Pemberdayaan Lagu Langgam Jawa Campur Sari Sebagai Media Penyampai Pesan Persalinan Aman Dan Asi...

4
PEMBERDAYAAN LANGGAM JAWA CAMPURSARI SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR Ringkasan 1. Lata B!"akang Sampai saat ini permasalahan kesehatan di Indonesia masih banyak terjadi, diantaranya adalah masalah penyakit menular yang banyak menyebabkan kematian dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah di beberapa wilayah di Indonesia. Terkait penyakit menular, berdasarkan data iskesdas pemetaan penyakit menular menunjukkan penurunan angka period prevalence diare dari !," persen tahun #""$ menjadi %,& persen tahun #"'%. Terjadi juga ke enderungan yang meningkat untuk period prevalence pneumonia semua umur dari #,' persen (#""$) menjadi #,$ persen (#"'% Pre alensi TB paru masih di posisi yang sama untuk tahun #""$ dan #"'% (",*+). Terjadi peningkatan pre alensi hepatitis semua umur dari ", tahun #""$ menjadi ',# persen tahun #"'% (Badan -itbangkes, #""$ #"'%). Terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam iskesdas #"'% indikator yang dapat digunakan untuk PHBS sesuai dengan kriteria PHBS yang ditetapkan oleh Pusat Promkes pada tahun #"'', yaitu men akup delapan indikator indi idu ( u i tangan, B/B dengan jamban, konsumsi sayur dan buah, akti itas 0isik, merokok dalam rumah, persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi /SI eksklusi0, menimbang balita), dan dua indikator rumah tan (sumber air bersih dan memberantas jentik nyamuk) (Badan -itbangkes, #""$ #"'%). Salah satu indikator yang belum banyak diteliti adalah kebiasaan men u i tangan memakai sabun di masyarakat. Perilaku ui tangan pakai sabun merupakan perilaku yang belum biasa dilakukan sehari1hari oleh masyarakat pada umumnya. 2ata dari sur ei baseline yang dilakukan oleh Environmental Services Program (3SP14S/I2) pada tahun #"" menunjukkan bahwa perilaku 5u i Tangan Pakai Sabun (5TPS) pada waktu1waktu kritis

description

GGG

Transcript of Pemberdayaan Lagu Langgam Jawa Campur Sari Sebagai Media Penyampai Pesan Persalinan Aman Dan Asi...

PEMBERDAYAAN LANGGAM JAWA CAMPURSARI SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR

Ringkasan

1. Latar BelakangSampai saat ini permasalahan kesehatan di Indonesia masih banyak terjadi, diantaranya adalah masalah penyakit menular yang banyak menyebabkan kematian dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang masih rendah di beberapa wilayah di Indonesia. Terkait penyakit menular, berdasarkan data Riskesdas pemetaan penyakit menular menunjukkan penurunan angka period prevalence diare dari 9,0 persen tahun 2007 menjadi 3,5 persen tahun 2013. Terjadi juga kecenderungan yang meningkat untuk period prevalence pneumonia semua umur dari 2,1 persen (2007) menjadi 2,7 persen (2013). Prevalensi TB paru masih di posisi yang sama untuk tahun 2007 dan 2013 (0,4%). Terjadi peningkatan prevalensi hepatitis semua umur dari 0,6 persen tahun 2007 menjadi 1,2 persen tahun 2013 (Badan Litbangkes, 2007; 2013). Terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam Riskesdas 2013 indikator yang dapat digunakan untuk PHBS sesuai dengan kriteria PHBS yang ditetapkan oleh Pusat Promkes pada tahun 2011, yaitu mencakup delapan indikator individu (cuci tangan, BAB dengan jamban, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik, merokok dalam rumah, persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif, menimbang balita), dan dua indikator rumah tangga (sumber air bersih dan memberantas jentik nyamuk) (Badan Litbangkes, 2007; 2013). Salah satu indikator yang belum banyak diteliti adalah kebiasaan mencuci tangan memakai sabun di masyarakat. Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku yang belum biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Data dari survei baseline yang dilakukan oleh Environmental Services Program (ESP-USAID) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada waktu-waktu kritis sangat rendah yaitu: sebelum makan 14,3%, sesudah buang air besar 11,7%, setelah menceboki bayi 8,9%, sebelum menyuapi anak 7,4% dan sebelum menyiapkan makanan 6%. Sedangkan jalur utama penularan berbagai penyakit adalah melalui tangan yang terkontaminasi bakteri, virus atau telur cacing yang menyebabkan diare dan berbagai penyakit ataupun kecacingan. Cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, Infekai Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Banyak pihak yang telah memperkenalkan perilaku ini sebagai intervensi kesehatan yang sangat mudah, sederhana dan dapat dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Namun demikian, pentingnya perilaku sehat cuci tangan pakai sabun (CTPS) untuk mencegah penyakit-penyakit menular masih belum dipahami masyarakat secara luas dan praktiknya pun masih belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Panduan CTPS Depkes RI,2009). Sistem Kesehatan Nasional menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat, mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan, serta dapat menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan. Untuk itu potensi yang dimiliki masyarakat perlu digerakkan. Potensi tersebut antara lain adalah pengetahuan tradisional yang berakar dari budaya lokal yang berkembang di masyarakat. Pemberdayaan masyarakat berbasis pada masyarakat dapat diartikan bahwa pembangunan kesehatan berbasis pada tata nilai perorangan, keluarga dan masyarakat sesuai dengan keragaman sosial budaya, kebutuhan permasalahan serta potensi masyarakat (modal sosial) (Depkes RI, 2009). Salah satu potensi seni budaya tradisional masyarakat yang dapat diberdayakan untuk memasyarakatkan dan meningkatkan pengetahuan cuci tangan pakai sabun yaitu langgam jawa campursari. Langgam jawa campursari merupakan jenis musik berhahasa Jawa yang dihasilkan dari perpaduan antara alat musik tradisional (gamelan jawa) dengan alat musik modern. Musik campursari sangat dikenal dan mudah diterima oleh masyarakat karena sudah diaransemen dengan musik dangdut, pop bahkan dari unsur-unsur musik etnis lainnya dan dikemas dengan indah sehingga lebih menarik. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemberdayaan langgam Jawa campursari sebagai media penyampaian pesan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur?

2. Tujuan penelitianTujuan umumMengetahui pengaruh pemberdayaan langgam Jawa campursari sebagai media penyampaian pesan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.Tujuan Khusus1. Mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat sebelum diberikan penyuluhan dengan media langgam Jawa campursari.2. Mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat setelah diberikan penyuluhan dengan media langgam Jawa campursari.3. Menganalisis pengaruh pemberdayaan langgam Jawa campursari sebagai media penyampaian pesan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat.

3. Manfaat a. Bagi pemangku kebijakan.Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pihak berkepentingan dalam perencanaan promosi kesehatan program CTPS kepada masyarakat.b. Bagi masyarakatDiharapkan hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun bagi masyarakat sebagai salah satu indicator PHBS.c. Bagi pelaksana program Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan alternatif metode bagi pelaksana program dalam rangka mensosialisasikan CTPS kepada masyarakat. Disamping itu untuk pengembangan keilmuan dan bahan acuan dan rujukan dalam penelitian lebih lanjut.

4. Metode Desain penelitian ini adalah pre-post test designs, tanpa kelompok control. Penelitian ini menggambarkan kekuatan pengaruh pemberdayaan langgam Jawa campursari sebagai media penyampaian pesan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Variabel pengetahuan, sikap dan perilaku merupakan data numerik yang diukur dari skor pengetahuan, sikap dan perilaku antara sebelum dan setelah intervensi. Intervensi yang diberikan yaitu penyuluhan dengan cara bernyanyi bersama lagu langgam Jawa campursari yang liriknya tentang cara cuci tangan pakai sabun dan diiringi dengan alat music campursari. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Karangsono Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Karangsono Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Proses penelitian ini terdiri dari (1) Focuss Group Disscussion (FGD) dengan seniman campursari dan Petugas Kesehatan; (2) Pelatihan enumerator; (3) Uji coba Kuesioner, (4) Pengumpulan data sebelum dan sesudah intervensi; (5) Pelaksanaan Intervensi Penyuluhan Kesehatan dengan cara bernyanyi bersama lagu langgam Jawa campursari; (6) melakukan pengumpulan endline. Manajemen dan Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, analisis bivariat, Pertimbangan IjinSebelum penelitian dimulai, peneliti mengajukan ijin kepada instansi terkait yaitu Bakesbanglinmas dan Dinas Kesehatan setempat.

Pertimbangan EtikPertimbangan etika penelitian dengan persetujuan Etik dari Komisi Etik Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan.