Pemberdayaan diri abstrak

8

Click here to load reader

description

Tugas Kuliah Pemberdayaan Masyarakat kelas Agribisnis 2010 Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Transcript of Pemberdayaan diri abstrak

Page 1: Pemberdayaan diri abstrak

1

NPM: 110120012. 2013. Abstrak Pemberdayaan Diri.

Cetakan Pertama, 16 Desember 2013. Delusign. Cirebon

PEMAHAMAN DIRI

Keberhasilan karir bermula dari perjuangan, dan mungkin juga nasib baik.

Menunggu nasib baik menghampiri agar karir kita bersinar tentu saja tidak

mungkin. Sebaliknya, kita harus memberdayakan diri kita sedemikian rupa untuk

meretas belenggu nasib.

Titik tolak pemberdayaan diri adalah pemahaman diri. Menyadari kekuatan

dan kelemahan diri sebagai upaya menumbuhkembangkan keinginan untuk

mengubah citra diri dari yang negatif menjadi lebih positif.

Konsep diri, kata Maxwell Maltz, adalah blue print kita dalam bertingkah

laku. Dengan memperbaiki cara pandang terhadap diri kita, keyakinan diri kita

akan tumbuh, dan tingkah laku kita pun akan mengikuti konsep diri yang baru ini.

(Himawan Wijanarko, 2013)

KETERBATASAN

Keterbatasan, semua orang tidak menyukai kata ini. Namun, sejarah di

dalam kehidupan kita penuh dengan contoh dari kecerdikan manusia

menampilkan kreativitas ketika berhadapan dengan keterbatasan.Sejatinya

keterbatasan adalah lahan subur di mana benih-benih kreativitas tumbuh dan terus

tumbuh. Tanpa adanya tantangan berupa batasan, kreativitas seperti enggan untuk

muncul.Ketika kita dibatasi oleh keadaan, situasi, atau pasukan, kita dipaksa

untuk bekerja di sekitar penghalang untuk mencapai apa yang kita inginkan.

(Wahyu Aditya, 2013)

DOBRAK BATAS

Miliki tujuan yang jelas - kembangkan!

Miliki inisiatif untuk berkembang tanpa batas

Berpikir selangkah lebih maju

Kembangkan rasa ingin tahu yang positif

Rajin-rajinlah membaca

(Irma Sustika, 2011)

Page 2: Pemberdayaan diri abstrak

2

TEMBUS BATAS

Penembusan batas-batas inilah kunci kesuksesan manusia dalam mengarungi

hidup. Hanya mereka yang mampu menembus keterbatasan sebagai manusia saja yang

menjadi pemenang. Banyak batas yang bisa ditembus dari berbagai sisi. Seorang yang

menembus batas kemampuan otot kakinya untuk berlari akan menjadi atlet yang

memecahkan rekor kecepatan berlari. Mereka yang mampu mengalahkan batas gengsi

menawarkan sesuatu kepada orang lain dengan resiko ditolak akan menjadi penjual dan

pengusaha sukses.

Jadilah manusia yang selalu berupaya menembus batas. Tercapainya satu puncak

gunung seharusnya tidak membuat kita berhenti mendaki. Karena batas itu ada di mana-

mana. Sekali kita merasa puas, maka batas tak lagi kita tembus. Ada sebuah jurang baru

lagi terbentuk di depan kehidupan kita saat kita berhenti menembus batas.

Jangan pernah lelah menembus batas. Karena kita manusia dianugerahi

kemampuan untuk menembusnya! (Irma Sustika, 2011)

BATASAN DIRI

Setiap manusia adalah batas bagi diri mereka sendiri. Ketika mereka

berkata "Yes, I can". Maka mereka mampu melakukannya. Seberapapun

mustahilnya hal tersebut. Ketika mereka mengatakan, "I can't", maka mereka telah

sampai pada batas tersebut. Batas ketidakmampuan. Mereka memagari diri dalam

ketidakmampuan tanpa pernah mampu mencoba.

