Pemberantasan Sarang Nyamuk.docx

3
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M Plus adalah tindakan yamg dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara : Menguras : Menguras tempat-tempat penampungan air seperti : Bak mandi/ WC, tempanyan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain- lain seminggu sekali. Menutup : Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum dan lain-lain Mengubur : Mengubur semua barang-barang bekas yang ada disekitar / di luas rumah yang dapat menampung air hujan Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk * Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah ditempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk Temephos ( abate ) atau Altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid untuk 100 litter air. Abate dapat diperoleh / dibeli di Puskesmas atau di apotik, diperoleh gratis dari penyuluhan Demah Berdarah. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk Mengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk Mencegah nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok Memasang kawat kassa jendela dan ventilasi Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar Gunakkan sarung klambu waktu tidur. Pemberantasan nyamuk dengan fogging maupun penyemprotan hanya mengusir nyamuk untuk sementara, dan terkadang kurang sehat bagi mereka yang Alergi pada asap fogging ini Karakteristik Nyamuk Demam Berdarah

Transcript of Pemberantasan Sarang Nyamuk.docx

Page 1: Pemberantasan Sarang Nyamuk.docx

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

3 M Plus adalah tindakan yamg dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara :

Menguras :Menguras tempat-tempat penampungan air seperti : Bak mandi/ WC, tempanyan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali.

Menutup :Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum dan lain-lain

Mengubur :Mengubur semua barang-barang bekas yang ada disekitar / di luas rumah yang dapat menampung air hujan

Plus tindakan memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk* Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah ditempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk Temephos ( abate ) atau Altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosid untuk 100 litter air.Abate dapat diperoleh / dibeli di Puskesmas atau di apotik, diperoleh gratis dari penyuluhan Demah Berdarah.

Memelihara ikan pemakan jentik nyamukMengusir nyamuk dengan menggunakan obat nyamukMencegah nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosokMemasang kawat kassa jendela dan ventilasiTidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamarGunakkan sarung klambu waktu tidur.

Pemberantasan nyamuk dengan fogging maupun penyemprotan hanya mengusir nyamuk untuk sementara, dan terkadang kurang sehat bagi mereka yang Alergi pada asap fogging ini

Karakteristik Nyamuk Demam Berdarah

Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti:Menurut Soegijanto (2006), telur nyamuk Aedes aegypti akan menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari. Tempat yang sesui dengan kondisi optimum adalah didalam air dengan suhu 20-40 oC. Sementara  Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti tempratur, tempat, keadaan air dan kandungan zat makanan yang ada di dalam tempat perindukan. Pada kondisi optimum larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari, kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari. Jadi pertumbuhan dan perkembangan dari telur, larva, pupa sampai dewasa memerlukan waktu kurang lebih 7-14 hari.

Tempat perkembangbiakan:Menurut Depkes RI (2005), tempat perkembangbiakan utama vektor demam berdarah yaitu tempat-tempat penampungan air berupa genangan air yang tertampung di suatu tempat atau bejana di dalam atau sekitar rumah atau tempat-tempat umum, biasanya tidak melebihi jarak

Page 2: Pemberantasan Sarang Nyamuk.docx

500 meter dari rumah. Nyamuk ini biasanya tidak dapat berkembangbiak di genangan air yang langsung berhubungan dengan tanah. Sedangkan jenis tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi dan ember.Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut dan barang-barang bekas seperti ban, kaleng, botol, plastik.Tempat penampungan air alamiah seperti lobang pohon, lobang batu, pelepah daun, tempurung kelapa dan potongan bambu.Perilaku nyamuk dewasaNyamuk setelah menetas akan istirahat di kulit kepompong untuk sementara waktu, kemudian setelah sayap meregang menjadi kaku, nyamuk mampu terbang mencari mangsa/darah. Nyamuk Aedes aegypti jantan mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga untuk keperluan hidupnya, sedangkan yang betina mengisap darah. Nyamuk betina ini lebih menyukai darah manusia dari pada binatang (antropofilik). Darah diperlukan untuk mematangkan telur, agar jika dibuahi oleh sperma nyamuk jantan dapat menetas. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk mengisap darah sampai telur dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari, jangka waktu ini yang disebut dengan satu siklus gonotropik.

Menurut Depkes RI (2007), berdasarkan kebiasaan nyamuk betina mencari mangsa di siang hari. Aktifitas menggigit dimulai pada pagi sampai petang hari, dengan dua puncak aktifitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00 tidak seperti nyamuk lain. Aedes Aegypti mempunyai kebiasaan mengisap darah berulang kali (multiple bites) dalam satu siklus gonotropik, untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk ini sangat efektif sebagai penular penyakit. Setelah mengisap darah, nyamuk akan hinggap (beristirahat) di dalam atau di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab, untuk menunggu proses pematangan telurnya. Setelah beristirahat dan proses pematangan telur selesai, nyamuk betina akan meletakkan telurnya di dinding sedikit di atas permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu + 2 hari setelah telur terendam air. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir. Telur di tempat yang kering (tanpa air) dapat bertahan berbulan-bulan pada suhu -2 oC sampai 42 oC dan apabila tempat tersebut tergenang air atau kelembabannya tinggi maka telur dapat menetas lebih cepat. (Depkes, 2007).

Kemampuan terbang nyamuk betina rata-rata 40 meter maksimal 100 meter, namun secara pasif karena faktor angin atau terbawa kendaraan dapat berpindah lebih jauh. Nyamuk Aedes aegypti dapat hidup dan berkembang biak sampai ketinggian daerah + 1.000 meter dari permukaan laut, di atas ketinggian 1 .000 meter tidak dapat berkembang biak karena pada ketinggian tersebut suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupan nyamuk.