pembentukan modal.docx

download pembentukan modal.docx

of 19

Transcript of pembentukan modal.docx

PEMBENTUKAN MODAL DANIMPLIKASINYA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iDaftar Isi iiBab I Pendahuluan1. Latar Belakang 12. Rumusan masalah 2Bab II Pembahasan1. Pentingnya Pembentukan Modal 32. Manfaat Pembentukan Modal 43. Sumber-sumber Pembentukan Modal di Indonesia 54. Penanaman Modal di Indonesia 115. Pengaruh Modal Terhadap Pembangunan Ekonomi 15Bab III PenutupKesimpulan 16Daftar Pustaka 17Lmpiran 18

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap Negara senantiasa berusaha menciptakan iklim usaha yang dapat menggairahkan investasi. Pada umumnya yang dujadikan sasaran bukan hanya masyarakat atau kalangan usaha swasta dalam negeri, tetapi juga dari kalangan dunia usaha dari luar negeri.Pertumbuhan iklim investasi di Indonesia mengalami peningkatan semenjak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1/1967 jo Undang-Undang Nomor 11/1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) dan Undang-Undang Nomor 6/1968 jo Undang-Undang Nomor 12/1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Walaupun sudah ada Undang-Undang yang mengatur tentang PMA dan PMDN yang cukup repsentatif, namun pada tahun-tahun terjadi penurunan investasi, hal ini disebabkan antara faktor keamanan dan kepastian hukum, disamping faktor ekonomi itu sendiri.Perkembangan Investasi di Indonesia mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu mulai dari zaman ke zaman, yang disebabkan oleh dua faktor lingkungan. Kedua faktor lingkungan tersebut adalah lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalasm lingkungan internal belum mampu menciptakan iklim investasi yang sehat sehingga daya tariknya lemah. Sedangkan upaya untuk menarik investasi asing dihadapkan pada persaingan global yang semakin ketat.Pembentukan modal (Capital Formation) sebagai penentu utama pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu, ada tiga macam cara yangbisa dilakukan. Pertama dengan menyoroti klontribusi pembentukan modal domestic bruto dalam konteks permintaan agregat, yakni melihat sumbangan dan perkembangan variable Investasi dalam identitas pendapatan nasional Y=C+I+G+(X-M). Kedua ialah dengan mengamati data-data Pembentukan Modal Dalam Negri dan Pembentukan Modal Asing. Ketiga ialah dengan menelaah perkembangan dana investasi yang di Salurkan oleh dunia perbankan. Pembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor utama dalam pembangunan ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah1. Pentingnya Pembentukan Modal2. Manfaat Pembentukan Modal3. Sumber-sumber Pembentukan Modal4. Penanaman Modal di Indonesia5. Pengaruh Modal Terhadap Pembangunan Ekonomi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Pembentukan ModalPembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor sekaligus faktor utama dalam pembangunan ekonomi. Menurut Nurkse, lingkaran setan kemiskinan di negara berkembang dapat digunting melalui pembentukan modal, sebagai akibat dari rendahnya pendapatan di negara berkembang maka permintaan, produksi, dan investasi menjadi rendah atau kurang. Hal ini menyebabkan kekurangan di bidang barang modal dan dapat diatasi dengan pembentukan modal. Lewat itu persedian mesin, alat-alat dan perlengkapan meningkat, skala produksi meluas sehingga overhead ekonomi dan sosial tercipta. Pembentukan modal membawa pada pemanfaatan penuh sumber-sumber yang ada sehingga dapat menaikan besarnya output nasional, pendapatan dan pekerjaan, menekan angka inflasi dan defisit neraca pembayaran, serta membuat perekonomian bebas dari beban utang luar negeri.Tujuan pokok pembangunan ekonomi adalah untuk membangun peralatan modal dalam skala yang cukup untuk meningkatkan produktifitas di bidang pertanian, pertambangan, perkebuna, industri dan bidang lainnya.modal juga diperlukan untuk pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan raya dsan kereta api, dan juga infrastrukur lain. Singkatnya, pembangunan ekonomi adalah penciptaan modal overhead sosial dan ekonomi. Hal ini hanya mungkin jika laju pembentukan modal didalam negeri cukup cepat, yaitu jika bagian dari pendapatan atau output yang ada di masyarakat hanya sedikit saja yang dipergunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung dan diinvestasikan dalam peralatan modal.Sebagaimana ditunjukan oleh Lewis, masalah pokok dalam teori pembangunan ekonomi adalah proses peningkatan tabungan dan investasi nasional. Investasi dalam peralatan modal tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga kesempatan kerja, pembentukan modal menghasilkan kemajuan teknik yang menunjang tercapainya ekonomi produksi skala luas dan meningkatkan spesialisasi. Pembentukan modal memberikan mesin, alat dan perlengkapan bagi tenaga kerja yang semakin meningkat. Intinya pembentukan modal memberikan pengaruh yang positif bagi kesempatan kerja.

