk membangun kepecayaan (trust)
dan menimbukkan rasa percaya (confident) antar karyawan dan manajemen.
Dalam pandangan TQM (Total Quality Managament) pemberdayaan dapat diartikan
sebagai pelibatan karyawan yang benar-benar berarti (signifikan). Dengan demikian
pemberdayaan tidak sekedar hanya memiliki masukan, tetapi juga memperhatikan,
mempertimbangkan, dan menindaklanjuti masukan-masukan tersebut apakah akan
diterima atau tidak. (Tjiptono & Diana, 2003:128)
Pemberdayaan sumber daya manusia menjadi suatu hal yang sangat signifikan,
strategis dan komperhensif bagi setiap proses aktivitas organisasi dalam mewujudkan
kinerja sebagaimana yang diharapkan (Kadarisman, 2012:222).
Pengertian singkat mengenai pemberdayaan SDM diungkapkan oleh Smith yang
menyatakan bahwa memberdayakan orang berarti mendorong mereka menjadi lebih
terlibat dalam keputusan dan aktivitas yang memengaruhi pekerjaan mereka.
(Wibowo, 2007: 136
pemberdayaan sumber daya manusia adalah proses mendorong sumber daya
manusia/karyawan mampu mengembangkan jadi lebih terlibat, dalam keputusan dan
mempunyai inisiatif untuk melakukan sesuatu yang dianggap perlu tanpa meminta
persetujuan orang lain, sehingga akan membangun kepercayaan karyawan dan
manajemen dan pada akhirnya karyawan akan bertanggung jawab atas pekerjaannya
dan memberi kontribusi sehingga organisasi bekerja lebih baik
B. Pentingnya Pemberdayaan sumber daya manusia
Pemberdayaan diperlukan karena 2 hal, yaitu :
1. Karena lingkungan eksternal telah berubah sehingga mengalihkan cara bekerja
dengan orang di dalam organisasi bisnis
2. Karena orangnya sendiri berubah. Sejak lama manager memandang orang sebagai
sumberdaya yang paling berharga.
Jadi, keamanan dan kesuksesan suatu organisasi lebih tergantung pada
kecerdasan dan bakat sumberdaya manusianya. Karenanya setiap organisasi perlu
mengembangkan kualitas sumberdaya manusianya dengan pendekatan parisipasif,
memberikan kepercayaan kepada bawahannya.Karenanya setiap organisasi perlu
selalu mengembangkan kualitas sumberdaya manusianya dengan pendekatan
partisipasif, memberikan kewenangan dan kepercayaan kepada bawahan.
Setiap pemberdayaan merupakan kekuatan yang ada pada sebuah lembaga atau
organisasi. Sumber daya yang tidak berdaya sama halnya dengan tidak adanya
sumber daya manusia, walaupun mempunyai perlengkapan yang lengkap. Peralatan
yang lengkap jika tidak ada yang bisa mengoperasikan sama halnya peralatan tersebut
tidak ada.
Maka dari itu betapa pentingnya pemberdayaan SDM dalam suatu lembaga, karena
melalui semangat daya yang ada pada SDM itu akan dapat memanfaatkan berbagai
resources yang terdapat dalam lembaga tersebut.Peran dalam SDM antara lain:
1. Tool of management yaitu sebagai alat .
2. Changes management, pembaharu untuk meningkatkan kinerja lembaga.
3. Sebagai Mediator, dalam rangka meningkatkan kinerja
4. Sebagai Pemikir dalam rangka pengembangan organisasi atau lembaga.
C. Tujuan Dan manfaat pemberdayaan Sumber daya manusia
- Tujuan
keberadaan SDM dalam manajemen sungguh sangat strategis bahkan merupakan
kunci untuk keberhasilan manajemen dalam rangka pelaksanaan berbagai aktifitas
untuk mencapai tujuan sebagaimana ditetapkan. Hal ini dapat dimaklumi karena
betapapun ketersediaan dan kelengkapan sumber-sumber lainnya hanya dapat
bermanfaat, apabila sumber-sumber tersebut diberdayakan oleh Sumber Daya
Manusia yang tepat dan handal. Oleh karena itu tidak mustahil bahwa usaha
pencapaian tujuan organisasi menjadi tidak efisien dan tidak efektif karena daya
dalam Surnber Daya Manusia tidak menunjukkan dan tidak menggambarkan
sebagaimana diharapkan. Artinya daya yang bersumber dad manusia berupa
tenaga atau kekuatan yang ada pada diri manusia itu sendiri tidak mampu
memberdayakan sumber-sumber lainnya (Non Human Resources) sehingga tidak
memberi manfaat/hasil dalam suatu organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka tujuan Pemberdayaan SDM adalah terwujudnya SDM yang mempunyai
kemampuan (competency) yang kondusif, adanya wewenang (authority) yang
jelas dan dipercayai serta adanya tanggung jawab (responsibility) yang akuntabel
dalam rangka pelaksanaan misi organisasi.
