PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN SATLINMAS … filemasyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi...

36
OLEH : PLT. KASATPOL PP DIY Drs. SULISTIYO, SH. CN. M.Si NIP. 19580819 198403 1 005 Disampaikan pada Acara Bimbingan Teknis Perlindungan Masyarakat dalam Menghadapi Pemilihan Umum Tahun 2019 pada Hari Rabu, 25 April 2018 di Hotel King, Wates, Kulonprogo PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN SATLINMAS DALAM KAMTIBMAS DI DIY MENJELANG PEMILU SERENTAK TAHUN 2019

Transcript of PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN SATLINMAS … filemasyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi...

OLEH :

PLT. KASATPOL PP DIY

Drs. SULISTIYO, SH. CN. M.Si

NIP. 19580819 198403 1 005Disampaikan pada Acara Bimbingan Teknis Perlindungan Masyarakat dalam Menghadapi

Pemilihan Umum Tahun 2019 pada Hari Rabu, 25 April 2018 di Hotel King, Wates, Kulonprogo

PEMBERDAYAAN POTENSI MASYARAKAT DAN

SATLINMAS DALAM KAMTIBMAS DI DIY

MENJELANG PEMILU SERENTAK TAHUN 2019

I. PERAN POTENSI MASYARAKAT DAN

SATLINMAS

- Undang-Undang No. 23Th 2014 tentang Pemerintahan

Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 6Th 2010 tentang

Satpol PP telah mengamanatkan bahwa perlindungan

masyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi

kewenangan pemerintah pusat, pemda provinsi,

kabupaten/kota maupun pemerintah desa/kelurahan,

maka peran potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas

mempunyai potensi yang strategis dalam mendukung

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

- Menghadapi dinamika dan tantangan tugas yang

begitu berat, potensi masyarakat / jaga warga dan satlinmasdituntut untuk lebih profesional dalam melaksanakan tugas yangsudah diamanatkan undang-undang.

II. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang No. 23Th 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. Undang-Undang No. 6Th 2014 tentang Desa

3. Peraturan Pemerintah No. 6Th 2010 tentang Satuan Polisi

Pamong Praja

4. Permendagri No. 69Th 2012 tentang Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di

Kabupaten/Kota

5. Permendagri N0. 84Th 2014 tentang Penyelenggaraan

Perlindungan Masyarakat

6. Perda DIY No. 2Th 2017 tentang Ketenteraman, Ketertiban

Umum dan Perlindungan Masyarakat

7. Pergub DIY No. 53Th 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Satuan Polisi Pamong Praja

8. Pergub DIY No. 9Thn 2015 tentang Tugas dan Fungsi JagaWarga

III. ARAH KEBIJAKAN TERHADAP PEMBINAAN POTENSI

MASYARAKAT DAN SATLINMAS

Dalam menghadapi dinamika sosial/jaga warga yang ada saat ini,

dimana kondisi masyarakat yang semakin kritis dan taraf

intelektualitasnya semakin meningkat di jajaran Kemendagri

selaku Pembina Umum dari potensi masyarakat/jaga warga dan

satlinmas, telah mengambil langkah dalam menentukan

eksistensi dan arah dari organisasi satlinmas.

1. Permendagri No. 12 Th 2016 tentang Kewaspadaan dini

masyarakat di daerah

2. Petugas yang menangani keamanan, ketenteraman,

ketertiban di setiapTPS berasal dari satlinmas (penjelasan

atas Undang-Undang RI No. 8Th 2012 pasal 152 ayat 4

tentang Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD)

3. Penggabungan fungsi satlinmas yang mengacu pada

Peraturan Pemerintah No. 6Th 2010 tentang Satpol PP,

sehingga koordinasi mengenai linmas saat ini berada di

di dalam Satpol PP. Hal ini dilakukan bila menghadapi

tantangan global dewasa ini agar pemerintah dapat

tepat sasaran dalam mengeluarkan kebijakan

IV. Pemda DIY dalam melaksanakan ketenteraman,

ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sebagai

urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

perlu memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan

pemerintahan yang diatur dengan Perda No. 2Th 2017.