2.2 Manfaat Pembentukan modala. Pembentukan modal menciptakan perluasan pasarDialah yang membantu menyingkirkan ketidaksempurnaan pasar melalui penciptaan modal overhead sosial dan ekonomi memotong lingkaran setan kemiskinan baik dari sisi penawaran maupun sisi permintaan-. Lebih jauh pembentukan modal membuat pembangunan menjadi mungkin kendati jumlah penduduk terus meningkat dengan pesat. Di negara berkembang yang berpenduduk tinggi seperti di Indonesia mempunyai keterkaitan antara kenaikan output perkapita dengan rasio modal-tenga kerja. Tetapi di Negara-negara yang bermaksud meningkatkan rasio modal-buruh terpaksa menghadapi dua masalah; pertama, rasio modal-buruh jatuh akibat naiknya penduduk sehingga diperlukan investasi netto yang besar untuk mengatasi kemerosotan rasio tersebut. Kedua, pada waktu penduduk meningkat dengan pesat, menjadi sulit untuk mendapatkan tabungan yang cukup untuk memperoleh sejumlah tingkat investasi yang diperlukan karena disebabkan rendahnya pendapatan perkapita yang membuat kecenderungan marginal menabung tetap rendah sehingga satu-satu jalan ialah dengan mempertinggi laju pembentukan modal.

b. Pembentukan modal mengatasi masalah neraca pembayaranNegara berkembang juga dihadapkan pada masalah neraca pembayaran, sebab kebanyakan negara tersebut mengekspor barang primer (seperti bahan mentah dan hasil pertanian) dan mengimpor hampir semua barang manufaktur dan barang modal. Pembentukan modal domestik merupakan salah satu pemecahan pokok kesulitan neraca pembayaran ini. Dengan mendirikan industri pengganti impor, impor atas barang-barang tersebut dapat dikurangi, pada pihak lain dengan meningkatnya prodiksi segala macam barang konsumsi dan barang modal maka komposisi ekspor menjadi berubah. Bersama-sama dengan hasil pertanian dan bahan mentah industri, ekspor barang manufaktur juga bermula. Jadi pembentukan modal membanut memecahkan masalah neraca pembayaran.

c. Pembentukan modal dapat menyelesaikan masalah utang luar negeriLaju pembentukan modal yang cepat, lambat laun dapat mengurangi kebutuhan akan modal asing karena pembentukan modal pada kenyataannya membantu tercapainya swasembada suatu negara dan mengurangi beban utang luar negeri. Jika suatu negara meminjam dari negara lain untuk jangka panjang, utang tersebut merupakan beban yang berat bagi generasi mendatang. Pada setiap peminjaman, beban utang dari hari ke hari semakin membesar dan hanya bisa dibayar kembali dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi. Beban pajak meningkat dan uang mengalir keluar dalam bentuk pembayaran utang. Dan hanya dengan pembentukan modal suatu negara dapat terlepas dari masalah utang luar negeri.