Pemberdayaan SDM juga bertujuan untuk Terwujudnya SDM yg memiliki
kemampuan (kompetensi) yang kondusif, adanya wewenang (authority) yang jelas
dan dipercaya serta adanya tanggungjawab (responsibility) yg akuntabel dlm
rangka pelaksanaan misi organisasi.
- Manfaat
Pentingnya memberdayakan sumber daya manusia dalam suatu organisasi, karena
melalui daya yang melekat pada sumber daya manusia akan dapat dimanfaatkan
berbagai sumber-sumber yang terdapat dalam organisasi dan berbagai aktivitas-
aktivitas yang ditetapkan akan dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran sebagaimana diharapkan.
Mengingat betapa pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia, karena
manfaatnya terhadap berbagai sumber-sumber lainnya dan mensinergikan setiap
proses kegiatan organisasi, maka keberadaannya berperan antara lain:
1. Sebagai alat manajemen dalam rangka memberdayakan berbagai sumber-
sumber untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Sebagai pembaharu manajemen, dalam rangka meningkatkan kinerja
organisasi
3. Sebagai inisiator terhadap organisasi dalam rangka memanfaatkan peluang
guna meningkatkan dan mengembangkan organisasi.
4. Sebagai mediator terhadap pihak-pihak lain dalam rangka meningkatkan
kinerja organisasi
5. Sebagai pemikir dalam rangka pengembangan organisasi.
D. Komponen Pemberdayaan SDM
Komponen-komponen yang perlu mendapat perhatian dalam rangka pemberdayaan
Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perilaku.
2. Penempatan pegawai yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan jabatan dalam suatu
organisasi, artinya pegawai yang ditempatkan dalam suatu jabatan senantiasa
dikaitkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan (the
right men in the right place).
3. Kewenangan yang jelas, artinya seorang pegawai yang ditempatkan atau diserahi
tugas, harus jelas kewenangannya. Karena seseorang yang tidak jelas
kewenangannya akan menimbulkan keragu-raguan dalam melakukan setiap
kegiatan. Apabila demikian, maka pegawai tersebut kurang berdaya atau tidak
efektif dalam melaksanakan tugas.
4. Tanggungjawab pegawai yang jelas, artinya seseorang pegawai melakukan tugas
atau wewenangnya, senantiasa diikuti dengan tanggungjawab. Karena dengan
demikian pegawai tersebut senantiasa dituntut bertindak menampilkan yang
terbaik dalam arti efektif dan efisien.
5. Kepercayaan terhadap pegawai yang bersangkutan, artinya bahwa seorang
pegawai yang ditugasi atau diserahkan wewenang dengan pertimbangan yang
matang dari berbagai aspek-aspek yang pada hakekatnya dapat disimpulkan
bahwa yang bersangkutan adalah dipercayai atau diberi kepercayaan sepenuhnya
untuk mengemban tugas, wewenang dimaksud.
6. Dukungan terhadap pegawai yang bersangkutan, artinya pegawai tersebut kita
yakini dan percayai untuk mengemban misi organisasi. Dalam hal memerlukan
dukungan dari pihak lain senantiasa dapat memberi dukungan untuk keberhasilan
misi dan peningkatan kinerja organisasi. Dukungan dimaksud baik dari pihak
pimpinan maupun pihak-pihak lain.
7. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka mau
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kepemimpinan
sebagaimana dimaksud akan menggambarkan, kemampuan mempengaruhi orang
lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan
atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
8. Motivasi, merupakan semua kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang
memberi daya, memberi arahan, dan memelihara tingkah laku. Dalam kehidupan
sehari-hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan
atau rangsangan kepada pegawai sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela
tanpa dipaksa. Dengan demikian bahwa pemberian motivasi merupakan hal yang
sangat penting terhadap sumber daya manusia, agar mereka tetap dan mau
melaksanakan pekerjaan organisasi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki
dengan iklas dan sepenuh hati.
E. PERENCANAAN PEMBERDAYAAN SDM
Mengingat pemberdayaan sumber daya manusia Merupakan kunci yang sangat
strategis dan menentukan terhadap proses kegiatan pelaksanaan roda atau lembaga,
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa pembentukan sosok sumber daya manusia yang dipersyaratkan
adalah merupakan sumber daya manusia mempunyai tujuan dai korelasi yang sangat
signifikan terhadap lembaga, mencakup:
1. Produktifitas kerja
Dengan pemberdayaan, maka produktifitas kerja pegawai semakin
meningkat kualitas dan kuantitas produk., semakin baik, karena technical
skill, human skill dan managerial skill pegawai semakin baik.
2. Efisiensi
Pemberdayaan pegawai mempunyai korelasi yang sangat signifikan
terhadap peningkatan efisiensi tenaga, waktu bahan baku, mengurangi
ausnya mesin, pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil
sehingga daya saing organisasi/perusakan berpeluang besar.