Setiap kitalah yang menentukan batas diri kita. Ketika kita berani

bermimpi dan berani mengejar mimpi itu, maka kita telah memperluas batas

ketidakmampuan kita. Ketika kita berhasil maka kita telah mematahkan batas-

batas ketidakmampuan. Batas pesimis yang selalu mampu mematikan optimistis

dalam diri.

Seperti kata Theodore Roosevelt Beranilah bermimpi karena kamu akan

mewujudkannya dan telah setengah jalan untuk meraihnya.

So, break ur limits. Dirimu adalah batasmu sendiri! (TerasImaji, 2012)

Page 3: Pemberdayaan diri abstrak

3

DIA SI OTAK KADAL

Awalnya kamu merasa semangatmu membara, tetapi ketika akan dieksekusi,

pelan-pelan kamu merasa tidak bersemangat. Seperti ada sesuatu yang membisikimu

dengan kalimat-kalimat yang membuat pesimis, ragu, dan mengancam rasa amanmu.

Jangan lakukan itu, nanti kamu bisa merugi! Jangan bertindak, pasti kamu gagal! Awas,

jika kamu berbuat seperti itu, orang akan menertawakanmu! Kata-kata semacam itulah

yang akan dibisikkan jika kamu berniat melakukan sesuatu yang keluar dari zona

nyamanmu. Sang pembisik itu bernama Si Otak Kadal.

Menurut Seth Godin, pengarang buku Linchpin, otak kadal itu bukan sekadar

konsep, tapi memang nyata di otak kita masing-masing. Dalam ilmu biologi, di disebut

sebagai amygdala. Bagian otak ini bertugas untuk merespons rasa takut, marah, dan nilai-

nilai negatif. (Wahyu Aditya, 2013).

HADAPI SI OTAK KADAL

Kesaktian si kadal memang ampuh, karena

dia sudah berpengalaman selama ratusan

juta tahun di peradaban manusia. Akan

tetapi, kita juga tidak bisa begitu saja

menyerah. Ada senjata yang harus kita

siapkan untuk menghadapi kesaktiannya.

Senjata yang wajib dimiliki dan ditempa

adalah...

Mengizinkan ide yang dianggap buruk oleh si kadal untuk masuk. Anggap

bahwa tidak apa-apa jika mendapatkan ide buruk, itu adalah hal yang

wajar;

Sebisa mungkin tidak ada Plan B dalam sebuah ide. Jangan beri si kadal

untuk memilih;

Latih diri kamu untuk memiliki pola pikir yang berlawanan dari si kadal;

Rangkul kegagalan sebagai pengalaman dalam belajar;

Jangan membuat berbagai macam alasan;

Insya Allah, dengan senjata-senjata tersebut, kita bisa membuat si kadal tidak sadarkan

diri. Selamat berjuang kawan! (Wahyu Aditya, 2013)

Page 4: Pemberdayaan diri abstrak

4

DIALOG BATIN

Pemberdayaan diri bukanlah sekadar soal bagaimana caranya memperluas

batas-batas formal kita. Proses pemberdayaan itu banyak tergantung pada dialog

internal atau batin kita, yaitu semacam pesan yang kita kirim pada diri sendiri.

Kita berbicara dengan diri sendiri, dalam pengertian tertentu, walaupun tidak

menggunakan kata-kata. Kita mengatakan kepada diri kita sendiri apa yang kita

harapkan dalam situasi dan apa yang kita inginkan dari orang lain. (Aileen, 2004)

ENERGI PSIKOSPIRITUAL

Sebelum melakukan sesuatu, alangkah baiknya kita konsultasikan dengan

batin kita. Pertanyaannya adalah: mengapa harus demikian? Jawabannya singkat:

karena di dalam hati atau batin kita terdapat kekuatan atau ENERGI

PSIKOSPIRITUAL!

Energi Psikospiritual adalah pancaran kejujuran kita dan sekaligus energi

yang merupakan anugerah dari Tuhan. Di sinilah energi Tuhan berkumpul. Energi

ini berasal dari kebaikan –kebaikan yang kita lakukan dan sekaligus limpahan dari

Tuhan, karena bagian dari diri kita yang bersentuhan dengan Tuhan adalah batin

kita. Kita berdoa, yang kontak dengan-Nya adalah batin kita, bukan bibir kita!