2.3 Sumber Sumber Modal1. Sumber modal dalam negeria. PajakYang di maksud dengan pajak ialah pembayaran iuran oleh rakyat kepada pemerintah yang dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa yang secara langsung dapat ditunjuk.Pajak dikenakan pada subjek yang bertempat tinggal, di dirikan, berkedudukan baik didalam maupun diluar negri. Pajak dibagi menjadi 2 kategori yaitu1. Pajak langsung Pajak langsung ialah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeserkan atau dilimpahkan kepada orang lain. Sebagai contoh dari pajak langsung ialah; pajak pendapatan, pajak kekayaan, pajak perseroan, pajak rumah tangga, pajak dividen dan lain-lain.2. Pajak tidak langsung Pajak tidak langsung menurut artian tata usaha negara ialah pajak yang pemungutannya tidak dilakukan berdasarkan atas surat ketetapan pajak dan pengenaannya tidak dilakukan secara berkala. Contoh dari pajak tidak langsung ialah; pajak penjualan, cukai, bea masuk, bea materai, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak pertambahan nilai dan lain-lain.

b. RetibusiRetibusi ialah suatu pembayaran dari rakyat kepada pemerintah dimana kita dapat melihat adanya hubungan antara balas jasa yang diterima langsung dengan adanya pembayaran retribusi tersebut. Misalnya uang kuliah, uang langganan air minum, uang langganan listrik, dan lain-lain

c. Pendapatan NasionalPerhitungan pendapatan nasional di Indonesia dimulai dengan Produk Domestik Bruto yang berarti juga Penambahan Pendapatan Nasional. Antara tahun 1965 sampai 1997 perekonomian Indonesia tumbuh dengan persentase rata-rata per tahunnya tujuh persen. Dengan pencapaian ini Indonesia tidak lagi berada di tingkatan negara-negara berpendapatan rendah melainkan masuk ke tingkatan negara-negara berpendapatan menengah. Meskipun demikian, Krisis Keuangan Asia yang terjadi di akhir tahun 1990an telah memberikan efek negatif bagi perekenomian nasional, akibatnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia turun 13.6 persen di tahun 1998 dan naik sedikit di tahun 1999 sebanyak 0.3 persen. Antara tahun 2000 sampai 2004 perekenomian mulai memulih dengan rata-rata pertumbuhan PDB sebanyak 4.6 persen per tahun. Setelah itu PDB Indonesia meningkat dengan nilai rata- rata per tahun sekitar enam persen, kecuali tahun 2009 dan 2013, ketika gejolak krisis keuangan global dan ketidakpastian terjadi. Meski masih cukup mengagumkan, PDB Indonesia turun ke nilai 4.6 persen dan 5.8 persen pada kedua tahun tersebut.

TahunRata-rata Pertumbuhan PDB (%)

1998 1999 - 6.65

2000 2004 4.60

2005 2009 5.64

2010 2013 6.15

20062007200820092010201120122013

PDB(dalam milyar USD)285.9364.6432.1510.2539.4706.6846.8878.0

PDB(perubahan % tahunan)5.56.36.14.66.16.56.25.8

PDB per Kapita(dalam USD)1,6431,9232,2442,3453,0103,5403,592-

Sumber: Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Badan Pusat Statistik (BPS)

PDB itu sendiri sebaigamana diketahui, dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam pendekatan yaitu :1. Pendekatan ProduksiPDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu Negara dalam jangka waktu setahun.Meliputi : Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Pengendalian, Sektor Industri Penggolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Sektor Pengakutan dan komunikasi, Sektor Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Sektor Sewa Rumah, Sektor Pemerintah, dan Sektor Jasa-Jasa.2. Pendekatan PendapatanJumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu Negara dalam jangka waktu setahun.Meliputi : Upah dan Gaji, Sewa Tanah, Bunga Modal.3. Pendekatan Pengeluaran.Jumlah seluruh komponen permintaan akhir.Meliputi : Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Lembaga Swasta yang mencari keutungan, Pembentukan Modal Domestik Bruto dan Perubahan Stok, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Ekspor Neto dalam jangka waktu setahun.

d. Kemauan menabung dan kemampuan masyarakat untuk menabungJelas ketersediaan tabungan merupakan sumber dana dalam negri yang dapat di manfaatkan oleh para investor guna membiayai proyek-proyek pembangunan. proyek-proyek pembangunan ekonomi membutuhkan jumlah modal yang tidak seluruhnya mampu disediakan oleh pera penanam modal, dan jika tabungan ini tersedia, para penanam modal bisa meminjamnya dari lembaga keuangan.

e. Ketersediaan lembaga keuangan dan kreditBerfungsi mengumpulkan tabungan masayarakat tadi untuk disalurkan sebagai dana investasi. Lembaga-lembaga keuangan seperti bank, asuransi, pasar modal dan lain sebagainya, harus berfungsi mengumpulkan, mendistribusikandana tersebut, dan mengerahkan penanaman modal. Lembaga lembaga tersebut juga harus mampu merangsang masyarakat untuk menabung melalui insentif dan bunga atau deviden.

2. Sumber modal luar negeria. Bantuan luar negeriBatuan luar negeri sendiri bisa berbentuk pemberian modal, peminjaman modal yang diberikan oleh negaralain ataupu organisasi-organisasi internasional seperti World Bank dan IMF. Selain berupa dana, bantuan luar negeri juga dapat berupa bantuan militer, bantuan medis, bantuan teknologi, bantuan teknik, grand atau program komoditi impor.

b. Investasi AsingPenanaman modal asing sebagai salah satu komponen aliran modal yang masuk ke suatu negara menunjukkan bahwa penanaman modal asing merupakan aliran modal yang relatif stabil dan mempunyai resiko yang kecil dibandingkan aliran modal lainnya, misalnya :1. Penanaman Modal Swasta Seraca Langsung (foreign direct investment/FDI) biasanya menggunakan dana-dana investasi langsung untuk menjalankan kegiatan bisnis atau mengadakan alat-alat atau fasilitas produksi, seperti membi lahan, membuka pabrik-pabrik, mendatangkan mesin-mesin, membeli bahan baku, dan sebaigainya.2. InvestasiPortofolio, ketika dana-dana investasinya tidak secara langsung digunakan untuk kegiatan bisnis, namun dipakai untuk membeli saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.

c. Perdagangan InternasionalDimana perdagangan internasional sendiri diharapkan dapat menjadi mesin dari pertumbuhan ekonomi. Guna mengembangkan perdagangan internasional, setidaknya diperlukan dua hal yaitu penciptaan persaingan sehat di dalam negeri untuk meningkatkan daya saing serta peningkatan akses pasar perdagangan internasional.

DDI : Domestic Direct Investment *) Revised Investment Target 2014 Strategic Planing BKPM 2010-2014FDI : Foreign Direct Investment **) Against Target 2014 The vealue investment Quarter I 2014 is direct investment realization wich is done during three months period of report (January March 2014) wich is based on investment realization report by the DDI and FDI companies. Oil and Gas, Banking, Non-Bank Financial Institution, Insurance, Leasing and SMEs are excluded. The investment values is in trillion (T) with the exchange rate of US$1 = Rp 10, 500,- based and state budget 2014. Investment Realization in Quarter I 2014 : Rp 106.6 T, an increase around 14.6 % from Quarter I of 2013 (Rp 93.0 T)

Quarter I 2014q-o-qy-o-y

DDI1.7%25.9%

FDI1.1%9.8%

TOTAL1.3%14.6%

3. Utang Luar NegeriMenurut Todaro (2000 : 175) didefinisikan sebagai semua pinjaman konsesional dan bantuan pemerintah dalam bentuk uang atau barang yang secara umum ditujukan untuk mengalihkan sumber-sumber dari negara-negara kaya ke negara dunia ketiga, dengan tujuan utamanya pembangunan dan atau pemerataan pendapatan.Perekonomian Indonesia yang didanai utang memeang membuktikan tumbuh dengan pesat, bahkan Indonesia pun turut disebut-sebut sebagai calon Negara Industri baru. Pendapatan masyarakat terbukti meningkat, jumalah dan persentase penduduk miskin pun dinyatakan menurun drastis dalam tiga dasawarsa terakhir. Lalu, untuk menampung surplus modal dari putaran roda system perekonomian yang berkembangsecara progresifini, maka disediakan kemudahan-kemudahan baru bagi lembaga-lembaga keuangan, termasuk soal prosedur pendirian bank swasta (Damajanti, 2000:4).Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2014 tercatat USD269,3 miliar sehingga tumbuh 7,1% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2013 sebesar 4,6% (yoy). Peningkatan pertumbuhan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan posisi ULN sektor swasta sebesar 12,2% (yoy) menjadi USD141,4 miliar. Sementara itu, posisi ULN sektor publik tumbuh sebesar 1,9% (yoy) menjadi USD127,9 miliar. Jika dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, ULN sektor swasta hanya tumbuh 0,6%, sementara ULN sektor publik meningkat 3,5% * (mtm).Berdasarkan jangka waktu, kenaikan pertumbuhan ULN terutama terjadi pada ULN jangka panjang. ULN berjangka panjang pada Januari 2014 tumbuh 7,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Desember 2013 sebesar 4,1% (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 7,0% (yoy), sedikit lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,1% yoy. Pada Januari 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD222,8 miliar, atau mencapai 82,7% dari total ULN. Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD121,5 miliar (95,0% dari total ULN sektor publik), sementara ULN berjangka panjang sektor swasta sebesar USD101,3 miliar (71,7% dari total ULN swasta).Untuk ULN swasta, peningkatan pertumbuhan terjadi pada ULN sektor finansial dan sektor pengangkutan & komunikasi. ULN sektor swasta terutama terarah pada lima sektor ekonomi, yaitu sektor keuangan (pangsa 26,5% dari total ULN swasta), sektor industri pengolahan (pangsa 20,4%), sektor pertambangan dan penggalian (pangsa 18,1%), sektor listrik, gas, dan air bersih (pangsa 11,6%), dan sektor pengangkutan dan komunikasi (pangsa 7,6%). Dari kelima sektor tersebut, dua sektor yaitu sektor keuangan dan sektor pengangkutan dan komunikasi mencatat kenaikan pertumbuhan pada Januari 2014 masing-masing sebesar 11,1% (yoy) dan 5,8% (yoy), dari bulan sebelumnya sebesar 5,7% (yoy) dan 4,4% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ULN sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 20,4% (yoy) dan 11,7% (yoy), lebih lambat dari 26,1% (yoy) dan 12,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, ULN sektor listrik, gas, dan air bersih masih mengalami kontraksi sebesar 1,7% (yoy).Bank Indonesia memandang perkembangan ULN tersebut masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal tercermin pada posisi ULN Januari 2014 yang cukup terkendali di level 30,8% dari PDB. Peningkatan pertumbuhan ULN Januari 2014 antara lain tidak terlepas dari kebutuhan kebutuhan pembiayaan ekonomi, termasuk melalui utang luar negeri. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN Indonesia, terutama ULN jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia.

2.4 Penanaman Modal di Indonesia1. Pengertian Penanaman Modal dan InvestasiSumber dana dalam pembangunan ekonomi nasional Negara adalah dengan mengundang investor (penanam modal) terutama asing agar bersedia menanamkan modalnya.Investasi di suatu Negara akan dapat berlangsung baik dan bermanfaat bagi Negara dan rakyatnya, manakala Negara mampu menetapkan kebijakan investasi sesuai amanahkonstitusinya.3Secara konstitusional, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 telah menentukan bahwa perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum.Penanaman Modal harus menjadi dasar bagian dari penyelenggaraan perekonomian national dan ditempatkan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, menempatkan kesejahteraan masyarakat.Dalam berbagai kepustakaan hukum ekonomi atau hokum bisnis, terminology penanaman modal dapat berarti penanaman modal yang dilakukan secara langsung oleh investor lokal, investor asing, dan penanaman modal yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing.Pengertian Penanaman Modal Asing menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 1 ayat 3 adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang Dilakukan penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya atau yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.Pengertian Penanam Modal Asing sesuai ketentuan Pasal 1 ayat 3 hanya penanaman modal secara langsung bukan penanamn modal secara tidak langsung dimana pemilik modal hanya memiliki sejumlah saham dalam perusahaan tanpa ikut serta attau mempunyai kekuasaan langusng dalam pengelolahan manajemen perusahaan tersebut. Menurut Sornarajh: Investasi adalah penanaman modal untuk satuatau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.50Merujuk pengertian investasi di atas tidak ada perbedaan yang prinsipil antara inverstasi dan penanaman modal. Makna investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan seseornag atau badan hokum, menyisihkan sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk melakukan suatu usaha dengan harapan akan mendapatkan hasil (keuntungan).

