PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETANI NILAM DESA · PDF fileserta monitoring dalam membuat persemaian...
-
Upload
nguyendang -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
Transcript of PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETANI NILAM DESA · PDF fileserta monitoring dalam membuat persemaian...
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
166
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETANI NILAM DESA SUKORAHARJO
KECAMATAN KEPANJEN MALANG
Maulina Vinus, Alim Roni
Universitas Kanjuruhan Malang
[email protected], [email protected]
ABSTRAK. Tujuan dari pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman nilam adalah
untuk menambah wawasan pada kelompok petani nilam Desa Sukoraharjo Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang tentang teknik pembuatan persemaian bibit nilam dengan sistem
stek, tata cara perawatan tanaman nilam dan proses penyulingan daun nilam sampai menjadi
minyak nilam, serta manajemen pemasaran dan keuangan. Metode yang ditawarkan dalam
kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Sosialisasi, pelatihan, demonstrasi dan pendampingan
serta monitoring dalam membuat persemaian bibit nilam dengan sistem stek, (2) Pengadaan
alat, pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik/pupuk kandang dari kotoran
kambing, (3) Pelatihan dan pendampingan tentang tatacara perawatan budidaya tanaman nilam
dengan baik dan benar, dan (4) Pengadaan alat, pelatihan dan pendampingan proses
penyulingan daun nilam kering sampai menjadi minyak nilam yang berkualitas, (5) pelatihan
dan pendampingan manajemen keuangan yang baik sesuai standar UKM. (6) Pelatihan
manajemen dan jaringan pemasaran. Hasil pengabdian menunjukkan kedua mitra sudah
mampu membuat bibit nilam dengan sistem stek dan tata cara perawatannya serta mampu
menghasilkan minyak nilam dengan bantuan alat suling nilam, serta mampu mengelola
keuangan dan memasarkan hasil produksinya dalam bentuk minyak nilam. Sebelum adanya
program pengabdian ini, kelompok petani nilam hanya mampu menghasilkan daun nilam
kering. Pada pelaksanaan kegiatan ini, kedua mitra sangat antusias, hal ini terbukti dengan
kehadiran kedua mitra pada saat pelatihan dan pendampingan.
Kata Kunci : Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Tanaman Nilam
PENDAHULUAN
Kelompok petani nilam di Kabupaten Malang yang masih eksis sampai saat ini terletak
di Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Bapak Mangun sebagai mitra
pertama beralamatkan di RT/RW: 001/002, mempunyai 3 orang pekerja serabutan. Sementara itu,
Bapak Sukardi sebagai mitra kedua beralamatkan di RT/RW: 003/02, dan mempunyai 2 orang
pekerja serabutan, kedua kelompok tersebut sama-sama terletak di satu dusun, yaitu Dusun Legok,
Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Jarak antara kedua mitra tersebut
sekitar 500m. penghasilan mitra pertama, setiap 4 bulan sekali, bisa menghasilkan daun nilam
kering 350 kg., sedangkan mitra kedua hanya menghasilkan 250kg. Kendala kedua mitra tersebut
sama, yaitu: (1) mitra belum bisa membuat bibit nilam sendiri, (2) mitra belum memanfaatkan
pupuk kandang yang ada, sehingga bisa mengurangi pembelian pupuk kimia, (3) mitra
memasarkan hasil produksinya dalam bentuk bahan baku (daun nilam kering), dan (4) mitra masih
minim pengetahuan tentang budidaya nilam.
Selain empat kendala tersebut, proses penanaman nilam pada dua mitra ini, masih
tergantung pada musim, apabila musim penghujan tiba, mitra mulai menanam dan apabila musim
kemarau mitra tidak bisa menanam lagi. Hal tersebut dikarenakan kedua mitra ini belum bisa
membuat persemaian nilam sendiri. Penanaman secara langsung tanpa disemaikan terlebih dahulu,
resiko kematian sagat tinggi, karena stek belum ada akarnya. Seharusnya tanaman nilam
disemaikan terlebih dahulu dengan cara dibedeng atau disemaikan. Ukuran bedengan 1m x 10 m
atau disesuaikan dengan lahan yang tersedia, selanjutnya memotong batang nilam muda dengan
gunting pemotong sekitar 20-30 cm dan memiliki 3-5 ruas yang pendek. Bahan induk harus
berusia lebih dari 8 bulan dan sehat bebas dari hama dan penyakit.