(Wahyono, 2013)

REFLEKSI EMOSI

Berbicara dengan suara keras ke diri sendiri jarang dilakukan. Mungkin

lebih sering terjadi ketika kita tertekan, tegang, kacau, singkatnya berpikiran

penuh, seperti ada pergolakan di batin yang menuntut untuk dikeluarkan.

Bayangkan panci berisi air mendidih yang tutupnya bergerak-gerak kencang,

bahkan mungkin dapat terlempar karena tekanan kuat dari bawah. Jelas di sini,

bicara menjadi cara penyaluran emosi. (Kristi Poerwandari, 2011)

RESPON PSIKOLOGI

Ada hubungan saling memengaruhi antara pikiran, perasaan dan perilaku,

dan kita dapat memulai dari mana saja untuk mengembangkan kondisi diri yang

lebih positif. Bicara secara positif kepada diri sendiri menjadi salah satu cara

untuk membuat diri menjadi lebih bahagia. (Kristi Poerwandari, 2011)

Page 5: Pemberdayaan diri abstrak

5

DENGARKAN BATIN

Setiap orang tak henti-hentinya berbicara kepada diri mereka sendiri. Para

psikolog menyebut perilaku ini dialog batin, atau ucapan subvokal. Mereka

memperkirakan kita bicara pada diri sendiri rata-rata 50 kata per menit, 3.000 kata

dalam satu jam. Kalau Kita menyimak dialog batin itu, akan Kita dapatkan

campuran dari pengamatan, penilaian, komentar, kepercayaan, keraguan, harapan,

ketakutan, kecemasan, celoteh, dan omong kosong biasa. Untungnya, untuk

menciptakan kesuksesan, hanya dibutuhkan satu macam pikiran yang hebat—satu

dialog batin yang terilhami. (Robert Holden, 2006)

PERASAAN MENGUBAH

Jika kita tidak menemukan bukti kuat bahwa kita benar-benar tidak dapat

melakukan apa yang kita inginkan, sangat mungkin bahwa penghambat kemajuan

kita adalah dialog batin kita yang negatif. Kita dapat mengubah dialog batin yang

negatif menjadi positif dengan memusatkan perhatian pada kebaikan-kebaikan

dan keuntungan-keuntungan yang mungkin dihasilkan oleh apa yang mau kita

lakukan! Kebaikan dan keuntungan itu harus mencakup bukan hanya kebaikan

dan keuntungan dari tindakan itu sendiri, tetapi juga bagaimana perasaan yang

akan tumbuh pada diri kita. (Aileen, 2004).

Tabel 5.1. Perasaan mengubah dialog batin yang negatif menjadi positif (contoh)

Tindakan Ketakutan Kemungkinan Pencegahan Penanganan

Memperistri

Yanesa Ayu

Prahatsi

Kehabisan

stok

wanita

sempurna

“RAHASIA ITU”

mendukung: 99,9%

Lawan Vincent: 0,1%

Rubah diri

dan Jaga

Komunikasi

Beri Perhatian,

Kenyamanan dan

Kesejahteraan

Page 6: Pemberdayaan diri abstrak

6

RAHASIA ITU MENDUKUNG

Rahasia itu terkubur, rahasia itu menjadi incaran, rahasia itu

disembunyikan, rahasia itu takkan pernah diketahui kalangan umum, rahasia itu

jawaban dari semua yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Rahasia itu

Hukum Ketertarikan.

Hukum Ketertarikan menanggapi pikiran kita, tak peduli positif ataupun

negatif dan berlaku sebagai berikut:

1. Gagasan menjadi kenyataan jika kita pikirkan, katakan dan fokus;

2. Mewujudkan apa yang dipikirkan dan selalu bekerja setiap saat kita

memikirkannya;

3. Fokus dengan apa yang kita inginkan seperti orang, pekerjaan, sesuatu, harta,

maupun komunitas merupakan perwujudan dalam gagasan di pikiran;

4. Pikiran membentuk apa yang kita lihat, Pikiran positif seratus kali lipat lebih

baik daripada pikiran negatif.