3Muchammad Zaidun, Juli 2008, Paradigma Baru Kebikan Hukum Investasi Indonesia (Bagian 1), Artikel, diakses tanggal 25 Maret 2009, http://gagasanhukum.wordpress.eom/2008/07/21.hlm50Jurnal Manajemen, 2003, Investasi, Pengertian Dasar, Jenisdan Manfaat, Investasi, diakses 21.01.2010 http://Jurnal-sdm.blogspot.com.,hlm. 1

2. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)a. PengertianModal Dalam Negeri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki oleh Negara maupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia, yang disisihkan/ disediakan guna menjalankan sesuatu usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur oleh ketentuan pasal 2 Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang menagturmangenai pengertian Modal Asing.Penanaman Modal Dalam Negeri adalah penggunaan kekayaan seperti diatas, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjalankan usaha menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang penanaman modalnya. b. Bidang Usaha Pada dasarnya semua bidang usaha terbuka bagi swasta. Kegiatan Negara yang bersangkutan dengan pembinaan bidang usaha swasta meliputi pula bidang-bidang yang perlu dipelopori atau di rintis oleh Pemerintah. Bidang usaha Negara meliputi terutama bidang-bidang yang pengusahaannya wajib dilaksanakan oleh Pemerintah.c. Izin Usaha Kecuali yang di atur oleh Undang-Udang, ketentuan-ketentuan mengenai izin usaha diatur oleh Pemerintah. Izin usaha industri diatur dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian dan Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 1987.d. Tenaga Kerja Pemilik modal mempunyai wewenang sepenuhnya untuk menentukan direksi perusahaan dimana modalnya ditanamkan. Perusahaan-perusahaan baik nasional maupun asing wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila jabatan-jabatan yang diperlukan belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesia. Dalam hal demikian dapat digunakan tenaga ahli warga Negara asing dan berdasarkan ketentuan Pemerintah.e. Kewajiban-kewajiban LainPerubahan pemilikan modal dari perusahaan nasional yang mengakibatkan milik negara atau swasta nasional kurang dari 51%, wajib melaporkan kepada instansi yang memberikan izin usaha. Apabila hal ini tidak dilaksanakan dalam waktu 3 bulan, maka izi usahanyadicabut. Perusahaan-perusahaan baik nasional maupun asing wajib memenuhi ketentuan pendaftaran yang ditentukan oleh Pemerintah.

3. Penanaman Modal Asing (PMA)a. PengertianYang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan berdasarkan ketentuan undang-Undang No. 1 tahun 1967 dan yang digunakan menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Sedangkan modal asing di sini adalah :Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiyaaan perusahaan di Indonesia.b. Bentuk Hukum, Kedudukan dan Daerah Berusaha Perusahaan PMA yang dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri harus berbentuk badan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Pemerintah menetapkan apakah suatu perusahaan dijalankan untuk seluruhnya atau bagian terbesar di Indonesia sebagai kesatuan perusahaan tersendiri.c. Bidang Usaha Modal AsingDalam Undang-Undang tentang Penanaman Modal Asing, Pemerintah menetapkan perincian bidang-bidang usaha yang terbuka bagi modal asing menurut urutan prioritas, dan menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penanaman Modal Asing dalam tiap-tiap usaha tersebut. Bidang-bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing pengusahaan penuh, ialah bidang-bidang yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup rakyat. Bidang-bidang yang menduduki peranan penting dalam pertahanan negara.d. Tenaga KerjaPemilik modal mempunyai wewenang sepenuhnya untuk menentukan direksi perusahaan-perusahaan di mana modalnya ditanam.

e. Pemakaian TanahUntuk keperluan perusahaan-perusahaan modal asing dapat diberikan tanah dengan hak guna bangunan, hak guna usaha dan hak paki menurut peraturan perundang yang berlaku.f. Kelonggaran Perpajakan dan Pemungutan LainKepada perusahaan-perusahaan modal asing yang bergerak di berbagai bidang usaha yang telah ditetapkan oleh pemerintah, diberikan kelonggaran-kelonggaran perpajakan.g. Jangka Waktu PMA, Hak Transfer dan RepatriasiDalam setiap izin ditentukan jangka waktu berlakunya.h. Nasionalisasi dan Kompensasi.i. Kerja Sama Modal Asing dengan Modal Nasional.j. Kewajiban-kewajiban Lain bagi Penanam Modal.