Setelah dalam bedengan 3 minggu maka penutup plastik dibuka supaya persemaian nilam
terkena sinar matahari selama 2 minggu serta dilakukan penyiraman secara teratur. Setelah usia 5-6
minggu bibit nilam sudah siap dipindahkan ke lahan, dengan catatan akar bibit nilam sudah cukup
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
167
banyak. Cara seperti ini dikenal dengan teknik stek, apabila kelompok petani nilam bisa
menyemaikannya maka penanaman nilam tidak harus menunggu musim penghujan tiba, asalkan
lahan dekat dengan sumber air.
Proses penanaman nilam secara langsung tanpa disemaikan terlebih dahulu seperti Gb. 1
berikut ini.
Gb. 1 Proses penanaman nilam tanpa disemaikan terlebih dahulu, resiko kematian sangat
tinggi
Untuk mengurangi resiko kematian, penanaman nilam disemaikan terlebih dahulu seperti
pada gambar berikut ini.
Gb. 2 Proses pembuatan persemaian nilam dengan sistem stek.
Selain persemaian, perawatan juga paling utama dalam penanaman nilam. Tanaman
nilam, mulai tanam sampai panen memerlukan minimal 2 kali penyiangan gulma dan pemupukan.
Penyiangan dan pemupukan pertama pada usia 1-2 bulan, kemudian penyiangan dan pemupukan
ke-dua usia 4-5 bulan, dan usia panen 6-7 bualan dengan ciri-ciri daun yang paling bawah banyak
yang menguning dan rontok.
Untuk mengurangi biaya pembelian pupuk, petani bisa memanfaatkan pupuk kandang
yang ada. Pupuk kandang dari kotoran kambing yang sudah dihancurkan akan menambah
kesuburan tanah dan mengurangi biaya operasional pembelian pupuk. Oleh karana itu kelompok
petani nilam juga memerlukan alat penghancur kotoran kambing. Pupuk organik dari kotoran
kambing ini banyak mengandung unsur hara dan bahan organik yang bisa menyuburkan tanah.
Proses pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing dapat dilihat pada gambar berikut ini.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program pengabdian ini sebagai berikut:
1. Pelatihan dan pendampingan pembuatan persemaian bibit nilam dengan sistem stek berjalan
dengan baik dan lancar. Kegiatan ini dapat meningkatkan jumlah produksi dan mengurangi
resiko kematian, karena penanaman nilam secara langsung tanpa disemaiakan terlebih dahulu
resiko kematian sangat tinggi.
2. Pelatihan dan pendampingan penanaman dan perawatan nilam serta penyiangan dan
pemupukan berjalan dengan baik. Kegiatan ini memberikan pengetahuan dan wawasan kepada
mitra petani nilam agar mampu merawat tananam nilam dengan baik dan benar
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
168
3. Demonstrasi dan pendampingan pembuatan alat suling dan proses penyulingan daun nilam
kering sampai menjadi minyak nilam berjalan dengan baik. Kegiatan ini memberikan
pengetahuan wawasan kepada mitra agar lebih produktif.
4. Pelatihan dan pendampingan manajemen produksi nilam yang berkualitas. Pada saat pelatihan
dan pendampingan ini, mitra difasilitasi untuk studi lapang sehingga mitra memperoleh
gambaran untuk pengembangan usahanya.
5. Pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan yang baik sesuai standar UKM.
Sebelumnya mitra belum melaksanakan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dibuktikan
dengan adanya pencampuran keuangan rumah tangga dengan keuangan usaha. Kegiatan ini
berjalan dengan baik dan mitra dapat memahaminya.