Penanganan gangguan ketenteraman dan ketertiban

umum lintas kabupaten/kota dilaksanakan dalam

rangka memelihara dan menciptakan kondisi tertib

yang meliputi :

1.Tertib jalan 6.Tertib sumber daya mineral

2.Tertib sungai 7.Tertib kehutanan

3.Tertib kawasan pantai 8.Tertib perizinan

4.Tertib kelautan 9.Tertib pendidikan

5.Tertib lingkungan 10.TertibTata Ruang

IV. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATLINMAS

Berdasarkan Undang-Undang No. 23Th 2014 tentang

Pemerintahan Daerah pasal 12 ayat 1 huruf e, bahwa

Ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan

Masyarakat adalah urusan wajib yang bersifat pelayanan

Dasar. Adapun urusan wajib lainnya adalah urusan

Pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan sosial.

Hal ini menandakan bahwa urusan linmas menjadi hal

Yang mendasar atau pokok untuk dilaksanakan Pemda.

VI. Dalam perkembangannya keluar regulasi Permendagri

No. 84 Th 2014 tentang penyelenggaraan perlindungan

masyarakat, dimana satlinmas mempunyai tugas :

1. Membantu dalam penanganan bencana

2. Membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban

masyarakat

3. Membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

4. Membantu penanganan keamanan, ketenteraman,

ketertiban dalam penyelenggaraan pemilu

5. Membantu upaya bela negara

V . Jumlah Petugas Satlinmas DIY

Ket: Yogyakarta 2889 orang, Bantul 5316 orang, Kulonprogo 3973 orang, Gunungkidul 5316 orang, Sleman 6293 0rang. Total Petugas Satlinmas DIYsebanyak 23.787 orang.

12%

22%

17%22%

27%

Jumlah Petugas Satlinmas DIY dalam Persentase

KOTA YOGYAKARTA

KABUPATENBANTULKABUPATENKULONPROGOKABUPATENGUNUNGKIDULKABUPATENSLEMAN

RENCANA AKSI SATLINMAS DALAM PEMILU 2019 Peran Satlinmas dalam membantu penyelenggaran Pemilihan

Umum serentak Tahun 2019 sangat dibutuhkan. Jumlah Petugas

Satlinmas di DIY yang mencapai 23.787 orang, sebagaimana data

pada diagram di atas, merupakan potensi yang harus diberdayakan

dalam membantu kesuksesan pemilu serentak 2019 mendatang.

Berikut peran yang dapat dilakukan petugas Satlinmas dalam

Pemilu Tahun 2019 :

Membantu menjadi tenaga pengamanan pada saat pemungutan suara di

TPS, minimal 2 orang petugas Satlinmas bisa menjadi anggota TPPS,

sebagaimana tercantum dalam UU No. 8 Th. 2012

Membantu menjadi Pengamanan Wilayah (Pamyah) di tingkat desa atau

kecamatan untuk membantu mobilitas membantu Pam TPS.

Membantu kepolisian dalam mendeteksi gejala-gejala yang tidak

kondusif atau meredam gejala-gejala yang tidak kondusif yang

dapat menganggu jalannya Pemilihan Umum.

Membantu kegiatan lapangan yang sifatnya teknis, misalnya

mengangkut kotak suara, menggeser posisi kotak,dll.

Membantu pengamanan logistik Pemilu pada satu hari menjelang

pemungutan. Ketepatan waktu dan jaminan keamanan logistik

pemilu harus diamankan dan dijaga, jangan sampai kotak pindah

ke mana atau surat suara hilang.

VI. Jumlah Organisasi Potensi Masyarakat di DIY

11%

21%

39%

15%

14%

Jumlah Organisasi Potensi Masyarakat dalamPersentase

Kota Yogyakarta

Kabupaten Bantul

Kabupaten Kulonprogo

Kabupaten Gunungkidul

Kabupaten Sleman

Ket: Yogyakarta 28 organisasi, Bantul 51 organisasi, Kulonprogo 94 organisasi,

Gunungkidul 36 organisasi, Sleman 35 organisasi. Total jumlah organisasi

potensi di DIY sebanyak 244 organisasi.