Rahasia itu mendukung ketertarikan alam semesta. Alam semesta akan

mewujudkan apa yang kita rasakan dan pikirkan. Kita ciptakan alam semesta kita

sendiri, bayangkan rasa senang itu dan tahu cara menerapkan itu dengan melalui

proses sangka hebat (harapan positif, rasa syukur dan visual keinginan) dan

melangkahi proses penciptaan (meminta, meyakini dan menerima).

Khayalan menjadi kenyataan, alam semesta akan mewujudkan khayalan

yang lebih besar lainnya. Alam semesta suka kecepatan, jika ada hasrat dan

dorongan batin, maka lakukan! Perhatikan apa yang kita tarik, ambil saja langkah

pertama itu! (Rhonda Byrne, 2007)

Page 7: Pemberdayaan diri abstrak

7

IMPLEMENTASI PERUBAHAN

Setelah mempersiapkan diri untuk melakukan perubahan dan memilih

bentuk perubahan yang paling tepat untuk dilakukan, maka pengembangan diri

akan lebih bernas. Proses implementasi merupakan faktor penting dan

konsekuensi yang harus ditempuh agar dapat melangkah lebih jauh lagi.

Dalam konteks ini, perubahan mengakibatkan timbulnya situasi baru yang

dengan sendirinya membutuhkan “sarana-sarana pendukung pelaksanaannya”

berupa kesiapan mental dan keluasan pikiran.

Pemberdayaan diri merupakan salah satu kunci pengembangan karir, dan

pemberdayaan diri dapat tercapai jika kita berani melakukan perubahan.

Melakukan perubahan tidak akan bermakna apapun jika hanya berhenti pada niat,

atau rencana-rencana belaka. Niat dan rencana itu harus diimplementasikan, yang

membutuhkan dua hal sekaligus: asertifitas dan fleksibilitas.

(Himawan Wijanarko, 2006)

ASERTIVITAS

Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa

yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan

tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain.

Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya

dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara

proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun

merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).

FLEKSIBILITAS

Perbedaan, hal inilah yang perlu disoroti kemudian. Kita paham bahwa

tak’kan ada satu pun manusia yang sama persis dengan manusia lainnya, pastilah

ada perbedaan di antara kita. Walaupun kita memaklumi hal tersebut, terkadang

begitu terasa perbedaan adalah sesuatu yang membuat kekurangnyamanan terjadi.

Di sinilah fleksibilitas dibutuhkan, saat kekurangnyamanan itu ada, maka

bagaimana manusia menjadikan dirinya beradaptasi dan menoleransi beberapa hal

yang ada di sekitar dirinya, sehingga kemudian perubahan adalah suatu hal yang

niscaya pasti terjadi. (Inas Isnaeni, 2011)

Page 8: Pemberdayaan diri abstrak

8

SIKAP DIRI

Dengan memahami konsep pemberdayaan diri, kita lebih mengetahui

bagaimana potensi diri dalam karir kita dapat dimaksimalkan.

Keterbatasan sesunggguhnya menghendaki kita merangkulnya.

Memperluas batas dengan mengenal batas berarti kita sudah mampu

mengalahkan musuh terbesar kita, batas itu sendiri, pribadi kita masing-masing.

Energi Tuhan senantiasa merefleksikan emosi yang kita pikirkan.

Dengan mendengarkan batin, kemudian perasaan mengubahnya berdasarkan

hukum ketertarikan yang berlaku, alam semestapun mendukung.

Implementasi perubahan diri menjadi konsekuensi setiap keputusan yang kita

ambil dengan bersikap asertif dan fleksibel pada setiap mimpi kita dengan membangun

perasaan, menuangkan pikiran dan mewujudkannya dalam bentuk tindakan dengan

komunikasi dan toleransi kepada lingkungan (Situasi, Perasaan Orang lain dan

Pendukung Lain).

(Ali Hasbi Ashiddiqi, 2013)