PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN SATLINMAS … filemasyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi...
Transcript of PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN SATLINMAS … filemasyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi...
OLEH :
PLT. KASATPOL PP DIY
Drs. SULISTIYO, SH. CN. M.Si
NIP. 19580819 198403 1 005Disampaikan pada Acara Bimbingan Teknis Perlindungan Masyarakat dalam Menghadapi
Pemilihan Umum Tahun 2019 pada Hari Rabu, 25 April 2018 di Hotel King, Wates, Kulonprogo
PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN
SATLINMAS DALAM KAMTIBMAS DI DIY
MENJELANG PEMILU SERENTAK TAHUN 2019
I. PERAN POTENSI MASYARAKAT DAN
SATLINMAS
- Undang-Undang No. 23Th 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 6Th 2010 tentang
Satpol PP telah mengamanatkan bahwa perlindungan
masyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat, pemda provinsi,
kabupaten/kota maupun pemerintah desa/kelurahan,
maka peran potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas
mempunyai potensi yang strategis dalam mendukung
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
- Menghadapi dinamika dan tantangan tugas yang
begitu berat, potensi masyarakat / jaga warga dan satlinmasdituntut untuk lebih profesional dalam melaksanakan tugas yangsudah diamanatkan undang-undang.
II. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 23Th 2014 tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang No. 6Th 2014 tentang Desa
3. Peraturan Pemerintah No. 6Th 2010 tentang Satuan Polisi
Pamong Praja
4. Permendagri No. 69Th 2012 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota
5. Permendagri N0. 84Th 2014 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan Masyarakat
6. Perda DIY No. 2Th 2017 tentang Ketenteraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat
7. Pergub DIY No. 53Th 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja
8. Pergub DIY No. 9Thn 2015 tentang Tugas dan Fungsi JagaWarga
III. ARAH KEBIJAKAN TERHADAP PEMBINAAN POTENSI
MASYARAKAT DAN SATLINMAS
Dalam menghadapi dinamika sosial/jaga warga yang ada saat ini,
dimana kondisi masyarakat yang semakin kritis dan taraf
intelektualitasnya semakin meningkat di jajaran Kemendagri
selaku Pembina Umum dari potensi masyarakat/jaga warga dan
satlinmas, telah mengambil langkah dalam menentukan
eksistensi dan arah dari organisasi satlinmas.
1. Permendagri No. 12 Th 2016 tentang Kewaspadaan dini
masyarakat di daerah
2. Petugas yang menangani keamanan, ketenteraman,
ketertiban di setiapTPS berasal dari satlinmas (penjelasan
atas Undang-Undang RI No. 8Th 2012 pasal 152 ayat 4
tentang Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD)
3. Penggabungan fungsi satlinmas yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah No. 6Th 2010 tentang Satpol PP,
sehingga koordinasi mengenai linmas saat ini berada di
di dalam Satpol PP. Hal ini dilakukan bila menghadapi
tantangan global dewasa ini agar pemerintah dapat
tepat sasaran dalam mengeluarkan kebijakan
IV. Pemda DIY dalam melaksanakan ketenteraman,
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sebagai
urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
perlu memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang diatur dengan Perda No. 2Th 2017.
Penanganan gangguan ketenteraman dan ketertiban
umum lintas kabupaten/kota dilaksanakan dalam
rangka memelihara dan menciptakan kondisi tertib
yang meliputi :
1.Tertib jalan 6.Tertib sumber daya mineral
2.Tertib sungai 7.Tertib kehutanan
3.Tertib kawasan pantai 8.Tertib perizinan
4.Tertib kelautan 9.Tertib pendidikan
5.Tertib lingkungan 10.TertibTata Ruang
IV. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATLINMAS
Berdasarkan Undang-Undang No. 23Th 2014 tentang
Pemerintahan Daerah pasal 12 ayat 1 huruf e, bahwa
Ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan
Masyarakat adalah urusan wajib yang bersifat pelayanan
Dasar. Adapun urusan wajib lainnya adalah urusan
Pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan sosial.
Hal ini menandakan bahwa urusan linmas menjadi hal
Yang mendasar atau pokok untuk dilaksanakan Pemda.