3%

82%

7%4% 0%

4%

Jumlah Sifat Organisasi Potensi Masyarakat dalamPersentase

Lingkungan

Sosial

Pendidikan /SDM

Ekonomi

Agama

Mitra Polri

Ket: Lingkungan 2 organisasi, Sosial 188 organisasi, Pendidikan/SDM 31 organisasi,

Ekonomi 6 organisasi, Agama 11 organisasi, Mitra Polri 5 organisasi. Organisasi

potensi masyakarat yang dominan adalah di bidang sosial (82%)

Peran Organisasi Potensi Masyarakat Sebagai

Mitra Paguyuban Jaga Warga dan Satlinmas

dalam kamtibmas Menjelang Pemilu Tahun 2019

Disamping jumlah Satlinmas di DIY yang banyak, DIY jugamemiliki organisasi potensi masyarakat yang banyak juga. Berdasarkan data di atas, sampai dengan tahun 2018, DIY memiliki jumlah organisasi potensi masyarakat sebanyak 244 organisasi potensi masyarakat yang tersebar di 5 kabupaten/kotadan organisasi bidang sosial (82%) menjadi organisasi paling banyak di DIY. Kulon Progo merupakan kabupaten yang paling banyak memiliki organisasi potensi yakni sebanyak 94 organisasi.

Organisasi Potensi Masyarakat seperti, PAKSI KATON, KOKAM, BANSER NU, PEMUDA PANCASILA, dll harus diajakbekerja sama untuk membantu menjaga situasi kondusifmenjelang PemiluTahun 2019. Melalui basis massa yang banyakdan kuat mereka merupakan salah satu sumber daya yang bisadiberdayakan

VII. TUGAS DAN FUNGSI JAGA WARGA Sebagaimana Pergub No. 9 Tahun 2015 pasal 1, Jaga Warga

adalah upaya menjaga keamanan, ketenteraman, ketertiban,

dan kesejahteraan masyarakat serta menumbuhkan kembali

nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat oleh sekelompok

orang dengan membentuk lembaga jaga warga atau dengan

mengoptimalkan pranata sosial yang sudah ada.

Pranata Sosial adalah lembaga kemasyarakatan yang

terbentuk berdasarkan tata nilai, perilaku masyarakat dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam mewujudkan

masyarakat yang tenteram dan damai yang mempunyai nilai

kearifan lokal serta mampu menjaga keharmonisan di dalam

masyarakat.

Sebagaimana Pergub No. 9 Tahun 2015 pasal 6 tentang

fungsi dan tugas Jaga Warga, Perkumpulan/paguyuban Jaga

warga berfungsi untuk penanganan dan penyelesaian

gangguan sosial dalam kehidupan masyarakat/warga agar

tercapai keselarasan dan pencapaian tujuan ketenteraman

dan kesejahteraan masyarakat;

Sedangkan Paguyuban Jaga Warga bertugas untuk:

Menjaga, menumbuhkan dan mengembangkan kepedulian

masyarakat terhadap lingkungan;

Membantu menciptakan keamanan, ketenteraman dan

ketertiban di masyarakat; dan

Membantu pihak berwenang dalam mengantisipasi dan

menangani kerawanan sosial dan bencana.

Ket: Yogyakarta 49 paguyuban, Bantul 9 paguyuban, Kulonprogo 9 paguyuban,

Gunungkidul 5 paguyuban, Sleman 21 paguyuban. Total jumlah paguyuban jaga

warga tingkat desa/kelurahan di DIY sebanyak 93 paguyuban.