3. Pelayanan
Pemberdayaan senantiasa berorientasi pada peningkatan pelayanan yang
hakekatnya berorientasi pada kepuasan pelanggan (satisfaction customer
service), karena pemberian pelayanan yang memuaskan akan menjadi daya
tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan bersangkutan.
4. Konseptual
Melalui pemberdayaan, maka setiap pegawai semakin cakap dan cepat
mengenali berbagai hal dalam kehidupan organisasi karena technical skill,
human skill dan managerial skilinya semakin berkualitas artinya tingkat
kemampuannya (competency) semakin baik
5. Kepemimpinan
Dengan pemberdayaan, kepemimpinan seseorang manajer akan lebih baik,
human relationsnya lebih luwes, motivasi lebih terarah, pembinaan
kerjasama baik secara vertikal, horizontal maupun diagonal semakin baik
dan harmonis.
Memperhatikan tujuan pemberdayaan sumber daya manusia tersebut, maka
dalam rangka pemberdayaannya, diperlukan kegiatan perencanaan SDM yang baik
dan terncana sehingga kegiatan pemberdayaan yang dilakukan sesuai dengan yang
diharapkan.Dalam hubungan perencanan sumber daya manusia, tersebut, ada empat
langkah pokok yang dilakukan yaitu:
1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan.
Berapa orang dengan kemampuan apa yang dibutuhkan organisasi untuk
dipertahankan dalam operasi selama suatu jangka waktu yang dapat
diperkirakan dimasa depan.
2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan.
Berapa banyak karyawan yang sekarang.ada dapat diharapkan tetap tinggal
dalam organisasi. Selisih antara angka ini dengan angka yang akan
dibutuhkan oleh organisasi membawa kelangkah beriknya.
3. Perencanaan untuk pengadaan dan seleksi atau untuk pernberhentian
sementara.Bagaimana organisasi dapat mencapai jumlah orang yang akan
diperkirakan.
4. Perencanaan untuk pengernbangan
Bagaimana seharusnya pelatihan dan penggeseran orang-orang dalam
organisasi diatur sehingga organisasi akan terjamin dalam hal pengisian
yang kontinyu akan tenaga-tenaga yang berpengalaman.
Stoner/Wankel melalui langkah-langkah ini akan clapat menentukan
kebutuhan sumber daya manusia atau pegawai dengan mengkaitkan faktor lingkungan
dalam organisasi clan faktor lingkungan luarnya. Untuk kebutuhan tersebut pimpinan
akan dapat menetapkan bagaimana prosedur rekrutmen, pelatihan dan pengembangan
yang perlu diikuti, sehingga sumber daya manusianya senantiasa dapat tersedia dan up
to date sesuai dengan tuntutan kebutuhan organisasi. maka selanjutnya disajikan dari
sisi proses perencanaan sumber daya manusis yang menekankan pada dua kegiatan
utama yang harus dilakukan, yaitu:
a. Kegiatan analisis volume dan beban kerja yang terdiri dari tiga kegiatan sebagai
berikut :
- Melakukan usaha memastikan sebab-sebab kebutuhan tenaga keda berdasarkan
volume dan beban kerja yang bersumber dari rencana strategis dan rencana
operasional organisasi.
- Memilih teknik peramalan (prediksi) yang akan dipergunakan untuk menetapkan
tenaga keda yang dibutuhkan, baik kuantitatif maupun kualitatif.
- Menetapkan prakiraan kebut bahan tenaga keda untuk jangka pendek dan jangka
panjang.
b. Kegiatan analisis kekuatan/kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki
organisasi, dengan dua kegiatan sebagai berikut:
- Melakukan analisis sumber daya manusia untuk mengetahui jumlah clan
keterampilan/keahlion sumber daya manusia yang dimiliki organisasi.
- Hasil analisis tersebut diatas dipergunakan' untuk merumuskan perkiraan
persediaan (supp!y) sumber daya manusia baik dari dalam maupun dari luar
organisasi.
Maka untuk memastikan dan memutuskan kebutuhan sumber daya manusia
merupakan suatu yang harus dikaitkan dan diselaraskan dengan strategi lembaga baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan menyimak uraian-uraian
tersebut ditas, makna manfaat perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai
berikut:
a. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada.dalam
organisasi secara lebih baik.
b. Melalui sumber daya manusia yang matang, produktifitas kerja dari tenaga yang
sudah ada dapat ditingkatkan.
c. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan akan kebutuhan
akan tenaga yang potensi kerja dimasa depan, baik dalam arti jumlah dan
kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai
aktifitas baru kelak.
d. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan
semakin penting ialah penanganan informasi kebutuhan personil yang akan
menempati posisi kerja..
e. Untuk melaksanakan kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan
termasuk perencanaan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui penelitian.
f. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja
bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia organisasi.