VI. Dalam perkembangannya keluar regulasi Permendagri
No. 84 Th 2014 tentang penyelenggaraan perlindungan
masyarakat, dimana satlinmas mempunyai tugas :
1. Membantu dalam penanganan bencana
2. Membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban
masyarakat
3. Membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
4. Membantu penanganan keamanan, ketenteraman,
ketertiban dalam penyelenggaraan pemilu
5. Membantu upaya bela negara
V . Jumlah Petugas Satlinmas DIY
Ket: Yogyakarta 2889 orang, Bantul 5316 orang, Kulonprogo 3973 orang, Gunungkidul 5316 orang, Sleman 6293 0rang. Total Petugas Satlinmas DIYsebanyak 23.787 orang.
12%
22%
17%22%
27%
Jumlah Petugas Satlinmas DIY dalam Persentase
KOTA YOGYAKARTA
KABUPATENBANTULKABUPATENKULONPROGOKABUPATENGUNUNGKIDULKABUPATENSLEMAN
RENCANA AKSI SATLINMAS DALAM PEMILU 2019 Peran Satlinmas dalam membantu penyelenggaran Pemilihan
Umum serentak Tahun 2019 sangat dibutuhkan. Jumlah Petugas
Satlinmas di DIY yang mencapai 23.787 orang, sebagaimana data
pada diagram di atas, merupakan potensi yang harus diberdayakan
dalam membantu kesuksesan pemilu serentak 2019 mendatang.
Berikut peran yang dapat dilakukan petugas Satlinmas dalam
Pemilu Tahun 2019 :
Membantu menjadi tenaga pengamanan pada saat pemungutan suara di
TPS, minimal 2 orang petugas Satlinmas bisa menjadi anggota TPPS,
sebagaimana tercantum dalam UU No. 8 Th. 2012
Membantu menjadi Pengamanan Wilayah (Pamyah) di tingkat desa atau
kecamatan untuk membantu mobilitas membantu Pam TPS.
Membantu kepolisian dalam mendeteksi gejala-gejala yang tidak
kondusif atau meredam gejala-gejala yang tidak kondusif yang
dapat menganggu jalannya Pemilihan Umum.
Membantu kegiatan lapangan yang sifatnya teknis, misalnya
mengangkut kotak suara, menggeser posisi kotak,dll.
Membantu pengamanan logistik Pemilu pada satu hari menjelang
pemungutan. Ketepatan waktu dan jaminan keamanan logistik
pemilu harus diamankan dan dijaga, jangan sampai kotak pindah
ke mana atau surat suara hilang.
VI. Jumlah Organisasi Potensi Masyarakat di DIY
11%
21%
39%
15%
14%
Jumlah Organisasi Potensi Masyarakat dalamPersentase
Kota Yogyakarta
Kabupaten Bantul
Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten Gunungkidul
Kabupaten Sleman
Ket: Yogyakarta 28 organisasi, Bantul 51 organisasi, Kulonprogo 94 organisasi,
Gunungkidul 36 organisasi, Sleman 35 organisasi. Total jumlah organisasi
potensi di DIY sebanyak 244 organisasi.
3%
82%
7%4% 0%
4%
Jumlah Sifat Organisasi Potensi Masyarakat dalamPersentase
Lingkungan
Sosial
Pendidikan /SDM
Ekonomi
Agama
Mitra Polri
Ket: Lingkungan 2 organisasi, Sosial 188 organisasi, Pendidikan/SDM 31 organisasi,
Ekonomi 6 organisasi, Agama 11 organisasi, Mitra Polri 5 organisasi. Organisasi
potensi masyakarat yang dominan adalah di bidang sosial (82%)
Peran Organisasi Potensi Masyarakat Sebagai
Mitra Paguyuban Jaga Warga dan Satlinmas
dalam kamtibmas Menjelang Pemilu Tahun 2019
Disamping jumlah Satlinmas di DIY yang banyak, DIY jugamemiliki organisasi potensi masyarakat yang banyak juga. Berdasarkan data di atas, sampai dengan tahun 2018, DIY memiliki jumlah organisasi potensi masyarakat sebanyak 244 organisasi potensi masyarakat yang tersebar di 5 kabupaten/kotadan organisasi bidang sosial (82%) menjadi organisasi paling banyak di DIY. Kulon Progo merupakan kabupaten yang paling banyak memiliki organisasi potensi yakni sebanyak 94 organisasi.