VIII. Jumlah Paguyuban Jaga Warga di Tingkat

Desa/Kelurahan di DIY

53%

10%

10%

5%

22%

Paguyuban Jaga Warga Tingkat Desa/Kelurahan Dalam Persentase

Kota Yogyakarta

Kabupaten Bantul

Kabupaten Kulonprogo

Kabupaten Gunungkidul

Kabupaten Sleman

IX. Jumlah Paguyuban Jaga Warga di Tingkat

Dusun/RW di DIY

Ket: Yogyakarta 49 paguyuban, Bantul 28 paguyuban, Kulonprogo 49paguyuban, Gunungkidul 32 paguyuban, Sleman 22 paguyuban. Total jumlah paguyuban jaga warga tingkat dusun/RW di DIY sebanyak 180paguyuban.

X. Rencana Aksi Paguyuban Jaga Warga dan Satlinmas di DIY

Perlunya atribut Paguyuban JagaWarga sebagai identitaspaguyuban, dapat berupa pin atau logo di baju. Selain sebagaiidentitas, atribut ini juga menjadi spirit anggota JagaWarga dalammenjalankan tugasnya, anggota akan bangga mengenakan atributtersebut.Pembiayaan dapat diambilkan dari APBDes.

Mekanisme pelaporan masalah/konflik sosial di masyarakat harusjelas runtutannya. Untuk beberapa kasus konflik yang tidak dapatdiselesaikan oleh Paguyuban JagaWarga setempat, maka konfliktersebut dapat dilaporkan melalui mekanisme pelaporan yang sudah ditetapkan. Mekansime pelaopran tersebut : KetuaPaguyuban JagaWarga>Kabag-Pem Kelurahan>KepalaKelurahan>Trantib Kecamatan>Bidang Linmas Kabupaten/Kota> Bidang Linmas Satpol PP DIY

Pembentukan JagaWarga harus disertai dengan follow-uppembinaan berkelanjutan , supaya setiap Paguyuban JagaWargamendapat pengetahuan dalam menyelesaikan konflik dimasyarakat

Perlunya Sekretariat Paguyuban JagaWarga di Kantor

Kelurahan/Desa, hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki

tempat untuk berkoordinasi dalam menjalankan tugasnya.

Untuk dukungan pembiayaan Paguyuban Jaga Warga diharapkan

dari Musrenbang dan atau APBDes dan ADD Desa.

Mendukung Program Jaga Warga dan Satlinmas untuk kegiatan di

masyarakat.

Membantu dalam penanganan bencana, antara lain :

- Ketika bencana alam datang misalnya, potensi

masyarakat/jaga warga dan satlinmas akan menjadi garda

terdepandalam antisipasi dan menyadarkan warga ketika

terlelap

- Membantu penanganan resiko pasca bencana, baik fisik maupun

mental

Membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban

masyarakat, antara lain :

- Gerak gerik warga yang mencurigakan biasanya tercium

oleh potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas (fungsi

inteligen)

- Potensi masyarakat dan satlinmas yang kuat akan ikut

mencegah gerakan teroris dan pengikutnya dan/atau

gerakan yang mengarah pada disintegrasi, lebih-lebih pada ajaran

yang menyesatkan, kewaspadaan harus terus dijaga

- Penjaga keamanan lingkungan tempat tinggal, antara lain :

* Mencegah maksiat dan pemberantasan pekat

* Pengawasan kebersihan dan keindahan

* Pemeriksaan wajib lapor 1 X 24 jam bagi tamu

Membantu dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, antara lain :

- Mengembangkan kesetiakawanan sosial

- Gotong royong

- dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat

Membantu dalam penanganan ketenteraman, ketertiban

dan keamanan dalam penyelenggaraan pemilu, antara lain :

- Melaksanakan dan mengkoordinasikan pengamanan

pelaksanaan Pemilu dan Pemilukada. Memang perlu

kesepakatan dan kesepahaman bersama untuk menerima

satlinmas sebagai aparatur yang diperlukan oleh masyarakat

di lingkungan tempat tinggal sehingga keinginan untuk

mewujudkan kamtibmas dapat tercapai

Membantu upaya pertahanan negara, antara lain :