6. Pelatihan manajemen dan jaringan pemasaran berjalan dengan baik dan mitra antusias.
Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program pengabdian sangat baik dan aktif.
1. Proses pelatihan dan pendampingan berlangsung di tempat mitra melakukan kegiatan produksi
2. Pemberian hibah bantuan mesin suling nilam berlangsung di tempat mitra sehingga aplikasi
penggunaan mesin tersebut mudah terlaksana dengan baik.
3. Kunjungan lapangan ke lokasi mitra sebagai bentuk pendampingan dilakukan secara periodik
sehingga memonitor perkembangan usaha mitra petani nilam desa Sukoraharjo Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang.
Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program
Adapun evaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program terukur dilihat dari:
1. Mitra petani nilam mampu membuat persemaian nilam dengan sistem stek dengan baik dan
benar sehingga bisa meningkatkan jumlah produksi dan mengurangi resiko kematian
2. Mitra petani nilam mampu melakukan perawatan, penyiangan dan pemupukan dengan baik
dan benar
3. Mitra petani nilam mampu melakukan pemanenan dengan gunting khusus tunas dengan baik
dan benar
4. Mitra petani nilam mampu menyuling daun nilam dengan baik dan benar, dengan bantuan
mesin suling hasil hibah, sehingga mitra dapat meningkatkan jumlah produksi dan
penghasilannya.
5. Mitra mampu menerapkan manajemen produksi nilam yang berkualitas
6. Mitra mampu memasarkan hasil produksi minyak nilam.
Keberlanjutan program pengabdian ini sangat berdampak positif terhadap Mitra
dan Perguruan tinggi serta pemerintah daerah khususnya dinas Pertanian Kabupaten
Malang, baik secara sosial, ekonomi maupun kesehatan lingkungan. Dampak positif dari
keberlanjutan program pengabdian yang dapat diraih adalah:
1. Meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya kelompok Petani Nilam Desa Sukoraharjo
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, dan peningkatan pendapatan daerah
2. Meningkatkan tanggung jawab profesinalisme dosen melalui pengabdian masyarakat
3. Terjalinnya kerjasama secara berkelanjutan antara Universitas Kanjuruhan Malang dengan
kelompok Petani Nilam Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang
4. Meningkatkan kreativitas/inovasi kelompok Petani Nilam Desa Sukoraharjo Kecamatan
Kepanjen Kabupaten Malang.
5. Mengurangi pengangguran.
6. Mengurangi urbanisasi penduduk.
Metode pelaksanaan pelatihan dan pendampingan dapat dilihat seperti pada bagan berikut ini.
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
169
Bagan 1. Metode pelaksanaan pelatihan dan pendampingan
.
HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap berikut ini.
Tahap Pertama
Minggu, 12 Februari 2017 dilakukan sosialisasi program pengabdian . Kegiatan ini
dihadiri oleh Bapak mangun sebagai ketua Mitra I dan Bapak Sukardi sebagai ketua Mitra II.
Kegiatan sosialisasi berlangsung di rumah Bapak mangun RT/RW: 001/002 Dusun Legok Desa
Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
Tahap – tahap sosialisasi
1. Perencanaan
Perencanaan program pengabdian membahas tentang persiapan pembibitan nilam dengan
sistem stek. Teknik ini bertujuan untuk mengurangi resiko kematian pada saat ditanam
dilahan. Selanjutnya peralatan yang diperlukan dalam membuat persiapan pembibitan nilam
adalah: memilih bibit nilam yang bagus dan sehat, gunting tunas, cangkul, pohon bambu dan
persiapan lahan persemaian, serta paranet dan plastik putih sebagai atap persemaian. Pada
tahap perencanaan ini bertujuan untuk mempersiapkan mitra agar mampu dan bersedia
menyediakan tempat, alat dan bahan-bahan yang di perlukan pada saat pelaksanaan program
Mulai
Sosialisasi Program
Pelatihan dan pendampingan pembuatan bibit
nilam dengan teknik stek, tatacara perawatan nilam,
serta proses penyulingan daun nilam sampai
menjadi minyak nilam
Manajemen Keuangan
Manajemen Pemasaran Minyak
Nilam
Selesai
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
170
pengabdian . Dari hasil sosialisasi ini mitra sangat antuasias dalam mengikuti sosialisasi dari
tim pengabdi Universitas Kanjuruhan Malang.
2. Pelaksanaan
Tahap berikutnya adalah pelaksanaan program pengabdian yang akan diawali dengan
persiapan lahan persemaian terlebih dahulu. Lahan persemain berukuran 1 m x 5 m atau
disesuaikan dengan lahan yang ada. Persiapa lahan persemaian harus dipersiapkan terlebih
dahulu dan tanah digemburkan dengan kedalaman 30cm agar akar cepat tumbuh dengan baik.
Selanjutnya memilih induk nilam minimal berusia 8 bulan dan sehat bebas dari hama.
Pengambilan tunas nilam harus menggunakan gunting khusus agar stek meruncing dan tidak
kontak dengan induk nilam. Stek yang sudah diambil kemudian diakurangi daunnya dan
disisakan 2-4 dun saja, kemudian langsng bisa di tancakan ke persemaian.
3. Pendampingan
Pendampingan dilakukan setiap saat oleh pengabdi mulai tahap: (a) persiapan pembibitan
selama 6 minggu; (b) pemindahan stek nilam ke lahan selama 2 minggu; (c) perawatan,
pemupukan dan penyiangan gulma selama 6 bulan; (d) pemanenan, perajangan daun nilam
dan penjemuran selama 2 minggu; (e) penyulingan daun nilam kering.
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah tahap akhir dari setiap proses pada nomor 3 poin a,b,c,d, dan e,
tujuan evaluasi ini untuk mengetahui keterlaksanaan dan ketercapaian program pengabdian .
Pada tahap ahkir setelah proses penyulingan akan diadakan analisis peningkatan hasil
produksi nilam bagi kedua mitra. Analisis bertujuan untuk membandingkan perbedaan
penghasilan mitra sebelum ada program pengabdian dan sesudah adanya program
pengabdian .
Tahap Kedua Minggu, 26 Februari 2017 pelatihan dan pendampingan pembuatan persemaian bibit nilam
dengan sistem stek. Kegiatan ini, dihadiri oleh kedua mitra yaitu Bapak Mangun dan Bapak
Sukardi. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan berlangsung di rumah Bapak mangun RT/RW:
001/002 Dusun Legok Desa Sukoraharjo Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
Tahap – tahap Pelatihan dan pendampingan pembuatan persemaian bibit nilam dengan
sistem stek sebagai berikut.
1. Persiapan lahan persemaian (Bedengan)
Persiapan lahan persemaian terlebih dahulu, lahan persemain berukuran 1 m x 5 m
atau disesuaikan dengan lahan yang ada. Persiapa lahan persemaian harus dipersiapkan
terlebih dahulu dan tanah digemburkan dengan kedalaman 30 cm agar akar cepat tumbuh
dengan baik.
Berikut disajikan foto dokumentasi proses pembuatan persemaian bibit nilam dengan
system stek.
Gambar 3: Persiapan pembuatan persemaian (Bedengan)
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
2. Pemotongan stek nilam dari induk yang sehat
Kualitas induk nilam harus diperhatikan, pemotongan stek nilam dari induk yang
berusia 8 bulan dan sehat serta bebas dari hama. Pada proses pemotongan ini mitra
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
171
diharapkan jeli dalam memilih stek nilam yang berkualitas. Stek nilam yang bagus
mempunyai cicri-ciri: (a) tunas sudah berkayu; (b) memiliki ruas yang pendek antar 3-4
ruas; (c) tunas lurus; (d) daun segar dan tidak berlubang dimakan hama.
Gambar 4: Pemotongan stek nilam
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
3. Proses penanaman stek nilam ke persemaian (Bedengan)
Setelah semua setek nilam tertanam, langkah selanjutnya dilakukan penyiramana
setiap hari agar stek yang tertutup palstik transparan tetap segar dan tidk layu. Proses ini
dilakukan setiap hari selama 4 minggu sampai stek nilam berakar.