Organisasi Potensi Masyarakat seperti, PAKSI KATON, KOKAM, BANSER NU, PEMUDA PANCASILA, dll harus diajakbekerja sama untuk membantu menjaga situasi kondusifmenjelang PemiluTahun 2019. Melalui basis massa yang banyakdan kuat mereka merupakan salah satu sumber daya yang bisadiberdayakan
VII. TUGAS DAN FUNGSI JAGA WARGA Sebagaimana Pergub No. 9 Tahun 2015 pasal 1, Jaga Warga
adalah upaya menjaga keamanan, ketenteraman, ketertiban,
dan kesejahteraan masyarakat serta menumbuhkan kembali
nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat oleh sekelompok
orang dengan membentuk lembaga jaga warga atau dengan
mengoptimalkan pranata sosial yang sudah ada.
Pranata Sosial adalah lembaga kemasyarakatan yang
terbentuk berdasarkan tata nilai, perilaku masyarakat dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam mewujudkan
masyarakat yang tenteram dan damai yang mempunyai nilai
kearifan lokal serta mampu menjaga keharmonisan di dalam
masyarakat.
Sebagaimana Pergub No. 9 Tahun 2015 pasal 6 tentang
fungsi dan tugas Jaga Warga, Perkumpulan/paguyuban Jaga
warga berfungsi untuk penanganan dan penyelesaian
gangguan sosial dalam kehidupan masyarakat/warga agar
tercapai keselarasan dan pencapaian tujuan ketenteraman
dan kesejahteraan masyarakat;
Sedangkan Paguyuban Jaga Warga bertugas untuk:
Menjaga, menumbuhkan dan mengembangkan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan;
Membantu menciptakan keamanan, ketenteraman dan
ketertiban di masyarakat; dan
Membantu pihak berwenang dalam mengantisipasi dan
menangani kerawanan sosial dan bencana.
Ket: Yogyakarta 49 paguyuban, Bantul 9 paguyuban, Kulonprogo 9 paguyuban,
Gunungkidul 5 paguyuban, Sleman 21 paguyuban. Total jumlah paguyuban jaga
warga tingkat desa/kelurahan di DIY sebanyak 93 paguyuban.
VIII. Jumlah Paguyuban Jaga Warga di Tingkat
Desa/Kelurahan di DIY
53%
10%
10%
5%
22%
Paguyuban Jaga Warga Tingkat Desa/Kelurahan Dalam Persentase
Kota Yogyakarta
Kabupaten Bantul
Kabupaten Kulonprogo
Kabupaten Gunungkidul
Kabupaten Sleman
IX. Jumlah Paguyuban Jaga Warga di Tingkat
Dusun/RW di DIY
Ket: Yogyakarta 49 paguyuban, Bantul 28 paguyuban, Kulonprogo 49paguyuban, Gunungkidul 32 paguyuban, Sleman 22 paguyuban. Total jumlah paguyuban jaga warga tingkat dusun/RW di DIY sebanyak 180paguyuban.
X. Rencana Aksi Paguyuban Jaga Warga dan Satlinmas di DIY
Perlunya atribut Paguyuban JagaWarga sebagai identitaspaguyuban, dapat berupa pin atau logo di baju. Selain sebagaiidentitas, atribut ini juga menjadi spirit anggota JagaWarga dalammenjalankan tugasnya, anggota akan bangga mengenakan atributtersebut.Pembiayaan dapat diambilkan dari APBDes.
Mekanisme pelaporan masalah/konflik sosial di masyarakat harusjelas runtutannya. Untuk beberapa kasus konflik yang tidak dapatdiselesaikan oleh Paguyuban JagaWarga setempat, maka konfliktersebut dapat dilaporkan melalui mekanisme pelaporan yang sudah ditetapkan. Mekansime pelaopran tersebut : KetuaPaguyuban JagaWarga>Kabag-Pem Kelurahan>KepalaKelurahan>Trantib Kecamatan>Bidang Linmas Kabupaten/Kota> Bidang Linmas Satpol PP DIY
Pembentukan JagaWarga harus disertai dengan follow-uppembinaan berkelanjutan , supaya setiap Paguyuban JagaWargamendapat pengetahuan dalam menyelesaikan konflik dimasyarakat
Perlunya Sekretariat Paguyuban JagaWarga di Kantor
Kelurahan/Desa, hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki
tempat untuk berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya.
Untuk dukungan pembiayaan Paguyuban Jaga Warga diharapkan
dari Musrenbang dan atau APBDes dan ADD Desa.
Mendukung Program Jaga Warga dan Satlinmas untuk kegiatan di
masyarakat.
Membantu dalam penanganan bencana, antara lain :
- Ketika bencana alam datang misalnya, potensi
masyarakat/jaga warga dan satlinmas akan menjadi garda
terdepandalam antisipasi dan menyadarkan warga ketika
terlelap
- Membantu penanganan resiko pasca bencana, baik fisik maupun
mental
Membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban
masyarakat, antara lain :
- Gerak gerik warga yang mencurigakan biasanya tercium
oleh potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas (fungsi
inteligen)
- Potensi masyarakat dan satlinmas yang kuat akan ikut
mencegah gerakan teroris dan pengikutnya dan/atau
gerakan yang mengarah pada disintegrasi, lebih-lebih pada ajaran
yang menyesatkan, kewaspadaan harus terus dijaga
- Penjaga keamanan lingkungan tempat tinggal, antara lain :
* Mencegah maksiat dan pemberantasan pekat
* Pengawasan kebersihan dan keindahan
* Pemeriksaan wajib lapor 1 X 24 jam bagi tamu
Membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, antara lain :
- Mengembangkan kesetiakawanan sosial
- Gotong royong
- dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat
Membantu dalam penanganan ketenteraman, ketertiban
dan keamanan dalam penyelenggaraan pemilu, antara lain :
- Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan
pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada. Memang perlu
kesepakatan dan kesepahaman bersama untuk menerima
satlinmas sebagai aparatur yang diperlukan oleh masyarakat
di lingkungan tempat tinggal sehingga keinginan untuk
mewujudkan kamtibmas dapat tercapai
Membantu upaya pertahanan negara, antara lain :
- Konsep bela negara dalam mempertahankan persatuan dan
kesatuan bangsa
- Membantu penanganan kawasan perbatasan lebih
didominasi pandangan untuk mengamankan perbatasan
dari potensiancaman dari luar dan cenderung
memposisikan kawasan perbatasan sebagai sabuk
pengaman
XI. Program dan Arah Kebijakan Pemda DIY Terkait
Pembinaan Potensi Masyarakat dan Satlinmas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2005 - 2025 menyebutkan bahwa memudarnya budaya di
berbagai lapisan masyarakat menyebabkan ketahanan budaya masyarakat
semakin rentan terhadap perubahan globalisasi, terjadinya ketegangan,
ketidakserasian hubungan antarmasyarakat dan terkikisnya nilai-nilai
keluhuran di masyarakat. Nilai-nilai luhur dan kearifan budaya lokal
sebagai basis ketahanan budaya masih harus dipertahankan untuk
menjaga keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman sekaligus
untuk menyaring masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai
dengan tatanan, tuntunan dan tontonan budaya lokal. Dengan demikian
kebutuhan akan potensi lembaga, organisasi dan infrasturktur sangat
diperlukan dalam menangani masalah kesejahteraan sosial
Jaga Warga adalah model pengelolaan keamanan dan ketertiban umum
berbasis komunitas yang berpihak kepada masyarakat dengan kedekatan
polisi dan masyarakat sebagai pilar utamanya, merupakan filosofi,
upaya, atau gagasan tentang perwujudan keterlindungan warga,
penciptaan keamanan dan ketertiban umum yang meletakkan urusan
pengamanan lingkungan di dalam kerangka tanggung jawab bersama
seluruh komponen masyarakat (community) dalam mengidentifikasi
masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di
lingkungannya, serta dalam mencari solusi terhadap pemecahan
masalah tersebut menuju tercipta situasi dan kondisi kamtibmas yang
kondusif.
XIII. Cegah Dini Dalam Upaya Menghadapi Pemilu
Serentak 2019, Diharapkan Potensi Masyarakat/Jaga
Warga dan Satlinmas dapat:
Inventarisasi masalah pemilu/pilkada di wilayah untuk kemudiandilakukan pemetaan terhadap potensi konflik yang mungkinterjadi.
Melakukan pendekatan terhadap ormas, toga, topol, toda, untukbersama-sama bersinergi menjaga situasi kondusif dan terusmendukung pelaksanaan tahapan pemilu 2019.
Berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu (KPU, Banwaslu, Panwaslu), parpol peserta pemilu, dan tim sukses parpol/bakalcapres-cawapres.
Berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan patrolidi dunia maya dalam rangka melakukan deteksi dan penindakanterhadap semua konten yang bermuatan negatif, SARA, provokatif, hate speech, hoax, dan lainnya melalui penegakan UU ITE secara maksimal.
XIV. FAKTOR TIMBULNYA MASALAH KAMTIBMAS
1. Kondisi perekonomian yang belum stabil menyebabkan
lapangan kerja semakin sempit, akibatnya angka
pengangguran semakin tinggi yang berpotensi meningkat
nya angka kriminalitas.