- Konsep bela negara dalam mempertahankan persatuan dan

kesatuan bangsa

- Membantu penanganan kawasan perbatasan lebih

didominasi pandangan untuk mengamankan perbatasan

dari potensiancaman dari luar dan cenderung

memposisikan kawasan perbatasan sebagai sabuk

pengaman

XI. Program dan Arah Kebijakan Pemda DIY Terkait

Pembinaan Potensi Masyarakat dan Satlinmas

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun 2005 - 2025 menyebutkan bahwa memudarnya budaya di

berbagai lapisan masyarakat menyebabkan ketahanan budaya masyarakat

semakin rentan terhadap perubahan globalisasi, terjadinya ketegangan,

ketidakserasian hubungan antarmasyarakat dan terkikisnya nilai-nilai

keluhuran di masyarakat. Nilai-nilai luhur dan kearifan budaya lokal

sebagai basis ketahanan budaya masih harus dipertahankan untuk

menjaga keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman sekaligus

untuk menyaring masuknya budaya-budaya asing yang kurang sesuai

dengan tatanan, tuntunan dan tontonan budaya lokal. Dengan demikian

kebutuhan akan potensi lembaga, organisasi dan infrasturktur sangat

diperlukan dalam menangani masalah kesejahteraan sosial

Jaga Warga adalah model pengelolaan keamanan dan ketertiban umum

berbasis komunitas yang berpihak kepada masyarakat dengan kedekatan

polisi dan masyarakat sebagai pilar utamanya, merupakan filosofi,

upaya, atau gagasan tentang perwujudan keterlindungan warga,

penciptaan keamanan dan ketertiban umum yang meletakkan urusan

pengamanan lingkungan di dalam kerangka tanggung jawab bersama

seluruh komponen masyarakat (community) dalam mengidentifikasi

masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di

lingkungannya, serta dalam mencari solusi terhadap pemecahan

masalah tersebut menuju tercipta situasi dan kondisi kamtibmas yang

kondusif.

XIII. Cegah Dini Dalam Upaya Menghadapi Pemilu

Serentak 2019, Diharapkan Potensi Masyarakat/Jaga

Warga dan Satlinmas dapat:

Inventarisasi masalah pemilu/pilkada di wilayah untuk kemudiandilakukan pemetaan terhadap potensi konflik yang mungkinterjadi.

Melakukan pendekatan terhadap ormas, toga, topol, toda, untukbersama-sama bersinergi menjaga situasi kondusif dan terusmendukung pelaksanaan tahapan pemilu 2019.

Berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu (KPU, Banwaslu, Panwaslu), parpol peserta pemilu, dan tim sukses parpol/bakalcapres-cawapres.

Berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan patrolidi dunia maya dalam rangka melakukan deteksi dan penindakanterhadap semua konten yang bermuatan negatif, SARA, provokatif, hate speech, hoax, dan lainnya melalui penegakan UU ITE secara maksimal.

XIV. FAKTOR TIMBULNYA MASALAH KAMTIBMAS

1. Kondisi perekonomian yang belum stabil menyebabkan

lapangan kerja semakin sempit, akibatnya angka

pengangguran semakin tinggi yang berpotensi meningkat

nya angka kriminalitas.

2. Tidak maksimalnya perangkat institusi dan hukum untuk

menjaga dan mengendalikan kamtibmas di masyarakat.

3. Ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi sosial di

lingkungannya turut mendorong terjadinya instabilitas

sosial (masyarakat yang seharusnya melaporkan beragam

masalah sosial yang terjadi di lingkungannya kepada

aparat berwajib namun justru bersikap diam).

4. Hilangnya sikap keteladanan yang seharusnya diberikan

oleh pihak-pihak yang memegang kekuasaan.

XV. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh

masyarakat guna mendukung terwujudnya

kamtibmas yang kondusif, diantaranya :

1. Tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan

informasi kondisi kamtibmas yang terjadi di wilayahnya

kepada aparat penegak hukum.