Gambar 5: Penanaman stek ke persemaian (Bedengan)
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
4. Penutupan stek nilam dengan plastik putih
Perlindungan persemain menggunakan palstik putih transparan dan harus
dilakukan penyiraman setiap hari supaya suhu udara di dalam persemaian lembab dan stek
nilam tetap segar dan tidak layu. Setelah stek nilam berakar dan berusia 4 minggu maka
penutup plastik dibuka agar stek terkena sinar matahari langsung untuk proses fotosintesis.
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
172
Langkah selanjutnya setelah stek nilam terkena sinar matahari selama 2 minggu, maka stek
nilam sudah siap dipindahkan ke lahan.
Gambar 4: Pelindung persemaian (Bedengan) dengan plasitik putih trasparan
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Tahap Ketiga
Minggu, 26 Maret 2017 Pemantauan stek nilam pada usia 4 minggu. Bibit nilam yang
berusia 4 mingu mulai berakar, tetapi masih belum siap dipindahkan kelahan. Sebelum
dipindahkan ke lahan, penutup stek harus di buka supaya terjadi proses fotosintesis dan adaptasi
dengan suhu sekitar. Setelah 2 minggu stek nilam terkena sinar matahari, stek siap dipindah dengan
catatan mitra tetap melakukan perawatan dan penyiraman. Selalu melakukan pembersihan daun-
daun yang rontok dan membusuk di bawah daun stek nilam, agar daun yang normal tidak rusak.
Gambar 5: Penutup stek nilam dibuka supaya terjadi proses fotosintesis.
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Tahap ke empat Minggu, 9 April 2017 Pemindahan stek nilam ke lahan utama. Setelah stek nilam berusia 6
minggu dan memiliki panjang 25-35 cm, serta akar yang cukup, maka stek nilam siap dipindah ke
lahan utama.
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
173
Gambar 6: Stek nilam yang sudah berakar dan siap dipindahkan ke lahan utama
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Gambar 7: Penanaman stek nilam di lahan utama
Su
mber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Pemindahan stek nilam memerlukan waktu 1-2 minggu, tergantung jumlah bibit, luas lahan
dan anggota kelompok petani nilam yang menanam. Mitra I dibantu 3 orang pekerja serabutan,
mereka diberi upah Rp. 70.000,- per hari. Sementara itu, mitra dua dibantu 2 orang pekerja
serabutan dengan upah Rp. 70.000,- per hari. Tahap selanjutnya mitra I dan mitra II mempunyai
kewajiban melakukan perawatan, penyiangan gulma dan pemupukan selama 4-6 bulan sampai
masa panen tiba. Penyiangan dan pemupukan dilakukan dua kali sampai masa panen tiba.
Penyiangan dan pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman nilam berusia 1 bulan.
Penyiangan dan pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman nilam berusia 3 bulan.
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
174
Tahap ke lima
Minggu, 7 Mei 2017 Proses perawatan nilam dilahan utama oleh kedua mitra tahap 1
Pelaksanaan pendampingan dilakukan secara berkala setelah pemindahan stek nilam ke lahan
utama. Tujuannya untuk mengetahui tumbuh kembang stek nilam, karena jumlah akar setiap
steknya tidak sama, ada yang berakar banyak, sedang dan sedikit. Berdasarkan hasil pengamatan
lapangan, ada beberapa stek nilam yang layu dan mati. Stek nilam yang mati dilakukan
penyulaman supaya nilam bisa hidup dan tumbuh merata di lahan. Pada saat pemindahan stek
nilam kelahan utama, kondisi cuaca sangat mendukung, curah hujan cukup tinggi, suhu udara rata-
rata 22-28 o C, dan kelembapan udara 79% - 86%.
Tanaman nilam bisa tumbuh dan berkembang dengan baik di ketinggian 200-600 m dpl.
Desa Sukoraharjo kecamatan Kepanjen memiliki ketinggian 440 mdpl, kondisi ini sangat
mendukung untuk budidaya tanaman nilam. Karakter tanaman nilam jika kekurangan air akan
banyak yang mati jika air berlebih pertumbuhannya sangat lambat. Tumbuh kembang nilam akan
baik dan sempuna jika kondisi tanah mudah menyerap air dan tidak banyak terjadi genangan air
dilahan. Jenis dan Struktur tanah di desa Sukoraharjo adalah tanah alluvial pasir berdebu dan
kondisi kemiringan lereng 2-3 % sehingga air bisa mengalir dengan baik dan tidak sampai
menggenang lama.
Gambar 8 Proses perawatan nilam pada usia 1 bulan
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Tahap Ke enam
Minggu, 18 Juni 2017 Proses pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing. Mitra
kelompok petani nilam Desa Sukoraharjo tidak bisa melakukan pemupukan menggunakan pupuk
kandang dari kotoran kambing. Faktor cuaca menjadi penghambat dalam pembuatan pupuk
kandang. Pada masa perawatan nilam bulan april sampai juni sulit mendapatkan pupuk kandang
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
175
kering dari kotoran kambing, karena sering hujan sehingga kotoran kambing basah. Kedua mitra
terpaksa melakukan pemupukan nilam dengan pupuk NPK yang dibeli dari toko pertanian. Selain
kendala cuaca, tidak ada kendala yang serius, hanya sedikit sulit dalam menyesuaikan waktu antara
mitra dengan tim pengabdi, karena harus menyesuaikan jadwal masing-masing.
Tahap ke tujuh
Minggu, 2 juli 2017 Proses perawatan nilam dilahan utama tahap 2. Proses perawatan
nilam pada tahap ke 3 ini merupakan tahap akhir menjelang panen. Pada tahap ini tinggi nilam
mencapai 65-85 cm dan mempunya banyak cabang. Daun nilam sudah menutupi permukaan tanah,
sehingga rumput di sekitar nilam sudah mulai jarang.
Gambar 9. Daun nilam menjelang panen.
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Tahap ke delapan
Proses pemanenan nilam dilaksanakan pada hari minggu, 6 Agustus 2017. Masa panen
nilam di usia 4 – 6 bulan tergantung cuaca dan kesuburan tanah. Ciri-ciri daun nilam siap panen
adalah daun nilam yg paling bawah banyak yang menguning dan rontok, tinggi nilam antara 65-85
cm dan sudah banyak cabangnya. Pemanenan nilam menggunakan gunting khusus, dan disisakan
2-3 cabang agar induk nilam tidak mati.
Gambar 10. Proses Pemanenan daun Nilam.
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
176
Tahap ke Sembilan
Proses pembuatan alat suling nilam dirancang oleh tim pengabdi dari universitas kanjuruhan
malang yaitu; Dr Vinus Maulina, M.M dan Roni Alim BK., M.Pd dari bahan Plat Staenlis 2 mm
dengan kontruksi seperti gambar berikut.
Gambar 11. Kontruksi Model Mesin Suling Nilam
Kontruksi Mesin Suling Nilam ini dirancang dengan menggunakan 3 Tabung. Tabung 1 berisi
air yang dipanaskan supaya mendidih dan menghasilkan uap air yang disalurkan ke tabung ke dua.
Tabung 2 berisi uap panas dari tabung satu, diatasnya terdapat daun nilam kering. Tabung 3 terdiri
dari air pendingin dan pipa spiral yang berisi uap air bercampur dengan minyak nilam yang sudah
dingin.
Gambar 12. Proses Perakitan Mesin Suling Nilam.
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
177
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Gambar 13. A. Spiral Pendingin dan B. pipa suplai uap minyak.
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Spiral pendingin terbuat dari pipa staenlis ukuran 1.5 dim 2mm, yang di desain berdiameter 50 cm
ditaruh di dalam drum air berdiameter 57 cm dengan tinggi 200cm. spiral ini berfungsi sebagai
pendingin uap air yang bercampur dengan minyak nilam agar aliran minyak dingin.