2. Tidak maksimalnya perangkat institusi dan hukum untuk
menjaga dan mengendalikan kamtibmas di masyarakat.
3. Ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi sosial di
lingkungannya turut mendorong terjadinya instabilitas
sosial (masyarakat yang seharusnya melaporkan beragam
masalah sosial yang terjadi di lingkungannya kepada
aparat berwajib namun justru bersikap diam).
4. Hilangnya sikap keteladanan yang seharusnya diberikan
oleh pihak-pihak yang memegang kekuasaan.
XV. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
masyarakat guna mendukung terwujudnya
kamtibmas yang kondusif, diantaranya :
1. Tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan
informasi kondisi kamtibmas yang terjadi di wilayahnya
kepada aparat penegak hukum.
2. Mengaktifkan kembali siskamling guna mencegah
kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas.
3. Mengaktifkan kembali gerakan sadar hukum di
masyarakat.
4. Ditingkatkan kerjasama dan komunikasi antara potensi
masyarakat/satlinmas dengan aparat, baik TNI,
Kepolisian dan Satpol PP, untuk ditingkat Desa/
Kelurahan ditingkatkan komunikasi antara Kasatgas
Linmas Kades/Lurah, Baninsa, Babinkamtibmas dalam
antisipasi berbagai potensi gangguan kamtibmas
sekaligus mencari solusinya.
5. Tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya tetapi
berupaya meradam isu-isu tesebut agar tidak meluas.
XVI. TANTANGAN
- Posisi geografis DIY yang strategis ditambah dengan
kondisi masyarakat yang terbuka dan cenderung
toleran terhadap kehidupan global ini begitu dinamis,
perlu perhatian semua pihak dalam mengeliminir/
mengantisipasi permasalahan yang muncul di
masyarakat. Diharapkan petugas Satlinmas dan paguyuban Jaga
Warga di DIY mampu berperan aktif dalam deteksi dini dan
cegah dini beragam potensi ancaman yang ada di sekitar
kita.
- Mengingat perkembangan kondisi sekarang ini, untuk
pembinaan potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas di
DIYperlu ditingkatkan sinergitas dan koordinasi dengan
aparat dan petugas linmas / jaga warga serta potensi
masyarakat dalam menghadapi tugas-tugas ke depan di bidang
sosial kemasyarakatan dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku.
- Diharapkan agar potensi masyarakat/jaga warga dan anggota
satlinmas memiliki kepedulian dan responsifitas yang
tinggi terhadap potensi-potensi kerawanan
keamanan yang ada di dalam masyarakat DIY yang
multi kultural.
- Peran dan eksistensi satlinmas dituntut agar selalu
siaga dan berperan aktif dalam upaya perbantuan
dalam menanggulangi potensi ancaman bencana,
disamping juga membantu menghadapi gangguan
trantibum dan trantibmas, mengingat potensi
masyarakat dan satlinmas sebagai ujung tombak/
garda terdepan, karena keberadaannya berada di
tengah-tengah masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya satlinmas
mengacu pada prinsip kewaspadaan dini, guna
mengurangi dan memperkecil akibat yang timbul,
agar masalah kerawanan keamanan tidak
mengganggu stsbilitas pemerintahan di daerah.
XVII. HARAPAN Potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas agar lebih berkualitas dan
berdisiplin, perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui berbagai
program kegiatan, baik pembinaan, bimtek agar profesional
Perlu adanya peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan
instansi terkait serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi satlinmas
Perlu mensosialisasikan keberdaan potensi masyarakat/jaga warga dan
satlinmas yang diikuti dengan peran aksi sosial kepada
masyarakat
Agar dilaksanakan pembinaan dan pemberdayaan potensi
masyarakat dan satlinmas secara simultan mulai dari tingkat
Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat Desaa/
Kelurahan
Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam bidang
keamanan dan ketertiban merupakan potensi yang perlu
dilestarikan dan ditingkatkan guna menumbuhkembangkan
sikap mental, kepekaan dan daya tanggap di lingkungannya
masing-masing
Keberadaan potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas di
Desa/Kelurahan
merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah dalam
menciptakan kamtibmas; potensi masyarakat/jaga warga dan
satlinmas sudah sepatutnya dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi
secara dini timbulnya gangguan kamtibmas dengan mengetahui
latar belakang apa yang menjadi penyebab timbulnya gangguan,
tentunya dengan merespons secara arif dan bijaksana setiap
perkembangan situasi yang ada