2. Mengaktifkan kembali siskamling guna mencegah

kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas.

3. Mengaktifkan kembali gerakan sadar hukum di

masyarakat.

4. Ditingkatkan kerjasama dan komunikasi antara potensi

masyarakat/satlinmas dengan aparat, baik TNI,

Kepolisian dan Satpol PP, untuk ditingkat Desa/

Kelurahan ditingkatkan komunikasi antara Kasatgas

Linmas Kades/Lurah, Baninsa, Babinkamtibmas dalam

antisipasi berbagai potensi gangguan kamtibmas

sekaligus mencari solusinya.

5. Tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya tetapi

berupaya meradam isu-isu tesebut agar tidak meluas.

XVI. TANTANGAN

- Posisi geografis DIY yang strategis ditambah dengan

kondisi masyarakat yang terbuka dan cenderung

toleran terhadap kehidupan global ini begitu dinamis,

perlu perhatian semua pihak dalam mengeliminir/

mengantisipasi permasalahan yang muncul di

masyarakat. Diharapkan petugas Satlinmas dan paguyuban Jaga

Warga di DIY mampu berperan aktif dalam deteksi dini dan

cegah dini beragam potensi ancaman yang ada di sekitar

kita.

- Mengingat perkembangan kondisi sekarang ini, untuk

pembinaan potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas di

DIYperlu ditingkatkan sinergitas dan koordinasi dengan

aparat dan petugas linmas / jaga warga serta potensi

masyarakat dalam menghadapi tugas-tugas ke depan di bidang

sosial kemasyarakatan dengan mengacu pada

ketentuan yang berlaku.

- Diharapkan agar potensi masyarakat/jaga warga dan anggota

satlinmas memiliki kepedulian dan responsifitas yang

tinggi terhadap potensi-potensi kerawanan

keamanan yang ada di dalam masyarakat DIY yang

multi kultural.

- Peran dan eksistensi satlinmas dituntut agar selalu

siaga dan berperan aktif dalam upaya perbantuan

dalam menanggulangi potensi ancaman bencana,

disamping juga membantu menghadapi gangguan

trantibum dan trantibmas, mengingat potensi

masyarakat dan satlinmas sebagai ujung tombak/

garda terdepan, karena keberadaannya berada di

tengah-tengah masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya satlinmas

mengacu pada prinsip kewaspadaan dini, guna

mengurangi dan memperkecil akibat yang timbul,

agar masalah kerawanan keamanan tidak

mengganggu stsbilitas pemerintahan di daerah.

XVII. HARAPAN Potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas agar lebih berkualitas dan

berdisiplin, perlu ditingkatkan kapasitasnya melalui berbagai

program kegiatan, baik pembinaan, bimtek agar profesional

Perlu adanya peningkatan koordinasi dan komunikasi dengan

instansi terkait serta lembaga kemasyarakatan lainnya dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi satlinmas

Perlu mensosialisasikan keberdaan potensi masyarakat/jaga warga dan

satlinmas yang diikuti dengan peran aksi sosial kepada

masyarakat

Agar dilaksanakan pembinaan dan pemberdayaan potensi

masyarakat dan satlinmas secara simultan mulai dari tingkat

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat Desaa/

Kelurahan

Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam bidang

keamanan dan ketertiban merupakan potensi yang perlu

dilestarikan dan ditingkatkan guna menumbuhkembangkan

sikap mental, kepekaan dan daya tanggap di lingkungannya

masing-masing

Keberadaan potensi masyarakat/jaga warga dan satlinmas di

Desa/Kelurahan

merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah dalam

menciptakan kamtibmas; potensi masyarakat/jaga warga dan

satlinmas sudah sepatutnya dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi

secara dini timbulnya gangguan kamtibmas dengan mengetahui

latar belakang apa yang menjadi penyebab timbulnya gangguan,

tentunya dengan merespons secara arif dan bijaksana setiap

perkembangan situasi yang ada

Yogyakarta, 25 April 2018

SEKIAN &TERIMA KASIH