Tahap ke sepuluh
Proses penyulingan dillaksanakan pada hari minggu 20 Agustus 2017 setelah proses
pemanenan dan penjemuran daun nilam selesai. Proses penyulingan adalah bagian akhir setelah
pemanenan daun nilam oleh mitra. Dalam proses penyulingan daun nilam, mitra dipandu oleh
pelaksana teknis yang ahli di bidangnya. Setelah mitra mampu dan menguasai teknik penyulingan
yang benar maka mitra bisa melakukan penyulingan sendiri dengan pengawasan dari tim pengabdi.
Gambar 12. Proses Penyulingan Daun Nilam Sampai Menjadi Minyak Nilam
Sumber: Dokumentasi Pengabdi 2017
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017
178
Tahap ke Sebelas
Minyak nilam siap dipasarkan
Faktor Pendukung
Faktor pendukung pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat adalah:
1. Adanya dukungan dari LPPM Universitas Kanjuruhan Malang
2. Adanya kepentingan bersama yang saling menguntungkan antara mitra kelompok petani
nilam dengan tim pengabdi dari Universitas Kanjuruhan Malang.
3. Karena pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari tridarma sebaga dosen di
perguruan tinggi negeri maupun suwasta.
4. Fasilitas dan ketersedian tempat yang memadai sehingga proses pelaksanaan pelatihan
berjalan dengan lancar.
Faktor Penghambat
Faktor penghambat dalam kegiatan pengabdian ini adalah faktor cuaca. Pada masa
perawatan nilam bulan april sampai juni sulit mendapatkan pupuk kandang kering dari kotoran
kambing, karena sering hujan sehingga kotoran kambing basah. Kedua mitra melakukan
pemupukan nilam dengan pupuk NPK yang dibeli dari toko pertanian. Selain kendala cuaca, tidak
ada kendala yang serius, hanya sedikit sulit dalam menyesuaikan waktu antara mitra dengan
pelaksana pengabdian, karena harus menyesuaikan jadwal masing-masing.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pelatihan dan pendampingan
budidaya tanaman nilam maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengabdian pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman nilam di desa
Sukoraharjo kecamatan Kepanjen kabupaten Malang, berlangsung dengan baik sampai tahap
perawatan akhir menjelang masa panen tiba.
2. Adanya respon yang positif dari kedua mitra kelompok petani nilam desa Sukoraharjo
kecamatan Kepanjen kabupaten Malang
3. Kedua mitra telah memahami konsep budidaya tanaman nilam dengan baik dan benar ulai tahap
awal sampai tahap perawatan menjelang masa panen tiba.
4. Pelaksanaan program pengabdian ini dinyatakan berhasil karena target proses penanaman
nilam dengan system stek sampai masa panen tiba berjalan dengan baik.
Agar ada keberkanjutan kegiatan ini hendaknya pengabdi dan mitra selalu mengadakan
komunikasi dengan baik. Selalu memberi motivasi kepada kedua mitra untuk memperluas
tanamannya walaupun program pengabdian ini telah berakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Adharini. 2009. Budidaya dan penyulingan tanaman nilam aceh (pogostemon cablin benth) di deni
nursery and Gardening. Fakultas Pertanian universitas Sebelas Maret Surakarta.
Nurhasanah, 2006. Pengaruh Air kelapa muda terhadap pertumbuhan tanaman nilam (pogostemon
cablin Benth.). Jurnal Budidaya Pertanian Samarinda. 12(1).
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor138/Permentan/OT.140/12/2014. Tentang
Pedoman Teknis Budidaya Nilam yang baik (Good Agricultural Practices/Gap On
Patchouli)
Swamy, M.K, S. Balasubramanya and M. Anuradha. 2009. Germplasm conservation of patchouli
(Pogostemon cablin Benth) by encapsulation of in vitro derived nodal segments.
Internatonal journal of Biodiversity and Conservation. 1(8) : 224-230.