2.5 Pengaruh Modal Terhadap Pembangunan EkonomiDalam perekonomian suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang (developing countries) termasuk didalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memiliki dana yang cukup besar. Tetapi di sisi lain, usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal baik yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang dan jasa ke luar negeri, ataupun penerimaan pemerintah melalui instrumen pajak. Oleh sebab itu, sebagai salah satu aspek dalam kebijaksanaan pembangunan, di negara-negara berkembang perlulah di lakukan usaha-usaha untuk memperoleh lebih banyak dana untuk pembangunan, salah satunya adalah mendatangkan para investor baik dari dalam dan luar negri. Berdasarkan sumber modal yang akan digunakan untuk pembangunan, usaha pengerahan modal ( Investasi ) untuk pembangunan dapat di bedakan kepada pengerahan modal dalam negeri dan pengerahan modal luar negri. Dengan demikian modal luar negri bukan hanya akan mengatasi masalah kekurangan modal untuk membiayai pembangunan, tetapi juga dapat mempertinggi efisiensi pelaksanaan pembangunan.

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan Pembentukan modal merupakan faktor penentu penting dalam pembangunan ekonomi. Pembentukan modal membawa pada pemanfaatan penuh sumber-sumber yang ada sehingga dapat menaikan besarnya output nasional, pendapatan dan pekerjaan, menekan angka inflasi dan defisit neraca pembayaran, serta membuat perekonomian bebas dari beban utang luar negeri. Sehingga Pembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor utama dalam pembangunan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Dumairy, 1996, Perekonomian Indonesia,Jakarta : ErlanggaSubandi, 2008, Sistem Ekonomi Indonesia, Bandung : AlfabetaYustika, Ahmad Erani, Perekonomian Indonesia, Malang : Bayumedia PublishingLusiana, 2012, Usaha Penanaman Modal di Indonesia,Jakarta : Rajawali Pers.Widjaya, I. G., Rai, 2000, Penanaman Modal : Pedoman Prosedur Mendirikan dan Menjalankan Perusahaan dalam Rangka PMA dan PMDM, Jakarta : Pradnya ParamitaTambunan, Tulus T.H., 2001, Perekonomian Indonesia : Teori dan Temuan Empiris, Jakarta : Ghalia Indonesiahttp://versatilevictory.wordpress.com/2012/10/09/pembentukan-modal-awasssssssss-jangan-naif/http://jihanvalendra.wordpress.com/2008/12/19/pembangunan-ekonomi-pembentukan-modal/http://larazsekar.blogspot.com/2011/03/kebikan-fiskal.html?m=1http://sofyanpamungkas.wordpress.com/2010/03/04/pengerahan-modal-untuk-pembangunan/http://www.slideshare.net/dellaandini/bantuan-luar-negeri-dan-bentuk-bentuk-bantuan-luar-negeri/http://www.bi.go.id/id/ruang-media/info-terbaru/Pages/Utang-Luar-Negeri-Indonesia-Januari-2014.aspx

LAMPIAN TANYA JAWAB1. Pertanyaan : Anna Anggraini (153)Apa yang menjadi permasalah di Indonesia sehingga para Investor Asing tidak tertarik untuk berinvestasi di Indonesia?Jawaban :Ikbal Saputra (112)Ena Maidina (136)Investor asing tidak berminat berinvestasi di Indonesia karena urusan yang berbelit-belit untuk berinvestasi dan prosedur hukum yang panjang , sehingga para investor kurang berminat untuk berinvestasi.Andisda Bagas P. (124)Dimana sarana dan prasaran yang dimiliki indonesia kurang baikhal ini menyebabkan investor asing tidak berminat untuk berinvestasi.2. Pertanyaan : Irana Irifah (134)Pembentukan Modal BrutoResiko keamanan dimana oknum-oknum tertentu mencoret fasilitas umum seperti bandara, jalan raya dan yang lainnya, sehingga pemerintah selalu mengeluarkan modal untuk memperbaiki fasilitas tersebut. Bagaimana Anda sebagai Akuntan menangapi pemutaran Modal tersebut?Jawab :Tambahan : Luluk Hasanah (114)

3. Pertanyaa : Rossalia (144)Mengapa terjadinya penurunan penawaran Modal?

4. Bagaiman strategi untuk meningkatkan investasi dalam negeri agar lebih besar dari investor asing?